SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  34
Télécharger pour lire hors ligne
Ismail 
created and Author 
buku saku 
community development 
(Membangunkan masyarkat yang tertidur )
BAB 1 
PENDAHULUAN 
Peradaban manusia sudah terbentuk sejak berabad abad dan memiliki karakteristik 
dan perubahan perubahan tersendiri sejak masa lalu. Pola berpikir dan kehidupan 
sosial yang disesuaikan dengan akar budaya yang berkembang pada masa itu 
dengan tidak meninggalkan nilai nilai yang sudah dimiliki. 
menciptakan suatu peradaban yang maju harus dimulai dari fase demi fase sehingga 
perubahan terjadi rentan harus bertentangan dengan sutu kepentingan dari yang 
ingin merubah semua itu.Kita harus ingat bahwa suatu hal yang diperkenalkan tidak 
langsung diterima akan tetapi harus melalui pendekatan dan strategi sehingga 
keinginan – keinginan itu dapat dicapai. 
Begitu halnya membangun masyarakat tidak melihat bahwa dengan melakukan 
pembangunan fisik infratruktur bisa merubah pola kehidupan dan tingkat kemajuan 
kelompok akan tetapi keliru bila melihat hal tersebut.Pembangunan dibentuk 
dengan membangkitkan kesadaran masyarakat untuk merubah kebiasaan kebiasaan 
yang tidak sesuai dengan dilihat dari pandangan kesehatan ataupun hal yang 
berkaitan peningkatan pengetahuan. 
Banyak diantara kita melihat bahwa indek kualitas mnanusia dilhat banyaknya 
jumlah fisik bangunan fisik yang di bangun atau kadang kita melihat kemiskinan 
dipandang belum lengkap sarana prasana infratruktur yang dibangun,mungkin juga 
melihat letak terisolirnya suatu wilayah geografis suatu daerah.maka disini perlu 
Community Development 2
pendampingan yang terus berlangsung terus menerus kepada masyarakat sehingga 
ketika kita membangun pola peradaban baru peningkatan kesejahteraan kepada 
masyarakat harus berpegang teguh pada kemandirian yang menciptakan 
kemakmuran. 
Untuk itu perlu dilakukan pemberdayaan masyarakat bukan dengan beranggapan 
bahwa kita memberdayakan masyarakat akan tetapi sejauh mana masyarakat itu 
sendiri memberdayakan dengan peningkatan kemampuan diri sendiri bukan 
dimanjakan dengan pembangunan fisik akan tetapi mereka berfikir bahwa 
pembangunan dilakukan mereka sendiri bukan dilihat mereka diberdayakan akan 
tetapi mereka memberdayakan secara utuh( self to self ) yang mejadi tema dari 
catatan catatan kecil pada buku saku membangun masyarakat Madani secara makro 
sosial ekonomi dan manusia seutuhnya dengan sudut pandang konsep 
Pemberdayaan Masyarakat. 
Community Development 3
BAB II 
Pembangunan dan Arti Makna Pembangunan 
A. Pembangunan dan Arti Penting bagi Masyarakat 
Pengertian pembangunan dapat 
diartikan sebagai suatu usaha 
untuk malakukan suatu 
perubahan dari 
sebelumnya.Dalam melakukan 
pembangunan mempunyai 
pengertian bahwa membangun 
itu melihat dari mordenisasi 
dengan lihat dari perkembangan 
pertumbuhan ekonomi dan 
perubahan sosial yang terjadi dimasyarakat serta perubahan- perubahan nilai yang 
secara induvidu maupun kelompok merubah dari perubahan itu sendiri.beberapa 
ahli memberikan pengertian tentang pengertian pembangunan melihat dari sudut 
pada Paradigma ketergantungan mencakup teori-teori keterbelakangan (under-development) 
ketergantungan (dependent development) dan sistem dunia 
(world system theory) sesuai dengan klassifikasi Larrain (1994). Sedangkan 
Tikson (2005) membaginya kedalam tiga klassifikasi teori pembangunan, yaitu 
modernisasi, keterbelakangan dan ketergantungan. Dari berbagai paradigma 
tersebut itulah kemudian muncul berbagai versi tentang pengertian 
Community Development 4
pembangunan itu sendiri. dan teori yang dikemukan oleh kedua tokoh tersebut 
dapat diartikan bahwa pembangunan bermakna ganda dan perubahan yang 
dilakukan masih melihat dari sudut bahwa pembangunan merubah manusia 
itu sendiri dan lingkungan komunitasnya. 
B. Pengertian Pembangunan menurut para Ahli 
pembangunan hal yang sangat penting untuk dibicarakan dan diperdebatkan 
menjadi hal yang paling menarik untuk diperdebatkan bukan hanya kita 
melihatnya pada bahasan atau kajian ilmu tertentu. Pembangunan merupakan 
bahan diskusi eksotik untuk dibicarakan dikalangan para pemikir –pemikir 
sosial budaya akan tetapi pengamat atau permehati tentang pelaksanaan 
pembangunan sangat penting untuk mengikutinya,sehingga sangat tepat bila 
mengartikan kata pembangunan secara luas punya persepsi yang berbeda akan 
tetapi mempunyai makna dan tujuan yang sama.. Se Pemikiran tentang 
pembangunan telah berkembang, mulai dari padangan tokoh ilmu sosial pada 
jaman klasik dan pengertian tersebut masih up to date sebagai referensi kita 
mengupas tentang kondisi sosial dan dinamika yang berkembang dengan 
masyarakat (Durkheim, Weber, dan Marx), pandangan Marxis, modernisasi oleh 
Rostow, strukturalisme bersama modernisasi memperkaya ulasan pendahuluan 
pembangunan sosial, hingga pembangunan berkelanjutan. Namun, ada tema-tema 
pokok yang menjadi pesan di dalamnya. Dalam hal ini, pembangunan 
dapat diartikan sebagai `suatu upaya terkoordinasi untuk menciptakan alternatif 
yang lebih banyak secara sah kepada setiap warga negara untuk memenuhi dan 
mencapai aspirasinya yang paling manusiawi (Nugroho dan Rochmin Dahuri, 
2004). Tema pertama adalah koordinasi, yang berimplikasi pada perlunya suatu 
Community Development 5
kegiatan perencanaan seperti yang telah dibahas sebelumnya. Tema kedua 
adalah terciptanya alternatif yang lebih banyak secara sah. Hal ini dapat 
diartikan bahwa pembangunan hendaknya berorientasi kepada keberagaman 
dalam seluruh aspek kehidupan. Ada pun mekanismenya menuntut kepada 
terciptanya kelembagaan dan hukum yang terpercaya yang mampu berperan 
secara efisien, transparan, dan adil. Tema ketiga mencapai aspirasi yang paling 
manusiawi, yang berarti pembangunan harus berorientasi kepada pemecahan 
masalah dan pembinaan nilai-nilai moral dan etika umat. 
Mengenai pengertian pembangunan, para ahli memberikan definisi yang 
bermacam-macam seperti halnya perencanaan. Istilah pembangunan bisa saja 
diartikan berbeda oleh satu orang dengan orang lain, daerah yang satu dengan 
daerah lainnya, Negara satu dengan Negara lain. Namun secara umum ada suatu 
kesepakatan bahwa pembangunan 
merupakan proses untuk melakukan perubahan (Riyadi dan Deddy Supriyadi 
Bratakusumah, 2005). 
Siagian (1994) memberikan pengertian tentang pembangunan sebagai “Suatu 
usaha atau rangkaian usaha pertumbuhan dan perubahan yang berencana dan 
dilakukan secara sadar oleh suatu bangsa, negara dan pemerintah, menuju 
modernitas dalam rangka pembinaan bangsa (nation building)”. Sedangkan 
Ginanjar Kartasasmita (1994) memberikan pengertian yang lebih sederhana, yaitu 
sebagai “suatu proses perubahan ke arah yang lebih baik melalui upaya yang 
dilakukan secara terencana”. 
Pada awal pemikiran tentang pembangunan sering ditemukan adanya pemikiran 
yang mengidentikan pembangunan dengan perkembangan, pembangunan 
Community Development 6
dengan modernisasi dan industrialisasi, bahkan pembangunan dengan 
westernisasi. Seluruh pemikiran tersebut didasarkan pada aspek perubahan, di 
mana pembangunan, perkembangan, dan modernisasi serta industrialisasi, secara 
keseluruhan mengandung unsur perubahan. Namun begitu, keempat hal tersebut 
mempunyai perbedaan yang cukup prinsipil, karena masing-masing mempunyai 
latar belakang, azas dan hakikat yang berbeda serta prinsip kontinuitas yang 
berbeda pula, meskipun semuanya merupakan bentuk yang merefleksikan 
perubahan (Riyadi dan Deddy Supriyadi Bratakusumah, 2005). 
Pembangunan (development) adalah proses perubahan yang mencakup seluruh 
system sosial, seperti politik, ekonomi, infrastruktur, pertahanan, pendidikan dan 
teknologi, kelembagaan, dan budaya (Alexander 1994). Portes (1976) 
mendefenisiskan pembangunan sebagai transformasi ekonomi, sosial dan budaya. 
Pembangunan adalah proses perubahan yang direncanakan untuk memperbaiki 
berbagai aspek kehidupan masyarakat. 
Menurut Deddy T. Tikson (2005) bahwa pembangunan nasional dapat pula 
diartikan sebagai bentuk transformasi dari ekonomi, sosial dan budaya secara 
sengaja melalui kebijakan dan strategi menuju arah yang diinginkan. 
Transformasi dalam struktur ekonomi, misalnya, dapat dilihat melalui peningkatan 
atau pertumbuhan produksi yang cepat di sektor industri dan jasa, sehingga 
kontribusinya terhadap pendapatan nasional semakin besar. Sebaliknya, 
kontribusi sektor pertanian akan menjadi semakin kecil dan berbanding terbalik 
dengan pertumbuhan industrialisasi dan modernisasi ekonomi. Transformasi 
sosial dapat dilihat melalui pendistribusian kemakmuran melalui pemerataan 
memperoleh akses terhadap sumber daya sosial-ekonomi, seperti pendidikan, 
Community Development 7
kesehatan, perumahan, air bersih,fasilitas rekreasi, dan partisipasi dalam proses 
pembuatan keputusan politik. Sedangkan transformasi budaya sering dikaitkan, 
antara lain, dengan bangkitnya semangat kebangsaan dan nasionalisme, 
disamping adanya perubahan nilai dan norma yang dianut masyarakat, seperti 
perubahan dan spiritualisme ke materialisme/sekularisme. Perubahan dari 
penilaian yang tinggi kepada penguasaan materi, dari kelembagaan tradisional 
menjadi organisasi modern dan rasional sebagai satu landasan dalam 
melaksanakan pembangunan itu sendiri. Pembangunan memiliki makna yang 
sangat berati pada peningkatan yang terus menerus pendapatan perkapita 
produksi suatu negara atau Gross Domestic Product atau Produk Domestik 
Bruto suatu negara. sedang pembangunana di daerah ditik beratkan 
pembangunan yang tradisional dengan difokuskan peningkatan Produk Domestik 
Regional Bruto (PDRB) suatu provinsi, kabupaten, atau kota (Kuncoro, 
2004).akan tetapi , muncul suatu cara pilihan alternatif yang definisi 
pembangunan ekonomi menekankan pada peningkatan income per capita 
(pendapatan per kapita). Definisi ini menekankan pada kemampuan suatu negara 
untuk meningkatkan output yang dapat melebihi pertumbuhan penduduk. Definisi 
pembangunan tradisional sering dikaitkan dengan sebuah strategi mengubah 
struktur suatu negara atau sering kita kenal dengan industrialisasi. Kontribusi 
mulai digantikan dengan kontribusi industri. Definisi yang cenderung melihat segi 
kuantitatif pembangunan ini dipandang perlu menengok indikator-indikator sosial 
yang ada (Kuncoro, 2004). 
Pembangunan adalah merupakan suatu perubahan,dan berdasarkan pada 
pandangan dari Rostow menyatakan bahwa pembangunan dapat menyebabkan 
Community Development 8
adanya perubahan orientasi masyarakat secara sosial ekonomi dan politik 
kepada hanya satu daerah akan tetapi akhirnya bermuara pada berorientasi 
keluar.masyarakatpun berubah pandangan dalam hubungan keluarga yang 
semula mempunyai keluarga besar mempunyai anak banyak kemudian berubah 
menjadi keluarga kecil,atau juga masyarakat berusaha berinvestasi 
mengumpulkan rumah, luas lahan pertanian dan emas kemudian beralih pada 
investasi saham atau raksadana.Pembangunan itu sendiri dapat disimpulkan 
pengertian dalam konsep negara adalah Pembangunan sebagai suatu perubahan, 
mewujudkan suatu kondisi kehidupan bernegara dan bermasyarakat yang lebih baik 
dari kondisi sekarang, sedangkan pembangunan sebagai suatu pertumbuhan 
menunjukkan kemampuan suatu kelompok untuk terus berkembang, baik secara 
kualitatif maupun kuantitatif dan merupakan sesuatu yang mutlak harus terjadi 
dalam pembangunan 
C. Pola Pembangunan 
Paradigma pembangunan modern 
memandang suatu pola yang 
berbeda dengan pembangunan 
ekonomi tradisional. Pertanyaan 
beranjak dari benarkah semua 
indikator ekonomi memberikan 
gambaran kemakmuran. Beberapa 
ekonom modern mulai 
mengedepankan dethronement of GNP (penurunan tahta pertumbuhan ekonomi), 
pengentasan garis kemiskinan, pengangguran, distribusi pendapatan yang 
Community Development 9
semakin timpang, dan penurunan tingkat pengangguran yang ada. Teriakan para 
ekonom ini membawa perubahan dalam paradigma pembangunan menyoroti 
bahwa pembangunan harus dilihat sebagai suatu proses yang multidimensional 
(Kuncoro, 2003). Beberapa ahli menganjurkan bahwa pembangunan suatu 
daerah haruslah mencakup tiga inti nilai (Kuncoro, 2000; Todaro, 2000): 
 Ketahanan (Sustenance): kemampuan untuk memenuhi kebutuhan 
pokok (pangan, papan, kesehatan, dan proteksi) untuk 
mempertahankan hidup. 
 Harga diri (Self Esteem): pembangunan haruslah memanusiakan 
orang. Dalam arti luas pembangunan suatu daerah haruslah 
meningkatkan kebanggaan sebagai manusia yang berada di daerah 
itu. 
 Freedom from servitude: kebebasan bagi setiap individu suatu negara untuk 
berpikir, berkembang, berperilaku, dan berusaha untuk berpartisipasi dalam 
pembangunan. 
Selanjutnya, dari evolusi makna pembangunan tersebut mengakibatkan 
terjadinya pergeseran makna pembangunan. Menurut Kuncoro (2004), pada 
akhir dasawarsa 1960-an, banyak negara berkembang mulai menyadari 
bahwa “pertumbuhan ekonomi” (economic growth) tidak identik dengan 
“pembangunan ekonomi” (economic development). Pertumbuhan ekonomi 
yang tinggi, setidaknya melampaui negara-negara maju pada tahap awal 
pembangunan mereka, memang dapat dicapai namun dibarengi dengan 
masalah-masalah seperti pengangguran, kemiskinan di pedesaan, distribusi 
pendapatan yang timpang, dan ketidakseimbangan struktural (Sjahrir, 
Community Development 10
1986). Ini pula agaknya yang memperkuat keyakinan bahwa pertumbuhan 
ekonomi merupakan syarat yang diperlukan (necessary) tetapi tidak 
mencukupi (sufficient) bagi proses pembangunan (Esmara, 1986, Meier, 
1989 dalam Kuncoro, 2004). Pertumbuhan ekonomi hanya mencatat 
peningkatan produksi barang dan jasa secara nasional, sedang 
pembangunan berdimensi lebih luas dari sekedar peningkatan pertumbuhan 
ekonomi. 
Inilah yang menandai dimulainya masa pengkajian ulang tentang arti pembangunan. 
Myrdal (1968 dalam Kuncoro, 2004), misalnya mengartikan pembangunan sebagai 
pergerakan ke atas dari seluruh sistem sosial. Ada pula yang menekankan 
pentingnya pertumbuhan dengan perubahan (growth with change), terutama 
perubahan nilai-nilai dan kelembagaan. Dengan kata lain, pembangunan ekonomi 
tidak lagi memuja GNP sebagai sasaran pembangunan, namun lebih memusatkan 
perhatian pada kualitas dari proses pembangunan. 
Dalam praktik pembangunan di banyak negara, setidaknya pada tahap awal 
pembangunan umumnya berfokus pada peningkatan produksi. Meskipun banyak 
varian pemikiran, pada dasarnya kata kunci dalam pembangunan adalah 
pembentukan modal. Oleh karena itu, strategi pembangunan yang dianggap 
paling sesuai adalah akselerasi pertumbuhan ekonomi dengan mengundang 
modal asing dan melakukan industrialisasi. Peranan sumber daya manusia (SDM) 
dalam strategi semacam ini hanyalah sebagai “instrumen” atau salah satu “faktor 
produksi” saja. Manusia ditempatkan sebagai posisi instrumen dan bukan 
merupakan subyek dari pembangunan. Titik berat pada nilai produksi dan 
Community Development 11
produktivitas telah mereduksi manusia sebagai penghambat maksimisasi 
kepuasan maupun maksimisasi keuntungan. 
Konsekuensinya, peningkatan kualitas SDM diarahkan dalam rangka peningkatan 
produksi. Inilah yang disebut sebagai pengembangan SDM dalam kerangka 
production centered development (Tjokrowinoto, 1996). Bisa dipahami apabila 
topik pembicaraan dalam perspektif paradigma pembangunan yang semacam itu 
