Dokumen tersebut membahas tentang sistem pendukung pengambilan keputusan, termasuk proses pemecahan masalah dan pembuatan keputusan, serta penggunaan model matematika dan simulasi untuk membantu pengambilan keputusan."
2. Apa Yang Disebut Dengan Pembuatan
Keputusan
SIM (Sistem Informasi Manajemen),jika
diartikan secara sederhana, SIM sebenarnya
adalah sistem yang memberikan informasi
untuk digunakan dalam pembuatan
keputusan guna menyelesaikan masalah
bagi para penggunanya.
3. Proses pembuatan keputusan dan
pemecahan masalah dapat ditunjukkan
dari perbedaanya,yaitu dengan
memberikan daftar langkah pemecahan
masalah,memberikan dua kerangka
berpikir yang berguna dalam
pamecahan masalah,dan memberikan
pendekatan sistem sebagai dasar untuk
memecahkan berbagai jenis masalah.
4. Pemecahan Masalah dan Pembuatan
Keputusan
Pemecahan masalah (problem
solving)Terdiri atas respon terhadap hal yang
berjalan dengan baik, serta terhadap hal
yang berjalan dengan buruk dengan cara
mendefenisikan masalah (problem) sebagai
kondisi atau peristiwa yang berbahaya atau
dapat membahayakan perusahaan,atau yang
bermanfaat atau dapat memberi manfaat.
Pembuatan keputusan (decision
making),yaitu tindakan memilih diantara
berbagai alternatif solusi pemecahan
masalah.
5. Fase Pemecahan Masalah
Menurut Herbert A.Simon,orang yang
memecahkan masalah terlihat dalam:
• Aktivitas intelijen,yaitu mencari disekitar
lingkungan kondisi yang harus dipecahkan.
• Aktivitas perancangan,yaitu menemukan,
mengembangkan,dan menganalisis tindakan-
tindakan yang mungkin dilakukan.
• Aktivitas pemilihan,yaitu memilih tindakan
tertentu dari beberapa yang tersedia.
• Aktivitas pengkajian,yaitu memeriksa pilihan-
pilihan yang lalu.
6. Kerangka Pikiran Pemecahan Masalah
Kerangka berpikir yang berguna dalam pemecahan
masalah adalah model sistem umum perusahaan
dan model delapan elemen lingkungan.Model
sistem umum sebagai kerangka berpikir perusahaan
sebagai suatu sistem.Hal diidentifikasi melalui
elemen-elemen penting yang harus ada,aliran
data,informasi serta keputusan yang
menghubungkan elemen-elemen tersebut.
7. Pendekatan Sistem
Perlakuan pemecahan masalah yang paling
detail disajikan melalui pendekatan sistem,yaitu
sederetan langkah yang dikelompokkan dalam
tiga tahap, upaya persiapan,upaya
pendefenisiaan,dan upaya
pemecahan.Pendekatan ini menunjukkan model
sistem umum disarankan untuk digunakan
dalam memendan g perusahaan sebagai suatu
sistem dan model linkungan digunakan untuk
mengenali sistem lingkungan.
8. Pentingnya Cara Pandang Sistem
Cara pandang sistem (system view),yaitu
memandang operasional usaha sebagai
sistem yang menjadi bagian dari lingkungan
yang lebih luas.Pentingnya cara pandang
sistem akan:
9. 1) Mencegah manajer agar tidak bingung
karena kompleksitas struktur organisasi
dan detail pekerjaan
2) Menekankan pentingnya memiliki tujuan
yang baik.
3) Menekankan pentingnya semua bagian
organisasi untuk bekerja sama.
4) Mengangkat hubungan antara organisasi
dengan lingkungannya.
5) Menempatkan nilai tinggi pada informasi
yang didapat dari input yang hanya dapat
dicapai melalui sistem perputaran tertutup.
10. Membangun Konsep
Dengan pemahaman mengenai dasar konsep
pemecahan masalah, kita sekarang dapat
menggambarkan bagaimana konsep ini
diterapkan kedalam sistem pendukung
keputusan
11. Elemen Proses Pemecahan Masalah
• Solusi masalah sistem adalah solusi yang membuat
sistem tersebut memenuhi tujuannya dengan
paling baik,seperti yang dicerminkan dalam standar
kinerja sistem.Standar ini menunjukkan situasi yang
diinginkan (desired state),dan seorang manajer
harus memilki informasi yang menggambarkan
keadaan saat ini (current state).Jika dua keadaan ini
berbeda,maka ada masalah dan harus dipecahkan.
• Perbedaan antara keadaan saat ini dengan keadaan
yang diinginkan disebut dengan kriteri solusi
(solution criterion),atau apa yang harus terjadi agar
saat ini berubah menjadi situasi yang diinginkan.
12. • Tanggungjawab manajer manajer adalah
mengidentifikasi solusi alternatif yang selalu
ada.Manajer biasanya akan mengandalkan
pengalaman sendiri atau mencari bantun dari
pemproses informasi nonkomputer, seperti input
dari pihak lain baik di dalam maupun di luar
perusahan.
