SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  5
Télécharger pour lire hors ligne
TUGAS TEKNOLOGI PRODUKSI BENIH




                OLEH:

AFIF AULIYA                     0910483084




  PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI

          FAKULTAS PERTANIAN

        UNIVERSITAS BRAWIJAYA

               MALANG

                  2011
1. Prinsip Pasca Panen Kedelai
          Penanganan pascapanen merupakan tahapan/rangkaian kegiatan          yangg dilakukan
   pada saat dan setelah panen agar hasil pertanian siap dan aman digunakan oleh konsumen
   dan atau diolah lebih lanjut oleh industri
          Berdasarkan sifat kegiatannya, pascapanen dapat dikategorikan menjadi dua:
     1. Pascapanen primer (penanganan pascapanen)
     2. Pascapanen sekunder (pengolahan hasil pertanian)
          Tujuan penanganan pascapanen yaitu menekan tingkat kerusakan hasil panen
   komoditas pertanian, meningkatkan daya simpan dan daya guna komoditas pertanian agar
   dapat menunjang usaha penyediaan bahan baku industri. Meningkatkan nilai tambah dan
   pendapatan petani, memperluas kesempatan kerja, melestarikan sumberdaya alam dan
   lingkungan hidup, & meningkatkan devisa negara. Oleh karena itu, penanganan pascapanen
   yang tepat merupakan salah satu kunci keberhasilan agribisnis.
       Pengumpulan dan Pengeringan
          Setelah pemungutan selesai, seluruh hasil panen hendaknya segera dijemur. Kedelai
          dikumpulkan kemudian dijemur di atas tikar, anyaman bambu, atau di lantai semen
          selama 3 hari. Sesudah kering sempurna dan merata, polong kedelai akan mudah
          pecah sehingga bijinya mudah dikeluarkan. Agar kedelai kering sempurna, pada saat
          penjemuran hendaknya dilakukan pembalikan berulang kali. Pembalikan juga
          menguntungkan karena dengan pembalikan banyak polong pecah dan banyak biji
          lepas dari polongnya. Sedangkan biji-biji masih terbungkus polong dengan mudah
          bisa dikeluarkan dari polong, asalkan polong sudah cukup kering.
          Biji kedelai yang akan digunakan sebagai benih, dijemur secara terpisah. Biji tersebut
          sebenarnya telah dipilih dari tanaman-tanaman yang sehat dan dipanen tersendiri,
          kemudian dijemur sampai betul-betul kering dengan kadar air 10-15 %. Penjemuran
          benih sebaiknya dilakukan pada pagi hari, dari pukul 10.00 hingga 12.00 siang.
       Penyortiran dan Penggolongan
          Terdapat beberapa cara untuk memisahkan biji dari kulit polongan. Diantaranya
          dengan cara memukul-mukul tumpukan brangkasan kedelai secara langsung dengan
kayu atau brangkasan kedelai sebelum dipukul-pukul dimasukkan ke dalam karung,
          atau dirontokkan dengan alat pemotong padi.
          Setelah biji terpisah, brangkasan disingkirkan. Biji yang terpisah kemudian ditampi
          agar terpisah dari kotoran-kotoran lainnya. Biji yang luka dan keriput dipisahkan. Biji
          yang bersih ini selanjutnya dijemur kembali sampai kadar airnya 9-11 %. Biji yang
          sudah kering lalu dimasukkan ke dalam karung dan dipasarkan atau disimpan.
          Sebagai perkiraan dari batang dan daun basah hasil panen akan diperoleh biji kedelai
          sekitar 18,2 %.
       Penyimpanan dan Pengemasan
          Sebagai tanaman pangan, kedelai dapat disimpan dalam jangka waktu cukup lama.
          Caranya kedelai disimpan di tempat kering dalam karung. Karung-karung kedelai ini
          ditumpuk pada tempat yang diberi alas kayu agar tidak langsung menyentuh tanah
          atau lantai. Apabila kedelai disimpan dalam waktu lama, maka setiap 2-3 bulan sekali
          harus dijemur lagi sampai kadar airnya sekitar 9-11 %.
2. Suhu benih dan penyimpanan benih kedelai
   Tempat penyimpanan untuk benih kedelai harus teduh, kering dan bebas hama/penyakit.
   Kadar air biji kedelai yg disimpan: 9-14 %. Khusus biji yang akan dijadikan benih, kadar
   airnya maksimal 9 %. Biji yang akan dijadikan benih ini sebaiknya dicampur dengan abu
   jerami, disimpan dalam kaleng dan setiap bulan dijemur. Dengan cara ini biji dapat disimpan
   lama, sekitar empat bulan, bahkan bisa mencapai setahun.
3. Cara mengetahui pemurnian benih
   a) Inventarisasi Tanaman Kedelai
       Pilih secara acak minimal 100 Individu tanaman dari lapangan produksi, pemilihan
