2. Tujuan Pembelajaran
Mahasiswa mampu:
1. Menjelaskan sumber konflik antar kelompok pada organisasi
2. Menerangkan model konflik rasional dan politik
3. Menjelaskan kekuasaan versus wewenang dan sumbernya di
organisasi (vertikal dan horisontal)
4. Menerangkan konsep pemberdayaan
5. Memahami sumber kekuasaan horisontal di organisasi
6. Mendefinisikan dan memahami kapan aktivitas politik
diperlukan
7. Mengidentifikasi taktik untuk meningkatkan dan menggunakan
kekuasaan
2
3. 3
Konflik Antar Departemen Pada Organisasi
• Kelompok bisa tersebar diseluruh organisasi
• Konflik antar kelompok membutuhkan tiga
hal:
1. Identifikasi Kelompok
2. Perbedaan kelompok yang diamati
3. Frustrasi
Konflik serupa dengan kompetisi tetapi lebih berat
4. Identifikasi Kelompok
Karyawan merasa mereka bagian dari kelompok atau
departemen yang bisa diidentifikasi.
Perbedaan kelompok yang diamati
Berlokasi pada lantai bangunan yang berbeda atau
mempunyai latar belakang sosial atau pendidikan yang
berbeda atau bekerja pada departemen yang berbeda.
Mampu mengidentifikasi dirinya sebagai bagian dari
satu kelompok dan mengamati perbedaan
dibandingkan dengan kelompok lain.
Frustrasi
Satu kelompok mencapai tujuan dan yang lain tidak,
akan terhalang.
4
5. Konflik Antar Kelompok
Perilaku yang terjadi diantara kelompok organisasi ketika
sekelompok mengidentifikasi kelompoknya dan merasa
kelompok lain menghalangi untuk mencapai tujuan.
Beda dengan kompetisi yaitu persaingan untuk mendapatkan
hadiah yang sama. Konflik ada campur tangan dengan
pencapaian tujuan.
Konflik bisa horisontal atau vertikal
• Horisontal: Produksi- Litbang- Keuangan : prosedur kualitas
• Vertikal: karyawan dan atasan : metode kerja baru, sistem
reward dan penugasan
• Antar Divisi dan Unit Bisnis
5
7. Ketidakcocokan Tujuan
• Satpam dengan peneliti/dosen: tentang mengunci ruang/bangunan
• Pemasaran dengan manufaktur atau litbang tentang produk
Diferensiasi
• Manajer Penjualan dengan litbang mengenai produk baru
• Kurang percaya
Interdependensi Tugas
• interdependensi mengumpul: interaksi sedikit
• interdependensi berurutan : output menjadi input bagi departemen
berikutnya
• interdependensi bolak balik: pertukaran material dan informasi
bergantian. interdependensi meningkat konflik berpotensi meningkat
Sumber daya terbatas
• Apa yang anggota rasakan sumber dayanya terbatas ingin
meningkatkan sumber daya. (rebutan)
7
8. Daerah Konflik Potensial
Tujuan Pemasaran-Manufaktur
Pemasaran versus Manufaktur
Konflik Tujuan Tujuan operatif adalah
kepuasan pelanggan
Tujuan operatif adalah: efisiensi
produksi
Daerah konflik Komentar khas Komentar khas
1. Banyaknya lini produk Permintaan pelanggan
bervariasi
Lini produk terlalu luas, yang didapat
terlalu sedikit dan tidak ekonomis
2.Pengenalan produk baru Produk baru adalah darah segar Perubahan disain yang tidak perlu
mahal yang menjadi penghalang
3. Jadwal Produksi Butuh respon yang lebih cepat,
pelanggan menunggu terlalu
lama
Butuh komitmen yang realistik,
jangan berubah seperti arah angin
4. Distribusi fisik Kenapa tidak ada barang yang
benar di gudang
Tidak bisa menyimpan banyak barang
di gudang
5. Kualitas Kenapa tidak bisa menyediakan
barang berkualitas dengan
biaya terendah
Kenapa harus selalu menawarkan
pilihan yang terlalu mahal dan
memberikan sedikit manfaat untuk
pelanggan
8
9. 2. Model Rasional versus Model Politik
• Model Rasional dimana perilaku tidak random (acak)
atau kebetulan
– Tujuan jelas dan pilihan dibuat secara logis.
