Myanmar memiliki kebudayaan yang dipengaruhi agama Buddha dan masih banyak mempraktikkannya. Kesenian tradisional seperti tari mirip Indonesia namun gerakannya lebih gesit. Pakaian adat utama bernama longyi, sarung yang dipakai pria disebut paso dan wanita htamain.
1. BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Myanmar merupakan salah satu negara di Asia Tenggara yang
berbatasan dengan China, Thailand, India, Bangladesh dan Laos, memiliki
sejarah yang kaya dan budaya yang sudah ada ribuan tahun lamanya.
Penduduknya yangberjumlah 54-60 juta orang (sensusterakhir pada tahun
1983) sangat beragamragam,termasuk ratusan kelompok etnis yang
berbeda yang mempraktikkanberbagai macam agama, termasuk agama
Buddha, Kristen, Islam, Hindu dananimisme (meskipun Buddhisme
dipraktekkan oleh sebagian besar orang orang -hampir 90%) .Bentuk
pemerintahan Myanmar adalah junta militer yang dikenal dengannama
The State Peace and Development Council (SPDC). Dahulu
Myanmardikenal dengan nama Burma, namun pada tanggal 18 Juni 1989
nama Burmadi ubah oleh Junta Militer menjadiMyanmar.2Salah satu etnis
lainnya yang berada di Myanmar adalah Rohingya.Rohingya merupakan
kelompok minoritas Muslim yang berada di Negara BagianArakan, yang
terletak di pantai barat Myanmar.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimanakah kebudayaan di negara Myanmar..?
2. Apasajakah pakaian adat di negara Myanmar..?
C. Tujuan
1.Untuk mengetahui kebudayaan yang ada di negara Myanmar
2. Untuk mengetahui bentuk pakaian adat yang ada di negara Myanmar
2. KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
dengan rahmat, karunia serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat
menyelesaikan makalah tentang seni manca negara myanmar ini dengan
baik meskipun banyak kekurangan didalamnya. Dan juga kami berterima
kasih pada Bapak FAHRUDIN SPd selaku guru mata pelajaran SBK yang
telah memberikan tugas ini kepada kami.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka
menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai karya seni manca
negara. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini
terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami
berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang
telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu
yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang
membacanya.
RAHA, Januari 2017
M.Yunus Ahmadi
3. BAB 2
PEMBAHASAN
1.1 KEBUDAYAAN
Kebudayaan Myanmar banyak dipengaruhioleh agama mayoritas yang
dianut oleh mayarakatnya, yakniajaran Budha. Initerlihat daribanyaknya
pagoda yang dapat kita jumpaihampir di setiap tempat di Myanmar.
Masyarakatnya masih tergolong masyarakattradisionaldengan penduduk
yang ramah dan masih kita jumpai banyak masyarakatyang masih memakai
sarung dan mengisap rokok dengan cerutu. Salah satu pagoda terkenal yang
sangatindah adalah Pagoda Shwedagon di Yangoon dan reruntuhan candi
yang luas dari ibu kota lama Pagan adalah salah satu pemandangan paling
menarik di dunia. Beberapa kesenian tradisionalMyanmar adalah Bagan
Period Danceyang hampir mirip dengan tarian tradisionalIndonesia, namun
gerakan mereka lebih gesit dan beragam.Belum banyak potensipariwisata
yang dapat dikembangkan di Myanmar. Salah satunya mungkin dikarenakan
oleh konflik yang masih sering berkecamuk di negara itu serta kurangnya
kepedulian pemerintah dalam meningkan potensi pariwisata di negara seribu
pagoda itu.
