1. 1
IPA SMK KELAS XB
By: Ir. Purwo Sutanto
BAB I
PENGERTIAN DAN SIFAT MATERI
Fokus pembelajaran kita saat ini adalah mengidentifikasi obyek secara terencana dan
sistematis untuk memperoleh gejala alam abiotik. Yang tergolong pada gejala abiotik antara lain
sifat materi yang didasarkan pada perubahan lewat peristiwa fisika dan kimia. Peristiwa fisika
ditandai dengan perubahan materi yang berkaitan dengan suhu, wujud, indeks bias, titik lebur,
daya hantar, warna, rasa, bau, hambatan, gerak, dan energi. Sebaliknya peristiwa kimia berkaitan
dengan perubahan kimia, misalnya terbakar, berkarat, bereaksi membentuk garam, asam, basa
dan sebagainya. Bila dikaji secara mendalam perubahan sifat fisika di atas mencakup perubahan
sifat yang bergantung pada jumlah atau kuantitas atau seringkali disebut sifat ekstensif. Misalnya
massa, volume, kandungan energi dan sebagainya. Sedangkan sifat yang berkaitan dengan warna,
rasa, bau, wujud, tidak bersifat kuantitatif disebut sifat intensif.
A. Pengertian Materi
Pada dasarnya segala sesuatu yang memiliki massa dan menempati ruang dapat digolongkan
sebagai materi. Sebagai contoh, batu dan air tergolong suatu materi, karena keduanya
memiliki massa dan volume. Materi adalah material fisik yang menyusun alam, yang bisa
diartikan sebagai segala sesuatu yang mempunyai massa dan menempati ruang. Materi dapat
berbentuk gas, cair, dan padat. Contoh: udara, kapur, meja. Ilmu Kimia mempelajari
komposisi, struktur dan sifat dari materi, serta perubahan kimia yang terjadi dari materi satu ke
yang lainnya. Contoh: kayu terbakar menjadi arang.
Penyusun materi
Materi dapat tersusun dari substansi murni atau tunggal yang terdiri dari satu unsur
atau beberapa unsur yang membentuk suatu senyawa. Materi juga dapat tersusun dari
senyawa campuran, yang tercampur secara homogen atau heterogen.
Skema klasifikasi materi
Substansi murni adalah materi yang mempunyai sifat dan komposisi tertentu. Unsur
adalah substansi murni yang tidak dapat dipisahkan menjadi sesuatu yang
lebih sederhana, baik secara fisika maupun kimia, mengandung satu jenis atom. Unsur di alam
cukup melimpah, berdasarkan jenisnya maka unsur dapat kita kelompokkan menjadi dua jenis
yaitu unsur logam dan unsur bukan logam. Unsur logam mudah dikenali dengan ciri ciri;
permukaannya mengkilat, berbentuk padat, kecuali air raksa (Hg) yang berbentuk cair. Unsur
logam mudah ditempa dapat menjadi plat atau kawat dan memiliki kemampuan menghantar
arus listrik atau konduktor. Unsur logam banyak terdapat di bumi kita dan beberapa contoh:
Magnesium (Mg), Natrium (Na), Aluminium (Al), Ferrum (Fe), Argentum (Ag), Calsium
(Ca), Kalium (K), Hydrargirum (Hg), Plumbun (Pb), Cuprum (Cu), dan lain-lain.
MATERI
Substansi Murni
Unsur Senyawa
Campuran
Homogen Heterogen
2. 2
Unsur bukan logam umumnya di alam terdapat dalam wujud padat atau gas, unsur ini
tidak dapat menghantarkan arus listrik dan juga panas (isolator), dalam wujud padat tidak
dapat ditempa dan juga tidak mengkilat. Untuk unsur bukan logam yang berwujud padat
ditemukan dalam bentuk unsurnya, misalnya silicon dalam bentuk Si dan carbon dalam bentuk
C. Selain itu juga ditemukan dalam bentuk senyawa seperti; unsur fosforus ditemukan dalam
bentuk P4, dan unsur Sulfur atau belerang ditemukan dalam bentuk S8. Molekul unsur untuk
fosforus dan sulfur disebut juga dengan molekul poilatomik, karena dibentuk oleh lebih dari
dua atom yang sejenis.
Untuk yang berwujud gas, umumnya tidak dalam keadaan bebas sebagai unsurnya
namun berbentuk molekul senyawa, misalnya unsur oksigen dialam tidak pernah ditemukan
dalam bentuk O, tetapi dalam bentuk gas oksigen atau O2, demikian pula dengan nitrogen
dalam bentuk N2 dan klor dalam bentuk Cl2. Molekul unsur untuk oksigen, nitrogen dan klor
disebut juga dengan molekul diatomik atau molekul yang dususun oleh dua atom yang sejenis.
Jika unsur kita potong kecil, dan dihaluskan maka suatu saat kita akan mendapatkan
bagian (partikel) yang terkecil, dan sudah tidak tampak oleh mata kita, bagian terkecil dari
sebuah dikenal dengan istilah atom.
Senyawa adalah zat yang dihasilkan dari ikatan antara atom penyusunnya, dan dapat
dipisahkan secara kimia menjadi unsur penyusunnya. Dalam kehidupan sehari hari kita
mendapatkan senyawa kimia dalam dua golongan yaitu senyawa organik dan senyawa
anorganik. Senyawa organik dibangun oleh atom utamanya karbon, sehingga senyawa ini
juga dikenal dengan istilah hidrokarbon. Senyawa hidrokarbon banyak terdapat di alam dan
juga pada makhluk hidup, dimulai dari bahan bakar sampai dengan molekul yang berasal atau
ditemukan dalam makhluk hidup seperti karbohidrat, protein, lemak, asam amino dan lain lain.
Senyawa anorganik merupakan senyawa yang disusun oleh atom utama logam, banyak
kita jumpai pada zat yang tidak hidup, misalnya tanah, batu batuan, air laut dan lain
sebagainya. Senyawa anorganik dapat diklasifikasikan sebagai senyawa bentuk oksida asam
basa dan bentuk garam. Senyawa oksida merupakan senyawa yang dibentuk oleh atom
oksigen dengan atom lainnya. Keberadaan atom oksigen sebagai penciri senyawa oksida.
Berdasarkan unsur pembentuk senyawa oksida senyawa oksida dapat dibedakan menjadi
dua macam, yaitu senyawa oksida logam dan oksida bukan logam. Senyawa oksida logam
merupakan senyawa yang dapat larut dalam air membentuk larutan basa. Di alam banyak
ditemukan senyawa oksida, umumnya berupa bahan tambang. Contoh oksida logam
Magnesium Oksida (MgO), Natrium Oksida (Na2O), Kalsium Oksida (CaO), dan lain-lain.
Senyawa basa, merupakan senyawa yang dibentuk oleh unsur logam dan dengan gugus
hidroksida (OH). Senyawa basa dapat dikenali karena memiliki beberapa sifat yang khas;
terasa pahit atau getir jika dirasakan, di kulit dapat menimbulkan rasa gatal panas. Larutan
basa dapat menghantarkan arus listrik, karena mengalami ionisasi. Hasil ionisasi berupa ion
logam dan gugus OH. Beberapa senyawa basa yang mudah kita temukan seperti soda api atau
Natrium hidroksida atau NaOH. Dalam larutan terionisasi menjadi Na+
dan OH-
,
Senyawa oksida bukan logam adalah senyawa yang dibentuk dari unsur bukan logam
dengan oksigen, misalnya antara unsur nitrogen dengan oksigen. Senyawa oksida bukan logam
dapat larut dalam air membentuk larutan asam. Beberapa senyawa oksida bukan logam
biasanya berbentuk gas. Contoh oksida bukan logam, Karbon monoksida (CO), karbon
dioksida (CO2 ), difosfor pentaoksida (P2O5), dan lain-lain.
Senyawa asam, adalah senyawa yang memiliki sifat sifat seperti, rasanya masam, dapat
menghantarkan arus listrik, dalam bentuk cair terionisasi dan menghasilkan ion hidrogen dan
sisa asam. Beberapa contoh asam dengan jenis pertama seperti asam karbonat (H2CO3), yang
disusun oleh 2 unsur H, 1 unsur C dan 3 unsur O. Jika asam ini terionisasi dihasailkan ion 2H+
dan ion CO3
-2
.
Asam organik adalah senyawa karbon yang memiliki karboksilat (COOH), dimana
senyawa organik merupakan senyawa yang memiliki kerangka atom karbon. Senyawa asam
organik yang paling sederhana adalah H-COOH dikenal dengan asam formiat. Yang memiliki
3. 3
satu atom karbon pada karboksilat disebut dengan asam asetat, penulisan dapat dilakukan
dengan mengganti unsur H nya saja sehingga H3C-COOH.
Senyawa garam, adalah senyawa yang dibentuk oleh unsur logam dan sisa asam.
Senyawa garam memiliki rasa asin, dalam keadaan larutan senyawa ini dapat menghantarkan
arus listrik kerena terjadi ionisasi. Senyawa garam NaCl, terionisasi menjadi ion Na+
dan ion
sisa asam Cl-
.
Campuran adalah materi yang tersusun dari beberapa substansi murni, sehingga
mempunyai sifat dan komposisi yang bervariasi. Contoh: gula ditambah air menghasilkan
larutan gula, mempunyai sifat manis yang tergantung pada komposisinya. Campuran
homogen adalah campuran yang mempunyai sifat dan komposisi yang seragam pada
setiap bagian campuran, tidak dapat dibedakan dengan melihat langsung. Contoh: garam
dapur dan air. Campuran heterogen adalah campuran yang mempunyai sifat dan
komposisi yang bervariasi pada setiap bagian campuran, dapat dibedakan dengan
melihat langsung (secara fisik terpisah). Contoh: gula dan pasir.
B. Wujud Materi dan Perubahannya
1. Wujud materi
Setiap saat, kita berinteraksi dengan benda-benda di sekitar kita. Benda-benda
tersebut mempunyai wujud yang berbeda-beda, dikelompokkan sebagai gas, cair dan
padat.
a. Gas
Gas mempunyai susunan molekul yang berjauhan, kerapatan rendah/tidak memiliki
volume dan bentuk tetap/selalu bergerak dengan kecepatan tinggi. Campuran gas selalu
uniform (serba sama). Gaya tarik-menarik antarpartikel dapat diabaikan. Laju suatu
partikel selalu berubah-ubah tapi laju rata-rata partikel-partikel gas pada suhu tertentu
adalah konstan.
