SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  28
DASAR HUKUM
KESELAMATAN DAN
KESEHATAN KERJA
Presented by [Tito dan Yossa]
Kamis, 2 Maret 2017
STATISTIK KECELAKAAN KERJA
STATISTIK KECELAKAAN
DI PERUSAHAAN
CONTOH KECELAKAAN KERJA
http://www.upstore.me/kecelakaan-kerja-listrik.html
CONTOH KECELAKAAN KERJA
RajaRak.co.id
CONTOH KECELAKAAN KERJA
Lilin Biru – WordPress.com
Hasil penelitian yang diselenggarakan oleh Asean
Occupational Safety and Health Network (ASEAN
OSHNET) tahun 2002 menunjukan bahwa dari
jumlah kecelakaan kerja yang terjadi, secara umum
dapat dikualifikasi oleh :
 Kesalahan Manusia (Unsafe act) sebesar 78%
 Kondisi berbahaya dari Peralatan (Unsafe
condition) sebesar 20%
Keberhasilan Perlindungan K3
1. Jumlah dan frekuensi kecelakaan dan penyakit akibat kerja
2. Tingkat keparahan kecelakaan dan penyakit akibat kerja
3. Tingkat kerugian yang terjadi baik ekonomis maupun non ekonomis
4. Jumlah tunjangan dan ganti rugi yang dibayarkan
5. Dampak akibat kecelakaan dan penyakit akibat kerja
6. Kepatuhan perusahaan dalam melaksanakan norma dan standard
keselematan dan kesehatan kerja
7. Kepatuhan tenaga kerja untuk mengikuti prosedur dan mekanisme K3
8. Tingkat pemahaman perusahaan dan tenaga kerja tentang tujuan dan
manfaat K3
9. Jumlah kebijakan/peraturan pelaksanaan yang telah ditetapkan
tentang K3
Dalam Rangka mewujudkan K3 di tempat kerja
yang melibatkan tenaga kerja, kondisi, dan
lingkungan Kerja yang terintegrasi untuk
mengurangi kecelakaan dan penyakit akibat kerja
serta tercipta tempat kerja yang aman ADALAH
LANDASAN UTAMA terciptanya DASAR HUKUM K3
STRUKTUR HUKUM K3
PRODUK HUKUM K3
1. UUD 1945, Pasal 27 ayat 2
2. UNDANG-UNDANG
 UU No 1 Tahun 1951 tentang Kerja
 UU No 2 Tahun 1952 tentang Kecelakaan Kerja
 UU No 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
 UU RI No 21 Tahun 2003 tentang Pengesahan ILO Convention
No 81 Mengenai Pengawasan Ketenagakerjaan dalam Industri
dan Perdagangan.
UU RI No 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
3. PERATURAN PEMERINTAH
 Peraturan Pemerintah No. 19 tahun 1973 tentang pengaturan
dan pengawasan keselamatan kerja di bidang pertambangan
 Peraturan Pemerintah No. 11 tahun 1979 tentangkeselamatan
kerja pada pemurnian dan pengolahan minyak dan gas bumi
4. PERATURAN DAN KEPUTUSAN MENTERI
 Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI No.Per-
01/MEN/1978 tentang keselamatan dan kesehatan kerja dalam
pengangkutan dan penebangan kayu
 Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI No.Per-
03/MEN/1978 tentang persyaratan penunjukkan dan
wewenang, serta kewajiban pegawai pengawas
keselamatan dan kesehatan kerja dan ahli keselamatan kerja
A. UUD 1945
Pasal 27 ayat (2) UUD 1945 :
Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang
layak bagi kemanusiaan.
B. UNDANG-UNDANG
UU No 1 Tahun 1970
tentang keselamatan kerja yang memuat pokok-pokok
pembinaan dan pengawasan keselamatan dan kesehatan kerja
sejak dari tahapan perencanaan, pelaksanaan dan
pengendalian di segenap tempat kerja.
UNDANG-UNDANG
NO 1 TAHUN 1970
LATAR BELAKANG
1. VEILIGHEIDS REGLEMENT 1910 (VR 1910,
Stbl No. 406) sudah tidak sesuai lagi
2. Perlindungan tenaga kerja tidak hanya di
industri/ pabrik
3. Perkembangan teknologi/ IPTEK serta
kondisi dan situasi ketenagakerjaan
4. Sifat refresif dan polisional pada VR. 1910 sudah
tidak sesuai lagi
TUJUAN
1. Tenaga kerja berhak mendapatkan perlindungan
atas keselamatan dalam pekerjaannya
2. Orang lain yang berada di tempat kerja perlu
menjamin keselamatannya
3. Sumber-sumber produksi dapat dipakai secara
aman dan efisien
Untuk melaksanakan tujuan dengan melalui :
1. Kampanye
2. Pemasyarakatan
3. Pembudayaan
4. Kesadaran dan kedisiplinan
KEDUDUKAN HUKUM UU No.1 Tahun 1970
HUKUM
KETENAGAKERJAAN
HUKUft
PERDAT
A
HUKUft
PIDANA
Lex Specialist
 UU Uap 1930 (Stbl.No.225 Th.1930)
