SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  60
Question 1
Where can we find the longest
cell?
A Nephron
B Ostrich Egg
C Neuron
D Caulerpa toxifolia
Where can we find the longest
cell?
A Nephron
B Ostrich Egg
C Neuron
D Caulerpa toxifolia
Sel saraf yang menghubungkan
antara leher jerapah (tulang
belakang) dan jari kakinya memiliki
panjang total 4.572 meter
Question 2
Which of the following animals
have most neurons not in their
brain?
A Cockroach
B Aurelia aurita
C Octopus
D Udang
Where can we find the longest
cell?
A Cockroach
B Aurelia aurita
C Octopus
D Udang
Ubur-ubur memiliki kurang
lebih 300 juta neuron, dan 2/3
nya terdapat pada ganglia
tentakelnya
Ciri-ciri Sel Saraf
Terpolarisasi
Memiliki muatan listrik yang tidak tersebar merata. Pada kondisi normal,
permukaan sel bermuatan negatif, sedangkan bagian dalam sel memiliki
muatan positif. Eksitasi menyebabkan badan sel terdepolarisasi
 Kompartmentalisasi
Memiliki bagian-bagian yang menjalankan fungsi khusus tertentu. Mis.
Badan sel untuk sintesis protein, dendrit untuk menghantarkan
rangsangan, dll.
 Dapat tereksitasi (diaktifkan dengan rangsangan tertentu)
 Dapat menghantarkan rangsangan secara cepat dalam jarak jauh
Struktur Sel Saraf
Struktur Sel Saraf
Struktur Sel Saraf (Neuron)
Merupakan hasil diferensiasi ektoderm. Memiliki struktur yang mirip dengan sel
epitel. Mengapa? 
Terdiri atas:
Badan Sel / soma  terutama berfungsi dalam sintesis protein dan
neurotransmitter
Pusat kegiatan metabolik sel, mengandung:
Nukleus, sebagai penyimpan DNA dan RNA untuk sintesis protein fungsional pada
sel.
Badan Nissl (RE kasar). Badan Nissl merupakan struktur kromatofilik (berwarna
ungu pada pewarnaan H&E). Berfungsi dalam sintesis protein
Mikrofibril, terdiri atas mikrotubulus (molekul aktin) sebagai jalur transport dalam
sel (sitoskeleton). Terdapat pada seluruh bagian sel, terutama pada dendrit dan
akson.
Mengapa? 
Struktur Sel Saraf (Neuron)
(lanj.)
Dendrit
Percabangan / terusan sitoplasma (pendek) yang menghantarkan impuls
ke badan sel. Merupakan perkembangan dari permukaan basolateral
pada sel ektoderm
Akson
Percabangan / terusan sitoplasma (panjang) yang menghantarkan impuls
dari badan sel menuju reseptor. Merupakan perkembangan dari
permukaan apikal pada sel ektoderm
Ujung saraf
Terdiri atas sinapsis antara sel-sel saraf maupun dengan efektor (mis.
otot)
Perbandingan antara Sel Saraf
dan Sel Epitel
Struktur Akson
Akson memiliki 2 tipe:
Memiliki selubung mielin
Bundelan akson diselubungi oleh neurolemma yang tebal (selubung
mielin), diselingi oleh celah-celah yang disebut nodus ranvier. Satu unit
antara nodus ranvier disebut Sel Schwann. Selubung mielin memiliki
lapisan tebal fosfolipid sehingga bersifat insulatif.
Tidak memiliki selubung mielin
Bundelan akson diselubungi oleh neurolemma yang tipis. Tidak memiliki
unit internoda (Sel Schwann).
Jenis-jenis Sel Saraf
Berdasarkan jumlah uluran:
Unipolar: satu uluran ke akson. Umumnya pada ganglion
sederhana.
Bipolar: memiliki dua juluran akson, badan sel di tengah.
Umumnya pada neuron reseptor pada retina, koklea, dan
olfaktori.
Multipolar: banyak dendrit dan satu akson. Umumnya pada
neuron motorik.
Piramidal : banyak dendrit yang tersebar. Umumnya dalam
otak, berperan sebagai interneuron. Juga membentuk
berkas His/ Purkinje pada nodus sinoatrial jantung.
Jenis-jenis Sel Saraf
Jenis-jenis Sel Saraf
Berdasarkan peranan:
Motorik: menghantarkan impuls ke efektor. Dendrit pendek,
akson panjang.
Sensorik: menghantarkan impuls dari reseptor. Akson
pendek, dendrit panjang. Bergerombol membentuk
ganglion.
Interneuron: menghubungkan neuron sensorik dan motorik.
Umumnya multipolar.
Happy Valentine!
Sel-sel penunjang
Sel-sel penunjang
Neuroglia / mikroglia : sel-sel yang bertugas untuk menjaga
keseimbangan ion ion yang diperlukan dalam proses
pembangkitan potensial aksi (impuls).
Astrosit: Sel yang bertugas untuk menjaga kesetimbangan
nutrien pada sel saraf, serta memberikan cadangan energi
bagi sel saraf, karena memiliki kemampuan glikogenesis
yang tinggi.
Oligodendrosit: Sel-sel yang bertugas dalam menjaga
kesetimbangan ion pada sel-sel Schwann dan menjaga
ketebalan selubung mielin.
Dalam banyak kasus, sel-sel penunjang dapat mengalami kelainan,
menjadi penyebab utama berkembangnya kanker otak.
Potensial membran disebabkan oleh perbedaan komposisi ionik dalam cairan intraseluler dan
ekstraseluler. Permeabilitas selektif membran plasma, yang merupakan rintangan di antara
kedua cairan tersebut, mempertahankan perbedaan ionik tersebut.
Cairan intraseluler dan cairan ekstraseluler mengandung berbagai jenis zat terlarut, yang
meliputi beragam zat yang bermuatan listrik (ion).
Potensial membran
Potensial membran
Potensial membran dipengaruhi oleh 2 faktor:
Konsentrasi ion sejenis dalam cairan intraseluler dan ekstraseluler
Permeabilitas ion pada membran
Potensial membran dapat dicari dengan persamaan Goldman (David E.
