SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  27
KURT LEWIN (Teori Medan (Field Theory) & teori konflik)

              Kurt Lewin lahir pada tanggal 9 September 1890 disuatu desa kecil di Prusia,
              daerah dosen. Ia adalah anak kedua dari empat bersaudara, Lewin
              menyelesaikan sekolah menengahnya di Berlin tahun 1905 kemudian ia
              masuk Universitas di Freiburg dengan maksud belajar ilmu kedokteran, tetapi
              ia segera melepaskan idenya ini dan setelah satu semester belajar psikologi
              pada universitas di sana. Setelah meraih gelar doktornya pada tahun 1914,
Lewin bertugas di ketentaraan Jerman selama empat tahun. Pada akhir perang ia kembali
ke Berlin sebagai instruktur dan asisten penelitian pada lembaga Psikologi.

      Lewin menghabiskan sisa sisa hidupnya di Amerika Serikat. Ia adalah profesor dalam
bidang psikologi anak-anak pada Universitas Cornell selama dua tahun (1933-1935) sebelum
dipanggil ke Universitas negeri Iowa sebagai profesor psikologi pada Badan Kesejahteraan
Anak. Pada tahun 1945, Lewin menerima pengangkatan sebagai profesor dan direktur Pusat
Penelitian untuk dinamika kelompok di Institut Teknologi Massachussetts. Pada waktu
yang sama, ia menjadi direktur dari Commission of Community Interrelation of The Amerika
Jewish   Congress,   yang   aktif   melakukan     penelitian   tentang   masalah     masalah
kemasyarakatan. Ia meninggal secara mendadak karena serangan jantung di Newton Ville,
Massachussetts, pada tanggal 9 Februari 1947 pada usia 56 tahun.



Konsep Utama Teori Lewin

      Bagi Lewin, teori medan bukan suatu sistem psikologi baru yang terbatas pada suatu
isi yang khas: teori medan merupakan sekumpulan konsep dengan dimana seseorang dapat
menggambarkan kenyataan psikologis. Konsep konsep ini harus cukup luas untuk dapat
diterapkan dalam semua bentuk tingkah laku, dan sekaligus juga cukup spesifik untuk
menggambarkan orang tertentu dalam suatu situasi konkret. Lewin juga menggolongkan
teori medan sebagai “suatu metode untuk menganalisis hubungan hubungan kausal dan
untuk membangun konstruk-konstruk ilmiah”

Ciri ciri utama dari teori Lewin, yaitu :

Tingkah laku adalah suatu fungsi dari medan yang ada pada waktu tingkah laku itu
   terjadi
Analisis mulai dengan situasi sebagai keseluruhan dari mana bagian bagian komponennya
   dipisahkan
Orang yang kongkret dalam situasi yang kongkret dapat digambarkan secara matematis.
Konsep konsep teori medan telah diterapkan Lewin dalam berbagai gejala psikologis
dan sosiologis, termasuk tingkah laku bayi dan anak anak , masa adolsen , keterbelakangan
mental, masalah masalah kelompok minoritas, perbedaan perbedan karakter nasional dan
dinamika kelompok.

      Dibawah ini kita akan membahas Teori Lewin tentang struktur, dinamika dan
perkembangan kepribadian yang dikaitkan dengan lingkungan psikologis, karena orang
orang dan lingkungannya merupakan bagiab bagian ruang kehidupan (life space) yang
saling tergantung satu sama lain. Life space digunakan Lewin sebagai istilah untuk
keseluruhan medan psikologis.

Struktur Kepribadian

      Menurut Lewin sebaiknya menggambarkan pribadi itu dengan menggunakan definisi
konsep-konsep   struktural    secara   spasial.   Dengan   cara     ini   ,   Lewin   berusaha
mematematisasikan konsep-konsepnya sejak dari permulaan. Matematika Lewin bersifat
non-motris dan menggambarkan hubungan-hubungan spasial dengan istilah-istilah yang
berbeda. Pada dasarnya matematika Lewin merupakan jenis matematika untuk
menggambarkan interkoneksi dan interkomunikasi antara bidang bidang spasial dengan
tidak memperhatikan ukuran dan bentuknya.

      Pemisahan     pribadi   dari   yang   lain-lainnya   di     dunia   dilakukan    dengan
menggambarkan suatu figur yang tertutup. Batas dari figur menggambarkan batas batas
dari entitas yang dikenal sebagai pribadi. Segala sesuatu yang terdapat dalam batas itu
adalah P (pribadi): sedangkan segala sesuatu yang terdapat di luar batas itu adalah non-P.

      Selanjutnya untuk melukiskan kenyataan psikologis ialah menggambar suatu
figur tertutup lain yang lebih besar dari pribadi dan yang melingkupnya. Bentuk dan
ukuran figur yang melingkupi ini tidak penting asalkan ia memenuhi dia syarat yakni
lebih besar dari pribadi dan melingkupimya. Figur yang baru ini tidak boleh memotong
bagian dari batas lingkaran yang menggambarkan pribadi.

      Lingkaran dalam elips ini bukan sekedar suatu ilustrasi atau alat peraga,
melainkan sungguh-sungguh merupakan suatu penggambaran yang tepat tentang konsep-
konsep struktural yang paling umum dalam teori Lewin, yakni pribadi, lingkungan
psikologis dan ruang hidup.

Ruang Hidup
Ruang hidup mengandung semua kemungkinan fakta yang dapat menentukan
tingkah laku individu. Ruang hidup meliputi segala sesuatu yang harus diketahui untuk
memahami tingkah laku kongkret manusia individual dalam suatu lingkungan psikologis
tertentu pada saat tertentu. Tingkah laku adalah fungsi dari ruang hidup.

      Secara matematis : TL = f( RH)

      Fakta fakta non psikologis dapat dan sungguh sungguh mengubah fakta fakta
psikologis. Fakta fakta dalam lingkungan psikologis dapat juga menghasilkan perubahan
perubahan dalam dunia fisik. Ada komunikasi dua arah antara ruang hidup dan dunia
luar bersifat dapat ditembus (permeability), tetapi dunia fisik (luar) tidak dapat
berhubungan langsung dengan pribadi karena suatu fakta harus ada dalam lingkungan
psikologis sebelum mempengaruhi/dipengaruhi oleh pribadi.

Lingkungan Psikologis
      Meskipun pribadi dikelilingi oleh lingkungan psikologisnya, namun ia bukanlah
bagian atau termasuk dalam lingkungan tersebut. Lingkungan Psikologis berhenti pada
batas pinggir elips, Tetapi batas antara pribadi dan lingkungan juga bersifat dapat ditembus.
Hal ini berarti fakta fakta lingkungan dapat mempengaruhi pribadi.

      Secara matematis : P = f (LP)

      Dan fakta fakta pribadi dapat mempengaruhi lingkungan.

      Secara matematis : LP = f (LP)

Pribadi
      Menurut Lewin, pribadi adalah heterogen, terbagi menjadi bagian bagian yang
terpisah meskipun saling berhubungan dan saling bergantung. Daerah dalam personal dibagi
menjadi sel sel. Sel sel yang berdekatan dengan daerah konseptual motor disebut sel sel
periferal ;p; sel sel dalam pusat lingkaran disebut sel sel sentral,s.

      Sistem motor bertidak sebagai suatu kesatuan karena biasanya lahannya dapat
melakukan suatu tindakan pada satu saat. Begitu pula dengan sistem perseptual artinya
orang hanya dapat memperhatikan dan mempersepsikan satu hal pada satu saat. Bagian
bagian tersebut mengadakan komunikasi dan interdependen; tidak bisa berdiri sendiri.

Dinamika Kepribadian
      Konsep-konsep dinamika pokok dari Lewin yakni kebutuhan energi psikis, tegangan ,
kekuatan atau vektor dan valensi. Konstruk konstruk dinamik ini menentukan lokomosi
khusus dari individu dan cara ia mengatur struktur lingkungannya, Lokomosi dan
perubahan perunahan struktur berfungsi mereduksikan tegangan dengan cara memuaskan
kebutuhan. Suatu tegangan dapat direduksikan dan keseimbanagan dipulihkan oleh
suatu lokomosi substitusi. Proses ini menuntut bahwa dua kebutuhan erat bergantungan
satu sama lain sehingga pemiasan salah satu kebutuhan adalah melepaskan tegangan dari
sistem kebutuhan lainnya.

         Akhirnya, tegangan dapat direduksikan dengan lokomosi lokomosi murni khayalan.
Seseorang yang berkhayal bahwa ia telah melakukan suatu perbuatan yang sulit atau
menempati suatu jabatan yang tinggi mendapat semacam kepuasan semu dari sekedar
berkhayal tentang keberhasilan.

         Dinamika kepribadian menrut Kurt Lewin:

Enerji
         Menurut Lewin manusia adalah system energi yang kompleks. Energi muncul dari
   perbedaan tegangan antar sel atau antar region. Tetapi ketidakseimbangan dalam
   tegangan juga bias terjadi antar region di system lingkungan psikologis.
Tegangan
         Tegangan ada dua yaitu tegangan yang cenderung menjadi seimbang dan cenderung
   untuk menekan bondaris system yang mewadahinya.
Kebutuhan
   Menurut Lewin kebutuhan itu mencakup pengertian motif, keinginan dan dorongan.
   Menurut Lewin kebutuhan ada yang bersifat spesifik yang jumlahnya tak terhingga,
   sebanyak keinginan spesifik manusia.
Tindakan (Action)

         Disini dibutuhkan dua konsep dalam tindakan yang bertujuan didaerah lingkungan
psikologis.

Valensi

         Adalah nilai region dari lingkungan psikologis bagi pribadi. Region dengan valensi
positif dapat mengurangi tegangan pribadi, akantetapi region dengan valensi negative dapat
meningkatkan tegangan pribadi (rasa takut).

Vektor
Tingkah laku atau gerak seseorang akan terjadi kalau ada kekuatan yang cukup
yang mendorongnya. Meminjam dari matematika dan fisika, Lewin menyebut kekuatan
itu dengan nama Vektor. Vektor digambar dalam ujud panah, merupakan kekuatan
psikologis yang mengenai seseorang, cenderung membuatnya bergerak ke arah tertentu. Arah
dan kekuatan vektor adalah fungsi dari valensi positif dan negatif dari satu atau lebih
region dalam lingkungan psikologis. Jadi kalau satu region mempunyai valensi positif
(misalnya berisi makanan yang diinginkan), vektor yang mengarahkan ke region itu
mengenai lingkaran pribadi. Kalau region yang kedua valensinya negatif (berisi anjing
yang menakutkan), vektor lain yang mengenai lingkaran pribadi mendorong menjauhi
region anjing. Jika beberapa vektor positif mengenai dia, misalnya, jika orang payah – dan
lapar – dan makanan harus disiapkan, atau orang harus hadir dalam pertemuan penting –
dan tidak punya waktu untuk makan siang, hasil gerakannya merupakan jumlah dari
semua vektor. Situasi itu Bering melibatkan konflik, topik yang penelitiannya dimulai
oleh Lewin dan menjadi topik yang sangat Iuas dari Miller dan Dollard.

Lokomosi

        Lingkaran pribadi dapat pindah dari satu tempat ketempat lain di dalam daerah
lingkungan psikologis. Pribadi pindah ke region yang menyediakan pemuasan kebutuhan
pribadi-dalam, atau menjauhi region yang menimbulkan tegangan pribadi-dalam.
Perpindahan lingkaran pribadi itu disebut lokomosi (locomotion). Lokomosi bisa berupa gerak
fisik, atau perubahan fokus perhatian. Dalam kenyataan sebagian besar lokomosi yang
sangat menarik perhatian psikolog berhubungan dengan perubahan fokus persepsi dan proses
atensi.

Event

Lewin menggambarkan dinamika jiwa dalam bentuk gerakan atau aksi di daerah ruang
hidup, dalam bentuk peristiwa atau event. Telah dijelaskan di depan, bahwa peristiwa
(event) adalah hasil interaksi antara dua atau Iebih fakta balk di daerah pribadi maupun
di daerah lingkungan. Komunikasi (hubungan antar sel atau region) dan lokomosi (gerak
pribadi) adalah peristiwa, karena keduanya melibatkan dua fakta atau lebih. Ada tiga
prinsip yang menjadi prasyarat terjadinya suatu peristiwa; keterhubungan (related¬ness),
kenyataan (concretness), kekinian (contemporary), sebagai berikut:

Keterhubungan: Dua atau lebih fakta berinteraksi, kalau antar fakta itu terdapat
   hubungan-hubungan tertentu, mulai dari hubungan sebab akibat yang jelas, sampai
   hubungan persamaan atau perbedaan yang secara rasional tidak penting.
Kenyataan: Fakta harus nyata-nyata ada dalam ruang hidup. Fakta potensial atau
   peluang yang tidak sedang eksis tidak dapat mempengaruhi event masa kini. Fakta di
   luar lingkungan psikologis tidak berpengaruh, kecuali mereka masuk ke ruang hidup.
Kekinian: Fakta harus kontemporer. Hanya fakta masa kini yang menghasilkan
   tingkahlaku masa kini. Fakta yang sudah tidak eksis tidak dapat menciptakan event
   masa kini. Fakta peristiwa nyata di masa lalu atau peristiwa potensial masa
   mendatang tidak dapat menentukan tingkahlaku saat ini, tetapi sikap, perasaan, dan
   fikiran mengenai masa Ialu dan masa mendatang adalah bagian dari ruang hidup
   sekarang dar mungkin dapat mempengaruhi tingkahlaku. Jadi, ruang hidup sekarang
   harus mewakili isi psikologi masa lalu, sekarang, dan masa mendatang.
Konflik

      Konflik terjadi di daerah lingkungan psikologis. Lewin mendefinisikar konflik sebagai
situasi di mana seseorang menerima kekuatan-kekuatan yang sama besar tetapi arahnya
berlawanan. Vektor-vektor yang mengenai pribadi, mendorong pribadi ke arah tetentu
dengan kekuatan tertentu. Kombinasi dari arah dan kekuatan itu disebut jumlah
kekuatan (resultant force), yang menjadi kecenderungan lokomosi pribadi (lokomosi
psikologikal atau fisikal). Ada beberapa jenis kekuatan, yang bertindak seperti vektor,
yakni:

Kekuatan pendorong (driving force): menggerakkan, memicu terjadinya lokomosi ke arah
   yang ditunjuk oleh kekuatan itu.
Kekuatan penghambat (restraining force): halangan fisik atau sosia menahan terjadinya
   lokomosi, mempengaruhi dampak dari kekuatan pendorong
Kekuatan kebutuhan pribadi (forces corresponding to a persons needs): menggambarkan
   keinginan pribadi untuk mengerjakan sesuatu.
Kekuatan pengaruh (induced force): menggambarkan keinginan dari orang lain (misalnya
   orang tua atau teman) yang masuk menjadi region lingkungan psikologis.
Kekuatan non manusia (impersonal force): bukan keinginan pribadi tetap¬juga bu kan
   keinginan orang lain. Ini adalah kekuatan atau tuntutan da¬fakta atau objek.
Konflik tipe 1:

   Konflik yang sederhana terjadi kalau hanya ada dua kekuatan berlawana¬yang
mengenai individu. Konflik semacam ini disebut konflik tipe 1 (Gambar-15a). Ada tiga
macam konflik tipe 1:
Konflik mendekat-mendekat, dua kekuatan mendorong ke arah yang berlawanan,
   misalnya orang dihadapkan pada dua pilihan yang sama¬sama disenanginya.
Konflik menjauh-menjauh, dua kekuatan menghambat ke arah yang yang berlawanan,
   misalnya orang dihadapkan pada dua pilihan yang sama-sama tidak disenanginya.
Konflik mendekat-menjauh, dua kekuatan mendorong dan menghambat muncul dari satu
   tujuan, misalnya orang dihadapkan pada pilihan sekaligus mengandung unsur yang
   disenangi dan tidak disenanginya.
Konflik tipe 2:

      Konflik yang kompleks bisa melibatkan lebih dari dua kekuatan. Konflik yang
sangat kompleks dapat membuat orang menjadi diam, terpaku atau terperangkap oleh
berbagai kekuatan dan kepentingan sehingga dia tidak dapat menentukan pilihan, adalah
konflik tipe 2.

Konflik tipe 3

      Orang berusaha mengatasi kekuatan-kekuatan penghambat, sehingga konflik
menjadi   terbuka,ditandai   sikap   kemarahan,agresi,pemberontakan   atau   sebaliknya
penyerahan diri yang neorotik. Pertentangan antar kebutuhan pribadi-dalam, konflik
antar pengaruh,dan pertentangan antar kebutuhan dengan pengaruh,menimbulkan
pelampiasan usaha untuk mengalahkan kekuatan penghambat.

Tingkat Realita

      Konsep realita menurut Lewin adalah realita berisi lokomosi aktual,dan tak-tak
realita berisi lokomosi imajinasi. Realita dan tak realita adalah suatu kontinum dari
ekstrim realita sampai ekstrim tak realita. Lokomosi mempunyai tingkat realita dan tak
realita berbeda-beda.

