SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  10
Oleh:
•BAHAR AMAL
(5415077686)
•MAXTYAS KHARDYONO
(5415082396)
Batas lulus adalah nilai
minimum yang digunakan
untuk menentukan apakah
siswa dinyatakan lulus atau
tidak.
Batas Lulus dibagi menjadi 3, yaitu :
•Batas Lulus Aktual
•Batas Lulus Ideal
•Batas Lulus Purposif
Batas Lulus Aktual dan Ideal merupakan
batas lulus yang berdasar pada PAN,
sedangkan Batas lulus Purposif berdasar
pada PAP
BATAS LULUS AKTUAL
Batas lulus aktual didasarkan pada nilai rata-
rata aktual yang dicapai oleh kelompok
mahasiswa, yang perlu dihitung adalah nilai
rata-rata dan standar deviasinya. Skor yang
dinyatakan lulus adalah skor di atas X + 0,25
SD. Dimana X = nilai rata-rata kelas dan SD =
Standar deviasi / simpangan baku.
Batas lulus ideal hampir sama dengan batas
lulus aktual, karena batas lulus ideal juga
menggunakan rata-rata dan simpangan baku.
Tetapi batas lulus ideal rata-ratanya
ditentukan setengah dari skor maksimum.
Sedangkan simpangan baku sepertiga dari nilai
rata-rata ideal.
BATAS LULUS PURPOSIF
Batas lulus purposif mengacu pada penilaian
acuan patokan, sehingga tidak perlu
menghitung nilai rata-rata dan simpangan
bakunya. Nilai dibuat berdasarkan kriteria
tertentu yang sudah ditetapkan.
Contoh
BATAS LULUS AKTUAL
Misalkan kelas II SMA diberi tes pilihan ganda sebanyak
60 pertanyaan. Setiap pertanyaan yang dijawab benar
diberi skor satu sehingga skor maksimal yang
mungkin dicapai siswa sebanyak 60. Kemudian
dihitung nilai rata-ratanya dari semua siswa yang ada
di kelas tersebut, misalnya 25 dan simpangan baku
(SD) adalah 8,0
Dengan demikian, skor yang dinyatakan lulus adalah 25
+ 0.25 (8,0) = 27.
BATAS LULUS IDEAL
Kembali kepada contoh dalam batas lulus aktual. Skor
maksimum yang mungkin dicapai adalah 60. Maka
rata-rata idealnya adalah setengah dari 60 yaitu 30,
sedangkan simpangan baku (SD) adalah sepertiga dari
rata-rata ideal yaitu 10. Sehingga batas lulusnya
adalah 30 + 0.25 (10) = 32.5
BATAS LULUS PURPOSIF
Misalnya batas kelulusan adalah skor di atas 75% dari
skor maksimum. Misalnya nilai maksimum
mahasiswa di kelas 60.
Maka batas kelulusannya adalah 75% x 60 = 45. jadi
mahasiswa yang dinyatakan lulus adalah yang
nilainya lebih dari 45. sedangkan mahasiswa yang
nilainya kurang dari 45 dinyatakan tidak lulus.
BATAS LULUS PURPOSIF
Misalnya batas kelulusan adalah skor di atas 75% dari
skor maksimum. Misalnya nilai maksimum
mahasiswa di kelas 60.
Maka batas kelulusannya adalah 75% x 60 = 45. jadi
mahasiswa yang dinyatakan lulus adalah yang
nilainya lebih dari 45. sedangkan mahasiswa yang
nilainya kurang dari 45 dinyatakan tidak lulus.

Contenu connexe

Tendances

Bab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluang
Bab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluangBab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluang
Bab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluang
Arif Windiargo
 

Tendances (20)

Uji perbedaan ayda tri_valen_virdya
Uji perbedaan ayda tri_valen_virdyaUji perbedaan ayda tri_valen_virdya
Uji perbedaan ayda tri_valen_virdya
 
PEMBAHASAN SOAL2 NON RUTIN
PEMBAHASAN SOAL2 NON RUTINPEMBAHASAN SOAL2 NON RUTIN
PEMBAHASAN SOAL2 NON RUTIN
 
Geometri analitik ruang
Geometri analitik ruangGeometri analitik ruang
Geometri analitik ruang
 
Teori Group
Teori GroupTeori Group
Teori Group
 
Aljabar 3-struktur-aljabar
Aljabar 3-struktur-aljabarAljabar 3-struktur-aljabar
Aljabar 3-struktur-aljabar
 
