SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  26
Télécharger pour lire hors ligne
i
HALAMAN JUDUL
LAPORAN LABORATORIUM MESIN LISTRIK
Pengujian Rutin Transformator 3 Fasa
Kelas : II B – D4
Lelompok : 1
Penanggung Jawab : Abdan Arsyad / 1241150014
Anggota Kelompok :
1. Akmal Auliya A. / 1241150041
2. Eza Rizky R. / 1241150011
3. Sufyan Hadi H. / 1241150048
4. Raudah Freedawn M. / 1241150049
5. Ilyas / 1241150003
PROGRAM STUDI SISTEM KELISTRIKAN JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI MALANG
2014
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................................i
DAFTAR ISI.................................................................................................................ii
KATA PENGANTAR ....................................................................................................iii
PENDAHULUAN.........................................................................................................iv
I. PENGUJIAN TAHANAN ISOLASI ................................................................................1
Prosedur Percobaan tahanan isolasi........................................................................5
II. PENGUJIAN TAHANAN KUMPARAN ........................................................................6
Prosedur Percobaan tahanan kumparan .................................................................8
III. PENGUJIAN RUGI BESI DAN ARUS BEBAN NOL........................................................9
Prosedur pengujian pengujian rugi besi dan arus beban nol (Open Circuit).............12
IV. PERCOBAAN SHORT CIRCUIT ...............................................................................13
Prosedur Percobaan short circuit ..........................................................................14
V. PENGUJIAN PERBANDINGAN BELITAN TRANSFORMATOR .....................................16
Prosedur Percobaan Perbandingan Belitan Transformator.....................................17
VI. PENGUJIAN VECTOR GROUP TRANSFORMATOR...................................................18
Prosedur percobaan berdasarkan standart pengujian vector group transformator .21
Prosedur Percobaan dengan Truth Table...............................................................22
iii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur semoga selalu tetap tercurahkan kepada ALLAH SWT
karena atas limpahan rakhmad serta hidayah-nya sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas Mata Kuliah Mesin Listrik untuk membuat sebuah laporan
tentang “Prosedur Pengujian Rutin Transformator 3 fasa” dengan mudah dan
lancar. Laporan Mata Kuliah Mesin Listrik ini kami susun untuk memenuhi tugas
semester genap. Pada kesempatan ini kami juga ingin mengucapkan banyak terima
kasih kepada :
1. RACHMAT SUTJIPTO ,B.TECH. ,MMT selaku dosen pembimbing
mata kuliah Mesin Listrik.
2. Orang tua kami yang memberikan dukungan baik secara materi maupun
nonmateri.
3. Teman-teman yang membantu pelaksanaan kegiatan.
4. Serta semua pihak yang turut membantu melancarkan dalam
pelaksanaan tugas kami ini
Apabila dalam penyusunan tugas ini terdapat kesalahan kata-kata kami mohon maaf
karena sebagai makhluk tuhan yang tak sempurna pasti memiliki kekurangan. Kami
juga mengharapkan semoga tugas yang kami susun sedemikian rupa dapat memberi
manfaat yang berguna bagi para pembaca.
Malang, April 2014
Penyusun
iv
PENDAHULUAN
Pengujian transformator dilaksanakan menurut SPLN’50-1982 dengan melalui tiga
macam pengujian, sebagaimana diuraikan juga dalam IEC 76 (1976), yaitu:
a. Pengujian Rutin
Pengujian rutin adalah pengujian yang dilakukan terhadap setiap transformator,
meliputi:
 pengujian tahanan isolasi
 pengujian tahanan kumparan
 pengujian perbandingan belitan
 pengujian vector group
 pengujian rugi besi dan arus beban kosong
 pengujian rugi tembaga dan impedansi
 pengujian tegangan terapan (Withstand Test)
 pengujian tegangan induksi (Induce Test).
b. Pengujian Jenis
Pengujian jenis adalah pengujian yang dilaksanakan terhadap sebuah
transformator yang mewakili transformator lainnya yang sejenis, untuk
menunjukkan bahwa semua transformator jenis ini memenuhi persyaratan yang
belum diliput oleh pengujian rutin. Pengujian jenis terdiri dari pengujian:
 pengujian kenaikan suhu
 pengujian impedansi
c. Pengujian khusus
Pengujian khusus adalah pengujian yang lain dari uji rutin dan jenis, dilaksanakan
atas persetujuan pabrik denga pembeli dan hanya dilaksanakan terhadap satu
atau lebih transformator dari sejumlah transformator yang dipesan dalam suatu
kontrak. Pengujian khusus meliputi :
 dielektrik
 pengujian impedansi urutan nol pada transformator tiga phasa
 hubung singkat
 harmonik pada arus beban kosong
 tingkat bunyi akuistik
 daya yang diambil oleh motor-motor kipas dan pompa minyak.
1
I. PENGUJIAN TAHANAN ISOLASI
I. Tujuan
1. Untuk mengetahui secara dini kondisi isolasi trafo.
2. Untuk mengetahui kemungkinan adanya ganguan hubung singkat
3. Untuk memastikan transformator cukup aman untuk diberi
tegangan.
II. Dasar Teori
Pengukuran tahanan isolasi belitan trafo ialah proses pengukuran
dengan suatu alat ukur Insulation Tester untuk memperoleh hasil
(nilai/besaran) tahanan isolasi trafo tenaga antara bagian yang diberi
tegangan (fasa) terhadap badan (Case) maupun antar belitan primer,
sekunder. Pengukuran tahanan isolasi dilakukan pula untuk
mengetahui nilai tahanan isolasi trafo ukur seperti trafo arus dan trafo
tegangan namun ada beberapa ketentuan (batasan – batasan) yang
harus dipenuhi sehingga diperoleh harga yang optimal.
Oleh karena itu, salah satu cara meyakinkan bahwa trafo cukup
aman untuk diberi tegangan adalah dengan mengukur tahanan
isolasinya.Dengan kita mengetahui tahanan isolasi trafo maka itu
akan memberikan jaminan keamanan bagi trafo itu sendiri sehingga
terhindar dari kegagalan isolasi.
Hasil pengukuran tahanan isolasi belitan trafo juga dipengaruhi
oleh kebersihan permukaan isolator bushing, suhu trafo, faktor usia
dan kelembaban udara di sekitarnya.
 Standart tahanan isolasi transformator sesuai rekomendasi
NEMA
2
 Megger
Meger adalah alat untuk mengukur besarnya nilai tahanan isolasi. Salah
satu contoh penggunaan dari alat ukur ini adalah untuk mengukur
kemungkinan gangguan lain adalah terjadinya hubung singkat pada belitan
antar phasa, antara phasa dengan bodi dan antar belitan pada phasa yang
sama, Megger digunakan untuk mengukur tahanan isolasi instalasi
tegangan menengah maupun tegangan rendah.
Untuk menentukan sumber tegangan megger yang dipilih tidak hanya
tergantung dari batas pengukur, akan tetapi juga terhadap tegangan kerja
(system tegangan) dari peralatan ataupun instalasi yang akan diuji
isolasinya.
Berikut adalah contoh standart pemberian tegangan pada megger pada
pengukuran tahanan isolasi transformator`:
 Pengukuran tahanan isolasi terdiri dari :
- Sisi kumparan HV – Ground
- Sisi kumparan HV – sisi kumparan LV.
- Sisi kumparan LV – Ground.
III. Alat dan Bahan
1. Transformator 3 phasa 5 kVA 1 buah
2. Insulation tester (megger) 1 buah
3. Kabel penghubung secukupnya
3
IV. Rangkaian Percobaan
Insulation
tester
R
S
T
r
s
t
HV LV
Gnd
Gambar 3.1. Rangkaian percobaan tahanan isolasi sisi HV – ground
Insulation
tester
R
S
T
r
s
t
HV LV
Gambar 3.2. Percobaan tahanan isolasi Sisi kumparan HV – sisi kumparan LV
4
Insulation
tester
R
S
T
r
s
t
HV LV
Gnd
Gambar 3.3. Percobaan tahanan isolasi Sisi kumparan LV – ground
R
S
T
r
s
HV LV
Insulation
tester
t
Gambar 3.4. Percobaan tahanan isolasi antar kumparan di sisi HV
Insulation
tester
R
S
T
r
s
t
HV LV
Gambar 3.5. Percobaan tahanan isolasi antar kumparan di sisi LV
5
V. Prosedur Percobaan tahanan isolasi
1. Alat dan Bahan dipersiapkan
2. Transformator telah dipastikan tidak terhubung dengan sumber
tegangan.
3. Kondisi batrei pada megger telah diperiksa, kondisi batrei
dipastikan melewati “batrei good”
4. Peralatan dirangkai sesuai gambar rangkaian percobaan.
5. Megger dihubungkan secara pararel dengan titik yang akan
diukur.
6. Hasil pengukuran pada megger dicatat pada tabel
7. Analisis dan kesimpulan dibuat dari hasil pengujian tahanan isolasi
pada transformator yang telah diuji tersebut.
VI. Tabel Hasil Pengukuran Tahanan Isolasi
 Pengukuran sisi HV trafo
Ket Hasil
R-S ~
S-T ~
R-T ~
R-N 0
S-N 0
T-N 0
 Pengukuran sisi LV trafo
Ket Hasil
r-s ~
s-t ~
r-t ~
r-n 0
s-n 0
t-n 0
 Pengukuran antar kumparan HV dan LV
Ket Hasil
R-s ~
S-t ~
R-t ~
6
II. PENGUJIAN TAHANAN KUMPARAN
I. Tujuan
1. Untuk mengetahui tahanan belitan transformator
2. Untuk mengetahui dan memastikan sisi HV dan LV
