SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  23
1.1. Latar Belakang
1.2. Rumusan masalah
1.3. sering membanggakan diri
Kita
     Tujuan                      sebagai bangsa yang
berbudaya majemuk, tetapi dalam kemajemukan itu
terdapat permasalahan dalam pengembangan sebuah
inovasi yang memang sangat dibutuhkan, baik utuk
kesejahteraan pribadi, golongan dan yang pasti untuk
kemajuan bersama dalam lingkup sebuah bangsa. Banyak
tantangan dalam penerapan serta penyampaian inovasi
tersebut dan selama NKRI dapat kita pertahankan hal
tersebut memang suatu kenyataan.
1.1. Latar Belakang
Ada tiga faktor yang khas di Indonesia
yang berpengaruh pada tatanan,
kelembagaan dan perilaku masing-
masing suku bangsa yang menurut ahli
anthropologi berjumlah kurang lebih
500.


          Pertama Indonesia adalah negara kepulauan yang terbesar
          didunia. Perkiraan mencakup sekitar 17.000 pulau besar dan
          kecil belum tentu tepat, karena kita belum mempunyai peta
          nasional berskala dibawah 1:10.000.
1.1. Latar Belakang
Ada tiga faktor yang khas di Indonesia
yang berpengaruh pada tatanan,
kelembagaan dan perilaku masing-
masing suku bangsa yang menurut ahli
anthropologi berjumlah kurang lebih
500.

           Akibat dari jumlah pulau yang banyak itu juga penduduk
           tersebar, bahkan ada pulau-pulau kecil yang tidak
           berpenduduk. Faktor kedua ini yang menyebabkan negara
           tetangga kita menuntut pulau-pulau kecil itu seakan berada
           dalam wilayah kedaulatan mereka.
1.1. Latar Belakang
Ada tiga faktor yang khas di Indonesia
yang berpengaruh pada tatanan,
kelembagaan dan perilaku masing-
masing suku bangsa yang menurut ahli
anthropologi berjumlah kurang lebih
500.
          Faktor ketiga yang khas/unik ialah bahwa penduduk Indonesia terdiri
          atas ratusan kelompok ethnik atau suku bangsa, sehingga jumlah
          kebudayaan lokal itu menimbulkan istilah multikulturisme. Bahkan
          sering dipertanyakan: Apa sebenarnya kebudayaan Indonesia?
          Untung ada bahasa Indonesia yang memungkinkan lebih dari 90%
          penduduk Indonesia saling berkomunikasi. Akibatnya memang
          mayoritas penduduk kita paling tidak menguasai dua bahasa
          (bilingual) yaitu bahasa daerah dan bahasa Indonesia.
1.1. Latar Belakang
     Salah satu tujuan pembangunan nasional adalah mewujudkan keikutsertaan
(partisipasi) masyarakat terhadap pembangunan.
     Namun apa yang terjadi, setiap program-program yang telah di
sosialisasikan oleh pemerintah kepada masyarakat tidaklah mendapat
tanggapan positif mungkin hanya segelintir orang yang bisa paham dan
terjun langsung dalam kegiatan tersebut.
     Melihat sejarah ke belakang mengenai program pembangunan jangka
panjang, dimana tujuannya sudah jelas yaitu untuk melaksanakan,
mengembangkan serta melestarikan program inovatif pembangunan ekonomi
khususnya perekonomian pertanian yang dapat meningkatkan kesejahteraan hidup
para petani. Isu yang santer terdengar mengenai gagalnya program tersebut adalah
kurangnya keikutsertaan (partisipasi) masyarakat terhadap program tersebut
karena berbagai faktor di antaranya adalah rendahnya respek dan kualitas
masyarakat itu sendiri.
1.2. Rumusan masalah
 Dari peristiwa di atas timbul pertanyaan :
 • mengapa peran serta masyarakat dalam pembangunan sulit
    sekali diwujudkan?.
 • Bukankah kita memiliki lembaga yang secara khusus
    membimbing, mengarahkan, dan memotivasi masyarakat
    untuk dapat berpartisipasi?
1.3. Tujuan
 bertujuan untuk mengenal dan memahami konsep
 partisipasi, serta mengetahui cara-cara partisipasi
 yang telah diterapkan ADB (Asian Development Bank)
 dalam menjalankan programnya sehingga dapat
 diserap dan diterapkan dalam pengembangan
 didaerah sekitar.
2.1. Pengertian Partisipasi
2.2. Pendekatan Dalam Metode Partisipasi
2.3. Proses Partisipasi
2.4. Mengikutsertakan Pendekatan dan
     Metode partisipatif
2.5. Pola Peran Serta Masyarakat
2.1. Pengertian Partisipasi
Menurut Rogers, partisipasi adalah tingkat
keterlibatan anggota dalam mengambil keputusan,
termasuk dalam perencanaan. Namun pada
dasarnya Partisipasi berarti ikut serta, tetapi
dalam bahasa kita hampir tidak ada perbedaan
antara kata tersebut sebagai kata kerja (to
participate) atau kata benda (participation).
2.1. Pengertian Partisipasi
Saat ini masalah peran serta masyarakat (partisipasi) dalam pembangunan
menjadi topik utama dimana kegagalan dalam setiap program pemerintah
disebabkan oleh kurangnya keikutsertaan masyarakat.
    Alasan mengapa keikutsertaan (partisipasi) masyarakat dikatakan
penting pada masa pembangunan sekarang, antara lain :
1) Kita sedang berada dalam masa transisi dalam pembangunan era
    pertanian ke era industri
2) Terciptanya demokrasi dan keterbukaan dalam kehidupan
    berbangsa dan bernegara
3) Sebanyak 27 juta rakyat Indonesia masih hidup dibawah garis
    kemiskinan
4) Berkembangnya etos kerja yang negatif
5) Masih terjadi pemisahan golongan antara kaum elite dan kaum
    bawahan.
2.2. Pendekatan Dalam Metode Partisipasi
Pendekatan dalam metode partisipatif, yaitu:
1. Pendekatan CETAK BIRU (blue print approach).
suatu metode pendekatan pembangunan yang mengasumsikan atau
beranggapan bahwa sekali suatu metode atau mode berjalan dan berhasil baik
di suatu daerah, maka diasumsikan metode tersebut bisa di pakai atau di
terapkan secara menyeluruh untuk semua daerah atau wilayah tanpa
mempertimbangkan aspek sosisl, budaya, serta kondisi alam sekitar.
2.2. Pendekatan Dalam Metode Partisipasi
2. Pendekatan Arus balik
Beberapa keuntungan dari metode arus balik, diantaranya:
1. Lebih mudah mengoptimalisasikan potensi sumber daya alam,
2. Pemerintah dan masyarakat dapat bekerja sama dalam mmenyusun,
   melaksanakan, dan merasakan manfaat dari program tersebut,
3. Pemerintah beserta masyarakat dapat mempelajari bersama-sama mengenai
   penggalian potensi yang ad adi lingkungan sekitar,
4. Akan terciptanya button up planning,
2.2. Pendekatan Dalam Metode Partisipasi
2. Pendekatan Arus balik
    Ada enam kondisi yang harus di ketahui dan dipahami dalam
menggunakan pendekatan pembangunan arus balik, yaitu:
1. Meningkatkan mutu pengawas secara vertikan maupun horizontal
2. Mewujudkan pola kerja koordinasi, intergrasi, singkronisasi dan simplikasi
3. Semua kalangan harus berperan serta dalam setiap program baik itu bawah,
   menengah dan atas
4. Kerjasama adalah kunci kesuksesan
5. Memperhatikan kesejahteraan penyuluh atau inovator (gaji, lingkungan,
   pelayanan serta transportasi)
6. Kemampuan petugas lapangan harus ditingkatkan.
2.2.   Pendekatan Dalam Metode Partisipasi
3. pendekatan interaktif atau social learning process.
merupakan paradigma baru yang dikembangkan dalam perencanaan
pembangunan yang menekankan aspek keikutsertaan(partisipatif)
masyarakat. Sedangkan dalam pendekatan yang kedua tidak hanya
peran serta masyarakat dalam hal tenaga dan material untuk
merealisasikan suatu rencana melainkan lebih luas yaitu melibatkan
masyarakat dalam pemanfaatan dari hasil program tersebut.
2.3. Proses Partisipasi
    Analisis proses partisipasi atau keikutsertaan masyarakat ini
menjadi sangat penting karena dengan demikian usaha komunikasi
program pemabangunan ke dalam masyarakat akan memperoleh hasil
yang maksimal. Analisis yang di maksud adalah :
1.   Tahapan penumbuhan ide untuk membangun dan perencanaan
2.   Tahap pengambilan keputusan
3.   Tahap pelaksanaan dan evaluasi
4.   Tahap pembagian keuntungan
2.3. Proses Partisipasi
Selain analisis proses partisipasi diatas, dalam partispasi juga terdapat cara-
cara dalam merealisasikan keikutsertaan yang efektif yang diterapkan ADB
(Asian Development Bank) dalam kegiatan yang mereka laksanakan,
diantaranya:

