SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  22
EJAAN YANG
DISEMPURNAKAN

Page 1
KELOMPOK 8
• Hutami Nurikasiwi (125040066)
• Yunisa Nurfitriantiwi (125040080)
• Luki Jemiansyah (125040096)
• Yuliani (125040104)
• Ulfah Nurul Fitri Badriarti (125040109)

Page 2
I. PENGERTIAN EYD
II.LUANG LINGKUP EYD
1. Pemakaian Huruf
2. Penulisan Huruf
3. Penulisan Kata

Page 3
I. PENGERTIAN
EYD
Ejaan yang disempurnakan adalah ejaan bahasa

indonesia yang berlaku sejak tahun 1972. Ejaan ini
menggantikan ejaan sebelumnya,  Ejaan Republik atau
Ejaan Soewandi. Ejaan adalah seperangkat aturan
tentang cara menuliskan bahasa dengan menggunakan
huruf, kata, dan tanda baca sebagai sarananya. Batasan
tersebut menunjukan pengertian kata ejaan berbeda
dengan kata mengeja.
Mengeja adalah kegiatan melafalkan huruf, suku kata,
atau kata, sedangkan ejaan adalah suatu sistem aturan
yang jauh lebih luas dari sekedar masalah pelafalan.
Ejaan mengatur keseluruhan cara menuliskan bahasa.
Page 4
II. LUANG LINGKUP EYD
1. Pemakaian Huruf
a. Huruf Abjad
Huruf sama dengan Aksara yaitu unsur dari abjad yang
melambangkan bunyi. Abjad dalam Bahasa Indonesia terdiri atas 26
huruf.
Huruf

Nama

Huruf

Nama

Huruf

Nama

A–a

a

J–j

Je

S–s

Es

B–b

Be

K–k

Ka

T–t

Te

C–c

Ce

L–l

El

U–u

U

D–d

De

M–m

Em

V–v

Fe

E–e

E

N–n

En

W–w

We

F–f

Ef

O–o

O

X–x

Eks

G–g

Ge

P–p

Pe

Y–y

ye

H–h

Ha

Q–q

Ki

Z–z

Zet

I–i

I

R–r

Er

Page 5
b. Huruf Vokal
Huruf Vokal adalah bunyi ujaran akibat adanya udara yang
keluar dari paru-paru tidak terkena hambatan atau
halangan.
Huruf Vokal

Contoh Pemakaian dalam Kata
Di Awal

Di Tengah

Di Akhir

A

Api

Padi

Lusa

I

Itu

Simpan

Murni

U

Ulang

Bumi

Ibu

E*

Enak

Petak

Sore

Emas

Kena

Tipe

Oleh

Kota

Radio

O

Page 6
c. Huruf Konsonan
Huruf Konsonan adalah bunyi ujaran akibat adanya
udara yang keluar dari paru-paru mendapatkan
hambatan atau halangan.

Jumlah huruf konsonan ada 21 buah,
yaitu:

b, c, d, f, g, h, j, k, l, m, n, p, q,
r, s, t, v, w, x, y, dan z.

Page 7
d. Huruf Diftong
Huruf diftong yang disebut juga huruf vokal
rangkap adalah gabungan dua buah huruf vokal
yang menghasilkan bunyi rangkap.
Huruf Diftong

Contoh Pemakaian dalam Kata
Di Awal

Di Tengah

Di Akhir

Ai

Ain

Syaitan

Pandai

Au

Aula

Saudara

Harimau

Oi

-

Boikot

Amboi

Page 8
e. Gabungan Huruf Konsonan
Di dalam bahasa Indonesia terdapat empat
gabungan huruf yang melambangkan
konsonan, yaitu :
Gabungan
Huruf
Konsonan

