SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  36
Télécharger pour lire hors ligne
BUKU 6
PEDOMAN PENATAAN
TATALAKSANA (BUSINESS PROCESS)
PERATURAN MENTERI NEGARA
PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
DAN REFORMASI BIROKRASI
NOMOR 12 TAHUN 2011
KEMENTERIAN
PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
DAN REFORMASI BIROKRASI
buku 6 edited.indd 1 3/2/11—&4&26-PM
bUkUH^äBed.indd 2 3/2/11 6:48:26 PM
M E N T E R I N E G A R A
P E N D A Y A G U N A A N A P A R A T U R N E G A R A
D A N R E F O R M A S I B I R O K R A S I
R E P U B L I K I N D O N E S I A
P E R A T U R A N M E N T E R I N E G A R A P E N D A Y A G U N A A N
A P A R A T U R N E G A R A
D A N R E F O R M A S I B I R O K R A S I
N O M O R 1 2 T A H U N 2011
T E N T A N G
P E D O M A N P E N A T A A N T A T A L A K S A N A (BUSINESS PROCESS)
D E N G A N R A H M A T T U H A N Y A N G M A H A E S A
M E N T E R I N E G A R A P E N D A Y A G U N A A N A P A R A T U R N E G A R A
D A N R E F O R M A S I B I R O K R A S I
Menimbang : bahwa sebagai tindak lanjut Peraturan Presiden
Republik Indonesia Nomor 81 Tahun 2010 tentang
Grand Design Reformasi Birokrasi 2010 - 2025 dan
Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 20 Tahun
2010 tentang Road Map Reformasi Birokrasi 2010
- 2014, dipandang perlu menetapkan Pedoman
Penataan Tatalaksana (Business Process) dengan
Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi;
buku 6 edited.indd 3
iii
3/2/l1H68HpM
: 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor
17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Nasional 2005-2025 (Lembaran
Negara RI Tahun 2007 Nomor: 33 dan Tambahan
Lembaran Negara RI Nomor 4700);
2. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor
5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Menengah 2010-2014;
3. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor
81 Tahun 2010 tentang Grand Design Reformasi
Birokrasi 2010 - 2025;
4. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor
14 Tahun 2010 tentang Pembentukan Komite
Pengarah Reformasi Birokrasi Nasional dan
Tim Reformasi Birokrasi Nasional sebagaimana
telah dirubah dengan Keputusan Presiden
Nomor 23 Tahun 2010;
5. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Nomor 20 Tahun 2010 tentang Road Map
Reformasi Birokrasi 2010 - 2014;
M E M U T U S K A N :
Menetapkan : P E R A T U R A N M E N T E R I N E G A R A
P E N D A Y A G U N A A N A P A R A T U R N E G A R A
D A N R E F O R M A S I B I R O K R A S I T E N T A N G
P E D O M A N P E N A T A A N T A T A L A K S A N A
(BUSINESS PROCESS).
3/2/11 6:48:26 PM
Mengingat
PERTAMA
KEDUA
KETIGA
: Pedoman Penataan Tatalaksana (Business
Process) digunakan untuk memberikan acuan bagi
Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah
untuk membangun dan menata tatalaksana (business
process) dalam rangka memberikan dasar yang kuat
bagi penyusunan standard operating procedures
(SOP) yang lebih sederhana, efisien, efektif,
produktif dan akuntabel.
: Pedoman Penataan Tatalaksana (Business Process)
sebagaimana dimaksud dalam Diktum PERTAMA,
adalah sebagaimana tersebut dalam Lampiran yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari peraturan
ini.
: Peraturan ini mulai berlaku sejak tanggal
ditetapkan.
Ditetapkan di Jakarta
Pada tanggal 25 Februari 2011
Menteri Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi/
buku 6 edited.indd 5 3/2/111
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1 Latar belakang 1
1.2 Tujuan 2
BAB II PENGERTIAN DAN PRINSIP 3
2.1 Pengertian 3
2.2 Prinsip 3
BAB III PENDEKATAN PENATAAN TATALAKSANA 5
(BUSINESS PROCESS)
3.1 Manajemen Tatalaksana 5
3.2 Metodologi 6
BAB IV PROSES PENATAAN TATALAKSANA 9
(BUSINESS PROCESS)
4.1 Pemetaan Dan Analisis Tatalaksana (Business Process) 10
4.2 Perbaikan Tatalaksana (Business Process) 11
4.3 Penentuan Standar Tatalaksana (Business Process) 13
BAB V KAIDAH PENGGAMBARAN TATALAKSANA 15
(BUSINESS PROCESS)
5.1 Notasi Inti 15
5.2 Notasi Event 16
5.3 Notasi Kegiatan 17
5.4 Notasi Penghubung 18
5.5 Notasi Gateway 19
5.6 Notasi Pool 19
5.7 Format Tatalaksana (Business Process) 21
5.8 Persiapan Pembuatan Standard Operating Procedures 26
(SOP)
3/2/11 6:48:26 PM
BAB VI PENUTUP 27
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Contoh Format Pemetaan dan Analisis Tatalaksana (Business 11
Process)
Tabel 2 Contoh Format Perbaikan Tatalaksana (Business 13
Process)
Tabel 3 Format Tatalaksana Organisasi (Level 0) 22
Tabel 4 Format Tatalaksana Fungsi (Level 1 dan Level 2) 24
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Siklus Penataan Tatalaksana (Business Process)
Gambar 2 Proses Sederhana Dengan Menggunakan Notasi Inti
Gambar 3 Notasi Pool
Gambar 4 Flowchart Layanan Fungsi Administrasi
5
16
20
21
buku 6 edited.indd 7
buku 6 edited.indd 8 3/2/11 6:48:26 PM
Menteri Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Penataan tatalaksana (business process) dilakukan melalui serangkaian
proses analisis dan perbaikan tatalaksana bertujuan untuk meningkatkan efisiensi
dan efektivitas sistem, proses, dan prosedur kerja yang jelas, efektif, efisien dan
terukur pada masing-masing Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah.
Target yang ingin dicapai melalui program ini antara lain adalah meningkatnya
efisiensi dan efektivitas proses manajemen pemerintahan serta kinerja di
Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah.
Namun demikian, serangkaian proses analisis dan perbaikan/penataan
tatalaksana (business process) seperti yang disebutkan di atas hanyalah sebagai
alat bantu atau tools yang tidak harus selalu digunakan secara formal bila ingin
melakukan peningkatan efisiensi dan efektivitas. Beberapa perbaikan/penataan
dapat dilakukan secara intuitif dan segera tanpa harus melalui proses analisis
dan perbaikan business process yang panjang.
Perbaikan/penataan ulang tatalaksana (business process) perlu dilakukan
bilamana, antara lain:
• Terjadi perubahan arah strategis Kementerian/Lembaga dan Pemerintah
Daerah (visi, misi dan sasaran strategis) yang berdampak pada atau
mengakibatkan perubahan tugas dan fungsi serta keluaran (output)
organisasi/unit kerja; dan
• Adanya keinginan/dorongan dari dalam Kementerian/Lembaga dan
Pemerintah Daerah atau pun dorongan dari publik/masyarakat sebagai
salah satu pemangku kepentingan untuk memperbaiki kinerja pelayanan
publik secara signifikan
Muara dari penataan tatalaksana (business process) adalah sebagai berikut,
antara lain:
a. Pembuatan atau perbaikan Standar Operating Procedure (SOP), termasuk di
dalamnya perbaikan standar kinerja pelayanan;
b. Perbaikan struktur organisasi; dan
c. Pembuatan atau perbaikan uraian pekerjaan (job descriptions)
PermenPAN dan RB No: 12 Tahun 2011
buku 6 edited.indd 1
1
3/2/1IMSBÜPM
fe;-
Menteri Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi
1.2 Tujuan
Tujuan pedoman tatalaksana (business process) adalah memberikan acuan
bagi Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah untuk membangun dan
menata tatalaksana (business process) dalam rangka memberikan dasar yang
kuat bagi penyusunan Standard operating procedures (SOP), termasuk standar
pelayanannya, yang lebih sederhana, efisien, efektif, produktif dan akuntabel.
BAB I
Pendahuluan
3/2/11 6:48:26 PM
Menteri Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi
BAB II
PENGERTIAN DAN PRINSIP
2.1 Pengertian
Pengertian yang digunakan dalam pedoman ini adalah sebagai berikut:
a. Tatalaksana (business process), sekumpulan aktivitas kerja terstruktur dan
saling terkait yang menghasilkan keluaran yang sesuai dengan kebutuhan
pengguna.
b. Standard Operating Procedures (SOP), adalah dokumen tertulis yang
memuat prosedur kerja secara rinci, tahap demi tahap dan sistematis. SOP
memuat serangkaian instruksi secara tertulis tentang kegiatan rutin atau
berulang-ulang yang dilakukan oleh sebuah organisasi. Untuk itu SOP juga
dilengkapi dengan referensi, lampiran, formulir, diagram dan alur kerja (flow
chart).
c. Aktivitas, serangkaian tindakan sistematis dengan menggunakan alat kerja
atau sarana kerja untuk menghasilkan bagian-bagian kelengkapan keluaran
suatu tatalaksana (business process).
d. Pengguna adalah penerima keluaran yang dihasilkan suatu tatalaksana
(business process) sesuai dengan kebutuhannya.
2.2 Prinsip
Penataan suatu tatalaksana (business process) harus memenuhi beberapa
prinsip sebagai berikut:
a. Definitif. Suatu tatalaksana (business process) harus memiliki
batasan, masukan, serta keluaran yang jelas.
b. Urutan. Suatu tatalaksana (business process) harus terdiri dari aktivitas yang
berurut sesuai waktu dan ruang.
c. Pelanggan. Suatu tatalaksana (business process) harus mempunyai penerima
hasil proses.
PermenPAN dan RB No: 12 Tahun 2011
buku 6 edited.indd 3
3
3/2/l1H68HpM
Menteri Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi
d. Nilai tambah. Transformasi yang terjadi dalam proses harus memberikan nilai
tambah pada penerima.
e. Keterkaitan. Suatu proses tidak dapat berdiri sendiri, melainkan harus terkait
dalam suatu struktur organisasi.
f. Fungsi silang. Suatu proses umumnya, walaupun tidak harus, mencakup
beberapa fungsi.
II - Pengertian Dan Prinsip
3/2/11 6:48:27 PM
Menteri Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi
BAB III
PENDEKATAN PENATAAN TATALAKSANA
(BUSINESS PROCESS)
3.1 Manajemen Tatalaksana
Pendekatan yang banyak digunakan di lingkungan manajemen organisasi
dan menjadi dasar dari proses penataan tatalaksana adalah Manajemen
Tatalaksana (Business Process Management). Menurut pendekatan ini penataan
tatalaksana merupakan suatu siklus. Siklus dimaksud adalah sebagai berikut:
Gambar 1
Siklus Penataan Tatalaksana (Business Process)
PermenPAN dan RB No: 12 Tahun 2011
buku 6 edited.indd 5
s
3/i/lffl6rai7pM
Menteri Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi
Dalam siklus tersebut penataan tatalaksana tercakup dalam aktivitas
Analisis Kebutuhan yang kemudian dilanjutan dengan aktivitas Perancangan
dengan menggunakan Pemodelan Proses. Meski proses penataan tatalaksana
sudah dilakukan hal ini tidak berarti tatalaksana yang disusun telah memenuhi
prinsip-prinsip dan manfaat suatu tatalaksana. Oleh karena itu, setelah tersusun
modelnya, maka tatalaksana harus dapat terimplementasi dengan baik dan
diketahui keberhasilannya. Setelah teruji dan memenuhi kriteria yang diharapkan
selama implementasi, berikutnya dilakukan pemberlakuan. Pemberlakuan
dilakukan dengan dukungan infrastruktur teknologi informasi yang memadai.
Tatalaksana ditetapkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Selanjutnya
tatalaksana yang terbentuk dilakukan monitoring secara berkesinambungan dan
berdasarkan fakta-fakta yang ada dilakukan evaluasi kehandalannya.
3.2 Metodologi
Metodologi penataan tatalaksana (businessprocess) mencakup dua aspek
yaitu teknik pengumpulan data dan analisis. Teknik pengumpulan data adalah
cara-cara pengambilan data atau informasi sedemikian rupa sehingga data atau
informasi yang diperoleh valid dan merepresentasikan seluruh aspek cakupan
kajian. Analisis dalam kajian tatalaksana lebih fokus pada pemahaman, pemetaan
dan perbaikan seluruh tatalaksana yang ada dalam organisasi sehingga dapat
disusun suatu rekomendasi yang aplikatif sekaligus efektif dalam penerapannya.
Metode yang dipilih adalah metode yang memungkinkan hasil tatalaksana yang
langsung dapat digunakan.
Masing-masing teknik pengambilan dan analisis data dapat dipilih salah
satu atau kombinasi antara beberapa teknik. Sebagai panduan berikut adalah
penjelasan mengenai masing-masing teknik:
Focused Group Diskusi terpandu membahas suatu topik dimana peserta adalah para
Discussion pemimpin unit kerja atau nara sumber terkait topik dimaksud.
Wawancara: Proses tanya jawab terstruktur dan tidak terstruktur untuk menggali
data dan informasi mengenai aspek-aspek suatu topik tertentu.
Wawancara terstruktur adalah wawancara dimana semua pertanyaan
yang akan ditanyakan telah dipersiapkan terlebih dahulu secara fixed
dan ditanyakan kepada semua responden dengan urut - urutan yang
sama untuk menjaga tingkat presisi dan realiabilitas. Wawancara
tidak terstruktur adalah wawancara dimana tidak diperlukan format
pertanyaan yang baku seperti wawancara terstruktur. Namun
demikian pewawancara dapat menyiapkan pertanyaan - pertanyaan
kunci, yang mana dalam proses wawancara pertanyaan - pertanyaan
selanjutnya sangat bergantung pada respon atau jawaban dari
responden.
III - Pendekatan Penataan Tatalaksana
3/2/11 6:48:27 PM
Menteri Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi
Observasi: Pengumpulan data/informasi mengenai pelaksanaan suatu kegiatan
atau serangkaian kegiatan dalam rentang waktu tertentu.
Telaah Penggalian data dan informasi dari berbagai dokumen baik berupa
Dokumen: buku, surat-surat keputusan, peraturan perundang-undangan atau
kebijakan tertulis.
Teknik analisis terkait langsung dengan teknik pengambilan data yang dilakukan.
Uraian masing-masing teknik adalah sebagai berikut:
Analisis Kausal: Telaah hubungan logis antara pernyataan, fakta atau data
dan informasi yang diperoleh.
Klasifikasi Proses: Memilah-milah data/informasi atau fakta yang terkumpul
sesuai dengan definisi proses inti atau proses pendukung.
Pemodelan Proses: Pembuatan rumusan tatalaksana (business process)
dengan teknik penggambaran alur baik secara manual
maupun menggunakan program aplikasi
PermenPAN dan RB No: 12 Tahun 2011
buku 6 edited.indd 7
7
3/2/I1H68RPM
Menteri Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi
III - Pendekatan Penataan Tatalaksana
3/2/11 6:48:27 PM
Menteri Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi
BAB IV
PROSES PENATAAN TATALAKSANA
(BUSINESS PROCESS)
Siklus pengelolaan yang mencakup perancangan yang didasarkan pada
analisis kebutuhan, implementasi, pemberlakuan yang didukung monitoring dan
evaluasi tatalaksana (business process) pada pelaksanaannya akan mengerucut
pada pelaksanaan pemetaan tatalaksana (businessprocess), analisis, perbaikan/
peningkatan Tatalaksana (business process), dan perbaikan terus menerus
(continuous improvement).
Dalam pemetaan dan analisis, dikenal dua tipe utama Tatalaksana
(business process), yaitu:
1. Proses Inti (Core Process); dan
2. Proses Pendukung (Supporting Process).
Proses Inti (Core Process) adalah proses yang memenuhi ketiga kriteria berikut:
1. Berperan langsung dalam memenuhi kebutuhan penguna eksternal;
2. Secara langsung berpengaruh terhadap keberhasilan organisasi (mencapai,
visi, misi, strategi organisasi); dan
3. Memberikan respon permintaan dan memenuhi kebutuhan pengguna.
Contoh Proses Inti (Core Process) antara lain:
• Proses Pelayanan Pemberian Izin Investasi;
• Proses Pelayanan Registrasi Wajib Pajak Perorangan; dan
• Proses Pelayanan Pemberian Surat Izin Mengemudi (SIM).
Sedangkan Proses Pendukung (Supporting Process) adalah proses yang
memenuhi kriteria berikut:
1. Memenuhi kebutuhan pengguna internal, para pelaku atau fungsi di proses
inti; dan
PermenPAN dan RB No: 12 Tahun 2011
buku 6 edited.indd 9
9
3/2/1lMl»i3PM
Menteri Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi
2. Tidak memiliki kaitan langsung dengan nilai manfaat organisasi.
Contoh Proses Pendukung (Supporting Process) antara lain:
• Proses Pembuatan Anggaran;
• Proses Layanan Sistem Informasi; dan
• Proses Layanan Hukum.
4.1 Pemetaan Dan Analisis Tatalaksana (Business Process)
Pemetaan dan analisis tatalaksana (business process) biasanya dimulai
dari suatu analisis kebutuhan dengan cara memahami visi, misi, tugas dan fungsi
organisasi dan pihak-pihak eksternal yang memerlukan dan mendapatkan layanan
langsung dari organisasi. Pemahaman dapat dilakukan dengan mempelajari
dokumen terkait dan diskusi dengan pimpinan organisasi, seperti Focused Group
Discussion (FGD) dan/atau wawancara dengan pimpinan organisasi sampai
dengan pimpinan unit organisasi terkecil.
Tujuan pemetaan dan analisis tatalaksana (business process) adalah untuk
melihat secara utuh keseluruhan rangkaian proses yang mempengaruhi kinerja
dan pencapaian organisasi dalam melayani pemangku kepentingan utama, baik
eksternal maupun internal.
Langkah - langkah untuk melakukan pemetaan dan analisis tatalaksana
(business process):
• Pahami arahan strategis organisasi (visi, misi, tugas dan fungsi organisasi);
• Identifikasi tatalaksana (business process) yang akan dipetakan berdasarkan
analisis kebutuhan;
• Identifikasi nama dan tipe tatalaksana (business process) dimaksud;
• Tentukan siapa saja pengguna atau pemakai utama dari tatalaksana
(business process) dimaksud;
• Uraikan urutan kegiatan yang membentuk rantai tatalaksana (business
process) dimaksud;
• Tentukan masukan utama tatalaksana (business process) dimaksud;
• Tentukan keluaran utama tatalaksana (business process) dimaksud;
• Tentukan pemilik (owner) tatalaksana (business process) dimaksud;
- Proses Penataan Tatalaksana
3/2/11 6:48:27 PM
Menteri Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi
Lakukan pemodelan tatalaksana (business process);
Dapatkan pengesahan dari pimpinan lembaga untuk diberlakukan (bila
diperlukan).
Contoh format yang dapat digunakan dalam menyusun langkah-langkah di atas
adalah sebagai berikut:
Tabel 1
Contoh Format Pemetaan dan Analisis Tatalaksana (Business Process)
No Nama Tatalaksana Tipe Pengguna/ Kegiatan Utama Masukan Keluaran Pemilik
Tatalaksana Pemakai Utama Utama Tatalaksana
1 Pemberian layanan Proses Inti Masyarakat Menerima S u r a t Izin X Unit Kerja A
penerbitan izin X permohonan izin X Permohon
dari masyarakat Unit Kerja B
Dokumen
Pendukung
Melakukan
kajian A - Z atas
permohonan
Memberikan atau
Tidak memberikan
Izin
Mengeluarkan
Izin X
2 Dan seterusnya
Pemodelan tatalaksana (business process) yang digunakan dapat mengacu
pada sistem yang sudah baku dan popular, yaitu Notasi Manajemen Tatalaksana
