SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  27
DIET HIPERTENSI
OLEH
GREGORIUS TSIOMPAH, S.Gz., M.Gz
Pendahuluan
 Tekanan darah adalah sejumlah tenaga yang dibutuhkan untuk mengedarkan
darah ke seluruh tubuh.
 Nilai tekanan darah dinyatakan dalam dua angka, yaitu angka darah sistolik
dan diastolik.
 Tekanan darah Sistolik merupakan nilai tekanan darah saat fase kontraksi
jantung sedangkan Tekanan darah Diastolik adalah tekanan darah saat fase
relaksasi jantung.
 Jika tekanan darah seseorang meningkat dengan tajam dan kemudian tetap
tinggi, orang tersebut dapat dikatakan mempunyai tekanan darah tinggi atau
hipertensi.
 Nilai tekanan darah seseorang dapat naik dan turun selama satu hari.
 Nilai tekanan darah lebih rendah saat tidur, dan
 akan meningkat saat bangun tidur, terengah-engah, bahagia, panik, atau
beraktivitas fisik.
 Tekanan darah biasa diukur dengan alat tensimeter atau spignomanometer.
 Nilai tekanan darah yang terbaca pada alat tensimeter adalah nilai tekanan
sistolik per diastolik misalnya 120/80 mmHg.
Klasifikasi Hipertensi
 Kejadian hipertensi biasanya tidak memiliki tanda dan gejala.
 Gejala yang sering muncul adalah sakit kepala, rasa panas di tengkuk, atau
kepala berat.
 Namun gejala tersebut tidak bisa dijadikan patokan ada tidaknya hipertensi
pada diri seseorang.
 Satu-satunya cara untuk mengetahuinya adalah dengan melakukan
pengecekan tekanan darah.
 Seseorang dikatakan menderita hipertensi dan berisiko mengalami masalah
kesehatan apabila setelah dilakukan beberapa kali pengukuran, nilai tekanan
darah tetap tinggi, nilai tekanan darah sistolik > 140 mmHg atau diastolic > 90
mmHg.
Etiologi/Penyebab Hipertensi
Hipertensi Primer Hipertensi Sekunder
• Hipertensi yang tidak diketahui
penyebabnya,
• Dapat disebabkan oleh berbagai
faktor seperti: Diet tidak tepat
(kelebihan asupan natrium,
rendahnya asupan kalium, kelebihan
asupan alkohol), Aktivitas fisik
rendah, Stress dan Obesitas.
• Terjadi karena adanya penyakit lain,
seperti penyakit ginjal, penyakit
jantung serta gangguan endokrin dan
saraf.
Faktor Penyebab Hipertensi
a. Genetik
b. Ras
Yang dapat dirubah
a. Usia
b. Lingkungan
c. Obesitas
d. Rokok
e. Kopi
Yang tidak bisa dirubah
Who is likely salt-sentitive
1. Demographic factors
- blacks, older people
2. Constitutional (genetic?) factors
- positive family history of hypertension
3. Dietary Factors
- low potassium, calcium, magnesium
- overweight or obese people
4. Clinical conditions
- hypertension, diabetes, kidney disease
Penatalaksanaan Diet pada Pasien
Hipertensi
 Tujuan  untuk membantu menurunkan tekanan darah dan mempertahankan
tekanan darah menjadi normal.
 Ditujukan untuk menurunkan faktor resiko lain seperti :
 Berat badan yang berlebih,
 Tingginya kadar lemak kolesterol dan asam urat darah, dan
 Memperhatikan pula penyakit degeneratif yang lain yang menyertai darah tinggi
seperti jantung, ginjal dan diabetes mellitus.
 Pola makan yang sehat yang dapat dilakukan adalah menerapkan diet DASH
(Dietary Approaches to Stop Hypertension) dan mengurangi konsumsi natrium
(garam) dalam makanan.
DASH (Dietary Approaches to Stop Hypertension)
 Dietary Approaches to Stop Hypertension → menurunkan tekanan
darah
 Makanan rendah lemak
 Banyak sayuran dan buah (tinggi K) → 10 porsi sehari
 4-5 porsi kacang-kacangan,biji-bijian → bm sumber Mg,K,dan serat
 DASH DIET → tinggi Ca,K, dan Mg
Mineral Content in DASH Trial*
Nutrient Control mg
(mmol)
DASH Diet mg
(mmol)
Sodium 3028 (132) 2859 (124)
Potassium 1752 (45) 4415 (113)
Calcium 443 1265
Magnesium 176 480
Chemical analysis of menus
Appel LJ et al.N Engl J Med 1997;336:117-24
Penatalaksanaan Diet Dipertensi
1. NATRIUM
 Pengaruh konsumsigaram pd hipertensi → peningkatan volume plasma, curah
jantung dan tekanan darah
 pembatasan natrium 200-250 mg untuk secara cepat menurunkan tekanan darah
 diuretika → 2000 mg natrium
 diet di rumah 2-4 gram na
BAHAN MAKANAN SUMBER NATRIUM
 Garam (1g garam dapur = 400 mg na)
 Makanan yang diawet dengan garam (ikan asin, telur asin, tauco)
 Bumbu penyedap (vitsin ,maggi)
 Makanan kaleng (korned, sarden)
 Fast food (sosis,hamburger dsb)
2. KALIUM
 Suplemen kalium → menurunkan tensi (bila asupan natrium tinggi)
 Kalium berfungsi sebagai diuretik → pengeluaran natrium cairan meningkat
 Kalium menghambat pengeluaran renin sehingga mengubah sistem renin angiotensin
 Kebutuhan kalium → 1500-3000 mg
 Diit tinggi kalium → banyak buah dan sayur
3. KALSIUM
 Hasil study → konsumsi Ca lebih sedikit pada kelompok hipertensi
 Bellisan dkk → suplemen kalsium 1 g/hari pada orang dewasa sehat selama 5 bulan →
menurunkan tensi
 Kebutuhan kalsium dewasa : 500-800 mg
4. MAGNESIUM
 Hipomagnesemia →banyak pada hipertensi → membutuhkan dosis anti
hipertensi lebih tinggi untuk menggontrol tensi
 Kebutuhan magnesium: 200-500 mg/hari
 Sumber: sayuran hijau, kacang2an ,biji2an ,susu, coklat, dan teri
 Suplemen mg → bermanfaat pada penderita hipertensi dengan
hipomagnesemia
PENDIDIKAN GIZI
 Asupan buah dan sayuran ditingkatkan
 Menghindari makanan dalam kaleng
 Menghindari penambahan garam di meja makan
 Meningkatkan aktifitas fisik
 Mendiskusikan sumber kafeine (kopi, cola, coklat, teh)
 Alkohol dihindari
2005 Dietary Sodium Guidelines for Canadians
 Patients with high blood pressure are advised to
