SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  27
Kebijakan Implementasi
Germas
Oktober 2022
Indonesia masih mempunyai masalah kesehatan yang persisten
tertinggi Beban
tuberkulosis
di Dunia
jumlah kematian oleh
penyakit tidak menular,
lebih tinggi
daripada
AsiaTenggara
60 %
dari umur 15 tahun ke
atas merokok—
prevalensi tertinggi di
negara-negara ASEAN
KE 2
73%
39%
Harapan hidup pada
kelahiran (2018),
tahun
Angka kematian
maternal’ (2015),
per 1,000 kelahiran
hidup
Prevalensi Stunting
Indonesia
Angka kematian
bayi’ (2015), per
1,000 kelahiran
hidup
Termasuk: China, Malaysia, Myanmar, Philippines, Thailand, Vietnam, Papua New Guinea, East Timor, Pasific IslandSource: World Bank, WHO Global Health Observatory
ASEAN Statiscal Report on Millenium Development Goals 2017 Jakarta, ASEAN Scretariat, August 2017
ASEAN Statiscal Report on Millenium Development Goals 2017 Jakarta, ASEAN Scretariat, August 2017
Survei Status Gizi Balita 2019
perokok di Indonesia,
memulai merokok pada
usia <20 tahun
75%
PENYEBAB PERUBAHAN POLA PENYAKIT
Kebiasaan
Merokok
Kurang Aktivitas
Fisik
Pola Makan yang
Tidak Sehat
(tinggi GGL, kurang serat)
Gangguan Metabolik Obesitas
• Prevalensi perokok >15 th
sebesar 33,8% (no 3 di Dunia)
• Dalam periode 5 tahun; prevalensi
perokok muda meningkat 1,9%
dari 7,2% (2013) menjadi 9,1%
(2018)
• Tahun 2007-2018, perokok
pemula (10-14 th) meningkat
240% (dari 9,6% menjadi 23,1%)
dan usia 15-19 meningkat 140%
(dari 36,3% menjadi 52,1%)
• Konsumsi rokok elektronik bagi
usia 10-18 th meningkat drastis
dari 1,2% (2016) menjadi 10,9%
(2018
• Penduduk
usia >10
tahun kurang
aktivitas fisik
meningkat
dari 26,1%
(2013)
menjadi
33,5% (2018)
• Penduduk Kurang
Konsumsi buah
sayur : 93,5%
(2013) meningkat
menjadi 95,5%
(2018)
• Proporsi
penduduk
Kelebihan
konsumsi gula
4,8%, natrium
18,3% dan lemak
26,5%.
• Hipertensi
meningkat dari
25,8% (2013)
menjadi 34,1%
• DM terjadi
kenaikan dari 6,9%
(2013) (menjadi
8,5% (2018)
• Obesitas pada
Penduduk
Dewasa
meningkat dari
15,4% (2013)
menjadi 21,8%
• obesitas sentral
meningkat dari
26,6% di tahun
2013 (2013)
menjadi 31%
(2018).
1. KELEMBAGAAN PENGGERAK DI PUSAT DAN DAERAH
• Efektifitas tata kelola GERMAS sebagai sebuah
gerakan nasional yang membutuhkan soliditas
koordinasi vertikal dan horizontal di pusat dan daerah.
• Komitmen Kepala Daerah masih sangat beragam baik
yang diakibatkan masalah pemahaman substansi
prioritas maupun cara pelaksanaannya.
2. PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN
• Koordinasi dan pengendalian Germas sebagai
Kegiatan Prioritas (KP) dan Proyek Prioritas (ProP)
RPJMN 2020-2024 belum secara sinergis dan
terstruktur dilaksanakan sesuai sumber daya/kekuatan
konsolidasi di daerah.
• Daerah belum memiliki dokumen strategi kebijakan
GERMAS lintas sektor yang secara spesifik dan
operasional memandu/acuan pelaksanaan GERMAS di
daerah.
Tantangan Pengelolaan
Germas
3. REGULASI DAN KEBIJAKAN DAERAH
• Regulasi GERMAS dalam bentuk Perkada
Kabupaten/Kota secara substansif
kedalamannya masih bersifat sebagai pemantik.
• Regulasi tersebut belum banyak dilanjutkan
melalui turunan/ikutan kebijakan GERMAS
lainnya yang kondusif dan secara operasional
dapat memandu PD dan Pentahelix dalam
menerapkan GERMAS.
4. MONEV TERPADU DAN SISTEM INSENTIF - DISINSENTIF
• Pelaksanaan monev penerapan GERMAS di pusat perlu
diperkuat dengan rekomendasi yang memiliki daya
ungkit terhadap capaian indikator kinerja para pihak.
• Sistem dan mekanisme monev GERMAS di daerah
belum banyak dilakukan dan/atau belum melekat
secara institutional dalam indikator kinerja perangkat
daerah.
• Sistem dan pemberian insentif belum diterapkan pada
daerah yang telah menjalankan penerapan GERMAS
dengan baik. Begitu pula sebaliknya dengan disinsentif.
5. PEMAHAMAN INDIKATOR YANG BERVARIASI
• Belum semua pengelola daerah memahami
indikator germas
• Belum memahami cara pengisian aplikasi microsite
Germas
GERMAS
INTRUKSI PRESIDEN NO 1/2017 dan Surat Dukungan
MENDAGRI NO 440/2797/SJ
GERMAS (Gerakan Masyarakat Hidup Sehat) merupakan suatu
tindakan yang sistematis dan terencana yang dilakukan secara
bersama-sama oleh seluruh komponen bangsa dengan kesadaran,
kemauan dan kemampuan berperilaku sehat untuk meningkatkan
kualitas hidup. GERMAS adalah sebuah gerakan yang bertujuan
untuk memasyarakatkan budaya hidup sehat serta meninggalkan
kebiasaan dan perilaku masyarakat yang kurang sehat. Aksi
GERMAS ini juga diikuti dengan memasyarakatkan perilaku hidup
bersih sehat dan dukungan untuk program infrastruktur dengan basis
masyarakat.
GERMAS
6
INTRUKSI PRESIDEN NO 1/2017 dan Surat Dukungan MENDAGRI
NO 440/2797/SJ 1.Aktivitas Fisik
2.Penyediaan pengan
sehat dan perbaikan
gizi
3.Peningkatan kualitas
lingkungan sehat
4.Deteksi dini faktor
resiko
5.Edukasi perilaku hidup
sehat
7
Visi
Jokowi &
Ma’ruf Amin
Mengembangkan
Sistem Jaminan
Gizi dan Tumbuh
Kembang Anak
Mengembangkan
Reformasi Sistem
Kesehatan
1
2
3
1
2
3
Mempercepat pemberian jaminan asupan gizi sejak dalam
kandungan
Memperbaiki pola asuh keluarga
Memperbaiki fasilitasair bersih dan sanitasi lingkungan
yang mendukung tumbuh kembang anak
4
5
6
Memperkuat program promotif dan preventif dengan pembudayaan
gerakan hidup sehat dan peningkatan pengawasan kualitasobat dan
makanan
Mempercepat pemerataan pembangunan infrastruktur dasar, terutama
SPAM dan perbaikan sanitasi (tiap rumah tangga memiliki jamban)
Meningkatkan akseswarga miskin di seluruh pelosok tanah air
untuk mendapatkan bantuan kesehatan (PBI JKN)
Meningkatkan efektivitasprogram JKN (percepatan peningkatan
kepesertaan dan peningkatan kualitaslayanan kesehatan)
Meningkatkan pemerataan fasilitasdan kualitaspelayanan kesehatan,
termasuk di desa-desa dan wilayah 3T (tertinggal, terdepan, dan
terluar) dengan skema DAK fisik
Mempercepat upaya penurunan AKI dan AKB
TANGGUNG JAWAB GUBERNUR DAN BUPATI/WALIKOTA
