3. PENGERTIAN HAJI DAN UMRAH
Mengunjungi Baitullah Ka’bah dalam
rangka ibadah kepada Allah SWT
dengan menjalankan syarat-syarat
tertentu.
4. HAJI
Dilakukan hanya
pada bulan Haji.
Terdapat Wukuf,
lempar Jumrah
dan Mabit.
UMRAH
Bisa dilakukan
setiap waktu.
Tanpa Wukuf,
lempar Jumrah
dan Mabit.
5. Haji Ifrod
Mendahulukan ibadah Haji, kemudian ibadah Umrah, tanpa dam.
Haji Tamattu’
Mendahulukan ibadah Umrah, kemudian ibadah Haji, kena dam.
Haji Qiran
Ibadah Haji dan ibadah Umrah dalam sekali ihram, kena dam.
Pola Pelaksanaan Haji dan Umrah
6. HAJI & UMRAH
TABEL SYARAT, RUKUN, WAJIB
HAJI DAN UMRAH
Islam
Baligh/dewasa
Berakal sehat
Merdeka
Istitha’ah/ mampu
SYARAT RUKUN
HAJI :
Ihram
Wukuf
Towaf
Sa’i
Tahallul
Tartib
UMRAH :
Ihram
Towaf
Sa’i
Tahallul
Tartib
Niat dari
Miqat
Mabit di
Muzdalifah
Mabit di Mina
Melontar
Jumrah
Tidak berbuat
yang
diharamkan
Niat Ihram di
Miqat
Tidak
berbuat yang
diharamkan
WAJIB
8. Pelaksanaannya dimulai di tempat-tempat
yang disebut MIQAT, yaitu :
A. Gelombang I di Dzul Hulaifah/Bir Ali.
B. Gelombang II di Yalamlam atau Qornul Manazil
atau King Abdul Aziz.
C. Bagi yang sudah di Makkah untuk ihram Haji di
Makkah.
D. Bagi yang sudah berada di Makkah untuk Ihram
Umrah, di Tan’im atau Ji’ronah atau di
Hudaibiyah.
1. IHRAM
Ihram : artinya memasuki proses ibadah
Haji atau Umrah.
9. A. Gelombang I di Dzul Khulaifah/Bir Ali
B. Gelombang II di Yalamlam atau Qornul
Manazil atau King Abdul Aziz.
Bagi yang sudah di Makkah untuk ihram
Haji di Makkah.
A. Bagi yang sudah berada di Makkah untuk
ihram Umrah, di Tan’im atau Ji’ronah atau
Hudaibiyah (lihat di peta tanah Haram
Makkah).
PETA MIQAT MAKANI
10. Bagi yang sudah
berada di Makkah
untuk ihram Umrah
maka miqatnya di
Tan’im atau Ji’ronah
atau Hudaibiyah.
11. Mandi, potong kuku/rambut serta
memakai wangi-wangian sebelum
berihram.
Mengenakan pakaian ihram (putih
bersih)
Sholat dua rakaat (sebaiknya
berjama’ah)
A. PERSIAPAN IHRAM
15. LARANGAN IHRAM DAN FIDYAHNYA
NO Larangan Ihram Denda/Fidyah
1 Menutup kepala bagi lelaki
dan menutup wajah bagi
perempuan
Potong kambing,
kecuali lupa
2 Berpakaian jadi bagi lelaki
dan berkaos tangan bagi
perempuan
Potong kambing
3 Memakai wewangian (sabun
wangi, bedak wangi, minyak
wangi/minyak rambut)
Boleh memilih
•Potong kambing
•Sedekah 3 sho’ utk 6
org
•Puasa 3 hari
16. LARANGAN IHRAM DAN FIDYAHNYA
N
O
Larangan Ihram Denda/Fidyah
4 Memotong kuku,
rambut, dan bulu badan
lainnya
Potong kambing.
5 Mengganggu/membunuh
binatang liar
Potong hewan sepadan atau
sedekah dengan harga hewan
atau puasa setiap 1 mud 1
hari
6 Memotong /mencabut
tumbuh-tumbuhan tanah
haram
Potong sapi jika besar
dan kambing jika kecil
17. LARANGAN IHRAM DAN FIDYAHNYA
NO Larangan Ihram Denda/Fidyah
7 Akad nikah Nikahnya tidak sah
8 Jima’/bersetubuh Secara urut :
1. Potong seekor unta.
2. Potong seekor sapi.
3. Potong 7 ekor kambing.
4. Sedekah bahan makanan
pokok seharga unta 1
mud 1 orang.