3. Mengetahui keseimbangan dan kontinuitas trafo.
II. Dasar Teori
Pengukuran tahanan kumparan adalah untuk mengetahui berapa
nilai tahanan pada kumparan trafo yang akan menimbulkan panas bila
kumparan tersebut dialiri arus. Pengujian tahanan kumparan tersebut
dapat digunakan untuk membuktikan benar tidaknya keterangan sisi
HV dan LV yang ada pada name plate. Sisi HV memiliki banyak lilitan
dibanding dengan sisi LV sehingga besarnya tahanan belitan pada sisi
HV lebih besar dibanding pada sisi LV. Percobaan ini dilakukan
sebelum trafo dihubungkan.
Jika hambatan besar maka tegangan juga besar hal ini sesuai
dengan hukum Ohm : V = I x R
Dari rumus diatas dapat disimpulkan bahwa arus yang ada pada sisi
HV lebih kecil dibandingkan dengan arus yang ada di sisi LV.
Dengan tes tersebut (pengukuran sebelum dihubungkan) kita juga
bisa mengetahui kontinuitas pada trafo tersebut. Kita bisa mengetahui
lilitan pada trafo tersebut dalam kondisi terputus atau short.
Dari hasil tes tersebut juga bisa dijadikan indikator untuk trafo 3
fasa, apakah trafo 3 fasa tersebut dalam keadaan setimbang atau tidak
ditinjau dari sisi nilai tahanan kumparannya. Pembandingan dilakukan
pada tiga hasil tes tahanan kumparan (fasa R,S,T dengan netralnya)
ketika trafo sudah dihubungkan. Jika ketiga hasil tes tersebut hasilnya
hampir sama, maka trafo tersebut bisa dikatakan dalam keadaan
seimbang. Karena jika masing-masing tahanan kumparan pada tiap
fasa hampir sama, maka rugi-rugi yang terjadi ketika kumparan dialiri
arus juga sama, sehingga memungkinkan adanya keluaran yang
seimbang dari ketiga fasa trafo. Menurut standard IEC ketidak
seimbangan beban yang diijinkan adalah 5% ,karena dengan
tingginya ketidak seimbangan beban maka berpengaruh sekali
terhadap besarnya arus netral
7
Pengukuran tahanan kumparan tersebut terdiri dari:
 Pengukuran sebelum dihubungkan
Untuk terminal HV:
- fasa R – netral R
- fasa S – netral S
- fasa T – netral T
Untuk terminal sisi LV:
- fasa r – netral r
- fasa s – netral s
- fasa t – netral t
Alat ukur yang digunakan dalam percobaan pengujian tahanan
kumparan adalah ohmmeter. Pada percobaan ini tidak dapat diukur
menggunakan megger. Karena tegangan yang dihasilkan megger
sangat besar sehingga akan terjadi short circuit pada trafo yang akan
menyebabkan megger yang digunakan akan rusak.
III. Alat dan Bahan
1. Transformator 3 phasa 5 kVA 1 buah
2. Ohm-meter 1 buah
3. Kabel penghubung secukupnya
IV. Rangkaian Percobaan
Ohm
meter
Ohm
meter
Ohm
meter
Ohm
meter
Ohm
meter
Ohm
meter
HV LV
Gambar 3.1. Rangkaian percobaan tahanan kumparan sebelum dihubungkan
8
V. Prosedur Percobaan tahanan kumparan
1. Pengukuran dapat dilakukan jika transformator tersebut tidak diberi
tegangan selama 2-3 jam, karena faktor suhu sangat
mempengaruhi hasil pengukuran ini.
2. Alat dan Bahan Dipersiapkan
3. Transformator telah dipastikan tidak terhubung dengan sumber
tegangan.
4. Alat ukur yang akan digunakan di kalibrasi terlebih dahulu.
5. Peralatan dirangkai sesuai dengan gambar 3.1.
6. Ohm-meter dihubungkan dengan terminal sesuai pada tabel.
7. Hasil pengukuran yang tertera pada Ohm meter dicatat pada
tabel.
VI. Hasil Pengukuran
Tabel pengukuran tahanan kumparan transformator
 Sisi HV
No Phasa
Tap Tegangan
(V)
Tahanan (Ω)
1 R – N
199 0,4684
209 0,4779
220 0,5403
231 0,5292
242 0,6531
2 S – N
199 0,4425
209 0,4015
220 0,4533
231 0,4373
242 0,4945
3 T – N
199 0,4054
209 0,4156
220 0,528
231 0,4839
242 0,49
 Sisi LV
No Phasa Tap Tegangan Tahanan (Ω)
1 r – n
127 0,1709
220 0,3476
2 s – n
127 0,1687
220 0,3741
3 t – n
127 0,2265
220 0,375
9
III. PENGUJIAN RUGI BESI DAN ARUS BEBAN NOL
1.1. Tujuan
- Diharapkan mahasiswa mampu untuk mengetahui daya yang
hilang akibat adanya rugi besi ( rugi histerisis dan edy current ).
- Diharapkan mahasiswa mengetahui besarnya arus yang
menimbulkan rugi besi
- Diharapkan mahasiswa mampu mengetahui dan mengukur
parameter Rc dan Xm dari pengujian rugi inti besi dan arus beban
nol.
1.2. Teori Dasar
Transformator menerapkan hukum induksi faraday. Menurut hukum ini
suatu gaya listrik melalui garis lengkung yang tertutup, adalah berbanding
lurus dengan perubahan persatuan waktu daripada arus induksi atau flux
yang dilingkari oleh garis lengkung itu (Lihatgambar 1.1 Dan 1.2)
Gambar 1.1. Arus magnitisasi
Secara grafis tanpa memperhitungkan rugi-rugi besi.
Gambar 1.2. Arus magnitisasi secara grafis dengan
Memperhitungkan rugi-rugi besi.
10
Selain hukum Faraday, transformator menggunakan hukum Lorenz seperti
terlihat pada gambar 1.3. berikut ini :
Gambar 1.3. Hukum Lorenz
Dasar dari teori transformator adalah sebagai berikut :
Apabila ada arus listrik bolak balik yang mengalir mengelilingi suatu inti besi
maka inti besi itu akan berubah menjadi magnit (seperti gambar 1.4.) dan
apabila magnit tersebut dikelilingi oleh suatu belitan maka pada kedua ujung
belitan tersebut akan terjadi beda tegangan mengelilingi magnit, maka akan
timbul gaya gerak listrik (GGL).
Gambar 1.4. Prinsip Dasar dari Transformator.
Dari prinsip induksi elektromangetik yang didapatkan tersebut maka dapat
dituliskan suatu perbandingan transformasi, bahwa nilai tegangan yang
dikeluarkan tergantung dari jumlah belitan yang berada pada transformator.
Pengujian Transformator Tanpa Beban
Pada saat sisi sekuder dari transformator tidak diberi beban (Gambar 1.6),
tegangan sisi primer hanya akan mengalirkan arus pada rangkaian primer yang
terdiri dari impedansi bocor primer Z1 = R1 + JX1 Karena umumnya Z1 jauh lebih
kecil dari Zm, maka Z1 biasa diabaikan tanpa menimbulkan suatu kesalahan yang
berarti, rangkaian ekuivalennya (Gambar 1.7).
11
Pada umumnya percobaan beban nol dilakukan dengan alat ukur diletakkan di sisi
tegangan rendah dengan besarnya tegangan yang diberikan sama dengan
tegangan nominalnya. Hal ini dilakukan dengan pertimbangan sebagai berikut :
- Bekerja pada sisi tegangan tinggi lebih berbahaya ;
- Alat-alat ukur tegangan rendah lebih mudah didapat.
Untuk parameter trafo 3 phasa dengan hubungan delta – delta didapatkan rumus
perhitungan sebagai berikut
P ɸ oc =
𝑃𝑜𝑐
3
V ɸ oc = V oc
I ɸ oc =
𝐼 𝑜𝑐
√3
Rc =
𝑉²ɸ𝑜𝑐
𝑃 𝑜𝑐√3
=
3 𝑉² 𝑜𝑐
𝑃 𝑜𝑐
Cos θ oc =
𝑃 𝑜𝑐
√3𝑉𝑜𝑐 𝐼𝑜𝑐
Iɸ =
𝐼 𝑜𝑐
√3
sin θ oc
Xm =
𝑉 ɸ 𝑜𝑐
𝐼 ɸ
=
√3𝑉 𝑜𝑐
𝐼 𝑜𝑐 sin 𝜃 𝑜𝑐
1.3. Alat dan bahan
a. Transformator 3 phasa 5 kVA 1 buah
b. Amperemeter 1 buah
c. Voltmeter 1 buah
d. Wattmeter 1 buah
e. Kabel penghubung secukupnya
2.1 Gambar Rangkaian Percobaan
12
2.2 Prosedur pengujian pengujian rugi besi dan arus beban nol (Open
Circuit)
1. Alat dan bahan dipersiapkan
2. Alat ukur yang akan digunakan dikalibrasi terlebih dahulu.
3. Alat dan bahan dirangkai sesuai dengan gambar percobaan diatas.
4. Kumparan pada sisi incoming dihubungkan dengan sumber tegangan
5. Tegangan yang masuk pada sisi incoming diatur sesuai dengan
tegangan nominal yaitu 220 V.
6. Tegangan pada sisi LV dan HV diukur sesuai tabel percobaan
7. Nilai arus dan daya pada sisi LV diukur menggunakan metode
pengukuran daya 3 phasa menggunakan 2 wattmeter 1 phasa .
8. Hasil pengukuran dicatat pada tabel pengukuran.
2.3 Tabel hasil pengujian rugi besi dan arus beban nol pada
transformator
Vp line-line
Sisi Primer
(V)
Vs line-line
Sisi sekunder
(V)
I Line
(A)
PR
(watt)
PT
(watt)
P 3 phasa
(watt)
R-S S-T R-T r-s s-t r-t r s t
219,8 219 218,4 410 420 420 0,49 0,42 0,35 22 70 48
R-N S-N T-N r-n s-n t-n
Power
meter
126 127,5 125,4 260 260 260 90
Rc =
𝑉²ɸ𝑜𝑐
𝑃 𝑜𝑐√3
=
3 𝑉² 𝑜𝑐
𝑃 𝑜𝑐
=
3 𝑥 1272
48
=
48387
48
= 1008,06
Xm =
𝑉 ɸ 𝑜𝑐
𝐼 ɸ
=
√3𝑉 𝑜𝑐
𝐼 𝑜𝑐 sin 𝜃 𝑜𝑐
=
√3 127
0,42 𝑠𝑖𝑛
13
IV. PERCOBAAN SHORT CIRCUIT
A. Tujuan
1. Mencari rugi tembaga saat arus nominal.
2. Mengetahui Parameter Transformator 3 phasa.
3. Mengetahui Tegangan Impedansi
B. Dasar Teori
Percobaan Short Circuit (hubung singkat)
Suatu kumparan dari trafo yang dihubung singkat dan tegangan
digunakan pada kumparan lain. Sisi tegangan tinggi menjadi sisi masukan
yang dihubungkan dengan sumber tegangan.
Percobaan ini bertujuan untuk menentukan impedansi ekuivalen
Ze1 dan Ze2,, reaktans bocor ekuivalen diperkecil menjadi nol, sehingga
hanya impedansi Zek = Rek + Xek yang membatasi arus. Karena harga
Rek dan Xek ini relatif kecil, harus dijaga agar tegangan yang masuk (Vhs)
cukup kecil sehingga arus yang dihasilkan tidak melebihi arus nominal.
Untuk melakukan percobaan short circuit lebih baik menggunakan
trafo step down karena jika kita melakukan percobaan short circuit, kita
akan lebih banyak melakukan percobaan di bagian HV dari trafo tersebut.
∆
Full load copper loss = Psc
3
sc
sc
P
P 
3
sc
sc
I
I 
scsc VV 
sc
sc
sc
sc
eq
I
V
I
V
Z
3