Menstuktur Lingkungan

Lingkungan psikologi adalah konsep yang sangat mudah berubah. Dinamika dari
lingkungan dapat berubah dengan 3 cara yakni:

Perubahan valensi : Region bisa berubah secara kuantitatif-valensinya semakin positif
   atau semakin negatif,atau berubah secara kualitatif dari positif menjadi negatif atau
   sebaliknya region baru bisa muncul dan region lama bisa hilang.
Perubahan vektor : Vektor mungkin dapat berubah dalam kekuatan dan arahnya.
Perubahan Bondaris : Bondaris mungkin menjadi semakin permeabel atau semakin tidak
   permeabel,mungkin muncul sebagai bondaris atau tidak muncul sebagai bondaris.
Mempertahankan Keseimbangan

      Dalam sistem reduksi tegangan,tujuan dari proses psikologis adalah mempertahankan
pribadi dalam keadaan seimbang. Yang paling umum dan paling efektif untuk
mengembalikan        keseimbangan     adalah   melalui    lokomosi   dalam    lingkungan
psikologis,memindah pribadi ke region tempat objek yang bervalensi positif(yang memberi
kepuasan). Tapi kalau region yang diinginkan mempunyai bondaris yang tak permeabel
tegangan       terkadang   dapat   dikurangi(dan   keseimbangan   dapat   diperoleh)dengan
melakukan lokomosi pengganti,pindah ke region yang dapat memberi kepuasan lain(yang
bondarisnya permeabel) ternyata dapat menghilangkan tegangan dari system kebutuhan
semula.

      Kecenderungan mencapai keseimbangan itu tidak berarti membuat diri seimbang
sempurna,tetapi menyeimbangkan semua tegangan dalam daerah pribadi-dalam. Lewin
menjelaskan bahwa dalam sistem yang kompleks menjadi seimbang bukan berarti
hilangnya tegangan,tetapi mempeoleh keseimbangan dari tegangan internal. Tujuan
utama dari perkembangan psikologis adalah menciptakan semacam struktur internal yang
menjamin keseimbangan psikologis bukan membuat bebas tegangan.

Perkembangan Kepribadian
Menurut Lewin hakekat Perkembangan Kepribadian itu adalah :

Diferensiasi
           Yaitu semakin bertambah usia, maka region region dalam pribadi seseorang dalam
   LP-nya akan semakin bertambah. Begitu pula dengan kecakapan kecakapan/
   keterampilan keterampilannya.

           Contoh : orang dewasa lebih pandai menyembunyikan isi hatinya daripada anak-
   anak (region anak lebih mudah ditembus).

Perubahan dalam variasi tingkah lakunya
Perubahan dalam organisasi dan struktur tingkah lakunya lebih kompleks.
Bertambah luas arena aktivitas
           contoh: Anak kecil terikat oleh masa kini sedangkan orang dewasa terikat oleh
   masa kini, masa lampau dan masa depan.
Perubahan dalam realitas. Dapat membedakan yang khayal dan yang nyata, pola berpikir
  meningkat, contohnya dari pola berpikir assosiasi menjadi pola berpikir abstrak.
  Ba8. Tokoh - Tokoh Psikologi




  Pandangan dasar Psikologi Gestalt menyatakan bahwa gejala Psikologi terjadi pada
  suatu medan/lapangan (field) yang merupakan suatu sistem yang saling tergantung
  (interdependent) yang meliputi persepsi dan pengalaman masa lampau. Dalam hal ini
  unsur-unsur individu dari medan (field) tidak dapat dipahami tanpa mengetahui medan
  tersebut sebagai suatu keseluruhan.

Latar Belakang Psikodinamika

      Teori lapangan (Field Theory) atau dinamakan juga Teori Psikodinamika, sering

   dikira orang hanya dikemukakan oleh Kurt Lewin saja. Hal ini tidak benar, karena

   selain Lewin ada tokoh-tokoh lain yang juga mengemukakan Teori Lapangan seperti

   Tolman (1932), Wheeler (1940), Lashley (1929) dan Brunswik (1949). Kelebihan Kurt

   Lewin atas tokoh-tokoh lainnya adalah bahwa Lewinlah yang paling jauh

   mengembangkan teori Lapangan ini sehingga ia dikenal sebagai tokoh yang paling

   terkemuka. Teori Lapangan Kurt Lewin sangat dipengaruhi oleh aliran Psikologi

   Gestalt.Oleh karena itu tidak mengherankan jika teori lapangan dari Kurt Lewin juga
sangat mengutamakan keseluruhan daripada elemen atau bagian dalam studinya

tentang jiwa manusia.

   Salah satu ciri yang terpenting dari teori lapangan adalah bahwa teori ini

menggunakan metode konstruktif.Metode konstruktif, atau disebut juga metode

“genetik” adalah metode yang digunakan Lewin sebagai metode “klasifikasi”.Metode

klasifikasi menurut Lewin mempunyai kelemahan karena hanya mengelompokkan

obyek studi berdasarkan persamaan-persamaannya saja.

   Sifat dinamis ini ada pada metode konstruktif yang mengklasifikasikan obyek-

obyek studinya berdasarkan hubungan antara satu obyek dengan obyek lainnya. Ini

adalah konsekuensi pertama dari penggunaan metode konstruktif dalam teori lapangan.

Dengan “dinamis” dimaksudkan bahwa teori lapangan harus dapat mengungkapkan

forces (daya, kekuatan) yang mendorong suatu tingkah laku.

   Konsekuensi kedua dari metode konstruktif yang menjadi ciri teori lapangan adalah

bahwa cara pendekatan yang digunakan dalam teori lapangan selalu harus psikologis.

Semua konsep harus didefinisikan secara operasional. Akan tetapi, berbeda dari

behaviorisme, definisi operasional dalam teori lapangan tidak obyektif melainkan

subyektif.

   Ketiga, analisis dalam teori lapangan harus berawal dari situasi sebagai

keseluruhan, tidak dimulai dari elemen-elemen yang berdiri sendiri-sendiri. Dari awal

yang menyeluruh itu barulah dapat dilakukan analisis terhadap masing-masing

elemen atau bagian dari situasi secara khusus.

   Keempat, tingkah laku harus dianalisis dalam “lapangan” di saat di mana tingkah

laku   terjadi.   Cara   pendekatannya     tidak   perlu   historis,   jadi   tidak   perlu

menghubungkan dengan masa lalu seperti psikoanalisis, tetapi harus tetap sistematis.

   Konsekuensi kelima adalah bahwa bahasa yang digunakan dalam teori lapangan

harus eksak dan logis, jadi harus berupa bahasa matematik. Tetapi bahasa matematik

tidak hanya kuantitatif. Bahasa matematik menurut Lewin bisa juga kualitatif.
Dalam hubungan ini ia meminjam istilah-istilah dari geometri, khususnya tipologi

   (cabang geometri yang menganalisis posisi) untuk menerangkan peristiwa-peristiwa

   Psikologik.

Konsep – Konsep Dasar Teori Lapangan

      Metode     konstruktif    memerlukan     konstruk-konstruk   yaitu   pengertian   yang

   mencakup serangkaian konsep. Dengan kata lain, konstruk adalah elemen dari teori

   lapangan, sedangkan konsep adalah elemen dari konstruk, konstruk yang terpenting

   dari teori lapangan tentunya adalah lapangan itu sendiri, yang dalam psikologinya

   diartikan sebagai lapangan kehidupan (life space)

  Lapangan Kehidupan

        Lapangan kehidupan dari seorang individu terdiri dari orang itu sendiri dan

     lingkungan kejiwaan (psikologi) yang ada padanya. Demikian pula lapangan

     kehidupan suatu kelompok adalah kelompok itu sendiri ditambah dengan lingkungan

     tempat kelompok itu berada pada suatu saat tertentu.

        Jelaslah bahwa dalam konstruk yang paling dasar tentang lapangan kehidupan

     ini Lewin hanya memperhitungkan hal-hal yang ada bagi individu atau kelompok

     (subyek) belum tentu ada secara obyektif, sedangkan ada yang secara obyektif belum

     tentu     ada   secara    subyektif.   Disinilah   tampak   bahwa   kurt   Lewin   lebih

     mementingkan deskripsi yang subyektif.

        Ada atau tidak adanya sesuatu bagi subyek harus dibuktikan dengan ada atau

     tidak adanya pengaruh dari sesuatu itu terhadap subyek yang bersangkutan. Ibu,

     teman, dan kebutuhan adalah contoh hal-hal yang berpengaruh pada subyek. Oleh

     karena itu, hal-hal tersebut ada dalam lapangan kehidupan subyek yang

     bersangkutan. Sebaliknya, bencana alam di negara lain atau perubahan posisi dari

     bintang-bintang tertentu dilangit tidak berpengaruh pada subyek, sehingga tidak

     pada lapangan kehadapan subyek.
Ruang hidup (alwisol, 2004) merupakan gabungan antara daerah pribadi dan

  daerah lingkungan psikologis, yang secara matematis dapat dirumuskan dalam

  formula sebagai berikut:

  Rh = ( P + E)

  Keterangan:

  Rh = Ruang Hidup

  P = Daerah Pribadi

  E = Daerah lingkungan psikologis

Tingkah laku dan Lokomosi

     Tingkah laku menurut Lewin adalah lokomosi yang berarti perubahan atau

  gerakan pada lapangan kehidupan. Misalnya, seorang pegawai pergi dari kantornya

  (wilayah kerja) kerumah sakit (wilayah kesehatan) untuk memeriksakan diri ke

  dokter, maka pegawai itu melakukan lokomosi.Namun, kalau perpindahan itu

  terjadi pada waktu pegawai tersebut seorang pingsan di kantor dan di gotong ke rumah

  sakit, maka itu bukanlah lokomosi atau tingkah laku

     Lokomosi dapat terjadi karena ada “ komunikasi” antara dua wilayah dalam

  lapangan kehidupan seseorang.Komunikasi antara 2 wilayah itu menimbulkan

  ketegangan pada salah satu wilayah dan ketegangan menimbulkan kebutuhan dan

  kebutuhan inilah yang menyebabkan tingkah laku.

Daya (Force)

  Daya ini didefinisikan sebagai suatu hal yang menyebabkan perubahan.

     Perubahan dapat terjadi jika pada suatu wilayah ada valensi tertentu. Valensi

  dapat bersifat negative atau positif tergantung pada daya tarik atau daya tolak

  yang ada pada wilayah tersebut. Kalau suatu wilayah mempunyai valensi positif

  maka ia akan menarik daya-daya dari wilayah-wilayah lain untu bergerak

  menuju arahnya.Sebaliknya, jika valensi yang ada pada suatu wilayah negatif ,

  maka daya-daya yang ada akan menghindar atau menjauhi wilayah.
Berbicara tentang daya, Kurt Lewin membagi-bagi daya dalam beberapa jenis:

        Daya Mendorong

        Daya yang Menghambat

        Daya yang Berasal dari kebutuhan sendiri

        Daya yang berasal dari orang lain

        Daya yang impersonal

  Ketegangan

        Meredakan ketegangan tidak berarti bahwa ketegangan itu harus hilang sama

     sekali (dalam keadaan nol), melainkan ketegangan itu disebarkan secara merata

     dari satu wilayah ke wilayah lain dalam lapang kehidupan.

        Faktor yang penting yang dapat menurunkan ketegangan adalah tembusan,

     yaitu sampai berapa jauh batas-batas suatu wilayah dapat ditembus oleh adanya

     dari wilayah-wilayah lain disekitarnya

        Substitusi lebih dimungkinkan jika antara dua wilayah yang bersangkutan

     terdapat banyak persamaan. Selain itu, substitusi lebih mudah terjadi pada orang-

     orang dengan lapang kehidupan yang cukup berdiferensiasi, berkembang dan

     bercabang-cabang , asalkan batas-batas wilayah yang ada dalam lapang kehidupan

     yang bersangkutan masih cukup tertembus oleh daya-daya yang akan masuk.

        Faktor lain yang juga berpengaruh adalah kejenuhan,kalau kebutuhan-

     kebutuhan yang mendasari daya itu sudah dipuaskan sampai jenuh, maka

     ketegangan itu akan berkurang dengan sendirinya

Penerapan Teori Lewin

    Diatas telah diuraikan konsep-konsep dalam teori Lewin selanjutnya meninjau

  bagaimana penerapan teori-teori pada gejala kejiwaan yang kongkret. Dua contoh gejala

  kejiwaan akan dikemukakan dibawah ini, yaitu “konflik” dan “tingkah laku agresif”.

  Konflik
Konflik adalah suatu keadaan dimana ada daya-daya saling bertentangan

  arah’ tetapi dalam kadar kekuatan yang kira-kira sama.

  Ada tiga macam konflik yaitu:

     a. Konflik mendekat-mendekat (approach-approach conflict) yaitu orang berada

        diantara dua valensi (nilai) positif yang sama kuat.

        Contohnya: seorang artis harus memilih prfvesinya sebagai bintang sinotron

        atau melanjutkan pendidikannya sebagai mahasiwa kedokteran.

     b. Konflik menjauh-menjauh (avoidance-avoidance conflict ) yaitu orang –

        berada diantara dua valensi negatif yang sama kuat.

        Contohnya: seorang yang terjebak di gedung lantai 10 yang kebakaran. Ia harus

        memilih lewat tangga darurat dengan waktu yang cukup lama (tidak sempat

        sampai ke lantai satu) atau loncat dengan resiko akan mati.

     c. Konflik mendekat-menjauh (approach-avoidance conflict) yaitu seseorang

        menghadapi valensi positif dan negatife pada jurusan yang sama.

        Contoh: anak meminta dan sayang kepada orang tua karena orang tua

        memberi, tetapi anak juga membenci orang tua karena orang tua serba

        melarang.(Sarwono, 2002)

Tingkah laku Agresif

      Dalam eksperimennya, Kurt Lewin, dkk ( Lewin, Lippit, White, 1939, dalam

  Sarwono, 2004) menemukan bahwa dalam kelompok anak laki-laki yang diberi

  tugas-tugas tertentu dibawah pimpinan seorang pemimpin yang demokratis tampak

  perilaku agresif yang sedang, sedangkan pemimpin yang otoriter tampak perilaku

  agresi yang tinggi atau malahan sangat rendah.

      Dalam kelompok demokratis daya-daya berimbang antara yang mendorong dan

  menghambat agresivitas sehingga mencapai tingkat yang sedang. Dalam kelompok

  yang otoriter, tingkah laku agresif meningkat tinggi apabila perasaan kebersamaan
berkurang/ mengendor. Atau sebaliknya ada daya penekan yang begitu besar yang

      menghambat daya dorong tingkah laku agresif sehingga agresif tidak muncul.

Teori-Teori Lapangan dalam Psikologi

      Teori dari Kurt Lewin danggap lebih manusiawi sehingga banyak ahli psikologi sosial

   yang tertarik dan mengembangkan lebih lanjut teori dari Kurt Lewin. Berikut ini

   akan dijelaskan 4 teori lapangan yang diterapkan psikologi sosial, yaitu :

      Teori tentang hubungan interpersonal (antarmanusia) dari Heider (1958)

         Berbeda dengan Lewin yang menggunakan istilah-istilah khusus, Heider

      menggunakan istilah sehari-hari yang digunakan orang awam sehingga psikologi

      Heider disebut psikologi common sense (logika berfikir sehari-hari). Common sense

      merupakan hal yang mengatur tingkah laku orang terhadap orang lain dan juga

      banyak mengandung kebenaran.

         Heider mengemukakan bahwa tingkah laku interpersonal dapat diuraikan

      kedalam 10 aspek yaitu:

      Mengamati orang lain

         Pengamatan terhadap orang sebenarnya tidak berbeda dari pengamatan terhadap

      objek-objek lainnya (seperti meja, mobil, pohon, dll). Orang yang diamati disini

      memiliki kemampuan emosi, kehendak, keinginan , yang tidak terdapat pada benda

      mati. Seseorang (P) yang mengamati orang lain (O) tahu bahwaO tersebut juga

      mengamati P kembali. Dalam pengalaman timbal balik tersebut, baik O maupun P

      menghadapi dua pengalaman, yaitu pengalaman fenomenal dan pengalaman

      kausal. Pengalaman fenomenal adalah segala sesuatu yang terjadi dalam hubungan

      orang   dengan   lingkungannya,    sedangkan    pengalaman     kausal     orang   yang

      bersangkutan mencoba menganalisis faktor-faktor/ kondisi-kondisi yang mendasari

      pengalaman fenomenal.

      Orang lain sebagai pengamat
Dalam pengamatan terhadap lingkungannya, termasuk terhadap orang lain (O),

seseorang (P) menyadari bahwa O juga mengamati P. Pengetahuan ini berpengaruh

terhadap P dalam berbagai hal, yaitu tindakan, harapan, dan sifat-sifatnya.

Misalnya, kalau Nanha melihat Lina senang pada tindakannya, maka Nanha

akan membuat tindakan itu lagi, tetapi kalau Lina tidak senang, Nanha akan

menghindari tindakan tersebut.

Analisis yang naïf terhadap tindakan orang lain

   Dalam menginterpretasikan perilaku orang lain dilakukan analisis secara

sederhana (naïf) dan dalam sifat itu dicari sifat-sifat bawaan (dispotitional

properties) dari orang yang sedang diamati tersebut. Sifat-sifat bawaan adalah

faktor-faktor yang mendasari perilaku seorang yang tidak berubah-ubah (permanen)

seperti intelegensi.

