2. Spektrometri Infra Merah yaitu :
K
I
M
I
A
A
N
A
L
I
T
I
K
I
N
S
T
R
U
M
E
N
Suatu metode yang mengamati Interaksi Molekul
Dengan radiasi elektromagnetik yang berada pada daerah
Pada panjang gelombang 0.75-1000 µm. Atau dari angka gel
Ombang 12800 hingga 10 cm -1
Pada Infra merah ini terjadi transisis vibrasi dan rotasi, namun
Transisi rotasi yang terjadi sangat kecil. Transisi vibrasi molekul
Pada infra merah dibagi dua secara garis besar yaitu :
Regangan dan bengkok. Vibrasi regangan melibatkan perUbahan secara kontinyu dimana jarak antar atom sepanJang sumbu ikatan antara dua atom. Vibrasi bengkok dikaRakteristikan oleh perubahan sudut antara dua atom dan
Terdiri dari 4 jenis:
Gunting ( scissor), getar (rocking ), angguk ( wagging ), dan
Puntir (twisting )
7. K
I
M
I
A
A
N
A
L
I
T
I
K
I
N
S
T
R
U
M
E
N
Spektra muncul dengan puncak serapan yang
sangat banyak sepanjang rentang serapan infra merah.
Berlaku prinsip sederhana, semakin banyak komponen
dalam suatu senyawa, maka semakin banyak
Puncak yang muncul dalam spektra.
Namun pada zaman yang modern, peralatan infra
merah sudah dilengkapi dengan computer yang mampu
menyimpan data spektra standar senyawa dalam perpustakaan
atau bank spektra sehingga spektra hasil analisis kemudian
dapat dibandingkan dengan data yang tersedia untuk
penentuan senyawa.
Energi diserap pada panjang gelombang infra merah tertentu
berdasarkan
-Identitas Atom Molekul
-Struktur Molekul ; isomer akan menghasilkan spektra berbeda
-ikatan antar atom; rangkap dua, tunggal atau tiga akan
menghasilkan
Spektra yang berbeda pula
8. Identifikasi Gugus Fungsi
Frekuensi dapat dijadikan penentu
gugus fungsi dengan persamaan :
ð= 1/(2πc)√(K/µ)
Identifikasi Gugus Fungsi
Frekuensi dapat dijadikan penentu gugus
fungsi, dengan klasifikasi seluruh daerah
frekuensi IR menjadi 3 atau 4 bagian.
9. Pembagian IR
1. Daerah dekat IR ( 0,2-2,5µ )
2. Daerah Fundamental (2,5-50µ)
3. Daerah jauh IR (50-500µ)
Berdasarkan daerah ulur hidrogen (2,7-3µ),
daerah ikatan rangkap 3 (3,7-5,4µ), daerah
ikatan rangkap 2 (5,1-6,5µ),daerah sidik jari
(6, 7-14µ).
Rata-Rata klasifikasi pada daerah
fundamental
10. Metode Base Line
Pada konsentrasi tinggi, absorbansi
tinggi
Tidak memenuhi hukum Beer
dikarenakan adanya penentuan
dengan menyeleksi pita absorbsi yang
dianalisis yang tidak terjatuh kembali
pada pita komponen yang dianalisis.
11. Po menunjukan intensitas sinar yang
didapat dengan cara menarik garis lurus
tangensial pada kurva spektrum absorpsi
pada posisi pita absorbsi yang dianalisis
T untuk Pt diukur dari titik absorbsi
maksimum
Kurva kaliberasi didapakan dengan
log(Po/Pt).konsentasi sample
12.
13. 1.
2.
3.
4.
Spektrum harus terselesaikan dan intensitas
cukup memadai.
Spektrum diperoleh dari senyawa murni.
Spektrofotometer harus dikalibrasi
sehingga pita yang teramati sesuai
dengan frekuensi atau panjang
gelombangnya.
Metode persiapan sampel harus
ditentukan. Jika dalam bentuk
larutan, maka konsentrasi larutan dan
ketebalan sel harus ditunjukkan.
16.
Daerah ulur hidrogen. (3700-2700 cm-1)
Daerah ikatan rangkap dua (1950-1550 cm1)
Puncak terjadi karena vibrasi ulur antara atom H dengan
atom lainnya. Ikatan hidrogen menyebabkan puncak melebar
dan terjadi pergeseran gelombang ke arah lebih pendek.
Perubahan struktur dari ikatan CH akan menyebabkan puncak
bergeser ke arah yang maksimum.
konjugasi menyebabkan puncak lebih rendah
sampai 1700 cm-1.
Semakin elektronegatif,
Uluran akan menyebabkan perubahan besar dalam
momen ikatan; oleh karena itu resapannya bersifat kuat.
17. -KEUNTUNGAN PENGGUNAAN SPEKTROMETRI
INFRA MERAH
•Spektrum yang dihasilkan spesifik untuk senyawa tertentu
•Cepat dan relatif murah
•Dapat digunakan untuk
fungsional dalam molekul
mengidentifikasi
gugus
•Spektrum infra merah yang dihasilkan oleh suatu
senyawa adalah khas oleh karena itu dapat menyajikan
sebuah finger print ( sidik jari ) untuk senyawa tersebut
18. KLASIFIKASI INSTRUMEN SPEKTROMETRI
SERAPAN INFRA MERAH
Pada Spektrometri Serapan Infra Merah terdapat 3 jenis
Instrumen yaitu :
• SPEKTROMETER DISPERSIF
•SPEKTROMETER Ft-IR
•Fotometer filter
19. A. Spektrometer Dispersif
Merupakan Instrumen yang memisahkan frekuensi
tunggal energi yang dipancarkan oleh sumber IR. Hal ini
dicapai dengan penggunaan prisma atau grating. Prisma
pada IR ini bekerja seperti prisma sinar tampak yang
memisahkan sinar tampak menjadi warna-warnanya.
Komponen spektrometer dispersif sama dengan
spektrometer serapan sinar
tampak / ultra ungu.
Perbedaanya :
-Terletak pada lokasi pemegang sampel.
Pada SS sinar tampak /ultra ungu, kuvet terletak antara
monokromator dan detektor untuk menghindari dekomposisi
fototkimia yang dapat terjadi apabila terpapar pada sumber
cahaya. Sedangkan pada SS infra merah, pemegang
sampel terletak antara sumber cahaya dan monokromator
karena pada radiasi infra merah tak terdapat cukup energi
untuk mengakibatkan terjadinya dekomposisi fotokimia. Hal
itu tentu merupakan keuntungan karena gangguan dapat
diminimlkan oleh monokromator.
20.
21. sumber energi
tempat contoh
sistem untuk pemilihan panjang
gelombang
detektor
alat pembaca atau pencatat
(recorder).
24. K
I
M
I
A
A
A
L
I
T
I
K
I
N
S
T
R
U
M
E
N
C. FOTOMETER FILTER
Fotometer Infra Merah merupakan instrumen NonDispersif, yang menggunakan filter sebagai ganti prisma. Sumber
cahaya biasanya adalah batang keramik berlilit kawat nikel
krom dengan detektor piroelektrik. Sampel yang dianalisis
umumnya adalah gas, dan digunkaan untuk memonitor
konsentrasi polutan udara seperti karbon monoksida,
nitrobenzene, vinilklorida, hidrogensianida, dan piridin.