SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  8
Page 1 of 8 
PROPOSAL PEMBANGUNAN 
KAWASAN AGROPOLITAN 
PANGUNGHARJO 
INTEGRATED AGRO-INDUSTRIAL RESOURCES, BUSINESS, TOURISM, AND LEARNING CENTER 
LATAR BELAKANG : 
Desa Panggungharjo merupakan salah satu desa di Kabupaten Bantul yang secara 
langsung berbatasan dengan kota Yogyakarta yang merupakan ibu kota D.I. Yogyakarta. Secara lebih 
lengkap batas-batas desa Panggungharjo adalah sebagai berikut 
Sebelah utara : Kota Yogyakarta 
Sebelah timur : Desa Bangunharjo, Kecamatan Sewon 
Sebelah Selatan : Desa Timbulharjo, Kecamatan Sewon 
Sebelah Barat : Desa Pendowo Harjo Kecamatan Sewon dan 
Desa Tirtonirmolo Kecamatan Kasihan 
Sebagai kawasan yang berbatasan langsung dengan kawasan perkotaan Yogyakarta, 
desa Panggungharjo merupakan kawasan aglomerasi perkotaan Yogyakarta yang ini juga berarti 
merupakan kawasan strategis ekonomi. 
Hal ini salah satunya ditunjukan dengan perkembangan penggunaan lahan dimana 
dalam kurun waktu lima tahun terakhir, pola penggunaan lahan di desa Panggungharjo mengalami 
perubahan cukup signifikan terutama pada lahan jenis tanah sawah yang mengalami perubahan 
fungsi menjadi pemukiman dan kegiatan bisnis dengan laju sekitar 2% per tahun, sebagaimana yang 
ditunjukan dalam grafik dibawah ini 
Luasan Tanah Berdasarkan Penggunaan (Ha) 
Persawahan Tanah Kering Lainnya 
283.49 282.69 
271.34 272.14 
6.14 6.14 
2012 2013 
Sumber : Data monografi desa 2012 dan 2013 
Ditinjau dari aspek pertanian, tingginya laju perubahan lahan sawah menjadi tanah 
kering ini perlu dikendalikan agar luasan lahan pertanian yang masih ada tetap mampu mencukupi 
kebutuhan dan ketersediaan pangan bagi masyarakat.
Dalam meningkatkan akses keluarga terhadap gizi yang berkualitas, pemerintah desa 
Panggungharjo mendorong pemanfaatan lahan pekarangan dan pemberdayaan lahan kosong dan 
terlantar untuk budidaya tanaman sayuran dan kolam perikanan untuk meningkatkan pemenuhan 
kebutuhan gizi keluarga melalui program ‘sejengkal tanah seluas harapan’. 
Page 2 of 8 
Ibu-ibu anggota Kelompok Wanita Tani ‘Sumber Rejeki’ melakukan kerja bhakti 
mempersiapkan media tanam. Kegiatan yang dibiayai menggunakan dana APBDes ini ditujukan dalam 
rangka penguatan ketahanan pangan keluarga 
Keluaran (outcome) dari program tersebut, ditahun 2014 ini setidaknya satu hektar 
lahan kosong dan terlantar telah berubah wujud menjadi lahan pertanian tanaman sayuran dengan 
lebih dari 15.000 bibit sayuran yang tertanam diatasnya, dimana ini belum termasuk bibit tanaman 
sayuran yang dibudidayakan dengan sistem vertikultur/polybag. 
Program penguatan ketahanan gizi keluarga melalui pemberdayaan lahan kosong dan 
terlantar ini merupakan program royokan dari berbagai lembaga desa yang ada di desa 
Panggungharjo dengan peta peran sebagai berikut; Kelompok Wanita Tani merupakan pihak yang 
bertanggung jawab dalam teknis budidaya, TP PKK Desa berperan dalam melakukan rekayasa sosial, 
Tim Asistensi Pemberdayaan dan Pembangunan LPMD bertanggung jawab dalam pendampingan dan 
desain kelembagaan kelompok sasaran dan BUMDesa Panggung Lestari bertanggung jawab dalam 
melakukan inkubasi bisnis. 
PERUMUSAN MASALAH : 
Kawasan Agropolitan Panggungharjo adalah suatu kawasan yang tumbuh dan berkembang 
yang mampu memacu berkembangnya sistem dan usaha agribisnis sehingga dapat melayani, 
mendorong, menarik, menghela kegiatan pembangunan pertanian (agribisnis) di wilayah sekitarnya. 
Pengembangan kawasan agropolitan adalah pembangunan ekonomi berbasis pertanian di kawasan 
agribisnis, yang dirancang dan dilaksanakan dengan jalan mensinergikan berbagai potensi yang ada 
untuk mendorong berkembangnya sistem dan usaha agribisnis yang berdaya saing, berbasis 
kerakyatan, berkelanjutan dan terdesentralisasi, yang digerakkan oleh masyarakat dan difasilitasi 
oleh Pemerintah.
Konsep agropolitan ini basisnya pada membangun fungsi kawasan agro-industri dalam artian 
luas. Dimana pertanian itu tidak dilihat dari sisi bercocok tanam dan mencangkul saja. Di dalam 
kawasan agropolitan harus terdapat sektor industri, jasa, pariwisata, dan sebagainya, namun 
basisnya pertanian dalam arti yang luas. 
Konsep pembangunan Kawasan Agropolitan Panggungharjo sangat sejalan dengan visi misi 
Desa Panggungharjo yaitu Menyelenggarakan pemerintahan yang bersih, transparan dan 
bertanggungjawab untuk mewujudkan masyarakat desa Panggungharjo yang demokratis, mandiri, 
dan sejahtera serta berkesadaran lingkungan. Visi tersebut mengandung pengertian bahwa 
pemerintah desa Panggungharjo berkeinginan mewujudkan kehidupan mandiri dan 
berkesejahteraan dalam kehidupan yang demokratis dengan menyelenggarakan pemerintahan yang 
bersih, transparan dan bertanggung jawab. Makna lebih luas di bidang pembangunan industri 
pertanian adalah upaya meningkatkan pendapatan, kesejahteraan, harkat dan martabat insan tani, 
penduduk pedesaan dan pelaku agribisnis lainnya, melalui pemberdayaan rukun tani, komoditas 
usaha tani, dan percepatan pembangunan pertanian serta menjadikan sektor pertanian sebagai basis 
pembangunan desa dalam rangka mewujudkan upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat 
Page 3 of 8 
TUJUAN : 
Tujuan dari Pembangunan Kawasan Agropolitan Panggungharjo ini adalah : Mewujudkan 
sistem produksi milik masyarakat yang efisien, produktif , berdaya saing tinggi dan berkelanjutan, 
melalui pengelolaan sumberdaya domestik secara optimal dan berkesinambungan. 
SASARAN : 
Tujuan tersebut diwujudkan dengan pencapaian sasaran sebagai berikut : 
1. Meningkatkan kesadaran dukungan dan peran serta masyarakat dalam gerakan nata desa. 
2. Menciptakan sistem usaha produktif yang berdaya saing tinggi, berkeadilan dan 
berkelanjutan. 
3. Mengembangkan budaya industri sebagai landasan pengembangan usaha pertanian. 
4. Mengoptimalkan keunggulan komparatif wilayah 
5. Meningkatkan intensifikasi pertanian dan mengembangkan hortikultura serta home industry. 
6. Meningkatkan sarana prasarana pertanian. 
7. Menyediakan kawasan peternakan dan perikanan sebagai pendukung pertanian. 
8. Menjalin hubungan lintas sektoral yang sehat dan menyelenggarakan pendidikan dan 
pelatihan/kursus-kursus. 
DAYA DUKUNG DAN DAYA UNGKIT : 
Daya dukung yang dimiliki dalam program ini adalah karena kawasan yang akan dibangun 
