SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  14
KULTUR ORGANISASI
KULTUR ORGANISASI DAN FAKTOR YANG
MEMPENGARUHINYA
Disusun guna memenuhi tugas
Mata kuliah : Manajemen Pendidikan
Dosen : Dr. H. Fatah Syukur NC,M.Ag
Disusun oleh :
SAHRI
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
PROGRAM PASCASARJANA (S2)
UNIVERSITAS WAHID HASYIM ( UNWAHAS) 2015
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur kami panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
limpahan Rahmat dan Karunia-nya sehingga kami dapat menyusun makalah ini. Salawat dan
salam dihaturkan kepada junjungan Nabi besar Muhammad SAW atas perjuangan beliau kita
dapat menikmati pencerahan iman dan islam dalam mengarungi samudera kehidupan ini.
Dalam makalah ini kami akan membahas mengenai “Kultur Organisasi dan Faktor-faktor
Yang Mempengaruhinya” dalam rangka memenuhi tugas Manajemen Pendidikan.
Sebelumnya pemakalah tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada orang-orang
yang telah membantu dalam pembuatan makalah ini, antara lain:
1. Bapak Dr. H. Fatah Syukur NC,M.Ag selaku dosen pengampu
2. Orang tua yang selalu membantu baik materi ataupun moril
3. Serta teman-teman PAI Program studi pasca sarjana Universitas Wahid Hasyim semarang
yang turut memberikan motivasi dalam pembuatan makalah ini.
Saya menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada makalah ini.
Namun saya tetap berharap agar kehadiran maklah ini tetap memberikan manffat kepada kita
semua. Kesempurnaan hanya milik Allah SWT.
Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua dan
pemakalah minta maaf jika terdapat kekurangan dalm pembuatan makalah ini.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Terjadinya akselerasi perubahan pada era Globalisasi ini, setidaknya mampu
membuka mata untuk melihat fenomena kemandegan dunia pendidikan secara umum dan
pendidikan islam pada khususnya dalam rangka mengantarkan dan membentuk manusia
seutuhnya yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT.
Pendidikan islam dilakukan untuk membentuk insan yang seutuhnya, yaitu manusia
yang beriman, yang bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berbudi luhur, berkepribadian
disiplin, bekerja keras, bertanggung jawab, mandiri, cerdas, terampil serta sehat jasmani dan
rohani, Hal ini selaras dengan tujuan pendidikan nasioanal. Pendidikan juga merupakan suatu
jalan atau cara yang mengantarkan manusia untuk mencapai tujuan hidupnya. Bahkan
pendidikan menjadi sebuah kewajiban yang harus dijalani manusia dalam kehidupannya.
Tantangan pendidikan Islam yang perlu dicarikan alternative jalannya adalah
persoalan metode, mengingat dalam proses pendidikan Islam. Metode memiliki kedudukan
yang sangat signifikan sekalai untuk mencapai tujuan pendidikan. Bahwa esensi pendidikan
agama Islam terletak pada kemampuannya untuk mengembangkan potensi siswa agar
menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa dan dapat tampil sebagai Khalifatullah fil Ard.
Esensi ini menjadi acuan untuk mencapai tujuan pendidikan yang maksimal.
Sebagai suatu sistem, pendidikan nasional haruslah dikelola dengan tepat agar sebagai
subsistem dari pembangunan nasional, tujuan SISDIKNAS seperti yang diminta dalam pasal
4 UU no 2 Tahun 1989 dapat tercapai secara efisien dan efektif.
Dari uraian diatas terlihat dengan jelas bahwa pemikiran muslim tentang pendidikan
islam tidaklah monotelik. Setiap pemikir memiliki kecenderungan pemikiran yang khas
dengan setting sosial-kultural pemikir yang bersangkutan. lembaga pendidikan harus dapat
mencetak “leader-leader” yang tangguh dan berkualitas. “Leader–leader” pada masa yang
akan datang harus dapat mengubah pola pikir untuk menyelesaikan sesuatu dengan kekuatan
manusia (manpower) menjadi pola pikir kekuatan otak (mindpower). Konsep pendidikan juga
harus dapat menghasilkan out put lembaga pendidikan yang dapat menciptakan “corporate
culture”, sehingga dapat menyesuaikan diri dengan norma–norma yang berlaku masa itu dan
pada gilirannya tumbuh kreativitas dan inisiatif, sehingga munculah peluang baru (new
opportunity). Out put pendidikan dimasa datang juga diharapkan dapat memandang manusia
bukan sebagai pekerja tetapi sebagai mitra kerja dengan keunggulan yang berbeda. Dengan
demikian, seorang leader yang keluar dari persaingan global, harus dapat memandang
manusia sebagai manusia, bukan pekerja.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Kultur Organisasi itu?
2. Bagaimana proses pembentukan kultur organisasi?
3. Apa saja factor-faktor yang mempengaruhi kuktur Organisasi?
4. Bagaimana upaya-upaya untuk mewujudkan kultur organisasi?
C. Manfaat
Dengan adanya pembahasan makalah ini kami berharap dapat memberi pencerahan
terhadap para mahasiswa agar memahami Tentang Kultur Organisasi dan faktor-faktor yang
mempengaruhinya.
D. Tujuan Penulisan
 Untuk mengerti dan mengetahui arti kultur Organisasi secara bahasa maupun istilah
 Untuk mengetahuia factor-faktor yang mempengaruhinya
E. Metode Penulisan
Metode yang digunakan dalam penulisan makalah ini yaitu menggunakan metode studi
literature, dimana sumber yang digunakan menggunakan sumber pustaka(buku) dan hasil
browsing dari internet.
F. Sistematika Penulisan
Pendahuluan :Latar Belakang, Rumusan Masalah, Manfaat, Tujuan Penulisan, Metode Penulisan,
Sistematika Penulisan.
Pembahasan :Pengertian Kultur Organisasi, Proses Pembentukan Kultur Organisasi, Factor-faktor yang
mempengaruhinya dan upaya-upaya kultur organisasi.
Penutup : Kesimpulan dan Saran.
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN KULTUR ORGANISASI
Dalam kamus besar Bahasa Indonesia, budaya (culture) diartikan sebagai : pikiran,
adat istiadat, sesuatu yang sudah berkembang, sesuatu yang menjadi kebiasaan yang sukar
diubah. Dalam pemakaian sehari-hari, orang biasanya mensinonimkan pengertian budaya
dengan tradisi (tradition). Dalam hal ini tradisi diartikan sebagai idea-idea umum, sikap dan
kebiasaan dari masyarakat yang nampak dalam perilaku sehari-hari yang menjadi kebiasaan
dari kelompok dalam masyarakat tertentu.
Edward B. Tylor mengatakan bahwa budaya adalah suatu keseluruhan yang kompleks
dari pengetahuan, kepercayaan, seni, moral, hukum, adat istiadat, serta kemampuan-
kemampuan dan kebiasaan lainnya yang diperoleh manusia sebagai anggota masyarakat.
Kata organisasi berasal dari bahasa inggris, organization yang berarti organisasi atau
hal yang mengatur. Dalam kamus bahasa Indonesia organisasi merupakan susunan atau
aturan dan berbagai bagian sehingga merupakan satu kesatuan yang teratur.
Istilah organisasi memiliki dua arti secara umum. Pertama, organisasi diartikan
sebagai suatu lembaga atau kelompok fungsional, misalnya sebuah perusahaan, sebuah
sekolah, sebuah perkumpulan dan badan-badan pemerintahan. Kedua, merujuk pada proses
pengorganisasian yaitu bagaimana pekerjaan diatur dan dialokasikan diantara apra anggota,
sehingga tujuan organisasi itu dapat tercapai secara efektif. Pengorganisasian sebagai proses
membagi kerja dalam tugas-tugas yang lebih kecil, membebankan tugas-tugas itu kepada
orang yang sesuai dengan kemampuannya, dan mengalokasikan sumber daya serta
mengkoordinasikannya dalam rangka efektivitas pencapaian tujuan organisasi.
Sedangkan pengertian organisasi menurut para pakar ilmu adalah
1. Menurut Oliver Sheldon
Organisasi adalah proses penggabungan pekerjaan yang para individu atau kelompok-
kelompok harus melakukantugas-tugas, sedemikian rupa, memberikan saluran terbaik untuk
pemakaian yang efisien, sistematis, positif, dan terorganisasi dari usaha yang tersedia.
2. Menurut Schein
Organisasi adalah suatu koordinasi rasional kegiatan sejumlah orang untuk mencapai
beberapa tujuan umum melalui pembagian pekerjaan dan fungsi melalui hierarki otoritas dan
tanggung jawab.
3. Menurut Kohler
Organisasi adalah sistem hubungan yang terstruktur yang mengkoordinasi usaha suatu
kelompok orang untuk mencapai tujuan tertentu.
Jadi kultur organisasi ialah suatu kemampuan-kemampuan dan kebiasaan lainnya
yang diperoleh manusia sebagai anggota masyarakat yang memiliki aturan-aturan atau
susunan dan berbagai bagian sehingga menjadi satu kesatuan yang teratur untuk mencapai
suatu tujuan yang diharapkan.
