SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  21
Tahun 2012/2013
Agung prastiyo (01)
Eka septiana (10)
Fajar sariyanto (14)
Fuji dwi astuti (15)
Galih suganda (16)
Hafni kharismawati (17)
Herman seto A (20)
Munandar (27)
Sitie khotijah (34)
Wahyu nugroho (37)
Menganalisis peradaban
Indonesia dan Dunia
 Menganalisis kehidupan awal masyarakat
Indonesia
 Mengidentifikasi peradaban awal masyarakat
di dunia yang berpengaruh terhadap
peradaban Indonesia
 Menganalisis asal usul dan persebaran
manusia di kepulauan Indonesia
 Mengidentifikasi kebudayaan masyarakat pra-
aksara di Indonesia
 Memahami kehidupan sosial ekonomi
masyarakat pra-aksara di Indonesia
 Mengidentifikasi perkembangan teknologi
masyarakat awal di Indonesia
 Menjelaskan perkembangan teknologi
masyarakat awal di Indonesia
Megalitikum berasal dari kata mega yang berarti
besar, dan lithos yang berarti batu. Zaman
Megalitikum biasa disebut dengan zaman batu
besar,karena pada zaman ini manusia sudah dapat
membuat dan meningkatkan kebudayaan yang
terbuat dari batu-batu besar. kebudayaan ini
berkembang dari zaman Neolitikum sampai zaman
Perunggu. Pada zaman ini manusia sudah mengenal
kepercayaan. Walaupun kepercayaan mereka masih
dalam tingkat awal, yaitu kepercayaan terhadap roh
nenek moyang, Kepercayaan ini muncul karena
pengetahuan manusia sudah mulai meningkat.
MANUSIA PENDUKUNG
Di sebut kebudayaan batu besar karena pada umumnya
menghasilkankebudayaan dalam bentuk monument yang
terbuat dari batu berukuranbesar. Kebudayaan ini muncul pada
akhir jaman neolhitikum , tetapiperkembangannya justru terjadi
pada jaman perunggu
Jadi, mungkin saja :
1.suku dayak golongan ras proto melayu
2. bangsadeuteuro melayu (melayu muda) yang migrasi ke
Indonesia sambilmembawa kebudayaan dongson. Keturunannya
adalah jawa, bali, bugis,madur, dll. Bahkan ditemukan beberapa
bukti bahwa telah terjadipembaruan antara melayu
monggoloide (proto melayu dengan deuteuromelayu) dan
papua melaneside.
PENINGGALAN DARI ZAMAN
MEGALITIKUM
PERIODISASI ZAMAN MEGALITIKUM
Menurut Von Heine Geldern, kebudayaan Megalithikum menyebar ke Indonesia
melalui 2 gelombang yaitu :
1. Megalith Tua menyebar ke Indonesia pada zaman Neolithikum (2500-
1500 SM) dibawa oleh pendukung Kebudayaan Kapak Persegi (Proto
Melayu). Contoh bangunan Megalithikum adalah menhir, punden
berundak-undak, Arca-arca Statis.
2. Megalith Muda menyebar ke Indonesia pada zaman perunggu (1000-
100 SM) dibawa oleh pendukung Kebudayaan Dongson (Deutro
Melayu). Contoh bangunan megalithnya adalah peti kubur batu, dolmen,
waruga Sarkofagus dan arca-arca dinamis.
Apa yang dinyatakan dalam uraian di atas, dibuktikan dengan adanya
penemuan bangunan batu besar seperti kuburan batu pada zaman
prasejarah, banyak ditemukan manik-manik, alat-alat perunggu dan besi.
Hasil kebudayaan megalithikum biasanya tidak dikerjakan secara halus,
tetapi hanya diratakan secara kasar dan terutama hanya untuk
mendapatkan bentuk yang diperlukan.
Peninggalan kebudayaan megalithikum ternyata masih dapat Anda lihat sampai
sekarang, karena pada beberapa suku-suku bangsa di Indonesia masih
memanfaatkan kebudayaan megalithikum tersebut. Contohnya seperti suku Nias.
Adapun beberapa hasil-hasil kebudayaan pada zaman megalitikum adalah sebagai
berikut:
menhir : tugu batu digunakan untuk menghormati roh nenek moyang
Punden berundak : terbuat dari batu untuk meletakan sesaji
dolmen : meja batu yang digunakan untuk meletakan sesaji
waruga : kubur batu yang berbentuk kubus
kubur batu : tempat menyimpan mayat
Sarkofagus : kubur batu yang berbentuk lesung
KEBUDAYAAN MEGALITIKUM
ARCA BATU
Tidak seberapa jauh dari batas kabupaten, memasuki kota Lahat, di
Kecamatan Merapi Barat, terdapat suatu arca peninggalan megalitik, beserta
dolmen dan menhir. Tinggalan megalitik ini berada di pelataran SMPN 2 Merapi
Barat. Arca tersebut dikenal sebagai Batu Putri atau secara resmi seperti
tertulis di plank: Arca Manusia Tanjungtelang. Arah hadap arca yang berbahan
batupasir volkanik ini berada dalam satu garis lurus dengan diagonal dolmen
dalam arah barat daya. Dolmen yang juga terbuat dari lapisan batupasir
berwarna kuning keputih-putihan, berbentuk seperti meja berukuran 1,5 x 1,5
m. Dolmen ini tergeletak berjarak 20 m dari tempat arca berdiri. Agak terpisah
jauh, sebuah menhir dari batu andesit dengan tinggi 80 cm berdiri tegak di
halaman depan SMP itu.
Kompleks peninggalan megalitik ini berada di sebelah utara dari sebuah sungai
yang menjadi sungai utama di Lahat, yaitu Aek Lematang. Sungai ini di dataran
Lahat mulai menunjukkan pola aliran berkelok-kelok atau bermeander, dengan
teras-teras sungai di bantaran kanan dan kirinya. Ada dugaan, teras sungai ini
– sebagaimana teras-teras sungai besar di peradaban-peradaban kuno –
merupakan tempat yang paling layak menjadi lantai kehidupan masyarakat
purbakala. Di Kabupaten Lahat, tinggalan arca megalitik yang tersebar sangat
luas, cenderungan berada di sekitar Aek Lematang, walapun beberapa di
antaranya terpisah sangat jauh di perbukitan yang mungkin mempunyai makna
