SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  18
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu sasaran program pencegahan dan pengendalian infeksi di Rumah Sakit adalah
petugas kesehatan, selain pasien itu sendiri, pengunjung atau keluarga pasien serta
lingkungan RS. Petugas kesehatan menjadi salah satu sasaran program, karena terbukti
bahwa infeksi nosokomial atau HALs terjadi karena beberapa factor yang sedang
mempengaruhi yaitu peralatan atau devices. Prosedur atau metode, kondisi pasien itu sendiri,
serta peranan petugas kesehatan .Petugas kesehatan .petugas kesehatan memegang peranan
penting dalam risiko terjadi infeksi , disisi lain, keselamatan dan keamanan petugas
kesehatan juga menjadi tujuan utama program pencegahan dan pengendalian infeksi di RS,
sebagaimana tercantum dalam Kewaspadaan Standar (Standard Precaution) Salah satu upaya
menjamin putusnya rantai penularan infeksi oleh petugas kesehatan, serta upaya
perlindungan terhadap petugas kesehatan dalam melakukan pelayanan kesehatan adalah
penggunaan Alat Pelindung Diri (APD). Penggunaan alat pelindung diri secara tepat dan
benar akan sangat membantu keberhasilan pencegahan infeksi dan keselamatan kerja petugas
kesehatan, sebaliknya penggunaan APD yang keliru, tidak saja berisiko terjadi infeksi pada
pasien, namun juga berisiko terhadap keselamatan petugas itu sendiri. Penggunaan APD
yang tidak tepat juga akan menyebabkan penambahan biaya operasional di Rumah Sakit.
Oleh sebab itu perlu disusun panduan penggunaan APD yang benar, agar dapat dijadikan
acuan bagi setiap petugas kesehatan dalam melaksanakan tugasnya. Dengan demikian, tujuan
pencegahan infeksi dan tujuan keselamatan petugas dapat tercapai.
B. Tujuan
1. Untuk meningkatkan keamanan dan keselamatan petugas kesehatan melalui penggunaan
APD yang tepat
2. Untuk memberikan panduan pemilihan dan penggunaan APD yang tepat sesuai dengan
situasi Rumah Sakit bagi petugas kesehatan
3. Agar petugas kesehatan mampu mempraktikkan bagaimana mengenakan dan melepaskan
APD secara cepat dan aman
C. Pengertian
Alat Pelindung Diri (APD) diartikan sebagai pakaian khusus atau perlengkapan khusus yang
digunakan oleh pekerja (petugas Kesehatan) untuk melindungi dirinya dari bahan-bahan
infeksius di dalam lingkungan RumahSakit. APD didesain untuk memberikan perlindungan
2
terhadap kulit dan selaput dan selaput lender mata, hidung dan mulut dari kemungkinan
terpapar oleh darah atau cairan tubuh yang bersifat infeksius.
Contoh APD misalnya, sarung tangan, gaun atau skort, masker wajah, masker respirator,
goggle dan pelindung wajah atau face shield. Pemilihan APD dilakukan berdasarkan
interaksi alamiah yang terjadi antara petugas dengan pasien dan kemungkinan terjadi
paparan atau kontak dengan darah, cairan tubuh atau agen infeksius lainnya.
Penggunaan APD yang benar dihubungkan dengan pelaksanaan kewaspadaan standar dapat
dicontohkan sebagai berikut :
1. Penggunaan sarung tangan saat harus kontak dengan darah, cairan tubuh, selaput lender
(membrane mucosa), kulit yang tidak utuh atau bahan lain yang diduga atau dicurigai
infeksius
2. Gaun atau skort digunakan untuk melindungi tubuh saat melakukan prosedur yang
memungkinkan kontak atau percikan darah atau cairan tubuh pada tubuh
3. Pelindung wajah, mata dan mulut dipakai saat melakukan prosedur yang memungkinkan
kontak atau percikan darah atau cairan tubuh pada tubuh
4. Hand hygiene selalu merupakan langkah terakhir setiap kali melepaskan dan membuang
APD yang telah dipakai
3
BAB II
TATA LAKSANA
A. Prinsip Umum
1. Berkaitan dengan kesehatan tempat kerja dan keselamatan pasien, maka rumah sakit
harus menyediakan APD yang sesuai bagi setiap petugasnya dalam jumlah yang cukup
2. APD yang bersifat disposable harus dibuang setelah digunakan satu kali, sedangkan APD
yang reusable harus dibersihkan, dicuci dan disimpan setelah digunakan
3. Jenis-jenis APD meliputi :
a. Sarung tangan untuk melindungi tangan
b. Gaun atau skor tuntuk melindungi kulit atau pakaian
c. Masker dan respirator untuk melindungi mulut dan hidung, respirator digunakan
untuk melindungi saluran nafas dari bahan menular yang ditransmisikan secara
airborne
d. Google untuk melindungi mata
e. Face shield atau perlindungan wajah , untuk melindungi wajah, mata, hidung dan
mulut
f. Sepatu boot untuk melindungi kaki
4. Pemilihan APD dipengaruhi oleh :
1. Jenis papapran yang diantisipasi dapat terjadi percikan atau kontak langsung atau
sentuhan, kategori kewaspadaan isolasi (droplet, kontak, airborne)
2. Jangka waktu pemakaian dan kesesuaian terhadap pekerjaan yang dilakukan
3. Kenyamanan
B. Sarung Tangan
1. Digunakan untuk perawatan pasien, perawatan lingkungan rumah sakit dan tujuan
lainnya
2. Biasanya terbuat dari bahan vinyl, latex, nitril dan lainnya
3. Indikasi pemakaian sarung tangan
Saat akan melakukan tindakan yang kontak atau diperkirakan akan terjadi kontak dengan
darah, cairan tubuh, secret, ekskreta, kulit yang tidak utuh, selaput lender pasien dan
benda yang terkontaminasi
a. Jenis sarung tangan: sarung tangan bersih; sarung tangan steril; sarung tangan rumah
tangga
b. sarung tangan medis bersifat disposable, sedangkan sarung tangan rumah tangga
dapat dipakai ulang
4
c. Prinsip penggunaan sarung tangan :
1) Gunakan tangan yang telah terkontaminasisepasang, tidak untuk satu tangan saja
2) Lakukan pekerjaan malai dari hal yang bersih menuju yang kotor
3) Batasi menyentuh bahan-bahan terkontaminasi, lindungilah diri sendiri, orang
lain dan lingkungan
4) Jangan menyentuh wajah atau memperbaiki APD wajah dengan sarung tangan
yang telah terkontaminasi
5) Jangan menyentuh
6) jangan menyentuh permukaan lingkungan pasien kecuali saat diperlukan selama
perawatan pasien
7) ganti sarung tangan jika robek atau tampak sangat kotor, setelah digunakan pada
satu pasien
8) buanglah sarung tangan bekas pakai pada tempat sampah infeksius
9) jangan pernah mencuci atau menggunakan kembali sarun tangan disposable
10) sarung tangan tidak kebal terhadap tusukan
11) Tetaplah berhati-hati dalam melakukan pekerjaan dengan peralatan medis yang
bersifat tajam
12) .Sarung tangan tidak menggantikan cuci tangan. Petugas harus mencuci tangan
sebelum dan sesudah memakai sarung tangan
13) Pada sarung tangan bisa didapati robrkan kecil yang tak tampak sebelum
digunakan, tangan yang kotor dapat menjadi sumber kontaminasi melalui robekan
tersebut
14) Tangan harus bersih dan benar-benar dan benar-benar kering sebelum
menggunakan sarung tangan. Bakteri dapat berkembang dengan cepat pada kulit
yang lembab di bawah sarung tangan. Oleh karena itu, petugas harus mencuci
tangan segera setaelah melepaskan sarung tangan tidak direkomendasikan
mencuci sarung tangan dengan sabun, chlorhexidine atau alcohol sebelum
digunakan karena dapat menyebabkan micropuncture, yang memungkinkan
cairan merembes melalui lubang kecil tersebut
5
a) Perbedaan beberapa sarung tangan
Jenis indikasi indikasi keterangan Bahan dasar
Sarung tangan
untuk pemeriksaan
pasien
Prosedur
Pemeriksaan,
prosedur non
bedah lainnya yang
kontak dengan
selaput lender,
prosedur
laboratorium
Non steril, single
use disposable
Gunakan satu
pasang untuk satu
pasien
Buang sarung
tangan bekas pakai
dengan bener
Natural rubber latex
(NRL)
Nitrile
Polyvinyl chloride
(vinyl) and other
synthhetics
Sarung tangan
pembedahan
Prosedur
pembedahana
Steril, single use,
disposable
Gunakan untuk satu
pasien
Buang sarung
tangan bekas pakai
dengan benar
Natural rubber latex
(NRL)
Nitrile
Kombinasi latex dan
syntthetics
Sarung tangan non
medis
Prosedur rumah
tangga
(pembersihan,
disinfeksi)
Menangani benda
tajam atau bahan
kimia tidak untuk
perawatan pasien
Biasanya lebih
tahan tusukan atau
bahan kimia
bersihkan setelah
dipakai, reusable
NRL, and nitrile or
chloroprene blends
neoprene
nitrile
