SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  7
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Rayap merupakan serangga yang hidup berkelompok dan memiliki sistem
kasta. Terdapat beberapa jenis rayap menurut tempat hidupnya yaitu rayap tanah,
pohon, subteran, dan rayap kayu. Perbedaan antara rayap tanah dan kayu adalah
tempat hidup rayap tersebut, pada rayap tanah hidup di tanah sedangkan rayap
kayu biasa hidup di kayu. Diantara kedua jenis rayap tersebut, rayap kayu
merupakan serangga yang sangat merugikan bagi umat manusia. Serangga ini bisa
memakan perabot rumah tangga yang terbuat dari kayu. Umumnya serangan rayap
kayu tidak secara langsung dapat diketahui, Karena rayap ini bersarang di dalam
kayu dan memakan kayu perabotan atau kerangka rumah sehingga menimbulkan
banyak kerugian secara ekonomi.
Menurut data Suara Pembaruan, rayap hingga kini dikenal sebagai musuh
kayu yang menakutkan. Kerugian akibat serangan rayap pada kayu di Indonesia
setiap tahunnya mencapai sekitar Rp 250 miliar. Tidak hanya di Indonesia bahkan
di negara – negara lain seperti Malaysia. Kerugian negara itu mencapai 50 juta
ringgit Malaysia dan di dunia mencapai US$ 22 miliar. Pencegahan rayap kayu
sebenarnya dapat dilakukan dengan minyak tanah maupun oli. Namun hal tersebut
dirasa masih kurang efektif mengingat harga minyak yang terlalu tinggi. Jika
serangan rayap kayu tidak ditangani secara serius dapat menambah kerugian dan
kerusakan bangunan.
Indonesia merupakan negara yang kaya dengan berbagai jenis tanaman.
Tanaman yang belum banyak dimanfaatkan adalah tanaman dengan nama Mimba.
Tanaman mimba termasuk ke dalam anggota famili Meliacea. Tanaman ini
merupakan tanaman tahunan yang berbentuk pohon dan dapat mancapai
ketinggian 20 m. Bunga mimba berukuran kecil berwarna keputih-putihan dan
berbau harum (Heyne, 1987). Dilihat dari segi kandungan kimianya, tanaman
mimba mengandung sembilan senyawa limonoid yang telah diindentifikasi
diantaranya adalah azadirachtin, meliantriol, salanin, nimbin dan nimbidin.
Azadirachtin dengan rumus kimia (C35H44O16) merupakan senyawa zat aktif yang
mengandung sekitar 17 komponen. Zat aktif ini dapat digunakan sebagai obat
pembasmi hama (Kardinan, 2002).
Berdasarkan fakta dilapangan dan kajian mengenai kandungan zat aktif
pada tanaman mimba, maka muncul ide kreatif untuk memanfaatkan tanaman
mimba sebagai obat pembasmi rayap kayu. Pemilihan daun mimba sebagai
insektisida alami karena kandungan zat aktif beracun diantaranya adalah
azadirachtin, salanin, meliantriol, nimbin dan nimbidin. Azadirachtin berperan
sebagai ecdyson blocker atau zat yang dapat menghambat kerja hormon ecdyson.
Hormon ini berfungsi sebagai metamorfosa serangga. Jika hormon ini terhambat
oleh azadirachtin, maka proses metamorfosa akan gagal dan serangga mengalami
kematian (Chiu, 1988). Proses pemanfaatan tanaman mimba menjadi obat
pembasmi serangga cukup dengan penumbukam daun mimba dan pencampuran
dengan air. Hasil pencampuran disemprorkan pada kayu yang terserang oleh
rayap.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas diperoleh permasalahan sebagai berikut:
a. Bagaimana cara membasmi rayap dengan tanaman mimba?
b. Bagaimana pengaruhnya terhadap tingkat kematian rayap?
c. Bagiamana efektifitas pembasmi rayap berbasis mimba dengan obat
pembasmi rayap lainnya?
1.3 Tujuan
Tujaun penelitian ini antara lain:
a. Mengetahui cara membasmi rayap dengan tanaman mimba?
b. Mengetahui pengaruhnya terhadap tingkat kematian rayap?
c. Mengetahui efektifitas pembasmi rayap berbasis mimba dengan obat
pembasmi rayap lainnya?
1.4 Urgensi Penelitian
Penelitian ini penting dilakukan karena sudah banyak kerugian akibat
serangan rayap pada kayu bangunan. Hal lain yang perlu dipertimbangkan adalah
minimnya penelitian dan pemanfaatan tanaman mimba. Sehingga hasil penelitian
ini nantinya dapat mengatasi serangan rayap kayu dan meningkatkan nilai
ekonomis tanaman mimba.
1.5 Luaran yang Diharapkan
Luaran yang diharapkan adalah publikasi dalam jurnal nasional dan
memberikan nilai tambah pada tanaman mimba sebagai alternatif pembasmi rayap
kayu yang ramah lingkungan.
1.6 Manfaat
Manfaat yang dapat diperoleh adalah informasi ilmiah kepada masyarakat dan
sivitas akademika mengenai pemanfaatan tanaman mimba sebagai obat pembasmi
rayap yang ramah lingkungan. Serta menambah kreativitas dan keterampilan
mahasiswa dalam mengembangkan soft skill di bidang penelitian dan
pengemabangan.
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Rayap Kayu
Rayap termasuk binatang Arthropoda, kelas insecta yang berasal dari ordo
