SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  71
ARTIKEL
1. MENGAPA MENULIS ARTIKEL
A. Pengertian Artikel
1. Tulisan lepas berisi opini seseorang mengupas tuntas suatu
masalah tertentu yang sifatnya aktual dan atau kontroversial
dengan tujuan untuk memberitahukan (informatif),
mempengaruhi dan meyakinkan (persuasif), atau menghibur
khalayak pembaca (rekreatif)
Lepas berarti:
- siapa pun boleh menulis artikel dengan topik
bebas sesuai dengan minat dan keahliannya
masing-masing.
- boleh kapan saja dan dimana saja
2. Secara teknis jurnalistik artikel ialah:
salah satu bentuk opini yang terdapat dalam surat kabar atau
majalah.
Ada 3 kelompok besar isi halaman surat kabar:
a). Berita (news), b) Opini (views), c) Iklan (advertising)
Kelompok berita meliputi:
a). berita langsung (straight news); b). berita foto (photo news); c).
berita suasana-berwarna (colour news); d). berita menyeluruh
(comprehensive news); e). berita mendalam (depth news); f).
berita penafsiran (interpretative news); g). berita penyelidikan
(investigative news).
Tugas:
cari contoh berita di atas di internet atau koran.
Kelompok opini:
a). tajuk rencana (editorial); b). Karikatur;
c). Pojok;
d). Artikel; e). Kolom; f). Surat pembaca.
Berita dan opini dipisah karena:
- berita merupakan fakta objektif
- opini sifatnya subjektif
B. Tujuh Karakteristik artikel
1. Ditulis dengan atas nama (by line story).
2. Mengandung gagasan aktual dan atau kontraversial.
- Aktual maksudnya baru, belum banyak ditulis, diketahui atau
dibicarakan orang.
- Artikel menghindari gagasan usang, datar, monoton
3. Gagasan yang diangkat harus menyangkut kepentingan sebagian
terbesar khalayak pembaca.
4. Ditulis secara referensial dengan visi intelektual.
artikel karya nonfiksi mengandalkan kognisi, harus didukung oleh
seperangkat bacaan, pengetahuan dan teori yang relevan.
Artikel merujuk pada logika akal sehat (common sense), bukan logika
klenik atau mistik.
Ciri-ciri Artikel yang ditulis secara referensial :
- logis, - sistematis,
- analitis, - akademis dan etis.
5. Disajikan dalam bahasa yang hidup, segar, populer, komunikatif.
6. Singkat dan tuntas.
singkat dua pengertian yaitu filosofis dan teknis.
singkat secara filosofis berarti tidak bertele-tele, tidak mendayu-
dayu dan tidak berputar-putar, tidak mengerjai pembaca, tidak
membuang-buang waktu siapa pun.
singkat secara teknis berarti disesuaikan dengan kapling atau
ruangan yang tersedia 15-20 paragraf ada juga 21-26 paragraf
Tuntas artinya tidak bersambung ke edisi berikutnya.
Harus diingat surat kabar adalah
- bacaan murah dan massa hanya untuk hari ini, besok apalagi lusa
sudah basi
- mereka yang membaca hari ini, belum tentu besok atau lusa
membaca surat kabar yang sama
7. Orisional merujuk pada dua hal.
- Artikel harus asli merupakan karya kita, bukan ciplakan atau
bajakan.
- Artikel harus ditulis dan dikirimkan ke surat kabar atau majalah harus
asli, bukan foto kopi atau salinannya. Artikel fotokopi hanya untuk
dokumentasi di rumah
II
C. Jenis-Jenis Artikel
1. Artikel praktis bersifat petunjuk praktis tentang cara melakukan
sesuatu (how to do it).
artikel praktis menekankan pada aspek ketelitian dan
keterampilan daripada masalah pengamatan dan
pengembangan pengetahuan serta analisis peristiwa. Pesan
disusun menggunakan pola kronologis (urutan waktu atau
tahapan pekerjaan).
misal: petunjuk membuka internet, cara praktis merawat tanaman
bonsai, sepuluh langkah membuat kue tart, kiat ramping, cantik
dalam 15 hari, cara cepat menguasai rumus dan hitungan
matematika.
2. Artikel ringan ditemukan pada rubrik anak-anak, remaja, wanita, dan
keluarga yang dikemas dengan gaya informasi dan hiburan
(infotainment).
Topik yang diangkat ringan dan disajikan dengan ringan, yaitu tidak
menguras pikiran, tidak memerlukan persiapan dan perhatian khusus
untuk membacanya, dan dapat dibaca disembarang waktu dan
tempat. Tidak memerlukan analisis yang tajam, tidak akademis.
Contoh: kiat sukses belajar di perguruan tinggi, benarkah anda tipe orang
ambisius, sepuluh ciri wanita setia, sembilan kelemahan pria di mata
wanita.
3. Artikel halaman opini sifatnya pandangan subjektif. Mengupas
masalah secara serius dan tuntas dengan merujuk pada pendekatan
analitis akademis. Sifatnya relatif berat. Ditulis oleh mereka yang
memiliki latar belakang pendidikan, pengetahuan, keahlian, atau
pengalaman memadai di bidangnya masing-masing.
letaknya pada halaman khusus opini bersama tulisan opini lain yakni
tajuk rencana, karikatur, pojok, kolom dan surat pembaca.
4. Artikel analisis ahli biasanya pada halaman muka, halaman berita,
atau halaman dan rubrik khusus tertentu. Ditulis oleh ahli atau pakar
di bidangnya dalam bahasa yang populer dan komunikatif.
Artikel analisis ahli mengupas secara tajam dan mendalam suatu
persoalan yang sedang menjadi sorotan dan bahan pembicaraan
hangat masyarakat.
Topik yang diangkat seperti; ekonomi, politik, pendidikan, sosial,
agama, budaya, industri, iptek
Mendekatkan berita dengan Artikel analisis ahli untuk mendekatkan
pokok masalah yang sedang disorot dalam berita sebagai suatu
persoalan yang mengandung pertanyaan dengan tinjauan pakar
dibidang yang sama yang memberikan penjelasan dan jawaban
kepada sidang pembaca.
D. Kedudukan dan Fungsi artikel
1. Sebagai penafsir dan penerjemah berita bagi surat kabar. Artikel
berfungsi menggabungkan atau menyatukan serpihan fakta-fakta
dalam berita yang berserakan ke dalam satu bangunan satu cerita
yang utuh, jelas, tegas, dan enak dibaca. Fungsi artikel sebagai
pendamping dan sekaligus penerjemah berita.
Surat kabar besar opini merupakan wajib, surat kabar kecil tidak.
ada tiga mazhab peniadaan rubrik opini
a. Artikel karya individu yang harus dibayar secara layak. Mengingat
efisiensi pendanaan, rubrik ini ditiadakan.
b. Surat kabar yang baru terbit modal masih terbatas halaman khusus
opini (tajuk rencana, karikatur, artikel, kolom, surat pembaca)
digunakan untuk berita untuk mencari, memperluas &
meningkatkan jaringan kerja sama dengan instansi pemerintah,
badan usaha milik negara, ormas dan perusahaan swasta, seperti
rubrik laporan infotorial, sponsorship.
c. artikel, kolom dan karikatur termasuk “rubrik
pemborosan’ yang tidak mendatangkan uang atau
iklan. Dalam perfektif bisnis penerbitan pers, rubrik
yang berpotensi melahirkan pemborosan atau
disefesiensi mutlak harus dikaji-ulang secara seksama
dan harus ditiadakan. Pandangan di atas salah.
Kehadiran artikel berkaitan dengan reputasi, kredibilitas
atau citra suatu surat kabar secara keseluruhan.
2. Sebagai wahana diskusi dan sosialisasi gagasan,
kontribusi pemikiran dalam kerangka mencari solusi,
serta proses sarana aktualisasi dan eksistensi diri bagi
penulis.
(1). wahana diskusi dan sosialisasi gagasan kepada masyarakat :
Sebagai seorang intelektual, penulis harus selalu resah atas
berbagai hal yang dibaca, dilihat, didengar dan dialaminya.
Keresahan dituangkan dalam artikel. Penulis bersikap atas nama
kebenaran, kejujuran, keadilan, demokrasi, penegakan hukum,
norma-norma sosial agama, atau sesuatu yang sifatnya sangat
normatif & diakui secara universal. Terserah pembaca mengikut
atau menolak pendapat
(2) Sarana kontribusi pemikiran untuk memberikan solusi terhadap
suatu persoalan yang sedang dihadapi masyarakat atau bangsa.
Berdasarkan ilmu, pengetahuan, kedudukan & pengalaman yang
dimilikinya, penulis dapat memberi penjelasan dan masukan secara
aktual, akurat, akuntabel (dpt dipertanggungjawabkan) terhadap
suatu pemerintah dan kalayak banyak.
(3) Sarana proses sarana aktualisasi dan eksistensi diri bagi penulis.
Merupakan mengaktualisasi pendapat descartes cogito ergo sum
menjadi Saya menulis, maka saya ada. Selama ia menulis,
eksistensinya diketahui dan diakui, selama tidak menulis
eksistensinya hilang.
III
E. SYARAT MENJADI PENULIS ARTIKEL
a). Teknikal merupakan kemampuan menggunakan atau
mengoperasikan minimal satu peralatan kerja seperti mesin tik,
komputer, laptop, notebook, e-mail (surat elektronik, electronic
mail).
b). Mental menunjuk pada tekad, semangat, kemauan keras untuk terus
belajar dengan disertai sikap pantang menyerah.
Menulis menggabungkan 3 kemampuan sekaligus: ilmu, seni dan
keterampilan. Sebagai ilmu, menulis ada teorinya. Sebagai seni
perlu sikap kreatif. Sebagai keterampilan harus dilakukan secara
berulang-ulang, periodik, rutin.
Tidak boleh cepat mengeluh & bosan, tidak boleh cepat puas. Harus
percaya diri. Untuk sukses perlu pengorbanan pikiran, waktu,
tenaga, biaya.
c). Reading habit yaitu kebiasaan dan budaya baca sebagai kebutuhan
pokok sehari-hari. Penulis yang baik adalah pembaca yang baik.
Waktu baca minimal 3 jam: 2 jam untuk membaca berkaitan
dengan latar belakang pendidikan, pengetahuan atau bidang
keahliannya; 1 jam untuk membaca yang berhubungan dengan hobi
atau kesukaannya.
d). Intelektual berkaitan dengan visi akademis, daya nalar, wawasan
ilmu pengetahuan serta kemampuan dalam menyajikan tulisan
secara logis, sistematis dan analitis didukung oleh referensi yang
relevan, aktual, dan representatif.
Seorang intelektual bekerja menggunakan rasio artinya merujuk pada
pengetahuan teoritis, landasan empiris disertai asumsi, argumen,
analisis dan konklusi yang bisa dipertanggungjawabkan secara
akademis.
Artinya, segala-sesuatunya bisa dibaca, diperiksa, dikoreksi, dan diuji
oleh siapa pun secara demokratis. Dalam dunia ilmu sosial,
kebenaran tidaklah bersifat tunggal dan monopolistik. Siapa pun
dapat menawarkan dan mengajukan kebenaran melalui pasar ide
yang bebas itu.
e). Sosiokultural merupakan kemampuan beradaptasi dengan
lingkungan sosial termasuk menjalin komunikasi dengan pihak media
massa. Penulis harus supel, pandai bergaul, bisa menyesuaikan diri,
diterima oleh siapa saja, akrab dengan siapa saja, populis, jujur,
terbuka, tampil sebagai pribadi menyenangkan, rendah hati.
Untuk itu seorang penulis harus rajin ikut berbagai pertemuan, diskusi,
seminar, sarasehan, lokakarya, jajak bicara (talkshow), yang
berkaitan pada pengembangan dan penajaman intelektualisme
dalam dimensi sosial dan kultural.
2. PERSIAPAN MENULIS ARTIKEL
A. Tiga Tahap Menulis Artikel
A). Persiapan penulisan (prewriting), B). Pelaksanaan penulisan
(writing), C). Perbaikan materi tulisan (editing).
ad.A). Tahap Persiapan harus menyiapkan:
1). Aspek administratif, 2). aspek teknis, 3). aspek akademis dan
4). aspek psikologis
ad.1). Aspek administratif
menyiapkan mesin tik, pita mesin tik, komputer tinta, kertas, pinsil,
stabilo, sumber-sumber rujukan seperti buku, surat kabar, majalah,
jurnal, kliping berita, kliping artikel.
ad.2). Aspek teknis
pastikan peralatan kerja seperti komputer, mesin tik, printer
berfungsi dengan baik.
ad.3). Aspek akademis
Buat kerangka karangan (out line) sederhana untuk memudahkan
menulis dan menghindari tumpang-tindih bahasan, dan buat daftar
referensi, sumber rujukan, dan siapkan bahan kutipan. Jangan
melakukan menulis sambil membaca, karenakan akan asyik
membaca.
ad. 4) Aspek psikologis
Jangan pernah menganggap menulis adalah pekerjaan yang
memberatkan atau menjengkelkan. Buat suasana menulis menjadi
menyenangkan, ditemani musik, bagi kaum hawa menyiapkan
makanan ringan, kaum pria rokok atau kopi. Dianjurkan duduk
dihadapan kompter 5-6 jam.
ad.B). Tahap Pelaksanaan Penulisan
- Harus memusatkan perhatian hanya kepada tulisan dan
menghindari gangguan yang dapat membatalkan aktifitas.
- Menulis harus utuh dan tuntas pembahasannya.
ad.C). Tahap Perbaikan Materi Tulisan (penyuntingan)
harus membaca, memperhatikan, mengoreksi, serta melakukan revisi
terhadap:
a). Revisi Judul
periksa judul, beri status sementara atau permanen, atau diubah
kembali atau diganti. Sering penulis pemula membuat judul terlalu
panjang, terlalu singkat, datar, tidak menarik, tidak membumi, terlalu
akademis (judul persis sama dengan judul laporan, skripsi yang kaku,
dingin dan sangat formal.
b). Revisi Intro
Intro adalah bagian pembuka, pendahuluan.dalam pidato intro adalah
pengantar sebelum sampai kepada pokok bahasan. Intro cukup 3
paragraf, ringkas, jelas, menarik. Penulis pemula sering melahirkan
intro yang berkepanjangan, bertele-tele, berputar-putar, tidak jelas,
tidak ringkas, tidak menarik, membosankan, membingungkan
c). Revisi Komposisi.
Komposisi berarti susunan. Susunan maksudnya beraturan.
d). Revisi Akurasi dan Relevansi data (referensi).
teliti dalam mengutip nama seseorang, jabatan, pangkat, kedudukan,
alamat, angka, tanggal, bulan, tahun. Teliti data yang dikutip harus
relevan dengan pokok bahasan.
e). Revisi Ejaan dan Istilah-istilah Teknis serta kata serapan yang
dipakai.
Pergunakan istilah teknis dengan istilah yang dipahami umum
karena massa sangat heterogen. Jika tak terhindarkan, beri
penjelasan istilah teknis tersebut dalam tanda kurung.
f). Revisi Gramatika
Perhatikan masalah tata bahasa, struktur kalimat, paragraf, kata,
ejaan. Pangkas paragraf-paragraf panjang, gunakan kalimat pendek,
tegas, jelas, sederhana, mudah dimengerti.
g). Revisi Bobot dan Substansi materi tulisan.
Menulis untuk memberi tahu, meyakinkan, membujuk atau
mempengaruhi, menghibur dan sekaligus untuk menunjukkan
kapasitas dan kredibilitas penulis. Penulis layak menulis suatu topik
karena memang pokok bahasan itu sesuai dengan disiplin ilmu,
pengetahuan, keahlian, dan bidang pengalamannya. Jangan salah
kirim artikel ke media lokal atau nasional, sebab bobot berbeda.
h). Revisi Asumsi Dampak yang diharapkan dari media dan khalayak
pembaca.
Buat asumsi terhadap tulisan kita, apakah pembaca setuju,
memberikan dukungan, netral ata mungkin saja menentangnya jika
ternyata tulisan kita tersebut sudah jadi terbit.
2. CARILAH IDE YANG BAIK
Ide adalah sesuatu yang melintas dalam pikiran kita yang sifatnya masih
umum, dapat berbentuk sebuah kata, kalimat, gambar,simbol,
warna, isyarat, tanda, dapat nama orang, binatang, hewan,
tumbuh-tumbuhan. Dari ide muncullah yng disebut gagasan.
Gagasan dalam bahasa psikologi adalah sesuatu yang memotivasi
untuk melakukan suatu pernyataan, sikap, atau tindakan tertentu.
1. Sumber ide artikel
Menurut prof. Wayne N. Thompson dalam Fundamentals of