          secara acak ini sangat penting. Sedangkan jumlah tanaman atau polong yang cukup
          harus dipilih untuk menjamin bahwa karagaman genetik yang diinginkan diperoleh
          dalam populasi yang dipilih, pemilihan secara acak ini harus dilakukan oleh pemilik
          tanaman, spesialis benih atau teknis yang berpengalaman atau paling tidak kenal betul
          dengan deskripsi varietas yang dimurnikan
       Rontok biji dari setiap tanaman dan kemas masing-masingnya (tidak tercampur
          dengan biji       dari tanaman lain). Perontokkan biasanya dengan tangan, sambil
          menghindari pencampuran benih dari tanaman lain
b) Seleksi Benih Tanaman Kedelai yang Sudah dirontok pada Kantong Masing – masing
    Bandingkan benih dari setiap tanaman dengan varietas tipikal berdasarkan varietas
       contoh murni yang diketahui atau deskripsi varietas. Buang semua benih yang
       memiliki sifat berbeda dari varietas yang dimurnikan seperti; warna, berbulu atau
       tidak atau struktur tambahan lainnya. Perbedaan yang besar dalam ukuran merupakan
       sifat –sifat benih yang paling digunakan sebagai dasar seleksi.
c) Seleksi hasil Pertanaman Dilapangan
    Pilih dan dipersiapkan dengan baik lapangan yang bersih yang belum ditanami
       sedikitnya dua musim tanaman dengan kedelai. Tanam 100 benih dari setiap kemasan
       dalam barisan yang berbeda antara satu kemasan dengan lainnya dengan kerapatan
       (jarak rumpun) yang lazim, 80 x 20 cm. Dengan antar barisan yang cukup luas 80 cm
       untuk memudahkan pengawasan seluruh tanaman
    Amati dan bandingkan dengan hati-hati setiap baris tanaman sedikitnya tiga kali
       selama periode pertumbuhan yakni seleksi hipokotil, tahap berbunga, tahap masak
       dengan menggunakan pengetahuan tentang kipas putih atau deskripsi variatas yang
       rinci tentang sifat yang vegetatif dan reproduktif, reaksi terhadap penyakit dan sifat-
       sifat yang lebih jelas lainnya sebagai dasar pembanding.
    Jika ternyata bahwa tanaman dalam satu baris berbeda dari baris-baris lainnya secara
       umum dan sifat-sifat yang dapat dibedakannya tidak sesuai dengan yang terdapat
       pada deskripsi varietas. Maka seluruh barisan dan benih yang disimpan
       dipenyimpanan harus dimusnahkan. Dalam beberapa hal satu atau dua tipe tanaman
       dapat dibuang dari satu barisan dan sisanya dibiarkan, tetapi jika tipe simpang
       terdapat melebihi 1 per 50 tanaman (atau 10 persen menurut peraturan yang berlaku
       di Indonesia), maka sebaiknya seluruh barisan dibuang. Barisan-barisan individu
       yang berbeda lebih dari 2-3 hari dalam waktu pembungaannya dari umumnya baris-
       baris selainnya juga harus dibuang.
    Panen secara massal tanaman dari barisan-barisan tanaman sisa yang dikeluarkan,
       kemudian perbanyak menggunakan teknik produksi benih yang baik untuk mencegah
       atau menimbulkan kontaminasi pada waktu yang akan datang.
d) Perbanyakan benih sumber dari tanaman terpilih
 Untuk pengadaan benih sumber dilaksanakan guna mencukupi kebutuhan satu unit
          kelompok tani penangkaran seperti untuk 5 hektar atau untuk ± 25 orang petani
          gunakan teknik perbanyakan benih seperti telah disebutkan diatas.
4. Instansi yang melakukan standarisasi
          Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura
   (BPSBTPH) merupakan suatu instansi pemerintah yang memperoleh izin untuk melakukan
   sertifikasi sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku (Pedoman Sertifikasi
   Benih, 2001).
          Yang dimaksud dengan memperoleh izin sesuai dengan peraturan perundang-
   undangan yaitu apabila seseorang atau Badan Hukum yang bersangkutan harus memiliki
   tenaga terampil, alat dan laboratorium yang diperlukan yang telah diakreditas oleh Badan
   Agribisnis Departemen Pertanian (Pedoman Sertifikasi Benih,2001).
          Setiap kegiatan sertifikasi yang dilakukan oleh instansi pemerintah BPSBTPH harus
   melaporkan kegiatannya secara berkala kepada Direktorat Jenderal Tanaman Pangan.
   Sedangkan untuk perorangan atau Badan Hukum yang melakukan sertifikasi harus
   melaporkan kegiatannya secara berkala kepada instansi pemerintah BPSBTPH untuk
   dipergunakan sebagai bahan laporan kepada Direktorat Jenderal Tanaman Pangan (Laporan
   Tahunan Kegiatan BPSBTPH Kalimantan Selatan, 2001).