isoptera (Bhs Yunani, "iso" berarti sama dan "ptera" berarti sayap) yang dalam
perkembangan hidupnya mengalami metamorphosa gradual atau bertahap (Huda,
2012). Rayap merupakan serangga yang hidup dalam kelompok sosial dengan
sistem kasta yang berkembang sempurna. Rayap dalam biologi merupakan
sekelompok hewan dalam salah satu ordo yaitu ordo Isoptera dan kelas Artropoda.
Ordo Isotera yang beranggotakan sekitar 2000 spesies dan di Indonesia telah
tercatat sekitar 200 jenis (spesies). Nama lain dari rayap adalah anai – anai, semut
putih, rangas, dan laron (yang bersayap) (Tarumingkeng, 2004).
Berikut ini merupakan gambar rayap:
Gambar 1. Rayap kayu
Rayap kayu kering, seperti Cryptotermes sp. (famili Kalotermitidae). Hidup dalam
kayu mati yang telah kering. Hama ini umum terdapat di rumah – rumah dan
perabot – perabot seperti meja, kursi, dan lemari. Tanda serangan rayap kayu
adalah terdapatnya butir – butir kecil berwarna kecoklatan yang sering berjatuhan
di lantai atau disekitar kayu yang dimakan oleh rayap. Rayap kayu tidak
berhubungan dengan tanah karana hidup dihabitat kering (Huda, 2012).
2.2 Tanaman Mimba
Tanaman mimba termasuk ke dalam anggota famili Meliacea. Tanaman ini
merupakan tanaman tahunan yang berbentuk pohon dan dapat mancapai
ketinggian 20 m. Daun mimba berupa daun majemuk, letak anak daun berhadapan
dengan jumlah 9-17, berwarna hijau, anak daun berujung runcing. Bunga mimba
berukuran kecil berwarna keputih-putihan dan berbau harum. Buah mimba berbiji
satu, buah muda berwarna hijau dan yang telah masak berwarna kekuningan
berbentuk lonjong, panjangnya antara lain 1.5 –2.0 cm (Heyne, 1987).
Mimba dapat tumbuh baik di daerah panas dengan ketinggian 1-700 m
dari permukaan laut dan tahan cekaman air. Di daerah yang banyak hujan bagian
vegetatif sangat subur, tetapi sulit untuk menghasilkan biji (generatif) (Kardinan,
2002). Berikut ini merupakan gambar daun mimba:
Gambar 2. Tanaman mimba
2.3 Potensi Tanaman Mimba sebagai Insektisida
Tanaman mimba hidup tersebar di daerah beriklim tropis seperti Asia dan
Afrika. Di Indonesia, tanaman mimba tersebar secara luas di sepanjang pantai
utara Pulau Jawa dan Bali (Sastrodihardjo dan Aditya, 1990). Selain sebagai
bahan pestisida, mimba seringkali digunakan sebagai obat penyakit kulit dan
tonikum. Selain itu juga bisa digunakan sebagai obat untuk penyakit-penyakit
seperti kencing manis, disentri, malaria, masuk angin, eksim, ketombe, kanker
lever dan jerawat. Di negara Thailand, daun mimba yang masih muda digunakan
sebagai sayuran (Kardinan, 2002).
Pemilihan daun mimba sebagai insektisida alami tentu karena kandungan
zat-zat aktif yang beracun, diantaranya adalah azadirachtin, salanin, meliantriol,
nimbin dan nimbidin. Azadirachtin berperan sebagai ecdyson blocker atau zat
yang dapat menghambat kerja hormon ecdyson. Hormon ini berfungsi sebagai
metamorfosa serangga. Jika hormon ini terhambat oleh azadirachtin, maka proses
metamorfosa akan gagal dan serangga mengalami kematian (Chiu, 1988).
Meliantriol berperan sebagai penghalau yang mengakibatkan serangga rayap
teracuni saat menghirup cairan daun mimba (Sudarmadji, 1991). Nimbin dan
nimbidin berperan sebagai anti mikro organisme seperti anti-virus, bakterisida,
fungisida sangat bermanfaat untuk digunakan dalam mengendalikan hama rayap
(Ruskin, 1993).
BAB 3. METODE PENELITIAN
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
DAFTAR PUSTAKA
Heyne, K. 1987. Tumbuhan Berguna Indonesia Jilid I. Terjemahan dari De
Nuttige Planten Van Indonesie, oleh Balitbang Kehutanan Jakarta. Jakrta:
Yayasan Sarana Wana Jaya.
Huda, Syamsul. 2012. Tugas Terstruktur Biologi Tanah Rayap. Surabaya:
Universitas Airlangga. [on line]. http://syamsulhuda-fst09.web.unair.ac.id.
Diakses pada 10 Oktober 2013.
Kardinan, A. 2002. Pestisida Nabati Ramuan dan Aplikasi. Jakarta: PT Penebar
Swadaya.
Ruskin. 1993. Pestisida Nabati. Ramuan Dan Aplikasi. P.T. Penebar Swadaya
Sastrodihardjo, S. dan Aditya, T. 1990. Bioactive Subtances From Neem
(Azadirachta indica A. Juss) With Pesticidal Properties. Di dalam :
Prosiding Seminar Hasil Penelitian Dalam Rangka Pemanfaatan Pestisida
Nabati. PAU-Ilmu Hayati, ITB, pp: 22
Sudarmadji, D. 1991. Mimba, insektisida alami. Trubus. Thn IV, no.44, hal 20-21.
Suara Pembaruan. 2012. Serangan Rayap Rugikan Indonesia Rp 250 miliar. [on
line]. http://www.suarapembaruan.com. Diakses pada 10 Oktober 2013.
Tarumingkeng, Rudi C. 2004. Biologi dan pengendalian Rayap Hama Bangunan
di Indonesia. Manajemen Deteriorasi Hasil Hutan. [on line].
http://www.rudyct.com/dethh/5_termite_biology_and_control.htm. Diakses
pada 10 Oktober 2013.
.

