3. Sistem saraf mengatur dan mengendalikan kegiatan
dalam tubuh.
4. Secara garis besar fungsi system persarafan
Ad :
Menerima informasi melalui afferent sensori
pathway
Mengkomunikasikan informasi antara system saraf
perifer dengan system saraf pusat
Mengolah informasi yang diterima baik ditingkat
saraf maupun di otak menentukan respon yang
tepat dengan situasi yang dihadapi
Menghantarkan informasi secara cepat Efferent
pathway tadi ke organ2 tubuh sebagai control atau
modifikasi tindakan
5. Susunan saraf terdiri dari 2 bagian besar :
1. Susunan saraf sentral meliputi :
Otak ( Brain = Enchepalon)
otak besar ( Cerebrum = Telencephalon )
otak kecil ( Cerebellum )
batang otak ( Brain Stem )
Medulla Spinalis
6.
7.
8. 2. Susunan saraf perifer meliputi :
- Susunan saraf somatic
- Susunan saraf otonom :
Susunan saraf simpatis
Susunan saraf parasimpatis
9. Otak besar ( Cerebrum )
Terdiri dari hemisfer ki & ka dipisahkan oleh falx
cerebri.
Terdapat dalam fossa kranii anterior dan media
Setiap hemisfer serebri dibagi dalam lobus & terdiri
dari 4 lobus
Setiap lobus mempunyai fungsi masing2 yaitu :
10. 1. Lobus Frontalis
Terlihat dalam mental, emosi dan fungsi fisik. Bagian
anterior mempunyai peran dalam control tingkah
laku tidak sadar : kepribadian, tingkah laku social,
pendapat dan aktifitas intelektual. Bagian sentral dan
posterior mengatur fungsi motorik.
11. 2. Lobus Parietal
Menterjemahkan sensasi yang dirasakan pada satu sisi
bagian tubuh : nyeri, temperature, sentuhan, tekanan,
proprioception ( kesadaran dalam menempatkan
posisi dan aktivitas alat )
12. 3. Lobus Temporalis
menerima input dari 3 indra perasa: pendengaran,
pengecap dan penciuman dan mempunyai peran
dalam proses memori
13. 4. Lobus Oksipital
Daerah visual primer menerima informasi dan
menafsirkan warna, menentukan mata pada sebuah
objek diam dan bergerak, mengenal
14. Cerebrum dengan cerebellum dipisahkan oleh
tentorium cerebelli dan batang otak.
Thalamus, sebuah massa avoid abu2 yang besar
disekitar ventrikel ke3 otak. thalamus bertindak
sebagai pusat sensasi pimitif yang tidak kritis
dimana dimana individu dapat samar2 merasakan
nyeri, tekanan, raba, getar dan suhu yang ekstrim.
15. Hipotalamus
bagian kecil tetapi daerah yang sangat penting di
jaringan otak
letaknya dibawah thalamus
bertugas dalam mempertahankan beberapa fungsi
keseimbangan. pengaruh hipotalamus dalam
aktifitas system saraf otonom termasuk pengaturan
frekwensi denyut jantung, tekanan darah dan
temperature tubuh juga berperanan penting dalam
pengaturan hormon2 yaitu antidiuretik hormone
dan oksitosin.
pusat lain didalam hipotalamus mengatur nafsu
makan, hipotalamus juga mempengaruhi fungsi
genital dan aktifitas seksual.
16. Otak kecil ( Cerebellum )
Terletak dipossa kranii posterior dibawah tentorium
cerebelli yang memisahkan pada lobus Occipitalis
Mengatur dan mengkoordinasi aktivitas otot skeletal
dan mempertahankan postus dan kekuatan otot.
Cerebellum juga berfungsi dalam petunjuk2 penglihatan
dan koordinasi gerakan.