Butyl Rubber
(e). Pemilihan sarung tangan
1. gunakan sarung tangan yang bersih
2. bersih atau non steril untuk perawatan rutin pasien
3. steril untuk prosedur invasive
4. sarung tangan karet yang tebal yantuk membersihkan instrument, menangani linen
kotor atau menangani percikan atau tumpahan darah atau cairan tubuh. Sarung
tangan ini dapat dicuci dan digunakan kembali
5. gunakan darung tangan dengan ukuran yang pas
6. periksalah sebelum digunakan, apakah ada kebocoran atau robekan. Jangan
gunakan sarung tangan yang robek karena memberikan perlindungan yang optimal
(f). Menggunakan sarung tangan
1. Cuci tangan sesuai prosedur, dan pastikan tangan kering
2. Ambillah sarung tangan yang pertama, pada bagian pergelangannya
3. Gunakan sarung tangan yang pertama, kembangkan dan tarik kearah tangan
sehingga setiap jari masuk ke dalammnya
4. Ulangi untuk tangan yang lainnya
6
(g). melepaskan sarung tangan
1. Ketika melepaskan semua APD, lepaskan sarung tangan trerlebih dahulu
2. Pegang bagian luar satu sarung tangan, dekat manset atau pergelangan dengan ibu
jari dan jari telunjuk dan tangan lainnya. Tarik sarung tangan, sehingga mengubah
posisi bagian dalam menjadi berada diluar, dan peganglah dengan tangan lain
yang masih bersarung tangan
(3). Dengan ibu jari atau jari telanjang, kaitkan sarung tangan yang masih terpakai
dari bagian dalam, dan tarik keluar sehingga seluruh sarung tangan terlepas.
Posisi terakhir bagian dalam sarung tangan berada diluar. Sarung tangan yang
pertama kali dilepas, berada di dalam sarung tangan yang kedua
4. buanglah sarung tangan ke dalam tempat sampah infeksius
5. segera lakukan prosedur cuci tangan
Contoh prosedur melepaskan sarung tangan (pada lampiran II)
C. Gaun/skort/apron
a. Gaun atau skort atau apron digunakan untuk memberikan perlindungan terhadap
pakaian atau kulit tubuh petugas dari risiko terpapar darah atau cairan tubuh baik
melalui percikan maupun tumpahan.
b. Gaun ini bersifat reusable, hendaknya dicuci setiap hari atau sesering mungkin jika
tampak sangat kotor
c. Gaun tahan air digunakan pada prosedur yang berisiko tinggi terpapar bahan-bahan
infeksius, misalnya pada tindakan pembedahan, pertolongan persalinan dan
sabagainya
d. Petugas harus melepaskan gaun pelindung sebelum meninggalkan tempat kerja
e. Mengenakan gaun :
1. Cuci tangan dan keringkan
2. Peganglah gaun pada bagian leher dalam untuk membuka limpatan
3. Masukan tangan ke dalam lengan gaun
4. Ikat tali leher
5. Upaya belakang gaun menutup sempurna pakaian petugas ikat tali pinggang
dengan baik . jika diperlukan, minta bantuan petugas lain
f. Melepaskan gaun :
1. Lepaskan gaun stelah melepas sarung tangan
2. Jika ikatan pinggang dibagian depan, lepaskan terlebih dahulu ikatan tal pinggang
sebelum melepas sarung tangan
3. Lepaskan sarung tangan dan cuci tangan
7
4. Lepaskan ikatan tali leher
5. Lepaskan gaun dengan cara mendorong gaun ke bawah dan kedua tangan
memegang bagian dalam lengan daun, sehingga bagian dalam gaun benda
beranda di luar
6. Gulung gaun, letakkan di wadah lenen kotor infeksius
g. Jika gaun reusable dan digunakan hanya sebentar, gaun dpat digunakan kembali
untuk pasien yang sama. Pada akhir shift kerja, gaun harus diturunkan untuk dicuci.
h. Turunkan gaun yang kotor sesuai dengan prosedir yang benardan segera lakukan cuci
tangan untuk menhindari kontaminasi terhadap orang lain maupun lingkunagn.
i. Indikasi pemakaian gaun:
1. Membersihkan luka
2. Tindakan drainase
3. Mengeluarkan cairan terkontaminasi kedlam lubang pembuanagn (wc atau toilet)
4. Menangani pasien pendarahan pasif
5. Tindakan bedah
6. Perawatan gigi
7. Tindakan penanganan alat yang memungkinkan pencemaran atau kontaminasi
pada pakaian petugas
8. Segera ganti gaun atau pakaian kerja jika terkontaminasi darah atau cairan tubuh
D. Masker dan respirator
a. Tujuan penggunakan masker untuk melindungi mulut, hidung dan saluran nafas dari
inhalasi mikroorganisme yang di ditransmisikan secara droplet (seperti M
tuberculosis, varicella, meningococcal meningitis). Sedangkan masker respirator
(misalnya N95) mampu melindungi saluran nafas dan mikroorganisme yang
ditransmisi secara droplet maupun airborne 9seperti virus SARS, avian influenza)
b. Masker mampu melindungi pasien dari mikroorganisme yang berasal dari petugas
pemakai masker dan sebaliknya melindungi petugas dari partikel droplet yang
mungkin terpecik saat tindakan dilakukan pada pasien
c. Petugas kesehatan maupun pengunjung harus menggunakan masker apabila
mengunjungi atau melakukan tindakan perawatan terhadap pasien menular melalui
droplet atau airborne
d. Pasien menular secara droplet atau airborne wajib menggunakan masker ketika
ditransfer dari satu unit ke unit pelayanan lain di rumah sakit
e. Masker disporsable digunakan selama 4-6 jam, setelah itu dibuang. Masker
disposable tidak boleh disimpan di dalam tas dan di gunakan kembali. Jika masker
8
basah oleh percikan darah atau cairan tubuh , harus segera dig anti dengan
menggunakan sarung tangan dan dikuti dengan tindakan mencuci tangan
f. Pemilihan masker :
1. Masker bedah digunakan pada keadaan dimana terdapat risiko percikan darah,
cairan tubuh atau kontak dengan pasien menular secara droplet
2. Masker respirator atau N95 digunakan pada keadaan dimana terdapat risiko
penularan secara airborne
3. Contoh masker N95 (pada lampiran II)
g. Menggunakan Masker
1. Cuci tangan dan keringkan
2. Ambil masker bersih dari tempat penyimpanan
3. Pastikan ukuran masker pas dan nyaman digunakan
4. Jika menggunakan kaca mata, pastikan tepi atas masker berada di bawah
kacamata
5. Contoh memakai kaca masker N95 (pada lamiran II)
6. Contoh memakai masker bedah (pada lampiran II)
h. Melepaskam Masker
1. Lepas masker, pegang hanya pada talinya. Hindari memegang bagian depan
masker
2. Buanglah pada tempat sampah infeksius yang tersedia
i. Perhatian:
Hindari berbicara, bersin atau batuk sedapat mungkin selama memakai masker
E. Perlindunganwajahdanmata (google, face Shield)
a. Perlindunagan wajah atau mata (kacamata goggle-face shield) harus digunakan setiap
kali petugas melakukan kegiatan yang berisiko terpecik darah atau cairan tubuh pada
wajah atau mata (misalnya saat melakukan suction endotracheal atau tracheostomy,
suction tenggorok, melepas inwelling kateter, dan sebagainya)
b. Face shield dapat melindungi wajah, mata dan mulut pada situasi berisiko tinggi
masker dapat ditambahkan jika ada kemungkinan penyebaran infeksi secara airborne
c. Kacamata tidak menggantikan pelindung wajah. Sebaliknya disediakan goggle yang
dapat digunakan bersama kacamata.
d. Perlindungan wajah atau mata harus diganti setiap pergantian shift
e. Perlindungan wajah atau mata harus dicuci dan dikontaminasi setelah digunakan
f. Pemilihan perlindungan wajah atau mata
9
g. Pilihlag google yang terbuat dari dari lapisan polikarbonat jernih yang melindungi
dahi dan bagian samping mata. Sebaiknya goggle bersifat optic yang jelas, anti kabut
dan anti distorsi sehingga tidak mengganggu pandangan petugas
h. Menggunakan pelindung wajah atau mata
i. Pastikan posisi pelindung mata cukup aman melintas jembatan hidung dan menutupi
kedua mata secara sempurna. Posisi pelindung mata berada tepat diatas masker yang
menutup hidung
j. Melepaskan pelindung wajah atau mata
k. Lepaskan pelindung wajah atau mata dan tempatkan pada wadah yang tersedia untuk
dibersihkan dan didekantaminasi sebelum digunakan kemabali
l. Contoh pelindung wajah atau mata (pada lampiran II)
F. Spatu Boot
a. Sepatu boot digunakan untuk melindungi petugas terpecik darah atau cairan tubuh
pada kaki
b. Sepatu boot harus digunakan pada tempat yang berisiko kontaminasi tinggi, lantai
yang basah atau saat pembersihan lanyai
c. Pemilihan sepatu boot harus dapat dicuciulang, dan bersifat kedap air. Alas sepatu
