SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  20
Télécharger pour lire hors ligne
LAPORAN
KULIAH KERJA LAPANGAN EKONOMI PEMBANGUNAN
         ANGKATAN 2006 TAHUN 2009
 BANK INDONESIA-KANTOR REGIONAL SEMARANG


                 Dosen Pendamping :
          1. Dra. Sucihatiningsih, M.Si
          2. Shanty Oktavilia, SE. M.Si




      JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN
            FAKULTAS EKONOMI
       UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
                         2009
LEMBAR PENGESAHAN


       Laporan pelaksanaan KKL Mahasiswa Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas
Ekonomi Universitas Negeri Semarang angkatan 2006 tahun 2009 di Bank Indonesia-
Kantor Regional Semarang ini disahkan pada :
hari   :
tanggal :




                                   Mengesahkan,
Dosen Pembimbing I                                Dosen Pembimbing II




Dra. Sucihatiningsih, M.Si                        Shanty Oktavilia, SE, M.Si
NIP. 132158718                                    NIP. 132327015

                                    Mengetahui,
                        Ketua Jurusan Ekonomi Pembangunan




                         Drs. Bambang Prishardoyo, M.Si.
                                 NIP. 131993879




                                                                               2
KATA PENGANTAR


              Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
rahmat, taufik, dan hidayah-Nya, sehingga laporan ini dapat kami selesaikan. Laporan ini
takkan terwujud tanpa bantuan dari berbagai pihak. Oleh karenanya, maka kami
mengucapkan terima kasih pada :
   1) Jajaran birokrasi Jurusan Ekonomi Pembangunan FE UNNES yang telah
       memfasilitasi penyelenggaraan KKL mahasiswa Jurusan Ekonomi Pembangunan
       angkatan 2006 tahun 2009 di Bank Indonesia-Kantor Regional Semarang ini
   2) Orang tua kami yang telah mengizinkan kami untuk mengikuti kegiatan ini, serta
       memfasilitasi perjalanan kami hingga saat ini.
   3) Seluruh anggota kepanitiaan KKL Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas
       Ekonomi Universitas Negeri Semarang angkatan 2006 tahun 2009 di Bank
       Indonesia-Kantor Regional Semarang yang telah berusaha keras demi kelancaran
       kegiatan ini.
   4) Ibu Dra. Sucihatiningsih, M.Si dan Shanty Oktavilia SE, M.Si yang telah
       mendampingi kami di sepanjang perjalanan.
   5) Bank Indonesia-Kantor Regional Semarang yang telah berkenan menerima
       kunjungan KKL Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas
       Negeri Semarang angkatan 2006 tahun 2009, serta memberikan tambahan
       pengetahuan yang tak terkira nilainya bagi kami.
   6) Teman-teman se-Jurusan Ekonomi Pembangunan yang telah berbagi suka dan
       duka bersama dalam kegiatan ini.
              Dalam laporan ini, kami bermaksud menuturkan kembali materi yang
telah kami terima dalam KKL yang telah kami ikuti. Proses penyusunan laporan ini
bukan tanpa hambatan dan bukan tanpa kekurangan. Karenanya, dengan rendah hati,
kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun.




                                                                             Penyusun




                                                                                      3
BAB 1
                             PENDAHULUAN


A. Latar Belakang
            Kuliah Kerja Lapangan (KKL) Terpadu Universitas Negeri Semarang
merupakan agenda rutin yang pelaksanaannya setiap satu tahun sekali yang diikuti
oleh seluruh mahasiswa Fakultas Ekonomi semester dua. KKL di Universitas Negeri
Semarang, khususnya program studi Ekonomi Pembangunan, bertujuan untuk
mengembangkan materi dan kemampuan serta menambah wawasan dan pengetahuan
yang didapatkan sebagai pelengap materi di kegiatan perkuliahan. Dalam kegiatan
KKL Terpadu ini, kami berkesempatan untuk mengunjungi Bank Indonesia-Kantor
Regional Semarang sebagai objek KKL.
            Setelah kegiatan KKL dilaksanakan, diperlukan adanya laporan KKL yang
merupakan tugas mahasiswa yang harus dilengkapi dan juga merupakan salah satu
syarat kelulusan, karena KKL termasuk salah satu program pelaksanaan Kerja
Lapangan yang harus diikuti oleh mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Negeri
Semarang.


B. Tujuan KKL
            Kuliah Kerja Lapangan ini bertujuan memberikan bekal keterampilan dan
pengetahuan bagi para mahasiswa, berkenaan dengan konsep dan teori yang ada di
lapangan sebelum terjun langsung dalam dunia kerja yang sebenarnya, sehingga
dapat meningkatkan potensi para mahasiswanya untuk mampu bersaing dalam dunia
kerja. Adapun tujuan KKL lainnya antara lain :
1) Mengembangkan wawasan dan pengetahuan secara langsung tentang dunia kerja
   yang sebenarnya.
2) Mahasiswa dapat mencocokkan teori yang telah diperoleh di bangku perkuliahan
   dengan keadaan yang sebenarnya.
3) Mahasiswa dapat menambah pengetahuan mengenai Bank Indonesia dan aktivitas
   kantor regionalnya.




                                                                               4
C. Manfaat KKL
           Kegiatan KKL Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi
Universitas Negeri Semarang angkatan 2006 tahun 2009 yang dilaksanakan di Bank
Indonesia-Kantor Regional Semarang ini mempunyai berbagai manfaat, antara lain :
1) Menambah wawasan megenai Bank Indonesia dan aktivitas kantor regionalnya.
2) Mempunyai pengalaman di objek KKL.
3) Menjalin hubungan kerjasama yang baik antara Universitas Negeri Semarang
   khususnya jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dengan Bank
   Indonesia-Kantor Regional Semarang.
4) Menambah pengetahuan mengenai ekonomi moneter dan kebank-sentralan.


D. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
   Pelaksanaan kegiatan KKL Terpadu ini dilaksanakan pada :
   Hari            : Kamis
   Tanggal         : 22 Januari 2009
   Waktu           : Pukul 08.00 WIB – 12.00 WIB
   Tempat          : Bank Indonesia – Semarang Regional Office


E. Metode Penyusunan Laporan KKL
           Metode-metode yang digunakan dalam penyusunan laporan ini antara lain:
1) Observasi
   Pengamatan langsung di objek KKL guna penyusunan laporan ini.
2) Interview
   Proses tanya-jawab langsung saat berada di objek KKL mengenai hal-hal yang
   ingin dan perlu diketahui sebagai tambahan wawasan mahasiswa, disamping
   untuk menyusun laporan KKL ini.
3) Studi Pustaka
   Studi pustaka dilakukan dengan mencari berbagai informasi tentang Bank
   Indonesia dan aktivitasnya, baik melalui slide presentasi dari Bank Indonesia-
   Kantor Regional Semarang, maupun pencarian sumber-sumber tertulis dari
   website Bank Indonesia lainnya.




                                                                                   5
BAB 2
                                         ISI


A. KEBANKSENTRALAN


Bank merupakan lembaga dengan fungsi intermediasi untuk menyalurkan dana dari
pihak-pihak yang kelebihan dana kepada pihak-pihak yang membutuhkan dana. Bank
sebagai lembaga intermediasi hanya dapat berjalan bila ada kepercayaan, karenanya bank
disebut juga lembaga kepercayaan. Apabila fungsi intermediasi berjalan baik, maka
manfaat dari keberadaan bank adalah sebagai berikut:
   •   Pemilik dana mendapatkan bunga
   •   Peminjam mendapatkan dana
   •   Bank mendapatkan spread
   •   Perekonomian mendapatkan mekanisme alokasi sumber-sumber dana secara
       efektif dan efisien.


Sejak diberlakukannya Undang-Undang nomor 10 tahun 1998, jenis bank dapat
dibedakan menjadi Bank Umum dan Bank Perkreditan Rakyat. Bank Umum adalah
bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan atau berdasarkan
prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.
Bank Umum sering juga disebut Bank Komersial. (PT B. Mandiri, PT BRI PT BCA).
Usaha-usaha bank umum yang utama antara lain:
   1. Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk giro, deposito, sertifikat
       deposito, tabungan;
   2. Memberikan kredit;
   3. Menerbitkan surat pengakuan hutang;
   4. Memindahkan uang;
   5. Menempatkan dana pada atau meminjamkan dana dari bank lain;
   6. menerima pembayaran dari tagihan atas surat berharga;
   7. menyediakan tempat untuk menyimpan barang dan surat berharga.




                                                                                    6
Sedangkan menurut Undang-Undang Nomor 7 tahun 1992 tentang Perbankan, yang
dimaksud Bank Perkreditan Rakyat adalah bank yang menerima simpanan hanya dalam
bentuk deposito berjangka, tabungan dan atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan
itu. Usaha-usaha Bank Perkreditan Rakyat, diantaranya:
   1. menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa deposito
       berjangka, dan tabungan;
   2. memberi kredit;
   3. menyediakan pembiayaan bagi nasabah berdasarkan prinsip bagi hasil sesuai
       dengan yang ditetapkan pemerintah; dan
   4. menempatkan dananya dalam bentuk sertifikat Bank Indonesia (SBI).


Bank Umum dapat memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran, sehingga dapat
menciptakan uang, sedangkan BPR tidak dapat memberikan jasa lalu lintas pembayaran.
Berdasarkan pemiliknya, jenis-jenis bank adalah sebagai berikut: Bank milik pemerintah,
Bank milik pemerintah daerah, Bank asing, Bank swasta nasional, dan Bank Campuran.
Sedangkan berdasarkan lingkup operasinya, terdapat dua jenis bank, yaitu bank devisa
dan bank non-devisa.


Perbankan merupakan lembaga keuangan utama dalam sistem keuangan, terutama di
negara berkembang. Dalam sistem keuangan Indonesia, perbankan (bank umum dan
BPR) menguasai 95% pangsa pasar. Kegagalam suatu bank dapat menimbulkan efek
sistemik dan menyebabkan krisis perbankan. Padahal krisis perbankan akan memicu
terjadinya krisis dalam sistem perekonomian. Di lain pihak, perbankan merupakan sistem
di dalam sistem (interdependen) dan sebagai lembaga kepercayaan, bank sangat rentan
(fragile). Oleh karena itu, bank perlu diatur dan diawasi oleh lembaga bank sentral.




                                                                                       7
PANGSA (%)
                                                BANK UMUM
                         PERBANKAN
                                                                          95%
                                                    BPR
                                                 ASURANSI

   LK                      LKBB                  MODAL VENTURA

                                                  FACTORING               3%
                                                 LEASING, DLL

                                                  BMT

                           LKM                    KOSPIN

                                                  BKK
                                                                          2%
                                                  BUKP


                       Gambar 1. Sistem Keuangan di Indonesia


Lembaga bank sentral dalam pengertian modern mula-mula berkembang di negara-negara
industri maju, seperti Eropa dan Amerika Utara. Bank sentral sebagaimana bentuknya
sekarang telah mengalami proses evolusi yang panjang. Embrio bank adalah sebagai
lembaga perantara keuangan yang fungsi pokoknya adalah memberikan kredit dan jasa-
jasa dalam lalu lintas pembayaran dan peredaran uang, sebenarnya sudah lama dikenal
sejak kurang dari 2500 th SM di Mesir, Yunani Purba, Yunani Kuno dan Romawi.
Namun perbankan modern baru berkembang di Barcelona (1401), Genoa (1404), Venesia
(1587) dan Milan (1593), dan kemudian berkembang di negara-negara lain, antara lain
Amsterdam (1609) dan Hamburg (1619) yang terutama melayani kebutuhan kredit
perdagangan dan pinjaman kepada pemerintah


Di banyak Negara, suatu bank secara gradual menduduki posisi sentral di antara lembaga
keuangan yang ada, dan akhirnya menjadi bank sentral karena diberi tugas khusus dan
utama dalam menerbitkan uang kertas bank dan bertindak sebagai bankir pemerintah.
Pada mulanya bank-bank tersebut tidak disebut sebagai “bank sentral” melainkan sbg
“bank sirkulasi” (bank of issue) atau “bank nasional”. Dalam perkembangan selanjutnya,
bank sirkulasi tersebut menjalankan fungsi-fungsi lain serta diberi kewajiban atau
kekuasaan tertentu sehingga akhirnya bertindak dan disebut sebagai “bank sentral”.
Dilihat dari segi tahun kelahirannya maka Riskbank dari Swedia adalah bank tertua yang
berkembang menjadi bank sirkulasi, tetapi Bank of England adalah bank sirkulasi
pertama yang berkembang menjadi bank sentral.



