2.
Reaksi inti adalah reaksi yang terjadi jika suatu inti
atom induk ditembak dengan inti partikel yang berenergi
dan menghasilkan inti baru/inti anak disertai pelepasan
sejumlah energi.
Skema reaksi inti:
Contoh Reaksi Inti:
3. Dalam reaksi inti harus dipenuhi hal-hal berikut:
1. Hukum kekekalan momentum: momentum sebelum
dan momentum sesudah reaksi sama.
2. Hukum kekekalan energi: energi sebelum dan energi
sesudah reaksi sama.
3. Hukum kekekalan nomor atom: jumlah nomor atom
sebelum dan jumlah nomor atom sesudah reaksi sama
4. Hukum kekekalan nomor massa: jumlah nomor
massa sebelum dan jumlah nomor massa sesudah reaksi
sama.
4. Energi reaksi dari skema reaksi inti:
Jika E > 0 maka reaksi tersebut eksoterm,yaitu reaksi
yang melepas energi.
Jika E < 0 maka reaksi tersebut endoterm,yaitu reaksi
yang memerlukan energi.
5. Reaksi Fisi adalah reaksi pembelahan inti atom berat
menjadi inti atom baru yang lebih ringan dan disertai
dengan pelepasan energi.
Misal: fisi inti uranium-235 oleh sebuah neutron lambat
akan berlangsung sebagai berikut:
6. Reaksi Fusi adalah reaksi penggabungan beberapa inti
ringan menjadi inti yang lebih berat yang disertai
pemancaran energi.
Misal: fusi penggabungan inti
dengan
yang
menghasilkan
dan neutron.
Reasksinya sebagai berikut:
7. Teknologi yang memanfaatkan energi nuklir disebut
teknologi nuklir. Reaktor nuklir adalah suatu sistem untuk
menghasilkan reaksi inti berupa fisi atau fusi berantai yang
terkendali.
Reaktor Fisi
Prinsip kerja reaktor nuklir adalah reaksi fisi berantai
dimana sebuah netron lembar ditembakkan ke bahan
bakar yang mengandung uranium 235. Inti U-235 akan
menyerap energi neutron tersebut sehingga terjadi
reaksi fisi yang menghasilkan rata-rata 2,5 neutron
cepat. Neutron-neutron sebagian akan hilang atau bocor
dan sebagian lagi diperlambat energinya oleh
moderator dan diarahkan lagi ke bahan sehingga terjadi
reaksi ini,yang termasuk reaksi fisi sehingga dapat
berlanjut.
9. Bagian-bagian reaksi nuklir:
1. Bahan bakar
Tempat bahan bahan bakar dan terjadinya reaksi inti
yang berada di dalam moderator, dan dapat menghasilkan
uap panas ynag dapat memutar turbin. Umumnya bahan
bakar berupa uranium 235 yang telah diperkaya.
2. Moderator
Berfungsi menurunkan energi netron dari tingkat tinggi
ke energi termik dengan cara memeperlambat kelajuan
neutron. Material moderator dapat berupa air biasa (H2O),
air berat (D2O), grafit, dan berilium.
3. Pendingin
Bahan pendingin dapat berupa air atau karbondioksida.
4. Perisai/Wadah
Terbuat dari bahan yang mampu menahan radiasi.
10. 5. Batang Kendali/ Kontrol
Terbuat dari bahan yang memiliki daya serapneutron
yang sangat besar. Berfungsi mengendalikan jumlah
populasi neutron di dalam reaktor. Batang kendali dapat
keluar masuk teras reaktor dan biasanya berupa batang
baja yang mengandung boron dan kadmium.
6. Reflektor
Untuk memantulkan neutron yang bocor agar tetap
berada di dalam teras
7. Sistem Penukar Panas
Untuk mengalirkan panas dari pendingin primer ke
pendingin sekunder.
11. Sesuai kegunaannya reaktor fisi dapat diklarifikasikan
sebagai berikut:
1. Reaktor penelitian, berguna untuk penelitian di bidang
sains.
2. Reaktor Produksi isotop berguna memproduksi isotopisotop radioaktif
3. Reaktor daya, berguna sebagai penyedia sumber tenaga
listrik atau PLN.
Di Indonesia terdapatreaktor penelitian dan produksi
isotop, yaitu:
1. MPR 30 (Multi Purpose Reactor), berada di Serpong,
Tangerang dengan daya 30 MW
2. Triga Mark II(Training Research and Isotop Production by
General Atomic), berada di Bandung (daya 1 MW) dan di
Yogyakarta (daya 250 kW)
12. Reaktor Fusi
Terdapat 3 syarat dasar untuk mengoperasikan reaktor fusi
nuklir, yaitu sebagai berikut:
1. Kerapatan partikel n yang tinggi, untuk menjamin
kecepatanm tumbukan deutron-deutron yang cuykup
tinggi.
2. Temperatur plasma T yang tinggi, untuk menjamin
energi yang cukup bagi deutron menembus rintangan
Coulomb.
3. Waktu pengurungan Torsi yang lama, untuk menjamin
kerapatan plasma panas dan temperatur tetap tinggi.
13. Zat Radioaktif dari radiasi dapat dimanfaatkan dalam
beberapa bidang.
Aplikasi pada bidang kedokteran.
Simbol
Kegunaan
I-131
Menedeteksi kerusakan pada kelenjar gondok, hati dan tumor
otak
Co-60
Sterilisasi alat-alat kedokteran
Tc-99 dan
Ti-201
Mendeteksi kerusakan pada organ jantung, hati, danm paruparu
Ca-47
Mendeteksi penyakit tulang dan darah
Na-24
Mendeteksi ada atau tidaknya penyumbatan pembuluh darah
P-32
Mendeteksi penyakit mata, tumor, dan hati
K-12
Mendeteksi penyakit pada otot.
14. Aplikasi pada bidang pertanian dan peternakan:
1. Pemuliaan tanaman untuk menghasilkan bibit unggul
dengan teknologi iradiasi bibit tanaman menggunakan
sinar gamma dosis rendah.
2. Penerapan teknologi nuklir pada pengendalian hama
tanaman bertujuan untuk menhasilkan hama jantan yang
steril(mandul).
3. Teknologi Nuklir menghasilkan makanan tambahan
ternak yang dapat meningkatkan berat badan ternak.
4. Teknologi nuklir menghasilkan vaksin digunakan
untuk mencegak penyakit berak darah pada ayam.
15. Aplikasi pada bidang industri:
1. Isotop radioaktif yang menghasilkan sinar
gammadigunakan untuk perunut. Misal untuk mengamati
kebocoran tangki dan pipa serta mengamati kebocoran
bendungan. Selain itu, untuk mengetahui keretakan pada
pesawat terbang dan gedung.
2. Radiasi sinar gamma digunakan untuk vulkanisasi
karet alam, pelapisan permukaan kayu, serta pembuatan
bahan aditif untuk industri sepatu.
Aplikasi pada bidang arkeologi:
Radioisotop Carbon-14 digunakan untuk mengetahui
umur suatu fosil dan benda-benda purbakala.
16. Aplikasi pada bidang hidrologi:
Pemanfaatan radioisotop di bidang hidrologi
diantaranya:
1. mempelajari kecepatan aliran sungai
2.mengetahui rembesan air laut ke darat
3. mengukur pendangkalan di pelabuhan, danau, dan
sungai.