SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  6
Télécharger pour lire hors ligne
KOMPARASI PENGGUNAAN MEDIA BUKU PELAJARAN
        DAN MODUL DALAM PENCAPAIAN TUJUAN
      PEMPELAJARAN SECARA EFEKTIF DAN EFISIEN


                                   Agus Kris Triyanto

                                         69090059


                                            Abstrak

       Media pembelajaran saat ini telah mejadi hal yang sangat diperlukan dalam rangka
       pencapaian tujuan pembelajaran secara efektif dan efiseien. Sekurang-kurangnya ada
       empat fungsi media pembelajaran ini, keempat fungsi tersebut adalah : pertama fungsi
       sebagai sumber belajar, kedua fungsi semantik, ketiga fungsi manipulatif dan keempat
       fungsi sosio-kultural. Media dalam proses pembelajaran dapat dikelompakkan menjadi
       empat kelompok besar, yakni media audio, media visual, media audio visual dan
       multimedia. Dari dua media pembelajaran yang dibandingkan, yaitu buku pelaran biasa
       dengan modul, dapat disumpulkan bahwa penggunaan modul lebih efektif dan efisien
       dalam mendukung pancapaian tujuan pembelajaran, antara lain disebahkan karena
       penyusunan modul mempertimbangkan karakteristik dan kebutuhan peserta didik.



Pendahuluan

         Telah sejak lama berbagai penelitian dilakukan untuk mengetahui sampai sejauh mana
penggunaan media pembelajaran dapat miningkatkan pencapaian hasil pembelajaran secara
efektif dan efisein. Penelitian ini diawali dengan evaliasi media untuk melihat apakah suatu
media dapat dipergunakan untuk pembelajaran. Penelitian ini baiasnya berasumsi bahwa
media stimulus dapat mengubah perilaku peserta didik. Akan tetapi hasil itu dianggap kurang
dapat diandalkan karena hasilnya menunjukkan untuk pembelajaran.

       Oleh karena itu penelitian selanjutnya lebih diarahkan pada perbandingan media untuk
pembelajaran. Penelitian ini bertujan untuk mengetahui apakah sutu media lebih baik dari
media lainya, dalam tulisan ini akan di sajiakan perbandingan antara buku pelajaran biasa
dengan modul.
Mengapa Media Pembelajaran Diperlukan ?

       Pernahkah guru menghadiapi kesulitan dalam menjelaskan suatu materi pelajaran
kepada muridnya? Misalnya : guru ingin menjelaskan tentang seekor binatang padang pasir
yang disebut unta kepada murid SD kelas awal. Contoh lain guru ingin menjelaskan tentang
kereta api kepada murid yang tinggal di daerah yang tidak ada kereta api, guru akan
menjelaskan tentang bahaya narkoba dan zat adiktif. Paparan berikut ini adalah beberapa cara
yang mungkin dapat dilakukan oleh guru.

         Cara pertama, guru akan bercerita tentang unta, kereta api atau narkoba dan zat adiktif.
Seorang guru dapat berceritamungkin karena menbaca buku, cerita orang lain atau pernah
melihat objek-objek itu. Apabila murid-murid sekolah itu sama sekali belum tahu, belum pernah
melihat secara langsung atau bahkan belum pernah melihat gambar objek-objek itu, maka
betapa sulitnya guru menjelaskan hanya dengan kata-kata tentang objek tersebut. Kalau guru
itu seorang yang ahli bercerita, tentu cerita itu akan menarik bagi murid-muridnya. Namun tidak
semua orang diberikan karunia kepandaian bercerita. Penjelasana dengan kata-kata mungkin
akan menhabiskan waktu yang lama. Pemahaman murid berbeda sesuai dengan pengetahuan
mereka sebelumnya, bahkan mungkin akan menimbulkan kesalahan persepsi.

         Cara kedua, guru membawa murid sudi wisata melihat objek-objek itu. Guru membawa
murid ke satsiun kereta, ke RSKO, atau menugasi muridnya melakukan pengamatan dan
wawancara. Cara ini lebih efektif dari pada cara sebelumnya. Namun masalahnya berapa biaya
yang harus ditanggung, berapa lama waktu yang diperlukan. Cara ini efektif namun tidak
efisien. Tidak mungkin semua murid daoat melakukannya karena berbagai keterbatasan yang
ada, misalnya keterbatasan tempat, waktu dan biaya.

        Cara ketiga, guru membawa gambar, lukisan, foto,film tentang objek-objek tersebut.
Cara ini akan sangat membantu guru dalam memberikan penjelsan kepada para murid. Selain
meghemat kata-kata, menghemat waktu, penjelasan guru juga menjadi lebih mudah dimengerti,
menghemat      waktu,    menarik,  membangkitkan    motivasi     belajar,   menghilangkan
kesalahpemahaman, serta informasi yang disampaikan menjadi lebih konsisten.

        Ketiga cara yang telah dipaparkan di atas, cara ketiga adalah cara yang paling tepat
dan bijaksana dilakukan oleh guru. Media belajar itu diperlukan oleh guru agar pembelajaran
dapat berjalan secara efektif dan efisien.

Fungsi Media Pembelajaran

        Pada dasarnya fungsi utama media pembelajaran adalah sebagai sumber belajar.
Fungsi-fungsi yang lain merupakan hasil pertimbangan pada kajian-kajian tentang ciri-ciri umum
yang dimilikinya, bahasa yang dipakai dalam penyampaian pesandan dampak yang
ditimbulkannya.

