SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  18
Pemecahan
Masalah Filsafat.
Pengertian Agama
dan Budaya.
Oleh : 1. Kukoh Santoso (1412170001)
2. Adhi Setyo Wibisono (1412170041)
Filsafat
???
Pengertian Filsafat dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia, adalah 1) Pengetahuan dan penyelidikan
dengan akal budi mengenai hakikat segala yang
ada, sebab, asal, dan hukumnya, 2) Teori yang
mendasari alam pikiran atau suatu kegiatan atau
juga berarti ilmu yang berintikan logika, estetika,
metafisika dan epistemologi.
Pemecahan mesalah melalui filsafat berarti
masalah tersebut diselesaikan menggunakan
akal pikiran (berpikir).
Dalam ajaran islam akal adalah potensi luar
biasa yang dianugrahkan Allah kepada manusia,
karena dengan adanya akal manusia memperoleh
pengetahuan tentang berbagai hal. Dengan
akalnya manusia dapat membedakan mana yang
benar dan mana yanag salah, mana yang baik
dan mana yang buruk, mana yang
menyelamatkan mana yang menyesatkan,
mengetahui rahasia hidup dan kehidupan serta
seterusnya.
?????
Berdasarkan dalil-dalil rasional (aqli) dan referensial
(naqli), domain aktifitas dan kinerja akal terbentang
pada wilayah seluruh makhluk, fenomena-fenomena
alam natural, hukum-hukum syariat dan pengenalan
Tuhan secara global; artinya akal manusia tidak
kuasa mengenal Dzat Tuhan dan mencerapnya
(secara detil); lantaran setiap fenomena karena
sifatnya yang tercipta dan hadits maka ia mustahil
menjadi tidak terbatas dan unlimited. Akal manusia
laksana fenomena dan merupakan makhluk Tuhan,
karena itu ia terbatas dan yang terbatas tidak
mampu mengenal yang tidak terbatas.
?????
Islam menggariskan banyak syariat untuk menjaga dan
mengembangkan akal, seperti:
 Mengharamkan apapun yang dapat menghilangkan akal, baik
makanan, minuman, ataupun tindakan. Juga memberikan
hukuman khusus berupa cambuk, bagi mereka yang sengaja
makan atau minum apapun yang memabukkan.
 Memasukkan akal dalam lima hal primer yang harus dijaga dalam
syarîat Islam, yakni: agama, jiwa, keturunan, akal dan harta.
 Menjadikannya sebagai syarat utama taklîf (kewajiban dalam
syariat). Oleh karena itu, ada batasan baligh, karena orang yang
belum baligh biasanya kurang sempurna akalnyA. Oleh karena itu
pula, semua orang yang hilang akalnya, bebas atau gugur
kewajibannya menjalankan syariat.
KEUATAMAAN AKAL
 Menganjurkan, bahkan mewajibkan umatnya untuk belajar. Lalu
memberikan derajat yang tinggi bagi mereka yang berilmu dan
mengamalkan ilmunya.
 Melarang umatnya membaca bacaan atau mendengarkan
perkataan-perkataan, yang dapat menyesatkannya dari
pemahaman yang benar.
KEUATAMAAN AKAL (lanjutan)
Betapa pun jenius dan tingginya kemampuan akal, tetap saja
ia merupakan salah satu dari kekuatan manusia. Dan tidak bisa kita
pungkiri bahwa semua kekuatan manusia pasti memiliki batasan dan
titik lemah. Tidak lain, itu disebabkan karena sumber kekuatannya
adalah makhluk yang lemah, dan sumber yang lemah, tentu akan
menghasilkan sesuatu yang ada lemahnya pula.
ILMU LEBIH TINGGI DARIPADA AKAL (AKAL MEMBUTUHKAN WAHYU).
Diantara bukti adanya titik lemah pada akal manusia, adalah
adanya banyak hakekat yang tidak bisa dijelaskan olehnya, seperti:
hakekat ruh, mimpi, jin, mukjizat, karamah, dan masih banyak lagi.
Belum lagi, seringnya kita dapati adanya perubahan pada hasil
penelitiannya; dahulu berkesimpulan dunia ini datar, lalu muncul teori
bulat, lalu muncul teori lonjong. Dahulu mengatakan minyak bumi
adalah sumber energi tak terbarukan, lalu muncul teori sebaliknya.
Dahulu mengatakan matahari mengitari bumi, lalu muncul teori
sebaliknya, dan begitu seterusnya.
ILMU LEBIH TINGGI DARIPADA AKAL
(AKAL MEMBUTUHKAN WAHYU). lanjutan
Kenyataan ini menunjukkan, bahwa akal tidak layak dijadikan
sebagai sandaran untuk menetapkan kebenaran hakiki. Apabila ada
sumber kebenaran hakiki yang diwahyukan, maka itulah yang harus
dikedepankan, sedangkan akal diberi ruang untuk memahami dan
menerima dengan apa adanya.
Oleh karenanya, Islam memberi ruang khusus bagi akal, ia
hanya boleh menganalisa sesuatu yang masih dalam batasan
jangkauannya, ia tidak boleh melewati batasan tersebut, kecuali
