AKUIFER
Akifer (Lapisan pembawa air):Batuan, sedimen, formasi, sekelompok formasi, atau sebagian dari suatu formasi yang jenuh air, yang permeabel, yang mampu memasok air kepada suatu mata-air / sumur dalam jumlah cukup ekonomik
2. Akifer (Lapisan pembawa air):
Batuan, sedimen, formasi, sekelompok
formasi, atau sebagian dari suatu formasi
yang jenuh air, yang permeabel, yang
mampu memasok air kepada suatu mata-
air / sumur dalam jumlah cukup
ekonomik
3. AKUIFER
(LAPISAN PEMBAWA AIR TANAH)
1. Akuifer adalah lapisan batuan jenuh air tanah yang dapat
menyimpan dan meneruskan air tanah dalam jumlah cukup
dan ekonomis.
2. Air tanah adalah air yang terdapat dalam lapisan tanah atau
batuan di bawah permukaan tanah.
3. Cekungan air tanah adalah suatu wilayah yang dibatasi oleh
batas hidrogeologis, tempat semua kejadian hidrogeologis
seperti proses pengimbuhan, pengaliran, dan pelepasan air
tanah berlangsung.
4. Daerah imbuhan air tanah adalah daerah resapan air yang
mampu menambah air tanah secara alamiah pada cekungan
air tanah.
5. Daerah lepasan air tanah adalah daerah keluaran air tanah
yang berlangsung secara alamiah pada cekungan air tanah
4. AKUIFER ialah suatu lapisan, formasi,
atau kelompok formasi satuan geologi yang
lulus air baik yang terkonsolidasi (misalnya
batu pasir) maupun yang tidak
terkonsolidasi (pasir lepas) dengan kondisi
jenuh air dan mempunyai suatu besaran
keterhantaran hidraulik (K) sehingga dapat
membawa/mengalirkan air (atau air dapat
diambil) dalam jumlah yang ekonomis
(Kodoatie, 1996).
5. Akuiklud (aquiclude)
Ialah suatu lapisan-lapisan, formasi, atau kelompok formasi
satuan geologi yang tidak lulus air (impermeable) dengan
nilai kelulusan yang sangat kecil sehingga tidak
memungkinkan air melewatinya (misalnya lempung).
Akuiklud adalah formasi yang mungkin mengandung air
(kadang-kadang dalam jumlah yang besar), tetapi tidak bisa
mengalirkan air dalam jumlah yang berarti di bawah kondisi
biasa (Bear, 1979).
Akuitar (aquitard)
Ialah suatu lapisan-lapisan, formasi, atau kelompok formasi
satuan geologi yang lulus air dengan nilai keterhantaran
hidraulik yang kecil namun masih memungkinkan air
melewati lapisan ini walaupun dengan gerakan yang lambat
(misalnya lanau).
6. GROUNDWATER-RELATED TERMS TO REMEMBER
• Water table: the top of the zone of saturation
• Zone of aeration: the unsaturated region above the water
table, the region where the pore spaces are filled partially with
air and partially with water
• Zone of saturation: the region below the water table, the
region where the pore spaces are completely filled with
groundwater
8. PERISTILAHAN HIDROGEOLOGI
• Permeabilitas (k): kemampuan batuan untuk
meluluskan cairan. Satuan: Darcy
• Konduktivitas Hidrolika (K): sejumlah air yang
diluluskan batuan dalam luas penampang
tertentu, dan waktu tertentu, di bawah kendali
gradien hidrolika. Satuan: m/d, m/s, cm/s
9. PERGERAKAN AIRTANAH
• Ketika terdapat perbedaan tinggi permukaan
airtanah antara tempat yang satu dengan tempat
lainnya, maka akan terjadi gradien hidrolika
• Ketika terdapat gradien hidrolika, maka akan
terjadi pergerakan airtanah, berupa aliran
10. - LAPISAN PEMBAWA AIR
- LAPISAN ALAS KEDAP AIR
- LAPISAN PENYEKAT (TIDAK HARUS ADA)
SISTEM AKIFER
TERDIRI DARI
13. TIPE AKIFER BERDASARKAN HARGA K
• Akifer Tertekan
• Akifer Bebas (tidak
Tertekan)
• Akifer Semi Bebas
• Akifer Semi Tertekan
14. GROUNDWATER-RELATED TERMS TO REMEMBER
• Piezometric level: groundwater table level of
confined aquifer
• Phreatic level: groundwater table level of free aquifer
or unconfined aquifer
• Artesian well: a well in which the groundwater rises
to a level higher than where it was first encountered
15. AKUIFER BEBAS
(AKUIFER TIDAK
TERTEKAN)
Adalah lapisan pembawa air
tanah yang permeable dan
terisi sebagian oleh air serta
berada di atas lapisan yang
kedap air.