DALAM GERMAS
GUBERNUR BUPATI/WALIKOTA
Sarana Akivitas
Fisik
Ruang terbuka
hijau publik
Car Free Day
Jalur sepeda
dan pejalan
kaki
Pemanfaatan
pekarangan
rumah utk
sayur dan buah
Kawasan Tanpa
Rokok
Laporan ke
Gubernur
Kebijakan
Germas daerah
GERMAS
Menetapkan
kebijakan
daerah dalam
pelaksanaan
Germas di
wilayahnya
Fasilitasi,
koordinasi,
pemantauan dan
evaluasi pelaks
di Kab/Kota
Melaporkan
pelaksanaannya
kepada
Mendagri
RPJMN 2020 – 2024
TELAH MEMBERI ARAH PEMBANGUNAN KESEHATAN
Visi :
Meningkatkan layanan Kesehatan melalui jaminan Kesehatan nasional, khususnya penguatan pelayanan Kesehatan primer
dengan peningkatan upaya promotif dan preventif yang didukung oleh inovasi dan pemanfaatan teknologi kesehatan
Meningkatkan KIA, KB
dan Kesehatan
Reproduksi
Mempercepat Perbaikan
Gizi Masyarakat
Meningkatan
pengendalian
penyakit
Menguatkan sistem
kesehatan dan pengawasan
obat dan makanan
Membudayakan Gerakan
Masyarakat Hidup Sehat
(Germas)
• AKI (per 100.000
kelahiran hidup)
• AKB (per 1000
kelahiran hidup
• AKN (per 1000
kelahiran hidup)
• Presentase Imunisasi
Dasar Lengkap pada
anak usia 12 – 23 bln
• Prevalensi Stunting
(pendek dan sangat
pendek) pada balita
(%)
• Prevalensi wasting
(kurus dan sangat
kurus) pada balita (%)
• Insidensi HIV (per 1000
penduduk yang tidak
terinveksi HIV
• Insidensi Tuberkulosis
(per 100.000 penduduk
• Jumlah Kab/kota yang
mencapai eleminasi
Malaria
• Presentase merokok
penduduk usia 10 – 18
tahun
• Prevalensi obesitas
pada penduduk usia >
18 tahun
• Jumlah kab/kota segar
• Presentase faskes TK 1
terakreditasi
• Presentase RS terakreditasi
• Presentase puskesmas dengan
jenis Nakes sesuai standar
• Presentase puskesmas tanpa
dokter
• Presentase puskesmas dengan
ketersediaan obat esensial
Strategi RPJMN 2020-2024
Pembudayaan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas)
A. Regulasi Pembangunan Berwawasan Kesehatan:
• Kawasan Tanpa Rokok, Peningkatan
cukai rokok, pelarangan dan cukai
produk yang berisiko tinggi terhadap
kesehataan pengaturan kandungan
gula, garam dan lemak
• Kabupaten/kota sehat,
• Pasar sehat,
• Keluarga Sehat,
• Upaya kesehatan sekolah (UKS)
• Lingkungan kerja sehat
• Tempat Umum Sehat;
B. Pengembangan Kawasan Sehat antara lain:
• Promosi perilaku hidup sehat yang
inovatif dan pemberdayaan
masyarakat termasuk revitalisasi
posyandu.
• Upaya Kesehatan Bersumber daya
Kesehatan lainnya, serta
penggerakan masyarakat madani
untuk hidup sehat
• Penyediaan ruang terbuka
publik, transportasi masal
dan konektivitas untuk
mendorong aktivitas fisik
masyarakat dan lingkungan
sehat serta penurunan polusi
udara.
Strategi RPJMN 2020-2024
10
Pembudayaan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas)
C. Peningkatan Penyediaan Pangan Sehat:
• Promosi perilaku hisup sehat yang
inovatif dan pemberdayaan
masyarakat termasuk revitalisasi
posyandu.
• Upaya Kesehatan Bersumber daya
Kesehatan lainnya, serta penggerakan
masyarakat madani.
• Peningkatan penyediaan pilihan pangan sehat
termasuk penerapan label pangan dan
perluasan akses terhadap buah dan sayur
D. Penguatan Sumberdaya Masyarakat:
Inpres 1 tahun 2017
GERMAS disemua Tatanan
Aktivitas Fisik dilakukan
selama 30 mnt setiap hari.
 Kegiatan: Peregangan,
Berjalan Kaki, Menari,
Menyapu, Bersepeda,dll
Konsumsi gizi seimbang (isi
piringku), perbanyak makan
buah & sayur.
 Kegiatan : Snack rapat
buah/jus/ salad,
Pembagian multivitamin,
dll
Deteksi dini dilakukan
secara rutin, khususnya
yang memiliki penyakit
komorbid.
Kegiatan : Pemeriksaan
Tekanan Darah, Gula Darah,
Kolesterol, rapid test/PCR
1 2 3 4 5
Aktivitas Fisik Pangan Sehat &
Perbaikan Gizi Lingkungan
Pencegahan dan Deteksi
Dini Penyakit
Edukasi & Perilaku
Hidup Sehat
Lingkungan dan Ruangan perlu
selalu dijaga kebersihannya.
 Kegiatan : Pembersihan &
Disinfeksi/Dekontaminasi thp
Permukaan, Penerapan Zona Lalu
Lintas Barang & Orang,
Penambahan Sarana Cuci
Tangan, Sabun dan Hand
Sanitazer, dll
Edukasi kepada masyarakat
untuk merubah perilaku
• Edukasi bisa langsung
dgn penerapan protokol
kes
• saluran media yg ada
(cetak, elektronik, luar
ruang, dan online).
Tempat Ibadah
Pesantren
Pelayanan Kesehatan
(Puskesmas, RS)
Sarana Pendidikan
(Sekolah/Madrasah/Kampus)
Keluarga UKBM Tempat Umum
Pasar/Terminal
RENCANA AKSI PEMBUDAYAAN GERMAS
GERMAS Mewujudkan Transformasi Kesehatan
Krisis merupakan kesempatan terbaik untuk perubahan
Sistem kesehatan
I
ndonesia siap untuk
transformasi
COVID-19 menjadikan
kesehatan sebagai isu
prioritas
Pandemi menyadarkan
pentingnya resiliensi sektor
kesehatan
• Momentum tepat karena
perkembangan BPJSK dengan
target cakupan semesta 98%
populasi sebelum 2024;
• T
eknologi digital tersedia luas
dan publiklebih terbuka akan
perubahan.
• Publik lebih peduli akan
pentingnya kesehatan;
• Institusi dan organisasi
semakin paham untuk
menjaga tenaga kerja tetap
sehat.
• Pandemi menunjukkan
permasalahan sistemikyang
harusdiperbaiki ;
• Peningkatan kapasitasdan
resiliensi sistem kesehatan
perlu dilakukan.
12
Transformasi Sistem Kesehatan 2021-2024
5 RPJMN dan 6 Pilar Transformasi
Visi
Sejalan dengan visi Presiden untuk mewujudkan masyarakat yangsehat, produktif, mandiri dan berkeadilan
Meningkatkankesehatan ibu,
anak, keluarga berencana
dan kesehatanreproduksi
Mempercepatperbaikan gizi
masyarakat
Memperbaiki
pengendalianpenyakit
Gerakan Masyarakat
Hidup Sehat(GERMAS)
Memperkuat sistem
kesehatan& pengendalian
obat dan makanan
6 kategori
utama
Outcome
RPJMN bidang
kesehatan
Edukasi
penduduk
7 kampanye utama:
imunisasi, gizi
seimbang, olah raga,
anti rokok, sanitasi &
kebersihan lingkungan,
skrining penyakit,
kepatuhan pengobatan
Pencegahan
primer
Penambahan
imunisasi rutin
menjadi 14 antigen
dan perluasan
cakupan di seluruh
Indonesia.
Pencegahan
sekunder
Skrining 14 penyakit
penyebab kematian
tertinggi di tiap sasaran
usia, skrining stunting,
& peningkatan ANC