dengan petunjuk nash-nash yang diwahyukan.
Diantara beberapa hal, yang kita tidak boleh mengedepankan akal
dalam membahasnya adalah:
1. Hal-hal yang berhubungan dengan akidah dan perkara-perkara ghaib.
Seperti menetapkan atau menafikan Nama dan Sifat Allâh Azza wa
Jalla , surga dan neraka, nikmat dan siksa kubur, jin dan setan,
malaikat, keadaan hari kiamat, dan lain-lain.
2. Dasar-dasar akhlak dan adab yang tidak bertentangan dengan
syarîat, seperti adab makan dan minum, adab buang hajat, akhlak
terhadap orang tua, sesama, dan anak kecil, dan lain-lain.
3. Ajaran syarîat Islam, terutama dalam masalah ibadah, seperti
menetapkan atau menafikan syariat shalat, zakat, puasa, haji, jihâd,
dan lain-lain.
Dalam perkara-perkara ini, memang dibutuhkan akal untuk
memahami, merenungi, dan menyimpulkan suatu hukum dari
dalil, tapi akal tidak boleh keluar dari dalil yang ada, ia tidak
boleh menentangnya, ataupun mengada-ada.
Adapun yang berhubungan dengan alam semesta yang
kasat-mata, maka itulah lautan luas yang diberikan kepada akal
manusia untuk terus menganalisa dan meneliti, terus menemukan
dan mengolahnya.
PENGERTIAN AGAMA DAN BUDAYA
Agama menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah
sistem yang mengatur tata keimanan (kepercayaan)
dan peribadatan kepada Tuhan Yang Mahakuasa serta
tata kaidah yang berhubungan dengan pergaulan
manusia dan manusia serta lingkungannya.
Pengertian Agama
Kata "agama" berasal dari bahasa Sansekerta āgama yang berarti
"tradisi". Sedangkan kata lain untuk menyatakan konsep ini adalah religi
yang berasal dari bahasa Latin religio dan berakar pada kata kerja re-
ligare yang berarti "mengikat kembali". Maksudnya dengan berreligi,
seseorang mengikat dirinya kepada Tuhan.
Agama atau religi adalah “hubungan antara manusia dengan
yang Maha Kuasa, dihayati sebagai hakikat bersifat gaib, hubungan
mana menyatakan diri dalam bentuk kultus serta ritus dan sikap
hidup berdasarkan doktrin tertentu.” Dalam tataran empiris, agama
terdiri dari beberapa unsur pokok, yaitu system kepercayaan kepada
Tuhan, sistem aturan dalam kitab suci, sistem ritual, dan symbol-simbol
agama yang bersifat kebendaan. Semua itu berfungsi sebagai unsur-
unsur empiris atau nyata sebuah agama.
Pengertian Agama (lanjutan)
Pengertian Budaya
Kebudayaan merupakan kata jadian dari kata-kata dasar
budaya. Budaya berasal dari budi-daya yang asal muasalnya dari
bahasa sansenketa yang dalam arti bahasa Indonesia adalah “ daya
budi”. Oleh karena itu budaya secara harfiah hal-hal yang berkitan
dengan fikiran dan hasil dari tenaga pikiran tersebut. Akal adalah
sumber budaya ; apapun yang menjadi buah berpikir masuk dalam
lingkup kebudayaan. Karena setiap manusia berakal, budaya identik
dengan manusia, sekaligus membedakannya dengan makhluk hidup
yang lain.
Atau secara umum budaya dapat diartikan sebagai adat
istiadat.
Antara agama dan budaya keduanya sama-sama melekat pada
diri seorang beragama dan didalamnya sama-sama terdapat
keterlibatan akal dan pikiran. Dari aspek keyakinan maupun aspek
ibadah formal, praktik agama akan selalu bersamaan dan bahkan
berinteraksi dengan budaya. Kebudayaan sangat berperan penting di
dalam terbentuknya sebuah praktik keagamaan bagi seseorang atau
masyarakat. Tidak hanya melahirkan bermacam-macam agama ,
kebudayaan inilah yang juga mempunyai andil besar bagi terbentuknya
aneka ragam praktik beragama dalam satu payung agama yang sama.
Dalam kenyataan dua atau lebih oramg dengan agama yang sama
belum tentu mempunyai praktik atau cara pengalaman agama,
khususnya ritual, yang sama. Keragaman cara beribadah dalam satu
komunitas agama ini mudah kita dapati dalam setiap masyarakat,
dengan terbentuknya macam-macam kelompok agama.
Hubungan Antara Agama & Budaya
Matur Thank You
METAFISIKA :
Ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan hal-hal yang
nonfisik atau tidak kelihatan.
ESTETIKA :
1 cabang filsafat yang menelaah dan membahas tentang seni
dan keindahan serta tanggapan manusia
terhadapnya; 2 kepekaan terhadap seni dan keindahan
EPISTEMOLOGI :
Cabang ilmu filsafat tentang dasar-dasar dan batas-batas
pengetahuan

