1. LAPORAN
KUNJUNGAN INDUSTRI MNCTV JAKARTA
Rabu, 8 Februari 2012
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas hasil kunjungan
Oleh :
Nama : Ai Roudotul Munawaroh
NIS : 101110266
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
SMK NUURUL MUTTAQIIN CISURUPAN
2012
Laporan Kunjungan Industri Multimedia 2011 / 2012 |
2. LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN KUNJUNGAN INDUSTRI
MNCTV Tanggal 8 Februari 2012
Oleh :
Nama : Ai Roudotul Munawaroh
Kelas : XI MM 1
Disetujui dan disahkan oleh :
SMK Nuurul Muttaqiin Cisurupan Kompetensi Keahlian Multimedia
Kepala, Ketua,
H. Erus Iskandar, S.Ag, MM Heri Herdianto, Amd. Kom
Laporan Kunjungan Industri Multimedia 2011 / 2012 |
3. KATA PENGANTAR
Puji syukur alhmdulillah kita panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Kuasa
yang telah senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayah Nya,sehingga kami dapat
menyusun Laporan Kunjungan Industri Tahun Ajaran 2011-2012.
Laporan ini disusun sebagai salah satu tugas setelah pelaksanaan Kunjungan
industry bagi siswa-siswi SMK Nuurul Muttaqiin Cisurupan.
Penyusunan laporan ini dengan melihat dan memeperhatikan potensi dan
mendapatkan informasi dan wawasan selama di dunia industri untuk menyalurkan
keahlian yang dimiliki.
Saya menyadari dalam penyusunan laporan ini, masih banyak terdapat
kekeliruan dan kekurangan untuk itu mohon kritik dan saran yang membangun
dalam prbaikan laporan dikemudian hari.
Cisurupan, Februari 2012
Penyusun
Laporan Kunjungan Industri Multimedia 2011 / 2012 |
4. DAFTAR ISI
SAMPUL DEPAN ..............................................................................................
LEMBAR PENGESAHAN .............................................................................. i
KATA PENGANTAR ....................................................................................... ii
DAFTAR ISI ..................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1
A. Latar Belakang ......................................................................................... 1
B. Perumusan Masalah ................................................................................. 1
C. Pembatasan Masalah ............................................................................... 1
D. Tujuan Kegiatan Kunjungan ................................................................... 2
E. Manfaat Kunjungan ................................................................................. 2
BAB II LAPORAN HASIL KUNJUNGAN .................................................... 3
A. Mesjid Istiqlal ........................................................................................ 3
1. Latar belakang .................................................................................... 3
2. Ide pendirian masjid ........................................................................... 3
3. Pembentukan panitia .......................................................................... 4
4. Penentuan Lokasi ............................................................................... 5
5. Sayembara Maket ............................................................................... 5
6. Pemasangan Tiang Pancang ............................................................... 6
7. Peresmian .......................................................................................... 6
B. MNCTV Jakarta .................................................................................... 6
1. Latar Belakang MNCTV .................................................................. 6
2. Profil MNCTV .................................................................................. 7
3. Fasilitas ............................................................................................. 8
4. Penghargaan ..................................................................................... 8
5. Lokasi dan Jangkauan Pemancar MNCTV ...................................... 11
C. Ancol dan Dufan ................................................................................... 13
1. Dufan ................................................................................................. 13
2. Ancol ................................................................................................ 14
Laporan Kunjungan Industri Multimedia 2011 / 2012 |
5. BAB III PENUTUP ........................................................................................... 16
A. Simpulan ................................................................................................ 16
B. Saran ....................................................................................................... 16
LAMPIRAN ....................................................................................................... 17
Foto-Foto Kegiatan Kunjungan Industri ............................................................ 17
Dokumen ............................................................................................................ 18
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... iv
Laporan Kunjungan Industri Multimedia 2011 / 2012 |
6. BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Seiring pesatnya perkembangan teknologi, dunia pendidikan di tuntut untuk
lebih menyongsong era globalisasi. Dalam usaha peningkatan mutu pendidikan
tersebut maka ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) hendaknya di serapi
dengan keimanan dan ketaqwaan. Ilmu yang di dapat dalam bangku sekolah
dirasakan masih sangat kurang sehingga di perlukan sebuah kunjungan ke
perusahaan / industry yang bisa membantu kami dan bisa kami jadikan
perbandingan ketika kami menerima pelajaran di sekolah.