5. Puasa setiap 1 mud 1 hari
18. LARANGAN IHRAM DAN FIDYAHNYA
NO Larangan Ihram Denda/Fidyah
9 Bercumbu rayu. Tidak ada denda/fidyah.
10 Berbicara kotor, keji,
berbuat jahat.
19. Hikmah Berpakaian Ihram
1. Menanggalkan identitas dan kebanggaan
pribadi.
2. Mengingatkan semua manusia sama di
hadapan Allah SWT.
3. Mengingatkan ketika manusia baru lahir
di dunia dan akan masuk ke liang lahat.
20. Wukuf ialah : Berada di bumi arafah karena ibadah
dengan syarat tertentu :
a. Dalam keadaan berihram
b. Tepat waktunya (mulai tergelincirnya matahari
tanggal 9 hingga fajar tanggal 10 Dzulhijjah)
2. WUKUF
24. Persiapan :
Tanggal 8 Dzulhijjah sore
niat ihram haji di Makkah
langsung brangkat menuju
Arafah
Hal-hal yang perlu diperhatikan ketika
wukuf
25. Shalat Dzuhur dan Ashar jama’ taqdim qashar·
Mengikuti khotbah Wukuf.
Niat Wukuf dilanjutkan berdo’a, beristighfar,
bersholawat, membaca al-qur’an serta munajat
kepada Allah SWT.
Ketika sudah tiba waktu maghrib, shalat maghrib
dan isya’ jama’ taqdim qashar.
Persiapan berangkat ke Muzdalifah untuk mabit
dan dilanjutkan ke Mina untuk lempar aqabah.
Pelaksanaan wukuf ( 9
Dlulhijjah)
26. Mengingatkan masa berkumpulnya umat
manusia di padang mahsyar di hari kiamat.
Manusia saat menghadap Allah SWT dengan
memikul dosa kemudian melemparkannya jauh-
jauh dengan taat beribadah, maka akan
memperoleh ampunan dariNya.
Mengingat persamaan diantara sesama manusia
yang membedakan adalah kualitas
ketaqwaannya.
Hikmah Wukuf di Arafah
29. Thawaf artinya :
Mengelilingi ka’bah 7 kali putaran
dengan syarat tertentu :
a. Suci dari hadats dan najis
b. Menutup aurat
3. THAWAF
30. 1. Thawaf Rukun, yaitu ; Thawaf yang menjadi bagian
dari rukun Haji dan Umrah. Untuk Thawaf rukun haji
disebut juga dengan Thawaf Ifadlah.
2. Thawaf Qudum, yaitu : Thawaf yang dilakukan siapa
saja yang baru masuk kota Makkah. Untuk Haji
Tamattu’, thowaf Qudum ini sekaligus sebagai thawaf
rukun Umrah.
3. Thawaf Wada’, yaitu : Thawaf yang wajib dilakukan
bagi mereka yang akan meninggalkan kota Makkah.
Pelaksanaannya yaitu pada kesempatan terakhir di
Masjid al-Haram menjelang berangkat ke Madinah atau
pulang ke tanah air.
4. Thawaf Sunnah, yaitu : Thawaf yang dilakukan kapan
saja tidak terkait dengan ibadah yang lain.
Macam-macam Thawaf
31. 1. Selain thawaf rukun wajib niat thawaf.
2. Mulai dari arah hajar aswad.
3. Di dalam Masjid al-Haram.
4. Tujuh kali putaran dengan yakin dan
sempurna.
5. Pundak kiri searah dengan Ka’bah atau Hijir
Ismail.
6. Badan pakaian tidak menyentuh Ka’bah,
Hijir Ismail atau Syadzarwan.
7. Tidak ada maksud lain kecuali thawaf.
8. Menjaga hal-hal yang membatalkan.
Hal-hal yang wajib
dilakukan ketika Thawaf :
32. 1. Mencium atau mengusap atau isyarat dengan tangan pada
Hajar Aswad sambil membaca Bismillah Allahu Akbar.