Gas merupakan zat yang mempunyai bentuk dan volum yang tidak tetap. Contoh
gas yang terdapat di udara antara lain oksigen (O2), hidrogen (H2), nitrogen (N2), argon
(Ar), neon (Ne) dan masih banyak lagi. Secara umum, gas memiliki sifat-sifat sebagai
berikut:
1. Bentuknya tidak tetap
2. Volumenya tidak tetap, sesuai dengan ruangan yang diisinya
3. Dapat mengalir
4. Dapat dimampatkan
Gas memiliki sifat-sifat tersebut karena gas mempunyai susunan partikel yang tidak
teratur dan jarak antar partikelnya sangat jauh dibandingkan dengan zat padat maupun zat
cair. Hal ini menyebabkan gaya tarik menarik antar partikel gas sangat lemah. Sehingga
partikel-partikel gas dapat bergerak dari satu tempat ke tempat lain dan dapat menyebar
dalam ruangan yang diisinya.
Penggambaran susunan molekul: (a) gas, (b) cair, dan (c) padat.
4. 4
b. Cairan
Zat cair merupakan zat yang pada suhu kamar berwujud cair. Zat cair yang kita kenal
sehari-hari adalah air sirup, alkohol, oli dan minyak tanah. Secara umum ciri-ciri fase cairan
berada di antara fase gas dan fase padat, antara lain:
a. Mempunyai kerapatan yang lebih tinggi bila dibanding dengan gas, namun lebih
rendah bila dibandingkan dengan padatan.
b. Jarak antar partikel lebih dekat dekat.
c. Merupakan fase yang terkondensasi.
d. Merupakan fase yang bisa dikatakan tidak terkompresi.
e. Bentuk cairan akan menyesuaikan dengan wadahnya
Sifat-sifat tersebut disebabkan karena zat cair mempunyai susunan partikel yang
kurang teratur dan jarak antar partikelnya relatif lebih jauh dibandingkan dengan zat padat.
Hal ini menyebabkan gaya tarik antar partikel lebih lemah dibandingkan zat padat dan
partikel-partikel zat cair dapat dengan leluasa bergerak. Hal ini yang menyebabkan zat cair
dapat mengalir dari satu tempat ke tempat yang lain.
c. Padatan
Zat padat yang kita kenal dalam kehidupan sehari-hari diantaranya buku, uang
logam, besi, baja dan arang. Benda-benda tersebut cenderung memiliki bentuk dan volume
yang relatif tetap selama tidak ada gaya dari luar yang mengubah bentuknya. Pada
dasarnya, zat padat memiliki sifat-sifat sebagai berikut:
1. Bentuknya selalu tetap di manapun zatnya disimpan.
2. Tidak dapat mengalir atau dapat mempertahankan bentuknya..
3. Jarak partikel sangat dekat.
4. Volumenya relatif tetap saat diberi tekanan.
5. Tidak dapat dimampatkan.
6. Mempunyai kekerasan yang tinggi.
Sifat-sifat tersebut disebabkan karena zat padat mempunyai susunan partikel yang
teratur dan jarak antar partikel sangat dekat atau rapat sehingga ikatan antar partikelnya
sangat kuat.
2. Perubahan Wujud
Suatu zat tidak selalu tetap berada dalam wujudnya. Namun, suatu ketika zat dapat
mengalami perubahan wujud menjadi wujud lain. Sebagai contoh, air dapat membeku menjadi
es, atau menguap menjadi gas (uap air). Sebaliknya, es juga dapat mencair dan dapat mencair
dan uap air dapat mengembun menjadi air. Pernahkah kalian berfikir,mengapa hal itu bisa
terjadi?
Zat dapat berubah wujud karena adanya pengaruh suhu. Pada dasarnya, perubahan suhu
zat akan menyebabkan terjadinya perubahan susunan partikel-partikel zat tersebut. Dalam hal
ini, jika suatu zat padat dipanaskan hingga mempunyai suhu yang tinggi, maka jarak
antarpartikel zat tersebut akan semakin renggang seiring dengan semakin tingginya suhu. Pada
suhu tertentu,susunan partikel zat tersebut menyebabkan zat berubah menjadi cair. Jika pada
keadaan cair, suhu zat terus dinaikkan melalui pemanasan, maka jarak antarpartikel zat
tersebut akan sangat renggang, dan memungkinkan zat tersebut berubah wujud menjadi gas.
Bagaimana hal ini bisa terjadi?
Ketika suatu zat dipanaskan, maka partikel-partikel zat tersebut akan menyerap energi
panas (kalor). Energi panas ini kemudian digunakan oleh partikel-partikel tersebut untuk
bergetar dengan cepat dan bergerak saling menjauh, sehingga pada keadaan tertentu keadaan
zat tersebut akan berubah wujud menjadi cair dan kemudian dari cair menjadi gas.
Sementara itu, ketika suatu zat didinginkan, maka partikel-partikel zat tersebut
mengalami kekurangan energi, sehingga gaya tarik antarpartikel lebih kuat. Akibatnya jarak
5. 5
anrtarpartikel zat lebih rapat dibandingkan dengan sebelumnya. Keadaan tersebut
menyebabkan perubahan wujud zat, yaitu dari gas menjadi cair, dari cair menjadi padat.
Pada dasarnya, perubahan wujud zat terdiri dari membeku, mencair, menguap,
mengembun, menyublim, dan mendeposisi. Berikut ini penjelasan lebih lanjut tentang
perubahan wujud yang terdiri dari membeku, mencair, dan menguap.
a. Membeku
Membeku adalah proses perubahan wujud suatu zat dari cair menjadi padat. Sebagai
contoh, pada suhu tertentu air dapat membeku menjadi es. Proses membekunya suatu zat
biasanya terjadi pada suhu yang rendah. Suhu ketika suatu zat cair berubah wujud menjadi
padat dinamakan titik beku. Setiap benda memiliki titk beku yang berbeda-beda Titik beku
merupakan sifat fisika benda yang dapat digunakan utnuk meramalkan bentuk zat pada suhu
tertentu.
b. Mencair
Mencair atau meleleh adalah proses perubahan wujud suatu zat dari padat menjadi cair.
Sebagai contoh, lilin akan mencair atau meleleh ketika dibakar, es yang dibiarkan di udara
terbuka akan mencair. Proses mencair atau meleleh juga sering disebut dengan istilah lain,
yaitu melebur. Suhu ketika suatu zat mulai mencair disebut dengan titik cair, titik leleh, atau
titik lebur. Akan tetapi, yang paling umum digunakan adalah titik lebur.
Dengan mengetahui titik lebur suatu zat, maka kita dapat mengetahui kemurnian suatu
zat. Untuk zat-zat murni, pada umumnya memiliki titik lebur yang lebih tinggi dibandingkan
ketika zat tersebut telah tercampur dengan zat lain. Berdasarkan hal inilah, maka untuk
memperoleh logam yang murni, maka bijih logam yang dihasilkan dari proses tambang
dipanaskan dalam dapur pemanasan sampai melebur dan kemudian melalui proses lebih lanjut
akan diperoleh logam yang murni.
c. Menguap
Menguap adalah proses perubahan wujud suatu zat dari bentuk cair menjadi gas atau
uap. Suhu ketika suatu zat cair berubah menajdi uap disebut dengan titik uap. Ketika suatu zat
cair dipanaskan pada tekanan normal (1atm), maka pada suhu tertentu akan terlihat pada
seluruh bagian zat cair timbul gelembung-gelembung yang bergerak ke atas dan kemudian
pecah saat mencapai permukaan. Pada keadaan yang demikian, zat cair dikatakan mendidih.
Ketika suatu zat cair mendidih, maka hampir tiap bagian zat segera berubah menjadi uap.
Berdasarkan hal ini, maka titik uap sering disebut dengan titik didih. Sebagai contoh, air murni
mendidih ketika mencapai suhu + 100 pada tekanan normal (1atm), dan pada keadaan tersebut
partikel-partikel air akan berubah menjadi gas.
Ulangan Harian 1
Jawablah soal-soal berikut ini dengan singkat dan tepat!
1. Bumi yang kita tempati ini disusun oleh berbagai jenis material. Ada air, batu, kayu, logam,
gabus, kaca, dan lain-lain. Apakah pengertian materi itu yang benar dalam konteks IPA?
2. Dalam konsep IPA, ada beberapa jenis materi misalnya materi murni, yang terdiri dari
unsur, dan senyawa, serta materi campuran. Apakah yang dimaksud dengan unsur ?
3. Unsur di alam cukup melimpah, berdasarkan jenisnya maka unsur dapat kita kelompokkan
menjadi dua jenis yaitu unsur logam dan unsur bukan logam. Jelaskan sifat dan ciri-ciri
unsur non logam.
4. Berdasarkan unsur pembentuk senyawa oksida senyawa oksida dapat dibedakan menjadi
dua macam, yaitu senyawa oksida logam dan oksida bukan logam Apakah yang
dimaksud dengan senyawa oksida logam?
5. Apakah yang dimaksud dengan senyawa oksida bukan logam?
6. Setiap saat, kita berinteraksi dengan benda-benda di sekitar kita. Benda-benda tersebut
mempunyai wujud yang berbeda-beda, dikelompokkan sebagai gas, cair dan padat Apa
sebab benda padat tidak dapat mengalir ?
6. 6
7. Suatu zat tidak selalu tetap berada dalam wujudnya. Namun, suatu ketika zat dapat
mengalami perubahan wujud menjadi wujud lain. Apakah yang menyebabkan perubahan
wujud suatu benda?
8. Mengapa perubahan suhu dapat menyebabkan perubahan wujud benda!
9. Dengan mengetahui titik lebur suatu zat, maka kita dapat mengetahui kemurnian suatu zat.
Jelaskan hubungan titik lebur zat dengan kemurnian zat itu sendiri?
10. Senyawa adalah zat yang dihasilkan dari ikatan antara atom penyusunnya, dan dapat
dipisahkan secara kimia menjadi unsur penyusunnya. Dalam kehidupan sehari hari kita
mendapatkan senyawa kimia dalam dua golongan yaitu senyawa organik dan senyawa
anorganik. Apakah perbedaan senyawa anorganik dengan senyawa organik?
C. Sifat-Sifat Materi
1. Sifat Fisik
Kita dapat membengkokkan kawat tembaga, namun kita tidak dapat melakukannya
pada sebatang lilin. Lilin tidak dapat bengkok, tapi patah. Kerapuhan/ kegetasan tersebut
merupakan salah satu ciri yang menggambarkan lilin. Selain itu, warna dan bentuknya
juga merupakan penggambaran lilin. Ciri suatu materi yang dapat kita amati tanpa
merubah zat-zat yang menyusun materi tersebut disebut sifat fisis. Contoh-contoh sifat
fisis adalah warna, bentuk, ukuran, kepadatan, titik lebur dan titik didih. Kita dapat
menggambarkan suatu zat menggunakan sifat-sifat fisis.
