Sistem operasi fiber optik menggunakan serat optik dan perangkat pendukungnya untuk mengirimkan sinyal cahaya melalui jarak jauh. Serat optik terdiri dari helai kaca tipis yang menyalurkan sinyal cahaya dengan bantuan refleksi internal total. Penyambungan serat optik dilakukan dengan fusion splicer untuk menghubungkan ujung serat yang putus.
1. SISTEM OPERASASI FIBER OPTIK
A. Pengenalan Fiber Optik
Fiber optik adalah bagian dari sistem komunikasi fiber optik. Ia
bekerja dengan dukungan alat-alat lainnya. Yang pertama yaitu
pemancar. Pemancar menghasilkan sinyal yang akan berjalan melalui
kabel fiber optik. Regenerator optik dibutuhkan ketika sinyal cahaya
mengalami pelemahan karena berjalan pada jarak yang sangat jauh dan
membutuhkan penguatan kembali. Sebenarnya sinyal cahaya disalin
ulang dan sinyal baru dengan karakteristik yang sama dikirimkan kembali
oleh regenerator. Pada ujung kabel serat optik terdapat penerima optik. Ia
menerima sinyal cahaya dan mengubahnya menjadi bentuk yang dapat
dibaca oleh alat kita.
Fiber optik terdiri dari 100 atau lebih helaian gelas atau kaca yang
panjang dan sangat tipis dengan diameter mendekati tebal rambut
manusia. fiber optik tersusun dalam satu kelompok yang disebut kabel
optik dan berguna untuk menyalurkan sinyal cahaya pada jarak yang jauh.
Gambar 7 Potongan melintang serat optik
Sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Serat_optik
Fiber Optik Pertemuan 3 APJK Page 1
2. B. Jenis-Jenis Fiber Optik
1. Single-mode fibers
Mempunyai inti yang kecil (berdiameter 0.00035 inch atau 9
micron) dan berfungsi mengirimkan sinar laser inframerah (panjang
gelombang 1300-1550 nanometer)
Gambar 8 Fiber optik single-mode
2. Multi-mode fibers
Mempunyai inti yang lebih besar(berdiameter 0.0025 inch
atau 62.5 micron) dan berfungsi mengirimkan sinar laser inframerah
(panjang gelombang 850-1300 nanometer)
Gambar 9 Fiber optik multi-mode
Sumber: http://www.instalasijaringan.com/instalasifiberoptic1.html
C. Prinsip Kerja Fiber Optik
Fiber optik bekerja dengan memanfaatkan sifat cahaya yang
unik: mempunyai kecepatan sangat tinggi1 dan dapat dibelokkan yang
kemudian kita sebut sebagai refleksi internal total. Refleksi internal total
Fiber Optik Pertemuan 3 APJK Page 2
3. merupakan fenomena optik yang terjadi jika cahaya mengenai perbatasan
antara dua medium dengan sudut lebih besar dari sudut kritis yang diukur
secara normal terhadap permukaan. Fenomena ini hanya dapat terjadi jika
cahaya merambat dari medium dengan indeks bias yang lebih besar
menuju medium dengan indeks bias yang lebih kecil, misalnya cahaya
yang merambat dari air ke udara.
Prinsip kerja fiber optik dapat digambarkan dengan jelas
menggunakan analogi: jika kita ingin menerangi sebuah terowongan yang
lurus, kita cukup menyalakan lampu dan cahaya akan memancar lurus
sehingga terowongan akanmenjadi terang. Lain halnya jika terowongan
tersebut berkelok-kelok. Jika kita hanya menyalakan lampu, cahaya dari
lampu tidak dapat menerangi seluruh terowongan karena sebagian cahaya
akan terhalang oleh belokan terowongan. Cara supaya lampu dapat
menerangi seluruh terowongan adalah dengan meletakkan cermin pada
lekukan terowongan supaya cahaya dari lampu dapat membelok menuju
lokasi yang kita inginkan.
Perlu diperhatikan bahwa sumber cahaya (sinyal) dari luar yang
akan masuk ke core serat optik harus diperhitungkan terlebih dahulu
sudut datangnya. Ketika cahaya dari core berpapasan dengan perbatasan
cladding, cahaya akan membentuk sudut yang lebih besar dari sudut
kritis, terjadi refleksi internal total yang menyebabkan cahaya membelok
ke bagian bawah, kemudian ketika berpapasan dengan perbatasan
cladding di bawah, cahaya tetap membentuk sudut kritis sehingga
Fiber Optik Pertemuan 3 APJK Page 3
4. membelok kembali ke atas, dan seterusnya hingga cahaya sampai ke
bagian penerima.