Bagian atas dari air
tanahnya dibatasi oleh
muka air tanah (M.A.T)
yang mempunyai tekanan
yang sama dengan tekanan
atmosfer.
M.A.T
16. Adalah lapisan pembawa air
tanah yang jenuh air serta di
bagian atas dan bawahnya
dibatasi oleh lapisan yang
kedap air.Tekanan air pada
akuifer tertekan akan lebih
besar dibanding tekanan
atmosfer dan batas atas dari
muka air tanahnya disebut
AKUIFER TERTEKAN
tinggi kenaikan air (TKA) serta kedudukan-
nya lebih tinggi dari lapisan akuifernya. Air
tanahnya disebut sebagai air tanah artesis.
18. Adalah lapisan pembawa
air tanah yang jenuh air
yang di bagian atasnya
dibatasi oleh lapisan semi
kedap air sedangkan
bagian bawahnya dapat
berupa lapisan yang
kedap air atau lapisan
yang semi kedap air.
AKUIFER SEMI TERTEKAN
21. Daerah Resapan
• Penampang yang memperlihatkan 4 tipe kondisi air
tanahnya
• M.A.T (water table)pada akuifer tidak tertekan dan T.K.A
pada akuifer tertekan (piezomeric head)
M.A.T
T.K.A
23. GROUNDWATER-RELATED TERMS TO REMEMBER
• Drawdown: is the difference in elevation between the
undisturbed water table and the bottom of a cone of
depression
• Cone of depression: a cone-shaped depression in
the water table surrounding a well from which water is
pumped faster than it can move through the aquifer
28. FAKTOR-FAKTOR GEOLOGI YANG MENGONTROL
DINAMIKA AIRTANAH
• Geomorfologi
• Jenis Batuan/Litologi
• Stratigrafi
• Struktur Geologi
29. PENGARUH GEOMORFOLOGI
• Topografi permukaan akan mengakibatkan
terjadinya perbedaan tinggi permukaan
airtanah (gradien hidrolika)
• Adanya gradien hidrolika akan menyebabkan
gerakan airtanah
30. PENGARUH LITOLOGI
• Jenis batuan berbeda memiliki sifat fisik yang
berbeda pula
• Sifat fisik batuan yang berbeda mengakibatkan
perilakunya terhadap airtanah berbeda pula.
• Sehingga cara pergerakan airtanah pada batuan
berbeda akan berbeda pula
31. PENGARUH STRATIGRAFI
• Susunan stratigrafi di suatu tempat dapat
membentuk sistem akifer dan sistem
hidrogeologi
• Sistem akifer berdasarkan susunan
stratigrafi:
33. PENGARUH STRUKTUR GEOLOGI
• Struktur sinklin berperan sebagai akumulator airtanah
• Struktur kekar dan sesar berperan sebagai regulator
airtanah
• Acapkali keberadaan mata-air diakibatkan oleh adanya
kekar/rekahan/retakan dan atau sesar.