adalah merupakan kawasan yang secara nyata sudah beroperasi dalam berbagai kegiatan 
masyarakat yang ada, yaitu meliputi : 
1. Rumah Pengolahan Sampah Terpadu yang dikelola BUMDES, yang akan berfungsi sebagai 
supporting untuk pengadaan pupuk organik. 
2. Kandang Sapi dikelola oleh Kelompok Peternak. 
3. Budidaya Kambing dan Kolam Pembesaran Ikan yang dikelola oleh BKM Pangungharjo. 
4. Pemancingan Ikan dikelola oleh swasta. 
5. Pertanian Sayur dan palawija di tanah kas desa. 
6. Kondisi aliran sungai yang sudah dibangket dengan baik.
7. Lingkungan persawahan milik warga yang dikelola dengan baik di sekitar lokasi juga 
Puskesmas 
Pembantu 
Kebun Palawija 
Page 4 of 8 
merupakan daya dukung utama akan keberhasilan program ini. 
Lebih lanjut detail aset yang sudah eksis di kawasan ini dapat dilihat pada gambar di bawah ini : 
Kolam 
Pemancingan 
Hutan Bambu 
(tanggul sungai) 
Kebun Sayur 
Peternakan Kambing 
dan Kolam Ikan 
Sekolah 
RPS dan 
Landmark 
Peternakan 
Sapi dan Itik 
Masjid 
Adapun daya ungkit yang akan menambah optimisme keberhasilan program ini adalah : 
1. Posisi Desa Panggungharjo sebagai Juara Lomba Desa Nasional 2014, yang merupakan salah 
satu tujuan utama kegiatan study banding dan tempat pembelajaran dari Desa-Desa 
diseluruh indonesia. 
2. Dari sisi sumberdaya manusia di Desa Panggungharjo mencapai Indeks Pendidikan 69,55 
ditahun 2013, berada jauh diatas indeks pendidikan nasional yang pada tahun 2012 yang 
hanya sebesar 62,90. Hal ini merupakan bukti kekuatan dan kemampuan warga 
Panggungharjo dalam mengelola dan mengembangkan aset Kawasan Agropolitan ini.
3. Posisi Geografis Desa Panggungharjo yang berbatasan langsung dengan Kota Yogyakarta 
yang merupakan ‘pintu gerbang utama’ memasuki Kabupaten Bantul, merupakan kawasan 
strategis untuk pengembangan kegiatan ekonomi-bisnis berbasis perdesaan. 
LOKASI KEGIATAN : 
Lokasi Pembangunan Kawasan Agropolitan Panggungharjo ini berada diatas tanah Kas Desa 
Panggungharjo yang berada diwilayah pedukuhan Sawit dan Kweni dengan luas sekitar 10 Ha. 
FASILITAS : 
Kawasan Agropolitan Panggungharjo merupakan Kawasan Terpadu yang meliputi : Wisata, Bisnis, 
Budidaya, Tempat Pendidikan-Pelatihan-Penelitian (teknik dan manajemen), sebagaimana siteplan 
berikut ini : 
Embung 
Page 5 of 8 
Blok 7 
Blok 1 
Blok 8 
Blo k 9 
B lok 1 0 
B lo k 1 1 
Blok 8 (sungai) 
Blok 6 
Blok 5 
Blok 3 
Blok 4 
Masjid 
Blok 2 
Kolam 
Pemancingan 
Hutan Bambu 
(sbg penyangga embung) 
Kebun Sayur dan 
Atraksi Petik Sayur 
Taman Sungai 
Peternakan Kambing 
dan Kolam Ikan 
Kebun Palawija 
dan Toga 
Sekolah 
Kuliner dan 
Pasar Agro 
Parkir dan 
Landmark 
RPS 
Composting 
Budidaya Cacing 
Peternakan 
Sapi dan Itik 
B lo k 1 2 
Gedung DIKLAT 
B u d id a y a 
J a m u r 
Blok 13
Page 6 of 8 
1. Tempat Pengolahan Sampah Terpadu Desa Panggungharjo (Blok 2). 
Tempat pengolahan sampah terpadu yang sudah berdiri sejak 2013 ini merupakan 
tempat pemilahan dan pengolahan sampah yang dikelola oleh KUPAS (Kelompok Usaha 
Penarik Sampah) yang merupakan unit usaha BUMDES Panggung Lestari Desa 
Panggungharjo. Disamping fungsinya untuk mengelola permasalahan sampah dari warga, 
tempat yang dilengkapi dengan berbagai fasilitas pengolahan dan pemilahan sampah ini juga 
merupakan tempat pelatihan pengelolaan sampah secara terpadu, sehingga sampah tidak 
lagi dipandang sebagai gangguan atau ancaman tetapi dapat berdaya guna dan bernilai 
ekonomis. 
2. Pembuatan Pupuk Organik (Blok 2A) 
Dengan memanfaatkan sampah organik dan KOHE (Kotoran Hewan) dari budidaya 
ternak disekitarnya (Sapi dan Kambing) maka dapat dioleh menjadi Pupuk Organik, yang 
nantinya akan mensupport kebutuhan pupuk pada budidaya pertanian di kawasan ini, selain 
itu juga akan dipasarkan dalam bentuk kemasan pada Gerai Agro yang dibuka dikawasan ini 
pula. 
3. Budidaya Cacing Tanah / Lumbricus Rubellus (Blok 2B) 
Pada prinsipnya cacing adalah sebagai ‘pengurai’, budidaya cacing ini dimanfaatkan 
untuk mengurai sampah organik dan KOHE menjadi Pupuk Organik, disamping itu cacing 
Lubricus Rubellus juga sebuah komoditi yang bernilai ekonomis cukup tinggi 
4. Budidaya Ternak : Kambing + Kolam Ikan (Blok 5), Sapi + Itik (Blok 4) 
Budidaya ternak ini sudah eksis sejak tahun 2003, disamping sebagai kegiatan 
budidaya penggemukan, fasilitas ini juga dapat dimanfaatkan sebagai media pembelajaran , 
baik untuk calon pelaku usaha maupun untuk anak-anak sekolah yang ingin menambah 
pengetahuannya dalam dunia peternakan, disamping itu adanya kandang kelompok sapi, 
kambing dan unggas/itik ini juga merupakan salah satu atraksi bagi anak-anak tentang 
bagaimana cara meramu pakan ternak dan memberi makan ternak, dalam perkembangan 
selanjutnya juga akan dikembangkan dengan atraksi memeras susu kambing etawa. 
5. Budidaya Tanaman : Sayur (Blok 8), Palawija + TOGA (Blok 11), dan Rumah Jamur (Blok 13). 
Budi daya tanaman sayur dan palawija sudah merupakan kegiatan sehari-hari bagi 
petani, untuk TOGA baru dikembangkan pada tahun 2013 yaitu fasilitas bio industri berbasis 
tanaman obat atas kerjasama pemerintah desa dengan Puslitbangbun Kementrian 
Pertanian di Bogor. Sedangkan Rumah Jamur merupakan pengembangan dari kegiatan 
pertanian jamur yang ada di Pedukuhan Pandes. Jenis Jamur yang dikembangkan yaitu : 
Jamur Tiram yang dipanen harian, Jamur Kuping yang dipanen mingguan, dan Jamur Ling 
Zhie yang akan dipanen bulanan. 
Disamping hasil budidaya yang dapat dipasarkan, fasilitas ini juga sebagai fasilitas 
media pembelajaran/diklat dan pendampingan untuk calon pelaku usaha/wirausaha tentang 
bagaimana bertani sayur, palawija, dan jamur, baik dari sisi teknik budidaya, manajemen, 
dan pemasarannya. 
6. Atraksi Petik Sayur ‘Organik’ Di Sawah (Blok 8) 
Sayur segar yang ditanam dengan sistem ‘organik’ dan memetik sayur langsung dari 
kebunnya merupakan pesona tersendiri, disamping mendapatkan kondisi sayuran lebih segar 
juga merupakan pengalaman unik bagi sang pemetik sayur tersebut, seperti halnya memetik 
buah langsung dari pohonnya dan menjaring ikan langsung dari kolamnya. Disamping itu 
harganya-pun juga akan lebih murah dari pada yang sudah dipasarkan di rumah-rumah.
Page 7 of 8 
7. Wisata Embung Pengendali Banjir (Blok 9). 
Salah satu cara untuk menanggulangi kekurangan air di daerah pertanian, 
persawahan, dan perikanan adalah dengan membangun kolam penampung air atau sering 