Contenu connexe

Tendances

budidaya tanaman simplisia
budidaya tanaman simplisiabudidaya tanaman simplisia
budidaya tanaman simplisiamayavivianti
 
Produksi & Penyimpanan Bibit Durian
Produksi & Penyimpanan Bibit DurianProduksi & Penyimpanan Bibit Durian
Produksi & Penyimpanan Bibit DurianEmma Femi
 
Bahan Ajar/ Modul Pembuatan Simplisia dari Tanaman Obat
Bahan Ajar/ Modul Pembuatan Simplisia dari Tanaman ObatBahan Ajar/ Modul Pembuatan Simplisia dari Tanaman Obat
Bahan Ajar/ Modul Pembuatan Simplisia dari Tanaman ObatWulung Gono
 
Budidaya tanaman utama
Budidaya tanaman utamaBudidaya tanaman utama
Budidaya tanaman utamaDwi Utomo
 
Teknik budidaya tanaman padi
Teknik budidaya tanaman padiTeknik budidaya tanaman padi
Teknik budidaya tanaman padiMonaswasti May
 
Presentasi Budidaya Jagung BISI-12
Presentasi Budidaya Jagung BISI-12Presentasi Budidaya Jagung BISI-12
Presentasi Budidaya Jagung BISI-12Ziemen G. Sasmita
 
Pemuliaan Tanaman dan Produksi Benih
Pemuliaan Tanaman dan Produksi BenihPemuliaan Tanaman dan Produksi Benih
Pemuliaan Tanaman dan Produksi BenihSimon Raharjo
 
Budidaya Tanaman Pangan (Jagung)
Budidaya Tanaman Pangan (Jagung)Budidaya Tanaman Pangan (Jagung)
Budidaya Tanaman Pangan (Jagung)inezya thalita
 
290158421 budidaya-tanaman-hortikultura
290158421 budidaya-tanaman-hortikultura290158421 budidaya-tanaman-hortikultura
290158421 budidaya-tanaman-hortikulturaAndrew Hutabarat
 
Agroteknologi tanaman perkebunan i
Agroteknologi tanaman perkebunan iAgroteknologi tanaman perkebunan i
Agroteknologi tanaman perkebunan iFebrina Tentaka
 
Budidaya tanaman pangan jagung
Budidaya tanaman pangan jagungBudidaya tanaman pangan jagung
Budidaya tanaman pangan jagungElvin Puspitasari
 
Budidaya padi organik dengan sistem sri
Budidaya padi organik dengan sistem sriBudidaya padi organik dengan sistem sri
Budidaya padi organik dengan sistem sriLaksamana Indra
 

Tendances (17)

budidaya tanaman simplisia
budidaya tanaman simplisiabudidaya tanaman simplisia
budidaya tanaman simplisia
 
Produksi & Penyimpanan Bibit Durian
Produksi & Penyimpanan Bibit DurianProduksi & Penyimpanan Bibit Durian
Produksi & Penyimpanan Bibit Durian
 
Teknologibudidayajagung
TeknologibudidayajagungTeknologibudidayajagung
Teknologibudidayajagung
 
Ppt itb klp 2
Ppt itb klp 2Ppt itb klp 2
Ppt itb klp 2
 
Bahan Ajar/ Modul Pembuatan Simplisia dari Tanaman Obat
Bahan Ajar/ Modul Pembuatan Simplisia dari Tanaman ObatBahan Ajar/ Modul Pembuatan Simplisia dari Tanaman Obat
Bahan Ajar/ Modul Pembuatan Simplisia dari Tanaman Obat
 
