Dokumen tersebut membahas tentang inovasi pembelajaran matematika kreatif khususnya mengenai rumus luas lingkaran. Dokumen tersebut mendemonstrasikan penggunaan rumus luas lingkaran L = 1/2 a t sebagai alternatif dari rumus konvensional L = πr^2. Rumus baru tersebut dianggap lebih sederhana karena menghindari penggunaan bilangan π irasional dan kuadrat. Dokumen tersebut juga membuktikan kevalid
18. a = 6 t = 7 L = ½ a.t L = ½ 6.7 = 21 a = 6 r = t = 7 L = ½ a.t L = ½ 6.7 = 21 Mudah mirip segitiga L
19. a = 12 r = 16 s L = … = ½ a.t a = 10 r = 16 s = ½ 12.16 = 96 L = … = ½ a.t = ½ 10.16 = 80 Aplikatif nyata: ukur r dan a
20. Menghindari Kuadrat Rumus L = Π r 2 -> L = ½ a.t Umumnya anak lebih mudah menghitung perkalian dari kuadrat. Kita juga lebih leluasa memilih nilai a dan t.
21. Menghindari Π Irasional Rumus L = Π r 2 -> L = ½ a.t Umumnya anak tidak nyaman dengan bilangan irasional Π . Kita tetap dapat berlatih menghitung luas sektor lingkaran tanpa Π di awal-awal belajar.
22. Membuktikan Luas Lingkaran L = ½ a.t untuk a = K = 2 Π r Jika panjang busur berupa keliling lingkaran penuh maka luas sektor adalah luas lingkaran penuh. Terbukti rumus kita konsisten. L = ½ (2 Π r).(r) = Π r 2
23. Perkalian 11 untuk ¼ Lingkaran 90 o = ¼ Lingkaran = Π /2 = 11/7 Perkalian 11 adalah istimewa, tinggal menjumlahkan saja: 11 x 12 = 132 11 x 14 = 154
24. Produk Anak Negeri Indonesia Rumus L = ½ a.t adalah inovasi anak negeri Indonesia. Mari kita kembangkan produk dalam negeri.