untuk kesehatan ibu &
bayi.
Meningkatkan
kapasitasdan
kapabilitas
layanan primer
Pembangunan
Puskesmas di 171 kec.,
penyediaan 40 obat
esensial, pemenuhan
SDM kesehatan primer
Meningkatkan akses
dan mutu layanan
sekunder &tersier
Pembangunan RS di
KawasanTimur, jejaring
pengampuan 6 layanan
unggulan, kemitraan
dengan world’s top
healthcare centers.
Memperkuat
ketahanan
tanggapdarurat
Jejaring nasional
surveilans berbasis lab,
tenaga cadangan
tanggap darurat, table
top exercise
kesiapsiagaan krisis.
Transformasi sistem
pembiayaan kesehatan
Regulasi pembiayaan kesehatan dengan
3 tujuan: tersedia, cukup, dan
berkelanjutan; alokasi yang adil; dan
pemanfaatan yang efektif dan efisien.
mahasiswa,
beasiswa dalam & luar negeri,
kemudahan penyetaraan nakes lulusan
luar negeri.
Transformasi SDM
Kesehatan
Penambahan kuota Pengembangan dan pemanfaatan teknologi, digitalisasi,
dan bioteknologidi sektorkesehatan.
Transformasi teknologi
kesehatan
1 Transformasi layanan primer 2 Transformasilayanan
rujukan
3 Transformasi sistem ketahanan
kesehatan
4
Meningkatkan
ketahanansektor
farmasi & alat
kesehatan
Produksi dalam negeri
14 vaksin rutin, top 10
obat, top 10 alkes by
volume & by value.
5 6
a b c d a b
13
Ruang Lingkup Kegiatan Prioritas
Mewujudkan Pembudayaan Germas
Proyek Prioritas
1 Edukasi dan pemberdayaan masyarakat
a. Penguatan kampanye perubahan perilaku faktor risiko (merujuk 7 kampanye prioritas)
b. Surveilans Perilaku
c. Intervensi kesehatan keluarga (konseling keluarga terfokus dan keluarga dengan lingkungan sehat)
2 Penemuan Kasus Baru Penyakit Menular
a. Intensifikasi penemuan kasus dalam rangka eliminasi dan eradikasi
b. Penguatan Surveilens dalam rangka pengendalian penyakit
3 Deteksi Dini Penyakit Berdasarkan Faktor Risiko Sesuai dengan Kelompok Usia PTM
a. Deteksi dini PTM dan gangguan kesehatan jiwa – napza (merujuk skrining layanan primer)
b. Pengendalian PTM
4 Pengendalian penyakit berbasis masyarakat melalui UKBM dan pelibatan swasta
a. Integrasi UKBM dalam LKD-Posyandu dan Sektor swasta
Promosi dan edukasi kesehatan yang komprehensif
7 kampanye prioritas dengan fokus pada pencegahan untuk 2022-2024
Implementasi Gerakan
Masyarakat Hidup Sehat
Institusi Pendidikan
Perkantoran/Industri
Tempat Perbelanjaan
Desa, Kecamatan,
Kabupaten/Kota
Dan tempat umum
lainnya
Pencegahan 1 Kampanye imunisasi
2 Kampanye gizi seimbang
3 Kampanye olah raga
4 Kampanye anti rokok
5
Kampanye sanitasi & kebersihan
lingkungan
Deteksi Dini 6 Kampanye skrining penyakit
Pengobatan 7 Kampanye kepatuhan pengobatan
15
IMPLEMENTASI REGULASI
16
INTRUKSI PRESIDEN NO 1/2017 dan Surat Dukungan MENDAGRI
NO 440/2797/SJ
1. Segera menyusun regulasi
2. Segera mengintegrasikan kegiatan lintas
program dna OPD dalam dokumen
perencanaan RPJMD/RKPD
3. Meningkatkan upaya promotif dan
preventif
4. Mewujudkan germas
5. Melaksanakan kegiatan germas di
daerah
Indikator 2020 2021 2022 2023 2024 KET
Kabupaten/ Kota
yang
Menerapkan
Kebijakan
Germas
30%
(155 Kab/
Kota)
35%
(178 Kab/
Kota)
40%
(206 Kab/
Kota)
45%
(232 Kab/
Kota)
50%
(257 Kab/
Kota)
Target RPJMN
33% 11,28%
Capaian
TARGET DAN INDIKATOR GERMAS
TAHUN 2020 – 2024 SEBELUM REVISI
Indikator
TARGET
KET
2020 2021 2022 2023 2024
Kabupaten/ Kota
yang
Menerapkan
Kebijakan
Germas
30%
(155 Kab/
Kota)
35%
(178 Kab/
Kota)
40%
(206 Kab/
Kota)
45%
(232 Kab/
Kota)
50%
(257 Kab/
Kota)
Target RPJMN
33% 11,28% 40% 60% 90% Capaian
TARGET DAN INDIKATOR GERMAS
TAHUN 2020 – 2024 SETELAH REVISI
PMK NO. 13 TH 2022
PENDEKATAN PELAKSANAAN GERMAS
Advokasi
Kemitraan
• Advokasi/Audensi/Loby kepada Pimpinan Daerah dan Lembaga
legislative daerah (DPRD I/II)
• Advokasi /Audensi/Loby lintas sektor (antar dinas/OPD)
• Advokasi /Audensi/Loby lintas sektor; swasta, ormas, LSM,
Akademisi, organisasi profesi dan sebagainya
• Melakukan Kerjasama antara Dinas/OPD juga legislative
daerah (DPRD)
• Melakukan Kerjasama dengan mitra Swasta
• Kerjasama dengan Ormas/LSM, Akademisi, organisasi
profesi dan sebagainya
Pemberdayaan Masyarakat • Membentuk forum Germas Provinsi dan Kabupaten/Kota
• Membentuk dan membina kelompok olahraga,
pemerhati lingkungan, dan lainnya
• Pemberdayaan kelompok rentan dan masyarakat lainnya
STRATEGI PENCAPAIAN INDIKATOR
1. Pendampingan koordinasi
Kabupaten/Kota melaksanakan
germas
2. Memanfaatkan moment2 eventual
lintas sektor
3. Menyelesaikan issue yang sedang actual
memerlukan kolaborasi lintas sektor;
seperti COVID-19
4. Membangun system komunikasi atau
forum germas
5. Pembinaan teknis pelaksanaan
Germas
6. 3 + 3 + 3
• Bersama Bappeda; Agendakan rapat koordinasi Germas Lintas Sektor,
secara berkala (2 bulanan)
• Advokasi ke Kabupaten/Kota
• Pendampingan pelaksnaan Germas Kab/Kota
• Pendampingan teknis Germas
• Ulang tahun Kabupaten/Kota
• Ulang tahun OPD: HKN, Hari Air, Hari Listrik, Hari Keluarga dst
• Ulang tahun ormas, Perusahaan, Perguruan Tinggi dsb
• Merebaknya COVID-19
• Naiknya bahan makanan pokok
• Merebaknya kasus DBD
• Panen Raya atau lainnya
• Merebaknya COVID-19
• Naiknya bahan makanan pokok
• Merebaknya kasus DBD
• Panen Raya atau lainnya
• Pengembangan media edukasi,Pendampingan penyiapan dan pelaksanaan
kegiatan,Dukungan kampanyen dan publikasi,Pendampingan koordinasi
lintas sektor
• Pusat inisiasi 3 gerakan , propinsi 3 gerakan dan kabupaten 3 gerakan
1
2
Pelaksanaan Germas di tatanan: tingkat keluarga, Pendidikan/Sekolah,
tempat kerja, tempat-tempat umum, Fasyankes.
Identifikasi berbagai system di Pemerintahan untuk mengintegrasikan
konsep GERMAS dalam spirit pelaksanaannya
3 Peta dan rencana pelibatan sektor non pemerintah dalam pembudayaan
GERMAS Tingkat Kabupaten/Kota.
4
5 Memberikan advokasi dan pengkayaan untuk semuan sektor
melaksanakan Germas
Pembagian peran pelaksanaan dalam pengelolaan Germas antar OPD
(Beppeda Koordinator)
Poin Penting yang Perlu Ditindaklanjuti
Lintas OPD di Daerah
Terima kasih

