SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  25
Oleh :
WIWI FITRI AZIZAH
   111012069
       III C
Sinyal didefinisikan sebagai :
  “Data atau informasi yang telah mengalami suatu proses
  sedemikian rupa sehingga siap untuk dikirim ke pihak
  penerima melalui suatu saluran transmisi.”

Informasi didefinisikan sebagai :
  “ Kenyataan/ fakta penting yang tercatat/ terekam yang
  mempunyai arti yang unik dan dapat diinterprestasikan
  oleh manusia.”

Data di deefinisikan sebagai berikut :
  “Data adalah kenyataan/fakta penting yang tercatat/
  terekam yang dapat diproses/ diinterprestasikan oleh
  komputer/ manusia sehingga menghasilkan arti yang
  bermacam-macam.”
Ada 2 jenis sinyal yaitu :
   Sinyal Analog
   Sinyal Digital
Sinyal analog adalah sinyal
data dalam bentuk gelombang                Dengan menggunakan sinyal
yang    yang    kontinyu,   yang      analog, maka jangkauan transmisi
membawa      informasi    dengan      data dapat     mencapai jarak yang
mengubah             karakteristik    jauh, tetapi sinyal ini mudah
gelombang.                            terpengaruh       oleh       noise.
                                      Gelombang pada sinyal analog
     Dua parameter/ karakteristik     yang      umumnya       berbentuk
terpenting yang dimiliki oleh         gelombang sinus memiliki tiga
isyarat analog adalah amplitude       variabledasar,                yaitu
dan frekuensi.                        amplitudo, frekuensi dan phase.

     Isyarat   analog     biasanya    a. Amplitudo merupakan ukuran
dinyatakan dengan gelombang           tinggi rendahnya tegangan dari
sinus,   mengingat     gelombang      sinyal analog.
sinus merupakan dasar untuk           b.   Frekuensi    adalah     jumlah
semua bentuk isyarat analog. Hal      gelombang sinyal analog dalam
ini didasarkan kenyataan bahwa        satuan detik.
berdasarkan analisis fourier, suatu   c. Phase adalah besar sudut dari
sinyal analog dapat diperoleh dari    sinyal analog pada saat tertentu
perpaduan sejumlah gelombang
sinus.
Sinyal digital merupakan sinyal data dalam bentuk pulsa
yang dapat mengalami perubahan yang tiba-tiba dan
mempunyai besaran 0 dan 1. Sinyal digital hanya memiliki dua
keadaan, yaitu 0 dan 1, sehingga tidak mudah terpengaruh oleh
derau, tetapi transmisi dengan sinyal digital hanya mencapai
jarak jangkau pengiriman data yang relatif dekat.

    Biasanya sinyal ini juga dikenal dengan sinyal diskret. Sinyal
yang mempunyai dua Keadaan ini biasa disebut dengan bit. Bit
merupakan istilah khas pada sinyal digital.

     Sebuah bit dapat berupa nol (0) atau satu (1). Kemungkinan
nilai untuk sebuah bit adalah 2 buah (21). Kemungkinan nilai
untuk 2 bit adalah sebanyak 4 (22), berupa 00, 01, 10, dan 11.
Secara umum, jumlah kemungkinan nilai yang terbentuk oleh
kombinasi n bit adalah sebesar 2n buah.
Transmisi data, pada dasarnya memiliki arti
sebagai komunikasi dari data dengan
penyebaran dan pemrosesan sinyal. Dalam
hal ini data yang dimaksud adalah data
analog dan digital.
Istilah analog dapat disamakan dengan pengertian kontinu. Jadi,
data analog adalah komunikasi dari data dengan penyebaran dan
pemrosesan sinyal yang ditampilkan melalui ukuran fisik serta memiliki
nilai berulang secara terus menerus dan kontinu dalam beberapa
interval. Data mentransmisikan sinyal analog tanpa memperhatikan
muatannya. Tentunya dalam transmisi ini kita memerlukan sinyal. Sinyal
analog merupakan sinyal untuk menampilkan data analog, berupa
berbagai macam gelombang elektromagnetik yang berlangsung terus
menerus dan disebarkan melalui berbagai media transmisi. Untuk jarak
yang jauh dipakai amplifier yang akan menambah kekuatan sinyal
sehingga menghasilkan distorsi yang terbatas.

Beberapa tipe dari transmisi analog yaitu:
a.   Sinyal analog dipancarkan tanpa melihat isi.
b.  Memperkuat noise.
c.  Data berupa data digital atau analog.
d.  Menggunakan amplifier untuk sinyal boost.
Video dan audio.                                   menimbulkan banyak kesalahan.
Transmisi data digital:                            d. Integrasi, karena semua sinyal (data analog
Istilah digital dapat disamakan dengan discrete.   dan digital) diperlukan seecara digital maka
Jadi, data digital merupakan data yang memiliki    mempunyai bentuk yang sama. Dengan
deretan nilai-nilai yang berlainan dan memiliki    demikian secara ekonomis dapat diintegrasikan
ciri-ciri tersendiri. Data digital juga dapat      denngan suara (voice), video dan data digital.
dibawa melalui sinyal-sinyal analog dengan         e. Keamanan dan privasi teknik enkripsi dapat
menggunakan sebuah modem (modulator /              diaplikasikan ke data digital dank e data analog
demodulator). Untuk mencapai jarak yang jauh       yang sudah mengalami digitalisasi.
dipakai repeater yang menghasilkan sinyal
sebagai „1‟ atau „0‟ sehingga tidak terjadi
distorsi.                                                 Teknologi digital memiliki beberapa
                                                   keistimewaan unik yang tidak dapat ditemukan
                                                   pada teknologi analog, yaitu :
Alasan digunakannya teknik pensinyalan digital     Penggunaan yang berulang-ulang terhadap
adalah:                                            informasi tidak mempengaruhi kualitas dan
a. Teknologi digital adalah teknologi LSI dan      kuantitas informasi itu sendiri. Informasi dapat
VLSI menyebabkan penurunan biaya dan ukuran        dengan mudah diproses dan dimodifikasi ke
sirkuit digital.                                   dalam berbagai bentuk. Dapat memproses
b.   Penggunaan kapasitas agar lebih efektif       informasi dalam jumlah yang sangat besar dan
digunakan teknik multiplexing yang mana lebih      mengirimkannya secara interaktif.
mudah dan murah dengan teknik digital dari
pada teknik analog.
c.      Keuntungan data lebih terjamin karena
menggunakan repeater dibanding amplifier
sehingga       transmisi jarak   jauh    tidak
Signal digital memiliki kelebihan dibanding
signal analog; yang meliputi :
a. Kualitas suara lebih jernih, selain lebih
jelas signal digital memiliki sedikit kesalahan
b. Kecepatan lebih tinggi
c. Lebih sedikit kesalahan memerlukan
tenaga pendukung yang tidak terlalu
kompleks
Sinyal   analog      ditransmisikan     tanpa
memperhatikan isinya Data dapat berupa data
analog atau digital Terdapat redaman yang
berbanding lurus dengan jarak Menggunakan
amplifiers   untuk     memperkuat      sinyal   à
noise/derau juga ikut dikuatkan Transmisi Digital
Memperhatikan isi data Integritas terancam oleh
noise/derau, redaman dan lainnya Menggunakan
pengulang / repeaters.        Repeater menerima
sinyal, mengekstrak pola bit,dan kemudian
ditransmisikan          kembali           Dengan
demikian, redaman dapat diatasi namun
noise/derau tidak dikuatkan.
Keuntungan