DOLMEN
Dolmen adalah meja batu tempat meletakkan
sesaji yang dipersembahkan kepada roh nenek
moyang. Di bawah dolmen biasanya sering
ditemukan kubur batu. Dolmen yang merupakan
tempat pemujaan misalnya ditemukan di
Telagamukmin, Sumberjaya, Lampung Barat.
Dolmen yang mempunyai panjang 325 cm, lebar
145 cm, tinggi 115 cm ini disangga oleh beberapa
batu besar dan kecil. Hasil penggalian tidak
menunjukkan adanya sisa-sisa penguburan. Benda-
benda yang ditemukan di antaranya adalah manik-
manik dan gerabah.
KUBUR BATU
• Kubur Batu/Peti Mati yang terbuat dari batu
besar yang masing-masing papan batunya
lepas satu sama lain. fungsi dari kubur batu
adalah sebagai tempat menyimpan mayat
yang disertai bekal kuburnya.
MENHIR
• Menhir adalah batu tunggal (monolith) yang berasal dari periode
Neolitikum (6000/4000 SM-2000 SM) yang berdiri tegak di atas
tanah. Istilah menhir diambil dari bahasa Keltik dari kata men (batu)
dan hir (panjang). Menhir biasanya didirikan secara tunggal atau
berkelompok sejajar di atas tanah. Diperkirakan benda prasejarah
ini didirikan oleh manusia prasejarah untuk melambangkan phallus,
yakni simbol kesuburan untuk bumi. Menhir adalah batu yang
serupa dengan dolmen dan cromlech, merupakan batuan dari
periode Neolitikum yang umum ditemukan di Perancis, Inggris,
Irlandia, Spanyol dan Italia. Batu-batu ini dinamakan juga megalith
(batu besar) dikarenakan ukurannya. Mega dalam bahasa Yunani
artinya besar dan lith berarti batu. Para arkeolog mempercayai
bahwa situs ini digunakan untuk tujuan religius dan memiliki makna
simbolis sebagai sarana penyembahan arwah nenek moyang.
PUNDEN
• Punden berundak merupakan contoh struktur tertua
buatan manusia yang tersisa di Indonesia, beberapa
dari struktur tersebut beranggal lebih dari 2000 tahun
yang lalu. Punden berundak bukan merupakan
“bangunan” tetapi merupakan pengubahan bentang-
lahan atau undak-undakan yang memotong lereng
bukit, seperti tangga raksasa. Bahan utamanya tanah,
bahan pembantunya batu;menghadap ke anak tangga
tegak, lorong melapisi jalan setapak, tangga, dan
monolit tegak.
fungsi dari punden berundak itu sendiri adalah sebagai
tempat pemujaan terhadap roh nenek moyang yang
telah meninggal.
SARKOFAGUS
Sarkofagus atau keranda yang terbuat dari batu. Bentuknya
menyerupai lesung dari batu utuh yang diberi tutup
Daerah tempat ditemukannya sarkofagus adalah Bali. Menurut
masyarakat Bali Sarkofagus memiliki kekuatan magis/gaib. Berdasarkan
pendapat para ahli bahwa sarkofagus dikenal masyarakat Bali sejak
zaman logam.
Fungsinya sebagai tempat menyimpan mayat yang disertai bekal
kuburnya. Menurut Von Heine Geldern, kubur batu termasuk
kebudayaan megalitikum gelombang kedua atau disebut juga Megalit
Muda yang menyebar ke Indonesia pada zaman perunggu (1.000-100
SM) dibawa oleh pendukung Kebudayaan Dongson (Deutro Melayu).
Contoh bangunan megalit gelombang ini adalah peti kubur batu,
dolmen, waruga sarkofagus, dan arca-arca dinamis.
WARUGA
• Waruga adalah kubur atau makam leluhur
orang Minahasa yang terbuat dari batu dan
terdiri dari dua bagian. Bagian atas berbentuk
segitiga seperti bubungan rumah dan bagian
bawah berbentuk kotak yang bagian
tengahnya ada ruang.
BEBERAPA SITUS BUDAYA LAIN
TINGGALAN DARI ZAMAN
MEGALITIKUM
PASEMAHSITUS GUNUNG PADANG
BOROBUDUR
CANDI SUKUH
KEHIDUPAN SOSIAL PADA ZAMAN
MEGALITIKUM
Pada zaman ini manusia melakukan banyak kegiatan
yang menyangkut kehidupannya. Mereka sudah
mepunyai aktifitas seperti berbueu dan
mengumpulkan makanan, bercocok tanam.
Ciri-cirinya adalah:
- Manusia sudah dapat membuat dan meninggalkan
kebudayaan yang terbuat dari batu-batu besar
- Berkembang dari zaman neolitikum sampai zaman
perunggu
- Manusia sudah mengenal kepercayaan utamnya
animism
BUDAYA MEGALITIKUM DI INDONESIA
Di Indonesia, beberapa etnik masih memiliki unsur-unsur megalitik yang dipertahankan hingga
sekarang.
1.Pasemah
Pasemah merupakan wilayah dari Propinsi Sumatera Selatan, berada di kaki Gunung Dempo. Tinggalan-
tinggalan megalitik di wilayah ini tersebar sebanyak 19 situs, berdasarkan penelitian yang di lakukan
oleh Budi Wiyana (1996), dari Balai Arkeologi Palembang. Tinggalan megalitik Pasemah muncul dalam
bentuk yang begitu unik, patung-patung dipahat dengan begitu dinamis dan monumental, yang
mencirikan kebebasan sang seniman dalam memahat sehingga tinggalan [megalitik pasemah], disebut
oleh ahli arkeologi sebagai Budaya Megalitik Pasemah.
2.Nias
Rangkaian kegiatan mendirikan batu besar (dolmen) untuk memperingati kematian seorang penting di
Nias (awal abad ke-20).
Etnik Nias masih menerapkan beberapa elemen megalitik dalam kehidupannya. Lompat batu dan kubur
batu masih memperlihatkan elemen-elemen megalitik. Demikian pula ditemukan batu besar sebagai
tempat untuk memecahkan perselisihan.
3.Sumba
Etnik Sumba di Nusa Tenggara Timur juga masih kental menerapkan beberapa elemen megalitik dalam
kegiatan sehari-hari. Kubur batu masih ditemukan di sejumlah perkampungan. Meja batu juga dipakai
sebagai tempat pertemuan adat.
Zaman megalitikum