Contoh Pemakaian dalam Kata
Di Awal

Di Tengah

Di Akhir

Kh

Khusus

Ahkhir

Tarikh

Ng

Ngilu

Bangun

Senang

Ny

Nyta

Hanyut

-

Sy

Syarat

Isyarat

Arasy

Page 9
2. Penulisan Huruf
a. Penulisan Huruf Besar (Kapital)
Kaidah penulisan huruf besar dapat digunakan dalam beberapa hal,
yaitu :
1)   Digunakan sebagai huruf pertama kata pada awal kalimat.
Misalnya :
Tugas bahasa Indonesiasudah dikerjakan.
2)   Digunakan sebagai huruf pertama petikan langsung.
Misalnya :
Ayah bertanya, “Apakah mahasiswa sudah libur?”.
3)   Digunakan sebagai huruf pertama dalam ungkapan yang
berhubungan dengan nama Tuhan, kata ganti Tuhan, dan nama kitab
suci.
Misalnya :
Allah Yang Maha kuasa lagi Maha penyayang.
4)   Digunakan sebagai huruf pertama nama gelar kehormatan ,
keturunan, keagamaan yang diikuti nama orang.
Misalnya :
Page 10
5)   Digunakan sebagai huruf pertama unsur nama jabatan dan
pangkat yang diikuti nama orang, pengganti nama orang tertentu,
nama instansi, dan nama tempat.
Misalnya :
Wakil Presiden Yusuf  Kalla memberi bantuan mobil.
6)   Digunakan sebagai huruf pertama unsur nama orang.
Misalnya :
Dewi Rasdiana Jufri
7)   Digunakan sebagai huruf pertama nama bangsa, suku bangsa,
dan nama bahasa.
Misalnya :
bangsa Indonesia
8)   Digunakan sebagai huruf pertama nama tahun, bulan, hari, hari
raya, dan peristiwa sejarah.
Misalnya :
tahun Hijriyah 
Page 11
9)   Digunakan sebagai huruf pertama nama geografi unsur
nama diri.
Misalnya :
Laut Jawa
10)    Digunakan sebagai huruf pertama semua unsur nama
negara, lembaga pemerintah, ketatanegaraan, dan nama
dokumen resmi, kecuali terdapat kata penghubung.
Misalnya :
Republik Indonesia
11)    Digunakan sebagai huruf pertama penunjuk kekerabatan
atau sapaan dan pengacuan.
Misalnya :
Surat Saudara sudah saya terima.
12)    Digunakan sebagai huruf pertama kata ganti Anda.
Misalnya :
Surat Anda telah saya balas.
Page 12
13)    Digunakan sebagai huruf pertama unsur singkatan nama gelar,
pangkat dan sapaan.
Misalnya :
Dr.            Doktor
14)    Digunakan sebagai huruf pertama setiap unsur bentuk ulang
sempurna yang terdapat pada nama badan lembaga pemerintah dan
ketatanegaraan, serta dokumen resmi.
Misalnya:
Perserikatan Bangsa-Bangsa
15)    Digunakan sebagai huruf pertama semua kata di dalam judul,
majalah, surat kabar,  dan karangan ilmiah lainnya, kecuali kata
depan dan kata penghubung.
Misalnya :
Bacalah majalah Bahasa dan Sastra

Page 13
b. Penulisan Huruf Miring
Huruf miring digunakan untuk :
1)   Menuliskan nama buku, majalah, dan surat kabar yang dikutip
dalam tulisan.
Misalnya :
Buku Negarakertagama karangan Prapanca.
2)   Menegaskan dan mengkhususkan huruf, bagian kata, kata, dan
kelompok kata.
Misalnya :
Dia bukan menipu, tetapi ditipu.
3)   Menuliskan kata nama ilmiah atau ungkapan asing.
Misalnya :
Politik devideet et impera pernah merajalela di Indonesia.

Page 14
3. Penulisan Kata
a. Kata Dasar
Kata dasar adalah kata yang belum mengalami
perubahan bentuk, yang ditulis sebagai suatu
kesatuan.
Misalnya : Dia teman baik saya.

b. Kata Turunan (Kata Berimbuhan)
Kaidah yang harus diikuti dalam penulisan kata turunan, yaitu :
• Imbuhan semuanya ditulis serangkai dengan kata dasarnya.
Misalnya : membaca, ketertiban, terdengar dan memasak.
• Awalan dan akhrian ditulis serangkai dengan kata yang
langsung
mengikuti atau mendahuluinya jika bentuk dasarnya berupa
gabungan kata.
Misalnya : bertepuk tangan, sebar luaskan.
Page 15
• Jika bentuk dasarnya berupa gabungan kata dan sekaligus
mendapat awalan dan akhiran, kata itu ditulis serangkai.
Misalnya : menandatangani, keanekaragaman.
• Jika salah satu unsur gabungan kata hanya dipakai dalam
kombinasi, gabungan kata itu ditulis serangkai.
Misalnya : antarkota, mahaadil, subseksi, prakata.

c. Kata Ulang
Kata ulang ditulis secara lengkap dengan menggunakan tanda (-).
Jenis-jenis kata ulang yaitu :
• Dwipurwa yaitu pengulangan suku kata awal.
Misalnya : laki           lelaki
• Dwilingga yaitu pengulangan utuh atau secara keseluruhan.
Misalnya : rumah        rumah-rumah
Dwilingga salin suara yaitu pengulangan variasi fonem.
• Misalnya : sayur        sayur-mayur
Pengulangan berimbuhan yaitu pengulangan yang mendapat
imbuhan.
Page 16
• Gabungan kata lazim Kata
d. Gabungan disebut kata majemuk, termasuk istilah  khusus.
Bagian-bagiannya pada umumnya ditulis terpisah.
Misalnya : mata kuliha, orang tua.

