SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  25
KONSEP PASIEN
TERMINAL
Oleh :
Nurul Syuhfal Ningsih, S.ST, M.Kes
Keadaan Terminal
Adalah suatu keadaan sakit dimana
menurut akal sehat tidak tidak ada
harapan lagi bagi si sakit untuk sembuh.
Keadaan sakit itu dapat disebabkan oleh
suatu penyakit atau suatu kecelakaan.
Kematian
Adalah suatu pengalaman tersendiri,
dimana setiap individu akan
mengalami/menghadapinya seorang diri,
sesuatu yang tidak dapat dihindari, dan
merupakan suatu kehilangan.
Tahap-tahap Menjelang Ajal
Kubler Rosa (1969), telah
menggambarkan/membagi tahap-tahap
menjelang ajal (dying) dalam 5 tahap, yaitu :
1. Menolak/Denial
Pada fase ini, pasien/klien tidak siap
menerima keadaan yang sebenarnya terjadi,
dan menunjukkan reaksi menolak. Timbul
pemikiran-pemikiran seperti :
a.Seharusnya tidak terjadi dengan diriku, tidak
salahkah keadaan ini?
b.Beberapa orang bereaksi pada fase ini
dengan menunjukkan keceriaan yang palsu
(biasanya orang akan sedih mengalami keadaan
menjelang ajal).
2. Marah/Anger
Kemarahan terjadi karena kondisi klien mengancam
kehidupannya dengan segala hal yang telah diperbuatnya
sehingga menggagalkan cita-citanya. Timbul pemikiran
pada diri klien, seperti:
a.Mengapa hal ini terjadi dengan diriku?
b.Kemarahan-Kemarahan tersebut biasanya
diekspresikan kepada obyek-obyek yang dekat dengan
klien, seperti : keluarga, teman dan tenaga kesehatan yang
merawatnya.
3. Menawar/bargaining
Pada tahap ini kemarahan baisanya
mereda dan pasien malahan dapat
menimbulkan kesan sudah dapat menerima
apa yang terjadi dengan dirinya.
Pada pasien yang sedang dying, keadaan
demikian dapat terjadi, seringkali klien
berkata: Ya Tuhan, jangan dulu saya mati
dengan segera, sebelum anak saya lulus
jadi sarjana”.
4. Kemurungan/Depresi
Selama tahap ini, pasien cen derung
untuk tidak banyak bicara dan mungkin
banyak menangis. Ini saatnya bagi perawat
untuk duduk dengan tenang disamping
pasien yang sedangan melalui masa
sedihnya sebelum meninggal.
5. Menerima/Pasrah/Acceptance
Pada fase ini terjadi proses penerimaan
secara sadar oleh klien dan keluarga tentang
kondisi yang terjadi dan hal-hal yang akan
terjadi yaitu kematian.
Fase ini sangat membantu apabila kien dapat
menyatakan reaksi-reaksinya atau rencana-
rencana yang terbaik bagi dirinya menjelang
ajal. Misalnya: ingin bertemu dengan keluarga
terdekat, menulis surat wasiat, dsbg.
Type-type Perjalanan
Menjelang Kematian
Ada 4 type dari perjalanan proses kematian,
yaitu:
1.Kematian yang pasti dengan waktu yang
diketahui, yaitu adanya perubahan yang cepat dari
fase akut ke kronik.
2.Kematian yang pasti dengan waktu tidak bisa
diketahui, baisanya terjadi pada kondisi penyakit
yang kronik.
3. Kematian yang belum pasti, kemungkinan
sembuh belum pasti, biasanya terjadi
pada pasien dengan operasi radikal
karena adanya kanker.
4. Kemungkinan mati dan sembuh yang
tidak tentu. Terjadi pada pasien dengan
sakit kronik dan telah berjalan lama.
Tanda-tanda Klinis Menjelang Kematian
1. Kehilangan Tonus Otot, ditandai:
 Relaksasi otot muka sehingga dagu menjadi
turun.
 Kesulitan dalam berbicara, proses menelan
