Dokumen tersebut membahas tentang konsep dasar keperawatan gawat darurat, prosesnya, kategori kasus gawat darurat, triage, dan peran serta tanggung jawab kepala ruang rawat darurat.
2. Pengertian KGDPengertian KGD
Rangkaian kegiatan praktik keperawatanRangkaian kegiatan praktik keperawatan
kegawatdaruratan yang diberikan olehkegawatdaruratan yang diberikan oleh
perawat yang kompeten untukperawat yang kompeten untuk
memberikan asuhan keperawatan dimemberikan asuhan keperawatan di
ruang gawat darurat.ruang gawat darurat.
4. PPGDPPGD
Pertolongan PenderitaPertolongan Penderita
Gawat DaruratGawat Darurat
Suatu pertolongan yang cepat dan tepatSuatu pertolongan yang cepat dan tepat
untuk mencegah kematian maupununtuk mencegah kematian maupun
kecatatan.kecatatan.
Berasal dari istilah :Berasal dari istilah :
Critical ill PatientCritical ill Patient
Emergency PatientEmergency Patient
5. MATIMATI
Mati KlinisMati Klinis ::
Otak kekurangan Oksigen dlm 6-8 mntOtak kekurangan Oksigen dlm 6-8 mnt
Terjadi gangguan fungsiTerjadi gangguan fungsi
Sifat ReversibleSifat Reversible
Mati BiologisMati Biologis ::
Otak kekurangan Oksigen dlm 8-10 mntOtak kekurangan Oksigen dlm 8-10 mnt
Terjadi kerusakan selTerjadi kerusakan sel
Sifat IreversibleSifat Ireversible
6. KategoriKategori
Immediately Life Threatening Case :Immediately Life Threatening Case :
1. Obstruksi Total jalan Napas1. Obstruksi Total jalan Napas
2. Asphixia2. Asphixia
3. Keracunan CO3. Keracunan CO
4.4. Tension PneumothoraxTension Pneumothorax
5. Henti jantung5. Henti jantung
6. Tamponade Jantung6. Tamponade Jantung
7. Potentially Life Threatening CasePotentially Life Threatening Case
1. Ruptura Tracheobronkial1. Ruptura Tracheobronkial
2. Kontusio Jantung / Paru2. Kontusio Jantung / Paru
3. Perdarahan Masif3. Perdarahan Masif
4. Koma4. Koma
8. Kelompok kasus yang perlu penangananKelompok kasus yang perlu penanganan
segera karena adanyasegera karena adanya ancaman kecatatanancaman kecatatan
1. Fraktur tulang disertai cedera pada1. Fraktur tulang disertai cedera pada
persyarafanpersyarafan
2. Crush Injury2. Crush Injury
3. Sindroma Kompartemen3. Sindroma Kompartemen
9. Filosofi Dasar PPGDFilosofi Dasar PPGD
UniversalUniversal
Penanganan oleh siapa sajaPenanganan oleh siapa saja
Penyelesaian berdasarkan masalahPenyelesaian berdasarkan masalah
10. TRIAGETRIAGE
Tindakan memilah-milah korban sesuaiTindakan memilah-milah korban sesuai
dengan tingkat kegawatannya untukdengan tingkat kegawatannya untuk
memperoleh prioritas tindakan.memperoleh prioritas tindakan.
Gawat darurat – merahGawat darurat – merah
Gawat tidak darurat – putihGawat tidak darurat – putih
Tidak gawat, darurat – kuningTidak gawat, darurat – kuning
Tidak gawat, tidak darurat – hijau,Tidak gawat, tidak darurat – hijau,
Meninggal - hitamMeninggal - hitam
11. PrinsipPrinsip
Penanganan cepat dan tepatPenanganan cepat dan tepat
Pertolongan segera diberikan oleh siapa sajaPertolongan segera diberikan oleh siapa saja
yang menemukan pasien tersebutyang menemukan pasien tersebut
( awam, perawat, dokter)( awam, perawat, dokter)
Meliputi tindakan :Meliputi tindakan :
A.A. Non medisNon medis : Cara meminta pertolongan,: Cara meminta pertolongan,
transportasi, menyiapkan alat-alat.transportasi, menyiapkan alat-alat.