1.   Partisipasi dengan Berbagi/Mengumpulkan Informasi
2.   Partisipasi melalui Konsultasi/Mendapatkan Umpan balik
3.   Partisipasi melalui Pemberdayaan/Kendali Bersama
4.   Partisipasi melalui Kolaborasi/Pembuatan Keputusan Bersama
2.4. Mengikutsertakan Pendekatan dan Metode partisipatif
Partisipasi berkisar dari yang dangkal sampai yang dalam—dari pertukaran
informasi yang pasif sampai komitmen penuh (Gambar 1). Para stakeholder
dapat dilibatkan dalam banyak hal, dari sekadar diberitahu bahwa
“pembangunan” sedang “berlangsung” sampai mengambil bagian dalam proyek-
proyek yang membantu mereka bertanggung jawab atas pembangunan mereka
sendiri.
                         Gambar 1: Tingkat Partisipasi
           Berbagi     Konsultasi/   Kolaborasi/ Pembuatan   Pemberdayaan/
          Informasi   Mendapatkan     Keputusan Bersama      Kendali Bersama
                      Umpan Balik

Dangkal                                                                        Dalam
2.5. Pola Peran Serta Masyarakat
   Dalam perkembangannya partisipasi terbagi kedalam dua pola, yaitu pola
patisipasi secara individu dan partisipasi secara kelompok. Seseorang yang
aktif dan inovatif dalam setiap pembangunan akan sangat membantu dirinya
setra keluarganya untuk meningkatkan taraf kehidupannya secara ekonomis
dan spiritual. Namun sebagai mahluk sosial maka pola individu harus
dikembangkan kepada anggota lainnya sehingga tercipta pola partisipasi
kelompok.
Berbagai pedekatan pembangunan saat ini lebih banyak menggunakan
pertisipasi kelompok. Oleh karena itu pola partisipasi harus dilihat secara
kelompok karena setiap kelompok memiliki elemen-elenem yang bekerjasama
dimana antara elemen satu dengan elemen lainnya akan asaling berinteraksi
yang akan menimbulkan suatu dinamika kelompok yang akan menjadikan
karakter bersikap dan bertindak sehingga menimbulkan kemampuan anggota
kelompok untuk perpartisipasi dalam setiap program pembangunan.
2.5. Pola Peran Serta Masyarakat
  Dalam mengembangkan partisipasi anggota secara kelompok perlu menggunakan
pendekatan ‘partisipation action model (PAM)’ yang dikembangkan oleh Prof. S.
Chamala untuk pengembangan Group Skill Management Forland Care. Metode ini di
kembangkan atas pertimbangan :
1. Tujuan pembangunan adalah untuk meningkatkan kemanpuan anggota khususnya dan
   masyarakat umunnya
2. Masyarakat memiliki hak dan kewajiban yang sama untuk ikut serta dalam
   pembangunan
3. Melalui pendekatan PAM masyarakat dapat mengembangkan dirinya dan siap ikut
   dalam partisipasi pembangunan
4. PAM dibutuhkan karena :
    a. Pembangunan dimasa sekarang semakin komplek
    b. Pemerintah memiliki keterbatasan dalam hal sumbernya
    c. Membutuhkan pengetahuan masyarakat yang mampu menerima inovasi denagn
        cepat dan tepat.
2.5. Pola Peran Serta Masyarakat
Metode PAM ini berlandaskan pada filosofi sebagai berikut :
 “telling adults provokes reaction, showing them triggers the
imagination, involving them gives them understanding,
empowering them leads to commitment and action “,
memberitahu orang dewasa dapat memprovokasi reaksi,
sedangkan menunjukkan kepada mereka dapat memicu
imajinasi,      melibatkan    mereka       memberi        mereka
pemahaman,          memberdayakan        mereka        mengarah
ke komitmen dan tindakan.
KESIMPULAN
   Dimasa dewasa ini partisipasi (keikut sertaan) masyarakat dalam program
pembangunan sudah ada kemajuan dibanding dengan pada zaman era orde lama.
Dimana sekarang masyarakat dapat dengan leluasa mengeluarkan pemikiran-
pemikiran yang nantinya akan di pertanggungjawabkan pada dirinya agar dapat
berperan serta dengan aktif dalam pembangunan. Dan tujuan pemerintah untuk
pelakuan sistem button up planning dan top dwon planning dapat terwujud
karena masyarakat yang pro-aktif dalam setiap kegiatan pembangunan
pemerintah.
   Metode-metode partisipasi dapat digunakan oleh lembaga pembangunan untuk
pengumpulan data, konsultasi, kolaborasi atau pembuatan keputusan bersama,
atau pemberdayaan melalui kendali bersama. Metode-metode tersebut dapat
digunakan pada berbagai tahap, sejak penyusunan konsep awal sampai ke
evaluasi keseluruhan. Sering kali, satu prakarsa saja melibatkan berbagai
kelompok dan organisasi di beberapa tingkat partisipasi publik selama interaksi
mereka dengan lembaga pemerintah.
Metode pengembangan partisipasi

