SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  26
Tugas Bahasa Indonesia
Kelompok:
•Kartika Adhitama
•Krinandy Bagus
•Made Silvia
•Mahaga Rizky
•Renita Sektivela
XII Social 1
SMAT KRIDA NUSANTARA
Unsur Intrinsik
• Puisi
• Prosa (cerpen)
• Drama
PUISI
Adalah unsur intrinsik yang berasal dari dalam
sastra itu sendiri.
Jenis-jenisnya:
•Tema
•Diksi (pilihan kata)
•Majas
•Rima
•Tipografi (tata wajah)
Tema
Sesuatu yang menjadi dasar puisi, sesuatu
yang menjiwai puisi, atau sesuatu yang
menjadi pokok masalah dalam puisi
Ex: bencana alam, keindahan kehidupan,
sosial, atau kegagalan hidup
Diksi
Ketepatan penggunaan kata yang dapat
menentukan kekuatan daya sugesti.
Pengimajinasian atau ekspresi yang
diungkapkan penyair.
Ex: kata wanita penyair menggunakan kata
bunga atau dara.
Majas
Berfungsi sebagai:
•Puisi menjadi nikmat bila dibaca
•Menghasilkan kebahagiaan khayalan
•Menyampaikan makna yang lebih luas
Rima
Pengulangan bunyi untuk pengindahan bunyi.
Ex: desir desau desah air mengalir.
Rang rang rangkup batu menrangkup.
Aku
Kalau sampai waktuku
Kumau tak seorang kan merayu
Tipografi
Penataan larik atau baris-baris puisi untuk membentuk bait yang
padu sehingga menentukan aspek kekuatan makna.
Ex: Hyang?
Yang
Mana ke
Atau
Dari
Mana
Meski
Pun
Lalu se
Prosa (cerpen)
Unsur-unsur pembangun karya sastra yang dapat
ditemukan di dalam teks karya sastra itu sendiri. Disini kita
mencari karya sastra dalam bentuk prosa(cerpen).
Ada 7 unsur intrinsik:
•Tema
•Amanat
•Tokoh
•Alur (plot)
•Latar (setting)
•Sudut pandang
•Gaya bahasa
Tema
Gagasan, ide atau pikiran utama yang
mendasari suatu karya sastra. Tema
adalah jiwa dari seluruh bagian cerita.
Tema menjadi dasar pengembangan
seluruh cerita. Tema dinyatakan secara
eksplisit maupun implisit.
Amanat
Ajaran moral atau pesan yang ingin
disampaikan oleh pengarang melalui
karyanya. Dimana dapat disampaikan secara
implisit, yaitu ajaran moral atau pesan dalam
tingkah laku atau peristiwa yang terjadi pada
tokoh menjelang cerita berakhir. Secara
eksplisit, penyampaian sebuah saran,
peringatan, nasihat, anjuran, atau larangan
yang berhubungan dengan gagasan utama
cerita.
Tokoh
Individu ciptaan pengarang yang mengalami
peristiwa dalam berbagai peristiwa cerita.
Tokokh dibedakan menjadi 2: sentral dan
bawahan. Sentral dibagi 2: sentral protagonis
dan sentral antagonis. Bawahan dibagi 2:
andalan dan tambahan.
Alur
Urutan atau rangkaian peristiwa dalam cerita.
Alur dapat disusun berdasarkan 3 hal: kronilogi,
kausal, tema cerita. Struktur alur yaitu bagian
awal: paparan, rangsangan, gawatan. Bagian
tengah: tikaian, rumitan, klimaks. Bagian akhir:
selesaian.
Latar
Segala keterangan, petunjuk, pengacuan yang
berkaitan dengan waktu, ruang, suasana, dan
situasi berlangsungnya peristiwa dalam cerita.
Latar ada 3: tempat, waktu, sosial.
Sudut Pandang
Cara memandang dan menghadirkan
tokoh-tokoh cerita dengan
menempatkan dirinya pada posisi
tertentu. Ada 2 macam: orang
pertama dan orang ketiga.
Gaya Bahasa
Teknik pengelolaan bahasa oleh pengarang
dalam upaya menghasilkan karya sastra yang
hidup dan indah. Gaya bahasa adalah cara
pengungkapan yang khas bagi setiap pengarang,
dan gaya bahasa juga dapat menciptakan
suasana yang berbeda-beda, seperti: berterus
terang, simpatik, menjengkelkan, emosional,
satiris, dll
DRAMA
Unsur-unsur pembangunan struktur yang ada di dalam
drama itu sendiri.
Unsur intrinsik drama:
•Alur
•Amanat
•Bahasa
•Dialog
•Latar
•Petunjuk teknis
•Tema
•Tokoh
Alur
Jaringan atau rangkaian yang membangun
atau membentuk suatu cerita sejak awal
hingga akhir. Terdiri dari 5 fase:
perkenalan, awal masalah, menuju
klimaks, klimaks, penyelesaian.
Amanat
Segala sesuatu yang ingin disampaikan
pengarang, yang ingin ditanakannya
secara tidak langsung ke dalam benak
para penonton dramanya.
Bahasa
Bahasa yang dipakai dipilih
sedemikian rupa dengan tujuan untuk
menghidupkan cerita drama, dan
menghidupkan dialog-dialog yang
terjadi di antara para tokoh ceritanya.
Dialog
Dialog adalah mimetik (tiruan) dari
kehidupan keseharian. Dialog drama ada
yang realistis komunikatif, tetapi ada juga
yang tidak realistis (estetik, filosopis, dan
simbolik). Diksi dialog disesuaikan dengan
karekter tokoh cerita.
Latar
Latar adalah tempat terjadinya peristiwa
yang diceritakan dalam sebuah drama.
Latar tidak hanya merujuk kepada tempat,
tetapi juga ruang, waktu, alat-alat, bendabenda, pakaian, sistem pekerjaan, dan
sistem kehidupan yang berhubungan
dengan tempat terjadinya peristiwa yang
menjadi latar ceritanya.
Petunjuk Teknis
Petunjuk teknis adalah rambu-rambu yang sengaja
dicantumkan oleh seorang penulis naskah drama
sebagai penuntun penafsiran bagi siapa saja yang ingin
mementaskannya.
Petunjuk teknis dalam naskah drama berupa paparan
tentang adegan demi adegan, profil tokoh cerita, latar
cerita (tempat adegan) tata lampu, tata musik, tata
panggung, dan daftar properti yang harus disiapkan.
Tema
Tema adalah pokok pikiran. Tema
adalah sesuatu yang menjadi
pikiran atau sesuatu yang menjadi
persoalan.
Tokoh
Tokoh dalam drama disebut tokoh rekaan
yang berfungsi sebagai pemegang peran
watak tokoh. Itulah sebebanya istilah
tokoh juga disebut karakter atau watak.
Istilah penokohan juga sering disamakan
dengan istilah perwatakan atau
karakterisasi (tidak sama dengan
karakteristik)
Selesai…

