Studi ini menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan pemberian imunisasi campak pada balita di Kabupaten Bogor. Variabel yang diteliti meliputi umur ibu, pendidikan, pekerjaan, paritas, dan pengetahuan. Hasilnya menunjukkan bahwa umur ibu, pendidikan, paritas, dan pengetahuan berhubungan dengan pemberian imunisasi, sedangkan pekerjaan tidak berhubungan.
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN IMUNISASI CAMPAK
1. FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN
DENGAN PEMBERIAN IMUNISASI CAMPAK
PADA BALITA DI BPM. H, CIBINONG
KABUPATEN BOGOR PERIODE MARET-
APRIL TAHUN 2015
Oleh :
Rahajeng Yani .N
153018386
3. LanjutanLanjutan
Kabupaten Bogor
Pada tahun 2005 jumlah
cakupan balita yang
diimunisasi sebanyak 291.725.
Pada tahun 2007 cakupan
imunisasi campak 73,5% yang
berarti belum memenuhi
target yang diharapkan yaitu
80%.
Perumusan
Masalah
Tujuan Penelitian
Tujuan
Umum
Tujuan
Khusus
4. RUANG LINGKUPRUANG LINGKUP
Faktor-faktor yang
berhubungan dengan
pemberian imunisasi
campak
Faktor-faktor yang
berhubungan dengan
pemberian imunisasi
campak
Ibu yang memiliki balita
usia 1-5 tahun
Ibu yang memiliki balita
usia 1-5 tahun
WHOWHO
Data sekunder dengan analis
data secara univariat dan
bivariat. Data primer dengan
menyebarkan kuesioner
Data sekunder dengan analis
data secara univariat dan
bivariat. Data primer dengan
menyebarkan kuesioner
HOWHOW
Belum mencapai target
sekitar 80 %
Belum mencapai target
sekitar 80 %
WHYWHY
BPM.H, Cibinong
Kabupaten Bogor
BPM.H, Cibinong
Kabupaten Bogor
WHEREWHERE
WHATWHAT
7. BAB III
KERANGKA KONSEP ,DEFINISI OPERASIONAL DAN HIPOTESIS
KERANGKA TEORI
Faktor yang
mempengaruhi :
1. Umur ibu
2. Pendidikan
3. Pekerjaan
4. Paritas
5. pengetahuan
Faktor yang
mempengaruhi :
1. Umur ibu
2. Pendidikan
3. Pekerjaan
4. Paritas
5. pengetahuan
Pemberian Imunisasi
Campak
Pemberian Imunisasi
Campak
8. Umur ibu
Pendidikan
Pekerjaan
Paritas
Pengetahuan
Umur ibu
Pendidikan
Pekerjaan
Paritas
Pengetahuan
Pemberian Imunisasi
Campak
Pemberian Imunisasi
Campak
Hipotesis :
Ada hubungan antara umur ibu,
pendidikan, pekerjaan, paritas dan
pengetahuan
Hipotesis :
Ada hubungan antara umur ibu,
pendidikan, pekerjaan, paritas dan
pengetahuan
BAB III
KERANGKA KONSEP, DEFINISI
OPERASIONAL DAN HIPOTESIS
BAB III
KERANGKA KONSEP, DEFINISI
OPERASIONAL DAN HIPOTESIS
9. Definisi Operasional
No Variabel
Dependen
Definisi
Operasional
Cara Ukur Alat Ukur Hasil Ukur Skala
1. Pemberian
Imunisasi
Campak
Tindakan imunisasi
dengan memberi
vaksin campak
pada anak yang
bertujuan memberi
kekebalan dari
penyakit campak.
Checklist Buku
Register
0. Tidak Imunisasi
Campak
1. Imunisasi campak
Nominal
No
1.
Variabel
Independen
Umur ibu
Definisi
Operasional
Lama seseorang
hidup sejak
dilahirkan.
Cara Ukur
Checklist
Alat Ukur
Buku
Register
Hasil Ukur
0. < 20 dan > 35
tahun
1. 20-35 tahun
Skala
Ordinal
10. 2. Pendidikan Segala upaya yang
direncanakan
untuk
mempengaruhi
orang lainbaik
individu, kelompok,
atau masyrakat
sehingga mereka
melakukan apa
yang diharapkan
oleh pelaku
pendidikan .