 UU Petasan (Stbl.No.143 Th.1932)
 UU Rel Industri (Stlbl.No.593 Th.1938)
 UU Timah Putih Kering (Stbl.No.509
Th.1932)
 MPR 1930
Lex Generalist
UU KK No.1/1970
PERATURAN PELAKSANAAN
BAB I - ISTILAH
PASAL 1
(1) Tempat Kerja
1. Ruangan/ lapangan
2. Tertutup/ terbuka
3. Bergerak/ tetap
Unsur tempat kerja, ada :
(1) Tenaga Kerja
(2) Sumber bahaya
(3) usaha
(2) Pengurus  pucuk pimpinan (bertanggung jawab/ kewajiban)
(3) Pengusaha
orang/ badan hukum yg menjalankan usaha atau tempat
kerja
(4) Direktur
pelaksana UU No. 1/1970 (Kepmen No. 79/Men/1977)
(5) Pegawai pengawas
pegawai Pengawas ketenagakerjaan dan spesialis
(6) Ahli Keselamatan Kerja
tenaga teknis berkeahlian khusus dari luar Depnaker
BAB II - RUANG LINGKUP
Pasal 2
(1) Tempat kerja, dalam wilayah hukum R.I :
a. Darat, dalam tanah
b. Permukaan air, dalam air
c. Udara
(2) Rincian tempat kerja, terdapat sumber bahaya yg berkaitan
dengan :
a. Keadaan mesin/ alat/ bahan
b. Lingkungan kerja
c. Sifat pekerjaan
d. Cara kerja
e. Proses produksi
(3) Kemungkinan untuk perubahan atas rincian tempat kerja
Catatan : peraturan pelaksana digolongkan untuk bidang teknis dansektoral
Syarat-syarat K3
Pasal 3
(1) Arah dan sasaran yang akan dicapai melalui syarat-syarat K3
(2) Pengembangan syarat-syarat K3 di luar ayat (1)  IPTEK
Pasal 4
(1) Penerapan syarat-syarat K3  sejak tahap perencanaan s/d
pemeliharaan
(2) Mengatur prinsip-prinsip teknis tentang bahan dan produksi
teknis
(3) Kecuali ayat (1) dan (2) bila terjadi perkembangan IPTEK
dapat ditetapkan lebih lanjut
Pasal 5
(1) Direktur sebagai pelaksana umum
(2) Wewenang dan kewajiban :
 Direktur (Kepmen No. 79/Men/1977)
 Peg. Pengawas (Permen No. 03/Men/1978 dan Permen No.
03/Men/1984)
 Ahli K3 (Permen No. 03/Men/1978 dan Permen No. 2/Men/1992)
Pasal 6 Panitia banding (belum di atur)
Pasal 7 Retribusi
Pasal 8
(1) Pengurus diwajibkan memeriksakan kesehatan TK
(2) Berkala  (permen No. 02/Men/1980 dan Permen No.
03/Men/1983)
Pasal 9 - Pembinaan
(1) Pengurus wajib menunjukan dan menjelaskan  TK baru
(2) Dinyatakan mampu dan memahami  pekerja
(3) Pengurus wajib  pembinaan
(4) Pengurus wajib memenuhi dan mentaati syarat-syarat K3
Pasal 10 - Panitia Pembina K3 (Permenaker No. 04/Men/1984)
Pasal 11 - Kecelakaan
(1) Kewajiban pengurus untuk melaporkan kecelakaan
(2) Tata cara pelaporan dan pemeriksaan kecelakaan (permen No.
03/Men/1998)
Pasal 12 – Hak dan Kewajiban TK
a. Memberi keterangan yang benar (peg. Pengawas dan ahli K3)
b. Memakai APD
c. Memenuhi dan mentaati semua syarat-syarat K3
d. Meminta kepada pengurus agar dilaksanakan syarat-syarat K3
e. Menyatakan keberatan kerja bila syarat-syarat K3 tidak
dipenuhi dan APD yang wajib diragukan
Pasal 13 – Kewajiban memasuki tempat kerja
Barangsiapa akan memasuki suatu tempat kerja diwajibkan
mentaati K3 danAPD
Pasal 14 – Kewajiban pengurus
a. Menempatkan syarat-syarat K3 di tempat kerja (UU No.
1/1970 dan peraturan pelaksananya)
b. Memasang poster K3 dan bahan pembinaan K3
c. Menyediakan APD secara cuma-cuma
Pasal 15 – Ketentuan Penutup
(1) Pelaksanaan ketentuan pasal-pasal di atur lebih lanjut
dengan peraturan perundangan
(2) Ancaman pidana atas pelanggaran :
 Maksimum 3 bulan kurungan atau
 Denda maksimum Rp. 100.000
(3) Tindak pindana tersebut adalah pelanggaran
Pasal 16
Kewajiban pengusaha memenuhi ketentuan undang-undang ini paling
lama setahun (12 Januari 1970)
Pasal 17
Aturan peralihan untuk memenuhi keselamatan kerja  VR 1910
tetap berlaku selama tidak bertentangan
Pasal 18
Menetapkan UU No. 1/ 1970 sebagai undang-undang keselamatan
kerja dalam LNRI No. : 1918 mulai tanggal 12 Januari 1970
Fungsi Pengawas
Ketanagakerjaan
1. Fungsi Edukasi
2. Fungsi Penegakan Hukum
3. Fungsi Mediasi
Prinsip Kerja Pengawasan
Ketanagakerjaan
1. Preventif
2. Edukatif
3. Promotif
4. Rehabilitatif
5. Refresif
IMPLEMENTASI K3
IMPLEMENTASI K3
TERIMA KASIH 