terbatas pada masalah pendidikan, peningkatan ketrampilan, kesehatan, link and 
match, dan sebagainya. Kualitas manusia yang meningkat merupakan prasyarat 
utama dalam proses produksi dan memenuhi tuntutan masyarakat industrial. 
Alternatif lain dalam strategi pembangunan manusia adalah apa yang disebut 
sebagai people-centered development atau panting people first (Korten, 1981 
dalam Kuncoro, 2004). Artinya, manusia (rakyat) merupakan tujuan utama dari 
pembangunan, dan kehendak serta kapasitas manusia merupakan sumber daya 
yang paling penting Dimensi pembangunan yang semacam ini jelas lebih luas 
daripada sekedar membentuk manusia profesional dan trampil sehingga 
bermanfaat dalam proses produksi. Penempatan manusia sebagai subyek 
pembangunan menekankan pada pentingnya pemberdayaan (empowerment) 
manusia, yaitu kemampuan manusia untuk mengaktualisasikan segala 
potensinya. 
Sejarah mencatat munculnya paradigma baru dalam pembangunan seperti 
pertumbuhan dengan distribusi, kebutuhan pokok (basic needs) pembangunan 
mandiri (self-reliant development), pembangunan berkelanjutan dengan 
perhatian terhadap alam (ecodevelopment), pembangunan yang memperhatikan 
Community Development 12
ketimpangan pendapatan menurut etnis (ethnodevelomment) (Kuncoro, 2003). 
paradigma ini secara ringkas dapat dirangkum sebagai berikut: 
a) Para proponen strategi “pertumbuhan dengan distribusi”, atau “redistribusi 
dari pertumbuhan”, pada hakekatnya menganjurkan agar tidak hanya 
memusatkan perhatian pada pertumbuhan ekonomi (memperbesar “kue” 
pembangunan) namun juga mempertimbangkan bagaimana distribusi “kue” 
pembangunan tersebut. lni bisa diwujudkan dengan kombinasi strategi 
seperti peningkatan kesempatan kerja, investasi modal manusia, perhatian 
pada petani kecil, sektor informal dan pengusaha ekonomi lemah. 
b) Strategi pemenuhan kebutuhan pokok dengan demikian telah 
mencobmemasukkan semacam “jaminan” agar setiap kelompok sosial yang 
paling lemah mendapat manfaat dari setiap program pembangunan 
c) Pembangunan “mandiri” telah muncul sebagai kunsep strategis dalam forum 
internasional sebelum kunsep “Tata Ekonomi Dunia Baru” (NIEO) lahir dan 
menawarkan anjuran kerja sama yang menarik dibanding menarik diri dari 
percaturan global. 
d) Pentingnya strategi ecodevelopment, yang intinya mengatakan bahwa 
masyarakat dan ekosistem di suatu daerah harus berkembang bersama-sama 
menuju produktivitas dan pemenuhan kebutuhan yang lebih tinggi; 
namun yang paling utama adalah, strategi pembangunan ini harus 
berkelanjutan baik dari sisi ekologi maupun sosial. 
e) Sejauh ini baru Malaysia yang secara terbuka memasukkan konsep 
ecodevelopment dalam formulasi Kebijaksanaan Ekonomi Baru-nya (NEP). 
NEP dirancang dan digunakan untuk menjamin agar buah pembangunan 
dapat dirasakan kepada semua warga negara secara adil, baik ia dari 
Community Development 13
komunitas Cina, India, dan masyarakat pribumi Malaysia (Faaland, Parkinson, 
& Saniman, 1990 dalam Kuncoro, 2004). 
C. Indikator Pengukuran Keberhasilan Pembangunan 
Penggunaan indicator dan variable pembangunan bisa berbeda untuk setiap 
Negara. Di Negara-negara yang masih miskin, ukuran kemajuan dan 
pembangunan mungkin masih sekitar kebutuhan-kebutuhan dasar seperti listrik 
masuk desa, layanan kesehatan pedesaan, dan harga makanan pokok yang 
rendah. Sebaliknya, di Negara-negsara yang telah dapat memenuhi kebutuhan 
tersebut, indicator pembangunan akan bergeser kepada factor-faktor sekunder 
dan tersier (Tikson, 2005). 
Sejumlah indicator ekonomi yang dapat digunakan oleh lembaga-lembaga 
internasional antara lain pendapatan perkapita (GNP atau PDB), struktur 
perekonomin, urbanisasi, dan jumlah tabungan. Disamping itu terdapat pula dua 
indicator lainnya yang menunjukkan kemajuan pembangunan sosial ekonomi 
suatu bangsa atau daerah yaitu Indeks Kualitas Hidup (IKH atau PQLI) dan 
Indeks Pembangunan Manusia (HDI). Berikut ini, akan disajikan ringkasan Deddy 
T. Tikson (2005) terhadap kelima indicator tersebut : 
1. Pendapatan perkapita 
Pendapatan per kapita, baik dalam ukuran GNP maupun PDB merupakan salah 
satu indikaor makro-ekonomi yang telah lama digunakan untuk mengukur 
pertumbuhan ekonomi. Dalam perspektif makroekonomi, indikator ini merupakan 
bagian kesejahteraan manusia yang dapat diukur, sehingga dapat 
menggambarkan kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat. Tampaknya 
Community Development 14
pendapatan per kapita telah menjadi indikator makroekonomi yang tidak bisa 
diabaikan, walaupun memiliki beberapa kelemahan. Sehingga pertumbuhan 
pendapatan nasional, selama ini, telah dijadikan tujuan pembangunan di negara-negara 
dunia ketiga. Seolah-olah ada asumsi bahwa kesejahteraan dan 
kemakmuran masyarakat secara otomatis ditunjukkan oleh adanya peningkatan 
pendapatan nasional (pertumbuhan ekonomi). Walaupun demikian, beberapa ahli 
menganggap penggunaan indikator ini mengabaikan pola distribusi pendapatan 
nasional. Indikator ini tidak mengukur distribusi pendapatan dan pemerataan 
kesejahteraan, termasuk pemerataan akses terhadap sumber daya ekonomi. 
2. Struktur ekonomi 
Dalam teori ekonomi makro bahwa pembangunan menyebabkan peningkatan 
pendapatan per kapita warga negara suatu negara dengan demikian 
menunjukkan transformasi struktural dalam bidang ekonomi dan kelas-kelas 
sosial. Dengan adanya perkembangan ekonomi dan peningkata perkapita, 
konstribusi sektor manupaktur/industri dan jasa terhadap pendapatan nasional 
akan meningkat terus. Perkembangan sektor industri dan perbaikan tingkat upah 
akan meningkatkan permintaan atas barang-barang industri, yang akan diikuti 
oleh perkembangan investasi dan perluasan tenaga kerja. Di lain pihak , 
kontribusi sektor pertanian terhadap pendapatan nasional akan semakin 
menurun.Pembangunan yang begitu pesat melemahkan tingkat masyarakat 
untuk mengerjakan lahan pertanian . 
3. Urbanisasi 
Community Development 15
Peningkatan pembangunan yang begitu sangat besar terjadi daerah –daerah 
pertumbuhan ekonomi menyebabkan terjadi perpindahan dan mobilsasi yang 
cukup besar terutama tumbuhnya industri dan perekonomian khususnya pulau 
jawa.Perpindahan dan mobilisasi pendududuk tersebut disebut dengan 
Urbanisasi. Hal diartikan sebagai meningkatnya proporsi penduduk yang 
bermukim di wilayah perkotaan dibandingkan dengan di pedesaan. Urbanisasi 
dikatakan tidak terjadi apabila pertumbuhan penduduk di wilayah urban sama 
dengan nol.Pada awal pengalaman pertumbuhan industrisasi yang terjadi di 
negara-negara eropa Barat dan Amerika Utara, proporsi penduduk di wilayah 
urban berbanding lurus dengn proporsi industrialisasi. Ini berarti bahwa 
kecepatan urbanisasi akan emakin tinggi sesuai dengan cepatnya proses 
industrialisasi. Di Negara-negara industri, sebagain besar penduduk tinggal di 
wilayah perkotaan, sedangkan di Negara-negara yang sedang berkembang 
proporsi terbesar tinggal di wilayah pedesaan. Berdasarkan fenomena ini, 
urbanisasi digunakan sebagai salah satu indicator pembangunan. 
4. Angka Tabungan 
Perkembangan sector manufaktur/industri selama tahap industrialisasi 
memerlukan investasi dan modal. Finansial capital merupakan factor utama dalam 
proses industrialisasi dalam sebuah masyarakat, sebagaimana terjadi di Inggeris 
pada umumnya Eropa pada awal pertumbuhan kapitalisme yang disusul oleh 
revolusi industri. Dalam masyarakat yang memiliki produktivitas tinggi, modal 
usaha ini dapat dihimpun melalui tabungan, baik swasta maupun pemerintah. 
5. Indeks Kualitas Hidup 
Community Development 16
Physical Qualty of life Index (PQLI) yang digunakan untuk mengukur 
kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat. Indeks ini dibuat alat ukur untuk 
makro ekonomi dan tidak dapat memberikan gambaran tentang tingkat 
kesejahteraan masyarakat dalam mengukur keberhasilan ekonomi. Pendapatan 
nasional sebuah bangsa dapat terus tumbuh, akan tetapi tanpa diikuti oleh 
peningkatan kesejahteraan sosial. Indeks ini dihitung berdasarkan kepada (1) 
angka rata-rata harapan hidup pada umur satu tahun, (2) angka kematian bayi, 
dan (3) angka melek huruf. Dalam indek angka rata-rata harapan hidup dan 
kematian bayi akan dapat memberikan gambaran tentang status gizi anak dan 
ibu, derajat kesehatan, dan lingkungan keluarga yang langsung diasosiasikan 
dengan kesejahteraan keluarga. Sedangkan Tingkat keberhasilan Pendidikan 
dapat diukur dengan angka melek huruf dan dapat juga diperoleh dari jumlah 
orang yang memperoleh akses pendidikan sebagai hasil pembangunan. Variabel 
ini menggambarkan kesejahteraan masyarakat, karena tingginya status ekonomi 
keluarga akan mempengaruhi status pendidikan para anggotanya. Oleh para 
pembuatnya, indeks ini dianggap sebagai yang paling baik untuk mengukur 
kualitas manusia sebagai hasil dari pembangunan, disamping pendapatan per 
kapita sebagai ukuran kuantitas manusia. 
6. Indeks Pembangunan Manusia (Human Development Index) 
Menurut UNDP (The United Nations Development Program ) bahwa pembangunan 
hendaknya ditujukan kepada pengembangan sumberdaya manusia.Pembangunan 
mempunyai makna sebagai sebuah proses yang bertujuan mengembangkan 
pilihan-pilihan yang dapat dilakukan oleh manusia. Hal ini didasari oleh asumsi 
Community Development 17
bahwa peningkatan kualitas sumberdaya manusia akan diikuti oleh terbukanya 
berbagai pilihan dan peluang menentukan jalan hidup manusia secara bebas.Ide 
dasar yang melandasi dibuatnya indeks ini adalah pentingnya memperhatikan 
kualitas sumber daya manusia.Kualitas manusia tidak terlepas dari kemampuan 
suatu dalam mengakses tehnologi dan kemampuan sumber daya manusianya 
mengaplikasikan tehnologi 
tersebut. 
Tingkat Pertumbuhan ekonomi 
suatu bangsa sangat penting 
dalam tingkat kehidupan warga 
negara atau manusianya ,akan 
tetapi tidak secara otomatis 
akan sangat mempengaruhi 
peningkatan martabat dan 
harkat manusia,sehingga ada 
tiga komponen yang dianggap paling menentukan dalam pembangunan, umur 
panjang dan sehat, perolehan dan pengembangan pengetahuan, dan peningkatan 
terhadap akses untuk kehidupan yang lebih baik. Indeks ini dibuat dengan 
mengkombinasikan tiga komponen, (1) rata-rata harapan hidup pada saat lahir, 
(2) rata-rata pencapaian pendidikan tingkat SD, SMP, dan SMU, (3) pendapatan 
per kapita yang dihitung berdasarkan Purchasing Power Parity. Pengembangan 
manusia berkaitan erat dengan peningkatan kapabilitas manusia yang dapat 
dirangkum dalam peningkatan knowledge, attitude dan skills, disamping derajat 
kesehatan seluruh anggota keluarga dan lingkungannya. 
Community Development 18
Pada masa pemerintahan orde baru,pemerintah berusaha melakukan 
pembangunan secara terencana melalui pembangunan perencanaan 
pembangunan lima tahun dengan titik awal bersandar pada pembangunan 
bidang pertanian dan industri yang menunjang pertanian dengan tujuan 
swasembada pangan kemudian pola pembangunan itu terus dilakukan sampai 
beberapa repelita,Salah satu cita dari pembangunan tersebut 
4. Efek dan Dampak Pembangunan Bagi Masyarakat 
Pembangunan yang selama ini dasawarsa dari pelita dan pelita yang 
dilaksanakan sejak masa orde baru dan pemerintah Susilo Bambang Yudhoyono 
telah memberikan kontribusi besar tehadap perkembangan dan pertumbuhan 
perekonomian Indonesia. Indikator untuk mengukur keberhasilan pembangunan 
diukur dengan penurunan angka kemiskinan dan peningkatan kualitas hidup 
bangsa Indonesia berdasarkan data statistik yang setip tahun dikeluarkan oleh 
BPS ( Badan Pusat Statistik. 
Pembangunan banyak memberikan perubahan yang cukup pudamental terhadap 
sosial budaya yang pada akhirnya munculnya kelas – kelas baru dalam 
masyarakat dan perubahan pola budaya masyarakat timur menjadi masyarakat 
modern yang komsumtif serta induvidualisme lebih banyak yang muncul 
dibandingkan dengan masyarakat desa komunal.Perubahan yan secara tiba iba 
tersebut berdampak adanya gesekan sosial yang berimbas pada kekerasan 
sosial yang menghilangkan humanisme.sering kita membaca di surat kabar 
maupun media televisi tentang gambaran masyarakat indonesia yang 
terkini,terjadi banyak perubahan yang cukup berkembang walaupun masih kita 
Community Development 19
temukan yang tidak mampu melawan arus perkembangan pembangunan yang 
pada akhirnya harus terpinggirkan atau masyarakat akar rumput, 
Dibalik sudut yang tidak menyenangkan,tentu saja pembangunan yang telah 
dilakukan oleh orde baru dibawah pimpinan soeharto telah banyak yang telah 
dihasilkan dan dirasakan masyarakat sampai lahirnya pemerintahan era 
reformasi.pembangunan infrastruktur dan perluasan kesempatan mendapatkan 
pendidikan cukup besar bagi bangsa Indonesia dimanapun berada.Jumlah anak 
putus sekolah setiap tahun mengalami penurunan yang cukup signifikan hal itu 
dapat dilihat dari laporan BPS menunjukkan angka lebih baik dari tahun 
sebelumnya. berikut ini angka putus sekolah berdasarkan data statisik sample 
10 propinsi dari kegiatan program Pemberdayaan masyarakat Daerah tertinggal 
dan khusus : 
Provinsi 
Usia Sekolah ( 7 Th - 15 Th ) 
2006 2007 2008 2009 
Aceh 5,7 5,49 4,06 3,61 
Sumatera Utara 3,4 3,27 2,96 2,85 
Bengkulu 6,3 6,09 5,40 5,10 
Lampung 7,2 6,87 6,37 5,63 
Nusa Tenggara Timur 13,5 12,75 12,34 12,04 
Kalimantan Barat 11,0 10,60 11,48 10,30 
Kalimantan Tengah 3,7 3,36 2,73 2,61 
Sulawesi Tengah 5,2 5,14 4,32 4,22 
Maluku 3,5 tus 2,69 2,58 
Maluku Utara 5,6 5,35 4,56 4,26 
TOTAL 6,5 6,20 6,00 5,30 
Berdasarkan dari Data statistik BPS 2009 
dari angka statistik terseelubut menunjukkan bahwa kesempatan untuk 
memperoleh pendidikan cukup berpeluang apalagi dengan berlakunya undang-undang 
tentang anggaran belanja negara menimal 20 persen anggaran 
pembangunan dialokasikan untuk kegiatan bidang pendididikan dan 
Community Development 20
kesehatan.Peningkatan pendidikan tidak hanya peran kementerian pendidikan 
nasional dalam melakukan pemerataan pembangunana yang memberikan 
dampak terhadap bangsa Indonesia,akan tetapi lembaga –lembaga lain juga 
ikut berperan dalam pembangunan diantaranya program-program pemberdayaan 
masyarakat baik program pemberdayaan perdesaan,perkotaan ataupun program 
pemberdayaaan daerah tertinggal dan khusus. 
Efek dan Dampak pembangunan banyak memberikan perubahan – perubahan 
yang bernilai positif dan negatif bagi masyarakat.Efek dan Dampak yang dari itu 
semua adalah pembangunan telah merubah tatanan sosial budaya dan ekonomi 
masyarakat yang lebih meningkat dan dampak kegagalannya pembangunan yang 
dirasakan merupakan sebuah tantangan kesiapan untuk melihat perubahan 
secara kasat mata serta perlu perencanaan yang sistimatis mendesain 
pembangunan sesuai dengan kebutuhan (assigment ) dan akar budaya 
masyarakat setempat. 
5. Pembangunan Partisipatif 
Hasil kajian yang 
dilakukan oleh 
pemerintah bahwa 
pembangunan yang telah 
dilakukan tidak dapat 
menyentuh peningkatan 
hidup masyarakat dan 
terkadang pembangunan tersebut hanya sebagai monumen yang tidak 
bermemfaat untuk kepentingan masyarakat,salah satu cara yang dilakukan oleh 
Community Development 21
pemerintah merubah konsep pembangunan lebih berkepihakan kepentingan 
masyarakat sesuai dengan keinginan dan kebutuhan dengan didasarkan pada 
demand responsibilty assignment (DRA) sehingga setiap keputusan dan 
pelaksanaan pembangunan tersebut tepat sasaran dan memberikan nilai 
pendapatan bagi masyarakat ( domestic incomme ). 
