SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  44
Télécharger pour lire hors ligne
BAB 10
PENGOLAHAN AIR LIMBAH
DOMESTIK INDIVIDUAL ATAU
SEMI KOMUNAL
189
10.1 Beban Air Limbah Domestik Rumah Tangga
Air limbah kota-kota besar di Indonesia khususnya
Jakarta secara garis besar dapat dibagi menjadi tiga yaitu air
limbah industri dan air limbah domestik yakni yang berasal
dari buangan rumah tangga dan yang ke tiga yakni air limbah
dari perkantoran dan pertokoan (daerah komersial). Saat ini
selain pencemaran akibat limbah industri, pencemaran akibat
limbah domestikpun telah menunjukkan tingkat yang cukup
serius. Di Jakarta misalnya, sebagai akibat masih minimnya
fasilitas pengolahan air buangan kota (sewerage system)
mengakibatkan tercemarnya badan sungai oleh air limbah
domestik, bahkan badan sungai yang diperuntukkan sebagai
bahan baku air minumpun telah tercemar pula.
Permasalahan yang ada sampai saat ini adalah laju
perkembangan pembangunan sarana pengelolaan air limbah
secara terpusat sangat lambat hanya sekitar 3,5 % dari total
daerah pelayanan), serta teknologi pengolahan air limbah
rumah tangga invidual (On Site treatment), ataupun semi
komunal yang ada tidak memadai atau sangat kurang sekali,
sehingga pelaksanaan pengelolaan limbah untuk wilayah yang
belum terlayani oleh jaringan air limbah belum dapat
dilaksanakan.
Sistem penbuangan air limbah yang umum digunakan
masyarakat yakni air limbah yang berasal dari toilet dialirkan
ke dalam tangki septik dan air limpasan dari tangki septik
diresapkan ke dalam tanah atau dibuang ke saluran umum.
Sedangkan air limbah non toilet yakni yang berasal dari mandi,
cuci serta buangan dapur dibuang langsung ke saluran umum.
Berdasarkan survey di Jakarta tahun 1989, tiap orang
rata-rata mengeluarkan beban limbah organik sebesar 40 gram
BOD per orang per hari, yakni dari limbah toilet 13 gram per
orang per hari dan dari limbah non toilet sebesar 27 gram BOD
190
per orang per hari. Jika hanya air limbah toilet yang diolah
dengan sistem tangki septik dengan efisiensi pengolahan 65 %,
maka hanya 22,5 % dari total beban polutan organik yang
dapat dihilangkan, sisanya 77,5 % masih terbuang keluar. Hal
ini secara umum dapat diterangkan seperti pada Gambar 10.1.
Gambar 10.1 : Sistem pengelolaan air limbah rumah tangga
yang banyak digunakan saat ini.
Dalam rangka mengatasi masalah air limbah rumah
tangga, berdasarkan Pergub Propinsi DKI Nomor 122 tahun
2005, untuk pengolahan air limbah domestik individual,
seluruh air limbah rumah tangga baik air limbah toilet maupun
air limbah non toilet harus diolah dengan unit pengolahan air
limbah di tempat (on site treatment), selanjutnya air olahannya
dibuang ke saluran umum. Jika efisiensi pengolahan “On site
treatment “ rata-rata 90 %, maka hanya tinggal 10 % dari total
beban polutan yang masih terbuang keluar. Sistem
pembuangan air limbah dengan sistem “on site treatmet ”secara
sederhana ditunjukkan seperti pada Gambar 10.2.
191
Gambar 10.2 : Pengolahan air limbah domestik dengan sistem
“On Site Treatment “.
Beberapa contoh teknologi pengolahan air limbah rumah
tangga dengan sistem “ On Site Treatment “ anatara lin adalah
teknologi biofilter baik anaerob, aerob ataupun kombinasi
anaerob-aerob, Sistem modifikasi lumpur aktif (modified
activated sludge) dan lainnya. Sistem tersebut dapat
diaplikasikan untuk tiap-tiap rumah tangga maupun semi
komunal yakni beberapa rumah menggunakan satu unit alat
pengolahan air limbah.
10.2 Kriteria Penentuan Kapasitas IPAL Domestik
Individual atau Komunal.
Untuk menentukan kapasitas IPAL Individual yang harus
dipasang dilakukan dengan mengacu pada besaran People
Equivalent (PE) yaitu untuk rumah biasa perkiraan jumlah air
limbah adalah 120 liter/orang.hari. Untuk kategori jenis
192
193
peruntukan bangunan yang lain besaran People Equivqalent
(PE) dapat dilihat pada lampiran II Peraturan Gubernur
Propinsi DKI Nomor 122 tahun 2005 seperti terlihat pada
Tabel 10.1.
Untuk menghitung besarnya kapasitas IPAL dapat
dilakukan berdasarkan besarnya koefisen luas bangunan atau
berdasarkan jumlah penghuni bangunan. Untuk bangunan yang
baru, perkiraan jumlah air limbah umumnya dilakukan
berdasarkan PE untuk tiap-tiap peruntukan dikalikan dengan
satuan kapasitas (jumlah orang atau luas lantai atau lainnya).
10.3 Kriteria Perencanaan IPAL Domestik Individual
Di dalam merancang IPAL domestik individual yang
paling penting adalah menetukan jumlah air limbah yang akan
diolah. Cara yang paling akurat adalah menghitung jumlah
rata-rata air bersih sebenarnya yang digunakan per hari. Atau
dapat dilakukan dengan menetukan debit air limbah perkapita.
Selanjutnya menetukan besarnya polutan organik (BOD) inlet,
BOD air olahan yang diharapkan, efisiensi pengolahan serta
beban pengolahan atau waktu tinggal di dalam reaktor IPAL
serta jenis proses yang digunakan. Salah satu contoh dapat
dilihat seperti pada Tabel 10.2. Besarnya parameter yang
ditetapkan akan menentukann besarnya IPAL yang akan
digunakan.
Tabel 10.1 : Besaran Population Equivalen (Pe) untuk Perancangan IPAL berdasarkan Jenis
peruntukan bangunan.
No. Peruntukan
Bangunan
Pemakaian Debit
Air Bersih Air Limbah
Satuan PE Acuan
1. Rumah Mewah 250 200 Liter/penghuni/hari 1,67 Perancangan dan
Pemeliharaan Sistem
Plambing, Soufyan M.
Noerbambang dan
Takeo Morimura
2. Rumah Biasa 150 120 Liter/penghuni/hari 1,00 Study JICA 1990
(proyeksi 2010)
3. Apartment 250 200 Liter/penghuni/hari 1,67 Perancangan dan
Pemeliharaan Sistem
Plambing, Soufyan M.
Noerbambang dan
Takeo Morimura
4. Rumah Susun 100 80 Liter/penghuni/hari 0,67
5. Asrama 120 96 Liter/penghuni/hari 0,80
6. Klinik / Puskesmas 3 2,7 Liter/pengunjung/hari 0,02 Perancangan dan
Pemeliharaan Sistem
Plambing, Soufyan M.
Noerbambang dan
Takeo Morimura
195
Lanjutan Tabel 10.1:
No. Peruntukan
Bangunan
Pemakaian Debit
Air Bersih Air Limbah
Satuan PE Acuan
7. Rumah sakit Mewah 1000 800 Liter/jumlah tempat
tidur pasien/hari
6,67 Perancangan dan
Pemeliharaan Sistem
Plambing, Soufyan M.
Noerbambang dan
Takeo Morimura
Rumah Sakit
Menengah
750 600 Liter/jumlah tempat
tidur pasien/hari
5,00 Perancangan dan
Pemeliharaan Sistem
Plambing, Soufyan M.
Noerbambang dan
Takeo Morimura
Rumah Sakit Umum 425 340 Liter/jumlah tempat
tidur pasien/hari
2,83 Perancangan dan
Pemeliharaan Sistem
Plambing, Soufyan M.
Noerbambang dan
Takeo Morimura
8. Sekolah Dasar 40 32 Liter/siswa/hari 0,27 SNI 03-7065-2005
9. SLTP 50 40 Liter/siswa/hari 0,33 SNI 03-7065-2005
10. SLTA 80 64 Liter/siswa/hari 0,53 SNI 03-7065-2005
11. Perguruan Tinggi 80 64 Liter/mahasiswa/hari 0,53 SNI 03-7065-2005
196
Lanjutan Tabel 10.1 :
No. Peruntukan
Bangunan
Pemakaian Debit
Air Bersih Air Limbah
Satuan PE Acuan
12. Rumah Toko /
Rumah Kantor
100 80 Liter/penghuni dan
pegawai/hari
0,67 SNI 03-7065-2005
13. Gedung Kantor 50 40 Liter/pegawai/hari 0,33 SNI 03-7065-2005
14. Toserba (toko serba
ada, mall, department
store)
5 4,5 Liter/m2
luas
lantai/hari
0,04 SNI 03-7065-2005
15. Pabrik / Industri 50 40 Liter/pegawai/hari 0,33 SNI 03-7065-2005
16. Stasiun / Terminal 3 2,7 Liter/penumpang tiba
dan pergi/hari
0,02 SNI 03-7065-2005
17. Bandara Udara * 3 2,7 Liter/penumpang tiba
dan pergi/hari
0,02 Perancangan dan
Pemeliharaan Sistem
Plambing, Soufyan M.
Noerbambang dan
Takeo Morimura
18. Restoran 15 13,5 Liter/kursi/hari 0,11 SNI 03-7065-2005
19. Gedung Pertunjukan 10 9 Liter/kursi/hari 0,08 SNI 03-7065-2005
20. Gedung Bioskop 10 9 Liter/kursi/hari 0,08 SNI 03-7065-2005
21. Hotel Melati s/d
Bintang 2
150 120 Liter/tempat
tidur/hari
1,00 SNI 03-7065-2005
197
Lanjutan Tabel 10.1 :
No. Peruntukan
Bangunan
Pemakaian Debit
Air Bersih Air Limbah
Satuan PE Acuan
22. Hotel Bintang 3 ke
atas
250 200 Liter/tempat
tidur/hari
1,67 SNI 03-7065-2005
23. Gedung Peribadatan 5 4,5 Liter/orang/hari
(belum dengan air
wudhu)
0,04 SNI 03-7065-2005
24. Perpustakaan 25 22,5 Liter/jmlh.
pengunjung/hari
0,19 Perancangan dan
Pemeliharaan Sistem
Plambing, Soufyan M.
Noerbambang dan
Takeo Morimura
25. Bar 30 24 Liter/jmlh.
pengunjung/hari
0,20 Perancangan dan
Pemeliharaan Sistem
Plambing, Soufyan M.
Noerbambang dan
Takeo Morimura
26. Perkumpulan Sosial 30 27 Liter/jmlh.
pengunjung/hari
0,23 Perancangan dan
Pemeliharaan Sistem
Plambing, Soufyan M.
Noerbambang dan
Takeo Morimura
198
199
Lanjutan Tabel 10.1 :
Keterangan :
* Untuk pelayanan publik
- Perhitungan menggunakan pendekatan PE hanya dipakai apabila tidak ada data aktual jumlah pemakaian air
bersih per hari.
No. Peruntukan
Bangunan
Pemakaian
Air Bersih
Debit
Air Limbah
Satuan PE Acuan
27. Klab Malam 235 188 Liter/kursi/hari 1,57 Perancangan dan Pemeliharaan
Sistem Plambing, Soufyan M.
Noerbambang dan Takeo
Morimura
28. Gedung Pertemuan 25 20 Liter/kursi/hari 0,17 Perancangan dan Pemeliharaan
Sistem Plambing, Soufyan M.
Noerbambang dan Takeo
Morimura
29. Laboratorium 150 120 Liter/staf/hari 1,00 Perancangan dan Pemeliharaan
Sistem Plambing, Soufyan M.
Noerbambang dan Takeo
Morimura
30. Pasar Tradisional /
Modern
40 36 Liter/kios/hari 0,30 Perancangan dan Pemeliharaan
Sistem Plambing, Soufyan M.
Noerbambang dan Takeo
Morimura
Tabel 10.2 : Kriteria Perencanaan IPAL domestik Individual.
KRITERIA PERENCANAAN
PARAMETER : NILAI
Debit Air limbah per kapita : 250 liter/org.hari
BOD Inlet : 250 mg/l
BOD Outlet : 50 mg/l
Efisiensi Penurunan BOD : 80 %
Waktu tinggal air limbah di
dalam reaktor
:  1 – 3 hari Untuk Proses Anaerobik
 Minimal 1 hari untuk proses Aerobik atau kombinasi Anaerbik-
Aerobik.
Jenis air limbah yang diolah : Toilet, kamar mandi, air bekas cuci, dapur, wastafel dll.
Proses Anaerobik : Hanya menurunkan polutan organik (BOD, COD) dan Padatan
Tersuspensi (SS). Efluen BOD < 60 mg/l.
Proses Aerobik atau
Kombinasi Proses Anaerobik-
Aerobik
: menurunkan polutan organik (BOD, COD) dan Padatan Tersuspensi
(SS), amoniak, sulfida, deterjen dll.). Efluen BOD < 30 mg/l.
Kendala : Sistem ini memerlukan luas area tertentu sehingga tidak sesuai untuk
kawasan dengan kepadatan penduduk tinggi.
200
10.4 Cara Pemasangan IPAL Individual
A. Untuk IPAL Skala Rumah Tangga
 Air limbah toilet dialirkan langsung ke IPAL.
 Air limbah non toilet dialirkan ke bak kontrol,
selanjutnya dilairkan ke IPAL.
 Lubang outlet IPAL harus berada di atas saluran
penerima.
Gambar 10.3 : Cara pemasangan IPAL Individual.
B. Untuk IPAL Restoran Skala Kecil Atau Unit Usaha
Yang Banyak Mengeluarkan Lemak.
 Air limbah toilet dialirkan langsung ke IPAL.
 Air limbah non toilet dialirkan ke bak pemisah lemak,
selanjutnya dilairkan ke IPAL.
 Lubang outlet IPAL harus berada di atas saluran
penerima.
201
Gambar 10.4 : Cara pemasangan IPAL Individual untuk
kegiatan yang banyak menghasilkan lemak.
C. Untuk IPAL Domestik Kapasitas 40 0rang Lebih ,
Restoran Besar, Atau Unit Usaha Yang Banyak
Mengeluarkan Lemak.
 Air limbah toilet dialirkan tangki septik, dan selnjutnya
air limpasannya dialirkan ke IPAL.
 Air limbah non toilet dialirkan ke bak pemisah lemak,
selanjutnya dilairkan ke IPAL.
 Lubang outlet IPAL harus berada di atas saluran
penerima.
Gambar 10.5 : Cara pemasangan IPAL individual untuk
kapasitas 40 orang atau lebih.
202
D. BAK PEMISAH LEMAK SEDERHANA
Spesifikasi Alat :
Waktu Tinggal : 30 – 60 menit
 Untuk IPAL kapasitas 6 m3
atau setara 25 orang atau lebih,
harus dilengkapi dengan bak pemisah lemak.
 Minimal terdiri dari dua ruang.
 Dipasang pada air limbah non toilet yang banyak
mengadung lemak.
 Untuk air limbah restoran wajib dilengkapi dengan bak
pemisah lemak.
 Dipasang sebelum IPAL.
Unit : cm
Gambar 10.6 : Pemisah lemak sederhana.
203
10.5 IPAL Domestik Individual dengan Proses Biofilter
Anaerob atau Aerob.
Proses pengolah air limbah domestik individual dengan
proses biofilter dapat dilakukan dengan menggunakan unit
IPAL yang dibuat sendiri atau menggunakan unit IPAL yang
dijual dipasaran. Proses pengolahannya adalah sebagai berikut
: air limbah dilairkan ke bak pengurai (digester) pertama,
selanjutnya dialirkan ke bak pengurai ke dua. Dari bak
pengurai ke dua air limbah dilairkan ke bak biofilter dengan
aliran dari bawah ke atas. Air limpasan dari bak biofilter
merupakan air olahan. Jika prosesnya tanpa aerasi disebut
proses biofilter anaerob. Jika menggunakan proses aerasi
dinamakan biofilter aerob. Jika prosesnya menggunakan
kombinasi anaerob-aerob dinamakan biofilter anerob-aerob.
Jika pengolahan air limbah domestik hanya
menggunakan proses anaerob maka hasil olahan hanya dapat
menurunkan konsentrasi polutan mimyak atau lemak, organik