       bahwa kita berhubungan dengan nilai-nilai, bukan dengan bentuk gelombang. Nilai-
nilai bisa dimanipulasi dengan rangkaian rangkaian logika, atau jika perlu, dengan
mikroprosesor. Operasi-operasi matematika yang rumit bisa secara mudah ditampilkan untuk
mendapatkan fungsi-fungsi pemrosesan sinyal atau keamanan dalam transmisi sinyal.
berhubungan dengan range dinamis. Kita dapat mengilustrasikan hubungan ini dalam sebuah
contoh. Perekaman disk piringan hitam analog mempunyai masalah terhadap range dinamik
yang terbatas. Suara-suara yang sangat keras memerlukan variasi bentuk alur yang ekstrim,
dan sulit bagi jarum perekam untuk mengikuti variasi-variasi tersebut. Sementara perekaman
secara digital tidak mengalami masalah, karena semua nilai amplitudo-nya, baik yang sangat
tinggi maupun yang sangat rendah, ditransmisikan menggunakan urutan sinyal terbatas yang
sama.

Kerugian

       Pengiriman signal analog dapat dianalogikan mengirim air lewat pipa. Aliran pipa
kehilangan tenaganya saat disalurkan melalui sebuah pipa. Semakin jauh pipa semakin banyak
tenaga yang berkurang dan aliran semakin menjadi lemah. Demikian pula signal analog akan
menjadi lemah setelah melewati jarak yang jauh. elain bertambah jauh signal analog juga
memungut interferensi elektrik atau “noise” dari dalam alur. Kabel listrik, petir dan mesin-
mesin listrik semua menginjeksikan noise dalam bentuk elektrik pada signal analog. Untuk
mengatasi kelemahan tersebut maka diperlukan alat penguat signal yang disebut amplifier
Pengkodean adalah suatu teknik yang
 dilakukan untuk memberikan penegasan pada
 proses yang terlibat (data dan pensinyalan)
 transmisi data. Dalam proses tesebut perlu
 diperhatikan pula fasilitas-fasilitas komunikasi
 dan media yang tersedia.

  Adapun tujuan pengkodean data adalah:
 Tidak ada urutan bit yang menyebabkan sinyal
  berada pada level 0 dalam waktu lama
 Tidak mengurangi laju data
 Kemampuan deteksi kesalahan
   ASCII (American Standard Code For Information
   BCD (Binary Coded Decimal)                                   Intercharge)
    Merupakan kode binary yang di gunakan untuk                  Merupakan kepanjangan dari America Standart Code
    mewakili nilai digit decimal saja, yaitu nilai angka 0       for Information Interchange, yang dikembangkan
    s/d 9. BCD menggunakan kombinasi dari 4 digit.               oleh American National Standarts Institute (ANSI)
    Kode BCD digunakan pada komputer generasi                    untuk tujuan membuat kode binary yang standar,
    pertama                                                      kode ASCII ini menggunakan kombinasi 7 bit. SSCII7-
                                                                 bit banyak digunakan oleh komputer generasi
                                                                 sekarang.
   SBCDIC (Standard Binary Coded Decimal Intercharge                    Coding standar yang sering digunakan oleh
    code)                                                        peralatan komunikasi data. Merupakan sandi 8 bit
    Merupakan coding 6 bit untuk 64 karakter. posisi bit         dimana 7 bit digunakan untuk bit data ditambah bit
    di SBCDIC dibagi menjadi 2 zone, yaitu 2 bit pertama         ke-8 sebagai bit parity
    (diberi nama bit A dan bit B) disebut dengan alpha bit
    position dan 4 bit berikutnya (diberi nama bit 8, bit        Kode ASCII7-bit ini terdiri dari 2 bagian:
    4, bit 2, dan bit 1) disebut dengan numeric bit
    position.                                                    • Control characters, merupakan karakter yang
                                                                 digunakan untuk mengontrol pengiriman atau
                                                                 transmisi.
   EBCDIC (Extended Binary Code Decimal for                     • Informations characters, merupakan karakter-
    Information Intercharge)                                     karakter yang mewakili data.
    Merupakan kepanjangan dari Extended Binary Coded
    Decimal Interchange Code. Terdiri dari kombinasi 8-
    bit. Pada jenis ini high order bits atau 4-bit pertama
    disebut dengan zone bits dan low-order bits atau 4
    bit kedua disebut dengan numeric bits.
    merupakan coding 8 bit untuk 256 karakter.
    Tranmisi asinkron membutuhkan 11 bit,yaitu :
    1 bit awal – 8 bit data
    1 bit pariti – 1 bit akhir
Pemberian kode dapat dilakukan dengan jenis pertanyaan, jawaban atau pertanyaan.
Dalam, hal ini dapat dibedakan:

1.1. Jawaban Berupa Angka

Jawaban responden dapat dalam bentuk angka. Pertanyaan tentang pendapatan
perbulan, jawabannya sudah jelas dalam bentuk angka. Misalnya, Rp. 149.500,00. Begitu
dalam mengukur berat tongkol jagung, maka jawaban sudah jelas dalam bentuk angka.
Untuk jawaban dalam bentuk angka ini, maka untuk kode adalah angka jawaban itu sendiri

Misalnya:            Jawaban           Kode
                     Luas 4,5           45
                      hektar

      Jika jawaban dalam bentuk interval angka, maka angka-angka tersebut perlu doberi
kode tersendiri, misalnya:
                                       Jawaban           Kode
                                Luas antara 0,5 ha-1,0   15
                                ha
                                Luas antara 1,1 ha-3,0   16
                                ha
                                Luas diatas 3,0 ha       17
1.2. Jawaban Pertanyaan Tertutup

     Jawaban pertanyaan tertutup adanya jawaban yang sudah
disediakan lebih dahulu, dan responden hanya tinggal mengecek saja
jawaban-jawaban tersebut sesuai dengan intruksi. Responden tidak
mempunyai kebebasan untuk memilih jawaban diluar yang telah
diberikan.