• Gabungan kata, termasuk istilah khusus yang menimbulkan
kemungkinan
salah baca saat diberi tanda hubung untuk menegaskan pertalian di
antara
unsur bersangkutan.
Misalnya : ibu-bapak, pandang-dengar.
• Gabugan kata yang sudah dianggap sebagai satu kata ditulis
serangkai.
Misalnya : daripada, sekaligus, bagaimana, barangkali.

e. Kata Ganti (ku, mu, nya, kau)

Kata ganti ku- dan kau- ditulis serangkai dengan kata yang
mengikutinya. Sedangkan kata ganti -ku, -mu, -nya ditulis
serangkai dengan kata yang mendahuluinya.
Misalnya : kubaca, kaupinjam, bukuku, tasmu, sepatunya.
Page 17
f. Kata Depan
Kata depan di, ke, dan dari ditulis terpisah dengan kata yang
mengikutinya, kecuali pada gabungan kata yang dianggap padu
sebagai satu kata, seperti kepada dan daripada.
Misalnya : Jangan bermian di jalan
Saya pergi ke kampung halaman.
Dewi baru pulang dari kampus.

g. Kata Sandang
Kata si dan sang ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya.
Misalnya : Nama si pengrimi surat tidak jelas.
Anjing bermusuhan dengan sang kucing.

Page 18
h. Partikel
Partikel merupakan kata tugas yang mempunyai bentuk yang khusus, yaitu
sangat ringkas atau kecil dengan mempunyai fungsi-fungsi tertentu. Kaidah
penulisan partikel sebagai berikut :
•Partikel –lah, -kah, dan –tah ditulis serangkai dengan kata yang
mendahuluinya.
Misalnya : Bacalah buku itu baik-baik!
Apakah yang dipelajari minggu lalu?
Apatah gerangan salahku?
•Partikel pun ditulis terpisah dari kata yang mendahuluinya kecuali yang
dianggap sudah menyatu.
Misalnya : Jika ayah pergi, ibu pun ikut pergi.
•Partikel per yang berarti memulai, dari dan setiap. Partikel per ditulis terpisah
dengan bagian-bagian kalimat yang mendampinginya.
Misalnya : Rapor siswa dilihat per semester.
Page 19
i. Singkatan dan Akronim
•Singkatan adalah nama bentuk yang dipendekkan yang terdiri atas satu
kata atau lebih.
Misalnya : dll = dan lain-lain
•Akronim adalah singkatan yang berupa gabungan huruf awal, gabungan
suku kata, ataupun gabungan huruf dan suku kata dari deret kata yang
diperlakukan sebagai kata.
Misalnya : SIM = Surat Izin Mengemudi

j. Angka dan Lambang Bilangan
1)   Bilangan utuh. Misalnya : 15         lima belas
2)   Bilangan pecahan. Misalnya : 3/4          
tiga perempat
3)   Bilangan tingakt. Misalnya : Abad II Abad ke-2
4)   Kata bilagan yang mendapat akhiran –an.
Misalnya : tahun 50-an         lima puluhan
Page 20
5)   Angka yang mneyatakan bilagnan bulat yang besar dapat dieja
sebagian supaya mudah dibaca.
Misalnya : Sekolah itu baru mendapat bantuan 210 juta rupiah.
6)   Lambang bilangan letaknya pada awal kalimat ditulis dengan
huruf.
Kalau perlu diupayakan supaya tidak diletakkan di awal kalimat
dengan mengubah struktur kalimatnya dan maknanya sama.
Misalnya : Dua puluh lima siswa SMA tidak lulus. (benar)
55 siswa SMA 1 tidak lulus. (salah)
7)   Lambang bilangan yang dapat dinyatakan dengan satu atau dua
kata
ditulis dengan huruf, kecuali beberapa dipakai secara berurutan
seperti dalam perincian atau pemaparan.
Misalnya : Amir menonton pertunjukan itu selama dua kali.

