Perkembangan Perbankan di Indonesia Perkembangan Perbankan di Indonesia
Tugas KLP 1.pptx
1. Kelompok 1
Pengertian, Proses dan Model Advokasi
Kebijakan
Sintia Kartini Haniandaresta (2019120002)
Nadia Wulandari (2019120003)
Arih Setyaningrum (2019120009)
Alfina Sulistiani (2019120014)
Tasya Twinca Putri (2019120016)
Wulan Sulistia Anjany (2019120018)
Revindra Al Ghivary (2019120023)
Fatina Ardelia (2019120034)
2. Advokasi kebijakan adalah suatu proses terencana dan sistematis yang dilakukan untuk
memperbaiki atau mengubah suatu kebijakan publik sesuai dengan kehendak atau kepentingan
siapa yang mendesakkan terjadinya perbaikan dan perubahan tersebut, dengan jalan
mempengaruhi.
Menurut Kaminski dan Walmsley, advokasi adalah pekerjaan yang memberikan keunggulan
kerja sosial versus pekerjaan lain. Mereka juga menafsirkan advokasi adalah tindakan yang tidak
mengubah kebijakan.
Menurut Scheneider advokasi adalah pekerjaan sosial yang secara eksklusif dan
menguntungkan bagi klien, dengan tujuan mempengaruhi sistem pengambilan keputusan
terkadang tidak responsif dan tidak adil.
Menurut Sheila Espine Vivalus advokasi adalah tindakan strategis dan terpadu yang dilakukan
oleh Individu dan kelompok untuk memberikan masalah masukan dan masalah pada desain dan
rencana kebijakan.
Pengertian
3. Jenis Jenis Advokasi
1. Advokasi Diri
yaitu advokasi yang dilakukan
pada skala lokal dan sangat
pribadi, misalnya ketika
mahasiswa dan tiba-tiba
Diskorsing oleh Universitas
tanpa kejelasan maka
advokasi yang dilakukan
adalah untuk menemukan
kejelasan atau klarifikasi di
Universitas.
2. Advokasi Kasus
Itu advokasi dilakukan
sebagai proses konseling
orang atau kelompok yang
belum memiliki pembelaan diri
dan kelompoknya.
3. Advokasi Hukum
Adalah serangkaian tindakan
oleh ahli hukum dan/atau
otoritas bantuan hukum dalam
bentuk konsultasi, negosiasi,
mediasi dan bimbingan, baik
di dalam maupun di luar
pengadilan yang bertujuan
untuk menyelesaikan
sengketa dimensi hukum.
4. Proses Advokasi
1 2
Tentukan isu strategis dari
sebuah masalah
Advokasi harus memiliki fokus
yang jelas. Akan sangat sulit jika
Advokasi memiliki fokus masalah
yang tidak memiliki skala
prioritas. Contoh, untuk masalah
kesejahteraan petani para serikat
tani di suatu desa menuntut
pemerintah untuk menurunkan
harga pupuk. Karena dengan
tingginya harga pupuk, para
petani hanya mampu membeli
sedikit pupuk yang berakibat pada
buruknya kesuburan padi.
Pengumpulan Data
Data adalah elemen yang sangat
penting karena data diyakini
adalah sebuah fakta yang nyata.
Data yang diperolah pun harus
menunjukan komparasi atau
perbandingan angka dari tahun ke
tahun. Contoh, serikat tani
menunjukan data bahwa dalam 5
tahun terakhir harga pupuk selalu
naik setiap tahunnya. Tunjukan
juga angka konsumsi pupuk
petani dalam 5 tahun terakhir.
5. Lanjutan
4
3
Buatlah sekutu dengan
organisasi yang memiliki
kepentingan yang sama
Sekutu atau aliansi adalah
elemen advokasi yang
mampu menamah sumber
daya massa dari advokasi.
Tidak bisa dipungkiri,massa
yang banyak akan membuat
media tertarik untuk meliput.
Massa yang banyak
setidaknya juga akan
membuat gentar lawan.
Lemparkan isu dan
kampanye massa
Melemparkan isu bisa
dilakukan dengan beberapa
cara. Aksi pencerdasan,
membuat press confrence di
media massa dan
menyebarkan selebaran yang
berisi tuntutan advokasi,
adalah beberapa cara yang
bisa digunakan untuk
melempar isu ke masyarakat.