Beberapa sifat fisis menggambarkan penampakan suatu benda. Sebuah paku besi
dapat digambarkan sebagai silinder berujung lancip yang terbuat dari bahan padat
berwarna kelabu pudar. Dengan menggambarkan bentuk, warna dan keadaan paku
tersebut, kamu telah mengetahui beberapa sifat fisisnya. Beberapa sifat fisis dapat diukur.
Sebagai contoh, kita dapat menggunakan sebuah penggaris untuk mengukur salah satu
sifat paku itu, yaitu panjangnya.
Jika campuran kerikil dan pasir, kamu dapat mengidentifikasi kerikil dan butiran
pasir melalui warna, bentuk dan ukurannya. Dengan menggeser-geser/mengocok campuran
tersebut, kamu dapat memisahkan kerikil dari butiran pasir karena keduanya berbeda
ukuran.
Sekarang perhatikan campuran serbuk besi dan pasir yang ditunjukkan pada gambar
di bawah. Mustahil memisahkan campuran ini dengan pengayakan karena serbuk besi dan
pasir mempunyai ukuran yang sama. Cara yang lebih efisien adalah dengan mendekatkan
magnet pada campuran itu. Ketika magnet dilewatkan di atas campuran tersebut, serbuk
besi akan ditarik oleh magnet sedangkan pasir tidak. Dalam hal ini, perbedaan sifat fisis,
seperti ketertarikan pada magnet, dapat digunakan untuk memisahkan zat dari campuran.
Campuran besi dan pasir dapat dipisahkan menggunakan gaya magnit
2. Sifat Kimia
Sifat kimia adalah ciri-ciri suatu zat yang menyatakan apakah zat itu dapat
mengalami perubahan kimia tertentu. Kecenderungan suatu zat untuk terbakar merupakan
contoh sifat kimia. Banyak zat lain yang mudah terbakar, seperti LPG, bensin, spiritus,
minyak tanah. Dengan mengetahui bahan mana yang mengandung zat-zat yang memiliki
sifat kimia ini, kamu akan dapat menggunakannya secara aman.
Jika kamu melihat-lihat dalam toko obat, kamu mungkin melihat banyak obat-
obatan yang disimpan dalam botol-botol gelap. Obat-obatan tersebut mengandung
7. 7
senyawa dengan sifat kimia yang serupa. Perubahan kimia akan terjadi pada senyawa
tersebut jika terkena cahaya.
Ketika logam dibiarkan di udara, beberapa jenis logam akan mengalami korosi.
Perkaratan besi merupakan salah satu contoh korosi. Karat besi adalah senyawa oksida
besi, yaitu besi yang telah mengikat oksigen. Karat besi bersifat rapuh dan berpori,
sehingga logam besi yang berada di bawahnya akan terus mengalami korosi lebih lanjut.
3. Beberapa Sifat Penting Materi
a. Sifat Fisis Gas
Empat variabel yang menggambarkan keadaan gas:
1) Tekanan (P)
2) Temperatur (T)
3) Volume (V)
4) Jumlah mol gas, mol (n)
1). Tekanan Gas
Tekanan didefinisikan sebagai besaran gaya normal yang menekan bidang
persatuan luas bidang. Tekanan adalah besaran skalar dan satuan tekanan menurut
SI adalah Pascal disingkat Pa, dimana 1 Pa = 1 N/m2
. Tekanan gas adalah gaya yang
diberikan oleh gas pada satu satuan luas dinding wadah. Torricelli ilmuan dari Italia
yang menjadi asisten Galileo adalah orang pertama yang melakukan penelitian tentang
tekanan gas. Ia menutup tabung kaca panjang di satu ujungnya dan mengisi dengan
merkuri. Kemudian ia menutup ujung yang terbuka dengan ibu jarinya, membalikkan
tabung itu dan mencelupkannya dalam mangkuk berisi merkuri, dengan hati-hati agar
tidak ada udara yang masuk. Merkuri dalam tabung turun, meninggalkan ruang yang
nyaris hampa pada ujung yang tertutup, tetapi tidak semuanya turun dari tabung.
Merkuri ini berhenti jika mencapai 76 cm di atas aras merkuri dalam mangkuk (seperti
pada gambar dibawah). Toricelli menunjukkan bahwa tinggi aras (batas atas) cairan
sedikit beragam dari hari ke hari dan dari satu tempat ke tempat yang lain, hal ini
terjadi karena dipengaruhi oleh atmosfer dan bergantung pada cuaca ditempat
tersebut. Peralatan sederhana ini yang disebut Barometer.
Barometer
Tekanan atmosfer adalah tekanan yang dilakukan oleh udara bebas pada suatu
dinding atau permukaan. Satuan tekanan juga sering dinyatakan dengan satuan
atmosfer. Harga satu atmosfer berbeda-beda di setiap tempat, bergantung pada
ketinggian dan temperatur, tetapi besarya satu atmosfer standar ditetapkan oleh
perjanjian internasional.
Satu atmosfer standar adalah besarnya tekanan yang sama dengan tekanan
hidrostatik yang ditimbulkan oleh air raksa di dalam kolom air raksa yang luas
penampangnya 1 cm2
dan tingginya 76 cm. Pengukuran dilakukan pada temperatur
8. 8
20o
C dan rapat massa air raksa sebesar ρ= 13,5951 gram/cm3
, di suatu tempat yang
harga percepatan grafitasinya g = 980,665 cm /det2
.
Hubungan antara temuan Toricelli dan tekanan atmosfer dapat dimengerti
berdasarkan hukum kedua Newton mengenai gerakan, yang menyatakan bahwa:
Gaya = massa x percepatan
F = m x a
Di mana percepatan benda (a) adalah laju yang mengubah kecepatan.
Semua benda saling tarik-menarik karena gravitasi, dan gaya tarik mempengaruhi
percepatan setiap benda. Percepatan baku akibat medan gravitasi bumi (biasanya
dilambangkan dengan g, bukannya a) ialah g = 9,80665 m/s2
. Telah disebutkan di
atas bahwa tekanan adalah gaya persatuan luas, sehingga :
P = F
A
= m.g
A
Karena volume merkuri dalam tabung adalah: V = A.h atau A = V
h
, maka:
P = m.g.h
V
. Jika masa jenis merkuri ρ = m/V, di mana ρ = massa jenis,
sehingga:
P = ρ.g.h
ρ = masa jenis zat (cair, gas)
h= tinggi zat (cair, gas)
g = tetapan grafitasi (9,8 m/s2
)
2). Suhu dan Pengukurannya
Pengukuran temperatur mengacu pada satu harga terperatur tertentu yang
biasanya disebut titik tetap. Sebagai titik tetap dapat dipakai titik tripel air, yaitu
temperatur tertentu pada saat air, es, dan uap air berada dalam kesetimbangan fase.
Temperatur titik tripel air, Tp = 273,16 Kelvin.
Persamaan yang menyatakan hubungan antara temperatur dan sifat
termometriknya berbentuk:
T(x) =273,16 .
X
Xtp
Kelvin
Dengan x = besaran yang menjadi sifat termometriknya
xtp = harga x pada titik tripel air
9. 9
T(x) = fungsi termometrik
Alat untuk mengukur temperatur disebut termometer.
Beberapa bentuk fungsi termometrik untuk berbagai termometer seperti
berikut ini:
1. Termometer gas volume tetap.
T(P) =273,16 . P
Ptp
Kelvin
dengan P = tekanan yang ditunjukkan termometer pada saat pengukuran.
Ptp = tekanan yang ditunjukkan termometer pada temperatur titik tripel air.
2.Termometer hambatan listrik.
T(R) =273,16 . R
Rtp
Kelvin
dengan, R = harga hambatan yang ditunjukkan termometer pada saat pengukuran
dan Rtp = harga hambatan yang ditunjukkan thermometer pada temperatur titik tripel
air.
3.Termometer termokopel.
T(ε) =273,16 .
tp
Kelvin
dengan ε = tegangan yang ditunjukkan termometer pada saat pengukuran.
εtp = tegangan yang ditunjukkan termometer pada temperatur titik tripel air.
Perbedaan jenis gas yang digunakan pada termometer gas volume tetap
memberikan perbendaan harga temperatur dari zat yang diukur. Akan tetapi, dari
hasil eksperimen didapatkan bahwa jika Ptp dari setiap jenis gas pada termometer
gas volume tetap tersebut harganya dibuat mendekati nol (Ptp = 0), maka hasil
pengukuran temperatur suatu zat menunjukkan harga yang sama untuk setiap jenis
gas yang digunakan.
Harga temperatur yang tidak bergantung pada jenis gas (yang digunakan pada
termometer gas volume tetap) disebut temperatur gas ideal. Fungsi termometrik
untuk temperatur gas ideal adalah:
T = 273,16
0
lim
Ptp
P
Ptp
Kelvin
1). Termometer Celcius mengambil patokan titik lebur es/titik beku air sebagai
titik ke nol derajat (0o
C) dan titik didih air sebagai titik ke seratus derajat (100o
C).
Semua patokan tersebut diukur pada tekanan 1 atmosfer standar. Termometer Celcius
mempunyai skala yang sama dengan temperatur gas ideal. Harga titik tripel air
menurut termometer Celcius adalah: ηtp = 0,01o
C
Hubungan antara temperatur Celcius dan temperatur Kelvin dinyatakan dengan:
η(oC) = T(K) – 273,16
2). Termometer Fahrenheit mengambila patokan titik lebur es/titik beku air
sebagai skala yang ke- 32o
F dan titik didih air sebagai skala yang ke- 212o
F.
Hubungan antara Celcius dan Fahrenheit dinyatakan dengan:
τc(o
C) = (32 + 9/5. τc)o
F, atau τF(o
F) = 5/9 (τF- 32) o
C
Contoh-Contoh soal :
10. 10
1. Seorang siswa mengukur temperatur suatu benda dengan thermometer Celcius.
Hasil pengukuran menunjukkan benda tersebut bertemperatur 80o
C. Berapa
temperatur tersebut jika diukur dengan temperatur Fahrenheit dan Kelvin?
