1. 99 Nama ALLAH لله
Memahami sifat-sifat Allah
Apabila kembali mengingat sejarah terbentuknya Al Quran, Al Quran terbentuk
kurang atau lebih 610 tahun setelah masa-masa ke rasul-an Nabi Isa AS, rentang waktu yang
cukup panjang, pengaruh kondisi sosial politik masa-masa setelahnya dapat mempengaruhi
makna dari kisah Nabi Isa AS, namun saya yakin bahwa kebenaran akan memberitahukan
dirinya sendiri, dan kita hanya memohon padaNya hidayah untuk dapat melihat dan
mendengarnya.
Saya baca sebuah ayat dari Al Quran yaitu Surah Al Isra yang memuat bagaimana nama
Allah di sebut oleh umat ciptaanNya.
Surah Al Isra Ayat 110 :
وَلاَ تخَُافِتْ ب ھَِا وَابْتَغ بَیْنَ ذَلِكَ سَب یِ لاق لِ ادْعُوأا و ا لّلهْدَ عُوا الرَّحْمَنَ أ یًَ اّ مَّا تَدْعُوا ف لَ ھَُ الأ سَْمَاءُ اْلحُسْنَى وَلاَ تَجْھَرْ بصَِلاَتِكَ
Qulid’ullaha awid’ur rahman ayyamma tad’u falahul asma’ul husna wala thajar bi salatika
wa la tukhafit biha wabtagi baina zalika sabila.
Say: “Call upon Allah, or call upon Rahman: by whatever name ye call upon Him, (it is
well): for to Him belong the Most Beautiful Names. Neither speak thy Prayer aloud, nor
speak it in a low tone, but seek a middle course between.”
Katakanlah: “Serulah Allah atau serulah Ar-Rahman. Dengan nama yang mana saja kamu
seru, Dia mempunyai al asmaaul husna (nama-nama yang terbaik) dan janganlah kamu
mengeraskan suaramu dalam shalatmu dan janganlah pula merendahkannya dan carilah jalan
tengah di antara kedua itu”
Dalam Surah Al Isra ayat 110 tertulis bahwa manusia dapat menyebutkan nama Allah
dengan salah satu nama-nama yang terbaik (asma’ul husna).
Manusia diberi kebebasan dalam memanggil nama Allah, suatu karunia besar yang
termaktub didalam Al Quran yang disampaikan oleh sang Penulis. Terlepas dari
siapakah Sang Penulis, namun Surah Al Isra ayat 110 ini menurut hemat saya memberikan
jawaban yang sangat jelas mengenai siapakah diri Nabi ISA AS.
Mari kita lihat apa yang dimaksudkan asma’ul husna itu. Ada 99 nama sebutan sifat Allah,
yaitu :
1. Allah لله = Tuhan = The God
2. Ar Rahmanu الرحمنُ = Yang Memiliki Mutlak sifat Pengasih = The All Beneficent
3. Ar Rahiimu الرحیمُ = Yang Memiliki Mutlak sifat Penyayang = The Most Merciful
4. Al Maliku الملكُ = Yang Memiliki Mutlak sifat Merajai / Memerintah = The King, The
Sovereign
5. Al Quddusu القدوسُ = Yang Memiliki Mutlak sifat Suci = The Most Holy
6. As Salaamu السلامُ = Yang Memiliki Mutlak sifat Memberi Kesejahteraan = The Peace
and Blessing Giver
2. 7. Al Mu`minu المؤمنُ = Yang Memiliki Mutlak sifat Memberi Keamanan = The Guarantor
8. Al Muhaiminu المھیمنُ = Yang Memiliki Mutlak sifat Pemelihara = The Guardian, the
Preserver
9. Al `Aziizu العزیزُ = Yang Memiliki Mutlak Kegagahan = The Almighty, the Self
Sufficient
10. Al Jabbaru الجبارُ = Yang Memiliki Mutlak sifat Perkasa = The Powerful, the Irresistible
11. Al Mutakabbiru المتكبرُ = Yang Memiliki Mutlak sifat Megah, Yang Memiliki Kebesaran
= The Tremendous
12. Al Khaliqu الخالقُ = Yang Memiliki Mutlak sifat Pencipta = The Creator
13. Al Baari`u البارئُ = Yang Memiliki Mutlak sifat Yang Melepaskan (Membuat,
Membentuk, Menyeimbangkan) = The Maker
14. Al Mushawwiru المصورُ = Yang Memiliki Mutlak sifat Yang Membentuk Rupa
(makhluknya) = The Fashioner of Forms
15. Al Ghaffaaru الغفارُ = Yang Memiliki Mutlak sifat Pengampun = The Ever Forgiving
16. Al Qahhaaru القھارُ = Yang Memiliki Mutlak sifat Memaksa = The All Compelling
Subduer
17. Al Wahhaabu الوھابُ = Yang Memiliki Mutlak sifat Pemberi Karunia = The Bestower
18. Ar Razzaaqu الرزاقُ = Yang Memiliki Mutlak sifat Pemberi Rejeki = The Ever Providing
19. Al Fattaahu الفتاحُ = Yang Memiliki Mutlak sifat Pembuka Rahmat = The Opener, the
Victory Giver
20. Al `Aliimu العلیمُ Yang Memiliki Mutlak sifat Mengetahui (Memiliki Ilmu) = The All
Knowing, the Omniscient
21. Al Qaabidhu القابضُ = Yang Memiliki Mutlak sifat Yang Menyempitkan (makhluknya) =
The Restrainer, the Straightener
22. Al Baasithu ال باسط = Yang Memiliki Mutlak sifat Yang Melapangkan (makhluknya) =
The Expander, the Munificent
23. Al Khaafidhu الخافضُ = Yang Memiliki Mutlak sifat Yang Merendahkan (makhluknya) =
The Abaser
24. Ar Raafi`u الرافعُ = Yang Memiliki Mutlak sifat Yang Meninggikan (makhluknya) = The
Exalter
25. Al Mu`izzu المعزُ = Yang Memiliki Mutlak sifat Yang Memuliakan (makhluknya) = The
Giver of Honor
26. Al Mudzilu المذلُ = Yang Memiliki Mutlak sifat Yang Menghinakan (makhluknya) = The
Giver of Dishonor
27. Al Samii`u السمیعُ = Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Mendengar = The All Hearing
28. Al Bashiiru البصیرُ = Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Melihat = The All Seeing
29. Al Hakamu الحكمُ = Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Menetapkan = The Judge, the
Arbitrator
30. Al `Adlu العدلُ = Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Adil = The Utterly Just
31. Al Lathiifu اللطیفُ = Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Lembut = The Subtly Kind
32. Al Khabiiru الخبیرُ Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Mengetahui Rahasia = The All
Aware
33. Al Haliimu الحلیمُ Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Penyantun = The Forbearing, the
Indulgent
34. Al `Azhiimu العظیمُ = Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Agung = The Magnificent, the
Infinite
35. Al Ghafuuru الغفورُ = Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Pengampun = The All Forgiving
36. As Syakuuru الشكورُ = Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Pembalas Budi (Menghargai) =
The Grateful
37. Al `Aliyu العلىُ = Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Tinggi = The Sublimely Exalted
38. Al Kabiiru الكبیرُ = Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Besar = The Great
39. Al Hafizhu ال حفیظ = Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Menjaga = The Preserver
3. 40. Al Muqiitu المقیتُ = Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Pemberi Kecukupan = The
Nourisher
41. Al Hasiibu الحسیبُ = Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Membuat Perhitungan = The
Reckoner
42. Al Jaliilu الجلیلُ = Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Mulia = The Majestic
43. Al Kariimu الكریمُ = Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Pemurah = The Bountiful, the
Generous
44. Ar Raqiibu الرقیبُ = Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Mengawasi = The Watchful
45. Al Mujiibu المجیبُ = Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Mengabulkan = The Responsive,
the Answerer
46. Al Waasi`u الواسعُ = Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Luas = The Vast, the All
Encompassing
47. Al Hakiimu الحكیمُ = Yang Memiliki Mutlak sifat Maka Bijaksana = The Wise
48. Al Waduudu الودودُ = Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Pencinta = The Loving, the Kind
One
49. Al Majiidu المجیدُ = Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Mulia = The All Glorious
50. Al Baa`itsu الباعثُ = Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Membangkitkan = The Raiser of
the Dead
51. As Syahiidu الشھیدُ = Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Menyaksikan = The Witness
52. Al Haqqu الحقُ = Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Benar = The Truth, the Real
53. Al Wakiilu الوكیلُ = Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Memelihara = The Trustee, the
Dependable
54. Al Qawiyyu القوىُ = Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Kuat = The Strong
55. Al Matiinu المتینُ = Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Kokoh = The Firm, the Steadfast
56. Al Waliyyu الولىُ = Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Melindungi = The Protecting
Friend, Patron, and Helper
57. Al Hamiidu الحمیدُ = Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Terpuji = The All Praiseworthy
58. Al Mushii المحصـــى = Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Mengkalkulasi = The
Accounter, the Numberer of All
59. Al Mubdi`u المبدئُ = Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Memulai = The Producer,
Originator, and Initiator of all
60. Al Mu`iidu المعیدُ = Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Mengembalikan Kehidupan = The
Reinstater Who Brings Back All
61. Al Muhyii المحــــیى = Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Menghidupkan = The Giver of
Life
62. Al Mumiitu الممیتُ = Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Mematikan = The Bringer of
Death, the Destroyer
63. Al Hayyu الحــي = Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Hidup = The Ever Living
64. Al Qayyuumu القیومُ = Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Mandiri = The Self Subsisting
Sustainer of All
65. Al Waajidu الواجدُ = Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Penemu = The Perceiver, the
Finder, the Unfailing
66. Al Maajidu الماجدُ = Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Mulia = The Illustrious, the
Magnificent
67. Al Wahiidu الواحدُ / Al Aahadu = Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Esa = The One, the