Kaulitas personal dan impersonal

   Dalam kausalitas personal, seseorang (P) dengan sengaja menghasilkan objek lain

(X) tujuan P pada X adalah tetap (equifinality) dan untuk mencapai tujuan itu,

seseorang (P) mengubah-ubah tindakannya kalau ia menghadapi situasi yang

berbeda-beda. Disini faktor yang penting adalah faktor motivasi.

   Dalam kausalitas impersonal, seseorang (P) tidak dengan sengaja menghasilkan

objek   lain   (X).    X   yang   dihasilkan   seseorang   (P)   bisa   bermacam-macam

(multifinality) tergantung pada situasi yang dihadapinya. Motivasi disini tidak

berpengaruh karena daya lingkungan yang lebih menentukan.

Hasrat dan Kesenangan

   Hasrat (desire) adalah sesuatu yang harus ada terlebih dahulu sebelum timbul

percobaan (trying). Dengan kata lain, hasrat merupakan prakondisi dari percobaan,

sedangkan kesenangan (pleasure) adalah pengalaman yang timbul akibat (setelah)

percobaan.

Sentimen
Perasaan yang timbul dalam diri seseorang(P) kepada orang lain (O) atau

   benda-benda lain (X). Sentimen ada 2 macam yaitu positif dan negatif yang

   dinamai oleh Heider suka (like) dan tidak suka (dislike).Pengaruh dari dua jenis

   sentimen ini terhadap hubungan interpersonal adalah bahwa ia dapat

   menimbulkan atau menghambat pembentukan unit (Unit information) dan

   keadaan berimbang (balance stale)

Keharusan dan Nilai

      Keharusan adalah hal-hal yang dituntut oleh lingkungan (Bukan untuk

   orang   lain)   untuk     dilakukan    seseorang   (P).   jadi,   keharusan    bersifat

   impersonal.Nilai   juga    bersifat   impersonal.Nilai    menurut     Heider   hanya

   menyangkut segi positif dari suatu hal.Jadi, kalau suatu hal dianggap bernilai

   oleh seseorang, maka seseorang menganggap hal tersebut positif.

Permintaan dan Perintah

      Permintaan (request) dan perintah (Command) masing-masing didasarkan

   pada sentimen dan kekuasaan.permintaan dasarnya adalah sentimen positif.

   Sebaliknya perintah didasarkan pada kekuasaan seseorang terhadap orang lain

Keuntungan dan Kerugian

      Keuntungan disini adalah apabila orang lain melakukan apa yang diminta

   atau diperintahkan seseorang.Sebaliknya, apabila orang lain tidak melakukan

   apa yang diminta seseorang maka akan merugikan seseorang tersebut.

Reaksi terhadap Pengalaman Orang Lain

      Persepsi terhadap pengalaman orang lain menimbulkan reaksi oleh psikologi

   common sense disebut emosi. Emosi ada 2 yaitu concordant dan discordant. Emosi

   yang concordant dikatakan oleh Heider sebagai ungkapan perasaan simpati yang

   sejati (terkait dengan perasaan-perasaan orang lain).Emosi discordant kebalikan

   dari emosi concordant yaitu berupa isi hati dan kegembiraan yang jahil

Komentar Tentang Heider
Heider telah mengemukakan teori yang cukup berbobot khususnya yang

 menyangkut teori atributif (teori sifat) dan teori keseimbangan (balanced

 Theory).Sekalipun Heider berusaha menerangkan hubungan Interpersonal dengan

 teorinya tersebut, tetapi sebagian besar dari teorinya itu hanya menerangkan tentang

 persepsi.

 Teori Lapangan tentang Kekuasaan dari Cartwright (1959)

        Menurutnya definisi kekuasaan berbunyi dalam rangka mengubah X menjadi

     Y.pada waktu tertentu sama dengan kekuatan maksimum dari daya-daya yang

     dapat dihasilkan oleh A ke jurusan tersebut (X ke Y) pada waktu tersebut.

        Kekuatan maksimum dari daya yang dapat dihasilkan A merupakan selisih

     antara seluruh daya yang ada pada A dikurangi dengan daya tolak yang datang

     dari B kearah yang berlawanan (dari Y menuju X). Istilah daya diambil dari

     perbendaharaan istilah Kurt Lewin, tetapi Cartwright memberi arti tersendiri

     pada istilah itu yang didasarkannya pada 7 istilah “primitive” yaitu:



 Pelaku (agent)

 Tindakan Pelaku (Act of Agent)

 Lokus (locus)

 Hubungan langsung (Direct Joining)

Dasar Motif (Motive Base)

Besaran (magnitude)

Waktu (Time)



    Berdasarkan ke-7 istilah primitif tersebut Cartwright merumuskan daya terdiri

 dari tindakan pelaku, dasar motif, sepasang lokus yang berhubungan langsung

 besaran, dan waktu. Daya inilah yang membentuk kekuasaan.

    Jelaslah bahwa kekuasaan A atas B terjadi, jika A dapat, menggerakkan daya

 dari lokus X ke lokus Y dalam lapang kehidupan B.
Kelebihan Cartwright:

Kurang jelas dalam mendefinisikan istilah-istilah primitif

Kurang jelas mendefinisikan arti “kekuasaan”

Kekurangan Cartwright:

Teorinya berhasil merangsang berkembangnya teori French (1956) yang mempelajari

   kekuasaan dalam system social

Teori Kekuasaan Sosial oleh French

   Teori yang dikembangkan French terutama membahas proses pengaruh dalam

kelompok.

   Proses pengaruh mempengaruhi menurut French melibatkan 3 pola relasi dalam

kelompok yaitu:

Hubungan kekuasaan antar anggota kelompok

Pola komunikasi dalam kelompok

Hubungan antar pendapat dalam kelompok

   Dengan demikian, walaupun namanya teori kekuasaan sosial namun teori French

tidak secara eksplisit membicarakan kekuasaan sosial.

   Model yang dikembangkan oleh French untuk menerangkan perubahan pendapat

didasarkan pada teori Lewin tentang keseimbangan semu (quasi – stationery

equilibrium). Digambarkan suatu garis pendapat yang dua dimensional daripada

garis itulah terjadi pergeseran-pergeseran daya (force).Daya dapat dipaksakan dari A

ke B disebut pengaruh sosial (social influence).Jumlah kekuatan dari daya-daya

disebut kekuasaan (power). Jadi kekuasaan A atas B sebanding dengan kekuatan

daya-daya yang ada yang dapat dipaksakan A kepada B dalam lapang kehidupan

B. Selanjutnya French mendefinisikan kekuasaan dalam arti yang kurang lebih

sama dengan definisi Cartwright.Rumusnya:

   Kekuasaan (A atas B) = Daya A – Daya Perlawanan B

Teori Tentang Kerjasama dan Persaingan oleh Deutch (1949)
Pusat perhatian teori ini adalah pengaruh dan kerjasama dan persaingan dalam

     kelompok kecil.

        Perbedaan kerjasama dan persaingan menurut Deutch terletak pada sifat

     wilayah-wilayah tujuan pada kedua situasi tersebut. Dalam situasi kerjasama,

     wilayah yang menjadi tujuan dari seorang anggota kelompok atau sub kelompok

     hanya dapat dimasuki oleh individu atau oleh sub-sub kelompok yang bersangkutan

     jika individu-individu lain atau sub kelompok lain juga bisa memasuki wilayah

     tujuan itu. Wilayah-wilayah tujuan dari anggota-anggota kelompok itu

     dikatakan sebagai saling menunjang.

        Dalam situasi persaingan, jika seseorang individu atau suatu sub kelompok sudah

     memasuki wilayah tujuan, maka individu-individu atau sub-sub kelompok yang

     lain tidak akan bisa mencapai wilayah tujuan mereka masing-masing.Hubungan

     antara wilayah-wilayah tujuan anggota-anggota kelompok dinamakan saling

     menghambat.

        Meskipun teori Deutsch memberikan konsep yang tajam dan jelas tentang situasi

     kerjasama dan persaingan sehingga dapat dijadikan dasar untuk penelitian, namun

     hipotesis yang diajukan hanya didasarkan pada suatu penelitian terhadap sebuah

     kelompok kecil yang sangat khusus sifatnya, yaitu kelompok yang terdiri dari 5 orang

     mahasiswa yang diminta untuk menyelesaikan tugas-tugas tertentu.

Kelebihan dan Kekurangan Teori Lapangan

     Kelebihan

        Penelitian psikologi sosial dapat dilakukan dengan metode eksperimental dan

     dapat dilakukan dalam laboratorium.

     Kelemahan

     Kurt Lewin tidak menyajikan teorinya secara sistematis.

     Banyak konsep dan konstruk tidak didefinisikan secara jelas sehingga memberi arti

        yang kabur.
Teori ini terlalu bersibuk diri dengan aspek-aspek yang mendalam dari kepribadian

            sehingga agak mengabaikan tingkah laku motoris yang “overt” (nampak dari

            luar)

       Penggunaan konsep-konsep topologi telah menyimpang dari arti sebenarnya

            (penyalahgunaan topologi).




Kurt Lewin lahir di Prusia tahun 1890. Belajar di Universitas Freiberg, Munich, Berlin dan
mendapat gelar doctor di Universitas Berlin pada tahun 1914. Tahun 1926, Lewin diangkat
menjadi Guru Besar dalam ilmu Filsafat dan Psikologi. Diusianya yang singkat, dia telah
memulai suatu aliran baru dalam psikologi yang disebut Topological Psycology atau Field-
Psychology. Aliran ini menegaskan bahwa, guna menyelediki tingkah laku manusia
dengan sebaik-baiknya, haruslah diingat bahwa manusia itu hidup dalam suatu lapangan
kekuatan-kekuatan fisis maupun psikisyang senantiasa berubah-ubah menurut situasi
kehidupannya.
Kurt Lewin mengadakan penyelidikan-penyelidikan mengenai peranan “suasana
kelompok” terhadap prestasi kerja dan efisiensi pekerjaan kelompok itu. Eksperiman yang
terkenal dari Lewin yaitu lippit dan white (1939-1940) yang bertujuan untuk meneliti
pengaruh atau peranan dari 3 macam pimpinan terhadap suasana dan cara kerja kelompok.
Hasil eksperimennya diketahui bahwa cara dalm kepemimpinan ada 3, daiantaranya :
  Otoriter adalah pemimpin menentukan segala-galanya yang akan dibuat kelompok.
  Demokratis dimana kegiatan, tujuan umum, dan cara-cara kerja kelompok
dimusyawarahkan bersama.
Laissez-Faire adalah pemimpin yang acuh tak acuh dan menyerahkan          penentuan segala
cara dan tujuan kegiatan serta cara-cara pelaksanaannya adalah kepada anggota
kelompok itu sendiri.

Hasil-hasil eksperimen yang dilakukan menyatakan bahwa cara-cara kepemimpinan
yang berlainan itu mempunyai pengaru-pengaruh yang berlainan pula terhadap suasana
kerja kelompok, cara-cara bertingkah laku dan cara kerja kelompok dalam melaksanakan
tugasnya masing-masing.

Dinamika Kepribadian

1. Enerji
Menurut Lewin manusia adalah system energi yang kompleks. Energi muncul dari
perbedaan tegangan antar sel atau antar region. Tetapi ketidakseimbangan dalam tegangan
juga bias terjadi antar region di system lingkungan psikologis.
2. Tegangan
Tegangan ada dua yaitu tegangan yang cenderung menjadi seimbang dan cenderung untuk
menekan bondaris system yang mewadahinya.
3. Kebutuhan
Menurut Lewin kebutuhan itu mencakup pengertian motif, keinginan dan dorongan.
Menurut Lewin kebutuhan ada yang bersifat spesifik yang jumlahnya tak terhingga,
sebanyak keinginan spesifik manusia.

Tindakan (Action)
Disini dibutuhkan dua konsep dalam tindakan yang bertujuan didaerah lingkungan
psikologis.

Valensi
Adalah nilai region dari lingkungan psikologis bagi pribadi. Region dengan valensi positif
dapat mengurangi tegangan pribadi, akantetapi region dengan valensi negative dapat
meningkatkan tegangan pribadi (rasa takut).

Vektor
Tingkah laku atau gerak seseorang akan terjadi kalau ada kekuatan yang cukup yang
mendorongnya. Meminjam dari matematika dan fisika, Lewin menyebut kekuatan itu
dengan nama Vektor. Vektor digambar dalam ujud panah, merupakan kekuatan psikologis
yang mengenai seseorang, cenderung membuatnya bergerak ke arah tertentu. Arah dan
kekuatan vektor adalah fungsi dari valensi positif dan negatif dari satu atau lebih region
dalam lingkungan psikologis. Jadi kalau satu region mempunyai valensi positif (misalnya
berisi makanan yang diinginkan), vektor yang mengarahkan ke region itu mengenai
lingkaran pribadi. Kalau region yang kedua valensinya negatif (berisi anjing yang
menakutkan), vektor lain yang mengenai lingkaran pribadi mendorong menjauhi region
anjing. Jika beberapa vektor positif mengenai dia, misalnya, jika orang payah – dan lapar –
dan makanan harus disiapkan, atau orang harus hadir dalam pertemuan penting – dan
tidak punya waktu untuk makan siang, hasil gerakannya merupakan jumlah dari semua
vektor. Situasi itu Bering melibatkan konflik, topik yang penelitiannya dimulai oleh
Lewin dan menjadi topik yang sangat Iuas dari Miller dan Dollard.

Lokomosi
Lingkaran pribadi dapat pindah dari satu tempat ketempat lain di dalam daerah
lingkungan psikologis. Pribadi pindah ke region yang menyediakan pemuasan kebutuhan
pribadi-dalam, atau menjauhi region yang menimbulkan tegangan pribadi-dalam.
Perpindahan lingkaran pribadi itu disebut lokomosi (locomotion). Lokomosi bisa berupa gerak
fisik, atau perubahan fokus perhatian. Dalam kenyataan sebagian besar lokomosi yang
sangat menarik perhatian psikolog berhubungan dengan perubahan fokus persepsi dan proses
atensi.

Event
Lewin menggambarkan dinamika jiwa dalam bentuk gerakan atau aksi di daerah ruang
hidup, dalam bentuk peristiwa atau event. Telah dijelaskan di depan, bahwa peristiwa
(event) adalah hasil interaksi antara dua atau Iebih fakta balk di daerah pribadi maupun
di daerah lingkungan. Komunikasi (hubungan antar sel atau region) dan lokomosi (gerak
pribadi) adalah peristiwa, karena keduanya melibatkan dua fakta atau lebih. Ada tiga
prinsip yang menjadi prasyarat terjadinya suatu peristiwa; keterhubungan (related¬ness),
kenyataan (concretness), kekinian (contemporary), sebagai berikut:
1. Keterhubungan: Dua atau lebih fakta berinteraksi, kalau antar fakta itu terdapat
hubungan-hubungan tertentu, mulai dari hubungan sebab akibat yang jelas, sampai
hubungan persamaan atau perbedaan yang secara rasional tidak penting.
2. Kenyataan: Fakta harus nyata-nyata ada dalam ruang hidup. Fakta potensial atau
peluang yang tidak sedang eksis tidak dapat mempengaruhi event masa kini. Fakta di luar
lingkungan psikologis tidak berpengaruh, kecuali mereka masuk ke ruang hidup.
3. Kekinian: Fakta harus kontemporer. Hanya fakta masa kini yang menghasilkan
tingkahlaku masa kini. Fakta yang sudah tidak eksis tidak dapat menciptakan event
masa kini. Fakta peristiwa nyata di masa lalu atau peristiwa potensial masa mendatang
tidak dapat menentukan tingkahlaku saat ini, tetapi sikap, perasaan, dan fikiran
mengenai masa Ialu dan masa mendatang adalah bagian dari ruang hidup sekarang dar
mungkin dapat mempengaruhi tingkahlaku. Jadi, ruang hidup sekarang harus mewakili isi
psikologi masa lalu, sekarang, dan masa mendatang.

Event digambarkan dalam suau topografi yang melibatkan unsur-unsur ruang hidup,
valensi, vektor, region, dan permeabilitas bondaris. Pada ilustrasi berikut (Gambar 14a, 14b,
dan 14c) dicontohkan event seorang anak yang menginginkan permen yang dijual di sebuah
toko. Hanya tergambar 3 vektor yang terlibat dalam event itu. Pada kasus yang
sebenarnya, variabel yanc terlibat dalam suatu peristiwa bisa sangat banyak sehingga
topografi menjad” ilustrasi yang sangat kompleks.