Melihat kenyataan yang terjadi di lapangan inilah yang menyebabkan kami,
siswa siswi SMK SMK Nuurul Muttaqiin Cisurupan mengadakan Kunjungan
Industri.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah seperti yang telah di uraikan di atas,
maka dikemukakan beberapa perumusan masalah yaitu sebagai berikut :
1. Bagaimanakah gambaran mengenai Broadcasting yang ada di MNC TV ?
2. Bagaimana cara memproduksi sebuah tayangan yang baik dan berkualitas ?
3. Bagaimana kiat-kiat agar karyawan bekerja sesuai dengan situasi dan
kondisinya masing-masing ?
C. Pembatasan Masalah
MNCTV terdiri dari beberapa studio (ruangan). Diantaranya adalah Studio 1,
studio 2, studio 3 dan studio 4 sebagai tempat Post Production yaitu ruangan
untuk melakukan proses editing video, baik itu audio maupun visual. Dalam
kegiatan kunjungan industry kali ini, kami membatasi untuk melakukan
observasi ke studio 4, yaitu ke tempat editing hasil produksi sebelumnya.
Laporan Kunjungan Industri Multimedia 2011 / 2012 |
7. D. Tujuan Kegiatan
Adapun tujuan pelaksanaan Kunjungan Industri adalah sebagai berikut :
1. Agar siswa dapat menambah pengetahuan dan pengalaman mengenai
dunia broadcast, khususnya di dalam proses Editing sebuah tayangan/film,
secara langsung di dunia industry.
2. Agar siswa memahami dan membedakan apa yang di dapat di bangku
sekolah dan kenyataan yang ada (studi banding).
E. Manfaat Kunjungan
1. Bagi Siswa
a. Menambah wawasan pengetahuan dan pengalaman
b. Terjalin hubungan yang lebih erat antara SMK Al-Mubaarok Rembang
dengan perusahaan/industry sehingga memudahkan akses lulusan
untuk mencari pekerjaan di perusahaan yang bersangkutan.
2. Bagi Perusahaan/Industri
a. Usaha/industri diharapkan mendapatkan inovasi sehingga perusahaan
bisa lebih maju.
b. Memudahkan perusahaan/industri untuk mencari tenaga kerja yang
berpendidikan dan berpengalaman.
Laporan Kunjungan Industri Multimedia 2011 / 2012 |
8. BAB II
LAPORAN HASIL KUNJUNGAN
A. Mesjid Istiqlal
1) Latar Belakang
Masjid Istiqlal adalah masjid terbesar di Asia Tenggara. Masjid ini
merupakan kebanggaan bangsa Indonesia, sebagai ungkapan dan wujud dari
rasa syukur bangsa dan rakyat Indonesia yang mayoritas beragama Islam, atas
berkat dan rahmat Allah SWT yang telah menganugerahkan nikmat
kemerdekaan dari cengkraman penjajah selama kurang lebih 350 tahun.
Karena itulah masjid ini dinamakan ISTIQLAL artinya MERDEKA.
Bangunan monumental di Indonesia sebelum masa penjajahan cukup
mengagumkan. Misalnya, candi Borobudur dan Prambanan menjadi lambang
kekuatan konstruksi peninggalan zaman kerajaan.
Dwikarya itu mendapat pengakuan internasional. Sayangnya, meskipun
mendapat pengakuan dunia internasional, namun sekaligus mengakhiri karya
rancang bangun di Indonesia sepanjang tiga setengah abad lebih masa
penjajahan. Karya konstruksi yang sempat tersumbat, kembali terbuka di awal
masa kemerdekaan. Sebagai negara mayoritas muslim, salah satu ide
spektakuler yang menguat saat itu adalah mendirikan masjid.
2) Ide Pendirian Masjid
Ide pembangunan masjid tercetus setelah empat tahun proklamasi
kemerdekaan. Pada tahun 1950, KH. Wahid Hasyim yang waktu itu menjabat
sebagai Menteri Agama RI dan H. Anwar Tjokroaminoto dari Partai Syarikat
Islam mengadakan pertemuan dengan sejumlah tokoh Islam di Deca Park,
sebuah gedung pertemuan di jalan Merdeka Utara, tidak jauh dari Istana
Merdeka. Pertemuan dipimpin oleh KH. Taufiqurrahman, yang membahas
rencana pembangunan masjid.
Laporan Kunjungan Industri Multimedia 2011 / 2012 |
9. Gedung pertemuan yang bersebelahan dengan Istana Merdeka itu, kini
tinggal sejarah. Deca Park dan beberapa gedung lainnya tergusur saat proyek
pembangunan Monumen Nasional (Monas) dimulai. Masjid tersebut
disepakati akan diberi nama Istiqlal. Secara harfiah, kata Istiqlal berasal dari
bahasa Arab yang berarti: kebebasan, lepas atau kemerdekaan, yang secara
istilah menggambarkan rasa syukur kepada Allah SWT atas limpahan rahmat
berupa kemerdekaan bangsa.