TES, PENGUKURAN, PENILAIAN DAN EVALUASI (DINI&ORNELA)
TES, PENGUKURAN, PENILAIAN DAN EVALUASI (DINI&ORNELA)TES, PENGUKURAN, PENILAIAN DAN EVALUASI (DINI&ORNELA)
TES, PENGUKURAN, PENILAIAN DAN EVALUASI (DINI&ORNELA)
 
Stat matematika II (7)
Stat matematika II (7)Stat matematika II (7)
Stat matematika II (7)
 
Vektor, Aljabar Linier
Vektor, Aljabar LinierVektor, Aljabar Linier
Vektor, Aljabar Linier
 
PPT SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL
PPT SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABELPPT SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL
PPT SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL
 
Format penulisan soal (contoh)
Format penulisan soal (contoh)Format penulisan soal (contoh)
Format penulisan soal (contoh)
 
Statistika Dasar Pertemuan 10
Statistika Dasar Pertemuan 10Statistika Dasar Pertemuan 10
Statistika Dasar Pertemuan 10
 
Minggu 9_Teknik Analisis Korelasi
Minggu 9_Teknik Analisis KorelasiMinggu 9_Teknik Analisis Korelasi
Minggu 9_Teknik Analisis Korelasi
 
Sub grup normal dan grup fakto
Sub grup normal dan grup faktoSub grup normal dan grup fakto
Sub grup normal dan grup fakto
 
Statistika Uji Rerata 2 Berpasangan
Statistika Uji Rerata 2 BerpasanganStatistika Uji Rerata 2 Berpasangan
Statistika Uji Rerata 2 Berpasangan
 
Perbedaan Pengukuran, Asesmen dan Evaluasi
Perbedaan Pengukuran, Asesmen dan EvaluasiPerbedaan Pengukuran, Asesmen dan Evaluasi
Perbedaan Pengukuran, Asesmen dan Evaluasi
 
kumpulan soal dan pembahasan matematika kombinatorik, relasi biner, dan himpunan
kumpulan soal dan pembahasan matematika kombinatorik, relasi biner, dan himpunankumpulan soal dan pembahasan matematika kombinatorik, relasi biner, dan himpunan
kumpulan soal dan pembahasan matematika kombinatorik, relasi biner, dan himpunan
 
PPT Matematika Bab 6 Data - Kelas 4.pptx
PPT Matematika Bab 6 Data - Kelas 4.pptxPPT Matematika Bab 6 Data - Kelas 4.pptx
PPT Matematika Bab 6 Data - Kelas 4.pptx
 
Pengertian dan Tujuan Perencanaan Pembelajaran
Pengertian dan Tujuan Perencanaan PembelajaranPengertian dan Tujuan Perencanaan Pembelajaran
Pengertian dan Tujuan Perencanaan Pembelajaran
 
Teknik konversi-skor-mentah-hasil-tes
Teknik konversi-skor-mentah-hasil-tesTeknik konversi-skor-mentah-hasil-tes
Teknik konversi-skor-mentah-hasil-tes
 
Bab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluang
Bab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluangBab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluang
Bab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluang
 

En vedette (7)

Slide 1 computer
Slide 1   computerSlide 1   computer
Slide 1 computer
 
Soal dan pembahasan statistika
Soal dan pembahasan statistikaSoal dan pembahasan statistika
Soal dan pembahasan statistika
 
Book pti
Book ptiBook pti
Book pti
 
Makalah analisis soal
Makalah analisis soalMakalah analisis soal
Makalah analisis soal
 
Tugas a khir semester evaluasi
Tugas a khir semester evaluasiTugas a khir semester evaluasi
Tugas a khir semester evaluasi
 
MATEMATIKA TERAPAN (MODUS, MEAN, MEDIAN, VARIAN, SIMPANGAN BAKU, REGRESI)
MATEMATIKA TERAPAN (MODUS, MEAN, MEDIAN, VARIAN, SIMPANGAN BAKU, REGRESI)MATEMATIKA TERAPAN (MODUS, MEAN, MEDIAN, VARIAN, SIMPANGAN BAKU, REGRESI)
MATEMATIKA TERAPAN (MODUS, MEAN, MEDIAN, VARIAN, SIMPANGAN BAKU, REGRESI)
 
TEDx Manchester: AI & The Future of Work
TEDx Manchester: AI & The Future of WorkTEDx Manchester: AI & The Future of Work
TEDx Manchester: AI & The Future of Work
 