Contenu connexe

Tendances

DO Posyandu Aktif.pdf
DO Posyandu Aktif.pdfDO Posyandu Aktif.pdf
DO Posyandu Aktif.pdfsari203674
 
Posyandu Prima.pdf
Posyandu Prima.pdfPosyandu Prima.pdf
Posyandu Prima.pdfabdi1942
 
Draft Renstra Kementerian Kesehatan Tahun 2020 - 2024
Draft Renstra Kementerian Kesehatan Tahun 2020 - 2024Draft Renstra Kementerian Kesehatan Tahun 2020 - 2024
Draft Renstra Kementerian Kesehatan Tahun 2020 - 2024Muh Saleh
 
PPT KEPEMIMPINAN DAN MANAJEMEN PUSKESMAS (KMP)
PPT KEPEMIMPINAN DAN MANAJEMEN PUSKESMAS (KMP)PPT KEPEMIMPINAN DAN MANAJEMEN PUSKESMAS (KMP)
PPT KEPEMIMPINAN DAN MANAJEMEN PUSKESMAS (KMP)IndiSusanti
 
PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS PKP PROGRAM PROMOSI KESEHATAN
PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS PKP PROGRAM PROMOSI KESEHATANPENILAIAN KINERJA PUSKESMAS PKP PROGRAM PROMOSI KESEHATAN
PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS PKP PROGRAM PROMOSI KESEHATANuning wikandari
 
KEBIJAKAN PIS-PK JATIM DianIslami.pptx
KEBIJAKAN PIS-PK JATIM DianIslami.pptxKEBIJAKAN PIS-PK JATIM DianIslami.pptx
KEBIJAKAN PIS-PK JATIM DianIslami.pptxRHarumingPutri
 
SIP (Pelaporan dan Pencatatan Posyandu)
SIP (Pelaporan dan Pencatatan Posyandu)SIP (Pelaporan dan Pencatatan Posyandu)
SIP (Pelaporan dan Pencatatan Posyandu)kahfi akhmad
 
KONSEP MUTU PENERAPAN TATA KELOLA MUTU
KONSEP MUTU PENERAPAN TATA KELOLA MUTUKONSEP MUTU PENERAPAN TATA KELOLA MUTU
KONSEP MUTU PENERAPAN TATA KELOLA MUTUArdhi25
 
12. contoh kuesioner smd
12. contoh kuesioner smd12. contoh kuesioner smd
12. contoh kuesioner smdMhd ansyari
 
SDGs DESA Fasilitasi Konvergensi Stunting
SDGs DESA Fasilitasi Konvergensi StuntingSDGs DESA Fasilitasi Konvergensi Stunting
SDGs DESA Fasilitasi Konvergensi StuntingTV Desa
 
Materi Sosialisasi Desa Siaga
Materi Sosialisasi Desa SiagaMateri Sosialisasi Desa Siaga
Materi Sosialisasi Desa SiagaDinkes Kab Lebak
 
Materi manajeman data pispk litbang pusat 3 300421
Materi manajeman data pispk litbang pusat 3 300421Materi manajeman data pispk litbang pusat 3 300421
Materi manajeman data pispk litbang pusat 3 300421BidangTFBBPKCiloto
 
Materi pelatihan kader posyandu 2016
Materi pelatihan kader posyandu 2016Materi pelatihan kader posyandu 2016
Materi pelatihan kader posyandu 2016Zakiah dr
 

Tendances (20)

DO Posyandu Aktif.pdf
DO Posyandu Aktif.pdfDO Posyandu Aktif.pdf
DO Posyandu Aktif.pdf
 
PIS-PK
PIS-PKPIS-PK
PIS-PK
 
Posyandu Prima.pdf
Posyandu Prima.pdfPosyandu Prima.pdf
Posyandu Prima.pdf
 
BAB II UKM.docx
BAB II UKM.docxBAB II UKM.docx
BAB II UKM.docx
 
Draft Renstra Kementerian Kesehatan Tahun 2020 - 2024
Draft Renstra Kementerian Kesehatan Tahun 2020 - 2024Draft Renstra Kementerian Kesehatan Tahun 2020 - 2024
Draft Renstra Kementerian Kesehatan Tahun 2020 - 2024
 
LINSEK TW-4 NOV 2022.pptx
LINSEK TW-4 NOV 2022.pptxLINSEK TW-4 NOV 2022.pptx
LINSEK TW-4 NOV 2022.pptx
 
PPT KEPEMIMPINAN DAN MANAJEMEN PUSKESMAS (KMP)
PPT KEPEMIMPINAN DAN MANAJEMEN PUSKESMAS (KMP)PPT KEPEMIMPINAN DAN MANAJEMEN PUSKESMAS (KMP)
PPT KEPEMIMPINAN DAN MANAJEMEN PUSKESMAS (KMP)
 
Kak mmd 1.docx
Kak mmd 1.docxKak mmd 1.docx
Kak mmd 1.docx
 
PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS PKP PROGRAM PROMOSI KESEHATAN
PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS PKP PROGRAM PROMOSI KESEHATANPENILAIAN KINERJA PUSKESMAS PKP PROGRAM PROMOSI KESEHATAN
PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS PKP PROGRAM PROMOSI KESEHATAN
 
KEBIJAKAN PIS-PK JATIM DianIslami.pptx
KEBIJAKAN PIS-PK JATIM DianIslami.pptxKEBIJAKAN PIS-PK JATIM DianIslami.pptx
KEBIJAKAN PIS-PK JATIM DianIslami.pptx
 
SIP (Pelaporan dan Pencatatan Posyandu)
SIP (Pelaporan dan Pencatatan Posyandu)SIP (Pelaporan dan Pencatatan Posyandu)
SIP (Pelaporan dan Pencatatan Posyandu)
 
KONSEP MUTU PENERAPAN TATA KELOLA MUTU
KONSEP MUTU PENERAPAN TATA KELOLA MUTUKONSEP MUTU PENERAPAN TATA KELOLA MUTU
KONSEP MUTU PENERAPAN TATA KELOLA MUTU
 
TUJUH LANGKAH PRAKTIS DALAMA POKJA UKM
TUJUH LANGKAH PRAKTIS DALAMA POKJA UKMTUJUH LANGKAH PRAKTIS DALAMA POKJA UKM
TUJUH LANGKAH PRAKTIS DALAMA POKJA UKM
 
12. contoh kuesioner smd
12. contoh kuesioner smd12. contoh kuesioner smd
12. contoh kuesioner smd
 
SDGs DESA Fasilitasi Konvergensi Stunting
SDGs DESA Fasilitasi Konvergensi StuntingSDGs DESA Fasilitasi Konvergensi Stunting
SDGs DESA Fasilitasi Konvergensi Stunting
 
Materi Sosialisasi Desa Siaga
Materi Sosialisasi Desa SiagaMateri Sosialisasi Desa Siaga
Materi Sosialisasi Desa Siaga
 
PPT LINSEK TW 2 (2).pptx
PPT LINSEK TW 2 (2).pptxPPT LINSEK TW 2 (2).pptx
PPT LINSEK TW 2 (2).pptx
 
Materi manajeman data pispk litbang pusat 3 300421
Materi manajeman data pispk litbang pusat 3 300421Materi manajeman data pispk litbang pusat 3 300421
Materi manajeman data pispk litbang pusat 3 300421
 
BAB 1 KMP.pdf
BAB 1 KMP.pdfBAB 1 KMP.pdf
BAB 1 KMP.pdf
 
Materi pelatihan kader posyandu 2016
Materi pelatihan kader posyandu 2016Materi pelatihan kader posyandu 2016
Materi pelatihan kader posyandu 2016
 

Similaire à Kebijakan Germas 10 22.pptx

Kebijakan Promkes_KALTIM_110419.pptx
Kebijakan Promkes_KALTIM_110419.pptxKebijakan Promkes_KALTIM_110419.pptx
Kebijakan Promkes_KALTIM_110419.pptxDelvinChanel
 
INDIKATOR GERMAS_RAKONTEK KESMAS_2019_20.pptx
INDIKATOR GERMAS_RAKONTEK KESMAS_2019_20.pptxINDIKATOR GERMAS_RAKONTEK KESMAS_2019_20.pptx
INDIKATOR GERMAS_RAKONTEK KESMAS_2019_20.pptxDonySungkusara2
 
Bappenas_Penyelenggaraan KKS.pptx
Bappenas_Penyelenggaraan KKS.pptxBappenas_Penyelenggaraan KKS.pptx
Bappenas_Penyelenggaraan KKS.pptxErnaYanti21
 
Edit2 mi 1 persiapan penyuluhan
Edit2 mi 1 persiapan penyuluhanEdit2 mi 1 persiapan penyuluhan
Edit2 mi 1 persiapan penyuluhanBidangTFBBPKCiloto
 
scribd.vdownloaders.com_rembuk-stunting-kota-bandung.pdf
scribd.vdownloaders.com_rembuk-stunting-kota-bandung.pdfscribd.vdownloaders.com_rembuk-stunting-kota-bandung.pdf
scribd.vdownloaders.com_rembuk-stunting-kota-bandung.pdfHerman673394
 
Germas Sumut-Bappenas.pdf
Germas Sumut-Bappenas.pdfGermas Sumut-Bappenas.pdf
Germas Sumut-Bappenas.pdfmangarahon
 
RENCANA AKSI KEGIATAN PROMOSI KESEHATAN.pdf
RENCANA AKSI KEGIATAN PROMOSI KESEHATAN.pdfRENCANA AKSI KEGIATAN PROMOSI KESEHATAN.pdf
RENCANA AKSI KEGIATAN PROMOSI KESEHATAN.pdfmutiadewikurniati
 