Sumber: http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2009/12/prinsip-kerja-
serat-optik-sebagai-media- transmisi/
D. Alat Sambung dan Alat Ukur Fiber Optik
Alat sambung (Fusion Splicer) dan alat ukur fiber Optik.
(OTDR) merupakan salah satu perangkat pendukung dalam operasional
pengelolaan jaringan access fiber optik untuk keperluan Operasional dan
Maintenance (O&M) Network Element yang beroperasi menggunakan
jaringan acccess serat optik, maka sangat penting peranan alat sambung
dan alat ukur fiber optik.
Jaringan access fiber optik sebagai media transport untuk
layanan broadband maupun narrowband sering mengalami gangguan,
yaitu berupa putusnya Kabel fiber optik sehingga mengakibatkan
terjadinya Perhubungan Putus (PERPU) pada perangkat terminal yang
mensupply port maupun data . Maka untuk membantu trouble shooting
pada jaringan access fiber Optik dapat segera dilakukan penanggulangan,
baik berupa pencarian (searching) lokasi putusnya kabel penyambunganm
kabel fiber Optik .
1. Alat Sambung Fiber Optik (Fusion Splicer)
Fiber Optik Pertemuan 3 APJK Page 4
5. Gambar 10 Fusion Splicer
Alat sambung fiber Optik dikenal dengan sebutan FUSION
SPLICER yaitu suatu alat yang digunakan untuk menyambung core
fiber Optik yang berbasis kaca yang mengimplementasikan daya
listrik yang sudah dirubah menjadi sebuah media sinar berbentuk
sinar laser yang berfungsi memanasi kaca yang putus pada core
sehingga terhubung kembali secara baik. Alat sambung splicer ini
harus memiliki keakuratan tinggi sehingga pada saat penyambungan
(splicing) bisa mendekati sempurna, karena proses terjadinya
pengelasan media kaca terjadi proses peleburan kaca yang
menghasilkan suatu media yang tersambung dengan utuh tanpa
adanya celah karena memiliki karakter media yang memiliki
senyawa yang sama.Penyambungan bisa saja tidak utuh, karena tidak
mengikuti prosedur penyambungan yang benar.
Penyambungan melalui pengelasan oleh alat sambung harus
mengikuti peraturan-peraturan dan kebersihan yang ketat yang harus
dipatuhi oleh seorang teknisi karena bila terjadi pelanggaran-
Fiber Optik Pertemuan 3 APJK Page 5
6. pelanggaran yang disengaja untuk memudahkan proses
penyambungan maka akan mengakibatkan hasil kerja tidak sempurna
karena akan menghasilkan suatu nilai dari alat sambung yang
menunjukkan Bit Error Rate ( BER ) yang tinggi bila dipaksakan
dipergunakan akan mengakibatkan alur transmisi ke perangkat akan
tidak sempurna karena memiliki resistansi.
2. Alat Ukur Fiber Optik (OTDR)
Gambar 11. OTDR
Alat utama atau tools utama yang sangat dibutuhkan dalam
melaksanakan trouble shooting untuk gangguan yang terjadi pada
jaringan akses fiber Optik karena tanpa menggunakan alat ukur fiber
Optik tidak bisa melakukan apa-apa terhadap gangguan yang terjadi.
Alat ukur fiber Optik disebut dengan nama OTDR ( Optical
Transmission Digital Reflektometer ) merupakan alat untuk
mendeteksi kontinuitas suatu kabel fiber Optik dalam jarak tertentu
sehingga bisa menghasilkan jarak dari dua sisi yang merupakan
ukuran gangguan yang terjadi sehingga trouble shooting dapat
dilaksanakan dengan baik karena akan dengan mudah menentukan
Fiber Optik Pertemuan 3 APJK Page 6
7. letak lokasi gangguan yang terjadi dengan referensi jarak hasil ukur
dari perangkat alat ukur OTDR.
Gambar 12 cutter
Dalam pelaksanaan Operation & Maintenance jaringan
akses fiber Optik harus mutlak tersedia tools untuk menentukan
dan melaksanakan trouble shooting pada gangguan yang terjadi
pada jaringan akses fiber Optik sehingga dengan secepatnya
gangguan dapat ditanggulangi dengan waktu yang tidak terlalu
lama.
