SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  9
Program Studi Teknik Sipil

                                                                               9
 Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan
 Universitas Mercu Buana


                                         MODUL 9
              KAPASITAS DUKUNG FONDASI
                 PADA TANAH BERLAPIS

       Dalam kondisi alam, tanah sering dalam kondisi berlapis-lapis dengan sifat-sifat
tanah yang berbeda pada setiap lapisan. Persamaan-persamaan kapasitas dukung
yang telah dipelajari sebelumnya hanya berlaku jika tanah homogen dengan tebal tak
terhingga. Jika tanah pendukung fondasi berlapis-lapis dengan sifat yang berbeda –
beda kapasitas dukung akan bertambah atau berkurang yang bergantung pada sifat
tiap-tiap lapisan tanahnya. Dalam kondisi tersebut, kadang-kadang zona geser pada
saat fondasi akan runtuh berkembang sampai memotong tanah lainyang berada
dibawahnya.
       Fondasi dipertimbangkan sebagai terletak pada tanah yang homogen (yaitu
bidang keruntuhanya hanya melewati satu jenis tanah) jika permukaan lapisan tanah
yang berbeda sifatnya,yang berada dibawahnya, berjarak paling sedikit 4B (B = lebar
fondasi) dari dasar fondasi.




 1. DUA LAPISAN LEMPUNG DENGAN SIFAT YANG BERBEDA


(a) Analisis Button
       Button (1953) mengusulkan persamaan kapasitas dukung untuk fondasi yang
terletak pada tanah lempung yang terdiri dari dua lapis (Gambar 1a). Bidang
keruntuhan dianggap berbentuk silender dan sudut gesek dalam tanah (φ) dianggap
nol. Button (1953) fondasi terletak di permukaan tanah lempung dengan kohesi c1 dan
dibawah tanah ini terletak lapisan dengan kohesi c2. Persamaan kapasitas dukung
untuk tanah lempung berlapis dinyatakan oleh
       qu = c1 Nc’                                                (1)


dengan    c1 = kohesi tanah lapis atas dan Nc’ adalah faktor kapasitas dukung yang
               diperoleh dari Gambar 1.b


(b) Analisis Vesic

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB                         Ir. Desiana Vidayanti MT
                                                            REKAYASA FUNDASI
Vesic (1970) menyarankan persamaan kapasitas dukung ultimit untuk fomdasi
yang terletak ditanah lempung, yang tanahnya terdiri dari 2 lapis, yaitu lempung lunak
pada bagian atas dan lempung kaku pada bagian bawah (Gambar 2) atau sebaliknya.




         Gambar 1, Faktor kapasitas dukung untuk lempung berlapis (Button,1953)


         Persamaan kapasitas dukung ultimit, bila tanah yang diatas lebih lunak daripada
yang dibawahnya dinyatakan oleh:


         qu = c1 Nm + Dfγ                                              (2.a)


Kapasitas dukung ultimit neto:
         qun = c1 Nm                                                   (2.b)


dengan
     c1= kohesi lapisan lempung atas
     Nm         = faktor kapasitas dukung (Gambar 2 atau Tabel     )
     Df         = kedalaman fondasi
     γ          = berat volume tanah dilapisan atas.
         Nilai-nilai Nm relatif aman untuk fondasi yang sangat kaku dan haris dipakai
dengan hati-hati bila fodasinya fleksibel. Didasarkan hasil pengujian Brown dan

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB                           Ir. Desiana Vidayanti MT
                                                              REKAYASA FUNDASI
Meyerhof (1969), Vesic menyarankan faktor reduksi untuk c1 pada Persamaan (2) bila
lempung mempunyai sensitigitas kira-kira 2, yaitu c1 digantikan dengan 0,75 c1.


         Kondisi kedua bila tanahnya terdiri dari lapisan lempung kaku di bagian atas
dan lempung lunak di bagian bawah, analisis harus memperhatikan keruntuhan
penetrasi ditepi fondasi dan faktor kapasitas dukung Nm dinyatakan oleh persamaan :


         Nm = 1/β + (c2/c1) λcNc (dengan Nm ≤ λcNc)                    (3)


dengan
     β          = indeks penetrasi = BL/ { 2 H ( B + L )}
     H          = jarak permukaan lapisan lempung bawah dengan dasar fondasi
                  (lihat Gambar 2)
     L,B        = berturut – turut adalah panjang dan lebar fondasi
     λcNc       = Nc’ = faktor kapasitas dukung yang memperhatikan koreksi bentuk
                   fondasi
     c1,c2      = berturut – turut kohesi pada lapiasan lempung atas dan bawah.