(business process). Pada dasarnya pemodelan ini adalah pembuatan gambar
diagram alir (flowchart) dari setiap proses business yang teridentifikasi yang
dihasilkan dari proses pemetaan (secara lengkap dan detil dapat dilihat pada
Bab V).
4.2 Perbaikan Tatalaksana (Business Process)
Perbaikan Tatalaksana (business process) didasarkan pada evaluasi atas
Tatalaksana (business process) yang telah diimplementasikan, yang diperoleh
dari masukan internal maupun laporan dari masyarakat dan/atau pemangku
kepentingan eksternal lainnya.
PermenPAN dan RB No: 12 Tahun 2011
buku 6 edited.indd 11
11
3/2/ifH68RpM
Menteri Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi
Tujuan perbaikan Tatalaksana (business process) adalah membuat proses
lebih efektif, efisien dan adaptif. Sedangkan target perbaikan Tatalaksana
(business process) adalah sebagai berikut, antara lain:
• Penurunan biaya;
• Peningkatan kualitas output;
• Peningkatan kualitas layanan; dan
• Peningkatan kecepatan delivery.
Langkah - langkah dalam melakukan perbaikan Tatalaksana (business process)
adalah sebagai berikut:
• Pahami harapan pengguna utama atas perbaikan dari Tatalaksana (business
process) dimaksud;
• Pahami kebijakan atau peraturan yang mengatur Tatalaksana (business
process) dimaksud;
• Identifikasi perbaikan Tatalaksana (business process) yang diusulkan, yang
biasanya melalui:
o Penyederhanaan proses (streamlining/simplification - S);
o Penghilangan proses yang tidak perlu (elimination - E);
o Pembuatan proses yang sama sekali baru (reengineering - R); atau
o Pengotomatisasian proses (automation - A).
• Perbaiki model Tatalaksana (business process) sesuai dengan perbaikan
yang telah dilakukan;
• Dapatkan pengesahan dari pimpinan lembaga untuk diberlakukan (bila
diperlukan).
Contoh format yang dapat digunakan dalam menyusun langkah - langkah di atas
adalah sebagai berikut:
- Proses Penataan Tatalaksana
3/2/11 6:48:27 PM
Menteri Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi
Tabel 2
Contoh Format Perbaikan Tatalaksana [Business Process]
No Nama
Tatalaksana
Harapan Pengguna
Utama
Dapat
Diperbaiki
Perbaikan Yang
Diusulkan
Bagaimana Perbaikan
Dilakukan (S, E, R, A)
Penyelesaian
Permohonan
Izin X
Penurunan lamanya
waktu proses
permohonan perizinan
Ya Penurunan lamanya
waktu proses
permohonan dari
rata - rata x minggu
menjadi kira - kira y
minggu
Streamlining (S):
Menghilangkan Aktivitas
D yang tidak memberikan
nilai tambah
2 Dan seterusnya
4.3 Penentuan Standar Tatalaksana (Business Process)
Penentuan standar tatalaksana adalah untuk memberikan suatu kepastian
bagi para pengguna tatalaksana (business process) yang merupakan bagian dari
proses analisis tatalaksana (business process) dan merupakan hal yang penting
bagi Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah, terutama dalam melayani
para pemangku kepentingan eksternal (publik/masyarakat dan Kementerian/
Lembaga yang lain).
Penentuan standar tatalaksana dapat dilakukan melalui mekanisme sebagai
berikut (termasuk kombinasinya), antara lain:
• Focused Group Discussion (FGD), dengan melibatkan sekurang-
kurangnya penanggungjawab operasionalisasi proses yang terkait
dengan pelaksanaan tugasnya;
• Masukan dari pengguna langsung tatalaksana (business process) dan/
atau atau survei kepuasan pengguna atas pemberian layanan tatalaksana
(business process); dan
• Benchmark dengan Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah yang
telah menetapkan standar untuk tatalaksana yang sama atau sejenis
Dalam implementasinya, penetapan atas standar suatu tatalaksana
(business process) yang telah disetujui pada akhirnya merupakan bagian yang
tidak dapat dipisahkan dari Standar Operating Procedures atas tatalaksana
(business process) tersebut dalam rangka peningkatan kualitas pelayanan
Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah.
PermenPAN dan RB No: 12 Tahun 2011
buku 6 edited.indd 13 3/2/l1ml»MPM
3
Menteri Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi
- Proses Penataan Tatalaksana
3/2/11 6:48:28 PM
Menteri Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi
BAB V
KAIDAH PENGGAMBARAN TATALAKSANA
(BUSINESS PRÜCESS)
Kaidah penggambaran tatalaksana ditentukan oleh notasi dan pola
hubungan notasi. Notasi ini merupakan penanda bagi komponen-komponen
suatu proses. Notasi yang digunakan dalam penggambaran Tatalaksana sesuai
dengan kaidah Business Process Management Notation (BPMN) adalah;
1. Notasi Inti;
2. Aneka Notasi Event;
3. Aneka Notasi Aktivitas;
4. Aneka Notasi Penghubung;
5. Aneka Notasi Keputusan;
6. Pool.
5.1 Notasi Inti
Notasi inti merupakan notasi yang dapat menggambarkan suatu proses
secara sederhana yang terdiri dari:
a. Event: penanda suatu kejadian.
b. Aktivitas: penanda suatu kegiatan yang dilakukan dalam suatu proses.
c. Gateway: penanda pengambilan keputusan atau kontrol alur kegiatan.
d. Penghubung: penanda yang menunjukkan hubungan antarelemen proses.
e. Pool: suatu bidang gambar berupa kotak persegi panjang yang menjadi
area penulisan diagram tatalaksana.
Berikut adalah contoh suatu diagram alur dari suatu proses sederhana
dengan menggunakan notasi inti tersebut.
PermenPAN dan RB No: 12 Tahun 2011
buku 6 edited.indd 15 3 / 2 / I ' I S B P P M
5
Menteri Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi
Gambar 2
Proses Sederhana Dengan Menggunakan Notasi Inti
5.2 Notasi Event
Bentuk notasi event ada beberapa ragam. Event merupakan penanda
suatu kejadian. Berdasarkan kapan terjadinya event terbagi atas tiga jenis yaitu
dimulainya (start), antar (intermediate) atau berakhirnya (end) suatu proses.
Sedangkan menurut tipenya, event sangat beragam. Event dapat
berupa keluarnya suatu surat (message), Event juga dapat berupa durasi, ada
suatu pengeculian (exception), atau bahkan kejadian pembatalan (cancel) atau
dihapuskan (terminate).
Dengan notasi event kita dapat mengenali kejadian-kejadian yang
mendahului atau menyertai suatu proses. Sebagai contoh pada start terdapat
notasi message yang artinya proses dimulai bila sudah dikeluarkan pesan/surat
tertentu. Demikian juga event akhir tipe message berarti akhir dari tatalaksana
(business process) bila telah dikeluarkannya suatu pesan/surat tertentu.
NOTASI EVENT
(Kejadian)
Start (Mulai)
Intermediate
(antara)
End (Selesai)
NOTASI EVENT
(Kejadian)
O O O
NOTASI EVENT
(Kejadian)
Tipe-Tipe Event (Kejadian)
Message
(pesan)
(g) <§> mMessage
(pesan) Dimulai setelah
ada surat (misal:
Surat perintah,
Terjadi
berdasarkan surat
Dinyatakan selesai
berdasarkan surat
- Kaidah Penggambaran Tatalaksana
3/2/11 6:48:28 PM
'N
Menteri Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi
surat keputusan)
Timer (waktu)
(£^)
Timer (waktu)
Dimulai pada
pukul
Berlangsung
selama
Cancel (Batal)Cancel (Batal)
Terjadi
pembatalan
Selesai karena
dibatalkan
Compensation
(imbalan)
®Compensation
(imbalan)
Rule (aturan)
(S)
Rule (aturan) Dimulai sesuai
aturan yang
berlaku
Terjadi
berdasarkan
aturan yang
berlaku
Link
(Terkait dengan)
@ eLink
(Terkait dengan) Dimulai dan terkait
dengan
Terjadi dan terkait
dengan
Selesai terkait
dengan
Terminate
(Berhenti)
Terminate
(Berhenti) Selesai karena
dihentikan
Multiple (Jamak)
m ®Multiple (Jamak)
Beberapa kejadian
mulai serentak
Terjadi serentak Beberapa
kejadian Selesai
Serentak
5.3 Notasi Kegiatan
Kegiatan dalam suatu proses dapat merupakan suatu kegiatan tunggal
(atomic) dapat pula merupakan suatu kumpulan kegiatan atau disebut sebagai
sub-proses (non atomic). Untuk menggambarkan bentuk tersebut, berikut
adalah aneka notasi untuk kegiatan.
PermenPAN dan RB No: 12 Tahun 2011
buku 6 edited.indd 17
17
3/2/1V6MBI PM
Menteri Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi
Pada notasi kegiatan non atomic, terdapat tanda (+). Dalam penggambaran
manual maka perlu dibuat diagram proses untuk kegiatan tersebut.
Task Multiple Instance
II
kegiatan (serangkaian
kegiatan)
kegiatan yang berulang
ulang
kegiatan beragam yang
berlangsung serentak
Sub-Process
(Collapsed). Loop
kegiatan yang terdiri dari
proses-proses atau
disebut sub-proses
(tampilan ringkas yang
ditunjukkan dengan
simbol +)
Sekumpulan kegiatan
yang berulang-ulang
(tampilan ringkas yang
ditunjukkan dengan
simbol +]
Sekumpulan kegiatan
yang berulang-ulang
(tampilan ringkas yang
ditunjukkan dengan
simbol +]
Compensation Compensation
kegiatan yang
memberikan
(tampilan ringkas yang
ditunjukkan dengan
simbol +)
5.4 Notasi Penghubung
Notasi penghubung terdiri dari tiga jenis yaitu:
1. sequence Flow, yang menunjukkan kegiatan yang dituju semata-mata
merupakan kelanjutan kegiatan sebelumnya.
2. Message Flow, yang menunjukkan adanya aliran pesan dimana proses yang
dituju bukan kelanjutan proses sebelumnya
3. Association, yang menunjukkan bentuk hubungan antara dua proses atau
kegiatan.
- Kaidah Penggambaran Tatalaksana
3/2/11 6:48:31 PM
Menteri Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi
5.5 Notasi Gateway
Gateway merupakan notasi yang menunjukkan diperlukannya
pengendalian kelanjutan alur suatu proses. Gateway berperan mengatur
apakah suatu proses dapat diteruskan atau tidak atau sebaliknya apakah suatu
proses lanjutan baru dapat dilaksanakan bila kegiatan yang berbeda selesai
bersamaan. Bila kedua kondisi tersebut ada, maka gateway diperlukan. Ada tiga
jenis Gateway:
1. Exclusive Decision adalah pengambilan keputusan karena tergantung dari
kondisi atau masukan sebelumnya saja;
2. Event adalah pengambilan keputusan tergantung dari adanya event (misalnya
harus ada surat keputusan);
3. Paralel adalah pengembilan keputusan hanya dilakukan bila seluruh kegiatan
sebelumnya sudah diterima lengkap.
O <x>
Keputusan diambil
berdasarkan data
Keputusan diambil oleh Keputusan diambil
berdasarkan kejadian
Keputusan yang bersifat
inklusif
Keputusan yang bersifat
kompleks
Penanda bahwa aktivitas
harus berlangsung sacara
paralel
5.6 Notasi Pool
Bagian inti merupakan kerangka yang menunjukkan suatu proses
atau kegiatan dikerjakan oleh siapa. Satu pool untuk merepresentasikan
satu untikerja, fungsi atau jabatan tertentu. Pool memiliki dua bentuk
yaitu Swimlane dan Lane. Pada swimlane suatu proses dikerjakan oleh
suatu unit kerja, fungsi atau jabatan tertentu. Pada Lane (gabungan
PermenPAN dan RB No: 12 Tahun 2011
buku 6 edited.indd 19 3 / 2 / l f f l S W l p M
9
Menteri Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi
beberapa pool) menunjukkan adanya beberapa proses pada suatu unit
kerja yang masing-masing dikerjakan oleh satu jabatan unit kerja tersebut.
Bentuknya adalah sebagai berikut:
Swimlanes
Pool
Name
Lanes (within a Pool)
CD
E
Name
CD
2
Name
Gambar 3
Notasi Pool
Contoh bentuk penggambaran Tatalaksana dengan menggunakan notasi
Manajemen Tatalaksana:
- Kaidah Penggambaran Tatalaksana
3/2/11 6:48:32 PM
Menteri Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi
Gambar 4
Flowchart Layanan Fungsi Administrasi
Pada Gambar 4 di atas dapat dipahami bahwa tatalaksana tersebut adalah
Proses Pengiriman Formulir dan Reminder.
Ada dua pihak yang terlibat yaitu Fungsi Administrasi dan Pengguna.
Urutan Proses Pengiriman Formulir Reminder adalah:
1. Proses dipicu dengan adanya surat permohonan yang masuk dari
Pengguna;
2. Proses dimulai dengan mengirimkan formulir kepada pengguna;
3. Bila dalam waktu 7 hari belum ada pengembalian formulir, bagian
Administrasi mengirimkan Reminder;
4. Formulir yang terisi lengkap dikembalikan Pengguna ke bagian
Administrasi
5. Proses selesai.
5.7 Format Tatalaksana (Business Process)
Tujuan dibuatnya format tatalaksana adalah untuk mendokumentasikan
proses pemetaan dan pembuatan business process sehingga dapat digunakan
untuk, antara lain pembuatan Standard Operating Procedures (SOP) secara
efektif dan dapat disahkan oleh pimpinan kementerian/lembaga dan pemerintah
daerah.
PermenPAN dan RB No: 12 Tahun 2011
buku 6 edited.indd 21
21
3/2/I1H61IBPM
Menteri Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi
Format tatalaksana (businessprocess) setiap organisasi sekurang-kurangnya
terdiri dari atas dua (2) jenis, yaitu:
1. Format Tatalaksana Organisasi (disebut Level 0 atau L0)
Merupakan gambaran kegiatan dan pola hubungan antara kegiatan tersebut
pada tingkat organisasi. Format tersebut mencakup elemen-elemen sebagai
berikut:
a. Nama Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah;
b. Visi, Misi, Tugas dan Fungsi Kementerian/Lembaga dan Pemerintah
Daerah;
c. Kategori Proses;
• Nama Proses Inti (core processes);
• Nama Proses Pendukung (supporting process);
d. Kelompok Proses (identifikasi tatalaksana untuk mendapatkan
gambaran proses setiap fungsi di dalam organisasi) dan Penanggung
Jawabnya; dan
e. Diagram alur (flowchart) business process organisasi yang menunjukkan
masing-masing proses dan hubungan antara Proses Inti dan Proses
Pendukung.
Contoh alat bantu yang dapat digunakan untuk mengembangkan Format
Tatalaksana Organisasi (L0) dapat dilihat pada Tabel 3 di bawah ini:
Tabel 3
Format Tatalaksana Organisasi (Level 0)
Nama Organisasi:
Visi:
Misi:
Tugas & Fungsi:
Proses Inti Level 0
1. Nama Kelompok Proses Inti I
2. Nama Kelompok Proses Inti II
3 dan seterusnya
Proses Pendukung Level 0
1. Nama Kelompok Proses Pendukung I
2. Nama Kelompok Proses Pendukung II
3 dan seterusnya
- Kaidah Penggambaran Tatalaksana
3/2/11 6:48:32 PM
Menteri Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi
Uraian Proses Inti Level 0
Kelompok Proses Inti I
Deskripsi
Penanggung Jawab/
Jabatan
Diagram Alur
Kelompok Proses Inti
II ... dst
Deskripsi
Penanggung Jawab/
Jabatan
Diagram Alur
Proses Pendukung Level 0
Kelompok Proses
Pendukung I
Deskripsi
Penanggung Jawab
Proses/ Jabatan
Diagram Alur
PermenPAN dan RB No: 12 Tahun 2011
buku 6 edited.indd 23
23
3 / 2 / l f f l S W l p M
Menteri Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi
Kelompok Proses
Pendukung II ... dst
Deskripsi
Penanggung Jawab
Proses/ Jabatan
Diagram Alur
2. Format Tatalaksana Fungsi (disebut dengan Level 1 dan Level 2 atau L1 dan
L2)
Merupakan gambaran kegiatan dan pola hubungan antara kegiatan tersebut
pada tingkat Direktorat/Inspektorat (Process Group), Bagian atau Subagian
(Process) dan Seksi/SubSeksi (Activities). Format tersebut mencakup
elemen-elemen sebagai berikut:
a. Nama Unit Organisasi di dalam Kementerian/Lembaga dan Pemerintah
Daerah beserta Fungsinya;
b. Nama Kelompok Proses (sebagai Proses Induk), Nama Proses dan Nama
Aktivitas beserta Penanggung jawabnya;
c. Deskripsi Proses untuk masing - masing Proses dan Aktivitas; dan
d. Diagram alur (flowchart) tatalaksana fungsi yang menggambarkan
masing-masing proses dan aktivitas.
Contoh alat bantu yang dapat digunakan untuk mengembangkan Format
Tatalaksana Fungsi (L1 dan L2) dapat dilihat pada Tabel 4 di bawah ini:
Tabel 4
Format Tatalaksana Fungsi (Level 1 dan Level 2)
Nama Unit Organisasi:
Tugas & Fungsi:
Uraian Proses Inti Level 1
Kelompok Proses Inti I
Proses 1, Proses 2, dst ...
Deskripsi
- Kaidah Penggambaran Tatalaksana
3/2/11 6:48:32 PM
Menteri Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi
Penanggung Jawab
Proses/Jabatan
Diagram Alur
Kelompok Proses Inti II
Proses 1, Proses 2 ... dst
Deskripsi
Penanggung Jawab
Proses / Jabatan
Diagram Alur
Proses Pendukung Level 1
Kelompok Proses
Pendukung I
Proses 1, Proses 2, dst
Deskripsi
Penanggung Jawab
Proses/Jabatan
Diagram Alur
Kelompok Proses
Pendukung II
Proses 1, Proses 2 ... dst
Deskripsi
Penanggung Jawab
Proses/Jabatan
Diagram Alur
Sebagai catatan, format level 2 mengikuti format level 1, namun dilakukan
penyesuaian terhadap antara lain Nama Unit Organisasi, Penanggung Jawab,
Fungsi, Deskripsi Proses/Aktivitas dan Diagram Alur. Semakin tinggi level
tatalaksana (businessprocess), dari L0 sampai L2, semakin terkait dengan proses¬
proses pelaksanaan tugas-tugas teknis, demikian pula dengan diagram alurnya.
Tatalaksana yang bersifat teknis menggambarkan penanggungjawab pada level
PermenPAN dan RB No: 12 Tahun 2011
buku 6 edited.indd 25
25
3/2/1lMSlilpM
Menteri Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi
pelaksana teknis (L1 dan L2). Tatalaksana yang bersifat strategis menggambarkan
penanggung jawab pada tingkat pimpinan (L0).
5.8 Persiapan Pembuatan Standard Operating Procedures (SOP)
Seperti yang telah disampaikan pada bagian Latar Belakang di dalam
dokumen ini, penataan atau perbaikan tatalaksana (business process) salah
satunya akan bermuara pada pembuatan atau perbaikan Standard Operating
Procedures (SOP).
Sebelum dilakukan pembuatan SOP (atas hasil pemetaan, analisis dan
perbaikan tatalaksana), beberapa langkah di bawah ini perlu untuk dilakukan:
1. Reviu kembali tatalaksana (business process) organisasi secara keseluruhan
dan tatalaksana (business process) untuk setiap fungsi organisasi yang
terkait; dan
2. Identifikasi kegiatan-kegiatan yang ada pada setiap proses sekali lagi. Langkah
ini dilakukan dengan mengajukan beberapa pertanyaan dengan pendekatan
4W 2H yaitu: What, Who, When, Where dan How serta How Much (dalam
kasus tertentu).
- Kaidah Penggambaran Tatalaksana
3/2/11 6:48:32 PM
Menteri Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi
BAB VI
PENUTUP
Penataan tatalaksana (business process) dimaksudkan untuk meningkatkan
efisiensi dan efektivitas sistem, proses, dan prosedur kerja yang jelas, efektif,
efisien dan terukur pada masing - masing Kementerian/Lembaga dan Pemerintah
Daerah. Penataan Tatalaksana menjadi salah satu faktor suksesnya pelaksanaan
reformasi birokrasi di Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah. Oleh
karena itu, pedoman ini diharapkan dapat memandu Kementerian/Lembaga dan
Pemerintah Daerah dalam membangun dan melakukan penataan tatalaksana
(business process) di lingkungan masing-masing.
PermenPAN dan RB No: 12 Tahun 2011
buku 6 edited.indd 27
27
3/2/I1H61IBPM
Menteri Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi
- Penutup
3/2/11 6:48:32 PM