Communication (1957) ada 10 :
a). Pengalaman pribadi.
b). Hobi atau keterampilan.
c). Pengalaman pekerjaan atau profesi, pelajaran sekolah, kuliah,
penataran atau pelatihan.
d). Pendapat dan hasil pengamatan pribadi seperti kritikan pada
permainan, pertunjukan, pameran, film, sinetron, buku, puisi, kaset,
lukisan.
e). Peristiwa aktual, yakni peristiwa yang sedang atau baru terjadi dan
menjadi sorotan serta pembicaraan publik, seperti berita halaman
muka surat kabar, berita radio dan televisi, ceramah, penemuan
mutakhir.
f). Peristiwa yang bakal tejadi.
g). Masalah abadi seperti agama, pendidikan, kemanusiaan.
h). Masalah masyarakat yang belum selesai seperti kolusi, korupsi,
nepotisme (KKN).
i). Kejadian khusus seperti peringatan atau perayaan hari-hari
bersejarah.
j). Minat khalayak seperti kesehatan, penampilan, mode, pengembangan
diri, tambahan ilmu, tambahan penghasilan.
2. Menyeleksi dan menetapkan ide
Ide masih gagasan liar yang bersifat abstrak, konseptual. Ide harus
ditingkatkan menjadi topik secara kongkret sehingga operasional.
Syarat ide yang baik menunjuk pada tiga hal:
a. Aktual, b. Relevan, c. Terjangkau
ad. a. Aktual
maksudnya gagasan harus mengandung kebaruan.
ide aktual menarik perhatian, mengusik rasa ingin tahu, membuka
cakrawala pengetahuan khalayak pembaca.
ad.b. Relevan
berarti ide ditulis sesuai dengan disiplin ilmu, latar belakang
pendidikan, pengetahuan, atau bidang keahlian penulis.
ad.c. Terjangkau
menunjuk pada daya dukung tenaga, biaya, sarana, referensi.
Sesion IV
Topik
3. TETAPKAN TOPIK SECARA SPESIFIK
Topik secara sederhana adalah pokok bahasan.
Secara teknis topik adalah penyataan tentang isi pokok bahasan yang
sudah dibatasi ruang lingkupnya secara spesifik.
Kriteria topik artikel:
1). Topik harus sesuai dengan latar belakang pengetahuan, pendidikan,
atau bidang keahlian, sehingga memungkinkan kita lebih tahu
dibandingkan dengan rata-rata khalayak pembaca.
2). Topik harus menarik minat, sekaligus menarik minat khalayak
sehingga terjadi titik singgung kepentingan.
3). Topik harus sesuai dengan bingkai pengetahuan khalayak sehingga
khalayak dapat dengan mudah mengikuti jalan pikiran dan seluruh
uraian artikel kita
4). Topik harus aktual, fenomental, atau kontroversial sehingga dengan
cepat dan mudah memancing motivasi kepada khalayak pembaca
untuk segera membaca artikel.
5). Topik harus jelas ruang lingkup dan pembatasannya (spesifik)
sehingga kita dapat mengetahui dengan persis kapan harus mulai
dan kapan harus mengakhiri serta dalam beberapa paragraf artikel itu
dapat disusun secara utuh dan tuntas.
6). Topik harus dapat ditunjang dengan bahan yang ada (referensial)
sehingga memungkinkan kita untuk dapat bekerja secara lebh efektif
dan efesien dengan hasil memuaskan.
4. PILIH JUDUL PROVOKATIF
Judul adalah identitas artikel. Judul sangat penting dari dua segi; a).
Bagi artikel merupakan sebagai identitas pengenal agar tak abstrak
sehingga mampu memberi pesan. B). Bagi khalayak pembaca adalah
pemicu daya tarik pertama bagi pembaca untuk membaca artikel.
Tujuh syarat judul artikel:
1). Provokatif, yaitu mampu membangkitkan minat dan
perhatian sehingga khalayak pembaca tergoda seketika
untuk membaca artikel, minimal sampai intro atau tiga
pargraf pertama. Dalam bahasa pemasaran, judul
merupakan iklan.
2). Singkat-padat, berarti langsung menusuk jantung, tegas
, lugas, terfokus, menukik pada pokok bahasan, tidak
bertele-tele (to the point). Bagi pers judul harus singkat
karena: a). Keterbatsan tempat pada halaman media, b).
Karena waktu dan situasi yang dimiliki pembaca sangat
terbatas dan bergegas. Judul pers 3-7 kata, judul kolom
1-4 kata.
3). Relevan, berkaitan atau sesuai dengan pokok bahasan,
tidak menyimpang dari topik. Judul yang baik harus
diambil dari topik. Topik yang baik harus mencerminkan
keseluruhan uraian.
4). Fungsional, artinya setiap kata pada judul bersifat mandiri, berdiri
sendiri, tidak bergantung kepada kata yang lain, serta memiliki arti
yang tegas dan jelas. Contoh yang fungsional: “ Menyikapi
Penanggulangan Kaki Lima di Kota Bandung.”
5). Informal, berarti menghindari pola penulisan judul yang sifatnya kaku
(rigid), dingin, formal, sebagaimana ditemukan pada judul laporan
penelitian, kertas kerja, makalah, skripsi, atau disertasi. Judul yang
informal berarti menarik, atraktif, hidup, segar.
6). Refresentatif, berarti judul yang kita tetapkan mewakili pokok
bahasan. Judul artikel harus dua variabel yaitu variabel bebas
(independent variable) dan variabel terikat (dependent variable).
Contoh topik artikel tentang “seberapa jauh peluang Amien Rais untuk
terpilih menjadi presiden periode 2004-2009” , tidak representatif bila
judul yang dipilih berbunyi: “Menjadi presiden”. Yang refresentatif
adalah: “Peluang Amien Rais Menjadi Presiden”
7). Merujuk kepada bahasa baku artinya judul merupakan identitas awal
sebuah artikel, oleh karena itu harus menggunakan bahasa baku,
sebab identitas penulis dipertaruhkan di sini.
6. RUMUSKAN TESIS SECARA RINGKAS
Tesis adalah pendapat utama dari keseluruhan uraian artikel yang ditulis.
Tesis disebut juga kesimpulan.
Setiap artikel harus memiliki tesis.
Secara teknis tesis terbagi atas tesis utama dan tesis pendukung.
Syarat tesis ada 3 yaitu :
-harus ringkas dan jelas;
-mencerminkan topik;
-mengandung kebaruan.
A. Ringkas dan jelas artinya kesimpulan dinyatakan dalam kalimat yang
ringkas, jelas, jernih, mudah dipahami maksudnya, serta tidak
menimbulkan salah pengertian terhadap siapa pun yang
membacanya.
Merujuk kepada bahasa metode penelitian, tesis artikel harus
operasional, bukan pernyataan konseptual yang masih harus
dirumuskan secara spesifik serta dirinci indikator-indikatornya.
B. Mencerminkan topik maksudnya tesis harus mencerminkan pokok
persoalan yang dinyatakan dalam kalimat topik.
Contoh: topik tentang peluang Amien Rais menjadi presiden. Judul:
Peluang Amin Rais menjadi Presiden. Tesisnya menyatakan
apakah peluang itu besar, sedang, kecil, atau sama sekali tidak
ada.
Katakan peluang itu dalam kalimat tesis secara ringkas.
c. Mengandung kebaruan maksudnya tesis bukan pengulangan dari apa
yang sudah dikemukakan oleh para penulis atau narasumber lain. Jika
ini terjadi disebut pengekor (epigon), berarti sudah basi, sudah usang.
Tesis diturunkan:
a). Saat memulai menulis artikel yaitu untuk artikel deduktif (kesimpulan
dinyatakan terlebih dahulu baru kemudian disusul dengan penjelasan ,
argumen, uraian) tepatnya pada bagian intro.
b). Saat mengakhiri artikel berarti tempatnya pada bagian penutup. Ini
merupakan artikel induktif (artinya kesimpulan dinyatakan pada bagian
akhir bahasan, dengan terlebih dahulu menjelaskan latar belakang,
penjelasan dan alasan atau argumen). Jadi Artikel induktif didahului
dengan uraian kemudian diakhiri dengan kesimpulan.
Kalimat topik berupa kalimat eksplanatif (paparan), dan kalimat tesis
harus berupa konklusif (menyimpulkan).
V
 KERANGKA SEDERHANA (OUT LINE)
7. BUATLAH KERANGKA SEDERHANA (OUT LINE)
kerangka karangan harus memuat;
(a) ide, (2) topik, (3) tesis, (4) judul, (5) kerangka artikel dengan
merujuk pada pola 3P dan rumus ABC, dan
(6) referensi.
Pola 3P adalah pendahuluan, pembahasan, dan penutup
-bagian pendahuluan atau pembukaan disebut intro.
-bagian penutup dinamakan kesimpulan (jika menggunakan
pendekatan induktif
Rumus ABC merupakan urutan pekerjaan yang sifatnya alfabetis sama
dengan numerik (123).
A = P1 ( pendahuluan)= 3 PARAGRAF
B = P2 ( pembahasan) = 11 PARAGRAF
C = P3 ( penutup) = 2 PARAGRAF
Contoh kerangka karangan merujuk pola 3P dan Rumus ABC
1. Ide : Amien Rais
2. Topik : Meneropong peluang Amien Rais untuk bisa terpilih menjadi
presiden periode 2004-2009 dibandingkan dengan empat kandidat
presiden pesaingnya, Wiranto, Susilo Bambang Yudhoyono,
Megawati Soekarnoputri, dan Hamzah Haz
3. Tesis : Peluang Amien Rais untuk terpilih menjadi presiden sangat
besar selama tokoh reformasi yang dikenal bersih, jujur, vokal, serta
tak bermasalah secara moral dan hukum ini mampu menggalang
kerja sama dan dukungan dari kalangan kaum muda perkotaan,
Muhammadiyah, dan NU.
4. Judul : Peluang Amien Rais Menjadi Presiden
5. Kerangka Karangan (out line):
(Pendahuluan)
A. Kesiapan Jadi Kandidat Presiden
- Deklarasi Kesiapan jadi Presiden
- Reaksi pro-kontra berbagai kalangan
- Pilihan manis dan pahit
(Pembahasan)
B. Peluang dan Tantangan yang Dihadapi
- Rekam Jejak sebagai tokoh reformasi
- Peluang dukungan suara terbesar
- Tantangan dari para pesaing
(Penutup)
C. Program Kerja dan Strategi Kampanye
- Program kerja yang ditawarkan
- Strategi kampanye yang dipilih
- Asumsi sikap politik masyarakat
8. PILIH REFERENSI YANG RELEVAN
Cara menulis kutipan untuk artikel:
1) Kutipan lengkap; nama penulis, judul buku, nama penerbit, tahun
terbit, halaman. Berharga bagi kalangan intelektual/ akademis
cth. Menurut AS Haris Sumadria dalam buku Menulis artikel dan Tajuk
Rencana, Bandung, Simbiosa media, 2004 (19-41), persiapan
menulis artikel mencakup………………
2) Kutipan lengkap tetapi tanpa menyebutkan halaman yang dikutip;
nama penulis, judul buku, kota penerbit, nama penerbit dan tahun
terbit. Berharga bagi kalangan intelektual/ akademis
cth. Menurut AS Haris Sumadria dalam buku Menulis artikel dan Tajuk
Rencana, Bandung, Simbiosa media, 2004, persiapan menulis
artikel mencakup………………
3) Kutipan yang hanya menyebutkan nama penulis dan judul buku serta
tahun terbit. Kota penerbit dan nama penerbit tidak dicantumkan.
Jenis sederhana. Penulis artikel menyukainya.
cth. Menurut AS Haris Sumadria dalam buku Menulis artikel dan Tajuk
Rencana (2004), persiapan menulis artikel mencakup………………
4) Kutipan yang hanya menyebutkan nama penulis secara lengkap
tetapi tidak mencantumkan judul buku, kota, dan nama penerbit.
Halaman yang dikutip dicantumkan. Kutipan ini tak banyak
memberikan informasi kepada pembaca.
cth. Menurut AS Haris Sumadria (2004:12), persiapan menulis artikel
mencakup………………
5) Kutipan yang hanya menyebutkan nama penulis tetapi tidak
mencantumkan judul buku. Halaman yang dikutip tidak di cantumkan.
Kutipan ini miskin informasi dan menyulitkan pembaca
cth. Menurut AS Haris Sumadria (2004), persiapan menulis artikel
mencakup………………
6) Kutipan yang hanya menyebutkan nama belakang penulis, halaman
yang dikutip dicantumkan. Kutipan ini tidak informatif. Sebagian
kecil kalangan intelektual / akademis menyukainya
cth. Menurut Sumadria (2004:12), persiapan menulis artikel
mencakup………………
7) Kutipan yang hanya menyebutkan nama belakang penulis, halaman
yang dikutip tidak dicantumkan. Kutipan ini tidak informatif.
Pembaca tidak menyukai ini
cth. Menurut Sumadria (2004), persiapan menulis artikel
mencakup………………
Referensi Harus memenuhi 3 syarat:
(1). Relevan, (2) aktual, (3) representatif
Relevan berarti sumber rujukan yang digunakan sesuai dengan topik atau
pokok bahasan artikel kita.
Aktual berarti sumber rujukan yang dikutip itu haruslah yang paling baru
atau terkini. Misalnya tentang teori, model atau pendekatan yang
digunakan. Data yang digunakan harus yang mutakhir, bukan yang
kadaluwarsa.
Representatif berarti mewakili dan memadai. Misalnya menulis topik artikel
tentang gejala makin maraknya kasus korupsi yang dilakukan pejabat di
daerah, sama sekali tidak mewakili dan tidak memadai apabila kita
hanya merujuk pada satu buku yang mengulas tentang otonomi daerah.
Logika akal sehat mengatakan, penyebab korupsi tidak hanya otonomi
daerah, tetapi masih ada sedikitnya lima faktor lain. Kalimat faktor lain
harus dicari dari sumber rujukan yang berbeda, dengan pendekatan
yang berbeda
3. PELAKSANAAN MENULIS ARTIKEL
Tujuh langkah yang harus dikerjakan:
a. Kuasai pengertian intro
b. Kenali tiga fungsi intro
c. Cari salah satu jenis intro yang tepat sesuai dengan tuntutan
topik
d. Gunakan beberapa teknik pengembangan bahasan untuk
mempertajam pengamatan serta memfokuskan ruang bidik
analisis
e. Perhatikan 3 prinsip dasar komposisi
f. Kuasai dengan baik cara penyusunan pesan
g. Pilih jenis penutup yang relevan dan paling baik
tugas
 Buat out line (kerangka
Karangan=sistematika karangan) tulisan
artikel
 Topik =perpustakaan untuk mahasiswa fib
 Buat judul
 Dikumpulkan pertemuan berikutnya , 10
oktober 2016
Mid semester
 Kembangkanlah topik dan kerangka yang
dijadikan tugas menjadi tulisan artikel.
 Gunakan sesuai petunjuk yang ada
 Dikumpulkan 20 November 2016
A. Apakah Intro Itu?
Anatomi artikel ada 3 yaitu
-pembukaan, -pembahasaan, -penutup
Intro adalah bagian pembukaan atau pendahuluan (harus singkat)
Letaknya biasanya pada tiga paragraf pertama, tidak boleh lebih dari tiga
paragraf
Intro harus ditulis dalam kalimat yang ringkas, jelas, jernih, sederhana, dan
menarik
B. Fungsi Intro
Fungsi intro ada empat:
-Atraktif -Korelatif
-Introduktif -Kredibilitas
1). Atraktif
artinya intro yang kita tulis harus mampu untuk membangkitkan
perhatian dan minat khalayak pembaca terhadap topik persoalan yang
kita bahas
Fungsi intro ini lebih banyak menyentuh wilayah psikologis pembaca.
Ingatan dan perhatian pembaca diusik, dicubit, dibangunkan
Proses komunikatif efektif didahului tiga tahapan:
- perhatian - pengertian - penerimaan
2). Introduktif
harus dapat mengantarkan pokok persoalan yang dikupas dengan tegas
dan jelas sehingga pembaca dapat mengenali dan merumuskannya
dengan mudah.
Intro harus memuat kalimat topik yakni pernyataan tentang isi pokok
bahasan yang sudah dibatasi ruang lingkupnya secara spesifik
3). Korelatif
Kalimat dan paragraf pertama yang ditulis harus dapat membuka jalan
bagi kalimat dan paragraf kedua dst.
Intro bertugas sebagai penghubung dengan dua bagian yang lain yakni
bagian pembahasan dan bagian penutup.
4). Kredibilitas
Intro akan menunjukkan kepada tingkat pengetahuan,
keahlian, pengalaman yang dimiliki penulisnya
C. Jenis-Jenis Intro Artikel
a). Langsung menyebutkan pokok persoalan yang dibahas (dilakukan jika
topik menjadi pusat perhatian khalayak)
Cth. Kegagalan Tim Indonesia mempertahankan Piala Thomas setelah
dipaksa menyerah 2-3 dari Tim Denmark dalam semifinal Thomas Cup
2004 di Jakarta, Jumat, 15 Mei 2004 harus segera dievaluasi secara