Contenu connexe

Tendances

Hubungan ilmu kalam dengan filsafat islam
Hubungan ilmu kalam dengan filsafat islamHubungan ilmu kalam dengan filsafat islam
Hubungan ilmu kalam dengan filsafat islam
Yandra Helira
 
Hubungan tasawuf-ilmu-kalam-filsafat
Hubungan tasawuf-ilmu-kalam-filsafatHubungan tasawuf-ilmu-kalam-filsafat
Hubungan tasawuf-ilmu-kalam-filsafat
Evan Farhan
 
Hubungan tasawuf dengan ilmu kalam
Hubungan tasawuf dengan ilmu kalamHubungan tasawuf dengan ilmu kalam
Hubungan tasawuf dengan ilmu kalam
Jum Sardie
 
Komunikasi spiritual dalam islam
Komunikasi spiritual dalam islamKomunikasi spiritual dalam islam
Komunikasi spiritual dalam islam
Ilham Surahmin
 
Hubungan ilmu kalam, filsafat dan tasawuf
Hubungan ilmu kalam, filsafat dan tasawufHubungan ilmu kalam, filsafat dan tasawuf
Hubungan ilmu kalam, filsafat dan tasawuf
M Danial
 
Ilmu+gaib+islam+kejawen
Ilmu+gaib+islam+kejawenIlmu+gaib+islam+kejawen
Ilmu+gaib+islam+kejawen
radikalzen
 

Tendances (19)

Pai 3 kebutuhan agama 2003
Pai 3  kebutuhan agama 2003Pai 3  kebutuhan agama 2003
Pai 3 kebutuhan agama 2003
 
Hubungan ilmu kalam dengan filsafat islam
Hubungan ilmu kalam dengan filsafat islamHubungan ilmu kalam dengan filsafat islam
Hubungan ilmu kalam dengan filsafat islam
 
Melani eka sari agama-hakikat agama kelompok 3
Melani eka sari agama-hakikat agama kelompok 3Melani eka sari agama-hakikat agama kelompok 3
Melani eka sari agama-hakikat agama kelompok 3
 