Contenu connexe

Tendances

Kerajaan kutai presentasi
Kerajaan kutai presentasiKerajaan kutai presentasi
Kerajaan kutai presentasi
ayuksri Rahayu
 
Makalah Manusia Purba Di Indonesia
Makalah Manusia Purba Di IndonesiaMakalah Manusia Purba Di Indonesia
Makalah Manusia Purba Di Indonesia
Irma Triyani Yahya
 
Masa pergerakan nasional
Masa pergerakan nasionalMasa pergerakan nasional
Masa pergerakan nasional
Umi Pujiati
 
Peradaban awal indonesia dan dunia (asia,afrika,eropa 1
Peradaban awal indonesia dan dunia (asia,afrika,eropa 1Peradaban awal indonesia dan dunia (asia,afrika,eropa 1
Peradaban awal indonesia dan dunia (asia,afrika,eropa 1
Purna Senda
 
Masa berburu dan Meramu (mengumpulkan makanan) Sejarah
Masa berburu dan Meramu (mengumpulkan makanan) SejarahMasa berburu dan Meramu (mengumpulkan makanan) Sejarah
Masa berburu dan Meramu (mengumpulkan makanan) Sejarah
Safira Safitri
 
PPT Kerajaan Islam di Maluku, Papua, dan Nusa Tenggara
PPT Kerajaan Islam di Maluku, Papua, dan Nusa TenggaraPPT Kerajaan Islam di Maluku, Papua, dan Nusa Tenggara
PPT Kerajaan Islam di Maluku, Papua, dan Nusa Tenggara
Musyirul
 

Tendances (20)

Kerajaan kutai presentasi
Kerajaan kutai presentasiKerajaan kutai presentasi
Kerajaan kutai presentasi
 
Kerajaan Aceh
Kerajaan AcehKerajaan Aceh
Kerajaan Aceh
 
Kedatangan Proto Melayu dan Deutro Melayu
Kedatangan Proto Melayu dan Deutro MelayuKedatangan Proto Melayu dan Deutro Melayu
Kedatangan Proto Melayu dan Deutro Melayu
 
Makalah Manusia Purba Di Indonesia
Makalah Manusia Purba Di IndonesiaMakalah Manusia Purba Di Indonesia
Makalah Manusia Purba Di Indonesia
 
Perkembangan teknologi di masa pra aksara
Perkembangan teknologi di masa pra aksaraPerkembangan teknologi di masa pra aksara
Perkembangan teknologi di masa pra aksara
 
Zaman paleolithikum
Zaman paleolithikumZaman paleolithikum
Zaman paleolithikum
 
Persebaran barang tambang di indonesia
Persebaran barang tambang di indonesiaPersebaran barang tambang di indonesia
Persebaran barang tambang di indonesia
 