Dari sini dapat dipahami bahwa kultur organisasi terdapat 3 komponen yang harus da
dalam suatu lembaga atau organisasi agar organisasi menjadi lebih baik, yakni : kelompok
orang, kerja sama yang harmonis dan pembagian hak, kewajiban dan tanggung jawab.
Adapaun Prinsip-prinsip Kultur organisasi yang harus dimiliki dalam suatu lembaga atau
kelompok adalah:
1. Perumusan tujuan
Tujuan organisasi harus jelas dan diketahui oleh seluruh elemen yang terkait dalam
organisasi itu. Dengan tujuan tertentu, aktivitas-aktivitas yang dilakukan dengan mengarah
pada tujuan yang telah dirumuskan.
2. Pembagian kerja
Untuk mencapai efektivitas dan efisiensi, perlu adanya pembagian tugas yang jelas.
Tanpa pembagian tugas yang jelas, akan terjadi tumpang tindih pekerjaan dan dari sini akan
terjadi pemborosan.
3. Pembagian wewenang
Dengan kekuasaan yang jelas pada masing-masing orang/kelompok dalam suatu
organisasi maka dapat dihindarkan terjadinya benturan kepentingan dan tindakan. Hal ini
dimungkinkan karena setiap orang akan mengetahuia batas-batas wewenang untuk bertindak.
4. Kesatuan komando
Dalam sistem organisasi yang baik harus ada kesatuan komando/perintah agar tidak
terjadi kebingungan di tingkat pelaksana. Oleh karena itu, sistem organisasi perlu dihindarkan
adanya dualism pengaruh dan kekuasaan dalam berbagai tingkat manajerial, baik manjerial
puncak, manajerial menengah maupun manajerial lini.
5. Koordinasi
Koordinasi merupakan suatu proses pengintegrasian tujuan pada satuan-satuan yang
terpisah dalam suatu lembaga untuk mencapai tujuan organisasi secara efisien. Koordinasi ini
sangat penting bagi suatu lembaga untuk menyatukan langkah, mengurangi benturan tugas
dan mengurangi timbulnya konflik.
B. PROSES PEMBENTUKAN KULTUR ORGANISASI
Munculnya gagasan-gagasan atau jalan keluar yang kemudian tertanam dalam suatu
budaya dalam organisasi bisa bermula dari mana pun, dari perorangan atau kelompok, dari
tingkat bawah atau puncak. Taliziduhu Ndraha (1997) menginventarisir sumber-sumber
pembentuk budaya organisasi, diantaranya :
(1) pendiri organisasi;
(2) pemilik organisasi;
(3) Sumber daya manusia asing;
(4) luar organisasi;
(5) orang yang berkepentingan dengan organisasi (stake holder);
(6) masyarakat
Selanjutnya dikemukakan pula bahwa proses budaya dapat terjadi dengan cara: (1)
kontak budaya; (2) benturan budaya; dan (3) penggalian budaya. Pembentukan budaya tidak
dapat dilakukan dalam waktu yang sekejap, namun memerlukan waktu dan bahkan biaya
yang tidak sedikit untuk dapat menerima nilai-nilai baru dalam organisasi.
Dalam suatu organisasi sesungguhnya tidak ada budaya yang “baik” atau
“buruk”, yang ada hanyalah budaya yang “cocok” atau “tidak cocok” . Jika dalam suatu
organisasi memiliki budaya yang cocok, maka manajemennya lebih berfokus pada upaya
pemeliharaan nilai-nilai- yang ada dan perubahan tidak perlu dilakukan. Namun jika terjadi
kesalahan dalam memberikan asumsi dasar yang berdampak terhadap rendahnya kualitas
kinerja, maka perubahan budaya mungkin diperlukan.
Karena budaya ini telah berevolusi selama bertahun-tahun melalui sejumlah proses
belajar yang telah berakar, maka mungkin saja sulit untuk diubah. Kebiasaan lama akan sulit
dihilangkan
C. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA
Sekolah sebagai suatu organisasi, memiliki budaya sendiri yang dibentuk dan
dipengaruhi oleh nilai- nilai, persepsi, kebiasaan, kebijakan pendidikan dan perilaku orang
yang ada didalamnya. Sebagai suatu organisasi, sekolah s kekhasan sesuai dengan cure bisnis
yang dijalankan yaitu pembelajaran. Budaya sekolah seharusnya menunjukkan kapabilitas
yang sesuai dengan tuntunan pembelajaran yaitu menumbuh kembangkan peserta didik sesuai
dengan prinsip- prinsip kemanusiaan. Budaya sekolah harus disadari oleh seluruh konstituen
sebagai asumsi dasar yang dapat membuat sekolah tersebut memiliki citra yang
membanggakan stakeholders. Oleh sebab itu, semua individu memiliki posisi yang sama
untuk mengangkat citra melalui performance yang merujuk pada budaya sekolah yang
efektif.
Pembentukan dan Manajemen Budaya sekolah yang Efektif, Pada awal
kemunculanya, budaya organisasi mengacu pada visi pendirinya yang dipengaruhi oleh cita-
cita internal dan tuntutan eksternal yang meliputinya. Pada hakekatnya suatu budaya adalah
sebuah fenomena kelompok. Oleh sebab itu, dalam menelaah proses terbentuknya budaya
organisasi tidak dapat lepas dari proses kelompok. Selain itu, proses kemunculan budaya
organisasi memakan waktu yang cukup lama yang pada umumnya melibatkan seorang tokoh
yang mengintroduksikan visi dan misi kepda stafnya, yang kemudian dijadikan sebagai acuan
anggota kelompok.
Disamping itu pengelolaan kultur organisasi perlu diketahui faktor yang
mempengaruhinya yaitu
1. Komunikasi
Komuniaksi merupakan proses pengintegrasian tujuan terhadap anggota-anggota yang
lainnya. Komunikasi ini sangat penting sekali untuk menyatukan dalam sebuah organisasi,
karena dengan adanya komunikasi diharapkan terjadi saling mengisi secara yang baik dan
lancar yang akan mengurangi timbulnya konflik yang terjadi secara internal.
2. Motifasi
Dalam suatu lembaga harus memiliki motivasi yang sangat kuat untuk mencapai
lembaga yang maju. Dan motivasi ini harus mampu mendorong anggota organisasi agar lebih
kerja keras dalam lembaga. Jangan sampai suatu organisasi tidak memiliki motivasi yang
dibutuhkan dalam lembaga.
3. Karakteristik organisasi
Karakter merupakan watak atau sifat yang ada dialam suatu organisasi. Karakter
sangat berpengaruh untuk kemajuan dan perkembangan dalam suatu organisasi. Karakter
dalam suatu organisasi tidak boleh individual, karena dalam suatu organisasi harus memiliki
sifat yang memasyarakat antar anggota.
4. proses administrasi
proses administrasi ini behubungan dengan mekanisme kerja untuk
mengkoordinasikan perkerjaan dalam suatu kesatuan yang harmonis. Pada saat setiap orang
dan setiap bagian melaksanakan pekerjaan, kemungkinan timbul konflik diantara anggota,
dan mekanisme administrasi ini untuk mengkoordinasikan memungkinkan setiap anggota
organisasi untuk tetap bekerja secara efektif.
5. struktur oeganisasi
sturktur organisasi sebagai pola hubungan komponen atau bagian suatu organisasi.
Struktur merupakan sistem formal hubungan kerja yang membagi dan mengkoordinasikan
tugas orang dan kelompok agar tercapai tujuan. Pada struktur organisasi tergambar posisi
kerja, pembagian kerja, jenis kerja yang harus dilakukan, hubungan tasan dan bawa han,
kelompok, komponen atau bagian, tingkat manajemen dan saluran komunikasi.
6. gaya manajemen
melakukan monitoring dan mengambil langkah-langkah penyesuaian untuk
mempertahankan dan mneingkatkan manajemen. Gaya untuk mengatur dalam suatu
organisasi harus menarik dan mampu membuat anggota agar bias bekerja dengan baik dan
benar. Gaya menajemn yang baik dan menarik akan menghasilkan potensi atau hasil yang
sangat memuaskan untuk suatu organisasi, namun jika manajemen suatu organisasi rusak,
maka organsisasi itu juga akan mengalami kerusakan dan tidak akan mencapai target atau
tujuan yang diinginkan.
D. UPAYA UPAYA UNTUK MEUWUJUDKAN KULKTUR ORGANISASI
Pembentukan dan pengelolaan budaya organisasi adalah suatu hal yang mutlak untuk
memperoleh budaya organisasi yang kental. Membentuk budaya organisasi merupakan
tanggung jawab pimpinan yang realisasinya merupakan tanggung jawab seluruh personel
sekolah. Pimpinan perlu memahami cara pembentukan dan pengelolaan budaya organisasi.
Budaya organisasi bisa terbentuk dengan tiga cara yaitu:
1. Seleksi, sejak awal sudah ditekankan bahwa hanya pegawai yang memenuhi kriteria
organisasi yang diterima.
2. Manajemen puncak, pimpinan menjadi pendorong kuat bagi tumbuhnya perilaku bawahan.
3. Sisoalisasi, penanaman norma- norma yang ditetapkan organisasi dapat dilakukan dengan
cara membicarakan dalam rapat- rapat, pertemuan atau bahkan dengan media khusus.
Untuk mewujudkan organisasi yang efektif, perlu adanya upaya-upaya yang harus
dilakukan oleh suatu lembaga pendidikan. Adapaun langkah-langkah yang harus ditempuh
yaitu :
1. Organisasi tersebut harus memiliki visi, misi dan tujuan yang jelas yang diarahkan pada
upaya mewujudkan cita-cita atau tujuan yang diharapkan