Page 21
^^
IH
AS
AK
IM
ER
T

Page 22

Contenu connexe

Tendances (20)

Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)
Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)
Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)
 
Penggunaan huruf kapital
Penggunaan huruf kapitalPenggunaan huruf kapital
Penggunaan huruf kapital
 
Pola kalimat
Pola kalimatPola kalimat
Pola kalimat
 
Aturan Penulisan Kata dan Unsur Serapan.ppt
Aturan Penulisan Kata dan Unsur Serapan.pptAturan Penulisan Kata dan Unsur Serapan.ppt
Aturan Penulisan Kata dan Unsur Serapan.ppt
 
Tanda baca
Tanda bacaTanda baca
Tanda baca
 
Makalah kalimat
Makalah   kalimatMakalah   kalimat
Makalah kalimat
 
Ejaan bahasa indonesia
Ejaan bahasa indonesia Ejaan bahasa indonesia
Ejaan bahasa indonesia
 
FRASA
FRASAFRASA
FRASA
 
Power poin materi b indonesia
Power poin materi b indonesiaPower poin materi b indonesia
Power poin materi b indonesia
 
Makalah Sintaksis Bahasa Indonesia
Makalah Sintaksis Bahasa IndonesiaMakalah Sintaksis Bahasa Indonesia
Makalah Sintaksis Bahasa Indonesia
 
KAIDAH KALIMAT
KAIDAH KALIMATKAIDAH KALIMAT
KAIDAH KALIMAT
 
Materi Dimensi tiga (SMA)
Materi Dimensi tiga (SMA)Materi Dimensi tiga (SMA)
Materi Dimensi tiga (SMA)
 
Gudang Materi Ms. Word 1
Gudang Materi Ms. Word 1Gudang Materi Ms. Word 1
Gudang Materi Ms. Word 1
 
Modul Kedudukan Titik, Garis, Bidang dalam Ruang
Modul Kedudukan Titik, Garis, Bidang dalam RuangModul Kedudukan Titik, Garis, Bidang dalam Ruang
Modul Kedudukan Titik, Garis, Bidang dalam Ruang
 
Diksi
DiksiDiksi
Diksi
 
Kalimat efektif ppt
Kalimat efektif pptKalimat efektif ppt
Kalimat efektif ppt
 
ungkapan
ungkapanungkapan
ungkapan
 
3. penerapan kaidah ejaan
3. penerapan kaidah ejaan3. penerapan kaidah ejaan
3. penerapan kaidah ejaan
 
ragam bahasa indonesia tulis ilmiah
ragam bahasa indonesia tulis ilmiahragam bahasa indonesia tulis ilmiah
ragam bahasa indonesia tulis ilmiah
 
KALIMAT
KALIMATKALIMAT
KALIMAT
 

Similaire à Ejaan yang disempurnakan

Materi kuliah B.Indonesia ke-2.pptx
Materi kuliah B.Indonesia ke-2.pptxMateri kuliah B.Indonesia ke-2.pptx
Materi kuliah B.Indonesia ke-2.pptxLinggaSitiAnggraeny
 
Eyd ( Geofisika UPNVY 2014 )
Eyd ( Geofisika UPNVY 2014 )Eyd ( Geofisika UPNVY 2014 )
Eyd ( Geofisika UPNVY 2014 )Nur Arasyi
 
P2 MKU B Indonesia Ejaan yang disempurnakan.pptx
P2 MKU B Indonesia Ejaan yang disempurnakan.pptxP2 MKU B Indonesia Ejaan yang disempurnakan.pptx
P2 MKU B Indonesia Ejaan yang disempurnakan.pptxFirdhanSaid
 
3. Ejaan yang disempurnakan (EYD).pptx
3. Ejaan yang disempurnakan (EYD).pptx3. Ejaan yang disempurnakan (EYD).pptx
3. Ejaan yang disempurnakan (EYD).pptxIlhamMaulana70946
 
Bahasa Indonesia - Huruf dan kata
Bahasa Indonesia - Huruf dan kataBahasa Indonesia - Huruf dan kata
Bahasa Indonesia - Huruf dan kataNoni1225
 
BAB V EJAAN BAHASA INDONESIA.docx
BAB V EJAAN BAHASA INDONESIA.docxBAB V EJAAN BAHASA INDONESIA.docx
BAB V EJAAN BAHASA INDONESIA.docxArisSusanto47
 
BAB V EJAAN BAHASA INDONESIA.docx
BAB V EJAAN BAHASA INDONESIA.docxBAB V EJAAN BAHASA INDONESIA.docx
BAB V EJAAN BAHASA INDONESIA.docxArisSusanto47
 