Contenu connexe

Tendances

Syarat pembentukan P2K3
Syarat pembentukan  P2K3Syarat pembentukan  P2K3
Syarat pembentukan P2K3
Herry Prakoso
 
K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)
K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)
K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)
Herry Prakoso
 
Posisi, Peran, Fungsi & Tujuan K3
Posisi, Peran, Fungsi & Tujuan K3Posisi, Peran, Fungsi & Tujuan K3
Posisi, Peran, Fungsi & Tujuan K3
Robi Ananda
 

Tendances (20)

Higiene industri
Higiene industriHigiene industri
Higiene industri
 
K3 MEKANIK A.pdf
K3 MEKANIK A.pdfK3 MEKANIK A.pdf
K3 MEKANIK A.pdf
 
Syarat pembentukan P2K3
Syarat pembentukan  P2K3Syarat pembentukan  P2K3
Syarat pembentukan P2K3
 
K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)
K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)
K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)
 
Dasar hukum K3
Dasar hukum K3Dasar hukum K3
Dasar hukum K3
 
KOMUNIKASI K3 .ppt
KOMUNIKASI K3 .pptKOMUNIKASI K3 .ppt
KOMUNIKASI K3 .ppt
 
K3 presentation
K3 presentationK3 presentation
K3 presentation
 
Modul K3
Modul K3Modul K3
Modul K3
 
Key Performance Indikator pada K3
Key Performance Indikator pada K3Key Performance Indikator pada K3
Key Performance Indikator pada K3
 
Dasar k3
Dasar k3Dasar k3
Dasar k3
 
2. Aspek Hukum K3.pdf
2. Aspek Hukum K3.pdf2. Aspek Hukum K3.pdf
2. Aspek Hukum K3.pdf
 
Pengawasan K3 Konstruksi
Pengawasan K3 KonstruksiPengawasan K3 Konstruksi
Pengawasan K3 Konstruksi
 
Interpretasi Kriteria Audit SMK3
Interpretasi Kriteria Audit SMK3Interpretasi Kriteria Audit SMK3
Interpretasi Kriteria Audit SMK3
 
SNI 16-7061-2004 tentang Pengukuran Iklim Kerja (Panas) dengan Parameter Inde...
SNI 16-7061-2004 tentang Pengukuran Iklim Kerja (Panas) dengan Parameter Inde...SNI 16-7061-2004 tentang Pengukuran Iklim Kerja (Panas) dengan Parameter Inde...
SNI 16-7061-2004 tentang Pengukuran Iklim Kerja (Panas) dengan Parameter Inde...
 