B.B. MedisMedis : Kemampuan medis berupa pengetahuan: Kemampuan medis berupa pengetahuan
maupun ketrampilan : BLS, ALSmaupun ketrampilan : BLS, ALS
12. Lingkup PPGDLingkup PPGD
MelakukanMelakukan Primary SurveyPrimary Survey, tanpa, tanpa
dukungan alat bantu diagnostik kemudiandukungan alat bantu diagnostik kemudian
dilanjutkan dengandilanjutkan dengan Secondary SurveySecondary Survey
Menggunakan tahapan ABCDEMenggunakan tahapan ABCDE
Resusitasi pada kasus dengan hentiResusitasi pada kasus dengan henti
napas dan henti jantungnapas dan henti jantung
13. AA : Airway management: Airway management
BB : Breathing management: Breathing management
CC : Circulation management: Circulation management
DD : Drug: Drug
DefibrilatorDefibrilator
DisabilityDisability
DD/DD/
EE : EKG: EKG
ExposureExposure
14. Pada kasus-kasus tanpa henti napas dan hentiPada kasus-kasus tanpa henti napas dan henti
jantung, maka upaya penanganan harusjantung, maka upaya penanganan harus
dilakukan untuk mencegah keadaan tsb, misal:dilakukan untuk mencegah keadaan tsb, misal:
Pasien KomaPasien Koma
Pasien dengan trauma inhalasi atau luka bakarPasien dengan trauma inhalasi atau luka bakar
grade II-III pada daerah muka dan lehergrade II-III pada daerah muka dan leher
15. PELAYANAN GAWAT DARURAT YANG
LEBIH BAIK / PRIMA, SANGAT
DIBUTUHKAN KARENA
1. KASUS GAWAT DARURAT MENINGKAT
AKIBAT : Modernisasi pengangkutan dan
pembangunan, kepadatan penduduk, lingkungan
pemukiman, kemajuan IPTEK.
2. KESADARAN DAN PENGETAHUAN
MASYARAKAT SEMAKIN MENINGKAT
Peran & Fungsi Perawat GadarPeran & Fungsi Perawat Gadar
16. 1. PERLU PERTOLONGAN SEGERA,
CEPAT, TEPAT DAN AMAN
2. MEMPUNYAI MASALAH PATOLOGIS,
PSIKOSOSIAL, LINGKUNGAN,
KELUARGA
3. TIDAK SABAR MENUNGGU Informasi
4. UNIK
PERAWAT PROFESIONAL
17. 1. ORANG TERDEKAT DENGAN PASIEN
2. PALING MENGETAHUI PERKEMBANGAN
PASIEN SAAT DIRAWAT TANDA – TANDA
KEGAWATAN
3. MAMPU MENGENAL GEJALA DAN
PERTOLONGAN SEBELUM DOKTER DATANG
4. BERTANGGUNG JAWAB ATAS
PERKEMBANGAN DAN TINDAKAN YANG
TELAH DILAKUKAN PENCATATAN
5. BERFIKIR DAN BERINISIATIF Melihat gejala
pasien syok hipovolemik Interpretasi data
Syok ? Produk urine, sirkulasi perifer, kehausan,
kesadaran Atur posisi pasien, berikan oksigen,
hangatkan perifer
18. PERAN :
TL YG DIHARAPKAN OLEH ORANG LAIN THD SSO
DGN KEDUDUKAN DLM SISTEM
FUNGSI :
PEKERJAAN / SEGALA SESUATU YANG HARUS