Pemakaian Huruf - Bahasa Indonesia
Pemakaian Huruf - Bahasa IndonesiaPemakaian Huruf - Bahasa Indonesia
Pemakaian Huruf - Bahasa IndonesiaJesika Amanda
 
Kaidah Ejaan dan Tanda Baca
Kaidah Ejaan dan Tanda BacaKaidah Ejaan dan Tanda Baca
Kaidah Ejaan dan Tanda BacaPT serba gratiz
 
Kesantunan_Ejaan_dan_Istilah.docx
Kesantunan_Ejaan_dan_Istilah.docxKesantunan_Ejaan_dan_Istilah.docx
Kesantunan_Ejaan_dan_Istilah.docxPutriNovitaSari46
 
Bahasa Indonesia, Penggunaan Huruf Kapital dan Miring
Bahasa Indonesia, Penggunaan Huruf Kapital dan MiringBahasa Indonesia, Penggunaan Huruf Kapital dan Miring
Bahasa Indonesia, Penggunaan Huruf Kapital dan MiringDetia Rosani Buldan
 
Teori eyd print
Teori eyd printTeori eyd print
Teori eyd printbbawor aji
 
bahasa indonesia
bahasa indonesiabahasa indonesia
bahasa indonesiaatalyataqwa
 
Pemakaian Huruf bahasa indonesia referensi
Pemakaian Huruf bahasa indonesia referensiPemakaian Huruf bahasa indonesia referensi
Pemakaian Huruf bahasa indonesia referensinidaulhusna481
 

Similaire à Ejaan yang disempurnakan (20)

Materi kuliah B.Indonesia ke-2.pptx
Materi kuliah B.Indonesia ke-2.pptxMateri kuliah B.Indonesia ke-2.pptx
Materi kuliah B.Indonesia ke-2.pptx
 
Eyd 3
Eyd 3Eyd 3
Eyd 3
 
Eyd ( Geofisika UPNVY 2014 )
Eyd ( Geofisika UPNVY 2014 )Eyd ( Geofisika UPNVY 2014 )
Eyd ( Geofisika UPNVY 2014 )
 
P2 MKU B Indonesia Ejaan yang disempurnakan.pptx
P2 MKU B Indonesia Ejaan yang disempurnakan.pptxP2 MKU B Indonesia Ejaan yang disempurnakan.pptx
P2 MKU B Indonesia Ejaan yang disempurnakan.pptx
 
3. Ejaan yang disempurnakan (EYD).pptx
3. Ejaan yang disempurnakan (EYD).pptx3. Ejaan yang disempurnakan (EYD).pptx
3. Ejaan yang disempurnakan (EYD).pptx
 
Ejaan Yang Disempurnakan
Ejaan Yang DisempurnakanEjaan Yang Disempurnakan
Ejaan Yang Disempurnakan
 
Bahasa Indonesia - Huruf dan kata
Bahasa Indonesia - Huruf dan kataBahasa Indonesia - Huruf dan kata
Bahasa Indonesia - Huruf dan kata
 
BAB V EJAAN BAHASA INDONESIA.docx
BAB V EJAAN BAHASA INDONESIA.docxBAB V EJAAN BAHASA INDONESIA.docx
BAB V EJAAN BAHASA INDONESIA.docx
 
BAB V EJAAN BAHASA INDONESIA.docx
BAB V EJAAN BAHASA INDONESIA.docxBAB V EJAAN BAHASA INDONESIA.docx
BAB V EJAAN BAHASA INDONESIA.docx
 
Pemakaian Huruf - Bahasa Indonesia
Pemakaian Huruf - Bahasa IndonesiaPemakaian Huruf - Bahasa Indonesia
Pemakaian Huruf - Bahasa Indonesia
 
Kaidah Ejaan dan Tanda Baca
Kaidah Ejaan dan Tanda BacaKaidah Ejaan dan Tanda Baca
Kaidah Ejaan dan Tanda Baca
 
Eyd (1)
Eyd (1)Eyd (1)
Eyd (1)
 
bahasaa indonesia
bahasaa indonesiabahasaa indonesia
bahasaa indonesia
 
Kesantunan_Ejaan_dan_Istilah.docx
Kesantunan_Ejaan_dan_Istilah.docxKesantunan_Ejaan_dan_Istilah.docx
Kesantunan_Ejaan_dan_Istilah.docx
 
Bahasa Indonesia, Penggunaan Huruf Kapital dan Miring
Bahasa Indonesia, Penggunaan Huruf Kapital dan MiringBahasa Indonesia, Penggunaan Huruf Kapital dan Miring
Bahasa Indonesia, Penggunaan Huruf Kapital dan Miring
 
