2. IDENTITAS MATA KULIAH
Mata kuliah : Zoologi Invertebrata
Kode mata kuliah :
Bobot SKS : 3(Tiga)
Jurusan/prodi : Biologi/Biologi
Semester/jenjang : 2 (Dua)/S-1
Dosen : Adriani S.Si M.Kes
3. Tujuan perkuliahan
Setelah mengikuti perkuliahan ini mahasiswa dapat
memahami prinsip-prinsip nomenklatur dan
klasifikasi, kehidupan invertebrata dan hubungannya
dengan kehidupan manusia.
4. Deskripsi mata kuliah
Mata kuliah ini membahas tentang ciri-ciri morfologi,
anatomi, sistem organ, Klasifikasi dan peranan dari
setiap filum invertebrata
11. A. Pendahuluan
Berbagai macam organisme
Klasifikasi/pengelompokan ---- taksonomi
Didasarkan pada ciri tertentu
Ciri yg sama --- satu kelompok
Ex. Sapi, kerbau, kambing --- ruminansia
12. B. Tujuan dan Manfaat Klasifikasi
Mendeskripsikan ciri-ciri makhluk hidup untuk
membedakan tiap-tiap jenis, agar mudah dikenal &
mudah dipelajari
Mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan
persamaan ciri-cirinya
Mengetahui hubungan kekerabatan antarmakhluk
hidup
Mempelajari evolusi makhluk hidup atas dasar
kekerabatannya
13.
14. C. Dasar-dasar klasifikasi
1. Berdasarkan persamaan ciri
2. Berdasarkan perbedaan ciri
3. Berdasarkan manfaat
4. Berdasarkan ciri morfologi dan anatominya
5. Berdasarkan ciri biokimianya
17. cont
2. Berdasarkan Perbedaan
Ex. Kuda dan sapi
Jumlah jari di setiap kaki
Kuda memiliki tiga jari di setiap kaki --- ganjil
atau Perisodactyla
Sapi memiliki empat jari di setiap kakinya---
berjari genap atau Artiodactyla
18. cont
3. Berdasarkan Manfaat
Hewan ternak atau seafood
Dapat dilakukan oleh siapa saja
Didasarkan atas manfaat hewan tersebut
19. cont
4. Berdasarkan Ciri Morfologi dan Anatomi
Morfologi --- ciri dari luar
Anatomi --- bagian dalam tubuh
Ex. ada-tidaknya tulang belakang, bentuk alat
gerak, jumlah sayap (pada serangga), ruas-ruas
pada tubuh, jumlah kaki, dan lain- lain
20. cont
5. Berdasarkan ciri biokimianya
Biokimia --- jenis-jenis protein, jenis-jenis enzim,
ada tidaknya membran organel sel
DNA atau asam nukleat juga digunakan untuk
menentukan hubungan kekerabatan makhluk
hidup
21. D. Jenis-jenis Klasifikasi
1. Klasifikasi Sistem Alami
2. Klasifikasi sistem Buatan
3. Klasifikasi sistem Filogenetik
22.
23. 1. Klasifikasi sistem alami
Aristoteles --- hewan
dan tumbuhan
Hewan --- habitat dan
perilakunya
Tumbuhan --- ukuran
dan strukturnya
24. 2. Klasifikasi sistem buatan
Carolus Linnaeus
Binomial nomenklatur
Klasifikasi berdasarkan morfologi
25. 3. Klasifikasi sistem filogenetik
Sejarah evolusi kelompok organisme
Keturunan dan Hubungan kekerabatan
Berkerabat dekat ----persamaan ciri yang lebih
banyak
Ciri morfologi, anatomi, fisiologi, dan perilaku
26. Klasifikasi dua kingdom
Tumbuhan---dinding sel, klorofil dan autotrof
Alga, lumut, jamur, paku-pakuan dan tumbuhuan
berbiji serta bakteri dan jamur
Hewan--tidak berdinding sel, tidak berklorofil,
heterotrof, dapat bergerak bebas.