   222
3/
3/
sc
sc
sc
sc
sc
sc
eq
I
P
I
P
I
P
R 


22
eqeqeq RZX 
Y
Full load copper loss = Psc
3
sc
sc
P
P 
scsc II 
3
sc
sc
V
V 
sc
sc
sc
sc
eq
I
V
I
V
Z
3



22
3 sc
sc
sc
sc
eq
I
P
I
P
R 


22
eqeqeq RZX 
C. Daftar Peralatan
14
1. Trafo 3 phasa 5 kVa 1 buah
2. Voltmeter 1 buah
3. Ampere meter 1 buah
4. Wattmeter 1 phasa 2 buah
5. Variable Voltage (power pack) 1 buah
6. Kabel banana secukupnya
7. Kabel Nip secukupnya
D. Test Circuit
Star-star Connection
E. Prosedur Percobaan short circuit
15
1. Alat dan Bahan dipersiapkan.
2. Alat ukur yang akan digunakan dikalibrasi terlebih dahulu
3. Alat dan bahan dirangkai sesuai dengan gambar rangkaian percobaan.
4. Terminal pada sisi Outgoing transformator dihubungkan semua
5. Sisi Incoming transformator diberi supply
6. Arus nominal pada sisi HV diukur menggunakan amperemeter
7. Arus pada sisi HV / Incoming diatur sehingga mendekati arus nominal
S = 3 V.I
I = S / 3 V = 5000 / 3 400 = 7,5 A
Arus Nominal = 12,5 A
8. Daya pada sisi HV diukur dengan menggunakan metode 2 wattmeter 1
Ø
F. Tabel Data
Tabel Hasil Percobaan Short Circuit
Rek =
𝑷 𝑺𝑪
𝟑 𝑰 𝟐. 𝑺𝑪
=
𝟏𝟔𝟖
𝟑.(𝟕,𝟐 𝟐)
= 1,08
ZSC =
𝑽 𝑺𝑪
√𝟑 𝑰 𝑺𝑪
=
𝟏𝟓,𝟓
√ 𝟑 . 𝟕,𝟐
= 1,2
Xek = √(𝒁 𝒆𝒌. 𝟐 ) − 𝑹 𝒆𝒌. 𝟐 = √𝟏, 𝟐 𝟐 − 𝟏, 𝟎𝟖 𝟐 = √ 𝟎, 𝟐𝟕 = 0,5
VHV (volt) ILV(nominal) (A) P1
(watt)
P2
(watt)
Ptot
(watt
)
Rek
(Ω)
Xek
(Ω)
Zsc
(%)
R-S S-T T-R R S T
15 15,5 15,5 7,02 7,34 7,18 64 108 168 1,08 0,5 1,2
R-N S-N T-N
9 8,5 9
16
V. PENGUJIAN PERBANDINGAN BELITAN TRANSFORMATOR
 Tujuan Percobaan
untuk mengetahui perbandingan jumlah kumparan sisi tegangan tinggi dan
sisi tegangan rendah pada setiap tapping, sehingga tegangan output yang
dihasilkan oleh trafo sesuai dengan yang dikehendaki. toleransi yang
diijinkan adalah : 0,5 % dari rasio tegangan ( standart IEEE C57.125.1991
)
 Landasan Teori
Rangkaian pengganti trafo adalah sebagai berikut :
Dengan mengabaikan hilang tegangan pada tahanan dan reaktansi bocor
kumparan primer
(R1 dan X1), diperoleh :
𝑉𝑃
𝑉𝑆
=
𝑁𝑃
𝑁𝑆
= 𝑎
Jika : a > 1 = Transformator Step Up
a < 1 = Transformator Step Down
Dimana : Vp = tegangan masuk / sisi primer (volt)
Vs = tegangan keluar / sisi skunder (volt)
Ep = g.g.l. induksi pada sisi primer (volt)
Es = g.g.l. induksi pada sisi skunder (volt)
NP = jumlah lilitan sisi primer
NS = jumlah liltan sisi skunder
a = rasio perbandingna belitan
 Alat dan Bahan
a. Sumber tegangan bolak-balik (1 Buah)
b. Trasformator 3 fasa 5kVa (1 Buah)
c. Volt meter secukupnya
d. Kabel penghubung secukupnya
17
 Rangkaian Percobaan
 Prosedur Percobaan Perbandingan Belitan Transformator
1. Alat dan Bahan dipersiapkan terlebih dahulu
2. Alat yang akan digunakan diperiksa dan dikalibrasi dahulu
3. Peralatan dirangkai sesuai dengan gambar
4. Berikan Supply pada sisi Incoming transformator
5. Hasil pengukuran yang ditunjukkan oleh alat ukur dicatat pada tabel
percobaan.
Tabel Hasil Percobaan
no Vp Line Vs Line a
1 VRS = 219,8 Vrs = 410 VP/VS = 0,5
2 VRT = 218,4 Vrt = 420 VP/VS = 0,5
3 VST = 219 Vst = 420 VP/VS = 0,5
POWERSUPPLY
18
VI. PENGUJIAN VECTOR GROUP TRANSFORMATOR
 Tujuan Percobaan
Mengetahui Vector Group (Angka Jam) transformator
 Landasan Teori
Vektor tegangan primer dan sekunder suatu transformator dapat
dibuat searah atau berlawanan dengan mengubah cara melilit kumparan.
Untuk transformator tiga phasa, arah tegangan akan menimbulkan
perbedaan phasa, arah dan besar perbedaan phasa tersebut akan
mengakibatkan adanya berbagai macam kelompok hubungan pada
transformator itu.
Dalam menentukan kelompok hubungan diambil beberapa patokan, yaitu :
1. Notasi untuk hubungan delta, bintang dan hubungan zigzag
masing-masing adalah D, Y, Z untuk sisi tegangan tinggi dan d, y,
z untuk sisi tegangan rendah.
2. Untuk urutan phasa U, V, W untuk tegangan tinggi dan u, v, w untuk
tegangan rendah.
3. Tegangan sisi primer dianggap sebagai tegangan tinggi dan
tegangan sisi sekunder tegangan rendah.
4. Angka jam menyatakan bagaimana letak sisi kumparan tegangan
tinggi terhadap tegangan rendah.
5. Jarum jam panjang dibuat selalu menunjuk angka 12 dan dibuat
berimpit (dicocokkan) dengan vector phasa VL tegangan tinggi line
to line.
6. Bergantung pada perbedaan phasanya, vector phasa tegangan
rendah (u, v, w) dapat dilukiskan, letak vector phasa vl tegangan
rendah line to line menunjukkan arah jarum pendek.
7. Sudut antara jarum jam panjang dan pendek adalah pergeseran
vector phasa Vdan v.
Ketentuan - ketentuan dalam penentuan angka jam / vektor group
transformator adalah :
1. Ketiga phasa tegangan dianggap berselisih 120°.
2. Setiap belitan pada kaki transformator yang sama dianggap
mempunyai arah yang sama.
3. Tegangan pada kumparan tegangan tinggi , vektornya dianggap
merupakan jarum jam panjang dan tegangan pada kumparan
tegangan rendahnya merupakan jarum pendek dari sebuah jam.
4. Pembacaan angka jam harus dari penamaan yang serupa.
5. Penamaan phasa diberikan mulai dari kiri jika sisi tegangan tinggi
sebagai referensi.
19
 Alat dan Bahan
a. Sumber tegangan bolak-balik (1 Buah)
b. Trasformator 3 fasa 5 kVa (1 Buah)
c. Volt meter (1 Buah)
d. Kabel penghubung secukupnya
 Gambar rangkaian percobaan berdasarkan standart pengujian
vector group transformator
 Standart pengujian vector group transformator
POWERSUPPLY
20
21
Prosedur percobaan berdasarkan standart pengujian vector group
transformator
1. Alat dan bahan dipersiapkan
2. Peralatan di kalibrasai terlebih dahulu
3. Peralatan di rangkai sesuai dengan gambar rangkaian percobaan
4. Sisi Incoming transformator di beri tegangan
5. Hasil pengukuran yang ditunjukkan oleh alat ukur dicatat pada tabel
percobaan.
6. Hasil pengukuran dianalisa berdasarkan standart pengujian vector
group transformator.
 Tabel percobaan berdasarkan standart pengujian vector group
transformator
No Vp Vs
1 VRS (U) = 219,8 Vrs (u) = 410
2 VRT (V) = 218,4 Vrt (v) = 420
22
 Truth Table Transformer Group Number Rangkaian Percobaan
 Prosedur Percobaan dengan Truth Table
1. Alat dan bahan dipersiapkan terlebih dahulu
2. Alat ukur dikalibrasi terlebih dahulu
3. Peralatan dirangkai seperti pada gambar rangkaian percobaan
4. Terminal A dan a dihubungkan terlebih dahulu
5. Sisi Incoming transformator diberi supply tegangan 400 V
6. Tegangan pada Cc, Bc, Cb, dan AB diukur kemudian dimasukkan
pada tabel percobaan
7. Matikan Power Supply
8. Tabel hasil percobaan dianalisa berdasarkan truth Table vector group
9. Pengujian Selesai
 Tabel percobaan
Cc Bc Cb Cc AB
90 175 175 90 200
90 < 175 = 175 >90 < 200
Group
Number
Voltage
0 Cc < Bc = Cb > Cc < AB
1 Cc < Bc > Cb = Cc < AB
2 Cc < Bc > Cb < Cc < AB
3 Cc < Bc > Cb < Cc > AB
4 Cc < Bc > Cb < Cc > AB
5 Cc = Bc > Cb < Cc > AB
6 Cc > Bc = Cb < Cc > AB
7 Cc > Bc < Cb = Cc > AB
8 Cc > Bc < Cb > Cc >= AB
9 Cc > Bc < Cb > Cc < AB
10 Cc < Bc < Cb > Cc < AB
11 Cc = Bc < Cb > Cc < AB
POWERSUPPLY