Teori eyd print
Teori eyd printTeori eyd print
Teori eyd print
 
bahasa indonesia
bahasa indonesiabahasa indonesia
bahasa indonesia
 
Pemakaian Huruf bahasa indonesia referensi
Pemakaian Huruf bahasa indonesia referensiPemakaian Huruf bahasa indonesia referensi
Pemakaian Huruf bahasa indonesia referensi
 
Ejaan
EjaanEjaan
Ejaan
 
Materi twk bhs Indonesia.pdf
Materi twk bhs Indonesia.pdfMateri twk bhs Indonesia.pdf
Materi twk bhs Indonesia.pdf
 

Dernier

Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarankeicapmaniez
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxSlasiWidasmara1
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptxHR MUSLIM
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxPurmiasih
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 

Dernier (20)

Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 

Ejaan yang disempurnakan

  • 2. KELOMPOK 8 • Hutami Nurikasiwi (125040066) • Yunisa Nurfitriantiwi (125040080) • Luki Jemiansyah (125040096) • Yuliani (125040104) • Ulfah Nurul Fitri Badriarti (125040109) Page 2
  • 3. I. PENGERTIAN EYD II.LUANG LINGKUP EYD 1. Pemakaian Huruf 2. Penulisan Huruf 3. Penulisan Kata Page 3
  • 4. I. PENGERTIAN EYD Ejaan yang disempurnakan adalah ejaan bahasa indonesia yang berlaku sejak tahun 1972. Ejaan ini menggantikan ejaan sebelumnya,  Ejaan Republik atau Ejaan Soewandi. Ejaan adalah seperangkat aturan tentang cara menuliskan bahasa dengan menggunakan huruf, kata, dan tanda baca sebagai sarananya. Batasan tersebut menunjukan pengertian kata ejaan berbeda dengan kata mengeja. Mengeja adalah kegiatan melafalkan huruf, suku kata, atau kata, sedangkan ejaan adalah suatu sistem aturan yang jauh lebih luas dari sekedar masalah pelafalan. Ejaan mengatur keseluruhan cara menuliskan bahasa. Page 4
  • 5. II. LUANG LINGKUP EYD 1. Pemakaian Huruf a. Huruf Abjad Huruf sama dengan Aksara yaitu unsur dari abjad yang melambangkan bunyi. Abjad dalam Bahasa Indonesia terdiri atas 26 huruf. Huruf Nama Huruf Nama Huruf Nama A–a a J–j Je S–s Es B–b Be K–k Ka T–t Te C–c Ce L–l El U–u U D–d De M–m Em V–v Fe E–e E N–n En W–w We F–f Ef O–o O X–x Eks G–g Ge P–p Pe Y–y ye H–h Ha Q–q Ki Z–z Zet I–i I R–r Er Page 5
  • 6. b. Huruf Vokal Huruf Vokal adalah bunyi ujaran akibat adanya udara yang keluar dari paru-paru tidak terkena hambatan atau halangan. Huruf Vokal Contoh Pemakaian dalam Kata Di Awal Di Tengah Di Akhir A Api Padi Lusa I Itu Simpan Murni U Ulang Bumi Ibu E* Enak Petak Sore Emas Kena Tipe Oleh Kota Radio O Page 6
  • 7. c. Huruf Konsonan Huruf Konsonan adalah bunyi ujaran akibat adanya udara yang keluar dari paru-paru mendapatkan hambatan atau halangan. Jumlah huruf konsonan ada 21 buah, yaitu: b, c, d, f, g, h, j, k, l, m, n, p, q, r, s, t, v, w, x, y, dan z. Page 7
  • 8. d. Huruf Diftong Huruf diftong yang disebut juga huruf vokal rangkap adalah gabungan dua buah huruf vokal yang menghasilkan bunyi rangkap. Huruf Diftong Contoh Pemakaian dalam Kata Di Awal Di Tengah Di Akhir Ai Ain Syaitan Pandai Au Aula Saudara Harimau Oi - Boikot Amboi Page 8
  • 9. e. Gabungan Huruf Konsonan Di dalam bahasa Indonesia terdapat empat gabungan huruf yang melambangkan konsonan, yaitu : Gabungan Huruf Konsonan Contoh Pemakaian dalam Kata Di Awal Di Tengah Di Akhir Kh Khusus Ahkhir Tarikh Ng Ngilu Bangun Senang Ny Nyta Hanyut - Sy Syarat Isyarat Arasy Page 9