Contenu connexe

Tendances

PTPS : LIMBAH MEDIS
PTPS : LIMBAH MEDISPTPS : LIMBAH MEDIS
PTPS : LIMBAH MEDISJUHERAH
 
Bab vi studi desain epidemiologi
Bab vi studi desain epidemiologiBab vi studi desain epidemiologi
Bab vi studi desain epidemiologiNajMah Usman
 
Pelayanan Kesehatan
Pelayanan KesehatanPelayanan Kesehatan
Pelayanan KesehatanCsii M'py
 
Efek samping obat
Efek samping obat Efek samping obat
Efek samping obat Dedi Kun
 
Obat saluran pernafasan
Obat saluran pernafasan Obat saluran pernafasan
Obat saluran pernafasan Dedi Kun
 
makalah.docx
makalah.docxmakalah.docx
makalah.docxKPSRSUI
 
Prinsip kerja Obat
Prinsip kerja ObatPrinsip kerja Obat
Prinsip kerja ObatDokter Tekno
 
Toksikologi pertemuan 1
Toksikologi pertemuan 1Toksikologi pertemuan 1
Toksikologi pertemuan 1Agus Candra
 
sistem pelayanan kesehatan di indonesia
sistem pelayanan kesehatan di indonesiasistem pelayanan kesehatan di indonesia
sistem pelayanan kesehatan di indonesiarisdiana21
 
Pendahuluan Fitoterapi (1).pptx
Pendahuluan Fitoterapi (1).pptxPendahuluan Fitoterapi (1).pptx
Pendahuluan Fitoterapi (1).pptxKhoirunnisa397549
 
Perencanaan program penyuluhan kesehatan
Perencanaan program penyuluhan kesehatanPerencanaan program penyuluhan kesehatan
Perencanaan program penyuluhan kesehatanErulk Khaerul
 
Dokumentasi Pengkajian Keperawatan
Dokumentasi Pengkajian Keperawatan Dokumentasi Pengkajian Keperawatan
Dokumentasi Pengkajian Keperawatan Amalia Senja
 
Materi PPT M2KB2 - Anatomi Fisiologi
Materi PPT M2KB2  - Anatomi FisiologiMateri PPT M2KB2  - Anatomi Fisiologi
Materi PPT M2KB2 - Anatomi Fisiologippghybrid4
 
Pengaturan fungsi hormon seksual pada pria oleh hormon
Pengaturan fungsi hormon seksual pada pria oleh hormonPengaturan fungsi hormon seksual pada pria oleh hormon
Pengaturan fungsi hormon seksual pada pria oleh hormonSavira izati Putri
 
Peran perawat dalam pengobatan
Peran perawat dalam pengobatanPeran perawat dalam pengobatan
Peran perawat dalam pengobatanCahya
 
Leaflet cacingan
Leaflet cacinganLeaflet cacingan
Leaflet cacingandprastiani
 
Makalah sistem reproduksi pada manusia
Makalah sistem reproduksi pada manusiaMakalah sistem reproduksi pada manusia
Makalah sistem reproduksi pada manusiaSeptian Muna Barakati
 
Metabolisme protein (5)
Metabolisme protein (5)Metabolisme protein (5)
Metabolisme protein (5)adeputra93
 
011-12-PERENCANAAN-KEBUTUHAN-TENAGA-PERAWAT-20171.pptx
011-12-PERENCANAAN-KEBUTUHAN-TENAGA-PERAWAT-20171.pptx011-12-PERENCANAAN-KEBUTUHAN-TENAGA-PERAWAT-20171.pptx
011-12-PERENCANAAN-KEBUTUHAN-TENAGA-PERAWAT-20171.pptxCindery
 

Tendances (20)

PTPS : LIMBAH MEDIS
PTPS : LIMBAH MEDISPTPS : LIMBAH MEDIS
PTPS : LIMBAH MEDIS
 
Bab vi studi desain epidemiologi
Bab vi studi desain epidemiologiBab vi studi desain epidemiologi
Bab vi studi desain epidemiologi
 
Pelayanan Kesehatan
Pelayanan KesehatanPelayanan Kesehatan
Pelayanan Kesehatan
 
Efek samping obat
Efek samping obat Efek samping obat
Efek samping obat
 
Obat saluran pernafasan
Obat saluran pernafasan Obat saluran pernafasan
Obat saluran pernafasan
 
makalah.docx
makalah.docxmakalah.docx
makalah.docx
 
TOKSIKOLOGI
TOKSIKOLOGITOKSIKOLOGI
TOKSIKOLOGI
 
Prinsip kerja Obat
Prinsip kerja ObatPrinsip kerja Obat
Prinsip kerja Obat
 
Toksikologi pertemuan 1
Toksikologi pertemuan 1Toksikologi pertemuan 1
Toksikologi pertemuan 1
 
sistem pelayanan kesehatan di indonesia
sistem pelayanan kesehatan di indonesiasistem pelayanan kesehatan di indonesia
sistem pelayanan kesehatan di indonesia
 
Pendahuluan Fitoterapi (1).pptx
Pendahuluan Fitoterapi (1).pptxPendahuluan Fitoterapi (1).pptx
Pendahuluan Fitoterapi (1).pptx
 
Perencanaan program penyuluhan kesehatan
Perencanaan program penyuluhan kesehatanPerencanaan program penyuluhan kesehatan
Perencanaan program penyuluhan kesehatan
 
Dokumentasi Pengkajian Keperawatan
Dokumentasi Pengkajian Keperawatan Dokumentasi Pengkajian Keperawatan
Dokumentasi Pengkajian Keperawatan
 