                                                                                    8
Bank of England didirikan tahun 1694 sebagai bank swasta biasa, tapi baru berkembang
dan secara formal bertindak sebagai bank sirkulasi dan the bankers’ bank pada tahun
1773 atau 79 tahun kemudian. Pada awalnya BOE ditunjuk untuk menjalankan fungsi
memberikan uang muka kepada pemerintah dengan imbalan hak menerbitkan uang kertas
bank melalui undang-undang. Selanjutnya pada tahun 1854 (81 tahun kemudian)
bertindak menyelenggarakn kliring di antara bank-bank. Dalam perkembangannya, BOE
bertindak sebagai lender of the last resort, ketika berhasil mengatasi berbagai krisis
keuangan pada tahun 1847, 1857 dan 1866 dengan memberikan kredit kepada bank-bank
lain melalui penerbitan uang kertas bank dan surta-surat berharga yang dijamin dengan
cadangan emas. Sukses yang telah dicapai oleh BOE tersebut tidak hanya memberikan
prestise dan status sebagai Bank Sentral Inggris, tetapi juga mendorong perkembangan
perbanksentralan di dunia.


Istilah “sentral” pada Bank Sentral menunjuk pengertian bahwa bank tersebut
mengemban misi khusus yang bersifat memenuhi kepentingan umum. Dalam
menjalankan fungsinya, bank sentral tidak melakukan transaksi yang bertujuan mencari
keuntungan, melainkan mengandung maksud untuk mempengaruhi pasar uang dan
memberi efek terhadap struktur perbankan pada umumnya. Bank sentral di berbagai
negara bermula dari bank komersial, yang berkembang menjadi bank sirkulasi dan
kemudian menjadi bank sentral yang modern dengan tujuan yang fokus dan independen.



       Bank Sirkulasi                         Bank Sentral                       Bank Sentral
      & Bankers’ bank                           (awal)                           (dewasa ini)

     Bank komersial                    Peran kebijakan moneter,            Tujuan tunggal, yaitu
      berfungsi sbg bank                 perbankan, dan sistem                stabilitas harga, utk
      sirkulasi.                         pembayaran meningkat.                pertumbuhan ekonomi.

     Juga sbg bankers’ bank            Kadang masih sbg bank               Fokus pd tiga tugas:
      (lenders of last resort).          komersial.                           kebijakan moneter,

     Peran kebijakan                   Sebagai bagian dr Pemerintah,
                                                                              perbankan, dan sistem
                                                                              pembayaran.
      moneter, perbankan,                termasuk pembiayaan fiskal dan
      dan sistem pembayaran              program Pemerintah.                 Independen dr Pemerintah
      terbatas.
                                        Tujuan jamak (inflasi, kurs,
                                                                              dg koordinasi.
                                         pertumbuhan, lapangan kerja,        Penguatan akuntabilitas
                                         neraca pembayaran)                   dan transparansi.


                                  Gambar 2. Perkembangan Bank Sentral



                                                                                                         9
Kedudukan Bank Sentral sangat penting, karena sebagai otoritas moneter, kebijakan bank
sentral sangat berpengaruh terhadap seluruh kegiatan ekonomi suatu negara. Dalam hal
bank sentral juga berfungsi sebagai pengawas bank dan sebagai pengatur lalu lintas
pembayaran, bank sentral juga sangat vital dalam menjaga stabilitas sistem keuangan.
Selain itu, Bank sentral juga berperan sebagai mitra strategis dan penyeimbang bagi
otoritas fiskal dalam menjaga stabilitas ekonomi makro suatu perekonomian. Pada
umumnya Bank Sentral berperan dalam : Merumuskan dan melaksanakan kebijakan
moneter; Mengatur dan mengawasi bank; serta Mengatur dan menjaga kelancaran sistem
pembayaran. Tidak semua Bank Sentral melaksanakan ketiga tugas tersebut, namun
semua Bank Sentral berfungsi sebagai otoritas moneter.
        Negara                Otoritas Moneter   Pengatur Bank   Sistem Pembayaran


 Indonesia                          Ya                Ya                Ya
 Malaysia                           Ya                Ya                Ya
 Selandia Baru                      Ya                Ya                Ya
 Afrika Selatan                     Ya                Ya               Tidak
 Brasil                             Ya                Ya             Sebagian
 India                              Ya                Ya             Sebagian
 Singapura                          Ya                Ya             Sebagian
 Belanda                            Ya             Sebagian             Ya
 Itali                              Ya             Sebagian             Ya
 Jerman                             Ya             Sebagian             Ya
 Amerika                            Ya             Sebagian          Sebagian
 Perancis                           Ya             Sebagian          Sebagian
 Australia                          Ya               Tidak              Ya
 Jepang                             Ya               Tidak              Ya
 Brunei                             Ya               Tidak             Tidak
 Hong Kong                          Ya               Tidak             Tidak
 Inggris                            Ya               Tidak             Tidak

Sumber : berbagai referensi




                                                                                     10
Financial System

                              Returns        Financial        Returns
                               Funds          Market           Funds




                                          Government /
                                          Central Bank
                                          Involvement
     Household   Firms      Government                        Household     Firms      Government
                 Savers                                                    Borrowers




                             Funds                               Funds
                            Returns           Financial          Returns
                                           Intermediaries

                                         Infrastructure and
                                           Environtment

  Sumber: Hubbard (2002), dimodifikasi

                          Gambar 3. Peran Bank Sentral dalam aliran dana


Peran dan kelembagaan Bank Indonesia sebagai Bank Sentral di Indonesia juga telah
mengalami evolusi dr bank komersial, bank sirkulasi              hingga menjadi bank sentral.
Perkembangan tersebut dapat dilihat dalam lampiran 1.


Misi Bank Indonesia adalah mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah melalui
pemeliharaan kestabilan moneter dan sistem keuangan untuk mendukung pembangunan
nasional yang berkesinambungan. Sedangkan visinya adalah menjadi bank sentral yang
kredibel secara nasional maupun internasional melalui penguatan nilai-nilai strategis serta
pencapaian inflasi yang rendah dan stabil. Lebih lanjut, misi dan visi ini ditunjukkan
dalam tujuan BI menurut UU No.23 Tahun 1999 jo. UU No. 3 Tahun 2004, yaitu
mencapai dan memelihara kestabilan nilai Rupiah. Untuk mencapai tujuan tsb Bank
Indonesia melaksanakan kebijakan moneter secara berkelanjutan, konsisten, transparan
dan harus mempertimbang-kan kebijakan umum pemerintah di bidang perekonomian.




                                                                                                    11
TUJUAN BI
                              Kestabilan Nilai Rupiah (Inflasi dan IDR)

                                                TUGAS BI
                TUGAS BI                                                  TUGAS BI
                                              Menetapkan &               Mengatur
          Mengatur dan Menjaga                Melaksanakan
               Kelancaran                                               & Mengawasi
                                             KebijakanMoneter            Perbankan
           Sistem Pembayaran




     WEWENANG                                                         WEWENANG
     Melakukan Pengendalian                                     Menetapkan Sasaran Moneter
     Moneter
                                                 Instrumen      • Base money : M1 (U. Kartal &
     •   Melaksanakan OPT rupiah & valas          Moneter         Giral), M2 (M1 + U. Kuasi)
     •   Menetapkan GWM                                         • Suku Bunga.
     •   Fasilitas Diskonto
     •   Himbauan


                          Gambar 4. Tujuan, Tugas, dan Wewenang BI


Pelaksanaan tugas pertama BI untuk menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter
adalah sebagai berikut :
   1) Menetapkan sasaran-sasaran moneter dengan memperhatikan laju inflasi yang
         ditetapkan.
   2) Melakukan pengendalian moneter (melalui Operasi Pasar Terbuka, penetapan
         tingkat diskonto, penetapan cadangan wajib minimum, dan pengaturan
         kredit/pembiayaan).
   3) Melaksanakan kebijakan nilai tukar berdasarkan sistem nilai tukar yang telah
         ditetapkan.
   4) Mengelola cadangan devisa.
   5) Menyelenggarakan survei berkala atau sewaktu-waktu diperlukan (makro dan
         mikro).


Pelaksanaan tugas kedua, mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran, dengan :
   1) Melaksanakan dan memberikan persetujuan dan izin atas penyelenggaraan jasa
         sistem pembayaran.
   2) Menetapkan penggunaan alat pembayaran.



                                                                                               12
3) Mengatur sistem kliring antarbank dalam mata uang rupiah dan atau valuta asing.
    4) Menyelenggarakan penyelesaian akhir transaksi pembayaran antarbank dalam
        mata uang rupiah atau valuta asing.
    5) Menetapkan macam, harga, ciri uang yang akan dikeluarkan, bahan yang
        digunakan dan tanggal mulai berlakunya sebagai alat pembayaran yg sah.
    6) Mengeluarkan dan mengedarkan uang rupiah serta mencabut, menarik dan
        memusnahkan uang dimaksud dari peredaran.


Dalam rangka melaksanakan tugas ketiganya untuk mengatur dan mengawasi perbankan,
BI melakukan tindakan berikut:
    1) Menetapkan peraturan perbankan yang memuat prinsip kehati-hatian.
    2) Memberikan dan mencabut izin atas kelembagaan dan kegiatan usaha tertentu dari
        bank.
    3) Melaksanakan pengawasan bank, berupa pengawasan langsung dan tidak
        langsung.
    4) Mengenakan sanksi terhadap bank sesuai dengan ketentuan perundang-undangan.


Keterkaitan antara ketiga tugas tersebut diatas adalah karena pelaksanaan kebijakan
moneter dilakukan melalui lembaga perbankan, maka sistem perbankan yang sehat serta
kelancaran dan keamanan sistem pembayaran merupakan prasyarat efektivitas suatu
kebijakan moneter. Kebijakan moneter yang tidak tepat dapat mengakibatkan
terganggunya stabilitas sistem perbankan. Sedangkan kelancaran dan keamanan sistem
pembayaran dapat mempengaruhi stabilitas sistem perbankan dan efektivitas kebijakan
moneter.


Selain ketiga tugas diatas, BI juga memiliki fungsi sebagai lender of the last resort yang
memungkinkan BI membantu kesulitan dana jangka pendek yang dihadapi bank. Fungsi
lender of the last resort tsb dibatasi:
    1) Jangka waktu paling lama 90 hari.
    2) Penggunaannya hanya untuk mismatch.
    3) Harus dijamin dng surat berharga yang berkualitas tinggi dan mudah dicairkan.
Fungsi tersebut juga berhubungan dengan status dan kedudukan Bank Indonesia sebagai
bank sentral Republik Indonesia yang merupakan badan hukum dan lembaga negara yang



                                                                                       13
independen dalam melakukan tugas dan wewenangnya bebas dari campur tangan
   Pemerintah dan atau pihak lain, kecuali untuk hal-hal tertentu yang secara tegas diatur
   dalam undang-undang.