Budidaya tanaman utama
Budidaya tanaman utamaBudidaya tanaman utama
Budidaya tanaman utama
 
10 budidaya-padi
10 budidaya-padi10 budidaya-padi
10 budidaya-padi
 
Makalah perkebunan kelapa sawit
Makalah perkebunan kelapa sawitMakalah perkebunan kelapa sawit
Makalah perkebunan kelapa sawit
 
Teknik budidaya tanaman padi
Teknik budidaya tanaman padiTeknik budidaya tanaman padi
Teknik budidaya tanaman padi
 
9. produksi benih
9. produksi benih9. produksi benih
9. produksi benih
 
Presentasi Budidaya Jagung BISI-12
Presentasi Budidaya Jagung BISI-12Presentasi Budidaya Jagung BISI-12
Presentasi Budidaya Jagung BISI-12
 
Pemuliaan Tanaman dan Produksi Benih
Pemuliaan Tanaman dan Produksi BenihPemuliaan Tanaman dan Produksi Benih
Pemuliaan Tanaman dan Produksi Benih
 
Budidaya Tanaman Pangan (Jagung)
Budidaya Tanaman Pangan (Jagung)Budidaya Tanaman Pangan (Jagung)
Budidaya Tanaman Pangan (Jagung)
 
290158421 budidaya-tanaman-hortikultura
290158421 budidaya-tanaman-hortikultura290158421 budidaya-tanaman-hortikultura
290158421 budidaya-tanaman-hortikultura
 
Agroteknologi tanaman perkebunan i
Agroteknologi tanaman perkebunan iAgroteknologi tanaman perkebunan i
Agroteknologi tanaman perkebunan i
 
Budidaya tanaman pangan jagung
Budidaya tanaman pangan jagungBudidaya tanaman pangan jagung
Budidaya tanaman pangan jagung
 
Budidaya padi organik dengan sistem sri
Budidaya padi organik dengan sistem sriBudidaya padi organik dengan sistem sri
Budidaya padi organik dengan sistem sri
 

En vedette

Internet retno 9d
Internet retno 9dInternet retno 9d
Internet retno 9dretnosey
 
Organisational Culture & Its Impact on Flight Safety - Talpa Air Law Conferen...
Organisational Culture & Its Impact on Flight Safety - Talpa Air Law Conferen...Organisational Culture & Its Impact on Flight Safety - Talpa Air Law Conferen...
Organisational Culture & Its Impact on Flight Safety - Talpa Air Law Conferen...Cranfield University
 
Boletín octubre 2014
Boletín octubre 2014Boletín octubre 2014
Boletín octubre 2014Pedro Sauceda
 
El delfin.pptx alessi informatica
El delfin.pptx alessi informaticaEl delfin.pptx alessi informatica
El delfin.pptx alessi informaticaaanguizola
 
Cyberpunk - Gloria e vita alla Nuova Carne (2013)
Cyberpunk - Gloria e vita alla Nuova Carne (2013)Cyberpunk - Gloria e vita alla Nuova Carne (2013)
Cyberpunk - Gloria e vita alla Nuova Carne (2013)Davide Bianchini
 
Bm tahun 2 cara-cara membuat gelang
Bm tahun 2   cara-cara membuat gelangBm tahun 2   cara-cara membuat gelang
Bm tahun 2 cara-cara membuat gelangfirdausaziz82
 
Sejarah singkat berdiri unsrit
Sejarah singkat berdiri unsritSejarah singkat berdiri unsrit
Sejarah singkat berdiri unsritDodi Azhari
 
Ciudadano global portafolio AIESEC Chile
Ciudadano global  portafolio AIESEC ChileCiudadano global  portafolio AIESEC Chile
Ciudadano global portafolio AIESEC ChileVotorantim Cimentos
 
λίγα λόγια για το πρόγραμμα
λίγα λόγια για το πρόγραμμαλίγα λόγια για το πρόγραμμα
λίγα λόγια για το πρόγραμμαprasino
 
Grupo 208 novos talentos natura 2011 - atividade colaborativa - Solidariedade
Grupo 208   novos talentos natura 2011 - atividade colaborativa - SolidariedadeGrupo 208   novos talentos natura 2011 - atividade colaborativa - Solidariedade
Grupo 208 novos talentos natura 2011 - atividade colaborativa - SolidariedadeKleber Balestere
 