1. Fungsi media Pembelajaran sebagai Sumber Belajar
   Mudhoffir dalam bukunya yang berjudul Prinsip-Prinsip Pengelolaan Pusat Sumber belajar
   (1992:1-2) menyebutkan bahwa sumber belajar pada hakikatnya merupakan komponen
   sistem instruksional yang meliputi pesan, orang, bahan, alat, tehnik dan lingkungan yang
   mana hal itu dapat mempengaruhi hasil belajar siswa. Dengan demikian sumber balajar
   dapat dipahami sebagai segala macam sumber yang ada diluar diri peserta didik dan
   memungkinkan serta memudahkan terjadinya proses belajar.
   Pemahaman di atas sejalan dengan pernyataan Edger Dale ( Ahmad Rohani, 1997:102)
   bahwa sumber belajar adalah pengalaman-pengalaman yang pada dasarnya sangat luas,
   yaitu seluas kehidupan yang mencakup segala yang dapat dialami, yang dapat
   menimbulkan peristiwa belajar.
2. Fungsi Semantik
   Yakni kemampuan media dalam menambah perbendaharaan kata yang makna atau
   maksudnya benar-benar dipahami oleh siswa.
Bila kata tersebut merujuk pada peristiwa, sifat sesuatu, tindakan, hubungan konsep dan
   lain-lainya, misalnya kata iman, etika atau tanggung jawab, maka masalah komunikasi akan
   menjadi tambah rumit apabila komunikasinya hanya menggunakan bahasa verbal. Namun,
   bagi guru yang kreatif dan mampu mendayahunakan media pembelajaran secara tepat hal
   itu dapat dengan mudah diatasi, yakni dengan memberikan penjelasanmelalui bahasa
   dramatisasi, simulasi, cerita, cerita bergambar, dan lain-lain
3. Fungsi Manipulatif
   Fungsi manipulatif ini didasrkan pada ciri-ciri (karakteristik) umum yang dimilikinya.
   Berdasarkan karakteristik umum ini mediamemiliki dua kemampuan, yakni kemampuan
   mengatasi batas-batas ruang dan batas-batas waktu serta mengatasi keterbatasan inderawi
   manusia.
   Kemampuan media pembelajaran dalam mengatasi batas-batas waktu dan ruang, yaitu :
   a. Kemampuan media menhadirkan objek atau pristiwa yang sulit dihadirkan dalam bentuk
        aslinya, seperti peristiwa bencana alam.
   b. Kemampuan media menjadikan objek atau peristiwa yang menyita waktu sangat
        panjang menjadi singkat, seperti peristiwa metamorfosis.
   c. Kemampuan media menghadirkan kembali objek atau peristiwa yang telah berlalu
        terutama pada pelajaran sejarah dan agama, misalnya: invasi bangsa mongol ke
        Bagdad. Peristiwa-peristiwa sejarah itu dapat dituangkan dalam film, dongeng, atau
        cerita bergambar.
   Kemampuan media pembelajaran dalam mengatasi keterbatasan inderawi manusia, yaitu :
   a. Membantu murid dalam memahami objek yang sulit diamati karena terlalu kecil, seperti
        melekul, sel, atom, yakni dengan memanfaatkan gambar, film, dan lain-lainya.
   b. Membantu murid dalam memahami objek yang bergerak terlalu cepat atau bahkan
        terlalu lambat, seperti proses metamorfosis. Hal ini dapat memanfaatkan gambar.
   c. Membantu murid dalam memahami objek yang membutuhkan kejelasan suarau, seperti
        bahasa asing dan bernyanyi, yakni dengan memanfaatkan kaset.
   d. Membantu murid dalam memahami objek yang terlalu kompleks, misalnya dengan
        memanfaatkan diagram, peta dan grafik.
4. Fungsi Psikologis
   a. Fungsi Atensi
        Media pembelajaran dapat meningkatkan perhatian murid terhadap bahan ajar, media
        pembelajaran yang tepat guna adalah media pembelajaran yang mampu menarik dan
        memfokuskan perhatian siswa.
   b. Fungsi Afektif
        Yakni menggugah perasaan, emosi, dan tingkat penerimaan atau penolakan murid
        terhadap sesuatu. Media pembelajaranyang tepat guna dapat meningkatkan sambutan
        atau penerimaan siswa terhadap stimulus tertentu.
   c. Fungsi Kognitif
        Siswa yang belajar melalui media pembelajaran nakan memperoleh dan menggunakan
        bentuk-bentuk representasi yang mewakili objek-objek yang dihadapi. Objek-objek itu
        direpresentasikan atau dihadirkan dalam diri seseorang melalui gagasan atau lambang,
        yang dalam psikologi semuanya merupakan sesuatu yang bersifat mental.
   d. Fungsi imajinatif
        Media pembelajaran diharapkan dapat meningkatkan dan mengembangkan imajinasi
        siswa.
   e. Fungsi Motivasi
        Motivasi dalam hal ini dapat diartikan sebagai seni mendorong siswa untuk terdorong
        melakukan kegiatan belajar sehingga tujuan pembelajaran tercapai. Guru dapat
        memotivasi murid dengan cara membangkitkan minat belajar siswa dengancara
        memberikan dan menimbulkan harapan. Salah satu pemberian harapan itu yakni
        dengan cara memudahkan siswa dalam menerima dan memahami isi pelajaran yakni
        dengan pemanfaatan media pembelajaran yang tepat guna.
   f. Fungsi Sosio Kultural
        Fungsi media dilihat dari sosio kultural, yakni mengtasi hambatan sosio kultural antara
        guru dan murid. Perbedaan latar belakan antara guru dan murid seringkali menimbulkan
        masalah dalam penyampaian pesan pembelajaran. Masalah ini dapat diatasi media
        pembelajaran, karena pada pronsipnya media pembelajaran memiliki kemampuan
dalam memberikan rangsangan yang sama, mempersamakan pengalaman dan
       menimbulkan persepsi yang sama pula.

       Media dalam proses pembelajaran dapat dikelompakkan menjadi 4 kelompok besar,
yakni media audio, media visual, media audio visual dan multimedia (Yudhi Munadi,2008:54-
56).

1. Media Audio
   Media audio adalah media yang hanya melibatkan indera pendengaran dan hanya mampu
   memanipulasi kemampuan suara semata. Dilihat dari sifat pesan yang diterimannya media
   audio ini menerima pesan verbal dan non verbal. Yang termasuk jenis media ini antara lain :
   program radio, alat perekam, audio tape, cassete dan compact disk.
2. Media Visual
   Media visual adalah media yang hanya dapat melibatkan indera penglihatan. Termasuk
   dalam media ini adalah media cetak, papan pamer. OHP, LCD dan lain sebagainya.
3. Media Audio Visual
   Media audio visual adalah media yang melibatkan indera pendengaran dan penglihatan
   sekaligus dalan satu proses. Yang termasuk media ini misalnya : film dokumenter, film
   drama, program televisi, dan lain-lain.
4. Multimedia
   Multimedia adalah suatu media yang melibatkan berbagai indera dalam proses
   pembelajaran. Termasuk dalam media ini adalah segala sesuatu yang memberikan
   pengalaman secara langsung, bisa melalui internet dan komputer.



Buku Pelajaran dan modul

       Bila komunikasi nonverbal didefinisikan sebagai komunikasi tanpa kata-kata atau lisan
maka penyederhanaan ini terlalau berlebihan, karena kata yang berbentuk tulisan tetap
dianggan verbal meskipun tidak memiliki unsur suara.

          Bahasa verbal dalam bentuk tulisan ini banyak ditemukan dalam buku dan modul. Di
antara kedua sumber belajar tersebut dapat dibedakan , buku merupakan sumber belajar yang
dibuat untuk kepentingan umum dan biasanya seorang siswa yang membaca bukupelajaran
biasa masih memerlukan bantuan orang lain (guru atau orang tua) untuk menjelaskan secara
detail isi buku tersebut.

        Dilihat dari sifat penyajian pesannya, buku pelajaran biasa cenderung informatof dan
lebih menekankan pada sajian materi ajar dengan cakupan lebih luas dan umum, maka proses
komunikasi yang berlangsung menjadi satu arah dan pembacanya cenderung pasif.

         Sementara modul merupakan bahan belajar yang dapat digunakan oleh siswa untuk
belajar secara mandiri dengan bantuan seminimal mungkin dari orang lain. Dikatakan demikan,
karena modul di buat berdasarkan program pembelajaran yang utuh dan sistematis serta
dirancang untuk sistem pembelajaran mandiri. Di dalam modul mengandung tujuan, bahan dan
kegiatan belajar, serta evaluasi. Oleh karena itu cakupan bahasan dalam modul lebih fous dan
terukur, serta lebih mementingkan aktivitas belajar pembacanya, semua sajiannya disampaikan
melalui bahasa yang komunikatif. Dengan sifat penyajian tersebut maka proses komunikasinya
dua arah bahkan dapat dikatakan bahwa modul dapat menggantikan peran pengajar.