(BOD, COD) dan total padatan tersuspensi (TSS), sedangkan
amoniak, deterjen dan hidrogen sulfida tidak bisa turun. Jika
prosesnya aerob atau kombinasi anaerob-aerob, maka dapat
menurunkan konsentrasi polutan minyak atau lemak, organik,
amoniak, TSS, deterjen serta phospat. Oleh kerana itu jika
standart efluen didasarkan pada Peraturan Gubernur Propinsi
DKI Nomor 122 Tahun 2005, maka disarankan proses
pengolahan air limbah domestik individual menggunakan
proses aerob atau kombinasi anaerb-aerob.
Beberapa contoh IPAL individual untuk beberapa
kapsiatas yang berbeda dapat dilihat pada Tabel 10.3 sampai
dengan Tabel 10, serta Gambar 10.7 sampai dengan Gambar
10.21.
204
Tabel 10.3 : Biofilter Untuk Pengolahan Air Limbah Domestik
Kapasitas 5 0rang.
Spesifikasi Alat
Jumlah Orang 5 orang:
Debit perkapita : 250 liter
Debit Air Limbah : 1250 liter per hari
Beban BOD : 0,31 kg BOD per hari
BOD Inlet : 250 mg/l
BOD Outlet : 50 mg/l
Efisiensi Penghilangan BOD : 80 %
Dimensi :
Panjang Efektif : 200 cm
Lebar Efektif : 100 cm
Kedalaman efektif : 125 cm
Tinggi Ruang Bebas : 25 cm
Volume Efektif :
Waktu Tinggal rata-rata 2 hari
Diameter Inlet / Outlet : 4 “
Volume Media Biofilter : 0,45 m3
Tipe media : Bioball, media plastik sarang tawon,
batu apung , batu pecah (split ) .dll.
Bahan : Pasangan batu bata, beton dll
Konstruksi : Gambar 10.7.
Untuk Proses Aerobik :
Blower : Hiblow 40 (40 liter /menit)
Pompa Sirkulasi : 25 watt
205
Lebar Bak : 100 cm
Biofilter Anaerobik
Biofilter Aerobik
Gambar 10.7 : Contoh Konstruksi Biofilter Untuk Pengolahan
Air Limbah Domestik - Kapasitas 5 0rang.
206
Tabel 10.4 : Biofilter Untuk Pengolahan Air Limbah Domestik
Kapasitas 8 0rang
Spesifikasi Alat
Jumlah Orang 8 orang:
Debit perkapita : 250 liter
Debit Air Limbah : 2000 liter per hari
Beban BOD : 0,50 kg BOD per hari
BOD Inlet : 250 mg/l
BOD Outlet : 50 mg/l
Efisiensi Penghilangan BOD : 80 %
Dimensi :
Panjang Efektif : 225 cm
Lebar Efektif : 100 cm
Kedalaman efektif : 150 cm
Tinggi Ruang Bebas : 25 cm
Volume Efektif : 3,375 m3
Waktu Tinggal Rata2 : 1,69 hari
Diameter Inlet / Outlet : 4 “
Volume Media Biofilter : 0,70 m3
Tipe media : Bioball, media plastik sarang tawon,
batu apung , batu pecah (split ) .dll.
Bahan : Pasangan batu bata, beton dll
Konstruksi : Gambar 10.8.
Untuk Proses Aerobik :
Blower : Hiblow 40 (40 liter /menit)
Pompa Sirkulasi : 25 watt
207
Lebar Bak : 100 cm
Biofilter Anaerobik
Biofilter Aerobik
Gambar 10.8 : Contoh Konstruksi Biofilter Untuk Pengolahan
Air Limbah Domestik - Kapasitas 8 0rang.
208
Tabel 10.5: Biofilter Untuk Pengolahan Air Limbah Domestik
Kapasitas 10rang
Spesifikasi Alat
Jumlah Orang 10rang:
Debit perkapita : 250 liter
Debit Air Limbah : 2500 liter per hari
Beban BOD : 0,625 kg BOD per hari
BOD Inlet : 250 mg/l
BOD Outlet : 50 mg/l
Efisiensi Penghilangan BOD : 80 %
Dimensi :
Panjang Efektif : 250 cm
Lebar Efektif : 100 cm
Kedalaman efektif : 175 cm
Tinggi Ruang Bebas : 25 cm
Volume Efektif : 4,375 m3
Waktu Tinggal Rata2 : 1,75 hari
Diameter Inlet / Outlet : 4 “
Volume Media Biofilter : 0,85 m3
Tipe media : Bioball, media plastik sarang tawon,
batu apung , batu pecah (split ) .dll.
Bahan : Pasangan batu bata, beton dll
Konstruksi : Gambar 10.9
Untuk Proses Aerobik :
Blower : Hiblow 40 (40 liter /menit)
Pompa Sirkulasi : 25 watt
209
Lebar Bak : 100 cm
Biofilter Anaerobik
Biofilter Aerobik
Gambar 10.9 : Contoh Konstruksi Biofilter Untuk Pengolahan
Air Limbah Domestik - Kapasitas 10 0rang.
210
Tabel 10.6 : Biofilter Untuk Pengolahan Air Limbah Domestik
Kapasitas 15 orang
Spesifikasi Alat
Jumlah Orang 15 orang:
Debit perkapita : 250 liter
Debit Air Limbah : 3750 liter per hari
Beban BOD : 0,938 kg BOD per hari
BOD Inlet : 250 mg/l
BOD Outlet : 50 mg/l
Efisiensi Penghilangan BOD : 80 %
Dimensi :
Panjang Efektif : 275 cm
Lebar Efektif : 125 cm
Kedalaman efektif : 175 cm
Tinggi Ruang Bebas : 25 cm
Volume Efektif : 6,016 m3
Waktu Tinggal Rata2 : 1,60 hari
Diameter Inlet / Outlet : 4 “
Volume Media Biofilter : 1,06 m3
Tipe media : Bioball, media plastik sarang tawon,
batu apung , batu pecah (split ) .dll.
Bahan : Pasangan batu bata, beton dll
Konstruksi : Gambar 10.10.
Untuk Proses Aerobik :
Blower : Hiblow 60 (60 liter /menit)
Pompa Sirkulasi : 25 watt
211
Lebar Bak : 125 cm
Biofilter Anaerobik
Biofilter Aerobik
Gambar 10.10 : Contoh Konstruksi Biofilter Untuk Pengolahan
Air Limbah Domestik - Kapasitas 15 0rang.
212
Tabel 10.7 : Biofilter Untuk Pengolahan Air Limbah Domestik
Kapasitas 20 orang
Spesifikasi Alat
Jumlah Orang 20 orang:
Debit perkapita : 250 liter
Debit Air Limbah : 5000 liter per hari
Beban BOD : 1,25 kg BOD per hari
BOD Inlet : 250 mg/l
BOD Outlet : 50 mg/l
Efisiensi Penghilangan BOD : 80 %
Dimensi :
Panjang Efektif : 300 cm
Lebar Efektif : 125 cm
Kedalaman efektif : 200 cm
Tinggi Ruang Bebas : 25 cm
Volume Efektif : 7,5 m3
Waktu Tinggal Rata2 : 1,50 hari
Diameter Inlet / Outlet : 4 “
Volume Media Biofilter : 1,5 m3
Tipe media : Bioball, media plastik sarang tawon,
batu apung , batu pecah (split ) .dll.
Bahan : Pasangan batu bata, beton dll
Konstruksi : Gambar 10.11.
Untuk Proses Aerobik :
Blower : Hiblow 60 (60 liter /menit)
Pompa Sirkulasi : 25 watt
213
Lebar Bak : 125 cm
Biofilter Anaerobik
Biofilter Aerobik
Gambar 10.11 : Contoh Konstruksi Biofilter Untuk Pengolahan
Air Limbah Domestik - Kapasitas 20 0rang.
214
Tabel 10.8 : Biofilter Anaerobik Sistem Super Sept.
Jumlah Ekivalen Orang 3 – 5 6 - 10 11 - 15 16 - 25 26 - 35
Bak Pemisah (separation Chamber)
–(liter)
985 1620 2765 6550 9270
Filter Anaerobik (liter) 113 240 390 610 930
Konsentrasi BOD keluar (mg/l) < 50 < 50 < 50 < 50 < 50
Tinggi (B)- meter 1,43 1,67 1,9 2,4 2,8
Diameter Pipa Inlet / Outlet (mm) 100 100 100 150 150
Diameter Pipa Ventilasi (mm) 25 25 25 75 75
Level Pipa Inlet ( C ) - meter 0,25 0,25 0,25 0,30 0,35
Level Pipa Outlet ( D ) - meter 0,30 0,30 0,30 0,40 0,45
Kontruksi IPAL : Gambar 10.12.
215
Gambar 10.12 : Contoh konstruksi Biofilter Anaerobik Sistem Super Sept.
216
Tabel 10.9 : Biofilter Anaerobik – Aerob Kapasitas 10 Orang
Spesifikasi Alat
Jumlah Orang 10 orang:
Debit perkapita : 250 liter
Debit Air Limbah : 2500 liter per hari
Beban BOD : 0,625 kg BOD per hari
BOD Inlet : 250 mg/l
BOD Outlet : 25 mg/l
Efisiensi Penghilangan BOD : 90 %
Dimensi :
Panjang Efektif : 180 cm
Lebar Efektif : 100 cm
Kedalaman efektif : 140 cm
Tinggi Ruang Bebas : 20 cm
Volume Efektif : 2,52 m3
Waktu Tinggal Rata2 : 1 hari
Diameter Inlet / Outlet : 4 “
Volume Media Biofilter : 0,81 m3
Tipe media : Bioball, media plastik sarang tawon,.
Bahan : Fiberglass (FRP)
Konstruksi : Gambar 10.13
Untuk Proses Aerobik :
Blower : Hiblow 60 (60 liter /menit)
Pompa Sirkulasi : 25 watt
217
Lebar Bak : 100 cm
Unit : cm
Gambar 10.13 : Contoh Biofilter Anaerob – Aerob Kapasitas
10 Orang.
218
219
Tabel 10.10 : Biofilter Anaerobik – Aerob Kapasitas 24 Orang
Spesifikasi Alat
Jumlah Orang : 10 orang
Debit perkapita : 250 liter
Debit Air Limbah : 6000 liter per hari
Beban BOD : 1,50 kg BOD per hari
BOD Inlet : 250 mg/l
BOD Outlet : 25 mg/l
Efisiensi Penghilangan BOD : 90 %
Dimensi :
Panjang Efektif : 320 cm
Lebar Efektif : 100 cm
Kedalaman efektif : 200 cm
Tinggi Ruang Bebas : 20-30 cm
Volume Efektif : 6,4 m3
Waktu Tinggal Rata2 : 25,6 jam (+ 1hari)
Diameter Inlet / Outlet : 4 “
Volume Media Biofilter : 2,7 m3
Tipe media : Media plastik sarang tawon.
Bahan : Fiberglass (FRP)
Konstruksi : Gambar 10.14
Untuk Proses Aerobik :
Blower : Hiblow 60 (60 liter /menit)
Pompa Sirkulasi : 25 watt
Unit : cm Lebar Bak : 100 cm
Gambar 10.14 : Biofilter Anaerob – Aerob Kapasitas 24 Orang.
220
Gambar 10.15 : Contoh Biofilter Anaerob – Aerob Kapasitas 24 Orang.
221
Tabel 10.11 : Kombinasi Biofilter Anaerob – Aerob Kapasitas 34 Orang
Spesifikasi Alat :
Jumlah Orang : 34 orang
Debit perkapita : 250 liter
Debit Air Limbah : 8500 liter/hari
Beban BOD : 2,125 kg BOD per hari
BOD Inlet : 250 mg/l
BOD Outlet : 25 mg/l
Efisiensi Penghilangan BOD : 90 %
Terdiari dari dua buah bak : Bak Pengurai Awal dan
Biofilter Anaerob-aerob
Dimensi Bak Pengurai Awal :
Panjang Efektif : 100 cm
Lebar Efektif : 100 cm
Kedalaman efektif : 200 cm
Tinggi Ruang Bebas : 30 cm
Dimensi Biofilter Anaerob-aerob :
Panjang Efektif : 3,2 cm
Lebar Efektif : 100 cm
Kedalaman efektif : 200 cm
Tinggi Ruang Bebas : 30 cm
Total Volume Efektif : 8,4 m3
Waktu Tinggal rata-rata : 25,6 Jam
Diameter Inlet / Outlet : 4 “
Volume Media Biofilter : 2,7 m3
Tipe media: Media plastik sarang tawon.
Blower:
Kapasitas : 60 lt/menit
Daya Listrik : 60 watt
Bahan Reaktor : Fiberglass (FRP)
Konstruksi : Gambar 10.16.
222
223
Lebar Bak : 100 cm
Unit: Cm
Gambar 10.16 : Contoh konstruksi biofilter anaerob – aerob, kapasitas 24 Orang
224
Tabel 10.12 : Kombinasi Biofilter Anaerob – Aerob, Kapasitas 56 Orang
Spesifikasi Alat :
Jumlah Orang : 56 orang
Debit perkapita : 250 liter
Debit Air Limbah : 14.000 liter/hari
Beban BOD : 3,50 kg BOD per hari
BOD Inlet : 250 mg/l
BOD Outlet : 25 mg/l
Efisiensi Penghilangan BOD : 90 %
Terdiari dari dua buah bak : Bak Pengurai
Awal dan Biofilter Anaerob-aerob
Dimensi Bak Pengurai Awal :
Panjang Efektif : 150 cm
Lebar Efektif : 150 cm
Kedalaman efektif : 200 cm
Tinggi Ruang Bebas : 30 cm
Dimensi Biofilter Anaerob-aerob :
Panjang Efektif : 3,2 cm
Lebar Efektif : 150 cm
Kedalaman efektif : 200 cm
Tinggi Ruang Bebas : 30 cm
Total Volume Efektif : 14,1 m3
Waktu Tinggal rata-rata : 24 Jam
Diameter Inlet / Outlet : 4 “
Volume Media Biofilter : 4,05 m3
Tipe media : Media plastik sarang tawon.
Blower :
Kapasitas : 120 lt/menit
Daya Listrik : 120 watt
Bahan Reaktor : Fiberglass (FRP)
Konstruksi : Gambar 10.17.
Lebar Bak : 150 cm
Unit:
Cm
Gambar 10.17 : Konstruksi biofilter anaerob – aerob, kapasitas 56 Orang
225
226
Gambar 10.18 : IPAL domestik dengan proses biofilter anaerob-aerob kapasitas 15 m3
per hari.
(50 – 60 orang)
Tabel 10.13 : Proses Modifikasi Lumpur Aktif (Sistem Sats)
Kapasitas 15 – 20 Orang
Jenis Air Limbah Yang Diolah : Air Limbah Domestik
Jumlah Orang : 15 – 20
Jumlah Tangki : 1
Volume Bak Pemisah (Separation Tank) –
m3
: 1,63
Volume Tangki Aerasi (Aeration Tank) –
m3
: 0,87
Volume Ruang Disinfeksi – m3
: 0,02
Tinggi Tangki (H) – m : 1,53
Lebat Tangki (W) – m : 1,54
Panjang tangki (L) – m : 2,17
Diameter Tangki (D) – m : -
Diameter Pipa Inlet / Outlet – mm : 100
Level Pipa Inlet (A) – m : 0,26
Level Pipa Outlet (B) – m : 0,38
Tipe Pompa Udara (Air PumP) – atau
yang setara
: LA 2BB
Power Blower –watt : 48
Luas Tanah Yang dibutuhkan (hanya
untuk Tangki)
: 2,4 m x 1,8 m
Pengurasan Lumpur : Satu tahun sekali
Konstruksi : Gambar 10.19.
227
Gambar 10.19 : Konstruksi IPAL dengan Proses Modifikasi
Lumpur Aktif (Sistem Sats), Kapasitas 15 – 20 Orang
228
Tabel 10.14 : Proses Modifikasi Lumpur Aktif (Sistem Sats)
Kapasitas 20 – 40 Orang
Jenis Air Limbah Yang Diolah : Air Limbah Domestik
Jumlah Orang : 20 - 40
Jumlah Tangki : 2
Volume Bak Pemisah (Separation
Tank) - m3
: 3,306
Volume Tangki Aerasi (Aeration Tank)
- m3
: 1,91
Volume Ruang Disinfeksi - m3
: 0,04
Tinggi Tangki (H) - m : 1,80
Lebat Tangki (W) - m : 1,67
Panjang tangki (L) - m : 1,78
Diameter Tangki (D) - m : 1,96
Diameter Pipa Inlet / Outlet - mm : 100
Level Pipa Inlet (A) - m : 0,25
Level Pipa Outlet (B) - m : 0,46
Tipe Pompa Udara (Air PumP) – atau
yang setara
: LA 60
Power Blower -watt : 85
Luas Tanah Yang dibutuhkan (hanya
untuk Tangki)
: 4,2 m x 2,2 m
Pengurasan Lumpur : Satu tahun sekali
Konstruksi : Gambar 10.20
229
Gambar 10.20 : Konstruksi IPAL dengan Proses Modifikasi
Lumpur Aktif (Sistem Sats), Kapasitas 20 – 40 Orang
230
Tabel 10.15 : Proses Modifikasi Lumpur Aktif (Sistem Sats)
Kapasitas 50 – 80 Orang
Jenis Air Limbah Yang Diolah : Air Limbah Domestik
Jumlah Orang : 50 – 80
Jumlah Tangki : 2
Volume Bak Pemisah (Separation Tank) –
m3
: 6,43
Volume Tangki Aerasi (Aeration Tank) –
m3
: 4,81
Volume Ruang Disinfeksi – m3
: 0,07
Tinggi Tangki (H) – m : 2,62
Lebat Tangki (W) – m : -
Panjang tangki (L) – m : -
Diameter Tangki (D) – m : 2,24
Diameter Pipa Inlet / Outlet – mm : 150
Level Pipa Inlet (A) – m : 0,40
Level Pipa Outlet (B) – m : 0,55
Tipe Pompa Udara (Air PumP) – atau
yang setara
: LA 120
Power Blower –watt : 130
Luas Tanah Yang dibutuhkan (hanya
untuk Tangki)
: 5,0 m x 2,5 m
Pengurasan Lumpur Satu tahun sekali
Konstruksi Gambar 10.21
231
Gambar 10.21 : Konstruksi IPAL dengan Proses Modifikasi
Lumpur Aktif (Sistem Sats), Kapasitas 50 – 80 Orang
232