     Nilai Nm untuk kasus yang ke-2 ini harus tidak melebihi λcNc
     Untuk fondasi lingkaran dan bukur sangkar, β           = B/(4H) dengan Nc’ = 6,17.
     Untuk fondasi yang memanjang, β = B/(2H) dengan Nc’ = 5,14




Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB                             Ir. Desiana Vidayanti MT
                                                                REKAYASA FUNDASI
Gambar 2. Faktor kapasitas dukung Vesic untuk tanah kohesif berlapis
                                           (Vesic,1970)




    Tabel 1. Faktor kapasitas dukung Nm dari Vesic, untuk fondasi empat persegi
    panjang dengan L/B ≤ 5 (Vesic, 1970)




    Tabel 2. Faktor kapasitas dukung Nm dari Vesic, untuk fondasi bujur sangkar dan
    lingkaran L/B = 1 (Vesic, 1970)

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB                       Ir. Desiana Vidayanti MT
                                                          REKAYASA FUNDASI
Contoh soal 1 :
    Ditinjau dari suatu fondasi memanjang dengan lebar 2,5 m terletak permukaan
    tanah lempung berlapis. Kuat geser tak terdrainasi lapisan atas c1 = 50 KN/ m2
    dan lapisan dibawahnya c2 = 70 KN/ m2. Tebal lapisan lempung atas 1m
       a) Tentukan besarnya kapasitas dukung ultimit dengan cara Button (1953)
       b) Dengan hasil kapasitas dikung ultimit yang diperoleh, bandingkan bila
            dipakai   persamaan   kapasitas   dukung   Skempton   (1951)   dengan
            menganggap tanah homogen dengan c1= c2 = 50 KN/ m2
       c)   Jika kuat geser lapisan bawah c2 = 30 KN/ m2, bandingkan dengan hasil
            persamaan Skempton soal (b)




    Contoh soal 2 :




Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB                      Ir. Desiana Vidayanti MT
                                                         REKAYASA FUNDASI
Fondasi berbentuk lingkaran dengan diameter 8 m terletak pada tanah lempung
    berlapis, seperti Gambar C3.20.    Tebal lempung kaku bagian atas 2m. Data
    tanah
       1) Lempung 1 : c1 = 20 KN/ m2,φ1 = 0 0 , γ1 = 20 KN/ m2
       2) Lempung 2 : c2 = 80 KN/ m2,φ1 = 0 0 , γ2 = 20 KN/ m2
    Kedalam fondasi 1m. Tentukan besarnya kapasitas dukung ultimit dan kapasitas
    dukung ultimit neto dengan cara Vesic.




 2. TANAH GRANULER DI ATAS TANAH LEMPUNG


Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB                        Ir. Desiana Vidayanti MT
                                                           REKAYASA FUNDASI
Ditinjau sebuah fondasi dipermukaan tanah, yang tanahnya terdi dari 2 lapis.
Lapisan tanah bagian atas berupa tanah granuler setebal H ( c1 = 0, φ >0) dan lapisan
tanah dibawahnya berupa lempung jenuh ( c2 > 0, φ = 0) dengan tebal tak terhingga
(Gambar 3.a)




        Gambar 3. Fondasi pada tanah berlapis. Lapisan atas berupa tanah granuler
               dan lapisan bawah berupa lempung jenuh (Giroud, 1976)


       Pada lebar fondasi tertentu, jika bidang runtuh melewati kedua lapisan,
kapasitas dukung akan berada diantara jika fondasi pada pasir dan lempung. Untuk
lebar fondasi kecil, bidang runtuh hanya melewati lapisan pasir. Jika, dalam hal ini
kapasitas dukung sama dengan fondasi pada tanah pasir. Jadi, dalam hal ini kapasitas
dukung sama dengan fondasi pada pasir (qu1 =0,5 B N γ Nγ ). Namun, jika lebar fondasi
sangat lebih besar dibanding dengan tebal lapisan pasir (B >> H), sokongan lapisan
pasir dalam melawan keruntuhan geser sangat kecil, sehingga kapasitas dukung akan
mendekati sama dengan kapasitas dukung fondasi pada lempung.
       Gambar 3.b menunjukkaan variasi lebar fondasi (B) terhadap kapasitas dukung
ultimit (qu). Dapat terlihat bahwa terdapat suatu nilai lebar fondasi B optimumyang
menghasilkan   kapasitas   dukung   pondasi   maksimum.Kemudian      jika   B   sangat



Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB                        Ir. Desiana Vidayanti MT
                                                           REKAYASA FUNDASI
besarkapasitas dukung akan sama dengan kapasitas dukung pada tanah lempung (qu2
= c2N2). Pada kondisi ini, lapisan pasir hampit tyidak berpengaruh sama sekali terhadap
kapasitas dukung.
(a) Analisis Tsheng (1957)
        Tsheng (1957) mengusulakan persamaan-persamaan kapasitas dukung fondasi
yang terletak dipermukaan, untuk kondisi lapisan tanah yang terdiri dari 2 lapis, dengan
tanah permukaan berupa tanah granuler ( c = 0, φ >0) dan dibawahnya berupa tanah
lempung ( cu > 0, φ = 0) (Gambar 4). Persamaan kapasitas dukung fondasi memanjang
dipeermukaan, pada kondisi jangka pendek atau kondisi tak terdrainasi, dinyatakan
oleh:
        qu = c1 Nc’                  ; untuk 0 < H/B < 1,5               (4.a)
        qu = c2 Nc’ + 0,5 Bγ1Nγ’     ; untuk 1,5 < H/B < 3,5             (4.b)
        qu = 0,5 Bγ1Nγ’              ; untuk H/B > 3,5                   (4.c)


dengan :
        qu = kapasitas dukung fondasi ultimit memanjang dipermukaan
        c2 = kohesi tak terdrainasi (undrained) lempung
        Nc’, Nγ’ = faktort kapasitas dukung dari Gambar 4
        γ = berat volume tanah granuler




Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB                            Ir. Desiana Vidayanti MT
                                                               REKAYASA FUNDASI
Gambar 4. Faktor kapasitas dukung tanah berlapis (Tseng, 1957)


     Dari persamaan-persamaan diatas , dapat disimpulkan jika tebal lapisan tanah
granuler 3,5B, bidang runtuh yang terjadi hanya melewati lapisan tanah granuler saja.




Contoh Soal :
     Fondasi memanjang dengan lebar 1m dianggap terletak di pemukaan tanah pasir
dengan φ1 = 300 , c = 0, dan γ =15 KN/ m3. Tebal lapisan pasir 2m .Di bawah lapisan
pasir terdapat lapisan lempung dengan cu = 60KN/ m2 dan φ = 0. Selidiki apakah
fondasi aman terhadap keruntuhan kapasitas dukung, jika beban fondasi 110KN/m1
dan F = 3?




SUMBER :
Hardiyatmo, Hary Christady, Teknik Fondasi I, Edisi ke 2, PT Gramedia Pustaka Utama,
Jakarta 2002




Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB                          Ir. Desiana Vidayanti MT
                                                             REKAYASA FUNDASI

Contenu connexe

Tendances

perhitungan jembatan
perhitungan jembatanperhitungan jembatan
perhitungan jembatanFarid Thahura
 
Eksentrisitas pada-pondasi
Eksentrisitas pada-pondasiEksentrisitas pada-pondasi
Eksentrisitas pada-pondasidwidam
 
Tugas-Tugas Beton 1-10
Tugas-Tugas Beton 1-10Tugas-Tugas Beton 1-10
Tugas-Tugas Beton 1-10noussevarenna
 
Daya dukung pondasi dengan analisis terzaghi
Daya dukung pondasi dengan analisis terzaghiDaya dukung pondasi dengan analisis terzaghi
Daya dukung pondasi dengan analisis terzaghiAyu Fatimah Zahra
 
Penurunan pondasi
Penurunan pondasiPenurunan pondasi
Penurunan pondasiAndre Az
 
Perkerasan jalan raya kelompok dhanes
Perkerasan jalan raya kelompok dhanesPerkerasan jalan raya kelompok dhanes
Perkerasan jalan raya kelompok dhanesrakesword
 
Modul 4 sesi 1 batang tekan
Modul 4  sesi 1 batang tekanModul 4  sesi 1 batang tekan
Modul 4 sesi 1 batang tekanIndah Rosa
 
Kuat geser tanah.pptx
Kuat geser tanah.pptxKuat geser tanah.pptx
Kuat geser tanah.pptxMufid Rahmadi
 
Geometrik Jalan Raya (Perencanaan)
Geometrik Jalan Raya (Perencanaan)Geometrik Jalan Raya (Perencanaan)
Geometrik Jalan Raya (Perencanaan)andribacotid
 
Laporan tugas struktur baja
Laporan tugas struktur bajaLaporan tugas struktur baja
Laporan tugas struktur bajatanchul
 
Pelebaran perkerasan pada tikungan kelas 1
Pelebaran perkerasan pada tikungan kelas 1Pelebaran perkerasan pada tikungan kelas 1
Pelebaran perkerasan pada tikungan kelas 1Bayu Janasuputra
 
Modul 7-bangunan portal , statika dan mekanika dasar
Modul 7-bangunan portal ,  statika dan mekanika dasar Modul 7-bangunan portal ,  statika dan mekanika dasar
Modul 7-bangunan portal , statika dan mekanika dasar MOSES HADUN
 

