Ekstraksi DNA ikan segar dilakukan dengan memotong ikan menjadi partikel kecil, menambahkan garam dan sabun ke dalam larutan air dan ikan, melakukan water bath selama 10 menit, menambahkan alkohol ke hasil water bath untuk membentuk untaian DNA ikan.
PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...
LAPORAN TUGAS BIOTEKNOLOGI FARMASI DNA IKAN SEGAR KELOMPOK 12 KELAS 5J.pptx
1. LAPORAN TUGAS
BIOTEKNOLOGI FARMASI
DNA IKAN SEGAR
PROGRAM SARJANA
PROGRAM STUDI FARMASI
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUSLIM NUSANTARA AL-WASHLIYAH
MEDAN
2022
2. DI PERSENTASIKAN UNTUK MEMENUHI TUGAS KELOMPOK
MATA KULIAH: BIOTEKNOLOGI FARMASI
DOSEN PENGAMPU: YAYUK PUTRI RAHAYU, S.Si., M.Si.
OLEH:
KELAS -5J / KELOMPOK - 12
3. ANGGOTA KELOMPOK – 12
NOVITA ELISA PUTRI SAMOSIR 222114160
VIPI ZETIARA SAGALA 222114161
4. BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Ilmu genetika merupakan salah satu cabang ilmu dari biologi, yang
berhubungan dengan materi genetik, mulai dari DNA dan RNA hingga penjelasan teori
evolusi yang pertama kali. Contohnya DNA dapat memanfaatkan untuk mengidentifikasi
kelainan genetik atau penyakit hingga penemuan obatnya dengan cara memanipulasi dan
bereksprerimen dengan DNA tersebut. Asam nukleat adalah polinukleotida yang terdiri
dari unit-unit mononukleotida, jika unit-unit pembangunnya dioksinukleotida maka asam
nukleat itu disebut dioksiribonukleat (DNA) dan jika terdiri dari unit-unit
mononukleotida disebut asam ribonukleat (RNA). (Siswoyo,Adi Bagus, 2019)
Ekstraksi DNA merupakan serangkaian proses untuk memisahkan DNA dari
komponen-komponen sel lainnya. Ekstraksi merupakan tahap awal yang paling penting
dalam penelitian molekuler. Secara umum proses ekstraksi meliputi penghancuran
membran sel menggunakan Sodium Dodesil Sulphate (SDS)/ sejenis detergen,
penghilangan protein dan RNA menggunakan Proteinase K & RNAse, pengendapan
DNA, dan pemanenan DNA. (Ariyanti, Yanti dan Sister Sianturi , 2019).
5. 1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana langkah-langkah ekstraksi DNA pada ikan segar?
2. Bagaimana hasil DNA murni pada ikan segar?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui langkah-langkah ekstraksi DNA pada ikan
2. Untuk mengetahui hasil DNA murni pada ikan segar
1.4 Manfaat
Untuk mengetahui proses DNA ikan segar dan dapat menjadi sumber informasi
6. BAB II TINJAUAN PUSTAKA
DNA
Deoxyribonucleic acid (DNA) merupakan senyawa kimia yang paling penting dalam makhluk
hidup karena mengandung informasi genetik dari satu generasi ke generasi selanjutnya. Struktur
DNA pertama kali dijelaskan oleh James Watson dan Francis Crick.
DNA adalah asam nukleat yang mengandung materi genetik dan berfungsi untuk mengatur
perkembangan biologis seluruh bentuk kehidupan secara seluler. Selain itu DNA juga berperan
dalam proses pewarisan sifat pada organisme. DNA memiliki struktur pilinan utas ganda yang anti
pararel dengan komponen-komponennya, yaitu gula pentosa (deoksiribosa), gugus fosfat dan
pasangan basa. Sebuah sel memiliki DNA yang merupakan materi genetik dan bersifat herediter
pada seluruh sistem kehidupan.
7. Fungsi DNA
Fungsi atau peranan DNA ini sebenarnya tidak sekadar sebagai pembawa materi genetik,
melainkan juga menjalankan fungsi yang sangat kompleks pula, antara lain:
a. DNA berfungsi sebagai pembawa materi genetika dari generasi ke generasi berikutnya.
b. Fungsi DNA untuk mengontrol aktivitas hidup secara langsung maupun tidak langsung.
c. Fungsi DNA berikutnya adalah melakukan sintesis protein.
d. DNA dapat pula berfungsi sebagai autokatalis, yaitu kemampuan DNA untuk menggandakan
diri (replikasi).
e. Fungsi DNA sebagai heterokatalis, yaitu kemampuan DNA untuk dapat mensintesis senyawa
lain (Sarini, Ni Putu.,dkk, 2016).