All Inclusive, the Indivisible
68. As Shamadu الصمدُ = Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Dibutuhkan, Tempat Meminta =
The Self Sufficient, the Impregnable, the Eternally Besought of All, the Everlasting
69. Al Qaadiru القادرُ = Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Menentukan, Maha
Menyeimbangkan = The All Able
70. Al Muqtadiru المقتدرُ = Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Berkuasa = The All
Determiner, the Dominant
4. 71. Al Muqaddimu المقدمُ = Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Mendahulukan = The
Expediter, He who brings forward
72. Al Mu`akkhiru المؤخرُ = Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Mengakhirkan = The Delayer,
He who puts far away
73. Al Awwalu الأولُ = Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Awal = The First
74. Al Aakhiru الأخرُ = Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Akhir = The Last
75. Az Zhaahiru الظاھرُ = Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Nyata = The Manifest; the All
Victorious
76. Al Baathinu الباطنُ = Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Ghaib = The Hidden; the All
Encompassing
77. Al Waali الوالــــي = Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Memerintah = The Patron
78. Al Muta`aalii المتعــــــالي = Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Tinggi = The Self Exalted
79. Al Barru البرُ = Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Penderma = The Most Kind and
Righteous
80. At Tawwaabu التوابُ = Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Penerima Tobat = The Ever
Returning, Ever Relenting
81. Al Muntaqimu المنتقمُ = Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Penyiksa = The Avenger
82. Al Afuwwu العفوُ = Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Pemaaf = The Pardoner, the
Effacer of Sins
83. Ar Ra`uufu الرؤوفُ = Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Pengasih = The Compassionate,
the All Pitying
84. Malikul Mulki مالــك الملـــك = Yang Memiliki Mutlak sifat Penguasa Kerajaan (Semesta) =
The Owner of All Sovereignty
85. Dzul Jalaali Wal Ikraami ذو الجــــلال و الإكــــرام = Yang Memiliki Mutlak sifat Pemilik
Kebesaran dan Kemuliaan = The Lord of Majesty and Generosity
86. Al Muqsithu ال مقسط = Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Adil = The Equitable, the
Requiter
87. Al Jamii`u الجامعُ = Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Mengumpulkan = The Gatherer,
the Unifier
88. Al Ghaniyyu الغنىُ Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Berkecukupan = The All Rich, the
Independent
89. Al Mughnii المغــــنى Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Memberi Kekayaan = The
Enricher, the Emancipator
90. Al Maani’u المانعُ = Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Mencegah = The Withholder, the
Shielder, the Defender
91. Ad Dhaaru الضارُ =Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Memberi Derita = The Distressor,
the Harmer
92. An Nafii`u النافعُ = Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Memberi Manfaat = The Propitious,
the Benefactor
93. An Nuuru النورُ = Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Bercahaya (Menerangi, Memberi
Cahaya) = The Light
94. Al Haadii ال ھادئ = Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Pemberi Petunjuk = The Guide
95. Al Baadii’u دیعُ الــب = Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Pencipta = Incomparable, the
Originator
96. Al Baaqii البــــــاقي = Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Kekal = The Ever Enduring and
Immutable
97. Al Waaritsu الوارثُ = Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Pewaris = The Heir, the Inheritor
of All
98. Ar Rasyiidu الرشیدُ = Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Pandai = The Guide, Infallible
Teacher, and Knower
99. As Shabuuru الصبورُ = Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Sabar = The Patient, the
Timeless
5. Ke 99 nama sebutan Allah ini menggambarkan sifat-sifat mutlak Allah, sifat yang
tidak dapat di miliki oleh siapapun juga kecuali Allah, namun:
Pernahkah terfikir olehmu sifat Allah Maha Menyelamatkan “Al Masihu”?
Pernahkah terfikir olehmu bahwa Isa memiliki sifat-sifat diatas? Dapatkah kamu rasakan
bahwa sifat-sifat Allah itu terlihat dalam diri seorang Isa? (baca kembali ke 99 sifat Allah dengan
baik dan renungkan)
Pernahkah terfikir oleh anda kenapa Isa (dengan rendah hati) tidak mengakui bahwa Ia adalah
Allah? Apa anda tidak curiga?
(Logika: apakah yang menjadi alasan bila seorang pejabat negara turun ke bawah “kerakyatnya” dengan menyamar menjadi rakyat
jelata? Pastilah ia tidak mengakui bahwa dirinya adalah seorang pejabat, bahkan bila dihina rakyatnya, pejabat tersebut tetaplah tidak
mengakui bahwa dirinya seorang pejabat, kenapa?)
Analisa :
Jika kita perhatikan penulis Al Quran dan Asma’ul Husna ini menggunakan tanda
baca dommah ◌ُ dan kasroh ◌ِ untuk melafazkan kata-kata sifat yang hanya milik Allah
seutuhnya. Kemudian mari kita perhatikan nama-nama yang diberikan pada Nabi ISA AS
yang tertulis di dalam Al Quran.
1. Isa Ibnu Maryam عِیسَى ابْنُ مَرْیَمَ = Isa Putra Maryam = Isa The son of Maria
2. Al Masihu ◌ُ اْلمَسِیحُ = Yang Menyelamatkan = The Messiah / The Savior.
3. Kalimatuhu ◌ُ كَلِمَتھُُ ◌َ Sang Firman = The Words
4. Rohun-Minhu منھُ روح = Roh Allah = Allah’s Spirit
5. Rosulu allaihi رَسُولُ للهِ = Rasul Allah = Allah’s Messengers
Ayat An-Nisa 171 ini terdiri dari 53 kata. kata yang jadi sorotan adalah kata ke-20:
Wakalimatuhu ( وَكَلِمَتھُ ) yang terdiri dari 3 bagian: Partikel resumpsi ( حــــــرف اســــــتئنافیة ), kata
benda, dan pronoun posesif (kata bantu orang yang menunjukkan kepemilikan). Partikel
resumsi umumnya menandakan bahwa kata tersebut merupakan kelanjutan dari kata2 (atau
event) sebelumnya. Umumnya diterjemahkan sebagai ‘kemudian’ ‘lalu’, intinya
menunjukkan kalau kata tersebut merupakan lanjutan dari kata2 sebelumnya.
Kata benda kalimat ( كَلِمَة ) terdapat sebagai bentuk feminim dan dengan kasus nominatif
.(مـــرفوع)
Kata bantu kepemilikan (possessive pronoun) dalam bentuk orang ketiga-maskulin-tunggal.
Jadi dapat dikatakan artinya kurang lebih: (lanjutan dari sebelumnya -resumsi) Kalimat-Nya.
Nah siapa ‘Nya’ yang dimaksud dalam kata ini?
Dalam ayat 171 cuma ada 3 kata ganti orang / nama (Proper Noun): Allah, Maryam dan Isa.
Maryam jelas bukan, karena pada kata wakalimatuhu kata pronoun posesifnya adalah dalam
bentuk maskulin bukan feminim.
Jadi tinggal Allah dan Isa. Yang mana jadinya?
6. Petunjuknya adalah kata wakalimatuhu itu secara sintaksis (i’rāb) berhubungan dengan kata
alqāhā (Dia berikan) dan min’hu (dari Dia), di mana kata Dia di sini jelas-jelas berbicara
tentang dengan Allah dengan subyek Isa dan Maryam.
Jadi wakalimatuhu dalam ayat ini berarti: KALIMAT ALLAH. atau KATA-KATA ALLAH.
atau FIRMAN ALLAH.
Sang Penulis memberikan kesamaan penggunaan tanda baca dommah ◌ُ dan
kasroh ◌ِ untuk melafazkan sifat-sifat yang hanya milik Allah seutuhnya di dalam Asma’ul
Husna, terhadap nama-nama yang diberikan untuk Nabi ISA AS.
Sehingga nama yang diberikan pada Isa Ibnu Maryam عِیسَى ابْنُ مَرْیَمَ , yaitu Al
Masihu ◌ُ اْلمَسِیحُ adalah salah satu sifat mutlak milik Allah yang belum termaktub didalam 99
Amaul Husna yaitu Yang Memiliki Mutlak sifat Maha Menyelamatkan.
Kemudian ketiga nama yang lain dari Isa Ibnu Maryam عِیسَى ابْنمَُرْیَ مَ , Kalimatuhu ◌ُ كَلِمَتھُُ ◌َ Sang
Firman, bermakna bahwa Nabi Isa AS adalah wujud dari firman Allah, kemudian Rohun-
Minhu منھُ روح Roh Allah, memberikan satu makna yang jelas bahwa Dia adalah wujud Roh
Allah sendiri , kemudian last but not least, Rosulu allaihi رَسُولُ للهِ Rasul Allah, memberikan
kejelasan bahwa Nabi Isa AS di jadikan di bumi melalui satu-satunya kelahiran dara perawan
sebagai pembawa kabar dari Allah.
Saya yang faqir mencoba memberikan kesimpulan dari semua ini adalah Isa Ibnu
Maryam عِیسَى ابْنُ مَرْیَمَ merupakan salah satu wujud asma’ul husna, wujud nyata dari sifat
mutlak Menyelamatkan dari Allah, wujud nyata dari firman Allah, wujud nyata dari Roh
Allah dan wujud nyata pembawa kabar keselamatan dari Allah.
Dapatkah saya katakan bahwa umat Nasrani tidak salah apabila memiliki pemahaman
tersendiri terhadap Allah berdasarkan sifat Illahi yang ada pada Nabi Isa AS dan asal
wujud Nabi Isa AS yang dapat diartikan berasal dari Allah sendiri?
Tiada kesempurnaan di dunia ini selain milik Allah, mohon maaf apabila ada kata yang salah
dan insyaallah tulisan ini bermanfaat untuk mencoba mengetahui lebih dalam apa yang di
inginkan Allah dalam hidup ini melalui firman-firmanNya.
Wassalam.
7. Allah Maha Pengasih, Maha Penyayang
Oleh kerana Allah Maha Pengasih lagi Maha Penyayang maka Allah di dalam Al
Quran telah menunjukkan jalan dan petunjuk-petunjuk yang diberi jelas patut diikuti agar
manusia dapat mencapai Syurga. Marilah kita renungkan Al Quran dan Hadis seperti yang
tersebut dibawah ini. Inilah mengapa Kristen menganggap ISA AS sebagai Tuhan.