reduce sodium intake to 1.5g to 2.3g/day (65 to
100 mmol/d)
 People with high normal blood pressure who are
older (>45 years of age) or considered salt-
sensitive are advised to reduce sodium intake to
<2.3 g /day (<100 mmol/d)
 For all others ,there is insufficient evidence to
make dietary sodium recommendations
Proses Asuhan Gizi Terstandar (PAGT)
pada Pasien Hipertensi
Assesment / Pengkajian Gizi
 Data dikelompokkan dalam lima domain yaitu riwayat terkait gizi dan
makanan, data antropometri, data biokimia, tes medis dan prosedur, data
pemeriksaan fisik focus gizi dan data riwayat klien.
 Pada penderita hipertensi terdapat kecenderungan bahwa penderita
umumnya suka mengkonsumsi makanan tinggi garam dan natrium, tinggi
lemak, tinggi gula dan terdapat kebiasaan minum kopi.
 Banyak kasus hipertensi mengalami kelebihan berat badan, sehingga aktivitas
fisik cenderung menjadi berkurang.
 Data pemeriksaan fisik klinis dicatat tentang keadaan umum pasien : nyeri
dada, sesak nafas, sakit kepala, gangguan kesadaran, nyeri tengkuk.
Pemeriksaan klinis : pengukuran tekanan darah, penampakan konjungtiva
anemis atau tidak, nadi, respirasi, suhu, adanya oedema atau tidak.
Diagnosa Gizi
 NI. 5 : kelebihan asupan zat gizi berkaitan dengan kebiasaan makan dalam porsi
besar ditandai oleh hasil recall > 150% kebutuhan dan IMT >25.
 NI. 8: kekurangan asupan serat berkaitan dengan seringnya mengkonsumsi
makanan gorengan dan kurang menyukai sayur dan buah ditandai oleh asupan
serat harian 14 gram dan frekuensi buang air besar (BAB) hanya 3 kali seminggu.
 NC 3.3 : overweight berkaitan dengan kelebihan asupan energi ditandai oleh IMT
28
 NC 2.1 : gangguan utilitas zat gizi berkaitan dengan kegagalan fungsi ginjal
ditandai oleh tekanan sistolik/diastolik 165/95 mm Hg.
 NB 1.5 : Gangguan pola makan berkaitan dengan pengetahuan yang kurang
ditandai oleh seringnya mengkonsumsi makanan kaleng dan minuman bersoda
 NB 1.3 : ketidaksiapan melakukan diet atau perubahan pola makan berkaitan
dengan kurangnya motivasi ditandai oleh ketidakpatuhan terhadap anjuran diet
dan masih mengkonsumsi makanan yang diawetkan dengan garam.
Intervensi Gizi
Tujuan Diet
• Menurunkan BB bila obes → laki2 →setiap 10% kenaikan BB → kenaikan
tekanan darah 6,6 mm
 Menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi
 Membantu menghilangakan retensi garam atau air dalam jaringan tubuh
Syarat Diet
 Energi cukup, jika pasien dengan berat badan 115% dari berar badan ideal
disarankan untuk diet rendah kalori dan olahraga.
 Protein cukup, menyesuaikan dengan kebutuhan pasien.
 Karbohidrat cukup, menyesuaikan dengan kebutuhan pasien.
 Konsumsi buah dan sayuran segar, hindari makanan yang diawetkan.
 Menghindari makanan yang terlalu berlemak, terlalu manis, terlalu masam,
dan berbumbu tajam untuk menghindari mual dan muntah.
Syarat Diet
 Asupan natrium dibatasi 2300 mg/hari, jika penurunan tekanan darah belum
mencapai target dibatasi hingga mencapai 1500 mg/hari.
 Konsumsi kalium 4700 mg/hari, terdapat hubungan antara peningkatan
asupan kalium dan penurunan asupan rasio Na- dengan penurunan tekanan
darah.
 Memenuhi kebutuhan asupan kalsium harian sesuai usia untuk membantu
penurunan tekanan darah, asupan kalsium >800 mg/hari dapat menurunkan
tekanan darah sistolik hingga 4 mmHg dan mmHg tekanan darah distolik
Jenis Diet
Diet Rendah Garam I (200-400 mg Na)
 Diberikan kepada pasien dengan edema, asites dan/ atau hipertensi berat.Pada
pengolahan makanannya ridak ditambahkan garam dapur. Dihindari bahan makanan
yang tinggi kadar natriumnya.
Diet Rendah Garam II (600-800 mg Na)
 Diberikan kepada pasien dengan edema, asites, dan/atau hipertensi tidak terlalu
berat. Pemberian makanan sehari saja dengan diet rendah garam I. Pada pengolahan
makanannya boleh menggunakan ½ sdt garam dapur (2g).
Diet Rendah Garam III (1000-1200 mg Na)
 Diberikan kepada pasien dengan edema dan/atau hipertensi ringan. Pemberian
makanan sehari sama dengan diet rendah garam I. Pada pengolahan makanannya boleh
menggunakan 1 sdt (4g) garam dapur.
Contoh kebutuhan zat gizi pada seorang penderita hipertensi laki-laki umur 55 tahun, TB = 175
cm, BB = 80 kg, Tekanan darah = 160/100 mHg dengan aktivitas
ringan.
IMT = -------------- = 26,13 (gemuk)
BB ideal = (175-100) – 10% (175-100) = 67,5 kg  Penurunan BB menjadi 75 kg masih dalam batas > 10%.
Jadi kebutuhan energi dari laki-laki tersebut diatas adalah :
BMR = (11,6 x 75) + 879 = 870+ 879 = 1749
AKG = 1,56 x 1749 = 2728 Kkal.
Karena kegemukan, sehingga total kalori diturunkan menjadi 2500 Kkal.
Kebutuhan karbohidrat : 65% x 2500 = 1625 kkal = 406,25 gram (60-65%)
Kebutuhan protein : 20% x 2500 = 500 kkal = 100 gram (15-25%)
Kebutuhan lemak : 15% x 2500 = 375 kkal = 41,66 gram (10-15%)
Monitoring dan Evaluasi
 Monitoring dan evaluasi dilakukan dengan cara memonitor perkembangan,
mengukur hasil dan mengevaluasi hasil.
 Pada monitoring dan evaluasi gizi, data digunakan untuk mengevaluasi
dampak dari intervensi gizi sesuai dengan outcome dan indikator asuhan gizi.
 Indikator yang dapat digunakan untuk mengukur keberhasilan intervensi gizi
tersebut adalah asupan makan dan minum (konsumsi selama dirawat), asupan
ini dimonitor setiap hari, nilai laboratorium terkait gizi, perubahan berat
badan, keadaan fisik klinis pasien.
TERIMAKASIH