         Sebagai sebuah contoh kasus, dalam materi pejaran biologi tentang ciri- ciri tumbuhan
dikotil dan anakotil. Buku pelajaran biasa akan menyajikan secara panjang lebar tentang
pengertian kata dikotil dan anakolti, ciri-ciri anakotil dan dikotil secara ilmiah serta memberikan
contoh-contoh tumbuhan yang termasuk dalam kelompok anakotil dan dikotil. Kendala yang
sangat mungkin muncul adalah bagi sebagian murid, terutama di perkotaan yang relatif jarang
menjumpai berbagi jenis tumbuhan akan hanya dapat menghafat materi tersebut, tanpa
mempunyai pamahanan yang mendalam. Lain halnya jika guru atau pihak sekolah telah
menyusun suatu medul pembelajaran tentang tumbuhan dikotil dan monokoti. Penyusunan
modul ini tentusaja dengan memperhatikan karektristik, keampuan dan potensi lingkungan.
Dalam modul ini siswa diajak secara langsung mengamati ciri-ciri tumbuhan di sekitar rumah
atau sekitar sekolah, sehingga siswa mempunyai pengalaman dalam materi yang diajarkan dan
pada gilirannya nanti dapat mengambil kesimpilan secara lebih mudah ( karena berdasarkan
data dan fakta selama pengamatan) tentang tumbuhan monokotil dan dikotil.

       Ilustrasi di atas sekirannya dapat menggambarkan betapa sebuah modul yang disusun
dan digunakan secara tepat, dapat secara efektif dan efiseien berhasil menghatarkan murid
untuk mencapai tujuan pembelajaran, yakni menguasai materi tentang tumbuahan monokotil
dan dikotil melalaui sebuah pemahanan yang didapat serta di susun bukan hanya sekedar
berdasarkan paparan teori serta informasi abstrak, namun semuanya didapatkan berdasarkan
pada sebuah fakta data-data empiris yang dipadapat dari lingkungan sekitarnya.

       Untuk mamudahkan dalam membedakan antara buku pelajaran biasa dengan modul,
di bawah ini di sajikan tabel perbandingan antara keduanya :

  No           Buku Pelajaran Biasa                                Modul
  1    Untuk kepentingan umum/ tatap muka        Dirancang untuk sistem pembelajaran
                                                 mandiri
  2    Bukan merupakan bahan ajar yang           Sebuah program pembelajaran yang utuh,
       terprogram                                sitematis dan terprogram
  3    Lebih menekankan sajian meteri ajar       Mengandung tujuan, bahan/kegiatan dan
                                                 eavluasi
  4    Cenderung informatif dan komunikasi       Disajikan secara komunikatif, dua arah
       yang terjadi searah
  5    Menekankan fungsi sajian informasi/       Dapat menggantikan beberapa peran
       materi                                    pengajar
  6    Cakupan materi lebih luas dan umum        Cakupan bahasan terfokus dan terukur
                                                 karena disusun berdasarkan kebutuhan
                                                 riil peserta didik
  7    Pembaca cenderung pasif                   Mementingkan          aktifitas    belajar
                                                 pemakainya
  8    Disusun       untuk     umum,     tanpa   Disusun        dengan      memperhatiakan
       memperhatikan karakterisrik murid         kemampuan dan karekteristik murid
  9    Relatif lebih mahal dari pada modul       Relatif       lebih     murah,     karena
                                                 penyusunannya dapat dilalukan sacara
                                                 sederhana        dengan      memperhatikan
                                                 kemampuan yang ada.
Kesimpulan

Berdasarkan paparan diatas, sacara sederhana dapat kita simpulkan bahwa dalam banyak hal
modul lebih banyak mempunyai keunggulan dalam rangka mendukung peserta didik mecapai
tujuan pembelajaran secara efektif dan efisien.

Namun hal yang perlu di perhatikan dalam penyusunan dan penggunaan modul antara lain :

1. Penyusunan dan pengembangan modul pembelajaran dirancang dan didesain
   berdasarkan karakteristik dan kebutuhan siswa.
2. Sebuah modul pembelajaran biasanya hanya cocok pada lingkup tertentu sehingga tidah
   dapat dipergunakan untuk umum.
3. Perlu adanya kesadaran dan kerelaan pengajar atau tim kurikulum untuk menyusun modul
   pembelajaran yang up to date,oleh karena itu perlu selalu dilakukan evaluasi secara
   terprogram.

Daftar Pustaka

Rohani,Ahmad, Media Instruksional Pendidikan Edukatif, Jakarta: Rineka Cipta, 1997

Muddhoffir, Prinsip-Prinsip Pengelolaan Pusat Sumber Belajar, Bandung: Remaja Rosdakarya,
1992

Munadi, Yudhi, Media Pembelajaran:Sebuah Pendekatan Baru, Jakarta: Gaung Persada Pres,
2008

Contenu connexe

Tendances

Hafsa shabrina 1172020092
Hafsa shabrina 1172020092Hafsa shabrina 1172020092
Hafsa shabrina 1172020092HafsaShabrina
 
Harun makalah kantasia
Harun makalah kantasiaHarun makalah kantasia
Harun makalah kantasiaharun_tarbiyah
 
Makalah Kedudukan Media dalam Pembelajaran
Makalah Kedudukan Media dalam PembelajaranMakalah Kedudukan Media dalam Pembelajaran
Makalah Kedudukan Media dalam PembelajaranWaQhyoe Arryee
 
Modul media pembelajaran
Modul media pembelajaranModul media pembelajaran
Modul media pembelajaranambarlestari
 
Bahan ajar media pembelajaran
Bahan ajar media pembelajaranBahan ajar media pembelajaran
Bahan ajar media pembelajaranMasriqon Masriqon
 
hakikat media pembelajaran
hakikat media pembelajaranhakikat media pembelajaran
hakikat media pembelajaranRomi Dwi Syahri
 
Pendahuluan
PendahuluanPendahuluan
Pendahuluanoncunk
 
UTS Media Pembelajaran Matematika
UTS Media Pembelajaran MatematikaUTS Media Pembelajaran Matematika
UTS Media Pembelajaran MatematikaWebby Rahmawati
 
Media pembelajaran (pgsd)
Media pembelajaran (pgsd)Media pembelajaran (pgsd)
Media pembelajaran (pgsd)Nur Aisyah
 
Power Point Media dan Sumber Belajar
Power Point Media dan Sumber BelajarPower Point Media dan Sumber Belajar
Power Point Media dan Sumber Belajarrina afriani
 
Artikel.docx
Artikel.docxArtikel.docx
Artikel.docxhanzhor10
 
Modul (media pembelajaran)
Modul (media pembelajaran)Modul (media pembelajaran)
Modul (media pembelajaran)NitaAlFatinih
 