8. Ekstraksi DNA
Ekstraksi DNA merupakan teknik pemisahan DNA yang
pertama kali dilakukan untuk mendapatkan DNA murni. Ekstraksi
DNA dapat dilakukan dengan berbagai metode konvensional
maupun menggunakan kit. Ekstraksi DNA secara umum memiliki
tahapan-tahapan yang meliputi isolasi dari jaringan, pelisisan
dinding dan membran sel, ekstraksi dalam larutan, purifikasi serta
presipitasi atau pemadatan. Setelah itu DNA hasil ekstraksi
divisualisasikan dengan gel agarose electrophoresis dengan bantuan
sinar UV. (Siswoyo, Adi Bagus, 2019)
9. IKAN KEMBUNG
Ikan kembung (Rastrelliger brachysoma) termasuk jenis ikan
pelagis kecil yang hidup di perairan pantai (neritik), serta tersebar
hampir di sepanjang pantai utara Jawa, Selat Madura, pantai barat
Sumatera Selatan, dan pantai selatan Kalimantan (Ketapang, Kota
Baru). Keberadaan ikan kembung (Rastrelliger brachysoma) pada
umumnya diikuti eksploitasi oleh pukat cincin mini (mini purse
seine) yang hanya aktif melakukan penangkapan di perairan
pantai dengan operasional hanya 1 hari (perikanan skala kecil). .
(Zamroni, Achmad Suwarso, dan Nur Ainun Mukhlis, 2008).
10. BAB III
METODE
Bahan:
Waktu dan tempat:
Percobaan dilakukan pada Senin,
19 Desember 2022 dan dilakukan di Jl.
Garu II A, Gg. melati
Alat:
1. Telenan
2. Pisau
3. Batang pengaduk
4. Spatel
5. Saringan
6. Jar
7. Kompor
8. Panci
1. Alkohol
2. Garam
3. Sabun cair
4. Air
5. Ikan segar
11. BAB IV Pembahasan dan Hasil
4.1 Hasil
Berdasarkan dari percobaan yang dilakukan dengan prosedur sederhana,
terdapat adanya DNA ikan segar setelah dilakukan proses water bath dan kemudian
dicampurkan dengan alkohol. Dimana, untaian DNA yang terlihat berkumpul dan
menggumpal.
4.2 Pembahasan
Dalam percobaan ini, kami melakukan ekstraksi DNA yang berasal dari ikan
segar. Tujuan dari percobaan ini adalah untuk Untuk mengetahui langkah-langkah
ekstraksi DNA pada ikan, dan mengetahui hasil DNA murni pada ikan segar.
12. Metode yang dilakukan dalam percobaan ini adalah penghancuran (lisis) serta ekstraksi. Perlakuan pertama
yang diberikan pada ikan segar yaitu memotongnya menjadi ukuran yang lebih kecil, hal ini dilakukan agar
pada saat penghancuran ikan mudah dihancurkan menjadi partikel – partikel yang lebih kecil. Tahap
selanjutnya yaitu menambahkan campuran detergen dengan air, hal ini bertujuan untuk merusak membran
sel dari ikan tersebut. Perusakan membran sel terjadi akibat adanya ikatan kimia yang terbentuk antara
detergen dengan zat-zat yang ada pada ikan. Setelah penambahan detergen tahap selanjutnya yaitu
penambahan garam dapur secukupnya dan dihomogrnkan di dalam jar. Tujuan dari penambahan garam
adalah untuk memudahkan pemisahan benang-benang DNA dari campuran sehingga benang-benang
tersebut akan mudah diamati. Hal ini terjadi karena Na+ dalam garam dapat membentuk ikatan pada kutub
negatif dari ikatan fosfat DNA. Setelah larutan homogen, kemudian campurkan dengan daing ikan segar
yang sudah di hancurkan dan homogenkan.
13. Tahap selanjutnya yaitu penambahan ethanol, penambahan ini bertujuan untuk mempermudah
terjadinya presipitasi pada benang-benang DNA, menunjukkan bahwa DNA tidak larut dalam etanol tetapi
larut dalam air. Ketika molekul DNA berpindah kedalam larutan yang bukan pelarut, mereka akan
berkumpul atau menggumpal sehingga dapat terlihat. Presipitat DNA terlihat seperti serabut-serabut putih
yang terkumpul diatas permukaan larutan karena masa jenis etanol lebih kecil dari pada masa jenis air.
Ethanol yang digunakan dalam kondisi dingin untuk menyempurnakan presipitasi, karena temperatur yang
rendah, akan menurunkan aktivitas molekul air yang dapat menyebabkan pengendapan DNA lebih efektif.
Etanol tersebut mampu membawa asam nukleat yang terdapat dalam campuran naik ke permukaan, untuk
kemudian diendapkan. Setelah ditambahkan ethanol larutan kemudian kembali dihomogenkan.