Gambar 14 a
Anak Menginginkan Permen yang Dijual di Toko

Gambar 14 b
Ayah Memberi Uang untuk Membeli Permen

Gambar 14c
Ayah Menolak Memberi Uang, Anak Meminjam Uang Temannya.
Konflik
Konflik terjadi di daerah lingkungan psikologis. Lewin mendefinisikar konflik sebagai
situasi di mana seseorang menerima kekuatan-kekuatan yang sama besar tetapi arahnya
berlawanan. Vektor-vektor yang mengenai pribadi, mendorong pribadi ke arah tetentu
dengan kekuatan tertentu. Kombinasi dari arah dan kekuatan itu disebut jumlah
kekuatan (resultant force), yang menjadi kecenderungan lokomosi pribadi (lokomosi
psikologikal atau fisikal). Ada beberapa jenis kekuatan, yang bertindak seperti vektor,
yakni:
1. Kekuatan pendorong (driving force): menggerakkan, memicu terjadinya lokomosi ke arah
yang ditunjuk oleh kekuatan itu.
2. Kekuatan penghambat (restraining force): halangan fisik atau sosia menahan
terjadinya lokomosi, mempengaruhi dampak dari kekuatan pendorong
3. Kekuatan kebutuhan pribadi (forces corresponding to a persons needs): menggambarkan
keinginan pribadi untuk mengerjakan sesuatu.
4. Kekuatan pengaruh (induced force): menggambarkan keinginan dari orang lain
(misalnya orang tua atau teman) yang masuk menjadi region lingkungan psikologis.
5. Kekuatan non manusia (impersonal force): bukan keinginan pribadi tetap¬juga bu kan
keinginan orang lain. Ini adalah kekuatan atau tuntutan da¬fakta atau objek.

Konflik tipe 1:
Konflik yang sederhana terjadi kalau hanya ada dua kekuatan berlawana¬yang
mengenai individu. Konflik semacam ini disebut konflik tipe 1 (Gambar-15a). Ada tiga
macam konflik tipe 1:
1. Konflik mendekat-mendekat, dua kekuatan mendorong ke arah yang berlawanan,
misalnya orang dihadapkan pada dua pilihan yang sama¬sama disenanginya.
2. Konflik menjauh-menjauh, dua kekuatan menghambat ke arah yang yang
berlawanan, misalnya orang dihadapkan pada dua pilihan yang sama-sama tidak
disenanginya.
3. Konflik mendekat-menjauh, dua kekuatan mendorong dan menghambat muncul dari
satu tujuan, misalnya orang dihadapkan pada pilihan sekaligus mengandung unsur yang
disenangi dan tidak disenanginya.

Konflik tipe 2:
Konflik yang kompleks bisa melibatkan lebih dari dua kekuatan. Konflik yang sangat
kompleks dapat membuat orang menjadi diam, terpaku atau terperangkap oleh berbagai
kekuatan dan kepentingan sehingga dia tidak dapat menentukan pilihan, adalah konflik
tipe 2 (Gambar 15b).

Gambar 15 a
Konflik Tipe 1
Gambar 15 b
Konflik Tipe 2

Konflik tipe 3

Orang berusaha mengatasi kekuatan-kekuatan penghambat,sehingga konflik menjadi
terbuka,ditandai sikap kemarahan,agresi,pemberontakan atau sebaliknya penyerahan diri
yang neorotik. Pertentangan antar kebutuhan pribadi-dalam,konflik antar pengaruh,dan
pertentangan antar kebutuhan dengan pengaruh,menimbulkan pelampiasan usaha untuk
mengalahkan kekuatan penghambat.

Tingkat Realita
Konsep realita menurut Lewin adalah realita berisi lokomosi aktual,dan tak-tak realita
berisi lokomosi imajinasi. Realita dan tak realita adalah suatu kontinum dari ekstrim
realita sampai ekstrim tak realita. Lokomosi mempunyai tingkat realita dan tak realita
berbeda-beda.

Menstuktur Lingkungan
Lingkungan psikologi adalah konsep yang sangat mudah berubah. Dinamika dari
lingkungan dapat berubah dengan 3 cara yakni:
Perubahan valensi : Region bisa berubah secara kuantitatif-valensinya semakin positif
atau semakin negatif,atau berubah secara kualitatif dari positif menjadi negatif atau
sebaliknya region baru bisa muncul dan region lama bisa hilang.
  Perubahan vektor : Vektor mungkin dapat berubah dalam kekuatan dan arahnya.
Perubahan Bondaris : Bondaris mungkin menjadi semakin permeabel atau       semakin tidak
permeabel,mungkin muncul sebagai bondaris atau tidak muncul sebagai bondaris.

Mempertahankan Keseimbangan
Dalam sistem reduksi tegangan,tujuan dari proses psikologis adalah mempertahankan
pribadi dalam keadaan seimbang. Yang paling umum dan paling efektif untuk
mengembalikan keseimbangan adalah melalui lokomosi dalam lingkungan
psikologis,memindah pribadi ke region tempat objek yang bervalensi positif(yang memberi
kepuasan). Tapi kalau region yang diinginkan mempunyai bondaris yang tak permeabel
tegangan terkadang dapat dikurangi(dan keseimbangan dapat diperoleh)dengan
melakukan lokomosi pengganti,pindah ke region yang dapat memberi kepuasan lain(yang
bondarisnya permeabel) ternyata dapat menghilangkan tegangan dari system kebutuhan
semula.
Kecenderungan mencapai keseimbangan itu tidak berarti membuat diri seimbang
sempurna,tetapi menyeimbangkan semua tegangan dalam daerah pribadi-dalam. Lewin
menjelaskan bahwa dalam sistem yang kompleks menjadi seimbang bukan berarti
hilangnya tegangan,tetapi mempeoleh keseimbangan dari tegangan internal. Tujuan
utama dari perkembangan psikologis adalah menciptakan semacam struktur internal yang
menjamin keseimbangan psikologis bukan membuat bebas tegangan.

PERKEMBANGAN KEPRIBADIAN
Teori lewin murni psikologis, sehingga ketika membahas perkembangan beliau tidak
melibatkan diri dengan isu yang menjadi intrik pakar lain, yaitu isu keturunan dan
lingkungan. Lewin tidak menolak peran keturunan dan kemasakan dalam perkembangan
individu. Perkembangan bagi lewin adalah sesuatu yang kongkrit dan kontinyu, usia dan
tahapan perkembangan dianggap tidak membantu memahami perkembangan psikologis.

PERUBAHAN TINGKAH LAKU
Menurut lewin, sejumlah perubahan tingkah laku yang penting terjadi sepanjang
perkembangan. Tingkahlaku menjadi semakin terorganisir,hirarkis, realistis, dan efektif.

DIFERENSIASI DAN INTEGRASI
Diferensiasi adalah peningkatan jumlah bagian-bagian dari keseluruhan. Bertambahnya
diferensiasi akan menciptakan bondaris-bondaris yang baru. Kekuatan bondaris semakin
meningkat bersamaan pertambahan usia.
Konsep saling ketergantungan yang terorganisir ( organizational interdependence )
menjelaskan bagaimana daerah pribadi-dalam dan daerah lingkungan psikologis yang
semakin terdeferensiasi dan semakin otonom, dapat bekerja sama menghasilkan
tingkahlaku yang integrative. Subtujuan membentuk tujuan semu sementara, yang
terkoordinasi untuk mencapai tujuan yang lebih tinggi, dan memperoleh kepuasan dari
pencapaian tinggi itu.

REGRESI
Lewin menemukan dua macam gerak mundur perkembangan;
  Regresi yaitu kembali ke bentuk tingkahlaku yang lebih primitive
  Retrogresi yaitu kembali kebentuk tingkahlaku lebih awal dalam sejarah kehidupan
manusia
Menurut Lewin, frustasi menjadi salah satu factor terpenting penyebab regresi.

APLIKASI

ZEIGARNIK EFFECT
Banyak penelitian dari Lewin dan murid-muridnya, yang semula di maksudkan untuk
meneliti hipotisis dari teori itu, akhirnya di pakai untuk mengembangkan asumsi-asumsi
dari teori medan. Salah satu fenomena penelitian itu, adalah penelitian yang di lakukan
oleh zeigarnik.
Temuan zeigernik oleh Lewin kemudian di kembangkan menjadi asumsi-asumsi berikut;
Asumsi 1 : Maksud-tujuan (intention ) untuk mencapai tujuan tertentu berhubungan
dengan tegangan dalam suatu system pribadi.
Asumsi 2 : Ketika tujuan tercapai, tegangan ( yang meningkat lebih besar dari nol ) dari
system yang terkait dengan tujuan itu menjadi reaksi (menjadi nol ).
Asumsi 3 : Tegangan untuk mencapai tujuan ( yang belum tercapai ) akan memperkuat
tenaga untuk beraksi menuju tujuan itu.
Asumsu 3A : Kekuatan orang untuk mengingat tujuan ( yang belum tercapai ) tergantung
kepada tegangan dari system tujuan itu.

PSIKOLOGI SOSIAL
Teori yang semula di maksudkan sebagai teori kepribadian, ternyata justru berkembang di
ranah psikologi social. Sejak kematian Lewin, tidak ada kemajuan yang berarti dalam hal
teori kepribadian. Pendukung setianya banyak mengembangkan rintisanya dalam
penelitiannya dalam proses-proses kelompok, penelitian tentang dinamika
kelompok,encounter grup, dan ketegangan antara ras.

EVALUASI
Sebagai teori kepribadian, teori Lewin memang tidak utuh karena tidak membahas tentang
psikopatologi dan psikoterapi. Namun pemakaian konsep matematika dalam teorinya
membuat berbagai fenomena psikis dapat di ringkas ke dalam peristilahan yang tepat.
Kritik terhadap teori Lewin:
1. Penggambaran tipologis dan vaktorial tidak mengungkapkan sesuatu yang baru tentang
tingkahlaku.
2. Lewin tidak mengelaborasi pengaruh lingkungan luar atau lingkungan objektif.
3. Lewin kurang memperhatikan sejarah individu pada masa lalu sebagai penentu
tingkahlaku.
4. Lewin menyalahgunakan konsep ilmu alam dan konsep matematika.

Contenu connexe

Tendances

Teori Kepribadian Carl Gustav Jung
Teori Kepribadian Carl Gustav JungTeori Kepribadian Carl Gustav Jung
Teori Kepribadian Carl Gustav JungRatih Aini
 
Teori Psikologi Komunitas
Teori Psikologi KomunitasTeori Psikologi Komunitas
Teori Psikologi KomunitasDina Haya Sufya
 
Kognisi sosial dalam psikologi sosial
Kognisi sosial dalam psikologi sosialKognisi sosial dalam psikologi sosial
Kognisi sosial dalam psikologi sosialPotpotya Fitri
 
Teori Psikoanalisa (sigmund freud)
Teori Psikoanalisa (sigmund freud)Teori Psikoanalisa (sigmund freud)
Teori Psikoanalisa (sigmund freud)Dina Haya Sufya
 
PSIKOLOGI SOSIAL - Persepsi Sosial
PSIKOLOGI SOSIAL - Persepsi SosialPSIKOLOGI SOSIAL - Persepsi Sosial
PSIKOLOGI SOSIAL - Persepsi SosialDiana Amelia Bagti
 
Psikologi sosial pengaruh sosial-kelompok 10
Psikologi sosial pengaruh sosial-kelompok 10Psikologi sosial pengaruh sosial-kelompok 10
Psikologi sosial pengaruh sosial-kelompok 10Sely Ai
 
Makalah Psikoanalisis Carl Gustav Jung
Makalah Psikoanalisis Carl Gustav JungMakalah Psikoanalisis Carl Gustav Jung
Makalah Psikoanalisis Carl Gustav JungRoyNal Rois Al-Khalim
 
INTERVENSI PSIKOLOGI KLINIS
INTERVENSI PSIKOLOGI KLINISINTERVENSI PSIKOLOGI KLINIS
INTERVENSI PSIKOLOGI KLINISHusna Sholihah
 
Psikologi sosial - "Diri atau Konsep Diri"
Psikologi sosial - "Diri atau Konsep Diri"Psikologi sosial - "Diri atau Konsep Diri"
Psikologi sosial - "Diri atau Konsep Diri"Tri Astuti Utomo (iyas)
 
Psikoanalisis sigmund freud-psikologi kepribadian
Psikoanalisis sigmund freud-psikologi kepribadianPsikoanalisis sigmund freud-psikologi kepribadian
Psikoanalisis sigmund freud-psikologi kepribadianAfra Balqis
 
Teori keseimbangan - heider
Teori keseimbangan - heiderTeori keseimbangan - heider
Teori keseimbangan - heiderHafnita Kirei
 
Psikologi sosial
Psikologi sosialPsikologi sosial
Psikologi sosialPuryanto SS
 
Gangguan jiwa dalam perspektif behavioristik
Gangguan jiwa dalam perspektif behavioristikGangguan jiwa dalam perspektif behavioristik
Gangguan jiwa dalam perspektif behavioristikFauzi Taha Ush
 
Makalah modifikasi perilaku
Makalah modifikasi perilakuMakalah modifikasi perilaku
Makalah modifikasi perilakuTiya Widiyanti
 
Persepsi sosial dan kognisi sosial
Persepsi sosial dan kognisi sosialPersepsi sosial dan kognisi sosial
Persepsi sosial dan kognisi sosialkkepyy
 
Psikologi individual
Psikologi individualPsikologi individual
Psikologi individualNaeya Hasbi
 

Tendances (20)

Teori Kepribadian Carl Gustav Jung
Teori Kepribadian Carl Gustav JungTeori Kepribadian Carl Gustav Jung
Teori Kepribadian Carl Gustav Jung
 
Teori Psikologi Komunitas
Teori Psikologi KomunitasTeori Psikologi Komunitas
Teori Psikologi Komunitas
 
Kognisi sosial dalam psikologi sosial
Kognisi sosial dalam psikologi sosialKognisi sosial dalam psikologi sosial
Kognisi sosial dalam psikologi sosial
 
Teori Psikoanalisa (sigmund freud)
Teori Psikoanalisa (sigmund freud)Teori Psikoanalisa (sigmund freud)
Teori Psikoanalisa (sigmund freud)
 
PSIKOLOGI SOSIAL - Persepsi Sosial
PSIKOLOGI SOSIAL - Persepsi SosialPSIKOLOGI SOSIAL - Persepsi Sosial
PSIKOLOGI SOSIAL - Persepsi Sosial
 
Psikologi sosial pengaruh sosial-kelompok 10
Psikologi sosial pengaruh sosial-kelompok 10Psikologi sosial pengaruh sosial-kelompok 10
Psikologi sosial pengaruh sosial-kelompok 10
 
Makalah Psikoanalisis Carl Gustav Jung
Makalah Psikoanalisis Carl Gustav JungMakalah Psikoanalisis Carl Gustav Jung
Makalah Psikoanalisis Carl Gustav Jung
 
INTERVENSI PSIKOLOGI KLINIS
INTERVENSI PSIKOLOGI KLINISINTERVENSI PSIKOLOGI KLINIS
INTERVENSI PSIKOLOGI KLINIS
 
Teori Kepribadian Carl Rogers
Teori Kepribadian Carl RogersTeori Kepribadian Carl Rogers
Teori Kepribadian Carl Rogers
 
Psikologi sosial - "Diri atau Konsep Diri"
Psikologi sosial - "Diri atau Konsep Diri"Psikologi sosial - "Diri atau Konsep Diri"
Psikologi sosial - "Diri atau Konsep Diri"
 
Psikoanalisis sigmund freud-psikologi kepribadian
Psikoanalisis sigmund freud-psikologi kepribadianPsikoanalisis sigmund freud-psikologi kepribadian
Psikoanalisis sigmund freud-psikologi kepribadian
 
Tokoh Aliran Fungsionalisme
Tokoh Aliran FungsionalismeTokoh Aliran Fungsionalisme
Tokoh Aliran Fungsionalisme
 
Teori keseimbangan - heider
Teori keseimbangan - heiderTeori keseimbangan - heider
Teori keseimbangan - heider
 
Psikologi sosial
Psikologi sosialPsikologi sosial
Psikologi sosial
 
Gangguan jiwa dalam perspektif behavioristik
Gangguan jiwa dalam perspektif behavioristikGangguan jiwa dalam perspektif behavioristik
Gangguan jiwa dalam perspektif behavioristik
 
Makalah modifikasi perilaku
Makalah modifikasi perilakuMakalah modifikasi perilaku
Makalah modifikasi perilaku
 
Persepsi sosial dan kognisi sosial
Persepsi sosial dan kognisi sosialPersepsi sosial dan kognisi sosial
Persepsi sosial dan kognisi sosial
 
Metode penelitian dalam psikologi klinis
Metode penelitian dalam psikologi klinisMetode penelitian dalam psikologi klinis
Metode penelitian dalam psikologi klinis
 
B.F. Skinner
B.F. SkinnerB.F. Skinner
B.F. Skinner
 
Psikologi individual
Psikologi individualPsikologi individual
Psikologi individual
 

Similaire à TEORI MEDAN LEWIN

Makalah psikologi kepribadian
Makalah psikologi kepribadianMakalah psikologi kepribadian
Makalah psikologi kepribadianAinul Mukarrob
 
Tugas Psikologi Pendidikan
Tugas Psikologi PendidikanTugas Psikologi Pendidikan
Tugas Psikologi PendidikanIIKCASIKIN
 
Teori medan 2013
Teori medan 2013Teori medan 2013
Teori medan 2013Fath Anissa
 
Perspektif dalam psikologi sosial
Perspektif dalam psikologi sosialPerspektif dalam psikologi sosial
Perspektif dalam psikologi sosialDian Bunga Lestari
 