tidak boleh licin jika digunakan di lantai basah. Sebaiknya gunakan sepatu karet atau
alas yang menutupi seluruh ujung dan telapak kaki
d. Melepaskan sepatu boot: lepaskan sepatu boot pada langkah akhir melepas APD, dan
segera lakukan cuci tangan
e. Hal-hal yang diperhatikan:
1. Alat plindung diri sebaiknya tersedia setiap ruangan dalam keadaan siap pakai
2. Umumnya sekali pakai atau dipakai terpisah untu setiap pasien
3. Setiap alat pelindung diri yang terkontaminasi harus disingkirkan dan segera
diganti
4. Alat kotor ditempatkan dalam tempat penampungan sementara tanpa mencemari
lingkungan
5. Alat tersebut doproses dengan dekontaminasi, pencucian dan sterilisasi atau
dibuang
G. Tutup Kepala
a. Tutup kepala atau topi digunakan untuk melindungi kepala dan rambut dari percikan
darah atau cairan tubuh, mencegah jatuhnya mikroorganisme yang ada dirambut dan
kulit kepala petugas terhadap alat-alat atau daerah steril dan juga sebaliknya untuk
10
melindungi kepala atau rambut petugas dari percikan bahan-bahan terinfeksi dari
pasien
b. Pemilihan tutup kepala: sebaiknya pilihlah tutup kepala yang disposable dan tahan air
c. Mengenakan tutup kepala : gunakan tutup kepala sehingga menutupi seluruh kepala
dan rambut
d. Melepaskan tutup kepala:
1. Lepaskan tutup kepala dengan memegang bagaian dalam tutup kepala, dan lipat
atau gulung keluar, sehingga bagian dalam tutup kepala berada diluar
2. Buanglah di tempat sampah infeksius
3. Lakukan prosedur cuci tangan
e. Indikasi pemakaian tutup kepala
1. Saat akan melakukan tindakan yang memerlukan area steril yang luas
2. Saat akan melakukan tindakan operasi di kamar operasi
3. Saat akan pemasangan kateter vena sentral
H. Urutan Penggunaan APD Lengkap
1. Cuci tangan
2. Pakai sepatu boot atau shoe cover
3. Cuci tangan
4. Pakai tutup kepala
5. Pakai masker
6. Pakai gaun
7. Pakai apron atau skort tahan air
8. Gunakan pelindung mata
9. Cuci tangan dan keringkan
10. Pakai sarung tangan
11
I. Pemilihan APD sesuai dengan Jenis Pajanan
JENIS PAJANAN CONTOH TINDAKAN PILIHAN APD
Resiko rendah
1. Kontrak dengan kulit
2. Tidak terpajan darah
langsung
Injeksi
Perawatan luka ringan
Sarung tangan tidak
esensial
Risiko sedang
1. Kemungkinan
terpajan darah namun
tidak ada percikan
Pemeriksaan pelvis
Infers IUD
Melepas IUD
Pemasangan infuse/kateter
intravena
Penanganan specimen
laboratorium
Perawatan luka berat
Ceceran darah
Sarung tangan
Mungkin perlu gaun
pelindung
Resiko tinggi
1. Kemungkinan
terpapar darah dan
kemungkinan terkena
percikan darah
2. Pendarahan masif
Tindakan bedah mayor
Tindakan bedah mulut
Persalinan
normal/pervagina
Sarung tangan ganda
Apron
Baju pelindung
Kacamata pelindung
Masker
Sepatu boot
J. Ringkasan manfaat APD untuk petugas
JENIS APD TERHADAP PASIEN TERHADAP PETUGAS
KESEHATAN
Sarung tangan Mencegah kontak
mikroorganisme yang ada
pada tangan petugas
kesehatan kepada pasien
Mencegah kontak tangan
petugas terhadap
darah/cairan tubuh penderita
lain, selaput lender, kulit
yang tidak utuh, atau alat
kesehatan/permukaan yang
telah terkontaminasi
masker Mencegah kontak droplet
dari mulut, hidung petugas
kesehatan yang
menggandung
mikroorganisme dan
terpecik saat bernafas,
bicara, batuk pada pasien
Mencegah membran mukosa
petugas kesehatan (hidung
dan mulut) terpapar dengan
percikan darah/cairan tubuh
pasien
Kaca mata pelindung - Mencegah membrane
mukosa petugas kesehatan
kontak dengan percikan
darah/cairan tubuh pasien
Tutup kepala Mencegah jatuhnya
miroorganisme dari rambut
kulit kepala ke daerah steril
-
Gaun atau baju kerja Mencegah kontak
mikroorganisme dari
tangan, tubuh dan pakaian
petugas kesehatan kepada
Mencegah kulit petugas
kesehatan kontak dengan
percikan darah/cairan tubuh
pasien
12
pasien
Sepatu pelindung Menggurangi kemungkinan
terbawanya
mikroorganisme dari
ruangan lain/luar ruangan
Mencegah perlukaan kaki
atau benda tajam yang
terkontaminasi/terjepit benda
berat/kejatuhan alat
kesehatanbkesehatan/
menginjak benda tajam dan
mencegah kontak dengan
darah dan cairan tubuh
lainnya
K. Hal-hal yang perlu di hindari dalam penggunaan APD
1. Petugas tidak mencuci tangan sebelum dan sesudah menggunakan APD
2. Sarung tangan hanya digunakan pada satu tangan terutama tangan kanan
3. Sarung tangan hanya digunakan pada saat tindakan menyentuh benda yang
menjijikan saja (contoh : urin, faeces, muntah)
4. Sarung tangan yang telah selesai digunakan diletakkan diatas meja, tidak segera di
buang ketempat sampah infeksius
5. Masker digunakan untuk menutup leher prtugas atau dikalungkan
6. Masker dibaewah keluar ruangan perawatan atau tindakan
7. Masker diselipkan dalam saku baju petugas dan digunakan kembali
8. Tidak segera melakukan kebersihan tangan setelah melepaskan APD (terutama
sarung tangan atau baju kerja)
9. Gaun atau baju kerja dibawa keluar ruangan untuk melakukan pekerjaan lain
10. Masker dan sarung tangan dianggap bukan barang infeksius
11. Malas menggunakan sarung tangan rumah tangga dengan alasan panas dan licin
12. Petugas dalam bekerja tidak menggunakan sepatu untuk melindungi kaki
13
AREA PENGGUNAAN APD
No Unit/Instalasi APD yang digunakan
1 Instalasi Bedah Sentral
(IBS)
1. Sarung tangan
2. Gaun/apron kedap air
3. Kacamata pelindung/goggles
4. Sepatu tertutup/boot
5. Tutup kepala/topi
2. Ruang Sadar Pulih 1. Sarung tangan
2. Masker
3. Saun/apron
4. Sepatu/sandal tertutup bagian depannya
5. Tutup kepala/topi
3. Ruang Isolasi 1. Sarung tangan
2. Masker
3. Kaca mata pelindung/goggles
4. Gaun /apron kedap air
5. Tutup kepala/topi
6. Sepatu/sandal tertutup bagian depannya
4. hemodialisa 1. Sarung tangan
2. Gaun/apron
3. Apron kedap air
4. Masker
5. Sepatu/sandal yang tertutup bagian
depannya
5. Instalasi Gawat Darurat 1. Sarung tangan
2. Gaun/apron
3. Apron plastic
4. Goggles
5. Masker
6. Sepatu/sandal yang tertutup bagian
depannya
6 Poli Gizi 1. Sarung tangan
2. Masker
3. Goggles
7. Instalasi laboratorium 1. Sarung tangan
2. Masker
3. Gaun/apron
10 Linen/Laundry 1. Sarung tangan
2. Gaun/apron tahan air
3. Baju kerja khusus
4. Topi
5. Masker
6. Sepatu boot
11 spoelhock Di Setiap unit
1. Sarung tangan karet
2. apron tahan air
3. Gaun/apron
4. Topi
5. Masker
14
6. Sepatu tertutup/ boot
12 Ruang rawat inap 1. Sarung tangan
2. Masker
3. Googles
4. Gaun/apron
13. Ruang rawat inap bedah 1. Sarung tangan
2. Masker
3. Googles/kaca mata pelindung
4. Gaun/apron kedap air
14. Kamar bersalin 1. Sarung tangan
2. Masker
3. Googles/kaca mata pelindung
4. Gaun/apron
5. Tutup kepala/topi
15. Ruang bayi 1. Sarung tangan
2. Masker
3. Sepatu/sandal khusus yang tertutup didepan
4. Gaun/apron
5. Tutup kepala/topi
16 Instalasi farmasi Ruang racik obat:
1. Masker
2. Topi
Ruang pengoplosan obat :
1. Sarung tangan
2. Masker
3. Topi
4. Gaun/Apron
17. Instalasi gizi 1. Sarung tangan
2. Masker
3. Sepatu /sandal yang tertutup depannya
4. Gaun/apron
5. Sarung tangan plastic ( khusus bahan
makanan)
178 radiologi 1. Sarung tangan
2. Masker
3. Apron Pb
4. Gaun/apron
19 Pembersihan Toilet 1. Sarung tangan rumah tangga
2. Masker
3. Apron tahan air
4. Gaun/apron
5. Sepatu tertutup boot
6. Tutup kepala/topi
20 Kegiatan kebersihan 1. Sarung tangan (hand schoen)
2. Masker
3. Sepatu tertutup/boot
4. Gaun/apron
21. Kamar jenazah 1. Sarung tangan
2. Masker
3. Gaun/apron berlengan panjang
22 teknisi 1. sarung tangan
15
2. masker
3. gaun/apron
4. sepatu boot
5. goggles (untuk mengelas
6. sarung tangan api dan listrik
(APD digunakan saat memperbaiki alat
yang atau alat disekitar lingkungan pasien)
23 driver 1. Sarung tangan
2. Masker
(APD digunakan saat membantu
mengangkat pasien)
16
BAB III
DOKUMENTASI
1. Dokumentasi instrument Alat Pelindung Diri di Rumah Sakit di Unit pelayanan
2. Formulir permintaan barang
3. Formulir permintaan penggantian kerusakan
4. Laporan pencatatan ketidaktautan penggunaan APD di Rumah Sakit
17
18