Contenu connexe

Tendances

Buku ast(yusreni warmi)
Buku ast(yusreni warmi)Buku ast(yusreni warmi)
Buku ast(yusreni warmi)Kevin Adit
 
Proteksi sistem-tenaga-listrik
Proteksi sistem-tenaga-listrikProteksi sistem-tenaga-listrik
Proteksi sistem-tenaga-listrikJohari Zhou Hao Li
 
Rumus menghitung kebutuhan capasitor bank
Rumus menghitung kebutuhan capasitor bankRumus menghitung kebutuhan capasitor bank
Rumus menghitung kebutuhan capasitor bankReza Pahlepi
 
PPT ISOLASI JARINGAN DISTRIBUSI
PPT ISOLASI JARINGAN DISTRIBUSIPPT ISOLASI JARINGAN DISTRIBUSI
PPT ISOLASI JARINGAN DISTRIBUSIHastih Leo
 
8 perbaikan faktor daya
8 perbaikan faktor daya8 perbaikan faktor daya
8 perbaikan faktor dayaSimon Patabang
 
Laporan pengukuran tahanan tanah
Laporan pengukuran tahanan tanahLaporan pengukuran tahanan tanah
Laporan pengukuran tahanan tanahmahfudi55
 
Buku pedoman kubikel tegangan menengah
Buku pedoman kubikel tegangan menengahBuku pedoman kubikel tegangan menengah
Buku pedoman kubikel tegangan menengahAbdyGail
 
Representasi stl
Representasi stlRepresentasi stl
Representasi stldaroinisaad
 
Mesin arus bolak_balik_(bahan_kuliah)
Mesin arus bolak_balik_(bahan_kuliah)Mesin arus bolak_balik_(bahan_kuliah)
Mesin arus bolak_balik_(bahan_kuliah)mocoz
 
Macam relay proteksi
Macam relay proteksiMacam relay proteksi
Macam relay proteksiRidwan Satria
 

Tendances (20)

SALURAN TEGANGAN MENENGAH
SALURAN TEGANGAN MENENGAH SALURAN TEGANGAN MENENGAH
SALURAN TEGANGAN MENENGAH
 
Buku ast(yusreni warmi)
Buku ast(yusreni warmi)Buku ast(yusreni warmi)
Buku ast(yusreni warmi)
 
Proteksi sistem-tenaga-listrik
Proteksi sistem-tenaga-listrikProteksi sistem-tenaga-listrik
Proteksi sistem-tenaga-listrik
 
SISTEM TRANSMISI TENAGA LISTRIK
SISTEM TRANSMISI  TENAGA LISTRIKSISTEM TRANSMISI  TENAGA LISTRIK
SISTEM TRANSMISI TENAGA LISTRIK
 
Rumus menghitung kebutuhan capasitor bank
Rumus menghitung kebutuhan capasitor bankRumus menghitung kebutuhan capasitor bank
Rumus menghitung kebutuhan capasitor bank
 
PPT ISOLASI JARINGAN DISTRIBUSI
PPT ISOLASI JARINGAN DISTRIBUSIPPT ISOLASI JARINGAN DISTRIBUSI
PPT ISOLASI JARINGAN DISTRIBUSI
 
Jaringan tegangan rendah
Jaringan tegangan rendahJaringan tegangan rendah
Jaringan tegangan rendah
 
GARDU DISTRIBUSI
GARDU DISTRIBUSI GARDU DISTRIBUSI
GARDU DISTRIBUSI
 
GARDU DISTRIBUSI
GARDU DISTRIBUSIGARDU DISTRIBUSI
GARDU DISTRIBUSI
 
SISTEM OPERASI TENAGA LISTRIK
SISTEM  OPERASI  TENAGA  LISTRIKSISTEM  OPERASI  TENAGA  LISTRIK
SISTEM OPERASI TENAGA LISTRIK
 
Jaringan tegangan menengah
Jaringan tegangan menengahJaringan tegangan menengah
Jaringan tegangan menengah
 
PEMBANGKIT DAN PENGUKURAN TEGANGAN IMPULS
PEMBANGKIT DAN PENGUKURAN TEGANGAN IMPULS PEMBANGKIT DAN PENGUKURAN TEGANGAN IMPULS
PEMBANGKIT DAN PENGUKURAN TEGANGAN IMPULS
 
Teknik tegangan tinggi
Teknik tegangan tinggiTeknik tegangan tinggi
Teknik tegangan tinggi
 
8 perbaikan faktor daya
8 perbaikan faktor daya8 perbaikan faktor daya
8 perbaikan faktor daya
 
Laporan pengukuran tahanan tanah
Laporan pengukuran tahanan tanahLaporan pengukuran tahanan tanah
Laporan pengukuran tahanan tanah
 
Buku pedoman kubikel tegangan menengah
Buku pedoman kubikel tegangan menengahBuku pedoman kubikel tegangan menengah
Buku pedoman kubikel tegangan menengah
 
Representasi stl
Representasi stlRepresentasi stl
Representasi stl
 
Mesin arus bolak_balik_(bahan_kuliah)
Mesin arus bolak_balik_(bahan_kuliah)Mesin arus bolak_balik_(bahan_kuliah)
Mesin arus bolak_balik_(bahan_kuliah)
 
Jaringan distribusi tegangan rendah
Jaringan distribusi tegangan rendahJaringan distribusi tegangan rendah
Jaringan distribusi tegangan rendah
 
Macam relay proteksi
Macam relay proteksiMacam relay proteksi
Macam relay proteksi
 

En vedette

makalah trafo 3 fasa Elektro UnDip
makalah trafo 3 fasa Elektro UnDipmakalah trafo 3 fasa Elektro UnDip
makalah trafo 3 fasa Elektro UnDiprezon arif
 
Laporan Perlengkapan Sistem Tenaga Listrik - Pengukuran Pentanahan Isolasi
Laporan Perlengkapan Sistem Tenaga Listrik - Pengukuran Pentanahan IsolasiLaporan Perlengkapan Sistem Tenaga Listrik - Pengukuran Pentanahan Isolasi
Laporan Perlengkapan Sistem Tenaga Listrik - Pengukuran Pentanahan Isolasibernadus lokaputra
 
Sistem proteksi motor dengan relay REM 610 di PT IKPP Perawang
Sistem proteksi motor dengan relay REM 610 di PT IKPP PerawangSistem proteksi motor dengan relay REM 610 di PT IKPP Perawang
Sistem proteksi motor dengan relay REM 610 di PT IKPP Perawangsalman alfarisi
 
Alat ukur dan_teknik_pengukuran_jilid_2_film_by_tio
Alat ukur dan_teknik_pengukuran_jilid_2_film_by_tioAlat ukur dan_teknik_pengukuran_jilid_2_film_by_tio
Alat ukur dan_teknik_pengukuran_jilid_2_film_by_tioRaimondus Tabulagatta
 
pemeliharaan OLTC dan setting AVR
pemeliharaan OLTC dan setting AVRpemeliharaan OLTC dan setting AVR
pemeliharaan OLTC dan setting AVRmohamad isnaeni
 
Alat ukur dan teknik pengukuran jilid 2 - TKR
Alat ukur dan teknik pengukuran jilid 2 - TKRAlat ukur dan teknik pengukuran jilid 2 - TKR
Alat ukur dan teknik pengukuran jilid 2 - TKREko Supriyadi
 
Prakt. mesin listrik copy
Prakt. mesin listrik   copyPrakt. mesin listrik   copy
Prakt. mesin listrik copyArman Agië
 
Terminasi slip on- Syamsir Abduh
Terminasi slip on- Syamsir AbduhTerminasi slip on- Syamsir Abduh
Terminasi slip on- Syamsir AbduhTrisakti University
 
Kk013 menguji unit generator pembangkit
Kk013 menguji unit generator pembangkitKk013 menguji unit generator pembangkit
Kk013 menguji unit generator pembangkitEko Supriyadi
 
Kk015 memasang peralatan kontrol unit generator pembangkit berbasis relay
Kk015 memasang peralatan kontrol unit generator pembangkit berbasis relayKk015 memasang peralatan kontrol unit generator pembangkit berbasis relay
Kk015 memasang peralatan kontrol unit generator pembangkit berbasis relayEko Supriyadi
 
Transformer
TransformerTransformer
Transformermustazha
 

En vedette (20)

makalah trafo 3 fasa Elektro UnDip
makalah trafo 3 fasa Elektro UnDipmakalah trafo 3 fasa Elektro UnDip
makalah trafo 3 fasa Elektro UnDip
 
JAYAPURA DISTRIBUSI
JAYAPURA DISTRIBUSIJAYAPURA DISTRIBUSI
JAYAPURA DISTRIBUSI
 
TRANFORMATO
TRANFORMATOTRANFORMATO
TRANFORMATO
 
Laporan Perlengkapan Sistem Tenaga Listrik - Pengukuran Pentanahan Isolasi
Laporan Perlengkapan Sistem Tenaga Listrik - Pengukuran Pentanahan IsolasiLaporan Perlengkapan Sistem Tenaga Listrik - Pengukuran Pentanahan Isolasi
Laporan Perlengkapan Sistem Tenaga Listrik - Pengukuran Pentanahan Isolasi
 
Sistem proteksi motor dengan relay REM 610 di PT IKPP Perawang
Sistem proteksi motor dengan relay REM 610 di PT IKPP PerawangSistem proteksi motor dengan relay REM 610 di PT IKPP Perawang
Sistem proteksi motor dengan relay REM 610 di PT IKPP Perawang
 
Alat ukur dan_teknik_pengukuran_jilid_2_film_by_tio
Alat ukur dan_teknik_pengukuran_jilid_2_film_by_tioAlat ukur dan_teknik_pengukuran_jilid_2_film_by_tio
Alat ukur dan_teknik_pengukuran_jilid_2_film_by_tio
 
Transformator
TransformatorTransformator
Transformator
 
Mesin listrik
Mesin listrikMesin listrik
Mesin listrik
 
2213106059-Presentation
2213106059-Presentation2213106059-Presentation
2213106059-Presentation
 
3 megger
3 megger3 megger
3 megger
 
pemeliharaan OLTC dan setting AVR
pemeliharaan OLTC dan setting AVRpemeliharaan OLTC dan setting AVR
pemeliharaan OLTC dan setting AVR
 