Materi PPT M2KB2 - Anatomi Fisiologi
Materi PPT M2KB2  - Anatomi FisiologiMateri PPT M2KB2  - Anatomi Fisiologi
Materi PPT M2KB2 - Anatomi Fisiologi
 
Pengaturan fungsi hormon seksual pada pria oleh hormon
Pengaturan fungsi hormon seksual pada pria oleh hormonPengaturan fungsi hormon seksual pada pria oleh hormon
Pengaturan fungsi hormon seksual pada pria oleh hormon
 
Peran perawat dalam pengobatan
Peran perawat dalam pengobatanPeran perawat dalam pengobatan
Peran perawat dalam pengobatan
 
Leaflet cacingan
Leaflet cacinganLeaflet cacingan
Leaflet cacingan
 
Makalah sistem reproduksi pada manusia
Makalah sistem reproduksi pada manusiaMakalah sistem reproduksi pada manusia
Makalah sistem reproduksi pada manusia
 
Metabolisme protein (5)
Metabolisme protein (5)Metabolisme protein (5)
Metabolisme protein (5)
 
011-12-PERENCANAAN-KEBUTUHAN-TENAGA-PERAWAT-20171.pptx
011-12-PERENCANAAN-KEBUTUHAN-TENAGA-PERAWAT-20171.pptx011-12-PERENCANAAN-KEBUTUHAN-TENAGA-PERAWAT-20171.pptx
011-12-PERENCANAAN-KEBUTUHAN-TENAGA-PERAWAT-20171.pptx
 

Similaire à PKM Penelitian Rayap

DALISMAN STRUKTUR KOMUNITAS SERANGGAH TANAH.docx
DALISMAN STRUKTUR KOMUNITAS SERANGGAH TANAH.docxDALISMAN STRUKTUR KOMUNITAS SERANGGAH TANAH.docx
DALISMAN STRUKTUR KOMUNITAS SERANGGAH TANAH.docxDALISMAN2
 
Acara 2 PENGENALAN DAN PENGAMATAN SERANGAN HAMA
Acara 2 PENGENALAN DAN PENGAMATAN SERANGAN HAMAAcara 2 PENGENALAN DAN PENGAMATAN SERANGAN HAMA
Acara 2 PENGENALAN DAN PENGAMATAN SERANGAN HAMAAlfian Nopara Saifudin
 
Laporan Praktikum Kultur Jaringan Tumbuhan: Aklimatisasi Anggrek Dendrobium s...
Laporan Praktikum Kultur Jaringan Tumbuhan: Aklimatisasi Anggrek Dendrobium s...Laporan Praktikum Kultur Jaringan Tumbuhan: Aklimatisasi Anggrek Dendrobium s...
Laporan Praktikum Kultur Jaringan Tumbuhan: Aklimatisasi Anggrek Dendrobium s...UNESA
 
Chapter ii
Chapter iiChapter ii
Chapter iiGery XI
 
Kawalan serangga organik minyak neem semambu
Kawalan serangga organik   minyak neem semambuKawalan serangga organik   minyak neem semambu
Kawalan serangga organik minyak neem semambuHalimah Mahmod
 
Makalah Botani Farmasi: 7. Metabolit Sekunder Tumbuhan | Kelas: 2I | Dosen: Y...
Makalah Botani Farmasi: 7. Metabolit Sekunder Tumbuhan | Kelas: 2I | Dosen: Y...Makalah Botani Farmasi: 7. Metabolit Sekunder Tumbuhan | Kelas: 2I | Dosen: Y...
Makalah Botani Farmasi: 7. Metabolit Sekunder Tumbuhan | Kelas: 2I | Dosen: Y...Universitas Muslim Nusantara Al-Washliyah
 
Rangkuman PHPT.docx
Rangkuman PHPT.docxRangkuman PHPT.docx
Rangkuman PHPT.docxMutiana6
 
pestisida dan teknik aplikasi pest. hayati dan pest. nabati
pestisida dan teknik aplikasi pest. hayati dan pest. nabatipestisida dan teknik aplikasi pest. hayati dan pest. nabati
pestisida dan teknik aplikasi pest. hayati dan pest. nabatiEla Afellay
 
5 ely korlina-pengendalian hayatii
5 ely korlina-pengendalian hayatii5 ely korlina-pengendalian hayatii
5 ely korlina-pengendalian hayatiixie_yeuw_jack
 
Makalah gulma secara hayati
Makalah gulma secara hayatiMakalah gulma secara hayati
Makalah gulma secara hayatiWarnet Raha
 
Makalah gulma secara hayati
Makalah gulma secara hayatiMakalah gulma secara hayati
Makalah gulma secara hayatiWarnet Raha
 
Jenis tanaman fitoremediasi
Jenis tanaman fitoremediasiJenis tanaman fitoremediasi
Jenis tanaman fitoremediasiKeylala Hawkins
 

Similaire à PKM Penelitian Rayap (20)

DALISMAN STRUKTUR KOMUNITAS SERANGGAH TANAH.docx
DALISMAN STRUKTUR KOMUNITAS SERANGGAH TANAH.docxDALISMAN STRUKTUR KOMUNITAS SERANGGAH TANAH.docx
DALISMAN STRUKTUR KOMUNITAS SERANGGAH TANAH.docx
 
Acara 2 PENGENALAN DAN PENGAMATAN SERANGAN HAMA
Acara 2 PENGENALAN DAN PENGAMATAN SERANGAN HAMAAcara 2 PENGENALAN DAN PENGAMATAN SERANGAN HAMA
Acara 2 PENGENALAN DAN PENGAMATAN SERANGAN HAMA
 
BIOPESTISIDA
BIOPESTISIDABIOPESTISIDA
BIOPESTISIDA
 
BAB I (2).pdf
BAB I (2).pdfBAB I (2).pdf
BAB I (2).pdf
 
PESTISIDA nabati pada hama gudang
PESTISIDA nabati pada hama gudangPESTISIDA nabati pada hama gudang
PESTISIDA nabati pada hama gudang
 
Pengendalian Hayati
Pengendalian HayatiPengendalian Hayati
Pengendalian Hayati
 
Laporan Praktikum Kultur Jaringan Tumbuhan: Aklimatisasi Anggrek Dendrobium s...
Laporan Praktikum Kultur Jaringan Tumbuhan: Aklimatisasi Anggrek Dendrobium s...Laporan Praktikum Kultur Jaringan Tumbuhan: Aklimatisasi Anggrek Dendrobium s...
Laporan Praktikum Kultur Jaringan Tumbuhan: Aklimatisasi Anggrek Dendrobium s...
 