Terima Kasih

Contenu connexe

Tendances

Bahasa sebagai sistem
Bahasa sebagai sistemBahasa sebagai sistem
Bahasa sebagai sistem
Ester Emilia
 
Penggunaan Kata Umum dan Kata Khusus
Penggunaan Kata Umum dan Kata KhususPenggunaan Kata Umum dan Kata Khusus
Penggunaan Kata Umum dan Kata Khusus
Ferial Imran Nur
 
Grand design (sri astiti)
Grand design (sri astiti) Grand design (sri astiti)
Grand design (sri astiti)
Researcher Syndicate68
 
Pertemuan 6 kohesi dan koherensi
Pertemuan 6 kohesi dan koherensiPertemuan 6 kohesi dan koherensi
Pertemuan 6 kohesi dan koherensi
Ainul Fikri
 

Tendances (20)

Bab IX pengertian etika, nilai, moral dan norma 1
Bab IX pengertian etika, nilai, moral dan norma 1Bab IX pengertian etika, nilai, moral dan norma 1
Bab IX pengertian etika, nilai, moral dan norma 1
 
Ppt KD 3.15 unsur buku fiksi dan buku nonfiksi
Ppt KD 3.15 unsur buku fiksi dan buku nonfiksiPpt KD 3.15 unsur buku fiksi dan buku nonfiksi
Ppt KD 3.15 unsur buku fiksi dan buku nonfiksi
 