disebut embung. Embung merupakan penampungan air yang berbentuk waduk namun 
ukurannya lebih kecil. Embung adalah bangunan konservasi air berbentuk kolam/cekungan 
untuk menampung air dari hujan, parit atau sungai kecil, mata air serta sumber air lainnya 
untuk mendukung usaha pertanian pangan (hortikultura), perkebunan dan peternakan. 
Embung yang akan dibangun di kawasan ini adalah merupakan cekungan alami dari 
Kali Buntung, fungsi utama embung selain sebagai penampung air juga sebagai pengendali 
banjir dan pengikisan tanah dari daerah di sebelah atasnya (Pedukuhan Kweni dan 
Karangnongko). Sehingga keberadaan embung ini menjadi sangat “vital” sebagai fasilitas 
konservasi lapisan tanah dan pengendali tanah longsor untuk daerah di atasnya tersebut. 
Selain fungsi-fungsi tersebut di atas, embung juga menyajikan pemandangan air 
yang cukup indah untuk dinikmati sambil bersantai. 
8. Konservasi Kebun Bambu (Blok 10) 
Kebun bambu ini berfungsi sebagai tanggul pengendali longsoran dari tanah 
persawahan milik penduduk yang ada di sebelah barat embung. Fungsi lain dari kebun 
bambu ini adalah sebagai lahan konservasi bagi habitat asli beberapa hewan seperti : 
kepiting, cacing, bibis, katak, belut, keong, kadal, ular, dan lain-lain. Disamping itu 
keberadaan kebun bambu di samping embung juga akan menambah keindahan 
pemandangan di sekitar embung itu sendiri. 
9. Wisata Taman Sungai/Water Castel (Blok 6A) 
Sungai ini merupakan sungai asli sebagai kelanjutan aliran dari Embung Kali Buntung 
di Blok 9. Fasilitas wisata taman sungai/water castel ini merupakan latar belakang dari 
fasilitas wisata kuliner dan suvenir. Para pengunjung akan disuguhi pemandangan gemericik 
sungai asli yang ditata dan didesain dengan pesona taman airnya sambil menikmati hidangan 
atau berbelanja. Wisata Taman Sungai/Water Castel ini sekaligus sebagai sarana 
‘penyadaran’ kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga kebersihan sungai, sehingga 
sungai tidak lagi dipandang sebagai tempat pembuangan sampah dan limbah, tetapi sungai 
adalah bagian dari sumber kehidupan dan tempat yang indah untuk dinikmati. 
10. Wisata Kuliner dan Souvenir-kerajinan-konveksi (Blok 6B) 
Sebagaimana tempat wisata lainnya, Blok Kuliner dan Souvenir selalu dicari oleh 
pengunjung. Dengan adanya fasilitas ini, masyarakat sekitar dapat membuka kios-kios yang 
akan dipersiapkan, sehingga akan menambah penghasilan warga. 
11. Gerai Agro : Bibit Tanaman Sayur, Media Tanam, Pupuk Organik(Blok 6C) 
Gerai Agro berada satu lokasi dengan Kuliner dan Souvenir, untuk pembibitan 
dibutuhkan fasilitas ‘mini green house’. Fasiliatas ini menyediakan Bibit Tanaman Sayur, 
Media Tanam, dan Pupuk Organik, secara tidak langsung fasilitas ini akan merupakan bagian 
dari gerakan ‘suka makan sayur’. Di samping itu fasilitas ini akan memberikan pemahaman 
kepada masyarakat akan pentingnya mengisi lahan kosong untuk dijadikan “kebun sayur 
organik”. Fungsi lainnya adalah sebagai media pembelajaran bagi anak-anak tentang cara-cara 
menanam sayur dengan media pot, dan kemudian hasil praktek tersebut dapat dibawa 
pulang sebagai souvenir dan untuk ditanam di rumah, yang pada akhirnya anak akan 
mempunyai kebanggaan karena keberhasilannya membesarkan tanaman sayurnya. 
12. Anjungan Potensi Pedukuhan (Blok 6D) 
Anjungan Potensi Pedukuhan posisinya adalah sebagai pembuka dari seluruh fasilitas 
yang ada di kawasan agropolitan ini, tata-letaknya yang strategis didesain sebagai atraksi
pertama yang akan dikunjungi yang ditempatkan setelah gerbang Blok 6, berada satu lokasi 
dan disusul dengan dengan Kios Kuliner, Souvenir dan Gerai Agro. Potensi kekayaan budaya 
dan ekonomi yang dimiliki warga Panggungharjo sangat banyak dan beragam, hal ini tidak 
mungkin semua bisa ditampung di kawasan ini, maka dengan adanya fasilitas ini potensi-potensi 
yang ada di Panggungharjo akan bisa ditampilkan dan dinikmati oleh pengunjung. 
Anjungan 14 pedukuhan se desa Panggungharjo ini merupakan miniatur dari potensi yang 
ada Panggungharjo. Anjungan ini bisa diibaratkan sebagai jendela informasi untuk melihat 
potensi yang ada di masing-masing pedukuhan, baik dari potensi ekonomi, seni-budaya, 
maupun sumber daya lainnya. Apabila pengunjung merasa tertarik maka akan diarahkan 
untuk bisa berkunjung langsung ke workshop atau potensi lain yang ada di tempat yang 
diminati. 
Page 8 of 8 
13. Pemancingan Ikan (Blok 3) 
Kolam pemancingan yang tidak pernah sepi pengunjung ini sudah beroperasi lebih 
dari 10 tahun dan dikelola secara mandiri oleh salah satu warga Panggungharjo. Dengan 
mengintegrasikannya dalam satu kawasan ini, maka akan menambah keragaman yang ada di 
kawasan agropolitan ini. 
14. Lingkungan Persawahan (Fasilitas di luar Blok) 
Lingkungan persawahan melingkari sisi barat dan timur kawasan ini, semuanya 
dikelola pribadi oleh masing-masing pemiliknya. Meski dikelola secara pribadi, namun 
pemandangan alam persawahan ini akan menambah keindahan kawasan ini. Lingkungan 
persawahan ini juga dapat dimanfaatkan sebagai atraksi mengolah sawah, seperti : 
membajak, menanam padi, memanen, mencangkul, dan lain-lain 
15. Lembaga Diklat (Blok 12) 
Fasilitas ini menempati bangunan Puskesmas Pembantu yang fungsinya dalam 
pelayanan kesehatan sudah kurang optimal (buka 1 minggu 1 kali), disamping itu akses ke 
fasilitas kesehatan umum lainnya lebih dekat (Puskesmas Sewon II). Lembaga Diklat ini 
berfungsi untuk menyelenggarakan pelatihan-pelatihan praktis kepada masyarakat, tentang 
budi daya tanaman dan peternakan, baik yang bersifat teknis, manajemen maupun akses 
pasar, dengan memanfaatkan semua fasilitas yang ada di kawasan ini sebagai tempat 
praktek. 
Dalam perkembangan selanjutnya Lembaga Diklat ini akan diarahkan sebagai 
“Profesional Konsultan” dalam bidang-bidang Pemberdayaan Masyarakat dan lebih jauh lagi 
sebagai konsultan di bidang Pengembangan Tata Pemerintahan Desa. 
JUMLAH ANGGARAN DAN SUMBER DANA : 
A. Jumlah Anggaran : 
1. Survey Pendahuluan 
2. Pengukuran dan Pembuatan Siteplan 
3. Penyusunan Detail Engineering Design 
4. Biaya Pembangunan 
5. Biaya Operasional Tahap Pertama (Pre-Launching) 
B. Sumber Dana : 
1. Bantuan Program dari Pemerintah 
2. Hibah Swasta 
3. Sponsorship 
4. Investasi 
5. Retribusi Penyewaan 
SUSUNAN PANITIA :