menyeluruh. Kita harus bangkit Untuk bisa merebutknya kembali pada
Thomas Cup 2006 di Jepang. Tak ada pilihan lain!
Cth. Bagaimana rakyat bisa salah, karena rakyat tidak pernah
memutuskan kebijaksaaan. Rakyat, tempat tinggal, dan pemerintahan,
adalah unsur-unsur pokok sebuah negara. Tempat tinggal, tanah dan
air, juga tidak bisa disalahkan. Semua kesalahan negara itu terletak
pada pemerintahnya. Negara yang kacau akibat pemerintahnya yang
kacau. Negara yang miskin, apakah akibat pemerintahnya yang
miskin?
b). Melukiskan latar belakang masalah.
Penulis menerangkan sejarah topik, membatasi pengertian dan
menyatakan masalah-masalah utamanya. Mengapa timbul persoalan itu,
apa hubungannya dengan khalayak, dan mengapa masalah itu dipilih.
Cth. siapa pun presiden yang akan terpilih dalam pemilu presiden 2004,
satu persoalan besar sudah menghadang di depan: pengangguran.
Menurut data Badan Pusat Statistik, sejak 1997 sampai dengan 2003,
angka pengangguran terbuka di Indonesia terus menanjak, dari sekitar 4
juta jiwa menjadi 10 juta jiwa yang didominasi oleh penganggur usia
muda. Bila dihitung dengan mereka yang dikategorikan sebagai
penganggur setengah terbuka, total jumlah pengangguran di Indonesia
diperkirakan mencapai 40 juta jiwa
c). Menghubungkan dengan peristiwa mutakhir atau kejadian yang sedang
menjadi pusat perhatian masyarakat
Cth. Seperti sudah diduga sebelumnya, sidang kabinet terbatas polkam 13
mei 2004 akhirnya menyetujui perubahan status darurat meliter Aceh
pada 19 Mei 2004 menjadi darurat sipil. Namun, perubahan status tidak
otomatis meningkatkan nuansa kegembiraan dalam diri masyarakat.
Tertangkap pada liputan-liputan media. Sebagian besar menunjukkan
sikap masa bodoh dengan perubahan status itu.
d). Menghubungkan dengan peristiwa yang sedang diperingati
Ini biasanya dilakukan untuk memperingati hari bersejarah, bangunan
baru atau orang besar yang sudah tiada.
Cth. Jakarta terbakar. Di banyak wilayah, pertokoan dijarah, dihancurkan,
dan dibakar. Lalu lintas kacau, ribuan orang tewas terpanggang, dan
sejumlah perempuan dilaporkan mengalami kekerasan seksual dan
pemerkosaan. Jakarta berduka. Indonesia berduka.
e). Menghubungkan dengan tempat penulis melakukan aktifitasnya.
biasanya diungkapkan peristiwa historis, fungsi, atau hal-hal yang
relevan dengan pokok bahasan.
Cth. Dalam beberapa bulan terakhir, saya terlibat aktif dalam kegiatan
safari pemberdayaan masyarakat. Saya ditugaskan antara lain untuk
berkampanye betapa pentingnya media warga dalam membangun
masyarakat kelurahan atau desa yang mandiri, partisipatif, dan
demokasi. Wilayah kerja saya mencakup lebih dari 100 desa dan
kelurahan di empat kota di Jawa Barat. Karena itulah, kecamatan demi
kecamatan saya datangi. Kelurahan demi kelurahan saya singgahi. Desa
demi desa saya kunjungi. Saya pun dituntut fasih berceramah dalam
bahasa Sunda.
f). Menghubungkan dengan suasana emosi (mood) yang tengah meliput
khalayak
Cth. Suasana duk mendalam memenuhi Kota Beslan, Negara Bagian
Ossetia Utara, Minggu (5/9). Rusdia berduka dan menangis. Dengan
bercucuran air mata puluhan pria menggali tanah untuk pemakaman
ratusan korban penyanderaan di Rusia. Setidaknya 394 tewas dan lebih
dari 600 orang lainnya dirawat di rumah sakit pada akhir operasi
pembebasan sandera pada sebuah sekolah di Belsan, Rusia. Sabtu 4
September 2004 itu. Presiden Rusia Vladimir Putin pun menyatakan
perang melawan teroris.
g). Menghubungkan dengan peristiwa sejarah yang terjadi di masa lalu.
alusio historis menanamkan kesan yang kuat kepada khalayak
Cth. Awal abad ke-19 bagi pemerintah kolonia Belanda merupakan tahun-
tahun ketidakpastian. Seperti pada masa-masa lalu, rakyat atau
penduduk hidup dalam penderitaan antara lain karena banyaknya pajak
atau cukai. Seperti pajak tanah, pengawang-ngawang (halaman, cukai
gendhongan, dan
jembatan. Selain itu ada pungutan yang dalam bahasa Belanda disebut
contingenten (pajak in natura atau dalam bentuk barang) dan verplichte
leverantie (setoran wajib)
h). Menghubungkan dengan kepentingan vital strategis khalayak.
cth. Pupuk langka sudah biasa. Apakah akibat tata niaga? Kelihatannya
begitu. Memang ironis: tata niaga diberlakukan untuk menjamin
ketersediaan pupuk, tapi dalam beberapa tahun terakhir, mungkin justru
tata niagalah biang kerok kelangkaannya.
i). Memberikan pujian pada khalayak atas prestasi mereka.
Cth. Anak Pangalengan itu kini sangat berbahagia. Cita-cita besarnya
terkabul sudah. Taufik Hidayat, atlet bulu tangkis yang selama ini dinilai
kontroversial atas segala macam ulah dan tingkahnya, mengukir sejarah
dengan meraih medali emas bulu tangkis tunggal putra Olimpiade
Athena 2004. Anak manis yang ketika di sekolah dasar dikenal pendiam
dan sering mengantuk di kelas itu, kini disanjung setinggi langit. Ia
bahkan banjir hadiah. Betapapun demikian, didepan presiden ia
meresahkan masa depannya yang tidak pasti.
j). Memulai dengan suatu pernyataan yang mengejutkan
disebut juga cara the shock technic. Keluarbiasaan dilihat dari segi isi
atau bentuk susunan redaksinya.
Cth. Ini fakta. Empat puluh tiga dari 54 anggota dewan Perwakilan Rakyat
Daerah (DPRD)Sumatra Barat divonis dua tahun penjara dan didenda
Rp 100 juta subsider dua bulan kurungan karena terbukti melakukan
tindak pidana korupsi anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD)
Sumatera Barat 2002. Vonis itu dibacakan Majelis Hakim Pengadilan
Negeri Padang, Senin 17 Mei 2004. Prestasi semacam inikah yang
ditunjukkan para wakil rakyat yang katanya terhormat itu?
k). Mengajukan pertanyaan provokatif atau serentetan pertanyaan
cth. Siapa yang paling pantas menjadi presiden? Yang pernah meniti karier
di meliter seperti Jenderal (Purn) Wiranto dan Susilo Bambang
Yudhoyono atau yang berlatar belakang sipil seperti Megawati dan
Amien Rais? Jawabannya pasti amat subjektif. Tiap pendukung pasti
akan menyuarakan kelebihan, menutupi kelemahan, sekaligus
menyudutkan saingannya.
l). Menyatakan kutipan
dapat berupa pernyataan pejabat atau orang terkemuka, syair, puisi,
tulisan, pengarang ternama, atau ayat-ayat kitab suci.
Cth. “Kalau perlu, presiden mendatang dari kalangan meliter saja supaya
bisa menegakkan hukum dengan baik.” Demikian petikan wawancara
dengan salah satu eksekutif bank papan atas di Jakarta yang terekam
dalam sebuah survei singkat Lembaga Peneliti Atma Jaya beberapa
bulan lalu. Ada kerisauan amat besar dikalangan pelaku bisnis perihal
tidak adanya penegakan hukum serta rendahnya disiplin ysng membuat
tatanan mengarah pada kesemrautan(disorder). Padahal, bisnis
membutuhkan keteraturan
m). Menceritan pengalaman pribadi penulis sendiri atau pengalaman
pribadi seseorang.
Cth. Sepanjang perjalanan kereta api dari New Delhi ke Agra nyaris tidak
ada yang menarik dipandang. Hujan baru saja turun, tetapi tidak
membuat ramah tanah kering dan tandus yang terhampar di kawasan
pabrik-pabrik di Selatan New Delhi. Kampung-kampung yang kotor, areal
permukiman kumuh
dengan ratusan orang di bawah tenda plastik, orang-orang miskin yang
buang hajat sembarangan, sambung-menyambung di sepanjang
perjalanan. Sungguh pemandangan yang sangat menyesakkan mata
dan hati
n). Mengisahkan cerita faktual, fiktif, atau situasi hipotesis.
Cth. Sabtu 27 Maret 2004, guru besar emeritus Universitas Gadjah Mada
(UGM) itu tampil Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sunan Kalijaga
Yogjakarta. Meski penglihatannya sudah agak berkurang, suara dan
pemikirannya masih jernih dan tajam. Dalam usianya yang sudah
melewati 83 tahun, kehadiranny dipandang sebagai “turun gunung”
seorang empu. Seorang pimpinan IAIN mengatakan, sudah sejak 1976
ia berupaya mendatangkan Pak Sartono berceramah di sana, namun
baru kesampaian sekarang.
o). Menyatakan teori atau prinsip-prinsip yang diakui kebenarannya.
Cth. Israel membuktikan janjinya untuk terus memburu dan membunuh
para pemimpin Hamas. Belum genap satu, dua tokoh puncak Hamas
dibunuh dengan serangan helikopter.
Pada tanggal 22 Maret lalu, Syekh Ahmad Yassin meninggal dirudal
helikopter Israel. Sabtu, 17 April 2004 giliran Abdul Azis Rantissi dihabisi
Israel dengan cara serupa. Peristiwa ini semakin membuktikan bahwa
Israel terutama di bawah kepemimpinan Ariel Sharon, hanya memahami
dan menggunakan logika kekuatan dalam menghadai problema mereka
p). Membuat humor atau anekdot
Cth. Apa sih sebenarnya pekerjaan para anggota wakil rakyat terhormat
baik di DPR pusat maupun di DPRD kota dan kabupaten? Tidak berat.
Hanya 5D: datang, daftar, duduk, dengar, duit. Hasilnya, korupsi
dikalangn dewan makin marak, pemerintah cuek bebek dalam segala
hal, dan nasib rakyat makin menderita
VI
D. Enam Teknik Mengembangkan Bahasan Artikel
1). Penjelasan, 2). Contoh, 3). Perbandingan,
4). Kutipan, 5). Statistik, 6). Penegasan
1). Penjelasan
berarti memberi keterangan atau uraian terhadap sesuatu persoalan
yang dibahas, sehingga gagasan dapat dipahami.
Penjelasan dapat dilakukan dengan pendekatan: (a) etimologis, (b)
filosofis, (c) fungsi, (d)struktur, (e) bentuk, (f) sifat,
(g) tujuan
Pendekatan etimologis merupakan cara merujuk pada asal-usul kata.
Cth. demokrasi berasal dari kata latin demos dan kratos atau kratein.
Demos berarti rakyat, sedangkan kratos atau kratein berarti
kekuasaan atau kedaulatan. Jadi demokrasi berarti kekuasaan atau
kedaulatan di tangan rakyat. Kebalikan dari demokrasi adalah
aristokrasi yang berarti kekuasaan di tangan raja atau monarki
Pendekatan filosofis menunjuk pada substansi atau hakikat suatu masalah.
Cth. Untuk apa menulis artikel? Untuk dibaca. Karena untuk dibaca, untuk
dimengerti, maka artikel harus memenuhi syarat keterbacaan,
bahasanya harus ringkas, jelas, bahasa sederhana, mudah dipahami
pembaca heterogen
Pendekatan fungsi berarti menguraikan suatu masalah dengan melihat
pada nilai guna yang dikandungnya
Cth. fungsi intro mencakup 3 hal: atraktif, introduktif, dan korelatif.
Pendekatan susunan berarti memetakan suatu masalah dengan melihat
segi struktur atau susunannya
Cth. kekuasaan terbagi atas kekuasaan legislatif, eksekutif dan yudikatif.
Pendekatan bentuk berarti menguraikan suatu masalah dengan cara
melihat pada segi bentuknya secara fisik.
Cth. berdasarkan bentuknya, opini (views) surat kabar disajikan dalam tajuk
rencana, karikatur, pojok, artikel, kolom, dan surat pembaca. Jelas,
fungsi tajuk rencana dan fungsi surat pembaca, berbeda satu sama lain
walaupun semula semuanya merupakan opini
Pendekatan sifat berarti merinci suatu masalah dengan cara membedah
sifat-sifat yang dimilikinya.cth. sifat manusia ada yang periang, pemarah,
pemurung, pemaaf, pendendam. Setiap sifat yang dimiliki itu melahirkan
pola kecendrungan perilaku yang khas
Pendekatan tujuan berarti memetakan suatu masalah dengan cara
menyebutkan tujuan yang ingin dicapai.
Cth. pemilu legislatif bertujuan untuk memilih wakil rakyat yang akan duduk
di DPRD kota atau kabupaten, DPRD propinsi, DPR, dan DPD
VII
 bahasa dengan menggunakan Contoh
2) Contoh
pemberian contoh membuat sesuatu yang abstrak atau tak berwujud
dapat dengan mudah dikenali ciri dan sifat-sifatnya. Bahasa yang paling
mudah dipahami adalah contoh.
Misal: kinerja pemerintah sekarang semakin mengecewakan. Contohnya,
jumlah pengangguran makin bertambah, iklim usaha makin lesu, harga
barang dan jasa terus membungbung, korupsi merajalela, dan perilaku
para wakil rakyat hanya berpihak pada kepentingan pribadi dan
kelompoknya masing-masing.. Mereka lupa pada rakyat yang telah
memilihnya.
3). Perbandingan
uraian artikel akan lebih jelas dan terfokus membandingkannya dengan
masalah yang sama tetapi masalah itu terjadi ditempat lain, di negara
lain, atau dilakukan oleh orang atau kelompok lain.
Cth. dibandingkan dengan Malaysia, dunia dan kualitas pendidikan tinggi
kita sangat jauh tertinggal. Pada dua dasawarsa lalu, banyak
mahasiswa Malaysia yang belajar di Indonesia. Kini justru sebaliknya
kita yang harus banyak belajar dan berguru di Malaysia.
4). Kutipan
cara yang paling mudah untuk mengembangkan bahasan artikel
dengan menyertakan kutipan atau testimoni berguna untuk
mempertajam dan agar pembaca makin paham
Dalam bahasan artikel, kutipan berfungsi: (a) mengembangkan
bahasan,(2) mendukung dan mengukuhkan gagasan serta tesis kita,
(3) membangun kredibilitas dan reputasi penulis
5. Statistik
Statistik diartikan sebagai pemberian angka-angka
sederhana yang dipahami khalayak pembaca tetapi
memiliki nilai tinggi. Statistik menghidupkan angka-angka
yang membisu menjadi angka-angka yang bicara sendiri
Cth. Jumlah uang rakyat yang dikorupsi si Fulan sebagai
pejabat negara mencapai satu triliun rupiah. Menurut
bahasa statistik jurnalistik, angka satu triliun itu tak banyak
bicara. Khalayak pembaca mengalami kesulitan untuk
membayangkannya. Bandingkan kalau dikatakan, jumlah
dana sebesar itu sama dengan 50 ribu rumah sederhana
tipe 21 untuk pegawai negeri sipil di 200 kota di Indonesia
6. Penegasan
Menyatakan kembali suatu masalah atau gagasan dengan
kata dan kalimat yang berbeda, itulah yang dimaksud
dengan penegasan. Dalam redaksi yang berbeda,
penegasan berarti memberi penekanan pada kata atau
kalimat tertentu dengan maksud untuk dijadikan rujukan
oleh khalayak pembaca, atau paling tidak untuk diingat
dan dicatat. Penegasan memungkinkan khalayak
pembaca dapat dengan mudah mengikuti seluruh uraian
artikel kita serta mengambil butir-butir terpenting darinya
E. Tiga Prinsip Komposisi Artikel
Komposisi untuk mengingatkan agar tidak keluar dari jalur
yang telah ditetapkan
a. Kesatuan ( unity)
b. Pertautan (coherence)
c. Titik berat (emphasis)
a. Kesatuan (unity)
Prinsip kesatuan mencakup tiga unsur: sifat, isi, tujuan.
Artinya masalah apa pun yang kita kupas dalam artikel tidak
boleh keluar dari koridor ini. Kesatuan menekankan
seluruh uraian artikel berada dalam satu kesatuan dilihat
dari sifatnya, isinya, dan tujuannya.
Cth. artikel yang sifatnya serius tentang pencalonan
presiden secara langsung
. Ide :………….
2. Topik : Manfaat Perpustakaan Mandiri
FIB
3. Tesis :………….
4. Judul :…………….
Pakai kutipan, contoh
Intronya; menceritakan latar belakang
masalah; 3 halaman