Contenu connexe

Tendances (20)

DM utk AWAM
DM utk AWAMDM utk AWAM
DM utk AWAM
 
Penyuluhan hipertensi-dr.osman
Penyuluhan hipertensi-dr.osmanPenyuluhan hipertensi-dr.osman
Penyuluhan hipertensi-dr.osman
 
Kasus pjk
Kasus pjkKasus pjk
Kasus pjk
 
Pola Makan Pada Diabetes
Pola Makan Pada DiabetesPola Makan Pada Diabetes
Pola Makan Pada Diabetes
 
Menu makanan untuk penderita hepatitis
Menu makanan untuk penderita hepatitisMenu makanan untuk penderita hepatitis
Menu makanan untuk penderita hepatitis
 
Kasus stroke hipertensi
Kasus stroke hipertensiKasus stroke hipertensi
Kasus stroke hipertensi
 
Kasus gout
Kasus goutKasus gout
Kasus gout
 
Diabetes mellitus pada lansia
Diabetes mellitus pada lansiaDiabetes mellitus pada lansia
Diabetes mellitus pada lansia
 
Hipertensi
HipertensiHipertensi
Hipertensi
 
Diet demam typhoid
Diet demam typhoidDiet demam typhoid
Diet demam typhoid
 
Hipertensi fix
Hipertensi fixHipertensi fix
Hipertensi fix
 
Diet nikmat bagi penderita dm
Diet nikmat bagi penderita dmDiet nikmat bagi penderita dm
Diet nikmat bagi penderita dm
 