3) Pembentukan Panitia
Pada pertemuan di gedung Deca Park tersebut, secara mufakat disepakati
H. Anwar Tjokroaminoto sebagai ketua Yayasan Masjid Istiqlal. Beliau juga
ditunjuk secara mufakat sebagai ketua panitia pembangunan Masjid Istiqlal,
meskipun beliau terlambat hadir karena baru kembali ke tanah air setelah
bertugas sebagai delegasi Indonesia ke Jepang membicarakan masalah
pampasan perang saat itu.
Pada tahun 1953, Panitia Pembangunan Masjid Istiqlal, melaporkan
rencana pembangunan masjid itu kepada kepala negara. Presiden Soekarno
menyambut baik rencana tersebut, bahkan akan membantu sepenuhnya
pembangunan Masjid Istiqlal. Kemudian Yayasan Masjid Istiqlal disahkan
dihadapan notaris Elisa Pondag pada tanggal 7 Desember 1954.
Presiden Soekarno mulai aktif dalam proyek pembangunan Masjid Istiqlal
sejak beliau ditunjuk sebagai Ketua Dewan Juri dalam Sayembara maket
Masjid Istiqlal yang diumumkan melalui surat kabar dan media lainnya pada
tanggal 22 Pebruari 1955. Melalui pengumuman tersebut, para arsitek baik
perorangan maupun kelembagaan diundang untuk turut serta dalam
sayembara itu.
Laporan Kunjungan Industri Multimedia 2011 / 2012 |
10. 4) Penentuan Lokasi
Terjadi perbedaan pendapat mengenai rencana lokasi pembangunan
Masjid Istiqlal. Ir.H. Mohammad Hatta (Wakil Presiden RI) berpendapat
bahwa lokasi yang paling tepat untuk pembangunan Masjid Istiqlal tersebut
adalah di Jl. Moh. Husni Thamrin yang kini menjadi lokasi Hotel Indonesia.
Dengan pertimbangan lokasi tersebut berada di lingkungan masyarakat
Muslim dan waktu itu belum ada bangunan di atasnya.
Sementara itu, Ir. Soekarno (Presiden RI) mengusulkan lokasi
pembangunan Masjid Istiqlal di Taman Wilhelmina, yang di bawahnya
terdapat reruntuhan benteng Belanda dan dikelilingi oleh bangunan-bangunan
pemerintah dan pusat-pusat perdagangan serta dekat dengan Istana Merdeka.
Hal ini sesuai dengan simbol kekuasaan kraton di Jawa dan daerah-daerah di
Indonesia bahwa masjid selalu berdekatan dengan kraton.
Pendapat H. Moh. Hatta tersebut akan lebih hemat karena tidak akan
mengeluarkan biaya untuk penggusuran bangunan-bangunan yang ada di atas
dan di sekitar lokasi. Namun, setelah dilakukan musyawarah, akhirnya
ditetapkan lokasi pembangunan Masjid Istiqlal di Taman Wilhelmina bekas
benteng Belanda.
5) Sayembara Maket
Dewan Juri sayembara maket Masjid Istiqlal, terdiri dari para Arsitek dan
Ulama terkenal. Susunan Dewan Juri adalah Presiden Soekarno sebagai ketua,
dengan anggotanya Ir. Roeseno, Ir. Djuanda, Ir. Suwardi, Ir. R. Ukar
Bratakusumah, Rd. Soeratmoko, H. Abdul Malik Karim Amrullah (HAMKA),
H. Abu Bakar Aceh, dan Oemar Husein Amin.
Sayembara berlangsung mulai tanggal 22 Februari 1955 sampai dengan 30
Mei 1955. Sambutan masyarakat sangat menggembirakan, tergambar dari
banyaknya peminat hingga mencapai 30 peserta. Dari jumlah tersebut,
Laporan Kunjungan Industri Multimedia 2011 / 2012 |
11. terdapat 27 peserta yang menyerahkan sketsa dan maketnya, dan hanya 22
peserta yang memenuhi persyaratan lomba.
Setelah dewan juri menilai dan mengevaluasi, akhirnya ditetapkanlah 5 (lima)
peserta sebagai nominator. Lima peserta tersebut adalah:
a) Pemenang Pertama: Fredrerich Silaban dengan disain bersandi
KETUHANAN
b) Pemenang Kedua: R. Utoyo dengan disain bersandi ISTIGFAR
c) Pemenang Ketiga: Hans Gronewegen dengan disain bersandi SALAM
d) Pemenang Keempat: 5 orang mahasiswa ITB dengan disain bersandi
ILHAM
e) Pemenang Kelima: adalah 3 orang mahasiswa ITB dengan disain
bersandi KHATULISTIWA dan NV. Associatie dengan sandi LIMA
ARAB
f) Pada tanggal 5 Juli 1955, Dewan Juri menetapkan F. Silaban sebagai
pemenang pertama. Penetapan tersebut dilakukan di Istana Merdeka,
sekaligus menganugerahkan sebuah medali emas 75 gram dan uang Rp.