dan hilangnya reflek menelan.
 Penurunan kegiatan traktus gastrointestinal,
ditandai: nausea, muntah, perut kembung,
obstipasi, dsbg.
 Penurunan control spinkter urinari dan rectal.
 Gerakan tubuh yang terbatas.
2. Kelambatan dalam Sirkulasi, ditandai:
Kemunduran dalam sensasi.
Cyanosis pada daerah ekstermitas.
Kulit dingin, pertama kali pada daerah
kaki, kemudian tangan, telinga dan
hidung.
3. Perubahan-perubahan dalam tanda-
tanda vital
Nadi lambat dan lemah.
Tekanan darah turun.
Pernafasan cepat, cepat dangkal dan
tidak teratur.
4. Gangguan Sensori
Penglihatan kabur.
Gangguan penciuman dan perabaan.
Variasi-variasi tingkat kesadaran dapat
dilihat sebelum kematian, kadang-kadang
klien tetap sadar sampai meninggal.
Pendengaran merupakan sensori terakhir
yang berfungsi sebelum meninggal.
Tanda-tanda Klinis Saat
Meninggal
1. Pupil mata melebar.
2. Tidak mampu untuk bergerak.
3. Kehilangan reflek.
4. Nadi cepat dan kecil.
5. Pernafasan chyene-stoke dan ngorok.
6. Tekanan darah sangat rendah
7. Mata dapat tertutup atau agak terbuka.
Tanda-tanda Meninggal
secara klinis
Secara tradisional, tanda-tanda klinis
kematian dapat dilihat melalui perubahan-
perubahan nadi, respirasi dan tekanan
darah.
Pada tahun 1968, World Medical
Assembly, menetapkan beberapa
petunjuk tentang indikasi kematian, yaitu:
1.Tidak ada respon terhadap
rangsangan dari luar secara total.
2.Tidak adanya gerak dari otot,
khususnya pernafasan.
3.Tidak ada reflek.
4.Gambaran mendatar pada EKG.
Macam Tingkat Kesadaran/Pengertian Pasien
dan Keluarganya Terhadap Kematian
Strause et all (1970), membagi kesadaran
ini dalam 3 type:
1. Closed Awareness/Tidak Mengerti
Pada situasi seperti ini, dokter biasanya memilih untuk
tidak memberitahukan tentang diagnosa dan prognosa
kepada pasien dan keluarganya. Tetapi bagi perawat hal
ini sangat menyulitkan karena kontak perawat lebih dekat
dan sering kepada pasien dan keluarganya. Perawat
sering kal dihadapkan dengan pertanyaan-pertanyaan
langsung, kapan sembuh, kapan pulang, dsbg.
2. Matual Pretense/Kesadaran/Pengertian yang
Ditutupi
Pada fase ini memberikan kesempatan
kepada pasien untuk menentukan segala
sesuatu yang bersifat pribadi walaupun
merupakan beban yang berat baginya.
3. Open Awareness/Sadar akan
keadaan dan Terbuka
Pada situasi ini, klien dan orang-orang
disekitarnya mengetahui akan adanya ajal yang
menjelang dan menerima untuk
mendiskusikannya, walaupun dirasakan getir.
Keadaan ini memberikan kesempatan kepada
pasien untuk berpartisipasi dalam merencanakan
saat-saat akhirnya, tetapi tidak semua orang dapat
melaksanaan hal tersebut.
Bantuan Yang Dapat Diberikan
1. Bantuan Emosional
2. Bantuan Memenuhi Kebutuhan Fisiologis
(Kebersihan Diri, Mengontrol Rasa Sakit,
Membebaskan Jalan Nafas, Bergerak, Nutrisi,
Eliminasi, Perubahan Sensori)
3. Bantuan Memenuhi Kebutuhan Sosial
4. Bantuan Memenuhi Kebutuhan Spiritual
Bagaimanakah Asuhan Pada Pasien
Terminal?
• Pengkajian pada pasien terminal
• Diagnosa perawatan pasien terminal
• Perencanaan perawatan pada pasien terminal
• Evaluasi perawatan pasien terminal
• Dokumentasi asuhan pasien terminal
Konsep pasien terminal