Contenu connexe

Tendances

Alat alat kebidanan beserta fungsinya
Alat alat kebidanan beserta fungsinyaAlat alat kebidanan beserta fungsinya
Alat alat kebidanan beserta fungsinya
fitri fitriani
 

Tendances (20)

Alat alat kebidanan beserta fungsinya
Alat alat kebidanan beserta fungsinyaAlat alat kebidanan beserta fungsinya
Alat alat kebidanan beserta fungsinya
 
konsep dan prinsip patient safety.ppt
konsep dan prinsip patient safety.pptkonsep dan prinsip patient safety.ppt
konsep dan prinsip patient safety.ppt
 
Memandikan pasien diatas tempat tidur.ppt
Memandikan pasien diatas tempat tidur.pptMemandikan pasien diatas tempat tidur.ppt
Memandikan pasien diatas tempat tidur.ppt
 
Peran bidan sebagai pelaksana
Peran bidan sebagai pelaksanaPeran bidan sebagai pelaksana
Peran bidan sebagai pelaksana
 
Konsep dasar patient safety
Konsep dasar patient safetyKonsep dasar patient safety
Konsep dasar patient safety
 
BUNDLES HAIS KAP.pptx
BUNDLES HAIS KAP.pptxBUNDLES HAIS KAP.pptx
BUNDLES HAIS KAP.pptx
 
Sop penjahitan luka
Sop penjahitan lukaSop penjahitan luka
Sop penjahitan luka
 
AUDIT PROGRAM PPI, Novita Simbolon.pptx
AUDIT PROGRAM PPI, Novita Simbolon.pptxAUDIT PROGRAM PPI, Novita Simbolon.pptx
AUDIT PROGRAM PPI, Novita Simbolon.pptx
 
Pencegahan infeksi dalam praktik kebidanan
Pencegahan infeksi dalam praktik kebidananPencegahan infeksi dalam praktik kebidanan
Pencegahan infeksi dalam praktik kebidanan
 
Jenis persiapan dan perawatan pre operasi, intra dan post operasi, dan luka ...
Jenis persiapan dan perawatan  pre operasi, intra dan post operasi, dan luka ...Jenis persiapan dan perawatan  pre operasi, intra dan post operasi, dan luka ...
Jenis persiapan dan perawatan pre operasi, intra dan post operasi, dan luka ...
 
Tanda tanda infeksi
Tanda tanda infeksiTanda tanda infeksi
Tanda tanda infeksi
 
Standart Operating Procedure ( SOP ) Perawatan Manicure Padicure di Rumah
Standart Operating Procedure ( SOP ) Perawatan Manicure Padicure di RumahStandart Operating Procedure ( SOP ) Perawatan Manicure Padicure di Rumah
Standart Operating Procedure ( SOP ) Perawatan Manicure Padicure di Rumah
 
POWER POINT PPI.pptx
POWER POINT PPI.pptxPOWER POINT PPI.pptx
POWER POINT PPI.pptx
 
Kasus moral & etika kesehatan
Kasus moral & etika kesehatanKasus moral & etika kesehatan
Kasus moral & etika kesehatan
 
Kb 3 pertolongan pertama kecelakaan
Kb 3 pertolongan pertama kecelakaanKb 3 pertolongan pertama kecelakaan
Kb 3 pertolongan pertama kecelakaan
 
Pemasangan infus
Pemasangan infusPemasangan infus
Pemasangan infus
 
Perawatan oral hygiene
Perawatan oral hygienePerawatan oral hygiene
Perawatan oral hygiene
 
Tor pasien safety training
Tor pasien safety trainingTor pasien safety training
Tor pasien safety training
 
Proposal Penelitian Tentang Dampak Operasi Caesar Terhadap Kehamilan Selanjutnya
Proposal Penelitian Tentang Dampak Operasi Caesar Terhadap Kehamilan SelanjutnyaProposal Penelitian Tentang Dampak Operasi Caesar Terhadap Kehamilan Selanjutnya
Proposal Penelitian Tentang Dampak Operasi Caesar Terhadap Kehamilan Selanjutnya
 
Macam2 dan cara penyuntikan
Macam2 dan cara penyuntikanMacam2 dan cara penyuntikan
Macam2 dan cara penyuntikan
 

Similaire à Panduan alat pelindung diri

PERSENTASI PROGRAM TIM PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI .ppt
PERSENTASI PROGRAM TIM PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI .pptPERSENTASI PROGRAM TIM PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI .ppt
PERSENTASI PROGRAM TIM PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI .ppt
PPIRSUSyifaMedina
 
Penerapan Kewaspadaan Standar di Fasilitas Pelayanan Kesehatan - WHO
Penerapan Kewaspadaan Standar di Fasilitas Pelayanan Kesehatan - WHO Penerapan Kewaspadaan Standar di Fasilitas Pelayanan Kesehatan - WHO
Penerapan Kewaspadaan Standar di Fasilitas Pelayanan Kesehatan - WHO
uning wikandari
 
alat pelindung diri.pptx
alat pelindung diri.pptxalat pelindung diri.pptx
alat pelindung diri.pptx
nirwana91
 

Similaire à Panduan alat pelindung diri (20)

Pencegahan Infeksi
Pencegahan InfeksiPencegahan Infeksi
Pencegahan Infeksi
 
Kewaspadaan umum (universal precautions)
Kewaspadaan umum (universal precautions) Kewaspadaan umum (universal precautions)
Kewaspadaan umum (universal precautions)
 
PERSENTASI PROGRAM TIM PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI .ppt
PERSENTASI PROGRAM TIM PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI .pptPERSENTASI PROGRAM TIM PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI .ppt
PERSENTASI PROGRAM TIM PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI .ppt
 
Pencegahan dan pengendalian infeksi
Pencegahan dan pengendalian infeksiPencegahan dan pengendalian infeksi
Pencegahan dan pengendalian infeksi
 
Apd
ApdApd
Apd
 
Panduan APD covid19 terbaru.pptx (1).pdf
Panduan APD covid19 terbaru.pptx (1).pdfPanduan APD covid19 terbaru.pptx (1).pdf
Panduan APD covid19 terbaru.pptx (1).pdf
 