Protozoa, Porifera, Coelenterata, Mollusca,
Arthropoda, Echinodermata, sampai Chordata
E. Sejarah Klasifikasi
27. E. Sejarah Klasifikasi
- Klasifikasi 2 kingdom
Plantae Animalia
Ciri : dinding sel, klorofil dan
autotrof
Contoh : Alga, lumut, jamur,
paku-pakuan dan tumbuhuan
berbiji serta bakteri dan jamur
Ciri : tidak berdinding sel,
tidak berklorofil,
heterotrof, dapat
bergerak bebas.
Contoh : Protozoa, Porifera,
Coelenterata,
Mollusca,
Arthropoda,
Echinodermata,
sampai
Chordata
28. Klasifikasi tiga kingdom
1. Protista—uni/multiseluler yg blm terdiferensiasi
Uniseluler (amoeba dan diatom) & Multiseluler : alga
2. Plantae -- autotrof, eukariot multiseluler, dan
bereproduksi dengan spora --- jamur, tumbuhan lumut,
tumbuhan paku, dan tumbuhan biji
3. Hewan--heterotrof dan eukariot multiseluler---
Protozoa, Porifera, Coelenterata, Mollusca,
Arthropoda, Echinodermata, sampai Chordata
29. Klasifikasi empat kingdom
Ditemukannya nukleus---pro dan eukaryotik
1. Monera---inti tanpa membran (prokarion).
2. Protista----organism bersel satu dan organism
multiseluler yang belum berdiferensiasi.
3. Plantae----jamur, tumbuhan lumut, tumbuhan paku,
dan tumbuhan biji.
4. Animalia---Protozoa sampai Chordata dimasukkan
ke dalam kerajaan hewan atau kingdom Animalia
30. Klasifikasi lima kingdom
tingkatan organisme, susunan sel, dan cara
pemenuhan makanannya.
1. Monera--- tanpa membran inti
2. Protista--- tidak membentuk jaringan
3. Fungi—heterotrof, kitin
4. Plantae
5. Animalia
31. Klasifikasi biologi modern
Takson--- dari tinggi ke rendah
Takson yg tinggi--memiliki sedikit persamaan ciri-ciri
Takson yg rendah---memiliki banyak persamaan ciri
dimasukkan dalam takson yang lebih rendah
Tumbuhan---thallophyta dan kormophyta
Hewan---invertebrata dan vertebrata
32. F. Tahapan dalam Klasifikasi
1. Pencandraan Ciri-ciri Makhluk Hidup ----Ciri-ciri
yang diamati adalah ciri- ciri morfologi, anatomi, dan
fisiologi (sayap, kaki, cr makan)
2. Pengelompokan Berdasarkan Ciri-ciri--berdasarkan
persamaan atau perbedaan ciri-ciri (ruang jantung,
alat pernafasan dsb)
3. Pemberian Nama Takson---itik& ayam (aves) dsb
33. 1. Species (Jenis)
2. Genus (Marga)
3. Famili (Suku)
4. Ordo (Bangsa)
5. Classis (kelas)
6. Phylum (Filum) atau Divisio (Divisi)
7. Kingdom atau Regnum
Urutan Tingkatan Takson dalam
Klasifikasi
34. Pembagian hewan
1. Simetri tubuh
Radial--- oral (atas) & aboral (bawah),
coelenterata, porifera dan echinodermata
Bilateral ---- oral, aboral, dorsal, ventral, anterior
dan posterior, pisces
2. Lapisan tubuh
Diploblastik --- porifera dan coelenterata
Triploblastik --- platyhelminthes
35.
36. LAPISAN tubuh
Diploblastik
Memiliki dua lapisan
lembaga / tubuh yaitu:
1. Lapisan luar Ektoderm.
2. Lapisan dalam
Endoderm.