Tendances (20)

Soil study thesis
Soil study thesisSoil study thesis
Soil study thesis
 
perhitungan jembatan
perhitungan jembatanperhitungan jembatan
perhitungan jembatan
 
Eksentrisitas pada-pondasi
Eksentrisitas pada-pondasiEksentrisitas pada-pondasi
Eksentrisitas pada-pondasi
 
Tugas-Tugas Beton 1-10
Tugas-Tugas Beton 1-10Tugas-Tugas Beton 1-10
Tugas-Tugas Beton 1-10
 
Daya dukung pondasi dengan analisis terzaghi
Daya dukung pondasi dengan analisis terzaghiDaya dukung pondasi dengan analisis terzaghi
Daya dukung pondasi dengan analisis terzaghi
 
Penurunan pondasi
Penurunan pondasiPenurunan pondasi
Penurunan pondasi
 
Perkerasan jalan raya kelompok dhanes
Perkerasan jalan raya kelompok dhanesPerkerasan jalan raya kelompok dhanes
Perkerasan jalan raya kelompok dhanes
 
Grafik nomogram
Grafik nomogramGrafik nomogram
Grafik nomogram
 
Modul 4 sesi 1 batang tekan
Modul 4  sesi 1 batang tekanModul 4  sesi 1 batang tekan
Modul 4 sesi 1 batang tekan
 
Kuat geser tanah.pptx
Kuat geser tanah.pptxKuat geser tanah.pptx
Kuat geser tanah.pptx
 
2. pci girder
2. pci girder2. pci girder
2. pci girder
 
Bab 3 geser langsung
Bab 3 geser langsungBab 3 geser langsung
Bab 3 geser langsung
 
Mekanika Tanah II (Teori Tekanan Tanah Lateral)
Mekanika Tanah II (Teori Tekanan Tanah Lateral)Mekanika Tanah II (Teori Tekanan Tanah Lateral)
Mekanika Tanah II (Teori Tekanan Tanah Lateral)
 
Geometrik Jalan Raya (Perencanaan)
Geometrik Jalan Raya (Perencanaan)Geometrik Jalan Raya (Perencanaan)
Geometrik Jalan Raya (Perencanaan)
 
Laporan tugas struktur baja
Laporan tugas struktur bajaLaporan tugas struktur baja
Laporan tugas struktur baja
 
Pelebaran perkerasan pada tikungan kelas 1
Pelebaran perkerasan pada tikungan kelas 1Pelebaran perkerasan pada tikungan kelas 1
Pelebaran perkerasan pada tikungan kelas 1
 
Perhitungan tulangAN kolom
Perhitungan tulangAN kolomPerhitungan tulangAN kolom
Perhitungan tulangAN kolom
 
Pemadatan tanah
Pemadatan tanahPemadatan tanah
Pemadatan tanah
 
Metode cross
Metode crossMetode cross
Metode cross
 
Modul 7-bangunan portal , statika dan mekanika dasar
Modul 7-bangunan portal ,  statika dan mekanika dasar Modul 7-bangunan portal ,  statika dan mekanika dasar
Modul 7-bangunan portal , statika dan mekanika dasar
 

En vedette

Daya dukung pondasi dengan analisis terzaghi
Daya dukung pondasi dengan analisis terzaghiDaya dukung pondasi dengan analisis terzaghi
Daya dukung pondasi dengan analisis terzaghiAyu Fatimah Zahra
 
Metode terzaghi wahyudi
Metode terzaghi wahyudiMetode terzaghi wahyudi
Metode terzaghi wahyudiWahh Yudi
 
Perhitungan ting bor
Perhitungan ting borPerhitungan ting bor
Perhitungan ting borNeng Tea
 
kapasitas daya dukung friksi pondasi tiang pancang_ayufatimahzahra
kapasitas daya dukung friksi pondasi tiang pancang_ayufatimahzahrakapasitas daya dukung friksi pondasi tiang pancang_ayufatimahzahra
kapasitas daya dukung friksi pondasi tiang pancang_ayufatimahzahraAyu Fatimah Zahra
 
07 pengaruh air-tanah-contoh-soal-1
07 pengaruh air-tanah-contoh-soal-107 pengaruh air-tanah-contoh-soal-1
07 pengaruh air-tanah-contoh-soal-1Surya Budi
 
72219130 sondir
72219130 sondir72219130 sondir
72219130 sondirBunz Lynch
 
Soil Investigation - Uji Sondir
Soil Investigation - Uji SondirSoil Investigation - Uji Sondir
Soil Investigation - Uji SondirEdi Supriyanto
 