Contenu connexe

Similaire à 86265111807 artikel utk_perpus

pert 11 humas.pptxsefrduhtrFJFGDhtrsrthGFD124
pert 11 humas.pptxsefrduhtrFJFGDhtrsrthGFD124pert 11 humas.pptxsefrduhtrFJFGDhtrsrthGFD124
pert 11 humas.pptxsefrduhtrFJFGDhtrsrthGFD124YuliaIya1
 
JURNALISTIK kelompok1.pptx
JURNALISTIK kelompok1.pptxJURNALISTIK kelompok1.pptx
JURNALISTIK kelompok1.pptxErmis9
 
Pert. 5 - Etika Publikasi Ilmiah abcd.ppt
Pert. 5 - Etika Publikasi Ilmiah abcd.pptPert. 5 - Etika Publikasi Ilmiah abcd.ppt
Pert. 5 - Etika Publikasi Ilmiah abcd.pptArsyulMunir1
 
Menulis artikel
Menulis artikelMenulis artikel
Menulis artikelmbanarti
 
MATERI PEKSOS- PENULISAN ARTIKEL DAN RILIS.pdf
MATERI PEKSOS- PENULISAN ARTIKEL DAN RILIS.pdfMATERI PEKSOS- PENULISAN ARTIKEL DAN RILIS.pdf
MATERI PEKSOS- PENULISAN ARTIKEL DAN RILIS.pdfBettyHerlina4
 
Proses kreatif menulis artikel
Proses kreatif menulis artikel Proses kreatif menulis artikel
Proses kreatif menulis artikel 260896
 
Publikasi karya tulis ilmiah
Publikasi karya tulis ilmiahPublikasi karya tulis ilmiah
Publikasi karya tulis ilmiahsahal jelegh
 
4. penulisan artikel dan advertorial
4. penulisan artikel  dan advertorial4. penulisan artikel  dan advertorial
4. penulisan artikel dan advertorialBinus University
 
Dasar dasar jurnalistik
Dasar dasar jurnalistikDasar dasar jurnalistik
Dasar dasar jurnalistikikramn yusna
 
Dasar dasar jurnalistik
Dasar dasar jurnalistikDasar dasar jurnalistik
Dasar dasar jurnalistikikramn yusna
 
Pengertian karya ilmiah yaitu karya tulis yang menyajikan gagasan
Pengertian karya ilmiah yaitu karya tulis yang menyajikan gagasanPengertian karya ilmiah yaitu karya tulis yang menyajikan gagasan
Pengertian karya ilmiah yaitu karya tulis yang menyajikan gagasanOperator Warnet Vast Raha
 
Pelatihan Dasar Mengenal jurnalistik Universitas Negeri Jakarta
Pelatihan Dasar Mengenal jurnalistik Universitas Negeri Jakarta Pelatihan Dasar Mengenal jurnalistik Universitas Negeri Jakarta
Pelatihan Dasar Mengenal jurnalistik Universitas Negeri Jakarta Founder Budaya Mandiri
 
Belajar pada soe hok gie: Menulis Opini sejak Mahasiswa
Belajar pada soe hok gie: Menulis Opini sejak MahasiswaBelajar pada soe hok gie: Menulis Opini sejak Mahasiswa
Belajar pada soe hok gie: Menulis Opini sejak MahasiswaIdhar Resmadi
 
Menulis-Opini-di-Media-Massa_Pustakawan.ppt
Menulis-Opini-di-Media-Massa_Pustakawan.pptMenulis-Opini-di-Media-Massa_Pustakawan.ppt
Menulis-Opini-di-Media-Massa_Pustakawan.pptAGUNGWIDODO64
 
Prediksiujikompetensigurukelassdtahun2012
Prediksiujikompetensigurukelassdtahun2012Prediksiujikompetensigurukelassdtahun2012
Prediksiujikompetensigurukelassdtahun2012arif widyatma
 