Leaflet hipertensi
Leaflet hipertensiLeaflet hipertensi
Leaflet hipertensi
 
Ppt rencana asuhan gizi dengan metode ncp
Ppt rencana asuhan gizi dengan metode ncpPpt rencana asuhan gizi dengan metode ncp
Ppt rencana asuhan gizi dengan metode ncp
 
Kasus dislipidemia
Kasus dislipidemiaKasus dislipidemia
Kasus dislipidemia
 
Penyuluhan hipertensi-dr-yusmardiati
Penyuluhan hipertensi-dr-yusmardiatiPenyuluhan hipertensi-dr-yusmardiati
Penyuluhan hipertensi-dr-yusmardiati
 
Kasus hati hepatitis
Kasus hati hepatitisKasus hati hepatitis
Kasus hati hepatitis
 
Makanan untuk diet
Makanan untuk dietMakanan untuk diet
Makanan untuk diet
 
Penyuluhan prolanis revisi
Penyuluhan prolanis revisiPenyuluhan prolanis revisi
Penyuluhan prolanis revisi
 
Edukasi pasien hipertensi
Edukasi pasien hipertensiEdukasi pasien hipertensi
Edukasi pasien hipertensi
 

Similaire à Pertemuan IX_ DIET HIPERTENSI

Pp studi kasus poli gizi indri savitri 2014
Pp studi kasus poli gizi indri savitri 2014Pp studi kasus poli gizi indri savitri 2014
Pp studi kasus poli gizi indri savitri 2014Indri Savitri
 
Diet lanjut hipertensi dislipidemia
Diet lanjut hipertensi dislipidemiaDiet lanjut hipertensi dislipidemia
Diet lanjut hipertensi dislipidemiatasyakhae2016
 
HIPERTENSI BARU.pptx
HIPERTENSI BARU.pptxHIPERTENSI BARU.pptx
HIPERTENSI BARU.pptxpkmsegarau
 
Hipertensi dan faktor faktor resikonya
Hipertensi dan faktor faktor resikonyaHipertensi dan faktor faktor resikonya
Hipertensi dan faktor faktor resikonyaMaul_N
 
PPT_Dr. Syafrizal_Kenali Faktor Resiko & Cegah PGK (1).pdf
PPT_Dr. Syafrizal_Kenali Faktor Resiko & Cegah PGK (1).pdfPPT_Dr. Syafrizal_Kenali Faktor Resiko & Cegah PGK (1).pdf
PPT_Dr. Syafrizal_Kenali Faktor Resiko & Cegah PGK (1).pdfDanielMatius2
 
Leaflet hipertensi
Leaflet hipertensiLeaflet hipertensi
Leaflet hipertensikristameo
 
Kasus ggk dan hipertensi grade ii
Kasus ggk dan hipertensi grade iiKasus ggk dan hipertensi grade ii
Kasus ggk dan hipertensi grade iiDessycis
 
PPT Kelompok 2_Asuhan Keperawatan Hipertensi_A3 2021.pptx
PPT Kelompok 2_Asuhan Keperawatan Hipertensi_A3 2021.pptxPPT Kelompok 2_Asuhan Keperawatan Hipertensi_A3 2021.pptx
PPT Kelompok 2_Asuhan Keperawatan Hipertensi_A3 2021.pptxMuzafarNq
 
Pengertian hipertensi
Pengertian hipertensiPengertian hipertensi
Pengertian hipertensinur khalimah
 
PPT PEYULUHAN YULIA 17.pptx
PPT PEYULUHAN YULIA 17.pptxPPT PEYULUHAN YULIA 17.pptx
PPT PEYULUHAN YULIA 17.pptxIrnaMegawaty3
 
Gangguan Makan & Masalah Gizi pada Atlet.pdf
Gangguan Makan & Masalah Gizi pada Atlet.pdfGangguan Makan & Masalah Gizi pada Atlet.pdf
Gangguan Makan & Masalah Gizi pada Atlet.pdfgizifik
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxrittafarmaraflesia
 
P2 p peningkatan tekanan darah ns 2020 ok
P2 p peningkatan tekanan darah ns 2020 okP2 p peningkatan tekanan darah ns 2020 ok
P2 p peningkatan tekanan darah ns 2020 okLilyBanonah
 
WEBINAR YOYO 08-10-22.pptx
WEBINAR YOYO 08-10-22.pptxWEBINAR YOYO 08-10-22.pptx
WEBINAR YOYO 08-10-22.pptxAbiyyuAhmad3
 

Similaire à Pertemuan IX_ DIET HIPERTENSI (20)

Diet pada Hypertensi.pptx
Diet pada Hypertensi.pptxDiet pada Hypertensi.pptx
Diet pada Hypertensi.pptx
 
Case dare dan dm
Case dare dan dmCase dare dan dm
Case dare dan dm
 
Pp studi kasus poli gizi indri savitri 2014
Pp studi kasus poli gizi indri savitri 2014Pp studi kasus poli gizi indri savitri 2014
Pp studi kasus poli gizi indri savitri 2014
 