Posisi, Peran, Fungsi & Tujuan K3
Posisi, Peran, Fungsi & Tujuan K3Posisi, Peran, Fungsi & Tujuan K3
Posisi, Peran, Fungsi & Tujuan K3
 
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pelabuhan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pelabuhan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pelabuhan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pelabuhan
 
Pengertian (DEFINISI) K3 (KESELAMATAN, KEAMANAN DAN KESEHATAN) KERJA
Pengertian (DEFINISI) K3 (KESELAMATAN, KEAMANAN DAN KESEHATAN) KERJAPengertian (DEFINISI) K3 (KESELAMATAN, KEAMANAN DAN KESEHATAN) KERJA
Pengertian (DEFINISI) K3 (KESELAMATAN, KEAMANAN DAN KESEHATAN) KERJA
 
K3 Konstruksi Bangungan
K3 Konstruksi BangunganK3 Konstruksi Bangungan
K3 Konstruksi Bangungan
 
Prosedur k3
Prosedur k3Prosedur k3
Prosedur k3
 
Aturan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)
Aturan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)Aturan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)
Aturan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)
 

En vedette (10)

K3 mekanik
K3 mekanikK3 mekanik
K3 mekanik
 
Dasar K3
Dasar K3Dasar K3
Dasar K3
 
Dasar- dasar K3
Dasar- dasar K3Dasar- dasar K3
Dasar- dasar K3
 
K3
K3 K3
K3
 
Identifikasi bahaya dan penilaian resiko
Identifikasi bahaya dan penilaian resikoIdentifikasi bahaya dan penilaian resiko
Identifikasi bahaya dan penilaian resiko
 
Prinsip Dasar Proper
Prinsip Dasar ProperPrinsip Dasar Proper
Prinsip Dasar Proper
 
Materi K3
Materi K3 Materi K3
Materi K3
 
power point Alat pelindung diri
power point Alat pelindung diripower point Alat pelindung diri
power point Alat pelindung diri
 
Alat Pelindung Diri - K3
Alat Pelindung Diri - K3Alat Pelindung Diri - K3
Alat Pelindung Diri - K3
 
Forklift training
Forklift trainingForklift training
Forklift training
 

Similaire à Dasar hukum keselamatan dan kesehatan kerja

01. Update Kebijakan & Peraturan Perundangan K3(2).ppt
01. Update Kebijakan & Peraturan Perundangan K3(2).ppt01. Update Kebijakan & Peraturan Perundangan K3(2).ppt
01. Update Kebijakan & Peraturan Perundangan K3(2).ppt
drGames3
 
UU No. 1 Tahun 1970.ppt
UU No. 1 Tahun 1970.pptUU No. 1 Tahun 1970.ppt
UU No. 1 Tahun 1970.ppt
anggera91
 
02. UU No.I tahun 70 Keselamatan Kerja.ppt
02. UU No.I tahun 70 Keselamatan Kerja.ppt02. UU No.I tahun 70 Keselamatan Kerja.ppt
02. UU No.I tahun 70 Keselamatan Kerja.ppt
anggaeka04
 
UU NO.1 TH,1970 Tentang Keselamatan Kerja.ppt
UU NO.1 TH,1970 Tentang Keselamatan Kerja.pptUU NO.1 TH,1970 Tentang Keselamatan Kerja.ppt
UU NO.1 TH,1970 Tentang Keselamatan Kerja.ppt
irwankurniawan45
 
1. Terbaru Kebijakan Kemnaker RI pada masa Pandemi Covid 19 (1).ppt
1. Terbaru Kebijakan Kemnaker RI pada masa Pandemi Covid 19 (1).ppt1. Terbaru Kebijakan Kemnaker RI pada masa Pandemi Covid 19 (1).ppt
1. Terbaru Kebijakan Kemnaker RI pada masa Pandemi Covid 19 (1).ppt
sikitisimisimi
 
K3.02 peraturan k3
K3.02 peraturan k3K3.02 peraturan k3
K3.02 peraturan k3
raysa hasdi
 

Similaire à Dasar hukum keselamatan dan kesehatan kerja (20)

UU_1-1970.ppt
UU_1-1970.pptUU_1-1970.ppt
UU_1-1970.ppt
 
UU 1-1970 HIPERKES.ppt
UU 1-1970 HIPERKES.pptUU 1-1970 HIPERKES.ppt
UU 1-1970 HIPERKES.ppt
 
01. Update Kebijakan & Peraturan Perundangan K3(2).ppt
01. Update Kebijakan & Peraturan Perundangan K3(2).ppt01. Update Kebijakan & Peraturan Perundangan K3(2).ppt
01. Update Kebijakan & Peraturan Perundangan K3(2).ppt
 