En vedette (20)

Internet retno 9d
Internet retno 9dInternet retno 9d
Internet retno 9d
 
«Азимут»
«Азимут» «Азимут»
«Азимут»
 
Yorne Suckt
Yorne SucktYorne Suckt
Yorne Suckt
 
Organisational Culture & Its Impact on Flight Safety - Talpa Air Law Conferen...
Organisational Culture & Its Impact on Flight Safety - Talpa Air Law Conferen...Organisational Culture & Its Impact on Flight Safety - Talpa Air Law Conferen...
Organisational Culture & Its Impact on Flight Safety - Talpa Air Law Conferen...
 
Piawai 1
Piawai 1Piawai 1
Piawai 1
 
Boletín octubre 2014
Boletín octubre 2014Boletín octubre 2014
Boletín octubre 2014
 
El delfin.pptx alessi informatica
El delfin.pptx alessi informaticaEl delfin.pptx alessi informatica
El delfin.pptx alessi informatica
 
PLSBT - Hukum
PLSBT - HukumPLSBT - Hukum
PLSBT - Hukum
 
Cyberpunk - Gloria e vita alla Nuova Carne (2013)
Cyberpunk - Gloria e vita alla Nuova Carne (2013)Cyberpunk - Gloria e vita alla Nuova Carne (2013)
Cyberpunk - Gloria e vita alla Nuova Carne (2013)
 
Bm tahun 2 cara-cara membuat gelang
Bm tahun 2   cara-cara membuat gelangBm tahun 2   cara-cara membuat gelang
Bm tahun 2 cara-cara membuat gelang
 
I2TRC2 2012
I2TRC2 2012I2TRC2 2012
I2TRC2 2012
 
Sejarah singkat berdiri unsrit
Sejarah singkat berdiri unsritSejarah singkat berdiri unsrit
Sejarah singkat berdiri unsrit
 
7.03.2013
7.03.20137.03.2013
7.03.2013
 
วิเคราะห์ข้อสอบ ครูแอน
วิเคราะห์ข้อสอบ ครูแอนวิเคราะห์ข้อสอบ ครูแอน
วิเคราะห์ข้อสอบ ครูแอน
 
Charcos
CharcosCharcos
Charcos
 
D. Mosna - NHAZCA Open Day
D. Mosna - NHAZCA Open DayD. Mosna - NHAZCA Open Day
D. Mosna - NHAZCA Open Day
 
Ciudadano global portafolio AIESEC Chile
Ciudadano global  portafolio AIESEC ChileCiudadano global  portafolio AIESEC Chile
Ciudadano global portafolio AIESEC Chile
 
λίγα λόγια για το πρόγραμμα
λίγα λόγια για το πρόγραμμαλίγα λόγια για το πρόγραμμα
λίγα λόγια για το πρόγραμμα
 
Grupo 208 novos talentos natura 2011 - atividade colaborativa - Solidariedade
Grupo 208   novos talentos natura 2011 - atividade colaborativa - SolidariedadeGrupo 208   novos talentos natura 2011 - atividade colaborativa - Solidariedade
Grupo 208 novos talentos natura 2011 - atividade colaborativa - Solidariedade
 
Mi familia
Mi familiaMi familia
Mi familia
 

Similaire à Cara Pemurnian Benih Kedelai

Similaire à Cara Pemurnian Benih Kedelai (20)

Makalah_33 Makalah laporan praktikum sc
Makalah_33 Makalah laporan praktikum scMakalah_33 Makalah laporan praktikum sc
Makalah_33 Makalah laporan praktikum sc
 
PENANGANAN BENIH - teknologi produksi benih
PENANGANAN BENIH - teknologi produksi benihPENANGANAN BENIH - teknologi produksi benih
PENANGANAN BENIH - teknologi produksi benih
 
Kacang tanah
Kacang tanahKacang tanah
Kacang tanah
 
Kacang tanah
Kacang tanahKacang tanah
Kacang tanah
 
Ppt Budidaya Jagung.pptx
Ppt Budidaya Jagung.pptxPpt Budidaya Jagung.pptx
Ppt Budidaya Jagung.pptx
 
penanganan, pengolahan, pemilihan benih serta teknik panen
penanganan, pengolahan, pemilihan benih serta teknik panenpenanganan, pengolahan, pemilihan benih serta teknik panen
penanganan, pengolahan, pemilihan benih serta teknik panen
 