• Setelah berbagai alternatif diidentifikasi,sistem
informasi dapat digunakan untuk
mengevaluasinya.Evaluasi ini harus
mempertimbangkan batasan (constraint) yang
ada,yang dapat berasal dari internal maupun
lingkungan.
13. • Batasan internal (internal constraint),yaitu
sumber daya yang terbatas yang ada
dalam perusahaan.
• Batasan lingkungan (environmental
constraint),yaitu tekanan dari berbagai
lingkungan yang membatasi aliran sumber
daya dari dan keluar perusahaan.
14. Memilih Solusi Yang Terbaik
Herry Mintzberg,seorang ahli teori manajeman
telah mengidentifikasikan tiga pendekatan:
1. Analisis,yaitu evaluasi atas pilihan-pilihan
secara sistematis,dengan mempertimbangkan
konsekuensi pilihan-pilihan tersebut pada
tujuan organisasi.Contohnya adalah
pertimbangan yang dilakukan oleh anggota
komite pengawas SIM untuk memutuskan
pendekatan mana yang harus diambil dalam
mengimplementasikan sistem informasi
eksekutif.
15. 1. Penilaian,yaitu proses yang dilakukan oleh
seorang manajer.Contohnya adalah
manajer produksi menerapkan
pengalaman dan intuisi dalam
mengevaluasi gambar pabrik baru yang
diusulkan dari model matematika.
2. Penawaran,yaitu negosiasi antara
beberapa manajer.Contohnya adalah
proses memberi dan menerima yang
berlangsung antara anggota komite
eksekutif mengenai pasar yang mana
yang harus dimasuki selanjutnya.
16. Permasalahan Versus Gejala
Gejala (symptom) adalah kondisi yang
dihasilkan masalah.pentingnya melihat
perbedaan masalah dengan gejala adalah
agar kita tidak menghabiskan banyak waktu
dan uang untuk menyelesaikan
permasalahan yang salah atau sesuatu yang
sesungguhnya bukanlah suatu masalah.
Contohnya adalah seorang manajer
menghadapi gejala rendahnya keuntungan.
Sesuatu telah menyebabkan keuntungan
rendah. Masalahnya adalah penyebab dari
keuntungan yang rendah.
17. Struktur Permasalahan
Masalah mengenai berapa banyak persediaan
yang harus dipesan merupakan contoh
permasalahan yang dapat dipahami dengan
baik oleh seorang manajer, bahkan dengan
model matematika yang disebut dengan formula
EOQ (Economic order Quantity) dapat memberi
tahu bagaimana masalah tersebut harus
diselesaikan. Masalah seperti ini disebut
masalah terstruktur (structured problem)
18. Masalah yang tidak terstruktur
(uunstructured problem) ,yaitu masalah
yang tidak memiliki elemen atau hubungan
antar elemen yang dipahami oleh orang yang
memecahkan masalah.
Masalah semiterstruktur (semistructured
problem), yaitu masalah yanbg terdiri atas
beberapa elemen atau hubungan yang
dipahami oleh sipemecah masalah dan
beberapa yang tidak dapat dipahami
19. Jenis Keputusan
Herbert A. Simon) menemukan metode untuk
mengklasifikasikan keputusan :
Keputusan terprogram (programmed decision)
, bersifat “repetitif dan rutin dalam hal prosedur
tertentu digunakan untuk menanganinya
sehingga keputusan tersebut tidak perlu
dianggap de novo (baru) setiap kali terjadi.”
Keputusan yang tidak terprogram
(nonprogrammed decision), yaitu bersifat “baru,
tidak tersruktur, dan penuh konsekuensi.”
20. Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan
Dua profesor MIT,G. Antony Gorry dan Michael
S. scott Morton mengemukakan klasifikasi
masalah ke dalam struktur permasalahan dan
tingkat manajemen.
Mereka menggunakan istilah-istilah yang dibuat
oleh Robert N. Antony yang menyebutkan
tingkat yang paling atas tingkat perencanaan
strategis, tingkat tengah tingkat pengendalian
manajemen, dan tingkat yang paling rendah
tingkat pengendalian operasional.
21. • Sistem keputusan terstruktur (SDS-
structured decision system) digunakan untuk
mendeskripsikan sistem-sistem yang mampu
menyelesaikan masalah yang teridentifikasi.
• Gorry dan Scott-Morton menggunakan
sistem pendukung pengambilan keputusan
(DSS- Decision Support System) untuk
menggambarkan sistem yang dapat
memberikan dukungan yang dibutuhkan.
22. Model DSS
Model DSS menghasilkan laporan khusus dan
berkala serta output dari model matemetika.laporan
khusus ini berisikan respons terhadap permintaan
ke basis data. Setelah DSS diterapkan dengan
baik, kemampuan yang memungkinkan para
pemecah masalah untuk bekerjasama dalam
kelompok ditambahkan ke dalam model tersebut.