Penyelesaian:
τc(o
C) = (32 + 9/5. τc)o
F
= ηc(o
C) = (32 + 9/5. 80)o
F= 176o
F
dan TK = TC + 273,15 = 80 + 273,15 = 353,15 K
2. Pada permukaan titik tripel air, tekanan gas pada termometer gas menunjukkan 6,8
atmosfer (atm).
a. Berapakah besarnya temperatur suatu zat yang pada waktu pengukuran
menunjukkan tekanan sebesar 10,2 atm?
b. Berapakah besarnya tekanan yang ditunjukkan termometer jika temperatur zat
yang diukur besarnya 300 Kelvin?
Penyelesaian:
a. T = 273,16 x P/Ptp = 273,16 x 10,2/6,8 =409,74 Kelvin
b. T = 273,16 x P/Ptp
P = (T x Ptp)/ 273,16 = (300 x 6,8)/273,16 = 7,49 atm
3. Suatu gas mempunyai temperatur -5o
C.
a. Tentukan besarnya temperatur gas tersebut dalam skala Kelvin!
b. Tentukan besarnya temperatur gas tersebut dalam skala Fahrenheit!
Penyelesaian:
a. t = (T – 273,15)o
C.
T = (t + 273,15) K
karena t = -5o
C, maka T = 268,15 K
b. η = (9/5 +32)o
F
=(9/5x(-5)+32)oF
= 23o
F
4.Pesawat ulang-alik Colombia menggunakan helium cair sebagai bahan bakar
utama roketnya. Helium mempunyai titik didih 5,25 Kelvin. Tentukan besarnya
titik didih helium dalam o
C dan dalam o
F!
Penyelesaian:
Titik didih helium.
T = 273,15 = 5,25 + η
η = T – 273,15 = 5,25 – 273,15
η = -268,9o
C
Dalam skala Fahrenheit:
η = 9/5.t + 32
= 9/5 x (-268,9) +32
= -484,02 + 32
= -452,02o
F
5. Apabila tekanan 1 atmosfer standar dinyatakan dalam satuan Pascal, berapakah
tekanan tersebut?
Penyelesaian:
P = ρ.g. y
ρ = 13,5951 gr/cm3
= 13,595,1 kg/m3
g = 980,665 cm/det2
= 9,80665 m/det2
y = 76 cm = 0,76 m
11. 11
P = 13,595,1 x 9,80665 x 0,76 Pa
= 1,013 x 105 Pa
Jadi, 1 atm standar = 1,01 x 105 Pascal
Catatan: 1 bar adalah satuan tekanan yang besarnya sama dengan 105 Pa. Harga 1
bar adalah mendekati harga 1 atm standar, karena itu untuk pemakaian praktis sehari-hari
kita biasanya menyamakan 1 bar = 1 atm standar.
3). Volume
a) Hukum Boyle
Robert Boyle pada tahun 1622 melakukan percobaan dengan menggunakan
udara. Ia menyatakan bahwa volume sejumlah tertentu gas pada suhu yang konstan
berbanding terbalik dengan tekanan yang dialami gas tersebut. Hubungan tersebut
dikenal sebagai Hukum Boyle, secara matematis dapat dinyatakan sebagai berikut :
V ≈ 1/P atau P.V = konstan
V = volume; P = tekanan
Persamaan diatas berlaku untuk gas-gas yang bersifat ideal.
Contoh :
Silinder panjang pada pompa sepeda mempunyai volume 1.131 cm3
dan diisi dengan
udara pada tekanan 1,02 atm. Katup keluar ditutup dan tangkai pompa didorong sampai
volume udara 517 cm3
. Hitunglah tekanan di dalam pompa.
Gambar Kurva hubungan antara P – V dan 1/P – V
Penyelesaian :
Perhatikan bahwa suhu dan jumlah gas tidak dinyatakan pada soal ini, jadi
nilainya 22,414 L atm tidak dapat digunakan untuk tetapan C. bagaimanapun, yang
diperlukan adalah pengandaian bahwa suhu tidak berubah sewaktu tangkai pompa
didorong. Jika P1 dan P2 merupakan tekanan awal dan akhir, dan V1 dan V2 adalah
volume awal dan akhir, maka:
P1.V1 = P2.V2
Sebab suhu dan jumlah udara dalam pompa tidak berubah. Substitusi
menghasilkan :
(1,02atm).(1131cm3
)=P2. (517cm3
) Sehingga P2 dapat diselesaikan:
P2 = 2,23 atm
b) Hukum Charles
Pada tekanan konstan, volume sejumlah tertentu gas sebanding dengan suhu
absolutnya. Hukum di atas dapat dituliskan sebagai berikut:
V ≈ T atau V/T = konstan
Hubungan di atas ditemukan oleh Charles pada tahun 1787 dan dikenal
sebagai Hukum Charles. Secara grafik, hokum Charles dapat digambarkan seperti
pada gambar di bawah. Terlihat bahwa apabila garis-garis grafik diekstrapolasikan
hingga memotong sumbu X (suhu), maka garis-garis grafik tersebut akan
12. 12
memotong di satu titik yang sama yaitu – 273,15 °C. Titik ini dikenal sebagai suhu
nol absolute yang nantinya dijadikan sebagai skala Kelvin. Hubungan antara
Celcius dengan skala Kelvin adalah:
K = °C + 273,15
K = suhu absolut
°C = suhu dalam derajat Celcius
Gambar Volume suatu gas sebanding dengan suhunya
Sama hal-nya dengan hukum Boyle, hukum Charles juga berlaku untuk gas
ideal.
Contoh soal: Seorang ilmuan yang mempelajari sifat hidrogen pada suhu
rendah mengambil volume 2,50 liter hidrogen pada tekanan atmosfer dan suhu 25°C
dan mendinginkan gas itu pada tekanan tetap sampai –200 °C. Perkirakan besar
volume hidrogen!
Penyelesaian :
Langkah pertama untuk mengkonversikan suhu ke Kelvin:
T1 = 25°C → T1 = 298,15 K
T2 = -200°C → T2 = 73,15 K
1
1
V
T
= 2
2
V
T
V2 = 1. 2
1
V T
T
= 2,5 73,15
298,15
Lx K
K
= 0,613L
c). Hukum Avogadro
Pada tahun 1811, Avogadro mengemukakan hukum mengenai sifat-sifat gas.
Dia menemukan bahwa pada suhu yang sama, sejumlah volume yang sama dari
berbagai gas akan mempunyai jumlah partikel yang sama pula banyaknya.
Hukum Avogadro dapat dinyatakan sebagai berikut:
V ≈ n atau V/n = konstan
n = jumlah mol gas
Satu mol didefinisikan sebagai massa dari suatu senyawa/zat yang
mengandung atom atau molekul sebanyak atom yang terdapat pada dua belas gram
karbon (C12
). Satu mol dari suatu zat mengandung 6,023 x 1023
partikel. Bilangan
ini dikenal sebagai Bilangan Avogadro.
13. 13
Gambaran hukum Avogadro
d) Hukum Keadaan Standar
Untuk melakukan pengukuran terhadap volume gas, diperlukan suatu keadaan
standar untuk digunakan sebagai titik acuan. Keadaan ini yang juga dikenal sebagai
STP (Standart Temperature and Pressure) yaitu keadaan dimana gas mempunyai
tekanan sebesar 1 atm (760 mmHg) dan suhu °C (273,15 K). Satu mol gas ideal,
yaitu gas yang memenuhi ketentuan semua hukum-hukum gas akan mempunyai
volume sebanyak 22,414 liter pada keadaan standar ini.
e) Hukum Gas Ideal
Definisi gas ideal, antara lain:
a. Suatu gas yang terdiri dari partikel-partikel yang dinamakan molekul.
b. Molekul-molekul bergerak secara serampangan dan memenuhi hukum-hukum
gerak Newton.
c. Jumlah seluruh molekul adalah besar.
d. Volume molekul adalah pecahan kecil yang diabaikan dari volume yang
ditempati oleh gas tersebut.
e. Tidak ada gaya yang cukup besar yang beraksi pada molekultersebut kecuali
selama tumbukan.
f. Tumbukannya elastik (sempurna) dan terjadi dalam waktu yang sangat singkat.
Gambaran gas ideal
Apabila jumlah gas dinyatakan dalam mol (n), maka suatu bentuk persamaan
umum mengenai sifat-sifat gas dapat diformasikan. Sebenarnya hukum Avogadro
menyatakan bahwa 1 mol gas ideal mempunyai volume yang sama, apabila
suhu dan tekanannya sama. Dengan menggabungkan persamaan Boyle, Charles
dan persamaan Avogadro akan didapat sebuah persamaan umum yang dikenal
sebagai persamaan gas ideal.
V ≈ n. T
P
atau
V = R.n. T
P
atau V.P = n.R.T
Persamaan di atas akan sangat berguna dalam perhitungan-perhitungan volume
gas. Nilai numerik dari konstanta gas dapat diperoleh dengan mengasumsikan gas
berada pada keadaan STP, maka:
14. 14
R = (1 atm) (22,414L) R
(0,082056L x atm/K.mol) (1 mol)(273,16K)
Dalam satuan SI, satuan tekanan harus dinyatakan dalam N/m2
dan karena 1
atm ekivalen dengan 101,325 N/m2
.
Contoh : Balon cuaca yang diisi dengan helium mempunyai volume 1,0 x 104
L pada 1,00 atm dan 30 °C. Balon ini sampai ketinggian yang tekanannya turun
menjadi 0,6 atm dan suhunya –20°C. Berapa volume balon sekarang? Andaikan
balon melentur sedemikian sehingga tekanan di dalam tetap mendekati tekanan di
luar.
1. 1
1
P V
T
= 2. 2
2
P V
T
V2 = ( 2. 1). 1
2. 1
T P V
P T
= (1,0 x 10.000 L(1,00 atm x 253K
0,6 atm x 303 K
V2 = 14.000 L
b. Adesif/Kohesifitas dan Dampaknya
Partikel-partikel zat padat atau zat cair bisa tetap menyatu membentuk suatu benda
karena adanya gaya tarik-menarik antar partikel. Kohesi adalah gaya tarik menarik antar
partikel zat sejenis. Gaya kohesi antar partikel zat padat memiliki kekuatan paling besar,
kemudian zat cair dan gas.Contoh kohesi adalah ikatan partikel-partikel zat untuk tetap
menyatu membentuk suatu benda. Gaya kohesi yang besar menyebabkan zat padat sulit di
potong atau dipatahkan. Gaya tarik kohesi menyebabkan partikel cenderung berkumpul
dengan zat sejenis
Jika kamu memasukkan air ke dalam gelas yang kering, kemudian air tersebut di
tumpahkan kembali, gelas menjadi basah, sebagian air menempel pada dinding gelas
karena adanya gaya tarik-menarik antar partikel. Gaya tarik menarik antar partikel yang
tidak sejenis tersebut dinamakan Adhesi. Gaya tarik adhesi menyebabkan partikel
cenderung meninggalkan zat sejenis, sebagai contoh adalah ketika tinta dituliskan pada
sebuah kertas.
