SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  18
TETES HIDUNG
(NASAL DROP)
DEFENISI
Menurut FI IV :
Obat tetes hidung (OTH) adalah obat tetes yang
digunakan untuk hidung dengan cara meneteskan
obat kedalam rongga hidung, dapat mengandung
zat pensuspensi, pendapar dan pengawet.
DEFENISI
Menurut British Pharmakope 2001
Tetes hidung dan larutan spray hidung adalah
larutan, suspensi atau emulsi yang digunakan
untuk disemprotkan atau diteteskan ke dalam
rongga hidung
SEJARAH
• Dahulu sediaan untuk hidung ini dinamakan
COLLUNARIA, yang mengandung bermacam-
macam jenis minyak sebagai pembawa.
Kemudian berkembang pengetahuan bahwa
meneteskan minyak ke dalam rongga hidung
mungkin berbahaya, maka kemudian digunakan
cairan berair sebagai pembawa.
• Pada tahun-tahun terakhir berkembang bahwa
cairan pembawa harus isotonis dan ditambahkan
pengawet dan tidak mempengaruhi pergerakan
cilia pada hidung.
KOMPOSISI
Umumnya OTH mengandung zat aktif :
• Antibiotika (ex : Kloramfenikol, neomisin Sultat,
Polimiksin B Sultat)
• Sulfonamida
• Vasokonstriktor
• Antiseptik / germiside (ex : Hldrogen peroksida)
• Anestetika lokal (ex : Lidokain HCl)
Pada dasarnya sediaan obat tetes hidung sama
dengan sediaan cair lainnya karena
bentuknya larutan atau suspensi; sehingga
untuk teori sediaan, evaluasi, dll mengacu
pada larutan atau suspensi.
BAHAN PEMBAWA
• Umumnya digunakan air
• Pembawa lain : propilenglikol
• Minyak lemak atau minyak mineral tidak boleh
digunakan sebagai cairan pembawa obat tetes hidung
• Dalam pembawa minyak yang dulu digunakan untuk aksi
depo sekarang tidak lagi digunakan karena dapat
menimbulkan pnemonia Upoid jika masuk mencapai
paru-paru.
• Sediaan OTH tidak boleh mengganggu aksi pembersih
cillia epithelia pada mukosa hidung.
Agar aktivitas cillla epithelial tidak terganggu maka
• Viskositas larutan harus seimbang dengan
viskositas mukus hidung. pH sekresi hidung
dewasa sekitar 5,5-6,5 sedangkan anak-anak
sekitar pH 5-6.7
• pH sediaan sedikit asam mendekati netral.
• Larutan Isotonis atau Larutan sedikit hipertonis.
PENDAPAR
Disarankan menggunakan dapar fostat pH 6.5 atau
dapar lain yang cocok pH 6.5 dan dibuat isotonis
dengan NaCI.
PENSUSPENSI
• Dapat digunakan sorbitan (span), polisorbat
(tween) atau surfaktan lain yang cocok,
kadar tidak boleh melebihi dari 0,01 %b/v.
PENGENTAL
• Untuk menghasilkan viskositas larutan yang
seimbang dengan viskositas mucus hidung
(agar aksi cillia tidak terganggu). Sering
digunakan :
- Metil selulosa (Tylosa) = o,1 -0.5 % ;
- CMC-Na = 0.5-2 %
• Larutan yang sangat encer/sangat kental
menyebabkan iritasi mukosa hidung.
PENGAWET
• Umumnya digunakan :
- Benzolkonium Klorida = O.01 – 0,1 %b/v
- Klorbutanol = 0.5-0.7 % b/v
• Pengawet antimikroba digunakan sama
dengan yang digunakan dalam pengawetan
larutan obat mata.
TONISITAS
• Kalau dapat larutan dibuat isotonis
(0.9 % NaCI) atau sedikit hipertonis dengan
memakai NaCl atau dekstrosa
STERILISASI
• Sediaan hidung steril disiapkan menggunakan
metoda dan material yang dirancang untuk
memastikan sterilitas dan untuk menghindari
paparan dari kontaminan dan pertumbuhan dari
jasad renik, rekomendasi pada aspek ini disiapkan
dalam bentuk teks pada metoda produksi sediaan
yang steril (BP 2001).
• Sediaan tetes hidung harus steril
CARA STERILISASI
• Filtrasi dengan menggunakan filter membran
dengan ukuran pori 0,45µm atau 0,2 µm.
• Panas kering
• Autoclaving
• Sterilisasi gas dengan etilen oksida
EVALUASI
• Sterilisasi
• Kejernihan
• pH
• Volume/berat sediaan
WADAH DAN PENYIMPANAN
• Penyimpanan dilakukan didalam suatu kontainer yang
yang tertutup baik, jika sediaan steril, simpanlah di
dalam wadah steril, yang kedap udara.
• Label sediaan tetes hidung harus mengandung hal-hal
berikut (BP 2001) :
· nama dan jumlah bahan aktif
· instruksi penggunaan sediaan tetes hidung
· tanggal kadaluarsa
· kondisi penyimpanan sedian tetes hidung
KONSELING
• Cara pemakaian
• Cara penyimpanan obat
• Peringatan