Hubungan tasawuf-ilmu-kalam-filsafat
Hubungan tasawuf-ilmu-kalam-filsafatHubungan tasawuf-ilmu-kalam-filsafat
Hubungan tasawuf-ilmu-kalam-filsafat
 
Ibnu ‘arabi
Ibnu ‘arabiIbnu ‘arabi
Ibnu ‘arabi
 
Hubungan tasawuf dengan ilmu kalam
Hubungan tasawuf dengan ilmu kalamHubungan tasawuf dengan ilmu kalam
Hubungan tasawuf dengan ilmu kalam
 
91465917 makalah
91465917 makalah91465917 makalah
91465917 makalah
 
Komunikasi spiritual dalam islam
Komunikasi spiritual dalam islamKomunikasi spiritual dalam islam
Komunikasi spiritual dalam islam
 
Hubungan ilmu kalam, filsafat dan tasawuf
Hubungan ilmu kalam, filsafat dan tasawufHubungan ilmu kalam, filsafat dan tasawuf
Hubungan ilmu kalam, filsafat dan tasawuf
 
Akidah
AkidahAkidah
Akidah
 
Tauhid, Al-Qur’an&Hadits, Generasi Terbaik dan Salafussalih, Berbagi, Keadila...
Tauhid, Al-Qur’an&Hadits, Generasi Terbaik dan Salafussalih, Berbagi, Keadila...Tauhid, Al-Qur’an&Hadits, Generasi Terbaik dan Salafussalih, Berbagi, Keadila...
Tauhid, Al-Qur’an&Hadits, Generasi Terbaik dan Salafussalih, Berbagi, Keadila...
 
Ilmu+gaib+islam+kejawen
Ilmu+gaib+islam+kejawenIlmu+gaib+islam+kejawen
Ilmu+gaib+islam+kejawen
 
Pengertian msi
Pengertian msiPengertian msi
Pengertian msi
 
Kwn bab2 kel9_akt2
Kwn bab2 kel9_akt2Kwn bab2 kel9_akt2
Kwn bab2 kel9_akt2
 
Modul 11 kb 1
Modul 11 kb 1Modul 11 kb 1
Modul 11 kb 1
 
Bagaimana manusia bertuhan-- materi kuliah agama islam
Bagaimana manusia bertuhan-- materi kuliah agama islamBagaimana manusia bertuhan-- materi kuliah agama islam
Bagaimana manusia bertuhan-- materi kuliah agama islam
 
Ilmu Pendidikan Islam
Ilmu Pendidikan IslamIlmu Pendidikan Islam
Ilmu Pendidikan Islam
 
Tahapan tasawuf
Tahapan tasawufTahapan tasawuf
Tahapan tasawuf
 
Makalah filsafat ilmu
Makalah filsafat ilmuMakalah filsafat ilmu
Makalah filsafat ilmu
 

Similaire à Filsafat

Filsafat 2
Filsafat 2Filsafat 2
Filsafat 2
rhika
 
Hubungan ilmu, agama dn filsafat
Hubungan ilmu, agama dn filsafatHubungan ilmu, agama dn filsafat
Hubungan ilmu, agama dn filsafat
Susi Yanti
 
8. BAB 7- PENGHAYATAN BUDAYA ILMU DAN PENDIDIKAN.pptx
8. BAB 7- PENGHAYATAN BUDAYA ILMU DAN PENDIDIKAN.pptx8. BAB 7- PENGHAYATAN BUDAYA ILMU DAN PENDIDIKAN.pptx
8. BAB 7- PENGHAYATAN BUDAYA ILMU DAN PENDIDIKAN.pptx
NabilaZaid1
 
Pemikiran dan Perbandingan Para Filosof Muslim_Kelas A farmasi.pptx
Pemikiran dan Perbandingan Para Filosof Muslim_Kelas A farmasi.pptxPemikiran dan Perbandingan Para Filosof Muslim_Kelas A farmasi.pptx
Pemikiran dan Perbandingan Para Filosof Muslim_Kelas A farmasi.pptx
Niaepa
 