DILAKUKAN SESUAI PERAN
GAWAT DARURAT MEDIK :
PERISTIWA YANG MENIMPA SSO DG TIBA2 DAPAT
MEMBAHAYAKAN JIWA, MEMERLUKAN TINDAKAN
MEDIK SEGERA DAN TEPAT
19. SUATU TEMPAT / UNIT DI RS YG MEMILIKI
TIM KERJA DENGAN KEMAMPUAN KHUSUS &
PERALATAN, YG MEMBERIKAN YAN PS
GAWAT DARURAT, MERUPAKAN RANGKAIAN
DARI UPAYA PENANGGULANGAN PASIEN GD
YANG TERORGANISIR
20. SS LOKAKARYA NASIONAL KEPERAWATAN TH
1993 :
• SEBAGAI TENAGA PELAKSANA PELAYANAN
KEPERAWATAN
• SEBAGAI PENGELOLA DALAM BIDANG
PELAYANAN KEPERAWATAN DAN INSTITUSI
PENDIDIKAN KEPERAWATAN
• SEBAGAI PENDIDIK DALAM ILMU
KEPERAWATAN
• SEBAGAI PENELITI
21. PERAN PERAWAT SEBAGAI PELAKSANA
DAPAT DIJABARKAN SBB :
• PEMBERI ASUHAN KEPERAWATAN (CARE
GIVER)
• PELINDUNG PASIEN (ADVOCATE)
• SEBAGAI PENASEHAT (COUNSELLOR)
• SEBAGAI PENDIDIK
• SEBAGAI KOORDINATOR
• SEBAGAI KOLABORATOR
• SEBAGAI KONSULTAN
22. 1.1. FUNGSI INDEPENDENFUNGSI INDEPENDEN Fungsi mandiriFungsi mandiri
berkaitan dengan pemberian asuhanberkaitan dengan pemberian asuhan
(Care)(Care)
2.2. FUNGSI DEPENDENFUNGSI DEPENDEN Fungsi yangFungsi yang
didelegasikan sepenuhnya ataudidelegasikan sepenuhnya atau
sebagian dari profesi lainsebagian dari profesi lain
3.3. FUNGSI KOLABORATIFFUNGSI KOLABORATIF KerjasamaKerjasama
saling membantu dlm program kes.saling membantu dlm program kes.
(Perawat sebagai anggota Tim Kes.)(Perawat sebagai anggota Tim Kes.)
23. FUNGSI INDEPENDEN DI UGD DIJABARKAN
1. Sebagai TUAN RUMAH YG BAIK BAGI
PASIEN / ANGGOTA TIM KES. LAIN
2. Melaksanakan PENGKAJIAN, Membuat
DIAGNOSA, Merencanakan YAN KEP,
Melaksanakan TINDAKAN ASKEP,
Mengevaluasi YANKEP, Mendokumentasikan
PROSES KEP.
3. Melaksanakan KEBIJAKAN DAN PROSEDUR
YG BERLAKU DI RS / UGD
24. 4. SEBAGAI KOMUNIKATOR
5. MERAWAT & MENJAGA KEUTUHAN
ALAT AGAR SIAP PAKAI
6. SEBAGAI OPERATOR UNTUK ALAT
KEDOKTERAN : EKG, DEFIBRILATOR,
RESPIRATOR, NEBULIZER, MONITOR
JANTUNG, AIR VIVA DLL.
7. SEBAGAI PEMBERI ASKEP PASIEN
GAWAT DARURAT SELAMA 24 JAM
TERUS MENERUS Berkesinambungan,
TURUT SERTA DALAM KLB.
25. KEMAMPUAN MINIMAL PETUGAS UGD
Pedoman DepKes 1990
1. Membuka & Membebaskan JALAN NAFAS
(Airway)
2. Memberikan VENTILASI PULMONER &
OKSIGENISASI (Breathing)
3. Memberikan SIRKULASI ARTIFICIAL
dengan jalan MASSAGE JANTUNG LUAR
(Circulation)
4. Menghentikan PERDARAHAN, BALUT
BIDAI, TRANSPORTASI, Pengenalan &
Penggunaan OBAT RESUSITASI, Membuat
& Membaca REKAMAN EKG.