Contenu connexe

Tendances

Permenpan lakip nomor 29 tahun 2010
Permenpan lakip nomor 29 tahun 2010Permenpan lakip nomor 29 tahun 2010
Permenpan lakip nomor 29 tahun 2010Muh Saleh
 
LAKIP SAKIP AKIP
LAKIP SAKIP AKIPLAKIP SAKIP AKIP
LAKIP SAKIP AKIPnanipalawa
 
LAKIP & RENSTRA
LAKIP & RENSTRALAKIP & RENSTRA
LAKIP & RENSTRA93220872
 
1. sakip dan good governance
1. sakip dan good governance1. sakip dan good governance
1. sakip dan good governanceMAHMUN SYARIF
 
Lakip dan Kinerja SKPD Gresik 12 Agustus 2014
Lakip dan Kinerja SKPD Gresik 12 Agustus 2014Lakip dan Kinerja SKPD Gresik 12 Agustus 2014
Lakip dan Kinerja SKPD Gresik 12 Agustus 2014M Handoko
 
Lampiran ii sop daerah pmd522011
Lampiran ii sop daerah pmd522011Lampiran ii sop daerah pmd522011
Lampiran ii sop daerah pmd522011PA Rianto
 
kebijakan pemerintah tentang penyusunan lakip
kebijakan pemerintah tentang penyusunan lakipkebijakan pemerintah tentang penyusunan lakip
kebijakan pemerintah tentang penyusunan lakipMAHMUN SYARIF
 
Bahan rapat sakip kab. lu 2021
Bahan rapat sakip kab. lu 2021Bahan rapat sakip kab. lu 2021
Bahan rapat sakip kab. lu 2021MulyadiTohir
 
Penyusunan peta proses bisnis
Penyusunan peta proses bisnisPenyusunan peta proses bisnis
Penyusunan peta proses bisnisAhmadSyahroni17
 
Permenpan Nomor 20 Tahun 2013
Permenpan Nomor 20 Tahun 2013Permenpan Nomor 20 Tahun 2013
Permenpan Nomor 20 Tahun 2013halimah uminur
 

Tendances (20)

Buku penerapan pmprb1
Buku penerapan pmprb1Buku penerapan pmprb1
Buku penerapan pmprb1
 
Permenpan 25 th 2012 tentang lakip
Permenpan 25 th 2012 tentang lakipPermenpan 25 th 2012 tentang lakip
Permenpan 25 th 2012 tentang lakip
 
Permenpan lakip nomor 29 tahun 2010
Permenpan lakip nomor 29 tahun 2010Permenpan lakip nomor 29 tahun 2010
Permenpan lakip nomor 29 tahun 2010
 
Sakip bappenas
Sakip bappenasSakip bappenas
Sakip bappenas
 
LAKIP SAKIP AKIP
LAKIP SAKIP AKIPLAKIP SAKIP AKIP
LAKIP SAKIP AKIP
 
Tatacara penyusunan lakip
Tatacara penyusunan lakipTatacara penyusunan lakip
Tatacara penyusunan lakip
 
Permenpan 29 tahun 2010 pk dan lakip baru
Permenpan 29 tahun 2010 pk dan lakip baruPermenpan 29 tahun 2010 pk dan lakip baru
Permenpan 29 tahun 2010 pk dan lakip baru
 
Time to change
Time to changeTime to change
Time to change
 
Bahan SOP kalteng 2016
Bahan SOP kalteng 2016Bahan SOP kalteng 2016
Bahan SOP kalteng 2016
 
