SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  2
Télécharger pour lire hors ligne
Tokoh Literasi 2012: Kamu!
Dasar Filosofis TBM Award 2012
Ketika mendengar kata sejarah sering kali yang lekat di benak
kita adalah peristiwa besar, perang, darah, orang-orang besar,
sehingga hampir-hampir kita yang bukan orang besar ini, tidak
memiliki harapan untuk membuat sejarah. Tapi itu dulu, kini tiap
diri bisa membuat sejarahnya sendiri. Bisa membuat perubahan
di lingkungannya masing-masing. Dan salah satu ikhtiar untuk
melakukan perubahan itu adalah dengan membaca buku, dan
memberikan kesempatan kepada orang lain untuk membaca
buku. Apa pasal?

Membaca adalah fitrah asasi setiap anak manusia. Kita semua
lahir dibekali oleh yang namanya rasa ingin tahu atau curiosita.
sebuah dorongan instingtif alamiah pemberian Tuhan yang
harus dipenuhi. Sebagaimana makan untuk memenuhi rasa
lapar, maka membaca adalah upaya untuk memberi makan
kepada otak kita agar tidak kelaparan.

Membaca untuk memenangi masa depan. Para imajinator dan
pencerah masa depan lahir terus menerus di pelbagai penjuru.
Orang-orang besar, agamawan, pemikir, filosof, kaum cerdik
pandai, penemu, kemajuan ilmu pengetahuan lahir terus
menerus. Kenapa demikian? Tak lain adalah karena telah
tumbuh kebiasaan membaca yang tinggi yang berakibat kepada
tumbuhnya budaya menulis, meneliti, dan mencintai ilmu
pengetahuan.

Membaca bisa merangsang lahirnya hirarki imajinasi. Membaca
bisa merangsang tumbuhnya para pencerah masa depan.
Membaca bisa menghantar orang atau masyarakat memenangi
masa depan. Maka mendirikan dan mengelola Taman Bacaan
Masyarakat, menyediakan beragam bacaan inspiratif kepada
masyarakat merupakan tindakan mulia. Ia tidak saja pilihan
hidup yang bersifat ideologis, tapi juga politis. Soft politic. Ini
merupakan siasat perubahan sosial melalui jalan kebudayaan.
Dasar Filosofis TBM Award

Contenu connexe

Plus de Forum Taman Bacaan Masyarakat (7)

Dunia Menulis dan Menulis Dunia: Membangun Budaya Literasi
Dunia Menulis dan Menulis Dunia:  Membangun Budaya LiterasiDunia Menulis dan Menulis Dunia:  Membangun Budaya Literasi
Dunia Menulis dan Menulis Dunia: Membangun Budaya Literasi
 
TBM dan Pancasila sebagai Rumah Kita
TBM dan Pancasila sebagai Rumah KitaTBM dan Pancasila sebagai Rumah Kita
TBM dan Pancasila sebagai Rumah Kita
 
Refleksi Gerakan Literasi
Refleksi Gerakan LiterasiRefleksi Gerakan Literasi
Refleksi Gerakan Literasi
 
Trik Menaikkan Indeks Prestasi Kumulatif
Trik Menaikkan Indeks Prestasi KumulatifTrik Menaikkan Indeks Prestasi Kumulatif
Trik Menaikkan Indeks Prestasi Kumulatif
 
Kiat Menulis Artikel
Kiat Menulis ArtikelKiat Menulis Artikel
Kiat Menulis Artikel
 
Menulis di Blog dan Social Media
Menulis di Blog dan Social MediaMenulis di Blog dan Social Media
Menulis di Blog dan Social Media
 
Meretas Literasi Menyemai Karakter
Meretas Literasi Menyemai KarakterMeretas Literasi Menyemai Karakter
Meretas Literasi Menyemai Karakter
 

Dasar Filosofis TBM Award

  • 1. Tokoh Literasi 2012: Kamu! Dasar Filosofis TBM Award 2012 Ketika mendengar kata sejarah sering kali yang lekat di benak kita adalah peristiwa besar, perang, darah, orang-orang besar, sehingga hampir-hampir kita yang bukan orang besar ini, tidak memiliki harapan untuk membuat sejarah. Tapi itu dulu, kini tiap diri bisa membuat sejarahnya sendiri. Bisa membuat perubahan di lingkungannya masing-masing. Dan salah satu ikhtiar untuk melakukan perubahan itu adalah dengan membaca buku, dan memberikan kesempatan kepada orang lain untuk membaca buku. Apa pasal? Membaca adalah fitrah asasi setiap anak manusia. Kita semua lahir dibekali oleh yang namanya rasa ingin tahu atau curiosita. sebuah dorongan instingtif alamiah pemberian Tuhan yang harus dipenuhi. Sebagaimana makan untuk memenuhi rasa lapar, maka membaca adalah upaya untuk memberi makan kepada otak kita agar tidak kelaparan. Membaca untuk memenangi masa depan. Para imajinator dan pencerah masa depan lahir terus menerus di pelbagai penjuru. Orang-orang besar, agamawan, pemikir, filosof, kaum cerdik pandai, penemu, kemajuan ilmu pengetahuan lahir terus menerus. Kenapa demikian? Tak lain adalah karena telah tumbuh kebiasaan membaca yang tinggi yang berakibat kepada tumbuhnya budaya menulis, meneliti, dan mencintai ilmu pengetahuan. Membaca bisa merangsang lahirnya hirarki imajinasi. Membaca bisa merangsang tumbuhnya para pencerah masa depan. Membaca bisa menghantar orang atau masyarakat memenangi masa depan. Maka mendirikan dan mengelola Taman Bacaan Masyarakat, menyediakan beragam bacaan inspiratif kepada masyarakat merupakan tindakan mulia. Ia tidak saja pilihan hidup yang bersifat ideologis, tapi juga politis. Soft politic. Ini merupakan siasat perubahan sosial melalui jalan kebudayaan.