Contenu connexe

Tendances

Ppt komunikasi terapeutik
Ppt komunikasi terapeutikPpt komunikasi terapeutik
Ppt komunikasi terapeutik
Yuli Thamrin
 
Data mayor dan data minor
Data mayor dan data minorData mayor dan data minor
Data mayor dan data minor
Nisa Khairun
 
Asuhan keperawatan pneumonia
Asuhan keperawatan pneumoniaAsuhan keperawatan pneumonia
Asuhan keperawatan pneumonia
Abdul Ghony
 

Tendances (20)

Keperawatan jiwa
Keperawatan jiwaKeperawatan jiwa
Keperawatan jiwa
 
Asuhan keperawatan kehilangan dan berduka
Asuhan keperawatan kehilangan dan berdukaAsuhan keperawatan kehilangan dan berduka
Asuhan keperawatan kehilangan dan berduka
 
Berduka dan kehilangan - copy
Berduka dan kehilangan - copyBerduka dan kehilangan - copy
Berduka dan kehilangan - copy
 
Ppt komunikasi terapeutik
Ppt komunikasi terapeutikPpt komunikasi terapeutik
Ppt komunikasi terapeutik
 
Asuhan Keperawatan Klien Dengan Penyakit Terminal dan Menjelang Ajal
Asuhan Keperawatan Klien Dengan Penyakit Terminal dan Menjelang AjalAsuhan Keperawatan Klien Dengan Penyakit Terminal dan Menjelang Ajal
Asuhan Keperawatan Klien Dengan Penyakit Terminal dan Menjelang Ajal
 
Komunikasi efektif dalam keperawatan
Komunikasi efektif dalam keperawatanKomunikasi efektif dalam keperawatan
Komunikasi efektif dalam keperawatan
 
Kebutuhan rasa aman dan nyaman
Kebutuhan rasa aman dan nyamanKebutuhan rasa aman dan nyaman
Kebutuhan rasa aman dan nyaman
 
Gangguan oksigenasi
Gangguan oksigenasiGangguan oksigenasi
Gangguan oksigenasi
 
Proses Keperawatan: Tahap evaluasi
Proses Keperawatan: Tahap evaluasiProses Keperawatan: Tahap evaluasi
Proses Keperawatan: Tahap evaluasi
 
Data mayor dan data minor
Data mayor dan data minorData mayor dan data minor
Data mayor dan data minor
 
Penerapan Komunikasi Terapeutik pada Bayi dan Anak
Penerapan Komunikasi Terapeutik pada Bayi dan AnakPenerapan Komunikasi Terapeutik pada Bayi dan Anak
Penerapan Komunikasi Terapeutik pada Bayi dan Anak
 
Tahapan komunikasi taraputik
Tahapan komunikasi taraputikTahapan komunikasi taraputik
Tahapan komunikasi taraputik
 
Penerapan Komunikasi Terapeutik pada Dewasa dan Lanjut Usia
Penerapan Komunikasi Terapeutik pada Dewasa dan Lanjut UsiaPenerapan Komunikasi Terapeutik pada Dewasa dan Lanjut Usia
Penerapan Komunikasi Terapeutik pada Dewasa dan Lanjut Usia
 
Asuhan keperawatan pneumonia
Asuhan keperawatan pneumoniaAsuhan keperawatan pneumonia
Asuhan keperawatan pneumonia
 
Evaluasi keperawatan
 Evaluasi keperawatan Evaluasi keperawatan
Evaluasi keperawatan
 
Form askep JIWA
Form askep JIWAForm askep JIWA
Form askep JIWA
 
Proposal TAK Defisit Perawatan Diri
Proposal TAK Defisit Perawatan Diri Proposal TAK Defisit Perawatan Diri
Proposal TAK Defisit Perawatan Diri
 