Contenu connexe

Tendances

Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat - Upflow Anaerobic Filter - Per...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat - Upflow Anaerobic Filter - Per...Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat - Upflow Anaerobic Filter - Per...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat - Upflow Anaerobic Filter - Per...Joy Irman
 
Kriteria umum unit instalasi pengolahan air
Kriteria umum unit instalasi pengolahan airKriteria umum unit instalasi pengolahan air
Kriteria umum unit instalasi pengolahan airDianita Octavia
 
Teknologi dan Sistem Pengelolaan Air Limbah Setempat (SPAL-S)
Teknologi dan Sistem Pengelolaan Air Limbah Setempat (SPAL-S)Teknologi dan Sistem Pengelolaan Air Limbah Setempat (SPAL-S)
Teknologi dan Sistem Pengelolaan Air Limbah Setempat (SPAL-S)Joy Irman
 
Teknologi dan Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T)
Teknologi dan Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T)Teknologi dan Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T)
Teknologi dan Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T)Joy Irman
 
Onsite c1 tangki septik - perencanaan
Onsite   c1 tangki septik - perencanaanOnsite   c1 tangki septik - perencanaan
Onsite c1 tangki septik - perencanaanJoy Irman
 
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat -Biofilter - Perencanaan Teknis
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat -Biofilter - Perencanaan TeknisSistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat -Biofilter - Perencanaan Teknis
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat -Biofilter - Perencanaan TeknisJoy Irman
 