Mediapembelajaranlelilestari 111223211219-phpapp02
Mediapembelajaranlelilestari 111223211219-phpapp02Mediapembelajaranlelilestari 111223211219-phpapp02
Mediapembelajaranlelilestari 111223211219-phpapp02Mviw Novita
 
Sumber Media dan Pembelajaran SD Kelompok 2
Sumber Media dan Pembelajaran SD Kelompok 2Sumber Media dan Pembelajaran SD Kelompok 2
Sumber Media dan Pembelajaran SD Kelompok 2Mahasiswa
 
MEDIA PENGAJARAN DALAM P&P
MEDIA PENGAJARAN DALAM P&PMEDIA PENGAJARAN DALAM P&P
MEDIA PENGAJARAN DALAM P&PNurimani Yase
 
Buku ajar media pembelajaran
Buku ajar media pembelajaranBuku ajar media pembelajaran
Buku ajar media pembelajaranbagibagiilmu
 

Tendances (18)

Hafsa shabrina 1172020092
Hafsa shabrina 1172020092Hafsa shabrina 1172020092
Hafsa shabrina 1172020092
 
Harun makalah kantasia
Harun makalah kantasiaHarun makalah kantasia
Harun makalah kantasia
 
Makalah Kedudukan Media dalam Pembelajaran
Makalah Kedudukan Media dalam PembelajaranMakalah Kedudukan Media dalam Pembelajaran
Makalah Kedudukan Media dalam Pembelajaran
 
Modul media pembelajaran
Modul media pembelajaranModul media pembelajaran
Modul media pembelajaran
 
Bahan ajar media pembelajaran
Bahan ajar media pembelajaranBahan ajar media pembelajaran
Bahan ajar media pembelajaran
 
hakikat media pembelajaran
hakikat media pembelajaranhakikat media pembelajaran
hakikat media pembelajaran
 
Pendahuluan
PendahuluanPendahuluan
Pendahuluan
 
UTS Media Pembelajaran Matematika
UTS Media Pembelajaran MatematikaUTS Media Pembelajaran Matematika
UTS Media Pembelajaran Matematika
 
Media pembelajaran (pgsd)
Media pembelajaran (pgsd)Media pembelajaran (pgsd)
Media pembelajaran (pgsd)
 
Power Point Media dan Sumber Belajar
Power Point Media dan Sumber BelajarPower Point Media dan Sumber Belajar
Power Point Media dan Sumber Belajar
 
Assignment hbml 4403 kompetensi
Assignment hbml 4403 kompetensiAssignment hbml 4403 kompetensi
Assignment hbml 4403 kompetensi
 
Artikel.docx
Artikel.docxArtikel.docx
Artikel.docx
 
Modul (media pembelajaran)
Modul (media pembelajaran)Modul (media pembelajaran)
Modul (media pembelajaran)
 
Mediapembelajaranlelilestari 111223211219-phpapp02
Mediapembelajaranlelilestari 111223211219-phpapp02Mediapembelajaranlelilestari 111223211219-phpapp02
Mediapembelajaranlelilestari 111223211219-phpapp02
 
Sumber Media dan Pembelajaran SD Kelompok 2
Sumber Media dan Pembelajaran SD Kelompok 2Sumber Media dan Pembelajaran SD Kelompok 2
Sumber Media dan Pembelajaran SD Kelompok 2
 
MEDIA PENGAJARAN DALAM P&P
MEDIA PENGAJARAN DALAM P&PMEDIA PENGAJARAN DALAM P&P
MEDIA PENGAJARAN DALAM P&P
 
Buku ajar media pembelajaran
Buku ajar media pembelajaranBuku ajar media pembelajaran
Buku ajar media pembelajaran
 
Ppt tr 1
Ppt tr 1Ppt tr 1
Ppt tr 1
 

En vedette

Acknowledge 06 Competentiemanagement In Het Acknowledge Platform Luk Vervenne...
Acknowledge 06 Competentiemanagement In Het Acknowledge Platform Luk Vervenne...Acknowledge 06 Competentiemanagement In Het Acknowledge Platform Luk Vervenne...
Acknowledge 06 Competentiemanagement In Het Acknowledge Platform Luk Vervenne...imec.archive
 
38708257 fotosintesis2
38708257 fotosintesis238708257 fotosintesis2
38708257 fotosintesis2biocarmelianas
 
Introduction
IntroductionIntroduction
Introductionj2346391
 
Why drivers stay with fleets
Why drivers stay with fleetsWhy drivers stay with fleets
Why drivers stay with fleetsRutger Gassner
 
Cost drivers for otr fleets newbrand1[1]
Cost drivers for otr fleets newbrand1[1]Cost drivers for otr fleets newbrand1[1]
Cost drivers for otr fleets newbrand1[1]Rutger Gassner
 
Oasis cloud-law-ics-unofficial
Oasis cloud-law-ics-unofficialOasis cloud-law-ics-unofficial
Oasis cloud-law-ics-unofficialJamie Clark
 
Medición de la transferencia universitaria según los ranking internacionales
Medición de la transferencia universitaria según los ranking internacionalesMedición de la transferencia universitaria según los ranking internacionales
Medición de la transferencia universitaria según los ranking internacionalesIvie
 
Brokerage 2007 performatie evaluatie
Brokerage 2007 performatie evaluatieBrokerage 2007 performatie evaluatie
Brokerage 2007 performatie evaluatieimec.archive
 
Q932+sgo reference fa lec
Q932+sgo reference fa lecQ932+sgo reference fa lec
Q932+sgo reference fa lecAFATous
 
Crsm 7 2009 Jens Gebert Alcatel Lucent
Crsm 7 2009   Jens Gebert Alcatel LucentCrsm 7 2009   Jens Gebert Alcatel Lucent
Crsm 7 2009 Jens Gebert Alcatel Lucentimec.archive
 
I Minds2009 Future Networks Prof Piet Demeester (Ibbt Ibcn U Gent)
I Minds2009 Future Networks  Prof  Piet Demeester (Ibbt Ibcn U Gent)I Minds2009 Future Networks  Prof  Piet Demeester (Ibbt Ibcn U Gent)
I Minds2009 Future Networks Prof Piet Demeester (Ibbt Ibcn U Gent)imec.archive
 
Sg Ppres
Sg PpresSg Ppres
Sg PpresJess6
 
Copy Of Dna Sequencing
Copy Of Dna SequencingCopy Of Dna Sequencing
Copy Of Dna SequencingZahoor Ahmed
 
I Minds2009 Lunch Event Icon I Minds 2009
I Minds2009 Lunch Event Icon I Minds 2009I Minds2009 Lunch Event Icon I Minds 2009
I Minds2009 Lunch Event Icon I Minds 2009imec.archive
 
20090508 Friday Food
20090508 Friday Food 20090508 Friday Food
20090508 Friday Food imec.archive
 
משימה מספר 5 מט"ח - פנינה וסמדר 2003
משימה מספר 5  מט"ח - פנינה וסמדר   2003משימה מספר 5  מט"ח - פנינה וסמדר   2003
משימה מספר 5 מט"ח - פנינה וסמדר 2003smadar
 
Leen Thielemans - M HKA Game for interactive & mobile museum visit
Leen Thielemans - M HKA Game for interactive & mobile museum visitLeen Thielemans - M HKA Game for interactive & mobile museum visit
Leen Thielemans - M HKA Game for interactive & mobile museum visitimec.archive
 

En vedette (20)

Acknowledge 06 Competentiemanagement In Het Acknowledge Platform Luk Vervenne...
Acknowledge 06 Competentiemanagement In Het Acknowledge Platform Luk Vervenne...Acknowledge 06 Competentiemanagement In Het Acknowledge Platform Luk Vervenne...
Acknowledge 06 Competentiemanagement In Het Acknowledge Platform Luk Vervenne...
 