Goldman, University of Columbia):
Hasil:
Potensial istirahat: -70 mV
Potensial ambang : -55 mV
Potensial aksi : + 40 mV
Grafik Potensial Membran
terhadap Impuls Saraf
Pembangkitan Impuls pada
Saraf
Ketika reseptor saraf/ badan saraf mengalami rangsangan, maka pada
pangkal akson akan mulai timbul suatu impuls elektrik. Pembangkitan
impuls ini berlangsung dalam 5 tahapan:
1. Keadaan istirahat.
Saluran ion Na+ dan K+ tertutup. Di dalam sel terjadi penumpukan K+,
sehingga potensial bernilai negatif (-70mV)
2. Depolarisasi
Saluran ion Na+ diaktifkan, sehingga Na+ pada cairan ekstraseluler masuk
ke dalam sel. Potensial akan naik. Apabila potensial naik hingga melebihi
potensial ambang, maka terjadi potensial aksi. Potensial aksi akan
merambat ke dua arah.
Pembangkitan Impuls pada
Saraf
3. Repolarisasi
Saluran ion Na+ mengalami inaktivasi, sehingga tidak ada lagi Na+ yang
masuk ke dalam sel. Saluran ion K+ terbuka, menyebabkan adanya aliran K+
masuk ke dalam sel, sehingga potensial sel turun
4. Hiperpolarisasi
Akibat masuknya K+ ke dalam sel, maka potensial sel turun menjadi lebih
rendah dari potensial istirahat
5. Fase pemulihan
Pompa Na-K aktif bekerja untuk menukar 3 Na+ untuk masuk ke dalam sel
dan 2 K+ untuk keluar dari sel. Pada fase ini tidak ada potensial aksi baru
yang mungkin timbul.
Animasi Pembangkitan Potensial Aksi
Perambatan Impuls pada
Akson
Ada 2 tipe perambatan:
Perambatan aktif
Perambatan impuls listrik melalui pembangkitan potensial aksi,
menyebabkan kuat impuls tidak berubah sepanjang akson. Jangkauan
impuls jauh.
Perambatan pasif
Perambatan impuls listrik secara langsung melalui sitoplasma sel. Kuat
impuls semakin melemah sepanjang akson. Impuls listrik dapat bocor ke
segala arah, kecuali apabila akson diinsulasi oleh myelin.
Perambatan Impuls pada Akson
Bermielin
Perambatan impuls pada akson bermielin (disebut juga sebagai
perambatan saltatoris/loncat):
Potensial aksi hanya dapat dibangkitkan pada tiap nodus Ranvier (karena
saluran ion yang diperlukan hanya terdapat pada daerah tersebut). Terjadi
perambatan aktif.
Pada daerah berselubung mielin, impuls merambat melalui perambatan
pasif. Tidak ada impuls hilang karena insulasi dari lapisan tebal mielin.
Perambatan impuls berlangsung cepat, bisa mencapai 150m/s
Perambatan Impuls pada Akson
Tidak Bermielin
Potensial aksi terus menerus dibangkitkan pada tiap bagian akson, agar
kekuatan impuls tidak hilang akibat bocor ke jaringan sekitar.
Perambatan impuls berlangsung lambat, karena adanya kebocoran sinyal
impuls dan proses pembangkitan potensial aksi yang membutuhkan waktu.
Kecepatan perambatan berkisar 3-15m/s
Animasi Perambatan Impuls pada Akson
Sinapsis
Untuk memastikan agar impuls saraf hanya berjalan pada satu arah,
maka impuls tidak sepenuhnya berjalan melalui akson.
Antara ujung-ujung saraf terdapat celah (sinapsis) yang akan
menghantarkan impuls melalui sinyal kimiawi  neurotransmitter
Celah antara dua ujung saraf disebut celah sinapsis.
Sinyal dihantarkan dari sel saraf pra sinaptik  melewati celah
sinapsis  diteruskan menuju sel saraf pascasinaptik
Ada juga sinapsis yang menghantarkan secara langsung sinyal listrik 
perambatan rangsang berlangsung dua arah. * tidak dibahas
Sinapsis
Sinapsis digolongkan berdasarkan protein reseptor dan
neurotransmitter yang dihasilkannya.
Yang paling umum:
Sinapsis kolinergis  asetilkolin
Sinapsis epinergis  noradrenalin / norepinefrin
Sinapsis glutanergis  glutamate
Efek neurotransmitter ada 2:
◦ Merangsang / mengeksitasi
◦ Menghambat/menginhibisi
SINAPSIS KIMIAWI
Pada sinapsis kimiawi, depolarisasi akan
merangsang penyatuan vesikula sinaptik dengan
membran prasinaptik dan merangsang
pembebasan molekul neurotransmiter ke dalam
celah sinaptik.
Manfaat perambatan sinaptik
1. Memastikan bahwa sinyal hanya dirambatkan pada satu arah
(sinapsis kimiawi)
2. Memampukan koneksi pada banyak arah / menghubungkan satu
ujung saraf dengan banyak saraf lainnya . Mengapa? 
3. Memungkinkan adanya hubungan antara sistem hormonal dan
sistem saraf
Walaupun demikian, perambatan sinaptik kimiawi memperlambat
perambatan impuls.
Neurotransmitter
Jenis-jenis (ada banyak sekali!):
Asetilkolin
Paling banyak jumlahnya, berperan dalam neuron motorik, dan merangsang
pembentukan sinapsis baru. Bersifat meningkatkan rangsangan dengan cara
menurunkan potensial aksi pada sel penerima.
Noradrenalin
Merangsang kelenjar untuk melepaskan hormon/enzim
Serotonin
Mempercepat rangsangan, menimbulkan perasaan bahagia
Amfetamin
Bekerja secara sinergis dengan asetilkolin
Susunan Sistem Syaraf Pada Manusia
Gambar 1: Susunan Sistem Syaraf pada Manusia, terdiri atas 2 kelompok yaitu SSP dan SST
Otak
Sumsum
tulang
belakang
Syaraf Kranial
Syaraf Spinal
Sistem Syaraf
Pusat (SSP)
Sistem Syaraf Tepi
(SST)
Merupakan pusat koordinasi utama dalam sistem syaraf.
SSP terdiri atas dua bagian, yaitu Otak dan Sumsum tulang belakang