                                                                  PRESIDEN
                                            DEWAN
                                          PERWAKILAN           Kepala   Kepala Pe-
                                            RAKYAT             Negara   merintahan
  Meyampaikan
laporan keuangan
   BI yang telah       Hasil          Laporan              Informasi tertulis
     diperiksa        telaah    triwulanan/sewaktu-        triwulanan/sewaktu-waktu
                                   waktu, Tahunan
              BADAN
            PEMERIKSA                                                                 MAHKAMAH
                        Badan Supervisi                                                AGUNG
            KEUANGAN                             BANK INDONESIA
                                               Lembaga negara yang
                                           independen dan Badan Hukum
         Memeriksa                                    Publik
                                                                                         Mengambil sumpah
            laporan                                                                      dan janji anggota
        keuangan BI                                                                      Dewan Gubernur
                                 Lembaga Negara
                               (UU No. 23 /1999 jo
                                   UU No.3/2004)                                     Departemen


                           PUBLIK
                    ( Informasi Tahunan )

                          Gambar 5. Status dan Kedudukan Bank Indonesia


   Bank Indonesia berkedudukan di ibukota negara Republik Indonesia. Bank Indonesia
   dapat mempunyai kantor di dalam dan di luar wilayah negara RI. Kantor Pusat BI di
   Jakarta terdiri dari 25 direktorat. Di luar negeri, terdapat 4 kantor perwakilan BI, yaitu di
   New York, London, Tokyo, dan Singapura. Di dalam negri, terdapat 4 kelas kantor BI
   (KBI). KBI kelas 1 ada di Semarang, Surabaya, Bandung, Medan, Makassar, Padang,
   Palembang, Banjarmasin, dan Denpasar. KBI kelas 2 berada di Yogyakarta, Bandar
   Lampung, Manado, dan Pekanbaru. KBI kelas 3 di Ambon, Batam, Banda Aceh,
   Bengkulu, Cirebon, Jayapura, Jember, Kediri, Malang, Mataram, Pontianak, Purwokerto,
   Samarinda, Solo, Tasikmalaya, Tegal, Serang, Pematang Siantar, dan Gorontalo.
   Sedangkan KBI kelas 4 berada di Kendari, Kupang, Palangkaraya, Palu, Ternate,
   Balikpapan, Lhokseumawe, dan Sibolga.


   Bank Indonesia dipimpin oleh dewan gubernur, yang terdiri atas seorang Gubernur,
   seorang Deputi Gubernur Senior, dan sekurang-kurangnya 4 orang atau sebanyak
   banyaknya 7 Deputi Gubernur.



                                                                                                        14
BI merupakan pemegang kas pemerintah, sekaligus juga sebagai counterpart pemerintah
dalam menetapkan sasaran inflasi, penerbitan surat hutang pemerintah, dan penetapan
asumsi-asumsi    makro ekonomi dengan penyusunan APBN. BI dapat mewakili
pemerintah dalam berhubungan dengan pihak kreditor luar negeri, dan juga dapat
memberikan masukan kepada pemerintah (pusat dan daerah) dalam rangka memajukan
perekonomian dan pembangunan nasional dan daerah. Dalam menjalankan tugas dan
fungsinya, BI juga menjalin hubungan kerjasama internasional di bidang moneter (IMF
dan Bank-Bank Sentral lainnya), bidang keuangan perbankan (BIS, EMEAP), bidang
perdagangan dna investasi (WTO), bidang pembangunan (Worldbank, IDB, ADB), dan
kerjasama antar bidang yang berbasis kesamaan daerah (APEC, ASEAN).


B. KLIRING DAN RTGS


Kebutuhan masyarakat akan kecepatan, kehandalan dan keamanan dalam bertransaksi
semakin meningkat seiring dengan globalisasi perekonomian dunia. Untuk memenuhi
kebutuhan ini, saat ini ada tiga jenis instrumen pembayaran yang bisa digunakan oleh
masyarakat, yaitu paper based, card based, dan electronic based. Guna memperlancar
kegiatan sistem pembayaran dengan paper based di Indonesia, Bank Indonesia selaku
otoritas sistem pembayaran menyediakan mekanisme pembayaran Kliring dalam Sistem
Kliring Nasional Bank Indonesia (SKNBI) dan Real Time Gross Settlement (RTGS).
Kliring hanya digunakan untuk instrumen pembayaran paper based dalam pembayaran
tunai dengan warkat, sedangkan pembayaran tunai tanpa warkat menggunakan RTGS.

                                                  dengan warkat : Kliring


                                Tunai


   Pembayaran
                                                  tanpa warkat : RTGS


                             Non-Tunai




                                                                                 15
Kliring adalah pertukaran warkat antar bank. Transaksi kliring yang dapat dilakukan
meliputi :
   1) Transfer debet (menggunakan cek, bilyet giro, atau warkat debet lainnya)
   2) Transfer kredit (mengisi formulir isian yang disediakan oleh bank) yang
       kemudian dikirim oleh bank melalui data keuangan elektronik yang disediakan
       dalam Sistem Kliring Nasional BI (SKNBI). Bank-bank yang sudah memiliki
       sistem online melakukan kliring kredit secara online, tetapi kliring debet tetap
       dilakukan di pertemuan kliring.
Nilai nominal warkat debet tidak dibatasi, kecuali untuk warkat debet yang berupa nota
debet, yaitu setinggi-tingginya Rp. 10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah) per nota debet.
Pembatasan nilai nominal pada nota debet tida berlaku apabila nota debet diterbitkan oleh
Bank Indonesia dan ditujukan kepada bank atau nasabah bank. Sedangkan khusus untuk
transfer kredit, nilai transaksi yang dapat diproses melalui kliring dibatasi dibawah Rp
100.000.000,00 (seratus juta rupiah). Untuk trasfer kredit Rp 100.000.000,00 keatas harus
dilakukan melalui sistem BI-RTGS.


SKNBI diselenggarakan oleh :
   1) Penyelenggara Kliring Nasional (PKN), yaitu unit kerja di kantor pusat BI yang
       bertugas mengelola dan menyelenggarakan SKNBI secara nasional.
   2) Penyelenggara Kliring Lokal (PKL), yaitu unit kerja di Bank Indonesia dan Bank
       yang   memperoleh     persetujuan   Bank    Indonesia    untuk   mengelola    dan
       menyelenggarakan SKNBI di suatu wilayah kliring tertentu. Misalnya di Jawa
       Tengah, pertemuan kliring di Semarang diadakan oleh Bank Indonesia kantor
       regional Semarang, tapi di wilayah yang tidak ada Bank Indonesia-nya, maka
       kliring dilakukan oleh penyelenggara kliring lokal non-Bank Indonesia, yaitu
       bank umum yang ditunjuk oleh Bank Indonesia.
Peserta kliring adalah bank-bank umum yang mempunyai sandi kliring. Peserta kliring
ada dua jenis, yaitu peserta kliring langsung (kantor cabang) dan peserta kliring tidak
langsung (contoh:kantor unit).


Pertemuan kliring di BI kantor regional Semarang dilakukan dua kali dalam sehari,
pertemuan pertama dilaksanakan pukul 10.00-13.00, dan pertemuan kedua pukul 14.00-




                                                                                      16
16.00. Apabila terjadi kesalahan atau masalah dalam pertemuan kliring pertama, maka
dapat diselesaikan di pertemuan kliring kedua.


Transaksi pembayaran bernilai besar merupakan mayoritas dari total transaksi
pembayaran di Indonesia. Oleh karena itu, BI menerapkan sistem Bank Indonesia Real
Time Gross Settlement (BI-RTGS) seja tanggal 17 November 2000 sebagai sarana
settlement (penyelesaian akhir transaksi pembayaran). Sistem BI-RTGS adalah suatu
sistem transfer dana elektronik antar peserta dalam mata uang rupiah yang
penyelesaiannya dilakukan secara seketika per transaksi secara individual.


Sistem BI-RTGS diselenggarakan oleh Bank Indonesia. Peserta Sistem BI-RTGS terdiri
dari seluruh bank dan Non bank, yang dibedakan menjadi Peserta Langsung dan Peserta
Tidak Langsung. Peserta Langsung adalah peserta yang dapat melakukan transaksi RTGS
secara langsung dengan menggunakan RTGS Terminal milik Peserta. Sedangkan Peserta
Tidak Langsung dapat melakukan transaksi RTGS secara tidak langsung, yang
pelaksanaannya dilakukan oleh Bank Indonesia dengan menggunakan RTGS Terminal
milik Bank Indonesia.




Secara umum, mekanisme (proses) transfer dana antar peserta sistem BI-RTGS adalah
sebagai berikut:
   1) Nasabah pengirim memberi instruksi transfer kepada bank pengirim untuk
       melakukan transfer sejumlah dana ke nasabah penerima di bank penerima.




                                                                                17
2) Bank pengirim memproses transfer pada komputer RTGS Terminal ((RT),
       selanjutnya ditrasnmisikan ke RTGS Central Computer (RCC) yang merupakan
       pusat komputer RTGS di Bank Indonesia.
   3) Selanjutnya, jika pesan dari bank pengirim diterima oleh RCC, maka RCC
       memproses transfer dana dengan mekanisme sebagai berikut:
          a. Mengecek kecukupan saldo giro bank pengirim di Bank Indonesia. Jika
              saldo giro mencukupi untuk melakukan transfer, dilakukan pembukuan
              simultan dengan mendebit rekening giro bank pengirim dan mengkredit
              rekening giro bank penerima.
          b. Jika saldo rekening giro bank pengirim tidak mencukupi, maka transfer
              tersebut ditempatkan dalam antrian (queue) sistem BI-RTGS.
   4) Informasi transfer yang telah diselesaikan (settled) ditransmisikan secara otomatis
       oleh RCC ke RT bank pengirim dan RT bank penerima. Pada proses no.3 dan no.
       4, transaksi RTGS pada level bank telah selesai, rata-rata penyelesaian kurang
       dari 1 (Satu) menit.
   5) Bank peneirma meneruskan perintah transfer dana yang diterima dari RCC,
       dengan cara mengkredit dana sesuai dengan yang dikirim oleh nasabah pengirim.
       Kecepatan proses ini bergantung kondisi dan standar bank penerima (level
       nasabah). RTGS diperlukan terutama bagi transfer dana yang penting atau bernilai
       besar, yang umumnya dana tersebut akan sesegera mungkin digunakan. Dari
       mekanisme diatas, tampak bahwa transaksi RTGS dapat terhambat bila transaksi
       dalam antrian. Selain itu, hambatan bahkan retur (kegagalan) transaksi dapat
       terjadi sehingga transaksi dikembalikan oleh bank penerima, jika data yang
       diinput oleh nasabah pada formulir transfer dana RTGS keliru, misalnya: nama
       dan nomor rekening tujuan transfer tidak cocok atau salah.


Bank Indonesia melaksanakan transaksi RTGS dengan penetapan jam pelayanan transfer
RTGS antar Peserta dalam periode waktu yang seragam untuk 3 Zona Waktu di Indonesia
(untuk kepentingan nasabah saat ini dibatasi mulai pukul06.30 - 16.30 WIB). Adapun jam
pelayanan pada masing-masing bank bergantung kondisi dan standar bank masingmasing.
Apabila nasabah memberi instruksi kepada bank untuk melakukan transfer dana melalui
Sistem BI-RTGS dalam jam pelayanan bank, maka




                                                                                      18
ketentuan Bank Indonesia menjamin bahwa dana tersebut akan diterima oleh Nasabah
penerima paling lambat pada hari itu juga. Sedangkan jika nasabah memberi instruksi
untuk melakukan transfer dana melalui Sistem BI-RTGS setelah jam pelayanan bank,
maka paling lambat dana akan diterima oleh Nasabah penerima paling lambat pada hari
kerja berikutnya.




                                                                                19
BAB 3
                                 PENUTUP


A. KESIMPULAN


Bank sentral di berbagai negara bermula dari bank komersial, yang berkembang
menjadi bank sirkulasi dan kemudian menjadi bank sentral yang modern dengan
tujuan yang fokus dan independen. Misi Bank Indonesia adalah mencapai dan
memelihara kestabilan nilai rupiah melalui pemeliharaan kestabilan moneter dan
sistem keuangan untuk mendukung pembangunan nasional yang berkesinambungan.
Sedangkan visinya adalah menjadi bank sentral yang kredibel secara nasional maupun
internasional melalui penguatan nilai-nilai strategis serta pencapaian inflasi yang
rendah dan stabil.


Guna mencapai visi dan misi tersebut, salah satu aktivitas Bank Indonesia selaku
otoritas sistem pembayaran adalah memperlancar kegiatan sistem pembayaran dengan
paper based di Indonesia melalui penyediaan mekanisme pembayaran Kliring dalam
Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia (SKNBI) dan Real Time Gross Settlement
(RTGS).


