Koloid merupakan campuran bukan larutan yang terdiri dari dua fase, yaitu fase zat terdispersi dan fase pendispersi. Ada tiga jenis koloid utama yaitu sol, emulsi, dan buih, yang dibedakan berdasarkan fase zat terdispersinya (padat, cair, atau gas). Koloid sangat penting dalam berbagai industri karena produk-produk industri sering dibuat dalam bentuk koloid.
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
Koloid ppt
1.
2. Apakah sistem koloid itu?
Untuk dapat memahami
tentang sistem koloid
perhatikanlah campuran
berikut ini.
3. Gula yang dicampur dengan air menghasilkan campuran
yang jernih, yaitu air gula. Pada campuran air gula ini zat
gula sudah tidak tampak lagi dalam campuran itu. Hal
ini berarti, gula bercampur dengan air secara merata
(homogen). Campuran seperti ini disebut larutan. Dalam
larutan tersebut, air merupakan pelarut dan gula sebagai
zat terlarut.
4. Susu yang dicampurkan dengan air akan menghasilkan
campuran yang keruh. Campuran susu dengan air ini
sepintas memberi kesan merupakan campuran
homogen. Ternyata, susu setelah dicampur dengan air
masih terlihat bisa dibedakan antara susu dengan air.
Campuran seperti inilah yang disebut koloid.
Campuran koloid merupakan bentuk (fase) peralihan
antara campuran homogen menjadi campuran
heterogen.
5. Hasil campuran tanah liat dengan air adalah suatu campuran
yang tidak dapat merata (heterogen). Dengan mudah mata
kita dapat membedakan antara tanah liat dengan air, dan
hasih campuran tersebut; karena jika campuran tersebut
didiamkan, maka tanah liat akan terpisah dari air. Campuran
seperti inilah yang disebut suspensi.
6.
7. No Larutan Koloid Suspensi
1 1 fase 2 fase 2 fase
2 jernih keruh keruh
3 homogen antara homogen dan heterogen
heterogen
4 diameter partikel diameter partikel: diameter partikel:
< 1 nm 1 nm < d < 100 nm > 100 nm
5 tidak dapat disaring tidak dapat disaring dapat disaring
dengan penyaring biasa
6 tidak memisah jika tidak memisah jika memisah jika didiamkan
didiamkan didiamkan
7 Contoh: larutan Contoh: susu, kanji, Contoh: campuran pasir
gula, larutan cat, asap, kabut, buih dengan air, air dengan kopi,
garam sabun, dan busa minyak dengan air,
8.
9. Sistem koloid terdiri atas dua fase (bentuk).
Hal itu yang disebut komponen-komponen
koloid .
1. Fase zat terdispersi, yaitu zat yang fasenya
berubah; kecuali jika zat yang dicampur
mempunyai fase yang sama.
10.
11. a. Koloid sol
Koloid sol adalah koloid dengan zat terdispersinya berfase
padat.
b. Emulsi
Emulsi adalah koloid dengan zat terdispersinya berfase cair.
c. Buih
Buih adalah koloid dengan zat terdispersinya berfase gas.
12.
13.
14. 1) Sol padat (padat-padat)
Sol padat adalah jenis koloid dengan zat fase padat terdispersi
dalam zat fase padat. Contoh: logam paduan, kaca berwarna,
intan hitam, dan baja.
2) Sol cair (padat-cair)
Sol cair atau disebut sol saja adalah jenis koloid dengan zat fase
padat terdispersi dalam zat fase cair. Artinya, zat terdispersi
berfase padat dan zat pendispersi (medium) berfase cair.
Contoh: cat, tinta, dan kanji.
3) Sol gas (padat-gas)
Sol gas (aerosol padat) adalah koloid dengan zat fase padat
terdispersi dalam zat fase gas. Artinya, zat terdispersi berfase
padat dan zat pendispersi (medium) berfase gas. Contoh: asap
dan debu.
15.
16. 1) Emulsi padat (cair-padat)
Emulsi padat (gel) adalah koloid dengan zat fase cair terdispersi
dalam zat fase padat. Artinya, zat terdispersi berfase cair dan zat
pendispersi (medium) berfase padat. Contoh: mentega, keju,
jeli, dan mutiara.
2) Emulsi cair (cair-cair)
Emulsi cair (emulsi) adalah koloid dengan zat fase cair
terdispersi dalam zat fase cair. Artinya, zat terdispersi berfase
cair dan zat pendispersi (medium) berfase cair. Contoh: susu,
minyak ikan, dan santan kelapa.
3) Emulsi gas (cair-gas)
Emulsi gas (aerosol cair) adalah koloid dengan zat fase cair
terdispersi dalam zat fase gas. Artinya, zat terdispersi berfase cair
dan zat pendispersi (medium) berfase gas. Contoh: insektisida
(semprot), kabut, dan hair spray .
17.
18. 1) Buih padat (gas-padat)
Buih padat adalah koloid dengan zat fase gas
terdispersi dalam zat fase padat. Artinya, zat
terdispersi berfase gas dan zat pendispersi (medium)
berfase padat. Contoh: busa pada jok mobil dan batu
apung.
2) Buih cair (gas-cair)
Buih cair (buih) adalah koloid dengan zat fase gas
terdispersi dalam zat fase cair. Artinya, zat terdispersi
berfase gas dan zat pendispersi (medium) berfase cair.
Contoh: buih sabun, buih soda, dan krim kocok.
19. Untuk zat berfase gas
terdispersi dalam zat berfase
gas bukan merupakan koloid,
melainkan merupakan
larutan. Contohnya, larutan-
larutan dalam udara bersih.
20. Koloid merupakan satu-satunya bentuk campuran bukan
larutan yang komposisinya (susunannya) merata dan stabil
(tidak memisah jika didiamkan). Pada umumnya, produk
industri untuk kebutuhan manusia dibuat dalam bentuk
koloid. Koloid sangat diperlukan dalam industri cat,
keramik, plastik, tekstil, kertas, karet, lem, semen, tinta,
kulit, film foto, bumbu selada, mentega, keju, makanan,
kosmetika, pelumas, sabun, obat semprot insektisida,
detergen, selai, gel, perekat, dan sejumlah besar produk-
produk industri lainnya.