Permukaan air teregang akibat adanya gaya tarik tarik antar molekul air di
permukaan. Dengan kata lain terdapat gaya kohesi pada molekul-molekul air di
permukaan. Gaya kohesi ini selalu berusaha untuk memperkecil luas permukaan zat air.
Air yang berada dalam keadaan ini dikatakan memiliki tegangan permukaan. Tegangan
permukaan dapat diamati pada wadah yang diisi larutan hingga penuh. Pernahkah kamu
melihat nyamuk melayang-layang di atas permukaan air ? Tegangan permukaan airlah
yang membuat nyamuk dapat melayang.
Peristiwa permukaan zat cair yang melengkung disebut meniskus. Meniskus cekung
adalah permukaan zat cair yang bentuk cekung sebagai contoh air dituangkan kedalam
tabung reaksi yang tidak berminyak. Gaya adhesi antar partikel air dengan partikel tabung
reaksi lebih besar daripada gaya kohesi antar partikel air . Partikel air yang bersentuhan
dengan dinding lebih tertarik ke dinding , oleh karena itu posisi permukaan air di dinding
tabung lebih tinggi dari pada posisi permukaan air di tengah tabung. Sifat zat cair pada
meniskus cekung adalah membasahi dinding kaca dan naiknya permukaan zat cair pada
pipa kapiler.
Meniskus cembung adalah permukaan zat cair yang berbentuk cembung.
Contohnya adalah permukaan air didalam tabung reaksi yang telah diolesi minyak. Gaya
kohesi antar partikel air lebih besar dari pada gaya adhesi antara partikel air dengan
partikel minyak, akibatnya partikel air cenderung menjauhi dinding tabung reaksi, oleh
karena itu, permukaan air di dinding lebih rendah daripada permukaan air di tengah tabung
reaksi. Meniskus cembung juga dapat ditunjukkan dengan memasukkan raksa kedalam
15. 15
tabung reaksi. Meniskus cembung mempunyai sifat tidak membasahi dinding dan turunnya
permukaan raksa pada pipa kapiler.
Gejala kapilaritas adalah peristiwa naik atau turunya zat cair dalam pipa kapiler.
Peristiwa kapilaritas terjadi jika jika rongga (diameter) pipa sangat kecil . Contoh efek
kapilaritas adalah naiknya minyak pada sumbu kompor, air menyebar dikertas penghisap
dan naiknya air dari akar ke daun pada tumbuh-tumbuhan.
c. Penghantaran Panas (Kalor)
Kalor merupakan salah satu bentuk energi yang dapat berpindah dari satu tempat ke
tempat lainnya. Kalor dapat mengalir dari suatu tempat ke tempat lainnya melalui 3 cara,
yaitu secara konduksi, konveksi, dan radiasi
1) Konduksi kalor pada suatu zat adalah perambatan kalor yang terjadi melalui vibrasi
molekul-molekul zat tersebut di mana tidak disertai perpindahan dari media penghantar
kalor. Pada saat terjadi konduksi kalor, molekul-molekul zat tidak berpindah tempat
(relatif diam). Laju aliran kalor konduksi dinyatakan dengan persamaan :
Q
dt
= -K.A. dT
dx
, untuk K menyatakan konduktivitas termal, A adalah luas penampang
zat yang dilalui kalor, t adalah waktu aliran, dan x adalah jarak yang ditempuh aliran kalor
tersebut.
Atau secara singkat, besarnya kalor yg mengalir secara konduksi dapat dihitung dng
rumus Q = K.A.ΔT.
Harga dT
dx
disebut gradien temperatur. Untuk zat padat yang homogen harga dT
dx
mendekati harga T
x
. Konduktivitas termal K untuk zat padat pada umumnya konstan dan
untuk setiap jenis zat mempunyai harga K tertentu.
2). Pada konveksi kalor, molekul-molekul yang menghantarkan kalor ikut bergerak
sesuai dengan gerak aliran kalor. Aliran kalor terjadi pada fluida (zat cair dan gas) yang
molekul-molekulnya mudah bergerak. Laju aliran kalor konveksi dinyatakan oleh
persamaan :
Q
dt
= -h.A.∆T, h disebut koefisien konveksi kalor yang harganya bergantung dari
berjenis-jenis faktor, seperti viskositas, bentuk permukaan zat, dan jenis fluida. Persamaan
di atas diperoleh secara empiris.
Atau secara singkat, besarnya kalor yg mengalir secara konveksi dapat dihitung dng
rumus Q = h.A.ΔT.
3). Radiasi kalor adalah kalor yang dihantarkan dalam bentuk radiasi gelombang
elektromagnetik. Energi radiasi per satuan waktu persatuan luas yang dipancarkan oleh
suatu benda disebut daya radiasi. Daya radiasi yang dipancarkan oleh benda hitam pada
temperatur T dinyatakan dengan hukum Stefan – Boltzmann:
Rβ = σ.T4
, dengan Rβ menyatakan daya radiasi yang dipancarkan oleh benda-benda
hitam dan ζadalah suatu konstanta yang harganya, ζ = 5,67 x 10-8 watt/ m2
K4
.
Untuk benda yang bukan benda hitam:
Rβ = e.T4
, e, adalah faktor emisivitas yang harganya 0 < e < 1 dan untuk benda hitam
e = 1. Besaran δQ menyatakan sejumlah kecil kalor yang mengalir dalam interval waktu
dt. Jadi Q
dt
menyatakan laju aliran kalor. Jika suatu benda yang luas permukaannya A dan
16. 16
temperaturnya T2 menyerap energi radiasi yang dipancarkan oleh benda lain yang
temperaturnya T1 (T1 > T2), maka benda pertama akan terjadi perpindahan kalor sebesar :
Q
dt
= ε . ζ(T1
4
- T2
4
), ε adalah suatu konstanta berdimensi luas yang bergantung pada
luas permukaan dan emisivitas kedua benda.
d. Konsentrasi Larutan
Konsetrasi larutan merupakan cara untuk menyatakan hubungan kuantitatif antara
zat terlarut dan pelarut. Jumlah zat tiap satuan volume disebut konsentrasi. Larutan encer
adalah larutan yang jumlah zat terlarut sangat sedikit, sedangkan Larutan pekat adalah
larutan yang jumlah zat terlarut sangat banyak. Cara menyatakan konsentrasi: molar, molal,
persen, fraksi mol,bagian per sejuta (ppm), dll.
1). Molaritas (M)
Molaritas Larutan merupakan campuran antara pelarut dan zat terlarut. Jumlah
zat terlarut dalam larutan dinyatakan dalam konsentrasi. Salah satu cara untuk
menyatakan konsentrasi dan umumnya digunakan adalah dengan molaritas (M).
Molaritas merupakan ukuran banyaknya mol zat terlarut dalam 1 liter larutan.
M = (mol)
(liter)
n
V
= mol x 1.000
(mL)
V
= g
Mr
x 1.000
( )
V mL
keterangan:
V = volume larutan
g = massa zat terlarut
Mr = Massa Rumus, yaitu jmlah massa atom yang menyusun zat itu.
Contoh : Berapakah molaritas 0.4 gram NaOH (Mr = 40) dalam 250 mL
larutan ?
Jawab : M = (0,4/ 40)mol
0,25L
= 0.4 M
Pengenceran larutan dilakukan apabila larutan terlalu pekat. Pengenceran
dilakukan dengan penambahan air. Pengenceran tidak merubah jumlah mol zat
terlarut. Sehingga,
V1M1 = V2M2
keterangan:
V1 = volume sebelum pengenceran
M1 = molaritas sebelum pengenceran
V2 = volume sesudah pengenceran
M2 = molaritas sesudah pengenceran
2). Persen Berat (% w/w)
Persen berat menyatakan jumlah gram berat zat terlarut dalam 100 gram
larutan. Contoh : larutan gula 5%, berarti dalam 100 gram larutan gula terdapat :
• (5/100) x 100 gram gula = 5 gram gula
• (100 – 5) gram air = 95 gram air
3). Bagian per juta (part per million, ppm)
Artinya ppm adalah massa komponen larutan (g) per 1 juta g larutan. Untuk
pelarut air : 1 ppm setara dengan 1 mg/liter.
e. Keasaman
Sifat asam dan basa termasuk pokok bahasan yang penting dalam ilmu kimia.
Dalam kehidupan sehari-hari, sifat ini dapat kita jumpai misalnya rasa asam dari buah
17. 17
jeruk dan cuka. Rasa asam tersebut berasal dari asam yang terkandung dalam buah jeruk
dan cuka, yaitu asam sitrat dan asam cuka. Asam askorbat dalam vitamin C adalah zat
penting dalam makanan kita.
Asam sulfat adalah contoh senyawa yang bersifat asam yang terkandung dalam
baterai mobil yang produksinya berada pada tingkat atas dalam produksi tahunan dari
industri kimia. Senyawa yang bersifat basa yang penting diantaranya adalah amonia,
terdapat dalam bahan pembersih rumah tangga. Contoh lainnya yaitu natrium hidroksida,
dipasaran bernama lye, terdapat pada pembersih dan zat buangan. Demikian juga ”milk of
magnesia” yang dipakai sebagai obat penyakit lambung juga bersifat basa.
Definisi-definisi berdasarkan pengamatan mengenai asam dan basa dapat dilihat
pada table berikut ini:
Untuk mengetahui sifat suatu senyawa apakah asam, basa, atau netral, cara yang
digunakan adalah mengujinya dengan indicator asam-basa. Beberapa indikator asam-basa
yaitu :
1). Lakmus merah dan lakmus biru
Asam mengubah kertas lakmus biru menjadi merah. Sedangkan basa mengubah
kertas lakmus merah menjadi biru. Senyawa netral tidak mengubah warna kedua kertas
lakmus.
2). Indikator universal
Dengan indikator universal, kita bisa langsung mengetahui berapa pH (kekuatan
asam / basa) dari suatu senyawa dengan membandingkan warna indikator yang terkena
senyawa dengan warna standar.
3). pH meter
pH larutan juga bisa diukur dengan pH meter. Alat digital ini memberikan nilai pH
yang lebih akurat daripada indikator universal.