Contenu connexe

Tendances

BIOFARMASI SEDIAAN YANG DIBERIKAN MELALUI PARU : AEROSOL
BIOFARMASI SEDIAAN YANG DIBERIKAN  MELALUI PARU :  AEROSOLBIOFARMASI SEDIAAN YANG DIBERIKAN  MELALUI PARU :  AEROSOL
BIOFARMASI SEDIAAN YANG DIBERIKAN MELALUI PARU : AEROSOLSurya Amal
 
Laporan Praktikum Pembuatan Tablet Parasetamol
Laporan Praktikum Pembuatan Tablet ParasetamolLaporan Praktikum Pembuatan Tablet Parasetamol
Laporan Praktikum Pembuatan Tablet ParasetamolNovi Fachrunnisa
 
19008 self formulation asetosal.
19008 self formulation asetosal.19008 self formulation asetosal.
19008 self formulation asetosal.Maranata Gultom
 
Farmasetika: Salep1
Farmasetika: Salep1Farmasetika: Salep1
Farmasetika: Salep1marwahhh
 
Laporan resmi elixir paracetamol
Laporan resmi elixir paracetamolLaporan resmi elixir paracetamol
Laporan resmi elixir paracetamolKezia Hani Novita
 
Presentasi kempa langsung
Presentasi kempa langsungPresentasi kempa langsung
Presentasi kempa langsungZidny Ilmayaqin
 
Bentuk sediaan obat
Bentuk sediaan obatBentuk sediaan obat
Bentuk sediaan obat4nakmans4
 
Uji mutu sediaan kapsul
Uji mutu sediaan kapsul Uji mutu sediaan kapsul
Uji mutu sediaan kapsul DeLas Rac
 
79188922 cara-perhitungan-waktu-daluarsa
79188922 cara-perhitungan-waktu-daluarsa79188922 cara-perhitungan-waktu-daluarsa
79188922 cara-perhitungan-waktu-daluarsaEka Selvina
 
BIOFARMASI SEDIAAN YANG DIBERIKAN MELALUI KULIT
BIOFARMASI SEDIAAN YANG  DIBERIKAN MELALUI KULITBIOFARMASI SEDIAAN YANG  DIBERIKAN MELALUI KULIT
BIOFARMASI SEDIAAN YANG DIBERIKAN MELALUI KULITSurya Amal
 
Farmasetika: Salep2
Farmasetika: Salep2Farmasetika: Salep2
Farmasetika: Salep2marwahhh
 
Biofarmasi Sediaan yang Diberikan Melalui Rektum
Biofarmasi Sediaan yang Diberikan Melalui RektumBiofarmasi Sediaan yang Diberikan Melalui Rektum
Biofarmasi Sediaan yang Diberikan Melalui RektumSurya Amal
 
identifikasi senyawa golongan alkohol ,fenol dan asam karboksilat
identifikasi senyawa golongan alkohol ,fenol dan asam karboksilatidentifikasi senyawa golongan alkohol ,fenol dan asam karboksilat
identifikasi senyawa golongan alkohol ,fenol dan asam karboksilatzakirafi
 