Triploblastik
Memiliki tiga lapisan
lembaga / tubuh yaitu:
1. Lapisan luar Ektoderm
2. Lapisan tengah
Mesoderm
3. Lapisan dalam
Endoderm
37.
38. CIRI UMUM ANIMALIA
Ukurannya bervariasi yaitu mulai dari yang
mikroskopis sampai yang paling besar
Uniseluler atau Multiseluler
Tidak berdinding sel
Tidak berplastida dan klorofil (heterotrof)
Mahluk eukariotik (inti ditutupi membran)
Motil---memperoleh makanan&pertahanan hdp
Dapat merespon rangsangan dengan cepat.
39. CIRI UMUM INVERTEBRATA
Eksoskeleton (rangka luar)
Ekskresi melalui membran sel atau dengan alat
ekskresi
Peredaran darah terbuka atau difusi
Sistem sarafnya belum punya otak tapi dengan
simpul-simpul saraf
Pernapasan dengan ronga tubuh atau dengan
organ pernapasan
Simetri tubuh yaitu simetri bilateral atau radial
40. Dasar Klasifikasi makhluk hidup
Berdasarkan persamaan
Berdasarkan perbedaan
Berdasarkan manfaat
Berdasarkan ciri morfologi dan anatomi
Berdasarkan ciri biokimia
42. Nama ilmiah Vs nama daerah
Scientific name Vernacular name
Berdasarkan kode internasional Tidak mengikuti ketentuan
manapun
Bahasa latin Bahasa setempat/daerah
Berlaku internasional Berlaku lokal
Memberi indikasi untuk kategori
takson
Tidak jelas untuk kategori
takson yang mana
Hanya ada satu nama yang
benar sesuai takson
Banyak nama sesuai dengan
bahasa daerah setempat
Sukar dilafalkan Mudah dilafalkan
44. Dasar penyusunan tingkatan filum invertebrata
meliputi :
1. Fisiologi tubuh
2. Filogenetik
3. Susunan kimia tubuh
4. Coelom
Pro-Po-Coe-Platy-Nema-Anne-Mol-Echi-Arthro
49. Protista mirip jamur
Jamur parasit dan
predator
Menghasilkan spora
Terdiri atas :
- Oomycota
- Myxomycota
50. Protista mirip jamur (oomycota)
Saprofit
Ada yang parasit seperti
Saprolegnia pada ikan
Ada yang patogen pada
anggur, kentang dan
tomat
Reproduksi secara
sexual (konyugasi) dan
aseksual (pembentukan
spora)
51. Contoh jamur air
Plasmopora viticola (pd anggur),
Phytophora infestans (pd kentang dan
tomat)Saprolegnia sp
52. Protista mirip jamur (myxomycota)
Hidup bebas
Bentuk seperti amuba
Predator fagosit (menelan bakteri, hama, spora dan
bahan organik lainnya)
Menghasilkan lendir untuk pergerakannya
54. Protista menyerupai hewan
Dikenal dengan nama Protozoa
Uniseluler
Heterotrof
Reproduksi dengan cara membelah diri dan
konyugasi
Cara hidup : bebas, parasit dan bersimbiosis
56. Klasifikasi protozoa
No Ciri Rhizopoda Cilliata Flagellata Sporozoa
1 Alat Gerak Kaki semu
(pseudopodia)
Rambut
getar
Bulu cambuk Tidak punya
2 Habitat Air laut, air
tawar, parasit di
tubuh hewan
Air tawar dan
tempat yang
lembab
Air laut, air
tawar, parasit
di
hewan/manus
ia
Hidup sbg
parasit pada sel
darah
manusia/hewan
3 Cara Hidup Soliter Soliter /
berkoloni
Soliter /
berkoloni
Soliter /
berkoloni
4 Reproduksi Membelah diri Membelah
diri,
Konjugasi
Membelah diri Sporozoit,
Gametosit
5 Contoh
Protozoa
Amoeba
proteus,
Enthamoeba
ginggivalis,
Enthamoeba
disentriae,
Foraminifera
Paramecium
caudatum,
Didinium,
Vorticella,