Kekuatan keasaman suatu larutan disebut dengan derajat keasaman (konsentrasi ion
H+
) dalam larutan atau pH. Rumus pH dituliskan sebagai berikut:
pH = - log [H+
]
Untuk air murni pada temperatur 25 °C :
[H+
] = [OH-
] = 10-7
mol/L
Sehingga pH air murni = - log 10-7
= 7
Atas dasar pengertian ini, maka :
• Jika pH = 7, maka larutan bersifat netral
• Jika pH < 7, maka larutan bersifat asam
• Jika pH > 7, maka larutan bersifat basa
• Pada temperatur kamar : pKw = pH + pOH = 14
f. Daya Hantar Listrik Larutan
Berdasarkan kemampuan menghantarkan arus listrik (didasarkan pada daya
ionisasi), larutan dibagi menjadi dua, yaitu larutan elektrolit, yang terdiri dari elektrolit
kuat dan elektrolit lemah serta larutan non elektrolit. Larutan elektrolit adalah larutan
yang dapat menghantarkan arus listrik, sedangkan larutan non elektrolit adalah larutan
yang tidak dapat menghantarkan arus listrik.
18. 18
1) Larutan Elektrolit Kuat
Larutan elektrolit kuat adalah larutan yang mempunyai daya hantar arus listrik,
karena zat terlarut yang berada didalam pelarut (biasanya air), seluruhnya dapat
berubah menjadi ion-ion dengan harga derajat ionisasi adalah satu (α = 1). Yang
tergolong elektrolit kuat adalah :
• Asam kuat, antara lain: HCl, HClO3, HClO4, H2SO4, HNO3 dan lain-lain.
• Basa kuat, yaitu basa-basa golongan alkali dan alkali tanah, antara lain : NaOH,
KOH, Ca(OH)2, Mg(OH)2, Ba(OH)2 dan lain-lain.
• Garam-garam yang mempunyai kelarutan tinggi, antara lain : NaCl, KCl, KI,
Al2(SO4)3 dan lain-lain.
2) Larutan Elektrolit Lemah
Larutan elektrolit lemah adalah larutan yang mampu menghantarkan arus listrik
dengan daya yang lemah, dengan harga derajat ionisasi lebih dari nol tetapi kurang dari
satu (0 < α < 1). Yang tergolong elektrolit lemah adalah:
• Asam lemah, antara lain: CH3COOH, HCN, H2CO3, H2S dan lain-lain.
• Basa lemah, antara lain: NH4OH, Ni(OH)2 dan lain-lain.
• Garam-garam yang sukar larut, antara lain: AgCl, CaCrO4, PbI2 dan lain-lain.
3) Larutan non-Elektrolit
Larutan non-elektrolit adalah larutan yang tidak dapat menghantarkan arus
listrik, hal ini disebabkan karena larutan tidak dapat menghasilkan ion-ion (tidak
meng-ion). Yang termasuk dalam larutan non elektrolit antara lain :
• Larutan urea
• Larutan sukrosa
• Larutan glukosa
• Larutan alkohol dan lain-lain
Ulangan Harian 2
Jawablah soal-soal berikut ini dengan singkat dan tepat!
1. Ciri suatu materi yang dapat kita amati tanpa merubah zat-zat yang menyusun materi tersebut
disebut sifat fisis. Sebutkan beberapa contoh sifat fisis materi!
2. Sifat kimia adalah ciri-ciri suatu zat yang menyatakan apakah zat itu dapat mengalami
perubahan kimia tertentu. Sebutkan beberapa contoh sifat kimia materi!
3. Untuk melakukan pengukuran terhadap volume gas, diperlukan suatu keadaan standar sebagai
titik acuan. Keadaan ini yang juga dikenal sebagai STP (Standart Temperature and
Pressure). Apakah yang dimaksud dengan STP?
4. Satu atmosfer standar adalah besarnya tekanan yang sama dengan tekanan hidrostatik yang
ditimbulkan oleh air raksa di dalam kolom air raksa yang luas penampangnya 1 cm2
dan
tingginya 76 cm. Apakah yang dimaksud dengan tekanan atmosfer?
5. Pada percobaan Toricelli menunjukkan bahwa tinggi aras (batas atas) cairan sedikit beragam
dari hari ke hari dan dari satu tempat ke tempat yang lain, hal ini terjadi karena dipengaruhi
oleh atmosfer dan bergantung pada cuaca ditempat tersebut. Sebenarnya apakah yang
mempengaruhi tekanan udara/ atmosfer?
6. Pengukuran temperatur mengacu pada satu harga terperatur tertentu yang biasanya disebut titik
tetap. Sebagai titik tetap yang dipakai adalah titik tripel air, Apakah yang dimaksud titik
tripel air ?
7. Satu mol gas ideal akan mempunyai volume sebanyak 22,414 liter pada keadaan standar
Apakah yang termasuk persyaratan atau ciri-ciri gas ideal ?
8. Sifat fisik gas telah dipelajari oleh beberapa ilmuwan salah satunya adalah Robert Boyle.
Robert Boyle pada tahun 1622 melakukan percobaan dengan menggunakan udara.
Kesimpulan dari penemuannya kemudian dibakukan menjadi hukum Boyle. Bagaimanakah
bunyi hukum Boyle?
19. 19
9. Partikel-partikel zat padat atau zat cair bisa tetap menyatu membentuk suatu benda karena
adanya gaya tarik-menarik antar partikel. Ada dua macam gaya tarik antara partikel, yaitu
gaya kohesi dan gaya adhesi. Apakah yang dimaksud gaya adesi dan gaya kohesi ?
10. Kalor merupakan salah satu bentuk energi yang dapat berpindah dari satu tempat ke tempat
lainnya. Kalor dapat mengalir dari suatu tempat ke tempat lainnya melalui 3 cara, yaitu
secara konduksi, konveksi, dan radiasi. Bagaimana terjadinya aliran kalor secara konduksi ?
D. Perubahan Materi
Kita dapat mengamati perubahan-perubahan pada benda dengan melihat perubahan
sifat benda tersebut. Perubahan sifat benda tentunya berbeda antara benda yang satu dengan
benda yang lain. Ada benda yang mengalami perubahan warna dan ada pula yang mengalami
perubahan bentuk. Selain perubahan bentuk dan warna, benda juga dapat mengalami
perubahan kelenturan dan bau.
Pada saat kita memakan es krim, lama-kelamaan es krim tersebut akan mencair.
Mencairnya es krim disebabkan karena suhu di luar lebih tinggi (panas) dari pada suhu es
krim tersebut. Selain es krim, mentega juga mengalami hal yang sama ketika dipanaskan.
Bagaimana jika air dipanaskan? Pemanasan air akan mengakibatkan air berubah wujud
menjadi uap air (gas). Jadi pemanasan mengakibatkan benda mengalami perubahan wujud.
Benda padat apabila dipanaskan akan berubah menjadi cair dan benda cair apabila dipanaskan
akan berubah menjadi uap air.
Es krim atau es yang biasa kita beli di sekolah atau warung dekat rumahmu sebenarnya
berasal dari bahan-bahan yang berbentuk cairan. Apabila cairan tersebut didinginkan maka
akan berubah wujud menjadi padat, yaitu es. Mentega yang dicairkan setelah dipanaskan akan
kembali menjadi padat setelah didinginkan. Jadi, pendinginan menyebabkan benda
mengalami perubahan wujud. Benda cair akan berubah wujudnya menjadi benda padat.
Pada saat di bakar kertas tersebut mengalami perubahan warna dan bentuk. Sebelum
dibakar kertas tersebut berwarna putih, namun setelah dibakar warna kertas berubah menjadi
hitam. Selain perubahan warna, kertas juga mengalami perubahan bentuk dari berupa
lembaran menjadi abu. Jika kita membakar karet maka selain bentuk dan warnanya akan
berubah, kelenturan dan baunya pun menjadi berubah. Oleh karena itu, pembakaran dapat
menyebabkan benda mengalami perubahan bentuk, warna, kelenturan, dan bau.
Apa yang akan terjadi jika kita menyimpan buah di udara terbuka dalam waktu
beberapa hari? Tentunya buah itu akan menjadi lembek, layu, dan warnanya pun berubah. Hal
ini terjadi karena buah yang dibiarkan di udara terbuka akan mengalami pembusukan. Jadi,
pembusukan juga mengakibatkan benda mengalami perubahan bentuk, warna, dan bau.
Kita mungkin pernah melihat besi atau rantai sepedamu berkarat. Logam seperti besi,
dapat mengalami perkaratan apabila terkena air atau uap air dan dibiarkan dalam waktuyang
lama. Perkaratan ini menyebabkan warna besi berubah dan besi menjadi rapuh. Perkaratan
dapat menyebabkan benda mengalami perubahan warna dan kekuatan.
1. Perubahan Fisika
Apa yang terjadi jika air dimasukkan ke dalam lemari pendingin? Apa yang terjadi jika
es kamu letakkan di udara terbuka? Mengapa hal itu dapat terjadi? Peristiwa perubahan
tersebut tergolong perubahan fisika. Pada perubahan fisika, hanya terjadi perubahan yang
tidak menghasilkan zat baru. Perubahan ini hanya menimbulkan perubahan wujud zat saja.
Apakah contoh perubahan fisika yang lain? Logam besi dipanaskan pada suhu tinggi
akan membara, lunak dan mencair. Warnanya pun berubah kemerahan dengan suhu yang
sangat panas, namun bila suhunya turun, besi akan kembali seperti semula. Pada perubahan
ini, tidak menghasilkan zat baru, sehingga digolongkan perubahan fisika.
Kayu gelondongan digergaji, dipotong-potong kemudian digunakan untuk membuat
perabot rumah tangga seperti kursi, meja, pintu dan lain-lain. Perubahan kayu gelondongan
20. 20
menjadi kursi hanya mengubah bentuk kayu saja. Sifat kayu pada kayu gelondongan dan sifat
kayu pada kursi adalah sama. Proses tersebut merupakan contoh perubahan fisika.
Seperti halnya sifat fisis, perubahan fisika juga dapat digunakan untuk memisahkan
suatu campuran. Misalnya, jika kamu membiarkan air garam dalam gelas selama seminggu,
kamu akan menemukan bahwa air telah menguap, sehingga yang tertinggal hanya kristal
garam.
a. Contoh Perubahan Fisika di Sekitar Kita
Mungkin di daerahmu terdapat sungai yang memiliki batuan dari berbagai ukuran.
Batuan tersebut ada yang besar, ada pula yang kecil. Arus sungai yang deras menerpa dan
menghanyutkan batuan tersebut sehingga pecah menjadi batuan-batuan yang lebih kecil.
Pecahan-pecahan batuan ini memiliki sifat yang sama dengan batuan semula. Sebagai
contoh, pecahan batuan dan batuan semula tetap keras, serta bahan penyusunnya pun
sama. Peristiwa pecahnya batuan tergolong perubahan fisika.