Contenu connexe

Tendances

Penyuluhan Pertanian
Penyuluhan Pertanian Penyuluhan Pertanian
Penyuluhan Pertanian Sri Wahyuni
 
Persepsi sosial
Persepsi sosialPersepsi sosial
Persepsi sosialmuji3228
 
Penguasaan produksi program features televisi
Penguasaan produksi program features televisiPenguasaan produksi program features televisi
Penguasaan produksi program features televisiradenravindra
 
Perubahan sosial dalam masyarakat pedesaan
Perubahan sosial dalam masyarakat pedesaanPerubahan sosial dalam masyarakat pedesaan
Perubahan sosial dalam masyarakat pedesaanVeronica Silalahi II
 
UAS Lobi dan Negosiasi
UAS Lobi dan NegosiasiUAS Lobi dan Negosiasi
UAS Lobi dan NegosiasiSerenity 101
 
Identifikasi Stakeholder
Identifikasi StakeholderIdentifikasi Stakeholder
Identifikasi StakeholderCIFOR-ICRAF
 
PRINSIP-PRINSIP DAN ETIKA PENYULUHAN
PRINSIP-PRINSIP DAN ETIKA PENYULUHANPRINSIP-PRINSIP DAN ETIKA PENYULUHAN
PRINSIP-PRINSIP DAN ETIKA PENYULUHANSri Wahyuni
 
Sistem komunikasi pedesaan
Sistem komunikasi pedesaanSistem komunikasi pedesaan
Sistem komunikasi pedesaanMuchlis Soleiman
 
DASAR-DASAR PENYULUHAN PERTANIAN.pptx
DASAR-DASAR PENYULUHAN PERTANIAN.pptxDASAR-DASAR PENYULUHAN PERTANIAN.pptx
DASAR-DASAR PENYULUHAN PERTANIAN.pptxGOLDAGARA
 
Pola pola komunikasi di indonesia
Pola pola komunikasi di indonesiaPola pola komunikasi di indonesia
Pola pola komunikasi di indonesiaMuchlis Soleiman
 
Partisipasi masyarakat
Partisipasi masyarakatPartisipasi masyarakat
Partisipasi masyarakatabu hanafie
 
PERENCANAAN PROGRAM PENYULUHAN
PERENCANAAN PROGRAM PENYULUHAN PERENCANAAN PROGRAM PENYULUHAN
PERENCANAAN PROGRAM PENYULUHAN Muhammad Eko
 
Cultural studies
Cultural studiesCultural studies
Cultural studiesrahmat abiy
 
Sistem pertanian di indonesia wahid
Sistem pertanian di indonesia wahidSistem pertanian di indonesia wahid
Sistem pertanian di indonesia wahidDi'Özil Sanjaya
 
Masyarakat dan sistem sosial
Masyarakat dan sistem sosialMasyarakat dan sistem sosial
Masyarakat dan sistem sosialMuchlis Soleiman
 

Tendances (20)

Adopsi inovasi
Adopsi inovasiAdopsi inovasi
Adopsi inovasi
 
Penyuluhan Pertanian
Penyuluhan Pertanian Penyuluhan Pertanian
Penyuluhan Pertanian
 
Makalah media masa
Makalah media masaMakalah media masa
Makalah media masa
 
Persepsi sosial
Persepsi sosialPersepsi sosial
Persepsi sosial
 
Penguasaan produksi program features televisi
Penguasaan produksi program features televisiPenguasaan produksi program features televisi
Penguasaan produksi program features televisi
 
Perubahan sosial dalam masyarakat pedesaan
Perubahan sosial dalam masyarakat pedesaanPerubahan sosial dalam masyarakat pedesaan
Perubahan sosial dalam masyarakat pedesaan
 
UAS Lobi dan Negosiasi
UAS Lobi dan NegosiasiUAS Lobi dan Negosiasi
UAS Lobi dan Negosiasi
 
Identifikasi Stakeholder
Identifikasi StakeholderIdentifikasi Stakeholder
Identifikasi Stakeholder
 
PRINSIP-PRINSIP DAN ETIKA PENYULUHAN
PRINSIP-PRINSIP DAN ETIKA PENYULUHANPRINSIP-PRINSIP DAN ETIKA PENYULUHAN
PRINSIP-PRINSIP DAN ETIKA PENYULUHAN
 
Sistem komunikasi pedesaan
Sistem komunikasi pedesaanSistem komunikasi pedesaan
Sistem komunikasi pedesaan
 
DASAR-DASAR PENYULUHAN PERTANIAN.pptx
DASAR-DASAR PENYULUHAN PERTANIAN.pptxDASAR-DASAR PENYULUHAN PERTANIAN.pptx
DASAR-DASAR PENYULUHAN PERTANIAN.pptx
 