34. Penampang geologi yang memperlihatkan mata air yang keluar
dari patahan, aliran air tanah keluar melewati zona patahan
menembus batuan yang ada di atas akuifer
36. sungai mendapat
tambahan air dari sistem
airtanah (musim
kemarau) = gaining
stream
Sistem airtanah
mendapat air dari
sungai (musim hujan)=
losing stream
Interaksi sistem airtanah dengan sungai
37. UU No. 7 Tahun 2004
tentang Sumber Daya Air
PP No. 43 Tahun 2008
tentang Air Tanah
CAT
DAERAH LEPASAN AIR TANAH
DAERAH IMBUHAN AIR TANAH
Pengelolaan air tanah berbasis pada cekungan air tanah
(CAT) sebagai tempat terjadinya imbuhan, pengaliran,
dan pelepasan air tanah, yang diselenggarakan
berlandaskan kebijakan dan strategi pengelolaan air
tanah.
LANDASANHUKUM
38.
39.
40.
41. CEKUNGAN AIR TANAH
(CAT)
WILAYAH
ADMINISTRASI
LITOLOGI AKUIFER PERINGKAT
PENYELIDIKAN
JUMLAH AIR TANAH [juta
m3/th]
NO NAMA LUAS
(Km2)
KABUPATE
N/ KOTA
PROVIN
SI
BEBAS
(Q1)
TERTEKAN
(Q2)
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 Majenang 108 Kab. Cilacap Jateng Endapan sungai, terdiri atas pasir dan
kerikil; Batuan gunung api Kuarter tua,
terdiri atas tuf, breksi, dan lava andesit.
Diketahui 18 -
2 Sidareja *) 480 Kab. Ciamis
Kab. Cilacap
Jabar
Jateng
Endapan sungai, terdiri atas pasir dan
kerikil; Batuan gunung api Kuarter tua,
terdiri atas tuf, breksi, dan lava andesit.
Diketahui 46 -
3 Tegal-Brebes *) 1.356 Kab. Tegal
Kab. Brebes
Kota Tegal
Kab. Cirebon
Jabar
Jateng
Endapan sungai dan pantai, terdiri atas
pasir dan pasir lempungan.
Batuan gunung api muda, terdiri atas tuf
pasiran dan batu pasir tufan.
Diketahui 248 11
4 Lebaksiu**) 661 Kab. Brebes
Kab. Tegal
Kab.
Pemalang
Jateng Batuan gunung api G. Slamet tak
teruraikan, terdiri atas breksi gunung api,
lava, lapili, dan tuf.
Lava G. Slamet, berupa lava bersusunan
andesit dan berongga.
Diketahui 366 3
5 Purwokerto-
Purbalingga **)
1.318 Kab.
Banyumas
Kab.
Purbalingga
Kab.
Banjarnegar
a
Jateng Endapan sungai, terdiri atas pasir dan
kerakal.
Batuan gunung api G. Slamet tak
teruraikan, terdiri atas breksi gunung api,
lava, lapili, dan tuf.
Lava G. Slamet, berupa lava bersusunan
andesit dan berongga.
Endapan lahar Gunung Slamet, terdiri
atas lahar yang mengandung bongkah
batuan beku.
Diketahui 503 10
6 Cilacap **) 218 Kab. Cilacap
Kab.
Banyumas
Jateng Endapan sungai dan dataran pantai,
terutama pasir lempungan.
Endapan pematang pantai, terutama
pasir.
Diketahui 43 -
7 Nusakambanga
n
45 Kab. Cilacap Jateng F. Kalipucang, berupa batu gamping
terumbu yang telah mengalami
karstifikasi.
Diketahui 23 -
8 Kroya **) 423 Kab.
Cilacap,
Kab.
Banyumas,
Kab.
Kebumen
Jateng Endapan pematang pantai, terdiri atas
pasir sedang-halus dan terpilah baik.
Aluvium, terdiri atas lempung pasiran dan
pasir lempungan.
Diketahui 65 -
9 Banyumudal 67 Kab.
Kebumen
Jateng F. Kalipucang, berupa batu gamping. Diketahui 49 -
10 Pekalongan-
Pemalang **)
1.682 Kota
Pekalonga
n Kab.
Jateng Endapan sungai dan dataran pantai,
terdiri atas pasir sampai kerakal.