2. Organisasi tersebut harus dipimpin oleh orang yang memiliki visi, capability, loby dan
morality. Visi berkaitan dengan gagasan, cita-cita dan imajinasi yang terus mengalir. Adapun
capability berkaitan dengan kesanggupan untuk mewujudkan cita-cita dan visi tersebut.
Sementara loby terkait dengan kemampuan berkomunikasi dan menjalin hubungan dengan
berbagai pihak yang memungkinkan dapat diakses untuk mencapai tujuan. Selanjutnya
morality berkaitan dengan akhlak yang mulia seperti keihlasan dalam bekerja, jujur, amanah,
sabar, pemaaf, toleransi dan sebagainya.
3. Organisasi tersebut harus memiliki sumber ekonomi yang dihasilkan melalui berbagai usaha.
Untuk ini kelompok yang berada dalam pengelolaan sarana dapat dilihat sebagai market.
4. Organisasi tersebut harus mampu membaca peluang yang memungkinkan dapat dilakukan
berbagai kegiatan yang dibutuhkan oleh kelompok
5. Organisasi tersebut harus didukung oleh sarana dan prasarana pendukung yang baik. Dalam
hal ini teknologi yang canggih dalam bidang komunikasi, informasi dan pengelolaan data
seperti telepon, computer, fakximile dan sebagainya yang harus digunakan
6. Organisasi tersebut harus memperoleh legimitasi dan masyarakat dengan cara menciptakan
berbagai kegaitan yang dibutuhkan oleh masyarakat.
Adapun Kultur organisasi memiliki beberapa fungsi sebagai berikut :
1. Budaya mempunyai suatu peran menempatkan tapal batas; artinya budaya menciptakan
pembedaan yang jelas antara satu organisasi dan jangkauannya.
2. Budaya membawa satu rasa identitas bagi anggota-anggota organisasi.
3. Budaya mempermudah timbulnya komitmen pada suatu yang lebih luas dari pada
kepentingan-kepentingan dari individual seseorang.
4. Budaya itu meningkatkan kemantapan sistem social. Budaya merupakan perekat social yang
membantu mempersatuakan organisasi itu dengan memberikan standar-standar yang tepat
untuk apa yang harus dikatakan dan dilakukan oleh para anggota.
5. Akhirnya budaya berfungsi sebagai mekanisme pembuat makna dan kendali yang memadu
dan membentuk sikap serta perilaku anggaotanya.
E. ANALISIS
Dalam budaya organisasi ditandai adanya sharing atau berbagi nilai dan keyakinan yang sama
dengan seluruh anggota organisasi. Misalnya berbagi nilai dan keyakinan yang sama melalui
pakaian seragam. Namun menerima dan memakai seragam saja tidaklah cukup. Pemakaian
seragam haruslah membawa rasa bangga, menjadi alat kontrol dan membentuk citra
organisasi. Dengan demikian, nilai pakaian seragam tertanam menjadi basic.
Dalam suatu organisasi sesungguhnya tidak ada budaya yang “baik” atau “buruk”, yang ada
hanyalah budaya yang “cocok” atau “tidak cocok” . Jika dalam suatu organisasi memiliki
budaya yang cocok, maka manajemennya lebih berfokus pada upaya pemeliharaan nilai-nilai-
yang ada dan perubahan tidak perlu dilakukan. Namun jika terjadi kesalahan dalam
memberikan asumsi dasar yang berdampak terhadap rendahnya kualitas kinerja, maka
perubahan budaya mungkin diperlukan.
Budaya yang strategis cocok secara eksplisit menyatakan bahwa arah budaya harus
menyelaraskan dan memotivasi anggota, jika ingin meningkatkan kinerja organisasi. Konsep
utama yang digunakan di sini adalah “kecocokan”. Jadi, sebuah budaya dianggap baik apabila
cocok dengan konteksnya. Adapun yang dimaksud dengan konteks bisa berupa kondisi
obyektif dari organisasinya atau strategi usahanya.
Karena budaya ini telah berevolusi selama bertahun-tahun melalui sejumlah proses
belajar yang telah berakar, maka mungkin saja sulit untuk diubah. Kebiasaan lama akan sulit
dihilangkan
penerapan konsep budaya organisasi di sekolah sebenarnya tidak jauh berbeda
dengan penerapan konsep budaya organisasi lainnya. Kalaupun terdapat perbedaan mungkin
hanya terletak pada jenis nilai dominan yang dikembangkannya dan karakateristik dari para
pendukungnya.
Nilai-nilai yang dikembangkan di sekolah, tentunya tidak dapat dilepaskan dari
keberadaan sekolah itu sendiri sebagai organisasi pendidikan, yang memiliki peran dan
fungsi untuk berusaha mengembangkan, melestarikan dan mewariskan nilai-nilai budaya
kepada para siswanya. Nilai-nilai yang mungkin dikembangkan di sekolah tentunya sangat
beragam
BAB III
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Kultur organisasi ialah suatu kemampuan-kemampuan dan kebiasaan lainnya yang
diperoleh manusia sebagai anggota masyarakat yang memiliki aturan-aturan atau susunan dan
berbagai bagian sehingga menjadi satu kesatuan yang teratur untuk mencapai suatu tujuan
yang diharapkan.
Disamping itu pengelolaan kultur organisasi perlu diketahui faktor yang
mempengaruhinya yaitu Komunikasi, Motifasi, Karakteristik organisasi, proses administrasi
struktur oeganisasi dan gaya manajemen. Adapun fungsi dari kultur organisasi ialah Budaya
mempunyai suatu peran menempatkan tapal batas; artinya budaya menciptakan pembedaan
yang jelas antara satu organisasi dan jangkauannya, Budaya membawa satu rasa identitas
bagi anggota-anggota organisasi, Budaya mempermudah timbulnya komitmen pada suatu
yang lebih luas dari pada kepentingan-kepentingan dari individual seseorang., Budaya itu
meningkatkan kemantapan sistem social. Budaya merupakan perekat social yang membantu
mempersatuakan organisasi itu dengan memberikan standar-standar yang tepat untuk apa
yang harus dikatakan dan dilakukan oleh para anggota dan Akhirnya budaya berfungsi
sebagai mekanisme pembuat makna dan kendali yang memadu dan membentuk sikap serta
perilaku anggaotanya.
Upaya untuk mengembangkan budaya organisasi di sekolah terutama berkenaan tugas
kepala sekolah selaku leader dan manajer di sekolah. Dalam hal ini, kepala sekolah
hendaknya mampu melihat lingkungan sekolahnya secara holistik, sehingga diperoleh
kerangka kerja yang lebih luas guna memahami masalah-masalah yang sulit dan hubungan-
hubungan yang kompleks di sekolahnya. Melalui pendalaman pemahamannya tentang budaya
organisasi di sekolah, maka ia akan lebih baik lagi dalam memberikan penajaman tentang
nilai, keyakinan dan sikap yang penting guna meningkatkan stabilitas dan pemeliharaan
lingkungan belajarnya.
B. Saran
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makala ini terdapat banyak kesalahan dan
kekurangan. Untuk itu, kami sebagai penulis makalah ini mengahrapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun dari para pembaca demi perbaikan makalah ini agar menjadi lebih baik
dalam pembuatan makalah ke depannya.
DAFTAR PUSTAKA
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : PT. Balai
Pustaka, 1991
Fattah, Dr. Nanang, Landasan Manajemen Pendidikan. Bandung : Rosadakarya,2001 cet,5,
Indrafachrudi, Soekarto, Bagaimana Mengakrabkan Sekolah dengan Orang Tua Murid dan
Masyarakat. Malang, IKIP Malang, 1994.
Ismail SM, M.Ag, Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis PAIKEM, Cet ke-IV Semarang:
RaSAIL, 2009
John M.Echols dan hasan Shadily, Kamus Inggris Indonesia. Jakarta: Gramedia, 1980 cet, 8
Komariah, Aan, Visionary Leadership Menuju Sekolah efektif. Jakarta: Bumi Aksara,2005
Laza HS, Manajemen Perpustakaan.Yogyakarta : GAMA Media, 2008) Cet, 2
Muhammad, Dr. Arni, Komunikasi Organisasi, Bumi Aksara, Jakarta, cet.ke-7, 2005
Nata, Prof. Dr. Abudin, MA , Manajemen Pendidikan, Mengatasi Kelemahan pendidikan Islam di
Indonesia, Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2010. cet 4
P. Robbins, Stephen, Perilaku Organisasi Konsep Kontroversi Aplikasi, Jilid 2, Edisi Bahasa
Indonesia. Jakarta, PT Prenhallindo, 1996
Poerwadarminta, W.J.S, Kamus Umum Bahasa Indonesia.Jakarta: Balai Pustaka, 1999, Cet, 8
Sutarto, Dasar-dasar Organisasi, Yogyakarta, 2002
Tilaar, M.Sc, Ed, Prof. Dr. H. A.R.. Manajemen pendidikan nasional. Bandung : Rosdakarya, 1992
Diposkan oleh Sahrun Cakep di 21.26
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke
Pinterest
Label: Manajemen Pendidikan
Tidak ada komentar:
Poskan Komentar
Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda
Langganan: Poskan Komentar (Atom)
Mengenai Saya
Sahrun Cakep
Lihat profil lengkapku
Arsip Blog
 ▼ 2015 (10)
o ▼ Juli (3)
 SELAYANG PANDANG IKAJATIM
 KULTUR ORGANISASI
 Ideologi Pendidikan Pesantren: Pesantren ditengah ...
o ► April (5)
o ► Maret (2)
Template Picture Window. Diberdayakan oleh Blogger.