Misalnya:
Apakah bapak seorang petani?
- Ya
               Jawaban      Kode
- Tidak
                  Ya         0
                 Tidak         1

    Dapat dilihat diatas tidak ada pilihan bagi responden dalam
memilih apakah jawaban sesukanya tetapi hanya ada dua pilihan
apakah ya atau tidak dengan menggunakan kode 0 atau 1
1.3. Jawaban Pertanyaan Semi Terbuka

    Pada jawaban semi terbuka, selain dari jawaban yang ditentukan,
    masih diperkenankan lagi jawaban lain yang dianggap cocok oleh
    responden. Jawaban yang berada diluar dari yang telah disediakan,
    perlu diberi angka tersendiri untuk kode.

    Misalnya:
    Jenis pupuk yang anda gunakan?
   Urea
                        Jawaban               Kode
   ZA
                          Urea                 1
   TSP                    ZA                  2
   Lain-lain             TSP                  3
                      Pupuk kandang            4
                           KCL                 5
                        Lain – lain            6
1.4. Jawaban Pertanyaan Terbuka

      Pada pertanyaan terbuka, jawaban yang diberikan sifatnya, sesuai dengan apa
yang dipikirkan oleh penjawab, tanpa ada suatu batasan tertentu. Untuk membuat kode
terhadap jawaban pertanyaan terbuka, jawaban-jawaban tersebut harus dikategorikan
atau dikelompokkan lebih dahulu, sehingga tiap kelompok-kelompok berisi jawaban
yang telah dibuat, tetapi apabila ada jawaban yang tidak termasuk dalam kelompok-
kelompok tersebut maka dapat dimasukkan dalam kelompok “lain-lain”. Hanya perlu
diingat bahwa jawaban yang dimasukkan dalam kelompok lain-lain janganlah terlalu
banyak. Juga perlu diingat bahwa jawaban pertanyaan dalam tiap kategori tidak boleh
tumpang tindih.

Misalnya:
Apakah alasan Bapak untuk mengikuti program bimas?

                     Kelompok jawaban              Kode
                 Alasan ekonomi                      1
                 Alasan keilmuan                     2
                 Alasan kebutuhan                    3
                 Alasan moral                        4
                 Alasan dinas                        5
                 Lain – lain                         6
1.5. Jawaban Kombinasi

    Jawaban pertanyaan kombinasi hampir serupa dengan jawaban
    pertanyaan tertutup. Selain dari jawaban terpisah secara jelas,
    responden masih dapat dijawab kombinasi dari beberapa jawaban,
    misalnya:
   Apakah bapak menggunakan pupuk
   Menggunakan insektisida
   Menanam dengan jarak tanah
    Jawaban pertanyaan ini dapat terdiri dari beberapa kombinasi.
    Kombinasi tersebut dapat diberi kode tersendiri. Misalnya:

                        Jawaban           Kode
                Menggunakan pupuk          1
                Menggunakan insektisida    2
                Menanam dengan jarak       3
                tanah
                Dan seterusnya             4
Dalam sistem komunikasi,        deretan bit.
kita mengenal istilah transmisi            Untuk menampilkan data
data. Transmisi merupakan suatu      yang berupa deretan bit, maka
proses yang melibatkan koneksi       diperlukan adanya sinyal digital.
antara sistem source dan sistem      Data berupa deret bit diubah
tujuan. Transmisi data merupakan     melalui proses encoding menjadi
proses pemindahan data sebagai       elemen sinyal yang merupakan
objek transmisi, dari sistem         pulsa-pulsa sinyal digital.
source ke sistem tujuan.             Kebalikan dari proses ini adalah
     Data sebagai objek transmisi    decoding, yakni mengubah sinyal
memiliki karakteristik tersendiri.   digital menjadi data digital.
Data yang dipahami oleh manusia            Teknik pengkodean untuk
merupakan data yang berupa           mengubah suatu data digital ke
karakter atau teks. Sayangnya,       dalam bentuk lain yang sesuai
data dengan karakteristik tersebut   dengan media transmisi disebut
tidak dapat ditransmisikan dengan    Line Coding.
mudah melalui media transmisi
yang berupa kabel maupun
gelombang. Data tersebut harus
diubah ke dalam karakteristik
yang sesuai dengan proses
transmisi, yakni biner dan berupa
1. NRZ (Non Return To Zero) Signaling              memiliki kekebalan terhadap noise
         NRZ merupakan salah satu teknik           lebih tinggi dari jenis NRZ lain, selain
   pengkodean        diferensial    Dalam          itu NRZ-I tidak dipengaruhi oleh level
   NRZ, high-signal bernilai „1‟ pada bit          sinyal.
   biner, dan low-signal bernilai „0‟. NRZ
   dapat dibagi ke dalam beberapa                 NRZ-M (Non Return to Zero-Mark)
   bagian, antara lain
                                                        Dalam NRZ-M, level sinyal akan
                                                   berubah setiap ada bit yang bernilai
   NRZ-L (Non Return Zero-Level)                  „1‟.
          NRZ-L diterapkan berdasarkan
    adanya tegangan negatif atau positif.         NRZ-S (Non Return to Zero-Space)
    Suatu     tegangan       negatif    akan
    digunakan untuk mewakili suatu                      NRZ-S merupakan kebalikan dari
    biner, dan tegangan positif digunakan          NRZ-M, dimana level sinyal akan
    untuk mewakili biner lainnya. Pada             berubah jika ada bit yang bernilai „0‟.
    NZR-L, level sinyal selalu konstan.
                                                         Kelemahan teknik NRZ ini adalah
   NRZ-I (Non Return to Zero-Invert on            sistem sinkronisasi yang terdapat di
    ones)                                          dalamnya buruk karena tidak memiliki
                                                   sistem informasi timing dalam bentuk
          Dalam NRZ-I, adanya transisi             sinyal dan spectrum NRZ mengandung
    pada suatu periode bit, baik dari tinggi       komponen DC.
    ke rendah maupun sebaliknya akan
    bernilai „1‟. Sedangkan jika tidak ada
    transisi, maka bernilai „0‟. NRZ-I
2. MANCHESTER ENCODING
         Teknik pengkodean Manchester merupakan salah satu teknik
   pengkodean biphase, dimana terdapat transisi pada setiap setengah dari
   periode bit.
         Jika dalam setengah periode pertamanya pulsa merupakan high-
   signal kemudian setengah periode selanjutnya pulsa merupakan low-
   signal, maka akan menyatakan nilai „1‟. Sebaliknya akan bernilai „0‟.
         Manchester encoding memiliki beberapa kelebihan, seperti
   sinkronisasi yang baik karena adanya transisi di setiap setengah periode
   bit dan receiver dapat mengatur transisi, hal ini disebut self-clocking
   codes, Manchester encoding juga tidak lagi mengandung komponen DC.
   Sayangnya, kelemahan dari teknik pengkodean ini adalah tidak adanya
   error-detector dari transisi yang terdapat di dalamnya.