B. SARAN


Kepada Bank Indonesia, agar terus meningkatkan kualitas dan melaksanakan fungsi
dan perannya dalam mendukung pembangunan nasional secara maksimal.




                                                                                20

Contenu connexe

Tendances

Proposal rekrutmen terbuka
Proposal rekrutmen terbukaProposal rekrutmen terbuka
Proposal rekrutmen terbukaswirawan
 
Rancangan program kerja Tahun 2020
Rancangan program kerja Tahun 2020Rancangan program kerja Tahun 2020
Rancangan program kerja Tahun 2020PRSIKotaBandung
 
Assessment individu berdasarkan kompetensi
Assessment individu berdasarkan kompetensiAssessment individu berdasarkan kompetensi
Assessment individu berdasarkan kompetensipracoyo cipto nugroho
 
Agenda iii pkp-modul manajemen mutu-
Agenda iii pkp-modul manajemen mutu-Agenda iii pkp-modul manajemen mutu-
Agenda iii pkp-modul manajemen mutu-temanna #LABEDDU
 
Contoh proposal dana kegiatan
Contoh proposal dana kegiatanContoh proposal dana kegiatan
Contoh proposal dana kegiatanJamaludin ..
 
Laporan kkn desa jayasakti universitas islam 45 bekasi
Laporan kkn desa jayasakti universitas islam 45 bekasiLaporan kkn desa jayasakti universitas islam 45 bekasi
Laporan kkn desa jayasakti universitas islam 45 bekasiNur Anisa Rachmawati
 
Teknik Monitoring dan Evaluasi: Kerangka Kerja Logis (Logical Frame Work)
Teknik Monitoring dan Evaluasi: Kerangka Kerja Logis (Logical Frame Work)Teknik Monitoring dan Evaluasi: Kerangka Kerja Logis (Logical Frame Work)
Teknik Monitoring dan Evaluasi: Kerangka Kerja Logis (Logical Frame Work)Dadang Solihin
 
Buku laporan kajian sistem pengelolaan keuangan desa
Buku laporan kajian sistem pengelolaan keuangan desaBuku laporan kajian sistem pengelolaan keuangan desa
Buku laporan kajian sistem pengelolaan keuangan desaPajeg Lempung
 
Proposal Kewirausahaan
Proposal KewirausahaanProposal Kewirausahaan
Proposal KewirausahaanFajar Kusuma
 
Proposal Pembuatan Tower Wall Climbing
Proposal Pembuatan Tower Wall ClimbingProposal Pembuatan Tower Wall Climbing
Proposal Pembuatan Tower Wall ClimbingYoel Hendrawan
 
Pro kontra budgeting in indonesia (KONSEP)
Pro kontra budgeting in indonesia (KONSEP)Pro kontra budgeting in indonesia (KONSEP)
Pro kontra budgeting in indonesia (KONSEP)DGT
 
LPJ Mensospol BEM BSI
LPJ Mensospol BEM BSI LPJ Mensospol BEM BSI
LPJ Mensospol BEM BSI Drigiv Star
 
Strategi peningkatan pendapatan daerah
Strategi peningkatan pendapatan daerahStrategi peningkatan pendapatan daerah
Strategi peningkatan pendapatan daerahsuparmono
 
07. Panduan Pelaporan BSPS.pdf
07. Panduan Pelaporan BSPS.pdf07. Panduan Pelaporan BSPS.pdf
07. Panduan Pelaporan BSPS.pdfrorilastacep
 
Sk Panitia PPDB dan tugas TP 2020 2021 smpn 2 Sungai Raya Aceh Timur
Sk Panitia PPDB dan tugas  TP 2020 2021 smpn 2 Sungai Raya Aceh TimurSk Panitia PPDB dan tugas  TP 2020 2021 smpn 2 Sungai Raya Aceh Timur
Sk Panitia PPDB dan tugas TP 2020 2021 smpn 2 Sungai Raya Aceh TimurMuhammad Ridha
 
Perencanaan Pembangunan Daerah: Konsep, Strategi, Tahapan, dan Proses
Perencanaan Pembangunan Daerah: Konsep, Strategi, Tahapan, dan ProsesPerencanaan Pembangunan Daerah: Konsep, Strategi, Tahapan, dan Proses
Perencanaan Pembangunan Daerah: Konsep, Strategi, Tahapan, dan ProsesDadang Solihin
 

Tendances (20)

Proposal rekrutmen terbuka
Proposal rekrutmen terbukaProposal rekrutmen terbuka
Proposal rekrutmen terbuka
 
Rancangan program kerja Tahun 2020
Rancangan program kerja Tahun 2020Rancangan program kerja Tahun 2020
Rancangan program kerja Tahun 2020
 
Contoh pengisian anjab
Contoh pengisian anjabContoh pengisian anjab
Contoh pengisian anjab
 
Komite kode etik aapi
Komite kode etik aapiKomite kode etik aapi
Komite kode etik aapi
 
Assessment individu berdasarkan kompetensi
Assessment individu berdasarkan kompetensiAssessment individu berdasarkan kompetensi
Assessment individu berdasarkan kompetensi
 
Agenda iii pkp-modul manajemen mutu-
Agenda iii pkp-modul manajemen mutu-Agenda iii pkp-modul manajemen mutu-
Agenda iii pkp-modul manajemen mutu-
 
Contoh proposal dana kegiatan
Contoh proposal dana kegiatanContoh proposal dana kegiatan
Contoh proposal dana kegiatan
 
Cv resume
Cv resumeCv resume
Cv resume
 
Laporan kkn desa jayasakti universitas islam 45 bekasi
Laporan kkn desa jayasakti universitas islam 45 bekasiLaporan kkn desa jayasakti universitas islam 45 bekasi
Laporan kkn desa jayasakti universitas islam 45 bekasi
 
Teknik Monitoring dan Evaluasi: Kerangka Kerja Logis (Logical Frame Work)
Teknik Monitoring dan Evaluasi: Kerangka Kerja Logis (Logical Frame Work)Teknik Monitoring dan Evaluasi: Kerangka Kerja Logis (Logical Frame Work)
Teknik Monitoring dan Evaluasi: Kerangka Kerja Logis (Logical Frame Work)
 
Buku laporan kajian sistem pengelolaan keuangan desa
Buku laporan kajian sistem pengelolaan keuangan desaBuku laporan kajian sistem pengelolaan keuangan desa
Buku laporan kajian sistem pengelolaan keuangan desa
 
Proposal Kewirausahaan
Proposal KewirausahaanProposal Kewirausahaan
Proposal Kewirausahaan
 
Proposal Pembuatan Tower Wall Climbing
Proposal Pembuatan Tower Wall ClimbingProposal Pembuatan Tower Wall Climbing
Proposal Pembuatan Tower Wall Climbing
 
Pro kontra budgeting in indonesia (KONSEP)
Pro kontra budgeting in indonesia (KONSEP)Pro kontra budgeting in indonesia (KONSEP)
Pro kontra budgeting in indonesia (KONSEP)
 
LPJ Mensospol BEM BSI
LPJ Mensospol BEM BSI LPJ Mensospol BEM BSI
LPJ Mensospol BEM BSI
 
Strategi peningkatan pendapatan daerah
Strategi peningkatan pendapatan daerahStrategi peningkatan pendapatan daerah
Strategi peningkatan pendapatan daerah
 
07. Panduan Pelaporan BSPS.pdf
07. Panduan Pelaporan BSPS.pdf07. Panduan Pelaporan BSPS.pdf
07. Panduan Pelaporan BSPS.pdf
 
Sk Panitia PPDB dan tugas TP 2020 2021 smpn 2 Sungai Raya Aceh Timur
Sk Panitia PPDB dan tugas  TP 2020 2021 smpn 2 Sungai Raya Aceh TimurSk Panitia PPDB dan tugas  TP 2020 2021 smpn 2 Sungai Raya Aceh Timur
Sk Panitia PPDB dan tugas TP 2020 2021 smpn 2 Sungai Raya Aceh Timur
 
Business plan
Business planBusiness plan
Business plan
 
Perencanaan Pembangunan Daerah: Konsep, Strategi, Tahapan, dan Proses
Perencanaan Pembangunan Daerah: Konsep, Strategi, Tahapan, dan ProsesPerencanaan Pembangunan Daerah: Konsep, Strategi, Tahapan, dan Proses
Perencanaan Pembangunan Daerah: Konsep, Strategi, Tahapan, dan Proses
 

Similaire à Laporan K K L B I Part 1

Makalah kegiatan bank
Makalah kegiatan bankMakalah kegiatan bank
Makalah kegiatan bankteguh zhee
 
Laporan hasil pendidkan sistem ganda
Laporan hasil pendidkan sistem gandaLaporan hasil pendidkan sistem ganda
Laporan hasil pendidkan sistem gandasiti komariah
 
Pengaruh pemberdayaan kredit usaha rakyat pada pt. bank rakyat indonesia unit...
Pengaruh pemberdayaan kredit usaha rakyat pada pt. bank rakyat indonesia unit...Pengaruh pemberdayaan kredit usaha rakyat pada pt. bank rakyat indonesia unit...
Pengaruh pemberdayaan kredit usaha rakyat pada pt. bank rakyat indonesia unit...iman18
 
LAPORAN PKL BANK JATIM
LAPORAN PKL BANK JATIMLAPORAN PKL BANK JATIM
LAPORAN PKL BANK JATIMdesy novia
 
Tugas uas (_bank_mandiri_syariah)[2]
Tugas uas (_bank_mandiri_syariah)[2]Tugas uas (_bank_mandiri_syariah)[2]
Tugas uas (_bank_mandiri_syariah)[2]Ria Angela
 
Tugas uas (_bank_mandiri_syariah)
Tugas uas (_bank_mandiri_syariah)Tugas uas (_bank_mandiri_syariah)
Tugas uas (_bank_mandiri_syariah)Ria Angela
 
UANG DAN LEMBAGA KEUANGAN BANK SERTA NON BANK.ppt
UANG DAN LEMBAGA KEUANGAN BANK SERTA NON BANK.pptUANG DAN LEMBAGA KEUANGAN BANK SERTA NON BANK.ppt
UANG DAN LEMBAGA KEUANGAN BANK SERTA NON BANK.pptmuhammadarsyad77
 
UANG+DAN+LEMBAGA+KEUANGAN.ppt bank dan lembaga keuangan
UANG+DAN+LEMBAGA+KEUANGAN.ppt bank dan lembaga keuanganUANG+DAN+LEMBAGA+KEUANGAN.ppt bank dan lembaga keuangan
UANG+DAN+LEMBAGA+KEUANGAN.ppt bank dan lembaga keuanganTegar Adi
 
Skripsi analisis laporan keuangan pada
Skripsi analisis laporan keuangan padaSkripsi analisis laporan keuangan pada
Skripsi analisis laporan keuangan padayogieardhensa
 
Tugas eko 12, Febrina wati,Ranti pusriana s.pd,bank dan lembaga keuangan buka...
Tugas eko 12, Febrina wati,Ranti pusriana s.pd,bank dan lembaga keuangan buka...Tugas eko 12, Febrina wati,Ranti pusriana s.pd,bank dan lembaga keuangan buka...
Tugas eko 12, Febrina wati,Ranti pusriana s.pd,bank dan lembaga keuangan buka...Febrina Wati
 
Tugas eko 12, Naila hasanah, Ranti pusriana S.Pd, bank lembaga keuangan bukan...
Tugas eko 12, Naila hasanah, Ranti pusriana S.Pd, bank lembaga keuangan bukan...Tugas eko 12, Naila hasanah, Ranti pusriana S.Pd, bank lembaga keuangan bukan...
Tugas eko 12, Naila hasanah, Ranti pusriana S.Pd, bank lembaga keuangan bukan...Naila Hasanah
 
Tugas eko12,Anita Julianthi,Ranti Pusriana S.Pd,Bank,Lembaga Keuangan Bukan B...
Tugas eko12,Anita Julianthi,Ranti Pusriana S.Pd,Bank,Lembaga Keuangan Bukan B...Tugas eko12,Anita Julianthi,Ranti Pusriana S.Pd,Bank,Lembaga Keuangan Bukan B...
Tugas eko12,Anita Julianthi,Ranti Pusriana S.Pd,Bank,Lembaga Keuangan Bukan B...AnitaJulianthi_
 
Buku Modul
Buku ModulBuku Modul
Buku ModulLiasiti
 
Sumber Dana dan Penggunaan Dana Bank - Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank
Sumber Dana dan Penggunaan Dana Bank - Bank dan Lembaga Keuangan Non BankSumber Dana dan Penggunaan Dana Bank - Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank
Sumber Dana dan Penggunaan Dana Bank - Bank dan Lembaga Keuangan Non BankM Abdul Aziz
 

Similaire à Laporan K K L B I Part 1 (20)

Makalah kegiatan bank
Makalah kegiatan bankMakalah kegiatan bank
Makalah kegiatan bank
 
Laporan hasil pendidkan sistem ganda
Laporan hasil pendidkan sistem gandaLaporan hasil pendidkan sistem ganda
Laporan hasil pendidkan sistem ganda
 
Pengaruh pemberdayaan kredit usaha rakyat pada pt. bank rakyat indonesia unit...
Pengaruh pemberdayaan kredit usaha rakyat pada pt. bank rakyat indonesia unit...Pengaruh pemberdayaan kredit usaha rakyat pada pt. bank rakyat indonesia unit...
Pengaruh pemberdayaan kredit usaha rakyat pada pt. bank rakyat indonesia unit...
 