Contenu connexe

Tendances

Revisi tugas makalah
Revisi tugas makalahRevisi tugas makalah
Revisi tugas makalahrinsky nisa
 
Presentation2.pptx
Presentation2.pptxPresentation2.pptx
Presentation2.pptxentusbagus
 
M5 kb3 perilaku organisasi
M5 kb3 perilaku organisasiM5 kb3 perilaku organisasi
M5 kb3 perilaku organisasiPPGHybrid2
 
Otonomi vol13no1jan2013-01. sukardiyono
Otonomi vol13no1jan2013-01. sukardiyonoOtonomi vol13no1jan2013-01. sukardiyono
Otonomi vol13no1jan2013-01. sukardiyonoAGUS SETIYONO
 
Kepemimpinan Berkualiti Dalam Pendidikan
Kepemimpinan Berkualiti Dalam PendidikanKepemimpinan Berkualiti Dalam Pendidikan
Kepemimpinan Berkualiti Dalam PendidikanKPM
 
Fungsi Pengorganisasian Dalam Manajemen Pendidikan
Fungsi Pengorganisasian Dalam Manajemen PendidikanFungsi Pengorganisasian Dalam Manajemen Pendidikan
Fungsi Pengorganisasian Dalam Manajemen Pendidikantika_4d
 
196758844 makalah-kepemimpinan-pdf-2
196758844 makalah-kepemimpinan-pdf-2196758844 makalah-kepemimpinan-pdf-2
196758844 makalah-kepemimpinan-pdf-2Sunrise James
 
kepemimpinan dalam pendidikan
kepemimpinan dalam pendidikankepemimpinan dalam pendidikan
kepemimpinan dalam pendidikanHafidzotul Millah
 
Pengurusan sumber manusia dari perspektif islam
Pengurusan sumber manusia dari perspektif islamPengurusan sumber manusia dari perspektif islam
Pengurusan sumber manusia dari perspektif islamNor Syazwani
 
Perbandingan pengurusan
Perbandingan pengurusanPerbandingan pengurusan
Perbandingan pengurusanfadz dila
 
Organisasi pendidikan
Organisasi pendidikanOrganisasi pendidikan
Organisasi pendidikanhoza imah
 
Perilaku organisasi(makalah)
Perilaku organisasi(makalah)Perilaku organisasi(makalah)
Perilaku organisasi(makalah)RAMASYAFARADI
 

Tendances (16)

Revisi tugas makalah
Revisi tugas makalahRevisi tugas makalah
Revisi tugas makalah
 
Presentation2.pptx
Presentation2.pptxPresentation2.pptx
Presentation2.pptx
 
Budaya Organisasi
Budaya OrganisasiBudaya Organisasi
Budaya Organisasi
 
M5 kb3 perilaku organisasi
M5 kb3 perilaku organisasiM5 kb3 perilaku organisasi
M5 kb3 perilaku organisasi
 
M5 kb3 perilaku organisasi
M5 kb3 perilaku organisasiM5 kb3 perilaku organisasi
M5 kb3 perilaku organisasi
 
Otonomi vol13no1jan2013-01. sukardiyono
Otonomi vol13no1jan2013-01. sukardiyonoOtonomi vol13no1jan2013-01. sukardiyono
Otonomi vol13no1jan2013-01. sukardiyono
 
Kepemimpinan Berkualiti Dalam Pendidikan
Kepemimpinan Berkualiti Dalam PendidikanKepemimpinan Berkualiti Dalam Pendidikan
Kepemimpinan Berkualiti Dalam Pendidikan
 
Fungsi Pengorganisasian Dalam Manajemen Pendidikan
Fungsi Pengorganisasian Dalam Manajemen PendidikanFungsi Pengorganisasian Dalam Manajemen Pendidikan
Fungsi Pengorganisasian Dalam Manajemen Pendidikan
 
196758844 makalah-kepemimpinan-pdf-2
196758844 makalah-kepemimpinan-pdf-2196758844 makalah-kepemimpinan-pdf-2
196758844 makalah-kepemimpinan-pdf-2
 
kepemimpinan dalam pendidikan
kepemimpinan dalam pendidikankepemimpinan dalam pendidikan
kepemimpinan dalam pendidikan
 
Pengurusan sumber manusia dari perspektif islam
Pengurusan sumber manusia dari perspektif islamPengurusan sumber manusia dari perspektif islam
Pengurusan sumber manusia dari perspektif islam
 
Prilaku organisasi
Prilaku organisasiPrilaku organisasi
Prilaku organisasi
 
Perbandingan pengurusan
Perbandingan pengurusanPerbandingan pengurusan
Perbandingan pengurusan
 
Organisasi pendidikan
Organisasi pendidikanOrganisasi pendidikan
Organisasi pendidikan
 
Perilaku organisasi(makalah)
Perilaku organisasi(makalah)Perilaku organisasi(makalah)
Perilaku organisasi(makalah)
 
Makalah i
Makalah iMakalah i
Makalah i
 

Similaire à KULTUR ORGANISASI

Makalah organisasi lembaga pendidikan
Makalah organisasi lembaga pendidikanMakalah organisasi lembaga pendidikan
Makalah organisasi lembaga pendidikanSeptian Muna Barakati
 
Organisasi perusahaan pt. telkom
Organisasi perusahaan pt. telkomOrganisasi perusahaan pt. telkom
Organisasi perusahaan pt. telkomMuhamad Yusup
 
Gambaran umum tentang organisasi
Gambaran umum tentang organisasiGambaran umum tentang organisasi
Gambaran umum tentang organisasiIrgi Mpa
 
Budaya organisasi (oleh Dr. Hj. Tine Silvana R., Dra., M.Si.)
Budaya organisasi  (oleh Dr. Hj. Tine Silvana R., Dra., M.Si.)Budaya organisasi  (oleh Dr. Hj. Tine Silvana R., Dra., M.Si.)
Budaya organisasi (oleh Dr. Hj. Tine Silvana R., Dra., M.Si.)Agewen Stifford
 
MAKALAH KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN ISLAM.docx
MAKALAH KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN ISLAM.docxMAKALAH KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN ISLAM.docx
MAKALAH KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN ISLAM.docxMhdTaajuddin
 
Pertemuan 2 Organisasi dan Para Pengelolanya.pptx
Pertemuan 2 Organisasi dan Para Pengelolanya.pptxPertemuan 2 Organisasi dan Para Pengelolanya.pptx
Pertemuan 2 Organisasi dan Para Pengelolanya.pptxHidayatulJumaah1
 
Kultur organisasi p pt
Kultur organisasi p ptKultur organisasi p pt
Kultur organisasi p ptlenin888
 
Makalah MAKALAH PENGARUH BUDAYA ORGANISASI DAN KEPEMIMPINAN TERHADAP PENINGKA...
Makalah MAKALAH PENGARUH BUDAYA ORGANISASI DAN KEPEMIMPINAN TERHADAP PENINGKA...Makalah MAKALAH PENGARUH BUDAYA ORGANISASI DAN KEPEMIMPINAN TERHADAP PENINGKA...
Makalah MAKALAH PENGARUH BUDAYA ORGANISASI DAN KEPEMIMPINAN TERHADAP PENINGKA...Nur Anisa Rachmawati
 
Pola komunikasi organisasi di UKM JQH AL-MIZAN ( kelompok 6)
Pola komunikasi organisasi di UKM JQH AL-MIZAN ( kelompok 6)Pola komunikasi organisasi di UKM JQH AL-MIZAN ( kelompok 6)
Pola komunikasi organisasi di UKM JQH AL-MIZAN ( kelompok 6)saefulamri4
 
Makalah Prilaku Organisasi
Makalah Prilaku OrganisasiMakalah Prilaku Organisasi
Makalah Prilaku OrganisasiRidha Sari HR
 
tugas manajemen pendidikan.pptx
tugas manajemen pendidikan.pptxtugas manajemen pendidikan.pptx
tugas manajemen pendidikan.pptxDedeAku
 
Budaya organisasi ... perilaku keorganisasian
Budaya organisasi ... perilaku keorganisasianBudaya organisasi ... perilaku keorganisasian
Budaya organisasi ... perilaku keorganisasianFriskatriana
 
Ppt kosep dan fungsi manajemen pendidikan islam
Ppt kosep dan fungsi manajemen pendidikan islamPpt kosep dan fungsi manajemen pendidikan islam
Ppt kosep dan fungsi manajemen pendidikan islamarsita_alazhari
 

Similaire à KULTUR ORGANISASI (20)

Makalah organisasi lembaga pendidikan
Makalah organisasi lembaga pendidikanMakalah organisasi lembaga pendidikan
Makalah organisasi lembaga pendidikan
 
Makalah organisasi lembaga pendidikan
Makalah organisasi lembaga pendidikanMakalah organisasi lembaga pendidikan
Makalah organisasi lembaga pendidikan
 
Makalah organisasi lembaga pendidikan
Makalah organisasi lembaga pendidikanMakalah organisasi lembaga pendidikan
Makalah organisasi lembaga pendidikan
 
Organisasi perusahaan pt. telkom
Organisasi perusahaan pt. telkomOrganisasi perusahaan pt. telkom
Organisasi perusahaan pt. telkom
 
Gambaran umum tentang organisasi
Gambaran umum tentang organisasiGambaran umum tentang organisasi
Gambaran umum tentang organisasi
 
Budaya organisasi (oleh Dr. Hj. Tine Silvana R., Dra., M.Si.)
Budaya organisasi  (oleh Dr. Hj. Tine Silvana R., Dra., M.Si.)Budaya organisasi  (oleh Dr. Hj. Tine Silvana R., Dra., M.Si.)
Budaya organisasi (oleh Dr. Hj. Tine Silvana R., Dra., M.Si.)
 