Ekologi Fauna Tanah.pptx
Ekologi Fauna Tanah.pptxEkologi Fauna Tanah.pptx
Ekologi Fauna Tanah.pptx
 
Laporanperjalanan oncet yg baru
Laporanperjalanan oncet yg baruLaporanperjalanan oncet yg baru
Laporanperjalanan oncet yg baru
 
Laporan pestisda
Laporan pestisdaLaporan pestisda
Laporan pestisda
 
Chapter ii
Chapter iiChapter ii
Chapter ii
 
Kawalan serangga organik minyak neem semambu
Kawalan serangga organik   minyak neem semambuKawalan serangga organik   minyak neem semambu
Kawalan serangga organik minyak neem semambu
 
Makalah Botani Farmasi: 7. Metabolit Sekunder Tumbuhan | Kelas: 2I | Dosen: Y...
Makalah Botani Farmasi: 7. Metabolit Sekunder Tumbuhan | Kelas: 2I | Dosen: Y...Makalah Botani Farmasi: 7. Metabolit Sekunder Tumbuhan | Kelas: 2I | Dosen: Y...
Makalah Botani Farmasi: 7. Metabolit Sekunder Tumbuhan | Kelas: 2I | Dosen: Y...
 
Rangkuman PHPT.docx
Rangkuman PHPT.docxRangkuman PHPT.docx
Rangkuman PHPT.docx
 
pestisida dan teknik aplikasi pest. hayati dan pest. nabati
pestisida dan teknik aplikasi pest. hayati dan pest. nabatipestisida dan teknik aplikasi pest. hayati dan pest. nabati
pestisida dan teknik aplikasi pest. hayati dan pest. nabati
 
5 ely korlina-pengendalian hayatii
5 ely korlina-pengendalian hayatii5 ely korlina-pengendalian hayatii
5 ely korlina-pengendalian hayatii
 
Makalah gulma secara hayati
Makalah gulma secara hayatiMakalah gulma secara hayati
Makalah gulma secara hayati
 
Makalah gulma secara hayati
Makalah gulma secara hayatiMakalah gulma secara hayati
Makalah gulma secara hayati
 
Makalah gulma secara hayati
Makalah gulma secara hayatiMakalah gulma secara hayati
Makalah gulma secara hayati
 
Jenis tanaman fitoremediasi
Jenis tanaman fitoremediasiJenis tanaman fitoremediasi
Jenis tanaman fitoremediasi
 

Dernier

Modul Ajar Sosiologi - Lembaga Sosial - Fase E.pdf
Modul Ajar Sosiologi - Lembaga Sosial - Fase E.pdfModul Ajar Sosiologi - Lembaga Sosial - Fase E.pdf
Modul Ajar Sosiologi - Lembaga Sosial - Fase E.pdfDianaRuswandari1
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA (PPKN) KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA (PPKN) KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA (PPKN) KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA (PPKN) KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
AKUNTANSI INVESTASI PD SEKURITAS UTANG.pptx
AKUNTANSI INVESTASI PD SEKURITAS UTANG.pptxAKUNTANSI INVESTASI PD SEKURITAS UTANG.pptx
AKUNTANSI INVESTASI PD SEKURITAS UTANG.pptxFipkiAdrianSarandi
 
Materi: Mengapa tidak memanfaatkan Media ?
Materi: Mengapa tidak memanfaatkan Media ?Materi: Mengapa tidak memanfaatkan Media ?
Materi: Mengapa tidak memanfaatkan Media ?AdePutraTunggali
 
AKSI NYATA fASILITATOR pEMBELAJARAN (.pptx
AKSI NYATA fASILITATOR pEMBELAJARAN (.pptxAKSI NYATA fASILITATOR pEMBELAJARAN (.pptx
AKSI NYATA fASILITATOR pEMBELAJARAN (.pptxAkhyar33
 
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI TARI KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Materi Penggolongan Obat Undang-Undang Kesehatan
Materi Penggolongan Obat Undang-Undang KesehatanMateri Penggolongan Obat Undang-Undang Kesehatan
Materi Penggolongan Obat Undang-Undang KesehatanTitaniaUtami
 
Modul Ajar Matematika Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Matematika Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Fathan Emran
 
form Tindak Lanjut Observasi Penilaian Kinerja PMM
form Tindak Lanjut Observasi Penilaian Kinerja PMMform Tindak Lanjut Observasi Penilaian Kinerja PMM
form Tindak Lanjut Observasi Penilaian Kinerja PMMAgungJakaNugraha1
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
RPP 1 Lembar Prakarya Kelas 8 Semester 2 (gurusekali.com).docx
RPP 1 Lembar Prakarya Kelas 8 Semester 2 (gurusekali.com).docxRPP 1 Lembar Prakarya Kelas 8 Semester 2 (gurusekali.com).docx
RPP 1 Lembar Prakarya Kelas 8 Semester 2 (gurusekali.com).docxRahmiRauf
 