Psi Umum Kognitif - Endang Siswanti
Psi Umum Kognitif - Endang SiswantiPsi Umum Kognitif - Endang Siswanti
Psi Umum Kognitif - Endang SiswantiEndang20
 
Lazarus’s theory
Lazarus’s theoryLazarus’s theory
Lazarus’s theoryanmeyshie
 
Psi umum makalah
Psi umum makalahPsi umum makalah
Psi umum makalahTriWahyuO
 
Psikologi.1
Psikologi.1Psikologi.1
Psikologi.1Shan Cyu
 
Teori ekologi (print)
Teori ekologi (print)Teori ekologi (print)
Teori ekologi (print)haqifarahman
 
Perkembangan Psikologi Kognitif
Perkembangan Psikologi KognitifPerkembangan Psikologi Kognitif
Perkembangan Psikologi KognitifBintang Bagaskara
 
Ppt psikologi kognifif kelompok
Ppt psikologi kognifif kelompokPpt psikologi kognifif kelompok
Ppt psikologi kognifif kelompokWaway Jassmantoo
 
Ppt Psikologi Kognitif - Endang Siswati
Ppt Psikologi Kognitif - Endang SiswatiPpt Psikologi Kognitif - Endang Siswati
Ppt Psikologi Kognitif - Endang SiswatiEndang10
 
Ppt psikologi kognitif - Endang Siswati
Ppt psikologi kognitif - Endang SiswatiPpt psikologi kognitif - Endang Siswati
Ppt psikologi kognitif - Endang SiswatiEndang20
 
Ppt psikologi kognifif
Ppt psikologi kognififPpt psikologi kognifif
Ppt psikologi kognififEndang10
 
PSI UMUM KELOMPOK 6.pptx
PSI UMUM KELOMPOK 6.pptxPSI UMUM KELOMPOK 6.pptx
PSI UMUM KELOMPOK 6.pptxChelikaSyafira
 

Similaire à TEORI MEDAN LEWIN (20)

Teori Medan- Kurt Lewin.pdf
Teori Medan- Kurt Lewin.pdfTeori Medan- Kurt Lewin.pdf
Teori Medan- Kurt Lewin.pdf
 
Makalah psikologi kepribadian
Makalah psikologi kepribadianMakalah psikologi kepribadian
Makalah psikologi kepribadian
 
Teori Medan
Teori MedanTeori Medan
Teori Medan
 
Tugas Psikologi Pendidikan
Tugas Psikologi PendidikanTugas Psikologi Pendidikan
Tugas Psikologi Pendidikan
 
psikologi
psikologipsikologi
psikologi
 
Teori medan 2013
Teori medan 2013Teori medan 2013
Teori medan 2013
 
Perspektif dalam psikologi sosial
Perspektif dalam psikologi sosialPerspektif dalam psikologi sosial
Perspektif dalam psikologi sosial
 
Psikologi Kognitif
Psikologi KognitifPsikologi Kognitif
Psikologi Kognitif
 
Psi Umum Kognitif - Endang Siswanti
Psi Umum Kognitif - Endang SiswantiPsi Umum Kognitif - Endang Siswanti
Psi Umum Kognitif - Endang Siswanti
 
Lazarus’s theory
Lazarus’s theoryLazarus’s theory
Lazarus’s theory
 
Psi umum makalah
Psi umum makalahPsi umum makalah
Psi umum makalah
 
Ppt psikologi kognifif
Ppt psikologi kognififPpt psikologi kognifif
Ppt psikologi kognifif
 
Psikologi.1
Psikologi.1Psikologi.1
Psikologi.1
 
Teori ekologi (print)
Teori ekologi (print)Teori ekologi (print)
Teori ekologi (print)
 
Perkembangan Psikologi Kognitif
Perkembangan Psikologi KognitifPerkembangan Psikologi Kognitif
Perkembangan Psikologi Kognitif
 
Ppt psikologi kognifif kelompok
Ppt psikologi kognifif kelompokPpt psikologi kognifif kelompok
Ppt psikologi kognifif kelompok
 
Ppt Psikologi Kognitif - Endang Siswati
Ppt Psikologi Kognitif - Endang SiswatiPpt Psikologi Kognitif - Endang Siswati
Ppt Psikologi Kognitif - Endang Siswati
 
Ppt psikologi kognitif - Endang Siswati
Ppt psikologi kognitif - Endang SiswatiPpt psikologi kognitif - Endang Siswati
Ppt psikologi kognitif - Endang Siswati
 
Ppt psikologi kognifif
Ppt psikologi kognififPpt psikologi kognifif
Ppt psikologi kognifif
 
PSI UMUM KELOMPOK 6.pptx
PSI UMUM KELOMPOK 6.pptxPSI UMUM KELOMPOK 6.pptx
PSI UMUM KELOMPOK 6.pptx
 

Plus de Afrils

Wiyata mandala
Wiyata mandalaWiyata mandala
Wiyata mandalaAfrils
 
Kurikulum K13
Kurikulum K13Kurikulum K13
Kurikulum K13Afrils
 
Adiwiyata
AdiwiyataAdiwiyata
AdiwiyataAfrils
 
Belajar efektif
Belajar efektifBelajar efektif
Belajar efektifAfrils
 
Pendidikan karakter
Pendidikan karakterPendidikan karakter
Pendidikan karakterAfrils
 
Mengatasi Fenomena Korupsi Melalui Pendidikan Karakter
Mengatasi Fenomena Korupsi Melalui Pendidikan KarakterMengatasi Fenomena Korupsi Melalui Pendidikan Karakter
Mengatasi Fenomena Korupsi Melalui Pendidikan KarakterAfrils
 
Mengatasi fenomena korupsi melalui pendidikan karakter
Mengatasi fenomena korupsi melalui pendidikan karakterMengatasi fenomena korupsi melalui pendidikan karakter
Mengatasi fenomena korupsi melalui pendidikan karakterAfrils
 
Mengatasi fenomena korupsi di indonesia melalui pendidikan karakter
Mengatasi fenomena korupsi di indonesia melalui pendidikan karakterMengatasi fenomena korupsi di indonesia melalui pendidikan karakter
Mengatasi fenomena korupsi di indonesia melalui pendidikan karakterAfrils
 
REFLEKSI TUJUAN PENDIDIKAN
REFLEKSI TUJUAN PENDIDIKANREFLEKSI TUJUAN PENDIDIKAN
REFLEKSI TUJUAN PENDIDIKANAfrils
 
Bermain & arti pentingnya bagi anak usia
Bermain & arti pentingnya bagi anak usiaBermain & arti pentingnya bagi anak usia
Bermain & arti pentingnya bagi anak usiaAfrils
 
Bermain, mainan dan permainan
Bermain, mainan dan permainanBermain, mainan dan permainan
Bermain, mainan dan permainanAfrils
 
Kecerdasan majemuk (multyple intelegency)
Kecerdasan majemuk (multyple intelegency)Kecerdasan majemuk (multyple intelegency)
Kecerdasan majemuk (multyple intelegency)Afrils
 
Kurikulum paud bcct.116200515
Kurikulum paud bcct.116200515Kurikulum paud bcct.116200515
Kurikulum paud bcct.116200515Afrils
 
Emosi, perkembangan sosial dalam pembentukan karakter
Emosi, perkembangan sosial dalam pembentukan karakterEmosi, perkembangan sosial dalam pembentukan karakter
Emosi, perkembangan sosial dalam pembentukan karakterAfrils
 

Plus de Afrils (14)

Wiyata mandala
Wiyata mandalaWiyata mandala
Wiyata mandala
 
Kurikulum K13
Kurikulum K13Kurikulum K13
Kurikulum K13
 
Adiwiyata
AdiwiyataAdiwiyata
Adiwiyata
 
Belajar efektif
Belajar efektifBelajar efektif
Belajar efektif
 
Pendidikan karakter
Pendidikan karakterPendidikan karakter
Pendidikan karakter
 
Mengatasi Fenomena Korupsi Melalui Pendidikan Karakter
Mengatasi Fenomena Korupsi Melalui Pendidikan KarakterMengatasi Fenomena Korupsi Melalui Pendidikan Karakter
Mengatasi Fenomena Korupsi Melalui Pendidikan Karakter
 
Mengatasi fenomena korupsi melalui pendidikan karakter
Mengatasi fenomena korupsi melalui pendidikan karakterMengatasi fenomena korupsi melalui pendidikan karakter
Mengatasi fenomena korupsi melalui pendidikan karakter
 
Mengatasi fenomena korupsi di indonesia melalui pendidikan karakter
Mengatasi fenomena korupsi di indonesia melalui pendidikan karakterMengatasi fenomena korupsi di indonesia melalui pendidikan karakter
Mengatasi fenomena korupsi di indonesia melalui pendidikan karakter
 
REFLEKSI TUJUAN PENDIDIKAN
REFLEKSI TUJUAN PENDIDIKANREFLEKSI TUJUAN PENDIDIKAN
REFLEKSI TUJUAN PENDIDIKAN
 
Bermain & arti pentingnya bagi anak usia
Bermain & arti pentingnya bagi anak usiaBermain & arti pentingnya bagi anak usia
Bermain & arti pentingnya bagi anak usia
 
Bermain, mainan dan permainan
Bermain, mainan dan permainanBermain, mainan dan permainan
Bermain, mainan dan permainan
 
Kecerdasan majemuk (multyple intelegency)
Kecerdasan majemuk (multyple intelegency)Kecerdasan majemuk (multyple intelegency)
Kecerdasan majemuk (multyple intelegency)
 
Kurikulum paud bcct.116200515
Kurikulum paud bcct.116200515Kurikulum paud bcct.116200515
Kurikulum paud bcct.116200515
 
Emosi, perkembangan sosial dalam pembentukan karakter
Emosi, perkembangan sosial dalam pembentukan karakterEmosi, perkembangan sosial dalam pembentukan karakter
Emosi, perkembangan sosial dalam pembentukan karakter
 

Dernier

Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxPurmiasih
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptxHR MUSLIM
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 

Dernier (20)

Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 

TEORI MEDAN LEWIN

  • 1. KURT LEWIN (Teori Medan (Field Theory) & teori konflik) Kurt Lewin lahir pada tanggal 9 September 1890 disuatu desa kecil di Prusia, daerah dosen. Ia adalah anak kedua dari empat bersaudara, Lewin menyelesaikan sekolah menengahnya di Berlin tahun 1905 kemudian ia masuk Universitas di Freiburg dengan maksud belajar ilmu kedokteran, tetapi ia segera melepaskan idenya ini dan setelah satu semester belajar psikologi pada universitas di sana. Setelah meraih gelar doktornya pada tahun 1914, Lewin bertugas di ketentaraan Jerman selama empat tahun. Pada akhir perang ia kembali ke Berlin sebagai instruktur dan asisten penelitian pada lembaga Psikologi. Lewin menghabiskan sisa sisa hidupnya di Amerika Serikat. Ia adalah profesor dalam bidang psikologi anak-anak pada Universitas Cornell selama dua tahun (1933-1935) sebelum dipanggil ke Universitas negeri Iowa sebagai profesor psikologi pada Badan Kesejahteraan Anak. Pada tahun 1945, Lewin menerima pengangkatan sebagai profesor dan direktur Pusat Penelitian untuk dinamika kelompok di Institut Teknologi Massachussetts. Pada waktu yang sama, ia menjadi direktur dari Commission of Community Interrelation of The Amerika Jewish Congress, yang aktif melakukan penelitian tentang masalah masalah kemasyarakatan. Ia meninggal secara mendadak karena serangan jantung di Newton Ville, Massachussetts, pada tanggal 9 Februari 1947 pada usia 56 tahun. Konsep Utama Teori Lewin Bagi Lewin, teori medan bukan suatu sistem psikologi baru yang terbatas pada suatu isi yang khas: teori medan merupakan sekumpulan konsep dengan dimana seseorang dapat menggambarkan kenyataan psikologis. Konsep konsep ini harus cukup luas untuk dapat diterapkan dalam semua bentuk tingkah laku, dan sekaligus juga cukup spesifik untuk menggambarkan orang tertentu dalam suatu situasi konkret. Lewin juga menggolongkan teori medan sebagai “suatu metode untuk menganalisis hubungan hubungan kausal dan untuk membangun konstruk-konstruk ilmiah” Ciri ciri utama dari teori Lewin, yaitu : Tingkah laku adalah suatu fungsi dari medan yang ada pada waktu tingkah laku itu terjadi Analisis mulai dengan situasi sebagai keseluruhan dari mana bagian bagian komponennya dipisahkan Orang yang kongkret dalam situasi yang kongkret dapat digambarkan secara matematis.
  • 2. Konsep konsep teori medan telah diterapkan Lewin dalam berbagai gejala psikologis dan sosiologis, termasuk tingkah laku bayi dan anak anak , masa adolsen , keterbelakangan mental, masalah masalah kelompok minoritas, perbedaan perbedan karakter nasional dan dinamika kelompok. Dibawah ini kita akan membahas Teori Lewin tentang struktur, dinamika dan perkembangan kepribadian yang dikaitkan dengan lingkungan psikologis, karena orang orang dan lingkungannya merupakan bagiab bagian ruang kehidupan (life space) yang saling tergantung satu sama lain. Life space digunakan Lewin sebagai istilah untuk keseluruhan medan psikologis. Struktur Kepribadian Menurut Lewin sebaiknya menggambarkan pribadi itu dengan menggunakan definisi konsep-konsep struktural secara spasial. Dengan cara ini , Lewin berusaha mematematisasikan konsep-konsepnya sejak dari permulaan. Matematika Lewin bersifat non-motris dan menggambarkan hubungan-hubungan spasial dengan istilah-istilah yang berbeda. Pada dasarnya matematika Lewin merupakan jenis matematika untuk menggambarkan interkoneksi dan interkomunikasi antara bidang bidang spasial dengan tidak memperhatikan ukuran dan bentuknya. Pemisahan pribadi dari yang lain-lainnya di dunia dilakukan dengan menggambarkan suatu figur yang tertutup. Batas dari figur menggambarkan batas batas dari entitas yang dikenal sebagai pribadi. Segala sesuatu yang terdapat dalam batas itu adalah P (pribadi): sedangkan segala sesuatu yang terdapat di luar batas itu adalah non-P. Selanjutnya untuk melukiskan kenyataan psikologis ialah menggambar suatu figur tertutup lain yang lebih besar dari pribadi dan yang melingkupnya. Bentuk dan ukuran figur yang melingkupi ini tidak penting asalkan ia memenuhi dia syarat yakni lebih besar dari pribadi dan melingkupimya. Figur yang baru ini tidak boleh memotong bagian dari batas lingkaran yang menggambarkan pribadi. Lingkaran dalam elips ini bukan sekedar suatu ilustrasi atau alat peraga, melainkan sungguh-sungguh merupakan suatu penggambaran yang tepat tentang konsep- konsep struktural yang paling umum dalam teori Lewin, yakni pribadi, lingkungan psikologis dan ruang hidup. Ruang Hidup
  • 3. Ruang hidup mengandung semua kemungkinan fakta yang dapat menentukan tingkah laku individu. Ruang hidup meliputi segala sesuatu yang harus diketahui untuk memahami tingkah laku kongkret manusia individual dalam suatu lingkungan psikologis tertentu pada saat tertentu. Tingkah laku adalah fungsi dari ruang hidup. Secara matematis : TL = f( RH) Fakta fakta non psikologis dapat dan sungguh sungguh mengubah fakta fakta psikologis. Fakta fakta dalam lingkungan psikologis dapat juga menghasilkan perubahan perubahan dalam dunia fisik. Ada komunikasi dua arah antara ruang hidup dan dunia luar bersifat dapat ditembus (permeability), tetapi dunia fisik (luar) tidak dapat berhubungan langsung dengan pribadi karena suatu fakta harus ada dalam lingkungan psikologis sebelum mempengaruhi/dipengaruhi oleh pribadi. Lingkungan Psikologis Meskipun pribadi dikelilingi oleh lingkungan psikologisnya, namun ia bukanlah bagian atau termasuk dalam lingkungan tersebut. Lingkungan Psikologis berhenti pada batas pinggir elips, Tetapi batas antara pribadi dan lingkungan juga bersifat dapat ditembus. Hal ini berarti fakta fakta lingkungan dapat mempengaruhi pribadi. Secara matematis : P = f (LP) Dan fakta fakta pribadi dapat mempengaruhi lingkungan. Secara matematis : LP = f (LP) Pribadi Menurut Lewin, pribadi adalah heterogen, terbagi menjadi bagian bagian yang terpisah meskipun saling berhubungan dan saling bergantung. Daerah dalam personal dibagi menjadi sel sel. Sel sel yang berdekatan dengan daerah konseptual motor disebut sel sel periferal ;p; sel sel dalam pusat lingkaran disebut sel sel sentral,s. Sistem motor bertidak sebagai suatu kesatuan karena biasanya lahannya dapat melakukan suatu tindakan pada satu saat. Begitu pula dengan sistem perseptual artinya orang hanya dapat memperhatikan dan mempersepsikan satu hal pada satu saat. Bagian bagian tersebut mengadakan komunikasi dan interdependen; tidak bisa berdiri sendiri. Dinamika Kepribadian Konsep-konsep dinamika pokok dari Lewin yakni kebutuhan energi psikis, tegangan , kekuatan atau vektor dan valensi. Konstruk konstruk dinamik ini menentukan lokomosi
  • 4. khusus dari individu dan cara ia mengatur struktur lingkungannya, Lokomosi dan perubahan perunahan struktur berfungsi mereduksikan tegangan dengan cara memuaskan kebutuhan. Suatu tegangan dapat direduksikan dan keseimbanagan dipulihkan oleh suatu lokomosi substitusi. Proses ini menuntut bahwa dua kebutuhan erat bergantungan satu sama lain sehingga pemiasan salah satu kebutuhan adalah melepaskan tegangan dari sistem kebutuhan lainnya. Akhirnya, tegangan dapat direduksikan dengan lokomosi lokomosi murni khayalan. Seseorang yang berkhayal bahwa ia telah melakukan suatu perbuatan yang sulit atau menempati suatu jabatan yang tinggi mendapat semacam kepuasan semu dari sekedar berkhayal tentang keberhasilan. Dinamika kepribadian menrut Kurt Lewin: Enerji Menurut Lewin manusia adalah system energi yang kompleks. Energi muncul dari perbedaan tegangan antar sel atau antar region. Tetapi ketidakseimbangan dalam tegangan juga bias terjadi antar region di system lingkungan psikologis. Tegangan Tegangan ada dua yaitu tegangan yang cenderung menjadi seimbang dan cenderung untuk menekan bondaris system yang mewadahinya. Kebutuhan Menurut Lewin kebutuhan itu mencakup pengertian motif, keinginan dan dorongan. Menurut Lewin kebutuhan ada yang bersifat spesifik yang jumlahnya tak terhingga, sebanyak keinginan spesifik manusia. Tindakan (Action) Disini dibutuhkan dua konsep dalam tindakan yang bertujuan didaerah lingkungan psikologis. Valensi Adalah nilai region dari lingkungan psikologis bagi pribadi. Region dengan valensi positif dapat mengurangi tegangan pribadi, akantetapi region dengan valensi negative dapat meningkatkan tegangan pribadi (rasa takut). Vektor
  • 5. Tingkah laku atau gerak seseorang akan terjadi kalau ada kekuatan yang cukup yang mendorongnya. Meminjam dari matematika dan fisika, Lewin menyebut kekuatan itu dengan nama Vektor. Vektor digambar dalam ujud panah, merupakan kekuatan psikologis yang mengenai seseorang, cenderung membuatnya bergerak ke arah tertentu. Arah dan kekuatan vektor adalah fungsi dari valensi positif dan negatif dari satu atau lebih region dalam lingkungan psikologis. Jadi kalau satu region mempunyai valensi positif (misalnya berisi makanan yang diinginkan), vektor yang mengarahkan ke region itu mengenai lingkaran pribadi. Kalau region yang kedua valensinya negatif (berisi anjing yang menakutkan), vektor lain yang mengenai lingkaran pribadi mendorong menjauhi region anjing. Jika beberapa vektor positif mengenai dia, misalnya, jika orang payah – dan lapar – dan makanan harus disiapkan, atau orang harus hadir dalam pertemuan penting – dan tidak punya waktu untuk makan siang, hasil gerakannya merupakan jumlah dari semua vektor. Situasi itu Bering melibatkan konflik, topik yang penelitiannya dimulai oleh Lewin dan menjadi topik yang sangat Iuas dari Miller dan Dollard. Lokomosi Lingkaran pribadi dapat pindah dari satu tempat ketempat lain di dalam daerah lingkungan psikologis. Pribadi pindah ke region yang menyediakan pemuasan kebutuhan pribadi-dalam, atau menjauhi region yang menimbulkan tegangan pribadi-dalam. Perpindahan lingkaran pribadi itu disebut lokomosi (locomotion). Lokomosi bisa berupa gerak fisik, atau perubahan fokus perhatian. Dalam kenyataan sebagian besar lokomosi yang sangat menarik perhatian psikolog berhubungan dengan perubahan fokus persepsi dan proses atensi. Event Lewin menggambarkan dinamika jiwa dalam bentuk gerakan atau aksi di daerah ruang hidup, dalam bentuk peristiwa atau event. Telah dijelaskan di depan, bahwa peristiwa (event) adalah hasil interaksi antara dua atau Iebih fakta balk di daerah pribadi maupun di daerah lingkungan. Komunikasi (hubungan antar sel atau region) dan lokomosi (gerak pribadi) adalah peristiwa, karena keduanya melibatkan dua fakta atau lebih. Ada tiga prinsip yang menjadi prasyarat terjadinya suatu peristiwa; keterhubungan (related¬ness), kenyataan (concretness), kekinian (contemporary), sebagai berikut: Keterhubungan: Dua atau lebih fakta berinteraksi, kalau antar fakta itu terdapat hubungan-hubungan tertentu, mulai dari hubungan sebab akibat yang jelas, sampai hubungan persamaan atau perbedaan yang secara rasional tidak penting.
  • 6. Kenyataan: Fakta harus nyata-nyata ada dalam ruang hidup. Fakta potensial atau peluang yang tidak sedang eksis tidak dapat mempengaruhi event masa kini. Fakta di luar lingkungan psikologis tidak berpengaruh, kecuali mereka masuk ke ruang hidup. Kekinian: Fakta harus kontemporer. Hanya fakta masa kini yang menghasilkan tingkahlaku masa kini. Fakta yang sudah tidak eksis tidak dapat menciptakan event masa kini. Fakta peristiwa nyata di masa lalu atau peristiwa potensial masa mendatang tidak dapat menentukan tingkahlaku saat ini, tetapi sikap, perasaan, dan fikiran mengenai masa Ialu dan masa mendatang adalah bagian dari ruang hidup sekarang dar mungkin dapat mempengaruhi tingkahlaku. Jadi, ruang hidup sekarang harus mewakili isi psikologi masa lalu, sekarang, dan masa mendatang. Konflik Konflik terjadi di daerah lingkungan psikologis. Lewin mendefinisikar konflik sebagai situasi di mana seseorang menerima kekuatan-kekuatan yang sama besar tetapi arahnya berlawanan. Vektor-vektor yang mengenai pribadi, mendorong pribadi ke arah tetentu dengan kekuatan tertentu. Kombinasi dari arah dan kekuatan itu disebut jumlah kekuatan (resultant force), yang menjadi kecenderungan lokomosi pribadi (lokomosi psikologikal atau fisikal). Ada beberapa jenis kekuatan, yang bertindak seperti vektor, yakni: Kekuatan pendorong (driving force): menggerakkan, memicu terjadinya lokomosi ke arah yang ditunjuk oleh kekuatan itu. Kekuatan penghambat (restraining force): halangan fisik atau sosia menahan terjadinya lokomosi, mempengaruhi dampak dari kekuatan pendorong Kekuatan kebutuhan pribadi (forces corresponding to a persons needs): menggambarkan keinginan pribadi untuk mengerjakan sesuatu. Kekuatan pengaruh (induced force): menggambarkan keinginan dari orang lain (misalnya orang tua atau teman) yang masuk menjadi region lingkungan psikologis. Kekuatan non manusia (impersonal force): bukan keinginan pribadi tetap¬juga bu kan keinginan orang lain. Ini adalah kekuatan atau tuntutan da¬fakta atau objek. Konflik tipe 1: Konflik yang sederhana terjadi kalau hanya ada dua kekuatan berlawana¬yang mengenai individu. Konflik semacam ini disebut konflik tipe 1 (Gambar-15a). Ada tiga macam konflik tipe 1:
  • 7. Konflik mendekat-mendekat, dua kekuatan mendorong ke arah yang berlawanan, misalnya orang dihadapkan pada dua pilihan yang sama¬sama disenanginya. Konflik menjauh-menjauh, dua kekuatan menghambat ke arah yang yang berlawanan, misalnya orang dihadapkan pada dua pilihan yang sama-sama tidak disenanginya. Konflik mendekat-menjauh, dua kekuatan mendorong dan menghambat muncul dari satu tujuan, misalnya orang dihadapkan pada pilihan sekaligus mengandung unsur yang disenangi dan tidak disenanginya. Konflik tipe 2: Konflik yang kompleks bisa melibatkan lebih dari dua kekuatan. Konflik yang sangat kompleks dapat membuat orang menjadi diam, terpaku atau terperangkap oleh berbagai kekuatan dan kepentingan sehingga dia tidak dapat menentukan pilihan, adalah konflik tipe 2. Konflik tipe 3 Orang berusaha mengatasi kekuatan-kekuatan penghambat, sehingga konflik menjadi terbuka,ditandai sikap kemarahan,agresi,pemberontakan atau sebaliknya penyerahan diri yang neorotik. Pertentangan antar kebutuhan pribadi-dalam, konflik antar pengaruh,dan pertentangan antar kebutuhan dengan pengaruh,menimbulkan pelampiasan usaha untuk mengalahkan kekuatan penghambat. Tingkat Realita Konsep realita menurut Lewin adalah realita berisi lokomosi aktual,dan tak-tak realita berisi lokomosi imajinasi. Realita dan tak realita adalah suatu kontinum dari ekstrim realita sampai ekstrim tak realita. Lokomosi mempunyai tingkat realita dan tak realita berbeda-beda. Menstuktur Lingkungan Lingkungan psikologi adalah konsep yang sangat mudah berubah. Dinamika dari lingkungan dapat berubah dengan 3 cara yakni: Perubahan valensi : Region bisa berubah secara kuantitatif-valensinya semakin positif atau semakin negatif,atau berubah secara kualitatif dari positif menjadi negatif atau sebaliknya region baru bisa muncul dan region lama bisa hilang. Perubahan vektor : Vektor mungkin dapat berubah dalam kekuatan dan arahnya.
  • 8. Perubahan Bondaris : Bondaris mungkin menjadi semakin permeabel atau semakin tidak permeabel,mungkin muncul sebagai bondaris atau tidak muncul sebagai bondaris. Mempertahankan Keseimbangan Dalam sistem reduksi tegangan,tujuan dari proses psikologis adalah mempertahankan pribadi dalam keadaan seimbang. Yang paling umum dan paling efektif untuk mengembalikan keseimbangan adalah melalui lokomosi dalam lingkungan psikologis,memindah pribadi ke region tempat objek yang bervalensi positif(yang memberi kepuasan). Tapi kalau region yang diinginkan mempunyai bondaris yang tak permeabel tegangan terkadang dapat dikurangi(dan keseimbangan dapat diperoleh)dengan melakukan lokomosi pengganti,pindah ke region yang dapat memberi kepuasan lain(yang bondarisnya permeabel) ternyata dapat menghilangkan tegangan dari system kebutuhan semula. Kecenderungan mencapai keseimbangan itu tidak berarti membuat diri seimbang sempurna,tetapi menyeimbangkan semua tegangan dalam daerah pribadi-dalam. Lewin menjelaskan bahwa dalam sistem yang kompleks menjadi seimbang bukan berarti hilangnya tegangan,tetapi mempeoleh keseimbangan dari tegangan internal. Tujuan utama dari perkembangan psikologis adalah menciptakan semacam struktur internal yang menjamin keseimbangan psikologis bukan membuat bebas tegangan. Perkembangan Kepribadian Menurut Lewin hakekat Perkembangan Kepribadian itu adalah : Diferensiasi Yaitu semakin bertambah usia, maka region region dalam pribadi seseorang dalam LP-nya akan semakin bertambah. Begitu pula dengan kecakapan kecakapan/ keterampilan keterampilannya. Contoh : orang dewasa lebih pandai menyembunyikan isi hatinya daripada anak- anak (region anak lebih mudah ditembus). Perubahan dalam variasi tingkah lakunya Perubahan dalam organisasi dan struktur tingkah lakunya lebih kompleks. Bertambah luas arena aktivitas contoh: Anak kecil terikat oleh masa kini sedangkan orang dewasa terikat oleh masa kini, masa lampau dan masa depan.