LAKIP & RENSTRA
LAKIP & RENSTRALAKIP & RENSTRA
LAKIP & RENSTRA
 
1. sakip dan good governance
1. sakip dan good governance1. sakip dan good governance
1. sakip dan good governance
 
Lakip dan Kinerja SKPD Gresik 12 Agustus 2014
Lakip dan Kinerja SKPD Gresik 12 Agustus 2014Lakip dan Kinerja SKPD Gresik 12 Agustus 2014
Lakip dan Kinerja SKPD Gresik 12 Agustus 2014
 
Lampiran ii sop daerah pmd522011
Lampiran ii sop daerah pmd522011Lampiran ii sop daerah pmd522011
Lampiran ii sop daerah pmd522011
 
Sakip Menpan RB
Sakip Menpan RBSakip Menpan RB
Sakip Menpan RB
 
kebijakan pemerintah tentang penyusunan lakip
kebijakan pemerintah tentang penyusunan lakipkebijakan pemerintah tentang penyusunan lakip
kebijakan pemerintah tentang penyusunan lakip
 
Cara mudah menyusun lakip
Cara mudah menyusun lakipCara mudah menyusun lakip
Cara mudah menyusun lakip
 
rakornis navigasi semarang irjen h
rakornis navigasi semarang irjen hrakornis navigasi semarang irjen h
rakornis navigasi semarang irjen h
 
Bahan rapat sakip kab. lu 2021
Bahan rapat sakip kab. lu 2021Bahan rapat sakip kab. lu 2021
Bahan rapat sakip kab. lu 2021
 
Penyusunan peta proses bisnis
Penyusunan peta proses bisnisPenyusunan peta proses bisnis
Penyusunan peta proses bisnis
 
Permenpan Nomor 20 Tahun 2013
Permenpan Nomor 20 Tahun 2013Permenpan Nomor 20 Tahun 2013
Permenpan Nomor 20 Tahun 2013
 

En vedette

4º Jornadas Campeonato del Guadalquivir (tras la suspensión por mal tiempo)
4º Jornadas Campeonato del Guadalquivir (tras la suspensión por mal tiempo)4º Jornadas Campeonato del Guadalquivir (tras la suspensión por mal tiempo)
4º Jornadas Campeonato del Guadalquivir (tras la suspensión por mal tiempo)Colegio de Fomento Tabladilla
 
толерантность
толерантностьтолерантность
толерантностьlordsayron
 
синичкина кладовая
синичкина кладоваясиничкина кладовая
синичкина кладоваяnm-8604
 
25 вересня у білозерській зош і
25 вересня у білозерській зош і25 вересня у білозерській зош і
25 вересня у білозерській зош іАлександр Дрон
 
Deskdoo - wirtualny system dla pracowników zdalnych
Deskdoo - wirtualny system dla pracowników zdalnychDeskdoo - wirtualny system dla pracowników zdalnych
Deskdoo - wirtualny system dla pracowników zdalnychAdam Adamczyk
 
Gabarito – Enem 201
Gabarito – Enem   201Gabarito – Enem   201
Gabarito – Enem 201jurked
 
2 5-1 the wild honey suckle
2 5-1 the wild honey suckle2 5-1 the wild honey suckle
2 5-1 the wild honey sucklesf3637
 
Princios y ambientes
Princios y ambientesPrincios y ambientes
Princios y ambientesTammy Chavez
 
1 2-4 james fenimore cooper
1 2-4 james fenimore cooper1 2-4 james fenimore cooper
1 2-4 james fenimore coopersf3637
 
1-5-1 the wild honey suckle
1-5-1 the wild honey suckle1-5-1 the wild honey suckle
1-5-1 the wild honey sucklesf3637
 
TURKEY-THE STRATEGIC ENERGY CONNECTOR OK
TURKEY-THE STRATEGIC ENERGY CONNECTOR OKTURKEY-THE STRATEGIC ENERGY CONNECTOR OK
TURKEY-THE STRATEGIC ENERGY CONNECTOR OKMARIUS EUGEN OPRAN
 
スタートアップカフェセミナー公開用
スタートアップカフェセミナー公開用スタートアップカフェセミナー公開用
スタートアップカフェセミナー公開用Shintaro Konishi
 
Національне виховання у гуртку виготовлення сувенірів
Національне виховання у гуртку виготовлення сувенірів Національне виховання у гуртку виготовлення сувенірів
Національне виховання у гуртку виготовлення сувенірів Наталья Качковская
 
L’esprit critique des jeunes par rapport à la recherche de sources fiables su...
L’esprit critique des jeunes par rapport à la recherche de sources fiables su...L’esprit critique des jeunes par rapport à la recherche de sources fiables su...
L’esprit critique des jeunes par rapport à la recherche de sources fiables su...Julien Lecomte
 

En vedette (20)

4º Jornadas Campeonato del Guadalquivir (tras la suspensión por mal tiempo)
4º Jornadas Campeonato del Guadalquivir (tras la suspensión por mal tiempo)4º Jornadas Campeonato del Guadalquivir (tras la suspensión por mal tiempo)
4º Jornadas Campeonato del Guadalquivir (tras la suspensión por mal tiempo)
 
селектор отдела 06.10.15р.
селектор отдела 06.10.15р.селектор отдела 06.10.15р.
селектор отдела 06.10.15р.
 
толерантность
толерантностьтолерантность
толерантность
 
синичкина кладовая
синичкина кладоваясиничкина кладовая
синичкина кладовая
 
25 вересня у білозерській зош і
25 вересня у білозерській зош і25 вересня у білозерській зош і
25 вересня у білозерській зош і
 
Deskdoo - wirtualny system dla pracowników zdalnych
Deskdoo - wirtualny system dla pracowników zdalnychDeskdoo - wirtualny system dla pracowników zdalnych
Deskdoo - wirtualny system dla pracowników zdalnych
 
Creative technologies
Creative technologiesCreative technologies
Creative technologies
 
Bina Reka Cipta Utama
Bina Reka Cipta UtamaBina Reka Cipta Utama
Bina Reka Cipta Utama
 
Theend
TheendTheend
Theend
 
Gabarito – Enem 201
Gabarito – Enem   201Gabarito – Enem   201
Gabarito – Enem 201
 
2 5-1 the wild honey suckle
2 5-1 the wild honey suckle2 5-1 the wild honey suckle
2 5-1 the wild honey suckle
 
Princios y ambientes
Princios y ambientesPrincios y ambientes
Princios y ambientes
 
Эффективность мониторинга лесных пожаров
Эффективность мониторинга лесных пожаровЭффективность мониторинга лесных пожаров
Эффективность мониторинга лесных пожаров
 
1 2-4 james fenimore cooper
1 2-4 james fenimore cooper1 2-4 james fenimore cooper
1 2-4 james fenimore cooper
 
1-5-1 the wild honey suckle
1-5-1 the wild honey suckle1-5-1 the wild honey suckle
1-5-1 the wild honey suckle
 
TURKEY-THE STRATEGIC ENERGY CONNECTOR OK
TURKEY-THE STRATEGIC ENERGY CONNECTOR OKTURKEY-THE STRATEGIC ENERGY CONNECTOR OK
TURKEY-THE STRATEGIC ENERGY CONNECTOR OK
 
スタートアップカフェセミナー公開用
スタートアップカフェセミナー公開用スタートアップカフェセミナー公開用
スタートアップカフェセミナー公開用
 
Національне виховання у гуртку виготовлення сувенірів
Національне виховання у гуртку виготовлення сувенірів Національне виховання у гуртку виготовлення сувенірів
Національне виховання у гуртку виготовлення сувенірів
 
ACN condolence letter
ACN condolence letterACN condolence letter
ACN condolence letter
 
L’esprit critique des jeunes par rapport à la recherche de sources fiables su...
L’esprit critique des jeunes par rapport à la recherche de sources fiables su...L’esprit critique des jeunes par rapport à la recherche de sources fiables su...
L’esprit critique des jeunes par rapport à la recherche de sources fiables su...
 

Similaire à buku 6 Tentang Bisnis

Materi Teknis Peta Proses Bisni.pdf
Materi Teknis Peta Proses Bisni.pdfMateri Teknis Peta Proses Bisni.pdf
Materi Teknis Peta Proses Bisni.pdfssuser42779e
 
Penyusunan Probis Prov Bengkulu - 24 Maret 2022.pptx
Penyusunan Probis Prov Bengkulu - 24 Maret 2022.pptxPenyusunan Probis Prov Bengkulu - 24 Maret 2022.pptx
Penyusunan Probis Prov Bengkulu - 24 Maret 2022.pptxTatalaksanaprovBkl1
 
8016112021152415-probis.pptx
8016112021152415-probis.pptx8016112021152415-probis.pptx
8016112021152415-probis.pptxRestiSucilestari3
 
300366256-Penyusunan-SOP-Sesuai-PERMENPAN-35-TH-2013-oke.ppt
300366256-Penyusunan-SOP-Sesuai-PERMENPAN-35-TH-2013-oke.ppt300366256-Penyusunan-SOP-Sesuai-PERMENPAN-35-TH-2013-oke.ppt
300366256-Penyusunan-SOP-Sesuai-PERMENPAN-35-TH-2013-oke.pptAndreasLase1
 
Penyusunan skp permenpan 8
Penyusunan skp permenpan 8Penyusunan skp permenpan 8
Penyusunan skp permenpan 8KutsiyatinMSi
 
Buku panduan-manual-tata-cara-lppd-2012
Buku panduan-manual-tata-cara-lppd-2012Buku panduan-manual-tata-cara-lppd-2012
Buku panduan-manual-tata-cara-lppd-2012Jin Kazama
 
Permen Kominfo Nomor 12 Tahun 2010
Permen Kominfo Nomor 12 Tahun 2010Permen Kominfo Nomor 12 Tahun 2010
Permen Kominfo Nomor 12 Tahun 2010Billy Buhaiba
 
kelompok 1 informasi proses bisnis
kelompok 1 informasi proses bisniskelompok 1 informasi proses bisnis
kelompok 1 informasi proses bisnisDefarlina
 
Final-Paparan-Perencanaan-Kinerja-PNS.pptx
Final-Paparan-Perencanaan-Kinerja-PNS.pptxFinal-Paparan-Perencanaan-Kinerja-PNS.pptx
Final-Paparan-Perencanaan-Kinerja-PNS.pptxdetukeli
 
11e3a_BAGIAN_2_POKOK_SMM_dan_RMK_BENDUNGAN.pptx
11e3a_BAGIAN_2_POKOK_SMM_dan_RMK_BENDUNGAN.pptx11e3a_BAGIAN_2_POKOK_SMM_dan_RMK_BENDUNGAN.pptx
11e3a_BAGIAN_2_POKOK_SMM_dan_RMK_BENDUNGAN.pptxlidyaana
 
DEA 2332 SUPERVISORY ELECTRICAL WORK_COMPLETE.pdf
DEA 2332 SUPERVISORY ELECTRICAL WORK_COMPLETE.pdfDEA 2332 SUPERVISORY ELECTRICAL WORK_COMPLETE.pdf
DEA 2332 SUPERVISORY ELECTRICAL WORK_COMPLETE.pdfRoger John
 
Permen PU Nomor 17 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Laporan Akuntabilita...
Permen PU Nomor 17 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Laporan Akuntabilita...Permen PU Nomor 17 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Laporan Akuntabilita...
Permen PU Nomor 17 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Laporan Akuntabilita...Penataan Ruang
 
Permenpan no 30 tahun 2018
Permenpan no 30 tahun 2018 Permenpan no 30 tahun 2018
Permenpan no 30 tahun 2018 Hairi Mtp
 
Penerapan Akuntansi Berbasis Akrual Pada Organisasi Sektor Publik di kota bogor
Penerapan Akuntansi Berbasis Akrual Pada Organisasi Sektor Publik di kota bogorPenerapan Akuntansi Berbasis Akrual Pada Organisasi Sektor Publik di kota bogor
Penerapan Akuntansi Berbasis Akrual Pada Organisasi Sektor Publik di kota bogorJihanRukkiyael
 
Kelembagaan Birokrasi yang Efisien dan Efektif
Kelembagaan Birokrasi yang Efisien dan Efektif Kelembagaan Birokrasi yang Efisien dan Efektif
Kelembagaan Birokrasi yang Efisien dan Efektif Dadang Solihin
 
PermenPANRB 6 Tahun 2022 Pengelolaan Kinerja Pegawai ASN_ringkas.pptx
PermenPANRB 6 Tahun 2022 Pengelolaan Kinerja Pegawai ASN_ringkas.pptxPermenPANRB 6 Tahun 2022 Pengelolaan Kinerja Pegawai ASN_ringkas.pptx
PermenPANRB 6 Tahun 2022 Pengelolaan Kinerja Pegawai ASN_ringkas.pptxseptanaya18
 
materi-fgd-proses-bisnis-2303.pdf
materi-fgd-proses-bisnis-2303.pdfmateri-fgd-proses-bisnis-2303.pdf
materi-fgd-proses-bisnis-2303.pdfAbizianMuah
 

Similaire à buku 6 Tentang Bisnis (20)

Materi Teknis Peta Proses Bisni.pdf
Materi Teknis Peta Proses Bisni.pdfMateri Teknis Peta Proses Bisni.pdf
Materi Teknis Peta Proses Bisni.pdf
 
Penyusunan Probis Prov Bengkulu - 24 Maret 2022.pptx
Penyusunan Probis Prov Bengkulu - 24 Maret 2022.pptxPenyusunan Probis Prov Bengkulu - 24 Maret 2022.pptx
Penyusunan Probis Prov Bengkulu - 24 Maret 2022.pptx
 
Permenpan2011 012 buku
Permenpan2011 012 bukuPermenpan2011 012 buku
Permenpan2011 012 buku
 
8016112021152415-probis.pptx
8016112021152415-probis.pptx8016112021152415-probis.pptx
8016112021152415-probis.pptx
 
300366256-Penyusunan-SOP-Sesuai-PERMENPAN-35-TH-2013-oke.ppt
300366256-Penyusunan-SOP-Sesuai-PERMENPAN-35-TH-2013-oke.ppt300366256-Penyusunan-SOP-Sesuai-PERMENPAN-35-TH-2013-oke.ppt
300366256-Penyusunan-SOP-Sesuai-PERMENPAN-35-TH-2013-oke.ppt
 
Penyusunan skp permenpan 8
Penyusunan skp permenpan 8Penyusunan skp permenpan 8
Penyusunan skp permenpan 8
 
Buku panduan-manual-tata-cara-lppd-2012
Buku panduan-manual-tata-cara-lppd-2012Buku panduan-manual-tata-cara-lppd-2012
Buku panduan-manual-tata-cara-lppd-2012
 
Permen Kominfo Nomor 12 Tahun 2010
Permen Kominfo Nomor 12 Tahun 2010Permen Kominfo Nomor 12 Tahun 2010
Permen Kominfo Nomor 12 Tahun 2010
 
kelompok 1 informasi proses bisnis
kelompok 1 informasi proses bisniskelompok 1 informasi proses bisnis
kelompok 1 informasi proses bisnis
 
Final-Paparan-Perencanaan-Kinerja-PNS.pptx
Final-Paparan-Perencanaan-Kinerja-PNS.pptxFinal-Paparan-Perencanaan-Kinerja-PNS.pptx
Final-Paparan-Perencanaan-Kinerja-PNS.pptx
 
Kma tentang kinerja
Kma tentang kinerjaKma tentang kinerja
Kma tentang kinerja
 
11e3a_BAGIAN_2_POKOK_SMM_dan_RMK_BENDUNGAN.pptx
11e3a_BAGIAN_2_POKOK_SMM_dan_RMK_BENDUNGAN.pptx11e3a_BAGIAN_2_POKOK_SMM_dan_RMK_BENDUNGAN.pptx
11e3a_BAGIAN_2_POKOK_SMM_dan_RMK_BENDUNGAN.pptx
 
DEA 2332 SUPERVISORY ELECTRICAL WORK_COMPLETE.pdf
DEA 2332 SUPERVISORY ELECTRICAL WORK_COMPLETE.pdfDEA 2332 SUPERVISORY ELECTRICAL WORK_COMPLETE.pdf
DEA 2332 SUPERVISORY ELECTRICAL WORK_COMPLETE.pdf
 
Permen PU Nomor 17 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Laporan Akuntabilita...
Permen PU Nomor 17 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Laporan Akuntabilita...Permen PU Nomor 17 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Laporan Akuntabilita...
Permen PU Nomor 17 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Laporan Akuntabilita...
 