Sistem Syaraf Pusat (SSP)
Otak / Encephalon
• Otak manusia merupakan organ sistem
syaraf terpenting.
• Memiliki berat sekitar 1,35 – 1, 5 Kg, volume
kurang lebih sekitar 2000 cc
• Otak dilindungi oleh tulang tengkorak kepala
dan tulang tengkorak muka
• Disamping itu, suatu jaringan dibawah
tengkorak yang disebut selaput meninges
juga memberikan perlindungan ekstra bagi
keamanan otak dari gangguan.
Gambar 2 : Otak manusia
Anatomi Otak
◦ Terdiri dari 2 belahan, yaitu belahan kiri dan belahan kanan.
◦ Masing - masing belahan, terdiri atas 2 substansi pokok, yaitu substansi
kelabu (terdiri atas badan sel) dan substansi putih(tersiri atas akson dan denrit)
Substansi Kelabu
(Kumpulan badan sel, dendrit dan akson tak bermielin)
Substansi Putih
(Kumpulan akson bermielin)
Ventrikel
(rongga berisi
cairan serebrospinal)
Gambar 3 : Susunan anatomi otak yang disayat vertikal.
PERKEMBANGAN
EMBRIONIK OTAK
Wilayah anterior tali saraf dorsal
berkembang dan berdiferensiasi secara
ekstensif selama perkembangan
embrionik
Otak
Depan
Telencephalon
Otak
Tengah
Otak
Belakang
Diencephalon
Mesencephalon
Metencephalon
Myelencephalon
Cerebrum (Otak Besar)
Diencephalon (thalamus, hipothalamus, epithalamus)
Otak Tengah (merupakan bagan dari batang otak)
Pons (bagian dari batang otak) , cerebellum
Medulla oblongata (bagian dari batang otak)
Otak Tengah
Otak Belakang
Otak Depan
a. Embrio saat berumur
1 bulan
(b) Embrio saat berumur 5 minggu
(c) Otak manusia dewasa
Mesencephalon
Metencephalon
Myelencephalon
Syaraf Spinal
Diencephalon
Telencephalon
Cerebral
Diencephalon:
Hipothalamus
Thalamus
Kelenjar Pineal
(bagian dari epithalamus)
Batang Otak:
Otak Tengah
Pons
Medulla
oblongata
Cerebellum (Otak Kecil)
Syaraf Spinal
STRUKTUR DAN AREA FUNGSIONAL SEREBRUM
• Korteks serebral terbagi menjadi sisi kiri dan sisi kanan. Suatu serat pita tebal yang dikenal sebagai
korpus kalosum menghubungkan sisi kiri dan kanan.
• Masing-masing sisi mempunyai empat lobus yang terpisah, dan para peneliti telah mengidentifikasi
sejumlah daerah fungsional di dalam masing-masing lobus.
1. Otak Depan
Terdiri atas otak besar (Cerebrum), talamus, hipotalamus, dan infundibulum.
Otak besar (Cerebrum) merupakan bagian otak yang paling besar.
Cerebrum terbagi menjadi 4 lobus yang masing-masing memiliki fungsi berbeda, yaitu :
lobus frontal, lobus parietal, lobus oksipital, dan lobus temporal
Lob.Frontal
Lob.Temporal Lob.Oksipital
Lob.Parietal
Frontal
association
area
Bicara
Bau
Mendengar
Auditory
association
area
Melihat
Visual
association
area
Somatosensory
association
area
Membaca
Bicara
Rasa
Gambar 4 : Pembagian lobus pada Otak Besar (Cerebrum)
2. Otak Tengah
Terletak didepan otak kecil
Di dalam otak kecil terdapat kolikulus superior yang
merupakan pusat pergerakan mata.
Selain itu juga terdapat kolikulus inferior berfungsi
sebagai pusat pendengaran tertentu.
Rangsang
dari telinga
Rangsang
dari mata
Kolikulus superior
Kolikulus inferior
Gambar 5 : Bagian-bagian otak tengah
Otak Tengah
Otak
Depan
3. Otak Belakang
Terdiri atas Otak kecil (Cerebellum), Medulla oblongata
dan pons.
Otak kecil (Cerebrum) berfungsi mengatur pergerakan
otot, keseimbangan kerja otot dan rangka, serta
mengatur sikap dan posisi tubuh.
Medulla oblongata berfungsi untuk gerak tak sadar
seperti bernafas, menelan, batuk, bersin dll. Juga
bertanggung jawab mengatur kecepatan pernafasan,
dan aktivitas jantung dan pembuluh darah.
Pons juga terlibat dalam proses-proses tubuh yang
terjadi pada medulla oblongata. Pons
Medulla
oblongata
Otak
kecil
Otak Belakang
Gambar 6 : Pembagian Otak Belakang
menjadi 3 bagian
Sumsum Tulang Belakang (Medulla Spinalis)
• Terdiri atas 2 lapis substansi, yaitu substansi
putih dibagian luar dan substansi kelabu di
dalam.
• Berfungsi membawa rangsangan dari seluruh
tubuh menuju otak dan membawa respon dari
otak ke efektor untuk menanggapi rangsang.
• Fungsi ini darat dilakukan karena medulla
spinalis membentuk percabangan ke seluruh
bagian tubuh, yang disebut sistem syaraf tepi.
Medulla
spinalis
Substansi
kelabu
Substansi
putih
Gerak Refleks
Susunan Sistem Syaraf Tepi (SST)
PERANAN UTAMA
KOMPONEN SIMPATIK
DAN PARASIMPATIK
SISTEM SARAF OTONOM
PADA
DIVISI MOTORIS DALAM
MENGATUR FUNGSI
TUBUH BAGIAN INTERNAL
Beberapa jalur simpatik meliputi suatu
sinapsis ganglia simpatik yang menonjol
dekat dengan sumsum tulang belakang.
Sementara ganglia lain kurang
menonjol, ganglia neuron parasimpatik
terletak di dekat atau di dalam organ
target.
Sebagian besar akson simpatik
membebaskan neurotransmiter
norepinefrin pada organ targetnya.
Neuron parasimpatik membebaskan
asetilkolin.
SISTEM LIMBIK
Bagian diensefalon (talamus dan hipotalamus) dan bagian dalam korteks serebral, yang meliputi amigdala
dan hippokampus, menyusun pusat fungsional emosi dan memori manusia.
Misal sinyal dari hidung memasuki otak melalui kuncup penciuman, yaitu bagian dari sistem limbik.
Sistem saraf
Sistem saraf
Sistem saraf