17. Batang Otak ( Brain Stem)
Batang otak terdiri dari otak tengah, pons dan
medulla oblongata
Mid brain
Merupakan bagian pendek dari batang otak
Letaknya diatas pons
Terdiri dari 2 bagian yaitu anterior dan posterior
Bagian posterior berfungsi u/ refleks pendengaran
Bagian anterior berfungsi dalam refleks penglihatan
dan koordinasi gerakan penglihatan
18. Pons
Berupa jembatan serabut2 yang menghubungkan
kedua hemisfer cerebellum serta menghubungkan
mesencepalon kesebelah atas dengan medulla
oblongata dibawah
Bagian bawah pons berperan dalam pengaturan
pernafasan.
Merupakan nucleus saraf cranial V, VI, VII terdapat
disini.
Medulla Oblongata
Merupakan pusat refleks yang penting u/ jantung,
vasokonstriktor pernafasan, bersin batuk, menelan,
mengeluarkan air liur dan muntah.
Medulla oblongata mengandung nukleus2 dan saraf
cranial terakhir yaitu IX, X, XI, XII.
19. Medulla Spinalis
Medulla spinalis berada dalam 2/3 bagian cranial canalis
vertebralis dimulai dibagian bawah medulla oblongata
setinggi tulang atlas a/ C1 dan berakhir pada corpus
vertebrae lumbal 1-2.
Medulla spinalis berisi badan putih yang mengandung
serabut2 myelin yang menghantarkan informasi
asenden dan desenden.
21. Medulla spinalis mempunyai fungsi antara
lain :
1. Pusat gerakan otot tubuh terbesar
2. Mengurus kegiatan refleks spinalis dan refleks lutut
3. mengantarkan rangsangan koordinasi otot dan sendi
menuju cerebellum
4. mengadakan koordinasi antara otak dan seluruh bagian
tubuh.
Sel – sel system persarafan
22. Neuroglia
Sistem persarafan mengandung sel-glia. Sel2 glia
jumlahnya sangat banyak, kira2 10 x lebih banyak
dibandingkan dengan neuron.
23. Dalam SSP terdiri dari 5 jenis sel glia
Microglia memproduksi protein lemak kompleks yg
membentuk pembungkus myelin, fagosit, bila jaringan
saraf rusak maka sel ini bertugas untuk mencernakan
sisa – sisa jaringan yang rusak.
Ependyma menghasilkan CSF (Cerebrospinal Fluid)
24. Astrosit menyediakan kebutuhan nutrisi untuk
neuron, mempertahankan lingkungan kimiawi untuk
konduksi dan transmisi inpuls
Oligodendroglia merupakan sel glia yang
bertanggung jawab menghasilkan myelin dalam SSP.
Setiap oligodendroglia mengelilingi beberapa neuron.
myelin merupakan suatu kompleks protein lemak
berwarna putih yang mengisolasi tonjolan saraf.
25. Neuron
Merupakan dasar struktur dan fungsi unit system
saraf
Merupakan sel saraf khusus peka rangsang yang
menerima masukan sensorik atau masukan afferent
dari ujung – ujung saraf perifer khusus atau dari
organ reseptor sensorik, dan menyalurkan masukan
motorik atau masukan eferen keotot – otot dan
kelenjar2 yaitu organ – organ efektor
26. Setiap neuron mempunyai badan sel yang mempunyai
satu atau beberapa tonjolan yaitu :
Dendrit tonjolan yang menerima informasi dari akson
terminal pada tempat yang khusus disebut sinaps dan
menghantarkan informasi menuju badan sel
Akson tonjolan tunggal dan panjang yang
menghantarkan informasi keluar dari badan sel.
Dendrit dan akson disebut sbgi serabut saraf atau
tonjolan saraf.
27. NeuronUnipolar mempunyai satusebagai :
Neuron diklasifikasikan tonjolan yang
kemudian bercabang dua dekat dengan badan sel.
Neuron Bipolar mempunyai dua tonjolan satu akson dan
satu dendrit.