Desain Pondasi
Desain PondasiDesain Pondasi
Desain PondasiNanang s
 
GeoTek Kestabilan Lereng
GeoTek Kestabilan LerengGeoTek Kestabilan Lereng
GeoTek Kestabilan LerengAyu Kuleh Putri
 
Spesifikasi penguatan tebing
Spesifikasi penguatan tebingSpesifikasi penguatan tebing
Spesifikasi penguatan tebingKetut Swandana
 
Tembok penahan
Tembok penahanTembok penahan
Tembok penahanUTHM
 
Contoh metoda pelaksanaan drainase
Contoh metoda pelaksanaan drainaseContoh metoda pelaksanaan drainase
Contoh metoda pelaksanaan drainaseMetza d'Arch
 
Metoda pelaksanaan Sheet Pile
Metoda pelaksanaan Sheet PileMetoda pelaksanaan Sheet Pile
Metoda pelaksanaan Sheet PileIMRA MORALDY
 
SOP Pekerjaan Konstruksi
SOP Pekerjaan KonstruksiSOP Pekerjaan Konstruksi
SOP Pekerjaan KonstruksiJocky Nahor
 

En vedette (19)

Daya dukung pondasi dengan analisis terzaghi
Daya dukung pondasi dengan analisis terzaghiDaya dukung pondasi dengan analisis terzaghi
Daya dukung pondasi dengan analisis terzaghi
 
Modul teknik pondasi 1
Modul   teknik pondasi 1Modul   teknik pondasi 1
Modul teknik pondasi 1
 
Metode terzaghi wahyudi
Metode terzaghi wahyudiMetode terzaghi wahyudi
Metode terzaghi wahyudi
 
Perhitungan ting bor
Perhitungan ting borPerhitungan ting bor
Perhitungan ting bor
 
Metode penanganan kelongsoran dalam menjaga infrastruktur yang telah ada
Metode penanganan kelongsoran dalam menjaga infrastruktur yang telah adaMetode penanganan kelongsoran dalam menjaga infrastruktur yang telah ada
Metode penanganan kelongsoran dalam menjaga infrastruktur yang telah ada
 
kapasitas daya dukung friksi pondasi tiang pancang_ayufatimahzahra
kapasitas daya dukung friksi pondasi tiang pancang_ayufatimahzahrakapasitas daya dukung friksi pondasi tiang pancang_ayufatimahzahra
kapasitas daya dukung friksi pondasi tiang pancang_ayufatimahzahra
 
07 pengaruh air-tanah-contoh-soal-1
07 pengaruh air-tanah-contoh-soal-107 pengaruh air-tanah-contoh-soal-1
07 pengaruh air-tanah-contoh-soal-1
 
Software Sondir
Software SondirSoftware Sondir
Software Sondir
 
72219130 sondir
72219130 sondir72219130 sondir
72219130 sondir
 
Rekayasa pondasi i haridan
Rekayasa pondasi i haridanRekayasa pondasi i haridan
Rekayasa pondasi i haridan
 
Soil Investigation - Uji Sondir
Soil Investigation - Uji SondirSoil Investigation - Uji Sondir
Soil Investigation - Uji Sondir
 
Desain Pondasi
Desain PondasiDesain Pondasi
Desain Pondasi
 
GeoTek Kestabilan Lereng
GeoTek Kestabilan LerengGeoTek Kestabilan Lereng
GeoTek Kestabilan Lereng
 
Spesifikasi penguatan tebing
Spesifikasi penguatan tebingSpesifikasi penguatan tebing
Spesifikasi penguatan tebing
 
Tembok penahan
Tembok penahanTembok penahan
Tembok penahan
 
Contoh metoda pelaksanaan drainase
Contoh metoda pelaksanaan drainaseContoh metoda pelaksanaan drainase
Contoh metoda pelaksanaan drainase
 
Perhitungan dinding penahan tanah
Perhitungan dinding penahan tanahPerhitungan dinding penahan tanah
Perhitungan dinding penahan tanah
 
Metoda pelaksanaan Sheet Pile
Metoda pelaksanaan Sheet PileMetoda pelaksanaan Sheet Pile
Metoda pelaksanaan Sheet Pile
 
SOP Pekerjaan Konstruksi
SOP Pekerjaan KonstruksiSOP Pekerjaan Konstruksi
SOP Pekerjaan Konstruksi
 

Similaire à Daya dukung tanah berlapis 1

Teori Desain Pondasi Tapak.pdf
Teori Desain Pondasi Tapak.pdfTeori Desain Pondasi Tapak.pdf
Teori Desain Pondasi Tapak.pdfSetiawanHendron
 
Desain fondasi-tiang-pancang1
Desain fondasi-tiang-pancang1Desain fondasi-tiang-pancang1
Desain fondasi-tiang-pancang1Syah Rin
 