3. 4B/5B CODE GROUP
        4B/5B Code Group merupakan teknik pengkodean yang
   memetakan satu blok informasi yang jumlah bitnya didefinisikan dalam
   variabel m dan n.
        Jumlah bit dalam variabel n selalu lebih besar daripada jumlah bit
   dalam variabel m, dengan nilai n adalah jumlah bit dalam variabel m
   ditambah 1.
SEKIAN TERIMAKASIH ,,,

Contenu connexe

Tendances

2 konsep sistem digital
2 konsep sistem digital2 konsep sistem digital
2 konsep sistem digitalDanang Erwanto
 
Balun (Perekayasaan Instalasi Sistem Antena Penerima)
Balun (Perekayasaan Instalasi Sistem Antena Penerima)Balun (Perekayasaan Instalasi Sistem Antena Penerima)
Balun (Perekayasaan Instalasi Sistem Antena Penerima)Lazimatul A
 
Makalah komunikasi data
Makalah komunikasi dataMakalah komunikasi data
Makalah komunikasi dataYudha Pangestu
 
Telekomunikasi Analog dan Digital - Slide week 13 - modulasi gabungan (hybrid)
Telekomunikasi Analog dan Digital - Slide week 13 - modulasi gabungan (hybrid)Telekomunikasi Analog dan Digital - Slide week 13 - modulasi gabungan (hybrid)
Telekomunikasi Analog dan Digital - Slide week 13 - modulasi gabungan (hybrid)Beny Nugraha
 
Matching impedance
Matching impedanceMatching impedance
Matching impedanceampas03
 
MAC Address Table Management menggunakan Cisco Packet Tracer
MAC Address Table Management menggunakan Cisco Packet TracerMAC Address Table Management menggunakan Cisco Packet Tracer
MAC Address Table Management menggunakan Cisco Packet TracerRyandika Alfarishi
 
Makalah keamanan jaringan internet (internet, permasalahan dan penanggulangan...
Makalah keamanan jaringan internet (internet, permasalahan dan penanggulangan...Makalah keamanan jaringan internet (internet, permasalahan dan penanggulangan...
Makalah keamanan jaringan internet (internet, permasalahan dan penanggulangan...Deny Sundari Syahrir
 
Materi Amplitude Modulation (AM)
Materi Amplitude Modulation (AM) Materi Amplitude Modulation (AM)
Materi Amplitude Modulation (AM) Ferdi Dirgantara
 
Hand out sinyal & sistem
Hand out sinyal & sistemHand out sinyal & sistem
Hand out sinyal & sistemSetyo Wibowo'
 
Modul pelatihan praktikum mikrokontroler dengan software proteus
Modul pelatihan praktikum mikrokontroler dengan software proteusModul pelatihan praktikum mikrokontroler dengan software proteus
Modul pelatihan praktikum mikrokontroler dengan software proteusKukuh Adhi Rumekso
 
Slide minggu ke 3 pertemuan 2 (data diskrit kontinu)
Slide minggu ke 3 pertemuan 2 (data diskrit kontinu)Slide minggu ke 3 pertemuan 2 (data diskrit kontinu)
Slide minggu ke 3 pertemuan 2 (data diskrit kontinu)Setia Juli Irzal Ismail
 

Tendances (20)

2 konsep sistem digital
2 konsep sistem digital2 konsep sistem digital
2 konsep sistem digital
 
Balun (Perekayasaan Instalasi Sistem Antena Penerima)
Balun (Perekayasaan Instalasi Sistem Antena Penerima)Balun (Perekayasaan Instalasi Sistem Antena Penerima)
Balun (Perekayasaan Instalasi Sistem Antena Penerima)
 
Makalah komunikasi data
Makalah komunikasi dataMakalah komunikasi data
Makalah komunikasi data
 
modulasi analog
modulasi analogmodulasi analog
modulasi analog
 
siskomsat
siskomsatsiskomsat
siskomsat
 
Telekomunikasi Analog dan Digital - Slide week 13 - modulasi gabungan (hybrid)
Telekomunikasi Analog dan Digital - Slide week 13 - modulasi gabungan (hybrid)Telekomunikasi Analog dan Digital - Slide week 13 - modulasi gabungan (hybrid)
Telekomunikasi Analog dan Digital - Slide week 13 - modulasi gabungan (hybrid)
 
Matching impedance
Matching impedanceMatching impedance
Matching impedance
 
Sinyal Digital
Sinyal DigitalSinyal Digital
Sinyal Digital
 
MAC Address Table Management menggunakan Cisco Packet Tracer
MAC Address Table Management menggunakan Cisco Packet TracerMAC Address Table Management menggunakan Cisco Packet Tracer
MAC Address Table Management menggunakan Cisco Packet Tracer
 
Makalah Sinyal digital dan analog
Makalah Sinyal digital dan analogMakalah Sinyal digital dan analog
Makalah Sinyal digital dan analog
 
1 sinyal
1  sinyal1  sinyal
1 sinyal
 
Database Soal PTSI
Database  Soal PTSIDatabase  Soal PTSI
Database Soal PTSI
 
Makalah keamanan jaringan internet (internet, permasalahan dan penanggulangan...
Makalah keamanan jaringan internet (internet, permasalahan dan penanggulangan...Makalah keamanan jaringan internet (internet, permasalahan dan penanggulangan...
Makalah keamanan jaringan internet (internet, permasalahan dan penanggulangan...
 