Similaire à Filsafat (20)

Filsafat 2
Filsafat 2Filsafat 2
Filsafat 2
 
Hubungan ilmu, agama dn filsafat
Hubungan ilmu, agama dn filsafatHubungan ilmu, agama dn filsafat
Hubungan ilmu, agama dn filsafat
 
Filsafat ilmu
Filsafat ilmuFilsafat ilmu
Filsafat ilmu
 
UICI 2022 -Bab 01 manusia dan ilmu (nota)
UICI 2022 -Bab 01 manusia dan ilmu (nota)UICI 2022 -Bab 01 manusia dan ilmu (nota)
UICI 2022 -Bab 01 manusia dan ilmu (nota)
 
aliran aliran dalam tasawuf
aliran aliran dalam tasawufaliran aliran dalam tasawuf
aliran aliran dalam tasawuf
 
Kelompok 2
Kelompok 2Kelompok 2
Kelompok 2
 
Hubungan filsafat,ilmu pengetahuan dan agama
Hubungan filsafat,ilmu pengetahuan dan agamaHubungan filsafat,ilmu pengetahuan dan agama
Hubungan filsafat,ilmu pengetahuan dan agama
 
Kel 1 Pengantar Filsafat Ilmu.pptx
Kel 1 Pengantar Filsafat Ilmu.pptxKel 1 Pengantar Filsafat Ilmu.pptx
Kel 1 Pengantar Filsafat Ilmu.pptx
 
MKLH _AGAMA PERSPEKTIF OTAK.pdf
MKLH _AGAMA PERSPEKTIF OTAK.pdfMKLH _AGAMA PERSPEKTIF OTAK.pdf
MKLH _AGAMA PERSPEKTIF OTAK.pdf
 
MKLH _AGAMA PERSPEKTIF OTAK.pdf
MKLH _AGAMA PERSPEKTIF OTAK.pdfMKLH _AGAMA PERSPEKTIF OTAK.pdf
MKLH _AGAMA PERSPEKTIF OTAK.pdf
 
MKLH _AGAMA PERSPEKTIF OTAK.docx
MKLH _AGAMA PERSPEKTIF OTAK.docxMKLH _AGAMA PERSPEKTIF OTAK.docx
MKLH _AGAMA PERSPEKTIF OTAK.docx
 
Pendidikan Agama ISlam "Mengenal Bagaimana Manusia Bertuhan "
Pendidikan Agama ISlam "Mengenal Bagaimana Manusia Bertuhan "Pendidikan Agama ISlam "Mengenal Bagaimana Manusia Bertuhan "
Pendidikan Agama ISlam "Mengenal Bagaimana Manusia Bertuhan "
 
Bbm nota
Bbm notaBbm nota
Bbm nota
 
8. BAB 7- PENGHAYATAN BUDAYA ILMU DAN PENDIDIKAN.pptx
8. BAB 7- PENGHAYATAN BUDAYA ILMU DAN PENDIDIKAN.pptx8. BAB 7- PENGHAYATAN BUDAYA ILMU DAN PENDIDIKAN.pptx
8. BAB 7- PENGHAYATAN BUDAYA ILMU DAN PENDIDIKAN.pptx
 
Pemikiran dan Perbandingan Para Filosof Muslim_Kelas A farmasi.pptx
Pemikiran dan Perbandingan Para Filosof Muslim_Kelas A farmasi.pptxPemikiran dan Perbandingan Para Filosof Muslim_Kelas A farmasi.pptx
Pemikiran dan Perbandingan Para Filosof Muslim_Kelas A farmasi.pptx
 
Filsafat Ilmu
Filsafat IlmuFilsafat Ilmu
Filsafat Ilmu
 
filsafat
filsafatfilsafat
filsafat
 
Filsafat hukum islam
Filsafat hukum islamFilsafat hukum islam
Filsafat hukum islam
 