“Indinash shiraathal mustaqiim”
Tunjukilah kami jalan yang lurus … (Al Fatihah, 1:6)
“Yaa ayyuhai ladziina aamanut taqullaaha wabtaghuu ilaihi wasiilata …”
Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah dan carilah jalan yang
mendekatkan diri kepadaNya… (Al Maidah, 5:35)
Petunjuk-petunjuk Al Quran dan Hadis agar manusia dapat mencapai Syurga
1. Isa AS ialah jalan yang lurus yang patut diikuti
“Wa innahu la’ilmu lis saa’ati fa laa tamtarunna bihaa wa tabi’unni haadzaa
shiraathum mustaqiim…”
Dan sesungguhnya Isa itu benar memberikan pengetahuan tentang hari kiamat
karena itu janganlah kamu ragu tentang hari kiamat itu dan ikutlah Aku. Inilah
jalan yang lurus …
(Az Zukhruf, 43:61)
2. Isa AS pembawa keterangan dan patut ditaati
“Wa lammaa jaa-a ‘Isa bil bayyinaati qaala qad ji’tukum bil hikmati wa li ubayina
lakum ba’dhal ladzii tathtalifuuna fiihi fat taqullaaha wa athii’u…”
Dan tatkala Isa datang membawa keterangan. Dia berkata sesungguhnya Aku
datang membawa hikmat dan untuk menjelaskan kepadamu sebagian yang apa
kamu perselisihkan tentangNya, maka bertakwalah kepada Allah dan taatlah
kepadaKu…
(Az Zukhruf, 43:63)
3. Isa AS mengatakan perkataan yang benar
“Dzaalika ‘isabnu Maryama qaulal haqqil ladzil fiihi yamtaruum…”
Itulah Isa putra Maryam yang mengatakan perkataan yang benar, yang mereka
berbantah-bantahan tentang kebenaranNya…
(Maryam, 19:34)
8. 4. Isa AS itu utusan Allah dan FirmanNya
“Inamal Masihu ‘isabnu Maryama rasullahi wa kalimatuhu …”
Sesungguhnya Isa Al Masih putra Maryam itu utusan Allah dan FirmanNya…
(An Nisa, 4:171)
5. Isa AS adalah Roh Allah dan KalimatNya
“Isa faa innahu Rohullah wa kalimatuhu…”
Isa itu sesungguhNya Roh Allah dan FirmanNya
(Hadis Anas bin Malik hal.72)
6. Isa AS adalah Roh Allah yang menjelma menjadi Manusia yang sempurna
“… arsalnaa ilaihaa ruuhanaa fa tamatstsala lahaa basyaran sawiyya.”
…Kami mengutus Roh Kami kepadanya, maka ia menjelma di hadapannya
menjadi Manusia yang sempurna…
(Maryam, 19:17)
7. Isa AS adalah satu-satunya Imam MAHDI
“Laa mahdia illa isabnu Maryama…”
Tidak ada Imam MAHDI selain Isa putra Maryam…
(Hadis Ibnu Majah)
8. Isa AS dilahirkan bukan dari bapa Insani, tetapi dari Roh Allah
“Wallatii ahshanat farjahaa fa nafakhnaa fiihaa mir ruuhinaa Wa ja’alnaahaa
wabnahaa ayatal lil ‘aalamiin”
Ingatlah kisah seorang perempuan yang memelihara kehormatannya (Maryam)
lalu Kami tiupkan kepadanya Roh Kami (Roh Allah) dan Kami jadikan dia dan
Anaknya tanda (kuasa Allah) bagi semesta alam.
(Al Anbiyaa, 21:91)
9. Isa AS lahir, mati dan dihidupkan kembali
“Wa salaamu ‘alayya yauma wulittu, wa yauma amuutu, wa yauma ub’atsu hayaa.”
Dan sejahtera atasNya pada hari Dia dilahirkan, pada hari Dia wafat, dan pada
hari Dia dibangkitkan hidup kembali.”
(Maryam, 19:33)
9. 10. Isa AS mati, diangkat dan pengikutNya dipilih atas orang kafir
“Idz qaalallahu yaa Isa, innii mutawafiika, wa raafi’uka ilayya, wa muthahhiruka
minal ladzinaa kafaruu, wa jaa’ilul ladzina tabauka fauqal ladzina kafaruu ilaa
yaumil qiyamati.”
Ingatlah tatkala Allah berfirman; Hai Isa, sesungguhnya Aku akan
mewafatkanMu, dan mengangkatMu kepadaKu, dan akan menyucikan Engkau
dari orang-orang kafir, dan menjadikan orang-orang yang mengikutiMu diatas
mereka yang kafir hingga hari kiamat.”
(Al Imran, 3:55)
11. Isa AS menyembuhkan orang buta sejak lahir
“Wa ubriul akmaha, wal abrasha, wa uhyil mautaa bi idznillah.”
dan Aku menyembuhkan orang buta sejak dari lahirnya dan orang yang
berpenyakit sopak, dan Aku sanggup menghidupkan orang mati dengan seizin
Allah.
(Al Imran, 3:49)
12. Isa As menghidupkan orang mati
“… wa idz tuhuriijul mautaa biidzni…”
… dan diwaktu Kamu mengeluarkan orang mati dari kubur (menjadi hidup)
dengan izin Ku…
(Al-Maidah, 5:110)
13. Isa AS diberi mujizat dan Roh Kudus
“Wa aatainaa ‘isabna Maryam bayyinaati wa ayyadnaahu bi ruuhil qudusi.”
Dan Kami berikan kepada Isa putra Maryam, beberapa mujizat serta Kami
perkuat Dia dengan Roh Kudus.
(Al Baqarah, 2:253)
14. Kafirlah orang yang menolak Isa AS
“Wa bi kufrihim wa qaulihim ‘alaa Maryama buhtaanan ‘azhiimaa.”
Dan karena kekafiran mereka (terhadap Isa) dan tuduhan mereka terhadap
Maryam dengan kedustaan besar (zinah).
(An Nisa, 4:156)
10. 15. Isa AS akan diimani oleh semua ahli kitab
“Wa im min ahlil kitaabi illa la yu’minanna bihi qabla mauthihiiwa yaumal qiyaamati
yakunnu ‘alaihim syahiidaa.”
Dan tidak seorangpun dari ahli kitab melainkan akan beriman kepada Isa
sebelum matiNya, dan pada hari kiamat. Dia menjadi Saksi terhadap mereka.
(An Nisa, 4:159)
16. Tidak menurut Taurat dan Injil, maka tidak dipandang beragama
“Qui yaa ahlal kitaabi lastum ‘alaa syai-in hattaa tukimut tauraata wal injiila wa
maa unzila ilaikum mir rabbkum”
Katakanlah: “Hai ahli kitab, kamu tidak dipandang beragama sedikitpun
hingga kamu menegakkan ajaran-ajaran Taurat, Injil dan apa-apa yang
diturunkan kepadamu dari Tuhanmu.
(Al Maidah, 5:68)
17. Al-Quran menginduk dari Taurat dan Injil
“Wa innahu fii ummil kitaabi ladainaa ia ‘aliyyuna hakiim.”
Dan sesungguhnya Al-Quran itu dalam induk Al-Kitab, di sisi Kami adalah
tinggi dan penuh hikmat.
(Az Zukhruf, 43:4)
18. Isa AS berkuasa/terkemuka di dunia dan di akhirat
“Idz qalatil malaikatu yaa Maryama innallaaha yubasyiruki bi kalimatim minhus
muhul masihu ‘isabnu Maryama wajihan fiddun-yaa wal akhirati wa minal
muqarrabiin.”
Ketika malaikat berkata, hai Maryam sesungguhnya Allah menggembirakan
kamu dengan Kalimah daripadaNya namanya Al Masih putra Maryam,
terkemuka di dunia dan di akhirat dan orang yang paling dekat pada Allah.
(Al Imran, 3:45)
Hazrat Isa AS yang paling berkuasa dan terkemuka di dunia dan di akhirat. Hasrat Isa
AS adalah petunjuk kepada jalan yang lurus. Pengikut-pengikut Hazrat Isa AS dipilih atas
orang-orang kafir. Jadi ikutlah Hazrat Isa AS pasti anda akan masuk ke Surga. Begitu penting
Hazrat Isa AS sehingga di dalam Al Quran nama Hazrat Isa AS disebut sebanyak 97 kali.
Jika yang terhormat Presiden menjemput anda ke Istana Negara, sudah pasti anda
percaya bahwa anda akan diberi masuk ke istana. Ini karena yang terhormat Presiden adalah
yang paling berkuasa di negara dan berhak bertindak begitu. Jika jemputan ke Istana ditanda
tangan seorang yang berpangkat rendah saja, tentu anda akan meragui kebenaran jemputan
itu. Jangan-jangan menuju ke Istana hanya dilarang masuk apabila tiba disana. Demikian
halnya Hazrat Isa AS diberi hak memerintah atas Surga.
Oleh kerana itu, sudah pasti bahwa kepercayaan akan jemputan Hazrat Isa AS tidak
akan diragukan lagi. Percayalah akan jemputan Hazrat Isa AS dan anda pasti memasuki
Surga.
11. SIAPA SEBENARNYA ISA ALMASIH..??
Kesaksian dari seorang muslim yang menerima Yesus sebagai Juru Selamatnya
Assalaamua’laikum wa rahmatulaahi wa barakaatuh
Bismillahi Rahmanir Rahim
Di dalam perenungan saya menemukan sebuah kesimpulan, bahwa semua orang
Kristen sudah menerima anugerah keselamatan. Sedangkan saya masih terus berdoa siang
dan malam meminta-minta untuk diberi keselamatan. Dari situ saya bertambah semangat
untuk mengkaji lebih dalam pernyataan ayat-ayat Al Qur’an. Mulai dari surat Al Faatikhah
sampai surat An nas. Dimana penekanan surat Al Faatikhah terletak pada ayat 5 dan 6, yang
mana manusia diperintahkan untuk menyembah dan meminta pertolongan hanya kepada
Allah saja, supaya manusia diberi hidayah (petunjuk) Allah kejalan yang lurus.