  • 10. 2. Penulisan Huruf a. Penulisan Huruf Besar (Kapital) Kaidah penulisan huruf besar dapat digunakan dalam beberapa hal, yaitu : 1)   Digunakan sebagai huruf pertama kata pada awal kalimat. Misalnya : Tugas bahasa Indonesiasudah dikerjakan. 2)   Digunakan sebagai huruf pertama petikan langsung. Misalnya : Ayah bertanya, “Apakah mahasiswa sudah libur?”. 3)   Digunakan sebagai huruf pertama dalam ungkapan yang berhubungan dengan nama Tuhan, kata ganti Tuhan, dan nama kitab suci. Misalnya : Allah Yang Maha kuasa lagi Maha penyayang. 4)   Digunakan sebagai huruf pertama nama gelar kehormatan , keturunan, keagamaan yang diikuti nama orang. Misalnya : Page 10
  • 11. 5)   Digunakan sebagai huruf pertama unsur nama jabatan dan pangkat yang diikuti nama orang, pengganti nama orang tertentu, nama instansi, dan nama tempat. Misalnya : Wakil Presiden Yusuf  Kalla memberi bantuan mobil. 6)   Digunakan sebagai huruf pertama unsur nama orang. Misalnya : Dewi Rasdiana Jufri 7)   Digunakan sebagai huruf pertama nama bangsa, suku bangsa, dan nama bahasa. Misalnya : bangsa Indonesia 8)   Digunakan sebagai huruf pertama nama tahun, bulan, hari, hari raya, dan peristiwa sejarah. Misalnya : tahun Hijriyah  Page 11
  • 12. 9)   Digunakan sebagai huruf pertama nama geografi unsur nama diri. Misalnya : Laut Jawa 10)    Digunakan sebagai huruf pertama semua unsur nama negara, lembaga pemerintah, ketatanegaraan, dan nama dokumen resmi, kecuali terdapat kata penghubung. Misalnya : Republik Indonesia 11)    Digunakan sebagai huruf pertama penunjuk kekerabatan atau sapaan dan pengacuan. Misalnya : Surat Saudara sudah saya terima. 12)    Digunakan sebagai huruf pertama kata ganti Anda. Misalnya : Surat Anda telah saya balas. Page 12
  • 13. 13)    Digunakan sebagai huruf pertama unsur singkatan nama gelar, pangkat dan sapaan. Misalnya : Dr.            Doktor 14)    Digunakan sebagai huruf pertama setiap unsur bentuk ulang sempurna yang terdapat pada nama badan lembaga pemerintah dan ketatanegaraan, serta dokumen resmi. Misalnya: Perserikatan Bangsa-Bangsa 15)    Digunakan sebagai huruf pertama semua kata di dalam judul, majalah, surat kabar,  dan karangan ilmiah lainnya, kecuali kata depan dan kata penghubung. Misalnya : Bacalah majalah Bahasa dan Sastra Page 13
  • 14. b. Penulisan Huruf Miring Huruf miring digunakan untuk : 1)   Menuliskan nama buku, majalah, dan surat kabar yang dikutip dalam tulisan. Misalnya : Buku Negarakertagama karangan Prapanca. 2)   Menegaskan dan mengkhususkan huruf, bagian kata, kata, dan kelompok kata. Misalnya : Dia bukan menipu, tetapi ditipu. 3)   Menuliskan kata nama ilmiah atau ungkapan asing. Misalnya : Politik devideet et impera pernah merajalela di Indonesia. Page 14
  • 15. 3. Penulisan Kata a. Kata Dasar Kata dasar adalah kata yang belum mengalami perubahan bentuk, yang ditulis sebagai suatu kesatuan. Misalnya : Dia teman baik saya. b. Kata Turunan (Kata Berimbuhan) Kaidah yang harus diikuti dalam penulisan kata turunan, yaitu : • Imbuhan semuanya ditulis serangkai dengan kata dasarnya. Misalnya : membaca, ketertiban, terdengar dan memasak. • Awalan dan akhrian ditulis serangkai dengan kata yang langsung mengikuti atau mendahuluinya jika bentuk dasarnya berupa gabungan kata. Misalnya : bertepuk tangan, sebar luaskan. Page 15
  • 16. • Jika bentuk dasarnya berupa gabungan kata dan sekaligus mendapat awalan dan akhiran, kata itu ditulis serangkai. Misalnya : menandatangani, keanekaragaman. • Jika salah satu unsur gabungan kata hanya dipakai dalam kombinasi, gabungan kata itu ditulis serangkai. Misalnya : antarkota, mahaadil, subseksi, prakata. c. Kata Ulang Kata ulang ditulis secara lengkap dengan menggunakan tanda (-). Jenis-jenis kata ulang yaitu : • Dwipurwa yaitu pengulangan suku kata awal. Misalnya : laki           lelaki • Dwilingga yaitu pengulangan utuh atau secara keseluruhan. Misalnya : rumah        rumah-rumah Dwilingga salin suara yaitu pengulangan variasi fonem. • Misalnya : sayur        sayur-mayur Pengulangan berimbuhan yaitu pengulangan yang mendapat imbuhan. Page 16