38708257 fotosintesis2
38708257 fotosintesis238708257 fotosintesis2
38708257 fotosintesis2
 
Introduction
IntroductionIntroduction
Introduction
 
Why drivers stay with fleets
Why drivers stay with fleetsWhy drivers stay with fleets
Why drivers stay with fleets
 
Cost drivers for otr fleets newbrand1[1]
Cost drivers for otr fleets newbrand1[1]Cost drivers for otr fleets newbrand1[1]
Cost drivers for otr fleets newbrand1[1]
 
Oasis cloud-law-ics-unofficial
Oasis cloud-law-ics-unofficialOasis cloud-law-ics-unofficial
Oasis cloud-law-ics-unofficial
 
Medición de la transferencia universitaria según los ranking internacionales
Medición de la transferencia universitaria según los ranking internacionalesMedición de la transferencia universitaria según los ranking internacionales
Medición de la transferencia universitaria según los ranking internacionales
 
Brokerage 2007 performatie evaluatie
Brokerage 2007 performatie evaluatieBrokerage 2007 performatie evaluatie
Brokerage 2007 performatie evaluatie
 
Q932+sgo reference fa lec
Q932+sgo reference fa lecQ932+sgo reference fa lec
Q932+sgo reference fa lec
 
Crsm 7 2009 Jens Gebert Alcatel Lucent
Crsm 7 2009   Jens Gebert Alcatel LucentCrsm 7 2009   Jens Gebert Alcatel Lucent
Crsm 7 2009 Jens Gebert Alcatel Lucent
 
Trends And Drivers
Trends And DriversTrends And Drivers
Trends And Drivers
 
I Minds2009 Future Networks Prof Piet Demeester (Ibbt Ibcn U Gent)
I Minds2009 Future Networks  Prof  Piet Demeester (Ibbt Ibcn U Gent)I Minds2009 Future Networks  Prof  Piet Demeester (Ibbt Ibcn U Gent)
I Minds2009 Future Networks Prof Piet Demeester (Ibbt Ibcn U Gent)
 
Sg Ppres
Sg PpresSg Ppres
Sg Ppres
 
Copy Of Dna Sequencing
Copy Of Dna SequencingCopy Of Dna Sequencing
Copy Of Dna Sequencing
 
I Minds2009 Lunch Event Icon I Minds 2009
I Minds2009 Lunch Event Icon I Minds 2009I Minds2009 Lunch Event Icon I Minds 2009
I Minds2009 Lunch Event Icon I Minds 2009
 
M-Days 2012 - The home of Mobile
M-Days 2012 - The home of MobileM-Days 2012 - The home of Mobile
M-Days 2012 - The home of Mobile
 
20090508 Friday Food
20090508 Friday Food 20090508 Friday Food
20090508 Friday Food
 
משימה מספר 5 מט"ח - פנינה וסמדר 2003
משימה מספר 5  מט"ח - פנינה וסמדר   2003משימה מספר 5  מט"ח - פנינה וסמדר   2003
משימה מספר 5 מט"ח - פנינה וסמדר 2003
 
Livro 1
Livro 1Livro 1
Livro 1
 
Leen Thielemans - M HKA Game for interactive & mobile museum visit
Leen Thielemans - M HKA Game for interactive & mobile museum visitLeen Thielemans - M HKA Game for interactive & mobile museum visit
Leen Thielemans - M HKA Game for interactive & mobile museum visit
 

Similaire à komparasi media pembelajaran

Modul media pembelajaran
Modul media pembelajaranModul media pembelajaran
Modul media pembelajarannurahdiantidian
 
Modul media pembelajaran
Modul media pembelajaranModul media pembelajaran
Modul media pembelajaranfirman_pai
 
Modul media pembelajaran
Modul media pembelajaranModul media pembelajaran
Modul media pembelajaranrisnawatijune
 
Fungsi dan manfaat media pembelajaran
Fungsi dan manfaat media pembelajaranFungsi dan manfaat media pembelajaran
Fungsi dan manfaat media pembelajaranmisschild
 
Sumber Media dan Pembelajaran SD Kelompok 3
Sumber Media dan Pembelajaran SD Kelompok 3Sumber Media dan Pembelajaran SD Kelompok 3
Sumber Media dan Pembelajaran SD Kelompok 3Mahasiswa
 
Peran dan Urgensi Media Pembelajaran dalam Kegiatan Belajar Mengajar
Peran dan Urgensi Media Pembelajaran dalam Kegiatan Belajar MengajarPeran dan Urgensi Media Pembelajaran dalam Kegiatan Belajar Mengajar
Peran dan Urgensi Media Pembelajaran dalam Kegiatan Belajar Mengajaryazidramdhani1
 
MEDIA PEMBELAJARAN.pptx
MEDIA PEMBELAJARAN.pptxMEDIA PEMBELAJARAN.pptx
MEDIA PEMBELAJARAN.pptxTriSusanti24
 
Membuat media pembelajaran yang menarik
Membuat media pembelajaran yang menarikMembuat media pembelajaran yang menarik
Membuat media pembelajaran yang menarikReskiani Embatau
 
Membuat media pembelajaran yang menarik
Membuat media pembelajaran yang menarikMembuat media pembelajaran yang menarik
Membuat media pembelajaran yang menarikIsna fatimah 12005210
 
Kelompok 2 TIK (putri siti rijal).pptx
Kelompok 2 TIK (putri siti rijal).pptxKelompok 2 TIK (putri siti rijal).pptx
Kelompok 2 TIK (putri siti rijal).pptxArifJulyansyah1
 
Membuat media pembelajaran yang menarik
Membuat media pembelajaran yang menarikMembuat media pembelajaran yang menarik
Membuat media pembelajaran yang menarikf' yagami
 
Modul klasifikasi dan karakteristik media pembelajaran
Modul klasifikasi dan karakteristik media pembelajaranModul klasifikasi dan karakteristik media pembelajaran
Modul klasifikasi dan karakteristik media pembelajaranImayaMurtina
 
Harun makalah kantasia
Harun makalah kantasiaHarun makalah kantasia
Harun makalah kantasiaharun_tarbiyah
 

Similaire à komparasi media pembelajaran (20)

Modul media pembelajaran
Modul media pembelajaranModul media pembelajaran
Modul media pembelajaran
 
Modul media pembelajaran
Modul media pembelajaranModul media pembelajaran
Modul media pembelajaran
 