Neuron Multipolar mempunyai beberapa dendrit dan
satu akson yang dapat bercabang – cabang banyak sekali.
Sinaps impuls yang terdapat disuatu neuron akan
diteruskan keneuron yang lain. Hubungan satu neuron dgn
neuron yg lain disebut sinaps. Ujung dari suatu akson
mengandung substansi kimia a/ neuro transmitter.
28. Selubung Otak
Menings, tiga membran yg membungkus susunan
saraf pusat dari lapisan terluar sampai terdalam :
Duramater, Araknoid mater, dan Piamater
1. Duramater
Merupakan suatu jaringan liat, tidak elastis dan
mirip kulit sapi yang terdiri dari dua lapisan :
- Bagian luar dinamakan dura endosteal, yg
membentuk bagian dlm periosteum yg membatasi
kanalis vertebralis medula spinalis
- Bagian dalam dinamakan dura meningeal yg
merupakan membran tebal sebagai penyokong dan
pelindung
29. 2. Araknoidmater
Merupakan suatu membran fibrosa yg tipis, halus dan
vaskuler
3. Piamater
Langsung berhubungan dengan otak dan jaringan
spinal, dan mengikuti struktur eksternal otak dan
jaringan spinal. Piamater merupakan lapisan vaskular,
dimana pembuluh2 daranya berjalan menuju struktur
dlm ssp u/memberi nutrisi pada jaringan saraf
30. Ventrikel dan Cairan Serebrospinal
Ventrikel merupakan rangkaian dari 4 rongga dalam
otak yg saling berhubungan dan dibatasi oleh
ependima dan mengandung CSF.
Dalam setiap ventrikel terdapat struktur sekresi
khusus yg dinamakan fleksus koroideus.
Fleksus ini terdiri dari pembuluh darah piamater yg
mempunyai hubungan langsung dgn ependima.
Fleksus koroideus inilah yg mensekresi CSF yg
jernih dan tak berwarna yg merupakan bantal cairan
pelindung disekitar SSP
CSF terdiri dari air, elektrolit, gas oksigen dan
karbondioksida yg terlarut, glikosa, beberapa
leukosit dan sedikit protein
31. Suplay darah otak dan medulla spinalis
Suplai darah arteri keotak dijamin oleh dua pasang
arteri :
1. Arteri Karotis interna
2. Arteri vertebralis
Suplay darah dari arteri karotis yaitu :
5. Arteri karotes interna dan eksterna
memperdarahi wajah, tiroid, lidah dan faring
32. 2. Arteri serebri Anterior
meperdarahi basal ganglia, kapsula interna, korpus
kalosum, lobus frontal dan parietalis termasuk korteks
motorik
3. Arteri serebri media
Mensuplay darah untuk bagian lobus temporal,
parietalis, dan frontalis korteks serebri.
33. Susunan saraf perifer
Somatik Bagian eferen membawa baik informasi
sensorik sensorik dari otak keseluruh tubuh
mempengaruhi otot rangka
bersifat volunter ( bergantung pada kemauan )
34.
35. b. Sistem saraf Otonom
- Dikontrol & dikendalikan oleh hipotalamus
- Bagian dari susunan saraf yg mengatur
reaksi tubuh yg bersifat involunter
- Menhantarkan informasi dari otak keseluruh
tubuh otot polos, otot jantung dan kelenjar
- Dibagi dalam 2 bagian
- Saraf simpatis
- Saraf Para simpatis
36. 1. Simpatis
* Neuron Pre ganglioniknya meninggalkan SSP
melalui segmen torakal dan dua segmen lumbal
dari korda spinalis
* Substansi transmiter pada hubungan antara
neuron post ganglionik adalah asetilkolin
* Efek stimulasi saraf simpatis secara umum
sangat membantu dalam situasi darurat
Contoh Fungsi :
- otot jantung mempercepat denyut jantung
- Pupil dilatasi
- otot bronchial dilatasi
37. 2. Parasimpatis
* Neuron preganglioniknya meninggalkan ssp
melalui saraf kranial III, VII, IX dan X melalui
segmen sakralis
* Substansi transmitter pada hubungan antara
neuron post ganglionik dan efektor adalah
Noradrenalin
* Contoh Fungsi :
- Otot jantung memperlambat kerja jantung
- Pupil miosis
- Otot bronkhial konstriksi
38. PENGKAJIAN SISTEM SARAF
A. Data Biografi
G3 pd sistem persarafan dpt trj pd sepanjang rentang kehidupan,
namun demikian bbrp jenis g3 tertentu lebih sering terjadi
pada kelompok umur tertentu pula. Oleh karena itu umur
pasien penting sekali untuk didata selain jenis kelamin dan
data biografis lainnya.