Perang Aceh
Perang AcehPerang Aceh
Perang Aceh
 
Masa pergerakan nasional
Masa pergerakan nasionalMasa pergerakan nasional
Masa pergerakan nasional
 
Peradaban awal indonesia dan dunia (asia,afrika,eropa 1
Peradaban awal indonesia dan dunia (asia,afrika,eropa 1Peradaban awal indonesia dan dunia (asia,afrika,eropa 1
Peradaban awal indonesia dan dunia (asia,afrika,eropa 1
 
Kerajaan ternate dan tidore
Kerajaan ternate dan tidoreKerajaan ternate dan tidore
Kerajaan ternate dan tidore
 
Zaman megalitikum 1
Zaman megalitikum 1Zaman megalitikum 1
Zaman megalitikum 1
 
Datangnya Belanda dan Inggris ke Indonesia
Datangnya Belanda dan Inggris ke IndonesiaDatangnya Belanda dan Inggris ke Indonesia
Datangnya Belanda dan Inggris ke Indonesia
 
Masa berburu dan Meramu (mengumpulkan makanan) Sejarah
Masa berburu dan Meramu (mengumpulkan makanan) SejarahMasa berburu dan Meramu (mengumpulkan makanan) Sejarah
Masa berburu dan Meramu (mengumpulkan makanan) Sejarah
 
Zaman Mesolithikum
Zaman Mesolithikum Zaman Mesolithikum
Zaman Mesolithikum
 
Merkantilisme . Sejarah Peminatan Kelas XI
Merkantilisme . Sejarah Peminatan Kelas XI Merkantilisme . Sejarah Peminatan Kelas XI
Merkantilisme . Sejarah Peminatan Kelas XI
 
RUTE PERJALANAN SPANYOL KE INDONESIA (MAGELLHANS DAN DEL CANO)
RUTE PERJALANAN SPANYOL KE INDONESIA (MAGELLHANS DAN DEL CANO)RUTE PERJALANAN SPANYOL KE INDONESIA (MAGELLHANS DAN DEL CANO)
RUTE PERJALANAN SPANYOL KE INDONESIA (MAGELLHANS DAN DEL CANO)
 
ANTARA KOLONIALISME DAN IMPERALISME
ANTARA KOLONIALISME DAN IMPERALISMEANTARA KOLONIALISME DAN IMPERALISME
ANTARA KOLONIALISME DAN IMPERALISME
 
PPT Kerajaan Islam di Maluku, Papua, dan Nusa Tenggara
PPT Kerajaan Islam di Maluku, Papua, dan Nusa TenggaraPPT Kerajaan Islam di Maluku, Papua, dan Nusa Tenggara
PPT Kerajaan Islam di Maluku, Papua, dan Nusa Tenggara
 
Renaissance
RenaissanceRenaissance
Renaissance
 

En vedette

Teknik Pembuatan Alat Batu pada Masa Prasejarah
Teknik Pembuatan Alat Batu pada Masa PrasejarahTeknik Pembuatan Alat Batu pada Masa Prasejarah
Teknik Pembuatan Alat Batu pada Masa Prasejarah
Betsy Edith Christie
 
Sistem tanam paksa
Sistem tanam paksaSistem tanam paksa
Sistem tanam paksa
Sindhu Rizky
 

En vedette (20)

Zaman megalithikum
Zaman megalithikum Zaman megalithikum
Zaman megalithikum
 
ZAMAN PRAAKSARA MEGHALITHIKUM SEJARAH KELAS X
ZAMAN PRAAKSARA MEGHALITHIKUM SEJARAH KELAS XZAMAN PRAAKSARA MEGHALITHIKUM SEJARAH KELAS X
ZAMAN PRAAKSARA MEGHALITHIKUM SEJARAH KELAS X
 
ZAMAN PRAAKSARA MESOLITHIKUM SEJARAH KELAS X
ZAMAN PRAAKSARA MESOLITHIKUM SEJARAH KELAS XZAMAN PRAAKSARA MESOLITHIKUM SEJARAH KELAS X
ZAMAN PRAAKSARA MESOLITHIKUM SEJARAH KELAS X
 
zaman Mesolithikum (Zaman Batu Tengah)
 zaman Mesolithikum (Zaman Batu Tengah) zaman Mesolithikum (Zaman Batu Tengah)
zaman Mesolithikum (Zaman Batu Tengah)
 
Sejarah - Zaman Mesolithikum (Zaman Batu Tengah)
Sejarah - Zaman Mesolithikum (Zaman Batu Tengah)Sejarah - Zaman Mesolithikum (Zaman Batu Tengah)
Sejarah - Zaman Mesolithikum (Zaman Batu Tengah)
 
08 agama dan kebudayaan islam
08 agama dan kebudayaan islam08 agama dan kebudayaan islam
08 agama dan kebudayaan islam
 
Praaksara
PraaksaraPraaksara
Praaksara
 
Teknik Pembuatan Alat Batu pada Masa Prasejarah
Teknik Pembuatan Alat Batu pada Masa PrasejarahTeknik Pembuatan Alat Batu pada Masa Prasejarah
Teknik Pembuatan Alat Batu pada Masa Prasejarah
 