6. Lanjutan
5 6
Lobi dan pendekatan dengan
pengambil keputusan
Setelah power massa sudah
sagat masiv dalam penyebaran
isu, maka sudah saatnya
bangun komunikasi dengan
pengambil keputusan di
pemerintahan/perusahaan.
Komunikasi yang bersifat politis
ini diharapkan dapat merubah
sistem/kebijakan yang pada
akhir dapat menuntaskan tujuan
advokasi itu sendiri.
Kontak Media massa
Selalu jaga komunikasi yang
baik dengan media massa.
Karena media massa adalah
kunci utama bagi advokasi
untuk dapat diinformasikan
secara mengakar kepada
masyarakat.
7. Lanjutan
8
7
Demonstrasi
Demo adalah jalan terakhir
dari sebuah advokasi yang
tidak juga dapat merubah
kebijakan. Seperti yang
dikatakan diatas, dengan
kekuatan massa yang
banyak media tidak akan
segan segan untuk meliput
dan sang pengambil
keputusan secara tidak
langsung akan sedikit
gentar. Ini hukum alam.
Lakukan Evaluasi
Advokasi tidak selalu berhasil
merubah suatu kebijakan. Jika
gagal dalam advokasi lakukan
evaluasi untuk menentukan
langkah apa lagi yang akan
diambil untuk merubah
kebijakan. Jika advokasi berhasil,
tetap lakukan evalusasi. Karena
sesungguhnya evaluasi tidak
hanya bertujuan untuk
membahas kekalahan, tapi juga
untuk menjaga suhu
kemenangan.
8. Model Advokasi
Model komunikasi yang dapat dikembangkan dalam advokasi hasil riset
adalah model yang dikembangkan oleh Center for Communication
Program (CCP) Johns Hopkins University. Model ini menyatakan bahwa
agar kegiatan advokasi bisa berhasil, maka terdapat enam (6) tahapan
perencanaan komunikasi yang harus dilalui, yaitu Analisis, Strategi,
Mobilisasi, Aksi, Evaluasi, Kesinambungan. Berikut penjelasannya:
9. Lanjutan
Analisis
yaitu langkah pertama untuk
melaksanakan advokasi yang
efektif. Pada tahap ini yang
dilakukan adalah mencari
informasi yang akurat tentang
permasalahan yang ada,
masyarakat yang terlibat,
kebijakan serta
keberadaannya, organisasi-
organisasi, dan jalur-jalur yang
dapat mempengaruhi para
pengambil keputusan.
Strategi
yaitu dibangun berdasarkan
tahapan analisis yang
mengarahkan,
merencanakan, dan
memfokuskan upaya pada
tujuan khusus, serta
menempatkannya pada jalur
yang jelas dalam mencapai
tujuan dan sasaran yang
telah ditentukan.
10. Lanjutan
Mobilisasi
yaitu pembentukan koalisi
untuk memperkuat
advokasi. Peristiwa,
kegiatan, pesan, dan materi
pendukung harus dirancang
sesuai dengan tujuan,
kelompok sasaran,
kemitraan, dan sumber-
sumber yang ada.
Aksi
yaitu mempertahankan
kekompakan kegiatan aksi
dan semua mitra merupakan
hal yang mendasar dalam
pelaksanaan advokasi.
Pengulangan pesan dan
pengulangan alat bantu yang
kredibel yang dibuat secara
berulang sangat membantu
untuk dapat
mempertahankan perhatian
terhadap isu yang ada.
11. Lanjutan
Evaluasi
yaitu tim advokasi perlu
memonitor secara rutin dan
objektif apa yang telah
dicapai dan apa yang
masih harus dikerjakan.
Proses evaluasi bisa lebih
penting daripada dampak
evaluasi.
Kesinambungan
yaitu advokasi sama halnya
dengan proses komunikasi yang
berlangsung terus menerus.
Bukan sekedar sebuah kebijakan
atau peraturan. Perencanaan
terhadap kesinambungan berarti
memperjelas tujuan jangka
panjang, mempertahankan
keutuhan fungsi koalisi, dan
menyesuaikan data argumentasi
seiring dengan perubahan yang
terjadi.