25.000. Pemenang kedua, ketiga, dan keempat diberikan hadiah. Dan
seluruh peserta mendapat sertifikat penghargaan.
6) Pemasangan Tiang Pancang
Pemancangan tiang pertama dilakukan oleh Presiden Ir. Soekarno pada
tanggal 24 Agustus 1961 bertepatan dengan peringatan Maulid Nabi
Muhammad SAW, disaksikan oleh ribuan ummat Islam.
Selanjutnya pelaksanaan pembangunan masjid ini tidak berjalan lancar.
Sejak direncanakan pada tahun 1950 sampai dengan 1965 tidak mengalami
banyak kemajuan. Proyek ini tersendat, karena situasi politik yang kurang
kondusif.
Laporan Kunjungan Industri Multimedia 2011 / 2012 |
12. Pada masa itu, berlaku demokrasi parlementer, partai-partai politik saling
bertikai untuk memperjuangkan kepentingannya masing-masing. Kondisi ini
memuncak pada tahun 1965 saat meletus peristiwa G30S/PKI, sehingga
pembangunan masjid terhenti sama sekali.
Setelah situasi politik mereda,pada tahun 1966, Menteri Agama KH. M.
Dahlan mempelopori kembali pembangunan masjid ini. Kepengurusan
dipegang oleh KH. Idham Chalid yang bertindak sebagai Koordinator Panitia
Nasional Pembangunan Masjid Istiqlal.
7) Peresmian
Tujuh belas tahun kemudian, Masjid Istiqlal selesai dibangun. Dimulai
pada tanggal 24 Agustus 1961, dan diresmikan penggunaannya oleh Presiden
Soeharto pada tanggal 22 Februari 1978, ditandai dengan prasasti yang
dipasang di area tangga pintu As-Salam. Biaya pembangunan diperoleh
terutama dari APBN sebesar Rp. 7.000.000.000,- (Tujuh Milyar Rupiah) dan
US$. 12.000.000 (dua juta Dollar AS).
B. MNCTV Jakarta
1. Latar Belakang / Sejarah MNC TV
MNCTV merupakan salah satu pionir stasiun televisi swasta di Indonesia
yang mulai mengudara sejak tanggal 20 Oktober 2010 dengan tag-line atau
selogan “selalu di Hati”. Logo dan merek perseroan MNCTV ini di harapkan
dapat memperluas pangsa pasar dan pemirsa dari stasiun ini. Bersamaan
dengan kehadiran MNCTV, publik dapat menyaksikan peningkatan kualitas
dan keragaman tayangan, sebagai hasil dari komitmen untuk memperbaiki
kerja dan budaya perseroan.
MNCTV pada awalanya mengunakan nama dan selogan TPI, dimana TPI
sendiri didirikan pada tahun 1990 di Jakarta. Sebagai perusahaan yang
bergerak dalam bidang jasa penyiaran televisi di Indonesia. TPI merupakan
Laporan Kunjungan Industri Multimedia 2011 / 2012 |
13. perusahaan swasta ketiga yang mendapatkan izin penyiaran televisi pada
tanggal 1 Agustus 1990, dan sebagai stasiun televisi pertama yang mendapat
izin penyiaran secara nasional. TPI mulai beroperasi secara komersial sejak
tanggal 23 Januari 1991, dan pada bulan Juli 2006, Media Nusantara Citra
(MNC) mengakuisisi 75 % saham TPI. Kini secara resmi TPI bergabung
menjadi salah satu televisi yang dikelola MNC yang juga merupakan induk
dari RCTI dan Global TV.
MNCTV sejak awal juga telah membuktikan diri sebagai stasiun televisi
yang paling jeli dalam menangkap selera dan kebutuhan masyarakat
Indonesia, stasiun televisi yang benar - benar menampilkan citra Indonesia,
dan mengedepankan tayangan - tayangan sopan dan bisa dinikmati seluruh
keluarga. Program - program yang sangat Indonesia inilah yang mampu
mengantarkan MNCTV sebagai stasiun televisi papan atas Indonesia.
MNCTV sendiri senantiasa mengasah diri sebagai partner yang memberikan
layanan terbaik bagi seluruh mitra usaha. Dengan dukungan SDM profesional,
MNCTV siap menjadi televisi terdepan yang dapatdiandalkan.