Laporan praktikum gel pyroksikam
Laporan praktikum gel pyroksikamLaporan praktikum gel pyroksikam
Laporan praktikum gel pyroksikamSiti Zulaikhah
 
laporan praktikum farmakologi I PENDAHULUAN
laporan praktikum farmakologi I PENDAHULUANlaporan praktikum farmakologi I PENDAHULUAN
laporan praktikum farmakologi I PENDAHULUANsrinova uli
 

Tendances (20)

TABLET
TABLETTABLET
TABLET
 
BIOFARMASI SEDIAAN YANG DIBERIKAN MELALUI PARU : AEROSOL
BIOFARMASI SEDIAAN YANG DIBERIKAN  MELALUI PARU :  AEROSOLBIOFARMASI SEDIAAN YANG DIBERIKAN  MELALUI PARU :  AEROSOL
BIOFARMASI SEDIAAN YANG DIBERIKAN MELALUI PARU : AEROSOL
 
Tetes Mata
Tetes MataTetes Mata
Tetes Mata
 
Laporan Praktikum Pembuatan Tablet Parasetamol
Laporan Praktikum Pembuatan Tablet ParasetamolLaporan Praktikum Pembuatan Tablet Parasetamol
Laporan Praktikum Pembuatan Tablet Parasetamol
 
19008 self formulation asetosal.
19008 self formulation asetosal.19008 self formulation asetosal.
19008 self formulation asetosal.
 
Farmasetika: Salep1
Farmasetika: Salep1Farmasetika: Salep1
Farmasetika: Salep1
 
Laporan resmi elixir paracetamol
Laporan resmi elixir paracetamolLaporan resmi elixir paracetamol
Laporan resmi elixir paracetamol
 
Presentasi kempa langsung
Presentasi kempa langsungPresentasi kempa langsung
Presentasi kempa langsung
 
Uji Mutu Sediaan Suspensi
Uji Mutu Sediaan SuspensiUji Mutu Sediaan Suspensi
Uji Mutu Sediaan Suspensi
 
Laporan farmakologi (1)
Laporan farmakologi (1)Laporan farmakologi (1)
Laporan farmakologi (1)
 
Bentuk sediaan obat
Bentuk sediaan obatBentuk sediaan obat
Bentuk sediaan obat
 
Analisis resep
Analisis resepAnalisis resep
Analisis resep
 
Uji mutu sediaan kapsul
Uji mutu sediaan kapsul Uji mutu sediaan kapsul
Uji mutu sediaan kapsul
 
79188922 cara-perhitungan-waktu-daluarsa
79188922 cara-perhitungan-waktu-daluarsa79188922 cara-perhitungan-waktu-daluarsa
79188922 cara-perhitungan-waktu-daluarsa
 
BIOFARMASI SEDIAAN YANG DIBERIKAN MELALUI KULIT
BIOFARMASI SEDIAAN YANG  DIBERIKAN MELALUI KULITBIOFARMASI SEDIAAN YANG  DIBERIKAN MELALUI KULIT
BIOFARMASI SEDIAAN YANG DIBERIKAN MELALUI KULIT
 
Farmasetika: Salep2
Farmasetika: Salep2Farmasetika: Salep2
Farmasetika: Salep2
 
Biofarmasi Sediaan yang Diberikan Melalui Rektum
Biofarmasi Sediaan yang Diberikan Melalui RektumBiofarmasi Sediaan yang Diberikan Melalui Rektum
Biofarmasi Sediaan yang Diberikan Melalui Rektum
 
identifikasi senyawa golongan alkohol ,fenol dan asam karboksilat
identifikasi senyawa golongan alkohol ,fenol dan asam karboksilatidentifikasi senyawa golongan alkohol ,fenol dan asam karboksilat
identifikasi senyawa golongan alkohol ,fenol dan asam karboksilat
 
