SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  20
Télécharger pour lire hors ligne
Wiwin Kusuma Atmaja Putra, S.Pi., M.Si.
Aminatul Zahra, S.Pi., M.Si.
Tri Yulianto, S.Pi., M.PSDA
Dwi Septiani Putri, S.Pi., M.Si.
Shavika Miranti, S.Pi., M.Si.
Dr. Muzahar, S.Pi., M.Si.
Editor
Aminatul Zahra, S.Pi., M.Si.
Aplikasi Bioteknologi
Recombinant Growth Hormone
(rGH) dan Enzim Papain dalam
Marikultur
Aplikasi Bioteknologi Recombinant Growth Hormone
(rGH) dan Enzim Papain dalam Marikultur
Wiwin Kusuma Atmaja Putra, Aminatul Zahra, Tri Yulianto, Dwi Septiani Putri, Shavika Miranti,
Muzahar
© Wiwin Kusuma Atmaja Putra, dkk. 2021
Editor: Aminatul Zahra
vi + 13 hlm, 14,8 cm x 21 cm
Cetakan 1, November 2021
Hak Penerbitan pada UMRAH Press, Tanjungpinang
Kantor:
Kampus Universitas Maritim Raja Ali Haji, Gedung Rektorat Lantai III
Jl. Dompak, Tanjungpinang - Kepulauan Riau 29111
Telp/Fax : (0771) 7001550 – (0771) 7038999, 4500091
E-mail : umrahpress@gmail.com / umrahpress@umrah.ac.id
Hak cipta dilindungi Undang-Undang.
Dilarang mengutip atau memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku ini
tanpa ijin tertulis dari Penerbit
ISBN 978-623-5818-36-8(PDF)
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, karena atas berkat dan
kasihNya penulis dapat menyelesaikan buku teknologi tepat guna dengan judul “Aplikasi
Bioteknologi recombinant Growth Hormone (rGH) dan Enzim Papain dalam Marikultur”.
Buku ini diharapkan menjadi pegangan bagi para pembudidaya yang ingin mengaplikasikan
rGH dan enzim papain dalam marikultur dalam rangka mengefisiensi pakan dalam proses
produksi akuakultur.
Terima kasih kepada Lembaga Penelitian Pengabdian Kepada Masyarakat dan
Penjaminan Mutu (LP3M) UMRAH yang telah mendukung sehingga penulis bisa
menghasilkan buku teknologi tepat guna ini. Ungkapan terima kasih juga diucapkan kepada
seluruh pihak yang telah banyak membantu hingga selesainya buku ini.
Semoga buku ini bermanfaat, khususnya kepada para pembudidaya ikan.
Tanjungpinang, 5 November 2021
Penulis
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN ............................................................................................................................. 1
ISI...............................................................................................................................................2
Pengertian Hormon Pertumbuhan (rGH/ recombinant Growth Hormone)............................2
Pengertian Enzim Papain .......................................................................................................2
Penelitian Aplikasi rGH dan Enzim dalam Marikultur..........................................................3
Prosedur Penerapan rGH dalam Marikultur...........................................................................5
Prosedur Penerapan Enzim Papain dalam Marikultur............................................................7
Hasil Penerapan Skala Lapang...............................................................................................7
PENUTUP................................................................................................................................10
DAFTAR GAMBAR
1. Hormon rGH komersil..................................................................................................6
2. Enzim Papain komersil .................................................................................................7
3. Grafik Bobot dan Panjang Ikan selama pemeliharaan..................................................9
DAFTAR TABEL
1. Penelitian tentang rGH dan Enzim dalam Marikultur .....................................................4
2. Hasil Pengamatan setiap Parameter Pertumbuhan ikan ..................................................9
1
PENDAHULUAN
Budidaya ikan merupakan suatu usaha untuk memproduksi organisme akuatik dalam
wadah terkontrol untuk mendapat keuntungan secara ekonomi. Biaya produksi terbesar dalam
budidaya ikan adalah komponen pakan. Dalam sistem budidaya intensif, biaya pakan bisa
berkisar antara 60-80% dari total biaya operasional, sedangkan pada sistem budidaya semi-
intensif biaya pakan berkisar antara 30-60% (Hasan, 2010). Penggunaan pakan komersil yang
sesuai dengan kebutuhan nutrisi ikan dengan nilai protein dan daya cerna yang baik juga mesti
diperhatikan, sehingga pertumbuhan akan cepat dan diharapkan akan berkorelasi dengan total
produksi panen yang akan berimplikasi pada pendapatan akhir.
recombinant Growth Hormone (rGH) salah satu teknologi yang banyak dilakukan
dalam penelitian ikan air tawar maupun laut. rGH Mina Grow diproduksi oleh Kementerian
Kelautan dan Perikanan yang bekolaborasi dengan Institut Pertanian Bogor dimana penelitian
dasarnya telah banyak dilakukan. Kobayashi et al. (2007), menyebutkan bahwa hormon
pertumbuhan dapat meningkatkan retensi dan penyerapan protein serta mereduksi ekskresi
amonia. Penambahan hormon pertumbuhan rekombinan pada pakan diharapkan dapat
meningkatkan efisiensi pakan sehingga penggunaan pakan berprotein rendah dapat
menghasilkan pertumbuhan yang sama atau bahkan lebih baik daripada pakan berprotein
tinggi.
Enzim papain merupakan enzim protease yang diproduksi dari getah papaya.. Enzim
tersebut dapat digunakan untuk pemecahan atau penguraian ikatan peptida dalam protein
sehingga protein terurai menjadi ikatan peptide yang lebih sederhana karena papain mampu
mengkatalis reaksi-reaksi hidrolisis suatu substrat (Muchtadi et al., 1992). Menurut (Nuraeni
et al., 2018), penambahan enzim papain membantu menghasilkan asam amino lebih banyak
sehingga pakan terjadi keseimbangan komposisi asam amino yang dikonsumsi oleh ikan akan
menghasikan energi berlebih untuk menunjang pertumbuhan sehingga pakan yang diberikan
menjadi lebih efisien.
Aplikasi teknologi rGH dan enzim papain pada pakan diharapkan dapat meningkatkan
produksi budidaya ikan. Informasi tentang aplikasi rGH dan enzim papain merupakan salah
satu solusi untuk memaksimalkan proses penerapan teknologi di lapangan serta memberi
rekomendasi dosis rGH dan enzim terbaik untuk meningkatakan efisiensi pakan.
2
ISI
Pengertian Hormon Pertumbuhan (rGH/ recombinant Growth Hormone)
Hormon rGH merupakan salah satu etabol hidrofilik polipeptida yang tersusun atas
asam amino yang dapat memacu pertumbuhan ikan (Ihsanudin et al. 2014). Pemberian etabol
pertumbuhan rekombinan (rGH) juga dapat meningkatkan kelulushidupan ikan melalui sistem
peningkatan kekebalan tubuh terhadap penyakit dan etabol. Diantara berbagai rGH yang
berasal dari berbagai jenis ikan, rGH dari ikan kerapu kertang (recombinant Epinephelus
lanceolatus Growth Hormone/ rEIGH) yang diproduksi pada bakteri Eschercia coli lebih tinggi
dan dapat diterapkan secara universal, artinya tidak hanya untuk satu jenis ikan (Alimuddin et
al. 2010). rGH ini telah terbukti dapat meningkatkan pertumbuhan dan menurunkan FCR
untuk, ikan kerapu cantang (Riduan et al. 2018), ikan bawal bintang (Zulpikar et al. 2018),
ikan kerapu cantang (Hendriansyah et al. 2018), ikan bawal bintang (Putra dan Raza’i 2018),
ikan nila (Garnama 2013), ikan sidat (Handoyo 2012), ikan gurame (Fitriadi et al. 2014), dan
ikan nila larasati (Ihsanudin et al. 2014).
Penambahan dosis rGH dengan metode oral diduga lebih efektif pada skala benih.
Mekanisme kinerja rGH yang diberikan melalui teknik oral (Pakan) yaitu dimulai dengan
masuk ke saluran pencernaan (usus) terjadi proses hidrolisis oleh enzim 2etabolism2
(Antoro et al., 2014). Setelah terjadi proses hidrolisis di usus selanjutnya rGH
ditransportasikan ke hatioleh darah untuk memacu produksi insulin-like-growth factor
(IGF-1) (Ratnawati 2012). Hormon pertumbuhan akan terikat pada reseptornya yang
berada di hati yang kemudian akan menstimulasi sintesis dan pelepasan IGF-1. IGF-
1sendiri berfungsi dalam meregulasi 2etabolism protein, karbohidrat, lipid, mineral
didalam sel dan juga membantu perkembangan sel yang akhirnya akan menghasilkan
pertumbuhan (Moriyama dan Kawauchi 1990). Sedangkan jika diaplikasikan dengan teknologi
rendam rGH akan masuk kedalam tubuh melalui mulut dan insang pada proses respirasi yang
kemudian akan masuk kepencernaan dan tahapan berikutnya sama dengan teknik oral.
Pengertian Enzim Papain
Enzim merupakan biomolekul berupa protein berbentuk bulat (globular) yang
berfungsi sebagai katalis atau senyawa yang dapat mempercepat proses reaksi kimia dalam
pemecahan makanan menjadi senyawa yang lebih sederhana (Widyanti 2009). Enzim yang
telah terbukti meningkatkan kecernaan pakan pada ikan yaitu enzim papain (Sari et al. 2013;
Hutabarat et al. 2014; Taqwdasbriliani et al. 2013. Papain merupakan enzim protease yang
3
terdapat pada getah papaya. Enzim tersebut digunakan untuk pemecahan atau penguraian yang
sempurna ikatan peptida dalam protein sehingga protein terurai menjadi ikatan peptide yang
lebih sederhana karena papain mampu mengkatalis reaksi-reaksi hidrolisis suatu substrat
(Muchtadi et al., 1992).
Menurut hasil penelitian Yamin et al.(2009), aktivitas enzim protease ikan kerapu
macan akan meningkat pada 18 dan 21 jam setelah pemberian pakan. Pemberian enzim papain