Udara yang kita hirup setiap hari merupakan hasil perubahan fisika. Udara terdiri
dari berbagai macam gas, misalnya gas oksigen, nitrogen, dan argon. Gas-gas ini
bercampur secara fisika membentuk udara. Udara yang telah terbentuk dapat diuraikan
menjadi zat penyusunnya melalui proses destilasi.
Ketika kamu menjemur pakaian juga terjadi perubahan fisika. Pakaian yang semula
basah lama-kelamaan kering karena mendapat panas matahari. Panas matahari
menguapkan air yang terdapat pada pakaian. Perubahan dari air menjadi uap air tergolong
perubahan fisika.
Ketika kita membuat minuman teh juga terjadi perubahan fisika. Pada saat itu kita
mencampur gula dengan air teh. Setelah diaduk beberapa lama, butiran gula menghilang
dan timbul rasa manis. Adanya rasa manis menunjukkan bahwa zat gula sebenarnya tidak
hilang, melainkan masih terdapat dalam air teh.
Perubahan fisika juga dapat diamati ketika kita merebus air, membuat es batu, air
mengalami perubahan wujud dari cairan menjadi padatan. Ketika kita menggoreng
masakan dengan margarine, terjadi perubahan wujud dari padatan menjadi cairan.
b. Sebab-sebab Terjadinya Perubahan Fisika
Perubahan wujud mencakup perubahan dari padat ke cair (disebut mencair atau
meleleh), cair ke gas (menguap), gas ke cair (mengembun), cair ke padat (membeku), dan
padat ke gas (menyublim), Semua perubahan wujud ini terjadi karena benda menerima
atau melepaskan panas. Mencair (es menjadi air), menguap (air menjadi uap air), dan
menyublim (kapur barus menjadi gas) terjadi karena benda menerima panas. Sebaliknya,
membeku (air menjadi es batu) dan mengembun (uap air menjadi air), gas ke padat
(deposisi). terjadi karena benda melepaskan panas.
Susunan partikel zat padat, cair dan gas memiliki susunan yang berbeda satu dengan
yang lain. Zat padat memiliki parikel-partikel yang menempati posisi yang tetap, gaya
tarik-menarik yang kuat, dan gerak partikel hanya berupa getaran. Zat cair memiliki jarak
antar partikel tetap dan agak berjauhan,gaya tarik menarik antar partikel lemah, gerakan
partikel lebih lincah dan partikel dapat berpindah tempat. Gas memiliki jarak partikel
yang berubah ubah, hampir tidak ada gaya tarik-menarik, dan gerakan partikel sangat
bebas.
Pertikel-partikel zat padat memiliki sifat sebgai berikut :
Parikel-partikel yang menempati posisi yang tetap, jika artikel zat padat menempati
posisi yang teratur maka disebut kristal, dan Jika partikel zat padat menempati posisi
yang tidak teratur, maka disebut amorf.
Gaya tarik-menarik antar partikel sangat kuat, dan
Gerakan partikel hanya berupa getaran di sekitar posisi tetapnya.
21. 21
Posisi partikel yang relaif tetap menyebabkan zat padat memiliki bentuk dan volume
tetap. Gerakan partikel yang hanya bergetar menyebabkan zat padat tidak dapat
mengalir. Contoh zat padat diantaranya adalah batu, kayu,gelas, dan sebagainya.
Pertikel-partikel zat cair memiliki sifat sebgai berikut :
Jarak antar partikel tetap dan agak berjauhan.
Gaya tarik menarik antar partikel lemah dibandingkan zat padat.
Gerakan partikel lebih lincah dari pada zat padat dan partikel dapat berpindah tempat.
Jarak antar partikel yang tetap menyebabkan zat cair mempunyai volume yang tetap
Gerakan partikel yang lincah dan dapat berpindah posisi menyebabkan zat cair dapat
mengalir yang menyebabkan bentuk zat cair selalu mengikuti bentuk wadahnya. Contoh
zat cair antara lain adalah air, dan air raksa.
Pertikel-partikel zat gas memiliki sifat sebagai berikut :
Memiliki jarak partikel yang berubah ubah.
Hampir tidak ada gaya tarik-menarik.
Gerakan partikel sangat bebas dibandingkan zat padat dan cair.
Jarak antar partikel yang tetap menyebabkan zat cair mempunyai volume yang tetap
Gerakan partikel yang lincah dan dapat berpindah posisi menyebabkan zat cair dapat
mengalir yang menyebabkan bentuk zat cair selalu mengikuti bentuk wadahnya. Contoh
zat cair antara lain adalah air, dan air raksa.
2. Perubahan Kimia
Pernahkah kamu menggunakan obat nyamuk bakar? Apa yang terjadi pada obat
nyamuk setelah terbakar? Obat nyamuk yang dibakar akan menimbulkan bau, asap, dan
abu. Abu, asap, dan bau yang terjadi merupakan zat baru hasil pembakaran. Zat baru
tersebut tidak dapat dikembalikan ke bentuk asalnya. Hal ini disebabkan susunan
materinya mengalami perubahan setelah mengalami pembakaran. Perubahan pada zat
yang menimbulkan zat yang baru disebut perubahan kimia.
Besi yang berada di alam bebas lama kelamaan akan berkarat atau mengalami
korosi. Ketika logam dibiarkan di udara, beberapa jenis logam akan mengalami korosi.
Perkaratan besi merupakan salah satu contoh korosi. Karat besi adalah senyawa oksida
besi, yaitu besi yang telah mengikat oksigen. Karat besi bersifat rapuh dan berpori,
sehingga logam besi yang berada dibawahnya akan terus mengalami korosi lebih lanjut.
Aluminium juga bereaksi dengan oksigen yang ada di udara membentuk aluminium
oksida. Tidak seperti karat besi, aluminium oksida akan membentuk lapisan tipis yang
melindungi aluminium di bawahnya sehingga proses korosi terhenti.
Tembaga adalah contoh logam lain yang dapat mengalami korosi jika dibiarkan di
udara. Ketika tembaga terkorosi, akan membentuk lapisan yang berwarna hijau. Lapisan
hijau tersebut merupakan senyawa tembaga karbonat.
Ciri-ciri yang mengindikasikan adanya perubahan kimia :
Perubahan warna
Perubahan bau
Pembentukan gas
Timbulnya cahaya
Pembentukan endapan baru
Perubahan pH.
Contoh : Gula adalah senyawa yang mudah terurai (dekomposisi) dengan
pemanasan menjadi senyawa yang lebih sederhana, misalnya karbon hitam (arang), yang
tidak dapat terurai lagi baik secara fisika maupun kimia, tetapi dapat berubah struktur dan
sifatnya menjadi grafit dan intan.
22. 22
a. Reaksi Kimia
Kamu tentu sering mendengar tentang reaksi kimia, tapi apakah reaksi kimia itu?
Reaksi kimia artinya perubahan kimia yang terjadi pada materi atau zat. Dalam reaksi
kimia, selalu terjadi perubahan yang menghasilkan zat baru, yang sifat-sifatnya berbeda
dari zat sebelumnya. Sebagai contoh kertas yang dibakar akan menghasilkan abu yang
berwarna hitam. Abu merupakan zat baru karena sifatsifatnya berbeda dari kertas,
sehingga pembakaran kertas tergolong reaksi kimia.
b. Pereaksi dan Hasil Reaksi
Pada reaksi kimia, ada dua komponen yang terlibat dalam suatu reaksi kimia, yakni
zat-zat sebelum reaksi dan zat-zat setelah reaksi. Zat–zat yang bereaksi disebut pereaksi
(reaktan) dan zat-zat yang dihasilkan disebut hasil reaksi (produk).
Zat pereaksi (reaktan) letaknya di sebelah kiri tanda anak panah, sedangkan zat
hasil (produk) terletak di sebelah kanan (tanda anak panah). Hubungan ini dapat ditulis
sebagai berikut.
Pereaksi + pereaksi → hasil reaksi
Reaktan + reaktan → produk
Contoh persamaan reaksi adalah
Mg (s) + 2 HCl (aq) → MgCl2 (aq) + H2 (g)
Pereaksi/reaktan Pereaksi/reaktan
Hasil Reaksi/
produk
Hasil Reaksi/produk
c. Ciri-Ciri Reaksi Kimia
Kita mengenal terjadinya suatu reaksi kimia dari perubahan yang diakibatkan
oleh reaksi tersebut. Dalam suatu reaksi kimia sering diikuti perubahan-perubahan,
misalnya terbentuknya endapan, terjadi perubahan warna, dan terbentuknya gas dan
adanya perubahan suhu. Keempat perubahan tersebut dikenal dengan ciri-ciri reaksi
kimia.
1). Reaksi Kimia Menghasilkan Endapan
Pernahkah kamu mengamati dasar panci yang digunakan untuk memasak air?
Apa yang menempel pada dasar panci tersebut? Zat yang menempel pada dasar
panci adalah kerak berwarna putih agak cokelat. Zat tersebut adalah senyawa
kalsium karbonat. Senyawa ini dapat terbentuk bila air yang mengandung kapur
dipanaskan.
2). Reaksi Kimia Menghasilkan Perubahan Warna
Pernahkah kamu melihat buah apel setelah dibelah atau digigit? Cobalah
kamu ambil satu buah apel, dan belahlah dengan pisau menjadi dua bagian atau
gigitlah. Amatilah permukaan buah apel setelah kamu belah atau kamu gigit dan
biarkan beberapa saat. Amati kembali permukaan buah apel tadi. Adakah
perubahan yang terjadi? Permukaan buah apel setelah dibelah atau digigit lama
kelamaan akan berubah warnanya menjadi cokelat. Perubahan warna itu
menunjukkan bahwa zat kimia yang terdapat pada buah apel telah bereaksi dengan
oksigen di udara.
3). Reaksi Kimia Menghasilkan Gas
Pernahkah kamu membuat kue dengan menambahkan soda kue ke dalamnya?
Pada saat adonan dipanaskan, soda kue akan terurai menghasilkan gas karbon
dioksida (CO2). Gas inilah yang menyebabkan kue dapat mengembang. Apa yang
terjadi jika dalam adonan kue tidak ditambahkan soda kue? Selain pada pembuatan
kue, gejala reaksi kimia yang menghasilkan terbentuknya gas dapat kita temui ketika
karbit dicampur dengan air, sehingga akan menghasilkan gas karbit. Gas karbit
23. 23
banyak digunakan dalam pengelasan untuk menyambung logam. Tahukah kamu apa
manfaat gas karbit yang lainnya?