Trafo berbeban
Trafo berbebanTrafo berbeban
Trafo berbeban
 
Alat ukur dan teknik pengukuran jilid 2 - TKR
Alat ukur dan teknik pengukuran jilid 2 - TKRAlat ukur dan teknik pengukuran jilid 2 - TKR
Alat ukur dan teknik pengukuran jilid 2 - TKR
 
Prakt. mesin listrik copy
Prakt. mesin listrik   copyPrakt. mesin listrik   copy
Prakt. mesin listrik copy
 
Terminasi slip on- Syamsir Abduh
Terminasi slip on- Syamsir AbduhTerminasi slip on- Syamsir Abduh
Terminasi slip on- Syamsir Abduh
 
Load flow1
Load flow1Load flow1
Load flow1
 
Ac rlc
Ac rlcAc rlc
Ac rlc
 
Kk013 menguji unit generator pembangkit
Kk013 menguji unit generator pembangkitKk013 menguji unit generator pembangkit
Kk013 menguji unit generator pembangkit
 
Kk015 memasang peralatan kontrol unit generator pembangkit berbasis relay
Kk015 memasang peralatan kontrol unit generator pembangkit berbasis relayKk015 memasang peralatan kontrol unit generator pembangkit berbasis relay
Kk015 memasang peralatan kontrol unit generator pembangkit berbasis relay
 
Transformer
TransformerTransformer
Transformer
 

Similaire à Prosedur pengujian rutin trafo 3 fasa hubungan Y-Y

Gangguan kabel bawah tanah-Syamsir Abduh
Gangguan kabel bawah tanah-Syamsir AbduhGangguan kabel bawah tanah-Syamsir Abduh
Gangguan kabel bawah tanah-Syamsir AbduhTrisakti University
 
BAHAN PPT udara ..pptx
BAHAN PPT udara ..pptxBAHAN PPT udara ..pptx
BAHAN PPT udara ..pptxAlFarabi41
 
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA : Multimeter dan Hukum Ohm
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA : Multimeter dan Hukum OhmLAPORAN PRAKTIKUM FISIKA : Multimeter dan Hukum Ohm
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA : Multimeter dan Hukum Ohmyudhodanto
 
Tugas Kelompok 4 - Teknik Tegangan Tinggi - Prof.Ir. Syamsir Abduh , MM, Ph.D...
Tugas Kelompok 4 - Teknik Tegangan Tinggi - Prof.Ir. Syamsir Abduh , MM, Ph.D...Tugas Kelompok 4 - Teknik Tegangan Tinggi - Prof.Ir. Syamsir Abduh , MM, Ph.D...
Tugas Kelompok 4 - Teknik Tegangan Tinggi - Prof.Ir. Syamsir Abduh , MM, Ph.D...Rio Afdhala
 
08 ujian ujian keterusan
08 ujian ujian keterusan08 ujian ujian keterusan
08 ujian ujian keterusanMd Emran Saidi
 
Tugas Kelompok 1 Dasar Pembangkitan dan Pengukuran Teknik Tegangan Tinggi
Tugas Kelompok 1 Dasar Pembangkitan dan Pengukuran Teknik Tegangan TinggiTugas Kelompok 1 Dasar Pembangkitan dan Pengukuran Teknik Tegangan Tinggi
Tugas Kelompok 1 Dasar Pembangkitan dan Pengukuran Teknik Tegangan TinggiNurFauziPamungkas
 
Laporan praktikum fisika dasar (Multimeter dan Hukum Ohm)
Laporan praktikum fisika dasar (Multimeter dan Hukum Ohm)Laporan praktikum fisika dasar (Multimeter dan Hukum Ohm)
Laporan praktikum fisika dasar (Multimeter dan Hukum Ohm)Dandi Ardiansyah Putra
 
Pengisian pengosongan kapasitor
Pengisian pengosongan kapasitor Pengisian pengosongan kapasitor
Pengisian pengosongan kapasitor Wahyu Pratama
 
CIRI STATIK TRANSISTOR
CIRI STATIK TRANSISTORCIRI STATIK TRANSISTOR
CIRI STATIK TRANSISTORsuyono fis
 
Laporan praktikum fisika dasar multimeter dan hukum ohm
Laporan praktikum fisika dasar multimeter dan hukum ohmLaporan praktikum fisika dasar multimeter dan hukum ohm
Laporan praktikum fisika dasar multimeter dan hukum ohmNurul Hanifah
 
Tugas Kelompok 2 - Teknik Tegangan Tinggi - Prof.Ir. Syamsir Abduh , MM, Ph.D...
Tugas Kelompok 2 - Teknik Tegangan Tinggi - Prof.Ir. Syamsir Abduh , MM, Ph.D...Tugas Kelompok 2 - Teknik Tegangan Tinggi - Prof.Ir. Syamsir Abduh , MM, Ph.D...
Tugas Kelompok 2 - Teknik Tegangan Tinggi - Prof.Ir. Syamsir Abduh , MM, Ph.D...Anggita Mentari
 
RANGKAIAN ARUS LISTRIK SEARAH_SLIDE 1.pptx
RANGKAIAN ARUS LISTRIK SEARAH_SLIDE 1.pptxRANGKAIAN ARUS LISTRIK SEARAH_SLIDE 1.pptx
RANGKAIAN ARUS LISTRIK SEARAH_SLIDE 1.pptxAsaniHasan
 
Rangkaian Seri RLC Arus Bolak-balik
Rangkaian Seri RLC Arus Bolak-balik Rangkaian Seri RLC Arus Bolak-balik
Rangkaian Seri RLC Arus Bolak-balik Aris Widodo
 
Laporan Praktikum Rangkaian Seri Paralel
Laporan Praktikum Rangkaian Seri ParalelLaporan Praktikum Rangkaian Seri Paralel
Laporan Praktikum Rangkaian Seri ParalelAnnisa Icha
 

Similaire à Prosedur pengujian rutin trafo 3 fasa hubungan Y-Y (20)

Gardu portal-jeky-chan
Gardu portal-jeky-chanGardu portal-jeky-chan
Gardu portal-jeky-chan
 
Gangguan kabel bawah tanah-Syamsir Abduh
Gangguan kabel bawah tanah-Syamsir AbduhGangguan kabel bawah tanah-Syamsir Abduh
Gangguan kabel bawah tanah-Syamsir Abduh
 
BAHAN PPT udara ..pptx
BAHAN PPT udara ..pptxBAHAN PPT udara ..pptx
BAHAN PPT udara ..pptx
 
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA : Multimeter dan Hukum Ohm
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA : Multimeter dan Hukum OhmLAPORAN PRAKTIKUM FISIKA : Multimeter dan Hukum Ohm
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA : Multimeter dan Hukum Ohm
 
Tugas Kelompok 4 - Teknik Tegangan Tinggi - Prof.Ir. Syamsir Abduh , MM, Ph.D...
Tugas Kelompok 4 - Teknik Tegangan Tinggi - Prof.Ir. Syamsir Abduh , MM, Ph.D...Tugas Kelompok 4 - Teknik Tegangan Tinggi - Prof.Ir. Syamsir Abduh , MM, Ph.D...
Tugas Kelompok 4 - Teknik Tegangan Tinggi - Prof.Ir. Syamsir Abduh , MM, Ph.D...
 
08 ujian ujian keterusan
08 ujian ujian keterusan08 ujian ujian keterusan
08 ujian ujian keterusan
 
Tugas Kelompok 1 Dasar Pembangkitan dan Pengukuran Teknik Tegangan Tinggi
Tugas Kelompok 1 Dasar Pembangkitan dan Pengukuran Teknik Tegangan TinggiTugas Kelompok 1 Dasar Pembangkitan dan Pengukuran Teknik Tegangan Tinggi
Tugas Kelompok 1 Dasar Pembangkitan dan Pengukuran Teknik Tegangan Tinggi
 
Pengujian transformator
Pengujian transformatorPengujian transformator
Pengujian transformator
 
Laporan praktikum fisika dasar (Multimeter dan Hukum Ohm)
Laporan praktikum fisika dasar (Multimeter dan Hukum Ohm)Laporan praktikum fisika dasar (Multimeter dan Hukum Ohm)
Laporan praktikum fisika dasar (Multimeter dan Hukum Ohm)
 
Pengisian pengosongan kapasitor
Pengisian pengosongan kapasitor Pengisian pengosongan kapasitor
Pengisian pengosongan kapasitor
 
CIRI STATIK TRANSISTOR
CIRI STATIK TRANSISTORCIRI STATIK TRANSISTOR
CIRI STATIK TRANSISTOR
 
Pdf pengujian-elektrik
Pdf pengujian-elektrikPdf pengujian-elektrik
Pdf pengujian-elektrik
 
Laporan praktikum fisika dasar multimeter dan hukum ohm
Laporan praktikum fisika dasar multimeter dan hukum ohmLaporan praktikum fisika dasar multimeter dan hukum ohm
Laporan praktikum fisika dasar multimeter dan hukum ohm
 
Bab iii
Bab iiiBab iii
Bab iii
 
Tugas Kelompok 2 - Teknik Tegangan Tinggi - Prof.Ir. Syamsir Abduh , MM, Ph.D...
Tugas Kelompok 2 - Teknik Tegangan Tinggi - Prof.Ir. Syamsir Abduh , MM, Ph.D...Tugas Kelompok 2 - Teknik Tegangan Tinggi - Prof.Ir. Syamsir Abduh , MM, Ph.D...
Tugas Kelompok 2 - Teknik Tegangan Tinggi - Prof.Ir. Syamsir Abduh , MM, Ph.D...
 