Paparan KADINKES Kebijakan PIS-PK dalam mendukung SPM
Paparan KADINKES Kebijakan PIS-PK dalam mendukung SPMPaparan KADINKES Kebijakan PIS-PK dalam mendukung SPM
Paparan KADINKES Kebijakan PIS-PK dalam mendukung SPMwekav87113
 
Sosialisasi germas bppsdmk 2018 remaja
Sosialisasi germas bppsdmk 2018 remajaSosialisasi germas bppsdmk 2018 remaja
Sosialisasi germas bppsdmk 2018 remajaHendro Saputro
 
Simulasi renstra mk
Simulasi renstra mkSimulasi renstra mk
Simulasi renstra mkLee Lee
 
TRANSFORMASI KESEHATAN_Bid Kesmas edit.pptx
TRANSFORMASI KESEHATAN_Bid Kesmas edit.pptxTRANSFORMASI KESEHATAN_Bid Kesmas edit.pptx
TRANSFORMASI KESEHATAN_Bid Kesmas edit.pptxZigBgmiress
 
Peran Promosi Kesehatan Dalam Pencapaian MDGs
Peran Promosi Kesehatan Dalam Pencapaian MDGsPeran Promosi Kesehatan Dalam Pencapaian MDGs
Peran Promosi Kesehatan Dalam Pencapaian MDGsCut Ampon Lambiheue
 
Kebijakan pis pk pandemi bapelkes cikarang
Kebijakan pis pk pandemi bapelkes cikarangKebijakan pis pk pandemi bapelkes cikarang
Kebijakan pis pk pandemi bapelkes cikarangSegarnis Dhiasy
 
Gerakan jamban sehat
Gerakan jamban sehatGerakan jamban sehat
Gerakan jamban sehatAnisa Rahmah
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdfMeboix
 
Paparan Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik Kelompok Khusus (1).pdf
Paparan Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik Kelompok Khusus (1).pdfPaparan Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik Kelompok Khusus (1).pdf
Paparan Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik Kelompok Khusus (1).pdfIneJuniwati
 
Pengelolaan Promkes Puskesmas NS
Pengelolaan Promkes Puskesmas NS Pengelolaan Promkes Puskesmas NS
Pengelolaan Promkes Puskesmas NS SubditPSDPPromkes
 

Similaire à Kebijakan Germas 10 22.pptx (20)

Kebijakan Promkes_KALTIM_110419.pptx
Kebijakan Promkes_KALTIM_110419.pptxKebijakan Promkes_KALTIM_110419.pptx
Kebijakan Promkes_KALTIM_110419.pptx
 
INDIKATOR GERMAS_RAKONTEK KESMAS_2019_20.pptx
INDIKATOR GERMAS_RAKONTEK KESMAS_2019_20.pptxINDIKATOR GERMAS_RAKONTEK KESMAS_2019_20.pptx
INDIKATOR GERMAS_RAKONTEK KESMAS_2019_20.pptx
 
Bappenas_Penyelenggaraan KKS.pptx
Bappenas_Penyelenggaraan KKS.pptxBappenas_Penyelenggaraan KKS.pptx
Bappenas_Penyelenggaraan KKS.pptx
 
PEMBUDAYAAN GERMAS
PEMBUDAYAAN GERMAS PEMBUDAYAAN GERMAS
PEMBUDAYAAN GERMAS
 
Edit2 mi 1 persiapan penyuluhan
Edit2 mi 1 persiapan penyuluhanEdit2 mi 1 persiapan penyuluhan
Edit2 mi 1 persiapan penyuluhan
 
scribd.vdownloaders.com_rembuk-stunting-kota-bandung.pdf
scribd.vdownloaders.com_rembuk-stunting-kota-bandung.pdfscribd.vdownloaders.com_rembuk-stunting-kota-bandung.pdf
scribd.vdownloaders.com_rembuk-stunting-kota-bandung.pdf
 
Germas Sumut-Bappenas.pdf
Germas Sumut-Bappenas.pdfGermas Sumut-Bappenas.pdf
Germas Sumut-Bappenas.pdf
 
RENCANA AKSI KEGIATAN PROMOSI KESEHATAN.pdf
RENCANA AKSI KEGIATAN PROMOSI KESEHATAN.pdfRENCANA AKSI KEGIATAN PROMOSI KESEHATAN.pdf
RENCANA AKSI KEGIATAN PROMOSI KESEHATAN.pdf
 
Paparan KADINKES Kebijakan PIS-PK dalam mendukung SPM
Paparan KADINKES Kebijakan PIS-PK dalam mendukung SPMPaparan KADINKES Kebijakan PIS-PK dalam mendukung SPM
Paparan KADINKES Kebijakan PIS-PK dalam mendukung SPM
 
Sosialisasi germas bppsdmk 2018 remaja
Sosialisasi germas bppsdmk 2018 remajaSosialisasi germas bppsdmk 2018 remaja
Sosialisasi germas bppsdmk 2018 remaja
 
Simulasi renstra mk
Simulasi renstra mkSimulasi renstra mk
Simulasi renstra mk
 
TRANSFORMASI KESEHATAN_Bid Kesmas edit.pptx
TRANSFORMASI KESEHATAN_Bid Kesmas edit.pptxTRANSFORMASI KESEHATAN_Bid Kesmas edit.pptx
TRANSFORMASI KESEHATAN_Bid Kesmas edit.pptx
 
Peran Promosi Kesehatan Dalam Pencapaian MDGs
Peran Promosi Kesehatan Dalam Pencapaian MDGsPeran Promosi Kesehatan Dalam Pencapaian MDGs
Peran Promosi Kesehatan Dalam Pencapaian MDGs
 
Kebijakan pis pk pandemi bapelkes cikarang
Kebijakan pis pk pandemi bapelkes cikarangKebijakan pis pk pandemi bapelkes cikarang
Kebijakan pis pk pandemi bapelkes cikarang
 
Gerakan jamban sehat
Gerakan jamban sehatGerakan jamban sehat
Gerakan jamban sehat
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
 
Materi bok
Materi bokMateri bok
Materi bok
 
Indikator Germas_2023.pdf
Indikator Germas_2023.pdfIndikator Germas_2023.pdf
Indikator Germas_2023.pdf
 
Paparan Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik Kelompok Khusus (1).pdf
Paparan Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik Kelompok Khusus (1).pdfPaparan Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik Kelompok Khusus (1).pdf
Paparan Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik Kelompok Khusus (1).pdf
 
Pengelolaan Promkes Puskesmas NS
Pengelolaan Promkes Puskesmas NS Pengelolaan Promkes Puskesmas NS
Pengelolaan Promkes Puskesmas NS
 

Dernier

KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxKONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxDianaayulestari2
 
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptx
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptxtatalaksana chest pain dan henti jantung.pptx
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptxPoliJantung
 
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasanasuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasanFeraAyuFitriyani
 
DAM DALAM IBADAH HAJI 2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
DAM DALAM IBADAH HAJI  2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptxDAM DALAM IBADAH HAJI  2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
DAM DALAM IBADAH HAJI 2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptxkemenaghajids83
 
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosikarbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosizahira96431
 
FARMASETIKA dasar menjelaskan teori farmasetika, sejarah farmasi, bahasa kati...
FARMASETIKA dasar menjelaskan teori farmasetika, sejarah farmasi, bahasa kati...FARMASETIKA dasar menjelaskan teori farmasetika, sejarah farmasi, bahasa kati...
FARMASETIKA dasar menjelaskan teori farmasetika, sejarah farmasi, bahasa kati...IdjaMarasabessy
 
Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitas
Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitasDbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitas
Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitasariSatya2
 
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONALIMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONALBagasTriNugroho5
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diriandi861789
 
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdf
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdfAnatomi pada perineum serta anorektal.pdf
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdfsrirezeki99
 
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.pptPAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.pptssuser551745
 
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.pptpengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.pptRekhaDP2
 
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan pptLOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan pptUserTank2
 
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdfbendaharadakpkmbajay
 
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptxMateri 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptxYudiatma1
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinanDwiNormaR
 
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptAcephasan2
 
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.pptPPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.pptkhalid1276
 
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.pptSISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.pptAcephasan2
 
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasiBLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasiNezaPurna
 

Dernier (20)

KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxKONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
 
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptx
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptxtatalaksana chest pain dan henti jantung.pptx
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptx
 
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasanasuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
 
DAM DALAM IBADAH HAJI 2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
DAM DALAM IBADAH HAJI  2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptxDAM DALAM IBADAH HAJI  2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
DAM DALAM IBADAH HAJI 2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
 
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosikarbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
 
FARMASETIKA dasar menjelaskan teori farmasetika, sejarah farmasi, bahasa kati...
FARMASETIKA dasar menjelaskan teori farmasetika, sejarah farmasi, bahasa kati...FARMASETIKA dasar menjelaskan teori farmasetika, sejarah farmasi, bahasa kati...
FARMASETIKA dasar menjelaskan teori farmasetika, sejarah farmasi, bahasa kati...
 
Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitas
Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitasDbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitas
Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitas
 
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONALIMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
 
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdf
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdfAnatomi pada perineum serta anorektal.pdf
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdf
 
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.pptPAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
 
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.pptpengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
 
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan pptLOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
 
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
 
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptxMateri 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
 
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
 
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.pptPPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
 
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.pptSISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
 
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasiBLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
 

Kebijakan Germas 10 22.pptx

  • 2. Indonesia masih mempunyai masalah kesehatan yang persisten tertinggi Beban tuberkulosis di Dunia jumlah kematian oleh penyakit tidak menular, lebih tinggi daripada AsiaTenggara 60 % dari umur 15 tahun ke atas merokok— prevalensi tertinggi di negara-negara ASEAN KE 2 73% 39% Harapan hidup pada kelahiran (2018), tahun Angka kematian maternal’ (2015), per 1,000 kelahiran hidup Prevalensi Stunting Indonesia Angka kematian bayi’ (2015), per 1,000 kelahiran hidup Termasuk: China, Malaysia, Myanmar, Philippines, Thailand, Vietnam, Papua New Guinea, East Timor, Pasific IslandSource: World Bank, WHO Global Health Observatory ASEAN Statiscal Report on Millenium Development Goals 2017 Jakarta, ASEAN Scretariat, August 2017 ASEAN Statiscal Report on Millenium Development Goals 2017 Jakarta, ASEAN Scretariat, August 2017 Survei Status Gizi Balita 2019 perokok di Indonesia, memulai merokok pada usia <20 tahun 75%
  • 3. PENYEBAB PERUBAHAN POLA PENYAKIT Kebiasaan Merokok Kurang Aktivitas Fisik Pola Makan yang Tidak Sehat (tinggi GGL, kurang serat) Gangguan Metabolik Obesitas • Prevalensi perokok >15 th sebesar 33,8% (no 3 di Dunia) • Dalam periode 5 tahun; prevalensi perokok muda meningkat 1,9% dari 7,2% (2013) menjadi 9,1% (2018) • Tahun 2007-2018, perokok pemula (10-14 th) meningkat 240% (dari 9,6% menjadi 23,1%) dan usia 15-19 meningkat 140% (dari 36,3% menjadi 52,1%) • Konsumsi rokok elektronik bagi usia 10-18 th meningkat drastis dari 1,2% (2016) menjadi 10,9% (2018 • Penduduk usia >10 tahun kurang aktivitas fisik meningkat dari 26,1% (2013) menjadi 33,5% (2018) • Penduduk Kurang Konsumsi buah sayur : 93,5% (2013) meningkat menjadi 95,5% (2018) • Proporsi penduduk Kelebihan konsumsi gula 4,8%, natrium 18,3% dan lemak 26,5%. • Hipertensi meningkat dari 25,8% (2013) menjadi 34,1% • DM terjadi kenaikan dari 6,9% (2013) (menjadi 8,5% (2018) • Obesitas pada Penduduk Dewasa meningkat dari 15,4% (2013) menjadi 21,8% • obesitas sentral meningkat dari 26,6% di tahun 2013 (2013) menjadi 31% (2018).
  • 4. 1. KELEMBAGAAN PENGGERAK DI PUSAT DAN DAERAH • Efektifitas tata kelola GERMAS sebagai sebuah gerakan nasional yang membutuhkan soliditas koordinasi vertikal dan horizontal di pusat dan daerah. • Komitmen Kepala Daerah masih sangat beragam baik yang diakibatkan masalah pemahaman substansi prioritas maupun cara pelaksanaannya. 2. PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN • Koordinasi dan pengendalian Germas sebagai Kegiatan Prioritas (KP) dan Proyek Prioritas (ProP) RPJMN 2020-2024 belum secara sinergis dan terstruktur dilaksanakan sesuai sumber daya/kekuatan konsolidasi di daerah. • Daerah belum memiliki dokumen strategi kebijakan GERMAS lintas sektor yang secara spesifik dan operasional memandu/acuan pelaksanaan GERMAS di daerah. Tantangan Pengelolaan Germas 3. REGULASI DAN KEBIJAKAN DAERAH • Regulasi GERMAS dalam bentuk Perkada Kabupaten/Kota secara substansif kedalamannya masih bersifat sebagai pemantik. • Regulasi tersebut belum banyak dilanjutkan melalui turunan/ikutan kebijakan GERMAS lainnya yang kondusif dan secara operasional dapat memandu PD dan Pentahelix dalam menerapkan GERMAS. 4. MONEV TERPADU DAN SISTEM INSENTIF - DISINSENTIF • Pelaksanaan monev penerapan GERMAS di pusat perlu diperkuat dengan rekomendasi yang memiliki daya ungkit terhadap capaian indikator kinerja para pihak. • Sistem dan mekanisme monev GERMAS di daerah belum banyak dilakukan dan/atau belum melekat secara institutional dalam indikator kinerja perangkat daerah. • Sistem dan pemberian insentif belum diterapkan pada daerah yang telah menjalankan penerapan GERMAS dengan baik. Begitu pula sebaliknya dengan disinsentif. 5. PEMAHAMAN INDIKATOR YANG BERVARIASI • Belum semua pengelola daerah memahami indikator germas • Belum memahami cara pengisian aplikasi microsite Germas
  • 5. GERMAS INTRUKSI PRESIDEN NO 1/2017 dan Surat Dukungan MENDAGRI NO 440/2797/SJ GERMAS (Gerakan Masyarakat Hidup Sehat) merupakan suatu tindakan yang sistematis dan terencana yang dilakukan secara bersama-sama oleh seluruh komponen bangsa dengan kesadaran, kemauan dan kemampuan berperilaku sehat untuk meningkatkan kualitas hidup. GERMAS adalah sebuah gerakan yang bertujuan untuk memasyarakatkan budaya hidup sehat serta meninggalkan kebiasaan dan perilaku masyarakat yang kurang sehat. Aksi GERMAS ini juga diikuti dengan memasyarakatkan perilaku hidup bersih sehat dan dukungan untuk program infrastruktur dengan basis masyarakat.
  • 6. GERMAS 6 INTRUKSI PRESIDEN NO 1/2017 dan Surat Dukungan MENDAGRI NO 440/2797/SJ 1.Aktivitas Fisik 2.Penyediaan pengan sehat dan perbaikan gizi 3.Peningkatan kualitas lingkungan sehat 4.Deteksi dini faktor resiko 5.Edukasi perilaku hidup sehat 7 Visi Jokowi & Ma’ruf Amin Mengembangkan Sistem Jaminan Gizi dan Tumbuh Kembang Anak Mengembangkan Reformasi Sistem Kesehatan 1 2 3 1 2 3 Mempercepat pemberian jaminan asupan gizi sejak dalam kandungan Memperbaiki pola asuh keluarga Memperbaiki fasilitasair bersih dan sanitasi lingkungan yang mendukung tumbuh kembang anak 4 5 6 Memperkuat program promotif dan preventif dengan pembudayaan gerakan hidup sehat dan peningkatan pengawasan kualitasobat dan makanan Mempercepat pemerataan pembangunan infrastruktur dasar, terutama SPAM dan perbaikan sanitasi (tiap rumah tangga memiliki jamban) Meningkatkan akseswarga miskin di seluruh pelosok tanah air untuk mendapatkan bantuan kesehatan (PBI JKN) Meningkatkan efektivitasprogram JKN (percepatan peningkatan kepesertaan dan peningkatan kualitaslayanan kesehatan) Meningkatkan pemerataan fasilitasdan kualitaspelayanan kesehatan, termasuk di desa-desa dan wilayah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar) dengan skema DAK fisik Mempercepat upaya penurunan AKI dan AKB
  • 7. TANGGUNG JAWAB GUBERNUR DAN BUPATI/WALIKOTA DALAM GERMAS GUBERNUR BUPATI/WALIKOTA Sarana Akivitas Fisik Ruang terbuka hijau publik Car Free Day Jalur sepeda dan pejalan kaki Pemanfaatan pekarangan rumah utk sayur dan buah Kawasan Tanpa Rokok Laporan ke Gubernur Kebijakan Germas daerah GERMAS Menetapkan kebijakan daerah dalam pelaksanaan Germas di wilayahnya Fasilitasi, koordinasi, pemantauan dan evaluasi pelaks di Kab/Kota Melaporkan pelaksanaannya kepada Mendagri
  • 8. RPJMN 2020 – 2024 TELAH MEMBERI ARAH PEMBANGUNAN KESEHATAN Visi : Meningkatkan layanan Kesehatan melalui jaminan Kesehatan nasional, khususnya penguatan pelayanan Kesehatan primer dengan peningkatan upaya promotif dan preventif yang didukung oleh inovasi dan pemanfaatan teknologi kesehatan Meningkatkan KIA, KB dan Kesehatan Reproduksi Mempercepat Perbaikan Gizi Masyarakat Meningkatan pengendalian penyakit Menguatkan sistem kesehatan dan pengawasan obat dan makanan Membudayakan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) • AKI (per 100.000 kelahiran hidup) • AKB (per 1000 kelahiran hidup • AKN (per 1000 kelahiran hidup) • Presentase Imunisasi Dasar Lengkap pada anak usia 12 – 23 bln • Prevalensi Stunting (pendek dan sangat pendek) pada balita (%) • Prevalensi wasting (kurus dan sangat kurus) pada balita (%) • Insidensi HIV (per 1000 penduduk yang tidak terinveksi HIV • Insidensi Tuberkulosis (per 100.000 penduduk • Jumlah Kab/kota yang mencapai eleminasi Malaria • Presentase merokok penduduk usia 10 – 18 tahun • Prevalensi obesitas pada penduduk usia > 18 tahun • Jumlah kab/kota segar • Presentase faskes TK 1 terakreditasi • Presentase RS terakreditasi • Presentase puskesmas dengan jenis Nakes sesuai standar • Presentase puskesmas tanpa dokter • Presentase puskesmas dengan ketersediaan obat esensial
  • 9. Strategi RPJMN 2020-2024 Pembudayaan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) A. Regulasi Pembangunan Berwawasan Kesehatan: • Kawasan Tanpa Rokok, Peningkatan cukai rokok, pelarangan dan cukai produk yang berisiko tinggi terhadap kesehataan pengaturan kandungan gula, garam dan lemak • Kabupaten/kota sehat, • Pasar sehat, • Keluarga Sehat, • Upaya kesehatan sekolah (UKS) • Lingkungan kerja sehat • Tempat Umum Sehat; B. Pengembangan Kawasan Sehat antara lain: • Promosi perilaku hidup sehat yang inovatif dan pemberdayaan masyarakat termasuk revitalisasi posyandu. • Upaya Kesehatan Bersumber daya Kesehatan lainnya, serta penggerakan masyarakat madani untuk hidup sehat • Penyediaan ruang terbuka publik, transportasi masal dan konektivitas untuk mendorong aktivitas fisik masyarakat dan lingkungan sehat serta penurunan polusi udara.