SLOGAN
Selalu Di Hati
VISI
Pilihan Utama Pemirsa Indonesia
MISI
Menyajikan tanyangan Bercita Rasa Indonesia yang Menghibur dan Inspiratif
2. Profil Perusahaan
Nama Perusahaan : MNCTV
Alamat : Jl. Pintu 2 Taman Mini Indonesia Indah (TMII),
Jakarta Timur - 13810, Indonesia
Telp. /Fax. (021) 8412473-83/(021) 8412470-
8412471
Website: http//www.mnctv.com
Jenis Produksi : Siaran TV
Laporan Kunjungan Industri Multimedia 2011 / 2012 |
14. DEWAN DIREKSI
Direktur Utama - S.N Suwisma
Managing Director - Nana Putra
Dir. Sales & Marketing - Erwin Andersen
Dir. Finance & Technology - Ruby Panjaitan
DEWAN KOMISARIS
Komisaris Utama - Hary Tanoesoedibjo
Komisaris - Rudijanto Tanoesoedibjo
Komisaris - Tarub
Komisaris - Agus Mulyanto
3. Fasilitas
Gedung pusat TPI di kawasan TMII, Jakarta Timur
a) Studio, Terdiri dari 4 studio production
b) Master Control Room, Pusat operasional siaran TPI yang sudah
menggunakan sistim digital
c) Post Production Centre, Terdiri dari 3 unit linier editing, 8 unit non
linier editing, 3 unit cut to cut, 4 set QC equipment
d) Technical outside Broadcast Equipment , Terdiri dari 21 unit camera
plus assesoris
e) Outside Broadcast Van (OB Van), Terdiri dari 3 camera system dan 1
unit minivan dilengkapi 2 camera
4. Penghargaan / Award MNCTV
a) Panasonic :
a. 1998 : Acara Anak-Anak “Klap Klips" & “Aksi Unang Ulfa"
b. 2000 : Program Komedi “Ngelaba” & “Ludruk Humor Kirun”
c. 2005 : Program Komedi “API”
b) Majelis Ulama Indonesia/MUI:
a. 2000 : Program Anugerah Syiar Ramadhan, Kategori Siaran Sahur
b. 2000 & 2001 : Mozaik Ramadhan & Musik Sufi
c. 2001 : Anugerah Siar Ramadhan Kategori Siaran Anak dan Remaja,
Kategori Siaran Khusus Sholat Tarawih Dari Mesjid Nabawi
Laporan Kunjungan Industri Multimedia 2011 / 2012 |
15. Madinah, Kategori Siaran Pendukung Suasana Ramadhan, Kategori
Siaran Sahur Terpuji
d. 2002 : Anugerah Syiar Ramadhan “Musik Legendaries Bersama
Bimbo"
e. 2004 : Anugerah Syiar Ramadhan “Tausiyah”, Anugerah Syiar
Ramadhan “Mutiara Ramadhan"
c) Departemen Kebudayaan & Pariwisata :
a. 2004 : Kategori “Produser Terbaik” Program Variety Show Televisi
b. 2007 : Kategori "Seni Pertunjukan TV" untuk Program Ketoprak
Humor
d) Asia Pacific Television & Singapore Film Festival :
a. 1997 : Sinetron “Angin Rumput Savanna”
b. 1998 : Sinetron “Balada Dangdut”
e) Penghargaan Democracy Video Challenge 2009 yang diterima pada
18 Maret
2009 oleh Fikri Syaukani untuk cuplikan program news, penghargaan
ke- 1 tigkat nasional dengan judul"Democracy Is Equal Right" dari
Kedubes AS dan London School PR
f) Mochtar Lubis Award
Karya jurnalistik "Jual Beli Limbah Rumah Sakit" dan "Sekolahku
Belum Merdeka" sebagai nominasi ajang penghargaan utk karya investigasi
televisi Mochtar Lubis Award yang diselenggarakan oleh LSPP (23 Juli
2009)
g) Anugerah Jurnalistik MH. Thamrin yang diselenggarakan oleh PWI
Jaya
Penghargaan Tayangan Televisi Terbaik untuk karya jurnalistik juara 1
"Tak Ada Halte Yang Tak Retak" dan juara II "Sampahku Sampahmu Jua"
hasil liputan reposter Fikry Syaukani dan cameramen Dedi Priyatna yang
tayang dalam segmen khusus "Salah Kaprah" di program Lintas 5 ( 18 Juni
2009 )
Laporan Kunjungan Industri Multimedia 2011 / 2012 |
16. h) Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Award
"Sang Lentera Hidup" yang telah ditayangkan pada program Jendela
sebagai karya jurnalistik terbaik KPI Award kategori dokumenter yang
menceritakan tentang perempuan-perempuan kuli gendong Pasar
Beringharjo - Yogyakarta. Penghargaan diberikan langsung oleh Wapres
Boediono pada 14 Desember 2009.