Contenu connexe

Tendances

Sistem saraf manusia
Sistem saraf manusiaSistem saraf manusia
Sistem saraf manusia
kak_mayya
 
Power Point Anatomi & Fisiologi (Sistem Saraf)
Power Point   Anatomi & Fisiologi (Sistem Saraf)Power Point   Anatomi & Fisiologi (Sistem Saraf)
Power Point Anatomi & Fisiologi (Sistem Saraf)
basil_miaw
 
PPT SISTEM SARAF Presentation1
PPT SISTEM SARAF Presentation1PPT SISTEM SARAF Presentation1
PPT SISTEM SARAF Presentation1
indri yetti
 
Biooptik
BiooptikBiooptik
Biooptik
Cahya
 

Tendances (20)

Ppt. sel
Ppt. selPpt. sel
Ppt. sel
 
Sistem saraf manusia
Sistem saraf manusiaSistem saraf manusia
Sistem saraf manusia
 
Biologi 11 jaringan tumbuhan
Biologi 11   jaringan tumbuhanBiologi 11   jaringan tumbuhan
Biologi 11 jaringan tumbuhan
 
Power Point Anatomi & Fisiologi (Sistem Saraf)
Power Point   Anatomi & Fisiologi (Sistem Saraf)Power Point   Anatomi & Fisiologi (Sistem Saraf)
Power Point Anatomi & Fisiologi (Sistem Saraf)
 
Tabel Hormon dan Fungsinya
Tabel Hormon dan FungsinyaTabel Hormon dan Fungsinya
Tabel Hormon dan Fungsinya
 
PPT SISTEM SARAF Presentation1
PPT SISTEM SARAF Presentation1PPT SISTEM SARAF Presentation1
PPT SISTEM SARAF Presentation1
 
PPT SIstem Imunitas / Sistem Kekebalan Tubuh
PPT SIstem Imunitas / Sistem Kekebalan TubuhPPT SIstem Imunitas / Sistem Kekebalan Tubuh
PPT SIstem Imunitas / Sistem Kekebalan Tubuh
 
Nama latin organ tubuh manusia
Nama latin organ tubuh manusiaNama latin organ tubuh manusia
Nama latin organ tubuh manusia
 
Biooptik
BiooptikBiooptik
Biooptik
 
SEL SARAF DAN PRINSIP PENGHANTARAN IMPULS KELAS XI BIOLOGI
SEL SARAF DAN PRINSIP PENGHANTARAN IMPULS KELAS XI BIOLOGISEL SARAF DAN PRINSIP PENGHANTARAN IMPULS KELAS XI BIOLOGI
SEL SARAF DAN PRINSIP PENGHANTARAN IMPULS KELAS XI BIOLOGI
 
Komunikasi sel
Komunikasi selKomunikasi sel
Komunikasi sel
 
Sel dan genetika (modul sel dan genetika)
Sel dan genetika (modul sel dan genetika)Sel dan genetika (modul sel dan genetika)
Sel dan genetika (modul sel dan genetika)
 
Ppt sistem sensori
Ppt sistem sensoriPpt sistem sensori
Ppt sistem sensori
 
FISIOLOGI JARINGAN SARAF
FISIOLOGI JARINGAN SARAFFISIOLOGI JARINGAN SARAF
FISIOLOGI JARINGAN SARAF
 
Komunikasi sel1 (modul sel dan genetika)
Komunikasi sel1 (modul sel dan genetika)Komunikasi sel1 (modul sel dan genetika)
Komunikasi sel1 (modul sel dan genetika)
 
PPT Sistem Koordinasi Manusia Biologi Kelas XI
PPT Sistem Koordinasi Manusia Biologi Kelas XIPPT Sistem Koordinasi Manusia Biologi Kelas XI
PPT Sistem Koordinasi Manusia Biologi Kelas XI
 
struktur histologis otot
struktur histologis ototstruktur histologis otot
struktur histologis otot
 
Sistem Otot pada Manusia
Sistem Otot pada ManusiaSistem Otot pada Manusia
Sistem Otot pada Manusia
 
Fotosintesis ppt
Fotosintesis pptFotosintesis ppt
Fotosintesis ppt
 
Osteologi
OsteologiOsteologi
Osteologi
 

Similaire à Sistem saraf

PPT BIOLOGI SISTEM SARAF & INDRA
PPT BIOLOGI SISTEM SARAF & INDRAPPT BIOLOGI SISTEM SARAF & INDRA
PPT BIOLOGI SISTEM SARAF & INDRA
Nafiah RR
 