“Iyyaa kana ‘budu wa iyya kanasta ‘iin Ihdinassh shroo thol mustaqiim”
“Hanya kepada Engkaulah kami memohon pertolongan tunjukilah kami jalan yang lurus.”
Qs. 1:5-6
Saya teruskan membaca Al-Qur’an ayat demi ayat, surat demi surat, dan saya temukan
jawaban yang berbunyi:
“wa innahu la ilmul lisaati fala tamtarunna biha wattabi un, hadzaa shiraatum mustaqiim.”
“Dan sesungguhnya Isa itu benar-benar memberi pengetahuan tentang hari kiamat. Karena itu
janganlah kamu ragu-ragu tentang hari kiamat itu dan ikutilah Aku. Inilah jalan yang lurus.
Az Zukhruf 43:61
Di situ Al Qur’an menyatakan bahwa Isa memberi pengetahuan tentang hari kiamat. Timbul
pertanyaan dalam hatiku: “Bukankah hanya Allah SWT yang mengetahui tentang hari kiamat
itu?” Sebab kalau menurut pernyataan Al-Qur’an Surat Luqman, bahwa pengetahuan tentang
hari kiamat itu hanya di sisi Allah.
“Innallaha ‘indahu ‘ilmussa ‘ati wa yunazzilul ghoitsa…”
“Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan Hari Kiamat itu…”
Qs.Luqman 31: 34
Tapi mengapa Isa juga mengetahui, lalu siapakah sebenarnya sosok manusia yang bernama
Isa itu?
Untuk mengetahui lebih lanjut siapakah sebenarnya Isa Almasih itu, saya bolak-balik
membaca Al Qur’an. Lalu di saat saya membaca surat Al Imran 3:45, disitu saya temukan
jawaban yang bunyinya demikian:
“idz qolatil malaikatu ya maryama innalloha yubasysyiruki bi kalimatim minhus muhul
masihu ‘isabnu maryama wajihan fiddunya wal akhiroti wa winal muqarrobin”
“Ketika Malaikat berkata: Hai Maryam, sesungguhnya Allah menggembirakan kamu dengan
kalimat dari pada-Nya namanya Al Masih Isa Putra Maryam. Seorang terkemuka di dunia
dan di akhirat dan termasuk orang yang terdekat dengan Tuhan”.
Qs. 3:45
12. Saya merasa tersentak melihat pernyataan ayat di atas itu, mata rohani saya semakin
menyadari dan memahaminya. Karena dengan jelas dan tegas ayat itu mengatakan bahwa Isa
dalam pra keberadaan-Nya atau sebelum ada di dalam kandungan Maryam adalah Kalam atau
Firman dari Allah. Kata Almasih artinya yang diurapi, yang ditahbiskan atau yang
dinobatkan, serta diikuti dengan kata Wajihaan fiiddunyaa wal akhirah, yang artinya
terkemuka di dunia dan di akhirat. Jadi secara tersirat dan tersurat ayat ini menyatakan bahwa
Isa itu pada hakikatnya adalah Firman Allah yang menjadi manusia diurapi dengan status
kedudukan terkemuka di dunia dan di akhirat.
Pertanyaannya, siapakah oknum yang punya kedudukan dan kehormatan terkemuka di
dunia dan di akhirat kecuali Allah SWT. Lalu, siapakah sebenarnya Isa itu? Sebab tidak
manusia, nabi, rasul sampai malaikat pun yang punya kedudukan atau kehormatan terkemuka
di dunia dan di akhirat.
Saya dibuat semakin bertanya-tanya dan akhirnya saya temukan juga jawabannya dalam
Surat An Nisaa 4:171 yang saya ambil pointnya saja demikian bunyinya:
“Innamaal masiikhu Isabnu maryama Rasulullah wa kalimatuhu al qohaa ilaa maryama wa
rukhu minhu”. Artinya: “Sesungguhnya Almasih Isa Putra Maryam itu, adalah utusan Allah
dan kalimat-Nya yang disampaikan kepada Maryam, dan Roh dari-Nya”.
Qs. 4:171
Dari sini bisa saya simpulkan bahwa ayat di atas menyatakan Isa Almasih itu utusan
Allah, Isa Almasih itu Firman Allah, Isa Almasih itu Roh Allah, ayat itu juga didukung
Hadits Shahih Bukhari (HSB) 1496 dan Hadits Anas Bin Malik hal. 72:
Isa faa innahu Rohulullah wa kalimatuhu.
Isa itu sesungguhnya Roh Allah dan Kalam Allah.
Disamping itu saya juga membaca pernyataan Hadits Shokhih Musfim dan Hadits Shokhih
Bukhori yang mengatakan:
“Wal ladzi nafsi bi yadihi layusyikanna ayyanzila fi kumubnu maryama hakamam muqsithon”
“Demi Allah yang jiwaku di tangan-Nya, sesungguhnya telah dekat masanya Isa Anak
Maryam akan turun ditengah-tengah kamu. Dia akan menjadi Hakim yang adil.”
HSM 127, HSB 1090
Kembali timbul sebuah pertanyaan lagi dalam hatiku, “Siapakah sebenarnya Isa Al
Masih itu?” Karena kalau menurut pernyataan di dalam Al Qur’an, bahwa Allah itulah Hakim
yang seadil-adilnya.
“Alaysallahu bi akh khamil khakhimin”
“Bukankah Allah Hakim yang seadil-adilnya”
Qs. At Tiin 95:8
Walaupun semuanya itu sudah jelas, tetapi saya tetap belum mau mempercayai dan
mengimani Yesus itu adalah Tuhan dan Juruselamat saya. Karena masalah keyakinan,
kepercayaan dan keimanan, tidak segampang orang membalikkan telapak tangan langsung
terima dan diaminkan atau tidak semudah orang yang beli jajan di pinggir jalan langsung
ditelan jadi kenyang. Tetapi ini masalah hati nurani yang suci, maka membutuhkan
pencerahan, penerangan Sang Ilahi Yang Maha Suci supaya hati nurani ini dapat mengambil
suatu keputusan untuk menyatakan keberanian tentang kebenaran yang datang dari Tuhan
Pencipta dan Penguasa Semesta Alam.
13. Maka untuk mendukung dan memperkuat semuanya itu saya langsung terus untuk
mengumpulkan data-data yang bersumber dari Al Qur’an maupun Hadits yang berkaitan
dengan kesaksian dan pengakuan mengenai pernyataan tentang isa Almasih itu:
Dalam Al Qur’an :
1. Qs. 19:19
Isa Al Masih seorang anak laki-laki yang suci.
2. Qs. 19:21
Isa Al Masih sebagai tanda bagi manusia dan rahmat dari Tuhan.
3. Qs. 3:46, 5:19, 20, 110:
Isa Al Masih semasa dalam buaian dan ayunan sudah bisa berbicara dengan manusia.
4. Qs. 19:31
Isa Al Masih seorang yang diberkati Allah dimana saja berada.
5. 3:49, 5:110
Isa membuat burung, menyembuhkan orang buta sejak lahir, menyembuhkan penyakit
sopak (lepra) dan menghidupkan orang mati.
6. Qs. 3:45
Isa adalah Kalam Allah, terkemuka di dunia dan di akhirat.
7. Qs. 4:171
Isa Al Masih utusan Allah, Kalam Allah dan Roh Allah.
8. Qs. 21:91
Isa dan ibunya dijadikan tanda yang besar bagi semesta alam.
Dalam Hadits :
1. HSB. 1496
Isa itu utusan Allah, Kalam Allah, Roh Allah (Trinitas/Tritunggal).
2. HSB. 1090
Isa akan turun menjadi Hakim yang adil.
3. H. Anas bin Malik hal. 72
Isa Roh Allah dan Kalam Allah
4. HSM Jilid I hal. 74
Isa adalah Iman Mahdi dan Hakim yang adil
5. H. Ibnu Majah:
Tidak ada Imam Mahdi selain Isa putra Maryam.
Dengan dukungan dan pernyataan beberapa ayat-ayat Al Qur’an dan Hadits perasaan
saya seperti disinari dengan pancaran terang kebenaran untuk terus melangkah menuju “Jalan
Keselamatan”. Tetapi ada satu hal yang membuat saya berat melangkah untuk berjalan terus
menuju ke puncak keputusan, yaitu masalah amal yang selama ini sudah saya kumpulkan
sejak dari awal dengan jerih payah ibadah yang melelahkan dan memakan kurun waktu yang
14. cukup panjang. Sebab menurut ajaran agama Islam, apabila orang itu sudah murtad (keluar)
dari agama Islam segala amal ibadahnya akan musnah terhapus. Padahal bekal untuk menuju
kehidupan kekal harus disertai dengan banyak amal.
Dari sini saya kembali dihantui perasaan takut, kuatir, keraguan, kebimbangan dan
kebingungan. Saya lantas terus kembali buka-buka Kitab Hadits dan Al Qur’an. Pada saat
membuka Hadits Shohih Muslim, saya temukan jawaban persoalan amal yang sangat
melegakan dan memuaskan di HSM no. 2412-2414 yang menjelaskan dengan gamblang
yaitu:
” ‘Anjaabir qaala sami’tun nabiyya sholallahu ‘alaihi wa sallam yaquulu: laa yud khilu
akhadan minkum ‘amluhul jannah, wa laa yujiiruhu minannaar. Wa laa anaa. illa birakh
matin minallah”
” Dari Jabir r.a katanya dia mendengar Nabi Saw. bersabda: “Bukan amal seseorang yang
memasukkannya ke Surga atau melepaskannya dari neraka, termasuk juga aku, tetapi ialah
semata-mata rahmat Allah Swt. belaka” HSM 2412-2414
Dan Al Qur’an pun juga menyatakan dengan jelas yaitu Qs. 44:40-42,
“Inna yaumal fashli miiqaatuhum ajma ‘iin”
“Sesungguhnya hari keputusan (hari kiamat) itu adalah waktu yang dijanjikan bagi mereka
semuanya” Qs. 44:40
“Yauma laa yuqhnii maulan ‘anmaulan syaian walaahum yunsharuun”
“Yaitu hari yang seorang karib tidak dapat memberi manfaat kepada karibnya sedikitpun, dan
mereka tidak akan mendapat pertolongan” Qs. 44:41
“Illa man rrakhimallahu innahu huwal ‘aziizurrokhiim.”