Pola pola komunikasi di indonesia
Pola pola komunikasi di indonesiaPola pola komunikasi di indonesia
Pola pola komunikasi di indonesia
 
Partisipasi masyarakat
Partisipasi masyarakatPartisipasi masyarakat
Partisipasi masyarakat
 
Ilmu komunikasi pendahuluan
Ilmu komunikasi pendahuluanIlmu komunikasi pendahuluan
Ilmu komunikasi pendahuluan
 
Sejarah komunikasi.ppt
Sejarah komunikasi.pptSejarah komunikasi.ppt
Sejarah komunikasi.ppt
 
PERENCANAAN PROGRAM PENYULUHAN
PERENCANAAN PROGRAM PENYULUHAN PERENCANAAN PROGRAM PENYULUHAN
PERENCANAAN PROGRAM PENYULUHAN
 
Pengantar Antropologi
Pengantar AntropologiPengantar Antropologi
Pengantar Antropologi
 
Cultural studies
Cultural studiesCultural studies
Cultural studies
 
Sistem pertanian di indonesia wahid
Sistem pertanian di indonesia wahidSistem pertanian di indonesia wahid
Sistem pertanian di indonesia wahid
 
Masyarakat dan sistem sosial
Masyarakat dan sistem sosialMasyarakat dan sistem sosial
Masyarakat dan sistem sosial
 

En vedette

How to Champion Your Local Marketing Technology Initiative- Part 1
How to Champion Your Local Marketing Technology Initiative- Part 1How to Champion Your Local Marketing Technology Initiative- Part 1
How to Champion Your Local Marketing Technology Initiative- Part 1Saepio Technologies
 
Strategi dan pendekatan dalam pengembangan masyarakat
Strategi dan pendekatan dalam pengembangan masyarakatStrategi dan pendekatan dalam pengembangan masyarakat
Strategi dan pendekatan dalam pengembangan masyarakatAlexandrya Hening
 
TAHAPAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT
TAHAPAN PENGEMBANGAN MASYARAKATTAHAPAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT
TAHAPAN PENGEMBANGAN MASYARAKATDede Sutisna
 
Top 5 Ways To Misuse Your Smart Board
Top 5 Ways To Misuse Your Smart BoardTop 5 Ways To Misuse Your Smart Board
Top 5 Ways To Misuse Your Smart BoardBen Hazzard
 
Subsistem Agribisnis Hulu
Subsistem Agribisnis HuluSubsistem Agribisnis Hulu
Subsistem Agribisnis Hulubillah27
 
ABCD (Asset Based Comunity Development)
ABCD (Asset Based Comunity Development)ABCD (Asset Based Comunity Development)
ABCD (Asset Based Comunity Development)Jean Tambunan
 
Artikel desa wisata
Artikel desa wisataArtikel desa wisata
Artikel desa wisataedi sofyan
 
Pembangunan Pedesaan dengan Pendekatan Komunitas
Pembangunan Pedesaan dengan Pendekatan KomunitasPembangunan Pedesaan dengan Pendekatan Komunitas
Pembangunan Pedesaan dengan Pendekatan KomunitasSyahyuti Si-Buyuang
 
Tanyajawab pemberdayaan
Tanyajawab pemberdayaanTanyajawab pemberdayaan
Tanyajawab pemberdayaanHadi Purwanto
 
Kajian partisipasi-perempuan-dalam-musrenbang-di-nangroe-aceh-darussalam
Kajian partisipasi-perempuan-dalam-musrenbang-di-nangroe-aceh-darussalamKajian partisipasi-perempuan-dalam-musrenbang-di-nangroe-aceh-darussalam
Kajian partisipasi-perempuan-dalam-musrenbang-di-nangroe-aceh-darussalamJosephine Pranoto
 
Partisipasi Masyarakat dalam Pembangunan
Partisipasi Masyarakat dalam PembangunanPartisipasi Masyarakat dalam Pembangunan
Partisipasi Masyarakat dalam PembangunanAtika Rusli
 
Makalah permasalahan dan strategi pengembangan sektor pertanian
Makalah permasalahan dan strategi pengembangan sektor pertanianMakalah permasalahan dan strategi pengembangan sektor pertanian
Makalah permasalahan dan strategi pengembangan sektor pertanianOpissen Yudisyus
 
Aplikasi kasus dasar dasar perencanaan
Aplikasi kasus dasar dasar perencanaanAplikasi kasus dasar dasar perencanaan
Aplikasi kasus dasar dasar perencanaanRosita Dewi
 
Fundamentals of Pharmacovigilance
Fundamentals of PharmacovigilanceFundamentals of Pharmacovigilance
Fundamentals of PharmacovigilanceAnindya Banerjee
 
Stakeholder Relationship Management Audit
Stakeholder Relationship Management AuditStakeholder Relationship Management Audit
Stakeholder Relationship Management AuditAnand Subramaniam
 
Desa Mandiri, Desa Membangun (DPR RI)
Desa Mandiri, Desa Membangun (DPR RI)Desa Mandiri, Desa Membangun (DPR RI)
Desa Mandiri, Desa Membangun (DPR RI)BPD Ajakkang
 
Makalah perencanaan pembangunan tentang partisipasi masyarakat dalam perencan...
Makalah perencanaan pembangunan tentang partisipasi masyarakat dalam perencan...Makalah perencanaan pembangunan tentang partisipasi masyarakat dalam perencan...
Makalah perencanaan pembangunan tentang partisipasi masyarakat dalam perencan...DIANTO IRAWAN
 

En vedette (20)

Pengembangan Masyarakat
Pengembangan MasyarakatPengembangan Masyarakat
Pengembangan Masyarakat
 
Metode pengembangan partisipasi
Metode pengembangan partisipasiMetode pengembangan partisipasi
Metode pengembangan partisipasi
 
How to Champion Your Local Marketing Technology Initiative- Part 1
How to Champion Your Local Marketing Technology Initiative- Part 1How to Champion Your Local Marketing Technology Initiative- Part 1
How to Champion Your Local Marketing Technology Initiative- Part 1
 