Jembatan Wheatstone
Jembatan WheatstoneJembatan Wheatstone
Jembatan Wheatstone
 
RANGKAIAN ARUS LISTRIK SEARAH_SLIDE 1.pptx
RANGKAIAN ARUS LISTRIK SEARAH_SLIDE 1.pptxRANGKAIAN ARUS LISTRIK SEARAH_SLIDE 1.pptx
RANGKAIAN ARUS LISTRIK SEARAH_SLIDE 1.pptx
 
Rangkaian Seri RLC Arus Bolak-balik
Rangkaian Seri RLC Arus Bolak-balik Rangkaian Seri RLC Arus Bolak-balik
Rangkaian Seri RLC Arus Bolak-balik
 
Laporan Praktikum Rangkaian Seri Paralel
Laporan Praktikum Rangkaian Seri ParalelLaporan Praktikum Rangkaian Seri Paralel
Laporan Praktikum Rangkaian Seri Paralel
 
pengukuran dasar listrik
pengukuran dasar listrikpengukuran dasar listrik
pengukuran dasar listrik
 

Dernier

Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxsalmnor
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxwawan479953
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAppgauliananda03
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxsyahrulutama16
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxDEAAYUANGGREANI
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxnursariheldaseptiana
 
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYSOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYNovitaDewi98
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanAdePutraTunggali
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfEniNuraeni29
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxDedeRosza
 
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxTEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxMOHDAZLANBINALIMoe
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptnovibernadina
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXIksanSaputra6
 
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024RahmadLalu1
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxrizalhabib4
 
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptxPANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptxfitriaoskar
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfJarzaniIsmail
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...Kanaidi ken
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptnabilafarahdiba95
 

Dernier (20)

Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYSOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
 
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxTEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
 
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptxPANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 