“Kecuali orang-orang yang diberi rahmat oleh Allah. Sesungguhnya Dialah Yang Maha
Perkasa lagi Maha Penyayang.” Qs. 44:42
Kesimpulannya Qs. Ad Dukhaan ayat 40-42 menyatakan:
Pada hari keputusan (penghakiman, pengadilan) tak seorangpun kerabat yang bisa memberi
manfaat (pertolongan) kecuali orang yang diberi rahmat oleh Allah.
Ternyata menurut pernyataan Qs. 19:21
Bahwa Isa itulah yang dijadikan tanda bagi manusia dan sebagai rahmat dari Tuhan.
“Qaala kadzaliki qaala rabbuka huwa ‘alayya hayyinum wa linaj ‘alahu, ayatanllinnaasi…”
“Jibril berkata: Demikianlah Tuhanmu berfirman, “Hal itu adalah mudah bagiku: dan agar
dapat Kami menjadikannya suatu tanda bagi manusia dan sebagai rahmat dari Kami: dan hal
itu adalah suatu perkara yang sudah diputuskan.”
Qs. Maryam 19:21
15. Bangsa Yahudi musuh Islam yang dilaknat Allah sampai
hari Kiamat, namun mereka dikasihi Allah?
Dari sudut pandang Kristen, karena sampai saat ini agama Yahudi belum mengakui
Yesus sebagai Mesias, akan tetapi sebelum kiamat orang-orang kristen akan "diangkat"
terlebih dahulu ke Surga (2 Tesalonika 4) dan setelah itu ada masa kesusahan besar selama
7 x 2 tahun (sudah dinats/diramalkan oleh nabi Daniel ratusan Tahun sebelum Kristus lahir)
dan pada masa Tribulasi dan perang Armageddon inilah Israel diserang banyak bangsa Anti-
Kristus, akan tetapi Yesus sendiri yang akan mengalahkan Dajjal/Anti-Kristus. Disinilah
banyak orang Israel bertobat dan percaya Yesus Kristus, sehingga terbentuklah Yerusalem
baru/Kerajaan baru.
Kalau kita baca di Al-Kitab, disitu menceritakan kebengalan, keangkuhan dan
kesombongan bangsa Israel, tapi sejarah mencatat bahwa Allah Israel selalu melindunginya.
Kenapa ya..?? Inilah rahasia Allah, tetapi janji Allah pada Israel tidak berubah sebagai
bangsa yang diberkati, yaitu “aku akan menyertai engkau senantiasa”. Allah tidak akan
pernah mencabut dan menarik kembali janji-Nya.
Buktinya: peradaban manusia dikuasai akan penemuan-penemuan orang-orang keturunan
Yahudi, mulai dari lampu, listrik, komputer, alat-alat kesehatan, alat transportasi,
telekomunikasi, teknologi, ilmu pengetahuan, filsafat dsb. Inilah bukti bahwa mereka benar-benar
diberkati Allah.
Kenapa bangsa yahudi tidak menghapus/menghilangkan saja ayat-ayat Tuhan yang
menceritakan keburukan bangsa Israel..?? Walaupun mereka bangsa yang bengal dan bebal,
mereka takut juga akan kutukan dari Allah Israel, yaitu: “aku akan timpakan malapetaka
apabila engkau menghapus satu kata saja dari firmanKU”
Bani Israil adalah satu-satunya bangsa yang selalu mendapat perlindungan Allah
dengan mujizat-NYA, sebagai contoh :
- Zaman Nabi Musa Allah menolong Israel dengan membelah laut "tiberau" sehingga
Israel bisa lolos dari kejaran orang-orang Firaun yang akan melenyapkannya.
- Zaman Nabi Daud, anak muda daud bisa mengalahkan Jalud/Goliath hanya dengan
kerikil (Jalud adalah Panglima bangsa Palestina yang tingginya 3 meter, memakai
baju baja).
- Allah menolong Israel dengan mengirimkan kutuk Tulah terhadap Mesir.
- Pada zaman modern ini bani Israel dikeroyok banyak negara arab yang dibantu negara
superpower komunis (RUSIA) tetapi ternyata tetap menang, dan dalam tempo 6 hari
saja perang selesai.
- Dan bukti-bukti lain sebagainya (silahkan search sendiri).
Itulah mengapa (walau Israel kaum minoritas), negara-negara Eropa maupun Amerika
cenderung tidak bisa mengambil tindakan yang tegas kepada Israel. “terkutuklah mereka
yang mengutuk Israel, diberkatilah mereka yang memberkati Israel”
Bagi umat Kristen masa-masa sekarang memang harus "selalu waspada, berjaga
jaga, karena Kerajaan Allah sudah dekat", yaitu akan kedatangan Tuhan yang akan
mengangkat Umat-NYA ke surga. TERPUJILAH NAMA TUHAN KEKAL SELAMANYA.
Amien.
16. YESUS ADALAH TUHAN MENURUT ISLAM DAN AL’QURAN/HADIST
Konsep Trinitas, benarkah Tuhan Kristen itu Tiga?
” Sesungguhnya Isa Al Masih Putra Maryam itu utusan Allah dan FirmanNya” [An Nisa 171]
” Isa itu sesungguhnya Roh Allah dan FirmanNya” (Hadits Anas bin Malik hal.72)
“…Kami mengutus Roh Kami kepadanya, maka Ia menjelma dihadapannya menjadi manusia
yang sempurna.” [Maryam 17]
Pengertian kata “Kalimah/Kalam Allah” yang terdapat pada kitab suci AlQuran atau Hadits
mempunyai beberapa arti, antara lain :
Ujian = mengutip QS. 2:124
Ketetapan = mengutip QS. 39:71
Ucapan, Omongan atau Kalam
Jadi Sebentar kita akan lihat apa arti sesungguhnya dari Kalimatullah yang disandang oleh
Isa. Apakah Isa itu hanya sekedar “ujian” bagi Maria, atau hanya sekedar “ketetapan” dari
Allah, atau Ia adalah satu Pribadi–Ilahi yang BERASAL DARI/ADA DI
DALAM/MELEKAT PADA [QODIM] : Allah !!
Kata “KALIMAH” dengan arti “Ucapan, Omongan atau Kalam” ada 2 macam pengertian,
yaitu :
1. Ucapan yang dimiliki oleh manusia disebut Kalimat Hawadis, artinya Ucapan
Makhluk yang bersifat fana atau rusak.
2. Ucapan yang berasal dari Allah disebut Firman atau Kalam yang bersifat QODIM,
kekal selamanya dan tidak akan rusak.
Berdasarkan isi kitab diatas Kalimatullah inilah yang menjadi Manusia Isa.
Kekal! Sudah ada dari kekal sampai kekal. Tidak Diciptakan!
Bersama-sama Allah, ada didalam Allah, berasal dari Allah!
karena: Kalimatullah dan Roh Allah tidak diciptakan tetapi ada bersama-sama dengan Allah
itu.
Kalau diciptakan maka Allah itu menjadi tidak punya kalimatullah dan tidak punya Roh
sebelum penciptaan, lagipula tidak perlu bagi Allah untuk menciptakan kalimah dan Rohullah
bagi dirinya sendiri.
Begitupun Rohullah [Roh Kudus], bahasa Ibraninya jelas:
Ruach HaKodesh [harafiah: Roh Sang Kudus],
Siapa Yang Kudus?? Dialah ALLAH “SANG PENCIPTA seluruh jagad raya”
Allah yang ESA itu bersama-sama dengan FirmanNya [Kalimatullah] dan RohNya
[Rohullah].
Isa adalah Kalimatullah [Firman Allah].
Ke-Ilahian Yesus tidaklah menjadikan Allah DUA – karena Ke-IlahianNya ADA DIDALAM
Allah [God], TIDAK TERPISAHKAN !!
Rohullah [Roh Kudus] memang bukan Allah [dalam pengertian God!].
Ke-Ilahian Roh Kudus tidaklah menjadikan Allah TIGA – karena Ke-IlahianNya ADA
DIDALAM Allah [God], TIDAK TERPISAHKAN !!
17. Inilah inti dari Tauhid atau ke-Esa-an Allah yang sejati dan benar, yaitu: TRITUNGGAL
ALLAH yang ESA !!
Perhatikan : 4:171
– Utusan Allah
– Firman Allah
– Roh Allah.
Untuk lebih jelas, mari kita lihat langsung pada konteks ayat yang mengatakan bagaimana Isa
dijadikan Allah, kita ambil Surah An-Nisa 171 yang berbunyi :
“Hai Ahli Kitab ! Janganlah kamu melampaui batas dlm agamamu, dan janganlah kamu
berkata atas Allah kecuali yang benar. Sesungguhnya Al-Masih, Isa putera Maryam itu, tidak
lain melainkan utusan Allah dan KalimahNya yang Ia BERIKAN KEPADA MARYAM
DENGAN TIUPAN RUH DARIPADANYA. (ROHULLAH)
Maka berimanlah kamu kepada Allah dan Rasul-rasulNya dan jangan kamu berkata: “(Tuhan
itu) tiga”, Hentikanlah ! Baik bagimu. Allah itu adalah Tuhan Yang Maha Esa, Maha Suci
Dia dari mempunyai anak, kepunyaanNya-lah semua yang dilangit dan semua yang dibumi;
Cukuplah Allah sebagai Pelindung.” (QS. 4:171)
Perhatikan penggalan kalimat Quran di atas:
” …. Sesungguhnya Al-Masih, Isa putera Maryam itu, tidak lain melainkan utusan Allah dan
KALIMAHNYA yang Ia [Allah] BERIKAN KEPADA MARYAM DENGAN TIUPAN
RUH DARIPADA-NYA [Allah].”