Fisiologi sistem saraf_(dr.imran,_sp_s)_2013[1]
Fisiologi sistem saraf_(dr.imran,_sp_s)_2013[1]Fisiologi sistem saraf_(dr.imran,_sp_s)_2013[1]
Fisiologi sistem saraf_(dr.imran,_sp_s)_2013[1]
Teuku Sultan
 
Anatomi dan fisiologi sistem saraf serta mekanisme penghantaran implus
Anatomi dan fisiologi sistem saraf serta mekanisme penghantaran implusAnatomi dan fisiologi sistem saraf serta mekanisme penghantaran implus
Anatomi dan fisiologi sistem saraf serta mekanisme penghantaran implus
Silaturrahman Nurse
 
IPA Kelas 9 BAB. 4 Materi Listrik Statis
IPA Kelas 9 BAB. 4 Materi Listrik StatisIPA Kelas 9 BAB. 4 Materi Listrik Statis
IPA Kelas 9 BAB. 4 Materi Listrik Statis
ibnu564987
 
Sistem saraf
Sistem sarafSistem saraf
Sistem saraf
Kei Che
 

Similaire à Sistem saraf (20)

C5 Neurofisiologi Dasar
C5 Neurofisiologi DasarC5 Neurofisiologi Dasar
C5 Neurofisiologi Dasar
 
fisiologi sistem saraf
fisiologi sistem saraffisiologi sistem saraf
fisiologi sistem saraf
 
biolistrik keperawatan.ppt
biolistrik keperawatan.pptbiolistrik keperawatan.ppt
biolistrik keperawatan.ppt
 
biolistrik tari.ppt
biolistrik tari.pptbiolistrik tari.ppt
biolistrik tari.ppt
 
Sistem koordinasi atau Saraf pada manusia
Sistem koordinasi atau Saraf pada manusiaSistem koordinasi atau Saraf pada manusia
Sistem koordinasi atau Saraf pada manusia
 
Neuron, impuls saraf & sinaps (2).pptx
Neuron, impuls saraf & sinaps (2).pptxNeuron, impuls saraf & sinaps (2).pptx
Neuron, impuls saraf & sinaps (2).pptx
 
Fisiologi Hewan Sistem Saraf
Fisiologi Hewan Sistem SarafFisiologi Hewan Sistem Saraf
Fisiologi Hewan Sistem Saraf
 
Kelistrikan tubuh Kelompok sepni tidasari,yetta suriani,,wiji kurniawati
Kelistrikan tubuh Kelompok sepni tidasari,yetta suriani,,wiji kurniawatiKelistrikan tubuh Kelompok sepni tidasari,yetta suriani,,wiji kurniawati
Kelistrikan tubuh Kelompok sepni tidasari,yetta suriani,,wiji kurniawati
 
PPT BIOLOGI SISTEM SARAF & INDRA
PPT BIOLOGI SISTEM SARAF & INDRAPPT BIOLOGI SISTEM SARAF & INDRA
PPT BIOLOGI SISTEM SARAF & INDRA
 
Neurology Sistem in Anatomy/ Sistem Saraf di Anatomi
Neurology Sistem in Anatomy/ Sistem Saraf di AnatomiNeurology Sistem in Anatomy/ Sistem Saraf di Anatomi
Neurology Sistem in Anatomy/ Sistem Saraf di Anatomi
 
Fisiologi sistem saraf_(dr.imran,_sp_s)_2013[1]
Fisiologi sistem saraf_(dr.imran,_sp_s)_2013[1]Fisiologi sistem saraf_(dr.imran,_sp_s)_2013[1]
Fisiologi sistem saraf_(dr.imran,_sp_s)_2013[1]
 
Anatomi dan fisiologi sistem saraf serta mekanisme penghantaran implus
Anatomi dan fisiologi sistem saraf serta mekanisme penghantaran implusAnatomi dan fisiologi sistem saraf serta mekanisme penghantaran implus
Anatomi dan fisiologi sistem saraf serta mekanisme penghantaran implus
 
Pertemuan 1
Pertemuan 1 Pertemuan 1
Pertemuan 1
 
IPA Kelas 9 BAB. 4 Materi Listrik Statis
IPA Kelas 9 BAB. 4 Materi Listrik StatisIPA Kelas 9 BAB. 4 Materi Listrik Statis
IPA Kelas 9 BAB. 4 Materi Listrik Statis
 
Sistem saraf
Sistem sarafSistem saraf
Sistem saraf
 
Makalah saraf
Makalah sarafMakalah saraf
Makalah saraf
 
Makalah saraf
Makalah sarafMakalah saraf
Makalah saraf
 
Sistem saraf
Sistem sarafSistem saraf
Sistem saraf
 
Makalah biolistrik
Makalah biolistrikMakalah biolistrik
Makalah biolistrik
 
IPA Kelas 9 BAB 4.pptx
IPA Kelas 9 BAB 4.pptxIPA Kelas 9 BAB 4.pptx
IPA Kelas 9 BAB 4.pptx
 

Dernier

Dernier (20)

vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
 
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdfaksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiapresentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 