Permenpan no 30 tahun 2018
Permenpan no 30 tahun 2018 Permenpan no 30 tahun 2018
Permenpan no 30 tahun 2018
 
Penerapan Akuntansi Berbasis Akrual Pada Organisasi Sektor Publik di kota bogor
Penerapan Akuntansi Berbasis Akrual Pada Organisasi Sektor Publik di kota bogorPenerapan Akuntansi Berbasis Akrual Pada Organisasi Sektor Publik di kota bogor
Penerapan Akuntansi Berbasis Akrual Pada Organisasi Sektor Publik di kota bogor
 
Mppl E-Budgeting
Mppl E-BudgetingMppl E-Budgeting
Mppl E-Budgeting
 
Kelembagaan Birokrasi yang Efisien dan Efektif
Kelembagaan Birokrasi yang Efisien dan Efektif Kelembagaan Birokrasi yang Efisien dan Efektif
Kelembagaan Birokrasi yang Efisien dan Efektif
 
PermenPANRB 6 Tahun 2022 Pengelolaan Kinerja Pegawai ASN_ringkas.pptx
PermenPANRB 6 Tahun 2022 Pengelolaan Kinerja Pegawai ASN_ringkas.pptxPermenPANRB 6 Tahun 2022 Pengelolaan Kinerja Pegawai ASN_ringkas.pptx
PermenPANRB 6 Tahun 2022 Pengelolaan Kinerja Pegawai ASN_ringkas.pptx
 
materi-fgd-proses-bisnis-2303.pdf
materi-fgd-proses-bisnis-2303.pdfmateri-fgd-proses-bisnis-2303.pdf
materi-fgd-proses-bisnis-2303.pdf
 

Plus de Abdi Rusdyanto

Membuat database dengan phpmyadmin tugas sekolah
Membuat database dengan phpmyadmin   tugas sekolahMembuat database dengan phpmyadmin   tugas sekolah
Membuat database dengan phpmyadmin tugas sekolahAbdi Rusdyanto
 
Intensifikasiternakayamburas
IntensifikasiternakayamburasIntensifikasiternakayamburas
IntensifikasiternakayamburasAbdi Rusdyanto
 
Kisi kisi-uas-pratek-citra
Kisi kisi-uas-pratek-citraKisi kisi-uas-pratek-citra
Kisi kisi-uas-pratek-citraAbdi Rusdyanto
 
Surat keterangan-lulus
Surat keterangan-lulusSurat keterangan-lulus
Surat keterangan-lulusAbdi Rusdyanto
 
Surat keterangan-lulus (2)
Surat keterangan-lulus (2)Surat keterangan-lulus (2)
Surat keterangan-lulus (2)Abdi Rusdyanto
 
Modul k3lh-versi-indonesia
Modul k3lh-versi-indonesiaModul k3lh-versi-indonesia
Modul k3lh-versi-indonesiaAbdi Rusdyanto
 
Business process mapping pt
Business process mapping   ptBusiness process mapping   pt
Business process mapping ptAbdi Rusdyanto
 
6 tahap perancangan database
6 tahap perancangan database 6 tahap perancangan database
6 tahap perancangan database Abdi Rusdyanto
 
Mapping Currikulum Perusahaan
Mapping Currikulum PerusahaanMapping Currikulum Perusahaan
Mapping Currikulum PerusahaanAbdi Rusdyanto
 
Rancangan pembangunan e business
Rancangan pembangunan e  businessRancangan pembangunan e  business
Rancangan pembangunan e businessAbdi Rusdyanto
 
Perencanaan dan pengembangan e business
Perencanaan dan pengembangan e businessPerencanaan dan pengembangan e business
Perencanaan dan pengembangan e businessAbdi Rusdyanto
 

Plus de Abdi Rusdyanto (16)

Membuat database dengan phpmyadmin tugas sekolah
Membuat database dengan phpmyadmin   tugas sekolahMembuat database dengan phpmyadmin   tugas sekolah
Membuat database dengan phpmyadmin tugas sekolah
 
Intensifikasiternakayamburas
IntensifikasiternakayamburasIntensifikasiternakayamburas
Intensifikasiternakayamburas
 
Budidayaayampetelur
BudidayaayampetelurBudidayaayampetelur
Budidayaayampetelur
 
Budidayabelut
BudidayabelutBudidayabelut
Budidayabelut
 
Pembenihanikantawes
PembenihanikantawesPembenihanikantawes
Pembenihanikantawes
 
Budidayaternakitik
BudidayaternakitikBudidayaternakitik
Budidayaternakitik
 
Budidayaikangurame
BudidayaikangurameBudidayaikangurame
Budidayaikangurame
 
Kisi kisi-uas-pratek-citra
Kisi kisi-uas-pratek-citraKisi kisi-uas-pratek-citra
Kisi kisi-uas-pratek-citra
 
Surat keterangan-lulus
Surat keterangan-lulusSurat keterangan-lulus
Surat keterangan-lulus
 
Surat keterangan-lulus (2)
Surat keterangan-lulus (2)Surat keterangan-lulus (2)
Surat keterangan-lulus (2)
 
Modul k3lh-versi-indonesia
Modul k3lh-versi-indonesiaModul k3lh-versi-indonesia
Modul k3lh-versi-indonesia
 
Business process mapping pt
Business process mapping   ptBusiness process mapping   pt
Business process mapping pt
 
6 tahap perancangan database
6 tahap perancangan database 6 tahap perancangan database
6 tahap perancangan database
 
Mapping Currikulum Perusahaan
Mapping Currikulum PerusahaanMapping Currikulum Perusahaan
Mapping Currikulum Perusahaan
 
Rancangan pembangunan e business
Rancangan pembangunan e  businessRancangan pembangunan e  business
Rancangan pembangunan e business
 
Perencanaan dan pengembangan e business
Perencanaan dan pengembangan e businessPerencanaan dan pengembangan e business
Perencanaan dan pengembangan e business
 

Dernier

ppt kelompok 3 bentuk bentuk organisasi.pptx
ppt kelompok 3 bentuk bentuk organisasi.pptxppt kelompok 3 bentuk bentuk organisasi.pptx
ppt kelompok 3 bentuk bentuk organisasi.pptxRafifOye
 
UNIKBET : Bandar Slot Gacor Pragmatic Play Deposit Pakai Bank Mega Bonus Berl...
UNIKBET : Bandar Slot Gacor Pragmatic Play Deposit Pakai Bank Mega Bonus Berl...UNIKBET : Bandar Slot Gacor Pragmatic Play Deposit Pakai Bank Mega Bonus Berl...
UNIKBET : Bandar Slot Gacor Pragmatic Play Deposit Pakai Bank Mega Bonus Berl...unikbetslotbankmaybank
 
materi sertitikasi halal reguler dan self declare
materi sertitikasi halal reguler dan self declaremateri sertitikasi halal reguler dan self declare
materi sertitikasi halal reguler dan self declarealfirdausputra
 
Hub. 0821 4281 1002, Rekomendasi Restoran Rumah Makan Kulineran Warung Depot ...
Hub. 0821 4281 1002, Rekomendasi Restoran Rumah Makan Kulineran Warung Depot ...Hub. 0821 4281 1002, Rekomendasi Restoran Rumah Makan Kulineran Warung Depot ...
Hub. 0821 4281 1002, Rekomendasi Restoran Rumah Makan Kulineran Warung Depot ...syafiraw266
 
Supplier Genteng Atap Rumah Modern Kirim ke Malang
Supplier Genteng Atap Rumah Modern Kirim ke MalangSupplier Genteng Atap Rumah Modern Kirim ke Malang
Supplier Genteng Atap Rumah Modern Kirim ke Malanggentengcor outdoor
 
In Doha*&QATAR^*[☎️+2773-7758-557]]@ @# Abortion pills for sale in Doha Qatar...
In Doha*&QATAR^*[☎️+2773-7758-557]]@ @# Abortion pills for sale in Doha Qatar...In Doha*&QATAR^*[☎️+2773-7758-557]]@ @# Abortion pills for sale in Doha Qatar...
In Doha*&QATAR^*[☎️+2773-7758-557]]@ @# Abortion pills for sale in Doha Qatar...b54037163
 
Pelembagaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)ppt
Pelembagaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)pptPelembagaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)ppt
Pelembagaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)pptJhonSutarka1
 
LAPORAN HASIL OBSERVASI ENGLISH COURSE (1).docx
LAPORAN HASIL OBSERVASI ENGLISH COURSE (1).docxLAPORAN HASIL OBSERVASI ENGLISH COURSE (1).docx
LAPORAN HASIL OBSERVASI ENGLISH COURSE (1).docxAnissaPratiwi3
 
@#*MPT Kit*^^ In Doha Qatar*^^+27737758557^ ??₵*^Sell original abortion medic...
@#*MPT Kit*^^ In Doha Qatar*^^+27737758557^ ??₵*^Sell original abortion medic...@#*MPT Kit*^^ In Doha Qatar*^^+27737758557^ ??₵*^Sell original abortion medic...
@#*MPT Kit*^^ In Doha Qatar*^^+27737758557^ ??₵*^Sell original abortion medic...b54037163
 
Media Pembelajaran Ekonomi XI - Bab 5.pptx
Media Pembelajaran Ekonomi XI - Bab 5.pptxMedia Pembelajaran Ekonomi XI - Bab 5.pptx
Media Pembelajaran Ekonomi XI - Bab 5.pptxItaaNurlianaSiregar
 
analisa kelayakan bisnis aspek keuangan.
analisa kelayakan bisnis aspek keuangan.analisa kelayakan bisnis aspek keuangan.
analisa kelayakan bisnis aspek keuangan.nuranisasignature
 
ATRIUM GAMING : SLOT GACOR MUDAH MENANG 2024 TERBARU
ATRIUM GAMING : SLOT GACOR MUDAH MENANG 2024 TERBARUATRIUM GAMING : SLOT GACOR MUDAH MENANG 2024 TERBARU
ATRIUM GAMING : SLOT GACOR MUDAH MENANG 2024 TERBARUsayangkamuu240203
 
STRATEGI BERSAING MENGGUNAKAN ANALISIS SWOT
STRATEGI BERSAING MENGGUNAKAN ANALISIS SWOTSTRATEGI BERSAING MENGGUNAKAN ANALISIS SWOT
STRATEGI BERSAING MENGGUNAKAN ANALISIS SWOTRikoMappedeceng1
 
APAKAH LOGISTIK SIAP UNTUK PERTUMBUHAN? Michael Rada
APAKAH LOGISTIK SIAP UNTUK PERTUMBUHAN? Michael RadaAPAKAH LOGISTIK SIAP UNTUK PERTUMBUHAN? Michael Rada
APAKAH LOGISTIK SIAP UNTUK PERTUMBUHAN? Michael RadaMichael Rada
 
Administrasi Kelompok Tani atau kelompok wanita tani
Administrasi Kelompok Tani  atau kelompok wanita taniAdministrasi Kelompok Tani  atau kelompok wanita tani
Administrasi Kelompok Tani atau kelompok wanita tanikwtkelurahanmekarsar
 
Distribtor,Pengrajin,Jual,grosir sepatu 7 pe,WA ,0812-9838-0434 (telkomsel) N...
Distribtor,Pengrajin,Jual,grosir sepatu 7 pe,WA ,0812-9838-0434 (telkomsel) N...Distribtor,Pengrajin,Jual,grosir sepatu 7 pe,WA ,0812-9838-0434 (telkomsel) N...
Distribtor,Pengrajin,Jual,grosir sepatu 7 pe,WA ,0812-9838-0434 (telkomsel) N...hh4102231
 
Pengolahan Air Umpan Boiler untuk pabrik kelapa sawit
Pengolahan Air Umpan Boiler untuk pabrik kelapa sawitPengolahan Air Umpan Boiler untuk pabrik kelapa sawit
Pengolahan Air Umpan Boiler untuk pabrik kelapa sawitJhonFeriantaTarigan
 

Dernier (20)

ppt kelompok 3 bentuk bentuk organisasi.pptx
ppt kelompok 3 bentuk bentuk organisasi.pptxppt kelompok 3 bentuk bentuk organisasi.pptx
ppt kelompok 3 bentuk bentuk organisasi.pptx
 
UNIKBET : Bandar Slot Gacor Pragmatic Play Deposit Pakai Bank Mega Bonus Berl...
UNIKBET : Bandar Slot Gacor Pragmatic Play Deposit Pakai Bank Mega Bonus Berl...UNIKBET : Bandar Slot Gacor Pragmatic Play Deposit Pakai Bank Mega Bonus Berl...
UNIKBET : Bandar Slot Gacor Pragmatic Play Deposit Pakai Bank Mega Bonus Berl...
 
materi sertitikasi halal reguler dan self declare
materi sertitikasi halal reguler dan self declaremateri sertitikasi halal reguler dan self declare
materi sertitikasi halal reguler dan self declare
 
Hub. 0821 4281 1002, Rekomendasi Restoran Rumah Makan Kulineran Warung Depot ...
Hub. 0821 4281 1002, Rekomendasi Restoran Rumah Makan Kulineran Warung Depot ...Hub. 0821 4281 1002, Rekomendasi Restoran Rumah Makan Kulineran Warung Depot ...
Hub. 0821 4281 1002, Rekomendasi Restoran Rumah Makan Kulineran Warung Depot ...
 