Revisi Kumpulan LK Workshop perdirjen 7327.pptx
Revisi Kumpulan LK Workshop perdirjen 7327.pptxRevisi Kumpulan LK Workshop perdirjen 7327.pptx
Revisi Kumpulan LK Workshop perdirjen 7327.pptxRazefZulkarnain1
 
PPT PEMBELAJARAN KELAS 3 TEMATIK TEMA 3 SUBTEMA SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1
PPT PEMBELAJARAN KELAS 3 TEMATIK TEMA 3 SUBTEMA SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1PPT PEMBELAJARAN KELAS 3 TEMATIK TEMA 3 SUBTEMA SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1
PPT PEMBELAJARAN KELAS 3 TEMATIK TEMA 3 SUBTEMA SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1AdiKurniawan24529
 
#05 SOSIALISASI JUKNIS BOK 2024 Canva_124438.pptx
#05 SOSIALISASI JUKNIS BOK 2024 Canva_124438.pptx#05 SOSIALISASI JUKNIS BOK 2024 Canva_124438.pptx
#05 SOSIALISASI JUKNIS BOK 2024 Canva_124438.pptxyeniyoramapalimdam
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Presentasi-ruang-kolaborasi-modul-1.4.doc
Presentasi-ruang-kolaborasi-modul-1.4.docPresentasi-ruang-kolaborasi-modul-1.4.doc
Presentasi-ruang-kolaborasi-modul-1.4.docLeoRahmanBoyanese
 
Tugas PGP Keyakinan Kelas Modul 1.4 SMKN
Tugas PGP Keyakinan Kelas Modul 1.4 SMKNTugas PGP Keyakinan Kelas Modul 1.4 SMKN
Tugas PGP Keyakinan Kelas Modul 1.4 SMKNssuser419260
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...
PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...
PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...Kanaidi ken
 

Dernier (20)

Modul Ajar Sosiologi - Lembaga Sosial - Fase E.pdf
Modul Ajar Sosiologi - Lembaga Sosial - Fase E.pdfModul Ajar Sosiologi - Lembaga Sosial - Fase E.pdf
Modul Ajar Sosiologi - Lembaga Sosial - Fase E.pdf
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA (PPKN) KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA (PPKN) KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA (PPKN) KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA (PPKN) KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
AKUNTANSI INVESTASI PD SEKURITAS UTANG.pptx
AKUNTANSI INVESTASI PD SEKURITAS UTANG.pptxAKUNTANSI INVESTASI PD SEKURITAS UTANG.pptx
AKUNTANSI INVESTASI PD SEKURITAS UTANG.pptx
 
Materi: Mengapa tidak memanfaatkan Media ?
Materi: Mengapa tidak memanfaatkan Media ?Materi: Mengapa tidak memanfaatkan Media ?
Materi: Mengapa tidak memanfaatkan Media ?
 
AKSI NYATA fASILITATOR pEMBELAJARAN (.pptx
AKSI NYATA fASILITATOR pEMBELAJARAN (.pptxAKSI NYATA fASILITATOR pEMBELAJARAN (.pptx
AKSI NYATA fASILITATOR pEMBELAJARAN (.pptx
 
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI TARI KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Materi Penggolongan Obat Undang-Undang Kesehatan
Materi Penggolongan Obat Undang-Undang KesehatanMateri Penggolongan Obat Undang-Undang Kesehatan
Materi Penggolongan Obat Undang-Undang Kesehatan
 
Modul Ajar Matematika Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Matematika Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
form Tindak Lanjut Observasi Penilaian Kinerja PMM
form Tindak Lanjut Observasi Penilaian Kinerja PMMform Tindak Lanjut Observasi Penilaian Kinerja PMM
form Tindak Lanjut Observasi Penilaian Kinerja PMM
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
RPP 1 Lembar Prakarya Kelas 8 Semester 2 (gurusekali.com).docx
RPP 1 Lembar Prakarya Kelas 8 Semester 2 (gurusekali.com).docxRPP 1 Lembar Prakarya Kelas 8 Semester 2 (gurusekali.com).docx
RPP 1 Lembar Prakarya Kelas 8 Semester 2 (gurusekali.com).docx
 
Revisi Kumpulan LK Workshop perdirjen 7327.pptx
Revisi Kumpulan LK Workshop perdirjen 7327.pptxRevisi Kumpulan LK Workshop perdirjen 7327.pptx
Revisi Kumpulan LK Workshop perdirjen 7327.pptx
 
PPT PEMBELAJARAN KELAS 3 TEMATIK TEMA 3 SUBTEMA SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1
PPT PEMBELAJARAN KELAS 3 TEMATIK TEMA 3 SUBTEMA SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1PPT PEMBELAJARAN KELAS 3 TEMATIK TEMA 3 SUBTEMA SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1
PPT PEMBELAJARAN KELAS 3 TEMATIK TEMA 3 SUBTEMA SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1
 
#05 SOSIALISASI JUKNIS BOK 2024 Canva_124438.pptx
#05 SOSIALISASI JUKNIS BOK 2024 Canva_124438.pptx#05 SOSIALISASI JUKNIS BOK 2024 Canva_124438.pptx
#05 SOSIALISASI JUKNIS BOK 2024 Canva_124438.pptx
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Presentasi-ruang-kolaborasi-modul-1.4.doc
Presentasi-ruang-kolaborasi-modul-1.4.docPresentasi-ruang-kolaborasi-modul-1.4.doc
Presentasi-ruang-kolaborasi-modul-1.4.doc
 
Tugas PGP Keyakinan Kelas Modul 1.4 SMKN
Tugas PGP Keyakinan Kelas Modul 1.4 SMKNTugas PGP Keyakinan Kelas Modul 1.4 SMKN
Tugas PGP Keyakinan Kelas Modul 1.4 SMKN
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...
PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...
PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...
 