Sistem Komunikasi Digital
Sistem Komunikasi DigitalSistem Komunikasi Digital
Sistem Komunikasi Digital
 
Materi Amplitude Modulation (AM)
Materi Amplitude Modulation (AM) Materi Amplitude Modulation (AM)
Materi Amplitude Modulation (AM)
 
Hand out sinyal & sistem
Hand out sinyal & sistemHand out sinyal & sistem
Hand out sinyal & sistem
 
Modul pelatihan praktikum mikrokontroler dengan software proteus
Modul pelatihan praktikum mikrokontroler dengan software proteusModul pelatihan praktikum mikrokontroler dengan software proteus
Modul pelatihan praktikum mikrokontroler dengan software proteus
 
Makalah Mikrokontroler ATmega16
Makalah Mikrokontroler ATmega16Makalah Mikrokontroler ATmega16
Makalah Mikrokontroler ATmega16
 
Slide minggu ke 3 pertemuan 2 (data diskrit kontinu)
Slide minggu ke 3 pertemuan 2 (data diskrit kontinu)Slide minggu ke 3 pertemuan 2 (data diskrit kontinu)
Slide minggu ke 3 pertemuan 2 (data diskrit kontinu)
 
Defensive Programming
Defensive ProgrammingDefensive Programming
Defensive Programming
 

Similaire à 1 pengkodean, sinyal dan data analog dan

Tayangan Sinyal Analog dan Digital.pptx
Tayangan Sinyal Analog dan Digital.pptxTayangan Sinyal Analog dan Digital.pptx
Tayangan Sinyal Analog dan Digital.pptxRidwanElektro
 
Kekurangan dan kelebihan dari sinyal analog dan sinyal digital
Kekurangan dan kelebihan dari sinyal analog dan sinyal digitalKekurangan dan kelebihan dari sinyal analog dan sinyal digital
Kekurangan dan kelebihan dari sinyal analog dan sinyal digitalPutera Sumatera
 
PPT pertemuan 1 sistem bilangan dan pengkodean.pptx
PPT pertemuan 1 sistem bilangan dan pengkodean.pptxPPT pertemuan 1 sistem bilangan dan pengkodean.pptx
PPT pertemuan 1 sistem bilangan dan pengkodean.pptxSeptianRahmanHakim
 
Digital sebelum UTS.pdf
Digital sebelum UTS.pdfDigital sebelum UTS.pdf
Digital sebelum UTS.pdfMaulanaAzriel1
 
MODULASI DIGITAL
MODULASI DIGITALMODULASI DIGITAL
MODULASI DIGITALnurulfahmb
 
teknologi digital fisika kelas 12 ppt
teknologi digital fisika kelas 12 ppt teknologi digital fisika kelas 12 ppt
teknologi digital fisika kelas 12 ppt ameliarizkap
 
Makalah perbedaan analog dan digital
Makalah perbedaan analog dan digitalMakalah perbedaan analog dan digital
Makalah perbedaan analog dan digitalEsir R UKI Toraja
 
Modul 4 - Komunikasi Data
Modul 4 - Komunikasi DataModul 4 - Komunikasi Data
Modul 4 - Komunikasi Datajagoanilmu
 
Pengertian sinyal
Pengertian sinyalPengertian sinyal
Pengertian sinyalDina Aprila
 
Makalah teknologi komunikasi transmisi data
Makalah teknologi komunikasi transmisi dataMakalah teknologi komunikasi transmisi data
Makalah teknologi komunikasi transmisi dataListyowatik (Yanie)
 
2. Dasar Transmisi Data.pptx
2. Dasar Transmisi Data.pptx2. Dasar Transmisi Data.pptx
2. Dasar Transmisi Data.pptxmateriunama
 
Physical layer
Physical layerPhysical layer
Physical layerpurli
 
Pertemuan 6
Pertemuan 6Pertemuan 6
Pertemuan 6Enchenk
 
Physical layer
Physical layerPhysical layer
Physical layerhasbiyah
 
Physical layer
Physical layerPhysical layer
Physical layerPur Lhye
 

Similaire à 1 pengkodean, sinyal dan data analog dan (20)

Tayangan Sinyal Analog dan Digital.pptx
Tayangan Sinyal Analog dan Digital.pptxTayangan Sinyal Analog dan Digital.pptx
Tayangan Sinyal Analog dan Digital.pptx
 
Kekurangan dan kelebihan dari sinyal analog dan sinyal digital
Kekurangan dan kelebihan dari sinyal analog dan sinyal digitalKekurangan dan kelebihan dari sinyal analog dan sinyal digital
Kekurangan dan kelebihan dari sinyal analog dan sinyal digital
 
PPT pertemuan 1 sistem bilangan dan pengkodean.pptx
PPT pertemuan 1 sistem bilangan dan pengkodean.pptxPPT pertemuan 1 sistem bilangan dan pengkodean.pptx
PPT pertemuan 1 sistem bilangan dan pengkodean.pptx
 
Digital sebelum UTS.pdf
Digital sebelum UTS.pdfDigital sebelum UTS.pdf
Digital sebelum UTS.pdf
 
MODULASI DIGITAL
MODULASI DIGITALMODULASI DIGITAL
MODULASI DIGITAL
 
teknologi digital fisika kelas 12 ppt
teknologi digital fisika kelas 12 ppt teknologi digital fisika kelas 12 ppt
teknologi digital fisika kelas 12 ppt
 
Makalah perbedaan analog dan digital
Makalah perbedaan analog dan digitalMakalah perbedaan analog dan digital
Makalah perbedaan analog dan digital
 
Modul 4 - Komunikasi Data
Modul 4 - Komunikasi DataModul 4 - Komunikasi Data
Modul 4 - Komunikasi Data
 
Pengertian sinyal
Pengertian sinyalPengertian sinyal
Pengertian sinyal
 
Makalah teknologi komunikasi transmisi data
Makalah teknologi komunikasi transmisi dataMakalah teknologi komunikasi transmisi data
Makalah teknologi komunikasi transmisi data
 
Mag
MagMag
Mag
 
Modul 2 physical layer
Modul 2 physical layerModul 2 physical layer
Modul 2 physical layer
 