Contenu connexe

Tendances

Sambutan bupati wonosobo acara hut tagana
Sambutan bupati wonosobo acara hut taganaSambutan bupati wonosobo acara hut tagana
Sambutan bupati wonosobo acara hut taganaShintaDevi11
 
Konsep perencanaan pembangunan desa
Konsep perencanaan pembangunan desaKonsep perencanaan pembangunan desa
Konsep perencanaan pembangunan desaPemdes Seboro Sadang
 
Strategi pengembangan bumdes
Strategi pengembangan bumdesStrategi pengembangan bumdes
Strategi pengembangan bumdesTri Cahyono
 
Teori dan Praktek Penyusunan Renstra dan Renja SKPD sesuai Permendagri 54/2010
Teori dan Praktek Penyusunan Renstra dan Renja SKPD sesuai Permendagri 54/2010 Teori dan Praktek Penyusunan Renstra dan Renja SKPD sesuai Permendagri 54/2010
Teori dan Praktek Penyusunan Renstra dan Renja SKPD sesuai Permendagri 54/2010 Dadang Solihin
 
PERENCANAAN TATA RUANG
PERENCANAAN TATA RUANGPERENCANAAN TATA RUANG
PERENCANAAN TATA RUANGDadang Solihin
 
Negara maju &berkembang
Negara maju &berkembangNegara maju &berkembang
Negara maju &berkembangUmi Pujiati
 
Pembangunan Desa Berbasis Aset dan Potensi Desa untuk Mewujudkan Desa Maju, M...
Pembangunan Desa Berbasis Aset dan Potensi Desa untuk Mewujudkan Desa Maju, M...Pembangunan Desa Berbasis Aset dan Potensi Desa untuk Mewujudkan Desa Maju, M...
Pembangunan Desa Berbasis Aset dan Potensi Desa untuk Mewujudkan Desa Maju, M...sekolahdesa
 
Presentasi Rancangan Proyek Perubahan Diklat PIM III
Presentasi Rancangan Proyek Perubahan Diklat PIM IIIPresentasi Rancangan Proyek Perubahan Diklat PIM III
Presentasi Rancangan Proyek Perubahan Diklat PIM IIIaliyudhi_h
 
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...Penataan Ruang
 
Isu dan Masalah Perencanaan Pembangunan Daerah
Isu dan Masalah Perencanaan Pembangunan DaerahIsu dan Masalah Perencanaan Pembangunan Daerah
Isu dan Masalah Perencanaan Pembangunan DaerahDadang Solihin
 
Powerpoint desa
Powerpoint desaPowerpoint desa
Powerpoint desavae ri
 
Cara menghitung pertumbuhan
Cara menghitung pertumbuhanCara menghitung pertumbuhan
Cara menghitung pertumbuhanOpissen Yudisyus
 
Proposal bantuan pengerasan jalan kelompok tani
Proposal bantuan pengerasan jalan kelompok taniProposal bantuan pengerasan jalan kelompok tani
Proposal bantuan pengerasan jalan kelompok taniBandi Siswoyo
 
Keterkaitan Dokumen Perencanaan
Keterkaitan Dokumen PerencanaanKeterkaitan Dokumen Perencanaan
Keterkaitan Dokumen PerencanaanDadang Solihin
 
Substansi studio perencanaan wilayah
Substansi studio perencanaan wilayahSubstansi studio perencanaan wilayah
Substansi studio perencanaan wilayahAgus Dwi Wicaksono
 
Pesisir 02 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
Pesisir 02 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIRPesisir 02 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
Pesisir 02 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIRsuningterusberkarya
 
Isu pengembangan wilayah
Isu pengembangan wilayah  Isu pengembangan wilayah
Isu pengembangan wilayah Hafida Siti
 
Konsep Pembangunan Kawasan Perdesaan
Konsep Pembangunan Kawasan PerdesaanKonsep Pembangunan Kawasan Perdesaan
Konsep Pembangunan Kawasan PerdesaanAulia Arif
 

Tendances (20)

Sambutan bupati wonosobo acara hut tagana
Sambutan bupati wonosobo acara hut taganaSambutan bupati wonosobo acara hut tagana
Sambutan bupati wonosobo acara hut tagana
 
Konsep perencanaan pembangunan desa
Konsep perencanaan pembangunan desaKonsep perencanaan pembangunan desa
Konsep perencanaan pembangunan desa
 
Paparan posyantek 2 revisi
Paparan posyantek 2 revisiPaparan posyantek 2 revisi
Paparan posyantek 2 revisi
 
Strategi pengembangan bumdes
Strategi pengembangan bumdesStrategi pengembangan bumdes
Strategi pengembangan bumdes
 
Teori dan Praktek Penyusunan Renstra dan Renja SKPD sesuai Permendagri 54/2010
Teori dan Praktek Penyusunan Renstra dan Renja SKPD sesuai Permendagri 54/2010 Teori dan Praktek Penyusunan Renstra dan Renja SKPD sesuai Permendagri 54/2010
Teori dan Praktek Penyusunan Renstra dan Renja SKPD sesuai Permendagri 54/2010
 
PERENCANAAN TATA RUANG
PERENCANAAN TATA RUANGPERENCANAAN TATA RUANG
PERENCANAAN TATA RUANG
 
Negara maju &berkembang
Negara maju &berkembangNegara maju &berkembang
Negara maju &berkembang
 
Pembangunan Desa Berbasis Aset dan Potensi Desa untuk Mewujudkan Desa Maju, M...
Pembangunan Desa Berbasis Aset dan Potensi Desa untuk Mewujudkan Desa Maju, M...Pembangunan Desa Berbasis Aset dan Potensi Desa untuk Mewujudkan Desa Maju, M...
Pembangunan Desa Berbasis Aset dan Potensi Desa untuk Mewujudkan Desa Maju, M...
 
Smart Governance
Smart GovernanceSmart Governance
Smart Governance
 
Presentasi Rancangan Proyek Perubahan Diklat PIM III
Presentasi Rancangan Proyek Perubahan Diklat PIM IIIPresentasi Rancangan Proyek Perubahan Diklat PIM III
Presentasi Rancangan Proyek Perubahan Diklat PIM III
 
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...
 
Isu dan Masalah Perencanaan Pembangunan Daerah
Isu dan Masalah Perencanaan Pembangunan DaerahIsu dan Masalah Perencanaan Pembangunan Daerah
Isu dan Masalah Perencanaan Pembangunan Daerah
 
Powerpoint desa
Powerpoint desaPowerpoint desa
Powerpoint desa
 
Cara menghitung pertumbuhan
Cara menghitung pertumbuhanCara menghitung pertumbuhan
Cara menghitung pertumbuhan
 
Proposal bantuan pengerasan jalan kelompok tani
Proposal bantuan pengerasan jalan kelompok taniProposal bantuan pengerasan jalan kelompok tani
Proposal bantuan pengerasan jalan kelompok tani
 
Keterkaitan Dokumen Perencanaan
Keterkaitan Dokumen PerencanaanKeterkaitan Dokumen Perencanaan
Keterkaitan Dokumen Perencanaan
 
Substansi studio perencanaan wilayah
Substansi studio perencanaan wilayahSubstansi studio perencanaan wilayah
Substansi studio perencanaan wilayah
 
Pesisir 02 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
Pesisir 02 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIRPesisir 02 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
Pesisir 02 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
 
Isu pengembangan wilayah
Isu pengembangan wilayah  Isu pengembangan wilayah
Isu pengembangan wilayah
 