Ppt hikayat
Ppt hikayatPpt hikayat
Ppt hikayat
 
PPT PANTUN
PPT PANTUNPPT PANTUN
PPT PANTUN
 
Penulisan karya ilmiah
Penulisan karya ilmiahPenulisan karya ilmiah
Penulisan karya ilmiah
 
Makalah Ragam Bahasa Indonesia
Makalah Ragam Bahasa IndonesiaMakalah Ragam Bahasa Indonesia
Makalah Ragam Bahasa Indonesia
 
Ideologi
IdeologiIdeologi
Ideologi
 
Contoh Artikel Penelitian
Contoh Artikel PenelitianContoh Artikel Penelitian
Contoh Artikel Penelitian
 
Analisis Kebijakan Publik
Analisis Kebijakan PublikAnalisis Kebijakan Publik
Analisis Kebijakan Publik
 
Materi Teks Cerpen Bahasa Indonesia Kelas XI
Materi Teks Cerpen Bahasa Indonesia Kelas XIMateri Teks Cerpen Bahasa Indonesia Kelas XI
Materi Teks Cerpen Bahasa Indonesia Kelas XI
 
Bahasa sebagai sistem
Bahasa sebagai sistemBahasa sebagai sistem
Bahasa sebagai sistem
 
PPT Teks berita
PPT Teks beritaPPT Teks berita
PPT Teks berita
 
Penggunaan Kata Umum dan Kata Khusus
Penggunaan Kata Umum dan Kata KhususPenggunaan Kata Umum dan Kata Khusus
Penggunaan Kata Umum dan Kata Khusus
 
Grand design (sri astiti)
Grand design (sri astiti) Grand design (sri astiti)
Grand design (sri astiti)
 
KAIDAH KALIMAT
KAIDAH KALIMATKAIDAH KALIMAT
KAIDAH KALIMAT
 
4. KI dan KD B.Indo Kelas XII K13 (Websiteedukasi.com).docx
4. KI dan KD B.Indo Kelas XII K13 (Websiteedukasi.com).docx4. KI dan KD B.Indo Kelas XII K13 (Websiteedukasi.com).docx
4. KI dan KD B.Indo Kelas XII K13 (Websiteedukasi.com).docx
 
Ppt multikultur
Ppt multikulturPpt multikultur
Ppt multikultur
 
TEKS BERITA KELAS VIII.ppt
TEKS BERITA KELAS VIII.pptTEKS BERITA KELAS VIII.ppt
TEKS BERITA KELAS VIII.ppt
 
Pertemuan 6 kohesi dan koherensi
Pertemuan 6 kohesi dan koherensiPertemuan 6 kohesi dan koherensi
Pertemuan 6 kohesi dan koherensi
 
Ppt sejarah sastra
Ppt sejarah sastraPpt sejarah sastra
Ppt sejarah sastra
 

Similaire à Unsur intrinsik puisi, prosa, drama (Bahasa Indonesia)

Laras bahasa sastera
Laras bahasa sasteraLaras bahasa sastera
Laras bahasa sastera
ung sii mee
 
Unsur intrinsik dan ekstrinsik drama sebagai naskah
Unsur intrinsik dan ekstrinsik drama sebagai naskahUnsur intrinsik dan ekstrinsik drama sebagai naskah
Unsur intrinsik dan ekstrinsik drama sebagai naskah
siti sangidah
 
Prosa, Puisi, dan Drama
Prosa, Puisi, dan DramaProsa, Puisi, dan Drama
Prosa, Puisi, dan Drama
Ifwhar Yuhono
 

Similaire à Unsur intrinsik puisi, prosa, drama (Bahasa Indonesia) (20)

Grafik komsas
Grafik komsasGrafik komsas
Grafik komsas
 
Pengenalan Komsas
Pengenalan KomsasPengenalan Komsas
Pengenalan Komsas
 
Materi bahasa indonesia kelas 8 tentang teks drama
Materi bahasa indonesia kelas 8 tentang teks dramaMateri bahasa indonesia kelas 8 tentang teks drama
Materi bahasa indonesia kelas 8 tentang teks drama
 