Manajemen kep chachang AKPER PEMKAB MUNA
Manajemen kep chachang AKPER PEMKAB MUNAManajemen kep chachang AKPER PEMKAB MUNA
Manajemen kep chachang AKPER PEMKAB MUNA
 
Manajemen kep chachang AKPER PEMKAB MUNA
Manajemen kep chachang AKPER PEMKAB MUNA Manajemen kep chachang AKPER PEMKAB MUNA
Manajemen kep chachang AKPER PEMKAB MUNA
 
Manajemen kep chachang AKPER PEMKAB MUNA
Manajemen kep chachang AKPER PEMKAB MUNAManajemen kep chachang AKPER PEMKAB MUNA
Manajemen kep chachang AKPER PEMKAB MUNA
 
Tik alpiiii
Tik alpiiiiTik alpiiii
Tik alpiiii
 
MAKALAH KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN ISLAM.docx
MAKALAH KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN ISLAM.docxMAKALAH KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN ISLAM.docx
MAKALAH KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN ISLAM.docx
 
Makalah tentang prinsip prinsip kepemimpinan
Makalah tentang prinsip prinsip kepemimpinanMakalah tentang prinsip prinsip kepemimpinan
Makalah tentang prinsip prinsip kepemimpinan
 
Pertemuan 2 Organisasi dan Para Pengelolanya.pptx
Pertemuan 2 Organisasi dan Para Pengelolanya.pptxPertemuan 2 Organisasi dan Para Pengelolanya.pptx
Pertemuan 2 Organisasi dan Para Pengelolanya.pptx
 
Kultur organisasi p pt
Kultur organisasi p ptKultur organisasi p pt
Kultur organisasi p pt
 
Makalah MAKALAH PENGARUH BUDAYA ORGANISASI DAN KEPEMIMPINAN TERHADAP PENINGKA...
Makalah MAKALAH PENGARUH BUDAYA ORGANISASI DAN KEPEMIMPINAN TERHADAP PENINGKA...Makalah MAKALAH PENGARUH BUDAYA ORGANISASI DAN KEPEMIMPINAN TERHADAP PENINGKA...
Makalah MAKALAH PENGARUH BUDAYA ORGANISASI DAN KEPEMIMPINAN TERHADAP PENINGKA...
 
Pola komunikasi organisasi di UKM JQH AL-MIZAN ( kelompok 6)
Pola komunikasi organisasi di UKM JQH AL-MIZAN ( kelompok 6)Pola komunikasi organisasi di UKM JQH AL-MIZAN ( kelompok 6)
Pola komunikasi organisasi di UKM JQH AL-MIZAN ( kelompok 6)
 
Makalah Prilaku Organisasi
Makalah Prilaku OrganisasiMakalah Prilaku Organisasi
Makalah Prilaku Organisasi
 
tugas manajemen pendidikan.pptx
tugas manajemen pendidikan.pptxtugas manajemen pendidikan.pptx
tugas manajemen pendidikan.pptx
 
Budaya organisasi ... perilaku keorganisasian
Budaya organisasi ... perilaku keorganisasianBudaya organisasi ... perilaku keorganisasian
Budaya organisasi ... perilaku keorganisasian
 
Ppt kosep dan fungsi manajemen pendidikan islam
Ppt kosep dan fungsi manajemen pendidikan islamPpt kosep dan fungsi manajemen pendidikan islam
Ppt kosep dan fungsi manajemen pendidikan islam
 

Plus de Dr. Afi Parnawi, M.Pd

Dr. Afi Parnawi, M.Pd. Jurnal International
Dr. Afi Parnawi, M.Pd.  Jurnal InternationalDr. Afi Parnawi, M.Pd.  Jurnal International
Dr. Afi Parnawi, M.Pd. Jurnal InternationalDr. Afi Parnawi, M.Pd
 
Dr. Afi Parnawi, M.Pd. Jurnal International 2018
Dr. Afi Parnawi, M.Pd.  Jurnal International 2018 Dr. Afi Parnawi, M.Pd.  Jurnal International 2018
Dr. Afi Parnawi, M.Pd. Jurnal International 2018 Dr. Afi Parnawi, M.Pd
 
Dr. afi parnawi, M.Pd .Jjurnal lis 19 1
Dr. afi parnawi, M.Pd .Jjurnal lis 19 1Dr. afi parnawi, M.Pd .Jjurnal lis 19 1
Dr. afi parnawi, M.Pd .Jjurnal lis 19 1Dr. Afi Parnawi, M.Pd
 
Dr. Afi Parnawi, M.Pd Curriculum vitae ok
Dr. Afi Parnawi, M.Pd Curriculum vitae okDr. Afi Parnawi, M.Pd Curriculum vitae ok
Dr. Afi Parnawi, M.Pd Curriculum vitae okDr. Afi Parnawi, M.Pd
 
afi parnawi, Jurnal international june 2018,
afi parnawi, Jurnal international june 2018,afi parnawi, Jurnal international june 2018,
afi parnawi, Jurnal international june 2018,Dr. Afi Parnawi, M.Pd
 
afi parnawi. 3. article, afi parnawi, june 2018,
afi parnawi. 3. article, afi parnawi, june 2018,afi parnawi. 3. article, afi parnawi, june 2018,
afi parnawi. 3. article, afi parnawi, june 2018,Dr. Afi Parnawi, M.Pd
 

Plus de Dr. Afi Parnawi, M.Pd (20)

DEMOKRASI.pptx
DEMOKRASI.pptxDEMOKRASI.pptx
DEMOKRASI.pptx
 
Penelitiaan tindakan kelas (PTK)
Penelitiaan tindakan kelas (PTK)Penelitiaan tindakan kelas (PTK)
Penelitiaan tindakan kelas (PTK)
 
Metodologi penelitian
Metodologi penelitian Metodologi penelitian
Metodologi penelitian
 
Keutamaan doa. Dr. Afi Parnawi
Keutamaan doa. Dr. Afi ParnawiKeutamaan doa. Dr. Afi Parnawi
Keutamaan doa. Dr. Afi Parnawi
 
Dr. Afi Parnawi, M.Pd. Jurnal International
Dr. Afi Parnawi, M.Pd.  Jurnal InternationalDr. Afi Parnawi, M.Pd.  Jurnal International
Dr. Afi Parnawi, M.Pd. Jurnal International
 
Dr. Afi Parnawi, M.Pd. Jurnal International 2018
Dr. Afi Parnawi, M.Pd.  Jurnal International 2018 Dr. Afi Parnawi, M.Pd.  Jurnal International 2018
Dr. Afi Parnawi, M.Pd. Jurnal International 2018
 
Dr. afi parnawi, M.Pd .Jjurnal lis 19 1
Dr. afi parnawi, M.Pd .Jjurnal lis 19 1Dr. afi parnawi, M.Pd .Jjurnal lis 19 1
Dr. afi parnawi, M.Pd .Jjurnal lis 19 1
 
Panduan proposal dan skripsi ptk
Panduan  proposal dan skripsi ptkPanduan  proposal dan skripsi ptk
Panduan proposal dan skripsi ptk
 
Dr. afi parnawi
Dr. afi parnawiDr. afi parnawi
Dr. afi parnawi
 
Psikologi agama
Psikologi agamaPsikologi agama
Psikologi agama
 
Psikologi perkembangan
Psikologi perkembanganPsikologi perkembangan
Psikologi perkembangan
 
SDIT AL KAUTSAR MADANI
SDIT AL KAUTSAR MADANISDIT AL KAUTSAR MADANI
SDIT AL KAUTSAR MADANI
 
Photo. Dr. Afi Parnawi, M.Pd
Photo. Dr. Afi Parnawi, M.PdPhoto. Dr. Afi Parnawi, M.Pd
Photo. Dr. Afi Parnawi, M.Pd
 
Dr. Afi Parnawi, M.Pd Curriculum vitae ok
Dr. Afi Parnawi, M.Pd Curriculum vitae okDr. Afi Parnawi, M.Pd Curriculum vitae ok
Dr. Afi Parnawi, M.Pd Curriculum vitae ok
 
Dr. Afi Parnawi, M.Pd
Dr. Afi Parnawi, M.PdDr. Afi Parnawi, M.Pd
Dr. Afi Parnawi, M.Pd
 
. Dr. afi Parnawi cover sjbms
. Dr. afi Parnawi cover sjbms. Dr. afi Parnawi cover sjbms
. Dr. afi Parnawi cover sjbms
 
Afi Parnawi info & index sjbms
Afi Parnawi info & index sjbmsAfi Parnawi info & index sjbms
Afi Parnawi info & index sjbms
 
afi parnawi, Jurnal international june 2018,
afi parnawi, Jurnal international june 2018,afi parnawi, Jurnal international june 2018,
afi parnawi, Jurnal international june 2018,
 
afi parnawi. 3. article, afi parnawi, june 2018,
afi parnawi. 3. article, afi parnawi, june 2018,afi parnawi. 3. article, afi parnawi, june 2018,
afi parnawi. 3. article, afi parnawi, june 2018,
 
afi parnawi. info & index sjbms
afi parnawi. info & index sjbmsafi parnawi. info & index sjbms
afi parnawi. info & index sjbms
 