Kehidupan masa pra aksara
Kehidupan masa pra aksaraKehidupan masa pra aksara
Kehidupan masa pra aksara
 
Zaman Neolithikum
Zaman NeolithikumZaman Neolithikum
Zaman Neolithikum
 
ASEAN PBB GNB
ASEAN PBB GNBASEAN PBB GNB
ASEAN PBB GNB
 
Zaman Mesolithikum
Zaman MesolithikumZaman Mesolithikum
Zaman Mesolithikum
 
Perkembangan teknologi Praaksara
Perkembangan teknologi PraaksaraPerkembangan teknologi Praaksara
Perkembangan teknologi Praaksara
 
Hasil kebudayaan masyarakat indonesia pada masa praaksara smp 1
Hasil kebudayaan masyarakat indonesia pada masa praaksara smp 1Hasil kebudayaan masyarakat indonesia pada masa praaksara smp 1
Hasil kebudayaan masyarakat indonesia pada masa praaksara smp 1
 
Sejarah Manusia Purba
Sejarah Manusia PurbaSejarah Manusia Purba
Sejarah Manusia Purba
 
Perkembangan Teknologi Pada Zaman Praaksara di Indonesia
Perkembangan Teknologi Pada Zaman Praaksara di IndonesiaPerkembangan Teknologi Pada Zaman Praaksara di Indonesia
Perkembangan Teknologi Pada Zaman Praaksara di Indonesia
 
Sistem tanam paksa
Sistem tanam paksaSistem tanam paksa
Sistem tanam paksa
 
ZAMAN PRAAKSARA NEOLITHIKUM SEJARAH KELAS X
ZAMAN PRAAKSARA NEOLITHIKUM SEJARAH KELAS XZAMAN PRAAKSARA NEOLITHIKUM SEJARAH KELAS X
ZAMAN PRAAKSARA NEOLITHIKUM SEJARAH KELAS X
 
Jenis Usaha dan Kegiatan Ekonomi
Jenis Usaha dan Kegiatan EkonomiJenis Usaha dan Kegiatan Ekonomi
Jenis Usaha dan Kegiatan Ekonomi
 
Kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat praaksara
Kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat praaksaraKehidupan sosial dan ekonomi masyarakat praaksara
Kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat praaksara
 

Similaire à Zaman megalitikum

Kehidupan awal-masyarakat-indonesia
Kehidupan awal-masyarakat-indonesiaKehidupan awal-masyarakat-indonesia
Kehidupan awal-masyarakat-indonesia
Murdani
 
kehidupan pra aksara di indonesia
kehidupan pra aksara di indonesiakehidupan pra aksara di indonesia
kehidupan pra aksara di indonesia
abd_
 
Kehidupan awal-masyarakat-indonesia
Kehidupan awal-masyarakat-indonesiaKehidupan awal-masyarakat-indonesia
Kehidupan awal-masyarakat-indonesia
Rahman Klu
 
Periodisasi kehidupan awal manusia di indonesia
Periodisasi kehidupan awal manusia di indonesiaPeriodisasi kehidupan awal manusia di indonesia
Periodisasi kehidupan awal manusia di indonesia
Mentari Arsharanti
 
BAHAN-TAYANG-SEJARAH-INDONESIA-KELAS-X-KD-3.4-dan-4.4 (1).pptx
BAHAN-TAYANG-SEJARAH-INDONESIA-KELAS-X-KD-3.4-dan-4.4 (1).pptxBAHAN-TAYANG-SEJARAH-INDONESIA-KELAS-X-KD-3.4-dan-4.4 (1).pptx
BAHAN-TAYANG-SEJARAH-INDONESIA-KELAS-X-KD-3.4-dan-4.4 (1).pptx
MeliaKhasanah1
 
kebudayaan megalitik
 kebudayaan megalitik kebudayaan megalitik
kebudayaan megalitik
Atika Nasima
 
HASIL BUDAYA MASA PRAAKSARA
HASIL BUDAYA MASA PRAAKSARAHASIL BUDAYA MASA PRAAKSARA
HASIL BUDAYA MASA PRAAKSARA
Rayhan Ilham
 

Similaire à Zaman megalitikum (20)

Zaman Prasejarah untuk SMA kelas X | Zainul Akmal
Zaman Prasejarah untuk SMA kelas X | Zainul AkmalZaman Prasejarah untuk SMA kelas X | Zainul Akmal
Zaman Prasejarah untuk SMA kelas X | Zainul Akmal
 
Kehidupan awal-masyarakat-indonesia
Kehidupan awal-masyarakat-indonesiaKehidupan awal-masyarakat-indonesia
Kehidupan awal-masyarakat-indonesia
 
kehidupan_awal_di_indonesia.ppt
kehidupan_awal_di_indonesia.pptkehidupan_awal_di_indonesia.ppt
kehidupan_awal_di_indonesia.ppt
 
Jaman batu
Jaman batuJaman batu
Jaman batu
 
kehidupan pra aksara di indonesia
kehidupan pra aksara di indonesiakehidupan pra aksara di indonesia
kehidupan pra aksara di indonesia
 