  • 10. Strategi RPJMN 2020-2024 10 Pembudayaan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) C. Peningkatan Penyediaan Pangan Sehat: • Promosi perilaku hisup sehat yang inovatif dan pemberdayaan masyarakat termasuk revitalisasi posyandu. • Upaya Kesehatan Bersumber daya Kesehatan lainnya, serta penggerakan masyarakat madani. • Peningkatan penyediaan pilihan pangan sehat termasuk penerapan label pangan dan perluasan akses terhadap buah dan sayur D. Penguatan Sumberdaya Masyarakat:
  • 11. Inpres 1 tahun 2017 GERMAS disemua Tatanan Aktivitas Fisik dilakukan selama 30 mnt setiap hari.  Kegiatan: Peregangan, Berjalan Kaki, Menari, Menyapu, Bersepeda,dll Konsumsi gizi seimbang (isi piringku), perbanyak makan buah & sayur.  Kegiatan : Snack rapat buah/jus/ salad, Pembagian multivitamin, dll Deteksi dini dilakukan secara rutin, khususnya yang memiliki penyakit komorbid. Kegiatan : Pemeriksaan Tekanan Darah, Gula Darah, Kolesterol, rapid test/PCR 1 2 3 4 5 Aktivitas Fisik Pangan Sehat & Perbaikan Gizi Lingkungan Pencegahan dan Deteksi Dini Penyakit Edukasi & Perilaku Hidup Sehat Lingkungan dan Ruangan perlu selalu dijaga kebersihannya.  Kegiatan : Pembersihan & Disinfeksi/Dekontaminasi thp Permukaan, Penerapan Zona Lalu Lintas Barang & Orang, Penambahan Sarana Cuci Tangan, Sabun dan Hand Sanitazer, dll Edukasi kepada masyarakat untuk merubah perilaku • Edukasi bisa langsung dgn penerapan protokol kes • saluran media yg ada (cetak, elektronik, luar ruang, dan online). Tempat Ibadah Pesantren Pelayanan Kesehatan (Puskesmas, RS) Sarana Pendidikan (Sekolah/Madrasah/Kampus) Keluarga UKBM Tempat Umum Pasar/Terminal RENCANA AKSI PEMBUDAYAAN GERMAS
  • 12. GERMAS Mewujudkan Transformasi Kesehatan Krisis merupakan kesempatan terbaik untuk perubahan Sistem kesehatan I ndonesia siap untuk transformasi COVID-19 menjadikan kesehatan sebagai isu prioritas Pandemi menyadarkan pentingnya resiliensi sektor kesehatan • Momentum tepat karena perkembangan BPJSK dengan target cakupan semesta 98% populasi sebelum 2024; • T eknologi digital tersedia luas dan publiklebih terbuka akan perubahan. • Publik lebih peduli akan pentingnya kesehatan; • Institusi dan organisasi semakin paham untuk menjaga tenaga kerja tetap sehat. • Pandemi menunjukkan permasalahan sistemikyang harusdiperbaiki ; • Peningkatan kapasitasdan resiliensi sistem kesehatan perlu dilakukan. 12
  • 13. Transformasi Sistem Kesehatan 2021-2024 5 RPJMN dan 6 Pilar Transformasi Visi Sejalan dengan visi Presiden untuk mewujudkan masyarakat yangsehat, produktif, mandiri dan berkeadilan Meningkatkankesehatan ibu, anak, keluarga berencana dan kesehatanreproduksi Mempercepatperbaikan gizi masyarakat Memperbaiki pengendalianpenyakit Gerakan Masyarakat Hidup Sehat(GERMAS) Memperkuat sistem kesehatan& pengendalian obat dan makanan 6 kategori utama Outcome RPJMN bidang kesehatan Edukasi penduduk 7 kampanye utama: imunisasi, gizi seimbang, olah raga, anti rokok, sanitasi & kebersihan lingkungan, skrining penyakit, kepatuhan pengobatan Pencegahan primer Penambahan imunisasi rutin menjadi 14 antigen dan perluasan cakupan di seluruh Indonesia. Pencegahan sekunder Skrining 14 penyakit penyebab kematian tertinggi di tiap sasaran usia, skrining stunting, & peningkatan ANC untuk kesehatan ibu & bayi. Meningkatkan kapasitasdan kapabilitas layanan primer Pembangunan Puskesmas di 171 kec., penyediaan 40 obat esensial, pemenuhan SDM kesehatan primer Meningkatkan akses dan mutu layanan sekunder &tersier Pembangunan RS di KawasanTimur, jejaring pengampuan 6 layanan unggulan, kemitraan dengan world’s top healthcare centers. Memperkuat ketahanan tanggapdarurat Jejaring nasional surveilans berbasis lab, tenaga cadangan tanggap darurat, table top exercise kesiapsiagaan krisis. Transformasi sistem pembiayaan kesehatan Regulasi pembiayaan kesehatan dengan 3 tujuan: tersedia, cukup, dan berkelanjutan; alokasi yang adil; dan pemanfaatan yang efektif dan efisien. mahasiswa, beasiswa dalam & luar negeri, kemudahan penyetaraan nakes lulusan luar negeri. Transformasi SDM Kesehatan Penambahan kuota Pengembangan dan pemanfaatan teknologi, digitalisasi, dan bioteknologidi sektorkesehatan. Transformasi teknologi kesehatan 1 Transformasi layanan primer 2 Transformasilayanan rujukan 3 Transformasi sistem ketahanan kesehatan 4 Meningkatkan ketahanansektor farmasi & alat kesehatan Produksi dalam negeri 14 vaksin rutin, top 10 obat, top 10 alkes by volume & by value. 5 6 a b c d a b 13
  • 14. Ruang Lingkup Kegiatan Prioritas Mewujudkan Pembudayaan Germas Proyek Prioritas 1 Edukasi dan pemberdayaan masyarakat a. Penguatan kampanye perubahan perilaku faktor risiko (merujuk 7 kampanye prioritas) b. Surveilans Perilaku c. Intervensi kesehatan keluarga (konseling keluarga terfokus dan keluarga dengan lingkungan sehat) 2 Penemuan Kasus Baru Penyakit Menular a. Intensifikasi penemuan kasus dalam rangka eliminasi dan eradikasi b. Penguatan Surveilens dalam rangka pengendalian penyakit 3 Deteksi Dini Penyakit Berdasarkan Faktor Risiko Sesuai dengan Kelompok Usia PTM a. Deteksi dini PTM dan gangguan kesehatan jiwa – napza (merujuk skrining layanan primer) b. Pengendalian PTM 4 Pengendalian penyakit berbasis masyarakat melalui UKBM dan pelibatan swasta a. Integrasi UKBM dalam LKD-Posyandu dan Sektor swasta
  • 15. Promosi dan edukasi kesehatan yang komprehensif 7 kampanye prioritas dengan fokus pada pencegahan untuk 2022-2024 Implementasi Gerakan Masyarakat Hidup Sehat Institusi Pendidikan Perkantoran/Industri Tempat Perbelanjaan Desa, Kecamatan, Kabupaten/Kota Dan tempat umum lainnya Pencegahan 1 Kampanye imunisasi 2 Kampanye gizi seimbang 3 Kampanye olah raga 4 Kampanye anti rokok 5 Kampanye sanitasi & kebersihan lingkungan Deteksi Dini 6 Kampanye skrining penyakit Pengobatan 7 Kampanye kepatuhan pengobatan 15
  • 16. IMPLEMENTASI REGULASI 16 INTRUKSI PRESIDEN NO 1/2017 dan Surat Dukungan MENDAGRI NO 440/2797/SJ 1. Segera menyusun regulasi 2. Segera mengintegrasikan kegiatan lintas program dna OPD dalam dokumen perencanaan RPJMD/RKPD 3. Meningkatkan upaya promotif dan preventif 4. Mewujudkan germas 5. Melaksanakan kegiatan germas di daerah
  • 17. Indikator 2020 2021 2022 2023 2024 KET Kabupaten/ Kota yang Menerapkan Kebijakan Germas 30% (155 Kab/ Kota) 35% (178 Kab/ Kota) 40% (206 Kab/ Kota) 45% (232 Kab/ Kota) 50% (257 Kab/ Kota) Target RPJMN 33% 11,28% Capaian TARGET DAN INDIKATOR GERMAS TAHUN 2020 – 2024 SEBELUM REVISI
  • 18. Indikator TARGET KET 2020 2021 2022 2023 2024 Kabupaten/ Kota yang Menerapkan Kebijakan Germas 30% (155 Kab/ Kota) 35% (178 Kab/ Kota) 40% (206 Kab/ Kota) 45% (232 Kab/ Kota) 50% (257 Kab/ Kota) Target RPJMN 33% 11,28% 40% 60% 90% Capaian TARGET DAN INDIKATOR GERMAS TAHUN 2020 – 2024 SETELAH REVISI PMK NO. 13 TH 2022
  • 19.
  • 20.
  • 21.
  • 22.
  • 23.
  • 24. PENDEKATAN PELAKSANAAN GERMAS Advokasi Kemitraan • Advokasi/Audensi/Loby kepada Pimpinan Daerah dan Lembaga legislative daerah (DPRD I/II) • Advokasi /Audensi/Loby lintas sektor (antar dinas/OPD) • Advokasi /Audensi/Loby lintas sektor; swasta, ormas, LSM, Akademisi, organisasi profesi dan sebagainya • Melakukan Kerjasama antara Dinas/OPD juga legislative daerah (DPRD) • Melakukan Kerjasama dengan mitra Swasta • Kerjasama dengan Ormas/LSM, Akademisi, organisasi profesi dan sebagainya Pemberdayaan Masyarakat • Membentuk forum Germas Provinsi dan Kabupaten/Kota • Membentuk dan membina kelompok olahraga, pemerhati lingkungan, dan lainnya • Pemberdayaan kelompok rentan dan masyarakat lainnya
  • 25. STRATEGI PENCAPAIAN INDIKATOR 1. Pendampingan koordinasi Kabupaten/Kota melaksanakan germas 2. Memanfaatkan moment2 eventual lintas sektor 3. Menyelesaikan issue yang sedang actual memerlukan kolaborasi lintas sektor; seperti COVID-19 4. Membangun system komunikasi atau forum germas 5. Pembinaan teknis pelaksanaan Germas 6. 3 + 3 + 3 • Bersama Bappeda; Agendakan rapat koordinasi Germas Lintas Sektor, secara berkala (2 bulanan) • Advokasi ke Kabupaten/Kota • Pendampingan pelaksnaan Germas Kab/Kota • Pendampingan teknis Germas • Ulang tahun Kabupaten/Kota • Ulang tahun OPD: HKN, Hari Air, Hari Listrik, Hari Keluarga dst • Ulang tahun ormas, Perusahaan, Perguruan Tinggi dsb • Merebaknya COVID-19 • Naiknya bahan makanan pokok • Merebaknya kasus DBD • Panen Raya atau lainnya • Merebaknya COVID-19 • Naiknya bahan makanan pokok • Merebaknya kasus DBD • Panen Raya atau lainnya • Pengembangan media edukasi,Pendampingan penyiapan dan pelaksanaan kegiatan,Dukungan kampanyen dan publikasi,Pendampingan koordinasi lintas sektor • Pusat inisiasi 3 gerakan , propinsi 3 gerakan dan kabupaten 3 gerakan
  • 26. 1 2 Pelaksanaan Germas di tatanan: tingkat keluarga, Pendidikan/Sekolah, tempat kerja, tempat-tempat umum, Fasyankes. Identifikasi berbagai system di Pemerintahan untuk mengintegrasikan konsep GERMAS dalam spirit pelaksanaannya 3 Peta dan rencana pelibatan sektor non pemerintah dalam pembudayaan GERMAS Tingkat Kabupaten/Kota. 4 5 Memberikan advokasi dan pengkayaan untuk semuan sektor melaksanakan Germas Pembagian peran pelaksanaan dalam pengelolaan Germas antar OPD (Beppeda Koordinator) Poin Penting yang Perlu Ditindaklanjuti Lintas OPD di Daerah