Sekilas tentang ilmu budaya dasar
Sekilas tentang ilmu budaya dasarSekilas tentang ilmu budaya dasar
Sekilas tentang ilmu budaya dasarFajar Fuzhu
 
pertemuan10karyailmiahpopuler-201116054644.pptx
pertemuan10karyailmiahpopuler-201116054644.pptxpertemuan10karyailmiahpopuler-201116054644.pptx
pertemuan10karyailmiahpopuler-201116054644.pptxNurulHidayah170323
 
Menulis di Koran
Menulis di KoranMenulis di Koran
Menulis di Koran555
 

Similaire à 86265111807 artikel utk_perpus (20)

pert 11 humas.pptxsefrduhtrFJFGDhtrsrthGFD124
pert 11 humas.pptxsefrduhtrFJFGDhtrsrthGFD124pert 11 humas.pptxsefrduhtrFJFGDhtrsrthGFD124
pert 11 humas.pptxsefrduhtrFJFGDhtrsrthGFD124
 
JURNALISTIK kelompok1.pptx
JURNALISTIK kelompok1.pptxJURNALISTIK kelompok1.pptx
JURNALISTIK kelompok1.pptx
 
Pert. 5 - Etika Publikasi Ilmiah abcd.ppt
Pert. 5 - Etika Publikasi Ilmiah abcd.pptPert. 5 - Etika Publikasi Ilmiah abcd.ppt
Pert. 5 - Etika Publikasi Ilmiah abcd.ppt
 
Menulis artikel
Menulis artikelMenulis artikel
Menulis artikel
 
MATERI PEKSOS- PENULISAN ARTIKEL DAN RILIS.pdf
MATERI PEKSOS- PENULISAN ARTIKEL DAN RILIS.pdfMATERI PEKSOS- PENULISAN ARTIKEL DAN RILIS.pdf
MATERI PEKSOS- PENULISAN ARTIKEL DAN RILIS.pdf
 
Proses kreatif menulis artikel
Proses kreatif menulis artikel Proses kreatif menulis artikel
Proses kreatif menulis artikel
 
Publikasi karya tulis ilmiah
Publikasi karya tulis ilmiahPublikasi karya tulis ilmiah
Publikasi karya tulis ilmiah
 
4. penulisan artikel dan advertorial
4. penulisan artikel  dan advertorial4. penulisan artikel  dan advertorial
4. penulisan artikel dan advertorial
 
Dasar dasar jurnalistik
Dasar dasar jurnalistikDasar dasar jurnalistik
Dasar dasar jurnalistik
 
Dasar dasar jurnalistik
Dasar dasar jurnalistikDasar dasar jurnalistik
Dasar dasar jurnalistik
 
Karangan ilmiah
Karangan ilmiahKarangan ilmiah
Karangan ilmiah
 
Pengertian karya ilmiah yaitu karya tulis yang menyajikan gagasan
Pengertian karya ilmiah yaitu karya tulis yang menyajikan gagasanPengertian karya ilmiah yaitu karya tulis yang menyajikan gagasan
Pengertian karya ilmiah yaitu karya tulis yang menyajikan gagasan
 
Pelatihan Dasar Mengenal jurnalistik Universitas Negeri Jakarta
Pelatihan Dasar Mengenal jurnalistik Universitas Negeri Jakarta Pelatihan Dasar Mengenal jurnalistik Universitas Negeri Jakarta
Pelatihan Dasar Mengenal jurnalistik Universitas Negeri Jakarta
 
Belajar pada soe hok gie: Menulis Opini sejak Mahasiswa
Belajar pada soe hok gie: Menulis Opini sejak MahasiswaBelajar pada soe hok gie: Menulis Opini sejak Mahasiswa
Belajar pada soe hok gie: Menulis Opini sejak Mahasiswa
 
Menulis-Opini-di-Media-Massa_Pustakawan.ppt
Menulis-Opini-di-Media-Massa_Pustakawan.pptMenulis-Opini-di-Media-Massa_Pustakawan.ppt
Menulis-Opini-di-Media-Massa_Pustakawan.ppt
 
Prediksiujikompetensigurukelassdtahun2012
Prediksiujikompetensigurukelassdtahun2012Prediksiujikompetensigurukelassdtahun2012
Prediksiujikompetensigurukelassdtahun2012
 
Sekilas tentang ilmu budaya dasar
Sekilas tentang ilmu budaya dasarSekilas tentang ilmu budaya dasar
Sekilas tentang ilmu budaya dasar
 
pertemuan10karyailmiahpopuler-201116054644.pptx
pertemuan10karyailmiahpopuler-201116054644.pptxpertemuan10karyailmiahpopuler-201116054644.pptx
pertemuan10karyailmiahpopuler-201116054644.pptx
 
Menulis di Koran
Menulis di KoranMenulis di Koran
Menulis di Koran
 
Artikel.pptx
Artikel.pptxArtikel.pptx
Artikel.pptx
 

Dernier

Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatArfiGraphy
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 

Dernier (20)

Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 

86265111807 artikel utk_perpus

  • 2. A. Pengertian Artikel 1. Tulisan lepas berisi opini seseorang mengupas tuntas suatu masalah tertentu yang sifatnya aktual dan atau kontroversial dengan tujuan untuk memberitahukan (informatif), mempengaruhi dan meyakinkan (persuasif), atau menghibur khalayak pembaca (rekreatif) Lepas berarti: - siapa pun boleh menulis artikel dengan topik bebas sesuai dengan minat dan keahliannya masing-masing. - boleh kapan saja dan dimana saja 2. Secara teknis jurnalistik artikel ialah: salah satu bentuk opini yang terdapat dalam surat kabar atau majalah.
  • 3. Ada 3 kelompok besar isi halaman surat kabar: a). Berita (news), b) Opini (views), c) Iklan (advertising) Kelompok berita meliputi: a). berita langsung (straight news); b). berita foto (photo news); c). berita suasana-berwarna (colour news); d). berita menyeluruh (comprehensive news); e). berita mendalam (depth news); f). berita penafsiran (interpretative news); g). berita penyelidikan (investigative news). Tugas: cari contoh berita di atas di internet atau koran.
  • 4. Kelompok opini: a). tajuk rencana (editorial); b). Karikatur; c). Pojok; d). Artikel; e). Kolom; f). Surat pembaca. Berita dan opini dipisah karena: - berita merupakan fakta objektif - opini sifatnya subjektif
  • 5. B. Tujuh Karakteristik artikel 1. Ditulis dengan atas nama (by line story). 2. Mengandung gagasan aktual dan atau kontraversial. - Aktual maksudnya baru, belum banyak ditulis, diketahui atau dibicarakan orang. - Artikel menghindari gagasan usang, datar, monoton 3. Gagasan yang diangkat harus menyangkut kepentingan sebagian terbesar khalayak pembaca. 4. Ditulis secara referensial dengan visi intelektual. artikel karya nonfiksi mengandalkan kognisi, harus didukung oleh seperangkat bacaan, pengetahuan dan teori yang relevan. Artikel merujuk pada logika akal sehat (common sense), bukan logika klenik atau mistik.
  • 6. Ciri-ciri Artikel yang ditulis secara referensial : - logis, - sistematis, - analitis, - akademis dan etis. 5. Disajikan dalam bahasa yang hidup, segar, populer, komunikatif. 6. Singkat dan tuntas. singkat dua pengertian yaitu filosofis dan teknis. singkat secara filosofis berarti tidak bertele-tele, tidak mendayu- dayu dan tidak berputar-putar, tidak mengerjai pembaca, tidak membuang-buang waktu siapa pun. singkat secara teknis berarti disesuaikan dengan kapling atau ruangan yang tersedia 15-20 paragraf ada juga 21-26 paragraf
  • 7. Tuntas artinya tidak bersambung ke edisi berikutnya. Harus diingat surat kabar adalah - bacaan murah dan massa hanya untuk hari ini, besok apalagi lusa sudah basi - mereka yang membaca hari ini, belum tentu besok atau lusa membaca surat kabar yang sama 7. Orisional merujuk pada dua hal. - Artikel harus asli merupakan karya kita, bukan ciplakan atau bajakan. - Artikel harus ditulis dan dikirimkan ke surat kabar atau majalah harus asli, bukan foto kopi atau salinannya. Artikel fotokopi hanya untuk dokumentasi di rumah
  • 8. II
  • 9. C. Jenis-Jenis Artikel 1. Artikel praktis bersifat petunjuk praktis tentang cara melakukan sesuatu (how to do it). artikel praktis menekankan pada aspek ketelitian dan keterampilan daripada masalah pengamatan dan pengembangan pengetahuan serta analisis peristiwa. Pesan disusun menggunakan pola kronologis (urutan waktu atau tahapan pekerjaan). misal: petunjuk membuka internet, cara praktis merawat tanaman bonsai, sepuluh langkah membuat kue tart, kiat ramping, cantik dalam 15 hari, cara cepat menguasai rumus dan hitungan matematika. 2. Artikel ringan ditemukan pada rubrik anak-anak, remaja, wanita, dan keluarga yang dikemas dengan gaya informasi dan hiburan (infotainment).
  • 10. Topik yang diangkat ringan dan disajikan dengan ringan, yaitu tidak menguras pikiran, tidak memerlukan persiapan dan perhatian khusus untuk membacanya, dan dapat dibaca disembarang waktu dan tempat. Tidak memerlukan analisis yang tajam, tidak akademis. Contoh: kiat sukses belajar di perguruan tinggi, benarkah anda tipe orang ambisius, sepuluh ciri wanita setia, sembilan kelemahan pria di mata wanita. 3. Artikel halaman opini sifatnya pandangan subjektif. Mengupas masalah secara serius dan tuntas dengan merujuk pada pendekatan analitis akademis. Sifatnya relatif berat. Ditulis oleh mereka yang memiliki latar belakang pendidikan, pengetahuan, keahlian, atau pengalaman memadai di bidangnya masing-masing. letaknya pada halaman khusus opini bersama tulisan opini lain yakni tajuk rencana, karikatur, pojok, kolom dan surat pembaca.
  • 11. 4. Artikel analisis ahli biasanya pada halaman muka, halaman berita, atau halaman dan rubrik khusus tertentu. Ditulis oleh ahli atau pakar di bidangnya dalam bahasa yang populer dan komunikatif. Artikel analisis ahli mengupas secara tajam dan mendalam suatu persoalan yang sedang menjadi sorotan dan bahan pembicaraan hangat masyarakat. Topik yang diangkat seperti; ekonomi, politik, pendidikan, sosial, agama, budaya, industri, iptek Mendekatkan berita dengan Artikel analisis ahli untuk mendekatkan pokok masalah yang sedang disorot dalam berita sebagai suatu persoalan yang mengandung pertanyaan dengan tinjauan pakar dibidang yang sama yang memberikan penjelasan dan jawaban kepada sidang pembaca.
  • 12. D. Kedudukan dan Fungsi artikel 1. Sebagai penafsir dan penerjemah berita bagi surat kabar. Artikel berfungsi menggabungkan atau menyatukan serpihan fakta-fakta dalam berita yang berserakan ke dalam satu bangunan satu cerita yang utuh, jelas, tegas, dan enak dibaca. Fungsi artikel sebagai pendamping dan sekaligus penerjemah berita. Surat kabar besar opini merupakan wajib, surat kabar kecil tidak. ada tiga mazhab peniadaan rubrik opini a. Artikel karya individu yang harus dibayar secara layak. Mengingat efisiensi pendanaan, rubrik ini ditiadakan. b. Surat kabar yang baru terbit modal masih terbatas halaman khusus opini (tajuk rencana, karikatur, artikel, kolom, surat pembaca) digunakan untuk berita untuk mencari, memperluas & meningkatkan jaringan kerja sama dengan instansi pemerintah, badan usaha milik negara, ormas dan perusahaan swasta, seperti rubrik laporan infotorial, sponsorship.
  • 13. c. artikel, kolom dan karikatur termasuk “rubrik pemborosan’ yang tidak mendatangkan uang atau iklan. Dalam perfektif bisnis penerbitan pers, rubrik yang berpotensi melahirkan pemborosan atau disefesiensi mutlak harus dikaji-ulang secara seksama dan harus ditiadakan. Pandangan di atas salah. Kehadiran artikel berkaitan dengan reputasi, kredibilitas atau citra suatu surat kabar secara keseluruhan. 2. Sebagai wahana diskusi dan sosialisasi gagasan, kontribusi pemikiran dalam kerangka mencari solusi, serta proses sarana aktualisasi dan eksistensi diri bagi penulis.
  • 14. (1). wahana diskusi dan sosialisasi gagasan kepada masyarakat : Sebagai seorang intelektual, penulis harus selalu resah atas berbagai hal yang dibaca, dilihat, didengar dan dialaminya. Keresahan dituangkan dalam artikel. Penulis bersikap atas nama kebenaran, kejujuran, keadilan, demokrasi, penegakan hukum, norma-norma sosial agama, atau sesuatu yang sifatnya sangat normatif & diakui secara universal. Terserah pembaca mengikut atau menolak pendapat (2) Sarana kontribusi pemikiran untuk memberikan solusi terhadap suatu persoalan yang sedang dihadapi masyarakat atau bangsa. Berdasarkan ilmu, pengetahuan, kedudukan & pengalaman yang dimilikinya, penulis dapat memberi penjelasan dan masukan secara aktual, akurat, akuntabel (dpt dipertanggungjawabkan) terhadap suatu pemerintah dan kalayak banyak.
  • 15. (3) Sarana proses sarana aktualisasi dan eksistensi diri bagi penulis. Merupakan mengaktualisasi pendapat descartes cogito ergo sum menjadi Saya menulis, maka saya ada. Selama ia menulis, eksistensinya diketahui dan diakui, selama tidak menulis eksistensinya hilang.
  • 16. III
  • 17. E. SYARAT MENJADI PENULIS ARTIKEL a). Teknikal merupakan kemampuan menggunakan atau mengoperasikan minimal satu peralatan kerja seperti mesin tik, komputer, laptop, notebook, e-mail (surat elektronik, electronic mail). b). Mental menunjuk pada tekad, semangat, kemauan keras untuk terus belajar dengan disertai sikap pantang menyerah. Menulis menggabungkan 3 kemampuan sekaligus: ilmu, seni dan keterampilan. Sebagai ilmu, menulis ada teorinya. Sebagai seni perlu sikap kreatif. Sebagai keterampilan harus dilakukan secara berulang-ulang, periodik, rutin. Tidak boleh cepat mengeluh & bosan, tidak boleh cepat puas. Harus percaya diri. Untuk sukses perlu pengorbanan pikiran, waktu, tenaga, biaya.
  • 18. c). Reading habit yaitu kebiasaan dan budaya baca sebagai kebutuhan pokok sehari-hari. Penulis yang baik adalah pembaca yang baik. Waktu baca minimal 3 jam: 2 jam untuk membaca berkaitan dengan latar belakang pendidikan, pengetahuan atau bidang keahliannya; 1 jam untuk membaca yang berhubungan dengan hobi atau kesukaannya. d). Intelektual berkaitan dengan visi akademis, daya nalar, wawasan ilmu pengetahuan serta kemampuan dalam menyajikan tulisan secara logis, sistematis dan analitis didukung oleh referensi yang relevan, aktual, dan representatif. Seorang intelektual bekerja menggunakan rasio artinya merujuk pada pengetahuan teoritis, landasan empiris disertai asumsi, argumen, analisis dan konklusi yang bisa dipertanggungjawabkan secara akademis.
  • 19. Artinya, segala-sesuatunya bisa dibaca, diperiksa, dikoreksi, dan diuji oleh siapa pun secara demokratis. Dalam dunia ilmu sosial, kebenaran tidaklah bersifat tunggal dan monopolistik. Siapa pun dapat menawarkan dan mengajukan kebenaran melalui pasar ide yang bebas itu. e). Sosiokultural merupakan kemampuan beradaptasi dengan lingkungan sosial termasuk menjalin komunikasi dengan pihak media massa. Penulis harus supel, pandai bergaul, bisa menyesuaikan diri, diterima oleh siapa saja, akrab dengan siapa saja, populis, jujur, terbuka, tampil sebagai pribadi menyenangkan, rendah hati. Untuk itu seorang penulis harus rajin ikut berbagai pertemuan, diskusi, seminar, sarasehan, lokakarya, jajak bicara (talkshow), yang berkaitan pada pengembangan dan penajaman intelektualisme dalam dimensi sosial dan kultural.
  • 20. 2. PERSIAPAN MENULIS ARTIKEL A. Tiga Tahap Menulis Artikel A). Persiapan penulisan (prewriting), B). Pelaksanaan penulisan (writing), C). Perbaikan materi tulisan (editing). ad.A). Tahap Persiapan harus menyiapkan: 1). Aspek administratif, 2). aspek teknis, 3). aspek akademis dan 4). aspek psikologis ad.1). Aspek administratif menyiapkan mesin tik, pita mesin tik, komputer tinta, kertas, pinsil, stabilo, sumber-sumber rujukan seperti buku, surat kabar, majalah, jurnal, kliping berita, kliping artikel. ad.2). Aspek teknis pastikan peralatan kerja seperti komputer, mesin tik, printer berfungsi dengan baik.
  • 21. ad.3). Aspek akademis Buat kerangka karangan (out line) sederhana untuk memudahkan menulis dan menghindari tumpang-tindih bahasan, dan buat daftar referensi, sumber rujukan, dan siapkan bahan kutipan. Jangan melakukan menulis sambil membaca, karenakan akan asyik membaca. ad. 4) Aspek psikologis Jangan pernah menganggap menulis adalah pekerjaan yang memberatkan atau menjengkelkan. Buat suasana menulis menjadi menyenangkan, ditemani musik, bagi kaum hawa menyiapkan makanan ringan, kaum pria rokok atau kopi. Dianjurkan duduk dihadapan kompter 5-6 jam. ad.B). Tahap Pelaksanaan Penulisan - Harus memusatkan perhatian hanya kepada tulisan dan menghindari gangguan yang dapat membatalkan aktifitas. - Menulis harus utuh dan tuntas pembahasannya.
  • 22. ad.C). Tahap Perbaikan Materi Tulisan (penyuntingan) harus membaca, memperhatikan, mengoreksi, serta melakukan revisi terhadap: a). Revisi Judul periksa judul, beri status sementara atau permanen, atau diubah kembali atau diganti. Sering penulis pemula membuat judul terlalu panjang, terlalu singkat, datar, tidak menarik, tidak membumi, terlalu akademis (judul persis sama dengan judul laporan, skripsi yang kaku, dingin dan sangat formal. b). Revisi Intro Intro adalah bagian pembuka, pendahuluan.dalam pidato intro adalah pengantar sebelum sampai kepada pokok bahasan. Intro cukup 3 paragraf, ringkas, jelas, menarik. Penulis pemula sering melahirkan intro yang berkepanjangan, bertele-tele, berputar-putar, tidak jelas, tidak ringkas, tidak menarik, membosankan, membingungkan
  • 23. c). Revisi Komposisi. Komposisi berarti susunan. Susunan maksudnya beraturan. d). Revisi Akurasi dan Relevansi data (referensi). teliti dalam mengutip nama seseorang, jabatan, pangkat, kedudukan, alamat, angka, tanggal, bulan, tahun. Teliti data yang dikutip harus relevan dengan pokok bahasan. e). Revisi Ejaan dan Istilah-istilah Teknis serta kata serapan yang dipakai. Pergunakan istilah teknis dengan istilah yang dipahami umum karena massa sangat heterogen. Jika tak terhindarkan, beri penjelasan istilah teknis tersebut dalam tanda kurung. f). Revisi Gramatika Perhatikan masalah tata bahasa, struktur kalimat, paragraf, kata, ejaan. Pangkas paragraf-paragraf panjang, gunakan kalimat pendek, tegas, jelas, sederhana, mudah dimengerti.
  • 24. g). Revisi Bobot dan Substansi materi tulisan. Menulis untuk memberi tahu, meyakinkan, membujuk atau mempengaruhi, menghibur dan sekaligus untuk menunjukkan kapasitas dan kredibilitas penulis. Penulis layak menulis suatu topik karena memang pokok bahasan itu sesuai dengan disiplin ilmu, pengetahuan, keahlian, dan bidang pengalamannya. Jangan salah kirim artikel ke media lokal atau nasional, sebab bobot berbeda. h). Revisi Asumsi Dampak yang diharapkan dari media dan khalayak pembaca. Buat asumsi terhadap tulisan kita, apakah pembaca setuju, memberikan dukungan, netral ata mungkin saja menentangnya jika ternyata tulisan kita tersebut sudah jadi terbit.
  • 25. 2. CARILAH IDE YANG BAIK Ide adalah sesuatu yang melintas dalam pikiran kita yang sifatnya masih umum, dapat berbentuk sebuah kata, kalimat, gambar,simbol, warna, isyarat, tanda, dapat nama orang, binatang, hewan, tumbuh-tumbuhan. Dari ide muncullah yng disebut gagasan. Gagasan dalam bahasa psikologi adalah sesuatu yang memotivasi untuk melakukan suatu pernyataan, sikap, atau tindakan tertentu. 1. Sumber ide artikel Menurut prof. Wayne N. Thompson dalam Fundamentals of Communication (1957) ada 10 : a). Pengalaman pribadi. b). Hobi atau keterampilan. c). Pengalaman pekerjaan atau profesi, pelajaran sekolah, kuliah, penataran atau pelatihan.