i) Festifal Film Indonesia 2009
Karya jurnalistik "Beruk Penopang Periuk" yang ditayangkan pada
program dokumenter Jendela menjadi nominasi Festival Film Indonesia
2009 yang akan diumumkan pada 16 Desember 2009
j) Anugerah MH. Thamrin 2010
Juara I karya jurnalistik "Ragam Upaya Atasai Kemacetan Ibukota,
Program Lintas 5, tayang 22 Juni 2009" pada Anugerah MH. Thamrin 2010
pada 15 Juli 2010. Karya jurnalistik dari Reporter Ronny Alamsyah, Hanny
Choiri, Dedi Priatna dan Rianto Indra. Nominasi karya jurnalistik "Kebon
Sayur di Hutan Beton ,Program Jendela ,tayang 28 November 2009
(Reporter Rubini Prawairadisastra dan Arif Tri Bawono)
k) Mochtar Lubis Award 2010
Karya jurnalistik berjudul "Seafood Berpewarna dari Teluk Jakarta"
berhasil memboyong Mochtar Lubis Award (MLA) kategori Liputan
Mendalam Televisi (karya Veronica Hervy, Abdul Rozak, Editor Dicky dan
Arum, Produser Andry)
l) Apresiasi Jurnalis Jakarta (AJI 2010)
Karya investigasi Jajanan Digigit, ”Penyakit Berjangkit” meraih
penghargaan sebagai karya investigasi terbaik dalam Apresiasi Jurnalis
Jakarta atau AJJ 2010, yang diselenggarakan oleh Aliansi Jurnalis
Independen (AJI). Penghargaan ini diraih lewat liputan Reporter Ade Nurul
Fuad dan Cameraman Octora Anggon.
Laporan Kunjungan Industri Multimedia 2011 / 2012 |
17. 5. Lokasi Dan Jangkauan Pemancar MNCTV
Jakarta - 120 kw, Kanal : 37 UHF → Jangkauan : DKI Jakarta, Tangerang,
Bekasi, Depok, Bogor, Karawang, Serang, Cilegon, Pandeglang, Cikampek
Bandung - 20 kw, Kanal : 62 UHF → Jangkauan : Bandung, Cimahi,
Soreang, Padalarang, Banjaran, Cianjur
Cirebon - 10 kw, Kanal : 44 UHF → Jangkauan : Palimanan, Karang
Ampel, Cirebon, Cileduk, Losari, Jatiwangi, Kecamatan Tegal
Garut - 10 kw , Kanal : 28 UHF → Jangkauan : Garut, Ciamis,
Tasikmalaya, Banjar, Wanaraja, Indihiang, Singaparna
Semarang - 20 kw, Kanal : 31 UHF → Jangkauan : Semarang, Ungaran,
Purwodadi, Demak, Kudus, Jepara, Pati, Rembang, Temanggung
Madiun - 10 kw, Kanal : 38 UHF → Jangkauan : Ngawi, Madiun,
Ponorogo, Blora, Nganjuk, Trenggalek
Surabaya - 80 kw , Kanal : 32 UHF → Jangkauan : Surabaya, Gresik,
Lamongan, Mojokerto, Sidoarjo, Pasuruan, Bangkalan, Sampang, Babat,
Bangil, Bojonegoro, Cepu, Gempol, Jombang, Kertosono, Ketapang, Krian,
Lawang, Mojoagung, P. Bawean, Pamekasan, Pandaan, Porong,
Probolinggo,Purwodadi, Sedayu, Sumenep, Tuban, Tretes
Makassar - 20 kw, Kanal : 29 UHF → Jangkauan : Ujungpandang, Bonto-
Bonto, Malino, Takalar, Gowa
Palu - 2 kw, Pemancar : 1 kw + 1 kw , Kanal : 25 UHF → Jangkauan : Palu,
Donggala, B. Wumbuala, Bululiangga, Tg. Lambagu, Batumaluli, Botalose,
Binangga
Aceh - 2 kw, Kanal : 34 UHF → Jangkauan : Banda Aceh, Pantai
Uleelheue, Indrapuri, Kecamatan Montasik, Kecamatan Darul Imarah
Medan - 20 kw, Kanal : 25 UHF → Jangkauan : Medan, Langkat, Binjai,
Tebing Tinggi, Pangkalan Brandan, Besitang
Batam - 10 kw, Kanal : 41 UHF → Jangkauan : SP. Batam, P. Bulan,
Singapura, Johar Baru
Laporan Kunjungan Industri Multimedia 2011 / 2012 |
18. Yogyakarta - 20 kw, Kanal : 26 UHF → Jangkauan : Yogyakarta, Solo,
Sleman, Sukoharjo, Karanganyar, Klaten, Bantul
Denpasar - 10 kw, Kanal : 33 UHF → Jangkauan : Denpasar, Tabanan,