Modul media pembelajaran
Modul media pembelajaranModul media pembelajaran
Modul media pembelajaran
 
Fungsi dan manfaat media pembelajaran
Fungsi dan manfaat media pembelajaranFungsi dan manfaat media pembelajaran
Fungsi dan manfaat media pembelajaran
 
Belajar
BelajarBelajar
Belajar
 
Sumber Media dan Pembelajaran SD Kelompok 3
Sumber Media dan Pembelajaran SD Kelompok 3Sumber Media dan Pembelajaran SD Kelompok 3
Sumber Media dan Pembelajaran SD Kelompok 3
 
Media pembelajaran leli lestari
Media pembelajaran leli lestariMedia pembelajaran leli lestari
Media pembelajaran leli lestari
 
Peran dan Urgensi Media Pembelajaran dalam Kegiatan Belajar Mengajar
Peran dan Urgensi Media Pembelajaran dalam Kegiatan Belajar MengajarPeran dan Urgensi Media Pembelajaran dalam Kegiatan Belajar Mengajar
Peran dan Urgensi Media Pembelajaran dalam Kegiatan Belajar Mengajar
 
MEDIA PEMBELAJARAN.pptx
MEDIA PEMBELAJARAN.pptxMEDIA PEMBELAJARAN.pptx
MEDIA PEMBELAJARAN.pptx
 
Membuat media pembelajaran yang menarik
Membuat media pembelajaran yang menarikMembuat media pembelajaran yang menarik
Membuat media pembelajaran yang menarik
 
Membuat media pembelajaran yang menarik
Membuat media pembelajaran yang menarikMembuat media pembelajaran yang menarik
Membuat media pembelajaran yang menarik
 
Kelompok 2 TIK (putri siti rijal).pptx
Kelompok 2 TIK (putri siti rijal).pptxKelompok 2 TIK (putri siti rijal).pptx
Kelompok 2 TIK (putri siti rijal).pptx
 
Ppt
PptPpt
Ppt
 
Tugas makalah
Tugas makalahTugas makalah
Tugas makalah
 
Model ASSURE.pdf
Model ASSURE.pdfModel ASSURE.pdf
Model ASSURE.pdf
 
Membuat media pembelajaran yang menarik
Membuat media pembelajaran yang menarikMembuat media pembelajaran yang menarik
Membuat media pembelajaran yang menarik
 
Modul klasifikasi dan karakteristik media pembelajaran
Modul klasifikasi dan karakteristik media pembelajaranModul klasifikasi dan karakteristik media pembelajaran
Modul klasifikasi dan karakteristik media pembelajaran
 
TUGAS MEDIA
TUGAS MEDIA TUGAS MEDIA
TUGAS MEDIA
 
Harun makalah kantasia
Harun makalah kantasiaHarun makalah kantasia
Harun makalah kantasia
 