Balantidium
coli
Euglena
viridis,
Trypanasoma
vaginalis,
Trypanasoma
gambiense
Plasmodium
falciparum,
Plasmodium
malariae,
Plasmodium
vivax
57. Protista menyerupai tumbuhan
Dikenal dengan nama ganggang/alga
Ukuran bervariasi
Uniseluler dan multiseluler
Autotrof
Reproduksi secara seksual (konyugasi dan
metagenesis) dan aseksual (membelah diri, spora
dan fragmentasi)
59. Euglenoid/euglenoid
Uniseluler
Tanpa dinding sel
Heterotrof
Fotosintetik
Memiliki flagel
Memiliki bintik mata yg
berisi fotoreseptor
Contoh : Euglena sp
60. Ganggang api/dinoflagellata
Jika jumlahnya mningkat
(blooming) air laut merah
Produsen utama fitoplankton laut
Contoh : Gymnodinium breve
(menghasilkan neurotoksin)
Noctiluca miliaris (menyebabkan
laut b’cahaya)
Gymnodinium breve
Noctiluca miliaris
65. Manfaat ganggang bagi manusia
Diatom dapat dimanfaatkan sbg campuran semen,
penggosok, bahan isolasi, bahan peledak
Eucheuma dan Gelidium Dimanfaatkan u/p’buatan
gelatin (campuran agar-agar dan kue)
Chlorella sebagai suplemen makanan
Laminaria u/pengental dalam industri makanan dan
obat penyakit gondok
67. Ciri umum Protozoa
Eukariotik
Uniseluler
Heterotrof/kemoheterotrof
Umumnya memiliki alat gerak ------ Dasar Klasifikasi
lama
Hidup di air, bersimbiosis atau parasit
Aktivitas makan dilakukan secara fagositosis dan
pinositosis
Pengambilan nutrisi berlangsung secara holozoik,
saprozoik, holofitik/autotrof dan saprofitik
Reproduksi secara sexual (penyatuan gamet,
konyugasi) dan aseksual (binary fission)
70. Protozoa : Filum Sarcomastigophora
Alat gerak berupa Flagel, Pseudopodia atau
keduanya
Sub filum : Mastigophora
Kelas Phytomastigophorea (flagellata mirip
tumbuhan)
Cth : Euglena, Volvox
Kelas Zoomastigophorea (flagellata mirip hewan)
Cth : Trichomonas dan Trypanosoma
Sub filum : Opalinata (parasit)
Sub filum : Sarcodina (Pseudopodia)
Kelas Rhizopoda, cth : Amoeba dan Entamoeba
Kelas Actinopoda, cth : Plankton
71. Filum Sarcomastigophora : Kelas Rhizopoda
Menggunakan kaki
semu/Pseudopodia
untuk pergerakannya
Habitat : air tawar,
perairan dan tanah
Contoh : Amoeba,
Foraminifera dan
Entamoeba ginggivalis
75. Filum Sarcomastigohora : kelas
Zoomastigophora
Bergerak dengan
flagel
Meliputi Flagellata
parasit dan non
parasit
Contoh :
Trypanosoma sp dan
Leismania donovani
77. Bergerak dengan flagel
Non parasit
Holofitik
Cth : Euglena viridis
Filum Sarcomastigohora : kelas
Phytomastigophora
78. Protozoa : Filum Apicomplexa
Apikal complex
(seperangkat organel
pd ujung sel)
Tahap dewasa tanpa
flagel atau cilia
Parasit
Cth : Plasmodium dan
Toxoplasma
79. Protozoa : Filum Apicomplexa
1. Toxoplasma gondii toksoplasmosis
2. Plasmodium:
1) P. vivax Malaria tertiana (demam tiap dua hari
sekali)
2) P. ovale Malaria tertiana (demam tiap dua hari
sekali)
3) P. malariae Malaria kuartana (demam tiap tiga hari)
4) P. falciparum Malaria tropikana (demam setiap saat)
80. Daur Hidup Plasmodium sp
Protozoa : Daur hidup Plasmodium
Pada Tubuh
Nyamuk