Dorongan yang mendorong kebijakan pembangunan partisipasi merupakan 
bentuk perencanaan dan penganggaran partisipasi korelasi dari pengembangan 
pelaksanaan desentralisasi adminitrasi pemerintahan dan prinsip –prinsip 
masyarakat madani ( civil Society ) bermuara terciptanya tata kelola 
pemerintahan yang baik ( Good Government ).Penerapan pembangunan 
partisipasi bentuk nyata terhadap implementasi penerapan demokrasi dalam 
distribusi alokasi sumberday publik. 
Pembangunan partisipatif mempunyai peran ganda terhadap keberhasilan 
pembangunan nasional,salah satu upaya dilakukan memberikan rasa tanggung 
jawab masyarakat dan pemerintah dalam tahapan pembangunanan yang 
menghasilkan effisiensi dan terjaminnya kualitas dari pelaksanaan tersebut 
dengan adanya kontrol masyarakat serta sangat membantu terhadap 
pelaksanaan secara teknis. 
Pembangunan partisipasi adalah model dari pembangunan bottom up,dimana 
setiap hasil kajian teknis dproses melalui musyawarah dari musyawarah rencana 
pembangunan desa, kecamatan sampai kabupaten. 
Community Development 22
. 
Prioritas Kab 
KajianTeknis Kabupaten 
Dana 
Program 
Kabupaten 
MUSYAWARAH KABUPATEN 
Disosialisasi / 
konsultasi 
MUSYAWARAH KECAMATAN 
Kegiatan yang 
tidak dapat 
dilaksanakan di 
Kecamatan 
Kegiatan yang 
dilaksanakan di 
Kecamatan 
Kajian Teknis Kecamatan 
Kebutuhan 
Kegiatan 
MUSYAWARAH DESA 
dapat 
Indentifikasi Masalah / Potensi & 
Gagasan 
(Komite Sekolah) 
MASYARAKAT 
sumber : Manual Kajian Teknis Program P2DTK 2006 : 
Kegiatan belum 
terdanai 
Dana 
Program 
KKPember 
daya 
Kecamata 
n 
Community Development 23
Model proses kajian teknis yang dikembangkan salah satu program 
Pemberdayaan ini telah memberikan ruang bahwa proses pembangunana 
partisipatif yang lebih pada kebutuhan masyarakat dapat 
tergambarkan,sehingga produk hasil kegiatan yang dilakukan sudah memenuhi 
keinginan dari masyarakat. 
Pembangunan partisipasi dari penjelasan diatas dapat mempunyai makna dan 
pengertian “keikutsertaan atau peran serta dalam suatu kegiatan”, “peran serta aktif 
atauproaktif dalam suatu kegiatan”. Partisipasi dapat didefinisikan secara luas 
sebagai"bentuk keterlibatan dan keikutsertaan masyarakat secara aktif dan sukarela, 
baikkarena alasan-alasan dari dalam dirinya (intrinsik) maupun dari luar 
dirinya(ekstrinsik) dalam keseluruhan proses kegiatan yang bersangkutan". sehingga 
konsep diatas masyarakat diharapkan dapat : (1)Mampu secara kritis menilai 
lingkungan sosial ekonomi mereka sendirimengidentifikasi bidang-bidang yang perlu 
diperbaiki, (2) Mampu menentukan visimasa depan yang ingin masyarakat 
wujudkan, (3) Dapat berperan dalam perencanaanmasa depan mereka sendiri dalam 
masyarakatnya tanpa menyerahkannya kepada ahliatau kelompok berkuasa, (4) 
Dapat menghimpun sumber-sumber daya di dalammasyarakat dan juga di dalam 
lingkup anggotanya untuk merealisasi tujuan bersama,(5) Dapat memperoleh 
pengalaman dalam menyatakan, menganalisa situasi danmengidentifikasi strategi 
yang tepat dan realistis untuk suatu kehidupan yang baik,(6) Karenanya anggota 
masyarakat menjadi tokoh individual yang dapat bekerja atasdasar persamaan, (7) 
Desa dan masyarakat akan menyelesaikan tugas dan proyekswadaya, karena 
masyarakat tidak tergantung pada bantuan dari luar, yang juga akanmenjadi dasar 
Community Development 24
menuju kemandirian, dan (8) Dalam proses ini akan dibangun hubungan yang erat 
dan integratif diantara anggota masyarakat (P3P Unram, 2001) 
Kesimpulan dari pembangunan partisipasi tersebut menyatakan pembangunan 
yang dimulai dari proses sampai pelaksanaan yang melibatkan partisipasi akan 
bermamfaat bagi masyarakat dan pembangunan partisipasi sebagai bentuk 
pemberian pembelajaran bagi masyarakat. 
Community Development 25
BAB III 
Pemberdayaan Masyarakat 
a. Pengertian Pemberdayaan 
Sering kita mendengar slogan ataupun promosi dalam media yang menyatakan 
tentang suara pemberdayaan masyarakat,akan tetapi pemberdayaan mempunyai 
makna yang beraneka macam pengertian tergantung tentang pemahaman 
konsep pemberdayaan itu sendiri.Pemberdayaan diartikan dalam bahasa asing 
“empowering “ berkembang diEropa mulai abad pertengahan, terus berkembang 
hingga diakhir 70-an, 80-an, danawal 90-an. Konsep pemberdayaan tersebut 
kemudian mempengaruhi teori-teori yang berkembang belakangan. Berkenaan 
dengan pemaknaan konsep pemberdayaan masyarakat, Ife (1995)menyatakan 
bahwa :Empowerment is a process of helping disadvantaged groups and individual 
to compete more effectively with other interests, by helping them to learn anduse in 
lobbying, using the media, engaging in political action, understandinghow to ‘work 
the system,’ and so on (Ife, 1995).Definisi tersebut di atas mengartikan konsep 
pemberdayaan (empowerment)sebagai upaya memberikan otonomi, wewenang, dan 
kepercayaan kepada setiapindividu dalam suatu organisasi, serta mendorong mereka 
untuk kreatif agar dapatmenyelesaikan tugasnya sebaik mungkin. Di sisi lain Paul 
(1987) dalam Prijono dan Pranarka (1996) mengatakan bahwa pemberdayaan 
berarti pembagian kekuasaanyang adil sehingga meningkatkan kesadaran politis dan 
kekuasaan pada kelompokyang lemah serta memperbesar pengaruh mereka 
terhadap ”proses dan hasil-hasilpembangunan.”Sedangkan konsep pemberdayaan 
Community Development 26
menurut Friedman (1992) dalamhal ini pembangunan alternatif menekankan 
keutamaan politik melalui otonomipengambilan keputusan untuk melindungi 
kepentingan rakyat yang berlandaskanpada sumberdaya pribadi, langsung melalui 
partisipasi, demokrasi dan pembelajaransosial melalui pengamatan langsung.Jika 
dilihat dari proses operasionalisasinya, maka ide pemberdayaan memilikidua 
kecenderungan, antara lain : pertama, kecenderungan primer, yaitukecenderungan 
proses yang memberikan atau mengalihkan sebagian kekuasaan,kekuatan, atau 
kemampuan (power) kepada masyarakat atau individu menjadi lebihberdaya. Proses 
ini dapat dilengkapi pula dengan upaya membangun asset materialguna mendukung 
pembangunan kemandirian mereka melalui organisasi; dan kedua,kecenderungan 
sekunder, yaitu kecenderungan yang menekankan pada prosesmemberikan 
stimulasi, mendorong atau memotivasi individu agar mempunyaikemampuan atau 
keberdayaan untuk menentukan apa yang menjadi pilihan hidupnyamelalui proses 
dialog. Dua kecenderungan tersebut memberikan (pada titik ekstrem)seolah 
berseberangan, namun seringkali untuk mewujudkan kecenderungan primerharus 
melalui kecenderungan sekunder terlebih dahulu (Sumodiningrat, Gunawan,2002) . 
Pemberdayaan masyarakat adalah sebuah konsep pembangunan ekonomiyang 
merangkum nilai-nilai sosial. Konsep ini mencerminkan paradigma 
barupembangunan, yakni yang bersifat “people centred, participatory, empowering, 
andsustainable” (Chambers, 1995). Konsep ini lebih luas dari hanya semata-matamemenuhi 
kebutuhan dasar (basic needs) atau menyediakan mekanisme 
untukmencegah proses pemiskinan lebih lanjut (safety net), yang pemikirannya 
belakangan ini banyak dikembangkan sebagai upaya mencari alternatif terhadap 
konsep-konsep pertumbuhan di masa yang lalu. Konsep ini berkembang dari upaya 
Community Development 27
banyak ahli dan praktisi untuk mencari apa yang antara lain oleh Friedman (1992) 
disebut sebagaialternative development, yang menghendaki ‘inclusive democracy, 
appropriateeconomic growth, gender equality and tergenerational 
equaty”.(Kartasasmita,Ginanjar 1997) 
Pemberdayaan dapat terjemahan sebagai empowerment menurut Merrian Webster 
dalam Oxford English Dicteonary mengandung dua pengertian yang memiliki makna 
sebagai : 
a. To give ability or enable to, yang diterjemahkan sebagai memberi 
kecakapan/kemampuan atau memungkinkan 
b. Togive power of authority to, yang berarti member kekuasaan. 
Dalam pembangunan nasional bahwa pemberdayaan pada dasarnya bukanlah 
merupakan hal yang baru melainkan sudah sering menjadi wacana kajian sosial 
semenjak adanya kesadaran bahwa faktor manusia memegang peranan penting 
dalam pembangunan. 
Carlzon dan Macauley sebagaimana Menurut pandangan Wasistiono yang mengutip 
pendapat dari Carlzon dan Macauley (1998) menyatakan bahwa dengan 
pemberdayaan adalah sebagi berikut : 
“membebaskan seseorang dari kendali yang kaku, dan member orang kebebasan 
untuk 
bertanggung jawab terhadap ide-idenya, keputusan-keputusannya dan 
tindakantinya.” 
Sementara dalam sumber yang sama, Carver dan Clatter Back (1995 : 12) 
mendevinisikan pemberdayaan sebagai berikut“ upaya member keberanian dan 
kesempatan pada individu untuk mengambil tanggung jawab perorangan guna 
Community Development 28
meningkatkan dan memberikan kontribusi pada tujuan organisasi.”Pemberdayaan 
sebagai terjemahan dari “empowerment” nenurut sarjana lain, pada intinya diartikan 
sebagai berikut.“ membentu klien memperoleh daya untuk mengambil keputusan 
dan mementukan tindakan yanga akan ia lakukan yang terkait dengan diri mereka, 
termasuk mengurangi efek hambatan pribadi dan social dalam melakukan tindakan. 
Hal ini dilakukan melalui peningkatan kemampuan dan rasa percaya diri untuk 
menggunakan daya yang ia miliki,antara lain transfer daya dari 
lingkungan.”Sementara Shardlow (1998 : 32) mengatakan pada intinya :“ 
pemberdayaan membahas bagaimana individu, kelompok ataupun komunitas 
berusaha mengontrol kehidupan mereka sendiri dan mengusahakan untuk 
membentuk masa depan sesuai dengan keinginan mereka”. 
Pemberdayaan sebagai satu cara berdayakan masyarakat mempunyai motif dan 
tujuan yang mendasari proses pemberdayaan itu sendiri.tujuan dari pemberdayaan 
itu tergambar sebagai : 
1. menciptakan suasana atau iklim yang memungkinkan masayarakat memiliki 
potensi untuk dapat berkembang secara nyata dan berbuat sesuai dengan 
kemampuan sumber daya yang ada 
2. memperkuat potensi yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri dapat 
menciptakan kemandirian secara hakiki 
3. memberikan kekuatan pada unsur masyarakat yang tidak memiliki 
kemampuan dibandingkan dengan masyarakat yang memiliki dasar yang kuat 
secara sumber daya materi 
4. mengajarkan masyarakat berprilaku memberi bukan masyarakat yang 
meminta begitu saja akan tetapi berusaha membuat kemampuan 
Community Development 29
5. mengajarkan untuk selalu berusaha dan bekerja sama menyelesaikan 
permasalahan yang menjadi kebutuhan mereka sendiri dengan tidak 
meninggal sikap gotong royong seperti yang diwariskan dari generasi ke 
generasi bangsa indonesia 
6. memiliki kemantapan sikap mental dan sikap positif terhadap perubahan – 
perubahan dan menghadapi tantangan gejolak dari perubahan 
tesebut.Terkadang perubahan yang muncul secara tiba –tiba berakiba pada 
goncangan mental. 
Modal sosial 
masya ( gotong 
royong,ekonomi 
dan budaya ) 
modal ekonomi 
dana stimulan 
kewirausahaan, 
fasilitator,tokoh 
masyarakat 
masyarakat yang 
sejahtera ,maju 
dan mandiri 
Untuk menjabarkan tujuan dari pemberdayaan itu sendiri,maka pemberdayaan 
mempunyai azas sebagai langkah – langkah pencapaian tujuan yang ingin setiap 
program pemberdayaan.azas dimaksud adalah benang merah dari setiap usaha 
Community Development 30
dari proses pemberdayaan itu sendiri.aazas – azas yang menjadi landasan tersebut 
antara lain adalah : 
 bertumpu pada kearipan lokal ; berarti sikap dan tindak tanduk kegiatan 
yang akan menjadi sasaran program pemberdayaan harus memastiskan 
bahwa tidak bertentangan secara sosial dan kultur yang sudah berkembang 
dalam masyarakat setempat.Dengan kearifan lokal tidak akan melahirkan 
masalah sosial yang berimbas pada sikap SARA (suku,Agama, dan Ras ) 
 masyarakat miskin sebagai subjek pembangunan bukan dijadikan objek 
dari pembangunan tersebut.Selama ini kita sering mendengar simposium 
atau loka karya yang berbicara tentang kemiskinan secara teori akan tetapi 
tidak dilakukan karya nyata dan orang miskin dijadikan objek kepentingan 
tertentu sehingga mereka jadi penonton tanpa menyuarakan 
kebutuhannya.Pemberdayakan masyarakat memberikan ruang seluas luas 
orang miskin melibatkan diri dalam pembangunan di desa. 
 setiap rencana kegiatan yang akan menjadi sasaran program 
pemberdayaan, masyarakat menyusun perencanaan yang didasarkan pada 
kebutuhan dan keinginannya.Keinginan masyarakat tidak ditentukan oleh 
pemerintah daerah yamg memiliki otoritas atas kebijakan. 
 masyarakat perlu diberikan pendampingan /fasilitator untuk meningkatkan 
kemampuan dan kapasitasnya.Pendampingan yang diberikan agar 
masyarakat secara teknis menyusun perencanaan dan pelaksanaan kegiatan 
tidak dilepaskan begitu saja,akan tetapi perlu bimbingan dan fasilitasi 
sehingga hasil sesuai dengan harapan. 
Community Development 31
b. Pendekatan Pemberdayaan 
banyak cara yang harus dilakukan dalam melakukan pemberdayaan 
masyarakat,pola dan model yang didesain yang dirancang memiliki persamaan 
yang tujuannya menggerakkan partisipasi masyarakat dalam 
pembangunan.model teknik pemberdayaan dikaitkan dengan penguatan 
pembangunan kapasitas masyarakat dan aparat pemerintah tingkat lokal 
maupun daerah.pendekatan pemberdayaan 
c. Program Pemberdayaan 
Program pemberdayaan yang telah dikembangkan oleh pemerintah sejak masa 
pemerintah Soeharto sampai presiden Susilo Bambang Yudhoyono telah 
memberikan kontribusi dalam asas pemerataan pembangunan.Kesejangan 
pembangunan antara antar wilayah sangat rentan terhadap pengaruh pihak luar 
dan penyusupan-penyusupan yang dilakukan bangsa lain, sehingga pemerintah 
Indonesia memandang penting peningkatan pembangunan semua sektor kepada 
seluruh masyarakat yang masih belum merasakan hasil hasil pembangunan 
secara berkeadilan. 
Program Pemberdayaan yang telah dikembangkan masyarakat merupakan 
pembangunan partisipatif yang mana masyarakat berperan sebagai pelaku dalam 
pembangunan tersebut bukan sebagai objek Pembangunan.Partisipatif 
masyarakat dalam program pemberdayaan diistilahkan sebagai pembangunan 
Bottom –up. Masyarakat sebagai pelaku pelaksana pembangunan dari masyarakat 
untuk masyarakat sehingga dari perencanaan sampai pada implementasi 
pembangunan masyarakat dilibatkan secara utuh. 
Community Development 32
Program Pembangunan Pemberdayaan yang dikembangkan oleh pemerintah 
dikelompokkan dalam Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM ) 
Mandiri perdesaan dan PNPM Mandiri Pekotaan serta program pemberdayaan 
yang mendukung program PNPM seperti Pamsimas, Program RIS ( Rural 
Infrastruktur Support ).Disamping 2 program tersebut Pemerintah Juga 
melaksanakan program PNPM Percepatan Daerah Tertinggal (PNPM DTK 
).Program – program tersebut adalah sebagian dari rencana strategis yang 
lakukan pemerintah dalam rangka meningkatkan pembangunan akses 
infrastruktur dan layanan terhadap masyarakat dalam rangka meningkatkan 
kualitas hidup bangsa Indonesia. 
d. Perlunya Pemberdayaan 
Program Pemberdayaan diadakan tidak hanya merupakan kebijakan dari satu 
presiden saja akan tetapi bentuk wujud perhatiaan pemerintah mengejar 
ketertinggalan dengan bangsa lain.Pemberdayaan sebagai alat lokomotif 
membangunkan masyarakat dalam keperduliannya membangun dirinya sendiri 
untuk meningkatkan tingkat pertumbuhan ekonominya dari sarana dan prasarana 
yang telah dibangun.Maka sangatlah bahwa jelas pemberdayaan masyarakat 
salah satu bentuk untuk melakukan perubahan secara baik dan utuh. 
Community Development 33
Community Development 34