Bab i modul media
Bab i modul mediaBab i modul media
Bab i modul media
 

komparasi media pembelajaran

  • 1. KOMPARASI PENGGUNAAN MEDIA BUKU PELAJARAN DAN MODUL DALAM PENCAPAIAN TUJUAN PEMPELAJARAN SECARA EFEKTIF DAN EFISIEN Agus Kris Triyanto 69090059 Abstrak Media pembelajaran saat ini telah mejadi hal yang sangat diperlukan dalam rangka pencapaian tujuan pembelajaran secara efektif dan efiseien. Sekurang-kurangnya ada empat fungsi media pembelajaran ini, keempat fungsi tersebut adalah : pertama fungsi sebagai sumber belajar, kedua fungsi semantik, ketiga fungsi manipulatif dan keempat fungsi sosio-kultural. Media dalam proses pembelajaran dapat dikelompakkan menjadi empat kelompok besar, yakni media audio, media visual, media audio visual dan multimedia. Dari dua media pembelajaran yang dibandingkan, yaitu buku pelaran biasa dengan modul, dapat disumpulkan bahwa penggunaan modul lebih efektif dan efisien dalam mendukung pancapaian tujuan pembelajaran, antara lain disebahkan karena penyusunan modul mempertimbangkan karakteristik dan kebutuhan peserta didik. Pendahuluan Telah sejak lama berbagai penelitian dilakukan untuk mengetahui sampai sejauh mana penggunaan media pembelajaran dapat miningkatkan pencapaian hasil pembelajaran secara efektif dan efisein. Penelitian ini diawali dengan evaliasi media untuk melihat apakah suatu media dapat dipergunakan untuk pembelajaran. Penelitian ini baiasnya berasumsi bahwa media stimulus dapat mengubah perilaku peserta didik. Akan tetapi hasil itu dianggap kurang dapat diandalkan karena hasilnya menunjukkan untuk pembelajaran. Oleh karena itu penelitian selanjutnya lebih diarahkan pada perbandingan media untuk pembelajaran. Penelitian ini bertujan untuk mengetahui apakah sutu media lebih baik dari media lainya, dalam tulisan ini akan di sajiakan perbandingan antara buku pelajaran biasa dengan modul.
  • 2. Mengapa Media Pembelajaran Diperlukan ? Pernahkah guru menghadiapi kesulitan dalam menjelaskan suatu materi pelajaran kepada muridnya? Misalnya : guru ingin menjelaskan tentang seekor binatang padang pasir yang disebut unta kepada murid SD kelas awal. Contoh lain guru ingin menjelaskan tentang kereta api kepada murid yang tinggal di daerah yang tidak ada kereta api, guru akan menjelaskan tentang bahaya narkoba dan zat adiktif. Paparan berikut ini adalah beberapa cara yang mungkin dapat dilakukan oleh guru. Cara pertama, guru akan bercerita tentang unta, kereta api atau narkoba dan zat adiktif. Seorang guru dapat berceritamungkin karena menbaca buku, cerita orang lain atau pernah melihat objek-objek itu. Apabila murid-murid sekolah itu sama sekali belum tahu, belum pernah melihat secara langsung atau bahkan belum pernah melihat gambar objek-objek itu, maka betapa sulitnya guru menjelaskan hanya dengan kata-kata tentang objek tersebut. Kalau guru itu seorang yang ahli bercerita, tentu cerita itu akan menarik bagi murid-muridnya. Namun tidak semua orang diberikan karunia kepandaian bercerita. Penjelasana dengan kata-kata mungkin akan menhabiskan waktu yang lama. Pemahaman murid berbeda sesuai dengan pengetahuan mereka sebelumnya, bahkan mungkin akan menimbulkan kesalahan persepsi. Cara kedua, guru membawa murid sudi wisata melihat objek-objek itu. Guru membawa murid ke satsiun kereta, ke RSKO, atau menugasi muridnya melakukan pengamatan dan wawancara. Cara ini lebih efektif dari pada cara sebelumnya. Namun masalahnya berapa biaya yang harus ditanggung, berapa lama waktu yang diperlukan. Cara ini efektif namun tidak efisien. Tidak mungkin semua murid daoat melakukannya karena berbagai keterbatasan yang ada, misalnya keterbatasan tempat, waktu dan biaya. Cara ketiga, guru membawa gambar, lukisan, foto,film tentang objek-objek tersebut. Cara ini akan sangat membantu guru dalam memberikan penjelsan kepada para murid. Selain meghemat kata-kata, menghemat waktu, penjelasan guru juga menjadi lebih mudah dimengerti, menghemat waktu, menarik, membangkitkan motivasi belajar, menghilangkan kesalahpemahaman, serta informasi yang disampaikan menjadi lebih konsisten. Ketiga cara yang telah dipaparkan di atas, cara ketiga adalah cara yang paling tepat dan bijaksana dilakukan oleh guru. Media belajar itu diperlukan oleh guru agar pembelajaran dapat berjalan secara efektif dan efisien. Fungsi Media Pembelajaran Pada dasarnya fungsi utama media pembelajaran adalah sebagai sumber belajar. Fungsi-fungsi yang lain merupakan hasil pertimbangan pada kajian-kajian tentang ciri-ciri umum yang dimilikinya, bahasa yang dipakai dalam penyampaian pesandan dampak yang ditimbulkannya. 1. Fungsi media Pembelajaran sebagai Sumber Belajar Mudhoffir dalam bukunya yang berjudul Prinsip-Prinsip Pengelolaan Pusat Sumber belajar (1992:1-2) menyebutkan bahwa sumber belajar pada hakikatnya merupakan komponen sistem instruksional yang meliputi pesan, orang, bahan, alat, tehnik dan lingkungan yang mana hal itu dapat mempengaruhi hasil belajar siswa. Dengan demikian sumber balajar dapat dipahami sebagai segala macam sumber yang ada diluar diri peserta didik dan memungkinkan serta memudahkan terjadinya proses belajar. Pemahaman di atas sejalan dengan pernyataan Edger Dale ( Ahmad Rohani, 1997:102) bahwa sumber belajar adalah pengalaman-pengalaman yang pada dasarnya sangat luas, yaitu seluas kehidupan yang mencakup segala yang dapat dialami, yang dapat menimbulkan peristiwa belajar. 2. Fungsi Semantik Yakni kemampuan media dalam menambah perbendaharaan kata yang makna atau maksudnya benar-benar dipahami oleh siswa.
  • 3. Bila kata tersebut merujuk pada peristiwa, sifat sesuatu, tindakan, hubungan konsep dan lain-lainya, misalnya kata iman, etika atau tanggung jawab, maka masalah komunikasi akan menjadi tambah rumit apabila komunikasinya hanya menggunakan bahasa verbal. Namun, bagi guru yang kreatif dan mampu mendayahunakan media pembelajaran secara tepat hal itu dapat dengan mudah diatasi, yakni dengan memberikan penjelasanmelalui bahasa dramatisasi, simulasi, cerita, cerita bergambar, dan lain-lain 3. Fungsi Manipulatif Fungsi manipulatif ini didasrkan pada ciri-ciri (karakteristik) umum yang dimilikinya. Berdasarkan karakteristik umum ini mediamemiliki dua kemampuan, yakni kemampuan mengatasi batas-batas ruang dan batas-batas waktu serta mengatasi keterbatasan inderawi manusia. Kemampuan media pembelajaran dalam mengatasi batas-batas waktu dan ruang, yaitu : a. Kemampuan media menhadirkan objek atau pristiwa yang sulit dihadirkan dalam bentuk aslinya, seperti peristiwa bencana alam. b. Kemampuan media menjadikan objek atau peristiwa yang menyita waktu sangat panjang menjadi singkat, seperti peristiwa metamorfosis. c. Kemampuan media menghadirkan kembali objek atau peristiwa yang telah berlalu terutama pada pelajaran sejarah dan agama, misalnya: invasi bangsa mongol ke Bagdad. Peristiwa-peristiwa sejarah itu dapat dituangkan dalam film, dongeng, atau cerita bergambar. Kemampuan media pembelajaran dalam mengatasi keterbatasan inderawi manusia, yaitu : a. Membantu murid dalam memahami objek yang sulit diamati karena terlalu kecil, seperti melekul, sel, atom, yakni dengan memanfaatkan gambar, film, dan lain-lainya. b. Membantu murid dalam memahami objek yang bergerak terlalu cepat atau bahkan terlalu lambat, seperti proses metamorfosis. Hal ini dapat memanfaatkan gambar. c. Membantu murid dalam memahami objek yang membutuhkan kejelasan suarau, seperti bahasa asing dan bernyanyi, yakni dengan memanfaatkan kaset. d. Membantu murid dalam memahami objek yang terlalu kompleks, misalnya dengan memanfaatkan diagram, peta dan grafik. 