Konsep Pembangunan Kawasan Perdesaan
Konsep Pembangunan Kawasan PerdesaanKonsep Pembangunan Kawasan Perdesaan
Konsep Pembangunan Kawasan Perdesaan
 

Similaire à Proposal pembangunan kawasan agropolitan panggungharjo

Perhutanan Sosial Almisbat | Pojok Desa #05
Perhutanan Sosial Almisbat  | Pojok Desa #05Perhutanan Sosial Almisbat  | Pojok Desa #05
Perhutanan Sosial Almisbat | Pojok Desa #05TV Desa
 
Laporan Ekonomi Sumber Daya Pertanian
Laporan Ekonomi Sumber Daya PertanianLaporan Ekonomi Sumber Daya Pertanian
Laporan Ekonomi Sumber Daya PertanianAthifah Ningtyas
 
MENDORONG KEBIJAKAN YANG BERPIHAK PADA PETANI.pptx
MENDORONG KEBIJAKAN YANG BERPIHAK PADA PETANI.pptxMENDORONG KEBIJAKAN YANG BERPIHAK PADA PETANI.pptx
MENDORONG KEBIJAKAN YANG BERPIHAK PADA PETANI.pptxTPPP3MDMunaBarat
 
Pengembangan usaha agribisnis beras
Pengembangan usaha agribisnis beras Pengembangan usaha agribisnis beras
Pengembangan usaha agribisnis beras NaaRonaa
 
Pengembangan usaha agribisnis beras Dian Dwi wijaksana
Pengembangan usaha agribisnis beras  Dian Dwi wijaksana Pengembangan usaha agribisnis beras  Dian Dwi wijaksana
Pengembangan usaha agribisnis beras Dian Dwi wijaksana DiandwiwWijaksana
 
PROPOSAL KAMBING SUMBERWULUH.doc
PROPOSAL KAMBING SUMBERWULUH.docPROPOSAL KAMBING SUMBERWULUH.doc
PROPOSAL KAMBING SUMBERWULUH.docRizhaSalsabila2
 
Pemanfaatan jerami padi sebagai bahan baku kerajinan tangan untuk meningkatka...
Pemanfaatan jerami padi sebagai bahan baku kerajinan tangan untuk meningkatka...Pemanfaatan jerami padi sebagai bahan baku kerajinan tangan untuk meningkatka...
Pemanfaatan jerami padi sebagai bahan baku kerajinan tangan untuk meningkatka...najmul190693
 
PPT Penelitian Payung tahun 2022.pptx
PPT Penelitian Payung tahun 2022.pptxPPT Penelitian Payung tahun 2022.pptx
PPT Penelitian Payung tahun 2022.pptxTriYuliani21
 
Risalah pertemuan managing our nation ppm manajemen
Risalah pertemuan managing our nation ppm manajemenRisalah pertemuan managing our nation ppm manajemen
Risalah pertemuan managing our nation ppm manajemenpdatarawa
 
PROPOSAL PENELITIAN AGROWISATA.docx
PROPOSAL PENELITIAN AGROWISATA.docxPROPOSAL PENELITIAN AGROWISATA.docx
PROPOSAL PENELITIAN AGROWISATA.docxTamNe
 
Pembinaan dan pendampingan
Pembinaan dan pendampinganPembinaan dan pendampingan
Pembinaan dan pendampinganBbpp Ketindan
 
Dispermades - Prioritas penggunaan DD 2021 dan Pengusulan Bankeu Pemdes 2022.pdf
Dispermades - Prioritas penggunaan DD 2021 dan Pengusulan Bankeu Pemdes 2022.pdfDispermades - Prioritas penggunaan DD 2021 dan Pengusulan Bankeu Pemdes 2022.pdf
Dispermades - Prioritas penggunaan DD 2021 dan Pengusulan Bankeu Pemdes 2022.pdfDesaMundu
 
Muhamad ilfan 12402183132-_laporan_ppl_gel._1
Muhamad ilfan 12402183132-_laporan_ppl_gel._1Muhamad ilfan 12402183132-_laporan_ppl_gel._1
Muhamad ilfan 12402183132-_laporan_ppl_gel._1NendenNurhayati1
 

Similaire à Proposal pembangunan kawasan agropolitan panggungharjo (20)

Proposal proyek kawasan agropolitan 'satriya tani' desa panggungharjo
Proposal proyek kawasan agropolitan 'satriya tani' desa panggungharjoProposal proyek kawasan agropolitan 'satriya tani' desa panggungharjo
Proposal proyek kawasan agropolitan 'satriya tani' desa panggungharjo
 
Perhutanan Sosial Almisbat | Pojok Desa #05
Perhutanan Sosial Almisbat  | Pojok Desa #05Perhutanan Sosial Almisbat  | Pojok Desa #05
Perhutanan Sosial Almisbat | Pojok Desa #05
 
Laporan Ekonomi Sumber Daya Pertanian
Laporan Ekonomi Sumber Daya PertanianLaporan Ekonomi Sumber Daya Pertanian
Laporan Ekonomi Sumber Daya Pertanian
 
MENDORONG KEBIJAKAN YANG BERPIHAK PADA PETANI.pptx
MENDORONG KEBIJAKAN YANG BERPIHAK PADA PETANI.pptxMENDORONG KEBIJAKAN YANG BERPIHAK PADA PETANI.pptx
MENDORONG KEBIJAKAN YANG BERPIHAK PADA PETANI.pptx
 
22 35-1-sm
22 35-1-sm22 35-1-sm
22 35-1-sm
 
Pengembangan usaha agribisnis beras
Pengembangan usaha agribisnis beras Pengembangan usaha agribisnis beras
Pengembangan usaha agribisnis beras
 
Pengembangan usaha agribisnis beras Dian Dwi wijaksana
Pengembangan usaha agribisnis beras  Dian Dwi wijaksana Pengembangan usaha agribisnis beras  Dian Dwi wijaksana
Pengembangan usaha agribisnis beras Dian Dwi wijaksana
 
Pp lumbung desa
Pp lumbung desaPp lumbung desa
Pp lumbung desa
 
PROPOSAL KAMBING SUMBERWULUH.doc
PROPOSAL KAMBING SUMBERWULUH.docPROPOSAL KAMBING SUMBERWULUH.doc
PROPOSAL KAMBING SUMBERWULUH.doc
 
Pemanfaatan jerami padi sebagai bahan baku kerajinan tangan untuk meningkatka...
Pemanfaatan jerami padi sebagai bahan baku kerajinan tangan untuk meningkatka...Pemanfaatan jerami padi sebagai bahan baku kerajinan tangan untuk meningkatka...
Pemanfaatan jerami padi sebagai bahan baku kerajinan tangan untuk meningkatka...
 