26. a. Pasien TGDG “false emergency” (label hijau)
korban memerlukan tindakan medis tdk segera
b. Pasien DTG (label kuning) korban tidak gawat
memerlukan pertolongan medik untuk mencegah
lebih gawat atau mencegah cacat.
c. Pasien GD (label merah) korban dlm keadaan
mengancam nyawa bila tdk segera ditolong.
d. Pasien GTD (label putihlabel putih) pasien parah pertolongan
tidak mempunyai arti bagi penyelamatan jiwanya.
e. Pasien yg meninggal/Death on Arrival (label hitamlabel hitam)
KEMAMPUAN TENAGA PERAWAT UGD
SS PEDOMAN KERJA PERAWAT, DepKes 1999
:
1. MAMPU MENGENAL KLASIFIKASI PASIEN :
27. 2. MAMPU MENGATASI PASIEN : Syok,
Gawat Nafas, Gagal Jantung Paru
Otak, Kejang, Koma, Perdarahan,
Kolik, Status Asthmatikus, Nyeri
hebat daerah pinggul & Kasus
Ortopedi.
3. Mampu Melaksanakan PENCATATAN &
PELAPORAN YAN ASKEP.
4. MAMPU BERKOMUNIKASI : Intern,
Ekstern
28. I.I. PERAWAT KEPALAPERAWAT KEPALA RUANG RAWAT
DARURAT
A. PENGERTIAN :
Seorang tenaga profesional yang
bertanggung jawab dan berwenang
dlm mengelola pelayanan keperawatan
di ruang rawat darurat
URAIAN TUGASURAIAN TUGAS
29. B. PERSYARATAN :
1. Sehat jasmani dan rohani
2. Pendidikan D3 keperawatan atau lulusan SPK
ditambah pengalaman kerja minimal 5 tahun
3. Memiliki sertifikat manajemen keperawatan
4. Memiliki sertifikat pelatihan rawat darurat
5. Mempunyai pengalaman kerja di r. rawat darurat
6. Memiliki kemampuan memimpin
7. Mau & mampu mengembangkan diri sesuai dengan
perkembangan IPTEK
C. TANGGUNG JAWAB :
Secara operasional bertanggung jawa kpd Ka. Instalasi
30. D. TUGAS - TUGAS :
1. Melaksanakan Fungsi Perencanaan (P1)
a. Menentukan macam, mutu dan jumlah alat yang
dibutuhkan dlm pelayanan gawat darurat
b. Bersama staf menentukan jumlah pegawai yang
dibutuhkan di ruang rawat darurat
c. Membagi tugas harian dgn memperhatikan jumlah
& tingkat kemampuan tenaga keperawatan
d. Menyusun & mengusulkan program pengembangan
staf dan pendidikan
e. Berperan aktif menyusun prosedur / tata kerja di
ruang rawat darurat
f. Membuat dan menyusun program orientasi bagi
pegawai baru dan pasien
g. Mentaati peraturan & kebijakan yg telah ditetapkan
Rumah Sakit
31. 2.Melaksanakan Fungsi Penggerakan & pelaksanaan (P2)
a. Memantau seluruh staf dalam penerapan & pelaksanaan
peraturan / etika yang berlaku di ruang rawat darurat
b. Mengatur pelayanan keperawatan dgn kebutuhan tim
dan kemampuan tenaga
c. Membuat jadwal kegiatan (time schedule)
d. Memantau pelaksanaan tugas yang dibebankan
e. Mengatur pemanfaatan sumber daya secara tepat guna
dan hasil guna
f. Mengisi dan menyimpan “anecdotal record” serta
menandatangani daftar prestasi untuk berbagai
kepentingan pegawai
32. 3. Melaksanakan Fungsi Pengawasan,
Pengendalian dan Penilaian (P3)
a. Mengawasi pelaksanaan tugas masing-
masing pegawai
b. Mengawasi, mempertahankan dan
mengatur alat2 agar selalu siap pakai dan
tepat guna
c. Mengawasi pelaksanaan inventaris
secara periodik
d. Menganalisa masalah dan melakukan
tindak lanjut
e. Mengawasi kinerja perawat
33. II.II. PERAWAT PEMBIMBINGPERAWAT PEMBIMBING
A. PENGERTIAN :
Seorang tenaga keperawatan yang bertanggung jawab
dan berwenang dalam memberikan bimbingan kepada
tenaga keperawatan serta peserta didik keperawatan
di ruang rawat darurat
B. PERSYARATAN :
1. Sehat jasmani dan rohani
2. Pendidikan D3 Keperawatan ditambah pengalaman
kerja minimal 5 tahun
3. Memiliki sertifikat sebagai pembimbing
4. Memiliki sertifikat pelatihan rawat darurat
5. Mempunyai pengalaman kerja diruang rawat