Prosedur pengujian rutin trafo 3 fasa hubungan Y-Y

  • 1. i HALAMAN JUDUL LAPORAN LABORATORIUM MESIN LISTRIK Pengujian Rutin Transformator 3 Fasa Kelas : II B – D4 Lelompok : 1 Penanggung Jawab : Abdan Arsyad / 1241150014 Anggota Kelompok : 1. Akmal Auliya A. / 1241150041 2. Eza Rizky R. / 1241150011 3. Sufyan Hadi H. / 1241150048 4. Raudah Freedawn M. / 1241150049 5. Ilyas / 1241150003 PROGRAM STUDI SISTEM KELISTRIKAN JURUSAN TEKNIK ELEKTRO POLITEKNIK NEGERI MALANG 2014
  • 2. ii DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL........................................................................................................i DAFTAR ISI.................................................................................................................ii KATA PENGANTAR ....................................................................................................iii PENDAHULUAN.........................................................................................................iv I. PENGUJIAN TAHANAN ISOLASI ................................................................................1 Prosedur Percobaan tahanan isolasi........................................................................5 II. PENGUJIAN TAHANAN KUMPARAN ........................................................................6 Prosedur Percobaan tahanan kumparan .................................................................8 III. PENGUJIAN RUGI BESI DAN ARUS BEBAN NOL........................................................9 Prosedur pengujian pengujian rugi besi dan arus beban nol (Open Circuit).............12 IV. PERCOBAAN SHORT CIRCUIT ...............................................................................13 Prosedur Percobaan short circuit ..........................................................................14 V. PENGUJIAN PERBANDINGAN BELITAN TRANSFORMATOR .....................................16 Prosedur Percobaan Perbandingan Belitan Transformator.....................................17 VI. PENGUJIAN VECTOR GROUP TRANSFORMATOR...................................................18 Prosedur percobaan berdasarkan standart pengujian vector group transformator .21 Prosedur Percobaan dengan Truth Table...............................................................22
  • 3. iii KATA PENGANTAR Puji dan syukur semoga selalu tetap tercurahkan kepada ALLAH SWT karena atas limpahan rakhmad serta hidayah-nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas Mata Kuliah Mesin Listrik untuk membuat sebuah laporan tentang “Prosedur Pengujian Rutin Transformator 3 fasa” dengan mudah dan lancar. Laporan Mata Kuliah Mesin Listrik ini kami susun untuk memenuhi tugas semester genap. Pada kesempatan ini kami juga ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada : 1. RACHMAT SUTJIPTO ,B.TECH. ,MMT selaku dosen pembimbing mata kuliah Mesin Listrik. 2. Orang tua kami yang memberikan dukungan baik secara materi maupun nonmateri. 3. Teman-teman yang membantu pelaksanaan kegiatan. 4. Serta semua pihak yang turut membantu melancarkan dalam pelaksanaan tugas kami ini Apabila dalam penyusunan tugas ini terdapat kesalahan kata-kata kami mohon maaf karena sebagai makhluk tuhan yang tak sempurna pasti memiliki kekurangan. Kami juga mengharapkan semoga tugas yang kami susun sedemikian rupa dapat memberi manfaat yang berguna bagi para pembaca. Malang, April 2014 Penyusun
  • 4. iv PENDAHULUAN Pengujian transformator dilaksanakan menurut SPLN’50-1982 dengan melalui tiga macam pengujian, sebagaimana diuraikan juga dalam IEC 76 (1976), yaitu: a. Pengujian Rutin Pengujian rutin adalah pengujian yang dilakukan terhadap setiap transformator, meliputi:  pengujian tahanan isolasi  pengujian tahanan kumparan  pengujian perbandingan belitan  pengujian vector group  pengujian rugi besi dan arus beban kosong  pengujian rugi tembaga dan impedansi  pengujian tegangan terapan (Withstand Test)  pengujian tegangan induksi (Induce Test). b. Pengujian Jenis Pengujian jenis adalah pengujian yang dilaksanakan terhadap sebuah transformator yang mewakili transformator lainnya yang sejenis, untuk menunjukkan bahwa semua transformator jenis ini memenuhi persyaratan yang belum diliput oleh pengujian rutin. Pengujian jenis terdiri dari pengujian:  pengujian kenaikan suhu  pengujian impedansi c. Pengujian khusus Pengujian khusus adalah pengujian yang lain dari uji rutin dan jenis, dilaksanakan atas persetujuan pabrik denga pembeli dan hanya dilaksanakan terhadap satu atau lebih transformator dari sejumlah transformator yang dipesan dalam suatu kontrak. Pengujian khusus meliputi :  dielektrik  pengujian impedansi urutan nol pada transformator tiga phasa  hubung singkat  harmonik pada arus beban kosong  tingkat bunyi akuistik  daya yang diambil oleh motor-motor kipas dan pompa minyak.
  • 5. 1 I. PENGUJIAN TAHANAN ISOLASI I. Tujuan 1. Untuk mengetahui secara dini kondisi isolasi trafo. 2. Untuk mengetahui kemungkinan adanya ganguan hubung singkat 3. Untuk memastikan transformator cukup aman untuk diberi tegangan. II. Dasar Teori Pengukuran tahanan isolasi belitan trafo ialah proses pengukuran dengan suatu alat ukur Insulation Tester untuk memperoleh hasil (nilai/besaran) tahanan isolasi trafo tenaga antara bagian yang diberi tegangan (fasa) terhadap badan (Case) maupun antar belitan primer, sekunder. Pengukuran tahanan isolasi dilakukan pula untuk mengetahui nilai tahanan isolasi trafo ukur seperti trafo arus dan trafo tegangan namun ada beberapa ketentuan (batasan – batasan) yang harus dipenuhi sehingga diperoleh harga yang optimal. Oleh karena itu, salah satu cara meyakinkan bahwa trafo cukup aman untuk diberi tegangan adalah dengan mengukur tahanan isolasinya.Dengan kita mengetahui tahanan isolasi trafo maka itu akan memberikan jaminan keamanan bagi trafo itu sendiri sehingga terhindar dari kegagalan isolasi. Hasil pengukuran tahanan isolasi belitan trafo juga dipengaruhi oleh kebersihan permukaan isolator bushing, suhu trafo, faktor usia dan kelembaban udara di sekitarnya.  Standart tahanan isolasi transformator sesuai rekomendasi NEMA
  • 6. 2  Megger Meger adalah alat untuk mengukur besarnya nilai tahanan isolasi. Salah satu contoh penggunaan dari alat ukur ini adalah untuk mengukur kemungkinan gangguan lain adalah terjadinya hubung singkat pada belitan antar phasa, antara phasa dengan bodi dan antar belitan pada phasa yang sama, Megger digunakan untuk mengukur tahanan isolasi instalasi tegangan menengah maupun tegangan rendah. Untuk menentukan sumber tegangan megger yang dipilih tidak hanya tergantung dari batas pengukur, akan tetapi juga terhadap tegangan kerja (system tegangan) dari peralatan ataupun instalasi yang akan diuji isolasinya. Berikut adalah contoh standart pemberian tegangan pada megger pada pengukuran tahanan isolasi transformator`:  Pengukuran tahanan isolasi terdiri dari : - Sisi kumparan HV – Ground - Sisi kumparan HV – sisi kumparan LV. - Sisi kumparan LV – Ground. III. Alat dan Bahan 1. Transformator 3 phasa 5 kVA 1 buah 2. Insulation tester (megger) 1 buah 3. Kabel penghubung secukupnya
  • 7. 3 IV. Rangkaian Percobaan Insulation tester R S T r s t HV LV Gnd Gambar 3.1. Rangkaian percobaan tahanan isolasi sisi HV – ground Insulation tester R S T r s t HV LV Gambar 3.2. Percobaan tahanan isolasi Sisi kumparan HV – sisi kumparan LV
  • 8. 4 Insulation tester R S T r s t HV LV Gnd Gambar 3.3. Percobaan tahanan isolasi Sisi kumparan LV – ground R S T r s HV LV Insulation tester t Gambar 3.4. Percobaan tahanan isolasi antar kumparan di sisi HV Insulation tester R S T r s t HV LV Gambar 3.5. Percobaan tahanan isolasi antar kumparan di sisi LV
  • 9. 5 V. Prosedur Percobaan tahanan isolasi 1. Alat dan Bahan dipersiapkan 2. Transformator telah dipastikan tidak terhubung dengan sumber tegangan. 3. Kondisi batrei pada megger telah diperiksa, kondisi batrei dipastikan melewati “batrei good” 4. Peralatan dirangkai sesuai gambar rangkaian percobaan. 5. Megger dihubungkan secara pararel dengan titik yang akan diukur. 6. Hasil pengukuran pada megger dicatat pada tabel 7. Analisis dan kesimpulan dibuat dari hasil pengujian tahanan isolasi pada transformator yang telah diuji tersebut. VI. Tabel Hasil Pengukuran Tahanan Isolasi  Pengukuran sisi HV trafo Ket Hasil R-S ~ S-T ~ R-T ~ R-N 0 S-N 0 T-N 0  Pengukuran sisi LV trafo Ket Hasil r-s ~ s-t ~ r-t ~ r-n 0 s-n 0 t-n 0  Pengukuran antar kumparan HV dan LV Ket Hasil R-s ~ S-t ~ R-t ~
  • 10. 6 II. PENGUJIAN TAHANAN KUMPARAN I. Tujuan 1. Untuk mengetahui tahanan belitan transformator 2. Untuk mengetahui dan memastikan sisi HV dan LV 3. Mengetahui keseimbangan dan kontinuitas trafo. II. Dasar Teori Pengukuran tahanan kumparan adalah untuk mengetahui berapa nilai tahanan pada kumparan trafo yang akan menimbulkan panas bila kumparan tersebut dialiri arus. Pengujian tahanan kumparan tersebut dapat digunakan untuk membuktikan benar tidaknya keterangan sisi HV dan LV yang ada pada name plate. Sisi HV memiliki banyak lilitan dibanding dengan sisi LV sehingga besarnya tahanan belitan pada sisi HV lebih besar dibanding pada sisi LV. Percobaan ini dilakukan sebelum trafo dihubungkan. Jika hambatan besar maka tegangan juga besar hal ini sesuai dengan hukum Ohm : V = I x R Dari rumus diatas dapat disimpulkan bahwa arus yang ada pada sisi HV lebih kecil dibandingkan dengan arus yang ada di sisi LV. Dengan tes tersebut (pengukuran sebelum dihubungkan) kita juga bisa mengetahui kontinuitas pada trafo tersebut. Kita bisa mengetahui lilitan pada trafo tersebut dalam kondisi terputus atau short. Dari hasil tes tersebut juga bisa dijadikan indikator untuk trafo 3 fasa, apakah trafo 3 fasa tersebut dalam keadaan setimbang atau tidak ditinjau dari sisi nilai tahanan kumparannya. Pembandingan dilakukan pada tiga hasil tes tahanan kumparan (fasa R,S,T dengan netralnya) ketika trafo sudah dihubungkan. Jika ketiga hasil tes tersebut hasilnya hampir sama, maka trafo tersebut bisa dikatakan dalam keadaan seimbang. Karena jika masing-masing tahanan kumparan pada tiap fasa hampir sama, maka rugi-rugi yang terjadi ketika kumparan dialiri arus juga sama, sehingga memungkinkan adanya keluaran yang seimbang dari ketiga fasa trafo. Menurut standard IEC ketidak seimbangan beban yang diijinkan adalah 5% ,karena dengan tingginya ketidak seimbangan beban maka berpengaruh sekali terhadap besarnya arus netral
  • 11. 7 Pengukuran tahanan kumparan tersebut terdiri dari:  Pengukuran sebelum dihubungkan Untuk terminal HV: - fasa R – netral R - fasa S – netral S - fasa T – netral T Untuk terminal sisi LV: - fasa r – netral r - fasa s – netral s - fasa t – netral t Alat ukur yang digunakan dalam percobaan pengujian tahanan kumparan adalah ohmmeter. Pada percobaan ini tidak dapat diukur menggunakan megger. Karena tegangan yang dihasilkan megger sangat besar sehingga akan terjadi short circuit pada trafo yang akan menyebabkan megger yang digunakan akan rusak. III. Alat dan Bahan 1. Transformator 3 phasa 5 kVA 1 buah 2. Ohm-meter 1 buah 3. Kabel penghubung secukupnya IV. Rangkaian Percobaan Ohm meter Ohm meter Ohm meter Ohm meter Ohm meter Ohm meter HV LV Gambar 3.1. Rangkaian percobaan tahanan kumparan sebelum dihubungkan
  • 12. 8 V. Prosedur Percobaan tahanan kumparan 1. Pengukuran dapat dilakukan jika transformator tersebut tidak diberi tegangan selama 2-3 jam, karena faktor suhu sangat mempengaruhi hasil pengukuran ini. 2. Alat dan Bahan Dipersiapkan 3. Transformator telah dipastikan tidak terhubung dengan sumber tegangan. 4. Alat ukur yang akan digunakan di kalibrasi terlebih dahulu. 5. Peralatan dirangkai sesuai dengan gambar 3.1. 6. Ohm-meter dihubungkan dengan terminal sesuai pada tabel. 7. Hasil pengukuran yang tertera pada Ohm meter dicatat pada tabel. VI. Hasil Pengukuran Tabel pengukuran tahanan kumparan transformator  Sisi HV No Phasa Tap Tegangan (V) Tahanan (Ω) 1 R – N 199 0,4684 209 0,4779 220 0,5403 231 0,5292 242 0,6531 2 S – N 199 0,4425 209 0,4015 220 0,4533 231 0,4373 242 0,4945 3 T – N 199 0,4054 209 0,4156 220 0,528 231 0,4839 242 0,49  Sisi LV No Phasa Tap Tegangan Tahanan (Ω) 1 r – n 127 0,1709 220 0,3476 2 s – n 127 0,1687 220 0,3741 3 t – n 127 0,2265 220 0,375