Bangunan Pengolah Air Limbah secara Aerobik
Bangunan Pengolah Air Limbah secara AerobikBangunan Pengolah Air Limbah secara Aerobik
Bangunan Pengolah Air Limbah secara AerobikJoy Irman
 
Tangki septik sistem terpisah dengan bidang peresapan
Tangki septik sistem terpisah dengan bidang peresapanTangki septik sistem terpisah dengan bidang peresapan
Tangki septik sistem terpisah dengan bidang peresapanBambang Supriatna
 
Pembangunan Sistem Pengolahan Air Limbah Terpusat (Skala Komunal, > 50 KK)
Pembangunan Sistem Pengolahan Air Limbah Terpusat (Skala Komunal, > 50 KK)Pembangunan Sistem Pengolahan Air Limbah Terpusat (Skala Komunal, > 50 KK)
Pembangunan Sistem Pengolahan Air Limbah Terpusat (Skala Komunal, > 50 KK)Joy Irman
 
Persyaratan Teknis Pengumpulan, Pemindahan dan Pengangkutan Sampah
Persyaratan Teknis Pengumpulan, Pemindahan dan Pengangkutan SampahPersyaratan Teknis Pengumpulan, Pemindahan dan Pengangkutan Sampah
Persyaratan Teknis Pengumpulan, Pemindahan dan Pengangkutan SampahJoy Irman
 
Pedoman perencanaan tpa ( metode sanitary landfill)
Pedoman perencanaan tpa ( metode sanitary landfill)Pedoman perencanaan tpa ( metode sanitary landfill)
Pedoman perencanaan tpa ( metode sanitary landfill)Oswar Mungkasa
 
Perencanaan Teknis IPLT - Unit Pengolahan
Perencanaan Teknis IPLT - Unit PengolahanPerencanaan Teknis IPLT - Unit Pengolahan
Perencanaan Teknis IPLT - Unit PengolahanJoy Irman
 
Laporan survey sanitasi perumahan
Laporan survey sanitasi perumahanLaporan survey sanitasi perumahan
Laporan survey sanitasi perumahanSeptya Kaunang
 
Rehabilitasi dan Penutupan TPA (Tempat Pemrosesan Akhir) Sampah
Rehabilitasi dan Penutupan TPA (Tempat Pemrosesan Akhir) SampahRehabilitasi dan Penutupan TPA (Tempat Pemrosesan Akhir) Sampah
Rehabilitasi dan Penutupan TPA (Tempat Pemrosesan Akhir) Sampahinfosanitasi
 
Pemilihan Teknologi dan Sistem Pengolahan Air Limbah untuk IPAL Kawasan/Kota
Pemilihan Teknologi dan Sistem Pengolahan Air Limbah untuk IPAL Kawasan/KotaPemilihan Teknologi dan Sistem Pengolahan Air Limbah untuk IPAL Kawasan/Kota
Pemilihan Teknologi dan Sistem Pengolahan Air Limbah untuk IPAL Kawasan/KotaJoy Irman
 
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat - Opsi Teknologi Sanitasi
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat - Opsi Teknologi SanitasiSistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat - Opsi Teknologi Sanitasi
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat - Opsi Teknologi SanitasiJoy Irman
 
Perencanaan sanitasi sistem setempat
Perencanaan sanitasi sistem setempatPerencanaan sanitasi sistem setempat
Perencanaan sanitasi sistem setempatinfosanitasi
 
Perencanaan Teknis Jaringan Perpipaan Air Limbah Sistem Terpusat (SPAL-T)
Perencanaan Teknis Jaringan Perpipaan Air Limbah Sistem Terpusat (SPAL-T)Perencanaan Teknis Jaringan Perpipaan Air Limbah Sistem Terpusat (SPAL-T)
Perencanaan Teknis Jaringan Perpipaan Air Limbah Sistem Terpusat (SPAL-T)Joy Irman
 

Tendances (20)

Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat - Upflow Anaerobic Filter - Per...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat - Upflow Anaerobic Filter - Per...Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat - Upflow Anaerobic Filter - Per...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat - Upflow Anaerobic Filter - Per...
 
Kriteria umum unit instalasi pengolahan air
Kriteria umum unit instalasi pengolahan airKriteria umum unit instalasi pengolahan air
Kriteria umum unit instalasi pengolahan air
 
Teknologi dan Sistem Pengelolaan Air Limbah Setempat (SPAL-S)
Teknologi dan Sistem Pengelolaan Air Limbah Setempat (SPAL-S)Teknologi dan Sistem Pengelolaan Air Limbah Setempat (SPAL-S)
Teknologi dan Sistem Pengelolaan Air Limbah Setempat (SPAL-S)
 
Teknologi dan Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T)
Teknologi dan Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T)Teknologi dan Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T)
Teknologi dan Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T)
 
Onsite c1 tangki septik - perencanaan
Onsite   c1 tangki septik - perencanaanOnsite   c1 tangki septik - perencanaan
Onsite c1 tangki septik - perencanaan
 
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat -Biofilter - Perencanaan Teknis
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat -Biofilter - Perencanaan TeknisSistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat -Biofilter - Perencanaan Teknis
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat -Biofilter - Perencanaan Teknis
 
Bangunan Pengolah Air Limbah secara Aerobik
Bangunan Pengolah Air Limbah secara AerobikBangunan Pengolah Air Limbah secara Aerobik
Bangunan Pengolah Air Limbah secara Aerobik
 
Pemilihan Lokasi TPA Metode Legrand
Pemilihan Lokasi TPA Metode LegrandPemilihan Lokasi TPA Metode Legrand
Pemilihan Lokasi TPA Metode Legrand
 
Tangki septik sistem terpisah dengan bidang peresapan
Tangki septik sistem terpisah dengan bidang peresapanTangki septik sistem terpisah dengan bidang peresapan
Tangki septik sistem terpisah dengan bidang peresapan
 
Pembangunan Sistem Pengolahan Air Limbah Terpusat (Skala Komunal, > 50 KK)
Pembangunan Sistem Pengolahan Air Limbah Terpusat (Skala Komunal, > 50 KK)Pembangunan Sistem Pengolahan Air Limbah Terpusat (Skala Komunal, > 50 KK)
Pembangunan Sistem Pengolahan Air Limbah Terpusat (Skala Komunal, > 50 KK)
 
Persyaratan Teknis Pengumpulan, Pemindahan dan Pengangkutan Sampah
Persyaratan Teknis Pengumpulan, Pemindahan dan Pengangkutan SampahPersyaratan Teknis Pengumpulan, Pemindahan dan Pengangkutan Sampah
Persyaratan Teknis Pengumpulan, Pemindahan dan Pengangkutan Sampah
 
Timbulan lindi
Timbulan lindiTimbulan lindi
Timbulan lindi
 
Pedoman perencanaan tpa ( metode sanitary landfill)
Pedoman perencanaan tpa ( metode sanitary landfill)Pedoman perencanaan tpa ( metode sanitary landfill)
Pedoman perencanaan tpa ( metode sanitary landfill)
 
Perencanaan Teknis IPLT - Unit Pengolahan
Perencanaan Teknis IPLT - Unit PengolahanPerencanaan Teknis IPLT - Unit Pengolahan
Perencanaan Teknis IPLT - Unit Pengolahan
 
Laporan survey sanitasi perumahan
Laporan survey sanitasi perumahanLaporan survey sanitasi perumahan
Laporan survey sanitasi perumahan
 
Rehabilitasi dan Penutupan TPA (Tempat Pemrosesan Akhir) Sampah
Rehabilitasi dan Penutupan TPA (Tempat Pemrosesan Akhir) SampahRehabilitasi dan Penutupan TPA (Tempat Pemrosesan Akhir) Sampah
Rehabilitasi dan Penutupan TPA (Tempat Pemrosesan Akhir) Sampah
 
Pemilihan Teknologi dan Sistem Pengolahan Air Limbah untuk IPAL Kawasan/Kota
Pemilihan Teknologi dan Sistem Pengolahan Air Limbah untuk IPAL Kawasan/KotaPemilihan Teknologi dan Sistem Pengolahan Air Limbah untuk IPAL Kawasan/Kota
Pemilihan Teknologi dan Sistem Pengolahan Air Limbah untuk IPAL Kawasan/Kota
 
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat - Opsi Teknologi Sanitasi
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat - Opsi Teknologi SanitasiSistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat - Opsi Teknologi Sanitasi
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat - Opsi Teknologi Sanitasi
 
Perencanaan sanitasi sistem setempat
Perencanaan sanitasi sistem setempatPerencanaan sanitasi sistem setempat
Perencanaan sanitasi sistem setempat
 
Perencanaan Teknis Jaringan Perpipaan Air Limbah Sistem Terpusat (SPAL-T)
Perencanaan Teknis Jaringan Perpipaan Air Limbah Sistem Terpusat (SPAL-T)Perencanaan Teknis Jaringan Perpipaan Air Limbah Sistem Terpusat (SPAL-T)
Perencanaan Teknis Jaringan Perpipaan Air Limbah Sistem Terpusat (SPAL-T)
 

En vedette

Kelembagaan Sistem Pengelolaan Air Limbah (SPAL-T) - Kemitraan Pemerintah Swa...
Kelembagaan Sistem Pengelolaan Air Limbah (SPAL-T) - Kemitraan Pemerintah Swa...Kelembagaan Sistem Pengelolaan Air Limbah (SPAL-T) - Kemitraan Pemerintah Swa...
Kelembagaan Sistem Pengelolaan Air Limbah (SPAL-T) - Kemitraan Pemerintah Swa...Joy Irman
 
Pemantauan dan Evaluasi Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T) – Pel...
Pemantauan dan Evaluasi Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T) – Pel...Pemantauan dan Evaluasi Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T) – Pel...
Pemantauan dan Evaluasi Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T) – Pel...Joy Irman
 
Dasar-dasar Pelaksanaan Konstruksi Sistem Pengelolaan Air Limbah (SPAL-T)
Dasar-dasar Pelaksanaan Konstruksi Sistem Pengelolaan Air Limbah (SPAL-T)Dasar-dasar Pelaksanaan Konstruksi Sistem Pengelolaan Air Limbah (SPAL-T)
Dasar-dasar Pelaksanaan Konstruksi Sistem Pengelolaan Air Limbah (SPAL-T)Joy Irman
 
Pemantauan dan Evaluasi Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T) – Das...
Pemantauan dan Evaluasi Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T) – Das...Pemantauan dan Evaluasi Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T) – Das...
Pemantauan dan Evaluasi Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T) – Das...Joy Irman
 
Rencana Strategis Kementrian Pekerjaan Umum 2010-2014
Rencana Strategis Kementrian Pekerjaan Umum 2010-2014Rencana Strategis Kementrian Pekerjaan Umum 2010-2014
Rencana Strategis Kementrian Pekerjaan Umum 2010-2014Joy Irman
 
Kelembagaan Sistem Pengelolaan Air Limbah (SPAL-T) - Struktur Organisasi
Kelembagaan Sistem Pengelolaan Air Limbah (SPAL-T) - Struktur OrganisasiKelembagaan Sistem Pengelolaan Air Limbah (SPAL-T) - Struktur Organisasi
Kelembagaan Sistem Pengelolaan Air Limbah (SPAL-T) - Struktur OrganisasiJoy Irman
 
Kelembagaan Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T) - Tata Kerja Organisasi ...
Kelembagaan Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T) - Tata Kerja Organisasi ...Kelembagaan Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T) - Tata Kerja Organisasi ...
Kelembagaan Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T) - Tata Kerja Organisasi ...Joy Irman
 
Petunjuk Teknis Standar Pelayanan Minimal Penyehatan Lingkungan Permukiman
Petunjuk Teknis Standar Pelayanan Minimal Penyehatan Lingkungan PermukimanPetunjuk Teknis Standar Pelayanan Minimal Penyehatan Lingkungan Permukiman
Petunjuk Teknis Standar Pelayanan Minimal Penyehatan Lingkungan PermukimanJoy Irman
 
Pengetahuan sederhana tentang proyek pltu
Pengetahuan sederhana tentang proyek pltuPengetahuan sederhana tentang proyek pltu
Pengetahuan sederhana tentang proyek pltuoche66
 