TEORI DRAMA - Copy (2).pptx
TEORI DRAMA - Copy (2).pptxTEORI DRAMA - Copy (2).pptx
TEORI DRAMA - Copy (2).pptx
 
Laras bahasa sastera
Laras bahasa sasteraLaras bahasa sastera
Laras bahasa sastera
 
Modul praktikum bakat dan kreativitas
Modul praktikum bakat dan kreativitasModul praktikum bakat dan kreativitas
Modul praktikum bakat dan kreativitas
 
Unsur intrinsik dan ekstrinsik drama sebagai naskah
Unsur intrinsik dan ekstrinsik drama sebagai naskahUnsur intrinsik dan ekstrinsik drama sebagai naskah
Unsur intrinsik dan ekstrinsik drama sebagai naskah
 
Tugas PPT Drama.pptx
Tugas PPT Drama.pptxTugas PPT Drama.pptx
Tugas PPT Drama.pptx
 
Pengertian karya sastra
Pengertian karya sastraPengertian karya sastra
Pengertian karya sastra
 
Prosa, Puisi, dan Drama
Prosa, Puisi, dan DramaProsa, Puisi, dan Drama
Prosa, Puisi, dan Drama
 
Prosapuisidandramanewspasi115 131022022853-phpapp02
Prosapuisidandramanewspasi115 131022022853-phpapp02Prosapuisidandramanewspasi115 131022022853-phpapp02
Prosapuisidandramanewspasi115 131022022853-phpapp02
 
Apresiasi 4 drama
Apresiasi 4 dramaApresiasi 4 drama
Apresiasi 4 drama
 
cerpen Kelompok 5
cerpen Kelompok  5   cerpen Kelompok  5
cerpen Kelompok 5
 
Karya sastra klasik
Karya sastra klasikKarya sastra klasik
Karya sastra klasik
 
Ppt prosa
Ppt prosaPpt prosa
Ppt prosa
 
Prosa fiksi
Prosa fiksiProsa fiksi
Prosa fiksi
 
Pengenalan Menganalisis Cerpen
Pengenalan Menganalisis CerpenPengenalan Menganalisis Cerpen
Pengenalan Menganalisis Cerpen
 
Makalah kritik apresiasi seni - mau kamu apa sih ?
Makalah kritik apresiasi seni - mau kamu apa sih ?Makalah kritik apresiasi seni - mau kamu apa sih ?
Makalah kritik apresiasi seni - mau kamu apa sih ?
 
MODUL IV SENI BUDAYA KB 3: NASKAH TEATER TRADISIONAL, MODERN, DAN KONTEMPORER
MODUL IV SENI BUDAYA KB 3: NASKAH TEATER TRADISIONAL, MODERN, DAN KONTEMPORERMODUL IV SENI BUDAYA KB 3: NASKAH TEATER TRADISIONAL, MODERN, DAN KONTEMPORER
MODUL IV SENI BUDAYA KB 3: NASKAH TEATER TRADISIONAL, MODERN, DAN KONTEMPORER
 
Kritik Seni Film Pendek Mau Kamu apa sih X MM1
Kritik Seni Film Pendek Mau Kamu apa sih X MM1Kritik Seni Film Pendek Mau Kamu apa sih X MM1
Kritik Seni Film Pendek Mau Kamu apa sih X MM1
 

Plus de Vivi Silvia

Plus de Vivi Silvia (13)

Social issue
Social issueSocial issue
Social issue
 
Peta (Geografi)
Peta (Geografi)Peta (Geografi)
Peta (Geografi)
 
Apartheid (Sejarah)
Apartheid (Sejarah)Apartheid (Sejarah)
Apartheid (Sejarah)
 
Klasifikasi kebutuhan manusia
Klasifikasi kebutuhan manusia Klasifikasi kebutuhan manusia
Klasifikasi kebutuhan manusia
 
Periode berlakunya Konstitusi RIS 1949 (PKN)
Periode berlakunya Konstitusi RIS 1949 (PKN)Periode berlakunya Konstitusi RIS 1949 (PKN)
Periode berlakunya Konstitusi RIS 1949 (PKN)
 