Apakah tersirat bahwa Isa diciptakan dalam kandungan Maria ? Tidak!!
Tapi Kalimatullah itu dikandung oleh Maria dengan Kuasa Rohullah.
Kata “Al Qoha Ila Maryam” yang diartikan dengan Meniupkannya ke dalam rahim Maryam
susunan kalimatnya berbentuk kata kerja transitif (fi’il muta’addi), yaitu kata kerja yang
membutuhkan obyek penderita.
Pada ayat ini, subyeknya adalah “Allah”. Kata kerjanya ialah “alqo” (melemparkan). Obyek
penderitanya ialah “ha” (Kalimah).
Tepatnya: Allah [God] adalah Subject – Alqo adalah Verb – Kalimatullah adalah Object.
Kalimatullah itu dijelmakan dalam Kemanusiaan Yesus, tapi Kalimatullah itu tetap melekat
[Qodim] dalam diri Allah.
Inilah KeMaha-Hadiran dan KeMaha-Kuasaan Allah. Umat Kristen menamakan Bayi Mesias
itu Immanuel [Allah beserta kita].
Bandingkan dengan konteks penciptaan Adam, siapapun dengan mudah akan mengerti bahwa
ini adalah penciptaan, BUKAN inkarnasi. yg dibuat dari bahan tanah (debu) dan
dihembuskan (diberikan) nafas.
Sedangkan An-Nisa 171:
” …. KalimahNya yang Ia BERIKAN KEPADA MARYAM DENGAN TIUPAN RUH
DARIPADANYA …. “
Kalau Anda mau jujur, nats An-Nisa 171 adalah INKARNASI Kalimatullah.
18. Kemanusiaan Isa Al Masih, sama sekali BUKAN penciptaan!
1) Kalimatullah [An Nisaa 171, Ali Imran 39, 45],
2) Rohullah [Hadits Anas bin Malik hal.72]
Menurut Al-Qur’an, Isa itu Roh Allah dan FirmanNya. Sebagaimana yang disabdakan sendiri
oleh Nabi Muhammad yang berbunyi :
“Isa itu sesungguhnya Roh Allah dan FirmanNya.” (H.R. Anas Bin Malik)
Siapakah Kalimatullah dan Rohullah itu?
Ini ada beberapa pandangan jujur dari Theolog-Theolog Islam:
” Kalimatullah adalah Allah dlm HakekatNya [EsensiNya, NaturNya [ZatNya], dan Ia adalah
tidak lain dari satu Pribadi Ilahi.”
[Al Syaikh Muhyi Al Din Al Arabi - dalam bukunya: Fusus Al Huqm jilid II halaman 35]
” Roh ‘ulQudus adalah Roh Allah sendiri.”
[Al Syaikh Muhammad Al Hariri Al Bayunni -dalam buku Al Ruh Wa Mahiyyatuha,
halaman 53]
” Roh Suci artinya Roh yang dimuliakan, Roh Allah sendiri, bukan Malaikat ataupun mahluk
ciptaan lainnya.”
[Al Imam Al Nasafi - dalam buku Al Nasafi, Tafsir, jilid I, halaman 56]
” Roh Suci itu tidak diciptakan, dan apa yang tidak diciptakan adalah kekal, dan yang kekal
tidak lain adalah Allah sendiri.”
[Al Sayyid Abdul Karim Al Jabali - dalam buku Majalat Kuliyyat Al Adab].
Itu sudah sesuai dengan Surah 4:158
Bahkan Allah mengangkat Isa itu kepada-Nya, Allah Mahaperkasa lagi Mahabijaksana.
Ayat tersebut dengan jelas menyatakan bahwa Isa Al-Masih tidak diangkat ke langit kedua,
ketujuh atau surga ketiga, seperti yang biasa dianggap, tetapi bahwa Allah telah mengambil
Isa Al-Masih kepada diri-Nya (dikembalikan).
Ini bermaksud, Dia mengambil Isa Al-Masih ke dalam RohNya yang mulia di dalam surga
yang tertinggi.
3) Suci [Maryam 19]
4) Besar di dunia dan besar di akhirat [Ali Imran 45]
5) Hakim yang Adil [Hadits Muslim Jilid I hal.76]
6) Mengetahui tentang Hari Penghakiman [Ali Imran 49, Zukruf 57, 61]
7) Al Masih [Az Zumar 44]
Mengenai kata ”Kalimat” atau Firman Allah yang menjadi jasad Isa ini, Drs. Hasbullah
Bakry dalam bukunya yang berjudul-“Nabi Isa dalam Al-Quran enz” halaman 109
mengatakan: “Nabi Isa disebut sebagai Kalimah Allah (Firman Yang Hidup–pen),
disebabkan dia adalah penjelmaan dari pada Firman Allah yang ditujukan kepada Maryam
untuk mengandung Nabi Isa”.
Oleh Muhammad sendiri yang mengatakan: “Isa faa innahu Rohullah wa Kalimatuhu’- (Isa
itu sesungguhnya Roh Allah dan Firman-Nya). (Hadits Anas bin Malik–Mutiara Hadits
halaman 353).
19. Quran s.An Nisaa 171 mengatakan: “Innamal Masihu ‘Isa bnu Maryam~ Rasululahi wa
Kalimatuhu alqahaa ila Maryama wa Rohu, minhu..-‘ (Sesungguhnya Almasih Isa ibnu
Maryam itu, adalah utusan Allah dan Firman-Nya yang ditumpahkanNya kepada Maryam
dan Roh daripada Nya)-
Sarjana theologia Al Shaikh Muhammad al Hariri al Bayyuni berkata, “Roh Kudus, adalah
Roh Allah” (“Kitab al Ruh wa Mahiyyatuha,” hal.53).
Al-Quran s.Al Ikhlas yang mengatakan: ” …Dialah Allah Yang Esa …tidak beranak dan
tidak diperanakkan ..” yang sering dikemukakan oleh para mubaligh Islam dikala itu, sebagai
dalil untuk menolak bahwa Allah itu mempunyai anak sebagaimana halnya iman Kristen
dengan penyebutan ”Yesus Anak Allah”.
Sebenarnya ajaran Kristen sendiri dapat menerima sepenuhnya mengaminkan sepenuhnya
ayat Quran ini, karena ajaran Kristen sendiri sama sekali tidak pernah mengatakan bahwa
“Allah itu punya anak” dalam pengertian secara biologis, yang oleh Quran itu disebut-dengan
Istilah “walad
Seperti yang baru saja dibahas, Roh Kudus adalah Roh Allah dan disebut dalam Al Qur’an
dalam banyak tempat.
Surat Yusuf 87 – “Sesungguhnya tiadalah yang berputus-asa daripada rahmat Allah,
melainkan kaum kafir.”
Terjemahan dalam bahasa Inggris nampaknya lebih tepat. “Do not despair of Allah”s spirit;
none but unbelievers despair of Allah”s spirit”, yang dapat diterjemahkan sebagai “Janganlah
mendukakan roh Allah, melainkan kaum kafir yang mendukakan roh Allah”.
Surat Al Bakara,87 dan 253 – “Kami berikan kepada Isa anak Maryam beberapa keterangan,
..dan kami kuatkan dia dengan ruh suci..” Al Imam al Nasafi berkata “dengan Roh Kudus
artinya, roh yang dikuduskan …..atau nama Allah yang akbar” (Al Nasafi, Tafsir bagian I,
hal.56).
Surat Al Maidah 110 – “Hai “Isa anak Maryam, ingatlah akan nikmat-Ku kepadamu dan
kepada ibumu, ketika Aku menguatkan engkau dengan ruh suci.”
Al Sayyid “Abdul Karim al Djabali ber- kata tentang Roh Kudus bahwa Roh Kudus itu tidak
diciptakan, dan apa yang tidak diciptakan adalah kekal dan yang kekal hanyalah Allah sendiri
(Madjallat Kulliyyat al Adab (Magazine of the Colledge of Arts) 1934.
Al Shaikh Muhammad al Harira al Bayyumi berkata, “Roh Kudus adalah Roh Allah dan Roh
Allah tidak diciptakan (“Al Ruhwa Mahiyyatuha” – The Spirit and Its Nature – hal.53)
Al-Masih adalah ungkapan Arab, yang sepadan dengan ungkapan Ibrani: HaMasiakh.
Artinya: Perantara, Pembela, Hakim yang Membe- narkan umatNya [setelah Ia menghakimi
dengan Adil], Juruselamat, Yang diurapi Allah.
20. Maka jangan heran jika dalam Doa Nabi Muhammad sebelum beliau wafat:
TEMAN YANG MAHA TINGGI
Doa Nabi Muhammad SAW sebelum beliau wafat:
Ya Allah! Ampunilah saya! Kasihanilah saya dan hubungkanlah saya dengan Teman Yang
Maha Tinggi … (Hadis Shahih Bukhari 1573)
Lalu beliau mengangkat tangannya sambil mengucapkan:
“Teman Yang Maha Tinggi”
Lalu beliau wafat dan rebahlah tangan beliau. (Hadits Shahih Bukhari 1574)
Siapakah “Teman Yang Maha Tinggi” itu?
Menurut catatan para Hadis Sahih Bukhari, ialah “Malaikat dan Nabi-nabi”. Malaikat tidak
disebut yang Maha Tinggi, jadi “teman” beliau bukan malaikat tetapi seorang nabi. Lalu
siapakah diantara nabi yang layak disebut: “Yang Maha Tinggi”?
Nabi-nabi yang terkenal yaitu:
“Adam Shafiyulah” = Adam AS disucikan Allah
“Nuh Najiyullah” = Nuh AS diselamatkan Allah
“Ibrahim Khalillulah” = Ibrahim AS dikasihi Allah
“Isma’il Dzabiihullah”= Ismail AS dikurbankan Allah
“Musa Kaliimullah” = Musa AS difirmankan Allah
“Dawud Kalifatullah” = Dawud AS dipimpin Allah
(Majmu’ Syarif)
Namun beliau telah bersabda:
“Anaa aulan naasi bi ‘iisabni Maryam fid dun-yaa wal aakhiraati wal anbiyaau ikhwaatul
li’allaatin ummahaatuhum syattaa wa diinuhum waahid.”