2. Berjalan setengan lari bagi lelaki pada putaran 1,2 dan 3 (untuk
thawaf rukun).
3. Ber-iththiba’ ( berselendang ) bagi lelaki.
4. Mengusap rukun yamani.
5. Membaca do’a-do’a thawaf.
6. Shalat 2 raka’at sesudah thawaf di belakang Maqam Ibrahim
atau di Hijir Ismail atau di tempat lain.
Hal-hal yang disunnahkan ketika Thawaf :
33. Mengingatkan kita tentang gambaran kehidupan
manusia.
Membimbing umat manusia untuk menghayati
hahekat perjalanan hidup, manusia berasal dari
tanah dan kembali ke tanah.
Bergerak menuju awal kejadian.
Seluruh aktifitas kehidupan harus mengikuti
garis yang telah ditetapkan olehNya (agama).
Seluruh perbuatan manusia tidak ada yang
terlepas dari hukum, penilaian dan balasan dari
Allah SWT.
Hikmah Thawaf
39. 1. Sesudah melakukan Thawaf
Rukun.
2. Bagi haji Ifrad, boleh dilakukan
sesudah Thawaf Qudum.
Syarat-syarat Sa’i :
40. 1. Menempuh jarak Shofa – Marwah.
2. Dimulai dari Shofa dan diakhiri di Marwah.
3. Dilakukan di tempat Sa’i (Mas’a) tidak
boleh di tempat lain.
4. Tujuh kali lintasan dengan yakin dan
sempurna (Shofa – Marwah dihitung 1 kali,
Marwah – Shofa dihitung 1 kali).
5. Berjalan lurus ke depan, tidak mundur atau
ke samping.
Hal-hal yang wajib dilakukan
ketika Sa’i :
41. 1. Niat Sa’i.
2. Suci dari hadats dan najis.
3. Berlari kecil bagi lelaki pada lintasan 1, 2 dan
3 diantara pilar atau lampu hijau.
4. Setiap mengawali lintasan, menghadap ke
arah Ka’bah, isyarah dengan tangan sambil
membaca Bismillah Allahu Akbar.
5. Mutawalliyat /bersambung langsung.
6. Membaca do’a, dzikir dan lain-lain.
Hal-hal yang disunnahkan
ketika Sa’i :
42. Mengisyaratkan akan ikhtiar manusia dalam
kehidupan.
Mengingatkan kita dalam menghadapi realitas
kehidupan sebagai sunnatullah, harus disikapi
secara istiqomah.
Jika semua dihadapi sesuai aturan, didorong
niat yang suci “Shafa”, niscaya akan berakhir
pada kepuasan hakiki “Marwa”.
Hikmah Sa’i
43.
44.
45. Tahallul, ialah : Melepaskan
diri dari ikatan Ihram. Ibarat
Shalat Tahallul adalah
salamnya.
5. TAHALLUL
46. 1. Sesudah melakukan semua
rukun secara sah
2. Menghilangkan rambut kepala
sedikitnya 3 helai dengan niat
tahallul
Syarat-syarat Tahallul :
47. 1. Untuk Tahallul Umrah, yaitu setelah selesai
mengerjakan sa’i.
2. Untuk Tahallul Haji ada 2 Macam :
Tahallul Awwal, pelaksanaannya sesudah
melempar jumrah Aqabah, dilanjutkan memotong
rambut kepala (di Mina), atau sesudah Thawaf
Ifadlah dan sa’i dilanjutkan memotong rambut
kepala (di Makkah).
Tahallul Tsani, pelaksanaannya yaitu : Bagi
yang bertahallul awal di Mina telah menyelesaikan
Tawaf Ifadlah dan Sa’i. Bagi yang bertahallul awal
di Makkah telah menyelesaikan Jumrah Aqabah.
Tahallul Tsani tidak ditandai dengan memotong
rambut kepala.
Pelaksanaan Tahallul :
48.
49. Menghilangkan pikiran-pikiran yang kotor yang
ada di kepala serta mengharap tumbuhnya
pikiran-pikiran yang bersih dan mulia.