Pricing strategy (Marketing)
Pricing strategy (Marketing)Pricing strategy (Marketing)
Pricing strategy (Marketing)
 
Keberatan (Pajak)
Keberatan (Pajak)Keberatan (Pajak)
Keberatan (Pajak)
 
Indomaret
IndomaretIndomaret
Indomaret
 
Obligasi (Makro Ekonomi)
Obligasi (Makro Ekonomi)Obligasi (Makro Ekonomi)
Obligasi (Makro Ekonomi)
 
Penggunaan Bahasa Indonesia di Era Globalisasi
Penggunaan Bahasa Indonesia di Era GlobalisasiPenggunaan Bahasa Indonesia di Era Globalisasi
Penggunaan Bahasa Indonesia di Era Globalisasi
 
Lisence, Franchise, Contract Manufacture
Lisence, Franchise, Contract ManufactureLisence, Franchise, Contract Manufacture
Lisence, Franchise, Contract Manufacture
 
Tuhan dan Dunia
Tuhan dan DuniaTuhan dan Dunia
Tuhan dan Dunia
 
Penjelasan tentang Agama Hindu
Penjelasan tentang Agama HinduPenjelasan tentang Agama Hindu
Penjelasan tentang Agama Hindu
 

Dernier

Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
IvvatulAini
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
novibernadina
 

Dernier (20)

DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxTEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 

Unsur intrinsik puisi, prosa, drama (Bahasa Indonesia)