4. Fungsi Psikologis a. Fungsi Atensi Media pembelajaran dapat meningkatkan perhatian murid terhadap bahan ajar, media pembelajaran yang tepat guna adalah media pembelajaran yang mampu menarik dan memfokuskan perhatian siswa. b. Fungsi Afektif Yakni menggugah perasaan, emosi, dan tingkat penerimaan atau penolakan murid terhadap sesuatu. Media pembelajaranyang tepat guna dapat meningkatkan sambutan atau penerimaan siswa terhadap stimulus tertentu. c. Fungsi Kognitif Siswa yang belajar melalui media pembelajaran nakan memperoleh dan menggunakan bentuk-bentuk representasi yang mewakili objek-objek yang dihadapi. Objek-objek itu direpresentasikan atau dihadirkan dalam diri seseorang melalui gagasan atau lambang, yang dalam psikologi semuanya merupakan sesuatu yang bersifat mental. d. Fungsi imajinatif Media pembelajaran diharapkan dapat meningkatkan dan mengembangkan imajinasi siswa. e. Fungsi Motivasi Motivasi dalam hal ini dapat diartikan sebagai seni mendorong siswa untuk terdorong melakukan kegiatan belajar sehingga tujuan pembelajaran tercapai. Guru dapat memotivasi murid dengan cara membangkitkan minat belajar siswa dengancara memberikan dan menimbulkan harapan. Salah satu pemberian harapan itu yakni dengan cara memudahkan siswa dalam menerima dan memahami isi pelajaran yakni dengan pemanfaatan media pembelajaran yang tepat guna. f. Fungsi Sosio Kultural Fungsi media dilihat dari sosio kultural, yakni mengtasi hambatan sosio kultural antara guru dan murid. Perbedaan latar belakan antara guru dan murid seringkali menimbulkan masalah dalam penyampaian pesan pembelajaran. Masalah ini dapat diatasi media pembelajaran, karena pada pronsipnya media pembelajaran memiliki kemampuan
  • 4. dalam memberikan rangsangan yang sama, mempersamakan pengalaman dan menimbulkan persepsi yang sama pula. Media dalam proses pembelajaran dapat dikelompakkan menjadi 4 kelompok besar, yakni media audio, media visual, media audio visual dan multimedia (Yudhi Munadi,2008:54- 56). 1. Media Audio Media audio adalah media yang hanya melibatkan indera pendengaran dan hanya mampu memanipulasi kemampuan suara semata. Dilihat dari sifat pesan yang diterimannya media audio ini menerima pesan verbal dan non verbal. Yang termasuk jenis media ini antara lain : program radio, alat perekam, audio tape, cassete dan compact disk. 2. Media Visual Media visual adalah media yang hanya dapat melibatkan indera penglihatan. Termasuk dalam media ini adalah media cetak, papan pamer. OHP, LCD dan lain sebagainya. 3. Media Audio Visual Media audio visual adalah media yang melibatkan indera pendengaran dan penglihatan sekaligus dalan satu proses. Yang termasuk media ini misalnya : film dokumenter, film drama, program televisi, dan lain-lain. 4. Multimedia Multimedia adalah suatu media yang melibatkan berbagai indera dalam proses pembelajaran. Termasuk dalam media ini adalah segala sesuatu yang memberikan pengalaman secara langsung, bisa melalui internet dan komputer. Buku Pelajaran dan modul Bila komunikasi nonverbal didefinisikan sebagai komunikasi tanpa kata-kata atau lisan maka penyederhanaan ini terlalau berlebihan, karena kata yang berbentuk tulisan tetap dianggan verbal meskipun tidak memiliki unsur suara. Bahasa verbal dalam bentuk tulisan ini banyak ditemukan dalam buku dan modul. Di antara kedua sumber belajar tersebut dapat dibedakan , buku merupakan sumber belajar yang dibuat untuk kepentingan umum dan biasanya seorang siswa yang membaca bukupelajaran biasa masih memerlukan bantuan orang lain (guru atau orang tua) untuk menjelaskan secara detail isi buku tersebut. Dilihat dari sifat penyajian pesannya, buku pelajaran biasa cenderung informatof dan lebih menekankan pada sajian materi ajar dengan cakupan lebih luas dan umum, maka proses komunikasi yang berlangsung menjadi satu arah dan pembacanya cenderung pasif. Sementara modul merupakan bahan belajar yang dapat digunakan oleh siswa untuk belajar secara mandiri dengan bantuan seminimal mungkin dari orang lain. Dikatakan demikan, karena modul di buat berdasarkan program pembelajaran yang utuh dan sistematis serta dirancang untuk sistem pembelajaran mandiri. Di dalam modul mengandung tujuan, bahan dan kegiatan belajar, serta evaluasi. Oleh karena itu cakupan bahasan dalam modul lebih fous dan terukur, serta lebih mementingkan aktivitas belajar pembacanya, semua sajiannya disampaikan melalui bahasa yang komunikatif. Dengan sifat penyajian tersebut maka proses komunikasinya dua arah bahkan dapat dikatakan bahwa modul dapat menggantikan peran pengajar. Sebagai sebuah contoh kasus, dalam materi pejaran biologi tentang ciri- ciri tumbuhan dikotil dan anakotil. Buku pelajaran biasa akan menyajikan secara panjang lebar tentang pengertian kata dikotil dan anakolti, ciri-ciri anakotil dan dikotil secara ilmiah serta memberikan contoh-contoh tumbuhan yang termasuk dalam kelompok anakotil dan dikotil. Kendala yang sangat mungkin muncul adalah bagi sebagian murid, terutama di perkotaan yang relatif jarang menjumpai berbagi jenis tumbuhan akan hanya dapat menghafat materi tersebut, tanpa mempunyai pamahanan yang mendalam. Lain halnya jika guru atau pihak sekolah telah menyusun suatu medul pembelajaran tentang tumbuhan dikotil dan monokoti. Penyusunan
  • 5. modul ini tentusaja dengan memperhatikan karektristik, keampuan dan potensi lingkungan. Dalam modul ini siswa diajak secara langsung mengamati ciri-ciri tumbuhan di sekitar rumah atau sekitar sekolah, sehingga siswa mempunyai pengalaman dalam materi yang diajarkan dan pada gilirannya nanti dapat mengambil kesimpilan secara lebih mudah ( karena berdasarkan data dan fakta selama pengamatan) tentang tumbuhan monokotil dan dikotil. Ilustrasi di atas sekirannya dapat menggambarkan betapa sebuah modul yang disusun dan digunakan secara tepat, dapat secara efektif dan efiseien berhasil menghatarkan murid untuk mencapai tujuan pembelajaran, yakni menguasai materi tentang tumbuahan monokotil dan dikotil melalaui sebuah pemahanan yang didapat serta di susun bukan hanya sekedar berdasarkan paparan teori serta informasi abstrak, namun semuanya didapatkan berdasarkan pada sebuah fakta data-data empiris yang dipadapat dari lingkungan sekitarnya. Untuk mamudahkan dalam membedakan antara buku pelajaran biasa dengan modul, di bawah ini di sajikan tabel perbandingan antara keduanya : No Buku Pelajaran Biasa Modul 1 Untuk kepentingan umum/ tatap muka Dirancang untuk sistem pembelajaran mandiri 2 Bukan merupakan bahan ajar yang Sebuah program pembelajaran yang utuh, terprogram sitematis dan terprogram 3 Lebih menekankan sajian meteri ajar Mengandung tujuan, bahan/kegiatan dan eavluasi 4 Cenderung informatif dan komunikasi Disajikan secara komunikatif, dua arah yang terjadi searah 5 Menekankan fungsi sajian informasi/ Dapat menggantikan beberapa peran materi pengajar 6 Cakupan materi lebih luas dan umum Cakupan bahasan terfokus dan terukur karena disusun berdasarkan kebutuhan riil peserta didik 7 Pembaca cenderung pasif Mementingkan aktifitas belajar pemakainya 8 Disusun untuk umum, tanpa Disusun dengan memperhatiakan memperhatikan karakterisrik murid kemampuan dan karekteristik murid 9 Relatif lebih mahal dari pada modul Relatif lebih murah, karena penyusunannya dapat dilalukan sacara sederhana dengan memperhatikan kemampuan yang ada.
  • 6. Kesimpulan Berdasarkan paparan diatas, sacara sederhana dapat kita simpulkan bahwa dalam banyak hal modul lebih banyak mempunyai keunggulan dalam rangka mendukung peserta didik mecapai tujuan pembelajaran secara efektif dan efisien. Namun hal yang perlu di perhatikan dalam penyusunan dan penggunaan modul antara lain : 1. Penyusunan dan pengembangan modul pembelajaran dirancang dan didesain berdasarkan karakteristik dan kebutuhan siswa. 2. Sebuah modul pembelajaran biasanya hanya cocok pada lingkup tertentu sehingga tidah dapat dipergunakan untuk umum. 3. Perlu adanya kesadaran dan kerelaan pengajar atau tim kurikulum untuk menyusun modul pembelajaran yang up to date,oleh karena itu perlu selalu dilakukan evaluasi secara terprogram. Daftar Pustaka Rohani,Ahmad, Media Instruksional Pendidikan Edukatif, Jakarta: Rineka Cipta, 1997 Muddhoffir, Prinsip-Prinsip Pengelolaan Pusat Sumber Belajar, Bandung: Remaja Rosdakarya, 1992 Munadi, Yudhi, Media Pembelajaran:Sebuah Pendekatan Baru, Jakarta: Gaung Persada Pres, 2008