Tarian Indonesia dan Myanmar punya Kemiripan
Sebagian besar tema tari-tarian dari Myanmar itu erat dengan kepercayaan
dan mitos, yang juga menjadi ciri khas seni tari Indonesia. Bagian pertama
tarian banyak terinsipirasi dari kehidupan istana dan dan kepercayaan
masyarakat Myanmar. Kepercayaan masyarakat Myanmar tergambar dalam
tarian penyambutan serta tarian Bagan yang terukir diatas pagoda tempat
ibadah masyarakat dengan mayoritas agama Budha. Tarian mahkota, tarian
Byaw-sejenis gendang menampilkan tarian gembira yang biasa ditampilkan di
4. hadapan raja-raja dan petinggi istana. Tarian tiga era Myanmar yaitu periode
Innwa, Konbaung, dan Yadanabon menampilkan perubahan gerakan hingga
dandanan para penari dari tiga periode kekuasaan. Hiasan bertatah warna
emas dan permata melengkapi busana tradisional yang dimodifikasi
tomtemporer. Sementara musik yang mengiringi tarian berasal dari lagu
tradisional Myanmar dan lagu-lagu tradisional rakyat.
1.3 PAKAIAN ADAT
Longyi sendiri merupakan sejenis sarung yang biasa dikenakan sebagai pakaian
sehari-hari oleh masyarakat Myanmar. Selain cara pemakaiannya cenderung
lebih praktis, longyi juga mampu memberikan rasa nyaman tersendiri terhadap
pemakainya jika dibandingkan celana.
Longyi yang dipakai kaum pria disebut “paso”, sementara yang dipakai kaum perempuan
disebut “htamain”, meski pada dasarnya tidak banyak perbedaan dalam cara
menggunakannya sebagaimana halnya cara menggunakan sarung di Indonesia. Longyi
tersebut biasa dipasarkan di tempat umum atau di pasar-pasar tradisional, dengan harga yang
bersaing tergantung kualitas bahan baku pembuatnya.
5. Dalam berbagai acara khusus, para pria di Myanmar biasanya akan
menggunakan longyi yang terbuat dari bahan sutra yang dipadukan dengan
baju tradisional tanpa kerah atau baju model barat. Sementara, untuk para
wanita biasa mengenakan longyi sutra yang dikombinasikan dengan blus
sebatas pinggang.
Sebagai pelengkap penampilan masyarakat Myanmar juga menambahkan
penggunaan bedak yang dikenal dengan nama "thanaka". Bedak ini dibuat
pasta hasil gerusan batang pohon semacam cendana. Konon kebiasaan ini
sudah menjadi tradisi di Myanmar sejak ribuan tahun yang lalu.
6. Salah satu tujuan utama dari pemakaian thanaka yaitu untuk menghaluskan
kulit wajah dan melindungi kulit dari sinar matahari, meski beberapa juga
memakainya di bagian tangan.
7. Daftar Isi
Kata pengantar...........................................................
Bab 1 Pendahuluan
A. Pendahuluan ...................................................
B. Rumusan Masalah .........................................
C. Tujuan ...........................................................
Bab 2 pembahasan
1.1Kebudayaan ...................................................
1.2 MakananKhas Myanmar ............................
1.3PakaianAdat ..................................................
Bab 3 Penutup
1.1 Kesimpulan........................................................
1.2 Saran ..................................................................
8. BAB 3 PENUTUP
Kesimpulan
Dari makalah diatas, kami dapat menarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Kebudayaan Myanmar banyak dipengaruhi olehagama mayoritas yang
dianut olehmasyarakatnya, yakni ajaran budha.
2. Sebagianbesar tema tari - tariandari Myanmar itusangat erat dengan
kepercayaandan mitos yang juga menjadi ciri khas seni tari indonesia.
3 . Pakaian adat Myanmar bernama longyi yang merupakan jenis sarung
yang merupakan jenis sarung yang biasa dikenakansehari hari. Longyi yang
dipakai kaum pria disebut ”paso” , sementarayang dipakai kaum wanita
disebut “htamain”.
Saran
Dalam pembuatanmakalah ini, penulis menyadari bahwa makalah ini
masukannya kepada penulis, agar pada pembuatan makalah selanjutnyabisa
lebihbaik lagi. masih jauh dari kesempurnaan, maka dari itu mohon pembaca
memberikan kritik dan saran.