pada pakan diduga mampu mempercepat proses degradasi protein pakan pada lambung sampai
ke usus. Menurut Salamah et al. (2012), hidrolisis enzim papain pada protein ikan lele dumbo
meningkat cepat dari waktu 0-5 jam. Pemberian enzim papain pada pakan, mampu
menghidrolisis ikatan peptida dari ikatan substrat pakan sehingga penyerapan pakan dalam
tubuh menjadi efektif. Sejalan dengan pendapat Taqwdasbriliani et al. (2013), enzim papain
mampu menghidrolisis protein pada pakan dalam proses penyederhanaan protein pakan
menjadi peptida dan asam amino. Menurut Nuraeni et al. (2018), penambahan enzim
papain membantu menghasilkan asam amino lebih banyak sehingga pakan terjadi
keseimbangan komposisi asam amino yang dikonsumsi oleh ikan akan menghasikan
energi berlebih untuk menunjang pertumbuhan sehingga pakan yang diberikan menjadi
lebih efisien.
Fungsi enzim papain tidak hanya sebagai perombak struktur primer protein namun
enzim papain juga merupakan protein dari kumpulan asam-asam amino yang dibutuhkan
ikan sehingga pakan yang tercampur enzim papain akan terjadinya peningkatan kadar protein
atau asam amino pada pakan. Menurut Aniqoh (2017), asam amino penyusun papain
diantaranya lisin, arginine, asam aspartate, asparagine, asam glutamate, glutamin, teonin, serin,
prolin, alanine, valin, iseleosin, leusin, tirosin, fenilalanine, triptofan, sistein dan sistin.
Menurut Budiman (2003), kadar asam amino lisin yang terkandung dalam enzim papain
sebanyak 4.88%. Asam amino pada pakan yang diserap akan diubah menjadi 3etabo melalui
siklus asam dan urea, selanjutnya 3etabo yang dihasilkan dipakai untuk maintenance,
aktivitas tubuh dan pertumbuhan ikan, sehingga pakan yang mengandung enzim yang
terkonsumsi oleh ikan akan lebih efisien.
Penelitian Aplikasi rGH dan Enzim dalam Marikultur
Penelitian – penelitian terkait penerapan rGH dan enzim papain telah dilakukan oleh
program studi budidaya perairan. Hasil penelitian tersebut dapat dilihat pada tabel di bawah
ini.
4
Tabel 1. Penelitian tentang rGH dan Enzim dalam Marikultur
No Penelitian Penulis Perlakuan Perlakuan
Terbaik
1 Pengaruh Pemberian
Hormon rGH
(recombinant Growth
Hormone) Melalui Metode
Perendaman Dengan Dosis
Yang Berbeda Terhadap
Pertumbuhan Ikan Kerapu
Cantang Epinephelus
fuscoguttatus x
Epinephelus lanceolatus
Fauzanadi et al
(2020)
1. Tanpa
hormon
2. 12 mg/l
3. 24 mg/l
24 mg/l
2 Laju Pertumbuhan dan
Kelangsungan Hidup Ikan
Kerapu Cantang
Epinephelus fuscoguttatus
X E. Lanceolatus dengan
Teknik Perendaman dan
Oral Recombinant Growth
Hormone (rGH)
Riduan et al
(2019)
1. Tanpa
hormon
2. Perendaman
rGH 6 mg/ ℓ
+ NaCL
3. Melalui
Pakan 6 mg
rGH/kg +
PBS +Kuning
Telur
Perlakuan
perendaman
3 Pengaruh Dosis
recombinant Growth
Hormone (rGH) yang
Berbeda ke Pakan
Terhadap Pertumbuhan
dan Kelangsungan Hidup
Benih Ikan Kakap Putih
(Lates calcarifer)
Johan et al
(2020)
1. Tanpa
hormon
2. 6 mg/kg
pakan
3. 8 mg/kg
pakan
4. 10 mg/kg
pakan
10 mg/kg pakan
4 Tingkat Efesiensi Pakan
dan Pertumbuhan Benih
Ikan Bawal Bintang
dengan Pemberian Dosis
recombinant Growth
Hormone (rGH) yang
berbeda
Zulpikar et al
(2018)
1. Tanpa
hormon
2. 3 mg/kg
pakan
3. 6 mg/kg
pakan
6 mg/kg pakan
5 Pertumbuhan Benih Ikan
Bawal Bintang
(Trachinotus blochii)
dengan Pemberian Enzim
Sedarman et al
(2020)
1. Tanpa
hormon
Enzim papain
3,72 g/kg pakan
5
Papain dan Recombinant
Growth Hormone (rGH)
pada Pakan Buatan
2. Enzim papain
3,72 g/kg
pakan
3. rGH 6 mg/kg
pakan
4. rGH 6 mg/kg
pakan +
papain 3,72
g/kg pakan
6 Rasio konversi pakan
benih ikan kerapu cantang
(Epinephelus
fuscoguttatus x
Epinephelus lanceolatus)
dengan pemberian dosis
recombinant growth
hormone (rGH) yang
berbeda
Hendriansyah
et al (2018)
1. 5 mg/kg
pakan
2. 6 mg/kg
pakan
3. 7 mg/kg
pakan
6 mg/kg pakan
7 Pengaruh metode
pemberian Rekombinan
growth hormone (rGh)
terhadap laju pertumbuhan
benih ikan badut
(Amphiprion Percula)
Simbolon et al.
(2019)
Perlakuan A :
Bioenkapsulasi
Artemia
Perlakuan B :
Perendaman
pada ikan uji
Perlakuan C :
Kombinasi
(bioenkapsulasi
artemia +
perendaman ikan
uji)
Perlakuan D :
Kontrol atau
tanpa rGH
Perlakuan
kombinasi
perendaman rGH
dan
Bioenkapsulasi
Prosedur Penerapan rGH dalam Marikultur
Metode pengaplikasian hormon pertumbuhan rekombinan dapat dilakukan melalui
beberapa cara yaitu metode injeksi, perendaman, dan melalui pakan. Aplikasi hormon
pertumbuhan rekombinan telah terbukti meningkatkan pertumbuhan beberapa komoditas
akuakultur, diantaranya ikan baronang Funkenstein et al. (2005), ikan sidat Handoyo et al.
(2012), ikan patin siam Sudrajat et al. (2013), udang vannamei Litopenaeus vannamei Subaidah
(2013), ikan lele sangkuriang Triwinarso et al. (2014) dan ikan nila Setyawan et al. (2014) dan
ikan bawal bintang, (Putra dan Raza’i 2018).
6
Gambar 1. Hormon rGH komersil
Metode penerapan rGH pada pakan dilakukan secara langsung dengan langkah kerja
sebagai berikut;
1. Dosis rGH yang digunakan melalui cara pakan ini adalah 6 mg/ kg pakan, dimana
penggunaan dosis ini mengacu pada penelitian, (Hendriansyah et al. 2018).
2. Pembuatan larutan rGH dilakukan dengan cara melarutkan larutan PBS sebanyak 2 ml
yang ditambahklan 50 ml air dan kuning telur sebanyak 20 mg/kg pakan.
3. rGH yang telah ditimbang sesuai dosis perlakuan dilarutkan dalam PBS kemudian
dicampurkan pada kuning telur secara homogen dan disemprotkan pada pakan yang
telah ditimbang menggunaka botol semprot
4. lalu diaduk sampai merata dan dianginkan beberapa menit hingga pakan kering serta
siap untuk digunakan. Pakan uji disimpan dalam freezer -20o
C setelah dikeringkan atau
diangin-anginkan.
Metode penerapan rGH melalui perendaman dapat dilakukan seperti langkah dibawah
ini;
1. Dosis perendaman yang digunakan pada tahap ini 6 mg/ ℓ penggunaan dosis hormon 6
mg/ ℓ ini mengacu pada penelitian Hendriansyah et al. (2018). Pertama dilakukan
penimbangan rGH yang akan gunakan sesuai dengan dosis yg diperlukan,
2. Selanjutnya siapkan benih ikan yang akan diberi perlakuan perendaman rGH,
3. Kemudian diberikan kejutan salinitas (jika ikan laut maka direndam pada air tawar dan
jika ikan air tawar maka direndam pada air laut atau air bersalinitas) terhadap benih
ikan selama 2 menit,
7
4. Selanjutnya dilakukan perendaman benih ikan pada larutan rGH yang telah diberi
campuran larutan NaCl sebanyak 2,5%. Masukkan sebanyak 15 ekor benih ikan ke
dalam wadah perendaman dengan lama durasi perendaman 10 menit.
Prosedur Penerapan Enzim Papain dalam Marikultur
Prosedur aplikasi enzim papain ke dalam pakan adalah sebagai berikut;
1. Enzim ditimbang terlebih dahulu dengan dosis standar produk Enzim papain merk
dagang Nano “Sp” Padjajaran sebesar 3,72 g/ kg pakan,
2. Setelah itu enzim dimasukan ke dalam wadah dan dicampur dengan aquades 450 ml,
kemudian diaduk sampai homogen
3. Siapkan pelet sebanyak 1 kg ke dalam nampan
4. Lalu teteskan larutan enzim dengan pipet tetes, kemudian aduk hingga merata,
pengadukan secara pelan-pelan agar tekstur pelet tidak rusak.
5. Pelet yang sudah tercampur enzim dikering anginkan dan hindari terkena sinar matahari
langsung.
6. Jika diterapkan untuk pakan rucah maka enzim papain yang telah disiapkan sesuai dosis
produk di campurkan kedalam ikan rucah dan diaduk, kemudian dibiarkan selama 3
menit, kemudian rucah siap diberikan ke ikan.
Gambar 2. Enzim Papain komersil
Hasil Penerapan Skala Lapang
Aplikasi pemberian enzim papain pada ikan kerapu cantang dengan masa pemeliharaan
selama 3 minggu yang dilaksanakan di Kampung Madong disajikan pada gambar dan tabel
berikut.
8
(a) Bobot ikan tanpa penambahan enzim pada pakan setiap minggu
(b)
(b) Panjang Ikan tanpa penambahan enzim pada pakan setiap minggu
44.31
47.28
53.63 54.69
0.00
10.00
20.00
30.00
40.00
50.00
60.00
1 2 3 4
Bobot
(g)
Minggu ke -
12.52
13.05
13.22
14.10
11.50
12.00
12.50
13.00
13.50
14.00
14.50
1 2 3 4
Panjang
(cm)
Minggu ke-
9
(c) Bobot ikan dengan penambahan enzim pada pakan setiap minggu
(d) Panjang ikan dengan penambahan enzim pada pakan setiap minggu
Gambar 3. Grafik Bobot dan Panjang Ikan selama pemeliharaan
Tabel 2. Hasil Pengamatan setiap Parameter Pertumbuhan ikan
Parameter Tanpa Enzim
Dengan Penambahan
Enzim
Pertumbuhan Mutlak (gram) 10.38 13.98
Pertumbuhan Harian (%) 1.00 1.43
Rasio Konversi Pakan (RKP) 1.72 1.24
Efisiensi Pakan (%) 57.97 80.38
Dari hasil aplikasi skala lapang bisa dilihat bahwa pertumbuhan ikan yang ditambahkan
enzim ke dalam pakan lebih tinggi dibandingkan dengan tanpa pemberian enzim. Pemanfaatan
pakan oleh ikan juga jauh lebih baik yang ditambahkan enzim daripada yang tidak ditambahkan
enzim, bisa dilihat dari data rasio konversi pakan dan efisiensi pakan.
39.93
42.51
48.12
53.91
0.00
10.00
20.00
30.00
40.00
50.00
60.00
1 2 3 4
Bobot
(g)
Pengamatan Minggu ke-
12.39
12.85
13.08
13.58
11.60
11.80
12.00
12.20
12.40
12.60
12.80
13.00
13.20
13.40
13.60
13.80
1 2 3 4
Panjang
(cm)
Pengamatan Minggu ke-
10
PENUTUP
Aplikasi rGH (recombinant Growth Hormone) dan enzim papain dalam budidaya dapat
meningkatkan efisiensi pakan sehingga akan berpengaruh pada penurunan biaya produksi
usaha akuakultur. Penerapan rGH dengan dosis yang tepat bisa dilakukan dengan suntik,