Checklist Buku
Regster
0. Tidak Bekerja
1. Bekerja
Ordinal
3. Pekerjaan Kegiatan rutin ibu
yang dilakukan
berdasarkan
keinginan dan
kemampuan
mendapatkan
upah atau gaji.
Checklist Buku
Register
0. Tidak Bekerja
1. Bekerja
Nominal
11. 4. Paritas Keadaan seorang
wanita berkaitan
dengan memiliki
bayi yang lahir
varabel.
Checklist Buku
Regster
0.Primipara
1.Multipara/Grande
multipaa
Nominal
5. Pengetahua
n
Hasil ‘tahu’
seseorang dan
terjadi setelah
orang melakukan
penginderaan
terhadap suatu
objek tertentu.
Checklist Kuesioner 0. Kurang
1. Baik
Ordinal
15. BAB V
HASIL PENELITIAN
BAB V
HASIL PENELITIAN
N
o.
Pemberian
Imunisasi
Campak
Umur
Tidak
Imunisasi
Imunisasi Total
Nilai
P
OR (95%)
n % n % n %
1. <20th
/>35t
h
26 76,5% 8 23,5% 34 100%
0,003
5.614
(1.895-
16.629)2. 20-35th 11 36,7% 19 63,3% 30 100%
Jumlah 37 57,8% 27 42,2% 64 100%
N
o.
Pemberian
Imunisasi
Campak
Pendidikan
Tidak
Imunisasi
Imunisasi Total
Nilai
P
OR
(95%)
n % n % n %
1. Rendah 31 81,6% 7 18,4% 38 100%
0,000
14.762
(4.329-
50.342)
2. Tinggi 6 23,1% 20 76,9% 26 100%
Jumlah 37 57,8% 27 42,2% 64 100%
Pendidi
kan
Pendidi
kan
Umur
ibu
Umur
ibu
16. N
o.
Pemberian
Imunisasi
Campak
Pekerjaan
Tidak
Imunisasi
Imunisasi Total
Nilai
P
OR (95%)
n % n % n %
1. Tidak Bekerja 9 40,9% 13 59,1% 22 100%
0,086
0.346
(0.119-
1.004)
2. Bekerja 28 66,7% 14 33,3% 42 100%
Jumlah 37 57,8% 27 42,2% 64 100%
N
o.
Pemberian
Imunisasi
Campak
Paritas
Tidak
Imunisasi
Imunisasi Total
Nilai
P
OR (95%)
n % n % n %
1. Primipara 14 87,5% 2 12,5% 16 100%
0,013
7.609
(1.558-
37.167)
2. Multipara/Gran
demultipara
23 47,9% 25 52,1% 48 100%
Jumlah 37 57,8% 27 42,2 64 100%
Pekerjaa
n
Pekerjaa
n
ParitasParitas
18. BAB VI
PEMBAHASAN
BAB VI
PEMBAHASAN
Berdasarkan Umur Ibu
Nilai P<0,05 (0,003<0,05) karena
P<0,05,maka terdapat hubungan
antara umur ibu dengan pemberian
imunisasi campak.
Seseuai Teori Chandra (2008) bahwa umur dapat
menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi
kesadaran terhadap penyakit, dan ibu yang berusia
dewasa muda dan memiliki lebih dari satu anak
biasanya cenderung untuk memberika perhatian
lebih besar akan kesehatan anaknya khusunya
imunisasi.
Berdasarkan Pendidikan
Nilai P<0,005 (0,000<0,05)
karena P<0,05, maka terdapat
hubungan antara pendidikan
dengan pemberian imunisasi
campak
Sesuai dengan teori Notoatmodjo (2007) bahwa
semakin tinggi pendidikan seseorang maka
semakin mudah orang tersebut dalam menerima
informasi dan cenderung mendapatkan informasi
yang lebih banyak.
Berdasarkan Pekerjaan
Nilai P>0,000 (0,346>0,05) karena
P>0,05, maka tidak terdapat
hubungan antara pekerjaan dengan
pemberian imunisasi campak
Tidak sesuai dengan teori Notoatmodjo (2010)
bahwa ibu yang tidak bekerja mempunyai perhatia
yang lebih untuk mengimunisasikan anaknya
dibandingkan ibu yang bekerja disebabkan karena
kesibukannya dalam bekerja.