Supplier Genteng Atap Rumah Modern Kirim ke Malang
Supplier Genteng Atap Rumah Modern Kirim ke MalangSupplier Genteng Atap Rumah Modern Kirim ke Malang
Supplier Genteng Atap Rumah Modern Kirim ke Malang
 
Abortion pills in Muscat ( Oman) +966572737505! Get CYTOTEC, unwanted kit mis...
Abortion pills in Muscat ( Oman) +966572737505! Get CYTOTEC, unwanted kit mis...Abortion pills in Muscat ( Oman) +966572737505! Get CYTOTEC, unwanted kit mis...
Abortion pills in Muscat ( Oman) +966572737505! Get CYTOTEC, unwanted kit mis...
 
In Doha*&QATAR^*[☎️+2773-7758-557]]@ @# Abortion pills for sale in Doha Qatar...
In Doha*&QATAR^*[☎️+2773-7758-557]]@ @# Abortion pills for sale in Doha Qatar...In Doha*&QATAR^*[☎️+2773-7758-557]]@ @# Abortion pills for sale in Doha Qatar...
In Doha*&QATAR^*[☎️+2773-7758-557]]@ @# Abortion pills for sale in Doha Qatar...
 
Pelembagaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)ppt
Pelembagaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)pptPelembagaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)ppt
Pelembagaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)ppt
 
LAPORAN HASIL OBSERVASI ENGLISH COURSE (1).docx
LAPORAN HASIL OBSERVASI ENGLISH COURSE (1).docxLAPORAN HASIL OBSERVASI ENGLISH COURSE (1).docx
LAPORAN HASIL OBSERVASI ENGLISH COURSE (1).docx
 
@#*MPT Kit*^^ In Doha Qatar*^^+27737758557^ ??₵*^Sell original abortion medic...
@#*MPT Kit*^^ In Doha Qatar*^^+27737758557^ ??₵*^Sell original abortion medic...@#*MPT Kit*^^ In Doha Qatar*^^+27737758557^ ??₵*^Sell original abortion medic...
@#*MPT Kit*^^ In Doha Qatar*^^+27737758557^ ??₵*^Sell original abortion medic...
 
Media Pembelajaran Ekonomi XI - Bab 5.pptx
Media Pembelajaran Ekonomi XI - Bab 5.pptxMedia Pembelajaran Ekonomi XI - Bab 5.pptx
Media Pembelajaran Ekonomi XI - Bab 5.pptx
 
analisa kelayakan bisnis aspek keuangan.
analisa kelayakan bisnis aspek keuangan.analisa kelayakan bisnis aspek keuangan.
analisa kelayakan bisnis aspek keuangan.
 
ATRIUM GAMING : SLOT GACOR MUDAH MENANG 2024 TERBARU
ATRIUM GAMING : SLOT GACOR MUDAH MENANG 2024 TERBARUATRIUM GAMING : SLOT GACOR MUDAH MENANG 2024 TERBARU
ATRIUM GAMING : SLOT GACOR MUDAH MENANG 2024 TERBARU
 
STRATEGI BERSAING MENGGUNAKAN ANALISIS SWOT
STRATEGI BERSAING MENGGUNAKAN ANALISIS SWOTSTRATEGI BERSAING MENGGUNAKAN ANALISIS SWOT
STRATEGI BERSAING MENGGUNAKAN ANALISIS SWOT
 
APAKAH LOGISTIK SIAP UNTUK PERTUMBUHAN? Michael Rada
APAKAH LOGISTIK SIAP UNTUK PERTUMBUHAN? Michael RadaAPAKAH LOGISTIK SIAP UNTUK PERTUMBUHAN? Michael Rada
APAKAH LOGISTIK SIAP UNTUK PERTUMBUHAN? Michael Rada
 
Administrasi Kelompok Tani atau kelompok wanita tani
Administrasi Kelompok Tani  atau kelompok wanita taniAdministrasi Kelompok Tani  atau kelompok wanita tani
Administrasi Kelompok Tani atau kelompok wanita tani
 
Distribtor,Pengrajin,Jual,grosir sepatu 7 pe,WA ,0812-9838-0434 (telkomsel) N...
Distribtor,Pengrajin,Jual,grosir sepatu 7 pe,WA ,0812-9838-0434 (telkomsel) N...Distribtor,Pengrajin,Jual,grosir sepatu 7 pe,WA ,0812-9838-0434 (telkomsel) N...
Distribtor,Pengrajin,Jual,grosir sepatu 7 pe,WA ,0812-9838-0434 (telkomsel) N...
 
abortion pills in Kuwait City+966572737505 get Cytotec
abortion pills in Kuwait City+966572737505 get Cytotecabortion pills in Kuwait City+966572737505 get Cytotec
abortion pills in Kuwait City+966572737505 get Cytotec
 
Pengolahan Air Umpan Boiler untuk pabrik kelapa sawit
Pengolahan Air Umpan Boiler untuk pabrik kelapa sawitPengolahan Air Umpan Boiler untuk pabrik kelapa sawit
Pengolahan Air Umpan Boiler untuk pabrik kelapa sawit
 
Obat Aborsi Surabaya WA 082223109953 Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Di Surabaya
Obat Aborsi Surabaya WA 082223109953 Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Di SurabayaObat Aborsi Surabaya WA 082223109953 Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Di Surabaya
Obat Aborsi Surabaya WA 082223109953 Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Di Surabaya
 