MEKANIKA_TANAH_Tegangan_Efektif part 1.pptx
MEKANIKA_TANAH_Tegangan_Efektif part 1.pptxMEKANIKA_TANAH_Tegangan_Efektif part 1.pptx
MEKANIKA_TANAH_Tegangan_Efektif part 1.pptxRahmiAulia35
 
3. Daya dukung pondasi dangkal kasus khusus.pdf
3. Daya dukung pondasi dangkal kasus khusus.pdf3. Daya dukung pondasi dangkal kasus khusus.pdf
3. Daya dukung pondasi dangkal kasus khusus.pdfAchmadMaulana59
 
15 29-1-sm (1)
15 29-1-sm (1)15 29-1-sm (1)
15 29-1-sm (1)m ikbal
 
10 ppt daya-dukung-tanah
10 ppt daya-dukung-tanah10 ppt daya-dukung-tanah
10 ppt daya-dukung-tanahJaka Jaka
 
catch us if u can
catch us if u cancatch us if u can
catch us if u cansevenfoo
 

Similaire à Daya dukung tanah berlapis 1 (13)

Desain fondasi-tiang-pancang1
Desain fondasi-tiang-pancang1Desain fondasi-tiang-pancang1
Desain fondasi-tiang-pancang1
 
Teori Desain Pondasi Tapak.pdf
Teori Desain Pondasi Tapak.pdfTeori Desain Pondasi Tapak.pdf
Teori Desain Pondasi Tapak.pdf
 
Pondasi cerucuk
Pondasi cerucukPondasi cerucuk
Pondasi cerucuk
 
Desain fondasi-tiang-pancang1
Desain fondasi-tiang-pancang1Desain fondasi-tiang-pancang1
Desain fondasi-tiang-pancang1
 
MEKANIKA_TANAH_Tegangan_Efektif part 1.pptx
MEKANIKA_TANAH_Tegangan_Efektif part 1.pptxMEKANIKA_TANAH_Tegangan_Efektif part 1.pptx
MEKANIKA_TANAH_Tegangan_Efektif part 1.pptx
 
Penurunan
PenurunanPenurunan
Penurunan
 
3. Daya dukung pondasi dangkal kasus khusus.pdf
3. Daya dukung pondasi dangkal kasus khusus.pdf3. Daya dukung pondasi dangkal kasus khusus.pdf
3. Daya dukung pondasi dangkal kasus khusus.pdf
 
15 29-1-sm (1)
15 29-1-sm (1)15 29-1-sm (1)
15 29-1-sm (1)
 
Perencanaan perkerasan jalan raya
Perencanaan perkerasan jalan rayaPerencanaan perkerasan jalan raya
Perencanaan perkerasan jalan raya
 
10 ppt daya-dukung-tanah
10 ppt daya-dukung-tanah10 ppt daya-dukung-tanah
10 ppt daya-dukung-tanah
 