Proposal jagung di kabupaten muna
Proposal jagung di kabupaten munaProposal jagung di kabupaten muna
Proposal jagung di kabupaten muna
 
budidaya cabai
budidaya cabaibudidaya cabai
budidaya cabai
 
A be829o
A be829oA be829o
A be829o
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Makalah_70 pengolahan benih terung dan mentimun
Makalah_70 pengolahan benih terung dan mentimunMakalah_70 pengolahan benih terung dan mentimun
Makalah_70 pengolahan benih terung dan mentimun
 
Makalah perkebunan kelapa sawit
Makalah perkebunan kelapa sawitMakalah perkebunan kelapa sawit
Makalah perkebunan kelapa sawit
 
Proposal jagung di kabupaten muna
Proposal jagung di kabupaten munaProposal jagung di kabupaten muna
Proposal jagung di kabupaten muna
 
Budidaya tanaman pisang
Budidaya tanaman pisangBudidaya tanaman pisang
Budidaya tanaman pisang
 
Budidaya Pepaya California
Budidaya Pepaya CaliforniaBudidaya Pepaya California
Budidaya Pepaya California
 
Budidaya padi organik.ppt
Budidaya padi organik.pptBudidaya padi organik.ppt
Budidaya padi organik.ppt
 
Agrostologi penanaman
Agrostologi penanamanAgrostologi penanaman
Agrostologi penanaman
 
Minggu 3 pembibitan, landclearing, penyulaman, kastrasi
Minggu 3   pembibitan, landclearing, penyulaman, kastrasiMinggu 3   pembibitan, landclearing, penyulaman, kastrasi
Minggu 3 pembibitan, landclearing, penyulaman, kastrasi
 
Makalah kacang panjang
Makalah kacang panjangMakalah kacang panjang
Makalah kacang panjang
 
01 faktor genetik 01
01 faktor genetik 0101 faktor genetik 01
01 faktor genetik 01
 

Plus de afifauliya

Laporan akhir pembuatan pupuk
Laporan akhir pembuatan pupukLaporan akhir pembuatan pupuk
Laporan akhir pembuatan pupukafifauliya
 
Poliploidi 1.1
Poliploidi 1.1Poliploidi 1.1
Poliploidi 1.1afifauliya
 
Makalah cob web
Makalah cob webMakalah cob web
Makalah cob webafifauliya
 
Kultur jaringan
Kultur jaringanKultur jaringan
Kultur jaringanafifauliya
 
Budidaya tembakau
Budidaya tembakauBudidaya tembakau
Budidaya tembakauafifauliya
 
Budidaya kacang tanah
Budidaya kacang tanahBudidaya kacang tanah
Budidaya kacang tanahafifauliya
 

Plus de afifauliya (10)

Tksdl
TksdlTksdl
Tksdl
 
Laporan akhir pembuatan pupuk
Laporan akhir pembuatan pupukLaporan akhir pembuatan pupuk
Laporan akhir pembuatan pupuk
 
Poliploidi 1.1
Poliploidi 1.1Poliploidi 1.1
Poliploidi 1.1
 
Makalah cob web
Makalah cob webMakalah cob web
Makalah cob web
 
Kultur jaringan
Kultur jaringanKultur jaringan
Kultur jaringan
 
Elastisitas
ElastisitasElastisitas
Elastisitas
 
Budidaya tembakau
Budidaya tembakauBudidaya tembakau
Budidaya tembakau
 
Budidaya kacang tanah
Budidaya kacang tanahBudidaya kacang tanah
Budidaya kacang tanah
 
Bioteknologi
BioteknologiBioteknologi
Bioteknologi
 
Poliploidi
PoliploidiPoliploidi
Poliploidi
 

Dernier

PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxSlasiWidasmara1
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptxHR MUSLIM
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxPurmiasih
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 

Dernier (20)

PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 

Cara Pemurnian Benih Kedelai

  • 1. TUGAS TEKNOLOGI PRODUKSI BENIH OLEH: AFIF AULIYA 0910483084 PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2011
  • 2. 1. Prinsip Pasca Panen Kedelai Penanganan pascapanen merupakan tahapan/rangkaian kegiatan yangg dilakukan pada saat dan setelah panen agar hasil pertanian siap dan aman digunakan oleh konsumen dan atau diolah lebih lanjut oleh industri Berdasarkan sifat kegiatannya, pascapanen dapat dikategorikan menjadi dua: 1. Pascapanen primer (penanganan pascapanen) 2. Pascapanen sekunder (pengolahan hasil pertanian) Tujuan penanganan pascapanen yaitu menekan tingkat kerusakan hasil panen komoditas pertanian, meningkatkan daya simpan dan daya guna komoditas pertanian agar dapat menunjang usaha penyediaan bahan baku industri. Meningkatkan nilai tambah dan pendapatan petani, memperluas kesempatan kerja, melestarikan sumberdaya alam dan lingkungan hidup, & meningkatkan devisa negara. Oleh karena itu, penanganan pascapanen yang tepat merupakan salah satu kunci keberhasilan agribisnis.  Pengumpulan dan Pengeringan Setelah pemungutan selesai, seluruh hasil panen hendaknya segera dijemur. Kedelai dikumpulkan kemudian dijemur di atas tikar, anyaman bambu, atau di lantai semen selama 3 hari. Sesudah kering sempurna dan merata, polong kedelai akan mudah pecah sehingga bijinya mudah dikeluarkan. Agar kedelai kering sempurna, pada saat penjemuran hendaknya dilakukan pembalikan berulang kali. Pembalikan juga menguntungkan karena dengan pembalikan banyak polong pecah dan banyak biji lepas dari polongnya. Sedangkan biji-biji masih terbungkus polong dengan mudah bisa dikeluarkan dari polong, asalkan polong sudah cukup kering. Biji kedelai yang akan digunakan sebagai benih, dijemur secara terpisah. Biji tersebut sebenarnya telah dipilih dari tanaman-tanaman yang sehat dan dipanen tersendiri, kemudian dijemur sampai betul-betul kering dengan kadar air 10-15 %. Penjemuran benih sebaiknya dilakukan pada pagi hari, dari pukul 10.00 hingga 12.00 siang.  Penyortiran dan Penggolongan Terdapat beberapa cara untuk memisahkan biji dari kulit polongan. Diantaranya dengan cara memukul-mukul tumpukan brangkasan kedelai secara langsung dengan
  • 3. kayu atau brangkasan kedelai sebelum dipukul-pukul dimasukkan ke dalam karung, atau dirontokkan dengan alat pemotong padi. Setelah biji terpisah, brangkasan disingkirkan. Biji yang terpisah kemudian ditampi agar terpisah dari kotoran-kotoran lainnya. Biji yang luka dan keriput dipisahkan. Biji yang bersih ini selanjutnya dijemur kembali sampai kadar airnya 9-11 %. Biji yang sudah kering lalu dimasukkan ke dalam karung dan dipasarkan atau disimpan. Sebagai perkiraan dari batang dan daun basah hasil panen akan diperoleh biji kedelai sekitar 18,2 %.  Penyimpanan dan Pengemasan Sebagai tanaman pangan, kedelai dapat disimpan dalam jangka waktu cukup lama. Caranya kedelai disimpan di tempat kering dalam karung. Karung-karung kedelai ini ditumpuk pada tempat yang diberi alas kayu agar tidak langsung menyentuh tanah atau lantai. Apabila kedelai disimpan dalam waktu lama, maka setiap 2-3 bulan sekali harus dijemur lagi sampai kadar airnya sekitar 9-11 %. 2. Suhu benih dan penyimpanan benih kedelai Tempat penyimpanan untuk benih kedelai harus teduh, kering dan bebas hama/penyakit. Kadar air biji kedelai yg disimpan: 9-14 %. Khusus biji yang akan dijadikan benih, kadar airnya maksimal 9 %. Biji yang akan dijadikan benih ini sebaiknya dicampur dengan abu jerami, disimpan dalam kaleng dan setiap bulan dijemur. Dengan cara ini biji dapat disimpan lama, sekitar empat bulan, bahkan bisa mencapai setahun. 3. Cara mengetahui pemurnian benih a) Inventarisasi Tanaman Kedelai  Pilih secara acak minimal 100 Individu tanaman dari lapangan produksi, pemilihan secara acak ini sangat penting. Sedangkan jumlah tanaman atau polong yang cukup harus dipilih untuk menjamin bahwa karagaman genetik yang diinginkan diperoleh dalam populasi yang dipilih, pemilihan secara acak ini harus dilakukan oleh pemilik tanaman, spesialis benih atau teknis yang berpengalaman atau paling tidak kenal betul dengan deskripsi varietas yang dimurnikan  Rontok biji dari setiap tanaman dan kemas masing-masingnya (tidak tercampur dengan biji dari tanaman lain). Perontokkan biasanya dengan tangan, sambil menghindari pencampuran benih dari tanaman lain