– Ketika tujuan selaras, perbedaan kecil, interdependensi
mengumpul, sumberdaya kelihatannya berlimpah ruah
– Kekuasaan dan kendali sentralisasi, system informasi
ekstensif dan orientasi efisiensi.
• Model Politik melibatkan perdebatan seru mengenai
tujuan
– Kelompok organisasi mempunyai kepentingan dan tujuan
yang terpisah.
– Demokrasi dan partisipasi dalam pengambilan keputusan
dengan memberdayakan orang.
9
12. 12
3. Kekuasaan Dalam Organisasi
• Kekuasaan: adalah kemampuan potensial satu
orang untuk mempengaruhi orang lain.
• Kekuasaan Individu versus Organisasi
– Kekuasaan Legitimasi (Legitimate Power)
– Kekuasaan Memberi Penghargaan/ganjaran
(Reward Power)
– Kekuasaan Memaksa (Coercive Power)
– Kekuasaan Keahlian (Expert Power)
– Kekuasaan Sebagai Panutan (Referent Power)
13. Kekuasaan Legitimasi
• Wewenang diberikan oleh organisasi ke seorang manajer
yang menjabat posisi manajemen
Kekuasaan Memberi Penghargaan/Ganjaran
• Kemampuan untuk memberikan penghargaan ke orang lain
Kekuasaan Memaksa
• Kemampuan untuk menghukum atau merekomendasikan
hukuman
Kekuasaan Keahlian
• Berasal dari keterampilan dan pengetahuan terbaik seseorang
mengenai tugas yang sedang dilaksanakan
Kekuasaan sebagai Panutan
• Berasal dari karakteristik personal. Orang menghargai manajer
dan ingin menjadi sepertinya atau mengidentifikasi dirinya
dengan manajer karena rasa hormat dan penghargaan. 13
14. 14
3. Kekuasaan versus Wewenang
Wewenang lebih sempit dari Kekuasaan
– Didefinisikan oleh hirarki formal dan hubungan
pelaporan.
1) Wewenang dipegang pada posisi organisasi
2) Wewenang diterima oleh bawahan
3) Wewenang mengalir ke bawah hirarki vertical
• Kekuasaan dapat berlaku ke atas, ke bawah dan
secara horisontal
• Wewenang dilakukan ke bawah sepanjang hirarki
15. 15
Sumber Kekuasaan Vertikal
• Posisi Formal – legitimasi kekuasaan ditambahkan ke
posisi puncak
• Sumber daya –sumber daya dapat digunakan sebagai
alat (manajer keuangan lebih punya kekuasaan)
• Kontrol informasi– informasi adalah sumber bisnis
primer
• Pusat jejaring (Network Centrality)– menjadi pusat
yang ditempatkan organisasi dan mempunyai akses.
• Orang –eksekutif/manajer yang loyal
18. 18
4. Kekuasaan Pemberdayaan
(power of empowerment)
• Berbagi kekuasaan, delegasi kekuasaan atau
wewenang ke bawahan
• Manfaat Pemberdayaan :
– Karyawan menerima informasi tentang kinerja
perusahaan
– Karyawan memiliki pengetahuan and keterampilan
untuk berkontribusi ke tujuan perusahaan
– Karyawan memiliki kekuasaan untuk membuat
keputusan substantif
19. 19
5. Sumber Kekuasaan Horizontal
• Hubungan lintas departemen, divisi, unit
• Kontijensi strategik (Strategic Contingencies) –
Kelompok yang paling bertanggung jawab atas isu
atau kejadian organisasi penting baik di dalam
maupun di luar organisasi yang diperlukan untuk
mencapai tujuan organisasi.
• Sumber Kekuasaan – lima sumber kekuasaan
yang dimiliki departemen (kebergantungan,
sumber daya finansial, sentralitas, tidak dapat di
substitusi/tergantikan, mengatasi ketidakpastian)
22. Dependensi
• Memiliki sesuatu yang orang/departemen lain
inginkan (material, informasi dan sumber daya)
• Departemen yang menerima sumber daya pada
posisi lebih rendah
Sumber Daya Finansial
• Departemen yang menghasilkan pemasukan
mempunyai kekuasaan lebih besar
22
23. Pemusatan (Centrality)
• Peran departemen menonjol
• Besarnya pekerjaan departemen
mempengaruhi output akhir organisasi
• Keuangan atau produksi?