Masalah gz pd bumil
Masalah gz pd bumilMasalah gz pd bumil
Masalah gz pd bumil
 
Masalah gz pd bumil AKPER PEMKAB MUNA
Masalah gz pd bumil AKPER PEMKAB MUNA Masalah gz pd bumil AKPER PEMKAB MUNA
Masalah gz pd bumil AKPER PEMKAB MUNA
 
Hipertensi.docx
Hipertensi.docxHipertensi.docx
Hipertensi.docx
 
Diet lanjut hipertensi dislipidemia
Diet lanjut hipertensi dislipidemiaDiet lanjut hipertensi dislipidemia
Diet lanjut hipertensi dislipidemia
 
HIPERTENSI BARU.pptx
HIPERTENSI BARU.pptxHIPERTENSI BARU.pptx
HIPERTENSI BARU.pptx
 
Hipertensi dan faktor faktor resikonya
Hipertensi dan faktor faktor resikonyaHipertensi dan faktor faktor resikonya
Hipertensi dan faktor faktor resikonya
 
PPT_Dr. Syafrizal_Kenali Faktor Resiko & Cegah PGK (1).pdf
PPT_Dr. Syafrizal_Kenali Faktor Resiko & Cegah PGK (1).pdfPPT_Dr. Syafrizal_Kenali Faktor Resiko & Cegah PGK (1).pdf
PPT_Dr. Syafrizal_Kenali Faktor Resiko & Cegah PGK (1).pdf
 
Leaflet hipertensi
Leaflet hipertensiLeaflet hipertensi
Leaflet hipertensi
 
Kasus ggk dan hipertensi grade ii
Kasus ggk dan hipertensi grade iiKasus ggk dan hipertensi grade ii
Kasus ggk dan hipertensi grade ii
 
PPT Kelompok 2_Asuhan Keperawatan Hipertensi_A3 2021.pptx
PPT Kelompok 2_Asuhan Keperawatan Hipertensi_A3 2021.pptxPPT Kelompok 2_Asuhan Keperawatan Hipertensi_A3 2021.pptx
PPT Kelompok 2_Asuhan Keperawatan Hipertensi_A3 2021.pptx
 
HIPERTENSI .pptx
HIPERTENSI .pptxHIPERTENSI .pptx
HIPERTENSI .pptx
 
Pengertian hipertensi
Pengertian hipertensiPengertian hipertensi
Pengertian hipertensi
 
PPT PEYULUHAN YULIA 17.pptx
PPT PEYULUHAN YULIA 17.pptxPPT PEYULUHAN YULIA 17.pptx
PPT PEYULUHAN YULIA 17.pptx
 
Gangguan Makan & Masalah Gizi pada Atlet.pdf
Gangguan Makan & Masalah Gizi pada Atlet.pdfGangguan Makan & Masalah Gizi pada Atlet.pdf
Gangguan Makan & Masalah Gizi pada Atlet.pdf
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
 
P2 p peningkatan tekanan darah ns 2020 ok
P2 p peningkatan tekanan darah ns 2020 okP2 p peningkatan tekanan darah ns 2020 ok
P2 p peningkatan tekanan darah ns 2020 ok
 
WEBINAR YOYO 08-10-22.pptx
WEBINAR YOYO 08-10-22.pptxWEBINAR YOYO 08-10-22.pptx
WEBINAR YOYO 08-10-22.pptx
 

Dernier

KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakatKONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakatZuheri
 
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan pptLOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan pptUserTank2
 
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdfbendaharadakpkmbajay
 
Pengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptx
Pengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptxPengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptx
Pengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptxcholiftiara1
 
FRAKTUR presentasion patah tulang paripurna OK.pptx
FRAKTUR presentasion patah tulang paripurna OK.pptxFRAKTUR presentasion patah tulang paripurna OK.pptx
FRAKTUR presentasion patah tulang paripurna OK.pptxDwiHmHsb1
 
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasanasuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasanFeraAyuFitriyani
 
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).pptMEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).pptssuserbb0b09
 
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.pptSISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.pptAcephasan2
 
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptxKETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptxZuheri
 
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...nadyahermawan
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial Remaja
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial RemajaAsuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial Remaja
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial RemajaFeraAyuFitriyani
 
Materi E- Kohort Dinkes Prop untuk nakes .pptx
Materi E- Kohort Dinkes Prop untuk nakes .pptxMateri E- Kohort Dinkes Prop untuk nakes .pptx
Materi E- Kohort Dinkes Prop untuk nakes .pptxssuser981dcb
 
FARMAKOLOGI TBC. tugas kelompok farmasi klinis dan komunitas smk kesehatan ka...
FARMAKOLOGI TBC. tugas kelompok farmasi klinis dan komunitas smk kesehatan ka...FARMAKOLOGI TBC. tugas kelompok farmasi klinis dan komunitas smk kesehatan ka...
FARMAKOLOGI TBC. tugas kelompok farmasi klinis dan komunitas smk kesehatan ka...nadyahermawan
 
leaflet IKM, gastritis dan pencegahannya
leaflet IKM, gastritis dan pencegahannyaleaflet IKM, gastritis dan pencegahannya
leaflet IKM, gastritis dan pencegahannyaYosuaNatanael1
 