darurat minimal 5 tahun
6. Memiliki kemampuan mendidik & membimbing
34. C. TANGGUNG JAWAB :
Secara operasional bertanggung jawab kepada
Kepala Ruang Rawat
D. TUGAS - TUGAS :
1. Melaksanakan bimbingan & pengawasan tenaga
keperawatan dan peserta didik sesuai dengan
perkembangan IPTEK keperawatan
2. Berperan serta dlm kegiatan penelitian bidang
kesehatan / keperawatan
3. Bersama kepala ruang rawat darurat menyusun
program pendidikan mengenai AsKep di IRD
4. Menciptakan kerja sama serta koordinasi yang
harmonis antara sesama perawat & tim kes. lain
5. Melakukan evaluasi hasil bimbingan
6. Mengikuti pertemuan ilmiah baik dibidang
kesehatan maupun keperawatan
7. Mentaati peraturan dan kebijakan yang telah
35. III. KETUA GRUPIII. KETUA GRUP
A. PENGERTIAN :
Seorang tenaga keperawatan profesional yang
bertanggung jawab & berwenang untuk mengetuai
sekelompok tenaga keperawatan dlm memberikan
Askep kepada sekelompok pasien keperawatan di
ruang rawat darurat
B. PERSYARATAN :
1. Sehat jasmani dan rohani
2. Pendidikan D3 Keperawatan atau SPK ditambah
pengalaman kerja minimal 5 tahun
3. Memiliki sertifikat pelatihan rawat darurat
4. Mempunyai pengalaman kerja sebagai pelaksana
di ruang rawat darurat minimal 5 tahun
5. Mempunyai kemampuan & mampu mengembang-
kan diri sesuai dgn perkembangan IPTEK
36. C. TANGGUNG JAWAB :
Secara operasional bertanggung jawab kpd Ka Ruangan
D. TUGAS - TUGAS :
1. Bersama kepala ruangan melakukan serah terima
tugas pada setiap pergantian dinas
2. Mengkoordinir kegiatan pelayanan keperawatan
di kelompoknya
3. Melaksanakan asuhan keperawatan
4. Menganalisa masalah & melakukan tindak lanjut
5. Membuat laporan
6. Mengawasi kinerja perawat anggota kelompoknya
7. Menjaga & memelihara lingkungan kerja agar tetap
bersih dan rapih
8. Menciptakan kerjasama serta koordinasi yg harmonis
antara sesama perawat dan tim kesehatan lain
9. Mentaati peraturan & kebijakan yg telah ditetapkan
rumah sakit
37. IV.IV. PERAWAT PELAKSANAPERAWAT PELAKSANA
A. PENGERTIAN :
Seorang tenaga keperawatan yg bertanggung jawab
dan diberi wewenang, memberikan pelayanan
keperawatan di instalasi rawat darurat
B. TANGGUNG JAWAB :
Secara operasional bertanggung jawab kepada
Ketua Grup / Kepala Ruang Rawat
C. TUGAS -TUGAS :
1. Melaksanakan serah terima setiap pergantian
dinas yang mencakup pasien dan peralatan
2. Melakukan Askep pasien; mengkaji keadaan
pasien, membuat rencana keperawatan,
melakukan tindakan keperawatan, melakukan
evaluasi & melakukan pencatatan / dokumentasi
38. 3. Menyiapkan, memelihara dan menyimpan peralatan
agar selalu siap pakai
4. Melakukan dinas rotasi sesuai jadwal yang sudah
dibuat oleh kepala ruangan
5. Memelihara lingk. IRD untuk kelancaran pelayanan
6. Melaksanakan program orientasi kepada pasien
tentang IRD & lingkungannya, peraturan / tata tertib
yang berlaku, fasilitas yang ada dan penggunaannya
7. Menciptakan hubungan kerjasama yg baik dgn pasien
& keluarganya maupun dgn anggota tim kesehatan
8. Membantu merujuk pasien kepada petugas kesehatan
lain yang lebih mampu untuk menyelesaikan masalah
kesehatan yang dapat ditanggulangi
39. 9. Mengikuti pertemuan berkala yg diadakan oleh dokter
penanggung jawab IRD atau perawat kepala ruang rawat
darurat
10. Menyiapkan pasien yang akan keluar meliputi :
1. Menyediakan formulir untuk penyelesaian administrasi
seperti : Surat izin pulang, surat keterangan sakit,
petunjuk diit, resep obat utk dirumah jika diperlukan,
surat rujukan atau pemeriksaan ulang dan surat
keterangan lunas membayar.