buku 6 Tentang Bisnis

  • 1. BUKU 6 PEDOMAN PENATAAN TATALAKSANA (BUSINESS PROCESS) PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI NOMOR 12 TAHUN 2011 KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI buku 6 edited.indd 1 3/2/11—&4&26-PM
  • 3. M E N T E R I N E G A R A P E N D A Y A G U N A A N A P A R A T U R N E G A R A D A N R E F O R M A S I B I R O K R A S I R E P U B L I K I N D O N E S I A P E R A T U R A N M E N T E R I N E G A R A P E N D A Y A G U N A A N A P A R A T U R N E G A R A D A N R E F O R M A S I B I R O K R A S I N O M O R 1 2 T A H U N 2011 T E N T A N G P E D O M A N P E N A T A A N T A T A L A K S A N A (BUSINESS PROCESS) D E N G A N R A H M A T T U H A N Y A N G M A H A E S A M E N T E R I N E G A R A P E N D A Y A G U N A A N A P A R A T U R N E G A R A D A N R E F O R M A S I B I R O K R A S I Menimbang : bahwa sebagai tindak lanjut Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 81 Tahun 2010 tentang Grand Design Reformasi Birokrasi 2010 - 2025 dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 20 Tahun 2010 tentang Road Map Reformasi Birokrasi 2010 - 2014, dipandang perlu menetapkan Pedoman Penataan Tatalaksana (Business Process) dengan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi; buku 6 edited.indd 3 iii 3/2/l1H68HpM
  • 4. : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2005-2025 (Lembaran Negara RI Tahun 2007 Nomor: 33 dan Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4700); 2. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah 2010-2014; 3. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 81 Tahun 2010 tentang Grand Design Reformasi Birokrasi 2010 - 2025; 4. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2010 tentang Pembentukan Komite Pengarah Reformasi Birokrasi Nasional dan Tim Reformasi Birokrasi Nasional sebagaimana telah dirubah dengan Keputusan Presiden Nomor 23 Tahun 2010; 5. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 20 Tahun 2010 tentang Road Map Reformasi Birokrasi 2010 - 2014; M E M U T U S K A N : Menetapkan : P E R A T U R A N M E N T E R I N E G A R A P E N D A Y A G U N A A N A P A R A T U R N E G A R A D A N R E F O R M A S I B I R O K R A S I T E N T A N G P E D O M A N P E N A T A A N T A T A L A K S A N A (BUSINESS PROCESS). 3/2/11 6:48:26 PM Mengingat
  • 5. PERTAMA KEDUA KETIGA : Pedoman Penataan Tatalaksana (Business Process) digunakan untuk memberikan acuan bagi Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah untuk membangun dan menata tatalaksana (business process) dalam rangka memberikan dasar yang kuat bagi penyusunan standard operating procedures (SOP) yang lebih sederhana, efisien, efektif, produktif dan akuntabel. : Pedoman Penataan Tatalaksana (Business Process) sebagaimana dimaksud dalam Diktum PERTAMA, adalah sebagaimana tersebut dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari peraturan ini. : Peraturan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan. Ditetapkan di Jakarta Pada tanggal 25 Februari 2011 Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi/ buku 6 edited.indd 5 3/2/111
  • 6. DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN 1 1.1 Latar belakang 1 1.2 Tujuan 2 BAB II PENGERTIAN DAN PRINSIP 3 2.1 Pengertian 3 2.2 Prinsip 3 BAB III PENDEKATAN PENATAAN TATALAKSANA 5 (BUSINESS PROCESS) 3.1 Manajemen Tatalaksana 5 3.2 Metodologi 6 BAB IV PROSES PENATAAN TATALAKSANA 9 (BUSINESS PROCESS) 4.1 Pemetaan Dan Analisis Tatalaksana (Business Process) 10 4.2 Perbaikan Tatalaksana (Business Process) 11 4.3 Penentuan Standar Tatalaksana (Business Process) 13 BAB V KAIDAH PENGGAMBARAN TATALAKSANA 15 (BUSINESS PROCESS) 5.1 Notasi Inti 15 5.2 Notasi Event 16 5.3 Notasi Kegiatan 17 5.4 Notasi Penghubung 18 5.5 Notasi Gateway 19 5.6 Notasi Pool 19 5.7 Format Tatalaksana (Business Process) 21 5.8 Persiapan Pembuatan Standard Operating Procedures 26 (SOP) 3/2/11 6:48:26 PM
  • 7. BAB VI PENUTUP 27 DAFTAR TABEL Tabel 1 Contoh Format Pemetaan dan Analisis Tatalaksana (Business 11 Process) Tabel 2 Contoh Format Perbaikan Tatalaksana (Business 13 Process) Tabel 3 Format Tatalaksana Organisasi (Level 0) 22 Tabel 4 Format Tatalaksana Fungsi (Level 1 dan Level 2) 24 DAFTAR GAMBAR Gambar 1 Siklus Penataan Tatalaksana (Business Process) Gambar 2 Proses Sederhana Dengan Menggunakan Notasi Inti Gambar 3 Notasi Pool Gambar 4 Flowchart Layanan Fungsi Administrasi 5 16 20 21 buku 6 edited.indd 7
  • 8. buku 6 edited.indd 8 3/2/11 6:48:26 PM
  • 9. Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penataan tatalaksana (business process) dilakukan melalui serangkaian proses analisis dan perbaikan tatalaksana bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas sistem, proses, dan prosedur kerja yang jelas, efektif, efisien dan terukur pada masing-masing Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah. Target yang ingin dicapai melalui program ini antara lain adalah meningkatnya efisiensi dan efektivitas proses manajemen pemerintahan serta kinerja di Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah. Namun demikian, serangkaian proses analisis dan perbaikan/penataan tatalaksana (business process) seperti yang disebutkan di atas hanyalah sebagai alat bantu atau tools yang tidak harus selalu digunakan secara formal bila ingin melakukan peningkatan efisiensi dan efektivitas. Beberapa perbaikan/penataan dapat dilakukan secara intuitif dan segera tanpa harus melalui proses analisis dan perbaikan business process yang panjang. Perbaikan/penataan ulang tatalaksana (business process) perlu dilakukan bilamana, antara lain: • Terjadi perubahan arah strategis Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah (visi, misi dan sasaran strategis) yang berdampak pada atau mengakibatkan perubahan tugas dan fungsi serta keluaran (output) organisasi/unit kerja; dan • Adanya keinginan/dorongan dari dalam Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah atau pun dorongan dari publik/masyarakat sebagai salah satu pemangku kepentingan untuk memperbaiki kinerja pelayanan publik secara signifikan Muara dari penataan tatalaksana (business process) adalah sebagai berikut, antara lain: a. Pembuatan atau perbaikan Standar Operating Procedure (SOP), termasuk di dalamnya perbaikan standar kinerja pelayanan; b. Perbaikan struktur organisasi; dan c. Pembuatan atau perbaikan uraian pekerjaan (job descriptions) PermenPAN dan RB No: 12 Tahun 2011 buku 6 edited.indd 1 1 3/2/1IMSBÜPM
  • 10. fe;- Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi 1.2 Tujuan Tujuan pedoman tatalaksana (business process) adalah memberikan acuan bagi Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah untuk membangun dan menata tatalaksana (business process) dalam rangka memberikan dasar yang kuat bagi penyusunan Standard operating procedures (SOP), termasuk standar pelayanannya, yang lebih sederhana, efisien, efektif, produktif dan akuntabel. BAB I Pendahuluan 3/2/11 6:48:26 PM
  • 11. Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi BAB II PENGERTIAN DAN PRINSIP 2.1 Pengertian Pengertian yang digunakan dalam pedoman ini adalah sebagai berikut: a. Tatalaksana (business process), sekumpulan aktivitas kerja terstruktur dan saling terkait yang menghasilkan keluaran yang sesuai dengan kebutuhan pengguna. b. Standard Operating Procedures (SOP), adalah dokumen tertulis yang memuat prosedur kerja secara rinci, tahap demi tahap dan sistematis. SOP memuat serangkaian instruksi secara tertulis tentang kegiatan rutin atau berulang-ulang yang dilakukan oleh sebuah organisasi. Untuk itu SOP juga dilengkapi dengan referensi, lampiran, formulir, diagram dan alur kerja (flow chart). c. Aktivitas, serangkaian tindakan sistematis dengan menggunakan alat kerja atau sarana kerja untuk menghasilkan bagian-bagian kelengkapan keluaran suatu tatalaksana (business process). d. Pengguna adalah penerima keluaran yang dihasilkan suatu tatalaksana (business process) sesuai dengan kebutuhannya. 2.2 Prinsip Penataan suatu tatalaksana (business process) harus memenuhi beberapa prinsip sebagai berikut: a. Definitif. Suatu tatalaksana (business process) harus memiliki batasan, masukan, serta keluaran yang jelas. b. Urutan. Suatu tatalaksana (business process) harus terdiri dari aktivitas yang berurut sesuai waktu dan ruang. c. Pelanggan. Suatu tatalaksana (business process) harus mempunyai penerima hasil proses. PermenPAN dan RB No: 12 Tahun 2011 buku 6 edited.indd 3 3 3/2/l1H68HpM
  • 12. Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi d. Nilai tambah. Transformasi yang terjadi dalam proses harus memberikan nilai tambah pada penerima. e. Keterkaitan. Suatu proses tidak dapat berdiri sendiri, melainkan harus terkait dalam suatu struktur organisasi. f. Fungsi silang. Suatu proses umumnya, walaupun tidak harus, mencakup beberapa fungsi. II - Pengertian Dan Prinsip 3/2/11 6:48:27 PM
  • 13. Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi BAB III PENDEKATAN PENATAAN TATALAKSANA (BUSINESS PROCESS) 3.1 Manajemen Tatalaksana Pendekatan yang banyak digunakan di lingkungan manajemen organisasi dan menjadi dasar dari proses penataan tatalaksana adalah Manajemen Tatalaksana (Business Process Management). Menurut pendekatan ini penataan tatalaksana merupakan suatu siklus. Siklus dimaksud adalah sebagai berikut: Gambar 1 Siklus Penataan Tatalaksana (Business Process) PermenPAN dan RB No: 12 Tahun 2011 buku 6 edited.indd 5 s 3/i/lffl6rai7pM
  • 14. Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Dalam siklus tersebut penataan tatalaksana tercakup dalam aktivitas Analisis Kebutuhan yang kemudian dilanjutan dengan aktivitas Perancangan dengan menggunakan Pemodelan Proses. Meski proses penataan tatalaksana sudah dilakukan hal ini tidak berarti tatalaksana yang disusun telah memenuhi prinsip-prinsip dan manfaat suatu tatalaksana. Oleh karena itu, setelah tersusun modelnya, maka tatalaksana harus dapat terimplementasi dengan baik dan diketahui keberhasilannya. Setelah teruji dan memenuhi kriteria yang diharapkan selama implementasi, berikutnya dilakukan pemberlakuan. Pemberlakuan dilakukan dengan dukungan infrastruktur teknologi informasi yang memadai. Tatalaksana ditetapkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Selanjutnya tatalaksana yang terbentuk dilakukan monitoring secara berkesinambungan dan berdasarkan fakta-fakta yang ada dilakukan evaluasi kehandalannya. 3.2 Metodologi Metodologi penataan tatalaksana (businessprocess) mencakup dua aspek yaitu teknik pengumpulan data dan analisis. Teknik pengumpulan data adalah cara-cara pengambilan data atau informasi sedemikian rupa sehingga data atau informasi yang diperoleh valid dan merepresentasikan seluruh aspek cakupan kajian. Analisis dalam kajian tatalaksana lebih fokus pada pemahaman, pemetaan dan perbaikan seluruh tatalaksana yang ada dalam organisasi sehingga dapat disusun suatu rekomendasi yang aplikatif sekaligus efektif dalam penerapannya. Metode yang dipilih adalah metode yang memungkinkan hasil tatalaksana yang langsung dapat digunakan. Masing-masing teknik pengambilan dan analisis data dapat dipilih salah satu atau kombinasi antara beberapa teknik. Sebagai panduan berikut adalah penjelasan mengenai masing-masing teknik: Focused Group Diskusi terpandu membahas suatu topik dimana peserta adalah para Discussion pemimpin unit kerja atau nara sumber terkait topik dimaksud. Wawancara: Proses tanya jawab terstruktur dan tidak terstruktur untuk menggali data dan informasi mengenai aspek-aspek suatu topik tertentu. Wawancara terstruktur adalah wawancara dimana semua pertanyaan yang akan ditanyakan telah dipersiapkan terlebih dahulu secara fixed dan ditanyakan kepada semua responden dengan urut - urutan yang sama untuk menjaga tingkat presisi dan realiabilitas. Wawancara tidak terstruktur adalah wawancara dimana tidak diperlukan format pertanyaan yang baku seperti wawancara terstruktur. Namun demikian pewawancara dapat menyiapkan pertanyaan - pertanyaan kunci, yang mana dalam proses wawancara pertanyaan - pertanyaan selanjutnya sangat bergantung pada respon atau jawaban dari responden. III - Pendekatan Penataan Tatalaksana 3/2/11 6:48:27 PM
  • 15. Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Observasi: Pengumpulan data/informasi mengenai pelaksanaan suatu kegiatan atau serangkaian kegiatan dalam rentang waktu tertentu. Telaah Penggalian data dan informasi dari berbagai dokumen baik berupa Dokumen: buku, surat-surat keputusan, peraturan perundang-undangan atau kebijakan tertulis. Teknik analisis terkait langsung dengan teknik pengambilan data yang dilakukan. Uraian masing-masing teknik adalah sebagai berikut: Analisis Kausal: Telaah hubungan logis antara pernyataan, fakta atau data dan informasi yang diperoleh. Klasifikasi Proses: Memilah-milah data/informasi atau fakta yang terkumpul sesuai dengan definisi proses inti atau proses pendukung. Pemodelan Proses: Pembuatan rumusan tatalaksana (business process) dengan teknik penggambaran alur baik secara manual maupun menggunakan program aplikasi PermenPAN dan RB No: 12 Tahun 2011 buku 6 edited.indd 7 7 3/2/I1H68RPM
  • 16. Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi III - Pendekatan Penataan Tatalaksana 3/2/11 6:48:27 PM
  • 17. Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi BAB IV PROSES PENATAAN TATALAKSANA (BUSINESS PROCESS) Siklus pengelolaan yang mencakup perancangan yang didasarkan pada analisis kebutuhan, implementasi, pemberlakuan yang didukung monitoring dan evaluasi tatalaksana (business process) pada pelaksanaannya akan mengerucut pada pelaksanaan pemetaan tatalaksana (businessprocess), analisis, perbaikan/ peningkatan Tatalaksana (business process), dan perbaikan terus menerus (continuous improvement). Dalam pemetaan dan analisis, dikenal dua tipe utama Tatalaksana (business process), yaitu: 1. Proses Inti (Core Process); dan 2. Proses Pendukung (Supporting Process). Proses Inti (Core Process) adalah proses yang memenuhi ketiga kriteria berikut: 1. Berperan langsung dalam memenuhi kebutuhan penguna eksternal; 2. Secara langsung berpengaruh terhadap keberhasilan organisasi (mencapai, visi, misi, strategi organisasi); dan 3. Memberikan respon permintaan dan memenuhi kebutuhan pengguna. Contoh Proses Inti (Core Process) antara lain: • Proses Pelayanan Pemberian Izin Investasi; • Proses Pelayanan Registrasi Wajib Pajak Perorangan; dan • Proses Pelayanan Pemberian Surat Izin Mengemudi (SIM). Sedangkan Proses Pendukung (Supporting Process) adalah proses yang memenuhi kriteria berikut: 1. Memenuhi kebutuhan pengguna internal, para pelaku atau fungsi di proses inti; dan PermenPAN dan RB No: 12 Tahun 2011 buku 6 edited.indd 9 9 3/2/1lMl»i3PM
  • 18. Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi 2. Tidak memiliki kaitan langsung dengan nilai manfaat organisasi. Contoh Proses Pendukung (Supporting Process) antara lain: • Proses Pembuatan Anggaran; • Proses Layanan Sistem Informasi; dan • Proses Layanan Hukum. 4.1 Pemetaan Dan Analisis Tatalaksana (Business Process) Pemetaan dan analisis tatalaksana (business process) biasanya dimulai dari suatu analisis kebutuhan dengan cara memahami visi, misi, tugas dan fungsi organisasi dan pihak-pihak eksternal yang memerlukan dan mendapatkan layanan langsung dari organisasi. Pemahaman dapat dilakukan dengan mempelajari dokumen terkait dan diskusi dengan pimpinan organisasi, seperti Focused Group Discussion (FGD) dan/atau wawancara dengan pimpinan organisasi sampai dengan pimpinan unit organisasi terkecil. Tujuan pemetaan dan analisis tatalaksana (business process) adalah untuk melihat secara utuh keseluruhan rangkaian proses yang mempengaruhi kinerja dan pencapaian organisasi dalam melayani pemangku kepentingan utama, baik eksternal maupun internal. Langkah - langkah untuk melakukan pemetaan dan analisis tatalaksana (business process): • Pahami arahan strategis organisasi (visi, misi, tugas dan fungsi organisasi); • Identifikasi tatalaksana (business process) yang akan dipetakan berdasarkan analisis kebutuhan; • Identifikasi nama dan tipe tatalaksana (business process) dimaksud; • Tentukan siapa saja pengguna atau pemakai utama dari tatalaksana (business process) dimaksud; • Uraikan urutan kegiatan yang membentuk rantai tatalaksana (business process) dimaksud; • Tentukan masukan utama tatalaksana (business process) dimaksud; • Tentukan keluaran utama tatalaksana (business process) dimaksud; • Tentukan pemilik (owner) tatalaksana (business process) dimaksud; - Proses Penataan Tatalaksana 3/2/11 6:48:27 PM
  • 19. Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Lakukan pemodelan tatalaksana (business process); Dapatkan pengesahan dari pimpinan lembaga untuk diberlakukan (bila diperlukan). Contoh format yang dapat digunakan dalam menyusun langkah-langkah di atas adalah sebagai berikut: Tabel 1 Contoh Format Pemetaan dan Analisis Tatalaksana (Business Process) No Nama Tatalaksana Tipe Pengguna/ Kegiatan Utama Masukan Keluaran Pemilik Tatalaksana Pemakai Utama Utama Tatalaksana 1 Pemberian layanan Proses Inti Masyarakat Menerima S u r a t Izin X Unit Kerja A penerbitan izin X permohonan izin X Permohon dari masyarakat Unit Kerja B Dokumen Pendukung Melakukan kajian A - Z atas permohonan Memberikan atau Tidak memberikan Izin Mengeluarkan Izin X 2 Dan seterusnya Pemodelan tatalaksana (business process) yang digunakan dapat mengacu pada sistem yang sudah baku dan popular, yaitu Notasi Manajemen Tatalaksana (business process). Pada dasarnya pemodelan ini adalah pembuatan gambar diagram alir (flowchart) dari setiap proses business yang teridentifikasi yang dihasilkan dari proses pemetaan (secara lengkap dan detil dapat dilihat pada Bab V). 4.2 Perbaikan Tatalaksana (Business Process) Perbaikan Tatalaksana (business process) didasarkan pada evaluasi atas Tatalaksana (business process) yang telah diimplementasikan, yang diperoleh dari masukan internal maupun laporan dari masyarakat dan/atau pemangku kepentingan eksternal lainnya. PermenPAN dan RB No: 12 Tahun 2011 buku 6 edited.indd 11 11 3/2/ifH68RpM