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.pptpengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.pptRekhaDP2
 
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptx
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptxPPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptx
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptxhellokarin81
 
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptxPenyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptxTULUSHADI
 
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxPPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxAcephasan2
 

Dernier (20)

KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakatKONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
 
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan pptLOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
 
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
 
Pengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptx
Pengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptxPengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptx
Pengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptx
 
FRAKTUR presentasion patah tulang paripurna OK.pptx
FRAKTUR presentasion patah tulang paripurna OK.pptxFRAKTUR presentasion patah tulang paripurna OK.pptx
FRAKTUR presentasion patah tulang paripurna OK.pptx
 
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasanasuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
 
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).pptMEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
 
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.pptSISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
 
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptxKETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
 
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial Remaja
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial RemajaAsuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial Remaja
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial Remaja
 
Materi E- Kohort Dinkes Prop untuk nakes .pptx
Materi E- Kohort Dinkes Prop untuk nakes .pptxMateri E- Kohort Dinkes Prop untuk nakes .pptx
Materi E- Kohort Dinkes Prop untuk nakes .pptx
 
FARMAKOLOGI TBC. tugas kelompok farmasi klinis dan komunitas smk kesehatan ka...
FARMAKOLOGI TBC. tugas kelompok farmasi klinis dan komunitas smk kesehatan ka...FARMAKOLOGI TBC. tugas kelompok farmasi klinis dan komunitas smk kesehatan ka...
FARMAKOLOGI TBC. tugas kelompok farmasi klinis dan komunitas smk kesehatan ka...
 
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
 
leaflet IKM, gastritis dan pencegahannya
leaflet IKM, gastritis dan pencegahannyaleaflet IKM, gastritis dan pencegahannya
leaflet IKM, gastritis dan pencegahannya
 
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.pptpengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
 
Jenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdf
Jenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdfJenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdf
Jenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdf
 
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptx
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptxPPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptx
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptx
 
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptxPenyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
 
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxPPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
 