Prosedur Perawatan Infus
Prosedur Perawatan InfusProsedur Perawatan Infus
Prosedur Perawatan Infus
 
Konsep legal dan etik keperawatan gerontik
Konsep legal dan etik keperawatan gerontikKonsep legal dan etik keperawatan gerontik
Konsep legal dan etik keperawatan gerontik
 
Konsep Luka dan Asuhan Keperawatan pada Luka
Konsep Luka dan Asuhan Keperawatan pada LukaKonsep Luka dan Asuhan Keperawatan pada Luka
Konsep Luka dan Asuhan Keperawatan pada Luka
 

Similaire à Konsep pasien terminal

367921386-PPT-askep-pada-pasien-menjelang-ajal.pptx
367921386-PPT-askep-pada-pasien-menjelang-ajal.pptx367921386-PPT-askep-pada-pasien-menjelang-ajal.pptx
367921386-PPT-askep-pada-pasien-menjelang-ajal.pptx
perawatnanggroe
 
fdokumen.com_stadium-terminal.ppt
fdokumen.com_stadium-terminal.pptfdokumen.com_stadium-terminal.ppt
fdokumen.com_stadium-terminal.ppt
idhakurniasih2
 
ppt kehilangan kematian.ppt
ppt kehilangan kematian.pptppt kehilangan kematian.ppt
ppt kehilangan kematian.ppt
candra_cun
 

Similaire à Konsep pasien terminal (20)

Askep jiwa terminal
Askep jiwa terminalAskep jiwa terminal
Askep jiwa terminal
 
Askep jiwa terminal AKPER PEMKAB MUNA
Askep jiwa terminal AKPER PEMKAB MUNA Askep jiwa terminal AKPER PEMKAB MUNA
Askep jiwa terminal AKPER PEMKAB MUNA
 
Askep jiwa bu asminarsih AKPER PEMKAB MUNA
Askep jiwa bu asminarsih AKPER PEMKAB MUNA Askep jiwa bu asminarsih AKPER PEMKAB MUNA
Askep jiwa bu asminarsih AKPER PEMKAB MUNA
 
Askep jiwa bu asminarsih
Askep jiwa bu asminarsihAskep jiwa bu asminarsih
Askep jiwa bu asminarsih
 
Nining file AKPER PEMKAB MUNA
Nining file AKPER PEMKAB MUNA Nining file AKPER PEMKAB MUNA
Nining file AKPER PEMKAB MUNA
 
Nining file
Nining fileNining file
Nining file
 
Askep menjelang kematian
Askep menjelang kematianAskep menjelang kematian
Askep menjelang kematian
 
PPT PATOFISIOLOGI PENYAKIT TERMINAL.pptx
PPT PATOFISIOLOGI PENYAKIT TERMINAL.pptxPPT PATOFISIOLOGI PENYAKIT TERMINAL.pptx
PPT PATOFISIOLOGI PENYAKIT TERMINAL.pptx
 
Konsep perawatan anak dengan penyakit kronis Terminal.pdf
Konsep perawatan anak dengan penyakit kronis Terminal.pdfKonsep perawatan anak dengan penyakit kronis Terminal.pdf
Konsep perawatan anak dengan penyakit kronis Terminal.pdf
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Bab i AKPER PEMKAB MUNA
Bab i AKPER PEMKAB MUNA Bab i AKPER PEMKAB MUNA
Bab i AKPER PEMKAB MUNA
 
pasien_terminal.pptx
pasien_terminal.pptxpasien_terminal.pptx
pasien_terminal.pptx
 
Ppt_ajal_2.pptx perawat askep terminal lengkap
Ppt_ajal_2.pptx perawat askep terminal lengkapPpt_ajal_2.pptx perawat askep terminal lengkap
Ppt_ajal_2.pptx perawat askep terminal lengkap
 