perendaman, dan oral (dicampurkan dalam pakan), sedangkan aplikasi enzim papain dilakukan
secara oral dicampurkan dalam pakan.
11
DAFTAR PUSTAKA
Acosta JR, Estrada MP, Carpio Y, Ruiz O, Morales R, Martinez E, Valdes J, Borroto C, Besada
V, Sanchez A, Herrera F. 2009. Tilapia somatotropin polypeptides: potent enhancers of
fish growth and innate immunity. Biotechnologia Aplicada 26: 267 - 272.
Alimuddin, Lesmana I, Sudrajat AO, Carman O, Faizal I. 2010. Production and bioactivity
potential of three recombinant growth hormones of farmed fish. Indonesian
Aquaculture Journal 5: 11-17
Aniqoh, M. 2017. Pengaruh Pemberian Enzim Papain Kasar (Crude Papain) dan Lama
Fermentasi Terhadap Kecap Ikan Lemuru (Sardinella longiceps). [Skripsi] Fakultas
Sains Dan Teknologi. Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim. Malang.
Antoro S, Junior MZ, Alimuddin, Suprayudi MA, Faizal I. 2014. Growth, muscle composition,
innate immunity and histological performance of the juvenile humpback grouper
(Cromileptes altivelis) after treatment with recombinant fish growth hormone.
Aquaculture Research,. (in press).
Arafat, M. Y., Nurlita, A. dan R. D. Devianto. 2015. Pengaruh Penambahan Enzim pada Pakan
Ikan terhadap Pertumbuhan Ikan Nila (Oreochromis niloticus). Jurnal Sains Dan Seni
Its. 4 (1) : 2337-3520.
Björnsson BTh, Johansson V, Benedet S, Einarsdottir IE, Hildahl J, Agustsson T, Jönsson E.
2004. Growth hormone endocrinology of salmonids: regulatory mechanisms and mode
of action. Fish Physiol. Biochem. In: Plisetskaya, E.M. (Ed.), Special Issue: Fish
Growth and Metabolism. Environmental, Nutritional and Hormonal regulation
(published in 2004) 27: 227–242
Budi DS. 2014. Respons pertumbuhan ikan gurami (Osphronemus goramy) yang diberi pakan
dengan kadar protein berbeda yang diperkaya hormon pertumbuhan rekombinan. Di
dalam: Seminar Nasional Ikan VIII dan Kongres IV Masyarakat Iktiologi Indonesia;
2014 Juni 3-4; Bogor. Bogor (ID). BD-232.
Budiman, F. 2016. Pengaruh Konsentrasi Enzim Papain (Carica Papaya L) Dan Suhu
Fermentasi Terhadap Karakteristik Crackers. Fakulta Tehknik. Universitas Pasundan.
Bandung.
Effendie MI. 1997. Biologi Perikanan. Yogyakarta (ID): Yayasan Pustaka Nusatama.
Muhammad, Alimuddin, Carman O, Zairin MJr. 2013. Respons pertumbuhan ikan nila
berbeda varietas yang diberi hormon pertumbuhan rekombinan. Laporan kemajuan
penelitian untuk disertasi, Program Studi Ilmu Akuakultur, BDP-FPIK-IPB, siap terbit.
Fitriadi, M.W.F. Basuki, R.A., Nugroho 2014. Pengaruh pemberian recombinant growth
hormone (rGH) melalui metode oral dengan interval waktu yang berbeda terhadap
kelulushidupan dan pertumbuhan larva ikan Gurame Var Bastard (Osphronemus
gouramy lac.). Journal of Aquaculture Mangement and Technology. 3 (2) : 77-85.
Funkenstein B, Dyman A, Lapidot Z, de Jesus-Ayson EG, Gertler A, Ayson FG. 2005.
Expression and purification of a biologically active recombinant rabbitfish (Siganus
guttatus) growth hormone. Aquaculture 250: 504-515.
Garnama, R. 2013. Performa benih Ikan Nila yang diberi pakan mengandung hormon
pertumbuhan rekombinan dengan metode penyiapan berbeda. Skripsi. Institut Pertanian
Bogor.
Hasan MR. 2010. On-farm feeding and feed management in aquaculture Manila, the
Philippines. FAO Aquaculture Newsletter. 45(1): 48 - 49.
Hendriansyah, A., Putra, W.K.A., Miranti, S. 2018. Rasio Konversi Pakan Benih Ikan Kerapu
Cantang (Epinephelus fuscoguttatus x Epinephelus lanceolatus) dengan Pemberian
Dosis recombinant Growth Hormone (rGH) yang Berbeda. Jurnal Intel Akuakultur, 2
(2) : 1-12.
12
Handoyo, B., Alimuddin, Utomo, N.B.P. 2012. Pertumbuhan, konversi dan retensi pakan, dan
proksimat tubuh benih ikan sidat yang diberi hormon pertumbuhan rekombinan ikan
kerapu kertang melalui perendaman. Jurnal Akuakultur Indonesia. 11 (2) : 132-140.
Harahap, F.A., Rostika, R., Agung, M.U.K., Haetami, K. 2019. Pemanfaatan Simplisia Pepaya
pada Ikan Rucah untuk Pakan Kerapu Cantang (Epinephelus fuscoguttatus-lanceolatus)
di Keramba Jaring Apung Pesisir Pangandaran. Jurnal Perikanan dan Kelautan. 9 (2) :
56-64
Hutabarat, G.M., D. Rachmawati, dan Pinandoyo. 2015. Performa Pertumbuhan Benih Lobster
Air Tawar (C. quadricarinatus) Melalui Penambahan Enzim Papin Dalam Pakan
Buatan. Journal of Aquaculture Management and Technology, 4 (1): 10-18.
Ihsanudin, I., S. Rejeki, T. Yuniarti. 2014. Pengaruh pemberian rekombinan hormon
pertumbuhan (rGH) melalui metode oral dengan interval waktu yang berbeda terhadap
pertumbuhan dan kelulushidupan benih Ikan nila larasati (Oreochromis niloticus).
Journal of Aquaculture Mangement and Technology. Vol 3(2): 94-102
Kobayashi S, Alimuddin, Morita T, Miwa M, Lu J, Endo M, Takeuchi T, Yoshizaki G. 2007.
Transgenic Nile tilapia (Oreochromis niloticus) over-expressing growth hormone show
reduced ammonia excretion. Aquaculture. 270: 427 – 435.
doi:10.1016/j.aquaculture.2007.05.016.
Latar DI. 2013. Efektivitas Pemberian Hormon Pertumbuhan Rekombinan Melalui Pakan
Dengan Bahan Penyalut Berbeda Dan Pelleting Pada Ikan Nila [Tesis]. ID: Bogor.
Institut Pertanian Bogor.
Li Y, Bai J, Jian Q, Ye X, Lao H, Li X, Luo J, Liang X. 2003. Expression of common carp
growth hormone in the yeast Pichia pastoris and growth stimulation of juvenile tilapia
(Oreochromis niloticus). Aquaculture 216: 329-341.
Moriyama S, Yamamoto H, Sugimoto S, Abe T, Hirano T, Kawauchi H. 1993. Oral
administration of recombinant salmon growth hormone to rainbow trout, Oncorhynchus
mykiss. Aquaculture, 112(1): 99±106.
Moriyama S, Kawauchi H. 2001. Growth regulation by growth hormone and insulin-like
growth factor-I in teleosts. Otsuchi Marine Science, 26: 23-27.
Muchtadi, D., S.R. Palupi, dan M. Astawan, 1992. Enzim dalam Industri Pangan. Pusat Antar
Universitas Pangan dan Gizi. Institut Pertanian Bogor, Bogor. 118 p.
Muchtadi, D. 1989. Evaluasi Nilai Gizi Pangan. Pusat Antar Universitas Pangan dan Gizi.
Institut Pertanian Bogor, Bogor. 216 hlm.
Nawir, F., N.B.P. Utomo & T. Budiardi. 2015. Pertumbuhan ikan sidat yang diberi kadar
protein dan rasio energi protein pakan berbeda. Jurnal Akuakultur Indonesia. 14 (2) :
128-134
Nuraeni, I., R. Rostika., W. Lili & Y. Andriani. 2018. Pengaruh Jurnal Perikanan Universitas
Gadjah Mada 22(1): 19-26 25 kombinasi ekstrak enzim kasar papain dan bromelin
terhadap pemanfaatan pakan dan pertumbuhan ikan patin siam (Pangasius
hypopthalmus) pada stadia pendederan. Jurnal Perikanan Kelautan. 9 (1) : 55-61
Putra, W.K.A., Raza’i, T.S. 2018. Growth Increase of Silver Pompano (Trachinotus blochii)
Stimulated by Recombinant Growth Hormone (rGH) Addition on Their Commercial
Feed. Jurnal Omni Akuatika, 14 (3) : 112-116.
13
BIODATA PENULIS
Wiwin Kusuma Atmaja Putra, S.Pi. M.Si lahir di Rimbo Bujang pada 25 Juli
1988. Menyelesaikan pendidikan S1 Budidaya Perairan di Universitas Jenderal
Soedirman pada tahun 2011, kemudian menyelesaikan studi S2 Ilmu
Akuakultur di Institut Pertanian Bogor pada tahun 2013. Penulis memulai karir
menjadi dosen pada jurusan Budidaya Perairan, Universitas Maritim Raja Ali
Haji pada tahun 2014 – sekarang.
Aminatul Zahra, S.Pi. M.Si lahir di Padangsidimpuan pada 1 Oktober 1990.
Menyelesaikan pendidikan S1 Budidaya Perairan di Universitas Riau pada
tahun 2009, kemudian menyelesaikan studi S2 Ilmu Akuakultur di Institut
Pertanian Bogor pada tahun 2017. Penulis memulai karir menjadi dosen pada
jurusan Budidaya Perairan, Universitas Maritim Raja Ali Haji pada tahun 2018
– sekarang.
Tri Yulianto, S.Pi. M.PSDA lahir di Bukit Tinggi pada 11 Juli 1973.
Menyelesaikan pendidikan S1 Budidaya Perairan di Universitas Riau pada
tahun 1997, kemudian menyelesaikan studi S2 Pengelolaan Sumberdaya Air di
Institut Teknologi Bandung pada tahun 2013. Penulis memulai karir menjadi
dosen pada jurusan Budidaya Perairan, Universitas Maritim Raja Ali Haji pada
tahun 2013 – sekarang.
Dwi Septiani Putri, S.Pi. M.Si lahir di Dabo Singkep pada 10 September 1990.
Menyelesaikan pendidikan S1 Budidaya Perairan di Universitas Hasanuddin
pada tahun 2011, kemudian menyelesaikan studi S2 Ilmu Perikanan di
Universitas Hasanuddin pada tahun 2015. Penulis memulai karir menjadi dosen
pada jurusan Budidaya Perairan, Universitas Maritim Raja Ali Haji pada tahun
2019 – sekarang.
Shavika Miranti, S.Pi.. M.Si. lahir di Tanjungpinang pada 29 Mei 1989.
Menyelesaikan pendidikan S1 Budidaya Perairan di Institut Pertanian Bogor
pada tahun 2012, kemudian menyelesaikan studi S2 Ilmu Akuakultur di Institut
Pertanian Bogor pada tahun 2016. Penulis memulai karir menjadi dosen pada
jurusan Budidaya Perairan, Universitas Maritim Raja Ali Haji pada tahun 2017
– sekarang.
Dr. Muzahar, S.Pi. M.Si lahir di Tambelan pada 6 November 1971.
Menyelesaikan pendidikan S1 Budidaya Perairan di Institut Pertanian Bogor
pada tahun 1995, kemudian menyelesaikan studi S2 Sains Manajemen di
Universitas Batam pada tahun 2010, selanjutnya menyelesaikan S3 Ilmu
Akuakultur di Institut Pertanian Bogor pada tahun 2019. Penulis memulai karir
menjadi dosen di Universitas Maritim Raja Ali Haji pada tahun 2007 – sekarang.
14