Makro Gamet
(Sel Gamet
Jantan)
Mikro Gamet
(Sel Gamet
Betina)
Fertilisasi
Zigot
Oosit
Sporozoit
Pada Tubuh Manusia
Merozoit
Sporozoit
DiSelHati
Sel Darah Merah
Menyerang
Gametosit
Dan Menghasilkan
Makro
Gamet
Mikro
Gamet
81. Protozoa : Filum Labyrynthomorpha
Habitat di laut
Jumlahnya sedikit
Parasit pada algae
Cth : Labyrinthula sp
82. Protozoa : Filum Myxozoa
Spora multisel, bentuk
kapsul dengan satu
atau lebih polar
Parasit pada ikan dan
invertebrata
Cth : Ceratomyxa dan
Myxidium
Ceratomyxa shasta
83. Protozoa :Filum Microspora
Parasit pada
invertebrata dan
vertebrata rendah
Spora berdinding tebal
dan mengandung suatu
bahan
infeksi/sporoplasma
yang berperan dalam
invasi
Cth : Enchephalitozoan
cuniculi
84. Protozoa : Filum Ascetospora
Parasit pada
invertebrata dan sedikit
vertebrata
Spora multisel, tanpa
kapsul atau filamen
Parasit
Cth : Marteilia dan
Haplosporidium
Haplosporidium nelsoni
85. Protozoa : Filum Ciliophora
Menggunakan cilia
sebagai alat gerak
Memiliki 2 nukleus
(makronukleus dan
mikronukleus)
Reproduksi secara
seksual (melalui
konyugasi) dan
aseksual (melalui
pembelahan sel)
Contoh : Paramecium
sp
Struktur sel Paramaecium
87. Peranan Protozoa
Menguntungkan:
Mengontrol jumlah bakteri di alam karena
predator bakteri
Merupakan zooplankton dan bentos sbg sumber
makanan hewan air
Foraminifera/Globigerina, cangkangnya sbg
petunjuk adanya minyak bumi, gas alam dan
mineral
Radiolaria, kerangkanya yang mengendap di
dasar laut dapat digunakan sebagai bahan
penggosok
88. Peranan Protozoa
Merugikan:
Enthamoeba histolyca, Enthamoeba disentriae, penyebab
disentri
Trypanasoma brucei, penyakit tidur di Afrika
Trypanasoma evansi, penyakit pada hewan ternak
Leishmania, penyebab penyakit kala-azar
Trichomonas vaginalis, parasit di vagina
Balantidium coli, penyebab diare
Toxoplasma gondii, penyebab toksoplasmosis
Plasmodium sp, penyebab malaria
91. CIRI-CIRI
Tubuh memiliki banyak pori-pori kecil (ostium)
Hewan multiseluler primitif
Tubuh tersusun atas spikula yg berasal dr kapur,
silika dan campuran kapur-silica
Diploblastik
Tergolong metazoa dan bersifat heterotrof
(makanannya berupa bakteri dan plankton)
Fase hidup : sesil dan dan planktonik
Hermaprodit
92. Bagian tubuh porifera
Ostium pori-pori yang kecil
Pinakosit sel-sel b’bentuk pipih yg menyusun
bagian luar tubuh porifera
Spongocoel rongga tubuh
Koanosit sel berflagel yg melapisi
spongocoel
Osculum lubang pengeluaran
Amoebosit sel yg slalu bergerak seperti
amoeba
Arkeosit
Porosit
101. Tipe saluran air pd porifera
Ascon
ostium dihubungkan langsung ke rongga
spongocoel
Sycon
ostium dihubungkan dengan saluran bercabang ke
rongga spongocoel
Rhagon/leucon
saluran air banyak bercabang2 serta membentuk
rongga2 kecil
103. Spicules
Phylum Porifera
103
Spikula merupakan
kolagen yang kaku yang
telah mengalami
penambahan mineral
serabut protein
(spongin) atau
keduanya
Spicules: skeleton
structures, made of
calcium carbonate
(CaCO3) or silicon
dioxide (SiO2).