TEKNOLOGI DIGITAL
TEKNOLOGI DIGITALTEKNOLOGI DIGITAL
TEKNOLOGI DIGITAL
 
Makalah jarkom 2
Makalah jarkom 2Makalah jarkom 2
Makalah jarkom 2
 
2. Dasar Transmisi Data.pptx
2. Dasar Transmisi Data.pptx2. Dasar Transmisi Data.pptx
2. Dasar Transmisi Data.pptx
 
Physical layer
Physical layerPhysical layer
Physical layer
 
Pertemuan 6
Pertemuan 6Pertemuan 6
Pertemuan 6
 
Physical layer
Physical layerPhysical layer
Physical layer
 
Physical layer
Physical layerPhysical layer
Physical layer
 
Physical layer
Physical layerPhysical layer
Physical layer
 

1 pengkodean, sinyal dan data analog dan

  • 1. Oleh : WIWI FITRI AZIZAH 111012069 III C
  • 2. Sinyal didefinisikan sebagai : “Data atau informasi yang telah mengalami suatu proses sedemikian rupa sehingga siap untuk dikirim ke pihak penerima melalui suatu saluran transmisi.” Informasi didefinisikan sebagai : “ Kenyataan/ fakta penting yang tercatat/ terekam yang mempunyai arti yang unik dan dapat diinterprestasikan oleh manusia.” Data di deefinisikan sebagai berikut : “Data adalah kenyataan/fakta penting yang tercatat/ terekam yang dapat diproses/ diinterprestasikan oleh komputer/ manusia sehingga menghasilkan arti yang bermacam-macam.”
  • 3. Ada 2 jenis sinyal yaitu :  Sinyal Analog  Sinyal Digital
  • 4. Sinyal analog adalah sinyal data dalam bentuk gelombang Dengan menggunakan sinyal yang yang kontinyu, yang analog, maka jangkauan transmisi membawa informasi dengan data dapat mencapai jarak yang mengubah karakteristik jauh, tetapi sinyal ini mudah gelombang. terpengaruh oleh noise. Gelombang pada sinyal analog Dua parameter/ karakteristik yang umumnya berbentuk terpenting yang dimiliki oleh gelombang sinus memiliki tiga isyarat analog adalah amplitude variabledasar, yaitu dan frekuensi. amplitudo, frekuensi dan phase. Isyarat analog biasanya a. Amplitudo merupakan ukuran dinyatakan dengan gelombang tinggi rendahnya tegangan dari sinus, mengingat gelombang sinyal analog. sinus merupakan dasar untuk b. Frekuensi adalah jumlah semua bentuk isyarat analog. Hal gelombang sinyal analog dalam ini didasarkan kenyataan bahwa satuan detik. berdasarkan analisis fourier, suatu c. Phase adalah besar sudut dari sinyal analog dapat diperoleh dari sinyal analog pada saat tertentu perpaduan sejumlah gelombang sinus.
  • 5.
  • 6. Sinyal digital merupakan sinyal data dalam bentuk pulsa yang dapat mengalami perubahan yang tiba-tiba dan mempunyai besaran 0 dan 1. Sinyal digital hanya memiliki dua keadaan, yaitu 0 dan 1, sehingga tidak mudah terpengaruh oleh derau, tetapi transmisi dengan sinyal digital hanya mencapai jarak jangkau pengiriman data yang relatif dekat. Biasanya sinyal ini juga dikenal dengan sinyal diskret. Sinyal yang mempunyai dua Keadaan ini biasa disebut dengan bit. Bit merupakan istilah khas pada sinyal digital. Sebuah bit dapat berupa nol (0) atau satu (1). Kemungkinan nilai untuk sebuah bit adalah 2 buah (21). Kemungkinan nilai untuk 2 bit adalah sebanyak 4 (22), berupa 00, 01, 10, dan 11. Secara umum, jumlah kemungkinan nilai yang terbentuk oleh kombinasi n bit adalah sebesar 2n buah.
  • 7.
  • 8. Transmisi data, pada dasarnya memiliki arti sebagai komunikasi dari data dengan penyebaran dan pemrosesan sinyal. Dalam hal ini data yang dimaksud adalah data analog dan digital.
  • 9. Istilah analog dapat disamakan dengan pengertian kontinu. Jadi, data analog adalah komunikasi dari data dengan penyebaran dan pemrosesan sinyal yang ditampilkan melalui ukuran fisik serta memiliki nilai berulang secara terus menerus dan kontinu dalam beberapa interval. Data mentransmisikan sinyal analog tanpa memperhatikan muatannya. Tentunya dalam transmisi ini kita memerlukan sinyal. Sinyal analog merupakan sinyal untuk menampilkan data analog, berupa berbagai macam gelombang elektromagnetik yang berlangsung terus menerus dan disebarkan melalui berbagai media transmisi. Untuk jarak yang jauh dipakai amplifier yang akan menambah kekuatan sinyal sehingga menghasilkan distorsi yang terbatas. Beberapa tipe dari transmisi analog yaitu: a. Sinyal analog dipancarkan tanpa melihat isi. b. Memperkuat noise. c. Data berupa data digital atau analog. d. Menggunakan amplifier untuk sinyal boost.
  • 10. Video dan audio. menimbulkan banyak kesalahan. Transmisi data digital: d. Integrasi, karena semua sinyal (data analog Istilah digital dapat disamakan dengan discrete. dan digital) diperlukan seecara digital maka Jadi, data digital merupakan data yang memiliki mempunyai bentuk yang sama. Dengan deretan nilai-nilai yang berlainan dan memiliki demikian secara ekonomis dapat diintegrasikan ciri-ciri tersendiri. Data digital juga dapat denngan suara (voice), video dan data digital. dibawa melalui sinyal-sinyal analog dengan e. Keamanan dan privasi teknik enkripsi dapat menggunakan sebuah modem (modulator / diaplikasikan ke data digital dank e data analog demodulator). Untuk mencapai jarak yang jauh yang sudah mengalami digitalisasi. dipakai repeater yang menghasilkan sinyal sebagai „1‟ atau „0‟ sehingga tidak terjadi distorsi. Teknologi digital memiliki beberapa keistimewaan unik yang tidak dapat ditemukan pada teknologi analog, yaitu : Alasan digunakannya teknik pensinyalan digital Penggunaan yang berulang-ulang terhadap adalah: informasi tidak mempengaruhi kualitas dan a. Teknologi digital adalah teknologi LSI dan kuantitas informasi itu sendiri. Informasi dapat VLSI menyebabkan penurunan biaya dan ukuran dengan mudah diproses dan dimodifikasi ke sirkuit digital. dalam berbagai bentuk. Dapat memproses b. Penggunaan kapasitas agar lebih efektif informasi dalam jumlah yang sangat besar dan digunakan teknik multiplexing yang mana lebih mengirimkannya secara interaktif. mudah dan murah dengan teknik digital dari pada teknik analog. c. Keuntungan data lebih terjamin karena menggunakan repeater dibanding amplifier sehingga transmisi jarak jauh tidak