Kehidupan awal-masyarakat-indonesia
Kehidupan awal-masyarakat-indonesiaKehidupan awal-masyarakat-indonesia
Kehidupan awal-masyarakat-indonesia
 
Hasil budaya masyarakat praaksara di indonesia
Hasil budaya masyarakat praaksara di indonesiaHasil budaya masyarakat praaksara di indonesia
Hasil budaya masyarakat praaksara di indonesia
 
Praaksara yey.pptx
Praaksara yey.pptxPraaksara yey.pptx
Praaksara yey.pptx
 
Periodisasi kehidupan awal manusia di indonesia
Periodisasi kehidupan awal manusia di indonesiaPeriodisasi kehidupan awal manusia di indonesia
Periodisasi kehidupan awal manusia di indonesia
 
BAHAN-TAYANG-SEJARAH-INDONESIA-KELAS-X-KD-3.4-dan-4.4 (1).pptx
BAHAN-TAYANG-SEJARAH-INDONESIA-KELAS-X-KD-3.4-dan-4.4 (1).pptxBAHAN-TAYANG-SEJARAH-INDONESIA-KELAS-X-KD-3.4-dan-4.4 (1).pptx
BAHAN-TAYANG-SEJARAH-INDONESIA-KELAS-X-KD-3.4-dan-4.4 (1).pptx
 
Pembabakan masa pra aksara
Pembabakan masa pra aksaraPembabakan masa pra aksara
Pembabakan masa pra aksara
 
kebudayaan megalitik
 kebudayaan megalitik kebudayaan megalitik
kebudayaan megalitik
 
kebudayaan megalitik
 kebudayaan megalitik kebudayaan megalitik
kebudayaan megalitik
 
Hasil budaya masyarakat praaksara di indonesia
Hasil budaya masyarakat praaksara di indonesiaHasil budaya masyarakat praaksara di indonesia
Hasil budaya masyarakat praaksara di indonesia
 
Kebudayaan Pada Masa Prasejarah Indonesia
Kebudayaan Pada Masa Prasejarah IndonesiaKebudayaan Pada Masa Prasejarah Indonesia
Kebudayaan Pada Masa Prasejarah Indonesia
 
HASIL BUDAYA PADA MASA PRA AKSARA
HASIL BUDAYA PADA MASA PRA AKSARAHASIL BUDAYA PADA MASA PRA AKSARA
HASIL BUDAYA PADA MASA PRA AKSARA
 
Sejarah
SejarahSejarah
Sejarah
 
HASIL BUDAYA MASA PRAAKSARA
HASIL BUDAYA MASA PRAAKSARAHASIL BUDAYA MASA PRAAKSARA
HASIL BUDAYA MASA PRAAKSARA
 
HASIL BUDAYA PADA MASA PRA-AKSARA
HASIL BUDAYA PADA MASA PRA-AKSARAHASIL BUDAYA PADA MASA PRA-AKSARA
HASIL BUDAYA PADA MASA PRA-AKSARA
 
Zaman batu
Zaman batuZaman batu
Zaman batu
 

Dernier

Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
pipinafindraputri1
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
nabilafarahdiba95
 

Dernier (20)

PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxTEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 