2. Memberikan penyuluhan kesehatan kepada pasien &
keluarga sesuai dengan keadaan & kebutuhan pasien,
misalnya mengenai : Diit, pentingnya pemeriksaan
ulang di RS, PKM, Institusi pelayanan kes. lainnya
11. Mentaati peraturan & kebijakan yg telah ditetapkan RS
40. Aspek Hukum Dalam KGDAspek Hukum Dalam KGD
Tujuan :Tujuan :
Meningkatkan kualitas penanganan pasienMeningkatkan kualitas penanganan pasien
Konsensus universal :Konsensus universal :
Pertimbangan aspek legal dan etikaPertimbangan aspek legal dan etika
tidak dapat dipisahkan dari pelayanan mediktidak dapat dipisahkan dari pelayanan medik
yang baik.yang baik.
Tuntutan hukum :Tuntutan hukum :
Kegagalan komunikasiKegagalan komunikasi
Ketidakmampuan mengatasi dillema dalam profesiKetidakmampuan mengatasi dillema dalam profesi
41. Definisi hukum :Definisi hukum :
““enforced rules devised by the State to govern theenforced rules devised by the State to govern the
behaviour of its members for the mutual benefits of allbehaviour of its members for the mutual benefits of all”.”.
Resiko : Sanksi bagi pelanggarResiko : Sanksi bagi pelanggar
Legislasi medik :Legislasi medik :
•
Hukum yang berlaku umum eq pidana,perdata (Negara)Hukum yang berlaku umum eq pidana,perdata (Negara)
•
Hukum-hukum khusus (Negara)Hukum-hukum khusus (Negara)
•
Administrative codesAdministrative codes (Negara, atasan)(Negara, atasan)
•
Kode etik (Ikatan profesi)Kode etik (Ikatan profesi)
•
Standar profesi (Ikatan profesi)Standar profesi (Ikatan profesi)
•
Standard Operating ProcedureStandard Operating Procedure (komite medik, atasan)(komite medik, atasan)
43. 1.1. Pasien berhak memperoleh informasiPasien berhak memperoleh informasi
mengenai tatamengenai tata tertib dan peraturan yangtertib dan peraturan yang
berlaku di RSberlaku di RS
2.2. Pasien berhak atas pelayanan yangPasien berhak atas pelayanan yang
manusiawi adilmanusiawi adil dan jujurdan jujur
33 Pasien berhak memperoleh pelayanan medisPasien berhak memperoleh pelayanan medis
yangyang bermutu sesuai dengan standarbermutu sesuai dengan standar
profesi dokter /profesi dokter / kedokteran gigi dan tanpakedokteran gigi dan tanpa
diskriminasidiskriminasi
4.4. Pasien berhak memperoleh asuhanPasien berhak memperoleh asuhan
keperawatankeperawatan sesuai dengan standar profesisesuai dengan standar profesi
keperawatankeperawatan
44. 5.5. Pasien berhak memilih dokter dan kelasPasien berhak memilih dokter dan kelas
perawataperawata sesuai dengan keinginan dan sesuaisesuai dengan keinginan dan sesuai
dengandengan peraturan yang berlaku di rumahperaturan yang berlaku di rumah
sakitsakit
6.6. Pasien berhak dirawat oleh dokter yangPasien berhak dirawat oleh dokter yang
secarasecara bebas menentukan pendapat klinisbebas menentukan pendapat klinis
dan pendapatdan pendapat etisnya tanpa campur tanganetisnya tanpa campur tangan
dari pihak orang laindari pihak orang lain
7.7. Pasien berhak meminta konsultasi kepadaPasien berhak meminta konsultasi kepada
dokterdokter lain yang terdaftar di RS tersebutlain yang terdaftar di RS tersebut
( second opinion )( second opinion ) terhadap penyakit yangterhadap penyakit yang
dideritanya, sepengetahuandideritanya, sepengetahuan dokter yangdokter yang
merawat.merawat.