Contoh proposal kkn
Contoh proposal kknContoh proposal kkn
Contoh proposal kkn
 
PPT Penelitian Payung tahun 2022.pptx
PPT Penelitian Payung tahun 2022.pptxPPT Penelitian Payung tahun 2022.pptx
PPT Penelitian Payung tahun 2022.pptx
 
Risalah pertemuan managing our nation ppm manajemen
Risalah pertemuan managing our nation ppm manajemenRisalah pertemuan managing our nation ppm manajemen
Risalah pertemuan managing our nation ppm manajemen
 
PROPOSAL PENELITIAN AGROWISATA.docx
PROPOSAL PENELITIAN AGROWISATA.docxPROPOSAL PENELITIAN AGROWISATA.docx
PROPOSAL PENELITIAN AGROWISATA.docx
 
Jurnal
JurnalJurnal
Jurnal
 
Pembinaan dan pendampingan
Pembinaan dan pendampinganPembinaan dan pendampingan
Pembinaan dan pendampingan
 
Pembinaan dan pendampingan
Pembinaan dan pendampinganPembinaan dan pendampingan
Pembinaan dan pendampingan
 
Dispermades - Prioritas penggunaan DD 2021 dan Pengusulan Bankeu Pemdes 2022.pdf
Dispermades - Prioritas penggunaan DD 2021 dan Pengusulan Bankeu Pemdes 2022.pdfDispermades - Prioritas penggunaan DD 2021 dan Pengusulan Bankeu Pemdes 2022.pdf
Dispermades - Prioritas penggunaan DD 2021 dan Pengusulan Bankeu Pemdes 2022.pdf
 
Muhamad ilfan 12402183132-_laporan_ppl_gel._1
Muhamad ilfan 12402183132-_laporan_ppl_gel._1Muhamad ilfan 12402183132-_laporan_ppl_gel._1
Muhamad ilfan 12402183132-_laporan_ppl_gel._1
 
Pemanfaatan dana desa
Pemanfaatan dana desaPemanfaatan dana desa
Pemanfaatan dana desa
 