B. Keluhan Utama
5. Nyeri Kepala
- Kaji apakah terasa satu sisi/tidak
- Klasifikasikan Migrain, tension headache
- Apakah disertai gejala lain mual, muntah
- obat yg biasa digunakan u/ headache
10. Gangguan pergerakan motorik
- Pada usia brp terjadi g3
- Bila tiba2 g3 vaskular, bila gradual tumor
- Apakah Simetris/asimetris, simetris g3 pd otot
39. Asimetris lesi susunan saraf pusat
- Apakah ada g3 saat menyisir, jalan, naik tangga.
- Apakah ada tremor.
3. Kejang
- Usia berapa pertama kali kejang
- Kaji penyebab kejang trauma saat lahir
- Kaji apakah setelah dewasa mengalami trauma, alkoholic, candu
obat, tumor.
- Frekwensi serangan kejang, kapan, apa disebabkan kerena meli-
hat, mendengar, atau mencium sesuatu.
4. Sensory Deviation
- Paraestesia kesemutan
- Dimana sensasi dirasakan
- Apa ada kesulitan menerima rasa : nyeri, panas dan sentuhan
5. Penurunan kesadaran
- Apakah sering bingung/bingung tiba-tiba sampai delirium? di
sebabkan krn kerusakan /g3 metabolic enchepalopati
- Bingung scr gradual degeneratif.
40. - Kaji tingkat kesadaran kpn mulai, gradual, berubah-ubah/
tidak, apakah akibat obat/infeksi.
C. Riwayat Kesehatan lalu
- Pernakah klien mengalami head injury hingga mengalami head
injury hingga mengalami sakit kepala, kejang, koma.
- Apakah pernah trauma saat lahir kejang
- Apakah perna infeksi telinga, mata hidung, sehingga klien sakit
kepala, septicemia, pneumonia.
- Tanyakan riwayat cardiovasculer
- Riwayat pernafasan
- G3 thiroid
D. Riwayat Kesehatan Keluarga
- Tanyakan penyakit dystropi, paralysis kelemahan otot
- Kejang bisa terjadi pd org dgn klrg epilepsi
- Klrg dgn riwayat migrain, 65 % Agg. klrg mengalami hal sama
41. E. Review Of Sistem
1. Kepala “ Nyeri kepala disertai demam & kaku kuduk iritasi
meningens”
2. Mata “ Pupil edema peningkatan TIK
“ Buta Tumor pituitary
3. Repiratory “ perubahan respirasi (rate, kedalaman)
mengidentifikasi peningkatan TIK.
4. Muskulosceletal.
- Atropi otot akibat penyakit pada kortex motorik
- Nyeri saat pergerakan di spinal penyakit pada area spinal
ligament atau otot.
- Tanda akibat iritasi meningen ( Brudzinski, lasaque, kernig
sign)
5. Gastro intestinal “ muntah proyektil Peningkatan TIK
6. Reproduksi “ Ammenoorhea Tumor pituitary
F. Pemeriksaan Fisik
a. Status mental
42. 1. Pemerikasaan orientasi tanyakan ttg : Nama negara
kita s/d 5 buah pertanyaan & stp pertanyaan yg benar
diberi skor 1. tanyakan klien ttg : hari apa s/d 5
pertanyaan stp jawaban benar diberi skor 1.