Strategi dan pendekatan dalam pengembangan masyarakat
Strategi dan pendekatan dalam pengembangan masyarakatStrategi dan pendekatan dalam pengembangan masyarakat
Strategi dan pendekatan dalam pengembangan masyarakat
 
Community organization
Community organizationCommunity organization
Community organization
 
TAHAPAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT
TAHAPAN PENGEMBANGAN MASYARAKATTAHAPAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT
TAHAPAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT
 
Top 5 Ways To Misuse Your Smart Board
Top 5 Ways To Misuse Your Smart BoardTop 5 Ways To Misuse Your Smart Board
Top 5 Ways To Misuse Your Smart Board
 
Subsistem Agribisnis Hulu
Subsistem Agribisnis HuluSubsistem Agribisnis Hulu
Subsistem Agribisnis Hulu
 
ABCD (Asset Based Comunity Development)
ABCD (Asset Based Comunity Development)ABCD (Asset Based Comunity Development)
ABCD (Asset Based Comunity Development)
 
Artikel desa wisata
Artikel desa wisataArtikel desa wisata
Artikel desa wisata
 
Pembangunan Pedesaan dengan Pendekatan Komunitas
Pembangunan Pedesaan dengan Pendekatan KomunitasPembangunan Pedesaan dengan Pendekatan Komunitas
Pembangunan Pedesaan dengan Pendekatan Komunitas
 
Tanyajawab pemberdayaan
Tanyajawab pemberdayaanTanyajawab pemberdayaan
Tanyajawab pemberdayaan
 
Kajian partisipasi-perempuan-dalam-musrenbang-di-nangroe-aceh-darussalam
Kajian partisipasi-perempuan-dalam-musrenbang-di-nangroe-aceh-darussalamKajian partisipasi-perempuan-dalam-musrenbang-di-nangroe-aceh-darussalam
Kajian partisipasi-perempuan-dalam-musrenbang-di-nangroe-aceh-darussalam
 
Partisipasi Masyarakat dalam Pembangunan
Partisipasi Masyarakat dalam PembangunanPartisipasi Masyarakat dalam Pembangunan
Partisipasi Masyarakat dalam Pembangunan
 
Makalah permasalahan dan strategi pengembangan sektor pertanian
Makalah permasalahan dan strategi pengembangan sektor pertanianMakalah permasalahan dan strategi pengembangan sektor pertanian
Makalah permasalahan dan strategi pengembangan sektor pertanian
 
Aplikasi kasus dasar dasar perencanaan
Aplikasi kasus dasar dasar perencanaanAplikasi kasus dasar dasar perencanaan
Aplikasi kasus dasar dasar perencanaan
 
Fundamentals of Pharmacovigilance
Fundamentals of PharmacovigilanceFundamentals of Pharmacovigilance
Fundamentals of Pharmacovigilance
 
Stakeholder Relationship Management Audit
Stakeholder Relationship Management AuditStakeholder Relationship Management Audit
Stakeholder Relationship Management Audit
 
Desa Mandiri, Desa Membangun (DPR RI)
Desa Mandiri, Desa Membangun (DPR RI)Desa Mandiri, Desa Membangun (DPR RI)
Desa Mandiri, Desa Membangun (DPR RI)
 
Makalah perencanaan pembangunan tentang partisipasi masyarakat dalam perencan...
Makalah perencanaan pembangunan tentang partisipasi masyarakat dalam perencan...Makalah perencanaan pembangunan tentang partisipasi masyarakat dalam perencan...
Makalah perencanaan pembangunan tentang partisipasi masyarakat dalam perencan...
 

Similaire à Metode pengembangan partisipasi

Tugas Teori Pembangunan pdf_20220422_220247_0000.pdf
Tugas Teori Pembangunan pdf_20220422_220247_0000.pdfTugas Teori Pembangunan pdf_20220422_220247_0000.pdf
Tugas Teori Pembangunan pdf_20220422_220247_0000.pdfTiaradewi50
 
Penelitian paud2
Penelitian paud2Penelitian paud2
Penelitian paud2achmaduswat
 
Ppt pemberdayaan masyarakat 2014 ss w
Ppt pemberdayaan masyarakat 2014 ss wPpt pemberdayaan masyarakat 2014 ss w
Ppt pemberdayaan masyarakat 2014 ss wSalma Van Licht
 
Modul 5 2 strategi pemberdayaan masyarakat desa
Modul 5 2 strategi pemberdayaan masyarakat desaModul 5 2 strategi pemberdayaan masyarakat desa
Modul 5 2 strategi pemberdayaan masyarakat desaSafa'at Muhtar
 
Ppt teori pemba.kl6
Ppt teori pemba.kl6Ppt teori pemba.kl6
Ppt teori pemba.kl6AbdulAzizm5
 
Strategi Pemberdayaan Masyarakat dalam Pembangunan Ekonomi Lokal
Strategi Pemberdayaan Masyarakat dalam Pembangunan Ekonomi LokalStrategi Pemberdayaan Masyarakat dalam Pembangunan Ekonomi Lokal
Strategi Pemberdayaan Masyarakat dalam Pembangunan Ekonomi LokalDadang Solihin
 
Ppt pemberdayaan masyarakat 2014 ss w (2)
Ppt pemberdayaan masyarakat 2014 ss w (2)Ppt pemberdayaan masyarakat 2014 ss w (2)
Ppt pemberdayaan masyarakat 2014 ss w (2)Salma Van Licht
 
5 6-metode-pendekatan-sosial-dalam-pembangunan-partisipatif
5 6-metode-pendekatan-sosial-dalam-pembangunan-partisipatif5 6-metode-pendekatan-sosial-dalam-pembangunan-partisipatif
5 6-metode-pendekatan-sosial-dalam-pembangunan-partisipatifMuhammad MK
 
“PERSEPSI DAN PARTISIPASI MASYARAKAT TERHADAP PROGRAM KELUARGA BERENCANA (Stu...
“PERSEPSI DAN PARTISIPASI MASYARAKAT TERHADAP PROGRAM KELUARGA BERENCANA (Stu...“PERSEPSI DAN PARTISIPASI MASYARAKAT TERHADAP PROGRAM KELUARGA BERENCANA (Stu...
“PERSEPSI DAN PARTISIPASI MASYARAKAT TERHADAP PROGRAM KELUARGA BERENCANA (Stu...Retnols
 
community-development-23146 (1).pptx
community-development-23146 (1).pptxcommunity-development-23146 (1).pptx
community-development-23146 (1).pptxRosmalahUMK
 