Dernier

Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSdheaprs
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfNurulHikmah50658
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdfaksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdfwalidumar
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdfanitanurhidayah51
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxPurmiasih
 
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptxPPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptxSaefAhmad
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfChananMfd
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...MetalinaSimanjuntak1
 
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfDiskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfHendroGunawan8
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 

Dernier (20)

Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdfaksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
 
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptxPPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
 
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfDiskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 

KULTUR ORGANISASI

  • 1. KULTUR ORGANISASI KULTUR ORGANISASI DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA Disusun guna memenuhi tugas Mata kuliah : Manajemen Pendidikan Dosen : Dr. H. Fatah Syukur NC,M.Ag Disusun oleh : SAHRI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
  • 2. PROGRAM PASCASARJANA (S2) UNIVERSITAS WAHID HASYIM ( UNWAHAS) 2015 KATA PENGANTAR Puji dan Syukur kami panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat limpahan Rahmat dan Karunia-nya sehingga kami dapat menyusun makalah ini. Salawat dan salam dihaturkan kepada junjungan Nabi besar Muhammad SAW atas perjuangan beliau kita dapat menikmati pencerahan iman dan islam dalam mengarungi samudera kehidupan ini. Dalam makalah ini kami akan membahas mengenai “Kultur Organisasi dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhinya” dalam rangka memenuhi tugas Manajemen Pendidikan. Sebelumnya pemakalah tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada orang-orang yang telah membantu dalam pembuatan makalah ini, antara lain: 1. Bapak Dr. H. Fatah Syukur NC,M.Ag selaku dosen pengampu 2. Orang tua yang selalu membantu baik materi ataupun moril 3. Serta teman-teman PAI Program studi pasca sarjana Universitas Wahid Hasyim semarang yang turut memberikan motivasi dalam pembuatan makalah ini. Saya menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada makalah ini. Namun saya tetap berharap agar kehadiran maklah ini tetap memberikan manffat kepada kita semua. Kesempurnaan hanya milik Allah SWT. Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua dan pemakalah minta maaf jika terdapat kekurangan dalm pembuatan makalah ini.
  • 3. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Terjadinya akselerasi perubahan pada era Globalisasi ini, setidaknya mampu membuka mata untuk melihat fenomena kemandegan dunia pendidikan secara umum dan pendidikan islam pada khususnya dalam rangka mengantarkan dan membentuk manusia seutuhnya yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT. Pendidikan islam dilakukan untuk membentuk insan yang seutuhnya, yaitu manusia yang beriman, yang bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berbudi luhur, berkepribadian disiplin, bekerja keras, bertanggung jawab, mandiri, cerdas, terampil serta sehat jasmani dan rohani, Hal ini selaras dengan tujuan pendidikan nasioanal. Pendidikan juga merupakan suatu jalan atau cara yang mengantarkan manusia untuk mencapai tujuan hidupnya. Bahkan pendidikan menjadi sebuah kewajiban yang harus dijalani manusia dalam kehidupannya. Tantangan pendidikan Islam yang perlu dicarikan alternative jalannya adalah persoalan metode, mengingat dalam proses pendidikan Islam. Metode memiliki kedudukan yang sangat signifikan sekalai untuk mencapai tujuan pendidikan. Bahwa esensi pendidikan agama Islam terletak pada kemampuannya untuk mengembangkan potensi siswa agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa dan dapat tampil sebagai Khalifatullah fil Ard. Esensi ini menjadi acuan untuk mencapai tujuan pendidikan yang maksimal. Sebagai suatu sistem, pendidikan nasional haruslah dikelola dengan tepat agar sebagai subsistem dari pembangunan nasional, tujuan SISDIKNAS seperti yang diminta dalam pasal 4 UU no 2 Tahun 1989 dapat tercapai secara efisien dan efektif. Dari uraian diatas terlihat dengan jelas bahwa pemikiran muslim tentang pendidikan islam tidaklah monotelik. Setiap pemikir memiliki kecenderungan pemikiran yang khas dengan setting sosial-kultural pemikir yang bersangkutan. lembaga pendidikan harus dapat
  • 4. mencetak “leader-leader” yang tangguh dan berkualitas. “Leader–leader” pada masa yang akan datang harus dapat mengubah pola pikir untuk menyelesaikan sesuatu dengan kekuatan manusia (manpower) menjadi pola pikir kekuatan otak (mindpower). Konsep pendidikan juga harus dapat menghasilkan out put lembaga pendidikan yang dapat menciptakan “corporate culture”, sehingga dapat menyesuaikan diri dengan norma–norma yang berlaku masa itu dan pada gilirannya tumbuh kreativitas dan inisiatif, sehingga munculah peluang baru (new opportunity). Out put pendidikan dimasa datang juga diharapkan dapat memandang manusia bukan sebagai pekerja tetapi sebagai mitra kerja dengan keunggulan yang berbeda. Dengan demikian, seorang leader yang keluar dari persaingan global, harus dapat memandang manusia sebagai manusia, bukan pekerja. B. Rumusan Masalah 1. Apa pengertian Kultur Organisasi itu? 2. Bagaimana proses pembentukan kultur organisasi? 3. Apa saja factor-faktor yang mempengaruhi kuktur Organisasi? 4. Bagaimana upaya-upaya untuk mewujudkan kultur organisasi? C. Manfaat Dengan adanya pembahasan makalah ini kami berharap dapat memberi pencerahan terhadap para mahasiswa agar memahami Tentang Kultur Organisasi dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. D. Tujuan Penulisan  Untuk mengerti dan mengetahui arti kultur Organisasi secara bahasa maupun istilah  Untuk mengetahuia factor-faktor yang mempengaruhinya E. Metode Penulisan Metode yang digunakan dalam penulisan makalah ini yaitu menggunakan metode studi literature, dimana sumber yang digunakan menggunakan sumber pustaka(buku) dan hasil browsing dari internet. F. Sistematika Penulisan Pendahuluan :Latar Belakang, Rumusan Masalah, Manfaat, Tujuan Penulisan, Metode Penulisan, Sistematika Penulisan. Pembahasan :Pengertian Kultur Organisasi, Proses Pembentukan Kultur Organisasi, Factor-faktor yang mempengaruhinya dan upaya-upaya kultur organisasi. Penutup : Kesimpulan dan Saran.
  • 5. BAB II PEMBAHASAN A. PENGERTIAN KULTUR ORGANISASI Dalam kamus besar Bahasa Indonesia, budaya (culture) diartikan sebagai : pikiran, adat istiadat, sesuatu yang sudah berkembang, sesuatu yang menjadi kebiasaan yang sukar diubah. Dalam pemakaian sehari-hari, orang biasanya mensinonimkan pengertian budaya dengan tradisi (tradition). Dalam hal ini tradisi diartikan sebagai idea-idea umum, sikap dan kebiasaan dari masyarakat yang nampak dalam perilaku sehari-hari yang menjadi kebiasaan dari kelompok dalam masyarakat tertentu. Edward B. Tylor mengatakan bahwa budaya adalah suatu keseluruhan yang kompleks dari pengetahuan, kepercayaan, seni, moral, hukum, adat istiadat, serta kemampuan- kemampuan dan kebiasaan lainnya yang diperoleh manusia sebagai anggota masyarakat. Kata organisasi berasal dari bahasa inggris, organization yang berarti organisasi atau hal yang mengatur. Dalam kamus bahasa Indonesia organisasi merupakan susunan atau aturan dan berbagai bagian sehingga merupakan satu kesatuan yang teratur. Istilah organisasi memiliki dua arti secara umum. Pertama, organisasi diartikan sebagai suatu lembaga atau kelompok fungsional, misalnya sebuah perusahaan, sebuah sekolah, sebuah perkumpulan dan badan-badan pemerintahan. Kedua, merujuk pada proses pengorganisasian yaitu bagaimana pekerjaan diatur dan dialokasikan diantara apra anggota, sehingga tujuan organisasi itu dapat tercapai secara efektif. Pengorganisasian sebagai proses membagi kerja dalam tugas-tugas yang lebih kecil, membebankan tugas-tugas itu kepada orang yang sesuai dengan kemampuannya, dan mengalokasikan sumber daya serta mengkoordinasikannya dalam rangka efektivitas pencapaian tujuan organisasi. Sedangkan pengertian organisasi menurut para pakar ilmu adalah 1. Menurut Oliver Sheldon