Plus de M Agphin Ramadhan

Bahasa karya ilmiah Prof Suwarna
Bahasa karya ilmiah Prof SuwarnaBahasa karya ilmiah Prof Suwarna
Bahasa karya ilmiah Prof Suwarna
M Agphin Ramadhan
 
Creativity for 21 st century skills
Creativity for 21 st century skillsCreativity for 21 st century skills
Creativity for 21 st century skills
M Agphin Ramadhan
 
Pengujian hipotesis rata rata populasi jika diketahui
Pengujian hipotesis rata rata populasi jika diketahuiPengujian hipotesis rata rata populasi jika diketahui
Pengujian hipotesis rata rata populasi jika diketahui
M Agphin Ramadhan
 
02 fil-ilmu pertemuan ii Teori Kebenaran
02 fil-ilmu pertemuan ii Teori Kebenaran02 fil-ilmu pertemuan ii Teori Kebenaran
02 fil-ilmu pertemuan ii Teori Kebenaran
M Agphin Ramadhan
 
Metode penelitian pendidikan.docx
Metode penelitian pendidikan.docxMetode penelitian pendidikan.docx
Metode penelitian pendidikan.docx
M Agphin Ramadhan
 
Rpp berbasis pendidikan karakter
Rpp berbasis pendidikan karakterRpp berbasis pendidikan karakter
Rpp berbasis pendidikan karakter
M Agphin Ramadhan
 
Melatih Jiwa Kewirauahaan yang Berlandaskan Islam
Melatih Jiwa Kewirauahaan yang Berlandaskan IslamMelatih Jiwa Kewirauahaan yang Berlandaskan Islam
Melatih Jiwa Kewirauahaan yang Berlandaskan Islam
M Agphin Ramadhan
 
Evaluasi penawaran pada pemilihan konsultan.rev
Evaluasi penawaran pada pemilihan konsultan.revEvaluasi penawaran pada pemilihan konsultan.rev
Evaluasi penawaran pada pemilihan konsultan.rev
M Agphin Ramadhan
 

Plus de M Agphin Ramadhan (20)

Pertemuan 2 pengetahuan dasar konstruksi kayu
Pertemuan 2 pengetahuan dasar konstruksi kayuPertemuan 2 pengetahuan dasar konstruksi kayu
Pertemuan 2 pengetahuan dasar konstruksi kayu
 
Pertemuan 3 pengantar plumbing air bersih
Pertemuan 3 pengantar plumbing air bersihPertemuan 3 pengantar plumbing air bersih
Pertemuan 3 pengantar plumbing air bersih
 
Bahasa karya ilmiah Prof Suwarna
Bahasa karya ilmiah Prof SuwarnaBahasa karya ilmiah Prof Suwarna
Bahasa karya ilmiah Prof Suwarna
 
Creativity for 21 st century skills
Creativity for 21 st century skillsCreativity for 21 st century skills
Creativity for 21 st century skills
 
Keanekaragaman makhluk hidup kelas 7
Keanekaragaman makhluk hidup kelas 7Keanekaragaman makhluk hidup kelas 7
Keanekaragaman makhluk hidup kelas 7
 
Slide seminar nasional yogya pendidikan berbasis softskills
Slide seminar nasional yogya pendidikan berbasis softskillsSlide seminar nasional yogya pendidikan berbasis softskills
Slide seminar nasional yogya pendidikan berbasis softskills
 
Pengujian hipotesis rata rata populasi jika diketahui
Pengujian hipotesis rata rata populasi jika diketahuiPengujian hipotesis rata rata populasi jika diketahui
Pengujian hipotesis rata rata populasi jika diketahui
 
02 fil-ilmu pertemuan ii Teori Kebenaran
02 fil-ilmu pertemuan ii Teori Kebenaran02 fil-ilmu pertemuan ii Teori Kebenaran
02 fil-ilmu pertemuan ii Teori Kebenaran
 
Statistika 1 2013
Statistika 1 2013Statistika 1 2013
Statistika 1 2013
 
Metode penelitian pendidikan.docx
Metode penelitian pendidikan.docxMetode penelitian pendidikan.docx
Metode penelitian pendidikan.docx
 
Rpp berbasis pendidikan karakter
Rpp berbasis pendidikan karakterRpp berbasis pendidikan karakter
Rpp berbasis pendidikan karakter
 
Melatih Jiwa Kewirauahaan yang Berlandaskan Islam
Melatih Jiwa Kewirauahaan yang Berlandaskan IslamMelatih Jiwa Kewirauahaan yang Berlandaskan Islam
Melatih Jiwa Kewirauahaan yang Berlandaskan Islam
 