PNPM-MP dari perspektif Akademisi
PNPM-MP dari perspektif AkademisiPNPM-MP dari perspektif Akademisi
PNPM-MP dari perspektif AkademisiArdi Novra
 
Implementasi program pemberdayaan masyarakat melalui pelatihan keterampilan d...
Implementasi program pemberdayaan masyarakat melalui pelatihan keterampilan d...Implementasi program pemberdayaan masyarakat melalui pelatihan keterampilan d...
Implementasi program pemberdayaan masyarakat melalui pelatihan keterampilan d...rezhadsp
 

Similaire à Metode pengembangan partisipasi (20)

Tugas Teori Pembangunan pdf_20220422_220247_0000.pdf
Tugas Teori Pembangunan pdf_20220422_220247_0000.pdfTugas Teori Pembangunan pdf_20220422_220247_0000.pdf
Tugas Teori Pembangunan pdf_20220422_220247_0000.pdf
 
Penelitian paud2
Penelitian paud2Penelitian paud2
Penelitian paud2
 
Ppt pemberdayaan masyarakat 2014 ss w
Ppt pemberdayaan masyarakat 2014 ss wPpt pemberdayaan masyarakat 2014 ss w
Ppt pemberdayaan masyarakat 2014 ss w
 
Modul 5 2 strategi pemberdayaan masyarakat desa
Modul 5 2 strategi pemberdayaan masyarakat desaModul 5 2 strategi pemberdayaan masyarakat desa
Modul 5 2 strategi pemberdayaan masyarakat desa
 
Ppt teori pemba.kl6
Ppt teori pemba.kl6Ppt teori pemba.kl6
Ppt teori pemba.kl6
 
Metode pengembangan partisipasi
Metode pengembangan partisipasiMetode pengembangan partisipasi
Metode pengembangan partisipasi
 
Strategi Pemberdayaan Masyarakat dalam Pembangunan Ekonomi Lokal
Strategi Pemberdayaan Masyarakat dalam Pembangunan Ekonomi LokalStrategi Pemberdayaan Masyarakat dalam Pembangunan Ekonomi Lokal
Strategi Pemberdayaan Masyarakat dalam Pembangunan Ekonomi Lokal
 
Ppt pemberdayaan masyarakat 2014 ss w (2)
Ppt pemberdayaan masyarakat 2014 ss w (2)Ppt pemberdayaan masyarakat 2014 ss w (2)
Ppt pemberdayaan masyarakat 2014 ss w (2)
 
pengemas
pengemaspengemas
pengemas
 
ppty.pptx
ppty.pptxppty.pptx
ppty.pptx
 
5 6-metode-pendekatan-sosial-dalam-pembangunan-partisipatif
5 6-metode-pendekatan-sosial-dalam-pembangunan-partisipatif5 6-metode-pendekatan-sosial-dalam-pembangunan-partisipatif
5 6-metode-pendekatan-sosial-dalam-pembangunan-partisipatif
 
Community Development
Community DevelopmentCommunity Development
Community Development
 
Samiaji corporate social responsibility
Samiaji corporate social responsibilitySamiaji corporate social responsibility
Samiaji corporate social responsibility
 
Props ppm-pemberdayaan-uep
Props ppm-pemberdayaan-uepProps ppm-pemberdayaan-uep
Props ppm-pemberdayaan-uep
 
“PERSEPSI DAN PARTISIPASI MASYARAKAT TERHADAP PROGRAM KELUARGA BERENCANA (Stu...
“PERSEPSI DAN PARTISIPASI MASYARAKAT TERHADAP PROGRAM KELUARGA BERENCANA (Stu...“PERSEPSI DAN PARTISIPASI MASYARAKAT TERHADAP PROGRAM KELUARGA BERENCANA (Stu...
“PERSEPSI DAN PARTISIPASI MASYARAKAT TERHADAP PROGRAM KELUARGA BERENCANA (Stu...
 
Tugas individu
Tugas individuTugas individu
Tugas individu
 
community-development-23146 (1).pptx
community-development-23146 (1).pptxcommunity-development-23146 (1).pptx
community-development-23146 (1).pptx
 
PNPM-MP dari perspektif Akademisi
PNPM-MP dari perspektif AkademisiPNPM-MP dari perspektif Akademisi
PNPM-MP dari perspektif Akademisi
 
Modul 13 kel 2
Modul 13 kel 2Modul 13 kel 2
Modul 13 kel 2
 
Implementasi program pemberdayaan masyarakat melalui pelatihan keterampilan d...
Implementasi program pemberdayaan masyarakat melalui pelatihan keterampilan d...Implementasi program pemberdayaan masyarakat melalui pelatihan keterampilan d...
Implementasi program pemberdayaan masyarakat melalui pelatihan keterampilan d...
 