  • 11. Signal digital memiliki kelebihan dibanding signal analog; yang meliputi : a. Kualitas suara lebih jernih, selain lebih jelas signal digital memiliki sedikit kesalahan b. Kecepatan lebih tinggi c. Lebih sedikit kesalahan memerlukan tenaga pendukung yang tidak terlalu kompleks
  • 12. Sinyal analog ditransmisikan tanpa memperhatikan isinya Data dapat berupa data analog atau digital Terdapat redaman yang berbanding lurus dengan jarak Menggunakan amplifiers untuk memperkuat sinyal à noise/derau juga ikut dikuatkan Transmisi Digital Memperhatikan isi data Integritas terancam oleh noise/derau, redaman dan lainnya Menggunakan pengulang / repeaters. Repeater menerima sinyal, mengekstrak pola bit,dan kemudian ditransmisikan kembali Dengan demikian, redaman dapat diatasi namun noise/derau tidak dikuatkan.
  • 13. Keuntungan bahwa kita berhubungan dengan nilai-nilai, bukan dengan bentuk gelombang. Nilai- nilai bisa dimanipulasi dengan rangkaian rangkaian logika, atau jika perlu, dengan mikroprosesor. Operasi-operasi matematika yang rumit bisa secara mudah ditampilkan untuk mendapatkan fungsi-fungsi pemrosesan sinyal atau keamanan dalam transmisi sinyal. berhubungan dengan range dinamis. Kita dapat mengilustrasikan hubungan ini dalam sebuah contoh. Perekaman disk piringan hitam analog mempunyai masalah terhadap range dinamik yang terbatas. Suara-suara yang sangat keras memerlukan variasi bentuk alur yang ekstrim, dan sulit bagi jarum perekam untuk mengikuti variasi-variasi tersebut. Sementara perekaman secara digital tidak mengalami masalah, karena semua nilai amplitudo-nya, baik yang sangat tinggi maupun yang sangat rendah, ditransmisikan menggunakan urutan sinyal terbatas yang sama. Kerugian Pengiriman signal analog dapat dianalogikan mengirim air lewat pipa. Aliran pipa kehilangan tenaganya saat disalurkan melalui sebuah pipa. Semakin jauh pipa semakin banyak tenaga yang berkurang dan aliran semakin menjadi lemah. Demikian pula signal analog akan menjadi lemah setelah melewati jarak yang jauh. elain bertambah jauh signal analog juga memungut interferensi elektrik atau “noise” dari dalam alur. Kabel listrik, petir dan mesin- mesin listrik semua menginjeksikan noise dalam bentuk elektrik pada signal analog. Untuk mengatasi kelemahan tersebut maka diperlukan alat penguat signal yang disebut amplifier
  • 14.
  • 15. Pengkodean adalah suatu teknik yang dilakukan untuk memberikan penegasan pada proses yang terlibat (data dan pensinyalan) transmisi data. Dalam proses tesebut perlu diperhatikan pula fasilitas-fasilitas komunikasi dan media yang tersedia. Adapun tujuan pengkodean data adalah:  Tidak ada urutan bit yang menyebabkan sinyal berada pada level 0 dalam waktu lama  Tidak mengurangi laju data  Kemampuan deteksi kesalahan
  • 16. ASCII (American Standard Code For Information  BCD (Binary Coded Decimal) Intercharge) Merupakan kode binary yang di gunakan untuk Merupakan kepanjangan dari America Standart Code mewakili nilai digit decimal saja, yaitu nilai angka 0 for Information Interchange, yang dikembangkan s/d 9. BCD menggunakan kombinasi dari 4 digit. oleh American National Standarts Institute (ANSI) Kode BCD digunakan pada komputer generasi untuk tujuan membuat kode binary yang standar, pertama kode ASCII ini menggunakan kombinasi 7 bit. SSCII7- bit banyak digunakan oleh komputer generasi sekarang.  SBCDIC (Standard Binary Coded Decimal Intercharge Coding standar yang sering digunakan oleh code) peralatan komunikasi data. Merupakan sandi 8 bit Merupakan coding 6 bit untuk 64 karakter. posisi bit dimana 7 bit digunakan untuk bit data ditambah bit di SBCDIC dibagi menjadi 2 zone, yaitu 2 bit pertama ke-8 sebagai bit parity (diberi nama bit A dan bit B) disebut dengan alpha bit position dan 4 bit berikutnya (diberi nama bit 8, bit Kode ASCII7-bit ini terdiri dari 2 bagian: 4, bit 2, dan bit 1) disebut dengan numeric bit position. • Control characters, merupakan karakter yang digunakan untuk mengontrol pengiriman atau transmisi.  EBCDIC (Extended Binary Code Decimal for • Informations characters, merupakan karakter- Information Intercharge) karakter yang mewakili data. Merupakan kepanjangan dari Extended Binary Coded Decimal Interchange Code. Terdiri dari kombinasi 8- bit. Pada jenis ini high order bits atau 4-bit pertama disebut dengan zone bits dan low-order bits atau 4 bit kedua disebut dengan numeric bits. merupakan coding 8 bit untuk 256 karakter. Tranmisi asinkron membutuhkan 11 bit,yaitu : 1 bit awal – 8 bit data 1 bit pariti – 1 bit akhir
  • 17. Pemberian kode dapat dilakukan dengan jenis pertanyaan, jawaban atau pertanyaan. Dalam, hal ini dapat dibedakan: 1.1. Jawaban Berupa Angka Jawaban responden dapat dalam bentuk angka. Pertanyaan tentang pendapatan perbulan, jawabannya sudah jelas dalam bentuk angka. Misalnya, Rp. 149.500,00. Begitu dalam mengukur berat tongkol jagung, maka jawaban sudah jelas dalam bentuk angka. Untuk jawaban dalam bentuk angka ini, maka untuk kode adalah angka jawaban itu sendiri Misalnya: Jawaban Kode Luas 4,5 45 hektar Jika jawaban dalam bentuk interval angka, maka angka-angka tersebut perlu doberi kode tersendiri, misalnya: Jawaban Kode Luas antara 0,5 ha-1,0 15 ha Luas antara 1,1 ha-3,0 16 ha Luas diatas 3,0 ha 17