  • 6. Organisasi adalah proses penggabungan pekerjaan yang para individu atau kelompok- kelompok harus melakukantugas-tugas, sedemikian rupa, memberikan saluran terbaik untuk pemakaian yang efisien, sistematis, positif, dan terorganisasi dari usaha yang tersedia. 2. Menurut Schein Organisasi adalah suatu koordinasi rasional kegiatan sejumlah orang untuk mencapai beberapa tujuan umum melalui pembagian pekerjaan dan fungsi melalui hierarki otoritas dan tanggung jawab. 3. Menurut Kohler Organisasi adalah sistem hubungan yang terstruktur yang mengkoordinasi usaha suatu kelompok orang untuk mencapai tujuan tertentu. Jadi kultur organisasi ialah suatu kemampuan-kemampuan dan kebiasaan lainnya yang diperoleh manusia sebagai anggota masyarakat yang memiliki aturan-aturan atau susunan dan berbagai bagian sehingga menjadi satu kesatuan yang teratur untuk mencapai suatu tujuan yang diharapkan. Dari sini dapat dipahami bahwa kultur organisasi terdapat 3 komponen yang harus da dalam suatu lembaga atau organisasi agar organisasi menjadi lebih baik, yakni : kelompok orang, kerja sama yang harmonis dan pembagian hak, kewajiban dan tanggung jawab. Adapaun Prinsip-prinsip Kultur organisasi yang harus dimiliki dalam suatu lembaga atau kelompok adalah: 1. Perumusan tujuan Tujuan organisasi harus jelas dan diketahui oleh seluruh elemen yang terkait dalam organisasi itu. Dengan tujuan tertentu, aktivitas-aktivitas yang dilakukan dengan mengarah pada tujuan yang telah dirumuskan. 2. Pembagian kerja Untuk mencapai efektivitas dan efisiensi, perlu adanya pembagian tugas yang jelas. Tanpa pembagian tugas yang jelas, akan terjadi tumpang tindih pekerjaan dan dari sini akan terjadi pemborosan. 3. Pembagian wewenang Dengan kekuasaan yang jelas pada masing-masing orang/kelompok dalam suatu organisasi maka dapat dihindarkan terjadinya benturan kepentingan dan tindakan. Hal ini dimungkinkan karena setiap orang akan mengetahuia batas-batas wewenang untuk bertindak. 4. Kesatuan komando
  • 7. Dalam sistem organisasi yang baik harus ada kesatuan komando/perintah agar tidak terjadi kebingungan di tingkat pelaksana. Oleh karena itu, sistem organisasi perlu dihindarkan adanya dualism pengaruh dan kekuasaan dalam berbagai tingkat manajerial, baik manjerial puncak, manajerial menengah maupun manajerial lini. 5. Koordinasi Koordinasi merupakan suatu proses pengintegrasian tujuan pada satuan-satuan yang terpisah dalam suatu lembaga untuk mencapai tujuan organisasi secara efisien. Koordinasi ini sangat penting bagi suatu lembaga untuk menyatukan langkah, mengurangi benturan tugas dan mengurangi timbulnya konflik. B. PROSES PEMBENTUKAN KULTUR ORGANISASI Munculnya gagasan-gagasan atau jalan keluar yang kemudian tertanam dalam suatu budaya dalam organisasi bisa bermula dari mana pun, dari perorangan atau kelompok, dari tingkat bawah atau puncak. Taliziduhu Ndraha (1997) menginventarisir sumber-sumber pembentuk budaya organisasi, diantaranya : (1) pendiri organisasi; (2) pemilik organisasi; (3) Sumber daya manusia asing; (4) luar organisasi; (5) orang yang berkepentingan dengan organisasi (stake holder); (6) masyarakat Selanjutnya dikemukakan pula bahwa proses budaya dapat terjadi dengan cara: (1) kontak budaya; (2) benturan budaya; dan (3) penggalian budaya. Pembentukan budaya tidak dapat dilakukan dalam waktu yang sekejap, namun memerlukan waktu dan bahkan biaya yang tidak sedikit untuk dapat menerima nilai-nilai baru dalam organisasi. Dalam suatu organisasi sesungguhnya tidak ada budaya yang “baik” atau “buruk”, yang ada hanyalah budaya yang “cocok” atau “tidak cocok” . Jika dalam suatu organisasi memiliki budaya yang cocok, maka manajemennya lebih berfokus pada upaya pemeliharaan nilai-nilai- yang ada dan perubahan tidak perlu dilakukan. Namun jika terjadi kesalahan dalam memberikan asumsi dasar yang berdampak terhadap rendahnya kualitas kinerja, maka perubahan budaya mungkin diperlukan. Karena budaya ini telah berevolusi selama bertahun-tahun melalui sejumlah proses belajar yang telah berakar, maka mungkin saja sulit untuk diubah. Kebiasaan lama akan sulit dihilangkan
  • 8. C. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA Sekolah sebagai suatu organisasi, memiliki budaya sendiri yang dibentuk dan dipengaruhi oleh nilai- nilai, persepsi, kebiasaan, kebijakan pendidikan dan perilaku orang yang ada didalamnya. Sebagai suatu organisasi, sekolah s kekhasan sesuai dengan cure bisnis yang dijalankan yaitu pembelajaran. Budaya sekolah seharusnya menunjukkan kapabilitas yang sesuai dengan tuntunan pembelajaran yaitu menumbuh kembangkan peserta didik sesuai dengan prinsip- prinsip kemanusiaan. Budaya sekolah harus disadari oleh seluruh konstituen sebagai asumsi dasar yang dapat membuat sekolah tersebut memiliki citra yang membanggakan stakeholders. Oleh sebab itu, semua individu memiliki posisi yang sama untuk mengangkat citra melalui performance yang merujuk pada budaya sekolah yang efektif. Pembentukan dan Manajemen Budaya sekolah yang Efektif, Pada awal kemunculanya, budaya organisasi mengacu pada visi pendirinya yang dipengaruhi oleh cita- cita internal dan tuntutan eksternal yang meliputinya. Pada hakekatnya suatu budaya adalah sebuah fenomena kelompok. Oleh sebab itu, dalam menelaah proses terbentuknya budaya organisasi tidak dapat lepas dari proses kelompok. Selain itu, proses kemunculan budaya organisasi memakan waktu yang cukup lama yang pada umumnya melibatkan seorang tokoh yang mengintroduksikan visi dan misi kepda stafnya, yang kemudian dijadikan sebagai acuan anggota kelompok. Disamping itu pengelolaan kultur organisasi perlu diketahui faktor yang mempengaruhinya yaitu 1. Komunikasi Komuniaksi merupakan proses pengintegrasian tujuan terhadap anggota-anggota yang lainnya. Komunikasi ini sangat penting sekali untuk menyatukan dalam sebuah organisasi, karena dengan adanya komunikasi diharapkan terjadi saling mengisi secara yang baik dan lancar yang akan mengurangi timbulnya konflik yang terjadi secara internal. 2. Motifasi Dalam suatu lembaga harus memiliki motivasi yang sangat kuat untuk mencapai lembaga yang maju. Dan motivasi ini harus mampu mendorong anggota organisasi agar lebih kerja keras dalam lembaga. Jangan sampai suatu organisasi tidak memiliki motivasi yang dibutuhkan dalam lembaga. 3. Karakteristik organisasi Karakter merupakan watak atau sifat yang ada dialam suatu organisasi. Karakter sangat berpengaruh untuk kemajuan dan perkembangan dalam suatu organisasi. Karakter
  • 9. dalam suatu organisasi tidak boleh individual, karena dalam suatu organisasi harus memiliki sifat yang memasyarakat antar anggota. 4. proses administrasi proses administrasi ini behubungan dengan mekanisme kerja untuk mengkoordinasikan perkerjaan dalam suatu kesatuan yang harmonis. Pada saat setiap orang dan setiap bagian melaksanakan pekerjaan, kemungkinan timbul konflik diantara anggota, dan mekanisme administrasi ini untuk mengkoordinasikan memungkinkan setiap anggota organisasi untuk tetap bekerja secara efektif. 5. struktur oeganisasi sturktur organisasi sebagai pola hubungan komponen atau bagian suatu organisasi. Struktur merupakan sistem formal hubungan kerja yang membagi dan mengkoordinasikan tugas orang dan kelompok agar tercapai tujuan. Pada struktur organisasi tergambar posisi kerja, pembagian kerja, jenis kerja yang harus dilakukan, hubungan tasan dan bawa han, kelompok, komponen atau bagian, tingkat manajemen dan saluran komunikasi. 6. gaya manajemen melakukan monitoring dan mengambil langkah-langkah penyesuaian untuk mempertahankan dan mneingkatkan manajemen. Gaya untuk mengatur dalam suatu organisasi harus menarik dan mampu membuat anggota agar bias bekerja dengan baik dan benar. Gaya menajemn yang baik dan menarik akan menghasilkan potensi atau hasil yang sangat memuaskan untuk suatu organisasi, namun jika manajemen suatu organisasi rusak, maka organsisasi itu juga akan mengalami kerusakan dan tidak akan mencapai target atau tujuan yang diinginkan. D. UPAYA UPAYA UNTUK MEUWUJUDKAN KULKTUR ORGANISASI Pembentukan dan pengelolaan budaya organisasi adalah suatu hal yang mutlak untuk memperoleh budaya organisasi yang kental. Membentuk budaya organisasi merupakan tanggung jawab pimpinan yang realisasinya merupakan tanggung jawab seluruh personel sekolah. Pimpinan perlu memahami cara pembentukan dan pengelolaan budaya organisasi. Budaya organisasi bisa terbentuk dengan tiga cara yaitu: 1. Seleksi, sejak awal sudah ditekankan bahwa hanya pegawai yang memenuhi kriteria organisasi yang diterima. 2. Manajemen puncak, pimpinan menjadi pendorong kuat bagi tumbuhnya perilaku bawahan. 3. Sisoalisasi, penanaman norma- norma yang ditetapkan organisasi dapat dilakukan dengan cara membicarakan dalam rapat- rapat, pertemuan atau bahkan dengan media khusus.