Metode pengembangan partisipasi

  • 1.
  • 2. 1.1. Latar Belakang 1.2. Rumusan masalah 1.3. sering membanggakan diri Kita Tujuan sebagai bangsa yang berbudaya majemuk, tetapi dalam kemajemukan itu terdapat permasalahan dalam pengembangan sebuah inovasi yang memang sangat dibutuhkan, baik utuk kesejahteraan pribadi, golongan dan yang pasti untuk kemajuan bersama dalam lingkup sebuah bangsa. Banyak tantangan dalam penerapan serta penyampaian inovasi tersebut dan selama NKRI dapat kita pertahankan hal tersebut memang suatu kenyataan.
  • 3. 1.1. Latar Belakang Ada tiga faktor yang khas di Indonesia yang berpengaruh pada tatanan, kelembagaan dan perilaku masing- masing suku bangsa yang menurut ahli anthropologi berjumlah kurang lebih 500. Pertama Indonesia adalah negara kepulauan yang terbesar didunia. Perkiraan mencakup sekitar 17.000 pulau besar dan kecil belum tentu tepat, karena kita belum mempunyai peta nasional berskala dibawah 1:10.000.
  • 4. 1.1. Latar Belakang Ada tiga faktor yang khas di Indonesia yang berpengaruh pada tatanan, kelembagaan dan perilaku masing- masing suku bangsa yang menurut ahli anthropologi berjumlah kurang lebih 500. Akibat dari jumlah pulau yang banyak itu juga penduduk tersebar, bahkan ada pulau-pulau kecil yang tidak berpenduduk. Faktor kedua ini yang menyebabkan negara tetangga kita menuntut pulau-pulau kecil itu seakan berada dalam wilayah kedaulatan mereka.
  • 5. 1.1. Latar Belakang Ada tiga faktor yang khas di Indonesia yang berpengaruh pada tatanan, kelembagaan dan perilaku masing- masing suku bangsa yang menurut ahli anthropologi berjumlah kurang lebih 500. Faktor ketiga yang khas/unik ialah bahwa penduduk Indonesia terdiri atas ratusan kelompok ethnik atau suku bangsa, sehingga jumlah kebudayaan lokal itu menimbulkan istilah multikulturisme. Bahkan sering dipertanyakan: Apa sebenarnya kebudayaan Indonesia? Untung ada bahasa Indonesia yang memungkinkan lebih dari 90% penduduk Indonesia saling berkomunikasi. Akibatnya memang mayoritas penduduk kita paling tidak menguasai dua bahasa (bilingual) yaitu bahasa daerah dan bahasa Indonesia.
  • 6. 1.1. Latar Belakang Salah satu tujuan pembangunan nasional adalah mewujudkan keikutsertaan (partisipasi) masyarakat terhadap pembangunan. Namun apa yang terjadi, setiap program-program yang telah di sosialisasikan oleh pemerintah kepada masyarakat tidaklah mendapat tanggapan positif mungkin hanya segelintir orang yang bisa paham dan terjun langsung dalam kegiatan tersebut. Melihat sejarah ke belakang mengenai program pembangunan jangka panjang, dimana tujuannya sudah jelas yaitu untuk melaksanakan, mengembangkan serta melestarikan program inovatif pembangunan ekonomi khususnya perekonomian pertanian yang dapat meningkatkan kesejahteraan hidup para petani. Isu yang santer terdengar mengenai gagalnya program tersebut adalah kurangnya keikutsertaan (partisipasi) masyarakat terhadap program tersebut karena berbagai faktor di antaranya adalah rendahnya respek dan kualitas masyarakat itu sendiri.
  • 7. 1.2. Rumusan masalah Dari peristiwa di atas timbul pertanyaan : • mengapa peran serta masyarakat dalam pembangunan sulit sekali diwujudkan?. • Bukankah kita memiliki lembaga yang secara khusus membimbing, mengarahkan, dan memotivasi masyarakat untuk dapat berpartisipasi?
  • 8. 1.3. Tujuan bertujuan untuk mengenal dan memahami konsep partisipasi, serta mengetahui cara-cara partisipasi yang telah diterapkan ADB (Asian Development Bank) dalam menjalankan programnya sehingga dapat diserap dan diterapkan dalam pengembangan didaerah sekitar.
  • 9. 2.1. Pengertian Partisipasi 2.2. Pendekatan Dalam Metode Partisipasi 2.3. Proses Partisipasi 2.4. Mengikutsertakan Pendekatan dan Metode partisipatif 2.5. Pola Peran Serta Masyarakat
  • 10. 2.1. Pengertian Partisipasi Menurut Rogers, partisipasi adalah tingkat keterlibatan anggota dalam mengambil keputusan, termasuk dalam perencanaan. Namun pada dasarnya Partisipasi berarti ikut serta, tetapi dalam bahasa kita hampir tidak ada perbedaan antara kata tersebut sebagai kata kerja (to participate) atau kata benda (participation).
  • 11. 2.1. Pengertian Partisipasi Saat ini masalah peran serta masyarakat (partisipasi) dalam pembangunan menjadi topik utama dimana kegagalan dalam setiap program pemerintah disebabkan oleh kurangnya keikutsertaan masyarakat. Alasan mengapa keikutsertaan (partisipasi) masyarakat dikatakan penting pada masa pembangunan sekarang, antara lain : 1) Kita sedang berada dalam masa transisi dalam pembangunan era pertanian ke era industri 2) Terciptanya demokrasi dan keterbukaan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara 3) Sebanyak 27 juta rakyat Indonesia masih hidup dibawah garis kemiskinan 4) Berkembangnya etos kerja yang negatif 5) Masih terjadi pemisahan golongan antara kaum elite dan kaum bawahan.
  • 12. 2.2. Pendekatan Dalam Metode Partisipasi Pendekatan dalam metode partisipatif, yaitu: 1. Pendekatan CETAK BIRU (blue print approach). suatu metode pendekatan pembangunan yang mengasumsikan atau beranggapan bahwa sekali suatu metode atau mode berjalan dan berhasil baik di suatu daerah, maka diasumsikan metode tersebut bisa di pakai atau di terapkan secara menyeluruh untuk semua daerah atau wilayah tanpa mempertimbangkan aspek sosisl, budaya, serta kondisi alam sekitar.
  • 13. 2.2. Pendekatan Dalam Metode Partisipasi 2. Pendekatan Arus balik Beberapa keuntungan dari metode arus balik, diantaranya: 1. Lebih mudah mengoptimalisasikan potensi sumber daya alam, 2. Pemerintah dan masyarakat dapat bekerja sama dalam mmenyusun, melaksanakan, dan merasakan manfaat dari program tersebut, 3. Pemerintah beserta masyarakat dapat mempelajari bersama-sama mengenai penggalian potensi yang ad adi lingkungan sekitar, 4. Akan terciptanya button up planning,