  • 20. Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Tujuan perbaikan Tatalaksana (business process) adalah membuat proses lebih efektif, efisien dan adaptif. Sedangkan target perbaikan Tatalaksana (business process) adalah sebagai berikut, antara lain: • Penurunan biaya; • Peningkatan kualitas output; • Peningkatan kualitas layanan; dan • Peningkatan kecepatan delivery. Langkah - langkah dalam melakukan perbaikan Tatalaksana (business process) adalah sebagai berikut: • Pahami harapan pengguna utama atas perbaikan dari Tatalaksana (business process) dimaksud; • Pahami kebijakan atau peraturan yang mengatur Tatalaksana (business process) dimaksud; • Identifikasi perbaikan Tatalaksana (business process) yang diusulkan, yang biasanya melalui: o Penyederhanaan proses (streamlining/simplification - S); o Penghilangan proses yang tidak perlu (elimination - E); o Pembuatan proses yang sama sekali baru (reengineering - R); atau o Pengotomatisasian proses (automation - A). • Perbaiki model Tatalaksana (business process) sesuai dengan perbaikan yang telah dilakukan; • Dapatkan pengesahan dari pimpinan lembaga untuk diberlakukan (bila diperlukan). Contoh format yang dapat digunakan dalam menyusun langkah - langkah di atas adalah sebagai berikut: - Proses Penataan Tatalaksana 3/2/11 6:48:27 PM
  • 21. Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Tabel 2 Contoh Format Perbaikan Tatalaksana [Business Process] No Nama Tatalaksana Harapan Pengguna Utama Dapat Diperbaiki Perbaikan Yang Diusulkan Bagaimana Perbaikan Dilakukan (S, E, R, A) Penyelesaian Permohonan Izin X Penurunan lamanya waktu proses permohonan perizinan Ya Penurunan lamanya waktu proses permohonan dari rata - rata x minggu menjadi kira - kira y minggu Streamlining (S): Menghilangkan Aktivitas D yang tidak memberikan nilai tambah 2 Dan seterusnya 4.3 Penentuan Standar Tatalaksana (Business Process) Penentuan standar tatalaksana adalah untuk memberikan suatu kepastian bagi para pengguna tatalaksana (business process) yang merupakan bagian dari proses analisis tatalaksana (business process) dan merupakan hal yang penting bagi Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah, terutama dalam melayani para pemangku kepentingan eksternal (publik/masyarakat dan Kementerian/ Lembaga yang lain). Penentuan standar tatalaksana dapat dilakukan melalui mekanisme sebagai berikut (termasuk kombinasinya), antara lain: • Focused Group Discussion (FGD), dengan melibatkan sekurang- kurangnya penanggungjawab operasionalisasi proses yang terkait dengan pelaksanaan tugasnya; • Masukan dari pengguna langsung tatalaksana (business process) dan/ atau atau survei kepuasan pengguna atas pemberian layanan tatalaksana (business process); dan • Benchmark dengan Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah yang telah menetapkan standar untuk tatalaksana yang sama atau sejenis Dalam implementasinya, penetapan atas standar suatu tatalaksana (business process) yang telah disetujui pada akhirnya merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari Standar Operating Procedures atas tatalaksana (business process) tersebut dalam rangka peningkatan kualitas pelayanan Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah. PermenPAN dan RB No: 12 Tahun 2011 buku 6 edited.indd 13 3/2/l1ml»MPM 3
  • 22. Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi - Proses Penataan Tatalaksana 3/2/11 6:48:28 PM
  • 23. Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi BAB V KAIDAH PENGGAMBARAN TATALAKSANA (BUSINESS PRÜCESS) Kaidah penggambaran tatalaksana ditentukan oleh notasi dan pola hubungan notasi. Notasi ini merupakan penanda bagi komponen-komponen suatu proses. Notasi yang digunakan dalam penggambaran Tatalaksana sesuai dengan kaidah Business Process Management Notation (BPMN) adalah; 1. Notasi Inti; 2. Aneka Notasi Event; 3. Aneka Notasi Aktivitas; 4. Aneka Notasi Penghubung; 5. Aneka Notasi Keputusan; 6. Pool. 5.1 Notasi Inti Notasi inti merupakan notasi yang dapat menggambarkan suatu proses secara sederhana yang terdiri dari: a. Event: penanda suatu kejadian. b. Aktivitas: penanda suatu kegiatan yang dilakukan dalam suatu proses. c. Gateway: penanda pengambilan keputusan atau kontrol alur kegiatan. d. Penghubung: penanda yang menunjukkan hubungan antarelemen proses. e. Pool: suatu bidang gambar berupa kotak persegi panjang yang menjadi area penulisan diagram tatalaksana. Berikut adalah contoh suatu diagram alur dari suatu proses sederhana dengan menggunakan notasi inti tersebut. PermenPAN dan RB No: 12 Tahun 2011 buku 6 edited.indd 15 3 / 2 / I ' I S B P P M 5
  • 24. Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Gambar 2 Proses Sederhana Dengan Menggunakan Notasi Inti 5.2 Notasi Event Bentuk notasi event ada beberapa ragam. Event merupakan penanda suatu kejadian. Berdasarkan kapan terjadinya event terbagi atas tiga jenis yaitu dimulainya (start), antar (intermediate) atau berakhirnya (end) suatu proses. Sedangkan menurut tipenya, event sangat beragam. Event dapat berupa keluarnya suatu surat (message), Event juga dapat berupa durasi, ada suatu pengeculian (exception), atau bahkan kejadian pembatalan (cancel) atau dihapuskan (terminate). Dengan notasi event kita dapat mengenali kejadian-kejadian yang mendahului atau menyertai suatu proses. Sebagai contoh pada start terdapat notasi message yang artinya proses dimulai bila sudah dikeluarkan pesan/surat tertentu. Demikian juga event akhir tipe message berarti akhir dari tatalaksana (business process) bila telah dikeluarkannya suatu pesan/surat tertentu. NOTASI EVENT (Kejadian) Start (Mulai) Intermediate (antara) End (Selesai) NOTASI EVENT (Kejadian) O O O NOTASI EVENT (Kejadian) Tipe-Tipe Event (Kejadian) Message (pesan) (g) <§> mMessage (pesan) Dimulai setelah ada surat (misal: Surat perintah, Terjadi berdasarkan surat Dinyatakan selesai berdasarkan surat - Kaidah Penggambaran Tatalaksana 3/2/11 6:48:28 PM
  • 25. 'N Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi surat keputusan) Timer (waktu) (£^) Timer (waktu) Dimulai pada pukul Berlangsung selama Cancel (Batal)Cancel (Batal) Terjadi pembatalan Selesai karena dibatalkan Compensation (imbalan) ®Compensation (imbalan) Rule (aturan) (S) Rule (aturan) Dimulai sesuai aturan yang berlaku Terjadi berdasarkan aturan yang berlaku Link (Terkait dengan) @ eLink (Terkait dengan) Dimulai dan terkait dengan Terjadi dan terkait dengan Selesai terkait dengan Terminate (Berhenti) Terminate (Berhenti) Selesai karena dihentikan Multiple (Jamak) m ®Multiple (Jamak) Beberapa kejadian mulai serentak Terjadi serentak Beberapa kejadian Selesai Serentak 5.3 Notasi Kegiatan Kegiatan dalam suatu proses dapat merupakan suatu kegiatan tunggal (atomic) dapat pula merupakan suatu kumpulan kegiatan atau disebut sebagai sub-proses (non atomic). Untuk menggambarkan bentuk tersebut, berikut adalah aneka notasi untuk kegiatan. PermenPAN dan RB No: 12 Tahun 2011 buku 6 edited.indd 17 17 3/2/1V6MBI PM
  • 26. Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Pada notasi kegiatan non atomic, terdapat tanda (+). Dalam penggambaran manual maka perlu dibuat diagram proses untuk kegiatan tersebut. Task Multiple Instance II kegiatan (serangkaian kegiatan) kegiatan yang berulang ulang kegiatan beragam yang berlangsung serentak Sub-Process (Collapsed). Loop kegiatan yang terdiri dari proses-proses atau disebut sub-proses (tampilan ringkas yang ditunjukkan dengan simbol +) Sekumpulan kegiatan yang berulang-ulang (tampilan ringkas yang ditunjukkan dengan simbol +] Sekumpulan kegiatan yang berulang-ulang (tampilan ringkas yang ditunjukkan dengan simbol +] Compensation Compensation kegiatan yang memberikan (tampilan ringkas yang ditunjukkan dengan simbol +) 5.4 Notasi Penghubung Notasi penghubung terdiri dari tiga jenis yaitu: 1. sequence Flow, yang menunjukkan kegiatan yang dituju semata-mata merupakan kelanjutan kegiatan sebelumnya. 2. Message Flow, yang menunjukkan adanya aliran pesan dimana proses yang dituju bukan kelanjutan proses sebelumnya 3. Association, yang menunjukkan bentuk hubungan antara dua proses atau kegiatan. - Kaidah Penggambaran Tatalaksana 3/2/11 6:48:31 PM
  • 27. Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi 5.5 Notasi Gateway Gateway merupakan notasi yang menunjukkan diperlukannya pengendalian kelanjutan alur suatu proses. Gateway berperan mengatur apakah suatu proses dapat diteruskan atau tidak atau sebaliknya apakah suatu proses lanjutan baru dapat dilaksanakan bila kegiatan yang berbeda selesai bersamaan. Bila kedua kondisi tersebut ada, maka gateway diperlukan. Ada tiga jenis Gateway: 1. Exclusive Decision adalah pengambilan keputusan karena tergantung dari kondisi atau masukan sebelumnya saja; 2. Event adalah pengambilan keputusan tergantung dari adanya event (misalnya harus ada surat keputusan); 3. Paralel adalah pengembilan keputusan hanya dilakukan bila seluruh kegiatan sebelumnya sudah diterima lengkap. O <x> Keputusan diambil berdasarkan data Keputusan diambil oleh Keputusan diambil berdasarkan kejadian Keputusan yang bersifat inklusif Keputusan yang bersifat kompleks Penanda bahwa aktivitas harus berlangsung sacara paralel 5.6 Notasi Pool Bagian inti merupakan kerangka yang menunjukkan suatu proses atau kegiatan dikerjakan oleh siapa. Satu pool untuk merepresentasikan satu untikerja, fungsi atau jabatan tertentu. Pool memiliki dua bentuk yaitu Swimlane dan Lane. Pada swimlane suatu proses dikerjakan oleh suatu unit kerja, fungsi atau jabatan tertentu. Pada Lane (gabungan PermenPAN dan RB No: 12 Tahun 2011 buku 6 edited.indd 19 3 / 2 / l f f l S W l p M 9
  • 28. Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi beberapa pool) menunjukkan adanya beberapa proses pada suatu unit kerja yang masing-masing dikerjakan oleh satu jabatan unit kerja tersebut. Bentuknya adalah sebagai berikut: Swimlanes Pool Name Lanes (within a Pool) CD E Name CD 2 Name Gambar 3 Notasi Pool Contoh bentuk penggambaran Tatalaksana dengan menggunakan notasi Manajemen Tatalaksana: - Kaidah Penggambaran Tatalaksana 3/2/11 6:48:32 PM
  • 29. Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Gambar 4 Flowchart Layanan Fungsi Administrasi Pada Gambar 4 di atas dapat dipahami bahwa tatalaksana tersebut adalah Proses Pengiriman Formulir dan Reminder. Ada dua pihak yang terlibat yaitu Fungsi Administrasi dan Pengguna. Urutan Proses Pengiriman Formulir Reminder adalah: 1. Proses dipicu dengan adanya surat permohonan yang masuk dari Pengguna; 2. Proses dimulai dengan mengirimkan formulir kepada pengguna; 3. Bila dalam waktu 7 hari belum ada pengembalian formulir, bagian Administrasi mengirimkan Reminder; 4. Formulir yang terisi lengkap dikembalikan Pengguna ke bagian Administrasi 5. Proses selesai. 5.7 Format Tatalaksana (Business Process) Tujuan dibuatnya format tatalaksana adalah untuk mendokumentasikan proses pemetaan dan pembuatan business process sehingga dapat digunakan untuk, antara lain pembuatan Standard Operating Procedures (SOP) secara efektif dan dapat disahkan oleh pimpinan kementerian/lembaga dan pemerintah daerah. PermenPAN dan RB No: 12 Tahun 2011 buku 6 edited.indd 21 21 3/2/I1H61IBPM
  • 30. Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Format tatalaksana (businessprocess) setiap organisasi sekurang-kurangnya terdiri dari atas dua (2) jenis, yaitu: 1. Format Tatalaksana Organisasi (disebut Level 0 atau L0) Merupakan gambaran kegiatan dan pola hubungan antara kegiatan tersebut pada tingkat organisasi. Format tersebut mencakup elemen-elemen sebagai berikut: a. Nama Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah; b. Visi, Misi, Tugas dan Fungsi Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah; c. Kategori Proses; • Nama Proses Inti (core processes); • Nama Proses Pendukung (supporting process); d. Kelompok Proses (identifikasi tatalaksana untuk mendapatkan gambaran proses setiap fungsi di dalam organisasi) dan Penanggung Jawabnya; dan e. Diagram alur (flowchart) business process organisasi yang menunjukkan masing-masing proses dan hubungan antara Proses Inti dan Proses Pendukung. Contoh alat bantu yang dapat digunakan untuk mengembangkan Format Tatalaksana Organisasi (L0) dapat dilihat pada Tabel 3 di bawah ini: Tabel 3 Format Tatalaksana Organisasi (Level 0) Nama Organisasi: Visi: Misi: Tugas & Fungsi: Proses Inti Level 0 1. Nama Kelompok Proses Inti I 2. Nama Kelompok Proses Inti II 3 dan seterusnya Proses Pendukung Level 0 1. Nama Kelompok Proses Pendukung I 2. Nama Kelompok Proses Pendukung II 3 dan seterusnya - Kaidah Penggambaran Tatalaksana 3/2/11 6:48:32 PM
  • 31. Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Uraian Proses Inti Level 0 Kelompok Proses Inti I Deskripsi Penanggung Jawab/ Jabatan Diagram Alur Kelompok Proses Inti II ... dst Deskripsi Penanggung Jawab/ Jabatan Diagram Alur Proses Pendukung Level 0 Kelompok Proses Pendukung I Deskripsi Penanggung Jawab Proses/ Jabatan Diagram Alur PermenPAN dan RB No: 12 Tahun 2011 buku 6 edited.indd 23 23 3 / 2 / l f f l S W l p M
  • 32. Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Kelompok Proses Pendukung II ... dst Deskripsi Penanggung Jawab Proses/ Jabatan Diagram Alur 2. Format Tatalaksana Fungsi (disebut dengan Level 1 dan Level 2 atau L1 dan L2) Merupakan gambaran kegiatan dan pola hubungan antara kegiatan tersebut pada tingkat Direktorat/Inspektorat (Process Group), Bagian atau Subagian (Process) dan Seksi/SubSeksi (Activities). Format tersebut mencakup elemen-elemen sebagai berikut: a. Nama Unit Organisasi di dalam Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah beserta Fungsinya; b. Nama Kelompok Proses (sebagai Proses Induk), Nama Proses dan Nama Aktivitas beserta Penanggung jawabnya; c. Deskripsi Proses untuk masing - masing Proses dan Aktivitas; dan d. Diagram alur (flowchart) tatalaksana fungsi yang menggambarkan masing-masing proses dan aktivitas. Contoh alat bantu yang dapat digunakan untuk mengembangkan Format Tatalaksana Fungsi (L1 dan L2) dapat dilihat pada Tabel 4 di bawah ini: Tabel 4 Format Tatalaksana Fungsi (Level 1 dan Level 2) Nama Unit Organisasi: Tugas & Fungsi: Uraian Proses Inti Level 1 Kelompok Proses Inti I Proses 1, Proses 2, dst ... Deskripsi - Kaidah Penggambaran Tatalaksana 3/2/11 6:48:32 PM
  • 33. Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Penanggung Jawab Proses/Jabatan Diagram Alur Kelompok Proses Inti II Proses 1, Proses 2 ... dst Deskripsi Penanggung Jawab Proses / Jabatan Diagram Alur Proses Pendukung Level 1 Kelompok Proses Pendukung I Proses 1, Proses 2, dst Deskripsi Penanggung Jawab Proses/Jabatan Diagram Alur Kelompok Proses Pendukung II Proses 1, Proses 2 ... dst Deskripsi Penanggung Jawab Proses/Jabatan Diagram Alur Sebagai catatan, format level 2 mengikuti format level 1, namun dilakukan penyesuaian terhadap antara lain Nama Unit Organisasi, Penanggung Jawab, Fungsi, Deskripsi Proses/Aktivitas dan Diagram Alur. Semakin tinggi level tatalaksana (businessprocess), dari L0 sampai L2, semakin terkait dengan proses¬ proses pelaksanaan tugas-tugas teknis, demikian pula dengan diagram alurnya. Tatalaksana yang bersifat teknis menggambarkan penanggungjawab pada level PermenPAN dan RB No: 12 Tahun 2011 buku 6 edited.indd 25 25 3/2/1lMSlilpM
  • 34. Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi pelaksana teknis (L1 dan L2). Tatalaksana yang bersifat strategis menggambarkan penanggung jawab pada tingkat pimpinan (L0). 5.8 Persiapan Pembuatan Standard Operating Procedures (SOP) Seperti yang telah disampaikan pada bagian Latar Belakang di dalam dokumen ini, penataan atau perbaikan tatalaksana (business process) salah satunya akan bermuara pada pembuatan atau perbaikan Standard Operating Procedures (SOP). Sebelum dilakukan pembuatan SOP (atas hasil pemetaan, analisis dan perbaikan tatalaksana), beberapa langkah di bawah ini perlu untuk dilakukan: 1. Reviu kembali tatalaksana (business process) organisasi secara keseluruhan dan tatalaksana (business process) untuk setiap fungsi organisasi yang terkait; dan 2. Identifikasi kegiatan-kegiatan yang ada pada setiap proses sekali lagi. Langkah ini dilakukan dengan mengajukan beberapa pertanyaan dengan pendekatan 4W 2H yaitu: What, Who, When, Where dan How serta How Much (dalam kasus tertentu). - Kaidah Penggambaran Tatalaksana 3/2/11 6:48:32 PM
  • 35. Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi BAB VI PENUTUP Penataan tatalaksana (business process) dimaksudkan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas sistem, proses, dan prosedur kerja yang jelas, efektif, efisien dan terukur pada masing - masing Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah. Penataan Tatalaksana menjadi salah satu faktor suksesnya pelaksanaan reformasi birokrasi di Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah. Oleh karena itu, pedoman ini diharapkan dapat memandu Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah dalam membangun dan melakukan penataan tatalaksana (business process) di lingkungan masing-masing. PermenPAN dan RB No: 12 Tahun 2011 buku 6 edited.indd 27 27 3/2/I1H61IBPM
  • 36. Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi - Penutup 3/2/11 6:48:32 PM