Contenu connexe

Tendances

Pembangunan Sosial dan Kesejahteraan Sosial di Indonesia
Pembangunan Sosial dan Kesejahteraan Sosial di IndonesiaPembangunan Sosial dan Kesejahteraan Sosial di Indonesia
Pembangunan Sosial dan Kesejahteraan Sosial di IndonesiaRusman R. Manik
 
Perencanaan Partisipatif
Perencanaan PartisipatifPerencanaan Partisipatif
Perencanaan PartisipatifDadang Solihin
 
Model Formulasi Kebijakan
Model Formulasi KebijakanModel Formulasi Kebijakan
Model Formulasi KebijakanZakiah dr
 
Contoh Penerapan Agenda Setting & Perumusan Kebijakan
Contoh Penerapan Agenda Setting & Perumusan KebijakanContoh Penerapan Agenda Setting & Perumusan Kebijakan
Contoh Penerapan Agenda Setting & Perumusan KebijakanTri Widodo W. UTOMO
 
BAB VII PENDEKATAN DAN ASPEK-ASPEK PENGARUH ADMINISTRASI PEMBANGUNAN
BAB VII PENDEKATAN DAN ASPEK-ASPEK PENGARUH ADMINISTRASI PEMBANGUNANBAB VII PENDEKATAN DAN ASPEK-ASPEK PENGARUH ADMINISTRASI PEMBANGUNAN
BAB VII PENDEKATAN DAN ASPEK-ASPEK PENGARUH ADMINISTRASI PEMBANGUNANsalamaummi
 
Desain kebijakan publik
Desain kebijakan publik Desain kebijakan publik
Desain kebijakan publik yuniariarsela
 
Monitoring dan Evaluasi Kebijakan Publik
Monitoring dan Evaluasi Kebijakan Publik Monitoring dan Evaluasi Kebijakan Publik
Monitoring dan Evaluasi Kebijakan Publik Dadang Solihin
 
Kebijakan Publik - Bagian I Teori
Kebijakan Publik - Bagian I TeoriKebijakan Publik - Bagian I Teori
Kebijakan Publik - Bagian I TeoriRandy Wrihatnolo
 
Meramal kebijakan
Meramal kebijakan Meramal kebijakan
Meramal kebijakan Erta Erta
 
Perencanaan Pembangunan Daerah: Konsep, Strategi, Tahapan, dan Proses
Perencanaan Pembangunan Daerah: Konsep, Strategi, Tahapan, dan ProsesPerencanaan Pembangunan Daerah: Konsep, Strategi, Tahapan, dan Proses
Perencanaan Pembangunan Daerah: Konsep, Strategi, Tahapan, dan ProsesDadang Solihin
 
Strategi dan pendekatan dalam pengembangan masyarakat
Strategi dan pendekatan dalam pengembangan masyarakatStrategi dan pendekatan dalam pengembangan masyarakat
Strategi dan pendekatan dalam pengembangan masyarakatAlexandrya Hening
 
Pendekatan analisis kebijakan
Pendekatan analisis kebijakanPendekatan analisis kebijakan
Pendekatan analisis kebijakanNuzulul Putri
 
Makalah pemberdayaan masyarakat desa
Makalah pemberdayaan masyarakat desaMakalah pemberdayaan masyarakat desa
Makalah pemberdayaan masyarakat desaSeptian Muna Barakati
 

Tendances (20)

Administrasi Pembangunan
Administrasi PembangunanAdministrasi Pembangunan
Administrasi Pembangunan
 
Pembangunan Sosial dan Kesejahteraan Sosial di Indonesia
Pembangunan Sosial dan Kesejahteraan Sosial di IndonesiaPembangunan Sosial dan Kesejahteraan Sosial di Indonesia
Pembangunan Sosial dan Kesejahteraan Sosial di Indonesia
 
Pertemuan ke 11 - implementasi kebijakan sosial
Pertemuan ke 11 - implementasi kebijakan sosialPertemuan ke 11 - implementasi kebijakan sosial
Pertemuan ke 11 - implementasi kebijakan sosial
 
Perencanaan Partisipatif
Perencanaan PartisipatifPerencanaan Partisipatif
Perencanaan Partisipatif
 
PROSES KEBIJAKAN PUBLIK
PROSES KEBIJAKAN PUBLIKPROSES KEBIJAKAN PUBLIK
PROSES KEBIJAKAN PUBLIK
 
Model Formulasi Kebijakan
Model Formulasi KebijakanModel Formulasi Kebijakan
Model Formulasi Kebijakan
 
Contoh Penerapan Agenda Setting & Perumusan Kebijakan
Contoh Penerapan Agenda Setting & Perumusan KebijakanContoh Penerapan Agenda Setting & Perumusan Kebijakan
Contoh Penerapan Agenda Setting & Perumusan Kebijakan
 
BAB VII PENDEKATAN DAN ASPEK-ASPEK PENGARUH ADMINISTRASI PEMBANGUNAN
BAB VII PENDEKATAN DAN ASPEK-ASPEK PENGARUH ADMINISTRASI PEMBANGUNANBAB VII PENDEKATAN DAN ASPEK-ASPEK PENGARUH ADMINISTRASI PEMBANGUNAN
BAB VII PENDEKATAN DAN ASPEK-ASPEK PENGARUH ADMINISTRASI PEMBANGUNAN
 
Analisis Kebijakan Publik
Analisis Kebijakan PublikAnalisis Kebijakan Publik
Analisis Kebijakan Publik
 
Politik dan kebijakan publik
Politik dan kebijakan publikPolitik dan kebijakan publik
Politik dan kebijakan publik
 
Desain kebijakan publik
Desain kebijakan publik Desain kebijakan publik
Desain kebijakan publik
 
Monitoring dan Evaluasi Kebijakan Publik
Monitoring dan Evaluasi Kebijakan Publik Monitoring dan Evaluasi Kebijakan Publik
Monitoring dan Evaluasi Kebijakan Publik
 
Kebijakan Publik - Bagian I Teori
Kebijakan Publik - Bagian I TeoriKebijakan Publik - Bagian I Teori
Kebijakan Publik - Bagian I Teori
 
Meramal kebijakan
Meramal kebijakan Meramal kebijakan
Meramal kebijakan
 
Perencanaan Pembangunan Daerah: Konsep, Strategi, Tahapan, dan Proses
Perencanaan Pembangunan Daerah: Konsep, Strategi, Tahapan, dan ProsesPerencanaan Pembangunan Daerah: Konsep, Strategi, Tahapan, dan Proses
Perencanaan Pembangunan Daerah: Konsep, Strategi, Tahapan, dan Proses
 
Strategi dan pendekatan dalam pengembangan masyarakat
Strategi dan pendekatan dalam pengembangan masyarakatStrategi dan pendekatan dalam pengembangan masyarakat
Strategi dan pendekatan dalam pengembangan masyarakat
 
Pendekatan analisis kebijakan
Pendekatan analisis kebijakanPendekatan analisis kebijakan
Pendekatan analisis kebijakan
 
Analisis kebijakan publik
Analisis kebijakan publikAnalisis kebijakan publik
Analisis kebijakan publik
 
Makalah pemberdayaan masyarakat desa
Makalah pemberdayaan masyarakat desaMakalah pemberdayaan masyarakat desa
Makalah pemberdayaan masyarakat desa
 
Kelembagaan
KelembagaanKelembagaan
Kelembagaan
 

En vedette

Pmd 111 komunitas-dan-pengembangan-masyarakat-dalam-perspektif-sosiologi
Pmd 111 komunitas-dan-pengembangan-masyarakat-dalam-perspektif-sosiologiPmd 111 komunitas-dan-pengembangan-masyarakat-dalam-perspektif-sosiologi
Pmd 111 komunitas-dan-pengembangan-masyarakat-dalam-perspektif-sosiologiSalma Van Licht
 
Program community development Pertamina Sebagai Wujud CSR
Program community development Pertamina Sebagai Wujud CSRProgram community development Pertamina Sebagai Wujud CSR
Program community development Pertamina Sebagai Wujud CSRHabibullah
 
ALOKASI BIAYA DEPARTEMEN PENUNJANG (PENDUKUNG)
ALOKASI BIAYA DEPARTEMEN PENUNJANG (PENDUKUNG)ALOKASI BIAYA DEPARTEMEN PENUNJANG (PENDUKUNG)
ALOKASI BIAYA DEPARTEMEN PENUNJANG (PENDUKUNG) anisslutfia
 
2015 Upload Campaigns Calendar - SlideShare
2015 Upload Campaigns Calendar - SlideShare2015 Upload Campaigns Calendar - SlideShare
2015 Upload Campaigns Calendar - SlideShareSlideShare
 
What to Upload to SlideShare
What to Upload to SlideShareWhat to Upload to SlideShare
What to Upload to SlideShareSlideShare
 
Getting Started With SlideShare
Getting Started With SlideShareGetting Started With SlideShare
Getting Started With SlideShareSlideShare
 

En vedette (6)

Pmd 111 komunitas-dan-pengembangan-masyarakat-dalam-perspektif-sosiologi
Pmd 111 komunitas-dan-pengembangan-masyarakat-dalam-perspektif-sosiologiPmd 111 komunitas-dan-pengembangan-masyarakat-dalam-perspektif-sosiologi
Pmd 111 komunitas-dan-pengembangan-masyarakat-dalam-perspektif-sosiologi
 
Program community development Pertamina Sebagai Wujud CSR
Program community development Pertamina Sebagai Wujud CSRProgram community development Pertamina Sebagai Wujud CSR
Program community development Pertamina Sebagai Wujud CSR
 
ALOKASI BIAYA DEPARTEMEN PENUNJANG (PENDUKUNG)
ALOKASI BIAYA DEPARTEMEN PENUNJANG (PENDUKUNG)ALOKASI BIAYA DEPARTEMEN PENUNJANG (PENDUKUNG)
ALOKASI BIAYA DEPARTEMEN PENUNJANG (PENDUKUNG)
 
2015 Upload Campaigns Calendar - SlideShare
2015 Upload Campaigns Calendar - SlideShare2015 Upload Campaigns Calendar - SlideShare
2015 Upload Campaigns Calendar - SlideShare
 
What to Upload to SlideShare
What to Upload to SlideShareWhat to Upload to SlideShare
What to Upload to SlideShare
 
Getting Started With SlideShare
Getting Started With SlideShareGetting Started With SlideShare
Getting Started With SlideShare
 

Similaire à community Development

Sosiologi pembangunan dalam perspektif islam_miftah_PMI_VII.pptx
Sosiologi pembangunan dalam perspektif islam_miftah_PMI_VII.pptxSosiologi pembangunan dalam perspektif islam_miftah_PMI_VII.pptx
Sosiologi pembangunan dalam perspektif islam_miftah_PMI_VII.pptxmiftahulfazar
 
Pembangunan Dan Masyarakat
Pembangunan Dan MasyarakatPembangunan Dan Masyarakat
Pembangunan Dan MasyarakatSiti Sahati
 
Perubahan soial dan pembangunan
Perubahan soial dan pembangunanPerubahan soial dan pembangunan
Perubahan soial dan pembangunanvirmannsyah
 
Perubahan soial dan pembangunan
Perubahan soial dan pembangunanPerubahan soial dan pembangunan
Perubahan soial dan pembangunanvirmannsyah
 
Modernisasi, globalisasi, perubahan sosial dan budaya
Modernisasi, globalisasi, perubahan sosial dan budayaModernisasi, globalisasi, perubahan sosial dan budaya
Modernisasi, globalisasi, perubahan sosial dan budayaAditya Padma
 
Tugas promosi kesehatan
Tugas promosi kesehatanTugas promosi kesehatan
Tugas promosi kesehatanNurSabillaMony
 
Perubahan sosial dalam masyarakat pedesaan
Perubahan sosial dalam masyarakat pedesaanPerubahan sosial dalam masyarakat pedesaan
Perubahan sosial dalam masyarakat pedesaanVeronica Silalahi II
 
Perubahan Sosial dan Pembangunan Nasional
Perubahan Sosial dan Pembangunan NasionalPerubahan Sosial dan Pembangunan Nasional
Perubahan Sosial dan Pembangunan NasionalRizky Erliyandi
 
Teori dan Konsep Pembangunan- Dr.rer.pol Romy Hermawan.pptx
Teori dan Konsep Pembangunan- Dr.rer.pol Romy Hermawan.pptxTeori dan Konsep Pembangunan- Dr.rer.pol Romy Hermawan.pptx
Teori dan Konsep Pembangunan- Dr.rer.pol Romy Hermawan.pptxAugustBabel
 