  • 26. d). Pendapat dan hasil pengamatan pribadi seperti kritikan pada permainan, pertunjukan, pameran, film, sinetron, buku, puisi, kaset, lukisan. e). Peristiwa aktual, yakni peristiwa yang sedang atau baru terjadi dan menjadi sorotan serta pembicaraan publik, seperti berita halaman muka surat kabar, berita radio dan televisi, ceramah, penemuan mutakhir. f). Peristiwa yang bakal tejadi. g). Masalah abadi seperti agama, pendidikan, kemanusiaan. h). Masalah masyarakat yang belum selesai seperti kolusi, korupsi, nepotisme (KKN). i). Kejadian khusus seperti peringatan atau perayaan hari-hari bersejarah. j). Minat khalayak seperti kesehatan, penampilan, mode, pengembangan diri, tambahan ilmu, tambahan penghasilan.
  • 27. 2. Menyeleksi dan menetapkan ide Ide masih gagasan liar yang bersifat abstrak, konseptual. Ide harus ditingkatkan menjadi topik secara kongkret sehingga operasional. Syarat ide yang baik menunjuk pada tiga hal: a. Aktual, b. Relevan, c. Terjangkau ad. a. Aktual maksudnya gagasan harus mengandung kebaruan. ide aktual menarik perhatian, mengusik rasa ingin tahu, membuka cakrawala pengetahuan khalayak pembaca. ad.b. Relevan berarti ide ditulis sesuai dengan disiplin ilmu, latar belakang pendidikan, pengetahuan, atau bidang keahlian penulis. ad.c. Terjangkau menunjuk pada daya dukung tenaga, biaya, sarana, referensi.
  • 29. 3. TETAPKAN TOPIK SECARA SPESIFIK Topik secara sederhana adalah pokok bahasan. Secara teknis topik adalah penyataan tentang isi pokok bahasan yang sudah dibatasi ruang lingkupnya secara spesifik. Kriteria topik artikel: 1). Topik harus sesuai dengan latar belakang pengetahuan, pendidikan, atau bidang keahlian, sehingga memungkinkan kita lebih tahu dibandingkan dengan rata-rata khalayak pembaca. 2). Topik harus menarik minat, sekaligus menarik minat khalayak sehingga terjadi titik singgung kepentingan. 3). Topik harus sesuai dengan bingkai pengetahuan khalayak sehingga khalayak dapat dengan mudah mengikuti jalan pikiran dan seluruh uraian artikel kita
  • 30. 4). Topik harus aktual, fenomental, atau kontroversial sehingga dengan cepat dan mudah memancing motivasi kepada khalayak pembaca untuk segera membaca artikel. 5). Topik harus jelas ruang lingkup dan pembatasannya (spesifik) sehingga kita dapat mengetahui dengan persis kapan harus mulai dan kapan harus mengakhiri serta dalam beberapa paragraf artikel itu dapat disusun secara utuh dan tuntas. 6). Topik harus dapat ditunjang dengan bahan yang ada (referensial) sehingga memungkinkan kita untuk dapat bekerja secara lebh efektif dan efesien dengan hasil memuaskan. 4. PILIH JUDUL PROVOKATIF Judul adalah identitas artikel. Judul sangat penting dari dua segi; a). Bagi artikel merupakan sebagai identitas pengenal agar tak abstrak sehingga mampu memberi pesan. B). Bagi khalayak pembaca adalah pemicu daya tarik pertama bagi pembaca untuk membaca artikel.
  • 31. Tujuh syarat judul artikel: 1). Provokatif, yaitu mampu membangkitkan minat dan perhatian sehingga khalayak pembaca tergoda seketika untuk membaca artikel, minimal sampai intro atau tiga pargraf pertama. Dalam bahasa pemasaran, judul merupakan iklan. 2). Singkat-padat, berarti langsung menusuk jantung, tegas , lugas, terfokus, menukik pada pokok bahasan, tidak bertele-tele (to the point). Bagi pers judul harus singkat karena: a). Keterbatsan tempat pada halaman media, b). Karena waktu dan situasi yang dimiliki pembaca sangat terbatas dan bergegas. Judul pers 3-7 kata, judul kolom 1-4 kata. 3). Relevan, berkaitan atau sesuai dengan pokok bahasan, tidak menyimpang dari topik. Judul yang baik harus diambil dari topik. Topik yang baik harus mencerminkan keseluruhan uraian.
  • 32. 4). Fungsional, artinya setiap kata pada judul bersifat mandiri, berdiri sendiri, tidak bergantung kepada kata yang lain, serta memiliki arti yang tegas dan jelas. Contoh yang fungsional: “ Menyikapi Penanggulangan Kaki Lima di Kota Bandung.” 5). Informal, berarti menghindari pola penulisan judul yang sifatnya kaku (rigid), dingin, formal, sebagaimana ditemukan pada judul laporan penelitian, kertas kerja, makalah, skripsi, atau disertasi. Judul yang informal berarti menarik, atraktif, hidup, segar. 6). Refresentatif, berarti judul yang kita tetapkan mewakili pokok bahasan. Judul artikel harus dua variabel yaitu variabel bebas (independent variable) dan variabel terikat (dependent variable). Contoh topik artikel tentang “seberapa jauh peluang Amien Rais untuk terpilih menjadi presiden periode 2004-2009” , tidak representatif bila judul yang dipilih berbunyi: “Menjadi presiden”. Yang refresentatif adalah: “Peluang Amien Rais Menjadi Presiden”
  • 33. 7). Merujuk kepada bahasa baku artinya judul merupakan identitas awal sebuah artikel, oleh karena itu harus menggunakan bahasa baku, sebab identitas penulis dipertaruhkan di sini. 6. RUMUSKAN TESIS SECARA RINGKAS Tesis adalah pendapat utama dari keseluruhan uraian artikel yang ditulis. Tesis disebut juga kesimpulan. Setiap artikel harus memiliki tesis. Secara teknis tesis terbagi atas tesis utama dan tesis pendukung. Syarat tesis ada 3 yaitu : -harus ringkas dan jelas; -mencerminkan topik; -mengandung kebaruan.
  • 34. A. Ringkas dan jelas artinya kesimpulan dinyatakan dalam kalimat yang ringkas, jelas, jernih, mudah dipahami maksudnya, serta tidak menimbulkan salah pengertian terhadap siapa pun yang membacanya. Merujuk kepada bahasa metode penelitian, tesis artikel harus operasional, bukan pernyataan konseptual yang masih harus dirumuskan secara spesifik serta dirinci indikator-indikatornya. B. Mencerminkan topik maksudnya tesis harus mencerminkan pokok persoalan yang dinyatakan dalam kalimat topik. Contoh: topik tentang peluang Amien Rais menjadi presiden. Judul: Peluang Amin Rais menjadi Presiden. Tesisnya menyatakan apakah peluang itu besar, sedang, kecil, atau sama sekali tidak ada. Katakan peluang itu dalam kalimat tesis secara ringkas.
  • 35. c. Mengandung kebaruan maksudnya tesis bukan pengulangan dari apa yang sudah dikemukakan oleh para penulis atau narasumber lain. Jika ini terjadi disebut pengekor (epigon), berarti sudah basi, sudah usang. Tesis diturunkan: a). Saat memulai menulis artikel yaitu untuk artikel deduktif (kesimpulan dinyatakan terlebih dahulu baru kemudian disusul dengan penjelasan , argumen, uraian) tepatnya pada bagian intro. b). Saat mengakhiri artikel berarti tempatnya pada bagian penutup. Ini merupakan artikel induktif (artinya kesimpulan dinyatakan pada bagian akhir bahasan, dengan terlebih dahulu menjelaskan latar belakang, penjelasan dan alasan atau argumen). Jadi Artikel induktif didahului dengan uraian kemudian diakhiri dengan kesimpulan. Kalimat topik berupa kalimat eksplanatif (paparan), dan kalimat tesis harus berupa konklusif (menyimpulkan).
  • 37. 7. BUATLAH KERANGKA SEDERHANA (OUT LINE) kerangka karangan harus memuat; (a) ide, (2) topik, (3) tesis, (4) judul, (5) kerangka artikel dengan merujuk pada pola 3P dan rumus ABC, dan (6) referensi. Pola 3P adalah pendahuluan, pembahasan, dan penutup -bagian pendahuluan atau pembukaan disebut intro. -bagian penutup dinamakan kesimpulan (jika menggunakan pendekatan induktif Rumus ABC merupakan urutan pekerjaan yang sifatnya alfabetis sama dengan numerik (123). A = P1 ( pendahuluan)= 3 PARAGRAF B = P2 ( pembahasan) = 11 PARAGRAF C = P3 ( penutup) = 2 PARAGRAF
  • 38. Contoh kerangka karangan merujuk pola 3P dan Rumus ABC 1. Ide : Amien Rais 2. Topik : Meneropong peluang Amien Rais untuk bisa terpilih menjadi presiden periode 2004-2009 dibandingkan dengan empat kandidat presiden pesaingnya, Wiranto, Susilo Bambang Yudhoyono, Megawati Soekarnoputri, dan Hamzah Haz 3. Tesis : Peluang Amien Rais untuk terpilih menjadi presiden sangat besar selama tokoh reformasi yang dikenal bersih, jujur, vokal, serta tak bermasalah secara moral dan hukum ini mampu menggalang kerja sama dan dukungan dari kalangan kaum muda perkotaan, Muhammadiyah, dan NU. 4. Judul : Peluang Amien Rais Menjadi Presiden
  • 39. 5. Kerangka Karangan (out line): (Pendahuluan) A. Kesiapan Jadi Kandidat Presiden - Deklarasi Kesiapan jadi Presiden - Reaksi pro-kontra berbagai kalangan - Pilihan manis dan pahit (Pembahasan) B. Peluang dan Tantangan yang Dihadapi - Rekam Jejak sebagai tokoh reformasi - Peluang dukungan suara terbesar - Tantangan dari para pesaing (Penutup) C. Program Kerja dan Strategi Kampanye - Program kerja yang ditawarkan - Strategi kampanye yang dipilih - Asumsi sikap politik masyarakat
  • 40. 8. PILIH REFERENSI YANG RELEVAN Cara menulis kutipan untuk artikel: 1) Kutipan lengkap; nama penulis, judul buku, nama penerbit, tahun terbit, halaman. Berharga bagi kalangan intelektual/ akademis cth. Menurut AS Haris Sumadria dalam buku Menulis artikel dan Tajuk Rencana, Bandung, Simbiosa media, 2004 (19-41), persiapan menulis artikel mencakup……………… 2) Kutipan lengkap tetapi tanpa menyebutkan halaman yang dikutip; nama penulis, judul buku, kota penerbit, nama penerbit dan tahun terbit. Berharga bagi kalangan intelektual/ akademis cth. Menurut AS Haris Sumadria dalam buku Menulis artikel dan Tajuk Rencana, Bandung, Simbiosa media, 2004, persiapan menulis artikel mencakup………………
  • 41. 3) Kutipan yang hanya menyebutkan nama penulis dan judul buku serta tahun terbit. Kota penerbit dan nama penerbit tidak dicantumkan. Jenis sederhana. Penulis artikel menyukainya. cth. Menurut AS Haris Sumadria dalam buku Menulis artikel dan Tajuk Rencana (2004), persiapan menulis artikel mencakup……………… 4) Kutipan yang hanya menyebutkan nama penulis secara lengkap tetapi tidak mencantumkan judul buku, kota, dan nama penerbit. Halaman yang dikutip dicantumkan. Kutipan ini tak banyak memberikan informasi kepada pembaca. cth. Menurut AS Haris Sumadria (2004:12), persiapan menulis artikel mencakup……………… 5) Kutipan yang hanya menyebutkan nama penulis tetapi tidak mencantumkan judul buku. Halaman yang dikutip tidak di cantumkan. Kutipan ini miskin informasi dan menyulitkan pembaca
  • 42. cth. Menurut AS Haris Sumadria (2004), persiapan menulis artikel mencakup……………… 6) Kutipan yang hanya menyebutkan nama belakang penulis, halaman yang dikutip dicantumkan. Kutipan ini tidak informatif. Sebagian kecil kalangan intelektual / akademis menyukainya cth. Menurut Sumadria (2004:12), persiapan menulis artikel mencakup……………… 7) Kutipan yang hanya menyebutkan nama belakang penulis, halaman yang dikutip tidak dicantumkan. Kutipan ini tidak informatif. Pembaca tidak menyukai ini cth. Menurut Sumadria (2004), persiapan menulis artikel mencakup………………
  • 43. Referensi Harus memenuhi 3 syarat: (1). Relevan, (2) aktual, (3) representatif Relevan berarti sumber rujukan yang digunakan sesuai dengan topik atau pokok bahasan artikel kita. Aktual berarti sumber rujukan yang dikutip itu haruslah yang paling baru atau terkini. Misalnya tentang teori, model atau pendekatan yang digunakan. Data yang digunakan harus yang mutakhir, bukan yang kadaluwarsa. Representatif berarti mewakili dan memadai. Misalnya menulis topik artikel tentang gejala makin maraknya kasus korupsi yang dilakukan pejabat di daerah, sama sekali tidak mewakili dan tidak memadai apabila kita hanya merujuk pada satu buku yang mengulas tentang otonomi daerah. Logika akal sehat mengatakan, penyebab korupsi tidak hanya otonomi daerah, tetapi masih ada sedikitnya lima faktor lain. Kalimat faktor lain harus dicari dari sumber rujukan yang berbeda, dengan pendekatan yang berbeda
  • 44. 3. PELAKSANAAN MENULIS ARTIKEL Tujuh langkah yang harus dikerjakan: a. Kuasai pengertian intro b. Kenali tiga fungsi intro c. Cari salah satu jenis intro yang tepat sesuai dengan tuntutan topik d. Gunakan beberapa teknik pengembangan bahasan untuk mempertajam pengamatan serta memfokuskan ruang bidik analisis e. Perhatikan 3 prinsip dasar komposisi f. Kuasai dengan baik cara penyusunan pesan g. Pilih jenis penutup yang relevan dan paling baik
  • 45. tugas  Buat out line (kerangka Karangan=sistematika karangan) tulisan artikel  Topik =perpustakaan untuk mahasiswa fib  Buat judul  Dikumpulkan pertemuan berikutnya , 10 oktober 2016
  • 46. Mid semester  Kembangkanlah topik dan kerangka yang dijadikan tugas menjadi tulisan artikel.  Gunakan sesuai petunjuk yang ada  Dikumpulkan 20 November 2016
  • 47. A. Apakah Intro Itu? Anatomi artikel ada 3 yaitu -pembukaan, -pembahasaan, -penutup Intro adalah bagian pembukaan atau pendahuluan (harus singkat) Letaknya biasanya pada tiga paragraf pertama, tidak boleh lebih dari tiga paragraf Intro harus ditulis dalam kalimat yang ringkas, jelas, jernih, sederhana, dan menarik B. Fungsi Intro Fungsi intro ada empat: -Atraktif -Korelatif -Introduktif -Kredibilitas
  • 48. 1). Atraktif artinya intro yang kita tulis harus mampu untuk membangkitkan perhatian dan minat khalayak pembaca terhadap topik persoalan yang kita bahas Fungsi intro ini lebih banyak menyentuh wilayah psikologis pembaca. Ingatan dan perhatian pembaca diusik, dicubit, dibangunkan Proses komunikatif efektif didahului tiga tahapan: - perhatian - pengertian - penerimaan 2). Introduktif harus dapat mengantarkan pokok persoalan yang dikupas dengan tegas dan jelas sehingga pembaca dapat mengenali dan merumuskannya dengan mudah. Intro harus memuat kalimat topik yakni pernyataan tentang isi pokok bahasan yang sudah dibatasi ruang lingkupnya secara spesifik
  • 49. 3). Korelatif Kalimat dan paragraf pertama yang ditulis harus dapat membuka jalan bagi kalimat dan paragraf kedua dst. Intro bertugas sebagai penghubung dengan dua bagian yang lain yakni bagian pembahasan dan bagian penutup. 4). Kredibilitas Intro akan menunjukkan kepada tingkat pengetahuan, keahlian, pengalaman yang dimiliki penulisnya