Tahap Pra Konstruksi SPAL - Pekerjaan Pengukuran
Tahap Pra Konstruksi SPAL - Pekerjaan PengukuranTahap Pra Konstruksi SPAL - Pekerjaan Pengukuran
Tahap Pra Konstruksi SPAL - Pekerjaan PengukuranJoy Irman
 
Tahap Pra Konstruksi SPAL - Pekerjaan Sosialisasi
Tahap Pra Konstruksi SPAL - Pekerjaan SosialisasiTahap Pra Konstruksi SPAL - Pekerjaan Sosialisasi
Tahap Pra Konstruksi SPAL - Pekerjaan SosialisasiJoy Irman
 
Tahap Pra Konstruksi SPAL - Pekerjaan Persiapan
Tahap Pra Konstruksi SPAL - Pekerjaan PersiapanTahap Pra Konstruksi SPAL - Pekerjaan Persiapan
Tahap Pra Konstruksi SPAL - Pekerjaan PersiapanJoy Irman
 
Pedoman Penilaian Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah (Rencana Pembangunan...
Pedoman Penilaian Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah (Rencana Pembangunan...Pedoman Penilaian Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah (Rencana Pembangunan...
Pedoman Penilaian Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah (Rencana Pembangunan...Joy Irman
 
Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Aspek Pembiayaan dan Keuangan
Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Aspek Pembiayaan dan KeuanganInstalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Aspek Pembiayaan dan Keuangan
Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Aspek Pembiayaan dan KeuanganJoy Irman
 
Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Tahap Konstruksi Unit Pengolahan
Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Tahap Konstruksi Unit PengolahanInstalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Tahap Konstruksi Unit Pengolahan
Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Tahap Konstruksi Unit PengolahanJoy Irman
 
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Sistem Pengelolaan Ter...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Sistem Pengelolaan Ter...Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Sistem Pengelolaan Ter...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Sistem Pengelolaan Ter...Joy Irman
 
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Kamus, Istilah dan Def...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Kamus, Istilah dan Def...Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Kamus, Istilah dan Def...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Kamus, Istilah dan Def...Joy Irman
 
Perencanaan Teknis Bangunan Pengolahan Air Limbah secara Gabungan
Perencanaan Teknis Bangunan Pengolahan Air Limbah secara GabunganPerencanaan Teknis Bangunan Pengolahan Air Limbah secara Gabungan
Perencanaan Teknis Bangunan Pengolahan Air Limbah secara GabunganJoy Irman
 
Manual Memorandum Program Sektor Sanitasi Kabupaten/Kota
Manual Memorandum Program Sektor Sanitasi Kabupaten/KotaManual Memorandum Program Sektor Sanitasi Kabupaten/Kota
Manual Memorandum Program Sektor Sanitasi Kabupaten/KotaJoy Irman
 

En vedette (20)

Kelembagaan Sistem Pengelolaan Air Limbah (SPAL-T) - Kemitraan Pemerintah Swa...
Kelembagaan Sistem Pengelolaan Air Limbah (SPAL-T) - Kemitraan Pemerintah Swa...Kelembagaan Sistem Pengelolaan Air Limbah (SPAL-T) - Kemitraan Pemerintah Swa...
Kelembagaan Sistem Pengelolaan Air Limbah (SPAL-T) - Kemitraan Pemerintah Swa...
 
Pemantauan dan Evaluasi Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T) – Pel...
Pemantauan dan Evaluasi Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T) – Pel...Pemantauan dan Evaluasi Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T) – Pel...
Pemantauan dan Evaluasi Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T) – Pel...
 
Dasar-dasar Pelaksanaan Konstruksi Sistem Pengelolaan Air Limbah (SPAL-T)
Dasar-dasar Pelaksanaan Konstruksi Sistem Pengelolaan Air Limbah (SPAL-T)Dasar-dasar Pelaksanaan Konstruksi Sistem Pengelolaan Air Limbah (SPAL-T)
Dasar-dasar Pelaksanaan Konstruksi Sistem Pengelolaan Air Limbah (SPAL-T)
 
Pemantauan dan Evaluasi Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T) – Das...
Pemantauan dan Evaluasi Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T) – Das...Pemantauan dan Evaluasi Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T) – Das...
Pemantauan dan Evaluasi Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T) – Das...
 
Rencana Strategis Kementrian Pekerjaan Umum 2010-2014
Rencana Strategis Kementrian Pekerjaan Umum 2010-2014Rencana Strategis Kementrian Pekerjaan Umum 2010-2014
Rencana Strategis Kementrian Pekerjaan Umum 2010-2014
 
Kelembagaan Sistem Pengelolaan Air Limbah (SPAL-T) - Struktur Organisasi
Kelembagaan Sistem Pengelolaan Air Limbah (SPAL-T) - Struktur OrganisasiKelembagaan Sistem Pengelolaan Air Limbah (SPAL-T) - Struktur Organisasi
Kelembagaan Sistem Pengelolaan Air Limbah (SPAL-T) - Struktur Organisasi
 
Kelembagaan Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T) - Tata Kerja Organisasi ...
Kelembagaan Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T) - Tata Kerja Organisasi ...Kelembagaan Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T) - Tata Kerja Organisasi ...
Kelembagaan Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T) - Tata Kerja Organisasi ...
 
Petunjuk Teknis Standar Pelayanan Minimal Penyehatan Lingkungan Permukiman
Petunjuk Teknis Standar Pelayanan Minimal Penyehatan Lingkungan PermukimanPetunjuk Teknis Standar Pelayanan Minimal Penyehatan Lingkungan Permukiman
Petunjuk Teknis Standar Pelayanan Minimal Penyehatan Lingkungan Permukiman
 
Pengetahuan sederhana tentang proyek pltu
Pengetahuan sederhana tentang proyek pltuPengetahuan sederhana tentang proyek pltu
Pengetahuan sederhana tentang proyek pltu
 
Ipal
IpalIpal
Ipal
 
Tahap Pra Konstruksi SPAL - Pekerjaan Pengukuran
Tahap Pra Konstruksi SPAL - Pekerjaan PengukuranTahap Pra Konstruksi SPAL - Pekerjaan Pengukuran
Tahap Pra Konstruksi SPAL - Pekerjaan Pengukuran
 
Tahap Pra Konstruksi SPAL - Pekerjaan Sosialisasi
Tahap Pra Konstruksi SPAL - Pekerjaan SosialisasiTahap Pra Konstruksi SPAL - Pekerjaan Sosialisasi
Tahap Pra Konstruksi SPAL - Pekerjaan Sosialisasi
 
Tahap Pra Konstruksi SPAL - Pekerjaan Persiapan
Tahap Pra Konstruksi SPAL - Pekerjaan PersiapanTahap Pra Konstruksi SPAL - Pekerjaan Persiapan
Tahap Pra Konstruksi SPAL - Pekerjaan Persiapan
 
Pedoman Penilaian Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah (Rencana Pembangunan...
Pedoman Penilaian Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah (Rencana Pembangunan...Pedoman Penilaian Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah (Rencana Pembangunan...
Pedoman Penilaian Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah (Rencana Pembangunan...
 
Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Aspek Pembiayaan dan Keuangan
Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Aspek Pembiayaan dan KeuanganInstalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Aspek Pembiayaan dan Keuangan
Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Aspek Pembiayaan dan Keuangan
 
Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Tahap Konstruksi Unit Pengolahan
Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Tahap Konstruksi Unit PengolahanInstalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Tahap Konstruksi Unit Pengolahan
Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Tahap Konstruksi Unit Pengolahan
 
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Sistem Pengelolaan Ter...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Sistem Pengelolaan Ter...Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Sistem Pengelolaan Ter...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Sistem Pengelolaan Ter...
 
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Kamus, Istilah dan Def...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Kamus, Istilah dan Def...Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Kamus, Istilah dan Def...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Kamus, Istilah dan Def...
 
Perencanaan Teknis Bangunan Pengolahan Air Limbah secara Gabungan
Perencanaan Teknis Bangunan Pengolahan Air Limbah secara GabunganPerencanaan Teknis Bangunan Pengolahan Air Limbah secara Gabungan
Perencanaan Teknis Bangunan Pengolahan Air Limbah secara Gabungan
 
Manual Memorandum Program Sektor Sanitasi Kabupaten/Kota
Manual Memorandum Program Sektor Sanitasi Kabupaten/KotaManual Memorandum Program Sektor Sanitasi Kabupaten/Kota
Manual Memorandum Program Sektor Sanitasi Kabupaten/Kota
 

Similaire à Bab10 semi komunal

Makalah II.12_Teknologi Biofilter Anaerob-Aerob....pdf
Makalah II.12_Teknologi Biofilter Anaerob-Aerob....pdfMakalah II.12_Teknologi Biofilter Anaerob-Aerob....pdf
Makalah II.12_Teknologi Biofilter Anaerob-Aerob....pdfWibisonoYohanes
 
Diseminasi Pergub 122thn2005 Jan
Diseminasi  Pergub 122thn2005  JanDiseminasi  Pergub 122thn2005  Jan
Diseminasi Pergub 122thn2005 JanYose Rizal
 
Tugas pelestarian lingkungan LIMBAH PEBRIK
Tugas pelestarian lingkungan LIMBAH PEBRIKTugas pelestarian lingkungan LIMBAH PEBRIK
Tugas pelestarian lingkungan LIMBAH PEBRIKanitawulandari11
 
Pengelolaan Limbah Industri
Pengelolaan Limbah IndustriPengelolaan Limbah Industri
Pengelolaan Limbah Industriguest150909
 
Pengelolaan Limbah Industri
Pengelolaan Limbah IndustriPengelolaan Limbah Industri
Pengelolaan Limbah IndustriPeople Power
 
03 penyusunan ranperda limbah - fa 150416
03 penyusunan ranperda limbah - fa 15041603 penyusunan ranperda limbah - fa 150416
03 penyusunan ranperda limbah - fa 150416Edy Junaidi
 
Presentation IPAL Pak M. Razif.pdf
Presentation IPAL Pak M. Razif.pdfPresentation IPAL Pak M. Razif.pdf
Presentation IPAL Pak M. Razif.pdfsanitasilingkungan2
 
Presentation IPAL Pak M. Razif.pdf
Presentation IPAL Pak M. Razif.pdfPresentation IPAL Pak M. Razif.pdf
Presentation IPAL Pak M. Razif.pdfsanitasilingkungan2
 
debit air limbah per orag.pdf
debit air limbah per orag.pdfdebit air limbah per orag.pdf
debit air limbah per orag.pdfssusere1a96a
 
Pengolahan air limbah
Pengolahan air limbahPengolahan air limbah
Pengolahan air limbahmusdzalifah
 
Makalah Pengelolaan Limbah Rumah Sakit Umum Singaraja
Makalah Pengelolaan Limbah Rumah Sakit Umum SingarajaMakalah Pengelolaan Limbah Rumah Sakit Umum Singaraja
Makalah Pengelolaan Limbah Rumah Sakit Umum SingarajaLaksmi_Perwira
 
1.0. pednis pengembangan jaringan
1.0. pednis pengembangan jaringan1.0. pednis pengembangan jaringan
1.0. pednis pengembangan jaringannugrohoery83
 

Similaire à Bab10 semi komunal (20)

Makalah II.12_Teknologi Biofilter Anaerob-Aerob....pdf
Makalah II.12_Teknologi Biofilter Anaerob-Aerob....pdfMakalah II.12_Teknologi Biofilter Anaerob-Aerob....pdf
Makalah II.12_Teknologi Biofilter Anaerob-Aerob....pdf
 
288 1597-1-pb
288 1597-1-pb288 1597-1-pb
288 1597-1-pb
 
Diseminasi Pergub 122thn2005 Jan
Diseminasi  Pergub 122thn2005  JanDiseminasi  Pergub 122thn2005  Jan
Diseminasi Pergub 122thn2005 Jan
 
PERUMAHAN (1).pptx
PERUMAHAN (1).pptxPERUMAHAN (1).pptx
PERUMAHAN (1).pptx
 
SISTEM AIR BUANGAN
SISTEM AIR BUANGANSISTEM AIR BUANGAN
SISTEM AIR BUANGAN
 
Bab i pendahuluan
Bab i pendahuluanBab i pendahuluan
Bab i pendahuluan
 
PERUMAHAN.pptx
PERUMAHAN.pptxPERUMAHAN.pptx
PERUMAHAN.pptx
 
Pbpal tenggilis mejoyo
Pbpal tenggilis mejoyoPbpal tenggilis mejoyo
Pbpal tenggilis mejoyo
 