Pengendalian diri dan menjaga stabilitas iman.
Ketika manusia telah melakukan semua tugas
dan kewajiban secara paripurna, maka lepaslah
seluruh dosa, dan tinggal ampunan dan ridla dari
Allah SWT yang kita terima.
Hikmah Tahallul
50. Tertib ialah :
Pelaksanaan semua rukun sesuai
dengan urutannya, kecuali Sa’i.
Untuk haji Ifrad boleh
dilaksanakan sesudah Thawaf
Qudum, meskipun belum Wukuf.
6. TERTIB
51. 1. Niat Ihram pada Miqat.
Miqat ada 2 macam :
1. Zamani : Mulai tanggal 1 syawal sampai 10
Dzul Hijjah
2. Makani : Tempat – tempat untuk melakukan
niat Ihram (seperti pada keterangan di atas ).
BEBERAPA WAJIB HAJI DAN
PELAKSANAANNYA
52. Pelaksanaannya :
1. Sesudah wukuf di Arafah.
2. Berada di Bumi Muzdalifah (antara
Arafah – Mina).
3. Tepat waktu (mulai tengah malam
sampai fajar tanggal 10 Dzul Hijjah).
4. Masih berihram (Belum tahallul).
5. Mengambil kerikil untuk melempar
Jamarat di Mina esok harinya.
2. Mabit di Muzdalifah
56. Mengingatkan akan azab Allah SWT Yang Maha
Perkasa serta ketidak mampuan umat manusia untuk
menghadapinya, kecuali perlindungan dari pada-Nya.
Mengingatkan potensi pada diri manusia yang harus
dihimpun untuk menyusun kekuatan dengan
mengharap pertolongan Allah SWT, sebagai bekal
menghadapi perjuangan dalam kehidupan
Hikmah Mabit dan memungut
krikil di Muzdalifah
57. Yang harus dilakukan :
1. Bertempat di bumi Mina dengan niat Ibadah.
2. Tepat waktunya (mulai terbenam matahari sampai dengan fajar
malam tanggal 11, 12 Dzulhijjah bagi yang mengambil Nafar Awal,
atau malam tanggal 11, 12 dan 13 Dzulhijjah bagi yang mengambil
Nafar Tsani minimal 6 jam lebih (Mu’dhamul lail)
Yang dimaksud dengan Nafar Awwal ialah : Berangkat meninggalkan
Mina pada tanggal 12 Dzul Hijjah, sedangkan Nafar Tsani ialah
mereka yang berangkat meninggalkan Mina pada tanggal 13 Dzul
Hijjah.
3. Mabit di Mina
58.
59.
60.
61.
62.
63. Pelaksanaannya adalah :
A. Jumrah Aqabah, waktunya mulai tengah malam
tanggal 10 Dzul Hijjah yang lebih utama setelah
terbitnya fajar.
B. Jumrah Tiga (Ula, Wustha dan Aqabah), waktunya
mulai tergelincirnya matahari tanggal 11, 12 dan 13
Dzulhijjah. Namun ada pendapat yang
memperbolehkan setelah matahari terbit, walaupun
belum lingsir.
C. Masing-masing Jumrah 7 kali lemparan, dengan
yakin dan sempurna.
D. Mengena pada sasaran, yaitu tempat pelemparan
(Marma)
4. Melempar Jumrah
64.
65. Setelah potensi terhimpun,
meneguhkan niat untuk menghalau
bisikan nafsu.
Melempar jauh-jauh perbuatan dosa
dan maksiat sebagai bentuk
perlawanan terhadap syaitan.
Hikmah Melempar jamarat dan
mabit di Mina
66. 1. Mabit di Muzdalifah dan di Mina ada
pendapat yang mengatakan Sunnah (tidak
wajib).
2. Dam Tamattu’ sebaiknya dilaksanakan pada
hari-hari di Mina (sesudah lempar Jumrah).
Tetapi boleh dilakukan sesudah Umrah Wajib
walaupun belum Ihram Haji.
3. Shalat di pesawat statusnya sebagai shalat li
hurmatil wakti karena tidak memenuhi
banyak persyaratan, oleh karena itu setelah
keadaan memungkinkan maka wajib I’adah
/ mengulang.
LAIN-LAIN :