367921386-PPT-askep-pada-pasien-menjelang-ajal.pptx
367921386-PPT-askep-pada-pasien-menjelang-ajal.pptx367921386-PPT-askep-pada-pasien-menjelang-ajal.pptx
367921386-PPT-askep-pada-pasien-menjelang-ajal.pptx
 
fdokumen.com_stadium-terminal.ppt
fdokumen.com_stadium-terminal.pptfdokumen.com_stadium-terminal.ppt
fdokumen.com_stadium-terminal.ppt
 
Konsep pasien terminal & menjelang ajal
Konsep pasien terminal & menjelang ajalKonsep pasien terminal & menjelang ajal
Konsep pasien terminal & menjelang ajal
 
Igd, terminal, ajal
Igd, terminal, ajalIgd, terminal, ajal
Igd, terminal, ajal
 
ppt kehilangan kematian.ppt
ppt kehilangan kematian.pptppt kehilangan kematian.ppt
ppt kehilangan kematian.ppt
 
Keperawatan
Keperawatan Keperawatan
Keperawatan
 
Klien yang menghadapi kehilangan dan Kematian
Klien yang menghadapi kehilangan dan KematianKlien yang menghadapi kehilangan dan Kematian
Klien yang menghadapi kehilangan dan Kematian
 

Plus de Valny Majid

Plus de Valny Majid (20)

KONSEP DASAR ELIMINASI URINE.pptx
KONSEP DASAR ELIMINASI URINE.pptxKONSEP DASAR ELIMINASI URINE.pptx
KONSEP DASAR ELIMINASI URINE.pptx
 
MENYIAPKAN TEMPAT TIDUR.pptx
MENYIAPKAN TEMPAT TIDUR.pptxMENYIAPKAN TEMPAT TIDUR.pptx
MENYIAPKAN TEMPAT TIDUR.pptx
 
KONSEP PERSONAL HJIGIENE IBU DAN BAYI.pptx
KONSEP PERSONAL HJIGIENE IBU DAN BAYI.pptxKONSEP PERSONAL HJIGIENE IBU DAN BAYI.pptx
KONSEP PERSONAL HJIGIENE IBU DAN BAYI.pptx
 
KONSEP DASAR KEBUTUHAN NUTRISI.pptx
KONSEP DASAR KEBUTUHAN NUTRISI.pptxKONSEP DASAR KEBUTUHAN NUTRISI.pptx
KONSEP DASAR KEBUTUHAN NUTRISI.pptx
 
KEBUTUHAN-NUTRISI.ppt
KEBUTUHAN-NUTRISI.pptKEBUTUHAN-NUTRISI.ppt
KEBUTUHAN-NUTRISI.ppt
 
KONSEP DASAR MANUSIA SEBAGAI SISTEM.pptx
KONSEP DASAR MANUSIA SEBAGAI SISTEM.pptxKONSEP DASAR MANUSIA SEBAGAI SISTEM.pptx
KONSEP DASAR MANUSIA SEBAGAI SISTEM.pptx
 
Keterampilan observasi dalam praktik kebidanan
Keterampilan observasi dalam praktik kebidananKeterampilan observasi dalam praktik kebidanan
Keterampilan observasi dalam praktik kebidanan
 
Komunikasi interpersonal dalam oraktik Kebidanan
Komunikasi interpersonal dalam oraktik KebidananKomunikasi interpersonal dalam oraktik Kebidanan
Komunikasi interpersonal dalam oraktik Kebidanan
 
Hubungan antar manusia
Hubungan antar manusiaHubungan antar manusia
Hubungan antar manusia
 
Komunikasi terapeutik
Komunikasi terapeutikKomunikasi terapeutik
Komunikasi terapeutik
 
Bentuk bentuk komunikasi
Bentuk bentuk komunikasiBentuk bentuk komunikasi
Bentuk bentuk komunikasi
 
Konsep umum komunikasi
Konsep umum komunikasiKonsep umum komunikasi
Konsep umum komunikasi
 