UU No. 1 Tahun 1970.ppt
UU No. 1 Tahun 1970.pptUU No. 1 Tahun 1970.ppt
UU No. 1 Tahun 1970.ppt
 
02. UU No.I tahun 70 Keselamatan Kerja.ppt
02. UU No.I tahun 70 Keselamatan Kerja.ppt02. UU No.I tahun 70 Keselamatan Kerja.ppt
02. UU No.I tahun 70 Keselamatan Kerja.ppt
 
UU NO.1 TH,1970 Tentang Keselamatan Kerja.ppt
UU NO.1 TH,1970 Tentang Keselamatan Kerja.pptUU NO.1 TH,1970 Tentang Keselamatan Kerja.ppt
UU NO.1 TH,1970 Tentang Keselamatan Kerja.ppt
 
UU no.1 th1970 tentang keselamatan kerja
UU no.1 th1970 tentang keselamatan kerjaUU no.1 th1970 tentang keselamatan kerja
UU no.1 th1970 tentang keselamatan kerja
 
UU no. 1 tahun 1970
UU no. 1 tahun 1970UU no. 1 tahun 1970
UU no. 1 tahun 1970
 
UU_No_1_Tahun_1970_2_ppt.ppt
UU_No_1_Tahun_1970_2_ppt.pptUU_No_1_Tahun_1970_2_ppt.ppt
UU_No_1_Tahun_1970_2_ppt.ppt
 
UU-No.-1-Tahun-1970.ppt
UU-No.-1-Tahun-1970.pptUU-No.-1-Tahun-1970.ppt
UU-No.-1-Tahun-1970.ppt
 
UU_No_1_Tahun_1970_2_ppt.ppt
UU_No_1_Tahun_1970_2_ppt.pptUU_No_1_Tahun_1970_2_ppt.ppt
UU_No_1_Tahun_1970_2_ppt.ppt
 
UU_No_1_Tahun_1970_2_ppt.ppt
UU_No_1_Tahun_1970_2_ppt.pptUU_No_1_Tahun_1970_2_ppt.ppt
UU_No_1_Tahun_1970_2_ppt.ppt
 
UU No. 1 Tahun 1970.ppt
UU No. 1 Tahun 1970.pptUU No. 1 Tahun 1970.ppt
UU No. 1 Tahun 1970.ppt
 
1. Terbaru Kebijakan Kemnaker RI pada masa Pandemi Covid 19 (1).ppt
1. Terbaru Kebijakan Kemnaker RI pada masa Pandemi Covid 19 (1).ppt1. Terbaru Kebijakan Kemnaker RI pada masa Pandemi Covid 19 (1).ppt
1. Terbaru Kebijakan Kemnaker RI pada masa Pandemi Covid 19 (1).ppt
 
4A_REVIEW Peraturan Pe-UU-an K3.ppt
4A_REVIEW Peraturan Pe-UU-an K3.ppt4A_REVIEW Peraturan Pe-UU-an K3.ppt
4A_REVIEW Peraturan Pe-UU-an K3.ppt
 
Safety meeting uu no 1 tahun 1970
Safety meeting uu no 1 tahun 1970Safety meeting uu no 1 tahun 1970
Safety meeting uu no 1 tahun 1970
 
POP - Modul Pembekalan UJI Kompetensi - CK - Rev3.pptx
POP - Modul Pembekalan UJI Kompetensi - CK - Rev3.pptxPOP - Modul Pembekalan UJI Kompetensi - CK - Rev3.pptx
POP - Modul Pembekalan UJI Kompetensi - CK - Rev3.pptx
 
K3.02 peraturan k3
K3.02 peraturan k3K3.02 peraturan k3
K3.02 peraturan k3
 
01. Melaksanakan Peraturan Keselamatan Pertambangan.pptx
01. Melaksanakan Peraturan Keselamatan Pertambangan.pptx01. Melaksanakan Peraturan Keselamatan Pertambangan.pptx
01. Melaksanakan Peraturan Keselamatan Pertambangan.pptx
 
Uu k3 ind
Uu k3 indUu k3 ind
Uu k3 ind
 

Plus de Tito Riyanto

Plus de Tito Riyanto (15)

Tutorial merancang kapasitas pendinginan pada chiller room
Tutorial merancang kapasitas pendinginan pada chiller roomTutorial merancang kapasitas pendinginan pada chiller room
Tutorial merancang kapasitas pendinginan pada chiller room
 