1 2 pengantar pembangunan sosial dan paradigma pembangunan
1 2 pengantar pembangunan sosial dan paradigma pembangunan1 2 pengantar pembangunan sosial dan paradigma pembangunan
1 2 pengantar pembangunan sosial dan paradigma pembangunanHIMA KS FISIP UNPAD
 
MK Teori dan Konsep Pembangunan- Dr.rer.pol Romy Hermawan.pdf
MK Teori dan Konsep Pembangunan- Dr.rer.pol Romy Hermawan.pdfMK Teori dan Konsep Pembangunan- Dr.rer.pol Romy Hermawan.pdf
MK Teori dan Konsep Pembangunan- Dr.rer.pol Romy Hermawan.pdfAugustBabel
 
Pengembangan masyarakat (yusuf k 2310247486).pptx
Pengembangan masyarakat (yusuf k 2310247486).pptxPengembangan masyarakat (yusuf k 2310247486).pptx
Pengembangan masyarakat (yusuf k 2310247486).pptxYusufKhaidir1
 
Bab 8 teori pembangunan. Tugas Mata Kuliah Administrasi Pembangunan. Dosen Pe...
Bab 8 teori pembangunan. Tugas Mata Kuliah Administrasi Pembangunan. Dosen Pe...Bab 8 teori pembangunan. Tugas Mata Kuliah Administrasi Pembangunan. Dosen Pe...
Bab 8 teori pembangunan. Tugas Mata Kuliah Administrasi Pembangunan. Dosen Pe...rivasardiana
 
PERUBAHAN-SOSIAL-dan-KEBUDAYAAN-SOSIOLOGI.ppt
PERUBAHAN-SOSIAL-dan-KEBUDAYAAN-SOSIOLOGI.pptPERUBAHAN-SOSIAL-dan-KEBUDAYAAN-SOSIOLOGI.ppt
PERUBAHAN-SOSIAL-dan-KEBUDAYAAN-SOSIOLOGI.pptakhirmanarsyad
 

Similaire à community Development (20)

Sosiologi pembangunan dalam perspektif islam_miftah_PMI_VII.pptx
Sosiologi pembangunan dalam perspektif islam_miftah_PMI_VII.pptxSosiologi pembangunan dalam perspektif islam_miftah_PMI_VII.pptx
Sosiologi pembangunan dalam perspektif islam_miftah_PMI_VII.pptx
 
Pembangunan Dan Masyarakat
Pembangunan Dan MasyarakatPembangunan Dan Masyarakat
Pembangunan Dan Masyarakat
 
Kapital sosial dan kemiskinan
Kapital sosial dan kemiskinanKapital sosial dan kemiskinan
Kapital sosial dan kemiskinan
 
Perubahan soial dan pembangunan
Perubahan soial dan pembangunanPerubahan soial dan pembangunan
Perubahan soial dan pembangunan
 
ADMINISTRASI PEMBANGUNAN.ppt
ADMINISTRASI PEMBANGUNAN.pptADMINISTRASI PEMBANGUNAN.ppt
ADMINISTRASI PEMBANGUNAN.ppt
 
Perubahan soial dan pembangunan
Perubahan soial dan pembangunanPerubahan soial dan pembangunan
Perubahan soial dan pembangunan
 
potensi
potensipotensi
potensi
 
Modernisasi, globalisasi, perubahan sosial dan budaya
Modernisasi, globalisasi, perubahan sosial dan budayaModernisasi, globalisasi, perubahan sosial dan budaya
Modernisasi, globalisasi, perubahan sosial dan budaya
 
Tugas promosi kesehatan
Tugas promosi kesehatanTugas promosi kesehatan
Tugas promosi kesehatan
 
FIX PP BARU.pptx
FIX PP BARU.pptxFIX PP BARU.pptx
FIX PP BARU.pptx
 
Perubahan sosial dalam masyarakat pedesaan
Perubahan sosial dalam masyarakat pedesaanPerubahan sosial dalam masyarakat pedesaan
Perubahan sosial dalam masyarakat pedesaan
 
Perubahan Sosial dan Pembangunan Nasional
Perubahan Sosial dan Pembangunan NasionalPerubahan Sosial dan Pembangunan Nasional
Perubahan Sosial dan Pembangunan Nasional
 
Teori dan Konsep Pembangunan- Dr.rer.pol Romy Hermawan.pptx
Teori dan Konsep Pembangunan- Dr.rer.pol Romy Hermawan.pptxTeori dan Konsep Pembangunan- Dr.rer.pol Romy Hermawan.pptx
Teori dan Konsep Pembangunan- Dr.rer.pol Romy Hermawan.pptx
 
1 2 pengantar pembangunan sosial dan paradigma pembangunan
1 2 pengantar pembangunan sosial dan paradigma pembangunan1 2 pengantar pembangunan sosial dan paradigma pembangunan
1 2 pengantar pembangunan sosial dan paradigma pembangunan
 
MK Teori dan Konsep Pembangunan- Dr.rer.pol Romy Hermawan.pdf
MK Teori dan Konsep Pembangunan- Dr.rer.pol Romy Hermawan.pdfMK Teori dan Konsep Pembangunan- Dr.rer.pol Romy Hermawan.pdf
MK Teori dan Konsep Pembangunan- Dr.rer.pol Romy Hermawan.pdf
 
Pengembangan masyarakat (yusuf k 2310247486).pptx
Pengembangan masyarakat (yusuf k 2310247486).pptxPengembangan masyarakat (yusuf k 2310247486).pptx
Pengembangan masyarakat (yusuf k 2310247486).pptx
 
137664440 sosiologi-pembangunan
137664440 sosiologi-pembangunan137664440 sosiologi-pembangunan
137664440 sosiologi-pembangunan
 
137664440 sosiologi-pembangunan
137664440 sosiologi-pembangunan137664440 sosiologi-pembangunan
137664440 sosiologi-pembangunan
 
Bab 8 teori pembangunan. Tugas Mata Kuliah Administrasi Pembangunan. Dosen Pe...
Bab 8 teori pembangunan. Tugas Mata Kuliah Administrasi Pembangunan. Dosen Pe...Bab 8 teori pembangunan. Tugas Mata Kuliah Administrasi Pembangunan. Dosen Pe...
Bab 8 teori pembangunan. Tugas Mata Kuliah Administrasi Pembangunan. Dosen Pe...
 
PERUBAHAN-SOSIAL-dan-KEBUDAYAAN-SOSIOLOGI.ppt
PERUBAHAN-SOSIAL-dan-KEBUDAYAAN-SOSIOLOGI.pptPERUBAHAN-SOSIAL-dan-KEBUDAYAAN-SOSIOLOGI.ppt
PERUBAHAN-SOSIAL-dan-KEBUDAYAAN-SOSIOLOGI.ppt
 

Plus de Ismail Ahmad

Kutunggu dirimu dipintu surga
Kutunggu dirimu dipintu surgaKutunggu dirimu dipintu surga
Kutunggu dirimu dipintu surgaIsmail Ahmad
 
Ketika kata cinta datang dan pergi selama waktu akan bicara
Ketika kata cinta datang dan pergi selama waktu akan bicaraKetika kata cinta datang dan pergi selama waktu akan bicara
Ketika kata cinta datang dan pergi selama waktu akan bicaraIsmail Ahmad
 
Lap tanaman unggulan daerah
Lap tanaman unggulan daerah Lap tanaman unggulan daerah
Lap tanaman unggulan daerah Ismail Ahmad
 
Laporan promosi pariwisata
Laporan promosi pariwisataLaporan promosi pariwisata
Laporan promosi pariwisataIsmail Ahmad
 
Modul pengembangan kemaritiman daerah pesisir
Modul pengembangan  kemaritiman daerah pesisirModul pengembangan  kemaritiman daerah pesisir
Modul pengembangan kemaritiman daerah pesisirIsmail Ahmad
 
Low in cost human image the Theory
Low in cost  human image the TheoryLow in cost  human image the Theory
Low in cost human image the TheoryIsmail Ahmad
 
Kuesioner untuk komite sekolah edit ismail
Kuesioner  untuk  komite sekolah  edit ismailKuesioner  untuk  komite sekolah  edit ismail
Kuesioner untuk komite sekolah edit ismailIsmail Ahmad
 
Methodologi pelatihan
Methodologi pelatihanMethodologi pelatihan
Methodologi pelatihanIsmail Ahmad
 
Panduan model desain pelatihan pendidikan
Panduan model desain pelatihan pendidikanPanduan model desain pelatihan pendidikan
Panduan model desain pelatihan pendidikanIsmail Ahmad
 
Panduan monitoring kualitas pddkn
Panduan  monitoring kualitas pddknPanduan  monitoring kualitas pddkn
Panduan monitoring kualitas pddknIsmail Ahmad
 
Panduan instrument monitoring pelaku
Panduan  instrument monitoring pelakuPanduan  instrument monitoring pelaku
Panduan instrument monitoring pelakuIsmail Ahmad
 
Pedoman fasilitasi
Pedoman  fasilitasiPedoman  fasilitasi
Pedoman fasilitasiIsmail Ahmad
 

Plus de Ismail Ahmad (15)

Kutunggu dirimu dipintu surga
Kutunggu dirimu dipintu surgaKutunggu dirimu dipintu surga
Kutunggu dirimu dipintu surga
 
Ketika kata cinta datang dan pergi selama waktu akan bicara
Ketika kata cinta datang dan pergi selama waktu akan bicaraKetika kata cinta datang dan pergi selama waktu akan bicara
Ketika kata cinta datang dan pergi selama waktu akan bicara
 
Lap tanaman unggulan daerah
Lap tanaman unggulan daerah Lap tanaman unggulan daerah
Lap tanaman unggulan daerah
 
Laporan promosi pariwisata
Laporan promosi pariwisataLaporan promosi pariwisata
Laporan promosi pariwisata
 
Modul pengembangan kemaritiman daerah pesisir
Modul pengembangan  kemaritiman daerah pesisirModul pengembangan  kemaritiman daerah pesisir
Modul pengembangan kemaritiman daerah pesisir
 
W a h i d program
W  a  h  i  d  programW  a  h  i  d  program
W a h i d program
 
Low in cost human image the Theory
Low in cost  human image the TheoryLow in cost  human image the Theory
Low in cost human image the Theory
 
Kuesioner untuk komite sekolah edit ismail
Kuesioner  untuk  komite sekolah  edit ismailKuesioner  untuk  komite sekolah  edit ismail
Kuesioner untuk komite sekolah edit ismail
 
Methodologi pelatihan
Methodologi pelatihanMethodologi pelatihan
Methodologi pelatihan
 
Panduan model desain pelatihan pendidikan
Panduan model desain pelatihan pendidikanPanduan model desain pelatihan pendidikan
Panduan model desain pelatihan pendidikan
 
Panduan monitoring kualitas pddkn
Panduan  monitoring kualitas pddknPanduan  monitoring kualitas pddkn
Panduan monitoring kualitas pddkn
 
Panduan instrument monitoring pelaku
Panduan  instrument monitoring pelakuPanduan  instrument monitoring pelaku
Panduan instrument monitoring pelaku
 
Politic Pratice
Politic Pratice Politic Pratice
Politic Pratice
 
Training Report
Training Report Training Report
Training Report
 
Pedoman fasilitasi
Pedoman  fasilitasiPedoman  fasilitasi
Pedoman fasilitasi
 

Dernier

Karakteristik dan Produk-produk bank syariah.ppt
Karakteristik dan Produk-produk bank syariah.pptKarakteristik dan Produk-produk bank syariah.ppt
Karakteristik dan Produk-produk bank syariah.pptmuhammadarsyad77
 
K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5
K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5
K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5SubhiMunir3
 
1. PERMENDES 15 TH 2021 SOSIALISASI.pptx
1. PERMENDES 15 TH 2021 SOSIALISASI.pptx1. PERMENDES 15 TH 2021 SOSIALISASI.pptx
1. PERMENDES 15 TH 2021 SOSIALISASI.pptxloegtyatmadji
 
Saham dan hal-hal yang berhubungan langsung
Saham dan hal-hal yang berhubungan langsungSaham dan hal-hal yang berhubungan langsung
Saham dan hal-hal yang berhubungan langsunghaechanlee650
 
bsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah oke
bsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah okebsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah oke
bsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah okegaluhmutiara
 
Presentasi Pengertian instrumen pasar modal.ppt
Presentasi Pengertian instrumen pasar modal.pptPresentasi Pengertian instrumen pasar modal.ppt
Presentasi Pengertian instrumen pasar modal.pptzulfikar425966
 
kasus audit PT KAI 121212121212121212121
kasus audit PT KAI 121212121212121212121kasus audit PT KAI 121212121212121212121
kasus audit PT KAI 121212121212121212121tubagus30
 
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh CityAbortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh Cityjaanualu31
 

Dernier (15)

Karakteristik dan Produk-produk bank syariah.ppt
Karakteristik dan Produk-produk bank syariah.pptKarakteristik dan Produk-produk bank syariah.ppt
Karakteristik dan Produk-produk bank syariah.ppt
 
PEREKONIMIAN EMPAT SEKTOR (PEREKONOMIAN TERBUKA).pptx
PEREKONIMIAN EMPAT SEKTOR (PEREKONOMIAN TERBUKA).pptxPEREKONIMIAN EMPAT SEKTOR (PEREKONOMIAN TERBUKA).pptx
PEREKONIMIAN EMPAT SEKTOR (PEREKONOMIAN TERBUKA).pptx
 
K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5
K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5
K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5
 
TEORI DUALITAS TENTANG (PRIM AL-DUAL).pptx
TEORI DUALITAS TENTANG (PRIM AL-DUAL).pptxTEORI DUALITAS TENTANG (PRIM AL-DUAL).pptx
TEORI DUALITAS TENTANG (PRIM AL-DUAL).pptx
 
1. PERMENDES 15 TH 2021 SOSIALISASI.pptx
1. PERMENDES 15 TH 2021 SOSIALISASI.pptx1. PERMENDES 15 TH 2021 SOSIALISASI.pptx
1. PERMENDES 15 TH 2021 SOSIALISASI.pptx
 
Saham dan hal-hal yang berhubungan langsung
Saham dan hal-hal yang berhubungan langsungSaham dan hal-hal yang berhubungan langsung
Saham dan hal-hal yang berhubungan langsung
 
bsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah oke
bsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah okebsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah oke
bsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah oke
 
Abortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get Cytotec
Abortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get CytotecAbortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get Cytotec
Abortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get Cytotec
 
Presentasi Pengertian instrumen pasar modal.ppt
Presentasi Pengertian instrumen pasar modal.pptPresentasi Pengertian instrumen pasar modal.ppt
Presentasi Pengertian instrumen pasar modal.ppt
 
kasus audit PT KAI 121212121212121212121
kasus audit PT KAI 121212121212121212121kasus audit PT KAI 121212121212121212121
kasus audit PT KAI 121212121212121212121
 
MODEL TRANSPORTASI METODE VOGEL APPROXIMATIONAM.pptx
MODEL TRANSPORTASI METODE VOGEL APPROXIMATIONAM.pptxMODEL TRANSPORTASI METODE VOGEL APPROXIMATIONAM.pptx
MODEL TRANSPORTASI METODE VOGEL APPROXIMATIONAM.pptx
 
MODEL TRANSPORTASI METODE LEAST COST.pptx
MODEL TRANSPORTASI METODE LEAST COST.pptxMODEL TRANSPORTASI METODE LEAST COST.pptx
MODEL TRANSPORTASI METODE LEAST COST.pptx
 
Abortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotec
Abortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotecAbortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotec
Abortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotec
 
METODE TRANSPORTASI NORTH WEST CORNERWC.pptx
METODE TRANSPORTASI NORTH WEST CORNERWC.pptxMETODE TRANSPORTASI NORTH WEST CORNERWC.pptx
METODE TRANSPORTASI NORTH WEST CORNERWC.pptx
 