Konsep dokumentasi
Konsep dokumentasi Konsep dokumentasi
Konsep dokumentasi
 
Kebutuhan psikososial, konsep diri, seksualitas, spritual, stress dan koping
Kebutuhan psikososial, konsep diri, seksualitas, spritual, stress dan kopingKebutuhan psikososial, konsep diri, seksualitas, spritual, stress dan koping
Kebutuhan psikososial, konsep diri, seksualitas, spritual, stress dan koping
 
Prosedur asuhan tndkn pemnuhan kebuthn eliminasi
Prosedur asuhan tndkn pemnuhan kebuthn eliminasiProsedur asuhan tndkn pemnuhan kebuthn eliminasi
Prosedur asuhan tndkn pemnuhan kebuthn eliminasi
 
Personal higiene
Personal higienePersonal higiene
Personal higiene
 
Gangguan integritas kulit dan luka
Gangguan integritas kulit dan lukaGangguan integritas kulit dan luka
Gangguan integritas kulit dan luka
 
Konsep dasar eliminasi urine
Konsep dasar eliminasi urineKonsep dasar eliminasi urine
Konsep dasar eliminasi urine
 
Konsep dasar kebutuhan manusia
Konsep dasar kebutuhan manusiaKonsep dasar kebutuhan manusia
Konsep dasar kebutuhan manusia
 
Kebutuhan cairan dan elektrolit
Kebutuhan cairan dan elektrolitKebutuhan cairan dan elektrolit
Kebutuhan cairan dan elektrolit
 

Dernier

KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptxKETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
Zuheri
 
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasiBLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
NezaPurna
 
DAM DALAM IBADAH HAJI 2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
DAM DALAM IBADAH HAJI  2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptxDAM DALAM IBADAH HAJI  2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
DAM DALAM IBADAH HAJI 2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
kemenaghajids83
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Acephasan2
 
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
NezaPurna
 
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.pptPPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
khalid1276
 
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakatKONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
Zuheri
 

Dernier (20)

Farmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptxFarmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptx
 
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasanasuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
 
Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitas
Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitasDbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitas
Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitas
 
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptxKETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial Remaja
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial RemajaAsuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial Remaja
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial Remaja
 
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasiBLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
 
DAM DALAM IBADAH HAJI 2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
DAM DALAM IBADAH HAJI  2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptxDAM DALAM IBADAH HAJI  2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
DAM DALAM IBADAH HAJI 2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
 
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptxFarmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
 
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptx
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptxtatalaksana chest pain dan henti jantung.pptx
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptx
 
FRAKTUR CALVARIA FOTO WATERS PERBEDAAN OA RA.pptx
FRAKTUR CALVARIA FOTO WATERS PERBEDAAN OA RA.pptxFRAKTUR CALVARIA FOTO WATERS PERBEDAAN OA RA.pptx
FRAKTUR CALVARIA FOTO WATERS PERBEDAAN OA RA.pptx
 
power point kesehatan reproduksi pria dan wanita
power point kesehatan reproduksi pria dan wanitapower point kesehatan reproduksi pria dan wanita
power point kesehatan reproduksi pria dan wanita
 
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxKONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
 
PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA
PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOAPROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA
PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
 
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosikarbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
 
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
 
Jenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdf
Jenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdfJenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdf
Jenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdf
 
FRAKTUR presentasion patah tulang paripurna OK.pptx
FRAKTUR presentasion patah tulang paripurna OK.pptxFRAKTUR presentasion patah tulang paripurna OK.pptx
FRAKTUR presentasion patah tulang paripurna OK.pptx
 
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.pptPPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
 
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakatKONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
 