Bangli, Gianyar, Nusa Penida, Klungkung, Negara, Banyuwangi, Lombok
Barat
Bandar Lampung - 1 kw, Kanal : 24 UHF → Jangkauan : Kodya
Lampung, Kecamatan Natar, Kecamatan Tanjung Bintang, Kecamatan
Kibang, Kecamatan Sekampung, Kecamatan Batanghari, Kecamatan Metro,
Kecamatan Gading Rejo
Palembang - 20 kw, Kanal : 38 UHF → Jangkauan : Kodya Palembang,
Kayu Agung, Tanjung Lubuk, Prabumulih, Lubuklinggau, Musi
Banyuasin,Muara Enim, Batu Raja
Padang - 1 kw, Kanal : 41 UHF → Jangkauan : Padang Pariaman, Tabing,
Teluk Bayur
Pekanbaru - 1 kw, Kanal : 34 UHF → Jangkauan : Pekanbaru,
Bangkinang, Balapungul, Sungai Ampit
Pontianak - 0,5 kw, Kanal : 37 UHF → Jangkauan : Pontianak,
Mempawah, Sungairaya, Telukpadai, Pahauman
Samarinda - 1 kw, Kanal : 53 UHF → Jangkauan : Samarinda,
Tenggarong, Anggana, Muarabadak
Banjarmasin - 10 kw, Kanal : 36 UHF → Jangkauan : Banjarmasin,
Martapura, Banjarbaru, Marahaban, Pleihari
Tegal - 10 kw, Kanal : 61 UHF → Jangkauan : Tegal, Slawi, Pemalang
Purwokerto - 10 kw, Kanal : 43 UHF → Jangkauan : Purwokerto,
Gombong, Banyumas, Purbalingga
Malang - 1 kw, Kanal : 36 UHF → Jangkauan : Malang, Batu, Lawang
Manado - 5 kw, Kanal : 36 UHF → Jangkauan : Kodya Manado
Kediri - 1 kw, Kanal : 61 UHF (Temp), ISR kanal 59 UHF → Jangkauan :
KodyaKediri, dll.
Laporan Kunjungan Industri Multimedia 2011 / 2012 |
19. C. Ancol dan Dufan
1) Dufan
Dunia Fantasi atau disebut juga Dufan (juga disebut "Do Fun") yang
diresmikan pada 29 Agustus 1985 adalah tempat hiburan yang terletak di
kompleks Taman Impian Jaya Ancol (Ancol taman impian), Jakarta Utara,
Indonesia. Dunia Fantasi mempunyai maskot berupa kera bekantan yang
diberi nama Dufan (singkatan dari Dunia Fantasi). Dipilih kera sebagai
karakter adalah untuk mengingatkan bahwa Ancol dahulu adalah kawasan
kera. Pemilihan kera bekantan adalah semata-mata untuk mengenalkan jenis
satwa langka yang kini dilindungi. Bentuk karikatural kera bekantan ini
divisualisasikan oleh Matari Advertising yang ikut serta dalam program
komunikasi awal Dunia Fantasi.
Dunia Fantasi dibuka untuk umum 29 Agustus 1986, populer dengan
sebutan "Dufan", adalah theme park pertama yang dikembangkan oleh Ancol,
merupakan pusat hiburan terbesar di Indonesia mengajak pengunjung ber -
Fantasi Keliling Dunia, dengan menampilkan wahana - wahana permainan
berteknologi tinggi,
Kawasan yang ada di Dufan
Dunia Fantasi dibagi dalam beberapa kawasan dengan tema tersendiri dan
ciri khas wilayah masing-masing. Pembagian kawasan ini ditujukan untuk
membangkitkan imajinasi pengunjung yang diharapkan merasakan sensasi
berjalan-jalan pada daerah Jakarta zaman dahulu, Eropa, Amerika, Indonesia,
Asia, Fantasi Yunani, Fantasi Hikayat, Balara, dan Istabon.
Selain atraksi permainan, kawasan ini juga memiliki sejumlah restoran dan
toko-toko suvenir. Luas Dunia Fantasi mencapai 9,5 hektar dari rencana
pembangunan 552 hektar kawasan hiburan terpadu Taman Impian Jaya
Ancol.
Laporan Kunjungan Industri Multimedia 2011 / 2012 |
20. Karakter/Maskot Dunia Fantasi yaitu:
Dufan (dunia fantasi), Dufi, Kabul (katak gembul), Bije (bison jenaka),
Garin (garuda Indonesia), Tanit (tapir genit), Kombi (komodo gembira), Cili
(kancil licik), dan Barus (babi rakus).