Islam dan Teknologi yang berkembang di indonesia
Islam dan Teknologi yang berkembang di indonesiaIslam dan Teknologi yang berkembang di indonesia
Islam dan Teknologi yang berkembang di indonesia
 
Etika Bisnis Untuk UKM
Etika Bisnis Untuk UKMEtika Bisnis Untuk UKM
Etika Bisnis Untuk UKM
 

Plus de abi sukron

Plus de abi sukron (8)

Fungsi dan Peran Agama Dalam Masyarakat.pptx
Fungsi dan Peran Agama Dalam Masyarakat.pptxFungsi dan Peran Agama Dalam Masyarakat.pptx
Fungsi dan Peran Agama Dalam Masyarakat.pptx
 
MPLS masa pengenalan lingkungan sekolh.pptx
MPLS masa pengenalan lingkungan sekolh.pptxMPLS masa pengenalan lingkungan sekolh.pptx
MPLS masa pengenalan lingkungan sekolh.pptx
 
TUGAS PPT TENTANG WORKSHOP EQUIPMET KELOMPOK 7.pptx
TUGAS PPT TENTANG WORKSHOP EQUIPMET KELOMPOK 7.pptxTUGAS PPT TENTANG WORKSHOP EQUIPMET KELOMPOK 7.pptx
TUGAS PPT TENTANG WORKSHOP EQUIPMET KELOMPOK 7.pptx
 
Materi kepemimpinan.pptx
Materi kepemimpinan.pptxMateri kepemimpinan.pptx
Materi kepemimpinan.pptx
 
BJU_Umum Metode Statistik.pdf
BJU_Umum Metode Statistik.pdfBJU_Umum Metode Statistik.pdf
BJU_Umum Metode Statistik.pdf
 
SURAT PERMOHNAN DORAS.pdf
SURAT PERMOHNAN DORAS.pdfSURAT PERMOHNAN DORAS.pdf
SURAT PERMOHNAN DORAS.pdf
 
Konfigurasi vpn server
Konfigurasi vpn serverKonfigurasi vpn server
Konfigurasi vpn server
 
Filsafat
FilsafatFilsafat
Filsafat
 

Dernier

Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
NurindahSetyawati1
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
ssuser35630b
 
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajaraksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
HafidRanggasi
 

Dernier (20)

2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajaraksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
 