Konsep pasien terminal

  • 1. KONSEP PASIEN TERMINAL Oleh : Nurul Syuhfal Ningsih, S.ST, M.Kes
  • 2. Keadaan Terminal Adalah suatu keadaan sakit dimana menurut akal sehat tidak tidak ada harapan lagi bagi si sakit untuk sembuh. Keadaan sakit itu dapat disebabkan oleh suatu penyakit atau suatu kecelakaan.
  • 3. Kematian Adalah suatu pengalaman tersendiri, dimana setiap individu akan mengalami/menghadapinya seorang diri, sesuatu yang tidak dapat dihindari, dan merupakan suatu kehilangan.
  • 4. Tahap-tahap Menjelang Ajal Kubler Rosa (1969), telah menggambarkan/membagi tahap-tahap menjelang ajal (dying) dalam 5 tahap, yaitu :
  • 5. 1. Menolak/Denial Pada fase ini, pasien/klien tidak siap menerima keadaan yang sebenarnya terjadi, dan menunjukkan reaksi menolak. Timbul pemikiran-pemikiran seperti : a.Seharusnya tidak terjadi dengan diriku, tidak salahkah keadaan ini? b.Beberapa orang bereaksi pada fase ini dengan menunjukkan keceriaan yang palsu (biasanya orang akan sedih mengalami keadaan menjelang ajal).
  • 6. 2. Marah/Anger Kemarahan terjadi karena kondisi klien mengancam kehidupannya dengan segala hal yang telah diperbuatnya sehingga menggagalkan cita-citanya. Timbul pemikiran pada diri klien, seperti: a.Mengapa hal ini terjadi dengan diriku? b.Kemarahan-Kemarahan tersebut biasanya diekspresikan kepada obyek-obyek yang dekat dengan klien, seperti : keluarga, teman dan tenaga kesehatan yang merawatnya.
  • 7. 3. Menawar/bargaining Pada tahap ini kemarahan baisanya mereda dan pasien malahan dapat menimbulkan kesan sudah dapat menerima apa yang terjadi dengan dirinya. Pada pasien yang sedang dying, keadaan demikian dapat terjadi, seringkali klien berkata: Ya Tuhan, jangan dulu saya mati dengan segera, sebelum anak saya lulus jadi sarjana”.
  • 8. 4. Kemurungan/Depresi Selama tahap ini, pasien cen derung untuk tidak banyak bicara dan mungkin banyak menangis. Ini saatnya bagi perawat untuk duduk dengan tenang disamping pasien yang sedangan melalui masa sedihnya sebelum meninggal.
  • 9. 5. Menerima/Pasrah/Acceptance Pada fase ini terjadi proses penerimaan secara sadar oleh klien dan keluarga tentang kondisi yang terjadi dan hal-hal yang akan terjadi yaitu kematian. Fase ini sangat membantu apabila kien dapat menyatakan reaksi-reaksinya atau rencana- rencana yang terbaik bagi dirinya menjelang ajal. Misalnya: ingin bertemu dengan keluarga terdekat, menulis surat wasiat, dsbg.
  • 10. Type-type Perjalanan Menjelang Kematian Ada 4 type dari perjalanan proses kematian, yaitu: 1.Kematian yang pasti dengan waktu yang diketahui, yaitu adanya perubahan yang cepat dari fase akut ke kronik. 2.Kematian yang pasti dengan waktu tidak bisa diketahui, baisanya terjadi pada kondisi penyakit yang kronik.
  • 11. 3. Kematian yang belum pasti, kemungkinan sembuh belum pasti, biasanya terjadi pada pasien dengan operasi radikal karena adanya kanker. 4. Kemungkinan mati dan sembuh yang tidak tentu. Terjadi pada pasien dengan sakit kronik dan telah berjalan lama.