Laporan praktikum gel pyroksikam
Laporan praktikum gel pyroksikamLaporan praktikum gel pyroksikam
Laporan praktikum gel pyroksikam
 
laporan praktikum farmakologi I PENDAHULUAN
laporan praktikum farmakologi I PENDAHULUANlaporan praktikum farmakologi I PENDAHULUAN
laporan praktikum farmakologi I PENDAHULUAN
 

En vedette

PPT Obat Tetes Hidung
PPT Obat Tetes HidungPPT Obat Tetes Hidung
PPT Obat Tetes HidungTia Widianti
 
Sediaan Suspensi
Sediaan SuspensiSediaan Suspensi
Sediaan SuspensiAkfar ikifa
 
Obat saluran nafas farmakologi
Obat saluran nafas farmakologiObat saluran nafas farmakologi
Obat saluran nafas farmakologiZharfa Setiawan
 
Obat Pada Sistem Pernafasan_Materi Dosen IKM
Obat Pada Sistem Pernafasan_Materi Dosen IKMObat Pada Sistem Pernafasan_Materi Dosen IKM
Obat Pada Sistem Pernafasan_Materi Dosen IKMdewisetiyana52
 
Pamflet penyimpanan obat suhu dingin
Pamflet penyimpanan obat suhu dinginPamflet penyimpanan obat suhu dingin
Pamflet penyimpanan obat suhu dinginYandi Ariaputra
 
SORE THROAT REMEDIES
SORE THROAT REMEDIES SORE THROAT REMEDIES
SORE THROAT REMEDIES shilpa mittal
 
Nasal spary xylometazoline
Nasal spary xylometazolineNasal spary xylometazoline
Nasal spary xylometazolineDMPharma1
 
Nasal Drug Delivery System
Nasal Drug Delivery SystemNasal Drug Delivery System
Nasal Drug Delivery SystemNihal Calicut
 
Qc tests for liquid preparations (eye, ear, nasal drops)
Qc tests for liquid preparations (eye, ear, nasal drops)Qc tests for liquid preparations (eye, ear, nasal drops)
Qc tests for liquid preparations (eye, ear, nasal drops)Sandhya Chintalacheruvu
 
Naqeeba nasal drug delivery system
Naqeeba   nasal drug delivery systemNaqeeba   nasal drug delivery system
Naqeeba nasal drug delivery systemChelsea Prue Grace
 
Nasal drug delivery system
Nasal drug delivery systemNasal drug delivery system
Nasal drug delivery systemSunil Boreddy Rx
 
Nasal drug delivery 2
Nasal drug delivery 2Nasal drug delivery 2
Nasal drug delivery 2Gaurav Kr
 
nasal drug delivery system
nasal drug delivery systemnasal drug delivery system
nasal drug delivery systemNeha Singh
 
Nasal drug delivery
Nasal drug deliveryNasal drug delivery
Nasal drug deliveryGaurav Kr
 

En vedette (20)

PPT Obat Tetes Hidung
PPT Obat Tetes HidungPPT Obat Tetes Hidung
PPT Obat Tetes Hidung
 
Suspensi
SuspensiSuspensi
Suspensi
 
Sediaan Suspensi
Sediaan SuspensiSediaan Suspensi
Sediaan Suspensi
 
Obat saluran nafas farmakologi
Obat saluran nafas farmakologiObat saluran nafas farmakologi
Obat saluran nafas farmakologi
 
Salep mata
Salep mataSalep mata
Salep mata
 
Obat Pada Sistem Pernafasan_Materi Dosen IKM
Obat Pada Sistem Pernafasan_Materi Dosen IKMObat Pada Sistem Pernafasan_Materi Dosen IKM
Obat Pada Sistem Pernafasan_Materi Dosen IKM
 
Pamflet penyimpanan obat suhu dingin
Pamflet penyimpanan obat suhu dinginPamflet penyimpanan obat suhu dingin
Pamflet penyimpanan obat suhu dingin
 