  • 13. 9 III. PENGUJIAN RUGI BESI DAN ARUS BEBAN NOL 1.1. Tujuan - Diharapkan mahasiswa mampu untuk mengetahui daya yang hilang akibat adanya rugi besi ( rugi histerisis dan edy current ). - Diharapkan mahasiswa mengetahui besarnya arus yang menimbulkan rugi besi - Diharapkan mahasiswa mampu mengetahui dan mengukur parameter Rc dan Xm dari pengujian rugi inti besi dan arus beban nol. 1.2. Teori Dasar Transformator menerapkan hukum induksi faraday. Menurut hukum ini suatu gaya listrik melalui garis lengkung yang tertutup, adalah berbanding lurus dengan perubahan persatuan waktu daripada arus induksi atau flux yang dilingkari oleh garis lengkung itu (Lihatgambar 1.1 Dan 1.2) Gambar 1.1. Arus magnitisasi Secara grafis tanpa memperhitungkan rugi-rugi besi. Gambar 1.2. Arus magnitisasi secara grafis dengan Memperhitungkan rugi-rugi besi.
  • 14. 10 Selain hukum Faraday, transformator menggunakan hukum Lorenz seperti terlihat pada gambar 1.3. berikut ini : Gambar 1.3. Hukum Lorenz Dasar dari teori transformator adalah sebagai berikut : Apabila ada arus listrik bolak balik yang mengalir mengelilingi suatu inti besi maka inti besi itu akan berubah menjadi magnit (seperti gambar 1.4.) dan apabila magnit tersebut dikelilingi oleh suatu belitan maka pada kedua ujung belitan tersebut akan terjadi beda tegangan mengelilingi magnit, maka akan timbul gaya gerak listrik (GGL). Gambar 1.4. Prinsip Dasar dari Transformator. Dari prinsip induksi elektromangetik yang didapatkan tersebut maka dapat dituliskan suatu perbandingan transformasi, bahwa nilai tegangan yang dikeluarkan tergantung dari jumlah belitan yang berada pada transformator. Pengujian Transformator Tanpa Beban Pada saat sisi sekuder dari transformator tidak diberi beban (Gambar 1.6), tegangan sisi primer hanya akan mengalirkan arus pada rangkaian primer yang terdiri dari impedansi bocor primer Z1 = R1 + JX1 Karena umumnya Z1 jauh lebih kecil dari Zm, maka Z1 biasa diabaikan tanpa menimbulkan suatu kesalahan yang berarti, rangkaian ekuivalennya (Gambar 1.7).
  • 15. 11 Pada umumnya percobaan beban nol dilakukan dengan alat ukur diletakkan di sisi tegangan rendah dengan besarnya tegangan yang diberikan sama dengan tegangan nominalnya. Hal ini dilakukan dengan pertimbangan sebagai berikut : - Bekerja pada sisi tegangan tinggi lebih berbahaya ; - Alat-alat ukur tegangan rendah lebih mudah didapat. Untuk parameter trafo 3 phasa dengan hubungan delta – delta didapatkan rumus perhitungan sebagai berikut P ɸ oc = 𝑃𝑜𝑐 3 V ɸ oc = V oc I ɸ oc = 𝐼 𝑜𝑐 √3 Rc = 𝑉²ɸ𝑜𝑐 𝑃 𝑜𝑐√3 = 3 𝑉² 𝑜𝑐 𝑃 𝑜𝑐 Cos θ oc = 𝑃 𝑜𝑐 √3𝑉𝑜𝑐 𝐼𝑜𝑐 Iɸ = 𝐼 𝑜𝑐 √3 sin θ oc Xm = 𝑉 ɸ 𝑜𝑐 𝐼 ɸ = √3𝑉 𝑜𝑐 𝐼 𝑜𝑐 sin 𝜃 𝑜𝑐 1.3. Alat dan bahan a. Transformator 3 phasa 5 kVA 1 buah b. Amperemeter 1 buah c. Voltmeter 1 buah d. Wattmeter 1 buah e. Kabel penghubung secukupnya 2.1 Gambar Rangkaian Percobaan
  • 16. 12 2.2 Prosedur pengujian pengujian rugi besi dan arus beban nol (Open Circuit) 1. Alat dan bahan dipersiapkan 2. Alat ukur yang akan digunakan dikalibrasi terlebih dahulu. 3. Alat dan bahan dirangkai sesuai dengan gambar percobaan diatas. 4. Kumparan pada sisi incoming dihubungkan dengan sumber tegangan 5. Tegangan yang masuk pada sisi incoming diatur sesuai dengan tegangan nominal yaitu 220 V. 6. Tegangan pada sisi LV dan HV diukur sesuai tabel percobaan 7. Nilai arus dan daya pada sisi LV diukur menggunakan metode pengukuran daya 3 phasa menggunakan 2 wattmeter 1 phasa . 8. Hasil pengukuran dicatat pada tabel pengukuran. 2.3 Tabel hasil pengujian rugi besi dan arus beban nol pada transformator Vp line-line Sisi Primer (V) Vs line-line Sisi sekunder (V) I Line (A) PR (watt) PT (watt) P 3 phasa (watt) R-S S-T R-T r-s s-t r-t r s t 219,8 219 218,4 410 420 420 0,49 0,42 0,35 22 70 48 R-N S-N T-N r-n s-n t-n Power meter 126 127,5 125,4 260 260 260 90 Rc = 𝑉²ɸ𝑜𝑐 𝑃 𝑜𝑐√3 = 3 𝑉² 𝑜𝑐 𝑃 𝑜𝑐 = 3 𝑥 1272 48 = 48387 48 = 1008,06 Xm = 𝑉 ɸ 𝑜𝑐 𝐼 ɸ = √3𝑉 𝑜𝑐 𝐼 𝑜𝑐 sin 𝜃 𝑜𝑐 = √3 127 0,42 𝑠𝑖𝑛
  • 17. 13 IV. PERCOBAAN SHORT CIRCUIT A. Tujuan 1. Mencari rugi tembaga saat arus nominal. 2. Mengetahui Parameter Transformator 3 phasa. 3. Mengetahui Tegangan Impedansi B. Dasar Teori Percobaan Short Circuit (hubung singkat) Suatu kumparan dari trafo yang dihubung singkat dan tegangan digunakan pada kumparan lain. Sisi tegangan tinggi menjadi sisi masukan yang dihubungkan dengan sumber tegangan. Percobaan ini bertujuan untuk menentukan impedansi ekuivalen Ze1 dan Ze2,, reaktans bocor ekuivalen diperkecil menjadi nol, sehingga hanya impedansi Zek = Rek + Xek yang membatasi arus. Karena harga Rek dan Xek ini relatif kecil, harus dijaga agar tegangan yang masuk (Vhs) cukup kecil sehingga arus yang dihasilkan tidak melebihi arus nominal. Untuk melakukan percobaan short circuit lebih baik menggunakan trafo step down karena jika kita melakukan percobaan short circuit, kita akan lebih banyak melakukan percobaan di bagian HV dari trafo tersebut. ∆ Full load copper loss = Psc 3 sc sc P P  3 sc sc I I  scsc VV  sc sc sc sc eq I V I V Z 3       222 3/ 3/ sc sc sc sc sc sc eq I P I P I P R    22 eqeqeq RZX  Y Full load copper loss = Psc 3 sc sc P P  scsc II  3 sc sc V V  sc sc sc sc eq I V I V Z 3    22 3 sc sc sc sc eq I P I P R    22 eqeqeq RZX  C. Daftar Peralatan
  • 18. 14 1. Trafo 3 phasa 5 kVa 1 buah 2. Voltmeter 1 buah 3. Ampere meter 1 buah 4. Wattmeter 1 phasa 2 buah 5. Variable Voltage (power pack) 1 buah 6. Kabel banana secukupnya 7. Kabel Nip secukupnya D. Test Circuit Star-star Connection E. Prosedur Percobaan short circuit
  • 19. 15 1. Alat dan Bahan dipersiapkan. 2. Alat ukur yang akan digunakan dikalibrasi terlebih dahulu 3. Alat dan bahan dirangkai sesuai dengan gambar rangkaian percobaan. 4. Terminal pada sisi Outgoing transformator dihubungkan semua 5. Sisi Incoming transformator diberi supply 6. Arus nominal pada sisi HV diukur menggunakan amperemeter 7. Arus pada sisi HV / Incoming diatur sehingga mendekati arus nominal S = 3 V.I I = S / 3 V = 5000 / 3 400 = 7,5 A Arus Nominal = 12,5 A 8. Daya pada sisi HV diukur dengan menggunakan metode 2 wattmeter 1 Ø F. Tabel Data Tabel Hasil Percobaan Short Circuit Rek = 𝑷 𝑺𝑪 𝟑 𝑰 𝟐. 𝑺𝑪 = 𝟏𝟔𝟖 𝟑.(𝟕,𝟐 𝟐) = 1,08 ZSC = 𝑽 𝑺𝑪 √𝟑 𝑰 𝑺𝑪 = 𝟏𝟓,𝟓 √ 𝟑 . 𝟕,𝟐 = 1,2 Xek = √(𝒁 𝒆𝒌. 𝟐 ) − 𝑹 𝒆𝒌. 𝟐 = √𝟏, 𝟐 𝟐 − 𝟏, 𝟎𝟖 𝟐 = √ 𝟎, 𝟐𝟕 = 0,5 VHV (volt) ILV(nominal) (A) P1 (watt) P2 (watt) Ptot (watt ) Rek (Ω) Xek (Ω) Zsc (%) R-S S-T T-R R S T 15 15,5 15,5 7,02 7,34 7,18 64 108 168 1,08 0,5 1,2 R-N S-N T-N 9 8,5 9
  • 20. 16 V. PENGUJIAN PERBANDINGAN BELITAN TRANSFORMATOR  Tujuan Percobaan untuk mengetahui perbandingan jumlah kumparan sisi tegangan tinggi dan sisi tegangan rendah pada setiap tapping, sehingga tegangan output yang dihasilkan oleh trafo sesuai dengan yang dikehendaki. toleransi yang diijinkan adalah : 0,5 % dari rasio tegangan ( standart IEEE C57.125.1991 )  Landasan Teori Rangkaian pengganti trafo adalah sebagai berikut : Dengan mengabaikan hilang tegangan pada tahanan dan reaktansi bocor kumparan primer (R1 dan X1), diperoleh : 𝑉𝑃 𝑉𝑆 = 𝑁𝑃 𝑁𝑆 = 𝑎 Jika : a > 1 = Transformator Step Up a < 1 = Transformator Step Down Dimana : Vp = tegangan masuk / sisi primer (volt) Vs = tegangan keluar / sisi skunder (volt) Ep = g.g.l. induksi pada sisi primer (volt) Es = g.g.l. induksi pada sisi skunder (volt) NP = jumlah lilitan sisi primer NS = jumlah liltan sisi skunder a = rasio perbandingna belitan  Alat dan Bahan a. Sumber tegangan bolak-balik (1 Buah) b. Trasformator 3 fasa 5kVa (1 Buah) c. Volt meter secukupnya d. Kabel penghubung secukupnya
  • 21. 17  Rangkaian Percobaan  Prosedur Percobaan Perbandingan Belitan Transformator 1. Alat dan Bahan dipersiapkan terlebih dahulu 2. Alat yang akan digunakan diperiksa dan dikalibrasi dahulu 3. Peralatan dirangkai sesuai dengan gambar 4. Berikan Supply pada sisi Incoming transformator 5. Hasil pengukuran yang ditunjukkan oleh alat ukur dicatat pada tabel percobaan. Tabel Hasil Percobaan no Vp Line Vs Line a 1 VRS = 219,8 Vrs = 410 VP/VS = 0,5 2 VRT = 218,4 Vrt = 420 VP/VS = 0,5 3 VST = 219 Vst = 420 VP/VS = 0,5 POWERSUPPLY
  • 22. 18 VI. PENGUJIAN VECTOR GROUP TRANSFORMATOR  Tujuan Percobaan Mengetahui Vector Group (Angka Jam) transformator  Landasan Teori Vektor tegangan primer dan sekunder suatu transformator dapat dibuat searah atau berlawanan dengan mengubah cara melilit kumparan. Untuk transformator tiga phasa, arah tegangan akan menimbulkan perbedaan phasa, arah dan besar perbedaan phasa tersebut akan mengakibatkan adanya berbagai macam kelompok hubungan pada transformator itu. Dalam menentukan kelompok hubungan diambil beberapa patokan, yaitu : 1. Notasi untuk hubungan delta, bintang dan hubungan zigzag masing-masing adalah D, Y, Z untuk sisi tegangan tinggi dan d, y, z untuk sisi tegangan rendah. 2. Untuk urutan phasa U, V, W untuk tegangan tinggi dan u, v, w untuk tegangan rendah. 3. Tegangan sisi primer dianggap sebagai tegangan tinggi dan tegangan sisi sekunder tegangan rendah. 4. Angka jam menyatakan bagaimana letak sisi kumparan tegangan tinggi terhadap tegangan rendah. 5. Jarum jam panjang dibuat selalu menunjuk angka 12 dan dibuat berimpit (dicocokkan) dengan vector phasa VL tegangan tinggi line to line. 6. Bergantung pada perbedaan phasanya, vector phasa tegangan rendah (u, v, w) dapat dilukiskan, letak vector phasa vl tegangan rendah line to line menunjukkan arah jarum pendek. 7. Sudut antara jarum jam panjang dan pendek adalah pergeseran vector phasa Vdan v. Ketentuan - ketentuan dalam penentuan angka jam / vektor group transformator adalah : 1. Ketiga phasa tegangan dianggap berselisih 120°. 2. Setiap belitan pada kaki transformator yang sama dianggap mempunyai arah yang sama. 3. Tegangan pada kumparan tegangan tinggi , vektornya dianggap merupakan jarum jam panjang dan tegangan pada kumparan tegangan rendahnya merupakan jarum pendek dari sebuah jam. 4. Pembacaan angka jam harus dari penamaan yang serupa. 5. Penamaan phasa diberikan mulai dari kiri jika sisi tegangan tinggi sebagai referensi.
  • 23. 19  Alat dan Bahan a. Sumber tegangan bolak-balik (1 Buah) b. Trasformator 3 fasa 5 kVa (1 Buah) c. Volt meter (1 Buah) d. Kabel penghubung secukupnya  Gambar rangkaian percobaan berdasarkan standart pengujian vector group transformator  Standart pengujian vector group transformator POWERSUPPLY
  • 24. 20
  • 25. 21 Prosedur percobaan berdasarkan standart pengujian vector group transformator 1. Alat dan bahan dipersiapkan 2. Peralatan di kalibrasai terlebih dahulu 3. Peralatan di rangkai sesuai dengan gambar rangkaian percobaan 4. Sisi Incoming transformator di beri tegangan 5. Hasil pengukuran yang ditunjukkan oleh alat ukur dicatat pada tabel percobaan. 6. Hasil pengukuran dianalisa berdasarkan standart pengujian vector group transformator.  Tabel percobaan berdasarkan standart pengujian vector group transformator No Vp Vs 1 VRS (U) = 219,8 Vrs (u) = 410 2 VRT (V) = 218,4 Vrt (v) = 420
  • 26. 22  Truth Table Transformer Group Number Rangkaian Percobaan  Prosedur Percobaan dengan Truth Table 1. Alat dan bahan dipersiapkan terlebih dahulu 2. Alat ukur dikalibrasi terlebih dahulu 3. Peralatan dirangkai seperti pada gambar rangkaian percobaan 4. Terminal A dan a dihubungkan terlebih dahulu 5. Sisi Incoming transformator diberi supply tegangan 400 V 6. Tegangan pada Cc, Bc, Cb, dan AB diukur kemudian dimasukkan pada tabel percobaan 7. Matikan Power Supply 8. Tabel hasil percobaan dianalisa berdasarkan truth Table vector group 9. Pengujian Selesai  Tabel percobaan Cc Bc Cb Cc AB 90 175 175 90 200 90 < 175 = 175 >90 < 200 Group Number Voltage 0 Cc < Bc = Cb > Cc < AB 1 Cc < Bc > Cb = Cc < AB 2 Cc < Bc > Cb < Cc < AB 3 Cc < Bc > Cb < Cc > AB 4 Cc < Bc > Cb < Cc > AB 5 Cc = Bc > Cb < Cc > AB 6 Cc > Bc = Cb < Cc > AB 7 Cc > Bc < Cb = Cc > AB 8 Cc > Bc < Cb > Cc >= AB 9 Cc > Bc < Cb > Cc < AB 10 Cc < Bc < Cb > Cc < AB 11 Cc = Bc < Cb > Cc < AB POWERSUPPLY