Spicules
107. 1. HEXACTINELLIDA
- Penyusun tubuh berupa
silika
- Spikula tersusun atas
kalsium karbonat dan
hexagonal
- Bentuk cup, vas atau
guci
- Hidup di daerah tropis
(200-1000 m)
- Tipe saluran air : sycon
- contoh : Euplectella sp
108. 2. Demospongia
Penyusun tubuh
berupa serabut
spongin atau Silica
Dioksida atau ke-2-
nya
Tipe saluran air :
Leucon
Umumnya berada d
daerah kontinental
Spongia spp. (Bath
sponge) dan
Oscarella sp
109. 3. Calcarea/calcispongia
Penyusun tubuh berupa
kalsium karbonat
Hidup pada pantai yang
dangkal
Tipe saluran air :
Sycon, Ascon dan
Leucon
Contoh : Clathrina sp
dan Leucettusa lancifer
110. Peranan porifera
Alat pembersih (spon
mandi dan bahan
amplas)
Menghasilkan senyawa
bioaktif (antibiotik,
antitumor dan
antiinflamasi)
Pengisi jok kendaraan
112. Ciri-ciri
Memiliki rongga tubuh (coelenteron = rongga) yg
berfungsi sebagai alat pencernaan (gastrovaskuler)
Memiliki alat penyengat berupa knidoblas sehingga
disebut juga Cnidaria
Bersifat diploblastik
Tubuh simetri radial
Pernafasan terjadi secara difusi
Hidup soliter atau koloni
Memiliki 2 bentuk yaitu polip dan medusa
Tanpa anus
Tubuh tersusun atas 3 lapisan (epidermis, gastrovaskuler
dan mesoglea)
115. Knidoblas
Jenis racun yang keluarkan
yaitu Hemotoxin,
Neurotoxin,
Cardiotoxin/Musculotoxin
Dapat berakibat fatal
116. Klasifikasi coelenterata
Dasar klasifikasi berupa bentuk dominan dalam
hidupnya
1. Hydrozoa
2. Schypozoa (ubur-ubur)
3. Anthozoa (anemon laut/koral)
117. Polip dan medusa, soliter dan memiliki
bentuk tubuh silindris
Kelas Hydrozoa
125. 3. Anthozoa
Memiliki fase polip
Mampu bersimbiosis
dengan ganggang/alga
Ditemukan pada daerah
intertidal- kedalaman
6000 m
Contoh : Tubastrea
(koral/karang),
Acropora, Urticina
(anemon laut) dan
Turbinaria
131. Peranan coelenterata
Pembentuk ekosistem terumbu karang
Terumbu karang digunakan sebagai objek wisata
Karang sebagai Penahan ombak u/mencegah
pengikisan pantai
134. Platyhelminthes
Cacing bentuk pipih
Simetris bilateral
Acoelomata
Triploblastik acoelomata
Sistem saraf tangga tali
Hermaprodit
Tanpa anus
Terdiri atas 4 kelas yaitu turbellaria, trematoda,
monogenea dan cestoda
137. Platyhelminthes (sistem saraf)
Meliputi anterior
cerebral ganglia,
longitudinal nerve cords
dan saraf lateral
Organ sensori berupa
eye spot, statocyst dan
rheoreceptor
141. Turbellaria (cacing berambut getar)
Tanpa alat isap
Bergerak dengan silia
dan mucus
Respirasi secara difusi
Karnivora
Daya regenerasi tinggi
Alat sensorik berupa
eyespots,
mekanoreseptor dan
kemoreseptor (auricula)
Contoh : Planaria sp
144. Trematoda (cacing isap)
Parasit pada vertebrata
Memiliki lapisan kutikula
Memiliki alat pengisap (sucker) dan kait (rostellum)
Jenis sucker : oral sucker (menyerang organ host)