PKM Penelitian Rayap

  • 1. BAB 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rayap merupakan serangga yang hidup berkelompok dan memiliki sistem kasta. Terdapat beberapa jenis rayap menurut tempat hidupnya yaitu rayap tanah, pohon, subteran, dan rayap kayu. Perbedaan antara rayap tanah dan kayu adalah tempat hidup rayap tersebut, pada rayap tanah hidup di tanah sedangkan rayap kayu biasa hidup di kayu. Diantara kedua jenis rayap tersebut, rayap kayu merupakan serangga yang sangat merugikan bagi umat manusia. Serangga ini bisa memakan perabot rumah tangga yang terbuat dari kayu. Umumnya serangan rayap kayu tidak secara langsung dapat diketahui, Karena rayap ini bersarang di dalam kayu dan memakan kayu perabotan atau kerangka rumah sehingga menimbulkan banyak kerugian secara ekonomi. Menurut data Suara Pembaruan, rayap hingga kini dikenal sebagai musuh kayu yang menakutkan. Kerugian akibat serangan rayap pada kayu di Indonesia setiap tahunnya mencapai sekitar Rp 250 miliar. Tidak hanya di Indonesia bahkan di negara – negara lain seperti Malaysia. Kerugian negara itu mencapai 50 juta ringgit Malaysia dan di dunia mencapai US$ 22 miliar. Pencegahan rayap kayu sebenarnya dapat dilakukan dengan minyak tanah maupun oli. Namun hal tersebut dirasa masih kurang efektif mengingat harga minyak yang terlalu tinggi. Jika serangan rayap kayu tidak ditangani secara serius dapat menambah kerugian dan kerusakan bangunan. Indonesia merupakan negara yang kaya dengan berbagai jenis tanaman. Tanaman yang belum banyak dimanfaatkan adalah tanaman dengan nama Mimba. Tanaman mimba termasuk ke dalam anggota famili Meliacea. Tanaman ini merupakan tanaman tahunan yang berbentuk pohon dan dapat mancapai ketinggian 20 m. Bunga mimba berukuran kecil berwarna keputih-putihan dan berbau harum (Heyne, 1987). Dilihat dari segi kandungan kimianya, tanaman mimba mengandung sembilan senyawa limonoid yang telah diindentifikasi diantaranya adalah azadirachtin, meliantriol, salanin, nimbin dan nimbidin. Azadirachtin dengan rumus kimia (C35H44O16) merupakan senyawa zat aktif yang
  • 2. mengandung sekitar 17 komponen. Zat aktif ini dapat digunakan sebagai obat pembasmi hama (Kardinan, 2002). Berdasarkan fakta dilapangan dan kajian mengenai kandungan zat aktif pada tanaman mimba, maka muncul ide kreatif untuk memanfaatkan tanaman mimba sebagai obat pembasmi rayap kayu. Pemilihan daun mimba sebagai insektisida alami karena kandungan zat aktif beracun diantaranya adalah azadirachtin, salanin, meliantriol, nimbin dan nimbidin. Azadirachtin berperan sebagai ecdyson blocker atau zat yang dapat menghambat kerja hormon ecdyson. Hormon ini berfungsi sebagai metamorfosa serangga. Jika hormon ini terhambat oleh azadirachtin, maka proses metamorfosa akan gagal dan serangga mengalami kematian (Chiu, 1988). Proses pemanfaatan tanaman mimba menjadi obat pembasmi serangga cukup dengan penumbukam daun mimba dan pencampuran dengan air. Hasil pencampuran disemprorkan pada kayu yang terserang oleh rayap. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas diperoleh permasalahan sebagai berikut: a. Bagaimana cara membasmi rayap dengan tanaman mimba? b. Bagaimana pengaruhnya terhadap tingkat kematian rayap? c. Bagiamana efektifitas pembasmi rayap berbasis mimba dengan obat pembasmi rayap lainnya? 1.3 Tujuan Tujaun penelitian ini antara lain: a. Mengetahui cara membasmi rayap dengan tanaman mimba? b. Mengetahui pengaruhnya terhadap tingkat kematian rayap? c. Mengetahui efektifitas pembasmi rayap berbasis mimba dengan obat pembasmi rayap lainnya? 1.4 Urgensi Penelitian Penelitian ini penting dilakukan karena sudah banyak kerugian akibat serangan rayap pada kayu bangunan. Hal lain yang perlu dipertimbangkan adalah minimnya penelitian dan pemanfaatan tanaman mimba. Sehingga hasil penelitian
  • 3. ini nantinya dapat mengatasi serangan rayap kayu dan meningkatkan nilai ekonomis tanaman mimba. 1.5 Luaran yang Diharapkan Luaran yang diharapkan adalah publikasi dalam jurnal nasional dan memberikan nilai tambah pada tanaman mimba sebagai alternatif pembasmi rayap kayu yang ramah lingkungan. 1.6 Manfaat Manfaat yang dapat diperoleh adalah informasi ilmiah kepada masyarakat dan sivitas akademika mengenai pemanfaatan tanaman mimba sebagai obat pembasmi rayap yang ramah lingkungan. Serta menambah kreativitas dan keterampilan mahasiswa dalam mengembangkan soft skill di bidang penelitian dan pengemabangan. BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Rayap Kayu Rayap termasuk binatang Arthropoda, kelas insecta yang berasal dari ordo isoptera (Bhs Yunani, "iso" berarti sama dan "ptera" berarti sayap) yang dalam perkembangan hidupnya mengalami metamorphosa gradual atau bertahap (Huda, 2012). Rayap merupakan serangga yang hidup dalam kelompok sosial dengan sistem kasta yang berkembang sempurna. Rayap dalam biologi merupakan sekelompok hewan dalam salah satu ordo yaitu ordo Isoptera dan kelas Artropoda. Ordo Isotera yang beranggotakan sekitar 2000 spesies dan di Indonesia telah tercatat sekitar 200 jenis (spesies). Nama lain dari rayap adalah anai – anai, semut putih, rangas, dan laron (yang bersayap) (Tarumingkeng, 2004). Berikut ini merupakan gambar rayap: Gambar 1. Rayap kayu