2. Pemeriksaan daya ingat klien diperlihatkan sdk,grf &
ballpoint selama + 1 dtk minta klien menyebutkan. Stp
jawaban betul diberikan scor 1
3. Perhatian/perhitungan Tanyakan ttg perhitungan : 100
- 7 s/d 5 pertanyaan stp jawaban yg benar diberikan
skor 1.
4. Fungsi bahasa
- P’lihatkan 2 buah benda t? nama benda tersebut
- Minta penderita untuk mengulangi kata
- Minta penderita u/ mengambil 3 buah benda
- Perlihatkan kertas perintah pd org coba.
43. setiap melakukan perintah diatas dgn benar beri skor 1
Nilai normal antara 20 – 25.
b. Tingkat kesadaran
1. Alert dpt merespon dengan stimulus audio,tactil,visual
orientasi baik.
2. Lethargi sering tidur, klien dpt bngn dgn mudah dngn.
suara, respon tepat.
3. Obtuned Klien bgn dgn suara keras, klien akan tidur
lg stlah bgn, respon tepat.
4.Stuport ada respon thdp nyeri, klien tdk sadar penuh
selama stimulasi, Widhrawl refleks.
5. Comatose tdk ada respon & refleks thdp stimulus,
Flaccid muscle tone pd tangan dan kaki.
Cara mengkaji kesadaran dgn GCS
1. Respon buka mata lakukan dgn urutan
- Dekati klien buka mata spontan : 4
- Beri rangsangan suara buka mata : 3
44. - Beri rangsangan nyeri buka mata : 2
- Tidak berespon dgn rangsangan : 1
2. Respon motorik lakukan dgn urutan :
- mengangkat tangan ssi dgn perintah : 6
- Beri rangsangan nyeri pada salah satu bagian tangan men-
ngenali nyeri lokal : 5
- Bila dgn stimulus nyeri seluruh tangan menghindar hanya
mengenali nyeri : 4
- Bila tdk brspn beri rangsangan nyeri pd dada dekortikasi : 3
- Dengan cubitan deserebrasi : 2
- Tidak ada respon : 1
3. Respon bicara tanya org berdasarkan urutan :
- Beri pertanyaan jawaban sesuai : 5
- Dgn pertanyaan sederhana bingung : 4
- menjawab pertanyaan dgn kata2 yg tdk sesuai : 3
45. - Hanya mengeluarkan suara erangan hem, dll : 2
- Tdk berespon suara : 1
Nilai normal GCS : 13 -15
c. Pengkajian bicara
- Pengkajian bicara proses Resiptive Kaji cara pengucapan,
kemampuan baca, minta klien u/ membaca, beri pertanyaan
dgn jawaban lebih dari 1 kata.
- Pengkajian bicara – Proses ekspressive kemampuan u/
mengekspresikan sst. Perhatikan apakah bicara lancar, sptn,
jelas.
2. Testing Kranial Nerve
Periksa lengkap mulai dari N. I (olfactorius), N. II (optikus), N. III
(Okulomotorius), N, IV (Trokhlearis), N. V (trigeminus), N. VI
(Abdusen), N. VII (fasialis), N. VIII (akustikus), N. IX (Glosofari)
N. X (Vagus), N. XI (Asesorius), N. XII (Hypoglosus)
46. 3. Pemeriksaan Motorik
a. Massa Otot Hypertropi, Normal, Atropi.
b. Tonus dlm keadaan rilex lakukan pada sendi siku, lutut,
pergelangan tangan.
- Normal tahanan ringan, minimal dan halus.
- Fenomena pisau lipat.