Saya yang lebih dekat Isa anak Maryam di dunia dan di akhirat. Semua nabi itu
bersaudara karena seketurunan. Ibunya berlainan sedang agamanya satu.
(Hadis Shahih Bukhari 1501)
“…’lisabnu Maryam wajihan fid dun-yaa wal aakhirat…”
… Isa putra Maryam yang terkemuka di dunia dan di akhirat …
(Al Imran, 3:45)
“Wal Iadzii nafsii bi layusyikanna ayyanzila fil kumubnu Maryama hakaman muqsithan”
Demi Allah yang jiwaku di tanganNya, sesungguhnya telah dekat masanya ‘Isa Anak
Maryam akan turun di tengah-tengah kamu. Dia akan menjadi Hakim yang Adil …
(Hadis Shahih Muslim 127)
“Laa mahdiya illa isabnu Maryama”
Tidak ada Imam MAHDI selain Isa putra maryam
(Hadis Ibnu Majah)
… Isa itu Rohullah, Rasullah dan Kalimatullah.
(Anas bin Malik hal. 72, An Nisa, 4:171)
21. Maka “Teman Yang Maha Tinggi” itu adalah Isa Al Masih Anak Maryam.
“… wattabi’unni haadzaa shiraathum mustaqiim.”
…ikutilah Aku, inilah jalan yang lurus.
(Az Zukruf, 43:61)
Sudahkah anda menerima-Nya sebagai Pembuka/Petunjuk jalan yang lurus kepada
Allah?
Muhammad SAW Mati oleh Racun ataukah Karena Sakit Penyakit..??
JIKA SESEORANG MENGAKU BAHWA DIA SEORANG NABI ATAU RASUL MAKA
ORANG-ORANG TIMUR MEMBUKTIKAN HAL ITU DENGAN RACUN KARENA JIKA DIA
BENAR-BENAR NABI/RASUL DIA TIDAK AKAN MATI OLEH RACUN APAPUN DI DUNIA
INI
Mati karena racun sebagai bukti Muhammad nabi palsu.
Tabaqat Ibn Sa'd halaman 249
Wanita Yahudi yang meracuni Muhammad berkata, “Aku ingin tahu apakah kau benar-benar seorang
nabi, yang jika memang benar maka racun ini tidak akan mengganggumu, dan jika kau ternyata
seorang nabi palsu, maka aku akan dapat membebaskan masyarakat dari dirimu."
Urat nadi terpotong sebagai bukti Muhammad nabi palsu
Qs. 69:44-47
(44) Seandainya dia (Muhammad) mengada-adakan sebagian perkataan atas (nama) Kami,
[45] Niscaya benar-benar kami pegang dia pada tangan kanannya.
[46] Kemudian benar-benar Kami potong urat tali jantungnya.
[47] Maka sekali-kali tidak ada seorang pun dari kamu yang dapat menghalangi (Kami),dari
pemotongan urat nadi itu.
Akhirnya Muhammad mengakui bahwa dirinya seorang nabi palsu:
Hadis Sahih Bukhari Volume 5, Book 59, Number 713:
Dikisahkan oleh Aisha:
Pada waktu sakitnya sebelum dia mati, sang Nabi sering mengatakan, "Wahai Aisha! Aku masih
merasa kesakitan karena daging yang kumakan di Khaybar, dan sekarang aku merasa urat nadiku
dipotong oleh racun itu."
Tabaqat Ibn Sa'd, halaman 252
Rasul Allah hidup sampai tiga tahun setelah itu sampai racun itu menyebabkan rasa sakit sehingga ia
wafat. Selama sakitnya dia biasa berkata, “Aku tidak pernah berhenti mengamati akibat dari daging
(beracun) yang kumakan di Khaibar dan aku menderita beberapa kali (dari akibat racun itu) tapi
sekarang kurasa tiba saatnya batang nadiku terputus.”
Walaupun ada spekulasi dari pihak sejarawan Islam sendiri, kalau Muhammad mati akibat racun yang
diberikan oleh Aisyah dan Hafsah, tetap tidak menyangkal fakta bahwa Muhammad adalah nabi palsu
karena dia mati terkena racun. (sesuai dengan Yeremia 23:15)
Sebab itu beginilah firman TUHAN semesta alam mengenai para nabi itu: "Sesungguhnya,
Aku akan memberi mereka makan ipuh dan minum racun, sebab dari para nabi Yerusalem
telah meluas kefasikan ke seluruh negeri."
22. Tafsirul Iyasy 1/200, karya Muhammad bin Mahmud bin Iyasy
Abu Abdillah Ja'far Ash Shidiq rahimahullah pernah berkata: "Tahukah kalian apakah Nabi
Shallallahu 'alaihi wa sallam meninggal dunia atau dibunuh?" Sesungguhnya Allah telah berfirman
yang artinya: "Apakah jika dia (Muhammad) mati atau dibunuh, kalian akan murtad?" (Ali Imran:
144). Beliau sebenarnya telah diberi racun sebelum meninggalnya. Sesungguhnya dua wanita itu
(Aisyah dan Hafshah) telah meminumkan racun kepada beliau sebelum meninggalnya. Maka kami
menyatakan: "Sesungguhnya dua wanita dan kedua bapaknya (Abu Bakar dan Umar) adalah sejelek-jelek
makhluk Allah."
Nama dalam Alkitab Injil terjemahan Indonesia “Yesus Kristus"
Kalo dalam Injil terjemahan bahasa Inggris "JESUS CHRIST"
Sedangkan nama Yeshua Hamashiach Nama dalam kitab bahasa IBRANI.
YESHUA HAMASIACH = YHVH “Yang Menyelamatkan”
Nama panggilan Elohim dikitab Ibrani "YHVH" disebut Yehovah,Yahweh,Yahuwa.
Sedangkan nama Yeshua adalah "Nama pendek" yang sebenarnya adalah
"YEHUSHUA HAMASIACH" sering dipanggil dalam kitab Ibrani dengan YESHUA.
Ini berarti Nama YHVH, Nama yang dipanggil ada tertera dalam TAURAT hampir
7000 kali nama inilah yang dipanggil oleh Para-nabi-nabi Yahudi termasuk nabi MUSA.
Yesus sendiri mengakui "Aku datang dalam nama Bapa-Ku".... (Jadi jelas).
Ini berarti Nama Yesus Kristus adalah Nama Bapa atau Nama Elohim YHVH.
Sebab Yesus mengatakan " Bapa didalam Aku dan Aku didalam Bapa"...
Nama Yeshua dalam Ibrani dan Yesus dalam kitab terjemahan Inggris dan Indonesia
Adalah Nama Bapa, Nama diri dari sang Pencipta...yang Esa yang dikatakan Yesus
itulah Nama yang kami Muliakan oleh umat Kristen.
NB. Isa Al-Masih merupakan nama plesetan dari Yeshua Hamashiach agar terlihat Arabiah.
23. Apakah Muhammad seorang Nabi..??
Alkitab sama sekali tidak menuduh Muhammad, sama sekali tidak ada nama itu di
Alkitab. Ya tapi ayat-ayat ini secara logika cukup tahu menyindir siapa? Itu makanya
Muhammad jijik banget sama si Yesus. Ya seperti faktor kecemburuan sosial gitulah, yang
mengakar kuat ke otak para pengikutnya sekarang. Kenapa bukan bangsa Arab sebagai umat
pilihan yang dikasihi Allah? agar maju peradabannya. Lihatlah seorang nabi palsu
mengkafirkan orang lain, sementara dia terinspirasi dengan nabi-nabi dan kitab-kitab Yahudi.
Wahyu 13:18 "Yang penting di sini ialah hikmat: barangsiapa yang bijaksana, baiklah ia
menghitung bilangan binatang itu, karena bilangan itu adalah bilangan seorang manusia,
dan bilangannya ialah enam ratus enam puluh enam."
Wahyu 20:9 "Maka naiklah mereka ke seluruh dataran bumi, lalu mengepung perkemahan
tentara orang-orang kudus dan kota yang dikasihi itu. Tetapi dari langit turunlah api
menghanguskan mereka, (10) dan Iblis yang menyesatkan mereka, dilemparkan ke dalam
lautan api dan belerang, yaitu tempat binatang dan nabi palsu itu, dan mereka disiksa siang
malam sampai selama-lamanya".
Tentara kudus adalah Israel, jadi yang memusuhi Israel nabinya adalah nabi palsu.
Bukankah islam sangat mencintai bani Israel?
Di dalam kitab suci disebutkan bilangan namanya, yaitu 666. Bila angka 666
dianggap sebagai angka tahun, ini sebuah angka yang sangat dekat dengan angka tahun
Masehi di mana ketika itu Kerajaan Islam mencapai masa kejayaannya; bila ditilik dari
pecahan bilangan tersebut, yaitu 600 60 6, maka ini pun sangat klop dengan Muhammad.
Tahun 622M sebagai tahun hijrah Muhammad memulai karir gemilangnya sebagai nabi di
Madinah, angka 622 bila diambil ratusannya saja maka kita peroleh angka 600.
Usia 63 Muhammad wafat dipelukan Aisyah karena racun ganas yang menggerogotinya
hampir selama 3 tahun, bila diambil angka puluhannya saja akan diperoleh angka 60.
Muhammad lahir pada tahun 571/572M, bila digenapkan jadi angka satuan (angka abad) akan
kita peroleh angka 6.
Sehingga 600 60 6 maupun 666 semuanya ditujukan kepada Muhammad bila kita mencoba
untuk mengkajinya.
Apalagi jika kita melihat jumlah ayat dalam Alquran, yang jumlahnya 6.666 ayat. Sungguh
fantastis, semuanya serba 6, dan bila angka itu dipecah akan menjadi 6000 600 60 6.