  • 14. 2.2. Pendekatan Dalam Metode Partisipasi 2. Pendekatan Arus balik Ada enam kondisi yang harus di ketahui dan dipahami dalam menggunakan pendekatan pembangunan arus balik, yaitu: 1. Meningkatkan mutu pengawas secara vertikan maupun horizontal 2. Mewujudkan pola kerja koordinasi, intergrasi, singkronisasi dan simplikasi 3. Semua kalangan harus berperan serta dalam setiap program baik itu bawah, menengah dan atas 4. Kerjasama adalah kunci kesuksesan 5. Memperhatikan kesejahteraan penyuluh atau inovator (gaji, lingkungan, pelayanan serta transportasi) 6. Kemampuan petugas lapangan harus ditingkatkan.
  • 15. 2.2. Pendekatan Dalam Metode Partisipasi 3. pendekatan interaktif atau social learning process. merupakan paradigma baru yang dikembangkan dalam perencanaan pembangunan yang menekankan aspek keikutsertaan(partisipatif) masyarakat. Sedangkan dalam pendekatan yang kedua tidak hanya peran serta masyarakat dalam hal tenaga dan material untuk merealisasikan suatu rencana melainkan lebih luas yaitu melibatkan masyarakat dalam pemanfaatan dari hasil program tersebut.
  • 16. 2.3. Proses Partisipasi Analisis proses partisipasi atau keikutsertaan masyarakat ini menjadi sangat penting karena dengan demikian usaha komunikasi program pemabangunan ke dalam masyarakat akan memperoleh hasil yang maksimal. Analisis yang di maksud adalah : 1. Tahapan penumbuhan ide untuk membangun dan perencanaan 2. Tahap pengambilan keputusan 3. Tahap pelaksanaan dan evaluasi 4. Tahap pembagian keuntungan
  • 17. 2.3. Proses Partisipasi Selain analisis proses partisipasi diatas, dalam partispasi juga terdapat cara- cara dalam merealisasikan keikutsertaan yang efektif yang diterapkan ADB (Asian Development Bank) dalam kegiatan yang mereka laksanakan, diantaranya: 1. Partisipasi dengan Berbagi/Mengumpulkan Informasi 2. Partisipasi melalui Konsultasi/Mendapatkan Umpan balik 3. Partisipasi melalui Pemberdayaan/Kendali Bersama 4. Partisipasi melalui Kolaborasi/Pembuatan Keputusan Bersama
  • 18. 2.4. Mengikutsertakan Pendekatan dan Metode partisipatif Partisipasi berkisar dari yang dangkal sampai yang dalam—dari pertukaran informasi yang pasif sampai komitmen penuh (Gambar 1). Para stakeholder dapat dilibatkan dalam banyak hal, dari sekadar diberitahu bahwa “pembangunan” sedang “berlangsung” sampai mengambil bagian dalam proyek- proyek yang membantu mereka bertanggung jawab atas pembangunan mereka sendiri. Gambar 1: Tingkat Partisipasi Berbagi Konsultasi/ Kolaborasi/ Pembuatan Pemberdayaan/ Informasi Mendapatkan Keputusan Bersama Kendali Bersama Umpan Balik Dangkal Dalam
  • 19. 2.5. Pola Peran Serta Masyarakat Dalam perkembangannya partisipasi terbagi kedalam dua pola, yaitu pola patisipasi secara individu dan partisipasi secara kelompok. Seseorang yang aktif dan inovatif dalam setiap pembangunan akan sangat membantu dirinya setra keluarganya untuk meningkatkan taraf kehidupannya secara ekonomis dan spiritual. Namun sebagai mahluk sosial maka pola individu harus dikembangkan kepada anggota lainnya sehingga tercipta pola partisipasi kelompok. Berbagai pedekatan pembangunan saat ini lebih banyak menggunakan pertisipasi kelompok. Oleh karena itu pola partisipasi harus dilihat secara kelompok karena setiap kelompok memiliki elemen-elenem yang bekerjasama dimana antara elemen satu dengan elemen lainnya akan asaling berinteraksi yang akan menimbulkan suatu dinamika kelompok yang akan menjadikan karakter bersikap dan bertindak sehingga menimbulkan kemampuan anggota kelompok untuk perpartisipasi dalam setiap program pembangunan.
  • 20. 2.5. Pola Peran Serta Masyarakat Dalam mengembangkan partisipasi anggota secara kelompok perlu menggunakan pendekatan ‘partisipation action model (PAM)’ yang dikembangkan oleh Prof. S. Chamala untuk pengembangan Group Skill Management Forland Care. Metode ini di kembangkan atas pertimbangan : 1. Tujuan pembangunan adalah untuk meningkatkan kemanpuan anggota khususnya dan masyarakat umunnya 2. Masyarakat memiliki hak dan kewajiban yang sama untuk ikut serta dalam pembangunan 3. Melalui pendekatan PAM masyarakat dapat mengembangkan dirinya dan siap ikut dalam partisipasi pembangunan 4. PAM dibutuhkan karena : a. Pembangunan dimasa sekarang semakin komplek b. Pemerintah memiliki keterbatasan dalam hal sumbernya c. Membutuhkan pengetahuan masyarakat yang mampu menerima inovasi denagn cepat dan tepat.
  • 21. 2.5. Pola Peran Serta Masyarakat Metode PAM ini berlandaskan pada filosofi sebagai berikut : “telling adults provokes reaction, showing them triggers the imagination, involving them gives them understanding, empowering them leads to commitment and action “, memberitahu orang dewasa dapat memprovokasi reaksi, sedangkan menunjukkan kepada mereka dapat memicu imajinasi, melibatkan mereka memberi mereka pemahaman, memberdayakan mereka mengarah ke komitmen dan tindakan.
  • 22. KESIMPULAN Dimasa dewasa ini partisipasi (keikut sertaan) masyarakat dalam program pembangunan sudah ada kemajuan dibanding dengan pada zaman era orde lama. Dimana sekarang masyarakat dapat dengan leluasa mengeluarkan pemikiran- pemikiran yang nantinya akan di pertanggungjawabkan pada dirinya agar dapat berperan serta dengan aktif dalam pembangunan. Dan tujuan pemerintah untuk pelakuan sistem button up planning dan top dwon planning dapat terwujud karena masyarakat yang pro-aktif dalam setiap kegiatan pembangunan pemerintah. Metode-metode partisipasi dapat digunakan oleh lembaga pembangunan untuk pengumpulan data, konsultasi, kolaborasi atau pembuatan keputusan bersama, atau pemberdayaan melalui kendali bersama. Metode-metode tersebut dapat digunakan pada berbagai tahap, sejak penyusunan konsep awal sampai ke evaluasi keseluruhan. Sering kali, satu prakarsa saja melibatkan berbagai kelompok dan organisasi di beberapa tingkat partisipasi publik selama interaksi mereka dengan lembaga pemerintah.