Bab i pal ayu
Bab i pal ayuBab i pal ayu
Bab i pal ayu
 
Tugas pelestarian lingkungan LIMBAH PEBRIK
Tugas pelestarian lingkungan LIMBAH PEBRIKTugas pelestarian lingkungan LIMBAH PEBRIK
Tugas pelestarian lingkungan LIMBAH PEBRIK
 
Pengelolaan Limbah Industri
Pengelolaan Limbah IndustriPengelolaan Limbah Industri
Pengelolaan Limbah Industri
 
Limbah industri
Limbah industriLimbah industri
Limbah industri
 
Pengelolaan Limbah Industri
Pengelolaan Limbah IndustriPengelolaan Limbah Industri
Pengelolaan Limbah Industri
 
03 penyusunan ranperda limbah - fa 150416
03 penyusunan ranperda limbah - fa 15041603 penyusunan ranperda limbah - fa 150416
03 penyusunan ranperda limbah - fa 150416
 
Presentation IPAL Pak M. Razif.pdf
Presentation IPAL Pak M. Razif.pdfPresentation IPAL Pak M. Razif.pdf
Presentation IPAL Pak M. Razif.pdf
 
Presentation IPAL Pak M. Razif.pdf
Presentation IPAL Pak M. Razif.pdfPresentation IPAL Pak M. Razif.pdf
Presentation IPAL Pak M. Razif.pdf
 
debit air limbah per orag.pdf
debit air limbah per orag.pdfdebit air limbah per orag.pdf
debit air limbah per orag.pdf
 
Pengolahan air limbah
Pengolahan air limbahPengolahan air limbah
Pengolahan air limbah
 
Makalah Pengelolaan Limbah Rumah Sakit Umum Singaraja
Makalah Pengelolaan Limbah Rumah Sakit Umum SingarajaMakalah Pengelolaan Limbah Rumah Sakit Umum Singaraja
Makalah Pengelolaan Limbah Rumah Sakit Umum Singaraja
 
1.0. pednis pengembangan jaringan
1.0. pednis pengembangan jaringan1.0. pednis pengembangan jaringan
1.0. pednis pengembangan jaringan
 