  • 9. Perubahan dalam realitas. Dapat membedakan yang khayal dan yang nyata, pola berpikir meningkat, contohnya dari pola berpikir assosiasi menjadi pola berpikir abstrak. Ba8. Tokoh - Tokoh Psikologi Pandangan dasar Psikologi Gestalt menyatakan bahwa gejala Psikologi terjadi pada suatu medan/lapangan (field) yang merupakan suatu sistem yang saling tergantung (interdependent) yang meliputi persepsi dan pengalaman masa lampau. Dalam hal ini unsur-unsur individu dari medan (field) tidak dapat dipahami tanpa mengetahui medan tersebut sebagai suatu keseluruhan. Latar Belakang Psikodinamika Teori lapangan (Field Theory) atau dinamakan juga Teori Psikodinamika, sering dikira orang hanya dikemukakan oleh Kurt Lewin saja. Hal ini tidak benar, karena selain Lewin ada tokoh-tokoh lain yang juga mengemukakan Teori Lapangan seperti Tolman (1932), Wheeler (1940), Lashley (1929) dan Brunswik (1949). Kelebihan Kurt Lewin atas tokoh-tokoh lainnya adalah bahwa Lewinlah yang paling jauh mengembangkan teori Lapangan ini sehingga ia dikenal sebagai tokoh yang paling terkemuka. Teori Lapangan Kurt Lewin sangat dipengaruhi oleh aliran Psikologi Gestalt.Oleh karena itu tidak mengherankan jika teori lapangan dari Kurt Lewin juga
  • 10. sangat mengutamakan keseluruhan daripada elemen atau bagian dalam studinya tentang jiwa manusia. Salah satu ciri yang terpenting dari teori lapangan adalah bahwa teori ini menggunakan metode konstruktif.Metode konstruktif, atau disebut juga metode “genetik” adalah metode yang digunakan Lewin sebagai metode “klasifikasi”.Metode klasifikasi menurut Lewin mempunyai kelemahan karena hanya mengelompokkan obyek studi berdasarkan persamaan-persamaannya saja. Sifat dinamis ini ada pada metode konstruktif yang mengklasifikasikan obyek- obyek studinya berdasarkan hubungan antara satu obyek dengan obyek lainnya. Ini adalah konsekuensi pertama dari penggunaan metode konstruktif dalam teori lapangan. Dengan “dinamis” dimaksudkan bahwa teori lapangan harus dapat mengungkapkan forces (daya, kekuatan) yang mendorong suatu tingkah laku. Konsekuensi kedua dari metode konstruktif yang menjadi ciri teori lapangan adalah bahwa cara pendekatan yang digunakan dalam teori lapangan selalu harus psikologis. Semua konsep harus didefinisikan secara operasional. Akan tetapi, berbeda dari behaviorisme, definisi operasional dalam teori lapangan tidak obyektif melainkan subyektif. Ketiga, analisis dalam teori lapangan harus berawal dari situasi sebagai keseluruhan, tidak dimulai dari elemen-elemen yang berdiri sendiri-sendiri. Dari awal yang menyeluruh itu barulah dapat dilakukan analisis terhadap masing-masing elemen atau bagian dari situasi secara khusus. Keempat, tingkah laku harus dianalisis dalam “lapangan” di saat di mana tingkah laku terjadi. Cara pendekatannya tidak perlu historis, jadi tidak perlu menghubungkan dengan masa lalu seperti psikoanalisis, tetapi harus tetap sistematis. Konsekuensi kelima adalah bahwa bahasa yang digunakan dalam teori lapangan harus eksak dan logis, jadi harus berupa bahasa matematik. Tetapi bahasa matematik tidak hanya kuantitatif. Bahasa matematik menurut Lewin bisa juga kualitatif.
  • 11. Dalam hubungan ini ia meminjam istilah-istilah dari geometri, khususnya tipologi (cabang geometri yang menganalisis posisi) untuk menerangkan peristiwa-peristiwa Psikologik. Konsep – Konsep Dasar Teori Lapangan Metode konstruktif memerlukan konstruk-konstruk yaitu pengertian yang mencakup serangkaian konsep. Dengan kata lain, konstruk adalah elemen dari teori lapangan, sedangkan konsep adalah elemen dari konstruk, konstruk yang terpenting dari teori lapangan tentunya adalah lapangan itu sendiri, yang dalam psikologinya diartikan sebagai lapangan kehidupan (life space) Lapangan Kehidupan Lapangan kehidupan dari seorang individu terdiri dari orang itu sendiri dan lingkungan kejiwaan (psikologi) yang ada padanya. Demikian pula lapangan kehidupan suatu kelompok adalah kelompok itu sendiri ditambah dengan lingkungan tempat kelompok itu berada pada suatu saat tertentu. Jelaslah bahwa dalam konstruk yang paling dasar tentang lapangan kehidupan ini Lewin hanya memperhitungkan hal-hal yang ada bagi individu atau kelompok (subyek) belum tentu ada secara obyektif, sedangkan ada yang secara obyektif belum tentu ada secara subyektif. Disinilah tampak bahwa kurt Lewin lebih mementingkan deskripsi yang subyektif. Ada atau tidak adanya sesuatu bagi subyek harus dibuktikan dengan ada atau tidak adanya pengaruh dari sesuatu itu terhadap subyek yang bersangkutan. Ibu, teman, dan kebutuhan adalah contoh hal-hal yang berpengaruh pada subyek. Oleh karena itu, hal-hal tersebut ada dalam lapangan kehidupan subyek yang bersangkutan. Sebaliknya, bencana alam di negara lain atau perubahan posisi dari bintang-bintang tertentu dilangit tidak berpengaruh pada subyek, sehingga tidak pada lapangan kehadapan subyek.
  • 12. Ruang hidup (alwisol, 2004) merupakan gabungan antara daerah pribadi dan daerah lingkungan psikologis, yang secara matematis dapat dirumuskan dalam formula sebagai berikut: Rh = ( P + E) Keterangan: Rh = Ruang Hidup P = Daerah Pribadi E = Daerah lingkungan psikologis Tingkah laku dan Lokomosi Tingkah laku menurut Lewin adalah lokomosi yang berarti perubahan atau gerakan pada lapangan kehidupan. Misalnya, seorang pegawai pergi dari kantornya (wilayah kerja) kerumah sakit (wilayah kesehatan) untuk memeriksakan diri ke dokter, maka pegawai itu melakukan lokomosi.Namun, kalau perpindahan itu terjadi pada waktu pegawai tersebut seorang pingsan di kantor dan di gotong ke rumah sakit, maka itu bukanlah lokomosi atau tingkah laku Lokomosi dapat terjadi karena ada “ komunikasi” antara dua wilayah dalam lapangan kehidupan seseorang.Komunikasi antara 2 wilayah itu menimbulkan ketegangan pada salah satu wilayah dan ketegangan menimbulkan kebutuhan dan kebutuhan inilah yang menyebabkan tingkah laku. Daya (Force) Daya ini didefinisikan sebagai suatu hal yang menyebabkan perubahan. Perubahan dapat terjadi jika pada suatu wilayah ada valensi tertentu. Valensi dapat bersifat negative atau positif tergantung pada daya tarik atau daya tolak yang ada pada wilayah tersebut. Kalau suatu wilayah mempunyai valensi positif maka ia akan menarik daya-daya dari wilayah-wilayah lain untu bergerak menuju arahnya.Sebaliknya, jika valensi yang ada pada suatu wilayah negatif , maka daya-daya yang ada akan menghindar atau menjauhi wilayah.
  • 13. Berbicara tentang daya, Kurt Lewin membagi-bagi daya dalam beberapa jenis: Daya Mendorong Daya yang Menghambat Daya yang Berasal dari kebutuhan sendiri Daya yang berasal dari orang lain Daya yang impersonal Ketegangan Meredakan ketegangan tidak berarti bahwa ketegangan itu harus hilang sama sekali (dalam keadaan nol), melainkan ketegangan itu disebarkan secara merata dari satu wilayah ke wilayah lain dalam lapang kehidupan. Faktor yang penting yang dapat menurunkan ketegangan adalah tembusan, yaitu sampai berapa jauh batas-batas suatu wilayah dapat ditembus oleh adanya dari wilayah-wilayah lain disekitarnya Substitusi lebih dimungkinkan jika antara dua wilayah yang bersangkutan terdapat banyak persamaan. Selain itu, substitusi lebih mudah terjadi pada orang- orang dengan lapang kehidupan yang cukup berdiferensiasi, berkembang dan bercabang-cabang , asalkan batas-batas wilayah yang ada dalam lapang kehidupan yang bersangkutan masih cukup tertembus oleh daya-daya yang akan masuk. Faktor lain yang juga berpengaruh adalah kejenuhan,kalau kebutuhan- kebutuhan yang mendasari daya itu sudah dipuaskan sampai jenuh, maka ketegangan itu akan berkurang dengan sendirinya Penerapan Teori Lewin Diatas telah diuraikan konsep-konsep dalam teori Lewin selanjutnya meninjau bagaimana penerapan teori-teori pada gejala kejiwaan yang kongkret. Dua contoh gejala kejiwaan akan dikemukakan dibawah ini, yaitu “konflik” dan “tingkah laku agresif”. Konflik
  • 14. Konflik adalah suatu keadaan dimana ada daya-daya saling bertentangan arah’ tetapi dalam kadar kekuatan yang kira-kira sama. Ada tiga macam konflik yaitu: a. Konflik mendekat-mendekat (approach-approach conflict) yaitu orang berada diantara dua valensi (nilai) positif yang sama kuat. Contohnya: seorang artis harus memilih prfvesinya sebagai bintang sinotron atau melanjutkan pendidikannya sebagai mahasiwa kedokteran. b. Konflik menjauh-menjauh (avoidance-avoidance conflict ) yaitu orang – berada diantara dua valensi negatif yang sama kuat. Contohnya: seorang yang terjebak di gedung lantai 10 yang kebakaran. Ia harus memilih lewat tangga darurat dengan waktu yang cukup lama (tidak sempat sampai ke lantai satu) atau loncat dengan resiko akan mati. c. Konflik mendekat-menjauh (approach-avoidance conflict) yaitu seseorang menghadapi valensi positif dan negatife pada jurusan yang sama. Contoh: anak meminta dan sayang kepada orang tua karena orang tua memberi, tetapi anak juga membenci orang tua karena orang tua serba melarang.(Sarwono, 2002) Tingkah laku Agresif Dalam eksperimennya, Kurt Lewin, dkk ( Lewin, Lippit, White, 1939, dalam Sarwono, 2004) menemukan bahwa dalam kelompok anak laki-laki yang diberi tugas-tugas tertentu dibawah pimpinan seorang pemimpin yang demokratis tampak perilaku agresif yang sedang, sedangkan pemimpin yang otoriter tampak perilaku agresi yang tinggi atau malahan sangat rendah. Dalam kelompok demokratis daya-daya berimbang antara yang mendorong dan menghambat agresivitas sehingga mencapai tingkat yang sedang. Dalam kelompok yang otoriter, tingkah laku agresif meningkat tinggi apabila perasaan kebersamaan
  • 15. berkurang/ mengendor. Atau sebaliknya ada daya penekan yang begitu besar yang menghambat daya dorong tingkah laku agresif sehingga agresif tidak muncul. Teori-Teori Lapangan dalam Psikologi Teori dari Kurt Lewin danggap lebih manusiawi sehingga banyak ahli psikologi sosial yang tertarik dan mengembangkan lebih lanjut teori dari Kurt Lewin. Berikut ini akan dijelaskan 4 teori lapangan yang diterapkan psikologi sosial, yaitu : Teori tentang hubungan interpersonal (antarmanusia) dari Heider (1958) Berbeda dengan Lewin yang menggunakan istilah-istilah khusus, Heider menggunakan istilah sehari-hari yang digunakan orang awam sehingga psikologi Heider disebut psikologi common sense (logika berfikir sehari-hari). Common sense merupakan hal yang mengatur tingkah laku orang terhadap orang lain dan juga banyak mengandung kebenaran. Heider mengemukakan bahwa tingkah laku interpersonal dapat diuraikan kedalam 10 aspek yaitu: Mengamati orang lain Pengamatan terhadap orang sebenarnya tidak berbeda dari pengamatan terhadap objek-objek lainnya (seperti meja, mobil, pohon, dll). Orang yang diamati disini memiliki kemampuan emosi, kehendak, keinginan , yang tidak terdapat pada benda mati. Seseorang (P) yang mengamati orang lain (O) tahu bahwaO tersebut juga mengamati P kembali. Dalam pengalaman timbal balik tersebut, baik O maupun P menghadapi dua pengalaman, yaitu pengalaman fenomenal dan pengalaman kausal. Pengalaman fenomenal adalah segala sesuatu yang terjadi dalam hubungan orang dengan lingkungannya, sedangkan pengalaman kausal orang yang bersangkutan mencoba menganalisis faktor-faktor/ kondisi-kondisi yang mendasari pengalaman fenomenal. Orang lain sebagai pengamat
  • 16. Dalam pengamatan terhadap lingkungannya, termasuk terhadap orang lain (O), seseorang (P) menyadari bahwa O juga mengamati P. Pengetahuan ini berpengaruh terhadap P dalam berbagai hal, yaitu tindakan, harapan, dan sifat-sifatnya. Misalnya, kalau Nanha melihat Lina senang pada tindakannya, maka Nanha akan membuat tindakan itu lagi, tetapi kalau Lina tidak senang, Nanha akan menghindari tindakan tersebut. Analisis yang naïf terhadap tindakan orang lain Dalam menginterpretasikan perilaku orang lain dilakukan analisis secara sederhana (naïf) dan dalam sifat itu dicari sifat-sifat bawaan (dispotitional properties) dari orang yang sedang diamati tersebut. Sifat-sifat bawaan adalah faktor-faktor yang mendasari perilaku seorang yang tidak berubah-ubah (permanen) seperti intelegensi. Kaulitas personal dan impersonal Dalam kausalitas personal, seseorang (P) dengan sengaja menghasilkan objek lain (X) tujuan P pada X adalah tetap (equifinality) dan untuk mencapai tujuan itu, seseorang (P) mengubah-ubah tindakannya kalau ia menghadapi situasi yang berbeda-beda. Disini faktor yang penting adalah faktor motivasi. Dalam kausalitas impersonal, seseorang (P) tidak dengan sengaja menghasilkan objek lain (X). X yang dihasilkan seseorang (P) bisa bermacam-macam (multifinality) tergantung pada situasi yang dihadapinya. Motivasi disini tidak berpengaruh karena daya lingkungan yang lebih menentukan. Hasrat dan Kesenangan Hasrat (desire) adalah sesuatu yang harus ada terlebih dahulu sebelum timbul percobaan (trying). Dengan kata lain, hasrat merupakan prakondisi dari percobaan, sedangkan kesenangan (pleasure) adalah pengalaman yang timbul akibat (setelah) percobaan. Sentimen
  • 17. Perasaan yang timbul dalam diri seseorang(P) kepada orang lain (O) atau benda-benda lain (X). Sentimen ada 2 macam yaitu positif dan negatif yang dinamai oleh Heider suka (like) dan tidak suka (dislike).Pengaruh dari dua jenis sentimen ini terhadap hubungan interpersonal adalah bahwa ia dapat menimbulkan atau menghambat pembentukan unit (Unit information) dan keadaan berimbang (balance stale) Keharusan dan Nilai Keharusan adalah hal-hal yang dituntut oleh lingkungan (Bukan untuk orang lain) untuk dilakukan seseorang (P). jadi, keharusan bersifat impersonal.Nilai juga bersifat impersonal.Nilai menurut Heider hanya menyangkut segi positif dari suatu hal.Jadi, kalau suatu hal dianggap bernilai oleh seseorang, maka seseorang menganggap hal tersebut positif. Permintaan dan Perintah Permintaan (request) dan perintah (Command) masing-masing didasarkan pada sentimen dan kekuasaan.permintaan dasarnya adalah sentimen positif. Sebaliknya perintah didasarkan pada kekuasaan seseorang terhadap orang lain Keuntungan dan Kerugian Keuntungan disini adalah apabila orang lain melakukan apa yang diminta atau diperintahkan seseorang.Sebaliknya, apabila orang lain tidak melakukan apa yang diminta seseorang maka akan merugikan seseorang tersebut. Reaksi terhadap Pengalaman Orang Lain Persepsi terhadap pengalaman orang lain menimbulkan reaksi oleh psikologi common sense disebut emosi. Emosi ada 2 yaitu concordant dan discordant. Emosi yang concordant dikatakan oleh Heider sebagai ungkapan perasaan simpati yang sejati (terkait dengan perasaan-perasaan orang lain).Emosi discordant kebalikan dari emosi concordant yaitu berupa isi hati dan kegembiraan yang jahil Komentar Tentang Heider
  • 18. Heider telah mengemukakan teori yang cukup berbobot khususnya yang menyangkut teori atributif (teori sifat) dan teori keseimbangan (balanced Theory).Sekalipun Heider berusaha menerangkan hubungan Interpersonal dengan teorinya tersebut, tetapi sebagian besar dari teorinya itu hanya menerangkan tentang persepsi. Teori Lapangan tentang Kekuasaan dari Cartwright (1959) Menurutnya definisi kekuasaan berbunyi dalam rangka mengubah X menjadi Y.pada waktu tertentu sama dengan kekuatan maksimum dari daya-daya yang dapat dihasilkan oleh A ke jurusan tersebut (X ke Y) pada waktu tersebut. Kekuatan maksimum dari daya yang dapat dihasilkan A merupakan selisih antara seluruh daya yang ada pada A dikurangi dengan daya tolak yang datang dari B kearah yang berlawanan (dari Y menuju X). Istilah daya diambil dari perbendaharaan istilah Kurt Lewin, tetapi Cartwright memberi arti tersendiri pada istilah itu yang didasarkannya pada 7 istilah “primitive” yaitu: Pelaku (agent) Tindakan Pelaku (Act of Agent) Lokus (locus) Hubungan langsung (Direct Joining) Dasar Motif (Motive Base) Besaran (magnitude) Waktu (Time) Berdasarkan ke-7 istilah primitif tersebut Cartwright merumuskan daya terdiri dari tindakan pelaku, dasar motif, sepasang lokus yang berhubungan langsung besaran, dan waktu. Daya inilah yang membentuk kekuasaan. Jelaslah bahwa kekuasaan A atas B terjadi, jika A dapat, menggerakkan daya dari lokus X ke lokus Y dalam lapang kehidupan B.
  • 19. Kelebihan Cartwright: Kurang jelas dalam mendefinisikan istilah-istilah primitif Kurang jelas mendefinisikan arti “kekuasaan” Kekurangan Cartwright: Teorinya berhasil merangsang berkembangnya teori French (1956) yang mempelajari kekuasaan dalam system social Teori Kekuasaan Sosial oleh French Teori yang dikembangkan French terutama membahas proses pengaruh dalam kelompok. Proses pengaruh mempengaruhi menurut French melibatkan 3 pola relasi dalam kelompok yaitu: Hubungan kekuasaan antar anggota kelompok Pola komunikasi dalam kelompok Hubungan antar pendapat dalam kelompok Dengan demikian, walaupun namanya teori kekuasaan sosial namun teori French tidak secara eksplisit membicarakan kekuasaan sosial. Model yang dikembangkan oleh French untuk menerangkan perubahan pendapat didasarkan pada teori Lewin tentang keseimbangan semu (quasi – stationery equilibrium). Digambarkan suatu garis pendapat yang dua dimensional daripada garis itulah terjadi pergeseran-pergeseran daya (force).Daya dapat dipaksakan dari A ke B disebut pengaruh sosial (social influence).Jumlah kekuatan dari daya-daya disebut kekuasaan (power). Jadi kekuasaan A atas B sebanding dengan kekuatan daya-daya yang ada yang dapat dipaksakan A kepada B dalam lapang kehidupan B. Selanjutnya French mendefinisikan kekuasaan dalam arti yang kurang lebih sama dengan definisi Cartwright.Rumusnya: Kekuasaan (A atas B) = Daya A – Daya Perlawanan B Teori Tentang Kerjasama dan Persaingan oleh Deutch (1949)