4). Reaksi Kimia Menghasilkan Perubahan Suhu
Dalam kehidupan sehari-hari sering kita lihat orang mencampur batu
gamping atau batu kapur dengan air untuk melabur, atau mengecat tembok dan
pagar rumah. Pernahkah kamu perhatikan peristiwa yang terjadi pada saat batu
gamping atau batu kapur dicampur dengan air? Pada saat batu gamping atau batu
kapur bercampur dengan air akan terjadi reaksi yang melepaskan panas disertai
dengan kepulan asap.
Reaksi kimia selalu melibatkan energi, ada reaksi yang melepaskan energi
dan ada pula reaksi yang menyerap energi. Energi yang menyertai reaksi kimia
dapat berupa energi panas. Reaksi yang melepaskan panas seperti reaksi antara air
dan batu gamping sering disebut reaksi eksoterm. Reaksi yang menyerap panas
seperti reaksi fotosintesis pada daun disebut reaksi endoterm.
Kegiatan Siswa
Dengan melengkapi kolom-kolom di bawah ini, berikan contoh sesuai dengan kejadian
sehari-hari di lingkungan Anda!
Cobtoh Perubahan
Kimia
Penyebab Kejadian Contoh perubahan
Fisika
Penyebab Kejadian
Ulangan Harian 3
Jawablah soal-soal berikut ini dengan singkat dan tepat!
1. Kita dapat mengamati perubahan-perubahan pada benda. Perubahan sifat benda tentunya
berbeda antara benda yang satu dengan benda yang lain. Ada benda yang mengalami
perubahan secara fisikawi, kimiawi, dan biologis. Apakah yang dimaksud perubahan
fisikawi, dan apakah yang dimaksud dengan perubahan kimiawi?
2. Peristiwa perubahan cuaca harian termasuk contoh perubahan fisik atau kimia? Jelaskan!
3. Proses pembusukan bahan makanan termasuk perubahan kimia atau fisika ? Jelaskan!
4. Apakah yang dimaksud dengan reaksi kimia materi ?
5. Pada reaksi kimia, ada dua komponen yang terlibat dalam suatu reaksi kimia, yakni zat-zat
sebelum reaksi dan zat-zat setelah reaksi. Disebut apakah zat-zat yang bereaksi, dan disebut
apakah zat-zat yang dihasilkan?
Evaluasi Kompetensi 1
A. Pilihlah satu jawaban yang paling benar dengan memberi silang pada salah satu huruf
di lembar jawab!
1. Keadaan panas atau dinginnya suatu benda disebut .......
A. kalor D. panas
B. suhu E. energi
C. gaya
2. Satuan Internasional untuk suhu adalah .......
A. Kelvin D.Reamur
B. Celsius E. Joule
C. Fahrenheit
24. 24
3. Suhu 100o
C senilai dengan .......
A. 273 Kelvin D. 373 Kelvin
B. 212 o
R E. 212 Kelvin
C. 80o
F
4. Yang digunakan untuk penetapan titip tetap atas thermometer Fahrenheit adalah .......
A. es mencair diberi skala nol D. Air mendidih diberi skala 100
B. es mencair diberi skala 32 E. Air mendidih diberi skala 212
C. air mendidih diberi skala 180
5. Pernyataan yang benar dibawah ini kecuali .......
A. τc(o
C) = (32 + 9/5. τc)o
F D. η(oC) = T(K) – 273,16
B. τF(o
F) = 5/9(τF- 32) o
C E. η = (9/5 +32)o
F
C. η = (9/5 - 32)o
F
6. Ciri-ciri yang mengindikasikan adanya perubahan kimia, kecuali.......
A. perubahan warna D. Perubahan suhu
B. perubahan bau E. Perubahan jumlah
C. perubahan gas
7. HCl jika di dalam air akan terurai menjadi .......
A. H+
dan Cl-
D. H2O+
dan Cl-
B. HO+
dan Cl-
E. H+
dan Cl2
-
C. H+
dan ClO-
8. Jika diketahui: I. asam laktat, II asam asetat, III asam sulfat, IV asam pospat. Zat yang
termasuk asam organik adalah….
A. IV dan II D. I dan III
B. I dan II E. III dan IV
C. II dan III
9. Jika diketahui: I. asam laktat, II asam asetat, III asam sulfat, IV asam pospat. Zat yang
termasuk asam anorganik adalah….
A. IV dan II D. I dan III
B. III dan IV E. I dan IV
C. II dan III
10. Pada buah jeruk banyak mengandung senyawa asam organik yaitu .......
A. asam laktat (susu) D. Asam sitrat
B. asam asetat (cuka, vinegar) E. Asam jerat (gak ada)
C. asam propionat (mentega)
11. Air accu zuur mengandung senyawa .......
A. asam klorida D. Asam sitrat
B. natrium hidroksida E. Asam asetat
C. asam sulfat
12. Bahan berikut ini bersifat basa kecuali .......
A. cuka makan D. Cairan karbol
B. sabun cuci E. Air kapur
C. deterjen
13. Alat pengukur pH yang paling akurat adalah .......
A. perasan kunyit D. Kertas laksmus
B. fenolftalein E. pH meter digital
C. perasan bunga pacar air
14. Larutan berukut ini yang memiliki nilai pH tertinggi adalah .......
A. asam klorida D. Asam sitrat
B. natrium hidroksida E. Asam asetat
C. asam sulfat
25. 25
15. Larutan garam memiliki nilai pH .......
A. 7 D. 10
B. 6 E. 14
C.8
16. menurut susunan partikelnya zat dapat dibedakan .......
A. padat, cair, gas D. Logam dan non logam
B. campuran dan senyawa E. Atom, unsur, senyawa
C. campuran dan murni
17. Berikut ini yang termasuk unsur adalah .......
A. garam D. air
B. karbon E. gula
C. cuka
18. Emas dan tembaga memiliki lambing unsur .......
A. Em dan Te D. Te dan Es
B. Au dan Cu E. Fe dan Ag
C. Cu dan Au
19. Asam cuka dan garam dapr memiliki rumus senyawa .......
A. CHCOOH dan HCl D. CHCOOH dan KCl
B. CHCOOH dan KCl E. CH3COOH dan NaCl
C. CH3COOH dan HCl
20. Sebanyak 5 liter air pada tekanan 76 cm Hg akan mendidih pada suhu 100o
C, jika
volumenya tetap dan tekanan diubah menjadi 74 cm Hg maka air akan mendidih pada
suhu…...
A. 100o
C D. 102o
C
B. kurang dari 100o
C E. 98o
C
C. lebih dari 100o
C
21. Apabila sepotong besi mempunyai massa jenis 7900kg/m3
dipotong menjadi dua bagian sama
besar, maka setiap bagian memiliki massa jenis .......
A. setengah dari sebelum di potong D. Sama dengan sebelum di potong
B. seperempat sebelum di potong E. Lebih besar dari sebelum di
potong
C. lebih kecir dari sebelum di potong
22. Titik didih alkohol sebesar 78,3o
C, artinya .......
A. alkohol akan berubah wujud dari cair ke padat pada suhu 78,3o
C
B. alkohol akan berubah wujud dari cair ke gas pada suhu 78,3o
K
C. alkohol akan berubah wujud dari gas ke cair pada suhu 78,3o
C
D. alkohol akan berubah wujud dari padat ke cair pada suhu 78,3o
C
E. alkohol akan berubah wujud dari gas ke padat pada suhu 78,3o
C
23. Serangga air bisa mengapung dan berjalan di atas air karena .......
A. bisa berenang D. Ada tekanan dari air
B. bisa berjalan sambil terbang E. Ada tegangan muka air
C. beratnya kecil
24. Air di atas daun alas membentuk butiran air seperti air raksa, hal ini disebabkan .......
A. ada gaya adesi D. Ada gaya kohesi
B. adesi air lebih kecil dari kohesinya E. Ada tegangan permukaan daun
C. gadesi air lebih besar dari kohesinya
25. Es terapung di dalam air karena masa jenis es lebih kecil dari air. Ketika air menjadi es yang
terjadi adalah .......
A. volume es menjadi besar D. volume es mengecil
B. volume membesar E. Massa es mengecil
C. berat jenis es menjadi besar
26. 26
26. Berikut ini yang termasuk perubahan kimia adalah .......
A. air menjadi es D. Lilin direbusr
B. es membeku E. Lilin dibakar
C. air menguap
27. Pada peristiwa perubahan pisang mentah menjadi matang selama diperam terjadi .......
A. perubahan fisika D. Perubahan warna
B. perubahan kimia E. Perubahan kekerasan
C. perubahan fisika dan perubahan kimia
28. Berikut ini yang termasuk perubahan tidak dapat balik adalah .......
A. air menjadi es D. Lilin direbus
B. es membeku E. Lilin dibakar
C. air menguap
29. Perpindahan kalor yang disertai perpindahan partikel zat disebut .......
A. konveksi D. emisi
B. radiasi E. ekstraksi
C. konduksi
30. Pemisahan kafein dari serbuk kopi dalam air panas disebut .......
A. penyaringan D. kromatografi
B. ekstraksi E. kristalisasai
C. distilasi
B. Jawablah soal-soal berikut ini dengan singkat dan tepat! 2011
1. Suatu zat tidak selalu tetap berada dalam wujudnya. Namun, suatu ketika zat dapat
mengalami perubahan wujud menjadi wujud lain. Apakah yang menyebabkan perubahan
wujud suatu benda?
2. Senyawa adalah zat yang dihasilkan dari ikatan antara atom penyusunnya, dan dapat
dipisahkan secara kimia menjadi unsur penyusunnya. Dalam kehidupan sehari hari kita
mendapatkan senyawa kimia dalam dua golongan yaitu senyawa organik dan senyawa
anorganik. Apakah perbedaan senyawa anorganik dengan senyawa organik?
3. Partikel-partikel zat padat atau zat cair bisa tetap menyatu membentuk suatu benda karena
adanya gaya tarik-menarik antar partikel. Ada dua macam gaya tarik antara partikel, yaitu
gaya kohesi dan gaya adhesi. Apakah yang dimaksud gaya adesi dan gaya kohesi ?
4. Kalor merupakan salah satu bentuk energi yang dapat berpindah dari satu tempat ke tempat
lainnya. Kalor dapat mengalir dari suatu tempat ke tempat lainnya melalui 3 cara, yaitu
secara konduksi, konveksi, dan radiasi. Bagaimana terjadinya aliran kalor secara
konduksi ?
5. Proses pembusukan bahan makanan termasuk perubahan kimia atau fisika ? Jelaskan!