Bab10 semi komunal

  • 1. BAB 10 PENGOLAHAN AIR LIMBAH DOMESTIK INDIVIDUAL ATAU SEMI KOMUNAL 189
  • 2. 10.1 Beban Air Limbah Domestik Rumah Tangga Air limbah kota-kota besar di Indonesia khususnya Jakarta secara garis besar dapat dibagi menjadi tiga yaitu air limbah industri dan air limbah domestik yakni yang berasal dari buangan rumah tangga dan yang ke tiga yakni air limbah dari perkantoran dan pertokoan (daerah komersial). Saat ini selain pencemaran akibat limbah industri, pencemaran akibat limbah domestikpun telah menunjukkan tingkat yang cukup serius. Di Jakarta misalnya, sebagai akibat masih minimnya fasilitas pengolahan air buangan kota (sewerage system) mengakibatkan tercemarnya badan sungai oleh air limbah domestik, bahkan badan sungai yang diperuntukkan sebagai bahan baku air minumpun telah tercemar pula. Permasalahan yang ada sampai saat ini adalah laju perkembangan pembangunan sarana pengelolaan air limbah secara terpusat sangat lambat hanya sekitar 3,5 % dari total daerah pelayanan), serta teknologi pengolahan air limbah rumah tangga invidual (On Site treatment), ataupun semi komunal yang ada tidak memadai atau sangat kurang sekali, sehingga pelaksanaan pengelolaan limbah untuk wilayah yang belum terlayani oleh jaringan air limbah belum dapat dilaksanakan. Sistem penbuangan air limbah yang umum digunakan masyarakat yakni air limbah yang berasal dari toilet dialirkan ke dalam tangki septik dan air limpasan dari tangki septik diresapkan ke dalam tanah atau dibuang ke saluran umum. Sedangkan air limbah non toilet yakni yang berasal dari mandi, cuci serta buangan dapur dibuang langsung ke saluran umum. Berdasarkan survey di Jakarta tahun 1989, tiap orang rata-rata mengeluarkan beban limbah organik sebesar 40 gram BOD per orang per hari, yakni dari limbah toilet 13 gram per orang per hari dan dari limbah non toilet sebesar 27 gram BOD 190
  • 3. per orang per hari. Jika hanya air limbah toilet yang diolah dengan sistem tangki septik dengan efisiensi pengolahan 65 %, maka hanya 22,5 % dari total beban polutan organik yang dapat dihilangkan, sisanya 77,5 % masih terbuang keluar. Hal ini secara umum dapat diterangkan seperti pada Gambar 10.1. Gambar 10.1 : Sistem pengelolaan air limbah rumah tangga yang banyak digunakan saat ini. Dalam rangka mengatasi masalah air limbah rumah tangga, berdasarkan Pergub Propinsi DKI Nomor 122 tahun 2005, untuk pengolahan air limbah domestik individual, seluruh air limbah rumah tangga baik air limbah toilet maupun air limbah non toilet harus diolah dengan unit pengolahan air limbah di tempat (on site treatment), selanjutnya air olahannya dibuang ke saluran umum. Jika efisiensi pengolahan “On site treatment “ rata-rata 90 %, maka hanya tinggal 10 % dari total beban polutan yang masih terbuang keluar. Sistem pembuangan air limbah dengan sistem “on site treatmet ”secara sederhana ditunjukkan seperti pada Gambar 10.2. 191
  • 4. Gambar 10.2 : Pengolahan air limbah domestik dengan sistem “On Site Treatment “. Beberapa contoh teknologi pengolahan air limbah rumah tangga dengan sistem “ On Site Treatment “ anatara lin adalah teknologi biofilter baik anaerob, aerob ataupun kombinasi anaerob-aerob, Sistem modifikasi lumpur aktif (modified activated sludge) dan lainnya. Sistem tersebut dapat diaplikasikan untuk tiap-tiap rumah tangga maupun semi komunal yakni beberapa rumah menggunakan satu unit alat pengolahan air limbah. 10.2 Kriteria Penentuan Kapasitas IPAL Domestik Individual atau Komunal. Untuk menentukan kapasitas IPAL Individual yang harus dipasang dilakukan dengan mengacu pada besaran People Equivalent (PE) yaitu untuk rumah biasa perkiraan jumlah air limbah adalah 120 liter/orang.hari. Untuk kategori jenis 192
  • 5. 193 peruntukan bangunan yang lain besaran People Equivqalent (PE) dapat dilihat pada lampiran II Peraturan Gubernur Propinsi DKI Nomor 122 tahun 2005 seperti terlihat pada Tabel 10.1. Untuk menghitung besarnya kapasitas IPAL dapat dilakukan berdasarkan besarnya koefisen luas bangunan atau berdasarkan jumlah penghuni bangunan. Untuk bangunan yang baru, perkiraan jumlah air limbah umumnya dilakukan berdasarkan PE untuk tiap-tiap peruntukan dikalikan dengan satuan kapasitas (jumlah orang atau luas lantai atau lainnya). 10.3 Kriteria Perencanaan IPAL Domestik Individual Di dalam merancang IPAL domestik individual yang paling penting adalah menetukan jumlah air limbah yang akan diolah. Cara yang paling akurat adalah menghitung jumlah rata-rata air bersih sebenarnya yang digunakan per hari. Atau dapat dilakukan dengan menetukan debit air limbah perkapita. Selanjutnya menetukan besarnya polutan organik (BOD) inlet, BOD air olahan yang diharapkan, efisiensi pengolahan serta beban pengolahan atau waktu tinggal di dalam reaktor IPAL serta jenis proses yang digunakan. Salah satu contoh dapat dilihat seperti pada Tabel 10.2. Besarnya parameter yang ditetapkan akan menentukann besarnya IPAL yang akan digunakan.
  • 6.
  • 7. Tabel 10.1 : Besaran Population Equivalen (Pe) untuk Perancangan IPAL berdasarkan Jenis peruntukan bangunan. No. Peruntukan Bangunan Pemakaian Debit Air Bersih Air Limbah Satuan PE Acuan 1. Rumah Mewah 250 200 Liter/penghuni/hari 1,67 Perancangan dan Pemeliharaan Sistem Plambing, Soufyan M. Noerbambang dan Takeo Morimura 2. Rumah Biasa 150 120 Liter/penghuni/hari 1,00 Study JICA 1990 (proyeksi 2010) 3. Apartment 250 200 Liter/penghuni/hari 1,67 Perancangan dan Pemeliharaan Sistem Plambing, Soufyan M. Noerbambang dan Takeo Morimura 4. Rumah Susun 100 80 Liter/penghuni/hari 0,67 5. Asrama 120 96 Liter/penghuni/hari 0,80 6. Klinik / Puskesmas 3 2,7 Liter/pengunjung/hari 0,02 Perancangan dan Pemeliharaan Sistem Plambing, Soufyan M. Noerbambang dan Takeo Morimura 195
  • 8. Lanjutan Tabel 10.1: No. Peruntukan Bangunan Pemakaian Debit Air Bersih Air Limbah Satuan PE Acuan 7. Rumah sakit Mewah 1000 800 Liter/jumlah tempat tidur pasien/hari 6,67 Perancangan dan Pemeliharaan Sistem Plambing, Soufyan M. Noerbambang dan Takeo Morimura Rumah Sakit Menengah 750 600 Liter/jumlah tempat tidur pasien/hari 5,00 Perancangan dan Pemeliharaan Sistem Plambing, Soufyan M. Noerbambang dan Takeo Morimura Rumah Sakit Umum 425 340 Liter/jumlah tempat tidur pasien/hari 2,83 Perancangan dan Pemeliharaan Sistem Plambing, Soufyan M. Noerbambang dan Takeo Morimura 8. Sekolah Dasar 40 32 Liter/siswa/hari 0,27 SNI 03-7065-2005 9. SLTP 50 40 Liter/siswa/hari 0,33 SNI 03-7065-2005 10. SLTA 80 64 Liter/siswa/hari 0,53 SNI 03-7065-2005 11. Perguruan Tinggi 80 64 Liter/mahasiswa/hari 0,53 SNI 03-7065-2005 196
  • 9. Lanjutan Tabel 10.1 : No. Peruntukan Bangunan Pemakaian Debit Air Bersih Air Limbah Satuan PE Acuan 12. Rumah Toko / Rumah Kantor 100 80 Liter/penghuni dan pegawai/hari 0,67 SNI 03-7065-2005 13. Gedung Kantor 50 40 Liter/pegawai/hari 0,33 SNI 03-7065-2005 14. Toserba (toko serba ada, mall, department store) 5 4,5 Liter/m2 luas lantai/hari 0,04 SNI 03-7065-2005 15. Pabrik / Industri 50 40 Liter/pegawai/hari 0,33 SNI 03-7065-2005 16. Stasiun / Terminal 3 2,7 Liter/penumpang tiba dan pergi/hari 0,02 SNI 03-7065-2005 17. Bandara Udara * 3 2,7 Liter/penumpang tiba dan pergi/hari 0,02 Perancangan dan Pemeliharaan Sistem Plambing, Soufyan M. Noerbambang dan Takeo Morimura 18. Restoran 15 13,5 Liter/kursi/hari 0,11 SNI 03-7065-2005 19. Gedung Pertunjukan 10 9 Liter/kursi/hari 0,08 SNI 03-7065-2005 20. Gedung Bioskop 10 9 Liter/kursi/hari 0,08 SNI 03-7065-2005 21. Hotel Melati s/d Bintang 2 150 120 Liter/tempat tidur/hari 1,00 SNI 03-7065-2005 197
  • 10. Lanjutan Tabel 10.1 : No. Peruntukan Bangunan Pemakaian Debit Air Bersih Air Limbah Satuan PE Acuan 22. Hotel Bintang 3 ke atas 250 200 Liter/tempat tidur/hari 1,67 SNI 03-7065-2005 23. Gedung Peribadatan 5 4,5 Liter/orang/hari (belum dengan air wudhu) 0,04 SNI 03-7065-2005 24. Perpustakaan 25 22,5 Liter/jmlh. pengunjung/hari 0,19 Perancangan dan Pemeliharaan Sistem Plambing, Soufyan M. Noerbambang dan Takeo Morimura 25. Bar 30 24 Liter/jmlh. pengunjung/hari 0,20 Perancangan dan Pemeliharaan Sistem Plambing, Soufyan M. Noerbambang dan Takeo Morimura 26. Perkumpulan Sosial 30 27 Liter/jmlh. pengunjung/hari 0,23 Perancangan dan Pemeliharaan Sistem Plambing, Soufyan M. Noerbambang dan Takeo Morimura 198
  • 11. 199 Lanjutan Tabel 10.1 : Keterangan : * Untuk pelayanan publik - Perhitungan menggunakan pendekatan PE hanya dipakai apabila tidak ada data aktual jumlah pemakaian air bersih per hari. No. Peruntukan Bangunan Pemakaian Air Bersih Debit Air Limbah Satuan PE Acuan 27. Klab Malam 235 188 Liter/kursi/hari 1,57 Perancangan dan Pemeliharaan Sistem Plambing, Soufyan M. Noerbambang dan Takeo Morimura 28. Gedung Pertemuan 25 20 Liter/kursi/hari 0,17 Perancangan dan Pemeliharaan Sistem Plambing, Soufyan M. Noerbambang dan Takeo Morimura 29. Laboratorium 150 120 Liter/staf/hari 1,00 Perancangan dan Pemeliharaan Sistem Plambing, Soufyan M. Noerbambang dan Takeo Morimura 30. Pasar Tradisional / Modern 40 36 Liter/kios/hari 0,30 Perancangan dan Pemeliharaan Sistem Plambing, Soufyan M. Noerbambang dan Takeo Morimura
  • 12. Tabel 10.2 : Kriteria Perencanaan IPAL domestik Individual. KRITERIA PERENCANAAN PARAMETER : NILAI Debit Air limbah per kapita : 250 liter/org.hari BOD Inlet : 250 mg/l BOD Outlet : 50 mg/l Efisiensi Penurunan BOD : 80 % Waktu tinggal air limbah di dalam reaktor :  1 – 3 hari Untuk Proses Anaerobik  Minimal 1 hari untuk proses Aerobik atau kombinasi Anaerbik- Aerobik. Jenis air limbah yang diolah : Toilet, kamar mandi, air bekas cuci, dapur, wastafel dll. Proses Anaerobik : Hanya menurunkan polutan organik (BOD, COD) dan Padatan Tersuspensi (SS). Efluen BOD < 60 mg/l. Proses Aerobik atau Kombinasi Proses Anaerobik- Aerobik : menurunkan polutan organik (BOD, COD) dan Padatan Tersuspensi (SS), amoniak, sulfida, deterjen dll.). Efluen BOD < 30 mg/l. Kendala : Sistem ini memerlukan luas area tertentu sehingga tidak sesuai untuk kawasan dengan kepadatan penduduk tinggi. 200
  • 13. 10.4 Cara Pemasangan IPAL Individual A. Untuk IPAL Skala Rumah Tangga  Air limbah toilet dialirkan langsung ke IPAL.  Air limbah non toilet dialirkan ke bak kontrol, selanjutnya dilairkan ke IPAL.  Lubang outlet IPAL harus berada di atas saluran penerima. Gambar 10.3 : Cara pemasangan IPAL Individual. B. Untuk IPAL Restoran Skala Kecil Atau Unit Usaha Yang Banyak Mengeluarkan Lemak.  Air limbah toilet dialirkan langsung ke IPAL.  Air limbah non toilet dialirkan ke bak pemisah lemak, selanjutnya dilairkan ke IPAL.  Lubang outlet IPAL harus berada di atas saluran penerima. 201
  • 14. Gambar 10.4 : Cara pemasangan IPAL Individual untuk kegiatan yang banyak menghasilkan lemak. C. Untuk IPAL Domestik Kapasitas 40 0rang Lebih , Restoran Besar, Atau Unit Usaha Yang Banyak Mengeluarkan Lemak.  Air limbah toilet dialirkan tangki septik, dan selnjutnya air limpasannya dialirkan ke IPAL.  Air limbah non toilet dialirkan ke bak pemisah lemak, selanjutnya dilairkan ke IPAL.  Lubang outlet IPAL harus berada di atas saluran penerima. Gambar 10.5 : Cara pemasangan IPAL individual untuk kapasitas 40 orang atau lebih. 202
  • 15. D. BAK PEMISAH LEMAK SEDERHANA Spesifikasi Alat : Waktu Tinggal : 30 – 60 menit  Untuk IPAL kapasitas 6 m3 atau setara 25 orang atau lebih, harus dilengkapi dengan bak pemisah lemak.  Minimal terdiri dari dua ruang.  Dipasang pada air limbah non toilet yang banyak mengadung lemak.  Untuk air limbah restoran wajib dilengkapi dengan bak pemisah lemak.  Dipasang sebelum IPAL. Unit : cm Gambar 10.6 : Pemisah lemak sederhana. 203
  • 16. 10.5 IPAL Domestik Individual dengan Proses Biofilter Anaerob atau Aerob. Proses pengolah air limbah domestik individual dengan proses biofilter dapat dilakukan dengan menggunakan unit IPAL yang dibuat sendiri atau menggunakan unit IPAL yang dijual dipasaran. Proses pengolahannya adalah sebagai berikut : air limbah dilairkan ke bak pengurai (digester) pertama, selanjutnya dialirkan ke bak pengurai ke dua. Dari bak pengurai ke dua air limbah dilairkan ke bak biofilter dengan aliran dari bawah ke atas. Air limpasan dari bak biofilter merupakan air olahan. Jika prosesnya tanpa aerasi disebut proses biofilter anaerob. Jika menggunakan proses aerasi dinamakan biofilter aerob. Jika prosesnya menggunakan kombinasi anaerob-aerob dinamakan biofilter anerob-aerob. Jika pengolahan air limbah domestik hanya menggunakan proses anaerob maka hasil olahan hanya dapat menurunkan konsentrasi polutan mimyak atau lemak, organik (BOD, COD) dan total padatan tersuspensi (TSS), sedangkan amoniak, deterjen dan hidrogen sulfida tidak bisa turun. Jika prosesnya aerob atau kombinasi anaerob-aerob, maka dapat menurunkan konsentrasi polutan minyak atau lemak, organik, amoniak, TSS, deterjen serta phospat. Oleh kerana itu jika standart efluen didasarkan pada Peraturan Gubernur Propinsi DKI Nomor 122 Tahun 2005, maka disarankan proses pengolahan air limbah domestik individual menggunakan proses aerob atau kombinasi anaerb-aerob. Beberapa contoh IPAL individual untuk beberapa kapsiatas yang berbeda dapat dilihat pada Tabel 10.3 sampai dengan Tabel 10, serta Gambar 10.7 sampai dengan Gambar 10.21. 204