dan ventral sucker/acetabulum (menyerang jaringan
inang)
Tegument berupa glikoprotein (proteksi dan
absorbsi)
152. Cestoda (cacing pita)
Tanpa alat pencernaan
Bentuk tubuh menyerupai pita
Ruas tubuh --- proglotid
Kumpulan koloni
Contoh : Taenia saginata dan Taenia solium
156. a Larva, yang
dilengkapi
dengan scolex
akan
berkembang
menjadi kista
pada jaringan
tubuh inang,
misal pada otot
proglottids
c Cacing pita dewasa
terdiri dari scolex dan
proglotid.Proglotid pada
bagian ujung
mengandung telur yang
telah dibuahi yang siap
dikeluarkan bersama
feses untuk menginfeksi
kembali
d Di dalam telur yang telah dibuahi,
embrio berkembang menjadi larva. Sapi
mungkin akan memakan telur bersama
rumput dan akan menjadi inang
sementara bagi cacing pita
Fig. 22-11, p.361
scolex
Siklus Hidup Taenia
157. KELAS MONOGENEA
- Ektoparasit pada ikan laut dan ikan air
tawar, amphibi, reptil, & averterbrata
lain. Satu inang monogenea.
- Berukuran 0,2–0,5 mm, alat penempel
posterior opisthaptor.
172. Kelas nematoda Sub klass Gordiaceae
Bentuk mirip rambut
kuda, rongga tubuhnya
dilapisi epithelium,
hidup pada insect spt
kecoa dan belalang dan
penyu
Contoh :
Neoechinorhynchus
emydis yang terdapat
pada penyu
173. Ancylostoma duodenale ( Cacing Tambang)
Hidup parasit pada manusia,
dengan menyerap darah dan
cairan tubuh
Cacing menempel pada
usus inang karena memiliki
kait kitin
Reproduksi secara seksual
4 buah kait
kitin
175. Enterobius vermicularis / Cacing Kremi
Parasit yang menyerang anak-
anak.
Menginfeksi manusia melalui
makanan yang dipegang
dengan tangan yang kotor dan
terinfeksi telur cacing.
Cacing dewasa memiliki
panjang sekitar ½ inchi.
Hidup sebagai parasit pada
usus besar, dan bila bertelur
akan menuju ke anus.
Gb. Enterobius vermicularis jantan
179. Ciri –ciri
Triploblastik Coelomata
Tubuh dilapisi oleh kutikula nonchitinous dan setae
Bersifat dioceus dan hermaprodit
Menghasilkan larva bersilia ----- trokofor
191. Crustaceae
Memiliki lapisan kutikula
Eksoskeleton terdiri
atas anterior dan
posterior
Makanan berupa udang
kecil, gastropoda dan
larva insect
Dioceus
Alat ekskresi berupa
greenland
Respirasi dengan
insang
192. Onycophora
Jarang dijumpai
Habitat di bawah
tumpukan kayu dan
batu, t4 gelap dan
lembab
Nocturnal
Vivipar
Alat respirasi berupa
trakea
Cth : Peripatus sp
193. Chilopoda
Tubuh pipih dorso-
ventral
Hidup di bawah
tumpukan kayu, batu
ataupun di sela-sela
tanah yang pecah
Memiliki bisa
Contoh : lipan
194. Diplopoda
Tubuh bulat panjang
Terdiri atas 25-100 ruas
Mampu menggulung diri
Habitat di tempat gelap
dan lembab
Makanan berupa
tumbuhan yang
melapuk
195. Insecta
Hexapoda
Daur hidup pendek
Respirasi dengan
trakea
Alat ekskresi berupa
badan malpighi
Sistem saraf tangga tali
Mengalami
metamorfosis