  • 20. Pusat perhatian teori ini adalah pengaruh dan kerjasama dan persaingan dalam kelompok kecil. Perbedaan kerjasama dan persaingan menurut Deutch terletak pada sifat wilayah-wilayah tujuan pada kedua situasi tersebut. Dalam situasi kerjasama, wilayah yang menjadi tujuan dari seorang anggota kelompok atau sub kelompok hanya dapat dimasuki oleh individu atau oleh sub-sub kelompok yang bersangkutan jika individu-individu lain atau sub kelompok lain juga bisa memasuki wilayah tujuan itu. Wilayah-wilayah tujuan dari anggota-anggota kelompok itu dikatakan sebagai saling menunjang. Dalam situasi persaingan, jika seseorang individu atau suatu sub kelompok sudah memasuki wilayah tujuan, maka individu-individu atau sub-sub kelompok yang lain tidak akan bisa mencapai wilayah tujuan mereka masing-masing.Hubungan antara wilayah-wilayah tujuan anggota-anggota kelompok dinamakan saling menghambat. Meskipun teori Deutsch memberikan konsep yang tajam dan jelas tentang situasi kerjasama dan persaingan sehingga dapat dijadikan dasar untuk penelitian, namun hipotesis yang diajukan hanya didasarkan pada suatu penelitian terhadap sebuah kelompok kecil yang sangat khusus sifatnya, yaitu kelompok yang terdiri dari 5 orang mahasiswa yang diminta untuk menyelesaikan tugas-tugas tertentu. Kelebihan dan Kekurangan Teori Lapangan Kelebihan Penelitian psikologi sosial dapat dilakukan dengan metode eksperimental dan dapat dilakukan dalam laboratorium. Kelemahan Kurt Lewin tidak menyajikan teorinya secara sistematis. Banyak konsep dan konstruk tidak didefinisikan secara jelas sehingga memberi arti yang kabur.
  • 21. Teori ini terlalu bersibuk diri dengan aspek-aspek yang mendalam dari kepribadian sehingga agak mengabaikan tingkah laku motoris yang “overt” (nampak dari luar) Penggunaan konsep-konsep topologi telah menyimpang dari arti sebenarnya (penyalahgunaan topologi). Kurt Lewin lahir di Prusia tahun 1890. Belajar di Universitas Freiberg, Munich, Berlin dan mendapat gelar doctor di Universitas Berlin pada tahun 1914. Tahun 1926, Lewin diangkat menjadi Guru Besar dalam ilmu Filsafat dan Psikologi. Diusianya yang singkat, dia telah memulai suatu aliran baru dalam psikologi yang disebut Topological Psycology atau Field- Psychology. Aliran ini menegaskan bahwa, guna menyelediki tingkah laku manusia dengan sebaik-baiknya, haruslah diingat bahwa manusia itu hidup dalam suatu lapangan kekuatan-kekuatan fisis maupun psikisyang senantiasa berubah-ubah menurut situasi kehidupannya. Kurt Lewin mengadakan penyelidikan-penyelidikan mengenai peranan “suasana kelompok” terhadap prestasi kerja dan efisiensi pekerjaan kelompok itu. Eksperiman yang terkenal dari Lewin yaitu lippit dan white (1939-1940) yang bertujuan untuk meneliti pengaruh atau peranan dari 3 macam pimpinan terhadap suasana dan cara kerja kelompok. Hasil eksperimennya diketahui bahwa cara dalm kepemimpinan ada 3, daiantaranya : Otoriter adalah pemimpin menentukan segala-galanya yang akan dibuat kelompok. Demokratis dimana kegiatan, tujuan umum, dan cara-cara kerja kelompok dimusyawarahkan bersama. Laissez-Faire adalah pemimpin yang acuh tak acuh dan menyerahkan penentuan segala cara dan tujuan kegiatan serta cara-cara pelaksanaannya adalah kepada anggota kelompok itu sendiri. Hasil-hasil eksperimen yang dilakukan menyatakan bahwa cara-cara kepemimpinan yang berlainan itu mempunyai pengaru-pengaruh yang berlainan pula terhadap suasana kerja kelompok, cara-cara bertingkah laku dan cara kerja kelompok dalam melaksanakan tugasnya masing-masing. Dinamika Kepribadian 1. Enerji Menurut Lewin manusia adalah system energi yang kompleks. Energi muncul dari
  • 22. perbedaan tegangan antar sel atau antar region. Tetapi ketidakseimbangan dalam tegangan juga bias terjadi antar region di system lingkungan psikologis. 2. Tegangan Tegangan ada dua yaitu tegangan yang cenderung menjadi seimbang dan cenderung untuk menekan bondaris system yang mewadahinya. 3. Kebutuhan Menurut Lewin kebutuhan itu mencakup pengertian motif, keinginan dan dorongan. Menurut Lewin kebutuhan ada yang bersifat spesifik yang jumlahnya tak terhingga, sebanyak keinginan spesifik manusia. Tindakan (Action) Disini dibutuhkan dua konsep dalam tindakan yang bertujuan didaerah lingkungan psikologis. Valensi Adalah nilai region dari lingkungan psikologis bagi pribadi. Region dengan valensi positif dapat mengurangi tegangan pribadi, akantetapi region dengan valensi negative dapat meningkatkan tegangan pribadi (rasa takut). Vektor Tingkah laku atau gerak seseorang akan terjadi kalau ada kekuatan yang cukup yang mendorongnya. Meminjam dari matematika dan fisika, Lewin menyebut kekuatan itu dengan nama Vektor. Vektor digambar dalam ujud panah, merupakan kekuatan psikologis yang mengenai seseorang, cenderung membuatnya bergerak ke arah tertentu. Arah dan kekuatan vektor adalah fungsi dari valensi positif dan negatif dari satu atau lebih region dalam lingkungan psikologis. Jadi kalau satu region mempunyai valensi positif (misalnya berisi makanan yang diinginkan), vektor yang mengarahkan ke region itu mengenai lingkaran pribadi. Kalau region yang kedua valensinya negatif (berisi anjing yang menakutkan), vektor lain yang mengenai lingkaran pribadi mendorong menjauhi region anjing. Jika beberapa vektor positif mengenai dia, misalnya, jika orang payah – dan lapar – dan makanan harus disiapkan, atau orang harus hadir dalam pertemuan penting – dan tidak punya waktu untuk makan siang, hasil gerakannya merupakan jumlah dari semua vektor. Situasi itu Bering melibatkan konflik, topik yang penelitiannya dimulai oleh Lewin dan menjadi topik yang sangat Iuas dari Miller dan Dollard. Lokomosi Lingkaran pribadi dapat pindah dari satu tempat ketempat lain di dalam daerah lingkungan psikologis. Pribadi pindah ke region yang menyediakan pemuasan kebutuhan pribadi-dalam, atau menjauhi region yang menimbulkan tegangan pribadi-dalam. Perpindahan lingkaran pribadi itu disebut lokomosi (locomotion). Lokomosi bisa berupa gerak fisik, atau perubahan fokus perhatian. Dalam kenyataan sebagian besar lokomosi yang
  • 23. sangat menarik perhatian psikolog berhubungan dengan perubahan fokus persepsi dan proses atensi. Event Lewin menggambarkan dinamika jiwa dalam bentuk gerakan atau aksi di daerah ruang hidup, dalam bentuk peristiwa atau event. Telah dijelaskan di depan, bahwa peristiwa (event) adalah hasil interaksi antara dua atau Iebih fakta balk di daerah pribadi maupun di daerah lingkungan. Komunikasi (hubungan antar sel atau region) dan lokomosi (gerak pribadi) adalah peristiwa, karena keduanya melibatkan dua fakta atau lebih. Ada tiga prinsip yang menjadi prasyarat terjadinya suatu peristiwa; keterhubungan (related¬ness), kenyataan (concretness), kekinian (contemporary), sebagai berikut: 1. Keterhubungan: Dua atau lebih fakta berinteraksi, kalau antar fakta itu terdapat hubungan-hubungan tertentu, mulai dari hubungan sebab akibat yang jelas, sampai hubungan persamaan atau perbedaan yang secara rasional tidak penting. 2. Kenyataan: Fakta harus nyata-nyata ada dalam ruang hidup. Fakta potensial atau peluang yang tidak sedang eksis tidak dapat mempengaruhi event masa kini. Fakta di luar lingkungan psikologis tidak berpengaruh, kecuali mereka masuk ke ruang hidup. 3. Kekinian: Fakta harus kontemporer. Hanya fakta masa kini yang menghasilkan tingkahlaku masa kini. Fakta yang sudah tidak eksis tidak dapat menciptakan event masa kini. Fakta peristiwa nyata di masa lalu atau peristiwa potensial masa mendatang tidak dapat menentukan tingkahlaku saat ini, tetapi sikap, perasaan, dan fikiran mengenai masa Ialu dan masa mendatang adalah bagian dari ruang hidup sekarang dar mungkin dapat mempengaruhi tingkahlaku. Jadi, ruang hidup sekarang harus mewakili isi psikologi masa lalu, sekarang, dan masa mendatang. Event digambarkan dalam suau topografi yang melibatkan unsur-unsur ruang hidup, valensi, vektor, region, dan permeabilitas bondaris. Pada ilustrasi berikut (Gambar 14a, 14b, dan 14c) dicontohkan event seorang anak yang menginginkan permen yang dijual di sebuah toko. Hanya tergambar 3 vektor yang terlibat dalam event itu. Pada kasus yang sebenarnya, variabel yanc terlibat dalam suatu peristiwa bisa sangat banyak sehingga topografi menjad” ilustrasi yang sangat kompleks. Gambar 14 a Anak Menginginkan Permen yang Dijual di Toko Gambar 14 b Ayah Memberi Uang untuk Membeli Permen Gambar 14c Ayah Menolak Memberi Uang, Anak Meminjam Uang Temannya.
  • 24. Konflik Konflik terjadi di daerah lingkungan psikologis. Lewin mendefinisikar konflik sebagai situasi di mana seseorang menerima kekuatan-kekuatan yang sama besar tetapi arahnya berlawanan. Vektor-vektor yang mengenai pribadi, mendorong pribadi ke arah tetentu dengan kekuatan tertentu. Kombinasi dari arah dan kekuatan itu disebut jumlah kekuatan (resultant force), yang menjadi kecenderungan lokomosi pribadi (lokomosi psikologikal atau fisikal). Ada beberapa jenis kekuatan, yang bertindak seperti vektor, yakni: 1. Kekuatan pendorong (driving force): menggerakkan, memicu terjadinya lokomosi ke arah yang ditunjuk oleh kekuatan itu. 2. Kekuatan penghambat (restraining force): halangan fisik atau sosia menahan terjadinya lokomosi, mempengaruhi dampak dari kekuatan pendorong 3. Kekuatan kebutuhan pribadi (forces corresponding to a persons needs): menggambarkan keinginan pribadi untuk mengerjakan sesuatu. 4. Kekuatan pengaruh (induced force): menggambarkan keinginan dari orang lain (misalnya orang tua atau teman) yang masuk menjadi region lingkungan psikologis. 5. Kekuatan non manusia (impersonal force): bukan keinginan pribadi tetap¬juga bu kan keinginan orang lain. Ini adalah kekuatan atau tuntutan da¬fakta atau objek. Konflik tipe 1: Konflik yang sederhana terjadi kalau hanya ada dua kekuatan berlawana¬yang mengenai individu. Konflik semacam ini disebut konflik tipe 1 (Gambar-15a). Ada tiga macam konflik tipe 1: 1. Konflik mendekat-mendekat, dua kekuatan mendorong ke arah yang berlawanan, misalnya orang dihadapkan pada dua pilihan yang sama¬sama disenanginya. 2. Konflik menjauh-menjauh, dua kekuatan menghambat ke arah yang yang berlawanan, misalnya orang dihadapkan pada dua pilihan yang sama-sama tidak disenanginya. 3. Konflik mendekat-menjauh, dua kekuatan mendorong dan menghambat muncul dari satu tujuan, misalnya orang dihadapkan pada pilihan sekaligus mengandung unsur yang disenangi dan tidak disenanginya. Konflik tipe 2: Konflik yang kompleks bisa melibatkan lebih dari dua kekuatan. Konflik yang sangat kompleks dapat membuat orang menjadi diam, terpaku atau terperangkap oleh berbagai kekuatan dan kepentingan sehingga dia tidak dapat menentukan pilihan, adalah konflik tipe 2 (Gambar 15b). Gambar 15 a Konflik Tipe 1
  • 25. Gambar 15 b Konflik Tipe 2 Konflik tipe 3 Orang berusaha mengatasi kekuatan-kekuatan penghambat,sehingga konflik menjadi terbuka,ditandai sikap kemarahan,agresi,pemberontakan atau sebaliknya penyerahan diri yang neorotik. Pertentangan antar kebutuhan pribadi-dalam,konflik antar pengaruh,dan pertentangan antar kebutuhan dengan pengaruh,menimbulkan pelampiasan usaha untuk mengalahkan kekuatan penghambat. Tingkat Realita Konsep realita menurut Lewin adalah realita berisi lokomosi aktual,dan tak-tak realita berisi lokomosi imajinasi. Realita dan tak realita adalah suatu kontinum dari ekstrim realita sampai ekstrim tak realita. Lokomosi mempunyai tingkat realita dan tak realita berbeda-beda. Menstuktur Lingkungan Lingkungan psikologi adalah konsep yang sangat mudah berubah. Dinamika dari lingkungan dapat berubah dengan 3 cara yakni: Perubahan valensi : Region bisa berubah secara kuantitatif-valensinya semakin positif atau semakin negatif,atau berubah secara kualitatif dari positif menjadi negatif atau sebaliknya region baru bisa muncul dan region lama bisa hilang. Perubahan vektor : Vektor mungkin dapat berubah dalam kekuatan dan arahnya. Perubahan Bondaris : Bondaris mungkin menjadi semakin permeabel atau semakin tidak permeabel,mungkin muncul sebagai bondaris atau tidak muncul sebagai bondaris. Mempertahankan Keseimbangan Dalam sistem reduksi tegangan,tujuan dari proses psikologis adalah mempertahankan pribadi dalam keadaan seimbang. Yang paling umum dan paling efektif untuk mengembalikan keseimbangan adalah melalui lokomosi dalam lingkungan psikologis,memindah pribadi ke region tempat objek yang bervalensi positif(yang memberi kepuasan). Tapi kalau region yang diinginkan mempunyai bondaris yang tak permeabel tegangan terkadang dapat dikurangi(dan keseimbangan dapat diperoleh)dengan melakukan lokomosi pengganti,pindah ke region yang dapat memberi kepuasan lain(yang bondarisnya permeabel) ternyata dapat menghilangkan tegangan dari system kebutuhan semula. Kecenderungan mencapai keseimbangan itu tidak berarti membuat diri seimbang sempurna,tetapi menyeimbangkan semua tegangan dalam daerah pribadi-dalam. Lewin menjelaskan bahwa dalam sistem yang kompleks menjadi seimbang bukan berarti hilangnya tegangan,tetapi mempeoleh keseimbangan dari tegangan internal. Tujuan
  • 26. utama dari perkembangan psikologis adalah menciptakan semacam struktur internal yang menjamin keseimbangan psikologis bukan membuat bebas tegangan. PERKEMBANGAN KEPRIBADIAN Teori lewin murni psikologis, sehingga ketika membahas perkembangan beliau tidak melibatkan diri dengan isu yang menjadi intrik pakar lain, yaitu isu keturunan dan lingkungan. Lewin tidak menolak peran keturunan dan kemasakan dalam perkembangan individu. Perkembangan bagi lewin adalah sesuatu yang kongkrit dan kontinyu, usia dan tahapan perkembangan dianggap tidak membantu memahami perkembangan psikologis. PERUBAHAN TINGKAH LAKU Menurut lewin, sejumlah perubahan tingkah laku yang penting terjadi sepanjang perkembangan. Tingkahlaku menjadi semakin terorganisir,hirarkis, realistis, dan efektif. DIFERENSIASI DAN INTEGRASI Diferensiasi adalah peningkatan jumlah bagian-bagian dari keseluruhan. Bertambahnya diferensiasi akan menciptakan bondaris-bondaris yang baru. Kekuatan bondaris semakin meningkat bersamaan pertambahan usia. Konsep saling ketergantungan yang terorganisir ( organizational interdependence ) menjelaskan bagaimana daerah pribadi-dalam dan daerah lingkungan psikologis yang semakin terdeferensiasi dan semakin otonom, dapat bekerja sama menghasilkan tingkahlaku yang integrative. Subtujuan membentuk tujuan semu sementara, yang terkoordinasi untuk mencapai tujuan yang lebih tinggi, dan memperoleh kepuasan dari pencapaian tinggi itu. REGRESI Lewin menemukan dua macam gerak mundur perkembangan; Regresi yaitu kembali ke bentuk tingkahlaku yang lebih primitive Retrogresi yaitu kembali kebentuk tingkahlaku lebih awal dalam sejarah kehidupan manusia Menurut Lewin, frustasi menjadi salah satu factor terpenting penyebab regresi. APLIKASI ZEIGARNIK EFFECT Banyak penelitian dari Lewin dan murid-muridnya, yang semula di maksudkan untuk meneliti hipotisis dari teori itu, akhirnya di pakai untuk mengembangkan asumsi-asumsi dari teori medan. Salah satu fenomena penelitian itu, adalah penelitian yang di lakukan oleh zeigarnik. Temuan zeigernik oleh Lewin kemudian di kembangkan menjadi asumsi-asumsi berikut; Asumsi 1 : Maksud-tujuan (intention ) untuk mencapai tujuan tertentu berhubungan dengan tegangan dalam suatu system pribadi.
  • 27. Asumsi 2 : Ketika tujuan tercapai, tegangan ( yang meningkat lebih besar dari nol ) dari system yang terkait dengan tujuan itu menjadi reaksi (menjadi nol ). Asumsi 3 : Tegangan untuk mencapai tujuan ( yang belum tercapai ) akan memperkuat tenaga untuk beraksi menuju tujuan itu. Asumsu 3A : Kekuatan orang untuk mengingat tujuan ( yang belum tercapai ) tergantung kepada tegangan dari system tujuan itu. PSIKOLOGI SOSIAL Teori yang semula di maksudkan sebagai teori kepribadian, ternyata justru berkembang di ranah psikologi social. Sejak kematian Lewin, tidak ada kemajuan yang berarti dalam hal teori kepribadian. Pendukung setianya banyak mengembangkan rintisanya dalam penelitiannya dalam proses-proses kelompok, penelitian tentang dinamika kelompok,encounter grup, dan ketegangan antara ras. EVALUASI Sebagai teori kepribadian, teori Lewin memang tidak utuh karena tidak membahas tentang psikopatologi dan psikoterapi. Namun pemakaian konsep matematika dalam teorinya membuat berbagai fenomena psikis dapat di ringkas ke dalam peristilahan yang tepat. Kritik terhadap teori Lewin: 1. Penggambaran tipologis dan vaktorial tidak mengungkapkan sesuatu yang baru tentang tingkahlaku. 2. Lewin tidak mengelaborasi pengaruh lingkungan luar atau lingkungan objektif. 3. Lewin kurang memperhatikan sejarah individu pada masa lalu sebagai penentu tingkahlaku. 4. Lewin menyalahgunakan konsep ilmu alam dan konsep matematika.