  • 50. C. Jenis-Jenis Intro Artikel a). Langsung menyebutkan pokok persoalan yang dibahas (dilakukan jika topik menjadi pusat perhatian khalayak) Cth. Kegagalan Tim Indonesia mempertahankan Piala Thomas setelah dipaksa menyerah 2-3 dari Tim Denmark dalam semifinal Thomas Cup 2004 di Jakarta, Jumat, 15 Mei 2004 harus segera dievaluasi secara menyeluruh. Kita harus bangkit Untuk bisa merebutknya kembali pada Thomas Cup 2006 di Jepang. Tak ada pilihan lain! Cth. Bagaimana rakyat bisa salah, karena rakyat tidak pernah memutuskan kebijaksaaan. Rakyat, tempat tinggal, dan pemerintahan, adalah unsur-unsur pokok sebuah negara. Tempat tinggal, tanah dan air, juga tidak bisa disalahkan. Semua kesalahan negara itu terletak pada pemerintahnya. Negara yang kacau akibat pemerintahnya yang kacau. Negara yang miskin, apakah akibat pemerintahnya yang miskin?
  • 51. b). Melukiskan latar belakang masalah. Penulis menerangkan sejarah topik, membatasi pengertian dan menyatakan masalah-masalah utamanya. Mengapa timbul persoalan itu, apa hubungannya dengan khalayak, dan mengapa masalah itu dipilih. Cth. siapa pun presiden yang akan terpilih dalam pemilu presiden 2004, satu persoalan besar sudah menghadang di depan: pengangguran. Menurut data Badan Pusat Statistik, sejak 1997 sampai dengan 2003, angka pengangguran terbuka di Indonesia terus menanjak, dari sekitar 4 juta jiwa menjadi 10 juta jiwa yang didominasi oleh penganggur usia muda. Bila dihitung dengan mereka yang dikategorikan sebagai penganggur setengah terbuka, total jumlah pengangguran di Indonesia diperkirakan mencapai 40 juta jiwa
  • 52. c). Menghubungkan dengan peristiwa mutakhir atau kejadian yang sedang menjadi pusat perhatian masyarakat Cth. Seperti sudah diduga sebelumnya, sidang kabinet terbatas polkam 13 mei 2004 akhirnya menyetujui perubahan status darurat meliter Aceh pada 19 Mei 2004 menjadi darurat sipil. Namun, perubahan status tidak otomatis meningkatkan nuansa kegembiraan dalam diri masyarakat. Tertangkap pada liputan-liputan media. Sebagian besar menunjukkan sikap masa bodoh dengan perubahan status itu. d). Menghubungkan dengan peristiwa yang sedang diperingati Ini biasanya dilakukan untuk memperingati hari bersejarah, bangunan baru atau orang besar yang sudah tiada. Cth. Jakarta terbakar. Di banyak wilayah, pertokoan dijarah, dihancurkan, dan dibakar. Lalu lintas kacau, ribuan orang tewas terpanggang, dan sejumlah perempuan dilaporkan mengalami kekerasan seksual dan pemerkosaan. Jakarta berduka. Indonesia berduka.
  • 53. e). Menghubungkan dengan tempat penulis melakukan aktifitasnya. biasanya diungkapkan peristiwa historis, fungsi, atau hal-hal yang relevan dengan pokok bahasan. Cth. Dalam beberapa bulan terakhir, saya terlibat aktif dalam kegiatan safari pemberdayaan masyarakat. Saya ditugaskan antara lain untuk berkampanye betapa pentingnya media warga dalam membangun masyarakat kelurahan atau desa yang mandiri, partisipatif, dan demokasi. Wilayah kerja saya mencakup lebih dari 100 desa dan kelurahan di empat kota di Jawa Barat. Karena itulah, kecamatan demi kecamatan saya datangi. Kelurahan demi kelurahan saya singgahi. Desa demi desa saya kunjungi. Saya pun dituntut fasih berceramah dalam bahasa Sunda.
  • 54. f). Menghubungkan dengan suasana emosi (mood) yang tengah meliput khalayak Cth. Suasana duk mendalam memenuhi Kota Beslan, Negara Bagian Ossetia Utara, Minggu (5/9). Rusdia berduka dan menangis. Dengan bercucuran air mata puluhan pria menggali tanah untuk pemakaman ratusan korban penyanderaan di Rusia. Setidaknya 394 tewas dan lebih dari 600 orang lainnya dirawat di rumah sakit pada akhir operasi pembebasan sandera pada sebuah sekolah di Belsan, Rusia. Sabtu 4 September 2004 itu. Presiden Rusia Vladimir Putin pun menyatakan perang melawan teroris. g). Menghubungkan dengan peristiwa sejarah yang terjadi di masa lalu. alusio historis menanamkan kesan yang kuat kepada khalayak Cth. Awal abad ke-19 bagi pemerintah kolonia Belanda merupakan tahun- tahun ketidakpastian. Seperti pada masa-masa lalu, rakyat atau penduduk hidup dalam penderitaan antara lain karena banyaknya pajak atau cukai. Seperti pajak tanah, pengawang-ngawang (halaman, cukai gendhongan, dan
  • 55. jembatan. Selain itu ada pungutan yang dalam bahasa Belanda disebut contingenten (pajak in natura atau dalam bentuk barang) dan verplichte leverantie (setoran wajib) h). Menghubungkan dengan kepentingan vital strategis khalayak. cth. Pupuk langka sudah biasa. Apakah akibat tata niaga? Kelihatannya begitu. Memang ironis: tata niaga diberlakukan untuk menjamin ketersediaan pupuk, tapi dalam beberapa tahun terakhir, mungkin justru tata niagalah biang kerok kelangkaannya. i). Memberikan pujian pada khalayak atas prestasi mereka. Cth. Anak Pangalengan itu kini sangat berbahagia. Cita-cita besarnya terkabul sudah. Taufik Hidayat, atlet bulu tangkis yang selama ini dinilai kontroversial atas segala macam ulah dan tingkahnya, mengukir sejarah dengan meraih medali emas bulu tangkis tunggal putra Olimpiade Athena 2004. Anak manis yang ketika di sekolah dasar dikenal pendiam dan sering mengantuk di kelas itu, kini disanjung setinggi langit. Ia bahkan banjir hadiah. Betapapun demikian, didepan presiden ia meresahkan masa depannya yang tidak pasti.
  • 56. j). Memulai dengan suatu pernyataan yang mengejutkan disebut juga cara the shock technic. Keluarbiasaan dilihat dari segi isi atau bentuk susunan redaksinya. Cth. Ini fakta. Empat puluh tiga dari 54 anggota dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD)Sumatra Barat divonis dua tahun penjara dan didenda Rp 100 juta subsider dua bulan kurungan karena terbukti melakukan tindak pidana korupsi anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Sumatera Barat 2002. Vonis itu dibacakan Majelis Hakim Pengadilan Negeri Padang, Senin 17 Mei 2004. Prestasi semacam inikah yang ditunjukkan para wakil rakyat yang katanya terhormat itu? k). Mengajukan pertanyaan provokatif atau serentetan pertanyaan cth. Siapa yang paling pantas menjadi presiden? Yang pernah meniti karier di meliter seperti Jenderal (Purn) Wiranto dan Susilo Bambang Yudhoyono atau yang berlatar belakang sipil seperti Megawati dan Amien Rais? Jawabannya pasti amat subjektif. Tiap pendukung pasti akan menyuarakan kelebihan, menutupi kelemahan, sekaligus menyudutkan saingannya.
  • 57. l). Menyatakan kutipan dapat berupa pernyataan pejabat atau orang terkemuka, syair, puisi, tulisan, pengarang ternama, atau ayat-ayat kitab suci. Cth. “Kalau perlu, presiden mendatang dari kalangan meliter saja supaya bisa menegakkan hukum dengan baik.” Demikian petikan wawancara dengan salah satu eksekutif bank papan atas di Jakarta yang terekam dalam sebuah survei singkat Lembaga Peneliti Atma Jaya beberapa bulan lalu. Ada kerisauan amat besar dikalangan pelaku bisnis perihal tidak adanya penegakan hukum serta rendahnya disiplin ysng membuat tatanan mengarah pada kesemrautan(disorder). Padahal, bisnis membutuhkan keteraturan m). Menceritan pengalaman pribadi penulis sendiri atau pengalaman pribadi seseorang. Cth. Sepanjang perjalanan kereta api dari New Delhi ke Agra nyaris tidak ada yang menarik dipandang. Hujan baru saja turun, tetapi tidak membuat ramah tanah kering dan tandus yang terhampar di kawasan pabrik-pabrik di Selatan New Delhi. Kampung-kampung yang kotor, areal permukiman kumuh
  • 58. dengan ratusan orang di bawah tenda plastik, orang-orang miskin yang buang hajat sembarangan, sambung-menyambung di sepanjang perjalanan. Sungguh pemandangan yang sangat menyesakkan mata dan hati n). Mengisahkan cerita faktual, fiktif, atau situasi hipotesis. Cth. Sabtu 27 Maret 2004, guru besar emeritus Universitas Gadjah Mada (UGM) itu tampil Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sunan Kalijaga Yogjakarta. Meski penglihatannya sudah agak berkurang, suara dan pemikirannya masih jernih dan tajam. Dalam usianya yang sudah melewati 83 tahun, kehadiranny dipandang sebagai “turun gunung” seorang empu. Seorang pimpinan IAIN mengatakan, sudah sejak 1976 ia berupaya mendatangkan Pak Sartono berceramah di sana, namun baru kesampaian sekarang. o). Menyatakan teori atau prinsip-prinsip yang diakui kebenarannya. Cth. Israel membuktikan janjinya untuk terus memburu dan membunuh para pemimpin Hamas. Belum genap satu, dua tokoh puncak Hamas dibunuh dengan serangan helikopter.
  • 59. Pada tanggal 22 Maret lalu, Syekh Ahmad Yassin meninggal dirudal helikopter Israel. Sabtu, 17 April 2004 giliran Abdul Azis Rantissi dihabisi Israel dengan cara serupa. Peristiwa ini semakin membuktikan bahwa Israel terutama di bawah kepemimpinan Ariel Sharon, hanya memahami dan menggunakan logika kekuatan dalam menghadai problema mereka p). Membuat humor atau anekdot Cth. Apa sih sebenarnya pekerjaan para anggota wakil rakyat terhormat baik di DPR pusat maupun di DPRD kota dan kabupaten? Tidak berat. Hanya 5D: datang, daftar, duduk, dengar, duit. Hasilnya, korupsi dikalangn dewan makin marak, pemerintah cuek bebek dalam segala hal, dan nasib rakyat makin menderita
  • 60. VI
  • 61. D. Enam Teknik Mengembangkan Bahasan Artikel 1). Penjelasan, 2). Contoh, 3). Perbandingan, 4). Kutipan, 5). Statistik, 6). Penegasan 1). Penjelasan berarti memberi keterangan atau uraian terhadap sesuatu persoalan yang dibahas, sehingga gagasan dapat dipahami. Penjelasan dapat dilakukan dengan pendekatan: (a) etimologis, (b) filosofis, (c) fungsi, (d)struktur, (e) bentuk, (f) sifat, (g) tujuan Pendekatan etimologis merupakan cara merujuk pada asal-usul kata. Cth. demokrasi berasal dari kata latin demos dan kratos atau kratein. Demos berarti rakyat, sedangkan kratos atau kratein berarti kekuasaan atau kedaulatan. Jadi demokrasi berarti kekuasaan atau kedaulatan di tangan rakyat. Kebalikan dari demokrasi adalah aristokrasi yang berarti kekuasaan di tangan raja atau monarki
  • 62. Pendekatan filosofis menunjuk pada substansi atau hakikat suatu masalah. Cth. Untuk apa menulis artikel? Untuk dibaca. Karena untuk dibaca, untuk dimengerti, maka artikel harus memenuhi syarat keterbacaan, bahasanya harus ringkas, jelas, bahasa sederhana, mudah dipahami pembaca heterogen Pendekatan fungsi berarti menguraikan suatu masalah dengan melihat pada nilai guna yang dikandungnya Cth. fungsi intro mencakup 3 hal: atraktif, introduktif, dan korelatif. Pendekatan susunan berarti memetakan suatu masalah dengan melihat segi struktur atau susunannya Cth. kekuasaan terbagi atas kekuasaan legislatif, eksekutif dan yudikatif.
  • 63. Pendekatan bentuk berarti menguraikan suatu masalah dengan cara melihat pada segi bentuknya secara fisik. Cth. berdasarkan bentuknya, opini (views) surat kabar disajikan dalam tajuk rencana, karikatur, pojok, artikel, kolom, dan surat pembaca. Jelas, fungsi tajuk rencana dan fungsi surat pembaca, berbeda satu sama lain walaupun semula semuanya merupakan opini Pendekatan sifat berarti merinci suatu masalah dengan cara membedah sifat-sifat yang dimilikinya.cth. sifat manusia ada yang periang, pemarah, pemurung, pemaaf, pendendam. Setiap sifat yang dimiliki itu melahirkan pola kecendrungan perilaku yang khas Pendekatan tujuan berarti memetakan suatu masalah dengan cara menyebutkan tujuan yang ingin dicapai. Cth. pemilu legislatif bertujuan untuk memilih wakil rakyat yang akan duduk di DPRD kota atau kabupaten, DPRD propinsi, DPR, dan DPD
  • 64. VII  bahasa dengan menggunakan Contoh
  • 65. 2) Contoh pemberian contoh membuat sesuatu yang abstrak atau tak berwujud dapat dengan mudah dikenali ciri dan sifat-sifatnya. Bahasa yang paling mudah dipahami adalah contoh. Misal: kinerja pemerintah sekarang semakin mengecewakan. Contohnya, jumlah pengangguran makin bertambah, iklim usaha makin lesu, harga barang dan jasa terus membungbung, korupsi merajalela, dan perilaku para wakil rakyat hanya berpihak pada kepentingan pribadi dan kelompoknya masing-masing.. Mereka lupa pada rakyat yang telah memilihnya.
  • 66. 3). Perbandingan uraian artikel akan lebih jelas dan terfokus membandingkannya dengan masalah yang sama tetapi masalah itu terjadi ditempat lain, di negara lain, atau dilakukan oleh orang atau kelompok lain. Cth. dibandingkan dengan Malaysia, dunia dan kualitas pendidikan tinggi kita sangat jauh tertinggal. Pada dua dasawarsa lalu, banyak mahasiswa Malaysia yang belajar di Indonesia. Kini justru sebaliknya kita yang harus banyak belajar dan berguru di Malaysia. 4). Kutipan cara yang paling mudah untuk mengembangkan bahasan artikel dengan menyertakan kutipan atau testimoni berguna untuk mempertajam dan agar pembaca makin paham Dalam bahasan artikel, kutipan berfungsi: (a) mengembangkan bahasan,(2) mendukung dan mengukuhkan gagasan serta tesis kita, (3) membangun kredibilitas dan reputasi penulis
  • 67. 5. Statistik Statistik diartikan sebagai pemberian angka-angka sederhana yang dipahami khalayak pembaca tetapi memiliki nilai tinggi. Statistik menghidupkan angka-angka yang membisu menjadi angka-angka yang bicara sendiri Cth. Jumlah uang rakyat yang dikorupsi si Fulan sebagai pejabat negara mencapai satu triliun rupiah. Menurut bahasa statistik jurnalistik, angka satu triliun itu tak banyak bicara. Khalayak pembaca mengalami kesulitan untuk membayangkannya. Bandingkan kalau dikatakan, jumlah dana sebesar itu sama dengan 50 ribu rumah sederhana tipe 21 untuk pegawai negeri sipil di 200 kota di Indonesia
  • 68. 6. Penegasan Menyatakan kembali suatu masalah atau gagasan dengan kata dan kalimat yang berbeda, itulah yang dimaksud dengan penegasan. Dalam redaksi yang berbeda, penegasan berarti memberi penekanan pada kata atau kalimat tertentu dengan maksud untuk dijadikan rujukan oleh khalayak pembaca, atau paling tidak untuk diingat dan dicatat. Penegasan memungkinkan khalayak pembaca dapat dengan mudah mengikuti seluruh uraian artikel kita serta mengambil butir-butir terpenting darinya
  • 69. E. Tiga Prinsip Komposisi Artikel Komposisi untuk mengingatkan agar tidak keluar dari jalur yang telah ditetapkan a. Kesatuan ( unity) b. Pertautan (coherence) c. Titik berat (emphasis) a. Kesatuan (unity) Prinsip kesatuan mencakup tiga unsur: sifat, isi, tujuan. Artinya masalah apa pun yang kita kupas dalam artikel tidak boleh keluar dari koridor ini. Kesatuan menekankan seluruh uraian artikel berada dalam satu kesatuan dilihat dari sifatnya, isinya, dan tujuannya.
  • 70. Cth. artikel yang sifatnya serius tentang pencalonan presiden secara langsung
  • 71. . Ide :…………. 2. Topik : Manfaat Perpustakaan Mandiri FIB 3. Tesis :…………. 4. Judul :……………. Pakai kutipan, contoh Intronya; menceritakan latar belakang masalah; 3 halaman