LAPORAN PKL BANK JATIM
LAPORAN PKL BANK JATIMLAPORAN PKL BANK JATIM
LAPORAN PKL BANK JATIM
 
Tugas uas (_bank_mandiri_syariah)[2]
Tugas uas (_bank_mandiri_syariah)[2]Tugas uas (_bank_mandiri_syariah)[2]
Tugas uas (_bank_mandiri_syariah)[2]
 
Tugas uas (_bank_mandiri_syariah)
Tugas uas (_bank_mandiri_syariah)Tugas uas (_bank_mandiri_syariah)
Tugas uas (_bank_mandiri_syariah)
 
UANG DAN LEMBAGA KEUANGAN BANK SERTA NON BANK.ppt
UANG DAN LEMBAGA KEUANGAN BANK SERTA NON BANK.pptUANG DAN LEMBAGA KEUANGAN BANK SERTA NON BANK.ppt
UANG DAN LEMBAGA KEUANGAN BANK SERTA NON BANK.ppt
 
UANG+DAN+LEMBAGA+KEUANGAN.ppt
UANG+DAN+LEMBAGA+KEUANGAN.pptUANG+DAN+LEMBAGA+KEUANGAN.ppt
UANG+DAN+LEMBAGA+KEUANGAN.ppt
 
UANG+DAN+LEMBAGA+KEUANGAN.ppt bank dan lembaga keuangan
UANG+DAN+LEMBAGA+KEUANGAN.ppt bank dan lembaga keuanganUANG+DAN+LEMBAGA+KEUANGAN.ppt bank dan lembaga keuangan
UANG+DAN+LEMBAGA+KEUANGAN.ppt bank dan lembaga keuangan
 
Kelembagaan bank indonesia
Kelembagaan bank indonesiaKelembagaan bank indonesia
Kelembagaan bank indonesia
 
Skripsi analisis laporan keuangan pada
Skripsi analisis laporan keuangan padaSkripsi analisis laporan keuangan pada
Skripsi analisis laporan keuangan pada
 
Tugas eko 12, Febrina wati,Ranti pusriana s.pd,bank dan lembaga keuangan buka...
Tugas eko 12, Febrina wati,Ranti pusriana s.pd,bank dan lembaga keuangan buka...Tugas eko 12, Febrina wati,Ranti pusriana s.pd,bank dan lembaga keuangan buka...
Tugas eko 12, Febrina wati,Ranti pusriana s.pd,bank dan lembaga keuangan buka...
 
Tugas eko 12, Naila hasanah, Ranti pusriana S.Pd, bank lembaga keuangan bukan...
Tugas eko 12, Naila hasanah, Ranti pusriana S.Pd, bank lembaga keuangan bukan...Tugas eko 12, Naila hasanah, Ranti pusriana S.Pd, bank lembaga keuangan bukan...
Tugas eko 12, Naila hasanah, Ranti pusriana S.Pd, bank lembaga keuangan bukan...
 
Tugas eko12,Anita Julianthi,Ranti Pusriana S.Pd,Bank,Lembaga Keuangan Bukan B...
Tugas eko12,Anita Julianthi,Ranti Pusriana S.Pd,Bank,Lembaga Keuangan Bukan B...Tugas eko12,Anita Julianthi,Ranti Pusriana S.Pd,Bank,Lembaga Keuangan Bukan B...
Tugas eko12,Anita Julianthi,Ranti Pusriana S.Pd,Bank,Lembaga Keuangan Bukan B...
 
Uang dan Bank
Uang dan BankUang dan Bank
Uang dan Bank
 
Buku Modul
Buku ModulBuku Modul
Buku Modul
 
Uang dan lembaga keuangan
Uang dan lembaga keuanganUang dan lembaga keuangan
Uang dan lembaga keuangan
 
Bank dan Lembaga Keuangan
Bank dan Lembaga KeuanganBank dan Lembaga Keuangan
Bank dan Lembaga Keuangan
 
Sumber Dana dan Penggunaan Dana Bank - Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank
Sumber Dana dan Penggunaan Dana Bank - Bank dan Lembaga Keuangan Non BankSumber Dana dan Penggunaan Dana Bank - Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank
Sumber Dana dan Penggunaan Dana Bank - Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank
 
Bab 07 bank, lembaga keuangan bukan bank, dan OJK
Bab 07 bank, lembaga keuangan bukan bank, dan OJKBab 07 bank, lembaga keuangan bukan bank, dan OJK
Bab 07 bank, lembaga keuangan bukan bank, dan OJK
 

Plus de Abida Muttaqiena

Prosiding Seminar dan Kolokium Nasional III SBM ITB
Prosiding Seminar dan Kolokium Nasional III SBM ITBProsiding Seminar dan Kolokium Nasional III SBM ITB
Prosiding Seminar dan Kolokium Nasional III SBM ITBAbida Muttaqiena
 
Konsep Kewirausahaan Dalam Islam
Konsep Kewirausahaan Dalam IslamKonsep Kewirausahaan Dalam Islam
Konsep Kewirausahaan Dalam IslamAbida Muttaqiena
 
Aktualisasi Pancasila Di Kampus
Aktualisasi Pancasila Di KampusAktualisasi Pancasila Di Kampus
Aktualisasi Pancasila Di KampusAbida Muttaqiena
 
Strategi Pemanfaatan dan Pengelolaan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan Secara...
Strategi Pemanfaatan dan Pengelolaan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan Secara...Strategi Pemanfaatan dan Pengelolaan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan Secara...
Strategi Pemanfaatan dan Pengelolaan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan Secara...Abida Muttaqiena
 
Merencanakan dan Menyelenggarakan Acara Pernikahan
Merencanakan dan Menyelenggarakan Acara PernikahanMerencanakan dan Menyelenggarakan Acara Pernikahan
Merencanakan dan Menyelenggarakan Acara PernikahanAbida Muttaqiena
 
Environmental impact of indonesian crude palm oil industry
Environmental impact of indonesian crude palm oil industryEnvironmental impact of indonesian crude palm oil industry
Environmental impact of indonesian crude palm oil industryAbida Muttaqiena
 
Efektivitas operasional terminal mangkang semarang
Efektivitas operasional terminal mangkang semarangEfektivitas operasional terminal mangkang semarang
Efektivitas operasional terminal mangkang semarangAbida Muttaqiena
 
Debates on testing cosmetics and medicines on animal
Debates on testing cosmetics and medicines on animalDebates on testing cosmetics and medicines on animal
Debates on testing cosmetics and medicines on animalAbida Muttaqiena
 
American Apparel: Personal Ethics versus Generally Accepted Workplace Behavior
American Apparel: Personal Ethics versus Generally Accepted Workplace BehaviorAmerican Apparel: Personal Ethics versus Generally Accepted Workplace Behavior
American Apparel: Personal Ethics versus Generally Accepted Workplace BehaviorAbida Muttaqiena
 
ANALISIS PENGARUH PDB, INFLASI, TINGKAT BUNGA, DAN NILAI TUKAR TERHADAP DANA ...
ANALISIS PENGARUH PDB, INFLASI, TINGKAT BUNGA, DAN NILAI TUKAR TERHADAP DANA ...ANALISIS PENGARUH PDB, INFLASI, TINGKAT BUNGA, DAN NILAI TUKAR TERHADAP DANA ...
ANALISIS PENGARUH PDB, INFLASI, TINGKAT BUNGA, DAN NILAI TUKAR TERHADAP DANA ...Abida Muttaqiena
 
Sharia-conscious consumer driving demand
Sharia-conscious consumer driving demandSharia-conscious consumer driving demand
Sharia-conscious consumer driving demandAbida Muttaqiena
 
Bank dan Lembaga Keuangan Syariah
Bank dan Lembaga Keuangan SyariahBank dan Lembaga Keuangan Syariah
Bank dan Lembaga Keuangan SyariahAbida Muttaqiena
 
Pembangunan Sumber Energi Terbarukan di Pedesaan
Pembangunan Sumber Energi Terbarukan di PedesaanPembangunan Sumber Energi Terbarukan di Pedesaan
Pembangunan Sumber Energi Terbarukan di PedesaanAbida Muttaqiena
 
pengantar asuransi syariah
pengantar asuransi syariahpengantar asuransi syariah
pengantar asuransi syariahAbida Muttaqiena
 
Perspektif Ekonomi Syariah Mengenai ACFTA
Perspektif Ekonomi Syariah Mengenai ACFTAPerspektif Ekonomi Syariah Mengenai ACFTA
Perspektif Ekonomi Syariah Mengenai ACFTAAbida Muttaqiena
 
sejarah pemikiran ekonomi islam
sejarah pemikiran ekonomi islamsejarah pemikiran ekonomi islam
sejarah pemikiran ekonomi islamAbida Muttaqiena
 

Plus de Abida Muttaqiena (20)

Prosiding Seminar dan Kolokium Nasional III SBM ITB
Prosiding Seminar dan Kolokium Nasional III SBM ITBProsiding Seminar dan Kolokium Nasional III SBM ITB
Prosiding Seminar dan Kolokium Nasional III SBM ITB
 
Hukum Waris (Faraidh)
Hukum Waris (Faraidh)Hukum Waris (Faraidh)
Hukum Waris (Faraidh)
 
Konsep Kewirausahaan Dalam Islam
Konsep Kewirausahaan Dalam IslamKonsep Kewirausahaan Dalam Islam
Konsep Kewirausahaan Dalam Islam
 
Aktualisasi Pancasila Di Kampus
Aktualisasi Pancasila Di KampusAktualisasi Pancasila Di Kampus
Aktualisasi Pancasila Di Kampus
 
Strategi Pemanfaatan dan Pengelolaan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan Secara...
Strategi Pemanfaatan dan Pengelolaan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan Secara...Strategi Pemanfaatan dan Pengelolaan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan Secara...
Strategi Pemanfaatan dan Pengelolaan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan Secara...
 