Zaman megalitikum

  • 2. Agung prastiyo (01) Eka septiana (10) Fajar sariyanto (14) Fuji dwi astuti (15) Galih suganda (16) Hafni kharismawati (17) Herman seto A (20) Munandar (27) Sitie khotijah (34) Wahyu nugroho (37)
  • 4.  Menganalisis kehidupan awal masyarakat Indonesia  Mengidentifikasi peradaban awal masyarakat di dunia yang berpengaruh terhadap peradaban Indonesia  Menganalisis asal usul dan persebaran manusia di kepulauan Indonesia
  • 5.  Mengidentifikasi kebudayaan masyarakat pra- aksara di Indonesia  Memahami kehidupan sosial ekonomi masyarakat pra-aksara di Indonesia  Mengidentifikasi perkembangan teknologi masyarakat awal di Indonesia  Menjelaskan perkembangan teknologi masyarakat awal di Indonesia
  • 6. Megalitikum berasal dari kata mega yang berarti besar, dan lithos yang berarti batu. Zaman Megalitikum biasa disebut dengan zaman batu besar,karena pada zaman ini manusia sudah dapat membuat dan meningkatkan kebudayaan yang terbuat dari batu-batu besar. kebudayaan ini berkembang dari zaman Neolitikum sampai zaman Perunggu. Pada zaman ini manusia sudah mengenal kepercayaan. Walaupun kepercayaan mereka masih dalam tingkat awal, yaitu kepercayaan terhadap roh nenek moyang, Kepercayaan ini muncul karena pengetahuan manusia sudah mulai meningkat.
  • 7. MANUSIA PENDUKUNG Di sebut kebudayaan batu besar karena pada umumnya menghasilkankebudayaan dalam bentuk monument yang terbuat dari batu berukuranbesar. Kebudayaan ini muncul pada akhir jaman neolhitikum , tetapiperkembangannya justru terjadi pada jaman perunggu Jadi, mungkin saja : 1.suku dayak golongan ras proto melayu 2. bangsadeuteuro melayu (melayu muda) yang migrasi ke Indonesia sambilmembawa kebudayaan dongson. Keturunannya adalah jawa, bali, bugis,madur, dll. Bahkan ditemukan beberapa bukti bahwa telah terjadipembaruan antara melayu monggoloide (proto melayu dengan deuteuromelayu) dan papua melaneside.
  • 9. PERIODISASI ZAMAN MEGALITIKUM Menurut Von Heine Geldern, kebudayaan Megalithikum menyebar ke Indonesia melalui 2 gelombang yaitu : 1. Megalith Tua menyebar ke Indonesia pada zaman Neolithikum (2500- 1500 SM) dibawa oleh pendukung Kebudayaan Kapak Persegi (Proto Melayu). Contoh bangunan Megalithikum adalah menhir, punden berundak-undak, Arca-arca Statis. 2. Megalith Muda menyebar ke Indonesia pada zaman perunggu (1000- 100 SM) dibawa oleh pendukung Kebudayaan Dongson (Deutro Melayu). Contoh bangunan megalithnya adalah peti kubur batu, dolmen, waruga Sarkofagus dan arca-arca dinamis. Apa yang dinyatakan dalam uraian di atas, dibuktikan dengan adanya penemuan bangunan batu besar seperti kuburan batu pada zaman prasejarah, banyak ditemukan manik-manik, alat-alat perunggu dan besi. Hasil kebudayaan megalithikum biasanya tidak dikerjakan secara halus, tetapi hanya diratakan secara kasar dan terutama hanya untuk mendapatkan bentuk yang diperlukan.
  • 10. Peninggalan kebudayaan megalithikum ternyata masih dapat Anda lihat sampai sekarang, karena pada beberapa suku-suku bangsa di Indonesia masih memanfaatkan kebudayaan megalithikum tersebut. Contohnya seperti suku Nias. Adapun beberapa hasil-hasil kebudayaan pada zaman megalitikum adalah sebagai berikut: menhir : tugu batu digunakan untuk menghormati roh nenek moyang Punden berundak : terbuat dari batu untuk meletakan sesaji dolmen : meja batu yang digunakan untuk meletakan sesaji waruga : kubur batu yang berbentuk kubus kubur batu : tempat menyimpan mayat Sarkofagus : kubur batu yang berbentuk lesung KEBUDAYAAN MEGALITIKUM
  • 11. ARCA BATU Tidak seberapa jauh dari batas kabupaten, memasuki kota Lahat, di Kecamatan Merapi Barat, terdapat suatu arca peninggalan megalitik, beserta dolmen dan menhir. Tinggalan megalitik ini berada di pelataran SMPN 2 Merapi Barat. Arca tersebut dikenal sebagai Batu Putri atau secara resmi seperti tertulis di plank: Arca Manusia Tanjungtelang. Arah hadap arca yang berbahan batupasir volkanik ini berada dalam satu garis lurus dengan diagonal dolmen dalam arah barat daya. Dolmen yang juga terbuat dari lapisan batupasir berwarna kuning keputih-putihan, berbentuk seperti meja berukuran 1,5 x 1,5 m. Dolmen ini tergeletak berjarak 20 m dari tempat arca berdiri. Agak terpisah jauh, sebuah menhir dari batu andesit dengan tinggi 80 cm berdiri tegak di halaman depan SMP itu. Kompleks peninggalan megalitik ini berada di sebelah utara dari sebuah sungai yang menjadi sungai utama di Lahat, yaitu Aek Lematang. Sungai ini di dataran Lahat mulai menunjukkan pola aliran berkelok-kelok atau bermeander, dengan teras-teras sungai di bantaran kanan dan kirinya. Ada dugaan, teras sungai ini – sebagaimana teras-teras sungai besar di peradaban-peradaban kuno – merupakan tempat yang paling layak menjadi lantai kehidupan masyarakat purbakala. Di Kabupaten Lahat, tinggalan arca megalitik yang tersebar sangat luas, cenderungan berada di sekitar Aek Lematang, walapun beberapa di antaranya terpisah sangat jauh di perbukitan yang mungkin mempunyai makna