- Peningkatan tonus otot
- peningkatan tonus intermitten.
c. Kekuatan otot Gunakan Skala berikut :
o = Tdk ada kontraksi sama sekali
1 = Gerakan kontraksi yang sangat lemah
2 = Kemampuan u/ bergerak ttp tdk mampu menahan
gravitasi
3 = Ckp Kuat u/ menahan gravitasi
4 = Ckp kuat ttp bukan kekuatan penuh
5 = Kekuatan kontraksi yang penuh.
47. 4.Reflek
a. Reflek tendon dan ekstremitas atas
- Refleks biseps Lgn ½ difleksikan pd sendi siku. Ketuk pd
tendo otot bisep akan menyebabkan fleksi otot siku & tnpk
kontraksi otot bisep.
- Refleks triseps Lengan bawah difleksikan pada sendi
siku sedikit di pronasikan ketuk pd tendo otot triseps 5 Cm
diatas siku akan menyebabkan ekstensi tangan & kontraksi
otot trisep
- Widhrawl refleks lengan di letakkan diatas meja tungg
smpi org coba tdk melihat.tusuklah dgn hati2 & cpt kulit
tangan dgn jarum yg steril rspn berupa fleksi lengan
tersebur menjauhi stimulus.
b. Reflek ekstremitas bawah
- Knee pess refleks duduk pd t4 agak tinggi, kedua kaki
agak tergantung bebas a/ berbaring terlentang dgn fleksi
tungkai pd sendi lutut. Ketuk tendo fatella dgn hammer shg
sehingga terjadi ekstensi tngkai disertai kntraksi otot kuadri
48. - Achilles pess refleks tungkai difleksikan pd sendi lutut
dan kaki didorso fleksikan. Ketuklah tendo Achilles, shg
terjadi plantar fleksi dari kaki dan kontraksi otot
gastroknimeus
c. Refleks superfisial
- Reflek abdomen goreslah abdomen scr ringan dgn
menggunakan benda tumpul rspn brp kontraksi ipsi
lateral otot2 abdomen.
- Reflks babynski goreslah pd bagian lateral telapak kaki
respon brp ibu jari ekstensi dimana jari kaki lainnya
mengembang.
- Klonus Lakukan dorsofleksi pergelangan kaki &
kemudian mengamati serta meraba gerakan klonus yang
cepat. Pegang patella dgn ibu jari & jari tangan, scr tiba2
sentak patella kearah bawah raba untuk mengetahui
adanya klonus.
5. Pengkajian Fungsi Sensoris
- Rasa sakit Gnkn jarum steril, klien menutup mata tusukkan
berlahan jarum kekulit. Tanya apa yg dirasakan
49. - Sentuhan klien tutup mata sentuhkan pilinan kapas minta
klien u/ merasakan
- Vibrasi Gunakan garfutala, kemudian getarkan setelah
bergetar letakkan pada persendian klien getaran akan
dirasakan kesegala arah.
- Posisi Ujung jari disentuhkan dgn ibu jari klien mampu
mengetahui posisi jarinya.
- Stereo genesis klien tutup mata, letakkan benda yg familier
pd lengan klien mampu mengenali benda tanpa melihatnya.
- Graphestesia Klien tutup mata, tulis huruf a/ angka pd
telapak tangan klien mampu mengenali huruf yg dituliskan
- Two Point stimulasi Gunakan 2 jarum atur jarakx tusukkan
jarum tsb scr bersamaan minta klien u/ merasakan brp titik yg
dirasakan.
H. Pengkajian Fungsi Cerebellum u/ menentukan keseimbangan
klien bagus a/ tdk.
- Minta klien berjalan diatas satu garis
50. - Test koordinasi jari telunjuk dgn hidung
I. Iritasi Meningen
- Kaku kuduk Normal tdk terasa ada tahanan pd fleksi
kepala kedepan
- Kernig sign Paha dalam keadaan fleksi usahakan u/ meng
ekstensikan lutut scr pasif. Ekstensi terbatas & terdapat nyeri
(+)
- Tanda Lasaque antar Ekstremitas Ka & Ki membentuk
sudut 90 derajat.