Merencanakan dan Menyelenggarakan Acara Pernikahan
Merencanakan dan Menyelenggarakan Acara PernikahanMerencanakan dan Menyelenggarakan Acara Pernikahan
Merencanakan dan Menyelenggarakan Acara Pernikahan
 
Environmental impact of indonesian crude palm oil industry
Environmental impact of indonesian crude palm oil industryEnvironmental impact of indonesian crude palm oil industry
Environmental impact of indonesian crude palm oil industry
 
Efektivitas operasional terminal mangkang semarang
Efektivitas operasional terminal mangkang semarangEfektivitas operasional terminal mangkang semarang
Efektivitas operasional terminal mangkang semarang
 
Debates on testing cosmetics and medicines on animal
Debates on testing cosmetics and medicines on animalDebates on testing cosmetics and medicines on animal
Debates on testing cosmetics and medicines on animal
 
American Apparel: Personal Ethics versus Generally Accepted Workplace Behavior
American Apparel: Personal Ethics versus Generally Accepted Workplace BehaviorAmerican Apparel: Personal Ethics versus Generally Accepted Workplace Behavior
American Apparel: Personal Ethics versus Generally Accepted Workplace Behavior
 
ANALISIS PENGARUH PDB, INFLASI, TINGKAT BUNGA, DAN NILAI TUKAR TERHADAP DANA ...
ANALISIS PENGARUH PDB, INFLASI, TINGKAT BUNGA, DAN NILAI TUKAR TERHADAP DANA ...ANALISIS PENGARUH PDB, INFLASI, TINGKAT BUNGA, DAN NILAI TUKAR TERHADAP DANA ...
ANALISIS PENGARUH PDB, INFLASI, TINGKAT BUNGA, DAN NILAI TUKAR TERHADAP DANA ...
 
Sharia-conscious consumer driving demand
Sharia-conscious consumer driving demandSharia-conscious consumer driving demand
Sharia-conscious consumer driving demand
 
Bank dan Lembaga Keuangan Syariah
Bank dan Lembaga Keuangan SyariahBank dan Lembaga Keuangan Syariah
Bank dan Lembaga Keuangan Syariah
 
Mikroekonomi islami
Mikroekonomi islamiMikroekonomi islami
Mikroekonomi islami
 
Pembangunan Sumber Energi Terbarukan di Pedesaan
Pembangunan Sumber Energi Terbarukan di PedesaanPembangunan Sumber Energi Terbarukan di Pedesaan
Pembangunan Sumber Energi Terbarukan di Pedesaan
 
pengantar asuransi syariah
pengantar asuransi syariahpengantar asuransi syariah
pengantar asuransi syariah
 
Perspektif Ekonomi Syariah Mengenai ACFTA
Perspektif Ekonomi Syariah Mengenai ACFTAPerspektif Ekonomi Syariah Mengenai ACFTA
Perspektif Ekonomi Syariah Mengenai ACFTA
 
Moralitas dalam ekonomi
Moralitas dalam ekonomiMoralitas dalam ekonomi
Moralitas dalam ekonomi
 
jual beli dua harga
jual beli dua hargajual beli dua harga
jual beli dua harga
 
sejarah pemikiran ekonomi islam
sejarah pemikiran ekonomi islamsejarah pemikiran ekonomi islam
sejarah pemikiran ekonomi islam
 

Dernier

Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfDiskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfHendroGunawan8
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxssuser8905b3
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...asepsaefudin2009
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxdeskaputriani1
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxPurmiasih
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMIGustiBagusGending
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...Kanaidi ken
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptxMateri IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptxmuhammadkausar1201
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptxHR MUSLIM
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolikDasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolikThomasAntonWibowo
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 

Dernier (20)

Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfDiskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptxMateri IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolikDasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 