Contenu connexe

Similaire à Buku teknologi tepat guna.pdf

PKM: Efektivitas Teripang Hitam (Holothuria atra) Sebagai Suplemen Pakan Ikan...
PKM: Efektivitas Teripang Hitam (Holothuria atra) Sebagai Suplemen Pakan Ikan...PKM: Efektivitas Teripang Hitam (Holothuria atra) Sebagai Suplemen Pakan Ikan...
PKM: Efektivitas Teripang Hitam (Holothuria atra) Sebagai Suplemen Pakan Ikan...
UNESA
 
APLIKASI PENYUNTIKAN HORMON SEROTONIN (5-HT) TERHADAP PEMATANGAN GONAD INDU...
APLIKASI PENYUNTIKAN HORMON  SEROTONIN (5-HT) TERHADAP  PEMATANGAN GONAD INDU...APLIKASI PENYUNTIKAN HORMON  SEROTONIN (5-HT) TERHADAP  PEMATANGAN GONAD INDU...
APLIKASI PENYUNTIKAN HORMON SEROTONIN (5-HT) TERHADAP PEMATANGAN GONAD INDU...
lisa ruliaty 631971
 
Perbanyakan vegetatif kelapa_sawit_unggul_secara_kultur_jaringan-andal_yakinu...
Perbanyakan vegetatif kelapa_sawit_unggul_secara_kultur_jaringan-andal_yakinu...Perbanyakan vegetatif kelapa_sawit_unggul_secara_kultur_jaringan-andal_yakinu...
Perbanyakan vegetatif kelapa_sawit_unggul_secara_kultur_jaringan-andal_yakinu...
Andal Yakinudin
 
Penawaran kemitraan
Penawaran kemitraanPenawaran kemitraan
Penawaran kemitraan
Iswadi Wadi
 

Similaire à Buku teknologi tepat guna.pdf (20)

PKM: Efektivitas Teripang Hitam (Holothuria atra) Sebagai Suplemen Pakan Ikan...
PKM: Efektivitas Teripang Hitam (Holothuria atra) Sebagai Suplemen Pakan Ikan...PKM: Efektivitas Teripang Hitam (Holothuria atra) Sebagai Suplemen Pakan Ikan...
PKM: Efektivitas Teripang Hitam (Holothuria atra) Sebagai Suplemen Pakan Ikan...
 
Percobaan pertumbuhan,tenri
Percobaan pertumbuhan,tenriPercobaan pertumbuhan,tenri
Percobaan pertumbuhan,tenri
 
Silase rumput gajah
Silase rumput gajahSilase rumput gajah
Silase rumput gajah
 
APLIKASI PENYUNTIKAN HORMON SEROTONIN (5-HT) TERHADAP PEMATANGAN GONAD INDU...
APLIKASI PENYUNTIKAN HORMON  SEROTONIN (5-HT) TERHADAP  PEMATANGAN GONAD INDU...APLIKASI PENYUNTIKAN HORMON  SEROTONIN (5-HT) TERHADAP  PEMATANGAN GONAD INDU...
APLIKASI PENYUNTIKAN HORMON SEROTONIN (5-HT) TERHADAP PEMATANGAN GONAD INDU...
 
Ppt bahan pakan kelelompok 5.pptx
Ppt bahan pakan kelelompok 5.pptxPpt bahan pakan kelelompok 5.pptx
Ppt bahan pakan kelelompok 5.pptx
 
Rdhp bioindustri pasut
Rdhp bioindustri pasutRdhp bioindustri pasut
Rdhp bioindustri pasut
 
Laporan PKL ALI 2015
Laporan PKL ALI 2015Laporan PKL ALI 2015
Laporan PKL ALI 2015
 
Komposisi bahan pakan
Komposisi bahan pakanKomposisi bahan pakan
Komposisi bahan pakan
 
Tabel hartadi
Tabel hartadiTabel hartadi
Tabel hartadi
 
PPT RIZKI ARIESTA PUTRI.pptx
PPT RIZKI ARIESTA PUTRI.pptxPPT RIZKI ARIESTA PUTRI.pptx
PPT RIZKI ARIESTA PUTRI.pptx
 
Endokrinologi rancangan pembelajaran semester (rps) akreditasi 2016
Endokrinologi rancangan pembelajaran semester (rps)  akreditasi 2016Endokrinologi rancangan pembelajaran semester (rps)  akreditasi 2016
Endokrinologi rancangan pembelajaran semester (rps) akreditasi 2016
 
PERSILANGAN TANAMAN KACANG PANJANG LOLA.docx
PERSILANGAN TANAMAN KACANG PANJANG LOLA.docxPERSILANGAN TANAMAN KACANG PANJANG LOLA.docx
PERSILANGAN TANAMAN KACANG PANJANG LOLA.docx
 
LAPORAN RESMI BIOKIMIA FAKULTAS PETERNAKAN DAN PERTANIAN 2013
LAPORAN RESMI BIOKIMIA FAKULTAS PETERNAKAN DAN PERTANIAN 2013LAPORAN RESMI BIOKIMIA FAKULTAS PETERNAKAN DAN PERTANIAN 2013
LAPORAN RESMI BIOKIMIA FAKULTAS PETERNAKAN DAN PERTANIAN 2013
 
LAPORAN BIOLOGI 2013
LAPORAN BIOLOGI 2013LAPORAN BIOLOGI 2013
LAPORAN BIOLOGI 2013
 
Perbanyakan vegetatif kelapa_sawit_unggul_secara_kultur_jaringan-andal_yakinu...
Perbanyakan vegetatif kelapa_sawit_unggul_secara_kultur_jaringan-andal_yakinu...Perbanyakan vegetatif kelapa_sawit_unggul_secara_kultur_jaringan-andal_yakinu...
Perbanyakan vegetatif kelapa_sawit_unggul_secara_kultur_jaringan-andal_yakinu...
 