2) Ancol
Ancol adalah taman rekreasi terbesar dan paling populer di Jakarta, lebih
dikenal sebagai "Taman Impian Jaya Ancol". Taman Impian Jaya Ancol ini
memiliki berbagai pilihan atraksi yang mencakup Seaworld, sebuah taman air
dengan gelombang buatan, sebuah laguna untuk memancing dan berperahu,
wahana seru dan menegangkan seperti Tornado dan Hysteria, pusat seni, balai
pertemuan dan hotel.
Di dalam komplek Ancol terdapat Marina, Dunia Fantasi, Teater dan Pasar
Seni yang memiliki koleksi kerajinan Indonesia yang beragam mulai dari
lukisan sampai suvenir. Ada juga pertunjukan teater yang dipentaskan oleh
para seniman lokal di tempat terbuka.
Sejak awal berdirinya di tahun 1966, Ancol Taman Impian Ancol) sudah
ditujukan sebagai sebuah kawasan wisata terpadu oleh Pemerintah Propinsi
DKI Jakarta. Untuk mewujudkan tujuan tersebut, Pemda DKI menunjuk PT
Pembangunan Jaya sebagai Badan Pelaksana Pembangunan (BPP) Proyek
Ancol yang dilakukan secara bertahap sesuai dengan peningkatan
perekonomian nasional serta daya beli masyarakat.
Sejalan dengan peningkatan kinerja, pada tahun 1992 status Badan
Pelaksana Pembangunan (BPP) Proyek Ancol diubah menjadi PT
Pembangunan Jaya Ancol sesuai dengan akta perubahan No. 33 tanggal 10
Juli 1992, sehingga terjadi perubahan kepemilikan dan prosentase kepemilikan
saham, yakni 20% dimiliki oleh PT Pembangunan Jaya dan 80% dimiliki oleh
Pemda DKI Jakarta.
Laporan Kunjungan Industri Multimedia 2011 / 2012 |
21. Pada 2 Juli 2004, Ancol melakukan go public dan mengganti statusnya
menjadi PT Pembangunan Jaya Ancol, Tbk. dengan status kepemilikan saham
72% oleh Pemda DKI Jakarta dan 18% oleh PT Pembangunan Jaya dan 10%
oleh masyarakat. Langkah go public ini dilakukan dalam rangka
meningkatkan kinerja perusahaan serta menciptakan sebuah Good & Clean
Governance. Kinerja dan citra yang positif ini akan memacu perusahaan untuk
terus tumbuh dan berkembang secara sehat di masa depan.
PT Pembangunan Jaya Ancol, Tbk. juga melakukan upaya repositioning
dengan diluncurkannya logo baru Ancol pada 10 Juli 2005. Perubahan
tersebut tidak semata mengganti logo perusahaan, tetapi juga untuk memacu
semangat dan budaya perusahaan secara keseluruhan.
Laporan Kunjungan Industri Multimedia 2011 / 2012 |
22. BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pelaksanaan kunjungan industry oleh setiap SMK perlu dilakukan,
karena selain untuk menambah pengetahuan dan wawasan siswa akan dunia
industry yang sesungguhnya, juga dapat membandingkan antara materi
pelajaran yang diajarkan di bangku sekolah dengan di dunia industry yang
sesungguhnya.
B. Saran
Sebelum melaksanakan kunjungan industry hendaknya kita mengetahui
beberapa hal penting tentang obyek yang akan dikunjungi. Misal
mempersiapkan pertanyan yang akan ditanyakan di dalam sebuah perusahaan
yang akan di kunjungi.
Selanjutnya untuk menjalin kemitraan yang baik dengan Perusahaan
perlu komunikasi yang baik antara sekolah dengan perusahaan yang akan di
tuju, sehingga akan memudahkan pada pelaksanaan kunjungan industry pada
waktunya maupun untuk siswa-siswinya setelah lulus nanti.
Laporan Kunjungan Industri Multimedia 2011 / 2012 |
23. LAMPIRAN – LAMPIRAN
A. Foto-Foto Kegiatan Kunjungan Industri
* Gambar depan Masjid Istiqlal pada waktu subuh (kiri) dan siang hari (kanan)
* Gedung MNCTV tampak dari depan beserta sebagian siswa yang sedang mengambil gambar di
sana.
* Wisata terbesar di Indonesia, Dufan, yang termasuk ke dalam kawasan Ancol
* Suasana di ruang editing MNCTV pada saat observasi
Laporan Kunjungan Industri Multimedia 2011 / 2012 |
24. B. Dokumen
Isikan lampiran – lampiran dokumen selama melakukan kunjungan industry
(jika ada). Jika tidak ada, maka tidak perlu menyertakan lapiran dokumen di
laporan
Laporan Kunjungan Industri Multimedia 2011 / 2012 |