  • 10. Untuk mewujudkan organisasi yang efektif, perlu adanya upaya-upaya yang harus dilakukan oleh suatu lembaga pendidikan. Adapaun langkah-langkah yang harus ditempuh yaitu : 1. Organisasi tersebut harus memiliki visi, misi dan tujuan yang jelas yang diarahkan pada upaya mewujudkan cita-cita atau tujuan yang diharapkan 2. Organisasi tersebut harus dipimpin oleh orang yang memiliki visi, capability, loby dan morality. Visi berkaitan dengan gagasan, cita-cita dan imajinasi yang terus mengalir. Adapun capability berkaitan dengan kesanggupan untuk mewujudkan cita-cita dan visi tersebut. Sementara loby terkait dengan kemampuan berkomunikasi dan menjalin hubungan dengan berbagai pihak yang memungkinkan dapat diakses untuk mencapai tujuan. Selanjutnya morality berkaitan dengan akhlak yang mulia seperti keihlasan dalam bekerja, jujur, amanah, sabar, pemaaf, toleransi dan sebagainya. 3. Organisasi tersebut harus memiliki sumber ekonomi yang dihasilkan melalui berbagai usaha. Untuk ini kelompok yang berada dalam pengelolaan sarana dapat dilihat sebagai market. 4. Organisasi tersebut harus mampu membaca peluang yang memungkinkan dapat dilakukan berbagai kegiatan yang dibutuhkan oleh kelompok 5. Organisasi tersebut harus didukung oleh sarana dan prasarana pendukung yang baik. Dalam hal ini teknologi yang canggih dalam bidang komunikasi, informasi dan pengelolaan data seperti telepon, computer, fakximile dan sebagainya yang harus digunakan 6. Organisasi tersebut harus memperoleh legimitasi dan masyarakat dengan cara menciptakan berbagai kegaitan yang dibutuhkan oleh masyarakat. Adapun Kultur organisasi memiliki beberapa fungsi sebagai berikut : 1. Budaya mempunyai suatu peran menempatkan tapal batas; artinya budaya menciptakan pembedaan yang jelas antara satu organisasi dan jangkauannya. 2. Budaya membawa satu rasa identitas bagi anggota-anggota organisasi. 3. Budaya mempermudah timbulnya komitmen pada suatu yang lebih luas dari pada kepentingan-kepentingan dari individual seseorang. 4. Budaya itu meningkatkan kemantapan sistem social. Budaya merupakan perekat social yang membantu mempersatuakan organisasi itu dengan memberikan standar-standar yang tepat untuk apa yang harus dikatakan dan dilakukan oleh para anggota. 5. Akhirnya budaya berfungsi sebagai mekanisme pembuat makna dan kendali yang memadu dan membentuk sikap serta perilaku anggaotanya.
  • 11. E. ANALISIS Dalam budaya organisasi ditandai adanya sharing atau berbagi nilai dan keyakinan yang sama dengan seluruh anggota organisasi. Misalnya berbagi nilai dan keyakinan yang sama melalui pakaian seragam. Namun menerima dan memakai seragam saja tidaklah cukup. Pemakaian seragam haruslah membawa rasa bangga, menjadi alat kontrol dan membentuk citra organisasi. Dengan demikian, nilai pakaian seragam tertanam menjadi basic. Dalam suatu organisasi sesungguhnya tidak ada budaya yang “baik” atau “buruk”, yang ada hanyalah budaya yang “cocok” atau “tidak cocok” . Jika dalam suatu organisasi memiliki budaya yang cocok, maka manajemennya lebih berfokus pada upaya pemeliharaan nilai-nilai- yang ada dan perubahan tidak perlu dilakukan. Namun jika terjadi kesalahan dalam memberikan asumsi dasar yang berdampak terhadap rendahnya kualitas kinerja, maka perubahan budaya mungkin diperlukan. Budaya yang strategis cocok secara eksplisit menyatakan bahwa arah budaya harus menyelaraskan dan memotivasi anggota, jika ingin meningkatkan kinerja organisasi. Konsep utama yang digunakan di sini adalah “kecocokan”. Jadi, sebuah budaya dianggap baik apabila cocok dengan konteksnya. Adapun yang dimaksud dengan konteks bisa berupa kondisi obyektif dari organisasinya atau strategi usahanya. Karena budaya ini telah berevolusi selama bertahun-tahun melalui sejumlah proses belajar yang telah berakar, maka mungkin saja sulit untuk diubah. Kebiasaan lama akan sulit dihilangkan penerapan konsep budaya organisasi di sekolah sebenarnya tidak jauh berbeda dengan penerapan konsep budaya organisasi lainnya. Kalaupun terdapat perbedaan mungkin hanya terletak pada jenis nilai dominan yang dikembangkannya dan karakateristik dari para pendukungnya. Nilai-nilai yang dikembangkan di sekolah, tentunya tidak dapat dilepaskan dari keberadaan sekolah itu sendiri sebagai organisasi pendidikan, yang memiliki peran dan fungsi untuk berusaha mengembangkan, melestarikan dan mewariskan nilai-nilai budaya kepada para siswanya. Nilai-nilai yang mungkin dikembangkan di sekolah tentunya sangat beragam
  • 12. BAB III KESIMPULAN A. Kesimpulan Kultur organisasi ialah suatu kemampuan-kemampuan dan kebiasaan lainnya yang diperoleh manusia sebagai anggota masyarakat yang memiliki aturan-aturan atau susunan dan berbagai bagian sehingga menjadi satu kesatuan yang teratur untuk mencapai suatu tujuan yang diharapkan. Disamping itu pengelolaan kultur organisasi perlu diketahui faktor yang mempengaruhinya yaitu Komunikasi, Motifasi, Karakteristik organisasi, proses administrasi struktur oeganisasi dan gaya manajemen. Adapun fungsi dari kultur organisasi ialah Budaya mempunyai suatu peran menempatkan tapal batas; artinya budaya menciptakan pembedaan yang jelas antara satu organisasi dan jangkauannya, Budaya membawa satu rasa identitas bagi anggota-anggota organisasi, Budaya mempermudah timbulnya komitmen pada suatu yang lebih luas dari pada kepentingan-kepentingan dari individual seseorang., Budaya itu meningkatkan kemantapan sistem social. Budaya merupakan perekat social yang membantu mempersatuakan organisasi itu dengan memberikan standar-standar yang tepat untuk apa yang harus dikatakan dan dilakukan oleh para anggota dan Akhirnya budaya berfungsi sebagai mekanisme pembuat makna dan kendali yang memadu dan membentuk sikap serta perilaku anggaotanya. Upaya untuk mengembangkan budaya organisasi di sekolah terutama berkenaan tugas kepala sekolah selaku leader dan manajer di sekolah. Dalam hal ini, kepala sekolah hendaknya mampu melihat lingkungan sekolahnya secara holistik, sehingga diperoleh kerangka kerja yang lebih luas guna memahami masalah-masalah yang sulit dan hubungan- hubungan yang kompleks di sekolahnya. Melalui pendalaman pemahamannya tentang budaya organisasi di sekolah, maka ia akan lebih baik lagi dalam memberikan penajaman tentang nilai, keyakinan dan sikap yang penting guna meningkatkan stabilitas dan pemeliharaan lingkungan belajarnya.
  • 13. B. Saran Kami menyadari bahwa dalam penulisan makala ini terdapat banyak kesalahan dan kekurangan. Untuk itu, kami sebagai penulis makalah ini mengahrapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari para pembaca demi perbaikan makalah ini agar menjadi lebih baik dalam pembuatan makalah ke depannya. DAFTAR PUSTAKA Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : PT. Balai Pustaka, 1991 Fattah, Dr. Nanang, Landasan Manajemen Pendidikan. Bandung : Rosadakarya,2001 cet,5, Indrafachrudi, Soekarto, Bagaimana Mengakrabkan Sekolah dengan Orang Tua Murid dan Masyarakat. Malang, IKIP Malang, 1994. Ismail SM, M.Ag, Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis PAIKEM, Cet ke-IV Semarang: RaSAIL, 2009 John M.Echols dan hasan Shadily, Kamus Inggris Indonesia. Jakarta: Gramedia, 1980 cet, 8 Komariah, Aan, Visionary Leadership Menuju Sekolah efektif. Jakarta: Bumi Aksara,2005 Laza HS, Manajemen Perpustakaan.Yogyakarta : GAMA Media, 2008) Cet, 2 Muhammad, Dr. Arni, Komunikasi Organisasi, Bumi Aksara, Jakarta, cet.ke-7, 2005 Nata, Prof. Dr. Abudin, MA , Manajemen Pendidikan, Mengatasi Kelemahan pendidikan Islam di Indonesia, Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2010. cet 4 P. Robbins, Stephen, Perilaku Organisasi Konsep Kontroversi Aplikasi, Jilid 2, Edisi Bahasa Indonesia. Jakarta, PT Prenhallindo, 1996 Poerwadarminta, W.J.S, Kamus Umum Bahasa Indonesia.Jakarta: Balai Pustaka, 1999, Cet, 8 Sutarto, Dasar-dasar Organisasi, Yogyakarta, 2002 Tilaar, M.Sc, Ed, Prof. Dr. H. A.R.. Manajemen pendidikan nasional. Bandung : Rosdakarya, 1992 Diposkan oleh Sahrun Cakep di 21.26 Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest Label: Manajemen Pendidikan Tidak ada komentar:
  • 14. Poskan Komentar Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda Langganan: Poskan Komentar (Atom) Mengenai Saya Sahrun Cakep Lihat profil lengkapku Arsip Blog  ▼ 2015 (10) o ▼ Juli (3)  SELAYANG PANDANG IKAJATIM  KULTUR ORGANISASI  Ideologi Pendidikan Pesantren: Pesantren ditengah ... o ► April (5) o ► Maret (2) Template Picture Window. Diberdayakan oleh Blogger.