  • 18. 1.2. Jawaban Pertanyaan Tertutup Jawaban pertanyaan tertutup adanya jawaban yang sudah disediakan lebih dahulu, dan responden hanya tinggal mengecek saja jawaban-jawaban tersebut sesuai dengan intruksi. Responden tidak mempunyai kebebasan untuk memilih jawaban diluar yang telah diberikan. Misalnya: Apakah bapak seorang petani? - Ya Jawaban Kode - Tidak Ya 0 Tidak 1 Dapat dilihat diatas tidak ada pilihan bagi responden dalam memilih apakah jawaban sesukanya tetapi hanya ada dua pilihan apakah ya atau tidak dengan menggunakan kode 0 atau 1
  • 19. 1.3. Jawaban Pertanyaan Semi Terbuka Pada jawaban semi terbuka, selain dari jawaban yang ditentukan, masih diperkenankan lagi jawaban lain yang dianggap cocok oleh responden. Jawaban yang berada diluar dari yang telah disediakan, perlu diberi angka tersendiri untuk kode. Misalnya: Jenis pupuk yang anda gunakan?  Urea Jawaban Kode  ZA Urea 1  TSP ZA 2  Lain-lain TSP 3 Pupuk kandang 4 KCL 5 Lain – lain 6
  • 20. 1.4. Jawaban Pertanyaan Terbuka Pada pertanyaan terbuka, jawaban yang diberikan sifatnya, sesuai dengan apa yang dipikirkan oleh penjawab, tanpa ada suatu batasan tertentu. Untuk membuat kode terhadap jawaban pertanyaan terbuka, jawaban-jawaban tersebut harus dikategorikan atau dikelompokkan lebih dahulu, sehingga tiap kelompok-kelompok berisi jawaban yang telah dibuat, tetapi apabila ada jawaban yang tidak termasuk dalam kelompok- kelompok tersebut maka dapat dimasukkan dalam kelompok “lain-lain”. Hanya perlu diingat bahwa jawaban yang dimasukkan dalam kelompok lain-lain janganlah terlalu banyak. Juga perlu diingat bahwa jawaban pertanyaan dalam tiap kategori tidak boleh tumpang tindih. Misalnya: Apakah alasan Bapak untuk mengikuti program bimas? Kelompok jawaban Kode Alasan ekonomi 1 Alasan keilmuan 2 Alasan kebutuhan 3 Alasan moral 4 Alasan dinas 5 Lain – lain 6
  • 21. 1.5. Jawaban Kombinasi Jawaban pertanyaan kombinasi hampir serupa dengan jawaban pertanyaan tertutup. Selain dari jawaban terpisah secara jelas, responden masih dapat dijawab kombinasi dari beberapa jawaban, misalnya:  Apakah bapak menggunakan pupuk  Menggunakan insektisida  Menanam dengan jarak tanah Jawaban pertanyaan ini dapat terdiri dari beberapa kombinasi. Kombinasi tersebut dapat diberi kode tersendiri. Misalnya: Jawaban Kode Menggunakan pupuk 1 Menggunakan insektisida 2 Menanam dengan jarak 3 tanah Dan seterusnya 4
  • 22. Dalam sistem komunikasi, deretan bit. kita mengenal istilah transmisi Untuk menampilkan data data. Transmisi merupakan suatu yang berupa deretan bit, maka proses yang melibatkan koneksi diperlukan adanya sinyal digital. antara sistem source dan sistem Data berupa deret bit diubah tujuan. Transmisi data merupakan melalui proses encoding menjadi proses pemindahan data sebagai elemen sinyal yang merupakan objek transmisi, dari sistem pulsa-pulsa sinyal digital. source ke sistem tujuan. Kebalikan dari proses ini adalah Data sebagai objek transmisi decoding, yakni mengubah sinyal memiliki karakteristik tersendiri. digital menjadi data digital. Data yang dipahami oleh manusia Teknik pengkodean untuk merupakan data yang berupa mengubah suatu data digital ke karakter atau teks. Sayangnya, dalam bentuk lain yang sesuai data dengan karakteristik tersebut dengan media transmisi disebut tidak dapat ditransmisikan dengan Line Coding. mudah melalui media transmisi yang berupa kabel maupun gelombang. Data tersebut harus diubah ke dalam karakteristik yang sesuai dengan proses transmisi, yakni biner dan berupa
  • 23. 1. NRZ (Non Return To Zero) Signaling memiliki kekebalan terhadap noise NRZ merupakan salah satu teknik lebih tinggi dari jenis NRZ lain, selain pengkodean diferensial Dalam itu NRZ-I tidak dipengaruhi oleh level NRZ, high-signal bernilai „1‟ pada bit sinyal. biner, dan low-signal bernilai „0‟. NRZ dapat dibagi ke dalam beberapa  NRZ-M (Non Return to Zero-Mark) bagian, antara lain Dalam NRZ-M, level sinyal akan berubah setiap ada bit yang bernilai  NRZ-L (Non Return Zero-Level) „1‟. NRZ-L diterapkan berdasarkan adanya tegangan negatif atau positif.  NRZ-S (Non Return to Zero-Space) Suatu tegangan negatif akan digunakan untuk mewakili suatu NRZ-S merupakan kebalikan dari biner, dan tegangan positif digunakan NRZ-M, dimana level sinyal akan untuk mewakili biner lainnya. Pada berubah jika ada bit yang bernilai „0‟. NZR-L, level sinyal selalu konstan. Kelemahan teknik NRZ ini adalah  NRZ-I (Non Return to Zero-Invert on sistem sinkronisasi yang terdapat di ones) dalamnya buruk karena tidak memiliki sistem informasi timing dalam bentuk Dalam NRZ-I, adanya transisi sinyal dan spectrum NRZ mengandung pada suatu periode bit, baik dari tinggi komponen DC. ke rendah maupun sebaliknya akan bernilai „1‟. Sedangkan jika tidak ada transisi, maka bernilai „0‟. NRZ-I
  • 24. 2. MANCHESTER ENCODING Teknik pengkodean Manchester merupakan salah satu teknik pengkodean biphase, dimana terdapat transisi pada setiap setengah dari periode bit. Jika dalam setengah periode pertamanya pulsa merupakan high- signal kemudian setengah periode selanjutnya pulsa merupakan low- signal, maka akan menyatakan nilai „1‟. Sebaliknya akan bernilai „0‟. Manchester encoding memiliki beberapa kelebihan, seperti sinkronisasi yang baik karena adanya transisi di setiap setengah periode bit dan receiver dapat mengatur transisi, hal ini disebut self-clocking codes, Manchester encoding juga tidak lagi mengandung komponen DC. Sayangnya, kelemahan dari teknik pengkodean ini adalah tidak adanya error-detector dari transisi yang terdapat di dalamnya. 3. 4B/5B CODE GROUP 4B/5B Code Group merupakan teknik pengkodean yang memetakan satu blok informasi yang jumlah bitnya didefinisikan dalam variabel m dan n. Jumlah bit dalam variabel n selalu lebih besar daripada jumlah bit dalam variabel m, dengan nilai n adalah jumlah bit dalam variabel m ditambah 1.