Gambar 13 tools
Dan untuk tindak lanjut dalam hasil pelaksanaan trouble
shooting maka harus segera disiapkan tools kedua yang
merupakan implementasi dari pelaksanaan penyelesaian gangguna
yang terjadi dengan menggunakan alat sambung yang bernama
Fiber Optik Pertemuan 3 APJK Page 7
8. Splicer dengan accessories yang lengkap termasuk tools kit
pendukung sehingga pelaksanaan penanggulangan gangguan akan
ditekan waktunya secepat mungkin
Gambar 14 assesoris tools
E. Penyambungan Fiber Optik
Penyambungan fiber optik atau yang sering disebut dengan splicing serat
optik dilakukan pada saat serat putus yang dikarenakan oleh faktor dari
luar seperti terkena senar layangan, cangkul, jangkar, dan lain-lain atau
untuk menghubungkan ujung serat optik pada saat instalasi dengan jarak
yang jauh. Dengan melakukan splicing ini kita akan dapat mengurangi
redaman.
1. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penyambungan serat
optik
Dalam melakukan splicing ada hal-hal yang harus
diperhatikan agar splicing bisa berhasil dan juga untuk keselamatan
kerja. Hal-hal tersebut antara lain:
Fiber Optik Pertemuan 3 APJK Page 8
9. α. Sebelum melakukan splicing usahakan agar semua peralatan dan
bahan serta tangan kita sebersih mungkin sebab adanya kotoran
pada serat optik dapat menyumbang redaman pada serat.
β. Selalu letakkan tangan di belakang cutter ketika sedang
melakukan pengupasan pelindung serat.
χ. Jangan menginjak tube karena akan merusak core yang ada di
dalamnya sehingga bisa menyebabkan core pecah atau retak.
δ. Sebaiknya jangan mendekatkan cairan alkohol ke mata kita sebab
cairan alkohol bisa menguap ke udara.
ε. Jangan menggulung core dengan diameter yang sangat kecil
karena bisa membuat core putus.
φ. Jangan membuang core sembarangan sebab bila menembus kulit
dikuatirkan bisa masuk ke aliran darah dan mengganggu
kesehatan.
γ. Selalu perhatikan perlindungan pada kaset agar air tidak dapat
masuk kedalam kaset dan bisa merusak serat tersebut.
η. Ikuti prosedur atau langkah-langkah yang ada.
2. Langkah-langkah instalasi
Dalam hal ini kita menggunakan kabel serat optik untuk udara.
Berikut ini adalah prosedur atau langkah-langkah dalam melakukan
penyambungan atau splicing serat optik :
Fiber Optik Pertemuan 3 APJK Page 9
10. a. Ukur dengan menggunakan meteran sepanjang +150cm (dalam
keadaan baik) dari ujung kabel lalu tandai dengan isolasi atau spidol.
+150 cm
Gambar 15 Panjang kabel yang dikupas
b. Untuk kabel udara terlebih dahulu mengupas logam dalam kabel yang
berfungsi sebagai penopang kabel saat berada di udara dengan
menggunakan cutter sepanjang batas tersebut lalu potong dengan tang
logam.
c. Setelah itu mengupas pelindung tube yang berwarna hitam sepanjang
batas tersebut. Langkah-langkah untuk membuka pelindung :
1) Sebaiknya dilakukan secara sedikit demi sedikit sepanjang 25 cm
dengan cara digergaji dan jangan terlalu dalam karena akan
mengenai tube.
2) Patahkan sedikit dan memutar pada bekas gergaji dan sudut patah
tidak boleh 30o
agar tube tidak ikut patah.
3) Lalu tarik sehingga yang terlihat hanya benang pelindung dan
kupas benang tersebut dengan cutter sehingga yang terlihat hanya
tube yang dilapisi jelly.
d. Bersihkan tube dari jelly dengan kain yang sudah dibasahi dengan
thinner-B sampai bersih.
Fiber Optik Pertemuan 3 APJK Page 10
11. e. Ukur tube tersebut dari batas isolasi sepanjang +50 cm beri tanda
dengan spidol. Lalu kupas tube pada batas tersebut dengan
menggunakan pemotong tube dan sebaiknya dilakukan sedikit demi
sedikit sepanjang 25 cm dengan cara memutar pemotong tube searah
jarum jam sebanyak 2 kali lalu patahkan dan jangan lebih dari 30o
agar serat optik tidak ikut patah, lalu tarik tube sehingga yang terlihat
hanya serat optik saja yang dilindungi oleh jelly. Bersihkan core
tersebut dari jelly dengan kain yang sudah dibasahi dengan thinner-B
sampai bersih.