  • 17. • Gabungan kata lazim Kata d. Gabungan disebut kata majemuk, termasuk istilah  khusus. Bagian-bagiannya pada umumnya ditulis terpisah. Misalnya : mata kuliha, orang tua. • Gabungan kata, termasuk istilah khusus yang menimbulkan kemungkinan salah baca saat diberi tanda hubung untuk menegaskan pertalian di antara unsur bersangkutan. Misalnya : ibu-bapak, pandang-dengar. • Gabugan kata yang sudah dianggap sebagai satu kata ditulis serangkai. Misalnya : daripada, sekaligus, bagaimana, barangkali. e. Kata Ganti (ku, mu, nya, kau) Kata ganti ku- dan kau- ditulis serangkai dengan kata yang mengikutinya. Sedangkan kata ganti -ku, -mu, -nya ditulis serangkai dengan kata yang mendahuluinya. Misalnya : kubaca, kaupinjam, bukuku, tasmu, sepatunya. Page 17
  • 18. f. Kata Depan Kata depan di, ke, dan dari ditulis terpisah dengan kata yang mengikutinya, kecuali pada gabungan kata yang dianggap padu sebagai satu kata, seperti kepada dan daripada. Misalnya : Jangan bermian di jalan Saya pergi ke kampung halaman. Dewi baru pulang dari kampus. g. Kata Sandang Kata si dan sang ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya. Misalnya : Nama si pengrimi surat tidak jelas. Anjing bermusuhan dengan sang kucing. Page 18
  • 19. h. Partikel Partikel merupakan kata tugas yang mempunyai bentuk yang khusus, yaitu sangat ringkas atau kecil dengan mempunyai fungsi-fungsi tertentu. Kaidah penulisan partikel sebagai berikut : •Partikel –lah, -kah, dan –tah ditulis serangkai dengan kata yang mendahuluinya. Misalnya : Bacalah buku itu baik-baik! Apakah yang dipelajari minggu lalu? Apatah gerangan salahku? •Partikel pun ditulis terpisah dari kata yang mendahuluinya kecuali yang dianggap sudah menyatu. Misalnya : Jika ayah pergi, ibu pun ikut pergi. •Partikel per yang berarti memulai, dari dan setiap. Partikel per ditulis terpisah dengan bagian-bagian kalimat yang mendampinginya. Misalnya : Rapor siswa dilihat per semester. Page 19
  • 20. i. Singkatan dan Akronim •Singkatan adalah nama bentuk yang dipendekkan yang terdiri atas satu kata atau lebih. Misalnya : dll = dan lain-lain •Akronim adalah singkatan yang berupa gabungan huruf awal, gabungan suku kata, ataupun gabungan huruf dan suku kata dari deret kata yang diperlakukan sebagai kata. Misalnya : SIM = Surat Izin Mengemudi j. Angka dan Lambang Bilangan 1)   Bilangan utuh. Misalnya : 15         lima belas 2)   Bilangan pecahan. Misalnya : 3/4           tiga perempat 3)   Bilangan tingakt. Misalnya : Abad II Abad ke-2 4)   Kata bilagan yang mendapat akhiran –an. Misalnya : tahun 50-an         lima puluhan Page 20
  • 21. 5)   Angka yang mneyatakan bilagnan bulat yang besar dapat dieja sebagian supaya mudah dibaca. Misalnya : Sekolah itu baru mendapat bantuan 210 juta rupiah. 6)   Lambang bilangan letaknya pada awal kalimat ditulis dengan huruf. Kalau perlu diupayakan supaya tidak diletakkan di awal kalimat dengan mengubah struktur kalimatnya dan maknanya sama. Misalnya : Dua puluh lima siswa SMA tidak lulus. (benar) 55 siswa SMA 1 tidak lulus. (salah) 7)   Lambang bilangan yang dapat dinyatakan dengan satu atau dua kata ditulis dengan huruf, kecuali beberapa dipakai secara berurutan seperti dalam perincian atau pemaparan. Misalnya : Amir menonton pertunjukan itu selama dua kali. Page 21