1. Desain konstelasi satelit LEO untuk layanan IoT dan aplikasi yang dapat mengatasi batas-batas topografi dan menyediakan cakupan yang lebih luas daripada jaringan terestrial.
2. Arsitektur jaringan satelit IoT harus mendukung aplikasi yang sensitif terhadap delay dengan menggunakan konstelasi yang terhubung antar satelit, serta aplikasi yang tidak sensitif delay dengan skema proxy cache terpusat.
3
2. The Power of PowerPoint - thepopp.com
1
LATAR BELAKANG
BATASAN MASALAH
TUJUAN
PEMODELAN SISTEM
HASIL PEMBAHASAN
KESIMPULAN
3. Ada lokasi yang tidak dapat diakses jaringan terestrial dan hanya dapat diakses dengan satelit
LEO satelit memiliki delay propagasi yang rendah, loss propagasi yang kecil dan menjangkau
secara global atau menyeluruh dibandingkan dengan GEO(Geostationary Earth Orbit)
LPWAN (Low Power Wide Are Network) yang belum dapat menjangkau seluruh area terpencil di
Bumi
The Power of PowerPoint - thepopp.com
2
4. The Power of PowerPoint - thepopp.com
3
Desain konstelasi satelit
LEO untuk layanan IOT
Desain
Tindakan atau langkah-
langkah untuk mencegah
adanya interferensi/gangguan
dalam sistem satelit IOT
Anti-Interferensi
Perbaikan protokol IOT
terestrial untuk setelan
komunikasi satelit
Protokol IOT Terestrial
5. Topografi yang ekstrim
Sistem Satelit IOT dapat
menembus batas-batas
topografi
Aplikasi IOT
Lebih efisien biayanya
dibandingkan dengan
teknologi terestrial yang
lain
Jaringan IOT terestrial
Terestrial IOT dapat
menyediakan cakupan
efektif dalam kisaran
yang relatif kecil
The Power of PowerPoint - thepopp.com
4
7. Aplikasi Delay Toleran
1. Aplikasi untuk Water Monitoring :
Monitoring Suhu Air
Monitoring Air Pasang
Monitoring Polusi Air
2. LEO Satelit hanya memainkan peran
platform komunikasi untuk mengurangi biaya
satu satelit
3. Pengumpulan data lebih sering untuk
meningkatkan akurasi prediksi dan peramalan
Aplikasi Delay Sensitif
1. Smart grid dan Internet of Battle
Things
2. Menerapkan Inter-Satelite Links
(ISLs)
The Power of PowerPoint - thepopp.com
6
Delay Tolerant Application and Delay Sensitive Application
8. 7
Cocok untuk DTA
Antar satelit tidak terhubung
Biaya dan kompelksitas lebih rendah
Antara pesawat – pesawat orbit dengan ISL’s saling
terhubung
Lebih kompleks dan butuh biaya yang lenih tinggi
The Power of PowerPoint - thepopp.com
9. 8
Didesign dengan sebuah kode yang disebut
“Walker Code”
(N, P, m)
N = total satellite
P = pesawar pesawat yang mengorbit
M = faktor harmonic
Biasanya digunakan pada kemriningan orbit
30° sampai 50°
Pada Konstelasi Rosette, kemiringan orbit 42° kode
walker (35, 7,1)
10. 9
Pesawat pesawat orbit yang ada pada
konstelasi memiliki ketinggian orbit yang
sama, dan satelit disetiap peswawat
mempunyai kemiringan yang sama
Contoh : design konstelasi dengan 40
satelit pada 5 peswawat orbit. Setiap
satelit mempunyai ISLs dua arah
dengan 2 satelit yang berdekatan secara
vertikal pada pesawat yang sama.
11. 10
TX EIRP(dBm) Maximum Elevation
Angle(degree)
Bearable TISs(BER
𝟏𝟎−𝟑
)
33 47 4,320,000
36 60 3,376,000
38.5 72 2,900,000
Frequency bands China Mainland
470-510 MHz Broadcasting
Space operation
Space research
779-787 MHz Broadcasting
13. A. Arsitektur konstelasi LEO berbasis IoT
Sesuai untuk DTA
Menggunakan konstelasi tanpa ISLs
Menggunakan skema proxy cache
EGS terpusat
Sesuai untuk DSA
Menggunakan konstelasi dengan ISLs
Routing dibuat disetiap node dalam jaringan
Topologi Satelit Dinamis
12