Penambahan piranti lunak groupware
memungkinkan sistem tersebut berfungsi sebagai
sistem pengambilan keputusan kelompok (group
decision support system-GDSS). Yang terbaru,
kemampuan kecerdasan buatan juga telah
ditambahkan beserta kemampuan untuk terlibat
dalam OLAP(On-line analyting processing).
23. PEMODELAN MATEMATIKA
Model adalah abstraksi dari sesuatu. Model
mewakili suatu objek atau aktivitas, yang
disebut entitas (entity). Manajer
menggunakan model untuk mewaili
permasalahan yang harus diselesaikan.
Obkek atau aktivitas yang menyebabkan
masalah disebut dengan entitas.
24. Jenis Model
Model Fisik (physical model) merupakan gambaran tiga
dimensi entitasnya.
Model naratif (narrative model) , menggambarkan entitas
dengan kata-kata yang terucap dan tertulis. Semua
komunikasi bisnis adalah model naratif, sehingga membuat
model naratif jenis model yang paling populer.
Model grafis (graphic model), menggambarkan entitasnya
dengan abstraksi garis, simbol, atau bentuk.
Model matematis (mathematical model) , setiap rumus atau
persamaan matematika adalah model matematis. Kebanyakan
model matematika yang digunakan manajer bisnis sama
kompleksnya dengan yang digunakan untuk menghitung EOQ
(economic order quantity).
EOQ=√2PS/M
25. Penggunaan Model
Keempat jenis model memberikan
pemahaman dan memfasilitasi komunikasi.
Selain itu model matemetis memiliki
kemampuan prediktif.
1.Memberikan pengertian
2.Memfasilitasi komunikasi
3.Memprediksi masa depan
26. Kelas Model Matematis
Model statis atau dinamis (static or dinamic
model)
Model probabilitas atau deterministrik
(probability or deterministic model)
Model optimasi atau suboptimasi (optimazing
orsuboptimazing model)
27. Simulasi
Tindakan menggunakan model disebut
dengan simulasi. Yang perlu diperhatikan
dalam simulasi adalah:
1. Skenario (scenario), digunakan untuk
menggambarkan kondisi yang
mempengaruhi simulasi.
2. Variabel keputusan (decision variable),
yaitu nilai yang dimasukkan manajer
untuk mengukur dampak pada entitas.
28. Teknik Simulasi
Model ini menghasilkan solusi yag terbaik
menggunakan menggunakan skenario
tertentu dan variabel-variabel keputusan.
Namun penting juga menjalankan model
suboptimasi berulang kali guna mencari
kombinasi varibel keputusan yang
menghasilkan hasil yang memuaskan.
29. Format output simulasi
Melibatkan berbagai elemen skenario dan
variabel keputusan pada layar atau halaman
yang sama seperti output merupakan praktik
yang baik. Dengan demikian akan jelas input
yang mana yang menghasilkan output.
30. Contoh Pemodelan
Eksekutif perusahaan dapat menggunakan
model matematis untuk membuat beberapa
keputusan kunci. Para eksekutif ini dapat
menyimulasikan dampak dari:
Harga produk
Jumlah investasi pabrik yang dibutuhkan
untuk menyediakan kapasitas juntuk
memproduksi produk
31. Jumlah yang akan diinvestasikan dalam
aktivitas pemasaran, seperti iklan dan
penjualan langsung
Jumlah yang akan diinvestasikan dalm
penelitian dan pengembangan
32. Input Model
Menunjukkan input yang digunakan untuk
memasukkan elemen data skenario untuk
kuartal sebelumnya dan menunjukkan
elemen skenario untuk kuartal berikutnya
33. Output Model
Para eksekutif mendapatkan output yang
lebih detail dalam bentuk tampilan dilayar
atau cetakan
34. Kelebihan dan kelemahan Pemodelan
Manajer yang menggunakan model
matematika bisa mendapatkan manfaat
melalui hal-hal berikut:
Proses pemodelan dapat menjadi
pengalaman belajar.
Kecepatan proses simulasi memungkinkan
sejumlah besar alternatif dapat
dipertimbangkan dengan cara memberikan
kemampuan untuk mengevaluasi dampak
keputusan dalam waktu yang singkat.
35. Memberikan kemampuan prediksi-
pandangan kemasa depan- yang tidak
dapat diberikan oleh metode penyedia
informasi lain.
Model tidak semahal upaya uji coba.
36. Kelemahan pemodelan ini adalah:
Kesulitan untuk membuat model sistem bisnis akan
menghasilkan model yang tidak mencakup semua
pengaruh terhadap entitas.
Kemampuan matematis tingkat tinggi dibutuhkan
untuk merancang model yang lebih kompleks. Selain
itu kemampuan semacam ini juga diperlukan untuk
menginterpretasikan output dengan baik.