Manajemen waktu
Manajemen waktuManajemen waktu
Manajemen waktu
 
D'art of leadership
D'art of leadershipD'art of leadership
D'art of leadership
 
Motivasi berprestasi
Motivasi berprestasiMotivasi berprestasi
Motivasi berprestasi
 
Evaluasi penawaran pada pemilihan konsultan.rev
Evaluasi penawaran pada pemilihan konsultan.revEvaluasi penawaran pada pemilihan konsultan.rev
Evaluasi penawaran pada pemilihan konsultan.rev
 
Penilaian usulan teknis
Penilaian usulan teknisPenilaian usulan teknis
Penilaian usulan teknis
 
Presentasi ep
Presentasi epPresentasi ep
Presentasi ep
 
Ppt rab baru
Ppt rab baruPpt rab baru
Ppt rab baru
 
Analisis validitas
Analisis validitasAnalisis validitas
Analisis validitas
 

Batas lulus aktual ideal dan purposif

  • 2. Batas lulus adalah nilai minimum yang digunakan untuk menentukan apakah siswa dinyatakan lulus atau tidak.
  • 3. Batas Lulus dibagi menjadi 3, yaitu : •Batas Lulus Aktual •Batas Lulus Ideal •Batas Lulus Purposif Batas Lulus Aktual dan Ideal merupakan batas lulus yang berdasar pada PAN, sedangkan Batas lulus Purposif berdasar pada PAP
  • 4. BATAS LULUS AKTUAL Batas lulus aktual didasarkan pada nilai rata- rata aktual yang dicapai oleh kelompok mahasiswa, yang perlu dihitung adalah nilai rata-rata dan standar deviasinya. Skor yang dinyatakan lulus adalah skor di atas X + 0,25 SD. Dimana X = nilai rata-rata kelas dan SD = Standar deviasi / simpangan baku.
  • 5. Batas lulus ideal hampir sama dengan batas lulus aktual, karena batas lulus ideal juga menggunakan rata-rata dan simpangan baku. Tetapi batas lulus ideal rata-ratanya ditentukan setengah dari skor maksimum. Sedangkan simpangan baku sepertiga dari nilai rata-rata ideal.
  • 6. BATAS LULUS PURPOSIF Batas lulus purposif mengacu pada penilaian acuan patokan, sehingga tidak perlu menghitung nilai rata-rata dan simpangan bakunya. Nilai dibuat berdasarkan kriteria tertentu yang sudah ditetapkan.
  • 7. Contoh BATAS LULUS AKTUAL Misalkan kelas II SMA diberi tes pilihan ganda sebanyak 60 pertanyaan. Setiap pertanyaan yang dijawab benar diberi skor satu sehingga skor maksimal yang mungkin dicapai siswa sebanyak 60. Kemudian dihitung nilai rata-ratanya dari semua siswa yang ada di kelas tersebut, misalnya 25 dan simpangan baku (SD) adalah 8,0 Dengan demikian, skor yang dinyatakan lulus adalah 25 + 0.25 (8,0) = 27.
  • 8. BATAS LULUS IDEAL Kembali kepada contoh dalam batas lulus aktual. Skor maksimum yang mungkin dicapai adalah 60. Maka rata-rata idealnya adalah setengah dari 60 yaitu 30, sedangkan simpangan baku (SD) adalah sepertiga dari rata-rata ideal yaitu 10. Sehingga batas lulusnya adalah 30 + 0.25 (10) = 32.5
  • 9. BATAS LULUS PURPOSIF Misalnya batas kelulusan adalah skor di atas 75% dari skor maksimum. Misalnya nilai maksimum mahasiswa di kelas 60. Maka batas kelulusannya adalah 75% x 60 = 45. jadi mahasiswa yang dinyatakan lulus adalah yang nilainya lebih dari 45. sedangkan mahasiswa yang nilainya kurang dari 45 dinyatakan tidak lulus.
  • 10. BATAS LULUS PURPOSIF Misalnya batas kelulusan adalah skor di atas 75% dari skor maksimum. Misalnya nilai maksimum mahasiswa di kelas 60. Maka batas kelulusannya adalah 75% x 60 = 45. jadi mahasiswa yang dinyatakan lulus adalah yang nilainya lebih dari 45. sedangkan mahasiswa yang nilainya kurang dari 45 dinyatakan tidak lulus.