Penawaran kemitraan
Penawaran kemitraanPenawaran kemitraan
Penawaran kemitraan
 
Penting
PentingPenting
Penting
 
DIFUSI TEKNOLOGI PRODUKSI KONSENTRAT PROTEIN DARI IKAN GABUS
DIFUSI TEKNOLOGI PRODUKSI KONSENTRAT PROTEIN DARI IKAN GABUSDIFUSI TEKNOLOGI PRODUKSI KONSENTRAT PROTEIN DARI IKAN GABUS
DIFUSI TEKNOLOGI PRODUKSI KONSENTRAT PROTEIN DARI IKAN GABUS
 
Nurrokhim pkm-k-unila
Nurrokhim pkm-k-unilaNurrokhim pkm-k-unila
Nurrokhim pkm-k-unila
 
Pupuk Agar Sawit Cepat Berbuah l Pupuk Sawit Alami l Pupuk Sawit Agar Buah Besar
Pupuk Agar Sawit Cepat Berbuah l Pupuk Sawit Alami l Pupuk Sawit Agar Buah BesarPupuk Agar Sawit Cepat Berbuah l Pupuk Sawit Alami l Pupuk Sawit Agar Buah Besar
Pupuk Agar Sawit Cepat Berbuah l Pupuk Sawit Alami l Pupuk Sawit Agar Buah Besar
 

Plus de Wiwin Kusuma Atmaja Putra

5technical guide line ECOSYSTEM APPROACH TO AQUACULTURE FAO.pdf
5technical guide line  ECOSYSTEM APPROACH TO AQUACULTURE FAO.pdf5technical guide line  ECOSYSTEM APPROACH TO AQUACULTURE FAO.pdf
5technical guide line ECOSYSTEM APPROACH TO AQUACULTURE FAO.pdf
Wiwin Kusuma Atmaja Putra
 

Plus de Wiwin Kusuma Atmaja Putra (18)

Wiwin KusumPhycoremediation bagi Lingkungan Aquaculture.pptx
Wiwin KusumPhycoremediation bagi Lingkungan Aquaculture.pptxWiwin KusumPhycoremediation bagi Lingkungan Aquaculture.pptx
Wiwin KusumPhycoremediation bagi Lingkungan Aquaculture.pptx
 
sistem Lingkungan akuakultur "Eutrofikasi".pdf
sistem Lingkungan akuakultur "Eutrofikasi".pdfsistem Lingkungan akuakultur "Eutrofikasi".pdf
sistem Lingkungan akuakultur "Eutrofikasi".pdf
 
EVALUASI KINERJA PRODUKSI DAN RESPONS FISIOLOGIS TERIPANG PASIR dengan MEDIA ...
EVALUASI KINERJA PRODUKSI DAN RESPONS FISIOLOGIS TERIPANG PASIR dengan MEDIA ...EVALUASI KINERJA PRODUKSI DAN RESPONS FISIOLOGIS TERIPANG PASIR dengan MEDIA ...
EVALUASI KINERJA PRODUKSI DAN RESPONS FISIOLOGIS TERIPANG PASIR dengan MEDIA ...
 
OMICS STRATERGY PADA MANAJEMEN PENYAKIT.pptx
OMICS STRATERGY  PADA MANAJEMEN PENYAKIT.pptxOMICS STRATERGY  PADA MANAJEMEN PENYAKIT.pptx
OMICS STRATERGY PADA MANAJEMEN PENYAKIT.pptx
 
IMPORT RISK ANALYSIS.pdf
IMPORT RISK ANALYSIS.pdfIMPORT RISK ANALYSIS.pdf
IMPORT RISK ANALYSIS.pdf
 
Presentasi Evaluasi sumber bahan baku pakan Protein Hewani Maggot.pptx
Presentasi Evaluasi sumber bahan baku pakan Protein Hewani Maggot.pptxPresentasi Evaluasi sumber bahan baku pakan Protein Hewani Maggot.pptx
Presentasi Evaluasi sumber bahan baku pakan Protein Hewani Maggot.pptx
 
5technical guide line ECOSYSTEM APPROACH TO AQUACULTURE FAO.pdf
5technical guide line  ECOSYSTEM APPROACH TO AQUACULTURE FAO.pdf5technical guide line  ECOSYSTEM APPROACH TO AQUACULTURE FAO.pdf
5technical guide line ECOSYSTEM APPROACH TO AQUACULTURE FAO.pdf
 
FAO CARRYING CAPACITY Inland LONDON.pdf
FAO CARRYING CAPACITY Inland LONDON.pdfFAO CARRYING CAPACITY Inland LONDON.pdf
FAO CARRYING CAPACITY Inland LONDON.pdf
 
CARRYING CAPACITY ESTIMATION NITROGEN shrimp culture.pdf
CARRYING CAPACITY ESTIMATION NITROGEN shrimp culture.pdfCARRYING CAPACITY ESTIMATION NITROGEN shrimp culture.pdf
CARRYING CAPACITY ESTIMATION NITROGEN shrimp culture.pdf
 
The Environmental Impact of Marine Shrimp Farming Effluents.pptx
The Environmental Impact of Marine Shrimp Farming Effluents.pptxThe Environmental Impact of Marine Shrimp Farming Effluents.pptx
The Environmental Impact of Marine Shrimp Farming Effluents.pptx
 
Aquaculture Toxicology
Aquaculture Toxicology Aquaculture Toxicology
Aquaculture Toxicology
 
The Toxicology of Fishes.pdf
The Toxicology of Fishes.pdfThe Toxicology of Fishes.pdf
The Toxicology of Fishes.pdf
 
EVALUASI SISTEM DAN PENGELOLAAN PENDEDERAN IKAN KERAPU.pdf
EVALUASI SISTEM DAN PENGELOLAAN PENDEDERAN IKAN KERAPU.pdfEVALUASI SISTEM DAN PENGELOLAAN PENDEDERAN IKAN KERAPU.pdf
EVALUASI SISTEM DAN PENGELOLAAN PENDEDERAN IKAN KERAPU.pdf
 
UAS FISREP AVERTEBRATA AIR.pdf
UAS FISREP AVERTEBRATA AIR.pdfUAS FISREP AVERTEBRATA AIR.pdf
UAS FISREP AVERTEBRATA AIR.pdf
 
PERAN NUTRISI PADA SISTEM IMUN IKAN .pdf
PERAN NUTRISI PADA SISTEM IMUN IKAN .pdfPERAN NUTRISI PADA SISTEM IMUN IKAN .pdf
PERAN NUTRISI PADA SISTEM IMUN IKAN .pdf
 
Kinerja Hormon Reproduksi ikan pada matakuliah endokrinologi ikan.pptx
Kinerja Hormon Reproduksi ikan pada matakuliah endokrinologi ikan.pptxKinerja Hormon Reproduksi ikan pada matakuliah endokrinologi ikan.pptx
Kinerja Hormon Reproduksi ikan pada matakuliah endokrinologi ikan.pptx
 
REPRODUKSI BINTANG LAUT.pdf
REPRODUKSI BINTANG LAUT.pdfREPRODUKSI BINTANG LAUT.pdf
REPRODUKSI BINTANG LAUT.pdf
 
Stress pada ikan wiwin.pdf
Stress pada ikan wiwin.pdfStress pada ikan wiwin.pdf
Stress pada ikan wiwin.pdf
 

Dernier

Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksiAnalisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
MemenAzmi1
 

Dernier (12)

Soal Campuran Asam Basa Kimia kelas XI.pdf
Soal Campuran Asam Basa Kimia kelas XI.pdfSoal Campuran Asam Basa Kimia kelas XI.pdf
Soal Campuran Asam Basa Kimia kelas XI.pdf
 
Dana Setiawan (Paparan terkait Konstruksi Jalan )
Dana Setiawan   (Paparan terkait Konstruksi Jalan )Dana Setiawan   (Paparan terkait Konstruksi Jalan )
Dana Setiawan (Paparan terkait Konstruksi Jalan )
 
Materi Kelas 8 - Unsur, Senyawa dan Campuran.pptx
Materi Kelas 8 - Unsur, Senyawa dan Campuran.pptxMateri Kelas 8 - Unsur, Senyawa dan Campuran.pptx
Materi Kelas 8 - Unsur, Senyawa dan Campuran.pptx
 
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...
 
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksiAnalisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
 
Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024
Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024
Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024
 
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI ppt
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI pptMATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI ppt
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI ppt
 
bagian 2 pengujian hipotesis deskriptif 1 sampel
bagian 2 pengujian hipotesis deskriptif 1 sampelbagian 2 pengujian hipotesis deskriptif 1 sampel
bagian 2 pengujian hipotesis deskriptif 1 sampel
 
tranformasi energi atau perubahan energi
tranformasi energi atau perubahan energitranformasi energi atau perubahan energi
tranformasi energi atau perubahan energi
 
Ruang Lingkup Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank
Ruang Lingkup Lembaga Keuangan Bank dan Non BankRuang Lingkup Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank
Ruang Lingkup Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank
 
Uji hipotesis, prosedur hipotesis, dan analisis data
Uji hipotesis, prosedur hipotesis, dan analisis dataUji hipotesis, prosedur hipotesis, dan analisis data
Uji hipotesis, prosedur hipotesis, dan analisis data
 
PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...
PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...
PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...
 