  • 4. Rayap kayu kering, seperti Cryptotermes sp. (famili Kalotermitidae). Hidup dalam kayu mati yang telah kering. Hama ini umum terdapat di rumah – rumah dan perabot – perabot seperti meja, kursi, dan lemari. Tanda serangan rayap kayu adalah terdapatnya butir – butir kecil berwarna kecoklatan yang sering berjatuhan di lantai atau disekitar kayu yang dimakan oleh rayap. Rayap kayu tidak berhubungan dengan tanah karana hidup dihabitat kering (Huda, 2012). 2.2 Tanaman Mimba Tanaman mimba termasuk ke dalam anggota famili Meliacea. Tanaman ini merupakan tanaman tahunan yang berbentuk pohon dan dapat mancapai ketinggian 20 m. Daun mimba berupa daun majemuk, letak anak daun berhadapan dengan jumlah 9-17, berwarna hijau, anak daun berujung runcing. Bunga mimba berukuran kecil berwarna keputih-putihan dan berbau harum. Buah mimba berbiji satu, buah muda berwarna hijau dan yang telah masak berwarna kekuningan berbentuk lonjong, panjangnya antara lain 1.5 –2.0 cm (Heyne, 1987). Mimba dapat tumbuh baik di daerah panas dengan ketinggian 1-700 m dari permukaan laut dan tahan cekaman air. Di daerah yang banyak hujan bagian vegetatif sangat subur, tetapi sulit untuk menghasilkan biji (generatif) (Kardinan, 2002). Berikut ini merupakan gambar daun mimba: Gambar 2. Tanaman mimba 2.3 Potensi Tanaman Mimba sebagai Insektisida Tanaman mimba hidup tersebar di daerah beriklim tropis seperti Asia dan Afrika. Di Indonesia, tanaman mimba tersebar secara luas di sepanjang pantai utara Pulau Jawa dan Bali (Sastrodihardjo dan Aditya, 1990). Selain sebagai bahan pestisida, mimba seringkali digunakan sebagai obat penyakit kulit dan tonikum. Selain itu juga bisa digunakan sebagai obat untuk penyakit-penyakit
  • 5. seperti kencing manis, disentri, malaria, masuk angin, eksim, ketombe, kanker lever dan jerawat. Di negara Thailand, daun mimba yang masih muda digunakan sebagai sayuran (Kardinan, 2002). Pemilihan daun mimba sebagai insektisida alami tentu karena kandungan zat-zat aktif yang beracun, diantaranya adalah azadirachtin, salanin, meliantriol, nimbin dan nimbidin. Azadirachtin berperan sebagai ecdyson blocker atau zat yang dapat menghambat kerja hormon ecdyson. Hormon ini berfungsi sebagai metamorfosa serangga. Jika hormon ini terhambat oleh azadirachtin, maka proses metamorfosa akan gagal dan serangga mengalami kematian (Chiu, 1988). Meliantriol berperan sebagai penghalau yang mengakibatkan serangga rayap teracuni saat menghirup cairan daun mimba (Sudarmadji, 1991). Nimbin dan nimbidin berperan sebagai anti mikro organisme seperti anti-virus, bakterisida, fungisida sangat bermanfaat untuk digunakan dalam mengendalikan hama rayap (Ruskin, 1993). BAB 3. METODE PENELITIAN
  • 6. BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
  • 7. DAFTAR PUSTAKA Heyne, K. 1987. Tumbuhan Berguna Indonesia Jilid I. Terjemahan dari De Nuttige Planten Van Indonesie, oleh Balitbang Kehutanan Jakarta. Jakrta: Yayasan Sarana Wana Jaya. Huda, Syamsul. 2012. Tugas Terstruktur Biologi Tanah Rayap. Surabaya: Universitas Airlangga. [on line]. http://syamsulhuda-fst09.web.unair.ac.id. Diakses pada 10 Oktober 2013. Kardinan, A. 2002. Pestisida Nabati Ramuan dan Aplikasi. Jakarta: PT Penebar Swadaya. Ruskin. 1993. Pestisida Nabati. Ramuan Dan Aplikasi. P.T. Penebar Swadaya Sastrodihardjo, S. dan Aditya, T. 1990. Bioactive Subtances From Neem (Azadirachta indica A. Juss) With Pesticidal Properties. Di dalam : Prosiding Seminar Hasil Penelitian Dalam Rangka Pemanfaatan Pestisida Nabati. PAU-Ilmu Hayati, ITB, pp: 22 Sudarmadji, D. 1991. Mimba, insektisida alami. Trubus. Thn IV, no.44, hal 20-21. Suara Pembaruan. 2012. Serangan Rayap Rugikan Indonesia Rp 250 miliar. [on line]. http://www.suarapembaruan.com. Diakses pada 10 Oktober 2013. Tarumingkeng, Rudi C. 2004. Biologi dan pengendalian Rayap Hama Bangunan di Indonesia. Manajemen Deteriorasi Hasil Hutan. [on line]. http://www.rudyct.com/dethh/5_termite_biology_and_control.htm. Diakses pada 10 Oktober 2013. .