How to calculate negative pressure in isolation room
How to calculate negative pressure in isolation roomHow to calculate negative pressure in isolation room
How to calculate negative pressure in isolation room
 
Clean spaces
Clean spacesClean spaces
Clean spaces
 
Economic order quantity
Economic order quantityEconomic order quantity
Economic order quantity
 
Pemilihan CHILLER DAIKIN MC QUAY
Pemilihan CHILLER DAIKIN MC QUAYPemilihan CHILLER DAIKIN MC QUAY
Pemilihan CHILLER DAIKIN MC QUAY
 
Chest Type
Chest TypeChest Type
Chest Type
 
ROOM HEATER SIMULATION
ROOM HEATER SIMULATIONROOM HEATER SIMULATION
ROOM HEATER SIMULATION
 
Programmable Logic Controller
Programmable Logic ControllerProgrammable Logic Controller
Programmable Logic Controller
 
Makalah pernikahan
Makalah pernikahanMakalah pernikahan
Makalah pernikahan
 
Makalah Ice Cream
Makalah Ice CreamMakalah Ice Cream
Makalah Ice Cream
 
Pemupukan Tanaman Otomatis Berbasis Arduino Uno menggunakan Sensor Kelembaban...
Pemupukan Tanaman Otomatis Berbasis Arduino Uno menggunakan Sensor Kelembaban...Pemupukan Tanaman Otomatis Berbasis Arduino Uno menggunakan Sensor Kelembaban...
Pemupukan Tanaman Otomatis Berbasis Arduino Uno menggunakan Sensor Kelembaban...
 
Automatic Plant Fertilization, Base On Soil Humidity Utilising YL-69 Sensor
Automatic Plant Fertilization, Base On Soil Humidity Utilising YL-69 SensorAutomatic Plant Fertilization, Base On Soil Humidity Utilising YL-69 Sensor
Automatic Plant Fertilization, Base On Soil Humidity Utilising YL-69 Sensor
 
Aktuator, Motor and Pump
Aktuator, Motor and PumpAktuator, Motor and Pump
Aktuator, Motor and Pump
 
Tawazun
TawazunTawazun
Tawazun
 
Instrumentation project Automatic plant fertilization
Instrumentation project Automatic plant fertilizationInstrumentation project Automatic plant fertilization
Instrumentation project Automatic plant fertilization
 

Dernier

Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get CytotecAbortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion pills in Riyadh +966572737505 get cytotec
 
SOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptx
SOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptxSOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptx
SOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptx
FahrizalTriPrasetyo
 
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
EnginerMine
 
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptxManajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
arifyudianto3
 
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
taniaalda710
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
FujiAdam
 

Dernier (14)

Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get CytotecAbortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
 
SOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptx
SOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptxSOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptx
SOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptx
 
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
 
sample for Flow Chart Permintaan Spare Part
sample for Flow Chart Permintaan Spare Partsample for Flow Chart Permintaan Spare Part
sample for Flow Chart Permintaan Spare Part
 
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfTEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
 
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).ppt
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).pptBAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).ppt
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).ppt
 
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptxManajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
 
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.ppt
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.pptPresentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.ppt
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.ppt
 
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
 
Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptx
Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptxMateri Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptx
Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptx
 
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptxManual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
 
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptx
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE TriwulanpptxLaporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptx
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptx
 