  • 4. b) Seleksi Benih Tanaman Kedelai yang Sudah dirontok pada Kantong Masing – masing  Bandingkan benih dari setiap tanaman dengan varietas tipikal berdasarkan varietas contoh murni yang diketahui atau deskripsi varietas. Buang semua benih yang memiliki sifat berbeda dari varietas yang dimurnikan seperti; warna, berbulu atau tidak atau struktur tambahan lainnya. Perbedaan yang besar dalam ukuran merupakan sifat –sifat benih yang paling digunakan sebagai dasar seleksi. c) Seleksi hasil Pertanaman Dilapangan  Pilih dan dipersiapkan dengan baik lapangan yang bersih yang belum ditanami sedikitnya dua musim tanaman dengan kedelai. Tanam 100 benih dari setiap kemasan dalam barisan yang berbeda antara satu kemasan dengan lainnya dengan kerapatan (jarak rumpun) yang lazim, 80 x 20 cm. Dengan antar barisan yang cukup luas 80 cm untuk memudahkan pengawasan seluruh tanaman  Amati dan bandingkan dengan hati-hati setiap baris tanaman sedikitnya tiga kali selama periode pertumbuhan yakni seleksi hipokotil, tahap berbunga, tahap masak dengan menggunakan pengetahuan tentang kipas putih atau deskripsi variatas yang rinci tentang sifat yang vegetatif dan reproduktif, reaksi terhadap penyakit dan sifat- sifat yang lebih jelas lainnya sebagai dasar pembanding.  Jika ternyata bahwa tanaman dalam satu baris berbeda dari baris-baris lainnya secara umum dan sifat-sifat yang dapat dibedakannya tidak sesuai dengan yang terdapat pada deskripsi varietas. Maka seluruh barisan dan benih yang disimpan dipenyimpanan harus dimusnahkan. Dalam beberapa hal satu atau dua tipe tanaman dapat dibuang dari satu barisan dan sisanya dibiarkan, tetapi jika tipe simpang terdapat melebihi 1 per 50 tanaman (atau 10 persen menurut peraturan yang berlaku di Indonesia), maka sebaiknya seluruh barisan dibuang. Barisan-barisan individu yang berbeda lebih dari 2-3 hari dalam waktu pembungaannya dari umumnya baris- baris selainnya juga harus dibuang.  Panen secara massal tanaman dari barisan-barisan tanaman sisa yang dikeluarkan, kemudian perbanyak menggunakan teknik produksi benih yang baik untuk mencegah atau menimbulkan kontaminasi pada waktu yang akan datang. d) Perbanyakan benih sumber dari tanaman terpilih
  • 5.  Untuk pengadaan benih sumber dilaksanakan guna mencukupi kebutuhan satu unit kelompok tani penangkaran seperti untuk 5 hektar atau untuk ± 25 orang petani gunakan teknik perbanyakan benih seperti telah disebutkan diatas. 4. Instansi yang melakukan standarisasi Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura (BPSBTPH) merupakan suatu instansi pemerintah yang memperoleh izin untuk melakukan sertifikasi sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku (Pedoman Sertifikasi Benih, 2001). Yang dimaksud dengan memperoleh izin sesuai dengan peraturan perundang- undangan yaitu apabila seseorang atau Badan Hukum yang bersangkutan harus memiliki tenaga terampil, alat dan laboratorium yang diperlukan yang telah diakreditas oleh Badan Agribisnis Departemen Pertanian (Pedoman Sertifikasi Benih,2001). Setiap kegiatan sertifikasi yang dilakukan oleh instansi pemerintah BPSBTPH harus melaporkan kegiatannya secara berkala kepada Direktorat Jenderal Tanaman Pangan. Sedangkan untuk perorangan atau Badan Hukum yang melakukan sertifikasi harus melaporkan kegiatannya secara berkala kepada instansi pemerintah BPSBTPH untuk dipergunakan sebagai bahan laporan kepada Direktorat Jenderal Tanaman Pangan (Laporan Tahunan Kegiatan BPSBTPH Kalimantan Selatan, 2001).