Notes de l'éditeur

  1. Terjadi peningkatan factor resiko
  2. Gerakan Masyarakat Hidup Sehat amanat Inpres Nomor 1 Tahun 2017 Terdapat 5 kluster yaitu Aktivitas fisik, pangan sehat dan perbaikan gizi, linkungan, pencegahan dan deteksi dini penyakit, serta edukasi dan perilaku hidup sehat. Pelaksanaan Germas dilakukan bersama lintas sektor, pemerintah daerah, organisasi kemasyarakatan, dunia usaha, dan kelompok masyarakat lainnya di semua tatanan baik di tatanan keluarga, UKBM, Tempat ibadah, pesantren, Puskesmas, Rumah Sakit, sarana Pendidikan, pasar dan terminal, serta temapt-tempat umum lainnya. Pada tahun 2020 target Kabupaten/Kota yang melaksanakan Germas adalah 30% atau 155 Kab/Kota, sedangkan capaian sampai saat ini mencapai 11% atau…….. Kab/Kota. Adapun hambatan capaianindikator ini adalah: Pandemi Covid-19 tidak memungkinkan adanya penggerakan masyarakat. Telah melakukan justifikasi penggerakan masyarakat dapat dilakukan melalui langsung atau online, 2. Capaian indikator tahunan, yaitu pennggerakan masyarakat dilakukan sebanyak 3 kali dalam setahun, sehingga menunggu laporan TW 4 dari daerah