Pertemuan IX_ DIET HIPERTENSI

  • 2. Pendahuluan  Tekanan darah adalah sejumlah tenaga yang dibutuhkan untuk mengedarkan darah ke seluruh tubuh.  Nilai tekanan darah dinyatakan dalam dua angka, yaitu angka darah sistolik dan diastolik.  Tekanan darah Sistolik merupakan nilai tekanan darah saat fase kontraksi jantung sedangkan Tekanan darah Diastolik adalah tekanan darah saat fase relaksasi jantung.  Jika tekanan darah seseorang meningkat dengan tajam dan kemudian tetap tinggi, orang tersebut dapat dikatakan mempunyai tekanan darah tinggi atau hipertensi.
  • 3.  Nilai tekanan darah seseorang dapat naik dan turun selama satu hari.  Nilai tekanan darah lebih rendah saat tidur, dan  akan meningkat saat bangun tidur, terengah-engah, bahagia, panik, atau beraktivitas fisik.  Tekanan darah biasa diukur dengan alat tensimeter atau spignomanometer.  Nilai tekanan darah yang terbaca pada alat tensimeter adalah nilai tekanan sistolik per diastolik misalnya 120/80 mmHg.
  • 4. Klasifikasi Hipertensi  Kejadian hipertensi biasanya tidak memiliki tanda dan gejala.  Gejala yang sering muncul adalah sakit kepala, rasa panas di tengkuk, atau kepala berat.  Namun gejala tersebut tidak bisa dijadikan patokan ada tidaknya hipertensi pada diri seseorang.  Satu-satunya cara untuk mengetahuinya adalah dengan melakukan pengecekan tekanan darah.  Seseorang dikatakan menderita hipertensi dan berisiko mengalami masalah kesehatan apabila setelah dilakukan beberapa kali pengukuran, nilai tekanan darah tetap tinggi, nilai tekanan darah sistolik > 140 mmHg atau diastolic > 90 mmHg.
  • 5.
  • 6. Etiologi/Penyebab Hipertensi Hipertensi Primer Hipertensi Sekunder • Hipertensi yang tidak diketahui penyebabnya, • Dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti: Diet tidak tepat (kelebihan asupan natrium, rendahnya asupan kalium, kelebihan asupan alkohol), Aktivitas fisik rendah, Stress dan Obesitas. • Terjadi karena adanya penyakit lain, seperti penyakit ginjal, penyakit jantung serta gangguan endokrin dan saraf.
  • 7. Faktor Penyebab Hipertensi a. Genetik b. Ras Yang dapat dirubah a. Usia b. Lingkungan c. Obesitas d. Rokok e. Kopi Yang tidak bisa dirubah
  • 8. Who is likely salt-sentitive 1. Demographic factors - blacks, older people 2. Constitutional (genetic?) factors - positive family history of hypertension 3. Dietary Factors - low potassium, calcium, magnesium - overweight or obese people 4. Clinical conditions - hypertension, diabetes, kidney disease
  • 9.
  • 10. Penatalaksanaan Diet pada Pasien Hipertensi  Tujuan  untuk membantu menurunkan tekanan darah dan mempertahankan tekanan darah menjadi normal.  Ditujukan untuk menurunkan faktor resiko lain seperti :  Berat badan yang berlebih,  Tingginya kadar lemak kolesterol dan asam urat darah, dan  Memperhatikan pula penyakit degeneratif yang lain yang menyertai darah tinggi seperti jantung, ginjal dan diabetes mellitus.  Pola makan yang sehat yang dapat dilakukan adalah menerapkan diet DASH (Dietary Approaches to Stop Hypertension) dan mengurangi konsumsi natrium (garam) dalam makanan.
  • 11. DASH (Dietary Approaches to Stop Hypertension)  Dietary Approaches to Stop Hypertension → menurunkan tekanan darah  Makanan rendah lemak  Banyak sayuran dan buah (tinggi K) → 10 porsi sehari  4-5 porsi kacang-kacangan,biji-bijian → bm sumber Mg,K,dan serat  DASH DIET → tinggi Ca,K, dan Mg
  • 12. Mineral Content in DASH Trial* Nutrient Control mg (mmol) DASH Diet mg (mmol) Sodium 3028 (132) 2859 (124) Potassium 1752 (45) 4415 (113) Calcium 443 1265 Magnesium 176 480 Chemical analysis of menus Appel LJ et al.N Engl J Med 1997;336:117-24
  • 13. Penatalaksanaan Diet Dipertensi 1. NATRIUM  Pengaruh konsumsigaram pd hipertensi → peningkatan volume plasma, curah jantung dan tekanan darah  pembatasan natrium 200-250 mg untuk secara cepat menurunkan tekanan darah  diuretika → 2000 mg natrium  diet di rumah 2-4 gram na BAHAN MAKANAN SUMBER NATRIUM  Garam (1g garam dapur = 400 mg na)  Makanan yang diawet dengan garam (ikan asin, telur asin, tauco)  Bumbu penyedap (vitsin ,maggi)  Makanan kaleng (korned, sarden)  Fast food (sosis,hamburger dsb)
  • 14. 2. KALIUM  Suplemen kalium → menurunkan tensi (bila asupan natrium tinggi)  Kalium berfungsi sebagai diuretik → pengeluaran natrium cairan meningkat  Kalium menghambat pengeluaran renin sehingga mengubah sistem renin angiotensin  Kebutuhan kalium → 1500-3000 mg  Diit tinggi kalium → banyak buah dan sayur 3. KALSIUM  Hasil study → konsumsi Ca lebih sedikit pada kelompok hipertensi  Bellisan dkk → suplemen kalsium 1 g/hari pada orang dewasa sehat selama 5 bulan → menurunkan tensi  Kebutuhan kalsium dewasa : 500-800 mg
  • 15. 4. MAGNESIUM  Hipomagnesemia →banyak pada hipertensi → membutuhkan dosis anti hipertensi lebih tinggi untuk menggontrol tensi  Kebutuhan magnesium: 200-500 mg/hari  Sumber: sayuran hijau, kacang2an ,biji2an ,susu, coklat, dan teri  Suplemen mg → bermanfaat pada penderita hipertensi dengan hipomagnesemia
  • 16. PENDIDIKAN GIZI  Asupan buah dan sayuran ditingkatkan  Menghindari makanan dalam kaleng  Menghindari penambahan garam di meja makan  Meningkatkan aktifitas fisik  Mendiskusikan sumber kafeine (kopi, cola, coklat, teh)  Alkohol dihindari