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh CityAbortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
 

community Development

  • 1. Ismail created and Author buku saku community development (Membangunkan masyarkat yang tertidur )
  • 2. BAB 1 PENDAHULUAN Peradaban manusia sudah terbentuk sejak berabad abad dan memiliki karakteristik dan perubahan perubahan tersendiri sejak masa lalu. Pola berpikir dan kehidupan sosial yang disesuaikan dengan akar budaya yang berkembang pada masa itu dengan tidak meninggalkan nilai nilai yang sudah dimiliki. menciptakan suatu peradaban yang maju harus dimulai dari fase demi fase sehingga perubahan terjadi rentan harus bertentangan dengan sutu kepentingan dari yang ingin merubah semua itu.Kita harus ingat bahwa suatu hal yang diperkenalkan tidak langsung diterima akan tetapi harus melalui pendekatan dan strategi sehingga keinginan – keinginan itu dapat dicapai. Begitu halnya membangun masyarakat tidak melihat bahwa dengan melakukan pembangunan fisik infratruktur bisa merubah pola kehidupan dan tingkat kemajuan kelompok akan tetapi keliru bila melihat hal tersebut.Pembangunan dibentuk dengan membangkitkan kesadaran masyarakat untuk merubah kebiasaan kebiasaan yang tidak sesuai dengan dilihat dari pandangan kesehatan ataupun hal yang berkaitan peningkatan pengetahuan. Banyak diantara kita melihat bahwa indek kualitas mnanusia dilhat banyaknya jumlah fisik bangunan fisik yang di bangun atau kadang kita melihat kemiskinan dipandang belum lengkap sarana prasana infratruktur yang dibangun,mungkin juga melihat letak terisolirnya suatu wilayah geografis suatu daerah.maka disini perlu Community Development 2
  • 3. pendampingan yang terus berlangsung terus menerus kepada masyarakat sehingga ketika kita membangun pola peradaban baru peningkatan kesejahteraan kepada masyarakat harus berpegang teguh pada kemandirian yang menciptakan kemakmuran. Untuk itu perlu dilakukan pemberdayaan masyarakat bukan dengan beranggapan bahwa kita memberdayakan masyarakat akan tetapi sejauh mana masyarakat itu sendiri memberdayakan dengan peningkatan kemampuan diri sendiri bukan dimanjakan dengan pembangunan fisik akan tetapi mereka berfikir bahwa pembangunan dilakukan mereka sendiri bukan dilihat mereka diberdayakan akan tetapi mereka memberdayakan secara utuh( self to self ) yang mejadi tema dari catatan catatan kecil pada buku saku membangun masyarakat Madani secara makro sosial ekonomi dan manusia seutuhnya dengan sudut pandang konsep Pemberdayaan Masyarakat. Community Development 3
  • 4. BAB II Pembangunan dan Arti Makna Pembangunan A. Pembangunan dan Arti Penting bagi Masyarakat Pengertian pembangunan dapat diartikan sebagai suatu usaha untuk malakukan suatu perubahan dari sebelumnya.Dalam melakukan pembangunan mempunyai pengertian bahwa membangun itu melihat dari mordenisasi dengan lihat dari perkembangan pertumbuhan ekonomi dan perubahan sosial yang terjadi dimasyarakat serta perubahan- perubahan nilai yang secara induvidu maupun kelompok merubah dari perubahan itu sendiri.beberapa ahli memberikan pengertian tentang pengertian pembangunan melihat dari sudut pada Paradigma ketergantungan mencakup teori-teori keterbelakangan (under-development) ketergantungan (dependent development) dan sistem dunia (world system theory) sesuai dengan klassifikasi Larrain (1994). Sedangkan Tikson (2005) membaginya kedalam tiga klassifikasi teori pembangunan, yaitu modernisasi, keterbelakangan dan ketergantungan. Dari berbagai paradigma tersebut itulah kemudian muncul berbagai versi tentang pengertian Community Development 4
  • 5. pembangunan itu sendiri. dan teori yang dikemukan oleh kedua tokoh tersebut dapat diartikan bahwa pembangunan bermakna ganda dan perubahan yang dilakukan masih melihat dari sudut bahwa pembangunan merubah manusia itu sendiri dan lingkungan komunitasnya. B. Pengertian Pembangunan menurut para Ahli pembangunan hal yang sangat penting untuk dibicarakan dan diperdebatkan menjadi hal yang paling menarik untuk diperdebatkan bukan hanya kita melihatnya pada bahasan atau kajian ilmu tertentu. Pembangunan merupakan bahan diskusi eksotik untuk dibicarakan dikalangan para pemikir –pemikir sosial budaya akan tetapi pengamat atau permehati tentang pelaksanaan pembangunan sangat penting untuk mengikutinya,sehingga sangat tepat bila mengartikan kata pembangunan secara luas punya persepsi yang berbeda akan tetapi mempunyai makna dan tujuan yang sama.. Se Pemikiran tentang pembangunan telah berkembang, mulai dari padangan tokoh ilmu sosial pada jaman klasik dan pengertian tersebut masih up to date sebagai referensi kita mengupas tentang kondisi sosial dan dinamika yang berkembang dengan masyarakat (Durkheim, Weber, dan Marx), pandangan Marxis, modernisasi oleh Rostow, strukturalisme bersama modernisasi memperkaya ulasan pendahuluan pembangunan sosial, hingga pembangunan berkelanjutan. Namun, ada tema-tema pokok yang menjadi pesan di dalamnya. Dalam hal ini, pembangunan dapat diartikan sebagai `suatu upaya terkoordinasi untuk menciptakan alternatif yang lebih banyak secara sah kepada setiap warga negara untuk memenuhi dan mencapai aspirasinya yang paling manusiawi (Nugroho dan Rochmin Dahuri, 2004). Tema pertama adalah koordinasi, yang berimplikasi pada perlunya suatu Community Development 5
  • 6. kegiatan perencanaan seperti yang telah dibahas sebelumnya. Tema kedua adalah terciptanya alternatif yang lebih banyak secara sah. Hal ini dapat diartikan bahwa pembangunan hendaknya berorientasi kepada keberagaman dalam seluruh aspek kehidupan. Ada pun mekanismenya menuntut kepada terciptanya kelembagaan dan hukum yang terpercaya yang mampu berperan secara efisien, transparan, dan adil. Tema ketiga mencapai aspirasi yang paling manusiawi, yang berarti pembangunan harus berorientasi kepada pemecahan masalah dan pembinaan nilai-nilai moral dan etika umat. Mengenai pengertian pembangunan, para ahli memberikan definisi yang bermacam-macam seperti halnya perencanaan. Istilah pembangunan bisa saja diartikan berbeda oleh satu orang dengan orang lain, daerah yang satu dengan daerah lainnya, Negara satu dengan Negara lain. Namun secara umum ada suatu kesepakatan bahwa pembangunan merupakan proses untuk melakukan perubahan (Riyadi dan Deddy Supriyadi Bratakusumah, 2005). Siagian (1994) memberikan pengertian tentang pembangunan sebagai “Suatu usaha atau rangkaian usaha pertumbuhan dan perubahan yang berencana dan dilakukan secara sadar oleh suatu bangsa, negara dan pemerintah, menuju modernitas dalam rangka pembinaan bangsa (nation building)”. Sedangkan Ginanjar Kartasasmita (1994) memberikan pengertian yang lebih sederhana, yaitu sebagai “suatu proses perubahan ke arah yang lebih baik melalui upaya yang dilakukan secara terencana”. Pada awal pemikiran tentang pembangunan sering ditemukan adanya pemikiran yang mengidentikan pembangunan dengan perkembangan, pembangunan Community Development 6
  • 7. dengan modernisasi dan industrialisasi, bahkan pembangunan dengan westernisasi. Seluruh pemikiran tersebut didasarkan pada aspek perubahan, di mana pembangunan, perkembangan, dan modernisasi serta industrialisasi, secara keseluruhan mengandung unsur perubahan. Namun begitu, keempat hal tersebut mempunyai perbedaan yang cukup prinsipil, karena masing-masing mempunyai latar belakang, azas dan hakikat yang berbeda serta prinsip kontinuitas yang berbeda pula, meskipun semuanya merupakan bentuk yang merefleksikan perubahan (Riyadi dan Deddy Supriyadi Bratakusumah, 2005). Pembangunan (development) adalah proses perubahan yang mencakup seluruh system sosial, seperti politik, ekonomi, infrastruktur, pertahanan, pendidikan dan teknologi, kelembagaan, dan budaya (Alexander 1994). Portes (1976) mendefenisiskan pembangunan sebagai transformasi ekonomi, sosial dan budaya. Pembangunan adalah proses perubahan yang direncanakan untuk memperbaiki berbagai aspek kehidupan masyarakat. Menurut Deddy T. Tikson (2005) bahwa pembangunan nasional dapat pula diartikan sebagai bentuk transformasi dari ekonomi, sosial dan budaya secara sengaja melalui kebijakan dan strategi menuju arah yang diinginkan. Transformasi dalam struktur ekonomi, misalnya, dapat dilihat melalui peningkatan atau pertumbuhan produksi yang cepat di sektor industri dan jasa, sehingga kontribusinya terhadap pendapatan nasional semakin besar. Sebaliknya, kontribusi sektor pertanian akan menjadi semakin kecil dan berbanding terbalik dengan pertumbuhan industrialisasi dan modernisasi ekonomi. Transformasi sosial dapat dilihat melalui pendistribusian kemakmuran melalui pemerataan memperoleh akses terhadap sumber daya sosial-ekonomi, seperti pendidikan, Community Development 7
  • 8. kesehatan, perumahan, air bersih,fasilitas rekreasi, dan partisipasi dalam proses pembuatan keputusan politik. Sedangkan transformasi budaya sering dikaitkan, antara lain, dengan bangkitnya semangat kebangsaan dan nasionalisme, disamping adanya perubahan nilai dan norma yang dianut masyarakat, seperti perubahan dan spiritualisme ke materialisme/sekularisme. Perubahan dari penilaian yang tinggi kepada penguasaan materi, dari kelembagaan tradisional menjadi organisasi modern dan rasional sebagai satu landasan dalam melaksanakan pembangunan itu sendiri. Pembangunan memiliki makna yang sangat berati pada peningkatan yang terus menerus pendapatan perkapita produksi suatu negara atau Gross Domestic Product atau Produk Domestik Bruto suatu negara. sedang pembangunana di daerah ditik beratkan pembangunan yang tradisional dengan difokuskan peningkatan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) suatu provinsi, kabupaten, atau kota (Kuncoro, 2004).akan tetapi , muncul suatu cara pilihan alternatif yang definisi pembangunan ekonomi menekankan pada peningkatan income per capita (pendapatan per kapita). Definisi ini menekankan pada kemampuan suatu negara untuk meningkatkan output yang dapat melebihi pertumbuhan penduduk. Definisi pembangunan tradisional sering dikaitkan dengan sebuah strategi mengubah struktur suatu negara atau sering kita kenal dengan industrialisasi. Kontribusi mulai digantikan dengan kontribusi industri. Definisi yang cenderung melihat segi kuantitatif pembangunan ini dipandang perlu menengok indikator-indikator sosial yang ada (Kuncoro, 2004). Pembangunan adalah merupakan suatu perubahan,dan berdasarkan pada pandangan dari Rostow menyatakan bahwa pembangunan dapat menyebabkan Community Development 8
  • 9. adanya perubahan orientasi masyarakat secara sosial ekonomi dan politik kepada hanya satu daerah akan tetapi akhirnya bermuara pada berorientasi keluar.masyarakatpun berubah pandangan dalam hubungan keluarga yang semula mempunyai keluarga besar mempunyai anak banyak kemudian berubah menjadi keluarga kecil,atau juga masyarakat berusaha berinvestasi mengumpulkan rumah, luas lahan pertanian dan emas kemudian beralih pada investasi saham atau raksadana.Pembangunan itu sendiri dapat disimpulkan pengertian dalam konsep negara adalah Pembangunan sebagai suatu perubahan, mewujudkan suatu kondisi kehidupan bernegara dan bermasyarakat yang lebih baik dari kondisi sekarang, sedangkan pembangunan sebagai suatu pertumbuhan menunjukkan kemampuan suatu kelompok untuk terus berkembang, baik secara kualitatif maupun kuantitatif dan merupakan sesuatu yang mutlak harus terjadi dalam pembangunan C. Pola Pembangunan Paradigma pembangunan modern memandang suatu pola yang berbeda dengan pembangunan ekonomi tradisional. Pertanyaan beranjak dari benarkah semua indikator ekonomi memberikan gambaran kemakmuran. Beberapa ekonom modern mulai mengedepankan dethronement of GNP (penurunan tahta pertumbuhan ekonomi), pengentasan garis kemiskinan, pengangguran, distribusi pendapatan yang Community Development 9
  • 10. semakin timpang, dan penurunan tingkat pengangguran yang ada. Teriakan para ekonom ini membawa perubahan dalam paradigma pembangunan menyoroti bahwa pembangunan harus dilihat sebagai suatu proses yang multidimensional (Kuncoro, 2003). Beberapa ahli menganjurkan bahwa pembangunan suatu daerah haruslah mencakup tiga inti nilai (Kuncoro, 2000; Todaro, 2000):  Ketahanan (Sustenance): kemampuan untuk memenuhi kebutuhan pokok (pangan, papan, kesehatan, dan proteksi) untuk mempertahankan hidup.  Harga diri (Self Esteem): pembangunan haruslah memanusiakan orang. Dalam arti luas pembangunan suatu daerah haruslah meningkatkan kebanggaan sebagai manusia yang berada di daerah itu.  Freedom from servitude: kebebasan bagi setiap individu suatu negara untuk berpikir, berkembang, berperilaku, dan berusaha untuk berpartisipasi dalam pembangunan. Selanjutnya, dari evolusi makna pembangunan tersebut mengakibatkan terjadinya pergeseran makna pembangunan. Menurut Kuncoro (2004), pada akhir dasawarsa 1960-an, banyak negara berkembang mulai menyadari bahwa “pertumbuhan ekonomi” (economic growth) tidak identik dengan “pembangunan ekonomi” (economic development). Pertumbuhan ekonomi yang tinggi, setidaknya melampaui negara-negara maju pada tahap awal pembangunan mereka, memang dapat dicapai namun dibarengi dengan masalah-masalah seperti pengangguran, kemiskinan di pedesaan, distribusi pendapatan yang timpang, dan ketidakseimbangan struktural (Sjahrir, Community Development 10
  • 11. 1986). Ini pula agaknya yang memperkuat keyakinan bahwa pertumbuhan ekonomi merupakan syarat yang diperlukan (necessary) tetapi tidak mencukupi (sufficient) bagi proses pembangunan (Esmara, 1986, Meier, 1989 dalam Kuncoro, 2004). Pertumbuhan ekonomi hanya mencatat peningkatan produksi barang dan jasa secara nasional, sedang pembangunan berdimensi lebih luas dari sekedar peningkatan pertumbuhan ekonomi. Inilah yang menandai dimulainya masa pengkajian ulang tentang arti pembangunan. Myrdal (1968 dalam Kuncoro, 2004), misalnya mengartikan pembangunan sebagai pergerakan ke atas dari seluruh sistem sosial. Ada pula yang menekankan pentingnya pertumbuhan dengan perubahan (growth with change), terutama perubahan nilai-nilai dan kelembagaan. Dengan kata lain, pembangunan ekonomi tidak lagi memuja GNP sebagai sasaran pembangunan, namun lebih memusatkan perhatian pada kualitas dari proses pembangunan. Dalam praktik pembangunan di banyak negara, setidaknya pada tahap awal pembangunan umumnya berfokus pada peningkatan produksi. Meskipun banyak varian pemikiran, pada dasarnya kata kunci dalam pembangunan adalah pembentukan modal. Oleh karena itu, strategi pembangunan yang dianggap paling sesuai adalah akselerasi pertumbuhan ekonomi dengan mengundang modal asing dan melakukan industrialisasi. Peranan sumber daya manusia (SDM) dalam strategi semacam ini hanyalah sebagai “instrumen” atau salah satu “faktor produksi” saja. Manusia ditempatkan sebagai posisi instrumen dan bukan merupakan subyek dari pembangunan. Titik berat pada nilai produksi dan Community Development 11