Sistem saraf

  • 1.
  • 3. Where can we find the longest cell? A Nephron B Ostrich Egg C Neuron D Caulerpa toxifolia
  • 4. Where can we find the longest cell? A Nephron B Ostrich Egg C Neuron D Caulerpa toxifolia
  • 5. Sel saraf yang menghubungkan antara leher jerapah (tulang belakang) dan jari kakinya memiliki panjang total 4.572 meter
  • 7. Which of the following animals have most neurons not in their brain? A Cockroach B Aurelia aurita C Octopus D Udang
  • 8. Where can we find the longest cell? A Cockroach B Aurelia aurita C Octopus D Udang
  • 9. Ubur-ubur memiliki kurang lebih 300 juta neuron, dan 2/3 nya terdapat pada ganglia tentakelnya
  • 10. Ciri-ciri Sel Saraf Terpolarisasi Memiliki muatan listrik yang tidak tersebar merata. Pada kondisi normal, permukaan sel bermuatan negatif, sedangkan bagian dalam sel memiliki muatan positif. Eksitasi menyebabkan badan sel terdepolarisasi  Kompartmentalisasi Memiliki bagian-bagian yang menjalankan fungsi khusus tertentu. Mis. Badan sel untuk sintesis protein, dendrit untuk menghantarkan rangsangan, dll.  Dapat tereksitasi (diaktifkan dengan rangsangan tertentu)  Dapat menghantarkan rangsangan secara cepat dalam jarak jauh
  • 13. Struktur Sel Saraf (Neuron) Merupakan hasil diferensiasi ektoderm. Memiliki struktur yang mirip dengan sel epitel. Mengapa?  Terdiri atas: Badan Sel / soma  terutama berfungsi dalam sintesis protein dan neurotransmitter Pusat kegiatan metabolik sel, mengandung: Nukleus, sebagai penyimpan DNA dan RNA untuk sintesis protein fungsional pada sel. Badan Nissl (RE kasar). Badan Nissl merupakan struktur kromatofilik (berwarna ungu pada pewarnaan H&E). Berfungsi dalam sintesis protein Mikrofibril, terdiri atas mikrotubulus (molekul aktin) sebagai jalur transport dalam sel (sitoskeleton). Terdapat pada seluruh bagian sel, terutama pada dendrit dan akson. Mengapa? 
  • 14. Struktur Sel Saraf (Neuron) (lanj.) Dendrit Percabangan / terusan sitoplasma (pendek) yang menghantarkan impuls ke badan sel. Merupakan perkembangan dari permukaan basolateral pada sel ektoderm Akson Percabangan / terusan sitoplasma (panjang) yang menghantarkan impuls dari badan sel menuju reseptor. Merupakan perkembangan dari permukaan apikal pada sel ektoderm Ujung saraf Terdiri atas sinapsis antara sel-sel saraf maupun dengan efektor (mis. otot)
  • 15. Perbandingan antara Sel Saraf dan Sel Epitel
  • 16. Struktur Akson Akson memiliki 2 tipe: Memiliki selubung mielin Bundelan akson diselubungi oleh neurolemma yang tebal (selubung mielin), diselingi oleh celah-celah yang disebut nodus ranvier. Satu unit antara nodus ranvier disebut Sel Schwann. Selubung mielin memiliki lapisan tebal fosfolipid sehingga bersifat insulatif. Tidak memiliki selubung mielin Bundelan akson diselubungi oleh neurolemma yang tipis. Tidak memiliki unit internoda (Sel Schwann).
  • 17.
  • 18.
  • 19.
  • 20. Jenis-jenis Sel Saraf Berdasarkan jumlah uluran: Unipolar: satu uluran ke akson. Umumnya pada ganglion sederhana. Bipolar: memiliki dua juluran akson, badan sel di tengah. Umumnya pada neuron reseptor pada retina, koklea, dan olfaktori. Multipolar: banyak dendrit dan satu akson. Umumnya pada neuron motorik. Piramidal : banyak dendrit yang tersebar. Umumnya dalam otak, berperan sebagai interneuron. Juga membentuk berkas His/ Purkinje pada nodus sinoatrial jantung.
  • 22. Jenis-jenis Sel Saraf Berdasarkan peranan: Motorik: menghantarkan impuls ke efektor. Dendrit pendek, akson panjang. Sensorik: menghantarkan impuls dari reseptor. Akson pendek, dendrit panjang. Bergerombol membentuk ganglion. Interneuron: menghubungkan neuron sensorik dan motorik. Umumnya multipolar.
  • 25. Sel-sel penunjang Neuroglia / mikroglia : sel-sel yang bertugas untuk menjaga keseimbangan ion ion yang diperlukan dalam proses pembangkitan potensial aksi (impuls). Astrosit: Sel yang bertugas untuk menjaga kesetimbangan nutrien pada sel saraf, serta memberikan cadangan energi bagi sel saraf, karena memiliki kemampuan glikogenesis yang tinggi. Oligodendrosit: Sel-sel yang bertugas dalam menjaga kesetimbangan ion pada sel-sel Schwann dan menjaga ketebalan selubung mielin. Dalam banyak kasus, sel-sel penunjang dapat mengalami kelainan, menjadi penyebab utama berkembangnya kanker otak.
  • 26. Potensial membran disebabkan oleh perbedaan komposisi ionik dalam cairan intraseluler dan ekstraseluler. Permeabilitas selektif membran plasma, yang merupakan rintangan di antara kedua cairan tersebut, mempertahankan perbedaan ionik tersebut. Cairan intraseluler dan cairan ekstraseluler mengandung berbagai jenis zat terlarut, yang meliputi beragam zat yang bermuatan listrik (ion). Potensial membran
  • 27. Potensial membran Potensial membran dipengaruhi oleh 2 faktor: Konsentrasi ion sejenis dalam cairan intraseluler dan ekstraseluler Permeabilitas ion pada membran Potensial membran dapat dicari dengan persamaan Goldman (David E. Goldman, University of Columbia): Hasil: Potensial istirahat: -70 mV Potensial ambang : -55 mV Potensial aksi : + 40 mV