19. Berdasarkan Paritas
Nilai P<0,05 (0,013<0,05)
karena P<0,013, terdapat
hubungan antara paritas
dengan pemberian imunisasi
campak
Berdasarkan Pengetahuan
Nilai P<0,05 (0,001<0,05) karena
P<0,005, terdapat hubungan antara
pengetahuan dngan pemberian
imunisasi campak
LANJUTAN…..LANJUTAN…..
Sesuai dengan teori ilmu kebidanan dan
kesehatan anak (2012) bahwa ibu yang
sudah memiliki lebih dari satu anak, maka
pengetahuan tentang informasi imunisasi
campak lebih baik dibandingkan ibu yang
baru perama kali memiliki anak.
Sesuai dengan teori Notoatmodjo (2007)
bahwa pengetahuan atau kognitif
merupakan domain yang sangat penting
untuk terbentuknya tindakan seseorang.
20. Kesimpulan:Kesimpulan:
Berdasarkan Umur ibu
Sebagian besar ibu yang
memberikan imunisasi campak
pada umur ibu 20-35 tahun
sbanyak 30 orang (46,9%)
Berdasarkan Pendidikan
Sebagian besar ibu yang
memberikan imunisasi campak
pada pendidikan tinggi sbanyak 26
(40,6%)
Aada hubunganantara umur ibu dengan
pemberian imunisasi campak,
didapatkan p value sebesar 0,003
(p<0,05).
Berdasarkan Pekerjaan
Sebagian besar ibu yag
memberika imunisasi campak
pada ibu yang bekerja sebanyak
42 orang (65,6%)
Ada hubungan antara
pendidikan dengan pemberian
imunisasi campak, didapatkan p
value sebesar 0,000 (p<0,05).
Tidak ada hubungan
antara pekerjaan dengan
imunisasi campak,
didapatkan p value
sebesar 0,086(p > 0,05 )
BAB VII
Kesimpulan
dan Saran
BAB VII
Kesimpulan
dan Saran
21. Berdasarkan Paritas
Sebagian besar ibu yang
memberikan imnisasi campak pada
multipara/grandemutipara
sebanyak 48 orang (75,0%)
Berdasarkan Pengetahuan
Sebagian besar ibu yang
memberikan imunisasi ampak pada
ibu yang memiliki pengetahuan
kurang sebanyak 34 orang (53,1%)
Ada hubungan antara paritas
dengan imunisasi campak,
didapatkan nilai value sebesar
0,013 (p<0,05).
Ada hubungan antara
pengetahuan dengan imunisasi
campak, didapatkan p value
sebesar 0,001(p<0,05).
LANJUTANLANJUTAN
22. Saran:
Bagi Lahan:
Diharapkan tenaga kesehatan pemegang
program imunisasi tetap memberikan informasi
yang tepat terhadap masyarakat megenai
imunisasi campak sehingga dapat meningkatkan
kepatuhan masyarakat dalam mengimunsasikan
bayinya, serta dapat menyukseskan program
imunisasi campak.
Bagi Lahan:
Diharapkan tenaga kesehatan pemegang
program imunisasi tetap memberikan informasi
yang tepat terhadap masyarakat megenai
imunisasi campak sehingga dapat meningkatkan
kepatuhan masyarakat dalam mengimunsasikan
bayinya, serta dapat menyukseskan program
imunisasi campak.
Bagi Institusi Pendidikan:
Diharapkan institusi pendidikan dapat lebih
menambah referensi mengenai imunisasi,
metode penelitian di perpustakaan agar
memudahkan mahasiswa dalam
penyusunan skripsi atau tugas yang lainnya.
Bagi Institusi Pendidikan:
Diharapkan institusi pendidikan dapat lebih
menambah referensi mengenai imunisasi,
metode penelitian di perpustakaan agar
memudahkan mahasiswa dalam
penyusunan skripsi atau tugas yang lainnya.
Bagi Penelitian Selanjutnya:
Diharapkan peneliti berikutnya
dapat membuat skripsi ini dengan
lebih lengkap, lebih jelas, dan ada
variabel lain sehingga dapat
mengembangkan skripsi dan
metode penelitian yang berbeda.
Bagi Penelitian Selanjutnya:
Diharapkan peneliti berikutnya
dapat membuat skripsi ini dengan
lebih lengkap, lebih jelas, dan ada
variabel lain sehingga dapat
mengembangkan skripsi dan
metode penelitian yang berbeda.