  • 12. produktivitas telah mereduksi manusia sebagai penghambat maksimisasi kepuasan maupun maksimisasi keuntungan. Konsekuensinya, peningkatan kualitas SDM diarahkan dalam rangka peningkatan produksi. Inilah yang disebut sebagai pengembangan SDM dalam kerangka production centered development (Tjokrowinoto, 1996). Bisa dipahami apabila topik pembicaraan dalam perspektif paradigma pembangunan yang semacam itu terbatas pada masalah pendidikan, peningkatan ketrampilan, kesehatan, link and match, dan sebagainya. Kualitas manusia yang meningkat merupakan prasyarat utama dalam proses produksi dan memenuhi tuntutan masyarakat industrial. Alternatif lain dalam strategi pembangunan manusia adalah apa yang disebut sebagai people-centered development atau panting people first (Korten, 1981 dalam Kuncoro, 2004). Artinya, manusia (rakyat) merupakan tujuan utama dari pembangunan, dan kehendak serta kapasitas manusia merupakan sumber daya yang paling penting Dimensi pembangunan yang semacam ini jelas lebih luas daripada sekedar membentuk manusia profesional dan trampil sehingga bermanfaat dalam proses produksi. Penempatan manusia sebagai subyek pembangunan menekankan pada pentingnya pemberdayaan (empowerment) manusia, yaitu kemampuan manusia untuk mengaktualisasikan segala potensinya. Sejarah mencatat munculnya paradigma baru dalam pembangunan seperti pertumbuhan dengan distribusi, kebutuhan pokok (basic needs) pembangunan mandiri (self-reliant development), pembangunan berkelanjutan dengan perhatian terhadap alam (ecodevelopment), pembangunan yang memperhatikan Community Development 12
  • 13. ketimpangan pendapatan menurut etnis (ethnodevelomment) (Kuncoro, 2003). paradigma ini secara ringkas dapat dirangkum sebagai berikut: a) Para proponen strategi “pertumbuhan dengan distribusi”, atau “redistribusi dari pertumbuhan”, pada hakekatnya menganjurkan agar tidak hanya memusatkan perhatian pada pertumbuhan ekonomi (memperbesar “kue” pembangunan) namun juga mempertimbangkan bagaimana distribusi “kue” pembangunan tersebut. lni bisa diwujudkan dengan kombinasi strategi seperti peningkatan kesempatan kerja, investasi modal manusia, perhatian pada petani kecil, sektor informal dan pengusaha ekonomi lemah. b) Strategi pemenuhan kebutuhan pokok dengan demikian telah mencobmemasukkan semacam “jaminan” agar setiap kelompok sosial yang paling lemah mendapat manfaat dari setiap program pembangunan c) Pembangunan “mandiri” telah muncul sebagai kunsep strategis dalam forum internasional sebelum kunsep “Tata Ekonomi Dunia Baru” (NIEO) lahir dan menawarkan anjuran kerja sama yang menarik dibanding menarik diri dari percaturan global. d) Pentingnya strategi ecodevelopment, yang intinya mengatakan bahwa masyarakat dan ekosistem di suatu daerah harus berkembang bersama-sama menuju produktivitas dan pemenuhan kebutuhan yang lebih tinggi; namun yang paling utama adalah, strategi pembangunan ini harus berkelanjutan baik dari sisi ekologi maupun sosial. e) Sejauh ini baru Malaysia yang secara terbuka memasukkan konsep ecodevelopment dalam formulasi Kebijaksanaan Ekonomi Baru-nya (NEP). NEP dirancang dan digunakan untuk menjamin agar buah pembangunan dapat dirasakan kepada semua warga negara secara adil, baik ia dari Community Development 13
  • 14. komunitas Cina, India, dan masyarakat pribumi Malaysia (Faaland, Parkinson, & Saniman, 1990 dalam Kuncoro, 2004). C. Indikator Pengukuran Keberhasilan Pembangunan Penggunaan indicator dan variable pembangunan bisa berbeda untuk setiap Negara. Di Negara-negara yang masih miskin, ukuran kemajuan dan pembangunan mungkin masih sekitar kebutuhan-kebutuhan dasar seperti listrik masuk desa, layanan kesehatan pedesaan, dan harga makanan pokok yang rendah. Sebaliknya, di Negara-negsara yang telah dapat memenuhi kebutuhan tersebut, indicator pembangunan akan bergeser kepada factor-faktor sekunder dan tersier (Tikson, 2005). Sejumlah indicator ekonomi yang dapat digunakan oleh lembaga-lembaga internasional antara lain pendapatan perkapita (GNP atau PDB), struktur perekonomin, urbanisasi, dan jumlah tabungan. Disamping itu terdapat pula dua indicator lainnya yang menunjukkan kemajuan pembangunan sosial ekonomi suatu bangsa atau daerah yaitu Indeks Kualitas Hidup (IKH atau PQLI) dan Indeks Pembangunan Manusia (HDI). Berikut ini, akan disajikan ringkasan Deddy T. Tikson (2005) terhadap kelima indicator tersebut : 1. Pendapatan perkapita Pendapatan per kapita, baik dalam ukuran GNP maupun PDB merupakan salah satu indikaor makro-ekonomi yang telah lama digunakan untuk mengukur pertumbuhan ekonomi. Dalam perspektif makroekonomi, indikator ini merupakan bagian kesejahteraan manusia yang dapat diukur, sehingga dapat menggambarkan kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat. Tampaknya Community Development 14
  • 15. pendapatan per kapita telah menjadi indikator makroekonomi yang tidak bisa diabaikan, walaupun memiliki beberapa kelemahan. Sehingga pertumbuhan pendapatan nasional, selama ini, telah dijadikan tujuan pembangunan di negara-negara dunia ketiga. Seolah-olah ada asumsi bahwa kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat secara otomatis ditunjukkan oleh adanya peningkatan pendapatan nasional (pertumbuhan ekonomi). Walaupun demikian, beberapa ahli menganggap penggunaan indikator ini mengabaikan pola distribusi pendapatan nasional. Indikator ini tidak mengukur distribusi pendapatan dan pemerataan kesejahteraan, termasuk pemerataan akses terhadap sumber daya ekonomi. 2. Struktur ekonomi Dalam teori ekonomi makro bahwa pembangunan menyebabkan peningkatan pendapatan per kapita warga negara suatu negara dengan demikian menunjukkan transformasi struktural dalam bidang ekonomi dan kelas-kelas sosial. Dengan adanya perkembangan ekonomi dan peningkata perkapita, konstribusi sektor manupaktur/industri dan jasa terhadap pendapatan nasional akan meningkat terus. Perkembangan sektor industri dan perbaikan tingkat upah akan meningkatkan permintaan atas barang-barang industri, yang akan diikuti oleh perkembangan investasi dan perluasan tenaga kerja. Di lain pihak , kontribusi sektor pertanian terhadap pendapatan nasional akan semakin menurun.Pembangunan yang begitu pesat melemahkan tingkat masyarakat untuk mengerjakan lahan pertanian . 3. Urbanisasi Community Development 15
  • 16. Peningkatan pembangunan yang begitu sangat besar terjadi daerah –daerah pertumbuhan ekonomi menyebabkan terjadi perpindahan dan mobilsasi yang cukup besar terutama tumbuhnya industri dan perekonomian khususnya pulau jawa.Perpindahan dan mobilisasi pendududuk tersebut disebut dengan Urbanisasi. Hal diartikan sebagai meningkatnya proporsi penduduk yang bermukim di wilayah perkotaan dibandingkan dengan di pedesaan. Urbanisasi dikatakan tidak terjadi apabila pertumbuhan penduduk di wilayah urban sama dengan nol.Pada awal pengalaman pertumbuhan industrisasi yang terjadi di negara-negara eropa Barat dan Amerika Utara, proporsi penduduk di wilayah urban berbanding lurus dengn proporsi industrialisasi. Ini berarti bahwa kecepatan urbanisasi akan emakin tinggi sesuai dengan cepatnya proses industrialisasi. Di Negara-negara industri, sebagain besar penduduk tinggal di wilayah perkotaan, sedangkan di Negara-negara yang sedang berkembang proporsi terbesar tinggal di wilayah pedesaan. Berdasarkan fenomena ini, urbanisasi digunakan sebagai salah satu indicator pembangunan. 4. Angka Tabungan Perkembangan sector manufaktur/industri selama tahap industrialisasi memerlukan investasi dan modal. Finansial capital merupakan factor utama dalam proses industrialisasi dalam sebuah masyarakat, sebagaimana terjadi di Inggeris pada umumnya Eropa pada awal pertumbuhan kapitalisme yang disusul oleh revolusi industri. Dalam masyarakat yang memiliki produktivitas tinggi, modal usaha ini dapat dihimpun melalui tabungan, baik swasta maupun pemerintah. 5. Indeks Kualitas Hidup Community Development 16
  • 17. Physical Qualty of life Index (PQLI) yang digunakan untuk mengukur kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat. Indeks ini dibuat alat ukur untuk makro ekonomi dan tidak dapat memberikan gambaran tentang tingkat kesejahteraan masyarakat dalam mengukur keberhasilan ekonomi. Pendapatan nasional sebuah bangsa dapat terus tumbuh, akan tetapi tanpa diikuti oleh peningkatan kesejahteraan sosial. Indeks ini dihitung berdasarkan kepada (1) angka rata-rata harapan hidup pada umur satu tahun, (2) angka kematian bayi, dan (3) angka melek huruf. Dalam indek angka rata-rata harapan hidup dan kematian bayi akan dapat memberikan gambaran tentang status gizi anak dan ibu, derajat kesehatan, dan lingkungan keluarga yang langsung diasosiasikan dengan kesejahteraan keluarga. Sedangkan Tingkat keberhasilan Pendidikan dapat diukur dengan angka melek huruf dan dapat juga diperoleh dari jumlah orang yang memperoleh akses pendidikan sebagai hasil pembangunan. Variabel ini menggambarkan kesejahteraan masyarakat, karena tingginya status ekonomi keluarga akan mempengaruhi status pendidikan para anggotanya. Oleh para pembuatnya, indeks ini dianggap sebagai yang paling baik untuk mengukur kualitas manusia sebagai hasil dari pembangunan, disamping pendapatan per kapita sebagai ukuran kuantitas manusia. 6. Indeks Pembangunan Manusia (Human Development Index) Menurut UNDP (The United Nations Development Program ) bahwa pembangunan hendaknya ditujukan kepada pengembangan sumberdaya manusia.Pembangunan mempunyai makna sebagai sebuah proses yang bertujuan mengembangkan pilihan-pilihan yang dapat dilakukan oleh manusia. Hal ini didasari oleh asumsi Community Development 17
  • 18. bahwa peningkatan kualitas sumberdaya manusia akan diikuti oleh terbukanya berbagai pilihan dan peluang menentukan jalan hidup manusia secara bebas.Ide dasar yang melandasi dibuatnya indeks ini adalah pentingnya memperhatikan kualitas sumber daya manusia.Kualitas manusia tidak terlepas dari kemampuan suatu dalam mengakses tehnologi dan kemampuan sumber daya manusianya mengaplikasikan tehnologi tersebut. Tingkat Pertumbuhan ekonomi suatu bangsa sangat penting dalam tingkat kehidupan warga negara atau manusianya ,akan tetapi tidak secara otomatis akan sangat mempengaruhi peningkatan martabat dan harkat manusia,sehingga ada tiga komponen yang dianggap paling menentukan dalam pembangunan, umur panjang dan sehat, perolehan dan pengembangan pengetahuan, dan peningkatan terhadap akses untuk kehidupan yang lebih baik. Indeks ini dibuat dengan mengkombinasikan tiga komponen, (1) rata-rata harapan hidup pada saat lahir, (2) rata-rata pencapaian pendidikan tingkat SD, SMP, dan SMU, (3) pendapatan per kapita yang dihitung berdasarkan Purchasing Power Parity. Pengembangan manusia berkaitan erat dengan peningkatan kapabilitas manusia yang dapat dirangkum dalam peningkatan knowledge, attitude dan skills, disamping derajat kesehatan seluruh anggota keluarga dan lingkungannya. Community Development 18
  • 19. Pada masa pemerintahan orde baru,pemerintah berusaha melakukan pembangunan secara terencana melalui pembangunan perencanaan pembangunan lima tahun dengan titik awal bersandar pada pembangunan bidang pertanian dan industri yang menunjang pertanian dengan tujuan swasembada pangan kemudian pola pembangunan itu terus dilakukan sampai beberapa repelita,Salah satu cita dari pembangunan tersebut 4. Efek dan Dampak Pembangunan Bagi Masyarakat Pembangunan yang selama ini dasawarsa dari pelita dan pelita yang dilaksanakan sejak masa orde baru dan pemerintah Susilo Bambang Yudhoyono telah memberikan kontribusi besar tehadap perkembangan dan pertumbuhan perekonomian Indonesia. Indikator untuk mengukur keberhasilan pembangunan diukur dengan penurunan angka kemiskinan dan peningkatan kualitas hidup bangsa Indonesia berdasarkan data statistik yang setip tahun dikeluarkan oleh BPS ( Badan Pusat Statistik. Pembangunan banyak memberikan perubahan yang cukup pudamental terhadap sosial budaya yang pada akhirnya munculnya kelas – kelas baru dalam masyarakat dan perubahan pola budaya masyarakat timur menjadi masyarakat modern yang komsumtif serta induvidualisme lebih banyak yang muncul dibandingkan dengan masyarakat desa komunal.Perubahan yan secara tiba iba tersebut berdampak adanya gesekan sosial yang berimbas pada kekerasan sosial yang menghilangkan humanisme.sering kita membaca di surat kabar maupun media televisi tentang gambaran masyarakat indonesia yang terkini,terjadi banyak perubahan yang cukup berkembang walaupun masih kita Community Development 19
  • 20. temukan yang tidak mampu melawan arus perkembangan pembangunan yang pada akhirnya harus terpinggirkan atau masyarakat akar rumput, Dibalik sudut yang tidak menyenangkan,tentu saja pembangunan yang telah dilakukan oleh orde baru dibawah pimpinan soeharto telah banyak yang telah dihasilkan dan dirasakan masyarakat sampai lahirnya pemerintahan era reformasi.pembangunan infrastruktur dan perluasan kesempatan mendapatkan pendidikan cukup besar bagi bangsa Indonesia dimanapun berada.Jumlah anak putus sekolah setiap tahun mengalami penurunan yang cukup signifikan hal itu dapat dilihat dari laporan BPS menunjukkan angka lebih baik dari tahun sebelumnya. berikut ini angka putus sekolah berdasarkan data statisik sample 10 propinsi dari kegiatan program Pemberdayaan masyarakat Daerah tertinggal dan khusus : Provinsi Usia Sekolah ( 7 Th - 15 Th ) 2006 2007 2008 2009 Aceh 5,7 5,49 4,06 3,61 Sumatera Utara 3,4 3,27 2,96 2,85 Bengkulu 6,3 6,09 5,40 5,10 Lampung 7,2 6,87 6,37 5,63 Nusa Tenggara Timur 13,5 12,75 12,34 12,04 Kalimantan Barat 11,0 10,60 11,48 10,30 Kalimantan Tengah 3,7 3,36 2,73 2,61 Sulawesi Tengah 5,2 5,14 4,32 4,22 Maluku 3,5 tus 2,69 2,58 Maluku Utara 5,6 5,35 4,56 4,26 TOTAL 6,5 6,20 6,00 5,30 Berdasarkan dari Data statistik BPS 2009 dari angka statistik terseelubut menunjukkan bahwa kesempatan untuk memperoleh pendidikan cukup berpeluang apalagi dengan berlakunya undang-undang tentang anggaran belanja negara menimal 20 persen anggaran pembangunan dialokasikan untuk kegiatan bidang pendididikan dan Community Development 20
  • 21. kesehatan.Peningkatan pendidikan tidak hanya peran kementerian pendidikan nasional dalam melakukan pemerataan pembangunana yang memberikan dampak terhadap bangsa Indonesia,akan tetapi lembaga –lembaga lain juga ikut berperan dalam pembangunan diantaranya program-program pemberdayaan masyarakat baik program pemberdayaan perdesaan,perkotaan ataupun program pemberdayaaan daerah tertinggal dan khusus. Efek dan Dampak pembangunan banyak memberikan perubahan – perubahan yang bernilai positif dan negatif bagi masyarakat.Efek dan Dampak yang dari itu semua adalah pembangunan telah merubah tatanan sosial budaya dan ekonomi masyarakat yang lebih meningkat dan dampak kegagalannya pembangunan yang dirasakan merupakan sebuah tantangan kesiapan untuk melihat perubahan secara kasat mata serta perlu perencanaan yang sistimatis mendesain pembangunan sesuai dengan kebutuhan (assigment ) dan akar budaya masyarakat setempat. 5. Pembangunan Partisipatif Hasil kajian yang dilakukan oleh pemerintah bahwa pembangunan yang telah dilakukan tidak dapat menyentuh peningkatan hidup masyarakat dan terkadang pembangunan tersebut hanya sebagai monumen yang tidak bermemfaat untuk kepentingan masyarakat,salah satu cara yang dilakukan oleh Community Development 21