527825435 (2).ppt
527825435 (2).ppt527825435 (2).ppt
527825435 (2).ppt
 
APD.pptx
APD.pptxAPD.pptx
APD.pptx
 
Materi-PPI-untuk-Umum.pptx
Materi-PPI-untuk-Umum.pptxMateri-PPI-untuk-Umum.pptx
Materi-PPI-untuk-Umum.pptx
 
SOSIS PPI DOKTER (1).pptx
SOSIS PPI DOKTER (1).pptxSOSIS PPI DOKTER (1).pptx
SOSIS PPI DOKTER (1).pptx
 
Perdalin APD KD feb 22-1.pdf
Perdalin APD KD feb 22-1.pdfPerdalin APD KD feb 22-1.pdf
Perdalin APD KD feb 22-1.pdf
 
6. Pencegahan dan Pengendalian Infeksi_PPI HIV.pptx
6. Pencegahan dan Pengendalian Infeksi_PPI HIV.pptx6. Pencegahan dan Pengendalian Infeksi_PPI HIV.pptx
6. Pencegahan dan Pengendalian Infeksi_PPI HIV.pptx
 
Penerapan Kewaspadaan Standar di Fasilitas Pelayanan Kesehatan - WHO
Penerapan Kewaspadaan Standar di Fasilitas Pelayanan Kesehatan - WHO Penerapan Kewaspadaan Standar di Fasilitas Pelayanan Kesehatan - WHO
Penerapan Kewaspadaan Standar di Fasilitas Pelayanan Kesehatan - WHO
 
Alat pelindung diri.ppt
Alat pelindung diri.pptAlat pelindung diri.ppt
Alat pelindung diri.ppt
 
K3 dirumah sakit pemerintah
K3 dirumah sakit pemerintahK3 dirumah sakit pemerintah
K3 dirumah sakit pemerintah
 
alat pelindung diri.pptx
alat pelindung diri.pptxalat pelindung diri.pptx
alat pelindung diri.pptx
 
sosialisasi Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) lokbul bulan Agustus.pptx
sosialisasi Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) lokbul bulan Agustus.pptxsosialisasi Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) lokbul bulan Agustus.pptx
sosialisasi Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) lokbul bulan Agustus.pptx
 
Teknik aseptik-dan-sterilisasi
Teknik aseptik-dan-sterilisasiTeknik aseptik-dan-sterilisasi
Teknik aseptik-dan-sterilisasi
 
Materi Sosialisasi.pptx
Materi Sosialisasi.pptxMateri Sosialisasi.pptx
Materi Sosialisasi.pptx
 
Petunjuk Teknis Penggunaan Alat Perlindungan Diri (APD) Dalam Menghadapi Waba...
Petunjuk Teknis Penggunaan Alat Perlindungan Diri (APD) Dalam Menghadapi Waba...Petunjuk Teknis Penggunaan Alat Perlindungan Diri (APD) Dalam Menghadapi Waba...
Petunjuk Teknis Penggunaan Alat Perlindungan Diri (APD) Dalam Menghadapi Waba...
 

Dernier

PPT-UEU-Manajemen-Logistik-Pelayanan-Kesehatan-Pertemuan-5.pptx
PPT-UEU-Manajemen-Logistik-Pelayanan-Kesehatan-Pertemuan-5.pptxPPT-UEU-Manajemen-Logistik-Pelayanan-Kesehatan-Pertemuan-5.pptx
PPT-UEU-Manajemen-Logistik-Pelayanan-Kesehatan-Pertemuan-5.pptx
muhammadrezza14
 
UU-HKPD-Bahan-Sosialisasi-UU-No-1-tahun-2022-HKPD.pdf
UU-HKPD-Bahan-Sosialisasi-UU-No-1-tahun-2022-HKPD.pdfUU-HKPD-Bahan-Sosialisasi-UU-No-1-tahun-2022-HKPD.pdf
UU-HKPD-Bahan-Sosialisasi-UU-No-1-tahun-2022-HKPD.pdf
Sumardi Arahbani
 

Dernier (9)

Naskah Akademik Tentang Desa Adat Tahun 2023
Naskah Akademik Tentang Desa Adat Tahun 2023Naskah Akademik Tentang Desa Adat Tahun 2023
Naskah Akademik Tentang Desa Adat Tahun 2023
 
PPT-UEU-Manajemen-Logistik-Pelayanan-Kesehatan-Pertemuan-5.pptx
PPT-UEU-Manajemen-Logistik-Pelayanan-Kesehatan-Pertemuan-5.pptxPPT-UEU-Manajemen-Logistik-Pelayanan-Kesehatan-Pertemuan-5.pptx
PPT-UEU-Manajemen-Logistik-Pelayanan-Kesehatan-Pertemuan-5.pptx
 
BUKU FAKTA SEJARAH :Pangeran Heru Arianataredja (keturunan Sultan Sepuh III S...
BUKU FAKTA SEJARAH :Pangeran Heru Arianataredja (keturunan Sultan Sepuh III S...BUKU FAKTA SEJARAH :Pangeran Heru Arianataredja (keturunan Sultan Sepuh III S...
BUKU FAKTA SEJARAH :Pangeran Heru Arianataredja (keturunan Sultan Sepuh III S...
 
materi hukum bisnis hukum persaingan usaha
materi hukum bisnis hukum persaingan usahamateri hukum bisnis hukum persaingan usaha
materi hukum bisnis hukum persaingan usaha
 
pilihan hukum dan perjanjian internasional dan pilihan forum
pilihan hukum dan perjanjian internasional dan pilihan forumpilihan hukum dan perjanjian internasional dan pilihan forum
pilihan hukum dan perjanjian internasional dan pilihan forum
 
interpretasi literal and purposive .pptx
interpretasi literal and purposive .pptxinterpretasi literal and purposive .pptx
interpretasi literal and purposive .pptx
 
UU-HKPD-Bahan-Sosialisasi-UU-No-1-tahun-2022-HKPD.pdf
UU-HKPD-Bahan-Sosialisasi-UU-No-1-tahun-2022-HKPD.pdfUU-HKPD-Bahan-Sosialisasi-UU-No-1-tahun-2022-HKPD.pdf
UU-HKPD-Bahan-Sosialisasi-UU-No-1-tahun-2022-HKPD.pdf
 
1. TTT - AKKP (Pindaan 2022) dan AKJ (Pemansuhan 2022) (1A) (1).pptx
1. TTT - AKKP (Pindaan 2022) dan AKJ (Pemansuhan 2022) (1A) (1).pptx1. TTT - AKKP (Pindaan 2022) dan AKJ (Pemansuhan 2022) (1A) (1).pptx
1. TTT - AKKP (Pindaan 2022) dan AKJ (Pemansuhan 2022) (1A) (1).pptx
 
HAK PATEN yang merupakan salah satu bagian dari HAKI
HAK PATEN yang merupakan salah satu bagian dari HAKIHAK PATEN yang merupakan salah satu bagian dari HAKI
HAK PATEN yang merupakan salah satu bagian dari HAKI
 