  • 17. 2005 Dietary Sodium Guidelines for Canadians  Patients with high blood pressure are advised to reduce sodium intake to 1.5g to 2.3g/day (65 to 100 mmol/d)  People with high normal blood pressure who are older (>45 years of age) or considered salt- sensitive are advised to reduce sodium intake to <2.3 g /day (<100 mmol/d)  For all others ,there is insufficient evidence to make dietary sodium recommendations
  • 18. Proses Asuhan Gizi Terstandar (PAGT) pada Pasien Hipertensi
  • 19. Assesment / Pengkajian Gizi  Data dikelompokkan dalam lima domain yaitu riwayat terkait gizi dan makanan, data antropometri, data biokimia, tes medis dan prosedur, data pemeriksaan fisik focus gizi dan data riwayat klien.  Pada penderita hipertensi terdapat kecenderungan bahwa penderita umumnya suka mengkonsumsi makanan tinggi garam dan natrium, tinggi lemak, tinggi gula dan terdapat kebiasaan minum kopi.  Banyak kasus hipertensi mengalami kelebihan berat badan, sehingga aktivitas fisik cenderung menjadi berkurang.  Data pemeriksaan fisik klinis dicatat tentang keadaan umum pasien : nyeri dada, sesak nafas, sakit kepala, gangguan kesadaran, nyeri tengkuk. Pemeriksaan klinis : pengukuran tekanan darah, penampakan konjungtiva anemis atau tidak, nadi, respirasi, suhu, adanya oedema atau tidak.
  • 20. Diagnosa Gizi  NI. 5 : kelebihan asupan zat gizi berkaitan dengan kebiasaan makan dalam porsi besar ditandai oleh hasil recall > 150% kebutuhan dan IMT >25.  NI. 8: kekurangan asupan serat berkaitan dengan seringnya mengkonsumsi makanan gorengan dan kurang menyukai sayur dan buah ditandai oleh asupan serat harian 14 gram dan frekuensi buang air besar (BAB) hanya 3 kali seminggu.  NC 3.3 : overweight berkaitan dengan kelebihan asupan energi ditandai oleh IMT 28  NC 2.1 : gangguan utilitas zat gizi berkaitan dengan kegagalan fungsi ginjal ditandai oleh tekanan sistolik/diastolik 165/95 mm Hg.  NB 1.5 : Gangguan pola makan berkaitan dengan pengetahuan yang kurang ditandai oleh seringnya mengkonsumsi makanan kaleng dan minuman bersoda  NB 1.3 : ketidaksiapan melakukan diet atau perubahan pola makan berkaitan dengan kurangnya motivasi ditandai oleh ketidakpatuhan terhadap anjuran diet dan masih mengkonsumsi makanan yang diawetkan dengan garam.
  • 22. Tujuan Diet • Menurunkan BB bila obes → laki2 →setiap 10% kenaikan BB → kenaikan tekanan darah 6,6 mm  Menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi  Membantu menghilangakan retensi garam atau air dalam jaringan tubuh Syarat Diet  Energi cukup, jika pasien dengan berat badan 115% dari berar badan ideal disarankan untuk diet rendah kalori dan olahraga.  Protein cukup, menyesuaikan dengan kebutuhan pasien.  Karbohidrat cukup, menyesuaikan dengan kebutuhan pasien.  Konsumsi buah dan sayuran segar, hindari makanan yang diawetkan.  Menghindari makanan yang terlalu berlemak, terlalu manis, terlalu masam, dan berbumbu tajam untuk menghindari mual dan muntah.
  • 23. Syarat Diet  Asupan natrium dibatasi 2300 mg/hari, jika penurunan tekanan darah belum mencapai target dibatasi hingga mencapai 1500 mg/hari.  Konsumsi kalium 4700 mg/hari, terdapat hubungan antara peningkatan asupan kalium dan penurunan asupan rasio Na- dengan penurunan tekanan darah.  Memenuhi kebutuhan asupan kalsium harian sesuai usia untuk membantu penurunan tekanan darah, asupan kalsium >800 mg/hari dapat menurunkan tekanan darah sistolik hingga 4 mmHg dan mmHg tekanan darah distolik
  • 24. Jenis Diet Diet Rendah Garam I (200-400 mg Na)  Diberikan kepada pasien dengan edema, asites dan/ atau hipertensi berat.Pada pengolahan makanannya ridak ditambahkan garam dapur. Dihindari bahan makanan yang tinggi kadar natriumnya. Diet Rendah Garam II (600-800 mg Na)  Diberikan kepada pasien dengan edema, asites, dan/atau hipertensi tidak terlalu berat. Pemberian makanan sehari saja dengan diet rendah garam I. Pada pengolahan makanannya boleh menggunakan ½ sdt garam dapur (2g). Diet Rendah Garam III (1000-1200 mg Na)  Diberikan kepada pasien dengan edema dan/atau hipertensi ringan. Pemberian makanan sehari sama dengan diet rendah garam I. Pada pengolahan makanannya boleh menggunakan 1 sdt (4g) garam dapur.
  • 25. Contoh kebutuhan zat gizi pada seorang penderita hipertensi laki-laki umur 55 tahun, TB = 175 cm, BB = 80 kg, Tekanan darah = 160/100 mHg dengan aktivitas ringan. IMT = -------------- = 26,13 (gemuk) BB ideal = (175-100) – 10% (175-100) = 67,5 kg  Penurunan BB menjadi 75 kg masih dalam batas > 10%. Jadi kebutuhan energi dari laki-laki tersebut diatas adalah : BMR = (11,6 x 75) + 879 = 870+ 879 = 1749 AKG = 1,56 x 1749 = 2728 Kkal. Karena kegemukan, sehingga total kalori diturunkan menjadi 2500 Kkal. Kebutuhan karbohidrat : 65% x 2500 = 1625 kkal = 406,25 gram (60-65%) Kebutuhan protein : 20% x 2500 = 500 kkal = 100 gram (15-25%) Kebutuhan lemak : 15% x 2500 = 375 kkal = 41,66 gram (10-15%)
  • 26. Monitoring dan Evaluasi  Monitoring dan evaluasi dilakukan dengan cara memonitor perkembangan, mengukur hasil dan mengevaluasi hasil.  Pada monitoring dan evaluasi gizi, data digunakan untuk mengevaluasi dampak dari intervensi gizi sesuai dengan outcome dan indikator asuhan gizi.  Indikator yang dapat digunakan untuk mengukur keberhasilan intervensi gizi tersebut adalah asupan makan dan minum (konsumsi selama dirawat), asupan ini dimonitor setiap hari, nilai laboratorium terkait gizi, perubahan berat badan, keadaan fisik klinis pasien.