Filsafat

  • 1. Pemecahan Masalah Filsafat. Pengertian Agama dan Budaya. Oleh : 1. Kukoh Santoso (1412170001) 2. Adhi Setyo Wibisono (1412170041)
  • 2. Filsafat ??? Pengertian Filsafat dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, adalah 1) Pengetahuan dan penyelidikan dengan akal budi mengenai hakikat segala yang ada, sebab, asal, dan hukumnya, 2) Teori yang mendasari alam pikiran atau suatu kegiatan atau juga berarti ilmu yang berintikan logika, estetika, metafisika dan epistemologi.
  • 3. Pemecahan mesalah melalui filsafat berarti masalah tersebut diselesaikan menggunakan akal pikiran (berpikir).
  • 4. Dalam ajaran islam akal adalah potensi luar biasa yang dianugrahkan Allah kepada manusia, karena dengan adanya akal manusia memperoleh pengetahuan tentang berbagai hal. Dengan akalnya manusia dapat membedakan mana yang benar dan mana yanag salah, mana yang baik dan mana yang buruk, mana yang menyelamatkan mana yang menyesatkan, mengetahui rahasia hidup dan kehidupan serta seterusnya. ?????
  • 5. Berdasarkan dalil-dalil rasional (aqli) dan referensial (naqli), domain aktifitas dan kinerja akal terbentang pada wilayah seluruh makhluk, fenomena-fenomena alam natural, hukum-hukum syariat dan pengenalan Tuhan secara global; artinya akal manusia tidak kuasa mengenal Dzat Tuhan dan mencerapnya (secara detil); lantaran setiap fenomena karena sifatnya yang tercipta dan hadits maka ia mustahil menjadi tidak terbatas dan unlimited. Akal manusia laksana fenomena dan merupakan makhluk Tuhan, karena itu ia terbatas dan yang terbatas tidak mampu mengenal yang tidak terbatas. ?????
  • 6. Islam menggariskan banyak syariat untuk menjaga dan mengembangkan akal, seperti:  Mengharamkan apapun yang dapat menghilangkan akal, baik makanan, minuman, ataupun tindakan. Juga memberikan hukuman khusus berupa cambuk, bagi mereka yang sengaja makan atau minum apapun yang memabukkan.  Memasukkan akal dalam lima hal primer yang harus dijaga dalam syarîat Islam, yakni: agama, jiwa, keturunan, akal dan harta.  Menjadikannya sebagai syarat utama taklîf (kewajiban dalam syariat). Oleh karena itu, ada batasan baligh, karena orang yang belum baligh biasanya kurang sempurna akalnyA. Oleh karena itu pula, semua orang yang hilang akalnya, bebas atau gugur kewajibannya menjalankan syariat. KEUATAMAAN AKAL
  • 7.  Menganjurkan, bahkan mewajibkan umatnya untuk belajar. Lalu memberikan derajat yang tinggi bagi mereka yang berilmu dan mengamalkan ilmunya.  Melarang umatnya membaca bacaan atau mendengarkan perkataan-perkataan, yang dapat menyesatkannya dari pemahaman yang benar. KEUATAMAAN AKAL (lanjutan)
  • 8. Betapa pun jenius dan tingginya kemampuan akal, tetap saja ia merupakan salah satu dari kekuatan manusia. Dan tidak bisa kita pungkiri bahwa semua kekuatan manusia pasti memiliki batasan dan titik lemah. Tidak lain, itu disebabkan karena sumber kekuatannya adalah makhluk yang lemah, dan sumber yang lemah, tentu akan menghasilkan sesuatu yang ada lemahnya pula. ILMU LEBIH TINGGI DARIPADA AKAL (AKAL MEMBUTUHKAN WAHYU). Diantara bukti adanya titik lemah pada akal manusia, adalah adanya banyak hakekat yang tidak bisa dijelaskan olehnya, seperti: hakekat ruh, mimpi, jin, mukjizat, karamah, dan masih banyak lagi. Belum lagi, seringnya kita dapati adanya perubahan pada hasil penelitiannya; dahulu berkesimpulan dunia ini datar, lalu muncul teori bulat, lalu muncul teori lonjong. Dahulu mengatakan minyak bumi adalah sumber energi tak terbarukan, lalu muncul teori sebaliknya. Dahulu mengatakan matahari mengitari bumi, lalu muncul teori sebaliknya, dan begitu seterusnya.
  • 9. ILMU LEBIH TINGGI DARIPADA AKAL (AKAL MEMBUTUHKAN WAHYU). lanjutan Kenyataan ini menunjukkan, bahwa akal tidak layak dijadikan sebagai sandaran untuk menetapkan kebenaran hakiki. Apabila ada sumber kebenaran hakiki yang diwahyukan, maka itulah yang harus dikedepankan, sedangkan akal diberi ruang untuk memahami dan menerima dengan apa adanya. Oleh karenanya, Islam memberi ruang khusus bagi akal, ia hanya boleh menganalisa sesuatu yang masih dalam batasan jangkauannya, ia tidak boleh melewati batasan tersebut, kecuali dengan petunjuk nash-nash yang diwahyukan.