Dari percobaan ekstraksi DNA diperoleh hasil yaitu, perubahan warna. Perubahan warna yang
terjadi diakibatkan oleh perbedaan susunan DNA yang terdapat pada ikan dan untaian DNA yang terlihat
berkumpul dan menggumpal.
14. BAB V APLIKASI BIOTEKNOLOGI
1. Penggunaan teknologi DNA secara umum dalam Ilmu Forensik
Ilmu forensik melibatkan penggunaan prosedur ilmiah untuk mengumpulkan bukti terkait
dengan masalah hukum. DNA dapat digunakan untuk mencapai sejumlah tujuan khusus dalam
penyelidikan forensik. Dapat digunakan untuk mengidentifikasi orang individu dan
mengidentifikasi spesies hewan.
2. Diagnosis penyakit keturunan
Dapat digunakan untuk mendiagnosisi kelainan bawaan pada bayi prenatal
dan bayi baru lahir. Gangguan yang mungkin untuk didagnosisi adalah kista fibrosis,
hemofilia, penyakit Huntington, Alzheimer familial, anemia sel sabit, talasemia.
15. 3. Pengembangan pengobatan untuk gangguan penyakit turunan
Dengan mempelajari DNA fingerprinting dari kerabat yang memiliki
riwayat penyakit tertentu, prototipe DNA yang terkait penyakit dapat dideteksi,
sehingga lebih mudah untuk mengembangkan obat pada penyakit tersebut.
4. Breeding program
Peternakan secara konvensional menggunakan fenotipe untuk mengevaluasi
genotype pada tumbuhan dan hewan. Hal ini sangat sulit dilakukan untuk melihat
dominasi homozigot atau heterozigot dari tampilan fenotipe. DNA fingerprinting
memungkinkan penentuan genotype yang teliti dan tepat. Hal ini biasa digunakan
untuk membiakkan Kuda pacu dan anjing pemburu. (Giardina, E.,2013).
16. BAB VI
KESIMPULAN
Langkah-langkah ekstraksi DNA pada ikan segar, meliputi persiapan alat dan
bahan, kemudian diambil bagian dagingnya, kemudian di potong menjadi partikel yang lebih
kecil. Lalu, masukkan garam kedalam jar yang telah berisi air dan ditambahkan sabun cair
secukupnya dan diaduk hingga homogen. Selanjutnya, ikan dihaluskan dan masukkan ke
dalam jar dan ditambahkan larutan air dan garam dan di aduk hingga homogen kemudian di
water bath selama 10 menit dan angkat. Lalu, hasil water bath di saring dan ditambahkan
alkohol sebanyak 1:1 (alkohol:larutan hasil water bath) dan diamkan selama 30 menit, maka
akan terbentuk untaian DNA ikan segar.
Hasil DNA murni pada ikan segar perubahan warna. Perubahan warna yang
terjadi diakibatkan oleh perbedaan susunan DNA yang terdapat pada ikan dan untaian DNA
yang terlihat berkumpul dan menggumpal.
17. DAFTAR PUSTAKA
Ariyanti, Yanti.,dkk.2019.Ekstraksi DNA total dari sumber jaringan hewan (Ikan Kerapu) menggunakan metode
kit for animal tissue. Journal of Science and Application Technology (JSAT - Institut Teknologi Sumatera).
Vol 3 (1)
Damayanti, Rosa.,dkk.2021. Teknik Ekstraksi Jaringan DNA Ikan Sidat (Anguilla sp.) Di BRPPUPP
Palembang. Prosiding Seminar Nasional Sains dan Teknologi Terapan. Vol. 4, No. 1, Hal. 309-319
Giardina, E. (2013). DNA Fingerprinting. In S. Maloy & K. Hughes (Eds.), Brenner’s Encyclopedia of
Genetics (Second Edition) (pp. 356-359). San Diego: Academic Press.
Sarini,Ni Putu.2016. Diktat Mata Kuliah Genetika Ternak.
Siswoyo, Adi Bagus. 2019. EKSTRAKSI DNA. Laporan Praktikum m.k Dasar-Dasar Genetika Ikan
Laboratorium Genetika dan Reproduksi Organisme Akuatik Departemen Budidaya Perairan Fakultas
Perikanan dan Ilmu Kelautan Institut Pertanian Bogor
Zamroni, Achmad.,dkk.2008.Biologi Reproduksi Dan Genetik Populasi Ikan Kembung (Rastrelliger
Brachysoma, Famili Scombridae) Di Pantai Utara Jawa. Muara Baru: Jakarta.
18. LAMPIRAN
Lampiran 1. Foto semua anggota setiap kelompok: Lampiran 2. Foto Dokumentasi Percobaan:
Alat dan Bahan