Panduan alat pelindung diri

  • 1. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu sasaran program pencegahan dan pengendalian infeksi di Rumah Sakit adalah petugas kesehatan, selain pasien itu sendiri, pengunjung atau keluarga pasien serta lingkungan RS. Petugas kesehatan menjadi salah satu sasaran program, karena terbukti bahwa infeksi nosokomial atau HALs terjadi karena beberapa factor yang sedang mempengaruhi yaitu peralatan atau devices. Prosedur atau metode, kondisi pasien itu sendiri, serta peranan petugas kesehatan .Petugas kesehatan .petugas kesehatan memegang peranan penting dalam risiko terjadi infeksi , disisi lain, keselamatan dan keamanan petugas kesehatan juga menjadi tujuan utama program pencegahan dan pengendalian infeksi di RS, sebagaimana tercantum dalam Kewaspadaan Standar (Standard Precaution) Salah satu upaya menjamin putusnya rantai penularan infeksi oleh petugas kesehatan, serta upaya perlindungan terhadap petugas kesehatan dalam melakukan pelayanan kesehatan adalah penggunaan Alat Pelindung Diri (APD). Penggunaan alat pelindung diri secara tepat dan benar akan sangat membantu keberhasilan pencegahan infeksi dan keselamatan kerja petugas kesehatan, sebaliknya penggunaan APD yang keliru, tidak saja berisiko terjadi infeksi pada pasien, namun juga berisiko terhadap keselamatan petugas itu sendiri. Penggunaan APD yang tidak tepat juga akan menyebabkan penambahan biaya operasional di Rumah Sakit. Oleh sebab itu perlu disusun panduan penggunaan APD yang benar, agar dapat dijadikan acuan bagi setiap petugas kesehatan dalam melaksanakan tugasnya. Dengan demikian, tujuan pencegahan infeksi dan tujuan keselamatan petugas dapat tercapai. B. Tujuan 1. Untuk meningkatkan keamanan dan keselamatan petugas kesehatan melalui penggunaan APD yang tepat 2. Untuk memberikan panduan pemilihan dan penggunaan APD yang tepat sesuai dengan situasi Rumah Sakit bagi petugas kesehatan 3. Agar petugas kesehatan mampu mempraktikkan bagaimana mengenakan dan melepaskan APD secara cepat dan aman C. Pengertian Alat Pelindung Diri (APD) diartikan sebagai pakaian khusus atau perlengkapan khusus yang digunakan oleh pekerja (petugas Kesehatan) untuk melindungi dirinya dari bahan-bahan infeksius di dalam lingkungan RumahSakit. APD didesain untuk memberikan perlindungan
  • 2. 2 terhadap kulit dan selaput dan selaput lender mata, hidung dan mulut dari kemungkinan terpapar oleh darah atau cairan tubuh yang bersifat infeksius. Contoh APD misalnya, sarung tangan, gaun atau skort, masker wajah, masker respirator, goggle dan pelindung wajah atau face shield. Pemilihan APD dilakukan berdasarkan interaksi alamiah yang terjadi antara petugas dengan pasien dan kemungkinan terjadi paparan atau kontak dengan darah, cairan tubuh atau agen infeksius lainnya. Penggunaan APD yang benar dihubungkan dengan pelaksanaan kewaspadaan standar dapat dicontohkan sebagai berikut : 1. Penggunaan sarung tangan saat harus kontak dengan darah, cairan tubuh, selaput lender (membrane mucosa), kulit yang tidak utuh atau bahan lain yang diduga atau dicurigai infeksius 2. Gaun atau skort digunakan untuk melindungi tubuh saat melakukan prosedur yang memungkinkan kontak atau percikan darah atau cairan tubuh pada tubuh 3. Pelindung wajah, mata dan mulut dipakai saat melakukan prosedur yang memungkinkan kontak atau percikan darah atau cairan tubuh pada tubuh 4. Hand hygiene selalu merupakan langkah terakhir setiap kali melepaskan dan membuang APD yang telah dipakai
  • 3. 3 BAB II TATA LAKSANA A. Prinsip Umum 1. Berkaitan dengan kesehatan tempat kerja dan keselamatan pasien, maka rumah sakit harus menyediakan APD yang sesuai bagi setiap petugasnya dalam jumlah yang cukup 2. APD yang bersifat disposable harus dibuang setelah digunakan satu kali, sedangkan APD yang reusable harus dibersihkan, dicuci dan disimpan setelah digunakan 3. Jenis-jenis APD meliputi : a. Sarung tangan untuk melindungi tangan b. Gaun atau skor tuntuk melindungi kulit atau pakaian c. Masker dan respirator untuk melindungi mulut dan hidung, respirator digunakan untuk melindungi saluran nafas dari bahan menular yang ditransmisikan secara airborne d. Google untuk melindungi mata e. Face shield atau perlindungan wajah , untuk melindungi wajah, mata, hidung dan mulut f. Sepatu boot untuk melindungi kaki 4. Pemilihan APD dipengaruhi oleh : 1. Jenis papapran yang diantisipasi dapat terjadi percikan atau kontak langsung atau sentuhan, kategori kewaspadaan isolasi (droplet, kontak, airborne) 2. Jangka waktu pemakaian dan kesesuaian terhadap pekerjaan yang dilakukan 3. Kenyamanan B. Sarung Tangan 1. Digunakan untuk perawatan pasien, perawatan lingkungan rumah sakit dan tujuan lainnya 2. Biasanya terbuat dari bahan vinyl, latex, nitril dan lainnya 3. Indikasi pemakaian sarung tangan Saat akan melakukan tindakan yang kontak atau diperkirakan akan terjadi kontak dengan darah, cairan tubuh, secret, ekskreta, kulit yang tidak utuh, selaput lender pasien dan benda yang terkontaminasi a. Jenis sarung tangan: sarung tangan bersih; sarung tangan steril; sarung tangan rumah tangga b. sarung tangan medis bersifat disposable, sedangkan sarung tangan rumah tangga dapat dipakai ulang
  • 4. 4 c. Prinsip penggunaan sarung tangan : 1) Gunakan tangan yang telah terkontaminasisepasang, tidak untuk satu tangan saja 2) Lakukan pekerjaan malai dari hal yang bersih menuju yang kotor 3) Batasi menyentuh bahan-bahan terkontaminasi, lindungilah diri sendiri, orang lain dan lingkungan 4) Jangan menyentuh wajah atau memperbaiki APD wajah dengan sarung tangan yang telah terkontaminasi 5) Jangan menyentuh 6) jangan menyentuh permukaan lingkungan pasien kecuali saat diperlukan selama perawatan pasien 7) ganti sarung tangan jika robek atau tampak sangat kotor, setelah digunakan pada satu pasien 8) buanglah sarung tangan bekas pakai pada tempat sampah infeksius 9) jangan pernah mencuci atau menggunakan kembali sarun tangan disposable 10) sarung tangan tidak kebal terhadap tusukan 11) Tetaplah berhati-hati dalam melakukan pekerjaan dengan peralatan medis yang bersifat tajam 12) .Sarung tangan tidak menggantikan cuci tangan. Petugas harus mencuci tangan sebelum dan sesudah memakai sarung tangan 13) Pada sarung tangan bisa didapati robrkan kecil yang tak tampak sebelum digunakan, tangan yang kotor dapat menjadi sumber kontaminasi melalui robekan tersebut 14) Tangan harus bersih dan benar-benar dan benar-benar kering sebelum menggunakan sarung tangan. Bakteri dapat berkembang dengan cepat pada kulit yang lembab di bawah sarung tangan. Oleh karena itu, petugas harus mencuci tangan segera setaelah melepaskan sarung tangan tidak direkomendasikan mencuci sarung tangan dengan sabun, chlorhexidine atau alcohol sebelum digunakan karena dapat menyebabkan micropuncture, yang memungkinkan cairan merembes melalui lubang kecil tersebut
  • 5. 5 a) Perbedaan beberapa sarung tangan Jenis indikasi indikasi keterangan Bahan dasar Sarung tangan untuk pemeriksaan pasien Prosedur Pemeriksaan, prosedur non bedah lainnya yang kontak dengan selaput lender, prosedur laboratorium Non steril, single use disposable Gunakan satu pasang untuk satu pasien Buang sarung tangan bekas pakai dengan bener Natural rubber latex (NRL) Nitrile Polyvinyl chloride (vinyl) and other synthhetics Sarung tangan pembedahan Prosedur pembedahana Steril, single use, disposable Gunakan untuk satu pasien Buang sarung tangan bekas pakai dengan benar Natural rubber latex (NRL) Nitrile Kombinasi latex dan syntthetics Sarung tangan non medis Prosedur rumah tangga (pembersihan, disinfeksi) Menangani benda tajam atau bahan kimia tidak untuk perawatan pasien Biasanya lebih tahan tusukan atau bahan kimia bersihkan setelah dipakai, reusable NRL, and nitrile or chloroprene blends neoprene nitrile Butyl Rubber (e). Pemilihan sarung tangan 1. gunakan sarung tangan yang bersih 2. bersih atau non steril untuk perawatan rutin pasien 3. steril untuk prosedur invasive 4. sarung tangan karet yang tebal yantuk membersihkan instrument, menangani linen kotor atau menangani percikan atau tumpahan darah atau cairan tubuh. Sarung tangan ini dapat dicuci dan digunakan kembali 5. gunakan darung tangan dengan ukuran yang pas 6. periksalah sebelum digunakan, apakah ada kebocoran atau robekan. Jangan gunakan sarung tangan yang robek karena memberikan perlindungan yang optimal (f). Menggunakan sarung tangan 1. Cuci tangan sesuai prosedur, dan pastikan tangan kering 2. Ambillah sarung tangan yang pertama, pada bagian pergelangannya 3. Gunakan sarung tangan yang pertama, kembangkan dan tarik kearah tangan sehingga setiap jari masuk ke dalammnya 4. Ulangi untuk tangan yang lainnya