45. 8.8. Pasien berhak atas “ PRIVACY “ &Pasien berhak atas “ PRIVACY “ &
kerahasiaankerahasiaan penyakit yang dideritanyapenyakit yang dideritanya
termasuk data - datatermasuk data - data yang merawatyang merawat
9.9. Pasien berhak mendapatkan informasi yangPasien berhak mendapatkan informasi yang
meliputi :meliputi :
~ Penyakit yang dideritanya~ Penyakit yang dideritanya
~ Tindakan medik apa yg hendak dilakukan~ Tindakan medik apa yg hendak dilakukan
~ Alternatif terapi lainya~ Alternatif terapi lainya
~ Prognosanya~ Prognosanya
~ Perkiraan biaya pengobatan~ Perkiraan biaya pengobatan
10.10. Pasien berhak menyetujui / memberikan izinPasien berhak menyetujui / memberikan izin
atasatas tindakan yang akan dilakukan oleh doktertindakan yang akan dilakukan oleh dokter
sehubungan dengan penyakit yangsehubungan dengan penyakit yang
dideritanyadideritanya
46. 11.11. Pasien berhak menolak tindakan yangPasien berhak menolak tindakan yang
hendakhendak dilakukan terhadap dirinya dandilakukan terhadap dirinya dan
mengakhirimengakhiri pengobatan serta perawatanpengobatan serta perawatan
atas tanggung jawabatas tanggung jawab sendiri sesudahsendiri sesudah
memperoleh informasi yangmemperoleh informasi yang jelas tentangjelas tentang
penyakitnyapenyakitnya
12.12. Pasien berhak didampingi keluarganyaPasien berhak didampingi keluarganya
dalam keadaan kritisdalam keadaan kritis
13.13. Pasien berhak menjalankan ibadahPasien berhak menjalankan ibadah
sesuaisesuai agama / kepercayaan yangagama / kepercayaan yang
dianutnya selamadianutnya selama hal itu tidakhal itu tidak
mengganggu pasien lainnyamengganggu pasien lainnya
47. 14.14. Pasien berhak atas keamanan danPasien berhak atas keamanan dan
keselamatan dirinya selama dalam RSkeselamatan dirinya selama dalam RS
15.15. Pasien berhak mengajukan usul,Pasien berhak mengajukan usul,
saran,saran, perbaikan, atas perlakuan rumahperbaikan, atas perlakuan rumah
sakitsakit terhadap dirinyaterhadap dirinya
16.16. Pasien berhak menerima atauPasien berhak menerima atau
menolakmenolak bimbinganbimbingan moril maupunmoril maupun
spiritualspiritual
48. 1.1. Pasien dan keluarganyaPasien dan keluarganya
berkewajibanberkewajiban untuk mentaatiuntuk mentaati
segala peraturan dan tatasegala peraturan dan tata tertib rumahtertib rumah
sakitsakit
2.2. Pasien berkewajiban untukPasien berkewajiban untuk
mematuhimematuhi segala intruksi doktersegala intruksi dokter
dan perawatdan perawat dalam pengobatandalam pengobatan
49. 3.3. Pasien berkewajiban memberikanPasien berkewajiban memberikan
informasiinformasi dengan jujur dandengan jujur dan
selengkapnya tentangselengkapnya tentang penyakit yangpenyakit yang
dideritanya kepada dokterdideritanya kepada dokter yang merawatyang merawat
4.4. Pasien dan atau penanggungnyaPasien dan atau penanggungnya
berkewajiban untuk melunasi semuaberkewajiban untuk melunasi semua
imbalan atas jasa pelayanan RS / dokterimbalan atas jasa pelayanan RS / dokter
5.5. Pasien & atau penanggungnyaPasien & atau penanggungnya
berkewajibanberkewajiban memenuhi hal-hal yang telahmemenuhi hal-hal yang telah
disepakati /disepakati / perjanjian yg telahperjanjian yg telah
dibuatnya.dibuatnya.