Laporan K K L B I Part 1

  • 1. LAPORAN KULIAH KERJA LAPANGAN EKONOMI PEMBANGUNAN ANGKATAN 2006 TAHUN 2009 BANK INDONESIA-KANTOR REGIONAL SEMARANG Dosen Pendamping : 1. Dra. Sucihatiningsih, M.Si 2. Shanty Oktavilia, SE. M.Si JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2009
  • 2. LEMBAR PENGESAHAN Laporan pelaksanaan KKL Mahasiswa Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang angkatan 2006 tahun 2009 di Bank Indonesia- Kantor Regional Semarang ini disahkan pada : hari : tanggal : Mengesahkan, Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II Dra. Sucihatiningsih, M.Si Shanty Oktavilia, SE, M.Si NIP. 132158718 NIP. 132327015 Mengetahui, Ketua Jurusan Ekonomi Pembangunan Drs. Bambang Prishardoyo, M.Si. NIP. 131993879 2
  • 3. KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat, taufik, dan hidayah-Nya, sehingga laporan ini dapat kami selesaikan. Laporan ini takkan terwujud tanpa bantuan dari berbagai pihak. Oleh karenanya, maka kami mengucapkan terima kasih pada : 1) Jajaran birokrasi Jurusan Ekonomi Pembangunan FE UNNES yang telah memfasilitasi penyelenggaraan KKL mahasiswa Jurusan Ekonomi Pembangunan angkatan 2006 tahun 2009 di Bank Indonesia-Kantor Regional Semarang ini 2) Orang tua kami yang telah mengizinkan kami untuk mengikuti kegiatan ini, serta memfasilitasi perjalanan kami hingga saat ini. 3) Seluruh anggota kepanitiaan KKL Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang angkatan 2006 tahun 2009 di Bank Indonesia-Kantor Regional Semarang yang telah berusaha keras demi kelancaran kegiatan ini. 4) Ibu Dra. Sucihatiningsih, M.Si dan Shanty Oktavilia SE, M.Si yang telah mendampingi kami di sepanjang perjalanan. 5) Bank Indonesia-Kantor Regional Semarang yang telah berkenan menerima kunjungan KKL Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang angkatan 2006 tahun 2009, serta memberikan tambahan pengetahuan yang tak terkira nilainya bagi kami. 6) Teman-teman se-Jurusan Ekonomi Pembangunan yang telah berbagi suka dan duka bersama dalam kegiatan ini. Dalam laporan ini, kami bermaksud menuturkan kembali materi yang telah kami terima dalam KKL yang telah kami ikuti. Proses penyusunan laporan ini bukan tanpa hambatan dan bukan tanpa kekurangan. Karenanya, dengan rendah hati, kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun. Penyusun 3
  • 4. BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kuliah Kerja Lapangan (KKL) Terpadu Universitas Negeri Semarang merupakan agenda rutin yang pelaksanaannya setiap satu tahun sekali yang diikuti oleh seluruh mahasiswa Fakultas Ekonomi semester dua. KKL di Universitas Negeri Semarang, khususnya program studi Ekonomi Pembangunan, bertujuan untuk mengembangkan materi dan kemampuan serta menambah wawasan dan pengetahuan yang didapatkan sebagai pelengap materi di kegiatan perkuliahan. Dalam kegiatan KKL Terpadu ini, kami berkesempatan untuk mengunjungi Bank Indonesia-Kantor Regional Semarang sebagai objek KKL. Setelah kegiatan KKL dilaksanakan, diperlukan adanya laporan KKL yang merupakan tugas mahasiswa yang harus dilengkapi dan juga merupakan salah satu syarat kelulusan, karena KKL termasuk salah satu program pelaksanaan Kerja Lapangan yang harus diikuti oleh mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang. B. Tujuan KKL Kuliah Kerja Lapangan ini bertujuan memberikan bekal keterampilan dan pengetahuan bagi para mahasiswa, berkenaan dengan konsep dan teori yang ada di lapangan sebelum terjun langsung dalam dunia kerja yang sebenarnya, sehingga dapat meningkatkan potensi para mahasiswanya untuk mampu bersaing dalam dunia kerja. Adapun tujuan KKL lainnya antara lain : 1) Mengembangkan wawasan dan pengetahuan secara langsung tentang dunia kerja yang sebenarnya. 2) Mahasiswa dapat mencocokkan teori yang telah diperoleh di bangku perkuliahan dengan keadaan yang sebenarnya. 3) Mahasiswa dapat menambah pengetahuan mengenai Bank Indonesia dan aktivitas kantor regionalnya. 4
  • 5. C. Manfaat KKL Kegiatan KKL Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang angkatan 2006 tahun 2009 yang dilaksanakan di Bank Indonesia-Kantor Regional Semarang ini mempunyai berbagai manfaat, antara lain : 1) Menambah wawasan megenai Bank Indonesia dan aktivitas kantor regionalnya. 2) Mempunyai pengalaman di objek KKL. 3) Menjalin hubungan kerjasama yang baik antara Universitas Negeri Semarang khususnya jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dengan Bank Indonesia-Kantor Regional Semarang. 4) Menambah pengetahuan mengenai ekonomi moneter dan kebank-sentralan. D. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Pelaksanaan kegiatan KKL Terpadu ini dilaksanakan pada : Hari : Kamis Tanggal : 22 Januari 2009 Waktu : Pukul 08.00 WIB – 12.00 WIB Tempat : Bank Indonesia – Semarang Regional Office E. Metode Penyusunan Laporan KKL Metode-metode yang digunakan dalam penyusunan laporan ini antara lain: 1) Observasi Pengamatan langsung di objek KKL guna penyusunan laporan ini. 2) Interview Proses tanya-jawab langsung saat berada di objek KKL mengenai hal-hal yang ingin dan perlu diketahui sebagai tambahan wawasan mahasiswa, disamping untuk menyusun laporan KKL ini. 3) Studi Pustaka Studi pustaka dilakukan dengan mencari berbagai informasi tentang Bank Indonesia dan aktivitasnya, baik melalui slide presentasi dari Bank Indonesia- Kantor Regional Semarang, maupun pencarian sumber-sumber tertulis dari website Bank Indonesia lainnya. 5
  • 6. BAB 2 ISI A. KEBANKSENTRALAN Bank merupakan lembaga dengan fungsi intermediasi untuk menyalurkan dana dari pihak-pihak yang kelebihan dana kepada pihak-pihak yang membutuhkan dana. Bank sebagai lembaga intermediasi hanya dapat berjalan bila ada kepercayaan, karenanya bank disebut juga lembaga kepercayaan. Apabila fungsi intermediasi berjalan baik, maka manfaat dari keberadaan bank adalah sebagai berikut: • Pemilik dana mendapatkan bunga • Peminjam mendapatkan dana • Bank mendapatkan spread • Perekonomian mendapatkan mekanisme alokasi sumber-sumber dana secara efektif dan efisien. Sejak diberlakukannya Undang-Undang nomor 10 tahun 1998, jenis bank dapat dibedakan menjadi Bank Umum dan Bank Perkreditan Rakyat. Bank Umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Bank Umum sering juga disebut Bank Komersial. (PT B. Mandiri, PT BRI PT BCA). Usaha-usaha bank umum yang utama antara lain: 1. Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk giro, deposito, sertifikat deposito, tabungan; 2. Memberikan kredit; 3. Menerbitkan surat pengakuan hutang; 4. Memindahkan uang; 5. Menempatkan dana pada atau meminjamkan dana dari bank lain; 6. menerima pembayaran dari tagihan atas surat berharga; 7. menyediakan tempat untuk menyimpan barang dan surat berharga. 6
  • 7. Sedangkan menurut Undang-Undang Nomor 7 tahun 1992 tentang Perbankan, yang dimaksud Bank Perkreditan Rakyat adalah bank yang menerima simpanan hanya dalam bentuk deposito berjangka, tabungan dan atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu. Usaha-usaha Bank Perkreditan Rakyat, diantaranya: 1. menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa deposito berjangka, dan tabungan; 2. memberi kredit; 3. menyediakan pembiayaan bagi nasabah berdasarkan prinsip bagi hasil sesuai dengan yang ditetapkan pemerintah; dan 4. menempatkan dananya dalam bentuk sertifikat Bank Indonesia (SBI). Bank Umum dapat memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran, sehingga dapat menciptakan uang, sedangkan BPR tidak dapat memberikan jasa lalu lintas pembayaran. Berdasarkan pemiliknya, jenis-jenis bank adalah sebagai berikut: Bank milik pemerintah, Bank milik pemerintah daerah, Bank asing, Bank swasta nasional, dan Bank Campuran. Sedangkan berdasarkan lingkup operasinya, terdapat dua jenis bank, yaitu bank devisa dan bank non-devisa. Perbankan merupakan lembaga keuangan utama dalam sistem keuangan, terutama di negara berkembang. Dalam sistem keuangan Indonesia, perbankan (bank umum dan BPR) menguasai 95% pangsa pasar. Kegagalam suatu bank dapat menimbulkan efek sistemik dan menyebabkan krisis perbankan. Padahal krisis perbankan akan memicu terjadinya krisis dalam sistem perekonomian. Di lain pihak, perbankan merupakan sistem di dalam sistem (interdependen) dan sebagai lembaga kepercayaan, bank sangat rentan (fragile). Oleh karena itu, bank perlu diatur dan diawasi oleh lembaga bank sentral. 7
  • 8. PANGSA (%) BANK UMUM PERBANKAN 95% BPR ASURANSI LK LKBB MODAL VENTURA FACTORING 3% LEASING, DLL BMT LKM KOSPIN BKK 2% BUKP Gambar 1. Sistem Keuangan di Indonesia Lembaga bank sentral dalam pengertian modern mula-mula berkembang di negara-negara industri maju, seperti Eropa dan Amerika Utara. Bank sentral sebagaimana bentuknya sekarang telah mengalami proses evolusi yang panjang. Embrio bank adalah sebagai lembaga perantara keuangan yang fungsi pokoknya adalah memberikan kredit dan jasa- jasa dalam lalu lintas pembayaran dan peredaran uang, sebenarnya sudah lama dikenal sejak kurang dari 2500 th SM di Mesir, Yunani Purba, Yunani Kuno dan Romawi. Namun perbankan modern baru berkembang di Barcelona (1401), Genoa (1404), Venesia (1587) dan Milan (1593), dan kemudian berkembang di negara-negara lain, antara lain Amsterdam (1609) dan Hamburg (1619) yang terutama melayani kebutuhan kredit perdagangan dan pinjaman kepada pemerintah Di banyak Negara, suatu bank secara gradual menduduki posisi sentral di antara lembaga keuangan yang ada, dan akhirnya menjadi bank sentral karena diberi tugas khusus dan utama dalam menerbitkan uang kertas bank dan bertindak sebagai bankir pemerintah. Pada mulanya bank-bank tersebut tidak disebut sebagai “bank sentral” melainkan sbg “bank sirkulasi” (bank of issue) atau “bank nasional”. Dalam perkembangan selanjutnya, bank sirkulasi tersebut menjalankan fungsi-fungsi lain serta diberi kewajiban atau kekuasaan tertentu sehingga akhirnya bertindak dan disebut sebagai “bank sentral”. Dilihat dari segi tahun kelahirannya maka Riskbank dari Swedia adalah bank tertua yang berkembang menjadi bank sirkulasi, tetapi Bank of England adalah bank sirkulasi pertama yang berkembang menjadi bank sentral. 8
  • 9. Bank of England didirikan tahun 1694 sebagai bank swasta biasa, tapi baru berkembang dan secara formal bertindak sebagai bank sirkulasi dan the bankers’ bank pada tahun 1773 atau 79 tahun kemudian. Pada awalnya BOE ditunjuk untuk menjalankan fungsi memberikan uang muka kepada pemerintah dengan imbalan hak menerbitkan uang kertas bank melalui undang-undang. Selanjutnya pada tahun 1854 (81 tahun kemudian) bertindak menyelenggarakn kliring di antara bank-bank. Dalam perkembangannya, BOE bertindak sebagai lender of the last resort, ketika berhasil mengatasi berbagai krisis keuangan pada tahun 1847, 1857 dan 1866 dengan memberikan kredit kepada bank-bank lain melalui penerbitan uang kertas bank dan surta-surat berharga yang dijamin dengan cadangan emas. Sukses yang telah dicapai oleh BOE tersebut tidak hanya memberikan prestise dan status sebagai Bank Sentral Inggris, tetapi juga mendorong perkembangan perbanksentralan di dunia. Istilah “sentral” pada Bank Sentral menunjuk pengertian bahwa bank tersebut mengemban misi khusus yang bersifat memenuhi kepentingan umum. Dalam menjalankan fungsinya, bank sentral tidak melakukan transaksi yang bertujuan mencari keuntungan, melainkan mengandung maksud untuk mempengaruhi pasar uang dan memberi efek terhadap struktur perbankan pada umumnya. Bank sentral di berbagai negara bermula dari bank komersial, yang berkembang menjadi bank sirkulasi dan kemudian menjadi bank sentral yang modern dengan tujuan yang fokus dan independen. Bank Sirkulasi Bank Sentral Bank Sentral & Bankers’ bank (awal) (dewasa ini)  Bank komersial  Peran kebijakan moneter,  Tujuan tunggal, yaitu berfungsi sbg bank perbankan, dan sistem stabilitas harga, utk sirkulasi. pembayaran meningkat. pertumbuhan ekonomi.  Juga sbg bankers’ bank  Kadang masih sbg bank  Fokus pd tiga tugas: (lenders of last resort). komersial. kebijakan moneter,  Peran kebijakan  Sebagai bagian dr Pemerintah, perbankan, dan sistem pembayaran. moneter, perbankan, termasuk pembiayaan fiskal dan dan sistem pembayaran program Pemerintah.  Independen dr Pemerintah terbatas.  Tujuan jamak (inflasi, kurs, dg koordinasi. pertumbuhan, lapangan kerja,  Penguatan akuntabilitas neraca pembayaran) dan transparansi. Gambar 2. Perkembangan Bank Sentral 9
  • 10. Kedudukan Bank Sentral sangat penting, karena sebagai otoritas moneter, kebijakan bank sentral sangat berpengaruh terhadap seluruh kegiatan ekonomi suatu negara. Dalam hal bank sentral juga berfungsi sebagai pengawas bank dan sebagai pengatur lalu lintas pembayaran, bank sentral juga sangat vital dalam menjaga stabilitas sistem keuangan. Selain itu, Bank sentral juga berperan sebagai mitra strategis dan penyeimbang bagi otoritas fiskal dalam menjaga stabilitas ekonomi makro suatu perekonomian. Pada umumnya Bank Sentral berperan dalam : Merumuskan dan melaksanakan kebijakan moneter; Mengatur dan mengawasi bank; serta Mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran. Tidak semua Bank Sentral melaksanakan ketiga tugas tersebut, namun semua Bank Sentral berfungsi sebagai otoritas moneter. Negara Otoritas Moneter Pengatur Bank Sistem Pembayaran Indonesia Ya Ya Ya Malaysia Ya Ya Ya Selandia Baru Ya Ya Ya Afrika Selatan Ya Ya Tidak Brasil Ya Ya Sebagian India Ya Ya Sebagian Singapura Ya Ya Sebagian Belanda Ya Sebagian Ya Itali Ya Sebagian Ya Jerman Ya Sebagian Ya Amerika Ya Sebagian Sebagian Perancis Ya Sebagian Sebagian Australia Ya Tidak Ya Jepang Ya Tidak Ya Brunei Ya Tidak Tidak Hong Kong Ya Tidak Tidak Inggris Ya Tidak Tidak Sumber : berbagai referensi 10
  • 11. Financial System Returns Financial Returns Funds Market Funds Government / Central Bank Involvement Household Firms Government Household Firms Government Savers Borrowers Funds Funds Returns Financial Returns Intermediaries Infrastructure and Environtment Sumber: Hubbard (2002), dimodifikasi Gambar 3. Peran Bank Sentral dalam aliran dana Peran dan kelembagaan Bank Indonesia sebagai Bank Sentral di Indonesia juga telah mengalami evolusi dr bank komersial, bank sirkulasi hingga menjadi bank sentral. Perkembangan tersebut dapat dilihat dalam lampiran 1. Misi Bank Indonesia adalah mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah melalui pemeliharaan kestabilan moneter dan sistem keuangan untuk mendukung pembangunan nasional yang berkesinambungan. Sedangkan visinya adalah menjadi bank sentral yang kredibel secara nasional maupun internasional melalui penguatan nilai-nilai strategis serta pencapaian inflasi yang rendah dan stabil. Lebih lanjut, misi dan visi ini ditunjukkan dalam tujuan BI menurut UU No.23 Tahun 1999 jo. UU No. 3 Tahun 2004, yaitu mencapai dan memelihara kestabilan nilai Rupiah. Untuk mencapai tujuan tsb Bank Indonesia melaksanakan kebijakan moneter secara berkelanjutan, konsisten, transparan dan harus mempertimbang-kan kebijakan umum pemerintah di bidang perekonomian. 11