Tidak Tergantikan
• Keterampilan dan informasi
• Programmer ? Industri music label ?
23
24. Mengatasi Ketidakpastian
• Dapat mengurangi ketidakpastian
• Contoh:Peneliti pasar
• Dapat mengatasi dengan : (1) Memperoleh
informasi lebih dahulu: meramalkan
(mengurangi ketidakpastian), (2) melindungi:
memprediksi dan mencegah kejadian negatif
dan (3) penyerapan: mengambil tindakan
setelah suatu kejadian untuk mengurangi
ketidakpastian.
24
25. • Adalah mekanisme untuk mendapatkan
konsensus ketika ketidak pastian tinggi dan
ada ketidaksetujuan atas tujuan atau prioritas
masalah
• Model Politik terkait dengan konflik atas
tujuan, pergeseran koalisi, kepentingan
kelompok, informasi rancu dan
ketidakpastian.
25
26. 26
5. Proses politik di Organisasi
• Kekuasaan: kekuatan yang tersedia atau potenisl untuk
memperoleh hasil yang diinginkan.
• adalah penggunaan kekuasaan untuk mempengaruhi
keputusan terhadap tujuan
• Organisasi – aktivitas untuk mendapatkan,
mengembangkan dan menggunakan kekuasaan untuk
mempengaruhi tujuan
• Arena (Domain) aktivitas :
– Perubahan struktural: reorganisasi
– Suksesi Manajemen: menarik dan promosi
– Alokasi sumber daya
27. Kekuasaan and Taktik Politik Pada
Organisasi
Taktik Untuk Meningkatkan
Basis Kekuasaan
1. Masuk ke area dengan
ketidakpastian tinggi
2. Ciptakan
kebergantungan
3. Sediakan sumber daya
langkah
4. Puaskan kontijensi
strategis
5. Membuat daya tarik
langsung
Taktis politis untuk
menggunakan kekuasaan
1. Bangun koalisi dan
perluas jejaring
2. Tugaskan orang loyal
untuk Posisi kunci
3. Kendalikan premis
keputusan
4. Masuki legitimasi dan
keahlian
5. Ciptakan tujuan atasan
27
28. 7. Taktik untuk memperkuat kolaborasi
1. Menciptakan perangkat integrasi
2. Gunakan konfrontasi dan negosiasi
3. Jadwalkan konsultasi antar kelompok
4. Jalankan rotasi anggota
5. Ciptakan misi bersama dan tujuan atasan
28
29. Strategi Negosiasi
Strategi Menang-Kalah
1. Definisikan masalah sebagai
situasi menang-kalah
2. Mengejar hasil untuk kelompok
sendiri
3. Paksa kelompok lain untuk
menyerah
4. Menjadi penipu, tidak akurat,
menyesatkan dalam
mengkomunikasikan kebutuhan,
tujuan dan usulan kelompok
5. Gunakan ancaman (untuk
memaksa menyerah)
6. Komunikasi komitmen yang kuat
(kaku) mengenai suatu posisi
Strategi Menang-Menang
• Mendefinisikan konflik sebagai
masalah bersama
• Mengejar hasil bersama
• Mencari perjanjian kreatif untuk
memuaskan kedua belah pihak
• Menjadi terbuka, jujur, akurat,
dalam mengkomunikasikan
kebutuhan, tujuan dan usulan
kelompok
• Hindari ancaman untuk
mengurangi sifat defensif yang lain
• Mengkomunikasikan fleksibilitas
Posisi.
29
30. 30
Esensi Disain
ü Konflik, Kekuasaan, dan politik adalah hasil alamiah
dalam organisasi pada organisasi
ü Ada dua pandangan organisasi: model rasional and
politik
ü Ada sumber kekuasaan vertikal dan horisontal
ü Karakteristik tertentu membuat beberapa
departemen lebih berkuasa daripada yang lain
ü Manajer membutuhkan keterampilan politik
ü Manajer harus memperkuat kolaborasi untuk
mengurangi konflik