150 cm
Gambar 16 Panjang tube yang dikupas
f. gulung serat optik dengan bentuk melingkar agar aman, tidak kotor
dan tidak mengenai tanah.
Spiral Pengikat Tube Core Kaset
Gambar 17 Penempatan serat optik pada kaset
3. Langkah-langkah splicing
Fiber Optik Pertemuan 3 APJK Page 11
12. a. Terlebih dahulu masukkan plastik khusus untuk melindungi bagian
core yang telah di splice satu persatu dengan diberi tanda dengan
spidol.
b. Kupas core dari jaketnya menggunakan tang pengupas dengan cara
memposisikan tang agak miring, tahan lalu tarik ke ujung core secara
perlahan.
c. Setelah terkupas bersihkan core dengan tissue yang sudah dibasahi
dengan alkohol sampai gesekannya mengeluarkan bunyi. Lakukan
sebanyak 3 kali lalu keringkan dengan tissue.
d. Lalu masukkan ke dalam pemotong core dimana kita menempatkan
ujung jaket pada skala antara 15 dan 20, lalu potong. Pada saat
memotong, pisau harus dijalankan dengan kecepatan yang sesuai dan
konstan.
e. Setelah itu kita masukkan ke dalam splicer yang berfungsi
menyambung core dengan teknik fusion. Jangan sampai ujung core
menyentuh sesuatu benda sebab akan menambah redaman.
Gambar 18 Peletakan serat optik pada splicer
f. Kemudian tekan tombol set maka secara otomatis splicer akan
meleburkan kedua core dan menyambungnya.
Fiber Optik Pertemuan 3 APJK Page 12
13. g. Setelah itu keluarkan core tersebut lalu geser plastik khusus tadi ke
sisi core yang telah mengalami proses splice.
h. Kemudian letakkan core kembali ke dalam kaset tadi seperti gambar
di bawah ini.
Gambar 19 Peletakan protektor pada kaset
4. Rugi-rugi penyambungan
Rugi-rugi penyambungan dapat terjadi karena :
a. Perbedan struktur serat optik antara lain: Diameter core tidak sama,
letak core tidak berada di tengah.
b. Kualitas penyambungan antara lain : permukaan serat tidak rata,
smbu serat tidak sejajar.Penyimpangan sudut.Serat masih basah
Ujung serat menyentuh sesuatu
5. Kualitas penyambungan
a. Kualitas kabel yang sesuai spesifikasi
b. Alat sambung yang baik.
c. Lingkungan harus bersih.
d. Jointer harus berpengalaman.
Sumber: http://blognggonku.blogspot.com/2009/04/penyambungan-
serat- optik.html
Fiber Optik Pertemuan 3 APJK Page 13
14. F. Keunggulan Transmisi Serat Optik
Sistem transmisi serat optik ini dibandingkan dengan teknologi
transmisi yang lain mempunyai beberapa kelebihan, antara lain :
1. Redaman transmisi yang kecil.
Sistem telekomunikasi serat optik mempunyai redaman
transmisi per km relatif kecil dibandingkan dengan transmisi lainnya,
seperti kabel coaxial ataupun kabel PCM.
2. Bidang frekuensi yang lebar
3. Ukurannya kecil dan ringan
4. Tidak ada interferensi
http://fcute.blogspot.com/2010/08/kelebihan-dan-kekurangan-fiber-
optik.html
G. Kekurangan Fiber Optik
Biaya yang mahal untuk peralatannya. Hal ini dikarenakan fiber
optik dapat mengantarkan data dengan kapasitas yang lebih besar dan
jarak transmisi yang lebih jauh jika dibandingkan tembaga yang masih
memerlukan investasi tambahan berupa perangkat penguat. Perlu
konversi data listrik ke cahaya dan sebaliknya yang rumit.karena tingkat
kesulitan implementasi dan deployment fiber optik yang cukup tinggi.
Perlu peralatan khusus dalam prosedur pemakaian dan
pemasangannya. Untuk perbaikan yang kompleks perlu tenaga yang ahli
di bidang ini. Selain merupakan keuntungan, sifatnya yang tidak
Fiber Optik Pertemuan 3 APJK Page 14
15. menghantarkan listrik juga merupakan kelemahannya, karena musti
memerlukan alat pembangkit listrik eksternal.
Sumber:http://yustianatkjsmkn1cilacap.blogspot.com/2009/03/keunggula
n-kelemahan-serat-optik.html
Fiber Optik Pertemuan 3 APJK Page 15