Buku teknologi tepat guna.pdf

  • 1. Wiwin Kusuma Atmaja Putra, S.Pi., M.Si. Aminatul Zahra, S.Pi., M.Si. Tri Yulianto, S.Pi., M.PSDA Dwi Septiani Putri, S.Pi., M.Si. Shavika Miranti, S.Pi., M.Si. Dr. Muzahar, S.Pi., M.Si. Editor Aminatul Zahra, S.Pi., M.Si. Aplikasi Bioteknologi Recombinant Growth Hormone (rGH) dan Enzim Papain dalam Marikultur
  • 2. Aplikasi Bioteknologi Recombinant Growth Hormone (rGH) dan Enzim Papain dalam Marikultur Wiwin Kusuma Atmaja Putra, Aminatul Zahra, Tri Yulianto, Dwi Septiani Putri, Shavika Miranti, Muzahar © Wiwin Kusuma Atmaja Putra, dkk. 2021 Editor: Aminatul Zahra vi + 13 hlm, 14,8 cm x 21 cm Cetakan 1, November 2021 Hak Penerbitan pada UMRAH Press, Tanjungpinang Kantor: Kampus Universitas Maritim Raja Ali Haji, Gedung Rektorat Lantai III Jl. Dompak, Tanjungpinang - Kepulauan Riau 29111 Telp/Fax : (0771) 7001550 – (0771) 7038999, 4500091 E-mail : umrahpress@gmail.com / umrahpress@umrah.ac.id Hak cipta dilindungi Undang-Undang. Dilarang mengutip atau memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku ini tanpa ijin tertulis dari Penerbit ISBN 978-623-5818-36-8(PDF)
  • 3. KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, karena atas berkat dan kasihNya penulis dapat menyelesaikan buku teknologi tepat guna dengan judul “Aplikasi Bioteknologi recombinant Growth Hormone (rGH) dan Enzim Papain dalam Marikultur”. Buku ini diharapkan menjadi pegangan bagi para pembudidaya yang ingin mengaplikasikan rGH dan enzim papain dalam marikultur dalam rangka mengefisiensi pakan dalam proses produksi akuakultur. Terima kasih kepada Lembaga Penelitian Pengabdian Kepada Masyarakat dan Penjaminan Mutu (LP3M) UMRAH yang telah mendukung sehingga penulis bisa menghasilkan buku teknologi tepat guna ini. Ungkapan terima kasih juga diucapkan kepada seluruh pihak yang telah banyak membantu hingga selesainya buku ini. Semoga buku ini bermanfaat, khususnya kepada para pembudidaya ikan. Tanjungpinang, 5 November 2021 Penulis
  • 4. DAFTAR ISI PENDAHULUAN ............................................................................................................................. 1 ISI...............................................................................................................................................2 Pengertian Hormon Pertumbuhan (rGH/ recombinant Growth Hormone)............................2 Pengertian Enzim Papain .......................................................................................................2 Penelitian Aplikasi rGH dan Enzim dalam Marikultur..........................................................3 Prosedur Penerapan rGH dalam Marikultur...........................................................................5 Prosedur Penerapan Enzim Papain dalam Marikultur............................................................7 Hasil Penerapan Skala Lapang...............................................................................................7 PENUTUP................................................................................................................................10
  • 5. DAFTAR GAMBAR 1. Hormon rGH komersil..................................................................................................6 2. Enzim Papain komersil .................................................................................................7 3. Grafik Bobot dan Panjang Ikan selama pemeliharaan..................................................9
  • 6. DAFTAR TABEL 1. Penelitian tentang rGH dan Enzim dalam Marikultur .....................................................4 2. Hasil Pengamatan setiap Parameter Pertumbuhan ikan ..................................................9
  • 7. 1 PENDAHULUAN Budidaya ikan merupakan suatu usaha untuk memproduksi organisme akuatik dalam wadah terkontrol untuk mendapat keuntungan secara ekonomi. Biaya produksi terbesar dalam budidaya ikan adalah komponen pakan. Dalam sistem budidaya intensif, biaya pakan bisa berkisar antara 60-80% dari total biaya operasional, sedangkan pada sistem budidaya semi- intensif biaya pakan berkisar antara 30-60% (Hasan, 2010). Penggunaan pakan komersil yang sesuai dengan kebutuhan nutrisi ikan dengan nilai protein dan daya cerna yang baik juga mesti diperhatikan, sehingga pertumbuhan akan cepat dan diharapkan akan berkorelasi dengan total produksi panen yang akan berimplikasi pada pendapatan akhir. recombinant Growth Hormone (rGH) salah satu teknologi yang banyak dilakukan dalam penelitian ikan air tawar maupun laut. rGH Mina Grow diproduksi oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan yang bekolaborasi dengan Institut Pertanian Bogor dimana penelitian dasarnya telah banyak dilakukan. Kobayashi et al. (2007), menyebutkan bahwa hormon pertumbuhan dapat meningkatkan retensi dan penyerapan protein serta mereduksi ekskresi amonia. Penambahan hormon pertumbuhan rekombinan pada pakan diharapkan dapat meningkatkan efisiensi pakan sehingga penggunaan pakan berprotein rendah dapat menghasilkan pertumbuhan yang sama atau bahkan lebih baik daripada pakan berprotein tinggi. Enzim papain merupakan enzim protease yang diproduksi dari getah papaya.. Enzim tersebut dapat digunakan untuk pemecahan atau penguraian ikatan peptida dalam protein sehingga protein terurai menjadi ikatan peptide yang lebih sederhana karena papain mampu mengkatalis reaksi-reaksi hidrolisis suatu substrat (Muchtadi et al., 1992). Menurut (Nuraeni et al., 2018), penambahan enzim papain membantu menghasilkan asam amino lebih banyak sehingga pakan terjadi keseimbangan komposisi asam amino yang dikonsumsi oleh ikan akan menghasikan energi berlebih untuk menunjang pertumbuhan sehingga pakan yang diberikan menjadi lebih efisien. Aplikasi teknologi rGH dan enzim papain pada pakan diharapkan dapat meningkatkan produksi budidaya ikan. Informasi tentang aplikasi rGH dan enzim papain merupakan salah satu solusi untuk memaksimalkan proses penerapan teknologi di lapangan serta memberi rekomendasi dosis rGH dan enzim terbaik untuk meningkatakan efisiensi pakan.
  • 8. 2 ISI Pengertian Hormon Pertumbuhan (rGH/ recombinant Growth Hormone) Hormon rGH merupakan salah satu etabol hidrofilik polipeptida yang tersusun atas asam amino yang dapat memacu pertumbuhan ikan (Ihsanudin et al. 2014). Pemberian etabol pertumbuhan rekombinan (rGH) juga dapat meningkatkan kelulushidupan ikan melalui sistem peningkatan kekebalan tubuh terhadap penyakit dan etabol. Diantara berbagai rGH yang berasal dari berbagai jenis ikan, rGH dari ikan kerapu kertang (recombinant Epinephelus lanceolatus Growth Hormone/ rEIGH) yang diproduksi pada bakteri Eschercia coli lebih tinggi dan dapat diterapkan secara universal, artinya tidak hanya untuk satu jenis ikan (Alimuddin et al. 2010). rGH ini telah terbukti dapat meningkatkan pertumbuhan dan menurunkan FCR untuk, ikan kerapu cantang (Riduan et al. 2018), ikan bawal bintang (Zulpikar et al. 2018), ikan kerapu cantang (Hendriansyah et al. 2018), ikan bawal bintang (Putra dan Raza’i 2018), ikan nila (Garnama 2013), ikan sidat (Handoyo 2012), ikan gurame (Fitriadi et al. 2014), dan ikan nila larasati (Ihsanudin et al. 2014). Penambahan dosis rGH dengan metode oral diduga lebih efektif pada skala benih. Mekanisme kinerja rGH yang diberikan melalui teknik oral (Pakan) yaitu dimulai dengan masuk ke saluran pencernaan (usus) terjadi proses hidrolisis oleh enzim 2etabolism2 (Antoro et al., 2014). Setelah terjadi proses hidrolisis di usus selanjutnya rGH ditransportasikan ke hatioleh darah untuk memacu produksi insulin-like-growth factor (IGF-1) (Ratnawati 2012). Hormon pertumbuhan akan terikat pada reseptornya yang berada di hati yang kemudian akan menstimulasi sintesis dan pelepasan IGF-1. IGF- 1sendiri berfungsi dalam meregulasi 2etabolism protein, karbohidrat, lipid, mineral didalam sel dan juga membantu perkembangan sel yang akhirnya akan menghasilkan pertumbuhan (Moriyama dan Kawauchi 1990). Sedangkan jika diaplikasikan dengan teknologi rendam rGH akan masuk kedalam tubuh melalui mulut dan insang pada proses respirasi yang kemudian akan masuk kepencernaan dan tahapan berikutnya sama dengan teknik oral. Pengertian Enzim Papain Enzim merupakan biomolekul berupa protein berbentuk bulat (globular) yang berfungsi sebagai katalis atau senyawa yang dapat mempercepat proses reaksi kimia dalam pemecahan makanan menjadi senyawa yang lebih sederhana (Widyanti 2009). Enzim yang telah terbukti meningkatkan kecernaan pakan pada ikan yaitu enzim papain (Sari et al. 2013; Hutabarat et al. 2014; Taqwdasbriliani et al. 2013. Papain merupakan enzim protease yang