Batuan gunung api Jembangan, terdiri
Pendahuluan 644 17
44. Media Pengisian Air Tanah
Air hujan yang jatuh ke tanah akan terserap oleh tanah, yang
kemudian akan mengisi sistem akuifer menjadi air tanah.
Dalam proses pengisian air tanah memerlukan media yang
tebagi menjadi dua media, yaitu:
1. media pori yang merupakan media primer (intragranuler)
2. media rekahan yang sering disebut dengan media sekunder
Media Pori (Porous Media)
Media pori merupakan media pengisian air tanah, di mana air
meresap melalui ruang antar butir tanah. Besar kecilnya
pengisian air tanah melalui media pori dipengaruhi oleh
karakteristik tanah/batuan, yang meliputi kesarangan (porosity),
ukuran butir dan keterhantaran hidraulik (hydraulic conductivity)
45. 1. Ukuran butir
tanah / batuan
sangat
menentukan
dalam proses
aliran air
tanah
Beberapa hal
yang
berpengaruh
terhadap
kecepatan aliran
air tanah adalah :
48. 2. Gradasi butiran, ukuran butiran tanah yang seragam
akan semakin besar lbih cepat mengalirkan air tanah
3. Bentuk ukuran, ukuran yang seragam serta bentuknya
bulat akan mempunyai pori-pori yang lebih besar
4. Hubungan antar butir, tanah dengan gradasi bagus (tak
seragam) maka ruangan antar butir akan saling mengisi
dan kemungkinan akan memperkecil terbentuknya pori-
pori tanah
Perbedaan kondisi fisik dari tanah secara alami akan
mengakibatkan air akan bergerak/ mengalir baik secara
gravitasi, perbedaan tekanan, kontrol struktur batuan dan
parameter lainnya.
49. MEDIA REKAHAN (FRACTURE MEDIA)
Media rekahan biasanya disebabkan oleh peristiwa-
peristiwa alam, seperti proses pendinginan
(cooling), lipatan (folding), patahan (faulting),
perubahan cuaca, ataupun karena reaksi kimia.
Rekahan sebagian besar terjadi pada daerah dekat
permukaan tanah. Selain peristiwa-peristiwa di atas,
akar-akar tanaman yang besar, perilaku hewan,
seperti tikus, serangga juga dapat mempercepat
adanya bukaan sekunder pada batuan dan tanah
(ASCE, 1987).
51. MEDIA BERONGGA
Media rekahan pada batuan
karbonatan akan dapat
berkembang sebagai media
berongga.
Hal ini disebabkan batugamping
(Batuan karbonatan) mempunyai
sifat mudah larut air, sehingga
akibat pelarutan rekahan batuan
Dapat berkembang menjadi lebih besar menjadi gua dan
bila berkembang lebih lanjut akan menjadi sungai bawah
tanah
53. Akuifer pada batugamping melalui rekahan yang
dapat berkembang melalui rongga menjadi
sungai bawah tanah
54. POROSITAS
• Porositas merupakan perbandingan
antara volume pori-pori (ruang kosong di
dalam batuan) dengan volume total
batuan (sampel)
• Porositas dinyatakan dalam % (persen)
atau angka desimal
55. POROSITAS BERDASARKAN JENIS BUKAAN
(OPENING) YANG ADA DI DALAM BATUAN:
• Porositas intergranuler: ruang antara butir
• Porositas celah/retakan: ruang antar
celah/retakan/rekahan
• Porositas rongga (conduit): ruang yang
terbentuk dari hasil pelarutan. Biasanya
terdapat pada batugamping karstik
56. POROSITAS BERDASARKAN WAKTU
TERBENTUKNYA TERHADAP PROSES
TERJADINYA BATUAN:
• Porositas Primer: terbentuknya bersamaan dg
terjadinya batuan (syngenetic). Contoh: ruang antar
butir
• Porositas Sekunder: terbentuknya setelah terjadinya
batuan (post genetic). Contohnya kekar, saluran,
rongga