Dasar hukum keselamatan dan kesehatan kerja

  • 1. DASAR HUKUM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA Presented by [Tito dan Yossa] Kamis, 2 Maret 2017
  • 6. CONTOH KECELAKAAN KERJA Lilin Biru – WordPress.com
  • 7. Hasil penelitian yang diselenggarakan oleh Asean Occupational Safety and Health Network (ASEAN OSHNET) tahun 2002 menunjukan bahwa dari jumlah kecelakaan kerja yang terjadi, secara umum dapat dikualifikasi oleh :  Kesalahan Manusia (Unsafe act) sebesar 78%  Kondisi berbahaya dari Peralatan (Unsafe condition) sebesar 20%
  • 8. Keberhasilan Perlindungan K3 1. Jumlah dan frekuensi kecelakaan dan penyakit akibat kerja 2. Tingkat keparahan kecelakaan dan penyakit akibat kerja 3. Tingkat kerugian yang terjadi baik ekonomis maupun non ekonomis 4. Jumlah tunjangan dan ganti rugi yang dibayarkan 5. Dampak akibat kecelakaan dan penyakit akibat kerja 6. Kepatuhan perusahaan dalam melaksanakan norma dan standard keselematan dan kesehatan kerja 7. Kepatuhan tenaga kerja untuk mengikuti prosedur dan mekanisme K3 8. Tingkat pemahaman perusahaan dan tenaga kerja tentang tujuan dan manfaat K3 9. Jumlah kebijakan/peraturan pelaksanaan yang telah ditetapkan tentang K3
  • 9. Dalam Rangka mewujudkan K3 di tempat kerja yang melibatkan tenaga kerja, kondisi, dan lingkungan Kerja yang terintegrasi untuk mengurangi kecelakaan dan penyakit akibat kerja serta tercipta tempat kerja yang aman ADALAH LANDASAN UTAMA terciptanya DASAR HUKUM K3
  • 11. PRODUK HUKUM K3 1. UUD 1945, Pasal 27 ayat 2 2. UNDANG-UNDANG  UU No 1 Tahun 1951 tentang Kerja  UU No 2 Tahun 1952 tentang Kecelakaan Kerja  UU No 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja  UU RI No 21 Tahun 2003 tentang Pengesahan ILO Convention No 81 Mengenai Pengawasan Ketenagakerjaan dalam Industri dan Perdagangan. UU RI No 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
  • 12. 3. PERATURAN PEMERINTAH  Peraturan Pemerintah No. 19 tahun 1973 tentang pengaturan dan pengawasan keselamatan kerja di bidang pertambangan  Peraturan Pemerintah No. 11 tahun 1979 tentangkeselamatan kerja pada pemurnian dan pengolahan minyak dan gas bumi 4. PERATURAN DAN KEPUTUSAN MENTERI  Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI No.Per- 01/MEN/1978 tentang keselamatan dan kesehatan kerja dalam pengangkutan dan penebangan kayu  Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI No.Per- 03/MEN/1978 tentang persyaratan penunjukkan dan wewenang, serta kewajiban pegawai pengawas keselamatan dan kesehatan kerja dan ahli keselamatan kerja
  • 13. A. UUD 1945 Pasal 27 ayat (2) UUD 1945 : Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan. B. UNDANG-UNDANG UU No 1 Tahun 1970 tentang keselamatan kerja yang memuat pokok-pokok pembinaan dan pengawasan keselamatan dan kesehatan kerja sejak dari tahapan perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian di segenap tempat kerja.
  • 15. LATAR BELAKANG 1. VEILIGHEIDS REGLEMENT 1910 (VR 1910, Stbl No. 406) sudah tidak sesuai lagi 2. Perlindungan tenaga kerja tidak hanya di industri/ pabrik 3. Perkembangan teknologi/ IPTEK serta kondisi dan situasi ketenagakerjaan 4. Sifat refresif dan polisional pada VR. 1910 sudah tidak sesuai lagi
  • 16. TUJUAN 1. Tenaga kerja berhak mendapatkan perlindungan atas keselamatan dalam pekerjaannya 2. Orang lain yang berada di tempat kerja perlu menjamin keselamatannya 3. Sumber-sumber produksi dapat dipakai secara aman dan efisien Untuk melaksanakan tujuan dengan melalui : 1. Kampanye 2. Pemasyarakatan 3. Pembudayaan 4. Kesadaran dan kedisiplinan
  • 17. KEDUDUKAN HUKUM UU No.1 Tahun 1970 HUKUM KETENAGAKERJAAN HUKUft PERDAT A HUKUft PIDANA Lex Specialist  UU Uap 1930 (Stbl.No.225 Th.1930)  UU Petasan (Stbl.No.143 Th.1932)  UU Rel Industri (Stlbl.No.593 Th.1938)  UU Timah Putih Kering (Stbl.No.509 Th.1932)  MPR 1930 Lex Generalist UU KK No.1/1970 PERATURAN PELAKSANAAN