Proposal pembangunan kawasan agropolitan panggungharjo

  • 1. Page 1 of 8 PROPOSAL PEMBANGUNAN KAWASAN AGROPOLITAN PANGUNGHARJO INTEGRATED AGRO-INDUSTRIAL RESOURCES, BUSINESS, TOURISM, AND LEARNING CENTER LATAR BELAKANG : Desa Panggungharjo merupakan salah satu desa di Kabupaten Bantul yang secara langsung berbatasan dengan kota Yogyakarta yang merupakan ibu kota D.I. Yogyakarta. Secara lebih lengkap batas-batas desa Panggungharjo adalah sebagai berikut Sebelah utara : Kota Yogyakarta Sebelah timur : Desa Bangunharjo, Kecamatan Sewon Sebelah Selatan : Desa Timbulharjo, Kecamatan Sewon Sebelah Barat : Desa Pendowo Harjo Kecamatan Sewon dan Desa Tirtonirmolo Kecamatan Kasihan Sebagai kawasan yang berbatasan langsung dengan kawasan perkotaan Yogyakarta, desa Panggungharjo merupakan kawasan aglomerasi perkotaan Yogyakarta yang ini juga berarti merupakan kawasan strategis ekonomi. Hal ini salah satunya ditunjukan dengan perkembangan penggunaan lahan dimana dalam kurun waktu lima tahun terakhir, pola penggunaan lahan di desa Panggungharjo mengalami perubahan cukup signifikan terutama pada lahan jenis tanah sawah yang mengalami perubahan fungsi menjadi pemukiman dan kegiatan bisnis dengan laju sekitar 2% per tahun, sebagaimana yang ditunjukan dalam grafik dibawah ini Luasan Tanah Berdasarkan Penggunaan (Ha) Persawahan Tanah Kering Lainnya 283.49 282.69 271.34 272.14 6.14 6.14 2012 2013 Sumber : Data monografi desa 2012 dan 2013 Ditinjau dari aspek pertanian, tingginya laju perubahan lahan sawah menjadi tanah kering ini perlu dikendalikan agar luasan lahan pertanian yang masih ada tetap mampu mencukupi kebutuhan dan ketersediaan pangan bagi masyarakat.
  • 2. Dalam meningkatkan akses keluarga terhadap gizi yang berkualitas, pemerintah desa Panggungharjo mendorong pemanfaatan lahan pekarangan dan pemberdayaan lahan kosong dan terlantar untuk budidaya tanaman sayuran dan kolam perikanan untuk meningkatkan pemenuhan kebutuhan gizi keluarga melalui program ‘sejengkal tanah seluas harapan’. Page 2 of 8 Ibu-ibu anggota Kelompok Wanita Tani ‘Sumber Rejeki’ melakukan kerja bhakti mempersiapkan media tanam. Kegiatan yang dibiayai menggunakan dana APBDes ini ditujukan dalam rangka penguatan ketahanan pangan keluarga Keluaran (outcome) dari program tersebut, ditahun 2014 ini setidaknya satu hektar lahan kosong dan terlantar telah berubah wujud menjadi lahan pertanian tanaman sayuran dengan lebih dari 15.000 bibit sayuran yang tertanam diatasnya, dimana ini belum termasuk bibit tanaman sayuran yang dibudidayakan dengan sistem vertikultur/polybag. Program penguatan ketahanan gizi keluarga melalui pemberdayaan lahan kosong dan terlantar ini merupakan program royokan dari berbagai lembaga desa yang ada di desa Panggungharjo dengan peta peran sebagai berikut; Kelompok Wanita Tani merupakan pihak yang bertanggung jawab dalam teknis budidaya, TP PKK Desa berperan dalam melakukan rekayasa sosial, Tim Asistensi Pemberdayaan dan Pembangunan LPMD bertanggung jawab dalam pendampingan dan desain kelembagaan kelompok sasaran dan BUMDesa Panggung Lestari bertanggung jawab dalam melakukan inkubasi bisnis. PERUMUSAN MASALAH : Kawasan Agropolitan Panggungharjo adalah suatu kawasan yang tumbuh dan berkembang yang mampu memacu berkembangnya sistem dan usaha agribisnis sehingga dapat melayani, mendorong, menarik, menghela kegiatan pembangunan pertanian (agribisnis) di wilayah sekitarnya. Pengembangan kawasan agropolitan adalah pembangunan ekonomi berbasis pertanian di kawasan agribisnis, yang dirancang dan dilaksanakan dengan jalan mensinergikan berbagai potensi yang ada untuk mendorong berkembangnya sistem dan usaha agribisnis yang berdaya saing, berbasis kerakyatan, berkelanjutan dan terdesentralisasi, yang digerakkan oleh masyarakat dan difasilitasi oleh Pemerintah.
  • 3. Konsep agropolitan ini basisnya pada membangun fungsi kawasan agro-industri dalam artian luas. Dimana pertanian itu tidak dilihat dari sisi bercocok tanam dan mencangkul saja. Di dalam kawasan agropolitan harus terdapat sektor industri, jasa, pariwisata, dan sebagainya, namun basisnya pertanian dalam arti yang luas. Konsep pembangunan Kawasan Agropolitan Panggungharjo sangat sejalan dengan visi misi Desa Panggungharjo yaitu Menyelenggarakan pemerintahan yang bersih, transparan dan bertanggungjawab untuk mewujudkan masyarakat desa Panggungharjo yang demokratis, mandiri, dan sejahtera serta berkesadaran lingkungan. Visi tersebut mengandung pengertian bahwa pemerintah desa Panggungharjo berkeinginan mewujudkan kehidupan mandiri dan berkesejahteraan dalam kehidupan yang demokratis dengan menyelenggarakan pemerintahan yang bersih, transparan dan bertanggung jawab. Makna lebih luas di bidang pembangunan industri pertanian adalah upaya meningkatkan pendapatan, kesejahteraan, harkat dan martabat insan tani, penduduk pedesaan dan pelaku agribisnis lainnya, melalui pemberdayaan rukun tani, komoditas usaha tani, dan percepatan pembangunan pertanian serta menjadikan sektor pertanian sebagai basis pembangunan desa dalam rangka mewujudkan upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat Page 3 of 8 TUJUAN : Tujuan dari Pembangunan Kawasan Agropolitan Panggungharjo ini adalah : Mewujudkan sistem produksi milik masyarakat yang efisien, produktif , berdaya saing tinggi dan berkelanjutan, melalui pengelolaan sumberdaya domestik secara optimal dan berkesinambungan. SASARAN : Tujuan tersebut diwujudkan dengan pencapaian sasaran sebagai berikut : 1. Meningkatkan kesadaran dukungan dan peran serta masyarakat dalam gerakan nata desa. 2. Menciptakan sistem usaha produktif yang berdaya saing tinggi, berkeadilan dan berkelanjutan. 3. Mengembangkan budaya industri sebagai landasan pengembangan usaha pertanian. 4. Mengoptimalkan keunggulan komparatif wilayah 5. Meningkatkan intensifikasi pertanian dan mengembangkan hortikultura serta home industry. 6. Meningkatkan sarana prasarana pertanian. 7. Menyediakan kawasan peternakan dan perikanan sebagai pendukung pertanian. 8. Menjalin hubungan lintas sektoral yang sehat dan menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan/kursus-kursus. DAYA DUKUNG DAN DAYA UNGKIT : Daya dukung yang dimiliki dalam program ini adalah karena kawasan yang akan dibangun adalah merupakan kawasan yang secara nyata sudah beroperasi dalam berbagai kegiatan masyarakat yang ada, yaitu meliputi : 1. Rumah Pengolahan Sampah Terpadu yang dikelola BUMDES, yang akan berfungsi sebagai supporting untuk pengadaan pupuk organik. 2. Kandang Sapi dikelola oleh Kelompok Peternak. 3. Budidaya Kambing dan Kolam Pembesaran Ikan yang dikelola oleh BKM Pangungharjo. 4. Pemancingan Ikan dikelola oleh swasta. 5. Pertanian Sayur dan palawija di tanah kas desa. 6. Kondisi aliran sungai yang sudah dibangket dengan baik.
  • 4. 7. Lingkungan persawahan milik warga yang dikelola dengan baik di sekitar lokasi juga Puskesmas Pembantu Kebun Palawija Page 4 of 8 merupakan daya dukung utama akan keberhasilan program ini. Lebih lanjut detail aset yang sudah eksis di kawasan ini dapat dilihat pada gambar di bawah ini : Kolam Pemancingan Hutan Bambu (tanggul sungai) Kebun Sayur Peternakan Kambing dan Kolam Ikan Sekolah RPS dan Landmark Peternakan Sapi dan Itik Masjid Adapun daya ungkit yang akan menambah optimisme keberhasilan program ini adalah : 1. Posisi Desa Panggungharjo sebagai Juara Lomba Desa Nasional 2014, yang merupakan salah satu tujuan utama kegiatan study banding dan tempat pembelajaran dari Desa-Desa diseluruh indonesia. 2. Dari sisi sumberdaya manusia di Desa Panggungharjo mencapai Indeks Pendidikan 69,55 ditahun 2013, berada jauh diatas indeks pendidikan nasional yang pada tahun 2012 yang hanya sebesar 62,90. Hal ini merupakan bukti kekuatan dan kemampuan warga Panggungharjo dalam mengelola dan mengembangkan aset Kawasan Agropolitan ini.
  • 5. 3. Posisi Geografis Desa Panggungharjo yang berbatasan langsung dengan Kota Yogyakarta yang merupakan ‘pintu gerbang utama’ memasuki Kabupaten Bantul, merupakan kawasan strategis untuk pengembangan kegiatan ekonomi-bisnis berbasis perdesaan. LOKASI KEGIATAN : Lokasi Pembangunan Kawasan Agropolitan Panggungharjo ini berada diatas tanah Kas Desa Panggungharjo yang berada diwilayah pedukuhan Sawit dan Kweni dengan luas sekitar 10 Ha. FASILITAS : Kawasan Agropolitan Panggungharjo merupakan Kawasan Terpadu yang meliputi : Wisata, Bisnis, Budidaya, Tempat Pendidikan-Pelatihan-Penelitian (teknik dan manajemen), sebagaimana siteplan berikut ini : Embung Page 5 of 8 Blok 7 Blok 1 Blok 8 Blo k 9 B lok 1 0 B lo k 1 1 Blok 8 (sungai) Blok 6 Blok 5 Blok 3 Blok 4 Masjid Blok 2 Kolam Pemancingan Hutan Bambu (sbg penyangga embung) Kebun Sayur dan Atraksi Petik Sayur Taman Sungai Peternakan Kambing dan Kolam Ikan Kebun Palawija dan Toga Sekolah Kuliner dan Pasar Agro Parkir dan Landmark RPS Composting Budidaya Cacing Peternakan Sapi dan Itik B lo k 1 2 Gedung DIKLAT B u d id a y a J a m u r Blok 13