Al iksir
Al iksirAl iksir
Al iksir
 
SORE THROAT REMEDIES
SORE THROAT REMEDIES SORE THROAT REMEDIES
SORE THROAT REMEDIES
 
Nasal spary xylometazoline
Nasal spary xylometazolineNasal spary xylometazoline
Nasal spary xylometazoline
 
Local routes
Local routesLocal routes
Local routes
 
Leaflet cara pemberian obat
Leaflet cara pemberian obatLeaflet cara pemberian obat
Leaflet cara pemberian obat
 
Kul1 course outline tfs. steril
Kul1 course outline tfs. sterilKul1 course outline tfs. steril
Kul1 course outline tfs. steril
 
Nasal Drug Delivery System
Nasal Drug Delivery SystemNasal Drug Delivery System
Nasal Drug Delivery System
 
Qc tests for liquid preparations (eye, ear, nasal drops)
Qc tests for liquid preparations (eye, ear, nasal drops)Qc tests for liquid preparations (eye, ear, nasal drops)
Qc tests for liquid preparations (eye, ear, nasal drops)
 
Naqeeba nasal drug delivery system
Naqeeba   nasal drug delivery systemNaqeeba   nasal drug delivery system
Naqeeba nasal drug delivery system
 
Nasal drug delivery system
Nasal drug delivery systemNasal drug delivery system
Nasal drug delivery system
 
Nasal drug delivery 2
Nasal drug delivery 2Nasal drug delivery 2
Nasal drug delivery 2
 
nasal drug delivery system
nasal drug delivery systemnasal drug delivery system
nasal drug delivery system
 
Nasal drug delivery
Nasal drug deliveryNasal drug delivery
Nasal drug delivery
 

Dernier

Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxwisanggeni19
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAcephasan2
 
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxKONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxDianaayulestari2
 
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitPresentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitIrfanNersMaulana
 
Diagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptx
Diagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptxDiagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptx
Diagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptxMelisaBSelawati
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diriandi861789
 
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxPPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxAcephasan2
 
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikaPresentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikassuser1cc42a
 
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasiBLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasiNezaPurna
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdfMeboix
 
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptAcephasan2
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabayaajongshopp
 
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUNPPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUNYhoGa3
 
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptkonsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptKianSantang21
 
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa HalusinasiMateri Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasiantoniareong
 
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanWebinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanDevonneDillaElFachri
 
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptxFarmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptxIrfanNersMaulana
 
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptxpenyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptxagussudarmanto9
 
Presentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensiPresentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensissuser1cc42a
 
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptxgizifik
 

Dernier (20)

Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
 
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxKONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
 
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitPresentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
 
Diagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptx
Diagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptxDiagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptx
Diagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptx
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
 
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxPPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
 
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikaPresentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
 
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasiBLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
 
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
 
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUNPPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUN
 
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptkonsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
 
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa HalusinasiMateri Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
 
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanWebinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
 
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptxFarmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
 
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptxpenyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
 
Presentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensiPresentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensi
 