Kenapa menghubungkannya dengan Muhammad? Pertimbangan ini diambil karena kata
“nabi palsu” dalam kitab Wahyu ditulis dalam bentuk tunggal (bukan jamak), artinya hanya
ada satu nabi palsu yang perlu mendapatkan perhatian serius.
Dan sepanjang sejarah manusia, hanya Muhammad-lah yang perlu mendapatkan perhatian
serius, sebab dia secara terang-terangan menentang Yesus sebagai Tuhan (Antikristus).
Be Smart!!
--------------------------------------------------------------------------
Pengakuan resmi dan pemberian kedudukan yang amat luar biasa tingginya dalam Alquran
terhadap Yesus, yang dikenal sebagai Isa, yaitu sebagai: Nabi Ulul Azmi (nabi yang memiliki
keunggulan dibandingkan nabi-nabi yang lain), bahkan Isa juga diberikan atribut yang indah
yaitu sebagai pemuka manusia baik di Bumi maupun di Langit.
24. (sebagai referensi tambahan: Alwi Shihab, mantan menteri dan petinggi NU, harian Kompas
tertanggal 18 Desember 2003), serta pernyataan bahwa nabi Isa-lah yang akan menjadi hakim
paling adil di akhir jaman nanti membuat Alquran kehilangan kekuatan magis dan super
naturalnya, serta menjadikan Muhammad nabi kelas bawah.
Aliran Ahmadiyah juga menghormati nabi Isa dan menantikan pula kedatangan kembali nabi
Isa. Bila Isa adalah hakim di akhir jaman (kiamat), maka sudah selayaknya Isa dihormati, dan
ajaran Isa semestinya diajarkan dalam Islam sebab nantinya Isa tentu saja akan mengadili
manusia menurut ajaran Isa pula; namun ternyata ajaran Isa justru tidak diajarkan, bahkan Isa
dan pengikutnya diperlakukan bagaikan musuh.
Ini juga merupakan suatu kontradiksi yang hebat, seorang nabi yang terunggul menurut
Alquran justru dimusuhi. Dasar goblog, logika mana logika?? Namun bila ditanya, mereka
cenderung ngeles dan berkonspirasi ala Muhammad yang beralibikan agama.
AL-KITAB DALAM PANDANGAN AL-QUR’AN
Menurut al-Qur’an, semua kitab yang disebut dalam Qur’an, baik Taurat, Zabur dan
Injil serta Qur’an bersumber pada kitab Induk (Ummul Kitab) di surga. Kebenaran yang Allah
wahyukan kepada para nabi, belum merupakan kebenaran, demikian pun yang diturunkan
kepada Muhammad. Menurut Qur’an, pada tiap-tiap periode zaman Tuhan menurunkan kitab
suci, dan di antara kitab-kitab itu tidak ada pertentangan, melainkan saling melengkapi :
Bagi tiap-tiap masa ada Kitab (yang tertentu). Allah menghapuskan apa yang Dia
kehendaki dan menetapkan, dan di sisiNyalah terdapat Ummul Kitab. (Sura 13:38)
Sesungguhnya Kami telah memberikan wahyu kepadamu sebagaimana Kami telah
memberikan wahyu kepada Nuh dan Nabi-nabi yang kemudiannya… Dan Kami
berikan Zabur kepada Daud. (Sura 4:163)
Dari sekian banyak wahyu yang diberikan kepada para nabi, ada yang berupa suhuf
(lembaran pendek); ada yang berupa kitab. Qur’an mengenal adanya 4 kitab Wahyu, yakni
Taurat, Zabur, Injil dan Qur’an. Taurat dan Injil mendapat kedudukan yang penting sebagai
“petunjuk dan cahaya” bagi orang Yahudi, Nasrani dan juga Islam :
Sesungguhnya Kami telah menurunkan Kitab Taurat di dalamnya (ada) petunjuk dan
cahaya (yang menerangi) yang dengan Kitab itu diputuskan perkara orang-orang Yahudi oleh
nabi-nabi yang menyerahkan diri kepada Allah (Sura 5:44)
Dan Kami telah memberikan kepadanya kitab Injil sedang di dalamnya (ada)
petunjuk dan cahaya (yang menerangi)….Dan menjadi petunjuk serta pengajaran
untuk orang-orang yang bertaqwa. (Sura 5:46)
Wahai orang-orang yang beriman (muslimin), tetaplah beriman kepada Allah dan
rasulNya dan kepada Kitab yang Allah turunkan sebelumnya (Sura 4:136 dan Surah
2:4)
25. Qur’an diturunkan khusus bagi orang-orang Arab yang tidak berkitab dan tidak
mengerti bahasa-bahasa Kitab sebelumnya. Pada masa Muhammad, Alkitab di tanah Arab
belum beredar secara luas, dan Alkitab yang ada ditulis dalam bahasa Ibrani, Aram, Koptik,
Etiopia. Yang lebih banyak adalah Targum (terjemahan Taurat dalam bahasa Syria disertai
tafsiran). Sedangkan Alkitab bahasa Arab baru diterjemahkan setelah lahirnya agama Islam.
[1]) Orang Arab membutuhkan kitab dalam bahasanya sendiri. Qur’an mengatakan:
(Kami turunkan al-Qur’an itu) agar kamu (tidak) mengatakan : Bahwa Kitab itu hanya
diturunkan kepada dua golongan (Yahudi dan Nasrani) saja sebelum kami, dan
sesungguhnya kami tidak memperhatikan apa yang mereka baca. (Sura 6:156)
Dan kalau al-Qur’an itu Kami turunkan kepada salah seorang dari golongan bukan
Arab, lalu ia membacakannya kepada mereka (orang-orang Qurays) niscaya mereka
tidak akan beriman kepadanya (Sura 26:198-199)
Dari itu Qur’an tidak mengklaim diri sebagai wahyu baru.[2]) Ia menjadi baru bagi orang-orang
Arab jahiliyah. Selanjutnya Qur’an pun tidak mengatakan sebagai wahyu yang
lengkap. Ia merupakan sebagian dari yang diwahyukan kepada nabi-nabi terdahulu :
Dan sesungguhnya telah datang, kepadamu sebahagian dari berita rasul-rasul itu
(Sura 6:34)
Maka masih ada hal-hal yang belum dijelaskan dalam Qur’an yang perlu ditanyakan kepada
Alkitab :
Kami tiada mengutus sebelum engkau (ya Muhammad) melainkan beberapa orang
laki-laki, yang kami wahyukan kepada mereka, sebab itu tanyakanlah kepada orang-orang
Ahli Kitab (orang Yahudi dan Nasrani) jika kamu tidak tahu (Sura 21:7
terjemahan Mahmud Yunus)
Dari pernyataan Qur’an itu, jelas bahwa :
1. Taurat, Zabur dan Injil serta suhuf para Nabi bersama Qur’an bersumber kepada
Ummul Kitab.
2. Al-Kitab tetap berlaku bagi orang Yahudi, Nasrani bahkan Islam (Sura 2:4, Sura
4:136).
3. Bahwa Alkitab menjelaskan hal-hal yang kurang jelas dalam Qur’an (Sura 21:7)
Pada masa kini berkat Gerakan Pembaruan Islam, mulai muncul kesadaran untuk
menempatkan al-Qur’an secara proporsional, tidak dilebih-lebihkan sebagaimana
kepercayaan Islam fundamentalis dan tradisional.
Misalnya seperti yang dikatakan Dr.Harun Nasution : “Pindah ke soal mana dogma,
mana bukan dogma dalam Islam, baik ditegaskan terlebih dahulu bahwa di dalam al-Qur’an
terdapat segala-galanya adalah pendapat yang tidak sesuai dengan kenyataan dan telah
ditolak oleh pemikir-pemikir pembaruan dalam Islam. Dalam konsep pembaruan, al-Qu’ran
bukanlah kitab yang mengandung segala hal seperti ilmu pengetahuan, ilmu kemasyarakatan,
ilmu politik, ilmu hukum dan sebagainya….Al-Qur’an hanya mengandung prinsip-prinsip
tentang hidup kemasyarakatan umat…[3]) Pandangan Nasution tidak beda dengan sarjana
pembaru lain, seperti Dr.Fazlur Rahman yang mengatakan al-Qur’an adalah sebuah buku
prinsip-prinsip dan seruan moral.[4]) Itu berarti bahwa Qur’an bukan juga buku dokumen
yang memuat terperinci tentang ajaran iman maupun rincian kitab-kitab suci lain. Secara
26. prinsip Qur’an mengakui keabsahan Al-Kitab, tanpa menyebut isi maupun jumlah buku-buku
dalam Al-Kitab, Qur’an menganjurkan : “tanyakanlah kepada orang-orang ahli Kitab, jika
kamu tiada tahu” (Sura 21:7)
Pustaka:
[1] ) Perjanjian Lama diterjemahkan lengkap ke dalam bahasa Arab baru pada abad ke 9 oleh Sa’adiyah Ga’on;
Perjanjian Baru oleh Ishaq Hunaini. “Ancient Version The Interpreter’s Dictionary of The Bible”
[2] ) Dr.H.A.R Gibb: “Muhammad tidak sekali-kali mengakui telah membawa wahyu baru, Beliau menegaskan
bahwa kitab yang diberikan kepadanya hanyalah suatu pernyataan baru dari agama yang telah diberikan kepada
nabi-nabi sebelumnya. (Islam Dalam Lintasan Sejarah. Hal. 52)
[3] ) Dr.Harun Nasution : “Agama yang hendak diteliti”, Theologia Religionum, hal 30
[4] ) Dr.Fazlur Rahman : Islam, hal 43
Bye.. bye..
Sampai ketemu di Akhirat.
”Sesungguhnya pikiran Allah tidak dapat dijangkau oleh pikiran manusia, karena jika manusia
memahami-Nya, Ia bukan lagi Allah”. Sebab Allah jauh melebihi manusia dalam segala hal, dan
meskipun Ia telah mewahyukan Diri, Ia tetap tinggal sebagai rahasia/misteri yang tak terpecahkan.
Di sinilah peran iman!!