  • 17. Tabel 10.3 : Biofilter Untuk Pengolahan Air Limbah Domestik Kapasitas 5 0rang. Spesifikasi Alat Jumlah Orang 5 orang: Debit perkapita : 250 liter Debit Air Limbah : 1250 liter per hari Beban BOD : 0,31 kg BOD per hari BOD Inlet : 250 mg/l BOD Outlet : 50 mg/l Efisiensi Penghilangan BOD : 80 % Dimensi : Panjang Efektif : 200 cm Lebar Efektif : 100 cm Kedalaman efektif : 125 cm Tinggi Ruang Bebas : 25 cm Volume Efektif : Waktu Tinggal rata-rata 2 hari Diameter Inlet / Outlet : 4 “ Volume Media Biofilter : 0,45 m3 Tipe media : Bioball, media plastik sarang tawon, batu apung , batu pecah (split ) .dll. Bahan : Pasangan batu bata, beton dll Konstruksi : Gambar 10.7. Untuk Proses Aerobik : Blower : Hiblow 40 (40 liter /menit) Pompa Sirkulasi : 25 watt 205
  • 18. Lebar Bak : 100 cm Biofilter Anaerobik Biofilter Aerobik Gambar 10.7 : Contoh Konstruksi Biofilter Untuk Pengolahan Air Limbah Domestik - Kapasitas 5 0rang. 206
  • 19. Tabel 10.4 : Biofilter Untuk Pengolahan Air Limbah Domestik Kapasitas 8 0rang Spesifikasi Alat Jumlah Orang 8 orang: Debit perkapita : 250 liter Debit Air Limbah : 2000 liter per hari Beban BOD : 0,50 kg BOD per hari BOD Inlet : 250 mg/l BOD Outlet : 50 mg/l Efisiensi Penghilangan BOD : 80 % Dimensi : Panjang Efektif : 225 cm Lebar Efektif : 100 cm Kedalaman efektif : 150 cm Tinggi Ruang Bebas : 25 cm Volume Efektif : 3,375 m3 Waktu Tinggal Rata2 : 1,69 hari Diameter Inlet / Outlet : 4 “ Volume Media Biofilter : 0,70 m3 Tipe media : Bioball, media plastik sarang tawon, batu apung , batu pecah (split ) .dll. Bahan : Pasangan batu bata, beton dll Konstruksi : Gambar 10.8. Untuk Proses Aerobik : Blower : Hiblow 40 (40 liter /menit) Pompa Sirkulasi : 25 watt 207
  • 20. Lebar Bak : 100 cm Biofilter Anaerobik Biofilter Aerobik Gambar 10.8 : Contoh Konstruksi Biofilter Untuk Pengolahan Air Limbah Domestik - Kapasitas 8 0rang. 208
  • 21. Tabel 10.5: Biofilter Untuk Pengolahan Air Limbah Domestik Kapasitas 10rang Spesifikasi Alat Jumlah Orang 10rang: Debit perkapita : 250 liter Debit Air Limbah : 2500 liter per hari Beban BOD : 0,625 kg BOD per hari BOD Inlet : 250 mg/l BOD Outlet : 50 mg/l Efisiensi Penghilangan BOD : 80 % Dimensi : Panjang Efektif : 250 cm Lebar Efektif : 100 cm Kedalaman efektif : 175 cm Tinggi Ruang Bebas : 25 cm Volume Efektif : 4,375 m3 Waktu Tinggal Rata2 : 1,75 hari Diameter Inlet / Outlet : 4 “ Volume Media Biofilter : 0,85 m3 Tipe media : Bioball, media plastik sarang tawon, batu apung , batu pecah (split ) .dll. Bahan : Pasangan batu bata, beton dll Konstruksi : Gambar 10.9 Untuk Proses Aerobik : Blower : Hiblow 40 (40 liter /menit) Pompa Sirkulasi : 25 watt 209
  • 22. Lebar Bak : 100 cm Biofilter Anaerobik Biofilter Aerobik Gambar 10.9 : Contoh Konstruksi Biofilter Untuk Pengolahan Air Limbah Domestik - Kapasitas 10 0rang. 210
  • 23. Tabel 10.6 : Biofilter Untuk Pengolahan Air Limbah Domestik Kapasitas 15 orang Spesifikasi Alat Jumlah Orang 15 orang: Debit perkapita : 250 liter Debit Air Limbah : 3750 liter per hari Beban BOD : 0,938 kg BOD per hari BOD Inlet : 250 mg/l BOD Outlet : 50 mg/l Efisiensi Penghilangan BOD : 80 % Dimensi : Panjang Efektif : 275 cm Lebar Efektif : 125 cm Kedalaman efektif : 175 cm Tinggi Ruang Bebas : 25 cm Volume Efektif : 6,016 m3 Waktu Tinggal Rata2 : 1,60 hari Diameter Inlet / Outlet : 4 “ Volume Media Biofilter : 1,06 m3 Tipe media : Bioball, media plastik sarang tawon, batu apung , batu pecah (split ) .dll. Bahan : Pasangan batu bata, beton dll Konstruksi : Gambar 10.10. Untuk Proses Aerobik : Blower : Hiblow 60 (60 liter /menit) Pompa Sirkulasi : 25 watt 211
  • 24. Lebar Bak : 125 cm Biofilter Anaerobik Biofilter Aerobik Gambar 10.10 : Contoh Konstruksi Biofilter Untuk Pengolahan Air Limbah Domestik - Kapasitas 15 0rang. 212
  • 25. Tabel 10.7 : Biofilter Untuk Pengolahan Air Limbah Domestik Kapasitas 20 orang Spesifikasi Alat Jumlah Orang 20 orang: Debit perkapita : 250 liter Debit Air Limbah : 5000 liter per hari Beban BOD : 1,25 kg BOD per hari BOD Inlet : 250 mg/l BOD Outlet : 50 mg/l Efisiensi Penghilangan BOD : 80 % Dimensi : Panjang Efektif : 300 cm Lebar Efektif : 125 cm Kedalaman efektif : 200 cm Tinggi Ruang Bebas : 25 cm Volume Efektif : 7,5 m3 Waktu Tinggal Rata2 : 1,50 hari Diameter Inlet / Outlet : 4 “ Volume Media Biofilter : 1,5 m3 Tipe media : Bioball, media plastik sarang tawon, batu apung , batu pecah (split ) .dll. Bahan : Pasangan batu bata, beton dll Konstruksi : Gambar 10.11. Untuk Proses Aerobik : Blower : Hiblow 60 (60 liter /menit) Pompa Sirkulasi : 25 watt 213
  • 26. Lebar Bak : 125 cm Biofilter Anaerobik Biofilter Aerobik Gambar 10.11 : Contoh Konstruksi Biofilter Untuk Pengolahan Air Limbah Domestik - Kapasitas 20 0rang. 214
  • 27. Tabel 10.8 : Biofilter Anaerobik Sistem Super Sept. Jumlah Ekivalen Orang 3 – 5 6 - 10 11 - 15 16 - 25 26 - 35 Bak Pemisah (separation Chamber) –(liter) 985 1620 2765 6550 9270 Filter Anaerobik (liter) 113 240 390 610 930 Konsentrasi BOD keluar (mg/l) < 50 < 50 < 50 < 50 < 50 Tinggi (B)- meter 1,43 1,67 1,9 2,4 2,8 Diameter Pipa Inlet / Outlet (mm) 100 100 100 150 150 Diameter Pipa Ventilasi (mm) 25 25 25 75 75 Level Pipa Inlet ( C ) - meter 0,25 0,25 0,25 0,30 0,35 Level Pipa Outlet ( D ) - meter 0,30 0,30 0,30 0,40 0,45 Kontruksi IPAL : Gambar 10.12. 215
  • 28. Gambar 10.12 : Contoh konstruksi Biofilter Anaerobik Sistem Super Sept. 216
  • 29. Tabel 10.9 : Biofilter Anaerobik – Aerob Kapasitas 10 Orang Spesifikasi Alat Jumlah Orang 10 orang: Debit perkapita : 250 liter Debit Air Limbah : 2500 liter per hari Beban BOD : 0,625 kg BOD per hari BOD Inlet : 250 mg/l BOD Outlet : 25 mg/l Efisiensi Penghilangan BOD : 90 % Dimensi : Panjang Efektif : 180 cm Lebar Efektif : 100 cm Kedalaman efektif : 140 cm Tinggi Ruang Bebas : 20 cm Volume Efektif : 2,52 m3 Waktu Tinggal Rata2 : 1 hari Diameter Inlet / Outlet : 4 “ Volume Media Biofilter : 0,81 m3 Tipe media : Bioball, media plastik sarang tawon,. Bahan : Fiberglass (FRP) Konstruksi : Gambar 10.13 Untuk Proses Aerobik : Blower : Hiblow 60 (60 liter /menit) Pompa Sirkulasi : 25 watt 217
  • 30. Lebar Bak : 100 cm Unit : cm Gambar 10.13 : Contoh Biofilter Anaerob – Aerob Kapasitas 10 Orang. 218
  • 31. 219 Tabel 10.10 : Biofilter Anaerobik – Aerob Kapasitas 24 Orang Spesifikasi Alat Jumlah Orang : 10 orang Debit perkapita : 250 liter Debit Air Limbah : 6000 liter per hari Beban BOD : 1,50 kg BOD per hari BOD Inlet : 250 mg/l BOD Outlet : 25 mg/l Efisiensi Penghilangan BOD : 90 % Dimensi : Panjang Efektif : 320 cm Lebar Efektif : 100 cm Kedalaman efektif : 200 cm Tinggi Ruang Bebas : 20-30 cm Volume Efektif : 6,4 m3 Waktu Tinggal Rata2 : 25,6 jam (+ 1hari) Diameter Inlet / Outlet : 4 “ Volume Media Biofilter : 2,7 m3 Tipe media : Media plastik sarang tawon. Bahan : Fiberglass (FRP) Konstruksi : Gambar 10.14 Untuk Proses Aerobik : Blower : Hiblow 60 (60 liter /menit) Pompa Sirkulasi : 25 watt
  • 32. Unit : cm Lebar Bak : 100 cm Gambar 10.14 : Biofilter Anaerob – Aerob Kapasitas 24 Orang. 220
  • 33. Gambar 10.15 : Contoh Biofilter Anaerob – Aerob Kapasitas 24 Orang. 221
  • 34. Tabel 10.11 : Kombinasi Biofilter Anaerob – Aerob Kapasitas 34 Orang Spesifikasi Alat : Jumlah Orang : 34 orang Debit perkapita : 250 liter Debit Air Limbah : 8500 liter/hari Beban BOD : 2,125 kg BOD per hari BOD Inlet : 250 mg/l BOD Outlet : 25 mg/l Efisiensi Penghilangan BOD : 90 % Terdiari dari dua buah bak : Bak Pengurai Awal dan Biofilter Anaerob-aerob Dimensi Bak Pengurai Awal : Panjang Efektif : 100 cm Lebar Efektif : 100 cm Kedalaman efektif : 200 cm Tinggi Ruang Bebas : 30 cm Dimensi Biofilter Anaerob-aerob : Panjang Efektif : 3,2 cm Lebar Efektif : 100 cm Kedalaman efektif : 200 cm Tinggi Ruang Bebas : 30 cm Total Volume Efektif : 8,4 m3 Waktu Tinggal rata-rata : 25,6 Jam Diameter Inlet / Outlet : 4 “ Volume Media Biofilter : 2,7 m3 Tipe media: Media plastik sarang tawon. Blower: Kapasitas : 60 lt/menit Daya Listrik : 60 watt Bahan Reaktor : Fiberglass (FRP) Konstruksi : Gambar 10.16. 222
  • 35. 223 Lebar Bak : 100 cm Unit: Cm Gambar 10.16 : Contoh konstruksi biofilter anaerob – aerob, kapasitas 24 Orang
  • 36. 224 Tabel 10.12 : Kombinasi Biofilter Anaerob – Aerob, Kapasitas 56 Orang Spesifikasi Alat : Jumlah Orang : 56 orang Debit perkapita : 250 liter Debit Air Limbah : 14.000 liter/hari Beban BOD : 3,50 kg BOD per hari BOD Inlet : 250 mg/l BOD Outlet : 25 mg/l Efisiensi Penghilangan BOD : 90 % Terdiari dari dua buah bak : Bak Pengurai Awal dan Biofilter Anaerob-aerob Dimensi Bak Pengurai Awal : Panjang Efektif : 150 cm Lebar Efektif : 150 cm Kedalaman efektif : 200 cm Tinggi Ruang Bebas : 30 cm Dimensi Biofilter Anaerob-aerob : Panjang Efektif : 3,2 cm Lebar Efektif : 150 cm Kedalaman efektif : 200 cm Tinggi Ruang Bebas : 30 cm Total Volume Efektif : 14,1 m3 Waktu Tinggal rata-rata : 24 Jam Diameter Inlet / Outlet : 4 “ Volume Media Biofilter : 4,05 m3 Tipe media : Media plastik sarang tawon. Blower : Kapasitas : 120 lt/menit Daya Listrik : 120 watt Bahan Reaktor : Fiberglass (FRP) Konstruksi : Gambar 10.17.
  • 37. Lebar Bak : 150 cm Unit: Cm Gambar 10.17 : Konstruksi biofilter anaerob – aerob, kapasitas 56 Orang 225
  • 38. 226 Gambar 10.18 : IPAL domestik dengan proses biofilter anaerob-aerob kapasitas 15 m3 per hari. (50 – 60 orang)
  • 39. Tabel 10.13 : Proses Modifikasi Lumpur Aktif (Sistem Sats) Kapasitas 15 – 20 Orang Jenis Air Limbah Yang Diolah : Air Limbah Domestik Jumlah Orang : 15 – 20 Jumlah Tangki : 1 Volume Bak Pemisah (Separation Tank) – m3 : 1,63 Volume Tangki Aerasi (Aeration Tank) – m3 : 0,87 Volume Ruang Disinfeksi – m3 : 0,02 Tinggi Tangki (H) – m : 1,53 Lebat Tangki (W) – m : 1,54 Panjang tangki (L) – m : 2,17 Diameter Tangki (D) – m : - Diameter Pipa Inlet / Outlet – mm : 100 Level Pipa Inlet (A) – m : 0,26 Level Pipa Outlet (B) – m : 0,38 Tipe Pompa Udara (Air PumP) – atau yang setara : LA 2BB Power Blower –watt : 48 Luas Tanah Yang dibutuhkan (hanya untuk Tangki) : 2,4 m x 1,8 m Pengurasan Lumpur : Satu tahun sekali Konstruksi : Gambar 10.19. 227
  • 40. Gambar 10.19 : Konstruksi IPAL dengan Proses Modifikasi Lumpur Aktif (Sistem Sats), Kapasitas 15 – 20 Orang 228
  • 41. Tabel 10.14 : Proses Modifikasi Lumpur Aktif (Sistem Sats) Kapasitas 20 – 40 Orang Jenis Air Limbah Yang Diolah : Air Limbah Domestik Jumlah Orang : 20 - 40 Jumlah Tangki : 2 Volume Bak Pemisah (Separation Tank) - m3 : 3,306 Volume Tangki Aerasi (Aeration Tank) - m3 : 1,91 Volume Ruang Disinfeksi - m3 : 0,04 Tinggi Tangki (H) - m : 1,80 Lebat Tangki (W) - m : 1,67 Panjang tangki (L) - m : 1,78 Diameter Tangki (D) - m : 1,96 Diameter Pipa Inlet / Outlet - mm : 100 Level Pipa Inlet (A) - m : 0,25 Level Pipa Outlet (B) - m : 0,46 Tipe Pompa Udara (Air PumP) – atau yang setara : LA 60 Power Blower -watt : 85 Luas Tanah Yang dibutuhkan (hanya untuk Tangki) : 4,2 m x 2,2 m Pengurasan Lumpur : Satu tahun sekali Konstruksi : Gambar 10.20 229
  • 42. Gambar 10.20 : Konstruksi IPAL dengan Proses Modifikasi Lumpur Aktif (Sistem Sats), Kapasitas 20 – 40 Orang 230
  • 43. Tabel 10.15 : Proses Modifikasi Lumpur Aktif (Sistem Sats) Kapasitas 50 – 80 Orang Jenis Air Limbah Yang Diolah : Air Limbah Domestik Jumlah Orang : 50 – 80 Jumlah Tangki : 2 Volume Bak Pemisah (Separation Tank) – m3 : 6,43 Volume Tangki Aerasi (Aeration Tank) – m3 : 4,81 Volume Ruang Disinfeksi – m3 : 0,07 Tinggi Tangki (H) – m : 2,62 Lebat Tangki (W) – m : - Panjang tangki (L) – m : - Diameter Tangki (D) – m : 2,24 Diameter Pipa Inlet / Outlet – mm : 150 Level Pipa Inlet (A) – m : 0,40 Level Pipa Outlet (B) – m : 0,55 Tipe Pompa Udara (Air PumP) – atau yang setara : LA 120 Power Blower –watt : 130 Luas Tanah Yang dibutuhkan (hanya untuk Tangki) : 5,0 m x 2,5 m Pengurasan Lumpur Satu tahun sekali Konstruksi Gambar 10.21 231
  • 44. Gambar 10.21 : Konstruksi IPAL dengan Proses Modifikasi Lumpur Aktif (Sistem Sats), Kapasitas 50 – 80 Orang 232