catch us if u can
catch us if u cancatch us if u can
catch us if u can
 
Despon 1
Despon 1Despon 1
Despon 1
 
1824 chapter 2
1824 chapter 21824 chapter 2
1824 chapter 2
 

Daya dukung tanah berlapis 1

  • 1. Program Studi Teknik Sipil 9 Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Mercu Buana MODUL 9 KAPASITAS DUKUNG FONDASI PADA TANAH BERLAPIS Dalam kondisi alam, tanah sering dalam kondisi berlapis-lapis dengan sifat-sifat tanah yang berbeda pada setiap lapisan. Persamaan-persamaan kapasitas dukung yang telah dipelajari sebelumnya hanya berlaku jika tanah homogen dengan tebal tak terhingga. Jika tanah pendukung fondasi berlapis-lapis dengan sifat yang berbeda – beda kapasitas dukung akan bertambah atau berkurang yang bergantung pada sifat tiap-tiap lapisan tanahnya. Dalam kondisi tersebut, kadang-kadang zona geser pada saat fondasi akan runtuh berkembang sampai memotong tanah lainyang berada dibawahnya. Fondasi dipertimbangkan sebagai terletak pada tanah yang homogen (yaitu bidang keruntuhanya hanya melewati satu jenis tanah) jika permukaan lapisan tanah yang berbeda sifatnya,yang berada dibawahnya, berjarak paling sedikit 4B (B = lebar fondasi) dari dasar fondasi. 1. DUA LAPISAN LEMPUNG DENGAN SIFAT YANG BERBEDA (a) Analisis Button Button (1953) mengusulkan persamaan kapasitas dukung untuk fondasi yang terletak pada tanah lempung yang terdiri dari dua lapis (Gambar 1a). Bidang keruntuhan dianggap berbentuk silender dan sudut gesek dalam tanah (φ) dianggap nol. Button (1953) fondasi terletak di permukaan tanah lempung dengan kohesi c1 dan dibawah tanah ini terletak lapisan dengan kohesi c2. Persamaan kapasitas dukung untuk tanah lempung berlapis dinyatakan oleh qu = c1 Nc’ (1) dengan c1 = kohesi tanah lapis atas dan Nc’ adalah faktor kapasitas dukung yang diperoleh dari Gambar 1.b (b) Analisis Vesic Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir. Desiana Vidayanti MT REKAYASA FUNDASI
  • 2. Vesic (1970) menyarankan persamaan kapasitas dukung ultimit untuk fomdasi yang terletak ditanah lempung, yang tanahnya terdiri dari 2 lapis, yaitu lempung lunak pada bagian atas dan lempung kaku pada bagian bawah (Gambar 2) atau sebaliknya. Gambar 1, Faktor kapasitas dukung untuk lempung berlapis (Button,1953) Persamaan kapasitas dukung ultimit, bila tanah yang diatas lebih lunak daripada yang dibawahnya dinyatakan oleh: qu = c1 Nm + Dfγ (2.a) Kapasitas dukung ultimit neto: qun = c1 Nm (2.b) dengan c1= kohesi lapisan lempung atas Nm = faktor kapasitas dukung (Gambar 2 atau Tabel ) Df = kedalaman fondasi γ = berat volume tanah dilapisan atas. Nilai-nilai Nm relatif aman untuk fondasi yang sangat kaku dan haris dipakai dengan hati-hati bila fodasinya fleksibel. Didasarkan hasil pengujian Brown dan Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir. Desiana Vidayanti MT REKAYASA FUNDASI
  • 3. Meyerhof (1969), Vesic menyarankan faktor reduksi untuk c1 pada Persamaan (2) bila lempung mempunyai sensitigitas kira-kira 2, yaitu c1 digantikan dengan 0,75 c1. Kondisi kedua bila tanahnya terdiri dari lapisan lempung kaku di bagian atas dan lempung lunak di bagian bawah, analisis harus memperhatikan keruntuhan penetrasi ditepi fondasi dan faktor kapasitas dukung Nm dinyatakan oleh persamaan : Nm = 1/β + (c2/c1) λcNc (dengan Nm ≤ λcNc) (3) dengan β = indeks penetrasi = BL/ { 2 H ( B + L )} H = jarak permukaan lapisan lempung bawah dengan dasar fondasi (lihat Gambar 2) L,B = berturut – turut adalah panjang dan lebar fondasi λcNc = Nc’ = faktor kapasitas dukung yang memperhatikan koreksi bentuk fondasi c1,c2 = berturut – turut kohesi pada lapiasan lempung atas dan bawah. Nilai Nm untuk kasus yang ke-2 ini harus tidak melebihi λcNc Untuk fondasi lingkaran dan bukur sangkar, β = B/(4H) dengan Nc’ = 6,17. Untuk fondasi yang memanjang, β = B/(2H) dengan Nc’ = 5,14 Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir. Desiana Vidayanti MT REKAYASA FUNDASI
  • 4. Gambar 2. Faktor kapasitas dukung Vesic untuk tanah kohesif berlapis (Vesic,1970) Tabel 1. Faktor kapasitas dukung Nm dari Vesic, untuk fondasi empat persegi panjang dengan L/B ≤ 5 (Vesic, 1970) Tabel 2. Faktor kapasitas dukung Nm dari Vesic, untuk fondasi bujur sangkar dan lingkaran L/B = 1 (Vesic, 1970) Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir. Desiana Vidayanti MT REKAYASA FUNDASI