50. Keadaan Gawat
Darurat
?• Pelayanan medik SEGERA
• Pelayanan ekstensif
• Pemeriksaan diagnostik
• Observasi
• Rawat inap
(The American Hospital Association)
Cepat, Tepat, Bermutu, Terjangkau
Peraturan
52. Perawat
Etika keperawatan
• PP 32/1996 2:2
Tenaga keperawatan : perawat & bidan
• Munas VI PPNI No. 09/Munas/PPNI/2000
Kode Etik Keperawatan Indonesia:
- hubungan perawat dan klien
- hubungan perawat dan masyarakat
• Lafal sumpah/janji perawat :
- sarjana keperawatan,
- Ahli madya keperawatan,
- bidan
Kode Etik Bidan ??
Perawat lain ??
53. Isu Etika dan Hukum dalamIsu Etika dan Hukum dalam
Kegawatdaruratan MedikKegawatdaruratan Medik
1.1. Diagnosis keadaan gawat daruratDiagnosis keadaan gawat darurat
2.2. Standar Operating ProcedureStandar Operating Procedure
3.3. Kualifikasi tenaga medisKualifikasi tenaga medis
4.4. Hak otonomi pasien :Hak otonomi pasien : informed consentinformed consent (dewasa,(dewasa,
anak)anak)
5.5. Kewajiban untuk mencegah cedera atau bahayaKewajiban untuk mencegah cedera atau bahaya
pada pasienpada pasien
6.6. Kewajiban untuk memberikan kebaikan padaKewajiban untuk memberikan kebaikan pada
pasien (rasa sakit, menyelamatkan)pasien (rasa sakit, menyelamatkan)
7.7. Kewajiban untuk merahasiakan (etika >< hukum)Kewajiban untuk merahasiakan (etika >< hukum)
54. Isu Etika dan Hukum dalamIsu Etika dan Hukum dalam
Kegawatdaruratan Medik (lanjutan)Kegawatdaruratan Medik (lanjutan)
8.8. Prinsip keadilan danPrinsip keadilan dan fairnessfairness
9.9. KelalaianKelalaian
10.10. Malpraktek :Malpraktek :
salah diagnosissalah diagnosis
tulisan yang buruktulisan yang buruk
Kesalahan terapi : salah obat, salah dosisKesalahan terapi : salah obat, salah dosis
8.8. Diagnosis kematianDiagnosis kematian
9.9. Surat Keterangan KematianSurat Keterangan Kematian
10.10. Penyidikan medikolegal :Penyidikan medikolegal :
Forensik klinik : kejahatan susila, child abuse, aborsi,Forensik klinik : kejahatan susila, child abuse, aborsi,
KerahasiaanKerahasiaan
55. PencegahanPencegahan
Standar Operating ProcedureStandar Operating Procedure
Pencatatan :Pencatatan :
Mencatat segala tindakanMencatat segala tindakan
Mencatat segala instruksiMencatat segala instruksi
Mencatat serah terimaMencatat serah terima