  • 22. pemerintah merubah konsep pembangunan lebih berkepihakan kepentingan masyarakat sesuai dengan keinginan dan kebutuhan dengan didasarkan pada demand responsibilty assignment (DRA) sehingga setiap keputusan dan pelaksanaan pembangunan tersebut tepat sasaran dan memberikan nilai pendapatan bagi masyarakat ( domestic incomme ). Dorongan yang mendorong kebijakan pembangunan partisipasi merupakan bentuk perencanaan dan penganggaran partisipasi korelasi dari pengembangan pelaksanaan desentralisasi adminitrasi pemerintahan dan prinsip –prinsip masyarakat madani ( civil Society ) bermuara terciptanya tata kelola pemerintahan yang baik ( Good Government ).Penerapan pembangunan partisipasi bentuk nyata terhadap implementasi penerapan demokrasi dalam distribusi alokasi sumberday publik. Pembangunan partisipatif mempunyai peran ganda terhadap keberhasilan pembangunan nasional,salah satu upaya dilakukan memberikan rasa tanggung jawab masyarakat dan pemerintah dalam tahapan pembangunanan yang menghasilkan effisiensi dan terjaminnya kualitas dari pelaksanaan tersebut dengan adanya kontrol masyarakat serta sangat membantu terhadap pelaksanaan secara teknis. Pembangunan partisipasi adalah model dari pembangunan bottom up,dimana setiap hasil kajian teknis dproses melalui musyawarah dari musyawarah rencana pembangunan desa, kecamatan sampai kabupaten. Community Development 22
  • 23. . Prioritas Kab KajianTeknis Kabupaten Dana Program Kabupaten MUSYAWARAH KABUPATEN Disosialisasi / konsultasi MUSYAWARAH KECAMATAN Kegiatan yang tidak dapat dilaksanakan di Kecamatan Kegiatan yang dilaksanakan di Kecamatan Kajian Teknis Kecamatan Kebutuhan Kegiatan MUSYAWARAH DESA dapat Indentifikasi Masalah / Potensi & Gagasan (Komite Sekolah) MASYARAKAT sumber : Manual Kajian Teknis Program P2DTK 2006 : Kegiatan belum terdanai Dana Program KKPember daya Kecamata n Community Development 23
  • 24. Model proses kajian teknis yang dikembangkan salah satu program Pemberdayaan ini telah memberikan ruang bahwa proses pembangunana partisipatif yang lebih pada kebutuhan masyarakat dapat tergambarkan,sehingga produk hasil kegiatan yang dilakukan sudah memenuhi keinginan dari masyarakat. Pembangunan partisipasi dari penjelasan diatas dapat mempunyai makna dan pengertian “keikutsertaan atau peran serta dalam suatu kegiatan”, “peran serta aktif atauproaktif dalam suatu kegiatan”. Partisipasi dapat didefinisikan secara luas sebagai"bentuk keterlibatan dan keikutsertaan masyarakat secara aktif dan sukarela, baikkarena alasan-alasan dari dalam dirinya (intrinsik) maupun dari luar dirinya(ekstrinsik) dalam keseluruhan proses kegiatan yang bersangkutan". sehingga konsep diatas masyarakat diharapkan dapat : (1)Mampu secara kritis menilai lingkungan sosial ekonomi mereka sendirimengidentifikasi bidang-bidang yang perlu diperbaiki, (2) Mampu menentukan visimasa depan yang ingin masyarakat wujudkan, (3) Dapat berperan dalam perencanaanmasa depan mereka sendiri dalam masyarakatnya tanpa menyerahkannya kepada ahliatau kelompok berkuasa, (4) Dapat menghimpun sumber-sumber daya di dalammasyarakat dan juga di dalam lingkup anggotanya untuk merealisasi tujuan bersama,(5) Dapat memperoleh pengalaman dalam menyatakan, menganalisa situasi danmengidentifikasi strategi yang tepat dan realistis untuk suatu kehidupan yang baik,(6) Karenanya anggota masyarakat menjadi tokoh individual yang dapat bekerja atasdasar persamaan, (7) Desa dan masyarakat akan menyelesaikan tugas dan proyekswadaya, karena masyarakat tidak tergantung pada bantuan dari luar, yang juga akanmenjadi dasar Community Development 24
  • 25. menuju kemandirian, dan (8) Dalam proses ini akan dibangun hubungan yang erat dan integratif diantara anggota masyarakat (P3P Unram, 2001) Kesimpulan dari pembangunan partisipasi tersebut menyatakan pembangunan yang dimulai dari proses sampai pelaksanaan yang melibatkan partisipasi akan bermamfaat bagi masyarakat dan pembangunan partisipasi sebagai bentuk pemberian pembelajaran bagi masyarakat. Community Development 25
  • 26. BAB III Pemberdayaan Masyarakat a. Pengertian Pemberdayaan Sering kita mendengar slogan ataupun promosi dalam media yang menyatakan tentang suara pemberdayaan masyarakat,akan tetapi pemberdayaan mempunyai makna yang beraneka macam pengertian tergantung tentang pemahaman konsep pemberdayaan itu sendiri.Pemberdayaan diartikan dalam bahasa asing “empowering “ berkembang diEropa mulai abad pertengahan, terus berkembang hingga diakhir 70-an, 80-an, danawal 90-an. Konsep pemberdayaan tersebut kemudian mempengaruhi teori-teori yang berkembang belakangan. Berkenaan dengan pemaknaan konsep pemberdayaan masyarakat, Ife (1995)menyatakan bahwa :Empowerment is a process of helping disadvantaged groups and individual to compete more effectively with other interests, by helping them to learn anduse in lobbying, using the media, engaging in political action, understandinghow to ‘work the system,’ and so on (Ife, 1995).Definisi tersebut di atas mengartikan konsep pemberdayaan (empowerment)sebagai upaya memberikan otonomi, wewenang, dan kepercayaan kepada setiapindividu dalam suatu organisasi, serta mendorong mereka untuk kreatif agar dapatmenyelesaikan tugasnya sebaik mungkin. Di sisi lain Paul (1987) dalam Prijono dan Pranarka (1996) mengatakan bahwa pemberdayaan berarti pembagian kekuasaanyang adil sehingga meningkatkan kesadaran politis dan kekuasaan pada kelompokyang lemah serta memperbesar pengaruh mereka terhadap ”proses dan hasil-hasilpembangunan.”Sedangkan konsep pemberdayaan Community Development 26
  • 27. menurut Friedman (1992) dalamhal ini pembangunan alternatif menekankan keutamaan politik melalui otonomipengambilan keputusan untuk melindungi kepentingan rakyat yang berlandaskanpada sumberdaya pribadi, langsung melalui partisipasi, demokrasi dan pembelajaransosial melalui pengamatan langsung.Jika dilihat dari proses operasionalisasinya, maka ide pemberdayaan memilikidua kecenderungan, antara lain : pertama, kecenderungan primer, yaitukecenderungan proses yang memberikan atau mengalihkan sebagian kekuasaan,kekuatan, atau kemampuan (power) kepada masyarakat atau individu menjadi lebihberdaya. Proses ini dapat dilengkapi pula dengan upaya membangun asset materialguna mendukung pembangunan kemandirian mereka melalui organisasi; dan kedua,kecenderungan sekunder, yaitu kecenderungan yang menekankan pada prosesmemberikan stimulasi, mendorong atau memotivasi individu agar mempunyaikemampuan atau keberdayaan untuk menentukan apa yang menjadi pilihan hidupnyamelalui proses dialog. Dua kecenderungan tersebut memberikan (pada titik ekstrem)seolah berseberangan, namun seringkali untuk mewujudkan kecenderungan primerharus melalui kecenderungan sekunder terlebih dahulu (Sumodiningrat, Gunawan,2002) . Pemberdayaan masyarakat adalah sebuah konsep pembangunan ekonomiyang merangkum nilai-nilai sosial. Konsep ini mencerminkan paradigma barupembangunan, yakni yang bersifat “people centred, participatory, empowering, andsustainable” (Chambers, 1995). Konsep ini lebih luas dari hanya semata-matamemenuhi kebutuhan dasar (basic needs) atau menyediakan mekanisme untukmencegah proses pemiskinan lebih lanjut (safety net), yang pemikirannya belakangan ini banyak dikembangkan sebagai upaya mencari alternatif terhadap konsep-konsep pertumbuhan di masa yang lalu. Konsep ini berkembang dari upaya Community Development 27
  • 28. banyak ahli dan praktisi untuk mencari apa yang antara lain oleh Friedman (1992) disebut sebagaialternative development, yang menghendaki ‘inclusive democracy, appropriateeconomic growth, gender equality and tergenerational equaty”.(Kartasasmita,Ginanjar 1997) Pemberdayaan dapat terjemahan sebagai empowerment menurut Merrian Webster dalam Oxford English Dicteonary mengandung dua pengertian yang memiliki makna sebagai : a. To give ability or enable to, yang diterjemahkan sebagai memberi kecakapan/kemampuan atau memungkinkan b. Togive power of authority to, yang berarti member kekuasaan. Dalam pembangunan nasional bahwa pemberdayaan pada dasarnya bukanlah merupakan hal yang baru melainkan sudah sering menjadi wacana kajian sosial semenjak adanya kesadaran bahwa faktor manusia memegang peranan penting dalam pembangunan. Carlzon dan Macauley sebagaimana Menurut pandangan Wasistiono yang mengutip pendapat dari Carlzon dan Macauley (1998) menyatakan bahwa dengan pemberdayaan adalah sebagi berikut : “membebaskan seseorang dari kendali yang kaku, dan member orang kebebasan untuk bertanggung jawab terhadap ide-idenya, keputusan-keputusannya dan tindakantinya.” Sementara dalam sumber yang sama, Carver dan Clatter Back (1995 : 12) mendevinisikan pemberdayaan sebagai berikut“ upaya member keberanian dan kesempatan pada individu untuk mengambil tanggung jawab perorangan guna Community Development 28
  • 29. meningkatkan dan memberikan kontribusi pada tujuan organisasi.”Pemberdayaan sebagai terjemahan dari “empowerment” nenurut sarjana lain, pada intinya diartikan sebagai berikut.“ membentu klien memperoleh daya untuk mengambil keputusan dan mementukan tindakan yanga akan ia lakukan yang terkait dengan diri mereka, termasuk mengurangi efek hambatan pribadi dan social dalam melakukan tindakan. Hal ini dilakukan melalui peningkatan kemampuan dan rasa percaya diri untuk menggunakan daya yang ia miliki,antara lain transfer daya dari lingkungan.”Sementara Shardlow (1998 : 32) mengatakan pada intinya :“ pemberdayaan membahas bagaimana individu, kelompok ataupun komunitas berusaha mengontrol kehidupan mereka sendiri dan mengusahakan untuk membentuk masa depan sesuai dengan keinginan mereka”. Pemberdayaan sebagai satu cara berdayakan masyarakat mempunyai motif dan tujuan yang mendasari proses pemberdayaan itu sendiri.tujuan dari pemberdayaan itu tergambar sebagai : 1. menciptakan suasana atau iklim yang memungkinkan masayarakat memiliki potensi untuk dapat berkembang secara nyata dan berbuat sesuai dengan kemampuan sumber daya yang ada 2. memperkuat potensi yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri dapat menciptakan kemandirian secara hakiki 3. memberikan kekuatan pada unsur masyarakat yang tidak memiliki kemampuan dibandingkan dengan masyarakat yang memiliki dasar yang kuat secara sumber daya materi 4. mengajarkan masyarakat berprilaku memberi bukan masyarakat yang meminta begitu saja akan tetapi berusaha membuat kemampuan Community Development 29
  • 30. 5. mengajarkan untuk selalu berusaha dan bekerja sama menyelesaikan permasalahan yang menjadi kebutuhan mereka sendiri dengan tidak meninggal sikap gotong royong seperti yang diwariskan dari generasi ke generasi bangsa indonesia 6. memiliki kemantapan sikap mental dan sikap positif terhadap perubahan – perubahan dan menghadapi tantangan gejolak dari perubahan tesebut.Terkadang perubahan yang muncul secara tiba –tiba berakiba pada goncangan mental. Modal sosial masya ( gotong royong,ekonomi dan budaya ) modal ekonomi dana stimulan kewirausahaan, fasilitator,tokoh masyarakat masyarakat yang sejahtera ,maju dan mandiri Untuk menjabarkan tujuan dari pemberdayaan itu sendiri,maka pemberdayaan mempunyai azas sebagai langkah – langkah pencapaian tujuan yang ingin setiap program pemberdayaan.azas dimaksud adalah benang merah dari setiap usaha Community Development 30
  • 31. dari proses pemberdayaan itu sendiri.aazas – azas yang menjadi landasan tersebut antara lain adalah :  bertumpu pada kearipan lokal ; berarti sikap dan tindak tanduk kegiatan yang akan menjadi sasaran program pemberdayaan harus memastiskan bahwa tidak bertentangan secara sosial dan kultur yang sudah berkembang dalam masyarakat setempat.Dengan kearifan lokal tidak akan melahirkan masalah sosial yang berimbas pada sikap SARA (suku,Agama, dan Ras )  masyarakat miskin sebagai subjek pembangunan bukan dijadikan objek dari pembangunan tersebut.Selama ini kita sering mendengar simposium atau loka karya yang berbicara tentang kemiskinan secara teori akan tetapi tidak dilakukan karya nyata dan orang miskin dijadikan objek kepentingan tertentu sehingga mereka jadi penonton tanpa menyuarakan kebutuhannya.Pemberdayakan masyarakat memberikan ruang seluas luas orang miskin melibatkan diri dalam pembangunan di desa.  setiap rencana kegiatan yang akan menjadi sasaran program pemberdayaan, masyarakat menyusun perencanaan yang didasarkan pada kebutuhan dan keinginannya.Keinginan masyarakat tidak ditentukan oleh pemerintah daerah yamg memiliki otoritas atas kebijakan.  masyarakat perlu diberikan pendampingan /fasilitator untuk meningkatkan kemampuan dan kapasitasnya.Pendampingan yang diberikan agar masyarakat secara teknis menyusun perencanaan dan pelaksanaan kegiatan tidak dilepaskan begitu saja,akan tetapi perlu bimbingan dan fasilitasi sehingga hasil sesuai dengan harapan. Community Development 31
  • 32. b. Pendekatan Pemberdayaan banyak cara yang harus dilakukan dalam melakukan pemberdayaan masyarakat,pola dan model yang didesain yang dirancang memiliki persamaan yang tujuannya menggerakkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan.model teknik pemberdayaan dikaitkan dengan penguatan pembangunan kapasitas masyarakat dan aparat pemerintah tingkat lokal maupun daerah.pendekatan pemberdayaan c. Program Pemberdayaan Program pemberdayaan yang telah dikembangkan oleh pemerintah sejak masa pemerintah Soeharto sampai presiden Susilo Bambang Yudhoyono telah memberikan kontribusi dalam asas pemerataan pembangunan.Kesejangan pembangunan antara antar wilayah sangat rentan terhadap pengaruh pihak luar dan penyusupan-penyusupan yang dilakukan bangsa lain, sehingga pemerintah Indonesia memandang penting peningkatan pembangunan semua sektor kepada seluruh masyarakat yang masih belum merasakan hasil hasil pembangunan secara berkeadilan. Program Pemberdayaan yang telah dikembangkan masyarakat merupakan pembangunan partisipatif yang mana masyarakat berperan sebagai pelaku dalam pembangunan tersebut bukan sebagai objek Pembangunan.Partisipatif masyarakat dalam program pemberdayaan diistilahkan sebagai pembangunan Bottom –up. Masyarakat sebagai pelaku pelaksana pembangunan dari masyarakat untuk masyarakat sehingga dari perencanaan sampai pada implementasi pembangunan masyarakat dilibatkan secara utuh. Community Development 32
  • 33. Program Pembangunan Pemberdayaan yang dikembangkan oleh pemerintah dikelompokkan dalam Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM ) Mandiri perdesaan dan PNPM Mandiri Pekotaan serta program pemberdayaan yang mendukung program PNPM seperti Pamsimas, Program RIS ( Rural Infrastruktur Support ).Disamping 2 program tersebut Pemerintah Juga melaksanakan program PNPM Percepatan Daerah Tertinggal (PNPM DTK ).Program – program tersebut adalah sebagian dari rencana strategis yang lakukan pemerintah dalam rangka meningkatkan pembangunan akses infrastruktur dan layanan terhadap masyarakat dalam rangka meningkatkan kualitas hidup bangsa Indonesia. d. Perlunya Pemberdayaan Program Pemberdayaan diadakan tidak hanya merupakan kebijakan dari satu presiden saja akan tetapi bentuk wujud perhatiaan pemerintah mengejar ketertinggalan dengan bangsa lain.Pemberdayaan sebagai alat lokomotif membangunkan masyarakat dalam keperduliannya membangun dirinya sendiri untuk meningkatkan tingkat pertumbuhan ekonominya dari sarana dan prasarana yang telah dibangun.Maka sangatlah bahwa jelas pemberdayaan masyarakat salah satu bentuk untuk melakukan perubahan secara baik dan utuh. Community Development 33