  • 29.
  • 30. Pembangkitan Impuls pada Saraf Ketika reseptor saraf/ badan saraf mengalami rangsangan, maka pada pangkal akson akan mulai timbul suatu impuls elektrik. Pembangkitan impuls ini berlangsung dalam 5 tahapan: 1. Keadaan istirahat. Saluran ion Na+ dan K+ tertutup. Di dalam sel terjadi penumpukan K+, sehingga potensial bernilai negatif (-70mV) 2. Depolarisasi Saluran ion Na+ diaktifkan, sehingga Na+ pada cairan ekstraseluler masuk ke dalam sel. Potensial akan naik. Apabila potensial naik hingga melebihi potensial ambang, maka terjadi potensial aksi. Potensial aksi akan merambat ke dua arah.
  • 31. Pembangkitan Impuls pada Saraf 3. Repolarisasi Saluran ion Na+ mengalami inaktivasi, sehingga tidak ada lagi Na+ yang masuk ke dalam sel. Saluran ion K+ terbuka, menyebabkan adanya aliran K+ masuk ke dalam sel, sehingga potensial sel turun 4. Hiperpolarisasi Akibat masuknya K+ ke dalam sel, maka potensial sel turun menjadi lebih rendah dari potensial istirahat 5. Fase pemulihan Pompa Na-K aktif bekerja untuk menukar 3 Na+ untuk masuk ke dalam sel dan 2 K+ untuk keluar dari sel. Pada fase ini tidak ada potensial aksi baru yang mungkin timbul.
  • 33. Perambatan Impuls pada Akson Ada 2 tipe perambatan: Perambatan aktif Perambatan impuls listrik melalui pembangkitan potensial aksi, menyebabkan kuat impuls tidak berubah sepanjang akson. Jangkauan impuls jauh. Perambatan pasif Perambatan impuls listrik secara langsung melalui sitoplasma sel. Kuat impuls semakin melemah sepanjang akson. Impuls listrik dapat bocor ke segala arah, kecuali apabila akson diinsulasi oleh myelin.
  • 34. Perambatan Impuls pada Akson Bermielin Perambatan impuls pada akson bermielin (disebut juga sebagai perambatan saltatoris/loncat): Potensial aksi hanya dapat dibangkitkan pada tiap nodus Ranvier (karena saluran ion yang diperlukan hanya terdapat pada daerah tersebut). Terjadi perambatan aktif. Pada daerah berselubung mielin, impuls merambat melalui perambatan pasif. Tidak ada impuls hilang karena insulasi dari lapisan tebal mielin. Perambatan impuls berlangsung cepat, bisa mencapai 150m/s
  • 35. Perambatan Impuls pada Akson Tidak Bermielin Potensial aksi terus menerus dibangkitkan pada tiap bagian akson, agar kekuatan impuls tidak hilang akibat bocor ke jaringan sekitar. Perambatan impuls berlangsung lambat, karena adanya kebocoran sinyal impuls dan proses pembangkitan potensial aksi yang membutuhkan waktu. Kecepatan perambatan berkisar 3-15m/s
  • 37. Sinapsis Untuk memastikan agar impuls saraf hanya berjalan pada satu arah, maka impuls tidak sepenuhnya berjalan melalui akson. Antara ujung-ujung saraf terdapat celah (sinapsis) yang akan menghantarkan impuls melalui sinyal kimiawi  neurotransmitter Celah antara dua ujung saraf disebut celah sinapsis. Sinyal dihantarkan dari sel saraf pra sinaptik  melewati celah sinapsis  diteruskan menuju sel saraf pascasinaptik Ada juga sinapsis yang menghantarkan secara langsung sinyal listrik  perambatan rangsang berlangsung dua arah. * tidak dibahas
  • 38. Sinapsis Sinapsis digolongkan berdasarkan protein reseptor dan neurotransmitter yang dihasilkannya. Yang paling umum: Sinapsis kolinergis  asetilkolin Sinapsis epinergis  noradrenalin / norepinefrin Sinapsis glutanergis  glutamate Efek neurotransmitter ada 2: ◦ Merangsang / mengeksitasi ◦ Menghambat/menginhibisi
  • 39. SINAPSIS KIMIAWI Pada sinapsis kimiawi, depolarisasi akan merangsang penyatuan vesikula sinaptik dengan membran prasinaptik dan merangsang pembebasan molekul neurotransmiter ke dalam celah sinaptik.
  • 40.
  • 41.
  • 42. Manfaat perambatan sinaptik 1. Memastikan bahwa sinyal hanya dirambatkan pada satu arah (sinapsis kimiawi) 2. Memampukan koneksi pada banyak arah / menghubungkan satu ujung saraf dengan banyak saraf lainnya . Mengapa?  3. Memungkinkan adanya hubungan antara sistem hormonal dan sistem saraf Walaupun demikian, perambatan sinaptik kimiawi memperlambat perambatan impuls.
  • 43. Neurotransmitter Jenis-jenis (ada banyak sekali!): Asetilkolin Paling banyak jumlahnya, berperan dalam neuron motorik, dan merangsang pembentukan sinapsis baru. Bersifat meningkatkan rangsangan dengan cara menurunkan potensial aksi pada sel penerima. Noradrenalin Merangsang kelenjar untuk melepaskan hormon/enzim Serotonin Mempercepat rangsangan, menimbulkan perasaan bahagia Amfetamin Bekerja secara sinergis dengan asetilkolin
  • 44. Susunan Sistem Syaraf Pada Manusia Gambar 1: Susunan Sistem Syaraf pada Manusia, terdiri atas 2 kelompok yaitu SSP dan SST Otak Sumsum tulang belakang Syaraf Kranial Syaraf Spinal Sistem Syaraf Pusat (SSP) Sistem Syaraf Tepi (SST)