  • 5. Contoh soal 1 : Ditinjau dari suatu fondasi memanjang dengan lebar 2,5 m terletak permukaan tanah lempung berlapis. Kuat geser tak terdrainasi lapisan atas c1 = 50 KN/ m2 dan lapisan dibawahnya c2 = 70 KN/ m2. Tebal lapisan lempung atas 1m a) Tentukan besarnya kapasitas dukung ultimit dengan cara Button (1953) b) Dengan hasil kapasitas dikung ultimit yang diperoleh, bandingkan bila dipakai persamaan kapasitas dukung Skempton (1951) dengan menganggap tanah homogen dengan c1= c2 = 50 KN/ m2 c) Jika kuat geser lapisan bawah c2 = 30 KN/ m2, bandingkan dengan hasil persamaan Skempton soal (b) Contoh soal 2 : Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir. Desiana Vidayanti MT REKAYASA FUNDASI
  • 6. Fondasi berbentuk lingkaran dengan diameter 8 m terletak pada tanah lempung berlapis, seperti Gambar C3.20. Tebal lempung kaku bagian atas 2m. Data tanah 1) Lempung 1 : c1 = 20 KN/ m2,φ1 = 0 0 , γ1 = 20 KN/ m2 2) Lempung 2 : c2 = 80 KN/ m2,φ1 = 0 0 , γ2 = 20 KN/ m2 Kedalam fondasi 1m. Tentukan besarnya kapasitas dukung ultimit dan kapasitas dukung ultimit neto dengan cara Vesic. 2. TANAH GRANULER DI ATAS TANAH LEMPUNG Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir. Desiana Vidayanti MT REKAYASA FUNDASI
  • 7. Ditinjau sebuah fondasi dipermukaan tanah, yang tanahnya terdi dari 2 lapis. Lapisan tanah bagian atas berupa tanah granuler setebal H ( c1 = 0, φ >0) dan lapisan tanah dibawahnya berupa lempung jenuh ( c2 > 0, φ = 0) dengan tebal tak terhingga (Gambar 3.a) Gambar 3. Fondasi pada tanah berlapis. Lapisan atas berupa tanah granuler dan lapisan bawah berupa lempung jenuh (Giroud, 1976) Pada lebar fondasi tertentu, jika bidang runtuh melewati kedua lapisan, kapasitas dukung akan berada diantara jika fondasi pada pasir dan lempung. Untuk lebar fondasi kecil, bidang runtuh hanya melewati lapisan pasir. Jika, dalam hal ini kapasitas dukung sama dengan fondasi pada tanah pasir. Jadi, dalam hal ini kapasitas dukung sama dengan fondasi pada pasir (qu1 =0,5 B N γ Nγ ). Namun, jika lebar fondasi sangat lebih besar dibanding dengan tebal lapisan pasir (B >> H), sokongan lapisan pasir dalam melawan keruntuhan geser sangat kecil, sehingga kapasitas dukung akan mendekati sama dengan kapasitas dukung fondasi pada lempung. Gambar 3.b menunjukkaan variasi lebar fondasi (B) terhadap kapasitas dukung ultimit (qu). Dapat terlihat bahwa terdapat suatu nilai lebar fondasi B optimumyang menghasilkan kapasitas dukung pondasi maksimum.Kemudian jika B sangat Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir. Desiana Vidayanti MT REKAYASA FUNDASI
  • 8. besarkapasitas dukung akan sama dengan kapasitas dukung pada tanah lempung (qu2 = c2N2). Pada kondisi ini, lapisan pasir hampit tyidak berpengaruh sama sekali terhadap kapasitas dukung. (a) Analisis Tsheng (1957) Tsheng (1957) mengusulakan persamaan-persamaan kapasitas dukung fondasi yang terletak dipermukaan, untuk kondisi lapisan tanah yang terdiri dari 2 lapis, dengan tanah permukaan berupa tanah granuler ( c = 0, φ >0) dan dibawahnya berupa tanah lempung ( cu > 0, φ = 0) (Gambar 4). Persamaan kapasitas dukung fondasi memanjang dipeermukaan, pada kondisi jangka pendek atau kondisi tak terdrainasi, dinyatakan oleh: qu = c1 Nc’ ; untuk 0 < H/B < 1,5 (4.a) qu = c2 Nc’ + 0,5 Bγ1Nγ’ ; untuk 1,5 < H/B < 3,5 (4.b) qu = 0,5 Bγ1Nγ’ ; untuk H/B > 3,5 (4.c) dengan : qu = kapasitas dukung fondasi ultimit memanjang dipermukaan c2 = kohesi tak terdrainasi (undrained) lempung Nc’, Nγ’ = faktort kapasitas dukung dari Gambar 4 γ = berat volume tanah granuler Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir. Desiana Vidayanti MT REKAYASA FUNDASI
  • 9. Gambar 4. Faktor kapasitas dukung tanah berlapis (Tseng, 1957) Dari persamaan-persamaan diatas , dapat disimpulkan jika tebal lapisan tanah granuler 3,5B, bidang runtuh yang terjadi hanya melewati lapisan tanah granuler saja. Contoh Soal : Fondasi memanjang dengan lebar 1m dianggap terletak di pemukaan tanah pasir dengan φ1 = 300 , c = 0, dan γ =15 KN/ m3. Tebal lapisan pasir 2m .Di bawah lapisan pasir terdapat lapisan lempung dengan cu = 60KN/ m2 dan φ = 0. Selidiki apakah fondasi aman terhadap keruntuhan kapasitas dukung, jika beban fondasi 110KN/m1 dan F = 3? SUMBER : Hardiyatmo, Hary Christady, Teknik Fondasi I, Edisi ke 2, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta 2002 Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir. Desiana Vidayanti MT REKAYASA FUNDASI