  • 6. Page 6 of 8 1. Tempat Pengolahan Sampah Terpadu Desa Panggungharjo (Blok 2). Tempat pengolahan sampah terpadu yang sudah berdiri sejak 2013 ini merupakan tempat pemilahan dan pengolahan sampah yang dikelola oleh KUPAS (Kelompok Usaha Penarik Sampah) yang merupakan unit usaha BUMDES Panggung Lestari Desa Panggungharjo. Disamping fungsinya untuk mengelola permasalahan sampah dari warga, tempat yang dilengkapi dengan berbagai fasilitas pengolahan dan pemilahan sampah ini juga merupakan tempat pelatihan pengelolaan sampah secara terpadu, sehingga sampah tidak lagi dipandang sebagai gangguan atau ancaman tetapi dapat berdaya guna dan bernilai ekonomis. 2. Pembuatan Pupuk Organik (Blok 2A) Dengan memanfaatkan sampah organik dan KOHE (Kotoran Hewan) dari budidaya ternak disekitarnya (Sapi dan Kambing) maka dapat dioleh menjadi Pupuk Organik, yang nantinya akan mensupport kebutuhan pupuk pada budidaya pertanian di kawasan ini, selain itu juga akan dipasarkan dalam bentuk kemasan pada Gerai Agro yang dibuka dikawasan ini pula. 3. Budidaya Cacing Tanah / Lumbricus Rubellus (Blok 2B) Pada prinsipnya cacing adalah sebagai ‘pengurai’, budidaya cacing ini dimanfaatkan untuk mengurai sampah organik dan KOHE menjadi Pupuk Organik, disamping itu cacing Lubricus Rubellus juga sebuah komoditi yang bernilai ekonomis cukup tinggi 4. Budidaya Ternak : Kambing + Kolam Ikan (Blok 5), Sapi + Itik (Blok 4) Budidaya ternak ini sudah eksis sejak tahun 2003, disamping sebagai kegiatan budidaya penggemukan, fasilitas ini juga dapat dimanfaatkan sebagai media pembelajaran , baik untuk calon pelaku usaha maupun untuk anak-anak sekolah yang ingin menambah pengetahuannya dalam dunia peternakan, disamping itu adanya kandang kelompok sapi, kambing dan unggas/itik ini juga merupakan salah satu atraksi bagi anak-anak tentang bagaimana cara meramu pakan ternak dan memberi makan ternak, dalam perkembangan selanjutnya juga akan dikembangkan dengan atraksi memeras susu kambing etawa. 5. Budidaya Tanaman : Sayur (Blok 8), Palawija + TOGA (Blok 11), dan Rumah Jamur (Blok 13). Budi daya tanaman sayur dan palawija sudah merupakan kegiatan sehari-hari bagi petani, untuk TOGA baru dikembangkan pada tahun 2013 yaitu fasilitas bio industri berbasis tanaman obat atas kerjasama pemerintah desa dengan Puslitbangbun Kementrian Pertanian di Bogor. Sedangkan Rumah Jamur merupakan pengembangan dari kegiatan pertanian jamur yang ada di Pedukuhan Pandes. Jenis Jamur yang dikembangkan yaitu : Jamur Tiram yang dipanen harian, Jamur Kuping yang dipanen mingguan, dan Jamur Ling Zhie yang akan dipanen bulanan. Disamping hasil budidaya yang dapat dipasarkan, fasilitas ini juga sebagai fasilitas media pembelajaran/diklat dan pendampingan untuk calon pelaku usaha/wirausaha tentang bagaimana bertani sayur, palawija, dan jamur, baik dari sisi teknik budidaya, manajemen, dan pemasarannya. 6. Atraksi Petik Sayur ‘Organik’ Di Sawah (Blok 8) Sayur segar yang ditanam dengan sistem ‘organik’ dan memetik sayur langsung dari kebunnya merupakan pesona tersendiri, disamping mendapatkan kondisi sayuran lebih segar juga merupakan pengalaman unik bagi sang pemetik sayur tersebut, seperti halnya memetik buah langsung dari pohonnya dan menjaring ikan langsung dari kolamnya. Disamping itu harganya-pun juga akan lebih murah dari pada yang sudah dipasarkan di rumah-rumah.
  • 7. Page 7 of 8 7. Wisata Embung Pengendali Banjir (Blok 9). Salah satu cara untuk menanggulangi kekurangan air di daerah pertanian, persawahan, dan perikanan adalah dengan membangun kolam penampung air atau sering disebut embung. Embung merupakan penampungan air yang berbentuk waduk namun ukurannya lebih kecil. Embung adalah bangunan konservasi air berbentuk kolam/cekungan untuk menampung air dari hujan, parit atau sungai kecil, mata air serta sumber air lainnya untuk mendukung usaha pertanian pangan (hortikultura), perkebunan dan peternakan. Embung yang akan dibangun di kawasan ini adalah merupakan cekungan alami dari Kali Buntung, fungsi utama embung selain sebagai penampung air juga sebagai pengendali banjir dan pengikisan tanah dari daerah di sebelah atasnya (Pedukuhan Kweni dan Karangnongko). Sehingga keberadaan embung ini menjadi sangat “vital” sebagai fasilitas konservasi lapisan tanah dan pengendali tanah longsor untuk daerah di atasnya tersebut. Selain fungsi-fungsi tersebut di atas, embung juga menyajikan pemandangan air yang cukup indah untuk dinikmati sambil bersantai. 8. Konservasi Kebun Bambu (Blok 10) Kebun bambu ini berfungsi sebagai tanggul pengendali longsoran dari tanah persawahan milik penduduk yang ada di sebelah barat embung. Fungsi lain dari kebun bambu ini adalah sebagai lahan konservasi bagi habitat asli beberapa hewan seperti : kepiting, cacing, bibis, katak, belut, keong, kadal, ular, dan lain-lain. Disamping itu keberadaan kebun bambu di samping embung juga akan menambah keindahan pemandangan di sekitar embung itu sendiri. 9. Wisata Taman Sungai/Water Castel (Blok 6A) Sungai ini merupakan sungai asli sebagai kelanjutan aliran dari Embung Kali Buntung di Blok 9. Fasilitas wisata taman sungai/water castel ini merupakan latar belakang dari fasilitas wisata kuliner dan suvenir. Para pengunjung akan disuguhi pemandangan gemericik sungai asli yang ditata dan didesain dengan pesona taman airnya sambil menikmati hidangan atau berbelanja. Wisata Taman Sungai/Water Castel ini sekaligus sebagai sarana ‘penyadaran’ kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga kebersihan sungai, sehingga sungai tidak lagi dipandang sebagai tempat pembuangan sampah dan limbah, tetapi sungai adalah bagian dari sumber kehidupan dan tempat yang indah untuk dinikmati. 10. Wisata Kuliner dan Souvenir-kerajinan-konveksi (Blok 6B) Sebagaimana tempat wisata lainnya, Blok Kuliner dan Souvenir selalu dicari oleh pengunjung. Dengan adanya fasilitas ini, masyarakat sekitar dapat membuka kios-kios yang akan dipersiapkan, sehingga akan menambah penghasilan warga. 11. Gerai Agro : Bibit Tanaman Sayur, Media Tanam, Pupuk Organik(Blok 6C) Gerai Agro berada satu lokasi dengan Kuliner dan Souvenir, untuk pembibitan dibutuhkan fasilitas ‘mini green house’. Fasiliatas ini menyediakan Bibit Tanaman Sayur, Media Tanam, dan Pupuk Organik, secara tidak langsung fasilitas ini akan merupakan bagian dari gerakan ‘suka makan sayur’. Di samping itu fasilitas ini akan memberikan pemahaman kepada masyarakat akan pentingnya mengisi lahan kosong untuk dijadikan “kebun sayur organik”. Fungsi lainnya adalah sebagai media pembelajaran bagi anak-anak tentang cara-cara menanam sayur dengan media pot, dan kemudian hasil praktek tersebut dapat dibawa pulang sebagai souvenir dan untuk ditanam di rumah, yang pada akhirnya anak akan mempunyai kebanggaan karena keberhasilannya membesarkan tanaman sayurnya. 12. Anjungan Potensi Pedukuhan (Blok 6D) Anjungan Potensi Pedukuhan posisinya adalah sebagai pembuka dari seluruh fasilitas yang ada di kawasan agropolitan ini, tata-letaknya yang strategis didesain sebagai atraksi
  • 8. pertama yang akan dikunjungi yang ditempatkan setelah gerbang Blok 6, berada satu lokasi dan disusul dengan dengan Kios Kuliner, Souvenir dan Gerai Agro. Potensi kekayaan budaya dan ekonomi yang dimiliki warga Panggungharjo sangat banyak dan beragam, hal ini tidak mungkin semua bisa ditampung di kawasan ini, maka dengan adanya fasilitas ini potensi-potensi yang ada di Panggungharjo akan bisa ditampilkan dan dinikmati oleh pengunjung. Anjungan 14 pedukuhan se desa Panggungharjo ini merupakan miniatur dari potensi yang ada Panggungharjo. Anjungan ini bisa diibaratkan sebagai jendela informasi untuk melihat potensi yang ada di masing-masing pedukuhan, baik dari potensi ekonomi, seni-budaya, maupun sumber daya lainnya. Apabila pengunjung merasa tertarik maka akan diarahkan untuk bisa berkunjung langsung ke workshop atau potensi lain yang ada di tempat yang diminati. Page 8 of 8 13. Pemancingan Ikan (Blok 3) Kolam pemancingan yang tidak pernah sepi pengunjung ini sudah beroperasi lebih dari 10 tahun dan dikelola secara mandiri oleh salah satu warga Panggungharjo. Dengan mengintegrasikannya dalam satu kawasan ini, maka akan menambah keragaman yang ada di kawasan agropolitan ini. 14. Lingkungan Persawahan (Fasilitas di luar Blok) Lingkungan persawahan melingkari sisi barat dan timur kawasan ini, semuanya dikelola pribadi oleh masing-masing pemiliknya. Meski dikelola secara pribadi, namun pemandangan alam persawahan ini akan menambah keindahan kawasan ini. Lingkungan persawahan ini juga dapat dimanfaatkan sebagai atraksi mengolah sawah, seperti : membajak, menanam padi, memanen, mencangkul, dan lain-lain 15. Lembaga Diklat (Blok 12) Fasilitas ini menempati bangunan Puskesmas Pembantu yang fungsinya dalam pelayanan kesehatan sudah kurang optimal (buka 1 minggu 1 kali), disamping itu akses ke fasilitas kesehatan umum lainnya lebih dekat (Puskesmas Sewon II). Lembaga Diklat ini berfungsi untuk menyelenggarakan pelatihan-pelatihan praktis kepada masyarakat, tentang budi daya tanaman dan peternakan, baik yang bersifat teknis, manajemen maupun akses pasar, dengan memanfaatkan semua fasilitas yang ada di kawasan ini sebagai tempat praktek. Dalam perkembangan selanjutnya Lembaga Diklat ini akan diarahkan sebagai “Profesional Konsultan” dalam bidang-bidang Pemberdayaan Masyarakat dan lebih jauh lagi sebagai konsultan di bidang Pengembangan Tata Pemerintahan Desa. JUMLAH ANGGARAN DAN SUMBER DANA : A. Jumlah Anggaran : 1. Survey Pendahuluan 2. Pengukuran dan Pembuatan Siteplan 3. Penyusunan Detail Engineering Design 4. Biaya Pembangunan 5. Biaya Operasional Tahap Pertama (Pre-Launching) B. Sumber Dana : 1. Bantuan Program dari Pemerintah 2. Hibah Swasta 3. Sponsorship 4. Investasi 5. Retribusi Penyewaan SUSUNAN PANITIA :