  • 12. TUJUAN BI Kestabilan Nilai Rupiah (Inflasi dan IDR) TUGAS BI TUGAS BI TUGAS BI Menetapkan & Mengatur Mengatur dan Menjaga Melaksanakan Kelancaran & Mengawasi KebijakanMoneter Perbankan Sistem Pembayaran WEWENANG WEWENANG Melakukan Pengendalian Menetapkan Sasaran Moneter Moneter Instrumen • Base money : M1 (U. Kartal & • Melaksanakan OPT rupiah & valas Moneter Giral), M2 (M1 + U. Kuasi) • Menetapkan GWM • Suku Bunga. • Fasilitas Diskonto • Himbauan Gambar 4. Tujuan, Tugas, dan Wewenang BI Pelaksanaan tugas pertama BI untuk menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter adalah sebagai berikut : 1) Menetapkan sasaran-sasaran moneter dengan memperhatikan laju inflasi yang ditetapkan. 2) Melakukan pengendalian moneter (melalui Operasi Pasar Terbuka, penetapan tingkat diskonto, penetapan cadangan wajib minimum, dan pengaturan kredit/pembiayaan). 3) Melaksanakan kebijakan nilai tukar berdasarkan sistem nilai tukar yang telah ditetapkan. 4) Mengelola cadangan devisa. 5) Menyelenggarakan survei berkala atau sewaktu-waktu diperlukan (makro dan mikro). Pelaksanaan tugas kedua, mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran, dengan : 1) Melaksanakan dan memberikan persetujuan dan izin atas penyelenggaraan jasa sistem pembayaran. 2) Menetapkan penggunaan alat pembayaran. 12
  • 13. 3) Mengatur sistem kliring antarbank dalam mata uang rupiah dan atau valuta asing. 4) Menyelenggarakan penyelesaian akhir transaksi pembayaran antarbank dalam mata uang rupiah atau valuta asing. 5) Menetapkan macam, harga, ciri uang yang akan dikeluarkan, bahan yang digunakan dan tanggal mulai berlakunya sebagai alat pembayaran yg sah. 6) Mengeluarkan dan mengedarkan uang rupiah serta mencabut, menarik dan memusnahkan uang dimaksud dari peredaran. Dalam rangka melaksanakan tugas ketiganya untuk mengatur dan mengawasi perbankan, BI melakukan tindakan berikut: 1) Menetapkan peraturan perbankan yang memuat prinsip kehati-hatian. 2) Memberikan dan mencabut izin atas kelembagaan dan kegiatan usaha tertentu dari bank. 3) Melaksanakan pengawasan bank, berupa pengawasan langsung dan tidak langsung. 4) Mengenakan sanksi terhadap bank sesuai dengan ketentuan perundang-undangan. Keterkaitan antara ketiga tugas tersebut diatas adalah karena pelaksanaan kebijakan moneter dilakukan melalui lembaga perbankan, maka sistem perbankan yang sehat serta kelancaran dan keamanan sistem pembayaran merupakan prasyarat efektivitas suatu kebijakan moneter. Kebijakan moneter yang tidak tepat dapat mengakibatkan terganggunya stabilitas sistem perbankan. Sedangkan kelancaran dan keamanan sistem pembayaran dapat mempengaruhi stabilitas sistem perbankan dan efektivitas kebijakan moneter. Selain ketiga tugas diatas, BI juga memiliki fungsi sebagai lender of the last resort yang memungkinkan BI membantu kesulitan dana jangka pendek yang dihadapi bank. Fungsi lender of the last resort tsb dibatasi: 1) Jangka waktu paling lama 90 hari. 2) Penggunaannya hanya untuk mismatch. 3) Harus dijamin dng surat berharga yang berkualitas tinggi dan mudah dicairkan. Fungsi tersebut juga berhubungan dengan status dan kedudukan Bank Indonesia sebagai bank sentral Republik Indonesia yang merupakan badan hukum dan lembaga negara yang 13
  • 14. independen dalam melakukan tugas dan wewenangnya bebas dari campur tangan Pemerintah dan atau pihak lain, kecuali untuk hal-hal tertentu yang secara tegas diatur dalam undang-undang. PRESIDEN DEWAN PERWAKILAN Kepala Kepala Pe- RAKYAT Negara merintahan Meyampaikan laporan keuangan BI yang telah Hasil Laporan Informasi tertulis diperiksa telaah triwulanan/sewaktu- triwulanan/sewaktu-waktu waktu, Tahunan BADAN PEMERIKSA MAHKAMAH Badan Supervisi AGUNG KEUANGAN BANK INDONESIA Lembaga negara yang independen dan Badan Hukum Memeriksa Publik Mengambil sumpah laporan dan janji anggota keuangan BI Dewan Gubernur Lembaga Negara (UU No. 23 /1999 jo UU No.3/2004) Departemen PUBLIK ( Informasi Tahunan ) Gambar 5. Status dan Kedudukan Bank Indonesia Bank Indonesia berkedudukan di ibukota negara Republik Indonesia. Bank Indonesia dapat mempunyai kantor di dalam dan di luar wilayah negara RI. Kantor Pusat BI di Jakarta terdiri dari 25 direktorat. Di luar negeri, terdapat 4 kantor perwakilan BI, yaitu di New York, London, Tokyo, dan Singapura. Di dalam negri, terdapat 4 kelas kantor BI (KBI). KBI kelas 1 ada di Semarang, Surabaya, Bandung, Medan, Makassar, Padang, Palembang, Banjarmasin, dan Denpasar. KBI kelas 2 berada di Yogyakarta, Bandar Lampung, Manado, dan Pekanbaru. KBI kelas 3 di Ambon, Batam, Banda Aceh, Bengkulu, Cirebon, Jayapura, Jember, Kediri, Malang, Mataram, Pontianak, Purwokerto, Samarinda, Solo, Tasikmalaya, Tegal, Serang, Pematang Siantar, dan Gorontalo. Sedangkan KBI kelas 4 berada di Kendari, Kupang, Palangkaraya, Palu, Ternate, Balikpapan, Lhokseumawe, dan Sibolga. Bank Indonesia dipimpin oleh dewan gubernur, yang terdiri atas seorang Gubernur, seorang Deputi Gubernur Senior, dan sekurang-kurangnya 4 orang atau sebanyak banyaknya 7 Deputi Gubernur. 14
  • 15. BI merupakan pemegang kas pemerintah, sekaligus juga sebagai counterpart pemerintah dalam menetapkan sasaran inflasi, penerbitan surat hutang pemerintah, dan penetapan asumsi-asumsi makro ekonomi dengan penyusunan APBN. BI dapat mewakili pemerintah dalam berhubungan dengan pihak kreditor luar negeri, dan juga dapat memberikan masukan kepada pemerintah (pusat dan daerah) dalam rangka memajukan perekonomian dan pembangunan nasional dan daerah. Dalam menjalankan tugas dan fungsinya, BI juga menjalin hubungan kerjasama internasional di bidang moneter (IMF dan Bank-Bank Sentral lainnya), bidang keuangan perbankan (BIS, EMEAP), bidang perdagangan dna investasi (WTO), bidang pembangunan (Worldbank, IDB, ADB), dan kerjasama antar bidang yang berbasis kesamaan daerah (APEC, ASEAN). B. KLIRING DAN RTGS Kebutuhan masyarakat akan kecepatan, kehandalan dan keamanan dalam bertransaksi semakin meningkat seiring dengan globalisasi perekonomian dunia. Untuk memenuhi kebutuhan ini, saat ini ada tiga jenis instrumen pembayaran yang bisa digunakan oleh masyarakat, yaitu paper based, card based, dan electronic based. Guna memperlancar kegiatan sistem pembayaran dengan paper based di Indonesia, Bank Indonesia selaku otoritas sistem pembayaran menyediakan mekanisme pembayaran Kliring dalam Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia (SKNBI) dan Real Time Gross Settlement (RTGS). Kliring hanya digunakan untuk instrumen pembayaran paper based dalam pembayaran tunai dengan warkat, sedangkan pembayaran tunai tanpa warkat menggunakan RTGS. dengan warkat : Kliring Tunai Pembayaran tanpa warkat : RTGS Non-Tunai 15
  • 16. Kliring adalah pertukaran warkat antar bank. Transaksi kliring yang dapat dilakukan meliputi : 1) Transfer debet (menggunakan cek, bilyet giro, atau warkat debet lainnya) 2) Transfer kredit (mengisi formulir isian yang disediakan oleh bank) yang kemudian dikirim oleh bank melalui data keuangan elektronik yang disediakan dalam Sistem Kliring Nasional BI (SKNBI). Bank-bank yang sudah memiliki sistem online melakukan kliring kredit secara online, tetapi kliring debet tetap dilakukan di pertemuan kliring. Nilai nominal warkat debet tidak dibatasi, kecuali untuk warkat debet yang berupa nota debet, yaitu setinggi-tingginya Rp. 10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah) per nota debet. Pembatasan nilai nominal pada nota debet tida berlaku apabila nota debet diterbitkan oleh Bank Indonesia dan ditujukan kepada bank atau nasabah bank. Sedangkan khusus untuk transfer kredit, nilai transaksi yang dapat diproses melalui kliring dibatasi dibawah Rp 100.000.000,00 (seratus juta rupiah). Untuk trasfer kredit Rp 100.000.000,00 keatas harus dilakukan melalui sistem BI-RTGS. SKNBI diselenggarakan oleh : 1) Penyelenggara Kliring Nasional (PKN), yaitu unit kerja di kantor pusat BI yang bertugas mengelola dan menyelenggarakan SKNBI secara nasional. 2) Penyelenggara Kliring Lokal (PKL), yaitu unit kerja di Bank Indonesia dan Bank yang memperoleh persetujuan Bank Indonesia untuk mengelola dan menyelenggarakan SKNBI di suatu wilayah kliring tertentu. Misalnya di Jawa Tengah, pertemuan kliring di Semarang diadakan oleh Bank Indonesia kantor regional Semarang, tapi di wilayah yang tidak ada Bank Indonesia-nya, maka kliring dilakukan oleh penyelenggara kliring lokal non-Bank Indonesia, yaitu bank umum yang ditunjuk oleh Bank Indonesia. Peserta kliring adalah bank-bank umum yang mempunyai sandi kliring. Peserta kliring ada dua jenis, yaitu peserta kliring langsung (kantor cabang) dan peserta kliring tidak langsung (contoh:kantor unit). Pertemuan kliring di BI kantor regional Semarang dilakukan dua kali dalam sehari, pertemuan pertama dilaksanakan pukul 10.00-13.00, dan pertemuan kedua pukul 14.00- 16
  • 17. 16.00. Apabila terjadi kesalahan atau masalah dalam pertemuan kliring pertama, maka dapat diselesaikan di pertemuan kliring kedua. Transaksi pembayaran bernilai besar merupakan mayoritas dari total transaksi pembayaran di Indonesia. Oleh karena itu, BI menerapkan sistem Bank Indonesia Real Time Gross Settlement (BI-RTGS) seja tanggal 17 November 2000 sebagai sarana settlement (penyelesaian akhir transaksi pembayaran). Sistem BI-RTGS adalah suatu sistem transfer dana elektronik antar peserta dalam mata uang rupiah yang penyelesaiannya dilakukan secara seketika per transaksi secara individual. Sistem BI-RTGS diselenggarakan oleh Bank Indonesia. Peserta Sistem BI-RTGS terdiri dari seluruh bank dan Non bank, yang dibedakan menjadi Peserta Langsung dan Peserta Tidak Langsung. Peserta Langsung adalah peserta yang dapat melakukan transaksi RTGS secara langsung dengan menggunakan RTGS Terminal milik Peserta. Sedangkan Peserta Tidak Langsung dapat melakukan transaksi RTGS secara tidak langsung, yang pelaksanaannya dilakukan oleh Bank Indonesia dengan menggunakan RTGS Terminal milik Bank Indonesia. Secara umum, mekanisme (proses) transfer dana antar peserta sistem BI-RTGS adalah sebagai berikut: 1) Nasabah pengirim memberi instruksi transfer kepada bank pengirim untuk melakukan transfer sejumlah dana ke nasabah penerima di bank penerima. 17
  • 18. 2) Bank pengirim memproses transfer pada komputer RTGS Terminal ((RT), selanjutnya ditrasnmisikan ke RTGS Central Computer (RCC) yang merupakan pusat komputer RTGS di Bank Indonesia. 3) Selanjutnya, jika pesan dari bank pengirim diterima oleh RCC, maka RCC memproses transfer dana dengan mekanisme sebagai berikut: a. Mengecek kecukupan saldo giro bank pengirim di Bank Indonesia. Jika saldo giro mencukupi untuk melakukan transfer, dilakukan pembukuan simultan dengan mendebit rekening giro bank pengirim dan mengkredit rekening giro bank penerima. b. Jika saldo rekening giro bank pengirim tidak mencukupi, maka transfer tersebut ditempatkan dalam antrian (queue) sistem BI-RTGS. 4) Informasi transfer yang telah diselesaikan (settled) ditransmisikan secara otomatis oleh RCC ke RT bank pengirim dan RT bank penerima. Pada proses no.3 dan no. 4, transaksi RTGS pada level bank telah selesai, rata-rata penyelesaian kurang dari 1 (Satu) menit. 5) Bank peneirma meneruskan perintah transfer dana yang diterima dari RCC, dengan cara mengkredit dana sesuai dengan yang dikirim oleh nasabah pengirim. Kecepatan proses ini bergantung kondisi dan standar bank penerima (level nasabah). RTGS diperlukan terutama bagi transfer dana yang penting atau bernilai besar, yang umumnya dana tersebut akan sesegera mungkin digunakan. Dari mekanisme diatas, tampak bahwa transaksi RTGS dapat terhambat bila transaksi dalam antrian. Selain itu, hambatan bahkan retur (kegagalan) transaksi dapat terjadi sehingga transaksi dikembalikan oleh bank penerima, jika data yang diinput oleh nasabah pada formulir transfer dana RTGS keliru, misalnya: nama dan nomor rekening tujuan transfer tidak cocok atau salah. Bank Indonesia melaksanakan transaksi RTGS dengan penetapan jam pelayanan transfer RTGS antar Peserta dalam periode waktu yang seragam untuk 3 Zona Waktu di Indonesia (untuk kepentingan nasabah saat ini dibatasi mulai pukul06.30 - 16.30 WIB). Adapun jam pelayanan pada masing-masing bank bergantung kondisi dan standar bank masingmasing. Apabila nasabah memberi instruksi kepada bank untuk melakukan transfer dana melalui Sistem BI-RTGS dalam jam pelayanan bank, maka 18
  • 19. ketentuan Bank Indonesia menjamin bahwa dana tersebut akan diterima oleh Nasabah penerima paling lambat pada hari itu juga. Sedangkan jika nasabah memberi instruksi untuk melakukan transfer dana melalui Sistem BI-RTGS setelah jam pelayanan bank, maka paling lambat dana akan diterima oleh Nasabah penerima paling lambat pada hari kerja berikutnya. 19
  • 20. BAB 3 PENUTUP A. KESIMPULAN Bank sentral di berbagai negara bermula dari bank komersial, yang berkembang menjadi bank sirkulasi dan kemudian menjadi bank sentral yang modern dengan tujuan yang fokus dan independen. Misi Bank Indonesia adalah mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah melalui pemeliharaan kestabilan moneter dan sistem keuangan untuk mendukung pembangunan nasional yang berkesinambungan. Sedangkan visinya adalah menjadi bank sentral yang kredibel secara nasional maupun internasional melalui penguatan nilai-nilai strategis serta pencapaian inflasi yang rendah dan stabil. Guna mencapai visi dan misi tersebut, salah satu aktivitas Bank Indonesia selaku otoritas sistem pembayaran adalah memperlancar kegiatan sistem pembayaran dengan paper based di Indonesia melalui penyediaan mekanisme pembayaran Kliring dalam Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia (SKNBI) dan Real Time Gross Settlement (RTGS). B. SARAN Kepada Bank Indonesia, agar terus meningkatkan kualitas dan melaksanakan fungsi dan perannya dalam mendukung pembangunan nasional secara maksimal. 20