Dokumen ini membahas tentang kehadiran Allah di dalam hati manusia. Dokumen menjelaskan bahwa Allah telah hadir di dunia dalam rupa manusia yaitu Yesus Kristus sesuai dengan kisah dalam Injil Yohanes. Dokumen juga mengajak pembaca untuk mengosongkan diri di hadapan Tuhan agar dapat menerima kehadiran-Nya di dalam hati setiap individu.
3. Yohanes 1:1-3
Kejadian 1:1
“Pada mulanya adalah
Firman; Firman itu
bersama-sama dengan
Allah dan Firman itu
adalah Allah. 2 Ia pada
mulanya bersama-sama
dengan Allah. 3 Segala
sesuatu dijadikan oleh
Dia dan tanpa Dia tidak
ada suatupun yang telah
jadi dari segala yang telah
dijadikan.”
“Pada mulanya Allah
menciptakan langit dan
bumi.”
4. Paulus:
“…yang walaupun dalam rupa Allah, tidak
menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik
yang harus dipertahankan, 7 melainkan telah
mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa
seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia.”
―Filipi 2:6-7
mengosongkan diri = heauton
ekenosen
Kata "ekenosen" berasal dari
kata "kenoo" yang berarti:
-membuat menjadi kosong,
-membuat rendah,
-menetralkan, atau
-tidak berharga.
5. Firman itu telah menjadi
manusia, dan diam di antara
kita, dan kita telah melihat
kemuliaan-Nya, yaitu
kemuliaan yang diberikan
kepada-Nya sebagai Anak
Tunggal Bapa, penuh kasih
karunia dan kebenaran.
―Yohanes 1:14
6. Kini giliran kita
yang
mengosongkan diri
di hadapan
Tuhan, dan
membiarkan
Tuhan memenuhi
kehidupan
kita, sehingga kita
bisa berjalan
mengikuti rencana
Tuhan bagi
kehidupan kita.
7. Ada sebuah ruang
kecil dalam diri
manusia yang mau dia
tempati.
Ruangan kecil itu
adalah hati kita, hati
saudara dan
saya, sebagai tempat
kelahiranNya.
8. Sudahkah
Allah hadir di hati
kita?
Di sebuah ruangan
kecil dalam hidup
kita, namun di situlah
terpancar kehidupan.