  • 12. DOLMEN Dolmen adalah meja batu tempat meletakkan sesaji yang dipersembahkan kepada roh nenek moyang. Di bawah dolmen biasanya sering ditemukan kubur batu. Dolmen yang merupakan tempat pemujaan misalnya ditemukan di Telagamukmin, Sumberjaya, Lampung Barat. Dolmen yang mempunyai panjang 325 cm, lebar 145 cm, tinggi 115 cm ini disangga oleh beberapa batu besar dan kecil. Hasil penggalian tidak menunjukkan adanya sisa-sisa penguburan. Benda- benda yang ditemukan di antaranya adalah manik- manik dan gerabah.
  • 13. KUBUR BATU • Kubur Batu/Peti Mati yang terbuat dari batu besar yang masing-masing papan batunya lepas satu sama lain. fungsi dari kubur batu adalah sebagai tempat menyimpan mayat yang disertai bekal kuburnya.
  • 14. MENHIR • Menhir adalah batu tunggal (monolith) yang berasal dari periode Neolitikum (6000/4000 SM-2000 SM) yang berdiri tegak di atas tanah. Istilah menhir diambil dari bahasa Keltik dari kata men (batu) dan hir (panjang). Menhir biasanya didirikan secara tunggal atau berkelompok sejajar di atas tanah. Diperkirakan benda prasejarah ini didirikan oleh manusia prasejarah untuk melambangkan phallus, yakni simbol kesuburan untuk bumi. Menhir adalah batu yang serupa dengan dolmen dan cromlech, merupakan batuan dari periode Neolitikum yang umum ditemukan di Perancis, Inggris, Irlandia, Spanyol dan Italia. Batu-batu ini dinamakan juga megalith (batu besar) dikarenakan ukurannya. Mega dalam bahasa Yunani artinya besar dan lith berarti batu. Para arkeolog mempercayai bahwa situs ini digunakan untuk tujuan religius dan memiliki makna simbolis sebagai sarana penyembahan arwah nenek moyang.
  • 15. PUNDEN • Punden berundak merupakan contoh struktur tertua buatan manusia yang tersisa di Indonesia, beberapa dari struktur tersebut beranggal lebih dari 2000 tahun yang lalu. Punden berundak bukan merupakan “bangunan” tetapi merupakan pengubahan bentang- lahan atau undak-undakan yang memotong lereng bukit, seperti tangga raksasa. Bahan utamanya tanah, bahan pembantunya batu;menghadap ke anak tangga tegak, lorong melapisi jalan setapak, tangga, dan monolit tegak. fungsi dari punden berundak itu sendiri adalah sebagai tempat pemujaan terhadap roh nenek moyang yang telah meninggal.
  • 16. SARKOFAGUS Sarkofagus atau keranda yang terbuat dari batu. Bentuknya menyerupai lesung dari batu utuh yang diberi tutup Daerah tempat ditemukannya sarkofagus adalah Bali. Menurut masyarakat Bali Sarkofagus memiliki kekuatan magis/gaib. Berdasarkan pendapat para ahli bahwa sarkofagus dikenal masyarakat Bali sejak zaman logam. Fungsinya sebagai tempat menyimpan mayat yang disertai bekal kuburnya. Menurut Von Heine Geldern, kubur batu termasuk kebudayaan megalitikum gelombang kedua atau disebut juga Megalit Muda yang menyebar ke Indonesia pada zaman perunggu (1.000-100 SM) dibawa oleh pendukung Kebudayaan Dongson (Deutro Melayu). Contoh bangunan megalit gelombang ini adalah peti kubur batu, dolmen, waruga sarkofagus, dan arca-arca dinamis.
  • 17. WARUGA • Waruga adalah kubur atau makam leluhur orang Minahasa yang terbuat dari batu dan terdiri dari dua bagian. Bagian atas berbentuk segitiga seperti bubungan rumah dan bagian bawah berbentuk kotak yang bagian tengahnya ada ruang.
  • 18. BEBERAPA SITUS BUDAYA LAIN TINGGALAN DARI ZAMAN MEGALITIKUM PASEMAHSITUS GUNUNG PADANG BOROBUDUR CANDI SUKUH
  • 19. KEHIDUPAN SOSIAL PADA ZAMAN MEGALITIKUM Pada zaman ini manusia melakukan banyak kegiatan yang menyangkut kehidupannya. Mereka sudah mepunyai aktifitas seperti berbueu dan mengumpulkan makanan, bercocok tanam. Ciri-cirinya adalah: - Manusia sudah dapat membuat dan meninggalkan kebudayaan yang terbuat dari batu-batu besar - Berkembang dari zaman neolitikum sampai zaman perunggu - Manusia sudah mengenal kepercayaan utamnya animism
  • 20. BUDAYA MEGALITIKUM DI INDONESIA Di Indonesia, beberapa etnik masih memiliki unsur-unsur megalitik yang dipertahankan hingga sekarang. 1.Pasemah Pasemah merupakan wilayah dari Propinsi Sumatera Selatan, berada di kaki Gunung Dempo. Tinggalan- tinggalan megalitik di wilayah ini tersebar sebanyak 19 situs, berdasarkan penelitian yang di lakukan oleh Budi Wiyana (1996), dari Balai Arkeologi Palembang. Tinggalan megalitik Pasemah muncul dalam bentuk yang begitu unik, patung-patung dipahat dengan begitu dinamis dan monumental, yang mencirikan kebebasan sang seniman dalam memahat sehingga tinggalan [megalitik pasemah], disebut oleh ahli arkeologi sebagai Budaya Megalitik Pasemah. 2.Nias Rangkaian kegiatan mendirikan batu besar (dolmen) untuk memperingati kematian seorang penting di Nias (awal abad ke-20). Etnik Nias masih menerapkan beberapa elemen megalitik dalam kehidupannya. Lompat batu dan kubur batu masih memperlihatkan elemen-elemen megalitik. Demikian pula ditemukan batu besar sebagai tempat untuk memecahkan perselisihan. 3.Sumba Etnik Sumba di Nusa Tenggara Timur juga masih kental menerapkan beberapa elemen megalitik dalam kegiatan sehari-hari. Kubur batu masih ditemukan di sejumlah perkampungan. Meja batu juga dipakai sebagai tempat pertemuan adat.