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
 

Nasal Drop

  • 2. DEFENISI Menurut FI IV : Obat tetes hidung (OTH) adalah obat tetes yang digunakan untuk hidung dengan cara meneteskan obat kedalam rongga hidung, dapat mengandung zat pensuspensi, pendapar dan pengawet.
  • 3. DEFENISI Menurut British Pharmakope 2001 Tetes hidung dan larutan spray hidung adalah larutan, suspensi atau emulsi yang digunakan untuk disemprotkan atau diteteskan ke dalam rongga hidung
  • 4. SEJARAH • Dahulu sediaan untuk hidung ini dinamakan COLLUNARIA, yang mengandung bermacam- macam jenis minyak sebagai pembawa. Kemudian berkembang pengetahuan bahwa meneteskan minyak ke dalam rongga hidung mungkin berbahaya, maka kemudian digunakan cairan berair sebagai pembawa. • Pada tahun-tahun terakhir berkembang bahwa cairan pembawa harus isotonis dan ditambahkan pengawet dan tidak mempengaruhi pergerakan cilia pada hidung.
  • 5. KOMPOSISI Umumnya OTH mengandung zat aktif : • Antibiotika (ex : Kloramfenikol, neomisin Sultat, Polimiksin B Sultat) • Sulfonamida • Vasokonstriktor • Antiseptik / germiside (ex : Hldrogen peroksida) • Anestetika lokal (ex : Lidokain HCl)
  • 6. Pada dasarnya sediaan obat tetes hidung sama dengan sediaan cair lainnya karena bentuknya larutan atau suspensi; sehingga untuk teori sediaan, evaluasi, dll mengacu pada larutan atau suspensi.
  • 7. BAHAN PEMBAWA • Umumnya digunakan air • Pembawa lain : propilenglikol • Minyak lemak atau minyak mineral tidak boleh digunakan sebagai cairan pembawa obat tetes hidung • Dalam pembawa minyak yang dulu digunakan untuk aksi depo sekarang tidak lagi digunakan karena dapat menimbulkan pnemonia Upoid jika masuk mencapai paru-paru. • Sediaan OTH tidak boleh mengganggu aksi pembersih cillia epithelia pada mukosa hidung.
  • 8. Agar aktivitas cillla epithelial tidak terganggu maka • Viskositas larutan harus seimbang dengan viskositas mukus hidung. pH sekresi hidung dewasa sekitar 5,5-6,5 sedangkan anak-anak sekitar pH 5-6.7 • pH sediaan sedikit asam mendekati netral. • Larutan Isotonis atau Larutan sedikit hipertonis.
  • 9. PENDAPAR Disarankan menggunakan dapar fostat pH 6.5 atau dapar lain yang cocok pH 6.5 dan dibuat isotonis dengan NaCI.
  • 10. PENSUSPENSI • Dapat digunakan sorbitan (span), polisorbat (tween) atau surfaktan lain yang cocok, kadar tidak boleh melebihi dari 0,01 %b/v.
  • 11. PENGENTAL • Untuk menghasilkan viskositas larutan yang seimbang dengan viskositas mucus hidung (agar aksi cillia tidak terganggu). Sering digunakan : - Metil selulosa (Tylosa) = o,1 -0.5 % ; - CMC-Na = 0.5-2 % • Larutan yang sangat encer/sangat kental menyebabkan iritasi mukosa hidung.
  • 12. PENGAWET • Umumnya digunakan : - Benzolkonium Klorida = O.01 – 0,1 %b/v - Klorbutanol = 0.5-0.7 % b/v • Pengawet antimikroba digunakan sama dengan yang digunakan dalam pengawetan larutan obat mata.
  • 13. TONISITAS • Kalau dapat larutan dibuat isotonis (0.9 % NaCI) atau sedikit hipertonis dengan memakai NaCl atau dekstrosa
  • 14. STERILISASI • Sediaan hidung steril disiapkan menggunakan metoda dan material yang dirancang untuk memastikan sterilitas dan untuk menghindari paparan dari kontaminan dan pertumbuhan dari jasad renik, rekomendasi pada aspek ini disiapkan dalam bentuk teks pada metoda produksi sediaan yang steril (BP 2001). • Sediaan tetes hidung harus steril
  • 15. CARA STERILISASI • Filtrasi dengan menggunakan filter membran dengan ukuran pori 0,45µm atau 0,2 µm. • Panas kering • Autoclaving • Sterilisasi gas dengan etilen oksida
  • 16. EVALUASI • Sterilisasi • Kejernihan • pH • Volume/berat sediaan
  • 17. WADAH DAN PENYIMPANAN • Penyimpanan dilakukan didalam suatu kontainer yang yang tertutup baik, jika sediaan steril, simpanlah di dalam wadah steril, yang kedap udara. • Label sediaan tetes hidung harus mengandung hal-hal berikut (BP 2001) : · nama dan jumlah bahan aktif · instruksi penggunaan sediaan tetes hidung · tanggal kadaluarsa · kondisi penyimpanan sedian tetes hidung
  • 18. KONSELING • Cara pemakaian • Cara penyimpanan obat • Peringatan