  • 18. BAB I - ISTILAH PASAL 1 (1) Tempat Kerja 1. Ruangan/ lapangan 2. Tertutup/ terbuka 3. Bergerak/ tetap Unsur tempat kerja, ada : (1) Tenaga Kerja (2) Sumber bahaya (3) usaha (2) Pengurus  pucuk pimpinan (bertanggung jawab/ kewajiban) (3) Pengusaha orang/ badan hukum yg menjalankan usaha atau tempat kerja (4) Direktur pelaksana UU No. 1/1970 (Kepmen No. 79/Men/1977) (5) Pegawai pengawas pegawai Pengawas ketenagakerjaan dan spesialis (6) Ahli Keselamatan Kerja tenaga teknis berkeahlian khusus dari luar Depnaker
  • 19. BAB II - RUANG LINGKUP Pasal 2 (1) Tempat kerja, dalam wilayah hukum R.I : a. Darat, dalam tanah b. Permukaan air, dalam air c. Udara (2) Rincian tempat kerja, terdapat sumber bahaya yg berkaitan dengan : a. Keadaan mesin/ alat/ bahan b. Lingkungan kerja c. Sifat pekerjaan d. Cara kerja e. Proses produksi (3) Kemungkinan untuk perubahan atas rincian tempat kerja Catatan : peraturan pelaksana digolongkan untuk bidang teknis dansektoral
  • 20. Syarat-syarat K3 Pasal 3 (1) Arah dan sasaran yang akan dicapai melalui syarat-syarat K3 (2) Pengembangan syarat-syarat K3 di luar ayat (1)  IPTEK Pasal 4 (1) Penerapan syarat-syarat K3  sejak tahap perencanaan s/d pemeliharaan (2) Mengatur prinsip-prinsip teknis tentang bahan dan produksi teknis (3) Kecuali ayat (1) dan (2) bila terjadi perkembangan IPTEK dapat ditetapkan lebih lanjut
  • 21. Pasal 5 (1) Direktur sebagai pelaksana umum (2) Wewenang dan kewajiban :  Direktur (Kepmen No. 79/Men/1977)  Peg. Pengawas (Permen No. 03/Men/1978 dan Permen No. 03/Men/1984)  Ahli K3 (Permen No. 03/Men/1978 dan Permen No. 2/Men/1992) Pasal 6 Panitia banding (belum di atur) Pasal 7 Retribusi Pasal 8 (1) Pengurus diwajibkan memeriksakan kesehatan TK (2) Berkala  (permen No. 02/Men/1980 dan Permen No. 03/Men/1983)
  • 22. Pasal 9 - Pembinaan (1) Pengurus wajib menunjukan dan menjelaskan  TK baru (2) Dinyatakan mampu dan memahami  pekerja (3) Pengurus wajib  pembinaan (4) Pengurus wajib memenuhi dan mentaati syarat-syarat K3 Pasal 10 - Panitia Pembina K3 (Permenaker No. 04/Men/1984) Pasal 11 - Kecelakaan (1) Kewajiban pengurus untuk melaporkan kecelakaan (2) Tata cara pelaporan dan pemeriksaan kecelakaan (permen No. 03/Men/1998)
  • 23. Pasal 12 – Hak dan Kewajiban TK a. Memberi keterangan yang benar (peg. Pengawas dan ahli K3) b. Memakai APD c. Memenuhi dan mentaati semua syarat-syarat K3 d. Meminta kepada pengurus agar dilaksanakan syarat-syarat K3 e. Menyatakan keberatan kerja bila syarat-syarat K3 tidak dipenuhi dan APD yang wajib diragukan Pasal 13 – Kewajiban memasuki tempat kerja Barangsiapa akan memasuki suatu tempat kerja diwajibkan mentaati K3 danAPD Pasal 14 – Kewajiban pengurus a. Menempatkan syarat-syarat K3 di tempat kerja (UU No. 1/1970 dan peraturan pelaksananya) b. Memasang poster K3 dan bahan pembinaan K3 c. Menyediakan APD secara cuma-cuma
  • 24. Pasal 15 – Ketentuan Penutup (1) Pelaksanaan ketentuan pasal-pasal di atur lebih lanjut dengan peraturan perundangan (2) Ancaman pidana atas pelanggaran :  Maksimum 3 bulan kurungan atau  Denda maksimum Rp. 100.000 (3) Tindak pindana tersebut adalah pelanggaran Pasal 16 Kewajiban pengusaha memenuhi ketentuan undang-undang ini paling lama setahun (12 Januari 1970) Pasal 17 Aturan peralihan untuk memenuhi keselamatan kerja  VR 1910 tetap berlaku selama tidak bertentangan Pasal 18 Menetapkan UU No. 1/ 1970 sebagai undang-undang keselamatan kerja dalam LNRI No. : 1918 mulai tanggal 12 Januari 1970
  • 25. Fungsi Pengawas Ketanagakerjaan 1. Fungsi Edukasi 2. Fungsi Penegakan Hukum 3. Fungsi Mediasi Prinsip Kerja Pengawasan Ketanagakerjaan 1. Preventif 2. Edukatif 3. Promotif 4. Rehabilitatif 5. Refresif