  • 1. Tugas Bahasa Indonesia Kelompok: •Kartika Adhitama •Krinandy Bagus •Made Silvia •Mahaga Rizky •Renita Sektivela XII Social 1 SMAT KRIDA NUSANTARA
  • 2. Unsur Intrinsik • Puisi • Prosa (cerpen) • Drama
  • 3. PUISI Adalah unsur intrinsik yang berasal dari dalam sastra itu sendiri. Jenis-jenisnya: •Tema •Diksi (pilihan kata) •Majas •Rima •Tipografi (tata wajah)
  • 4. Tema Sesuatu yang menjadi dasar puisi, sesuatu yang menjiwai puisi, atau sesuatu yang menjadi pokok masalah dalam puisi Ex: bencana alam, keindahan kehidupan, sosial, atau kegagalan hidup
  • 5. Diksi Ketepatan penggunaan kata yang dapat menentukan kekuatan daya sugesti. Pengimajinasian atau ekspresi yang diungkapkan penyair. Ex: kata wanita penyair menggunakan kata bunga atau dara.
  • 6. Majas Berfungsi sebagai: •Puisi menjadi nikmat bila dibaca •Menghasilkan kebahagiaan khayalan •Menyampaikan makna yang lebih luas
  • 7. Rima Pengulangan bunyi untuk pengindahan bunyi. Ex: desir desau desah air mengalir. Rang rang rangkup batu menrangkup. Aku Kalau sampai waktuku Kumau tak seorang kan merayu
  • 8. Tipografi Penataan larik atau baris-baris puisi untuk membentuk bait yang padu sehingga menentukan aspek kekuatan makna. Ex: Hyang? Yang Mana ke Atau Dari Mana Meski Pun Lalu se
  • 9. Prosa (cerpen) Unsur-unsur pembangun karya sastra yang dapat ditemukan di dalam teks karya sastra itu sendiri. Disini kita mencari karya sastra dalam bentuk prosa(cerpen). Ada 7 unsur intrinsik: •Tema •Amanat •Tokoh •Alur (plot) •Latar (setting) •Sudut pandang •Gaya bahasa
  • 10. Tema Gagasan, ide atau pikiran utama yang mendasari suatu karya sastra. Tema adalah jiwa dari seluruh bagian cerita. Tema menjadi dasar pengembangan seluruh cerita. Tema dinyatakan secara eksplisit maupun implisit.
  • 11. Amanat Ajaran moral atau pesan yang ingin disampaikan oleh pengarang melalui karyanya. Dimana dapat disampaikan secara implisit, yaitu ajaran moral atau pesan dalam tingkah laku atau peristiwa yang terjadi pada tokoh menjelang cerita berakhir. Secara eksplisit, penyampaian sebuah saran, peringatan, nasihat, anjuran, atau larangan yang berhubungan dengan gagasan utama cerita.
  • 12. Tokoh Individu ciptaan pengarang yang mengalami peristiwa dalam berbagai peristiwa cerita. Tokokh dibedakan menjadi 2: sentral dan bawahan. Sentral dibagi 2: sentral protagonis dan sentral antagonis. Bawahan dibagi 2: andalan dan tambahan.
  • 13. Alur Urutan atau rangkaian peristiwa dalam cerita. Alur dapat disusun berdasarkan 3 hal: kronilogi, kausal, tema cerita. Struktur alur yaitu bagian awal: paparan, rangsangan, gawatan. Bagian tengah: tikaian, rumitan, klimaks. Bagian akhir: selesaian.
  • 14. Latar Segala keterangan, petunjuk, pengacuan yang berkaitan dengan waktu, ruang, suasana, dan situasi berlangsungnya peristiwa dalam cerita. Latar ada 3: tempat, waktu, sosial.
  • 15. Sudut Pandang Cara memandang dan menghadirkan tokoh-tokoh cerita dengan menempatkan dirinya pada posisi tertentu. Ada 2 macam: orang pertama dan orang ketiga.
  • 16. Gaya Bahasa Teknik pengelolaan bahasa oleh pengarang dalam upaya menghasilkan karya sastra yang hidup dan indah. Gaya bahasa adalah cara pengungkapan yang khas bagi setiap pengarang, dan gaya bahasa juga dapat menciptakan suasana yang berbeda-beda, seperti: berterus terang, simpatik, menjengkelkan, emosional, satiris, dll
  • 17. DRAMA Unsur-unsur pembangunan struktur yang ada di dalam drama itu sendiri. Unsur intrinsik drama: •Alur •Amanat •Bahasa •Dialog •Latar •Petunjuk teknis •Tema •Tokoh
  • 18. Alur Jaringan atau rangkaian yang membangun atau membentuk suatu cerita sejak awal hingga akhir. Terdiri dari 5 fase: perkenalan, awal masalah, menuju klimaks, klimaks, penyelesaian.
  • 19. Amanat Segala sesuatu yang ingin disampaikan pengarang, yang ingin ditanakannya secara tidak langsung ke dalam benak para penonton dramanya.
  • 20. Bahasa Bahasa yang dipakai dipilih sedemikian rupa dengan tujuan untuk menghidupkan cerita drama, dan menghidupkan dialog-dialog yang terjadi di antara para tokoh ceritanya.
  • 21. Dialog Dialog adalah mimetik (tiruan) dari kehidupan keseharian. Dialog drama ada yang realistis komunikatif, tetapi ada juga yang tidak realistis (estetik, filosopis, dan simbolik). Diksi dialog disesuaikan dengan karekter tokoh cerita.
  • 22. Latar Latar adalah tempat terjadinya peristiwa yang diceritakan dalam sebuah drama. Latar tidak hanya merujuk kepada tempat, tetapi juga ruang, waktu, alat-alat, bendabenda, pakaian, sistem pekerjaan, dan sistem kehidupan yang berhubungan dengan tempat terjadinya peristiwa yang menjadi latar ceritanya.
  • 23. Petunjuk Teknis Petunjuk teknis adalah rambu-rambu yang sengaja dicantumkan oleh seorang penulis naskah drama sebagai penuntun penafsiran bagi siapa saja yang ingin mementaskannya. Petunjuk teknis dalam naskah drama berupa paparan tentang adegan demi adegan, profil tokoh cerita, latar cerita (tempat adegan) tata lampu, tata musik, tata panggung, dan daftar properti yang harus disiapkan.
  • 24. Tema Tema adalah pokok pikiran. Tema adalah sesuatu yang menjadi pikiran atau sesuatu yang menjadi persoalan.
  • 25. Tokoh Tokoh dalam drama disebut tokoh rekaan yang berfungsi sebagai pemegang peran watak tokoh. Itulah sebebanya istilah tokoh juga disebut karakter atau watak. Istilah penokohan juga sering disamakan dengan istilah perwatakan atau karakterisasi (tidak sama dengan karakteristik)