  • 10. Diantara beberapa hal, yang kita tidak boleh mengedepankan akal dalam membahasnya adalah: 1. Hal-hal yang berhubungan dengan akidah dan perkara-perkara ghaib. Seperti menetapkan atau menafikan Nama dan Sifat Allâh Azza wa Jalla , surga dan neraka, nikmat dan siksa kubur, jin dan setan, malaikat, keadaan hari kiamat, dan lain-lain. 2. Dasar-dasar akhlak dan adab yang tidak bertentangan dengan syarîat, seperti adab makan dan minum, adab buang hajat, akhlak terhadap orang tua, sesama, dan anak kecil, dan lain-lain. 3. Ajaran syarîat Islam, terutama dalam masalah ibadah, seperti menetapkan atau menafikan syariat shalat, zakat, puasa, haji, jihâd, dan lain-lain.
  • 11. Dalam perkara-perkara ini, memang dibutuhkan akal untuk memahami, merenungi, dan menyimpulkan suatu hukum dari dalil, tapi akal tidak boleh keluar dari dalil yang ada, ia tidak boleh menentangnya, ataupun mengada-ada. Adapun yang berhubungan dengan alam semesta yang kasat-mata, maka itulah lautan luas yang diberikan kepada akal manusia untuk terus menganalisa dan meneliti, terus menemukan dan mengolahnya.
  • 13. Agama menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah sistem yang mengatur tata keimanan (kepercayaan) dan peribadatan kepada Tuhan Yang Mahakuasa serta tata kaidah yang berhubungan dengan pergaulan manusia dan manusia serta lingkungannya. Pengertian Agama
  • 14. Kata "agama" berasal dari bahasa Sansekerta āgama yang berarti "tradisi". Sedangkan kata lain untuk menyatakan konsep ini adalah religi yang berasal dari bahasa Latin religio dan berakar pada kata kerja re- ligare yang berarti "mengikat kembali". Maksudnya dengan berreligi, seseorang mengikat dirinya kepada Tuhan. Agama atau religi adalah “hubungan antara manusia dengan yang Maha Kuasa, dihayati sebagai hakikat bersifat gaib, hubungan mana menyatakan diri dalam bentuk kultus serta ritus dan sikap hidup berdasarkan doktrin tertentu.” Dalam tataran empiris, agama terdiri dari beberapa unsur pokok, yaitu system kepercayaan kepada Tuhan, sistem aturan dalam kitab suci, sistem ritual, dan symbol-simbol agama yang bersifat kebendaan. Semua itu berfungsi sebagai unsur- unsur empiris atau nyata sebuah agama. Pengertian Agama (lanjutan)
  • 15. Pengertian Budaya Kebudayaan merupakan kata jadian dari kata-kata dasar budaya. Budaya berasal dari budi-daya yang asal muasalnya dari bahasa sansenketa yang dalam arti bahasa Indonesia adalah “ daya budi”. Oleh karena itu budaya secara harfiah hal-hal yang berkitan dengan fikiran dan hasil dari tenaga pikiran tersebut. Akal adalah sumber budaya ; apapun yang menjadi buah berpikir masuk dalam lingkup kebudayaan. Karena setiap manusia berakal, budaya identik dengan manusia, sekaligus membedakannya dengan makhluk hidup yang lain. Atau secara umum budaya dapat diartikan sebagai adat istiadat.
  • 16. Antara agama dan budaya keduanya sama-sama melekat pada diri seorang beragama dan didalamnya sama-sama terdapat keterlibatan akal dan pikiran. Dari aspek keyakinan maupun aspek ibadah formal, praktik agama akan selalu bersamaan dan bahkan berinteraksi dengan budaya. Kebudayaan sangat berperan penting di dalam terbentuknya sebuah praktik keagamaan bagi seseorang atau masyarakat. Tidak hanya melahirkan bermacam-macam agama , kebudayaan inilah yang juga mempunyai andil besar bagi terbentuknya aneka ragam praktik beragama dalam satu payung agama yang sama. Dalam kenyataan dua atau lebih oramg dengan agama yang sama belum tentu mempunyai praktik atau cara pengalaman agama, khususnya ritual, yang sama. Keragaman cara beribadah dalam satu komunitas agama ini mudah kita dapati dalam setiap masyarakat, dengan terbentuknya macam-macam kelompok agama. Hubungan Antara Agama & Budaya
  • 18. METAFISIKA : Ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan hal-hal yang nonfisik atau tidak kelihatan. ESTETIKA : 1 cabang filsafat yang menelaah dan membahas tentang seni dan keindahan serta tanggapan manusia terhadapnya; 2 kepekaan terhadap seni dan keindahan EPISTEMOLOGI : Cabang ilmu filsafat tentang dasar-dasar dan batas-batas pengetahuan