  • 9. 3 terdapat pada getah papaya. Enzim tersebut digunakan untuk pemecahan atau penguraian yang sempurna ikatan peptida dalam protein sehingga protein terurai menjadi ikatan peptide yang lebih sederhana karena papain mampu mengkatalis reaksi-reaksi hidrolisis suatu substrat (Muchtadi et al., 1992). Menurut hasil penelitian Yamin et al.(2009), aktivitas enzim protease ikan kerapu macan akan meningkat pada 18 dan 21 jam setelah pemberian pakan. Pemberian enzim papain pada pakan diduga mampu mempercepat proses degradasi protein pakan pada lambung sampai ke usus. Menurut Salamah et al. (2012), hidrolisis enzim papain pada protein ikan lele dumbo meningkat cepat dari waktu 0-5 jam. Pemberian enzim papain pada pakan, mampu menghidrolisis ikatan peptida dari ikatan substrat pakan sehingga penyerapan pakan dalam tubuh menjadi efektif. Sejalan dengan pendapat Taqwdasbriliani et al. (2013), enzim papain mampu menghidrolisis protein pada pakan dalam proses penyederhanaan protein pakan menjadi peptida dan asam amino. Menurut Nuraeni et al. (2018), penambahan enzim papain membantu menghasilkan asam amino lebih banyak sehingga pakan terjadi keseimbangan komposisi asam amino yang dikonsumsi oleh ikan akan menghasikan energi berlebih untuk menunjang pertumbuhan sehingga pakan yang diberikan menjadi lebih efisien. Fungsi enzim papain tidak hanya sebagai perombak struktur primer protein namun enzim papain juga merupakan protein dari kumpulan asam-asam amino yang dibutuhkan ikan sehingga pakan yang tercampur enzim papain akan terjadinya peningkatan kadar protein atau asam amino pada pakan. Menurut Aniqoh (2017), asam amino penyusun papain diantaranya lisin, arginine, asam aspartate, asparagine, asam glutamate, glutamin, teonin, serin, prolin, alanine, valin, iseleosin, leusin, tirosin, fenilalanine, triptofan, sistein dan sistin. Menurut Budiman (2003), kadar asam amino lisin yang terkandung dalam enzim papain sebanyak 4.88%. Asam amino pada pakan yang diserap akan diubah menjadi 3etabo melalui siklus asam dan urea, selanjutnya 3etabo yang dihasilkan dipakai untuk maintenance, aktivitas tubuh dan pertumbuhan ikan, sehingga pakan yang mengandung enzim yang terkonsumsi oleh ikan akan lebih efisien. Penelitian Aplikasi rGH dan Enzim dalam Marikultur Penelitian – penelitian terkait penerapan rGH dan enzim papain telah dilakukan oleh program studi budidaya perairan. Hasil penelitian tersebut dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
  • 10. 4 Tabel 1. Penelitian tentang rGH dan Enzim dalam Marikultur No Penelitian Penulis Perlakuan Perlakuan Terbaik 1 Pengaruh Pemberian Hormon rGH (recombinant Growth Hormone) Melalui Metode Perendaman Dengan Dosis Yang Berbeda Terhadap Pertumbuhan Ikan Kerapu Cantang Epinephelus fuscoguttatus x Epinephelus lanceolatus Fauzanadi et al (2020) 1. Tanpa hormon 2. 12 mg/l 3. 24 mg/l 24 mg/l 2 Laju Pertumbuhan dan Kelangsungan Hidup Ikan Kerapu Cantang Epinephelus fuscoguttatus X E. Lanceolatus dengan Teknik Perendaman dan Oral Recombinant Growth Hormone (rGH) Riduan et al (2019) 1. Tanpa hormon 2. Perendaman rGH 6 mg/ ℓ + NaCL 3. Melalui Pakan 6 mg rGH/kg + PBS +Kuning Telur Perlakuan perendaman 3 Pengaruh Dosis recombinant Growth Hormone (rGH) yang Berbeda ke Pakan Terhadap Pertumbuhan dan Kelangsungan Hidup Benih Ikan Kakap Putih (Lates calcarifer) Johan et al (2020) 1. Tanpa hormon 2. 6 mg/kg pakan 3. 8 mg/kg pakan 4. 10 mg/kg pakan 10 mg/kg pakan 4 Tingkat Efesiensi Pakan dan Pertumbuhan Benih Ikan Bawal Bintang dengan Pemberian Dosis recombinant Growth Hormone (rGH) yang berbeda Zulpikar et al (2018) 1. Tanpa hormon 2. 3 mg/kg pakan 3. 6 mg/kg pakan 6 mg/kg pakan 5 Pertumbuhan Benih Ikan Bawal Bintang (Trachinotus blochii) dengan Pemberian Enzim Sedarman et al (2020) 1. Tanpa hormon Enzim papain 3,72 g/kg pakan
  • 11. 5 Papain dan Recombinant Growth Hormone (rGH) pada Pakan Buatan 2. Enzim papain 3,72 g/kg pakan 3. rGH 6 mg/kg pakan 4. rGH 6 mg/kg pakan + papain 3,72 g/kg pakan 6 Rasio konversi pakan benih ikan kerapu cantang (Epinephelus fuscoguttatus x Epinephelus lanceolatus) dengan pemberian dosis recombinant growth hormone (rGH) yang berbeda Hendriansyah et al (2018) 1. 5 mg/kg pakan 2. 6 mg/kg pakan 3. 7 mg/kg pakan 6 mg/kg pakan 7 Pengaruh metode pemberian Rekombinan growth hormone (rGh) terhadap laju pertumbuhan benih ikan badut (Amphiprion Percula) Simbolon et al. (2019) Perlakuan A : Bioenkapsulasi Artemia Perlakuan B : Perendaman pada ikan uji Perlakuan C : Kombinasi (bioenkapsulasi artemia + perendaman ikan uji) Perlakuan D : Kontrol atau tanpa rGH Perlakuan kombinasi perendaman rGH dan Bioenkapsulasi Prosedur Penerapan rGH dalam Marikultur Metode pengaplikasian hormon pertumbuhan rekombinan dapat dilakukan melalui beberapa cara yaitu metode injeksi, perendaman, dan melalui pakan. Aplikasi hormon pertumbuhan rekombinan telah terbukti meningkatkan pertumbuhan beberapa komoditas akuakultur, diantaranya ikan baronang Funkenstein et al. (2005), ikan sidat Handoyo et al. (2012), ikan patin siam Sudrajat et al. (2013), udang vannamei Litopenaeus vannamei Subaidah (2013), ikan lele sangkuriang Triwinarso et al. (2014) dan ikan nila Setyawan et al. (2014) dan ikan bawal bintang, (Putra dan Raza’i 2018).
  • 12. 6 Gambar 1. Hormon rGH komersil Metode penerapan rGH pada pakan dilakukan secara langsung dengan langkah kerja sebagai berikut; 1. Dosis rGH yang digunakan melalui cara pakan ini adalah 6 mg/ kg pakan, dimana penggunaan dosis ini mengacu pada penelitian, (Hendriansyah et al. 2018). 2. Pembuatan larutan rGH dilakukan dengan cara melarutkan larutan PBS sebanyak 2 ml yang ditambahklan 50 ml air dan kuning telur sebanyak 20 mg/kg pakan. 3. rGH yang telah ditimbang sesuai dosis perlakuan dilarutkan dalam PBS kemudian dicampurkan pada kuning telur secara homogen dan disemprotkan pada pakan yang telah ditimbang menggunaka botol semprot 4. lalu diaduk sampai merata dan dianginkan beberapa menit hingga pakan kering serta siap untuk digunakan. Pakan uji disimpan dalam freezer -20o C setelah dikeringkan atau diangin-anginkan. Metode penerapan rGH melalui perendaman dapat dilakukan seperti langkah dibawah ini; 1. Dosis perendaman yang digunakan pada tahap ini 6 mg/ ℓ penggunaan dosis hormon 6 mg/ ℓ ini mengacu pada penelitian Hendriansyah et al. (2018). Pertama dilakukan penimbangan rGH yang akan gunakan sesuai dengan dosis yg diperlukan, 2. Selanjutnya siapkan benih ikan yang akan diberi perlakuan perendaman rGH, 3. Kemudian diberikan kejutan salinitas (jika ikan laut maka direndam pada air tawar dan jika ikan air tawar maka direndam pada air laut atau air bersalinitas) terhadap benih ikan selama 2 menit,
  • 13. 7 4. Selanjutnya dilakukan perendaman benih ikan pada larutan rGH yang telah diberi campuran larutan NaCl sebanyak 2,5%. Masukkan sebanyak 15 ekor benih ikan ke dalam wadah perendaman dengan lama durasi perendaman 10 menit. Prosedur Penerapan Enzim Papain dalam Marikultur Prosedur aplikasi enzim papain ke dalam pakan adalah sebagai berikut; 1. Enzim ditimbang terlebih dahulu dengan dosis standar produk Enzim papain merk dagang Nano “Sp” Padjajaran sebesar 3,72 g/ kg pakan, 2. Setelah itu enzim dimasukan ke dalam wadah dan dicampur dengan aquades 450 ml, kemudian diaduk sampai homogen 3. Siapkan pelet sebanyak 1 kg ke dalam nampan 4. Lalu teteskan larutan enzim dengan pipet tetes, kemudian aduk hingga merata, pengadukan secara pelan-pelan agar tekstur pelet tidak rusak. 5. Pelet yang sudah tercampur enzim dikering anginkan dan hindari terkena sinar matahari langsung. 6. Jika diterapkan untuk pakan rucah maka enzim papain yang telah disiapkan sesuai dosis produk di campurkan kedalam ikan rucah dan diaduk, kemudian dibiarkan selama 3 menit, kemudian rucah siap diberikan ke ikan. Gambar 2. Enzim Papain komersil Hasil Penerapan Skala Lapang Aplikasi pemberian enzim papain pada ikan kerapu cantang dengan masa pemeliharaan selama 3 minggu yang dilaksanakan di Kampung Madong disajikan pada gambar dan tabel berikut.
  • 14. 8 (a) Bobot ikan tanpa penambahan enzim pada pakan setiap minggu (b) (b) Panjang Ikan tanpa penambahan enzim pada pakan setiap minggu 44.31 47.28 53.63 54.69 0.00 10.00 20.00 30.00 40.00 50.00 60.00 1 2 3 4 Bobot (g) Minggu ke - 12.52 13.05 13.22 14.10 11.50 12.00 12.50 13.00 13.50 14.00 14.50 1 2 3 4 Panjang (cm) Minggu ke-
  • 15. 9 (c) Bobot ikan dengan penambahan enzim pada pakan setiap minggu (d) Panjang ikan dengan penambahan enzim pada pakan setiap minggu Gambar 3. Grafik Bobot dan Panjang Ikan selama pemeliharaan Tabel 2. Hasil Pengamatan setiap Parameter Pertumbuhan ikan Parameter Tanpa Enzim Dengan Penambahan Enzim Pertumbuhan Mutlak (gram) 10.38 13.98 Pertumbuhan Harian (%) 1.00 1.43 Rasio Konversi Pakan (RKP) 1.72 1.24 Efisiensi Pakan (%) 57.97 80.38 Dari hasil aplikasi skala lapang bisa dilihat bahwa pertumbuhan ikan yang ditambahkan enzim ke dalam pakan lebih tinggi dibandingkan dengan tanpa pemberian enzim. Pemanfaatan pakan oleh ikan juga jauh lebih baik yang ditambahkan enzim daripada yang tidak ditambahkan enzim, bisa dilihat dari data rasio konversi pakan dan efisiensi pakan. 39.93 42.51 48.12 53.91 0.00 10.00 20.00 30.00 40.00 50.00 60.00 1 2 3 4 Bobot (g) Pengamatan Minggu ke- 12.39 12.85 13.08 13.58 11.60 11.80 12.00 12.20 12.40 12.60 12.80 13.00 13.20 13.40 13.60 13.80 1 2 3 4 Panjang (cm) Pengamatan Minggu ke-
  • 16. 10 PENUTUP Aplikasi rGH (recombinant Growth Hormone) dan enzim papain dalam budidaya dapat meningkatkan efisiensi pakan sehingga akan berpengaruh pada penurunan biaya produksi usaha akuakultur. Penerapan rGH dengan dosis yang tepat bisa dilakukan dengan suntik, perendaman, dan oral (dicampurkan dalam pakan), sedangkan aplikasi enzim papain dilakukan secara oral dicampurkan dalam pakan.