  • 6. 6 (g). melepaskan sarung tangan 1. Ketika melepaskan semua APD, lepaskan sarung tangan trerlebih dahulu 2. Pegang bagian luar satu sarung tangan, dekat manset atau pergelangan dengan ibu jari dan jari telunjuk dan tangan lainnya. Tarik sarung tangan, sehingga mengubah posisi bagian dalam menjadi berada diluar, dan peganglah dengan tangan lain yang masih bersarung tangan (3). Dengan ibu jari atau jari telanjang, kaitkan sarung tangan yang masih terpakai dari bagian dalam, dan tarik keluar sehingga seluruh sarung tangan terlepas. Posisi terakhir bagian dalam sarung tangan berada diluar. Sarung tangan yang pertama kali dilepas, berada di dalam sarung tangan yang kedua 4. buanglah sarung tangan ke dalam tempat sampah infeksius 5. segera lakukan prosedur cuci tangan Contoh prosedur melepaskan sarung tangan (pada lampiran II) C. Gaun/skort/apron a. Gaun atau skort atau apron digunakan untuk memberikan perlindungan terhadap pakaian atau kulit tubuh petugas dari risiko terpapar darah atau cairan tubuh baik melalui percikan maupun tumpahan. b. Gaun ini bersifat reusable, hendaknya dicuci setiap hari atau sesering mungkin jika tampak sangat kotor c. Gaun tahan air digunakan pada prosedur yang berisiko tinggi terpapar bahan-bahan infeksius, misalnya pada tindakan pembedahan, pertolongan persalinan dan sabagainya d. Petugas harus melepaskan gaun pelindung sebelum meninggalkan tempat kerja e. Mengenakan gaun : 1. Cuci tangan dan keringkan 2. Peganglah gaun pada bagian leher dalam untuk membuka limpatan 3. Masukan tangan ke dalam lengan gaun 4. Ikat tali leher 5. Upaya belakang gaun menutup sempurna pakaian petugas ikat tali pinggang dengan baik . jika diperlukan, minta bantuan petugas lain f. Melepaskan gaun : 1. Lepaskan gaun stelah melepas sarung tangan 2. Jika ikatan pinggang dibagian depan, lepaskan terlebih dahulu ikatan tal pinggang sebelum melepas sarung tangan 3. Lepaskan sarung tangan dan cuci tangan
  • 7. 7 4. Lepaskan ikatan tali leher 5. Lepaskan gaun dengan cara mendorong gaun ke bawah dan kedua tangan memegang bagian dalam lengan daun, sehingga bagian dalam gaun benda beranda di luar 6. Gulung gaun, letakkan di wadah lenen kotor infeksius g. Jika gaun reusable dan digunakan hanya sebentar, gaun dpat digunakan kembali untuk pasien yang sama. Pada akhir shift kerja, gaun harus diturunkan untuk dicuci. h. Turunkan gaun yang kotor sesuai dengan prosedir yang benardan segera lakukan cuci tangan untuk menhindari kontaminasi terhadap orang lain maupun lingkunagn. i. Indikasi pemakaian gaun: 1. Membersihkan luka 2. Tindakan drainase 3. Mengeluarkan cairan terkontaminasi kedlam lubang pembuanagn (wc atau toilet) 4. Menangani pasien pendarahan pasif 5. Tindakan bedah 6. Perawatan gigi 7. Tindakan penanganan alat yang memungkinkan pencemaran atau kontaminasi pada pakaian petugas 8. Segera ganti gaun atau pakaian kerja jika terkontaminasi darah atau cairan tubuh D. Masker dan respirator a. Tujuan penggunakan masker untuk melindungi mulut, hidung dan saluran nafas dari inhalasi mikroorganisme yang di ditransmisikan secara droplet (seperti M tuberculosis, varicella, meningococcal meningitis). Sedangkan masker respirator (misalnya N95) mampu melindungi saluran nafas dan mikroorganisme yang ditransmisi secara droplet maupun airborne 9seperti virus SARS, avian influenza) b. Masker mampu melindungi pasien dari mikroorganisme yang berasal dari petugas pemakai masker dan sebaliknya melindungi petugas dari partikel droplet yang mungkin terpecik saat tindakan dilakukan pada pasien c. Petugas kesehatan maupun pengunjung harus menggunakan masker apabila mengunjungi atau melakukan tindakan perawatan terhadap pasien menular melalui droplet atau airborne d. Pasien menular secara droplet atau airborne wajib menggunakan masker ketika ditransfer dari satu unit ke unit pelayanan lain di rumah sakit e. Masker disporsable digunakan selama 4-6 jam, setelah itu dibuang. Masker disposable tidak boleh disimpan di dalam tas dan di gunakan kembali. Jika masker
  • 8. 8 basah oleh percikan darah atau cairan tubuh , harus segera dig anti dengan menggunakan sarung tangan dan dikuti dengan tindakan mencuci tangan f. Pemilihan masker : 1. Masker bedah digunakan pada keadaan dimana terdapat risiko percikan darah, cairan tubuh atau kontak dengan pasien menular secara droplet 2. Masker respirator atau N95 digunakan pada keadaan dimana terdapat risiko penularan secara airborne 3. Contoh masker N95 (pada lampiran II) g. Menggunakan Masker 1. Cuci tangan dan keringkan 2. Ambil masker bersih dari tempat penyimpanan 3. Pastikan ukuran masker pas dan nyaman digunakan 4. Jika menggunakan kaca mata, pastikan tepi atas masker berada di bawah kacamata 5. Contoh memakai kaca masker N95 (pada lamiran II) 6. Contoh memakai masker bedah (pada lampiran II) h. Melepaskam Masker 1. Lepas masker, pegang hanya pada talinya. Hindari memegang bagian depan masker 2. Buanglah pada tempat sampah infeksius yang tersedia i. Perhatian: Hindari berbicara, bersin atau batuk sedapat mungkin selama memakai masker E. Perlindunganwajahdanmata (google, face Shield) a. Perlindunagan wajah atau mata (kacamata goggle-face shield) harus digunakan setiap kali petugas melakukan kegiatan yang berisiko terpecik darah atau cairan tubuh pada wajah atau mata (misalnya saat melakukan suction endotracheal atau tracheostomy, suction tenggorok, melepas inwelling kateter, dan sebagainya) b. Face shield dapat melindungi wajah, mata dan mulut pada situasi berisiko tinggi masker dapat ditambahkan jika ada kemungkinan penyebaran infeksi secara airborne c. Kacamata tidak menggantikan pelindung wajah. Sebaliknya disediakan goggle yang dapat digunakan bersama kacamata. d. Perlindungan wajah atau mata harus diganti setiap pergantian shift e. Perlindungan wajah atau mata harus dicuci dan dikontaminasi setelah digunakan f. Pemilihan perlindungan wajah atau mata
  • 9. 9 g. Pilihlag google yang terbuat dari dari lapisan polikarbonat jernih yang melindungi dahi dan bagian samping mata. Sebaiknya goggle bersifat optic yang jelas, anti kabut dan anti distorsi sehingga tidak mengganggu pandangan petugas h. Menggunakan pelindung wajah atau mata i. Pastikan posisi pelindung mata cukup aman melintas jembatan hidung dan menutupi kedua mata secara sempurna. Posisi pelindung mata berada tepat diatas masker yang menutup hidung j. Melepaskan pelindung wajah atau mata k. Lepaskan pelindung wajah atau mata dan tempatkan pada wadah yang tersedia untuk dibersihkan dan didekantaminasi sebelum digunakan kemabali l. Contoh pelindung wajah atau mata (pada lampiran II) F. Spatu Boot a. Sepatu boot digunakan untuk melindungi petugas terpecik darah atau cairan tubuh pada kaki b. Sepatu boot harus digunakan pada tempat yang berisiko kontaminasi tinggi, lantai yang basah atau saat pembersihan lanyai c. Pemilihan sepatu boot harus dapat dicuciulang, dan bersifat kedap air. Alas sepatu tidak boleh licin jika digunakan di lantai basah. Sebaiknya gunakan sepatu karet atau alas yang menutupi seluruh ujung dan telapak kaki d. Melepaskan sepatu boot: lepaskan sepatu boot pada langkah akhir melepas APD, dan segera lakukan cuci tangan e. Hal-hal yang diperhatikan: 1. Alat plindung diri sebaiknya tersedia setiap ruangan dalam keadaan siap pakai 2. Umumnya sekali pakai atau dipakai terpisah untu setiap pasien 3. Setiap alat pelindung diri yang terkontaminasi harus disingkirkan dan segera diganti 4. Alat kotor ditempatkan dalam tempat penampungan sementara tanpa mencemari lingkungan 5. Alat tersebut doproses dengan dekontaminasi, pencucian dan sterilisasi atau dibuang G. Tutup Kepala a. Tutup kepala atau topi digunakan untuk melindungi kepala dan rambut dari percikan darah atau cairan tubuh, mencegah jatuhnya mikroorganisme yang ada dirambut dan kulit kepala petugas terhadap alat-alat atau daerah steril dan juga sebaliknya untuk