  • 12. Tanda-tanda Klinis Menjelang Kematian 1. Kehilangan Tonus Otot, ditandai:  Relaksasi otot muka sehingga dagu menjadi turun.  Kesulitan dalam berbicara, proses menelan dan hilangnya reflek menelan.  Penurunan kegiatan traktus gastrointestinal, ditandai: nausea, muntah, perut kembung, obstipasi, dsbg.  Penurunan control spinkter urinari dan rectal.  Gerakan tubuh yang terbatas.
  • 13. 2. Kelambatan dalam Sirkulasi, ditandai: Kemunduran dalam sensasi. Cyanosis pada daerah ekstermitas. Kulit dingin, pertama kali pada daerah kaki, kemudian tangan, telinga dan hidung.
  • 14. 3. Perubahan-perubahan dalam tanda- tanda vital Nadi lambat dan lemah. Tekanan darah turun. Pernafasan cepat, cepat dangkal dan tidak teratur.
  • 15. 4. Gangguan Sensori Penglihatan kabur. Gangguan penciuman dan perabaan. Variasi-variasi tingkat kesadaran dapat dilihat sebelum kematian, kadang-kadang klien tetap sadar sampai meninggal. Pendengaran merupakan sensori terakhir yang berfungsi sebelum meninggal.
  • 16. Tanda-tanda Klinis Saat Meninggal 1. Pupil mata melebar. 2. Tidak mampu untuk bergerak. 3. Kehilangan reflek. 4. Nadi cepat dan kecil. 5. Pernafasan chyene-stoke dan ngorok. 6. Tekanan darah sangat rendah 7. Mata dapat tertutup atau agak terbuka.
  • 17. Tanda-tanda Meninggal secara klinis Secara tradisional, tanda-tanda klinis kematian dapat dilihat melalui perubahan- perubahan nadi, respirasi dan tekanan darah.
  • 18. Pada tahun 1968, World Medical Assembly, menetapkan beberapa petunjuk tentang indikasi kematian, yaitu: 1.Tidak ada respon terhadap rangsangan dari luar secara total. 2.Tidak adanya gerak dari otot, khususnya pernafasan. 3.Tidak ada reflek. 4.Gambaran mendatar pada EKG.
  • 19. Macam Tingkat Kesadaran/Pengertian Pasien dan Keluarganya Terhadap Kematian Strause et all (1970), membagi kesadaran ini dalam 3 type:
  • 20. 1. Closed Awareness/Tidak Mengerti Pada situasi seperti ini, dokter biasanya memilih untuk tidak memberitahukan tentang diagnosa dan prognosa kepada pasien dan keluarganya. Tetapi bagi perawat hal ini sangat menyulitkan karena kontak perawat lebih dekat dan sering kepada pasien dan keluarganya. Perawat sering kal dihadapkan dengan pertanyaan-pertanyaan langsung, kapan sembuh, kapan pulang, dsbg.
  • 21. 2. Matual Pretense/Kesadaran/Pengertian yang Ditutupi Pada fase ini memberikan kesempatan kepada pasien untuk menentukan segala sesuatu yang bersifat pribadi walaupun merupakan beban yang berat baginya.
  • 22. 3. Open Awareness/Sadar akan keadaan dan Terbuka Pada situasi ini, klien dan orang-orang disekitarnya mengetahui akan adanya ajal yang menjelang dan menerima untuk mendiskusikannya, walaupun dirasakan getir. Keadaan ini memberikan kesempatan kepada pasien untuk berpartisipasi dalam merencanakan saat-saat akhirnya, tetapi tidak semua orang dapat melaksanaan hal tersebut.
  • 23. Bantuan Yang Dapat Diberikan 1. Bantuan Emosional 2. Bantuan Memenuhi Kebutuhan Fisiologis (Kebersihan Diri, Mengontrol Rasa Sakit, Membebaskan Jalan Nafas, Bergerak, Nutrisi, Eliminasi, Perubahan Sensori) 3. Bantuan Memenuhi Kebutuhan Sosial 4. Bantuan Memenuhi Kebutuhan Spiritual
  • 24. Bagaimanakah Asuhan Pada Pasien Terminal? • Pengkajian pada pasien terminal • Diagnosa perawatan pasien terminal • Perencanaan perawatan pada pasien terminal • Evaluasi perawatan pasien terminal • Dokumentasi asuhan pasien terminal