  • 45. Merupakan pusat koordinasi utama dalam sistem syaraf. SSP terdiri atas dua bagian, yaitu Otak dan Sumsum tulang belakang Sistem Syaraf Pusat (SSP) Otak / Encephalon • Otak manusia merupakan organ sistem syaraf terpenting. • Memiliki berat sekitar 1,35 – 1, 5 Kg, volume kurang lebih sekitar 2000 cc • Otak dilindungi oleh tulang tengkorak kepala dan tulang tengkorak muka • Disamping itu, suatu jaringan dibawah tengkorak yang disebut selaput meninges juga memberikan perlindungan ekstra bagi keamanan otak dari gangguan. Gambar 2 : Otak manusia
  • 46. Anatomi Otak ◦ Terdiri dari 2 belahan, yaitu belahan kiri dan belahan kanan. ◦ Masing - masing belahan, terdiri atas 2 substansi pokok, yaitu substansi kelabu (terdiri atas badan sel) dan substansi putih(tersiri atas akson dan denrit) Substansi Kelabu (Kumpulan badan sel, dendrit dan akson tak bermielin) Substansi Putih (Kumpulan akson bermielin) Ventrikel (rongga berisi cairan serebrospinal) Gambar 3 : Susunan anatomi otak yang disayat vertikal.
  • 47. PERKEMBANGAN EMBRIONIK OTAK Wilayah anterior tali saraf dorsal berkembang dan berdiferensiasi secara ekstensif selama perkembangan embrionik
  • 48. Otak Depan Telencephalon Otak Tengah Otak Belakang Diencephalon Mesencephalon Metencephalon Myelencephalon Cerebrum (Otak Besar) Diencephalon (thalamus, hipothalamus, epithalamus) Otak Tengah (merupakan bagan dari batang otak) Pons (bagian dari batang otak) , cerebellum Medulla oblongata (bagian dari batang otak) Otak Tengah Otak Belakang Otak Depan a. Embrio saat berumur 1 bulan (b) Embrio saat berumur 5 minggu (c) Otak manusia dewasa Mesencephalon Metencephalon Myelencephalon Syaraf Spinal Diencephalon Telencephalon Cerebral Diencephalon: Hipothalamus Thalamus Kelenjar Pineal (bagian dari epithalamus) Batang Otak: Otak Tengah Pons Medulla oblongata Cerebellum (Otak Kecil) Syaraf Spinal
  • 49. STRUKTUR DAN AREA FUNGSIONAL SEREBRUM • Korteks serebral terbagi menjadi sisi kiri dan sisi kanan. Suatu serat pita tebal yang dikenal sebagai korpus kalosum menghubungkan sisi kiri dan kanan. • Masing-masing sisi mempunyai empat lobus yang terpisah, dan para peneliti telah mengidentifikasi sejumlah daerah fungsional di dalam masing-masing lobus.
  • 50. 1. Otak Depan Terdiri atas otak besar (Cerebrum), talamus, hipotalamus, dan infundibulum. Otak besar (Cerebrum) merupakan bagian otak yang paling besar. Cerebrum terbagi menjadi 4 lobus yang masing-masing memiliki fungsi berbeda, yaitu : lobus frontal, lobus parietal, lobus oksipital, dan lobus temporal Lob.Frontal Lob.Temporal Lob.Oksipital Lob.Parietal Frontal association area Bicara Bau Mendengar Auditory association area Melihat Visual association area Somatosensory association area Membaca Bicara Rasa Gambar 4 : Pembagian lobus pada Otak Besar (Cerebrum)
  • 51. 2. Otak Tengah Terletak didepan otak kecil Di dalam otak kecil terdapat kolikulus superior yang merupakan pusat pergerakan mata. Selain itu juga terdapat kolikulus inferior berfungsi sebagai pusat pendengaran tertentu. Rangsang dari telinga Rangsang dari mata Kolikulus superior Kolikulus inferior Gambar 5 : Bagian-bagian otak tengah Otak Tengah Otak Depan
  • 52. 3. Otak Belakang Terdiri atas Otak kecil (Cerebellum), Medulla oblongata dan pons. Otak kecil (Cerebrum) berfungsi mengatur pergerakan otot, keseimbangan kerja otot dan rangka, serta mengatur sikap dan posisi tubuh. Medulla oblongata berfungsi untuk gerak tak sadar seperti bernafas, menelan, batuk, bersin dll. Juga bertanggung jawab mengatur kecepatan pernafasan, dan aktivitas jantung dan pembuluh darah. Pons juga terlibat dalam proses-proses tubuh yang terjadi pada medulla oblongata. Pons Medulla oblongata Otak kecil Otak Belakang Gambar 6 : Pembagian Otak Belakang menjadi 3 bagian
  • 53. Sumsum Tulang Belakang (Medulla Spinalis) • Terdiri atas 2 lapis substansi, yaitu substansi putih dibagian luar dan substansi kelabu di dalam. • Berfungsi membawa rangsangan dari seluruh tubuh menuju otak dan membawa respon dari otak ke efektor untuk menanggapi rangsang. • Fungsi ini darat dilakukan karena medulla spinalis membentuk percabangan ke seluruh bagian tubuh, yang disebut sistem syaraf tepi. Medulla spinalis Substansi kelabu Substansi putih
  • 55. Susunan Sistem Syaraf Tepi (SST)
  • 56. PERANAN UTAMA KOMPONEN SIMPATIK DAN PARASIMPATIK SISTEM SARAF OTONOM PADA DIVISI MOTORIS DALAM MENGATUR FUNGSI TUBUH BAGIAN INTERNAL Beberapa jalur simpatik meliputi suatu sinapsis ganglia simpatik yang menonjol dekat dengan sumsum tulang belakang. Sementara ganglia lain kurang menonjol, ganglia neuron parasimpatik terletak di dekat atau di dalam organ target. Sebagian besar akson simpatik membebaskan neurotransmiter norepinefrin pada organ targetnya. Neuron parasimpatik membebaskan asetilkolin.
  • 57. SISTEM LIMBIK Bagian diensefalon (talamus dan hipotalamus) dan bagian dalam korteks serebral, yang meliputi amigdala dan hippokampus, menyusun pusat fungsional emosi dan memori manusia. Misal sinyal dari hidung memasuki otak melalui kuncup penciuman, yaitu bagian dari sistem limbik.