  • 10. 10 melindungi kepala atau rambut petugas dari percikan bahan-bahan terinfeksi dari pasien b. Pemilihan tutup kepala: sebaiknya pilihlah tutup kepala yang disposable dan tahan air c. Mengenakan tutup kepala : gunakan tutup kepala sehingga menutupi seluruh kepala dan rambut d. Melepaskan tutup kepala: 1. Lepaskan tutup kepala dengan memegang bagaian dalam tutup kepala, dan lipat atau gulung keluar, sehingga bagian dalam tutup kepala berada diluar 2. Buanglah di tempat sampah infeksius 3. Lakukan prosedur cuci tangan e. Indikasi pemakaian tutup kepala 1. Saat akan melakukan tindakan yang memerlukan area steril yang luas 2. Saat akan melakukan tindakan operasi di kamar operasi 3. Saat akan pemasangan kateter vena sentral H. Urutan Penggunaan APD Lengkap 1. Cuci tangan 2. Pakai sepatu boot atau shoe cover 3. Cuci tangan 4. Pakai tutup kepala 5. Pakai masker 6. Pakai gaun 7. Pakai apron atau skort tahan air 8. Gunakan pelindung mata 9. Cuci tangan dan keringkan 10. Pakai sarung tangan
  • 11. 11 I. Pemilihan APD sesuai dengan Jenis Pajanan JENIS PAJANAN CONTOH TINDAKAN PILIHAN APD Resiko rendah 1. Kontrak dengan kulit 2. Tidak terpajan darah langsung Injeksi Perawatan luka ringan Sarung tangan tidak esensial Risiko sedang 1. Kemungkinan terpajan darah namun tidak ada percikan Pemeriksaan pelvis Infers IUD Melepas IUD Pemasangan infuse/kateter intravena Penanganan specimen laboratorium Perawatan luka berat Ceceran darah Sarung tangan Mungkin perlu gaun pelindung Resiko tinggi 1. Kemungkinan terpapar darah dan kemungkinan terkena percikan darah 2. Pendarahan masif Tindakan bedah mayor Tindakan bedah mulut Persalinan normal/pervagina Sarung tangan ganda Apron Baju pelindung Kacamata pelindung Masker Sepatu boot J. Ringkasan manfaat APD untuk petugas JENIS APD TERHADAP PASIEN TERHADAP PETUGAS KESEHATAN Sarung tangan Mencegah kontak mikroorganisme yang ada pada tangan petugas kesehatan kepada pasien Mencegah kontak tangan petugas terhadap darah/cairan tubuh penderita lain, selaput lender, kulit yang tidak utuh, atau alat kesehatan/permukaan yang telah terkontaminasi masker Mencegah kontak droplet dari mulut, hidung petugas kesehatan yang menggandung mikroorganisme dan terpecik saat bernafas, bicara, batuk pada pasien Mencegah membran mukosa petugas kesehatan (hidung dan mulut) terpapar dengan percikan darah/cairan tubuh pasien Kaca mata pelindung - Mencegah membrane mukosa petugas kesehatan kontak dengan percikan darah/cairan tubuh pasien Tutup kepala Mencegah jatuhnya miroorganisme dari rambut kulit kepala ke daerah steril - Gaun atau baju kerja Mencegah kontak mikroorganisme dari tangan, tubuh dan pakaian petugas kesehatan kepada Mencegah kulit petugas kesehatan kontak dengan percikan darah/cairan tubuh pasien
  • 12. 12 pasien Sepatu pelindung Menggurangi kemungkinan terbawanya mikroorganisme dari ruangan lain/luar ruangan Mencegah perlukaan kaki atau benda tajam yang terkontaminasi/terjepit benda berat/kejatuhan alat kesehatanbkesehatan/ menginjak benda tajam dan mencegah kontak dengan darah dan cairan tubuh lainnya K. Hal-hal yang perlu di hindari dalam penggunaan APD 1. Petugas tidak mencuci tangan sebelum dan sesudah menggunakan APD 2. Sarung tangan hanya digunakan pada satu tangan terutama tangan kanan 3. Sarung tangan hanya digunakan pada saat tindakan menyentuh benda yang menjijikan saja (contoh : urin, faeces, muntah) 4. Sarung tangan yang telah selesai digunakan diletakkan diatas meja, tidak segera di buang ketempat sampah infeksius 5. Masker digunakan untuk menutup leher prtugas atau dikalungkan 6. Masker dibaewah keluar ruangan perawatan atau tindakan 7. Masker diselipkan dalam saku baju petugas dan digunakan kembali 8. Tidak segera melakukan kebersihan tangan setelah melepaskan APD (terutama sarung tangan atau baju kerja) 9. Gaun atau baju kerja dibawa keluar ruangan untuk melakukan pekerjaan lain 10. Masker dan sarung tangan dianggap bukan barang infeksius 11. Malas menggunakan sarung tangan rumah tangga dengan alasan panas dan licin 12. Petugas dalam bekerja tidak menggunakan sepatu untuk melindungi kaki
  • 13. 13 AREA PENGGUNAAN APD No Unit/Instalasi APD yang digunakan 1 Instalasi Bedah Sentral (IBS) 1. Sarung tangan 2. Gaun/apron kedap air 3. Kacamata pelindung/goggles 4. Sepatu tertutup/boot 5. Tutup kepala/topi 2. Ruang Sadar Pulih 1. Sarung tangan 2. Masker 3. Saun/apron 4. Sepatu/sandal tertutup bagian depannya 5. Tutup kepala/topi 3. Ruang Isolasi 1. Sarung tangan 2. Masker 3. Kaca mata pelindung/goggles 4. Gaun /apron kedap air 5. Tutup kepala/topi 6. Sepatu/sandal tertutup bagian depannya 4. hemodialisa 1. Sarung tangan 2. Gaun/apron 3. Apron kedap air 4. Masker 5. Sepatu/sandal yang tertutup bagian depannya 5. Instalasi Gawat Darurat 1. Sarung tangan 2. Gaun/apron 3. Apron plastic 4. Goggles 5. Masker 6. Sepatu/sandal yang tertutup bagian depannya 6 Poli Gizi 1. Sarung tangan 2. Masker 3. Goggles 7. Instalasi laboratorium 1. Sarung tangan 2. Masker 3. Gaun/apron 10 Linen/Laundry 1. Sarung tangan 2. Gaun/apron tahan air 3. Baju kerja khusus 4. Topi 5. Masker 6. Sepatu boot 11 spoelhock Di Setiap unit 1. Sarung tangan karet 2. apron tahan air 3. Gaun/apron 4. Topi 5. Masker
  • 14. 14 6. Sepatu tertutup/ boot 12 Ruang rawat inap 1. Sarung tangan 2. Masker 3. Googles 4. Gaun/apron 13. Ruang rawat inap bedah 1. Sarung tangan 2. Masker 3. Googles/kaca mata pelindung 4. Gaun/apron kedap air 14. Kamar bersalin 1. Sarung tangan 2. Masker 3. Googles/kaca mata pelindung 4. Gaun/apron 5. Tutup kepala/topi 15. Ruang bayi 1. Sarung tangan 2. Masker 3. Sepatu/sandal khusus yang tertutup didepan 4. Gaun/apron 5. Tutup kepala/topi 16 Instalasi farmasi Ruang racik obat: 1. Masker 2. Topi Ruang pengoplosan obat : 1. Sarung tangan 2. Masker 3. Topi 4. Gaun/Apron 17. Instalasi gizi 1. Sarung tangan 2. Masker 3. Sepatu /sandal yang tertutup depannya 4. Gaun/apron 5. Sarung tangan plastic ( khusus bahan makanan) 178 radiologi 1. Sarung tangan 2. Masker 3. Apron Pb 4. Gaun/apron 19 Pembersihan Toilet 1. Sarung tangan rumah tangga 2. Masker 3. Apron tahan air 4. Gaun/apron 5. Sepatu tertutup boot 6. Tutup kepala/topi 20 Kegiatan kebersihan 1. Sarung tangan (hand schoen) 2. Masker 3. Sepatu tertutup/boot 4. Gaun/apron 21. Kamar jenazah 1. Sarung tangan 2. Masker 3. Gaun/apron berlengan panjang 22 teknisi 1. sarung tangan
  • 15. 15 2. masker 3. gaun/apron 4. sepatu boot 5. goggles (untuk mengelas 6. sarung tangan api dan listrik (APD digunakan saat memperbaiki alat yang atau alat disekitar lingkungan pasien) 23 driver 1. Sarung tangan 2. Masker (APD digunakan saat membantu mengangkat pasien)
  • 16. 16 BAB III DOKUMENTASI 1. Dokumentasi instrument Alat Pelindung Diri di Rumah Sakit di Unit pelayanan 2. Formulir permintaan barang 3. Formulir permintaan penggantian kerusakan 4. Laporan pencatatan ketidaktautan penggunaan APD di Rumah Sakit
  • 17. 17
  • 18. 18