  • 17. 11 DAFTAR PUSTAKA Acosta JR, Estrada MP, Carpio Y, Ruiz O, Morales R, Martinez E, Valdes J, Borroto C, Besada V, Sanchez A, Herrera F. 2009. Tilapia somatotropin polypeptides: potent enhancers of fish growth and innate immunity. Biotechnologia Aplicada 26: 267 - 272. Alimuddin, Lesmana I, Sudrajat AO, Carman O, Faizal I. 2010. Production and bioactivity potential of three recombinant growth hormones of farmed fish. Indonesian Aquaculture Journal 5: 11-17 Aniqoh, M. 2017. Pengaruh Pemberian Enzim Papain Kasar (Crude Papain) dan Lama Fermentasi Terhadap Kecap Ikan Lemuru (Sardinella longiceps). [Skripsi] Fakultas Sains Dan Teknologi. Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim. Malang. Antoro S, Junior MZ, Alimuddin, Suprayudi MA, Faizal I. 2014. Growth, muscle composition, innate immunity and histological performance of the juvenile humpback grouper (Cromileptes altivelis) after treatment with recombinant fish growth hormone. Aquaculture Research,. (in press). Arafat, M. Y., Nurlita, A. dan R. D. Devianto. 2015. Pengaruh Penambahan Enzim pada Pakan Ikan terhadap Pertumbuhan Ikan Nila (Oreochromis niloticus). Jurnal Sains Dan Seni Its. 4 (1) : 2337-3520. Björnsson BTh, Johansson V, Benedet S, Einarsdottir IE, Hildahl J, Agustsson T, Jönsson E. 2004. Growth hormone endocrinology of salmonids: regulatory mechanisms and mode of action. Fish Physiol. Biochem. In: Plisetskaya, E.M. (Ed.), Special Issue: Fish Growth and Metabolism. Environmental, Nutritional and Hormonal regulation (published in 2004) 27: 227–242 Budi DS. 2014. Respons pertumbuhan ikan gurami (Osphronemus goramy) yang diberi pakan dengan kadar protein berbeda yang diperkaya hormon pertumbuhan rekombinan. Di dalam: Seminar Nasional Ikan VIII dan Kongres IV Masyarakat Iktiologi Indonesia; 2014 Juni 3-4; Bogor. Bogor (ID). BD-232. Budiman, F. 2016. Pengaruh Konsentrasi Enzim Papain (Carica Papaya L) Dan Suhu Fermentasi Terhadap Karakteristik Crackers. Fakulta Tehknik. Universitas Pasundan. Bandung. Effendie MI. 1997. Biologi Perikanan. Yogyakarta (ID): Yayasan Pustaka Nusatama. Muhammad, Alimuddin, Carman O, Zairin MJr. 2013. Respons pertumbuhan ikan nila berbeda varietas yang diberi hormon pertumbuhan rekombinan. Laporan kemajuan penelitian untuk disertasi, Program Studi Ilmu Akuakultur, BDP-FPIK-IPB, siap terbit. Fitriadi, M.W.F. Basuki, R.A., Nugroho 2014. Pengaruh pemberian recombinant growth hormone (rGH) melalui metode oral dengan interval waktu yang berbeda terhadap kelulushidupan dan pertumbuhan larva ikan Gurame Var Bastard (Osphronemus gouramy lac.). Journal of Aquaculture Mangement and Technology. 3 (2) : 77-85. Funkenstein B, Dyman A, Lapidot Z, de Jesus-Ayson EG, Gertler A, Ayson FG. 2005. Expression and purification of a biologically active recombinant rabbitfish (Siganus guttatus) growth hormone. Aquaculture 250: 504-515. Garnama, R. 2013. Performa benih Ikan Nila yang diberi pakan mengandung hormon pertumbuhan rekombinan dengan metode penyiapan berbeda. Skripsi. Institut Pertanian Bogor. Hasan MR. 2010. On-farm feeding and feed management in aquaculture Manila, the Philippines. FAO Aquaculture Newsletter. 45(1): 48 - 49. Hendriansyah, A., Putra, W.K.A., Miranti, S. 2018. Rasio Konversi Pakan Benih Ikan Kerapu Cantang (Epinephelus fuscoguttatus x Epinephelus lanceolatus) dengan Pemberian Dosis recombinant Growth Hormone (rGH) yang Berbeda. Jurnal Intel Akuakultur, 2 (2) : 1-12.
  • 18. 12 Handoyo, B., Alimuddin, Utomo, N.B.P. 2012. Pertumbuhan, konversi dan retensi pakan, dan proksimat tubuh benih ikan sidat yang diberi hormon pertumbuhan rekombinan ikan kerapu kertang melalui perendaman. Jurnal Akuakultur Indonesia. 11 (2) : 132-140. Harahap, F.A., Rostika, R., Agung, M.U.K., Haetami, K. 2019. Pemanfaatan Simplisia Pepaya pada Ikan Rucah untuk Pakan Kerapu Cantang (Epinephelus fuscoguttatus-lanceolatus) di Keramba Jaring Apung Pesisir Pangandaran. Jurnal Perikanan dan Kelautan. 9 (2) : 56-64 Hutabarat, G.M., D. Rachmawati, dan Pinandoyo. 2015. Performa Pertumbuhan Benih Lobster Air Tawar (C. quadricarinatus) Melalui Penambahan Enzim Papin Dalam Pakan Buatan. Journal of Aquaculture Management and Technology, 4 (1): 10-18. Ihsanudin, I., S. Rejeki, T. Yuniarti. 2014. Pengaruh pemberian rekombinan hormon pertumbuhan (rGH) melalui metode oral dengan interval waktu yang berbeda terhadap pertumbuhan dan kelulushidupan benih Ikan nila larasati (Oreochromis niloticus). Journal of Aquaculture Mangement and Technology. Vol 3(2): 94-102 Kobayashi S, Alimuddin, Morita T, Miwa M, Lu J, Endo M, Takeuchi T, Yoshizaki G. 2007. Transgenic Nile tilapia (Oreochromis niloticus) over-expressing growth hormone show reduced ammonia excretion. Aquaculture. 270: 427 – 435. doi:10.1016/j.aquaculture.2007.05.016. Latar DI. 2013. Efektivitas Pemberian Hormon Pertumbuhan Rekombinan Melalui Pakan Dengan Bahan Penyalut Berbeda Dan Pelleting Pada Ikan Nila [Tesis]. ID: Bogor. Institut Pertanian Bogor. Li Y, Bai J, Jian Q, Ye X, Lao H, Li X, Luo J, Liang X. 2003. Expression of common carp growth hormone in the yeast Pichia pastoris and growth stimulation of juvenile tilapia (Oreochromis niloticus). Aquaculture 216: 329-341. Moriyama S, Yamamoto H, Sugimoto S, Abe T, Hirano T, Kawauchi H. 1993. Oral administration of recombinant salmon growth hormone to rainbow trout, Oncorhynchus mykiss. Aquaculture, 112(1): 99±106. Moriyama S, Kawauchi H. 2001. Growth regulation by growth hormone and insulin-like growth factor-I in teleosts. Otsuchi Marine Science, 26: 23-27. Muchtadi, D., S.R. Palupi, dan M. Astawan, 1992. Enzim dalam Industri Pangan. Pusat Antar Universitas Pangan dan Gizi. Institut Pertanian Bogor, Bogor. 118 p. Muchtadi, D. 1989. Evaluasi Nilai Gizi Pangan. Pusat Antar Universitas Pangan dan Gizi. Institut Pertanian Bogor, Bogor. 216 hlm. Nawir, F., N.B.P. Utomo & T. Budiardi. 2015. Pertumbuhan ikan sidat yang diberi kadar protein dan rasio energi protein pakan berbeda. Jurnal Akuakultur Indonesia. 14 (2) : 128-134 Nuraeni, I., R. Rostika., W. Lili & Y. Andriani. 2018. Pengaruh Jurnal Perikanan Universitas Gadjah Mada 22(1): 19-26 25 kombinasi ekstrak enzim kasar papain dan bromelin terhadap pemanfaatan pakan dan pertumbuhan ikan patin siam (Pangasius hypopthalmus) pada stadia pendederan. Jurnal Perikanan Kelautan. 9 (1) : 55-61 Putra, W.K.A., Raza’i, T.S. 2018. Growth Increase of Silver Pompano (Trachinotus blochii) Stimulated by Recombinant Growth Hormone (rGH) Addition on Their Commercial Feed. Jurnal Omni Akuatika, 14 (3) : 112-116.
  • 19. 13 BIODATA PENULIS Wiwin Kusuma Atmaja Putra, S.Pi. M.Si lahir di Rimbo Bujang pada 25 Juli 1988. Menyelesaikan pendidikan S1 Budidaya Perairan di Universitas Jenderal Soedirman pada tahun 2011, kemudian menyelesaikan studi S2 Ilmu Akuakultur di Institut Pertanian Bogor pada tahun 2013. Penulis memulai karir menjadi dosen pada jurusan Budidaya Perairan, Universitas Maritim Raja Ali Haji pada tahun 2014 – sekarang. Aminatul Zahra, S.Pi. M.Si lahir di Padangsidimpuan pada 1 Oktober 1990. Menyelesaikan pendidikan S1 Budidaya Perairan di Universitas Riau pada tahun 2009, kemudian menyelesaikan studi S2 Ilmu Akuakultur di Institut Pertanian Bogor pada tahun 2017. Penulis memulai karir menjadi dosen pada jurusan Budidaya Perairan, Universitas Maritim Raja Ali Haji pada tahun 2018 – sekarang. Tri Yulianto, S.Pi. M.PSDA lahir di Bukit Tinggi pada 11 Juli 1973. Menyelesaikan pendidikan S1 Budidaya Perairan di Universitas Riau pada tahun 1997, kemudian menyelesaikan studi S2 Pengelolaan Sumberdaya Air di Institut Teknologi Bandung pada tahun 2013. Penulis memulai karir menjadi dosen pada jurusan Budidaya Perairan, Universitas Maritim Raja Ali Haji pada tahun 2013 – sekarang. Dwi Septiani Putri, S.Pi. M.Si lahir di Dabo Singkep pada 10 September 1990. Menyelesaikan pendidikan S1 Budidaya Perairan di Universitas Hasanuddin pada tahun 2011, kemudian menyelesaikan studi S2 Ilmu Perikanan di Universitas Hasanuddin pada tahun 2015. Penulis memulai karir menjadi dosen pada jurusan Budidaya Perairan, Universitas Maritim Raja Ali Haji pada tahun 2019 – sekarang. Shavika Miranti, S.Pi.. M.Si. lahir di Tanjungpinang pada 29 Mei 1989. Menyelesaikan pendidikan S1 Budidaya Perairan di Institut Pertanian Bogor pada tahun 2012, kemudian menyelesaikan studi S2 Ilmu Akuakultur di Institut Pertanian Bogor pada tahun 2016. Penulis memulai karir menjadi dosen pada jurusan Budidaya Perairan, Universitas Maritim Raja Ali Haji pada tahun 2017 – sekarang. Dr. Muzahar, S.Pi. M.Si lahir di Tambelan pada 6 November 1971. Menyelesaikan pendidikan S1 Budidaya Perairan di Institut Pertanian Bogor pada tahun 1995, kemudian menyelesaikan studi S2 Sains Manajemen di Universitas Batam pada tahun 2010, selanjutnya menyelesaikan S3 Ilmu Akuakultur di Institut Pertanian Bogor pada tahun 2019. Penulis memulai karir menjadi dosen di Universitas Maritim Raja Ali Haji pada tahun 2007 – sekarang.
  • 20. 14